Anda di halaman 1dari 39

1

KOMUNIKASI dalam
ORGANISASI
PELAYANAN
KEPERAWATAN
2
Fact
(Agency for Healthcare Research & Quality, VanderbiltUniversity, USA)

 31% mengalami kegagalan komunikasi yang disebabkan oleh


terganggunya aliran informasi penting dari pengasuh ke
pengasuh atau antara pasien dan pengasuh
 Kegagalan komunikasi tampaknya berkontribusi langsung
pada memburuknya efek samping kesalahan pengobatan dan
diagnostik
3
Definisi

 PROSES BERBAGI INFORMASI menggunakan seperangkat aturan


umum
 Proses berbagi informasi dengan menggunakan pola dan aturan
tertentu

FUNGSI PENTING dari PERAWAT PENGELOLA

MENJEMBATANI BERBAGAI KEPENTINGAN


dalam ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN
HAL-HAL yang perlu diperhatikan dalam 4
KOMUNIKASI ORGANISASIONAL pada
lingkup Pelayanan Kesehatan:

 Perawat pengelola  faham struktur organisasi, termasuk


jaringan komunikasi baik formal maupun informal
 Komunikasi bukan merupakan saluran satu arah,
interpersonal? … interdisiplin?
5
Komunikasi harus jelas, sederhana dan tepat

 Perawat Pengelola harus meminta/mencari umpan balikan


apakah isi pesan diterima secara akurat, dan berlangsung
berkesinambungan

Menjadi pendengar yang atentif/ baik merupakan


komponen vital dalam proses komunikasi
PROFESSIONAL
COMMUNICATION IN NURSING 6

Nurse –
Nurse - Nurse - Nurse - Nurse -
Health
Client Family Nurse Community
Team

Helping Relationship Collaborative Care

Patient Safety

Quality of Care
Risk Management
7
Type’s of Communication

Non-
Verbal
Verbal

Oral Expression

Expression
Written
Behaviour

Body
Electronic
Language

E-mail
8
Komunikasi Non Verbal
Perhatikan

Jarak : Intim, Lingkungan :


Lingkup/area dimana Kontak Pandang
Personal, Sosial komunikasi terjadi

Sikap Tubuh Ekspresi Wajah Waktu

Vokal Penampilan Diri


9
Upward

Informal
Downward
Grapevine

Saluran
Komunikasi

Diagonal Horizontal
10
Proses Komunikasi

Ideation Encoding Transmission menerima

pengiriman Encoding Response Decoding

menerima Decoding Response


11
Communication as a Process
Interpersonal Variables

Feedback

Refferent Refferent
Channel

Sender/ Receiver Sender/ Receiver

Feedback

Environment
Why Nurse Need to 12

Communicate ?

Public expectation
Professional standards
Provides relevant health care information

NEED 
EFFECTIVE COMMUNICATION SKILLS
13
Effective Communication
High

Mendominasi Komunikasi yang efektif


komunikasi
Assertiveness

Tidak dapat mengekspresikan Mengakomodasi


diri komunikasi
Ide atau mengerti
ide orang lain
High
Responsiveness
14
FEEDBACK AND CRITICISM

 Both constructive/negative criticism exist


 Use feedback constructively to improve individual and team
productivity and performance

 Affects morale, motivation and team cohesiveness


 Leader directed feedback is powerful tool in shaping behavior of
team as team
15
Type Feedback

• mengulangi instruksi, memastikan tidak


Clarifying ada kebingungan

• melibatkan pengamatan terhadap perilaku


Interpretive tim

• melibatkan penarikan kesimpulan dalam


Judgmental bentuk penilaian nilai

Personal • memberikan informasi tentang perasaan


reaction pribadi Anda
16
Communication Strategy:
Responding to Criticism

 Minta informasi lebih lanjut


 Setuju dengan kritikus
 Gunakan keterampilan mendengarkan untuk membimbing
kritikus menuju sumber masalah yang sebenarnya
17
CONSTRUCTIVE
CRITICISM

 Tidak fokus menyalahkan


 Bukan ciri orang, penyerangan, pencemaran nama baik
 Berfokus pada analisis masalah
 Kritik positif meliputi:
Menyeimbangkan hal positif dan negatif
Menunjukkan masalah dan pilihan solusi
18
Organizational Communication

 Dinamika kelompok
 Banyak orang, pengaruh, kepribadian, politik
 Jenis transmisi informasi, aliran informasi formal dan
informal
(misalnya RIF, aturan, biaya, kewajiban)
19
Area Organizational
Communication Problems

1. Aksesibilitas informasi
2. saluran komunikasi
3. Kejelasan pesan
4. Rentang kendali
5. beban komunikasi
6. komunikator individu
20
Esensi Keperawatan Peran & fungsi perawat
Why Need Assertif ?

