Anda di halaman 1dari 90

Meningkatkan Komunikasi Efektif menuju Keselamatan pasien di Era Pandemik Covid -19

Dr. Henny Ruth Liwe,M.KES.

1
COVID-19 : PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS CORONA,
YANG SIFATNYA MENULAR MELALUI DROPLET
Bisa pada saat PENDERITA COVID-19 BATUK, BERSIN, BICARA…..
AIRBORN??

SIFAT VIRUS :
- BERTAHAN HIDUP PADA KAYU 8 JAM, METAL 4 JAM,
- BERTAHAN HIDUP PADA SUHU < 25 – 27 DERAJAT CELCIUS
- MATI DENGAN SINAR MATAHARI

PENCEGAHAN :
- JAGA JARAK (SOCIAL DISTANCE 1-2 METER)
- GUNAKAN MASKER
- SERING MENCUCI TANGAN SESUDAH KONTAK DENGAN SESUATU
BENDA…. HAND SANITIZER/ SABUN DITERJEN/ HANDSCRUB…..

2
Komunikasi Efektif di Rumah sakit
era Pandemi Covid-19

3
KOMUNIKASI EFEKTIF DI RS PERLU ??

4
• Ketidak efektifan dalam berkomunikasi baik
komunikasi antar tenaga kesehatan di rumah sakit
maupun komunikasi petugas kesehatan dengan
pasien.
Joint Comision Internasional (JCI) 2004-2013 kasus
sentinel lebih banyak terjadi di RS
MENGAKIBATKAN 59,1% meninggal,
9,1% kehilangan fungsi
31,4% kecacatan lainnya
disebabkan oleh komunikasi yang tidak efektif

Komunikasi efektif di rumah sakit akan


meningkatkan keselamatan pasien sehingga terhindar
dari kasus sentinel 2
KOMUNIKASI EFEKTIF TERDIRI DARI DUA ISTILAH

Komunikasi Efektif

Komunikasi adalah
proses Efektif artinya
menyampaikan atau membawa hasil
berbagi informasi, atau sesuai
fikiran atau perasaan dengan
melalui lisan, tulisan harapan/tujuan
maupun bahasa
tubuh
6
• Komunikasi efektif adalah
Pengertian
tersampaikannya gagasan,
Komunikasi pesan dan perasaan dengan
Efektif cara yang baik dalam kontak
sosial yang baik pula.
• Komunikasi efektif adalah
komunikasi yg pd prosesnya
dapat menghasilkan persepsi,
perilaku dan pemahaman yg
berbeda menjadi sama antara
komunikator dan komunikan.
7
5 KOMPONEN PENTING DALAM
KOMUNIKASI
(Thomas Leeach)

 PENGIRIM PESAN (sender)


 PESAN YANG DIKIRIMKAN (message)
 PENERIMA PESAN( reseiver)
 MEDIA/SALURAN (delivery channel)
 UMPAN BALIK ( feedback)

8
PROSES KOMUNIKASI
Mengirimkan pesan Menerima

Pesan Pesan

Pengirim Saluran Pengartian Penerima

Mengirimkan

Menerima

9
Corak Komunikasi di RS

10
KOMUNIKASI YANG EFEKTIF DITANDAI DENGAN

 Adanya pengertian,
 Dapat menimbulkan kesenangan,
 Mempengaruhi sikap,
 Meningkatkan hubungan sosial yang baik
 Dan pada akhirnya menimbulkan suatu
tindakan.

(Jalaluddin dalam bukunya Psikologi Komunikasi


(2008:13:)
11
KOMUNIKASI EFEKTIF DI RS

• Langsung

• Tidak Langsung (Alat bantu -> Lisan/ Tertulis

• Kebijakan / Prosedur -> Acuan pemberi


pelayanan
(Pemberi Perintah -> Pencatatan -> Konfirmasi -> Penerima Perintah)
13
14
KOMUNIKASI EFEKTIF DI RUMAH SAKIT

KOMUNIKASI ANTAR PETUGAS


KESEHATAN ( KOMUNIKASI
TERAPEUTIK)

KOMUNIKASI PETUGAS
KESEHATAN DENGAN PASIEN
(EDUKASI)

