Anda di halaman 1dari 25

Komunikasi Efektif

In House Training - Bhumi Clinic

dr. Karina Permata


2022
Contoh Kasus :

DIREKTUR KLINIK  MANAJER OPERASIONAL

Besok akan ada gerhana matahari total pada jam 9 pagi. Ini adalah
kejadian yang tidak bisa kita lihat setiap hari. Untuk menyambut dan
menyaksikan peristiwa langka ini, seluruh karyawan diminta untuk
berkumpul di lapangan dengan pakaian rapi. Saya akan menjelaskan
fenomena ini. Bila hari hujan dan kita tidak bisa melihatnya dengan
jelas maka kita berkumpul di kantin saja.
MANAJER OPERATIONAL  KEPALA DIVISI

Sesuai dengan perintah Direktur Klinik, akan ada gerhana matahari total
jam 9 pagi. Bila hari hujan, kita tidak bisa berkumpul di lapangan untuk
melihatnya dengan pakaian rapi. Dengan demikian, peristiwa ini akan
dijelaskan oleh Direktur Klinik di kantin. Ini adalah kejadian yang tidak
bisa kita lihat setiap hari.
KEPALA DIVISI  ANGGOTA DIVISI

Sesuai dengan perintah Direktur Klinik, besok kita akan mengikuti


peristiwa hilangnya matahari di kantin pada jam 9 pagi dengan
berpakaian rapi. Direktur Klinik akan menjelaskan apakah besok hujan
atau tidak. Ini adalah kejadian yang tidak bisa kita lihat setiap hari.
ANGGOTA DIVISI  ANGGOTA DIVISI YG TIDAK HADIR

Besok pagi pada jam 9, Direktur Klinik akan menghilang. Sayang sekali,
kita tidak bisa melihatnya setiap hari
Pengertian Komunikasi Efektif
KOMUNIKASI adalah proses penyampaian informasi, pikiran, perasaan dan
pengertian dari seseorang kepada orang lain, baik melalui lisan, tulisan, dan
bahasa tubuh.
EFEKTIF berarti dapat mencapai hasil, berefek atau mencapai sasaran yg
diinginkan

KOMUNIKASI EFEKTIF -> Suatu bentuk komunikasi yang berhasil mencapai


tujuan dari pihak pengirim dan penerima informasi dan diterima, dipahami,
mengubah persepsi, mengubah perilaku atau melakukan aksi
Hal ini tidak berarti bahwa kedua belah pihak harus menyetujui sesuatu gagasan
tersebut, tetapi yang penting adalah kedua belah pihak sama-sama memahami
gagasan tersebut.
Keuntungan Komunikasi Efektif ?

 Membantu kita memahami maksud,tujuan dan persepsi


orang lain
 Membantu kita dalam memecahkan masalah
 Build trust dan respect
 Membentuk lingkungan yang menyenangkan
 Mendekatkan dan meningkatkan hubungan kita dengan
orang lain
Komponen dalam Komunikasi Efektif
 Sumber informasi/ Komunikator : Orang/Pihak yg menyampaikan informasi. Bertanggungjawab untuk
1. Mengirim pesan dengan jelas
2. Memilih media pesan yg sesuai
3. Meminta kejelasan apakah pesan tersebut sudah tersampaikan dengan baik.
Komunikator yg baik adalah komunikator yg menguasai materi, berpengetahuan luas dan dalam tentang
informasi yg disampaikan, cara bicara jelas, dapat menjaga body language dan dapat menjadi pendengar yg
baik saat dikonfirmasi oleh si penerima pesan (komunikan)
 Isi Informasi : Informasi yg disampaikan kepada komunikan, panjang pendek informasi, kelengkapannya perlu
disesuaikan dengan tujuan komunikasi, media penyampaian, kapasitas penerima
 Media/Saluran Informasi : Sarana komunikasi dari komunikator -> komunikan. Dapat berupa lisan, tertulis
atau keduanya sekaligus. Disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Contoh : Telepon, Lembar/Form, Booklet,
Peraga dsb.
 Penerima informasi/ Komunikan : Orang/Pihak yg menerima pesan. Bertanggung jawab untuk:
1. Berkonsentrasi untuk menerima pesan dengan baik
2. Memberikan umpan balik (feedback) kepada pengirim
Jenis Komunikasi
 Komunikasi Verbal  Komunikasi Non Verbal

Contoh : Mengobrol, Diskusi, Contoh : Gestur/Bahasa tubuh,


Komunikasi via HT/Walkie Talkie Ekspresi wajah, Sandi, Pesan
tertulis

55% menggunakan bahasa tubuh atau dari


ekspresi tubuh
38% dari nada suara
7% dari kata-kata yang diungkapkan
Jenis Komunikasi
 Komunikasi Verbal  Komunikasi Non Verbal

Contoh : Mengobrol, Diskusi, Contoh : Gestur/Bahasa tubuh,


Komunikasi via HT/Walkie Talkie Ekspresi wajah, Sandi, Pesan
tertulis
Jenis Komunikasi
 Komunikasi Non Verbal

 Penampilan Fisik  Sentuhan


 Cara Berpakaian • Jabat tangan, High five
 Menggunakan aksesoris/perhiasan • Formal/Informal
 Kerapihan, Kebersihan

 Jarak

 Gerakan tubuh
• Gerakan kaki, tangan, kepala
• Ekspresi wajah
• Kontak Mata
Proses Komunikasi Efektif
Komunikan
Komunikator menerima pesan
memberikan dengan seksama
informasi/ & mencatat
secara lengkap
pesan isi pesan

