1
“Sebuah proses penyampaian pikiran-pikiran atau
informasi dari seseorang kepada orang lain melalui suatu
cara tertentu sehingga orang lain tersebut mengerti betul
apa yang dimaksud oleh penyampai pikiran-pikiran atau
informasi”.
(Komaruddin,1994; Schermerhorn, Hunt & Osborn, 1994; Koontz & Weihrich, 1988)
Komunikasi adalah proses yang dinamis, selalu
2 berubah sesuai dengan situasi dan kondisi
lingkungan yang senantiasa berubah.
Model Pasien
mendapatkan informasi
Men
sen cari in
d
dll) iri (in forma
ter s
net i
Horizontal : Informasi dari
teman sebaya
Informasi
Diadaptasi dari konsep Multi directional Kerabat/
masyarak
communication model (Thackeray & Neiger 2009) at
Level Komunikasi
TIGA ELEMEN DALAM KOMUNIKASI
(Mechribian and Ferris)
Verbal
Berupa kata-kata
Terucap / tertulis
Kadang tidak
mengandung
makna/ berubah
arti jika tidak
diperkuat visual
Intonasi (Vocal)
• Untuk membuat
pembicaraan jadi menarik.
• Berbicara tanpa intonasi
akan mengesankan bahwa
pembicara sendiri tidak
tertarik.
• Intonasi punya manfaat
penting lainnya
Body Language (Visual)
•Umumnya tidak disadari.
•‘keluar’ mendahului bahasa verbal.
•Dapat menambah atau
mengurangi kekuatan komunikasi
Maksimalkan Bahasa Tubuh dalam
pelayanan
Senyum
Kontak Mata
Gerakan
Tangan
Gerakan kaki
HUKUM
KOMUNIKASI
RESPECT
Perasaan positif atau penghormatan diri kepada lawan bicara
EMPHATY
Kemampuan untuk menempatkan diri pada situasi atau kondisi
yang tengah dihadapi orang lain.
AUDIBLE
Pesan harus dapat didengarkan dan dimengerti
CLARITY
Kejelasan dari pesan yang disampaikan
HUMBLE
Rendah hati memberikan kesempatan kepada orang lain
untuk berbicara terlebih dahulu, dan anda menjadi pendengar
yang baik.
Komponen Inti Skill Komunikasi?
• Building Rapport
• Presence
• Aktif Listening
• Powerfull Question
FEEDBACK Ya, saya mengerti
O… dia mengerti
Decoding
Encodin
SENDER
SENDER MESSAGE g MEDIA RECEIVER
MESSAGE MEDIA RECEIVER
Gangguan
“Komunikasi akan efektif jika komunikator menunjukkan penampilan yang
“
baik, sopan dan menarik, serta ber wibawa dan tidak sombong
“Pesan yang bersifat informatif dan persuasif akan mudah diterima dan dipahami
dari pada pesan yang bersifat memaksa
“
“Supaya komunikasi efektif, sama halnya dengan komunikator maka seorang
komunikan harus mempunyai penampilan atau sikap yang baik, sopan, serta
“
tidak sombong.
“
Komunikasi efektif jika komunikan memberi umpan balik yang sesuai dengan
“
pesan yang disampaikan
“
Untuk mencapai komunikasi yang efektif diperlukan lingkungan yang
“
kondusif (condisive) dan nyaman (Comfortable).
Metode Komunikasi “
Tanya Kembali:
Konfirmasikan pengertian dengan meminta pasien mengulangi kembali apa yang
baru saja dijelaskan dengan kata-kata mereka sendiri
Tanyakan apakah pasien memiliki pertanyaan atau ingin mengetahui hal lain.
Gaya Komunikasi
Agresif :
(K)Bukan pendengar yang baik, monopoli,(NV)tunjuk jari,(Prs)marah,
tidak sabar,(Plk)merendahkan,over power,bossy, (MPM):hrs sll
menang argumen
Pasif :
(K)Menyenangi komunikasi tidak langsung, selalu setuju, tidak
pernah mengemukakan pendapat,(Plk)menghindari konflik,mudah
memaafkan, mengeluh bukan mengambil
tindakan, (Prs):orang lain lebih baik,(MPM): mengabaikan masalh
Asertif :
(K):Pendengar yang baik, tidak menghakimi,(Prl):konsisten,
(NV):gestur ygterbuka,kontak mata, rileks, (MPM):menghadapi
maslh dg baik,(Prs):positif,antusias
CARA BERKOMUNIKASI
EFEKTIF
1. Gunakan kalimat seefektif mungkin
TBaK
ISI PERINTAH
NAMA LENGKAP DAN TANDA
TANGAN PEMBERI PERINTAH
Tulis Apa yang disampaikan NAMA LENGKAP DAN TANDA
TANGAN
Baca Baca ulang apa yang
PENERIMA PERINTAH
ditulis eja utk NORUM/LASA
TANGGAL DAN JAM
Konfirmasi konfirmasi apa yang
dibaca ulang
Sutoto.KARS
Sutoto.KARS
“