15
Aktifitas Komunikasi Efektif di RS
Hak & Proses
Kewajiban Penyakit Rencana Perkembang Modifikasi
asuhan an asuhan gaya hidup
Peran klg sesuai faktor Diskusi
dalam Informed Informed Tindakan risiko pengawasan
asuhan Consent Consent keperawatan pasca plg

ADMISI DIAGNOSTIK ASUHAN PASIEN


PERAWATAN STABILISASI DISCHARE

Hasil Breaking bed


Tarif Diagnostik Second Diskusi Diskusikan
oppinion DNR news
Peraturan Rencana support
RS Manajemen perawatan system
Nyeri Hasil lanjutan
diagnostik
KOMUNIKASI ANTAR PETUGAS KESEHATAN
(Komunikasi Terapeutik

SOAP
SBAR
CATATAN
CABAK/ PERKEMBANGAN
T BAK PASIEN
TERINTEGRASI
(CPPT)

• LANGSUNG
• TIDAK LANGSUNG
17
Langkah-Langkah Aplikasi Komunikasi Efektif
Antara Petugas Kesehatan

1. Penerima Perintah - Menulis Lengkap Perintah


- Membaca Ulang
- Konfirmasi
2. Tulisan Tersebut Lengkap Bila :
o Jam/ Tanggal
o Isi Perintah
o Nama Penerima Perintah ; TT
o Nama Pemberi Perintah ; TT
Langkah-Langkah Aplikasi Komunikasi Efektif
Antara Petugas Kesehatan
3. Baca Ulang Dengan Jelas:

• Bila Perintah Mengandung


Obat LASA (Look Alike Sound Alike) : Amvitamin- Aminofilin-
Amytriptilin, Dobutamin – Dopamin, Fentanil -
• Hasil Laboratorium Kritis

-> Dieja satu persatu hurufnya


(Kode Alfabet International)
• Pada semua unit pelayanan harus tersedia daftar obat LASA
HAMBATAN KOMUNIKASI
komunikasi tenaga kesehatan dan pasien seringkali
menemui hambatan yang menyebabkan komunikasi
tdk efektif

 Hubungan yang tidak baik antara


tenaga kesehatan dan pasien
 Pesan yang disampaikan tidak jelas
 Lingkungan yang tidak kondusif
 Tidak tepat sasaran
20
MENGENAL
DIRI SENDIRI
dan
ORANG LAIN
21
Kemampuan
mendengar
22
HAMBATAN- MENDENGAR

23
23
MASALAH KOMUNIKASI
komunikasi tim yang tidak efektif adalah akar dari
kesalahan medis

129 gagal
421 komunikasi (failures)

Communication failures in the operating room: an observational classification of recurrent types and effects.
Lingard L, Espin S, Whyte S, Regehr G, Baker GR, Reznick R, Bohnen J, Orser B, Doran D, Grober E. 24
KURANG KOMUNIKASI VERBAL
5 % waktu perawat berkomunikasi verbal

Kesadaran pasien
Banyak tindakan fisik

(Baker & Meley, 2007)

25
BAHAYA YANG DISEBABKAN OLEH KOMUNIKASI YANG TIDAK EFEKTIF
PADA PROSES SERAH TERIMA PASIEN

 KESALAHAN TINDAKAN
 KETERLAMBATAN/KESALAHAN
DALAM DIAGNOSA MEDIS
 MENGANCAM PADA KEHIDUPAN
 KELUHAN PASIEN
 HARI RAWAT MENJADI LAMA
 MENINGKATKAN BIAYA PERAWATAN

26
5 HUKUM KOMUNIKASI EFEKTIF

REACH  RESPECT
 EMPHATY
 AUDIBLE
 CLARITY
 HUMBLE

27
RESPECT
(sikap menghargai)

• Berarti rasa hormat & saling


menghargai orang Jika kita
membangun komunikasi
dengan rasa dan sikap saling
menghargai dan
menghormati, maka kita dapat
membangun kerjasama yang
menghasilkan sinergi.

28
EMPATHY
(kemampuan merasakan)

• Adalah kemampuan kita untuk


menempatkan diri kita pada situasi
atau kondisi yang dihadapi oleh
orang lain.