Komunikan melakukan
klarifikasi ulang bila ada “READ BACK”
perbedaan pesan dengan oleh komunikan
hasil verifikasi

Komunikator
memverifikasi
ulang jika ada
perbedaan isi

“Terima, Catat, Verifikasi, Klarifikasi”


Syarat Komunikasi Efektif

 Tepat Waktu
 Akurat MINIMALISIR
KESALAHPAHAMAN
 Lengkap (DISINFORMASI/
 Jelas MISINFORMASI)
 Mudah dipahami oleh penerima
Hambatan Komunikasi

1.Adanya perbedaan persepsi  Interpretasi seseorang atau respon dalam


lingkungan.
2.Terlalu cepat menyimpulkan
3.Adanya pandangan stereotipe
4.Kurangnya pengetahuan
5.Kurangnya minat
6.Sulit mengekspresikan diri
7.Adanya emosi
8.Adanya tipe kepribadian tertentu
9.Kelebihan informasi
5 Hukum Komunikasi Efektif
(5 Inevitable Laws of Effective Communication)

 Respect (Menghargai yg memberi pesan maupun menerima pesan)


 Empathy (Empati)
 Audible (Dapat didengar dengan baik)
 Clarity (Jelas, terbuka dan transparan)
 Humble (Rendah hati, Melayani, Mau mendengar dan menerima kritik)
International
Alphabet
Phonetic
• Digunakan saat verifikasi. Misal nama pasien
• Disebutkan ejaannya

• Contoh :
“Baik mam, saya bantu konfirmasi untuk namanya ya mam..
Dengan mam KARINA

Kilo
Alfa
Romeo
India
November
Alfa

Apakah sudah benar?


KOMUNIKASI SBAR/SOAP

 Komunikasi SBAR/SOAP adalah kerangka teknik komunikasi yang disediakan untuk petugas kesehatan dalam
menyampaikan kondisi pasien

 SBAR (Situation, Background, Assessment, Recommendation) metode ini digunakan pada saat perawat
melakukan handover pasien.

 •SBAR adalah metode terstruktur untuk mengkomunikasikan informasi penting yangmembutuhkan perhatian
segera dan tindakan berkontribusi terhadap eskalasi yang efektif dan meningkatkan keselamatan pasien.

 Sistem komunikasi SBAR digunakan untuk mengkomunikasikan pasien dan pengelolaannya, terutama
komunikasi verbal baik langsung maupun melalui sambungan telepon antar tenaga kesehatan yaitu antara:
a. Perawat dengan dokter
b. Konsultasi antardokter
c. Antarbagian layanan kesehatan
d. Pergantian petugas jaga (shift)
PROSEDUR SBAR + KONFIRMASI ULANG
1. Situation.
 Sebutkan:
– salam,
– identitas pelapor dan asal ruang perawatan,
– identitas pasien, dan
– alasan untuk melaporkan kondisi pasien, secara subyektif dan obyektif.
Dengan kata-kata, ”Selamat pagi/siang/malam, saya …. dari ruangan… RS …, hendak
melaporkan pasien Tn/Ny/An …. Saat ini kondisi pasien ….. dengan tanda-tanda vital
….”
2. Background.
 Sebutkan:
– latar belakang pasien, yaitu Riwayat Penyakit Sekarang (RPS),
– alasan pasien dirawat inap (bila rawat inap),
– pengelolaan pasien yang sudah berjalan, dan
– terapi yang diterima pasien sampai saat itu (yang signifikan).
Sudah dilakukan tindakan …. pengobatan …..”
PROSEDUR SBAR + KONFIRMASI ULANG
3. Asessment.
 Sebutkan penilaian kondisi pasien menurut pelapor (bila ada)
Dengan kata-kata, ”Menurut saya kondisi pasien mengarah ke ….”

4. Recommendation.
 Sebutkan rekomendasi untuk pasien menurut pelapor (bila ada)
Dengan kata-kata, ”Apa yang perlu dilakukan? Mohon dokter segera datang”
Dengan kata-kata, ”Pasien dengan diagnosis …. perawatan hari ke …

5. Konfirmasi ulang.
– Catat hasil pembicaraan pada secarik kertas,
– sebutkan ulang kepada pihak yang dilapori,
– bila benar, pihak yang dilapori menyatakan setuju dengan hasil tersebut.
– Pembicaraan selesai.

!!!!! Khusus untuk konsultasi perawat dengan dokter:


– Salin hasil pembicaraan di status pasien dengan urutan SBAR.
– Bubuhkan stempel untuk tempat tanda tangan dokter.
– Dalam waktu 1×24 jam, dokter yang dikonsuli harus membubuhkan tanda tangan sebagai bentuk
pengesahan instruksi tersebut
Active Listening
• Proses menerima informasi secara aktif,
yaitu dengan menciptakan lingkungan,
situasi dan peran agar informasi yang
disampaikan diterima dan dipahami oleh
pendengar.

• Pendengar membutuhkan konsentrasi


penuh supaya dapat mengerti
sepenuhnya, merespon dengan
benar dan kemudian mengingat
apa yang dibicarakan
Hambatannya?

• Lapar
• Lelah
• Hambatan bahasa
• Distraksi / gg. konsentrasi
• Kosa kata terbatas
• Kondisi emosional
• Kondisi lingkungan (suara bising, dll)

The biggest communication


problem is we do not listen to
understand, we listen to reply
HINDARI 

Anda mungkin juga menyukai