PERAN MANDIRI  PERAN KOLABORATIF

Masalah Klien

Profesionalisme:
Ketidak pastian peran
Konflik tanggung jawab Tanggung jawab
Perbedaan ekuasaan Tanggung gugat
Perbedaan persepsi Respectable
21
Asertifitas

• “Jenis perilaku interpersonal yang memungkinkan individu untuk bertindak demi kepentingan
terbaiknya sendiri tanpa kecemasan, untuk menggunakan haknya sendiri tanpa menyangkal hak orang
lain”

•  jenis perilaku interpersonal yang memungkinkan


seseorang bertindak sesuai dengan keinginannya tanpa
disertai kekawatiran, mempertahankan haknya tanpa
menyerang hak orang lain .

• Perilaku asertif adalah ungkapan yang jujur, terus


terang dan tepat tentang perasaan,keyakinan dan
pendapat seseorang
22
Langkah Menuju Asertif

 Paham terhadap situasi dan masalah


 Percaya diri
 Bersikap relaks dan tenang
 Kontak mata tepat
 Bahasa tubuh yang sesuai
 Berbicara fakta
 Nyatakan perasaan
 Nyatakan tujuan tindakan
 Minta umpan balikan
23
Assertive Technique
Assertive communication
• Alihkan fokus Anda
• Ciptakan sikap terbuka yang positif
• Nyatakan persepsimu
• Tetapkan tujuan bersama

Use of “I” messages

Learn to say “No”

Incorporate balance

Biarkan orang lain mengatakan tidak setuju

Do not disagree with personality  apriority

Include strengths, review contributions

Solicit feedback  accept critics


24
Teknik Mengembangkan Perilaku Asertif

BROKEN • Upaya mencapai kompromi dengan tetap


RECORD mengindikasikan apa yang diinginkan

• Setuju terhadap kebenaran atau prinsip yang


FOGGING diajukan orang lain

NEGATIVE • Menerima aspek negatif tentang dirinya


ASSERTION
NEGATIVE • Asertif terhadap kritik,meminta informasi lebih
INQUIRY banyak tentang aspek negatif dari dirinya
25
ASSERTIVE PEOPLE are…..

• Confident – percaya diri


• Set Goals – merumuskan tujuan
• Make Decision – membuat keputusan
• Accountable for result of action – bertanggung jawab
terhadap tindakannya
• Able & willing to – berkemampuan dan berkehendak
• Accept the rights of others –menghargai hak orang lain
• Self Directing - mandiri
TEAM : TOGETHER EVERONE ACHIEVE MORE
Bersama setiap orang mencapai lebih banyak dan lebih
baik

PRIDE : PERSONAL RESPONSIBILITY IN DELIVERING


Tanggung jawab pribadi untuk memberikan yang terbaik
27


DELEGASI


28

 Pendelegasian yang baik bergantung pada keseimbangan antara


tiga komponen utama,
yaitu tanggung jawab, kemampuan, dan wewenang. Tanggung
jawab (responsibility)
adalah suatu rasa tanggung jawab terhadap penerimaan suatu
tugas. Kemampuan
(accountability) adalah kemampuan seseorang dalam
melaksanakan tugas yang
didelegasikan. Wewenang (authority) adalah pemberian hak dan
kekuasaan kepada
delegasi untuk mengambil suatu keputusan terhadap tugas yang
dilimpahkan.
Konsep Dasar Pendelegasian yang 29
Efektif

 Pendelegasian bukan suatu sistem untuk mengurangi tanggung jawab. Tetapi


suatu cara untuk membuat tanggung jawab menjadi bermakna. Manajer
keperawatan sering mendelegasikan tanggung jawabnya kepada staf dalam
melaksanakan asuhan terhadap pasien. Misalnya, dalam penerapan model
asuhan keperawatan profesional primer, seorang perawat primer (PP)
melimpahkan tanggung jawabnya dalam memberikan asuhan keperawatan
kepada perawat pendamping/ associate (PA). Perawat primer memberikan
tanggung jawab yang penuh dalam
merawat pasien yang didelegasikan.
Konsep Dasar Pendelegasian yang 30
Efektif

 Tanggung jawab dan otoritas harus didelegasikan secara seimbang. Perawat


primer menyusun tujuan tindakan keperawatan. Tanggung jawab untuk
melaksanakan tujuan/rencana didelegasikan kepada staf yang sesuai atau
menguasai kasus yang dilimpahkan. Kemudian PP memberikan wewenang
kepada PA untuk mengambil semua keputusan menyangkut keadaan pasien
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Konsep Dasar Pendelegasian yang 31
Efektif