Salah satu prasyarat utama dalam


memiliki sikap empati adalah
kemampuan kita untuk
mendengarkan atau mengerti
terlebih dulu sebelum didengarkan
atau dimengerti oleh orang lain.
29
AUDIBLE
(dapat didengarkan /mendengar dengan baik)

• Artinya dapat didengarkan


/mendengarkan atau dimengerti dengan
baik.
• Audible berarti pesan yang kita
sampaikan dapat diterima oleh penerima
pesan. Dalam komunikasi personal, hal
ini berarti bahwa pesan disampaikan
dengan cara atau sikap yang dapat
diterima oleh penerima pesan dengan
menggunakan bahasa yang dimengerti
30
dan disampaikan dengan jelas.
Care and Clarity
(perhatian &kejelasan)
• Memberi perhatian akan apa yang
disampaikan oleh pembicara
sehingga membuat pembicara
merasa diperhatikan . Care berarti
juga menyimak secara seksama
apa isi pembicaraan dari lawan
kalau diperlukan memberi umpan
balik untuk mendapatkan
penjelasan.
31
HUMBLE
(rendah hati )

• Prinsip kelima dalam


membangun komunikasi yang
efektif adalah sikap rendah
hati. Sikap ini merupakan unsur
yang terkait dengan prinsip
pertama. Untuk membangun
rasa menghargai orang lain
biasanya didasari oleh sikap
rendah hati yang kita miliki
32
4 LANGKAH KOMUNIKASI TERAPEUTIK

 SAJI (Poernomo, Ieda SS, Program Family Health


Nutrition, Depkes RI, 1999)

 S = SALAM
 A = AJAK BICARA
 J = JELASKAN
 I = INGATKAN

33
S = Salam: Beri salam, sapa, tunjukkan
bahwa Anda bersedia meluangkan waktu
untuk berbicara dengannya

A = Ajak Bicara:
Usahakan berkomunikasi
secara dua arah. Dorong
agar pasien mau dan
dapat mengemukakan
I = Ingatkan: ingatkan pikiran dan perasaannya.
untuk hal-hal yang
penting dan koreksi J = Jelaskan: Berikan penjelasan
untuk persepsi yang mengenai penyakit, terapi, atau
apapun secara jelas dan detil.
keliru. Selalu
34
melakukan klarifikasi
SIKAP DALAM BERKOMUNIKASI

GERAKAN TUBUH
 JARAK
 SENTUHAN !!!--- tidak
dianjurkan
 DIAM
 VOLUME DAN NADA SUARA

35
Gerakan Tubuh

Ekspresi wajah
Tersenyum
Kontak mata
Tidak melipat tangan
Tidak menyilangkan kaki
Tidak memasukkan tangan ke kantong
Sedikit membungkuk

36
Jarak
Ruang : 100 – 150 cm
menggunakan APD sesuai
standar . Di rawat jalan APD
level 1: masker bedah, face
shield, topi dan skrin
transparan
kecuali poli khusus Covid : APD
level 3 yaitu baju hasmat
Konsultasi sosial: 275 – 365 cm
ruang terbuka ventilasi

Sentuhan  tidak dianjurkan


Bersalaman,Menepuk bahu,
Mengangkat jempol,Tepuk
tangan,Memegang tangan
pasien yg sedang sedih. 37
38
Diam
Mendengar aktif
Kontak mata

Volume dan Nada Suara


 Lansia: volume suara tinggi, nada rendah
Tak sadar: suara jelas dan terdengar

39
BENTUK
KOMUNIKASI

40
BENTUK KOMUNIKASI

41
3 V DALAM BERKOMUNIKASI
(Vocal, Verbal , Visual)
Stephen Covey

Komunikasi itu layaknya bernapas,


Kita terkadang lebih banyak berbicara
dari pada mendengar.

42
EFEKTIVITAS KOMUNIKASI
Mechribian and Ferris dalam komunikasi
3 V merupakan keberhasilan dalam
penyampaian informasi

7% Verbal (ditentukan oleh kata-kata)


38% Vocal (ditentukan oleh nada suara )
55% Visual (ditentukan oleh bahasa
tubuh

43
KETERAMPILAN DASAR
DALAM BERKOMUNIKASI
Penelitian
PenelitianBarker
Barker
(1980)
(1980)
Penelitian
PenelitianRankin
Rankin(1928)
(1928) 53
45 53%%mendengarkan
mendengarkan
45%
%mendengarkan
mendengarkan 17
17%%membaca
membaca
30
30%
%berbicara
berbicara 16
16 16%%berbicara
berbicara
16%
%membaca
membaca 14
14%%menulis
menulis
99%
% menulis
menulis

Mendengarkan proses aktif menerima rangsangan telinga.


