Anda di halaman 1dari 48

KOMUNIKASI TERAPEUTIK

DALAM KEPERAWATAN
JWA DAN API
Rr Dian Tristiana
Fakultas Keperawatan
Universitas Airlangga
diantristiana@fkp.unair.ac.id
rrdiantristiana-fkp@web.unair.ac.id
Tujuan Khusus: Pada Akhir Pembelajaran Mahasiswa diharapkan
mampu

1. Mengembangkan kesadaran diri dalam menggunakan metode komunikasi


terapeutik untuk membantu klien dengan masalah/gangguan jiwa
2. Membuat pencatatan verbatim dari interaksi secara tepat
3. Mengidentifikasi kesesuaian antara komunikasi verbal dengan non verbal
4. Menganalisa komunikasi yang signifikan
5. Menjelaskan milieu dan klien
6. Menganalisa pengaruh milieu dalam interaksi
7. Mengidentifikasi perasaan pribadi yang berkaitan dengan interaksi
8. Mengidentifikasi tema-tema yang diekspresikan oleh klien
9. Mengidentifikasi tujuan dari interaksi.
KONSEP KOMUNIKASI
1 TERAPEUTIK

TEKNIK KOMUNIKASI
2 TERAPEUTIK
CONTENTS
3 ANALISA PROSES INTERAKSI

4 TUGAS DAN Q & A


KONSEP KOMUNIKASI
PENGERTIAN KOMUNIKASI

Komunikasi merupakan pertukaran pikiran, perasaan


dan informasi lainnya.

Dalam keperawatan jiwa, keterampilan komunikasi merupakan


DASAR/PONDASI dalam setiap intervensi

Keperawatan Jiwa 1: Analisa Proses Interaksi


PROSES KOMUNIKASI
Komponen proses komunikasi

Sender Pengirim pesan, inisiator


Message Pengalaman pengirim pesan
Stimulus eksternal dan internal
Channel Media pengiriman pesan

Receiver Penerima pesan,

Kognitif, Psikologis,
Fisiologis

Feedback
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KOMUNIKASI

Persepsi Gender
1 Sudut pandang individu thd suatu hal
4 Pria dan wanita

Konteks Budaya Jarak dan ruang


2 Bahasa, Nilai dan sikap
5 Invisible personal space (ruang
pribadi)

Tingkat perkembangan Waktu


3 Kemampuan kognitif dan maturasi
6 Menggunakan waktu secara
efektif

Keperawatan Jiwa 1: Analisa Proses Interaksi


JENIS RUANG PRIBADI

Ruang/jarak sosial dan publik


Digunakan dalam kegiatan kerja,
>1 m komunikasi scr formal
Contoh: mengajar di kelas

46 cm-1 m Ruang/jarak pribadi


Pertemanan,
Contoh: percakapan perawat-klien,
konseling
0-45 cm Ruang/jarak intim/karib
Orang-orang yang dekat
Contoh: memeriksa TTV, memijat, dsb

Keperawatan Jiwa 1: Analisa Proses Interaksi


TINGKAT KOMUNIKASI

self-talk

Antara dua individu


Hubungan perawat-klien

Dinamika kelompok
Kekohesifan kelompok

9
3 CARA KOMUNIKASI

Verbal Non Verbal Elektronik


Kata dan bahasa Ekspresi wajah Pesan di komputer
Paraverbal (nada bicara, Postur Email
volume, kecepatan, dsb) Gesture/gerak isyarat dsb
Tertulis (jenis kata dan Gait (gaya berjalan)
artinya) timing and Sentuhan
clarity of the message. Penampilan fisik

Keperawatan Jiwa 1: Analisa Proses Interaksi


KOMUNIKASI

Chart Title

“People will forget what you say


7% to them. They will never forget
words
how you make them feel.”
vocal
38%
non verbal
55%

Keperawatan Jiwa 1: Analisa Proses Interaksi


KONSEP
KOMUNIKASI
TERAPEUTIK
PANDANGAN BERBAGAI TEORI TENTANG
KOMUNIKASI TERAPEUTIK

13
PENGERTIAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Terapeutik – merujuk pada ilmu dan seni penyembuhan (Miller and


Keane, 1972); tergolong dalam tindakan perawatan atau tindakan yang
bermanfaat (Potter and Perry, 1989).

Komunikasi terapeutik adalah suatu kegiatan menggunakan komunikasi


dengan tujuan untuk menciptakan hasil yang bermanfaat bagi klien dan
merupakan dasar hubungan perawat-klien,

Tujuan utama komunikasi dengan menggunakan teknik teraputik


adalah mendorong klien untuk mengekspresikan perasaan, emosi
dan keseluruhan ide terkait kesehatannya.