 Proses pelimpahan membuat seseorang melaksanakan tanggung jawabnya,


mengembangkan wewenang yang dilimpahkan, dan mengembangkan
kemampuan dalam mencapai tujuan organisasi. Keberhasilan pelimpahan
ditentukan oleh:
a. intervensi keperawatan yang diperlukan;
b. siapa yang siap dan sesuai dalam melaksanakan tugas tersebut;
c. bantuan apa yang diperlukan;
d. hasil apa yang diharapkan
Konsep Dasar Pendelegasian yang 32
Efektif

 Konsep tentang dukungan perlu diberikan kepada semua anggota. Dukungan


yang penting adalah menciptakan suasana yang asertif. Setelah PA
melaksanakan tugas yang dilimpahkan, maka PP harus menunjukkan rasa
percaya kepada PA untuk melaksanakan asuhan keperawatan secara mandiri.
Jika masalah timbul, maka PP harus selalu menanyakan “Apa yang bisa kita
lakukan?” Empowering meliputi pemberian wewenang seseorang untuk
melaksanakan tugas secara kritis otonomi, menciptakan kemudahan dalam
melaksanakan tugas, serta membangun
rasa kebersamaan dan hubungan yang serasi.
Konsep Dasar Pendelegasian yang 33
Efektif

 Seorang delegasi harus terlibat aktif. Ia harus dapat menganalisis otonomi yang
dilimpahkan untuk dapat terlibat aktif. Keterbukaan akan mempermudah
komunikasi antara PP dan PA.
Pedoman Pelimpahan Wewenang 34
yang Efektif

 Tujuan spesifk.
Tujuan yang spesifk dan jelas baik secara fsik maupun psikis harus jelas
sebagai parameter kepada siapa pendelegasian itu diberikan.
 Target waktu.
Seorang PP atau Ners harus memberikan target waktu dalam memberikan
pendelegasian kepada PA. Pada perencanaan keperawatan kepada pasien, PP
harus menuliskan target waktu yang jelas sebagai indikator keberhasilan
asuhan keperawatan.
Pedoman Pelimpahan Wewenang 35
yang Efektif

 Pelaksanaan tindakan keperawatan.


PP harus mengidentifkasi dan memberikan petunjuk intervensi keperawatan
yang sesuai terhadap kebutuhan pasien. Tahap pengkajian dan pengambilan
keputusan harus didiskusikan sebelum tindakan dilaksanakan.
36
37
Cara Pendelegasian

 . Seleksi dan susun tugas.


Sediakan waktu yang cukup untuk menyusun dafar tugas-tugas
yang harus dilimpahkan secara rasional dan dapat dilaksanakan
oleh staf
 Seleksi orang yang tepat.
Pilih orang yang sesuai untuk melaksanakan tugas tersebut
berdasarkan kemampuan dan persyaratan lainnya.
 Berikan arahan dan motivasi kepada staf.
Salah satu kesalahan dalam pendelegasian adalah ketiadaan
arahan yang jelas
 Lakukan supervisi yang tepat.
Anda harus bisa menentukan apa yang perlu disupervisi, kapan
dilakukan, dan bantuan apa yang dapat diberikan.
38
Keberhasilan Pendelegasian

 Komunikasi yang jelas dan lengkap.


Kejelasan komunikasi ditentukan oleh kelengkapan informasi yang disampaikan,
akurasi terhadap pesan, dan penggunaan istilah/kata-kata yang mudah dipahami oleh
penerima pesan.
 Ketersediaan sumber dan sarana.
Jika PP atau Ners menghendaki perkembangan pasien dari PA, maka PP harus berada
di tempat. Jika PP untuk jangka waktu yang lama tidak berada di tempat, maka
laporan harus dilimpahkan kepada staf lainnya. Hal ini untuk menjaga agar
pelaksanaan pekerjaan tetap berjalan dengan baik.
39
Keberhasilan Pendelegasian

 Monitoring.
PP harus memberikan kebebasan kepada PA untuk berpikir dan menganalisis tugas
yang diberikan. Jika terdapat permasalahan dalam memberikan asuhan keperawatan
kepada pasien yang menjadi tanggung jawabnya, maka PP harus mampu berperan
sebagai konsultan dan membantu memberikan solusinya
 Pelaporan kemajuan tugas limpah.
Sebagai perawat yang bertanggung jawab terhadap asuhan keperawatan dalam
praktik keperawatan profesional kepada pasien, maka PP harus selalu meminta
laporan dari PA tentang kemajuan pasien. Laporan PA diharapkan bisa disampaikan
secara reguler dan sesuai dengan waktu yang ditentukan, kemudian PP harus
melakukan tindak lanjut atau memberikan masukan tentang laporan yang telah
disampaikan

Anda mungkin juga menyukai