Mendengarkan adalah ketrampilan yang sangat penting, tetapi
umumnya kita memiliki ketrampilan yang buruk. 44
Komunikasi Keperawatan

• Komunikasi keperawatan
adalah setiap komunikasi yang
digunakan untuk membangun
ikatan saling percaya, sumber
daya intelektual, untuk
mempromosikan satu gagasan,
dengan sasaran untuk
menciptakan hubungan yang
baik antar pasien-perawat.
45
KOMUNIKASI KEDOKTERAN
Komunikasi efektif dokter-
pasien adalah kondisi
yang diharapkan dalam
pemberian pelayanan
medis

Kurtz (1998) menyatakan


bahwa komunikasi efektif
justru tidak memerlukan
waktu lama.
46
KOMUNIKASI EDUKASI
(Komunikasi Petugas – Pasien/ Keluarga
 Proses penyampaian informasi
kesehatan
 Menghibur
 Tepat sasaran
 Berhasil Guna meningkatkan
pengetahuan/pemahaman
 Timbulnya kesamaan persepsi
 Terjadinya perubahan perilaku
 Melibatkan pasien/keluarga
dalam pengambilan keputusan47
5 KUNCI KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM EDUKSI

 Smile/TERSENYUM
 Be Clear/BICARA DENGAN JELAS
 Relax/ SANTAI
 Variatif/ TIDAK MONOTON
 DENGAR DAN PAHAMI

48
Berdasarkan Tujuan Komunikasi Edukasi di RS
(Pemberi Pelayanan -> Pasien/ Keluarga
1. Memberi Informasi Asuhan
[ Petugas CS, Registrasi, Admission]:
- Jam Pelayanan
- Pelayanan yang Tersedia di rumah sakit
- Cara mendapatkan pelayanan
- Pelayanan yang diberikan ketika kebutuhan pasien
melebihi kemampuan RS = alternatif pelayanan
2. Memberi Edukasi -> Pasien & Keluarga
(Pemberi Pelayanan Sesuai Kompetensi)
KOMUNIKASI EDUKASI
(Komunikasi Petugas – Pasien/ Keluarga
o Berdiri ketika Pasien datang
o Salam dan perkenalkan diri
(Selamat pagi/ Siang/ Sore/ Malam,
Saya (Nama . . . . . )
o Mempersilahkan Pasien duduk
o Menanyakan Nama Pasien
o Tawarkan Bantuan
(Ada yang bisa saya bantu?)
o Menciptakan suasana Nyaman
o Menilai Suasana Hati Pasien
o Memperhatikan Sikap Non Verbal
o Menatap Mata Pasien Secara Profesional 50
Beberapa Keadaan Komunikasi Petugas -
Pasien
o Saat MRS
o General Consent ( Informed Concent)
o Pemasangan Gelang Identitas
o Pasien Pulang
o Breaking Bed News
o Handling Complain
-> Lihat Materi Fotocopy
Aplikasi Komunikasi Efektif Di Rumah Sakit
KOLABORASI TIM
• Kerja sama
• Ketegasan
• Tanggung jawab
• Komunikasi
• Otonomi
• Koordinasi

52
STANDAR KOMUNIKASI SAAT BERTEMU PERTAMA
KALI

SELAMAT PAGI, SAYA TUTI, ADA


YANG BISA DIBANTU?

APA KELUHAN IBU/BAPAK ?

