Anda di halaman 1dari 48

CV

 Nama : Ety Nurhayati S.Kep.Ners


 Tgl Lahir : 29 –okt-1969
 Pendidikan : Ners
 Pengalaman kerja di RSUD.R.Syamsudin SH :
- Tahun 1989 – 2008, Perawat Asosiet di Ruang :
VK, Mawar, VK, ICU, Teratai, Cempaka, Aster, Anyelir, Seruni
- Tahun 2008- 2009, Ketua Tim di ruang : Anyelir , Seruni
- Tahun 2009 -2019 , HN di ruang :
Seruni, Famili atas Paru, Famili atas Bedah,
Flamboyan,Korpri melati bawah, korpri Jantung,
Seruni, HMM lt 4
 Tahun 2016 – 2019, pengurus Komite keperawatan sbg Ketua Sub Mutu
 Tahun 2019 - skrg , Kepala Unit Laboratorium Komunikasi
Komunikasi Efektif di Rumah Sakit

Ety Nurhayati S.Kep.Ners


?
Mengapa Komunikasi Efektif penting?
APA YANG TERJADI JIKA
KOMUNIKASI TIDAK EFEKTIF ???

RUMAH SAKIT BERHADAPAN DENGAN ORANG YANG MEMILIKI TINGKAT STRES


& EMOSIONAL TINGGI  PENERAPAN STRATEGI KOMUNIKASI EFEKTIF

Di rumah sakit komunikasi yang efektif berdampak pada


peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
Riset JCI 2014 menyatakan Tingkat kematian dan
kecacatan terbesar disebabkan oleh komunikasi yang
tidak efektif.
Data Majelis kehormatan Disiplin Kedokteran
Indonesia (MKDKI) mencatat bahwa kesalahan
komunikasi menjadi penyebab pelanggaran
disiplin terbanyak yaitu 45%.
KonsepDasar
Komunikasi Efektif
Tujuan
Pembelajaran
Umum
“Memahami konsep dasar komunikasi efektif

secara umum yang digunakan dalam
memberikan pelayananan yang berkualitas
di rumah sakit
Tujuan
Pembelajaran
Khusus
Setelah mendapatkan pelatihan, diharapkan dapat :

1Menjelaskan pengertian komunikasi efektif


2 Menjelaskan level komunikasi
3 Menjelaskan 3 elemen komunikasi
4 Menjelaskan komponen Komunikasi
5 Menjelaskan metode komunikasi
6 Menjelaskan hambatan komunikasi
7 Menjelaskankan komunikasi efektif antar PPA
Pokok
Pokok Materi
Berdasarkan tujuan pembelajaran, maka secara berurutan pokok-pokok materi
yang akan dipaparkan dimulai dengan
Komunikasi berasal dari bahasa latin
“ ‘communicare’ – ‘communicatio dan
communicatus’

Komunikasi Efektif ?

1
“Sebuah proses penyampaian pikiran-pikiran atau
informasi dari seseorang kepada orang lain melalui suatu
cara tertentu sehingga orang lain tersebut mengerti betul
apa yang dimaksud oleh penyampai pikiran-pikiran atau
informasi”.
(Komaruddin,1994; Schermerhorn, Hunt & Osborn, 1994; Koontz & Weihrich, 1988)
Komunikasi adalah proses yang dinamis, selalu
2 berubah sesuai dengan situasi dan kondisi
lingkungan yang senantiasa berubah.
Model Pasien
mendapatkan informasi

Men
sen cari in
d
dll) iri (in forma
ter s
net i
Horizontal : Informasi dari
teman sebaya

Informasi
Diadaptasi dari konsep Multi directional Kerabat/
masyarak
communication model (Thackeray & Neiger 2009) at
Level Komunikasi
TIGA ELEMEN DALAM KOMUNIKASI
(Mechribian and Ferris)
Verbal
 Berupa kata-kata
 Terucap / tertulis
 Kadang tidak
mengandung
makna/ berubah
arti jika tidak
diperkuat visual
Intonasi (Vocal)

• Untuk membuat
pembicaraan jadi menarik.
• Berbicara tanpa intonasi
akan mengesankan bahwa
pembicara sendiri tidak
tertarik.
• Intonasi punya manfaat
penting lainnya
Body Language (Visual)
•Umumnya tidak disadari.
•‘keluar’ mendahului bahasa verbal.
•Dapat menambah atau
mengurangi kekuatan komunikasi
Maksimalkan Bahasa Tubuh dalam
pelayanan
 Senyum
 Kontak Mata
 Gerakan
Tangan
 Gerakan kaki
HUKUM
KOMUNIKASI
RESPECT
Perasaan positif atau penghormatan diri kepada lawan bicara
EMPHATY
Kemampuan untuk menempatkan diri pada situasi atau kondisi
yang tengah dihadapi orang lain.

AUDIBLE
Pesan harus dapat didengarkan dan dimengerti

CLARITY
Kejelasan dari pesan yang disampaikan

HUMBLE
Rendah hati memberikan kesempatan kepada orang lain
untuk berbicara terlebih dahulu, dan anda menjadi pendengar
yang baik.
Komponen Inti Skill Komunikasi?
• Building Rapport
• Presence
• Aktif Listening
• Powerfull Question
FEEDBACK Ya, saya mengerti
O… dia mengerti

Decoding

Encodin
SENDER
SENDER MESSAGE g MEDIA RECEIVER
MESSAGE MEDIA RECEIVER

Gangguan
“Komunikasi akan efektif jika komunikator menunjukkan penampilan yang

baik, sopan dan menarik, serta ber wibawa dan tidak sombong
“Pesan yang bersifat informatif dan persuasif akan mudah diterima dan dipahami
dari pada pesan yang bersifat memaksa

“Supaya komunikasi efektif, sama halnya dengan komunikator maka seorang

komunikan harus mempunyai penampilan atau sikap yang baik, sopan, serta

tidak sombong.