Keperawatan Jiwa 1: Analisa Proses Interaksi 14


PENGERTIAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Komunikasi terapeutik merupakan keterampilan klinis yang membutuhkan
integrasi dari berbagai tugas (multitasks): proses kognitif dan emosional,
toleransi atas pengaruh intens antara perawat-klien, mengkaji pengetahuan,
fleksibilitas, bertanya dengan terampil, empati, serta keterlibatan
komunikasi secara verbal maupun non verbal

Kurang komunikasi menyebabkan


Kesalahpahaman, kerusakan hubungan dan
gangguan kesehatan karena kekurang hati-
Gangguan hatian, berpotensial iatrogenic (kejadian tidak
jiwa diinginkan) akibat therapeutic errors.

Keperawatan Jiwa 1: Analisa Proses Interaksi 15


PRINSIP KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Trust/Rasa Saling percaya Waktu dan Tempat


1 Rasa saling percaya antara perawat-
klien 4 Waktu dan tempat yang tepat
Durasi
Setting tempat
Genuine interest (ikhlas/sungguh2) Mendengar aktif
2 Kemampuan untuk menjadi
seseorang dalam konteks peran 5 Tidak hanya sekedar mendengar
Sebuah metode mendengar dimana perawat
merefleksikan pemahamannya tentang apa
profesional
yang dikatakan klien
Empati
Menerima klien
3 Memahami pengalaman emosional
dan perspektif orang lain. 6 Meminimalkan bias atau penilaian
Menerima kondisi klien apa adanya

Keperawatan Jiwa 1: Analisa Proses Interaksi 16


ELEMEN KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Empati
Hubungan emosional antara dua orang atau
Trust/Kepercayaan
lebih yang saling menyampaikan perasaan Kepercayaan klien bahwa perawat akan
masing-masing berperilaku secara kompeten dan dapat
Verbal: “ pasti hal ini membuatmu sedih” diprediksi oleh klien saat klien menceritakan
Non verbal: anggukan kepala yang perasaannya.
mengindikasikan pemahaman, mencerminakn
ekspresi wajah klien dengan cara yang • jaminan kerahasiaan.
sungguh-sungguh • Konsisten.
• Lakukan tepat seperti yang kamu akan
Kejujuran lakukan pada klien.
Kemampuan untuk jujur, terus terang, tulus. • Datang tepat waktu.
• memberikan jaminan yang realistis. • Akhiri tiap sesi tepat waktu.
• hindari jaminan yang palsu. • Datang kembali sesuai yang dijanjikan.
• Mengembangkan pemahaman tentang • Konsisten: friendly, terbuka, and jujur.
perasaan dan respons diri pada klien.
Menerima diri apa adanya Keperawatan Jiwa 1: Analisa Proses Interaksi 17
Caring ELEMEN KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Tingkat keterlibatan emosional antara Mendengar Aktif
perawat-klien
Mendengar dan menginterpretasikan bahasa,
Perilaku nonverbal:
memperhatikan nonverbal dan meningkatkan paraverbal
• Mengunjungi klien tiap hari. dan mengidentifikasi perasaan yang mendasari.
• Menghabiskan “quality time” dengan klien. • Taking time to listen.
• Beri perhatian pada kebutuhan klien • berikan perhatikan yang tidak terbagi..
• Pesan taktil/sentuhan, tepukan ringan di • buat kontak mata.
punggung sbg btk dukungan • Responlah tanda, isyarat verbal dan non verbal dari klien.
• Analisa dan validasi keseluruhan pembicaraan.
Validasi • Hindari judgment.
• dengarkan tiap kalimat.
Mendengarkan dan merespons dengan tepat pada
• Pahami perasaan dibalik pernyataan.
klien untuk meyakinkan bahwa perawat-klien py
• Perhatikan ketidaksesuaian antara pernyataan dan
pandangan yang sama pada suatu masalah.
perasaan
Ucapan verbal:
• Perhatikan topik yang hilang (dihindari oleh klien)
• “jadi anda bilang bahwa. . .”
• Gunakan prinsip dan teknik komunikasi
• “saya mengerti apa yang anda katakan tadi.”
• “katakan padaku apa yang anda pahami dari
penjelasan saya tadi?”
Keperawatan Jiwa 1: Analisa Proses Interaksi 18
Sikap Saat Melakukan Komunikasi Terapeutik

S- squarely-menatap langsung mata klien. Postur ini menunjukkan bahwa”saya siap


mendengarkan anda”

O- open- bersikap terbuka. Posisi terbuka-tidak menyilangkan tangan atau menyilangkan


kaki.