 APA YANG IBU/BAPAK RASAKAN


53
KOMUNIKASI EFEKTIF ANTAR PETUGAS
KESEHATAN
• Teknik : S B A R
S : Situation
B : Background
A : Assesment
R : Recommendation

54
TEKNIK KOMUNIKASI EFEKTIF S B A R
• Dikembangkan pertama kali oleh AL USA
(Digunakan oleh kapal selam nuklir)
• Tahun 1990 mulai dikenalkan pada fasilitas
kesehatan
• JCI : S B A R : praktek terbaik komunikasi
efektif di Layanan Kesehatan
• S B A R : merupakan format jelas, lengkap,
ringkas dan terstruktur
• S B A R memastikan pelayanan kesehatan
berjalan efektif 55
CONTOH PENERAPAN S B A R
“Selamat sore dokter... , Saya perawat..... dari
Ruang... RS Bhayangkara Manado akan
melaporkan pasien Dina”
S = Pasien Dina saat ini mengeluh nyeri dada dan
mengalami dipsnea
B = Pasien Dina telah dilakukan operasi lutut
kanan dua hari yang lalu, dan 15 menit yang lalu
mengeluh nyeri dada, Respirasi 36x/menit, Nadi
100x/menit, tekanan darah 145/90, gelisah dan
terlihat sesak. 56
A = Penilaian saya, kemungkinan ada gangguan
di jantungnya atau ada emboli paru
R = saya menyarankan dokter segera untuk
melihatnya dan saya sudah mulai dengan
pemberian oksigen 2 liter/menit apakah dokter
setuju?

57
SETELAH PROSES PENYAMPAIAN I
NFORMASI MELALUI S B A R

-> TBaK (Tulis, Baca Ulang, Konfirmasi =


TULBAKON

58
ISBAR
• Introduction
I
• Situation
S
B • Background
• Assessment
A
R • Recommendation

CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTERGRASI


(CPPT) 59
Introduction

 State your name and


unit
 I am calling about
(patient name)

60
60
Contoh SBAR kasus APP

 Selamat malam dr Deni


 Saya zr Tuti, perawat ruang
Petra
 Saya mau melaporkan
pasien Sofian

61
61
INTRODUCTIONS (Kasus Fisik) INTRODUCTIONS (Kasus Gangguan)
Via Telpon Via Telpon

Selamat pagi, dok Selamat pagi, dok


Ini dengan Saya ners Budi, perawat Ini dengan Saya ners Budi, perawat ruang
ruang Antasena RSMM Bogor Yudistira, RSMM Bogor
Saya mau melaporkan kondisi pasien Saya mau melaporkan kondisi pasien Hadi
Sofian setelah post operasi hari ke 2 dengan Hallusinasi

Visit Dokter Visit Dokter


Selamat pagi dok, Selamat pagi dok,
Ini pasien Sofian, yang tadi saya Ini pasien Hadi, yang tadi saya laporkan via
laporkan via telpon dan saya yang telpon dan saya yang merawatnya, mari
merawatnya, mari dok kita ke kamar dok kita ke kamar pasien untuk melihat
pasien untuk melihat keadaanya. keadaanya.

62
62
Situation
Melaporkan kondisi
terkini yang terjadi
pada pasien (diagnosa,
rencana perawatan,
keinginan dan
kebutuhan pasien

63
63
Contoh SBAR kasus APP

I : Pasien baru dari IGD tgl


masuk 12/02/16, pukul
20.30 wib atas nama Ny.
Astuti Wijaya, umur 48 tahun
dengan diagnosa
Appendicitis

64
64
Background
Menyampaikan/melapor
kan informasi penting
yg berhubungan dengan
kondisi pasien terkini
(contoh : Tandan-tanda
vital, status mental,
daftar obat-obatan atau
hasil Laboratorium) 65
65
Contoh SBAR kasus APP
 Tanda-tanda vital: suhu : 38 ⁰C, Respirasi :
12x/mnt, Nadi: 92 x/menit
 Tekanan darah : 100/70 mmHg; SpO₂ : 97 %
 Kesadaran : Composmentis;
 Tindakan yang sudah dilakukan :
Pemeriksaan Lab : HB; 12,3 g/dl, HT; 42 %,
 L 13.000, TC; 153./10³ , L ; 14.000 , Infus RL
2000cc/jam, menganjurkan klien puasa,
keluhan sekarang nyeri perut bagian kanan
bawah.

