DEFINISI
A. DEFINISI KOMUNIKASI
Sebuah proses penyampaian pikiran atau informasi dari seseorang
kepada orang lain melalui suatu cara tertentu sehingga orang lain tersebut
mengerti betul apa yang dimaksud oleh penyampai pikiran – pikiran atau
informasi”. (Komaruddin, 1994 ; Schermerhorn, Hunt & Osborn, 1994; Koontz
& Weihich, 1988).
B. PROSES KOMUNIKASI
Komunikasi dapat efektif apabila pesan diterima dan dimengerti
sebagaimana dimaksud oleh pengirim pesan, pesan ditindak lanjuti dengan
sebuah perbuatan oleh penerima pesan dan tidak ada hambatan untuk hal itu
(Hardjana, 2003).
C. UNSUR KOMUNIKASI
1. Sumber / komunikator (dokter, perawat, apoteker,analis,
radiographer ,admission, administrasi irna, kasir,dll)
2. Isi pesan
3. Media/saluran (Elektronic, Lisan, danTulisan).
4. Penerima/komunikan (pasien, keluarga pasien, perawat, dokter,
apoteker, analis, radiographer, admission, administrasi irna).
D. SUMBER / KOMUNIKATOR
Sumber (yang menyampaikan informasi) : adalah orang yang
menyampaikan isi pernyataannya kepada penerima. Hal – hal yang menjadi
tanggung jawab pengirim pesan adalah mengirim pesan dengan jelas,
memilih media yang sesuai, dan meminta kejelasan apakah pesan tersebut
sudah di terima dengan baik.(konsil kedokteran Indonesia, hal.8).
Komunikator yang baik adalah komunikator yang menguasai materi,
pengetahuannya luas dan dalam tentang informasi yang yang disampaikan,
cara berbicaranya jelas dan menjadi pendengar yang baik saat dikonfirmasi
oleh sipenerima pesan (komunikan).
G. PENERIMA / KOMUNIKAN
Penerima berfungsi sebagai penerima berita.Dalam komunikasi, peran
pengirim dan penerima bergantian sepanjang pembicaraan.Tanggung jawab
adalah berkonsentrasi untuk menerima pesan dengan baik dan memberikan
umpan baik kepada pengirim. Umpan balik sangat penting sehingga proses
komunikasi berlangsung dua arah. (konsil kedokteran Indonesia, hal.8).
BAB II
RUANG LINGKUP
BAB III.
TATA LAKSANA KOMUNIKASI
A. Pencatatan/dokumentasi
1. Setiap petugas yang melakukan prosedur komunikasi wajib melakukan
pencatatan di formulir catatan terintegrasi.
2. Setiap petugas yang melakukan komunikasi efektif wajib memberikan
cap / stempel read back di cacatan terintegrasi.
3. Untuk instalasi radiologi dan laborat, wajib mencatat di buku pelaporan
hasil nilai kritis.
4. Untuk poliklinik dan paraklinik, mencatat di lembar rekam medis pasien
poliklinik.
5. Pelapor mencatat tanggal dan jam laporan dan di tandatangani
6. Dalam waktu 1x 24 jam terlapor wajib menandatangani cap / stempel
read back.
0 1/1
Jl. Pahlawan No. 2
MAGETAN
Tanggal Terbit Ditetapkan
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
dr. SAYIDIMAN MAGETAN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. YUNUS MAHATMA, Sp.PD.
Pembina TK. I
NIP. 19640104 199509 1 001
PENGERTIAN Komunikasi efektif adalah proses penyampaian suatu pernyataan
atau informasi melalui pertukaran pikiran, pesan oleh seseorang
kepada orang lain, melalui pembicaraan, visual, tulisan atau
perilaku, yang di lakukan oleh dan antar petugas.
TUJUAN Sebagai acuan dalam menerapkan langkah-langkah untuk
mengurangi kesalahan dari petugas farmasi / apoteker dalam
memberikan pelayanan pemberian obat kepada pasien untuk
menjamin keselamatan pasien.
1. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
KEBIJAKAN dr.Sayidiman Magetan Nomor : 188/80/Kept/403.211/2016
tentang Kebijakan Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien.
2. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah dr.
Sayidiman Magetan nomor : 445/395/403.211/2015 tentang
Kebijakan Komunikasi Efektif.
3. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
dr.Sayidiman Magetan nomor : 188/375/Kept/403.211/2016
tentang Pemberlakuan Panduan Komunikasi Efektif.
1. Petugas mengucapkan salam.
PROSEDUR 2. Petugas memperkenalkan diri : nama, (petugas kesehatan), dari
ruang/unit mana.
3. Petugas farmasi / apoteker melaporkan kepada dokter, bahwa
tidak ada persediaan obat yang di minta atau resep / tulisan
resep sulit di baca / tidak terbaca.
4. Setelah menerima pesan dari petugas farmasi/apoteker, dokter
mengganti resep yang tidak ada persediaan / dokter
menjelaskan tulisan yang tidak terbaca yang ada di resep.
5. Petugas farmasi / apoteker melakukan pengulangan ucapan
(READ BACK) dari pemberi perintah/pesan.
6. Pemberi perintah/pesan memberikan konfirmasi “ya benar”
setelah penerima perintah mengulangi ucapan dari pemberi
perintah secara benar.
7. Tulis hasil pelaporan di buku pelaporan read back.
8. Bubuhi cap / stempel read back, dan mintakan tanda tangan
dalam waktu 1x24 jam kepada dokter.
UNIT TERKAIT Semua unit pelayanan di Rumah Sakit.
2 1/1
Jl. Pahlawan No. 2
MAGETAN
Tanggal Terbit Ditetapkan
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
dr. SAYIDIMAN MAGETAN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. YUNUS MAHATMA, Sp.PD.
Pembina TK. I
NIP. 19640104 199509 1 001
PENGERTIAN Komunikasi antara petugas kesehatan dalam proses
penyampaian suatu pernyataan atau informasi melalui pertukaran
pikiran, pesan oleh seseorang kepada orang lain, melalui
pembicaraan, visual, tulisan atau perilaku.
TUJUAN Sebagai acuan dalam menerapkan langkah-langkah dalam
meningkatkan pengetahuan pasien, menurunkan complain pasien
dan keluarga, meningkatkan kepuasan pasien dan keluarga,
menghindari salah penafsiran, untuk menjamin keselamatan
pasien dalam rangka memberikan pelayanan prima.
4. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
KEBIJAKAN dr.Sayidiman Magetan Nomor : 188/80/Kept/403.211/2016
tentang Kebijakan Peningkatan Mutu dan Keselamatan
Pasien.
5. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
dr.Sayidiman Magetan nomor : 445/395/403.211/2015 tentang
Kebijakan Komunikasi Efektif.
6. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
dr.Sayidiman Magetan nomor : 188/375/Kept/403.211/2016
tentang Pemberlakuan Panduan Komunikasi Efektif.
1. Petugas melakukan cuci tangan 6 langkah secara benar.
PROSEDUR 2. Petugas mengucapkan salam.
3. Petugas memprkenalkan diri dengan menyebutkan nama
dan dari unit kerja.
4. Petugas memberitahukan maksud dan tujuan.
5. Petugas memberikan kesempatan kepada pasien dan
keluarga untuk bertanya tentang segala sesuatu yang tidak
dimengerti dan yang menyebabkan kekawatiran atau
keraguan.
6. Petugas mengucapkan salam.
7. Petugas melakukan cuci tangan 6 langkah secara benar.
UNIT TERKAIT Semua unit pelayanan di Rumah Sakit.
Ditetapkan
Tanggal Terbit
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
dr. SAYIDIMAN MAGETAN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr.YUNUS MAHATMA, Sp.PD
Pembina Tk. 1
NIP. 19640104 199509 1 001
Komunikasi antara petugas kesehatan dalam proses penyampaian
suatu pernyataan atau informasi melalui pertukaran pikiran, pesan
PENGERTIAN
oleh seseorang kepada orang lain, melalui pembicaraan, visual,
tulisan atau perilaku.
Sebagai acuan dalam menerapkan langkah-langkah mengurangi
TUJUAN kesalahan pasien, kesalahan tindakan/ prosedur, kesalahan terapi,
menghindari salah penafsiran,untuk menjamin keselamatan pasien.
1. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
dr.Sayidiman Magetan Nomor : 188/80/Kept/403.211/2016
tentang Kebijakan Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien.
2. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah dr.
KEBIJAKAN
Sayidiman Magetan nomor : 445/395/403.211/2015 tentang
Kebijakan Komunikasi Efektif.
3. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
dr.Sayidiman Magetan nomor : 188/375/Kept/403.211/2016
tentang Pemberlakuan Panduan Komunikasi Efektif.
1. Petugas mengucapkan salam.
2. Petugas memperkenalkan diri: nama, (petugas
kesehatan),dari
ruang/instalasi mana.
3. Petugas melaporkan hasil nilai kritis maksimal 15 menit
setelah didapatkan.
4. Setelah menerima pesan hasil nilai kritis, perawat/dokter
mencatat di catatan perkembangan perawatan terintegrasi.
PROSEDUR
5. Perawat/ dokter melakukan pengulangan ucapan ( Read
Back) dari pemberi perintah/pesan.
6. Petugas pemberi perintah/pesan memberikan konfirmasi
“ya benar” setelah penerima perintah mengulangi ucapan (Read
Back) pemberi perintah secara benar.
7. Petugas mengucapkan salam apabila pesan sudah di
terima.
8. Petugas penerima pesan membubuhi stempel read back di
sisi kanan dan stempel nilai kritis di sisi kiri.
9. Petugas pemberi pesan dan penerima pesan
menandatangani stempel read back maksimal 1 x 24 jam.
0 1/1
Jl. Pahlawan No. 2
MAGETAN
Tanggal Terbit Ditetapkan
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH
dr. SAYIDIMAN MAGETAN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. YUNUS MAHATMA, Sp.PD.
Pembina TK. I
NIP. 19640104 199509 1 001
PENGERTIAN Komunikasi efektif adalah proses penyampaian suatu pernyataan
atau informasi melalui pertukaran pikiran, pesan oleh seseorang
kepada orang lain, melalui pembicaraan, visual, tulisan atau
perilaku, yang di lakukan oleh dan antar petugas.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam melakukan
komunikasi timbang terima pasien pada saat melakukan rujukan ke
rumah sakit lain.
7. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
KEBIJAKAN dr.Sayidiman Magetan Nomor : 188/80/Kept/403.211/2016
tentang Kebijakan Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien.
8. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
dr.Sayidiman Magetan nomor : 445/395/403.211/2015 tentang
Kebijakan Komunikasi Efektif.
9. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
dr.Sayidiman Magetan nomor : 188/375/Kept/403.211/2016
tentang Pemberlakuan Panduan Komunikasi Efektif.
1. Petugas melakukan pengkajian ulang.
PROSEDUR 2. Petugas mengumpulkan data yang diperlukan.
3. Petugas memastikan diagnose medis pasien dan prioritas
masalah keperawatan yang akan di lanjutkan.
4. Petugas membaca dan memahami catatan perkembangan
terkini dan hasil pengkajian.
5. Petugas menyiapkan rekam medis pasien termasuk rencana
perawatan harian.
6. Petugas mengucapkan salam, memperkenalkan diri: nama,
(petugas kesehatan),dari rumah sakit mana.
7. Petugas melakukan serah terima dengan perawat / dokter rumah
sakit lain. Data yang wajib di serah terimakan adalah: status
kesehatan pasien, ringkasan asuhan, perkembangan pasien dan
rencana asuhan.
8. Perawat /dokter yang menerima, mengulangi pesan/read back,
apa yang sudah di sampaikan.
9. Tanda tangan serah terima pasien.
UNIT TERKAIT Semua unit pelayanan di Rumah Sakit.
Pemeriksaan Hematologi
Parameter Umur Hasil Satuan
Hematokrit Semua umur ≤ 21.0 %
≥ 65.0
Trombosit Semua umur ≤ 10.000 /L
Pemeriksaan Imunologi
Parameter Umur Hasil Satuan
Troponin I Semua umur >1.5 ng/ml
Tacrolimus Semua umur <5 ng/ml
>15
Pemeriksaan Mikrobiologi
Parameter Umur Hasil
MRSA Semua umur Jenis kuman
MRSE Semua umur dan
MDRO sensivitas
antibiotik
2. Radiologi
Nilai / hasil kritis radiologi
Jenis foto / pemeriksaan Jenis kelainan
Thorax Pneumothorax masif Haematothorax masif
Effusi pleura masif
Trauma thorax
Abdomen Udara atau cairan bebas dalam cavum
abdomen
USG KET
Adanya trauma tumpul abdoment
Torsi Kista Ovarii
Appendicitis acut dengan atau tanpa komplikasi