Komunikasi efektif jika komunikan memberi umpan balik yang sesuai dengan

pesan yang disampaikan

Untuk mencapai komunikasi yang efektif diperlukan lingkungan yang

kondusif (condisive) dan nyaman (Comfortable).
Metode Komunikasi “

• Tanyakan apa yang pasien ingin


tahu dan apa yang pasien tahu?
• Jelaskan apa yang
• ingin diketahui pasien
• Tanyakan apakah mereka
mengerti dan apa lagi yang
ingin mereka ketahui.
Tanya – Jelaskan - Tanya
 Tanya :
 Tanyakan informasi apa yang dibutuhkan pasien/ keluarga, dan apa yg
mereka ketahui mengenai kebutuhan tsb
 Jelaskan :
 Berikan pengakuan terhadap informasi yang telah diketahui pasien/ kel
 Jelaskan informasi yang dibutuhkan secara sistimatis dengan langkah-langkah:
Why : kenapa informasi ini penting diketahui pasien/kel
What : apa isi informasi itu
How to : bagaimana caranya/ langkah-langkahnya
Call to Action : ajakan untuk melaksanakan informasi yg disampaikan

 Tanya Kembali:
 Konfirmasikan pengertian dengan meminta pasien mengulangi kembali apa yang
baru saja dijelaskan dengan kata-kata mereka sendiri
 Tanyakan apakah pasien memiliki pertanyaan atau ingin mengetahui hal lain.
Gaya Komunikasi
 Agresif :
(K)Bukan pendengar yang baik, monopoli,(NV)tunjuk jari,(Prs)marah,
tidak sabar,(Plk)merendahkan,over power,bossy, (MPM):hrs sll
menang argumen
 Pasif :
(K)Menyenangi komunikasi tidak langsung, selalu setuju, tidak
pernah mengemukakan pendapat,(Plk)menghindari konflik,mudah
memaafkan, mengeluh bukan mengambil
tindakan, (Prs):orang lain lebih baik,(MPM): mengabaikan masalh
 Asertif :
(K):Pendengar yang baik, tidak menghakimi,(Prl):konsisten,
(NV):gestur ygterbuka,kontak mata, rileks, (MPM):menghadapi
maslh dg baik,(Prs):positif,antusias
 
CARA BERKOMUNIKASI
EFEKTIF
1. Gunakan kalimat seefektif mungkin

2. Jangan mengungkapkan pengulangan


ide/pokok bahasan
3. Jangan berbicara terlalu lambat
4. Hindari gumaman yang terlalu sering
5. Hindari humor yang tidak perl
HAMBATAN KOMUNIKASI
1. HUBUNGAN YANG TIDAK BAIK ANTARA
KOMUNIKATOR DENGAN KOMUNIKAN : tdk
setara, privasi tdk di jaga,suku/RAS/agama
2. PESAN YANG DISAMPAIKAN TIDAK JELAS :
menggumam, alat bantu tdk tepat
3. LINGKUNGAN YANG TIDAK KONDUSIF
4. TIDAK TEPAT SASARAN : anaknya, ibunya,
ayahnya,asistennya?
Komunikasi Efektif Antar PPA
Why ?
Penyebab sentinel 90%
ketidakefektifan komunikasi antar
PPA
50 % terjadi pada saat serah
terima informasi
( JCI, Journal on Quality and Patient Safety, Vol.32, March
2006 )
?
SBAR ?
Sebuah metode berkomunikasi antar
PPA
Terbukti efektif dalam menurunkan
kesalahan komunikasi
SBAR digunakan pada ?

• Serah terima pasien


(Transfer/ Operan Pasien)
• Melaporkan kondisi/ nilai
kritis
SBAR
 Introduction (nama, ruangan, RS)
 Situasion  (Kondisi saat ini--> Keluhan/ Tanda
gejala utama saat itu/ nilai kritis)
 Background  latar belakang masuk RS,
pemeriksaan apa yg sdh dilakukan,
Tindakan/pengobatan yang sudah didapatkan
 Asesmen  Simpulkan penilaian anda berdasarkan
S& B
 Recommendation  Apa yang telah dilakukan
untuk mengatasi maslah tersebut dan Apa yang
anda inginkan
Perintah Lisan/Lewat Telepon

TBaK 

ISI PERINTAH
NAMA LENGKAP DAN TANDA
TANGAN PEMBERI PERINTAH
 Tulis  Apa yang disampaikan  NAMA LENGKAP DAN TANDA
TANGAN
 Baca  Baca ulang apa yang
PENERIMA PERINTAH
ditulis eja utk NORUM/LASA
 TANGGAL DAN JAM
 Konfirmasi  konfirmasi apa yang
dibaca ulang

Sutoto.KARS
Sutoto.KARS

Komunikasi yang efektif, tepat waktu, akurat, lengkap,


jelas, dan dipahami oleh penerima informasi dapat
mengurangi kesalahan dan meningkatkan keselamatan
Pasien dan terhindar dari tuntutan hokum.

Anda mungkin juga menyukai