KOMUNIKASI dalam
ORGANISASI
PELAYANAN
KEPERAWATAN
2
Fact
(Agency for Healthcare Research & Quality, VanderbiltUniversity, USA)
Nurse –
Nurse - Nurse - Nurse - Nurse -
Health
Client Family Nurse Community
Team
Patient Safety
Quality of Care
Risk Management
7
Type’s of Communication
Non-
Verbal
Verbal
Oral Expression
Expression
Written
Behaviour
Body
Electronic
Language
E-mail
8
Komunikasi Non Verbal
Perhatikan
Informal
Downward
Grapevine
Saluran
Komunikasi
Diagonal Horizontal
10
Proses Komunikasi
Feedback
Refferent Refferent
Channel
Feedback
Environment
Why Nurse Need to 12
Communicate ?
Public expectation
Professional standards
Provides relevant health care information
NEED
EFFECTIVE COMMUNICATION SKILLS
13
Effective Communication
High
Dinamika kelompok
Banyak orang, pengaruh, kepribadian, politik
Jenis transmisi informasi, aliran informasi formal dan
informal
(misalnya RIF, aturan, biaya, kewajiban)
19
Area Organizational
Communication Problems
1. Aksesibilitas informasi
2. saluran komunikasi
3. Kejelasan pesan
4. Rentang kendali
5. beban komunikasi
6. komunikator individu
20
Esensi Keperawatan Peran & fungsi perawat
Why Need Assertif ?
Masalah Klien
Profesionalisme:
Ketidak pastian peran
Konflik tanggung jawab Tanggung jawab
Perbedaan ekuasaan Tanggung gugat
Perbedaan persepsi Respectable
21
Asertifitas
• “Jenis perilaku interpersonal yang memungkinkan individu untuk bertindak demi kepentingan
terbaiknya sendiri tanpa kecemasan, untuk menggunakan haknya sendiri tanpa menyangkal hak orang
lain”
Incorporate balance
“
DELEGASI
”
28
Seorang delegasi harus terlibat aktif. Ia harus dapat menganalisis otonomi yang
dilimpahkan untuk dapat terlibat aktif. Keterbukaan akan mempermudah
komunikasi antara PP dan PA.
Pedoman Pelimpahan Wewenang 34
yang Efektif
Tujuan spesifk.
Tujuan yang spesifk dan jelas baik secara fsik maupun psikis harus jelas
sebagai parameter kepada siapa pendelegasian itu diberikan.
Target waktu.
Seorang PP atau Ners harus memberikan target waktu dalam memberikan
pendelegasian kepada PA. Pada perencanaan keperawatan kepada pasien, PP
harus menuliskan target waktu yang jelas sebagai indikator keberhasilan
asuhan keperawatan.
Pedoman Pelimpahan Wewenang 35
yang Efektif
Monitoring.
PP harus memberikan kebebasan kepada PA untuk berpikir dan menganalisis tugas
yang diberikan. Jika terdapat permasalahan dalam memberikan asuhan keperawatan
kepada pasien yang menjadi tanggung jawabnya, maka PP harus mampu berperan
sebagai konsultan dan membantu memberikan solusinya
Pelaporan kemajuan tugas limpah.
Sebagai perawat yang bertanggung jawab terhadap asuhan keperawatan dalam
praktik keperawatan profesional kepada pasien, maka PP harus selalu meminta
laporan dari PA tentang kemajuan pasien. Laporan PA diharapkan bisa disampaikan
secara reguler dan sesuai dengan waktu yang ditentukan, kemudian PP harus
melakukan tindak lanjut atau memberikan masukan tentang laporan yang telah
disampaikan