66
66
Appearance

Menyampaikan
/melaporkan hasil
pengkajian, Kondisi
pasien terkini

67
67
Contoh SBAR kasus APP
Pasien tampak tidak
stabil, hasil pemeriksaan
nyeri tekan pada perut
kanan bawah +++, nyeri
lepas pada perut kiri
bawah +. dan keluarga
tampak cemas.
68
68
Recommendation/Request

Meminta pada penerima


pesan memberikan
rekomendasi tindak lanjut
yang akan dilakukan atau
mengusulkan tindak lanjut
yang harus diberikan

69
69
Contoh SBAR kasus APP
Apakah pasien dipersiapkan
untuk operasi : perlu
pemeriksaan foto thorax, EKG
dan USG dan consul
anasthesi?
Apakah ada pemeriksaan
yang lain?

70
70
SBAR

BUBUHKAN Cantumkan tanggal


STEMPEL dan jam pencatatan,
KONFIRMASI nama dan tandatangan
penerima perintah
Minta pemberi perintah
menandatangani
konfirmasi segera pada
saat visite selanjutnya

71
KOMFIRMASI PERINTAH
KONFIRMASI PERINTAH

Penerima Tgl & Jam Nama dan Tandatangan


Perintah

Pemberi Tgl & Jam Nama dan Tandatangan


Pemerintah PEMBERIAN INFORMASI

PEMBERIAN INFORMASI
Materi :

PEMBERI PENERIMA
Tgl/jam: Tgl/jam :

   
   

Nama jelas & tdt Nama jelas & tdt

72
TULBAKON/ TBaK

PEMBERIAN
PERINTAH PEMBERIAN PERINTAH
SECARA LISAN
LISAN DAN/ATAU MELALUI
TELPON
DI VERIFIKASI DAN
DIKONFIRMASI
MENGGUNAKAN
TULBAKON/TBaK

73
Ca/T ( Catat/Tulis )
Catat dengan lengkap isi
pesan/perintah pada formulir Catatan
Perkembangan Pasien Terintegrasi
(CPPT)

Ba ( Baca) : Bacakan kembali secara lengkap isi


pesan/perintah yang dicatat, bila menyangkut nama obat
NORUM atau hasil Laboratorium kritis, dibaca kembali
dengan mengeja huruf, bila memungkinkan gunakan kode
fonetik Internasional
74
K (Konfirmasi Ulang)
Konfirmasi
kebenaran/kesesuaian isi
pesan/perintah yang
telah dibacakan kembali ,
Bubuhkan stempel
Pemberi pesan/perintah
konfirmasi, cantumkan
adalah DPJP
tanggal dan jam
Penerima pesan/perintah
pencatatan, nama jelas
adalah perawat dan tandatangan
perintah
75
LATIHAN KOMUNIKASI
PERAWAT - DOKTER
1. Pelaporan pasien baru.

2. Kondisi pasien dan hasil penunjang,


serta konfirmasi tentang obat (SBAR)

FORMULIR CATATAN PERKEMBANGAN


PASIEN TERINTEGRASI 76
76
SP. PENERIMAAN PASIEN BARU:
Orientasi:
Salam: Selamat pagi Ibu, saya Tuti perawat yang akan
merawat ibu di ruangan ini. Bisa ibu sampaikan nama
lengkap ibu siapa, nama panggilannya? tanggal lahir
ibu?
Evaluasi: Apa yang ibu rasakan?
Validasi: Apa yang telah ibu lakukan di rumah:
Kontrak:
Baik ibu saya akan menyampaikan beberapa
informasi yang perlu ibu ketahui ,serta Tim yang
akan merawat ibu
Tidak lama ibu sambil ibu tiduran saja
77
77
Kerja:
Saya akan orientasikan ke ibu ruangan ini:
Ruangan Petra kamar 8, itu kamar mandi, di dalam
ada kloset, shower (air panas dan dingin), ini
tempat tidur dapat diubah posisinya seperti ini<
coba ibu….. Iya betul. Ini bel, jika ada sesuatu yg
diperlukan pencet saja, Ini untuk lampu bu, ini
untuk remot TV, dan remot AC .Disini juga ada
lemari es. Ada lagi yang mau ditanyakan?
dokternya ……, peraturan dst…..Jika ada yang lain
akan saya beritahu. Ada yg belum jelas bu

78
78
SP. PASIEN RAWAT INAP (IGD/IRJ):
Orientasi:
Salam: Selamat pagi Ibu, saya Tuti perawat yang akan
menangani ibu di klinik ini. Bisa ibu sampaikan nama
lengkap ibu siapa, nama panggilannya? tanggal lahir
ibu?
Evaluasi: Bisa ibu sampaikan nama lengkap, dan
panggilan serta tanggal lahir?
Validasi: Namanya Yuni Pursita, tanggal lahir
22,Oktober 1975
Kontrak:
Baik ibu saya akan memasangkan gelang identitas
pada tangan kanan ibu, serta menjelaskan manfaat
dan kegunaannya yang perlu ibu ketahui
79
Tidak lama ± 10 menit ibu sambil ibu tiduran saja. 79
Kerja:
Pemasangan gelang identitas (petugas
menggunakan APD): Bu, saya pasang gelang
identitas ini di tangan kanan, pada gelang ini
tercantum nama lengkap ibu, tanggal lahir dan no
RM,
Manfaatnya untuk menjaga keamanan setiap
tindakan yg diberikan, karena akan dicek selalu.
(Setiap pemberian obat atau infus, mengambil
sample darah),
Kalau ibu menolak, menutupi dan melepas
gelang ini takut akan terjadi kesalahan tindakan.
Kalau ada petugas kesehatan atau dokter tidak80
melakukannya, ibu dapat mengingatkannya 80
Terminasi:
Baik ibu, ada yang mau ditanyakan?
Bu jangan lupa untuk keamanan setiap ada
pemberian obat, infus atau pengambilan
darah minta agar dicek nama lengkap dan
tgl lahir ya, dan jangan dilepas atau ditutup

Kontrak YAD:
Bu , saya tinggal dulu, sebentar akan
ada petugas yang akan mengantar ibu
ke ruangan.
Semoga cepat sembuh. 81
81
Orientasi
PASIEN PULANG
Salam: selamat siang bu Yuni, Bagaimana perasaannya bu?
sudah tidak panas lagi?.....Masih ingat bu cara menurunkan
panas? Betul sekali………Kontrak: Bu, saya akan jelaskan
perawatan ibu di rumah, Tidak lama bu kira2 10 menit, Mari bu
sambil duduk (mungkin di ruang konseling)

Kerja:
Bu nanti diteruskan di rumah : ……, ……., Bu, ini obat dari
dokter: ….., ……, ……., Bu, Nanti kontrol lagi; tgl ……., di ……..
Jika ada gejala: ……., ……., segera bawa ke RS ini walau belum
waktunya untuk kontrol

Terminasi:
Apakah sudah jelas bu?
Mari kita ulang lagi bu: ini cara perawatan, ini obat dirumah, ini untuk
kontrol, ini kalau ada gejala yg segera harus dibawa ke RS kembali
Jangan lupa dikerjakan ya bu, kalau di rumah ada yg tidak jelas silahkan tel
kami
Ada pertanyaan ibu? Ada hal lain yang belum jelas
Selamat siang, cepat pulih ya bu 82
INFORMASI TINDAKAN

 DIAGNOSA(WD&DD)
INFORMASI  DASAR DIAGNOSA
TINDAKAN  RENCANA TINDAKAN
KEDOKTERAN  TATA CARA TINDAKAN
 TUJUAN
 RESIKO TINDAKAN
DILAKUKAN/TIDAK
DILAKUKAN
 ALTERNATIF TINDAKAN
 KOMPLIKASI
 PROGNOSIS
83
Etika Berkomunikasi
Kenali betul-betul diri sendiri dan kenali
kemampuan lawan bicara

Jangan terlalu banyak bicara dan kurang


mendengar lebih baik banyak diam dan
menyimak
Jangan merasa atau
memperlihatkanbahwa kita lebih tahu
daripada lawan bicara kita. (Tidak
menepis pembicaraan lawan)
Tidak Memotong Pembicaraan
Tidak meninggalkan lawan bicara
Komunikasi Efektif harus menjadi habits
Habits seperti membabat hutan untuk jalan
TERIMA KASIH
Selamat Mencoba

86
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTEGRASI

87
INFORMASI TINDAKAN KEDOKTERAN

88
CONTOH SBAR

89
IJASAH

90

Anda mungkin juga menyukai