L- lean-condong ke arah klien-menunjukkan bahwa perawat sedang mendengarkan.


E- eye contact- pertahankan kontak mata. Menunjukkan bahwa anda fokus pada klien.
R- relax- bersikap santai, agar klien merasa lebih nyaman.

Keperawatan Jiwa 1: Analisa Proses Interaksi 19


TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Offering Self/hadir secara utuh
Perawat hadir secara fisik dan emosional “saya akan duduk disampingmu ”
Mengindikasikan keinginan perawat untuk membantu
Kehadiran perawat memberi rasa aman: mendorong
klien untuk melanjutkan “lanjutkan.”
Mengindikasikan perawat memberi perhatian “Uh-huh.”
Dan ketertarikan menganggukkan kepala

Membuka percakapan dengan pertanyaan dengan topik luas


Mendorong klien untuk memilih topik diskusi “ Apa yang ingin anda bicarakan?”
Menunjukkan rasa hormat pada perasaan klien “Bisakah anda menceritakan lebih
detail lagi?”
Menunjukkan pentingnya kebutuhan klien “bagaimana hari anda?”

Keperawatan Jiwa 1: Analisa Proses Interaksi 20


TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Diam
Memberi waktu klien utk merenung Duduk diam dan mengobservasi perilaku klien
Mendorong klien utk mengekspresikan diri Gunakan kontak mata
Tertarik pada apa yang harus dikatakan klien Tunjukkan perilaku menyertai
Meningkatkan pemahaman perawat selama Mengontrol ketidaknyamanan diri selama klien
menyampaikan perasaannya periode diam
Membantu menyusun dan menggerakkan Menggambarkan penghargaan & penerimaan
Interaksi atau jeda pembicaraan

Pertanyaan terbuka
Pertanyaan terbuka untuk menggali klien “Ceritakan padaku tentang rasa sedih yang kamu
rasakan?” dan bukan “apa kamu merasa sedih?”
Pertanyaan yang tidak dijawab dgn ya/tidak “ceritakan tentang keluarga anda” dan bukan
atau satu kata “Berapa jumlah anak anda?”

Ijinkan klien untuk memutuskan topik yang relevan


Keperawatan Jiwa 1: Analisa Proses Interaksi 21
TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Refleksi
Fokus pada konten pesan dan perasaan klien Klien: “Bagaimana pendapat suster, apa saya perlu bilang ke
dokter kalau saya tidak pernah minum obat selama ini?”
Saat klien meminta saran pada perawat maka Perawat: “bagaimana pendapatmu tentang hal itu?”
Perawat perlu menggali apa yang klien pikir
Akan dilakukan klien. Mendorong agar klien Klien: “ Kayaknya perlu sus, tapi minum obat membuat saya
Bertanggungjawab dan menyelesaikan masalahnya sendiri gelisah sus””
Biarkan klien tahu bahwa perawat mendengar aktif Perawat: “Anda terdengar gelisah sekarang”

Restating/mengulang
Mengulang atau memparafrase ide utama klien Client: “Saya bilang ke dokter kalau saya ada msalah dgn
obat, tpi dia tak mengarkanku”
Indikasi bahwa perawat mndengar klien
Mendorong percakapan lbh jauh Nurse: “sepertinya anda terdengar marah padanya?”
Beri klien kesempatan untuk mnjelaskan Client: “saya tidak bisa tidur nyenyak lagi.”
Nurse: “apa anda punya masalah tidur?”

Keperawatan Jiwa 1: Analisa Proses Interaksi 22


TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Exploring/mengeksplorasi
Cobalah untuk mengembangkan area yang mjd “Ceritakan pd saya apa yg anda rasakan
Perhatian klien secara detail saat anda tidak minum obat.”

Identifikasi tema atau pola “Ceritakan pada saya tentang satu hal
yang membuat anda sebal atau marah?

Rekognisi
Perawat mngatakan langsung isyarat “Saya perhatikan sepertinya anda malu saat . . .”
Yang diobservasi dari klien
“Saya amati spertinya anda punya beberapa foto
bayi

Keperawatan Jiwa 1: Analisa Proses Interaksi 23


TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Focusing/Fokusing
Pertanyaan atau pernyataan yang bisa membantu “Anda bilang bahwa anda punya masalah dengan . . .”
Klien mengembangkan perasaannya

Percakapan langsung dengan topik kunci “Anda bilang anda sering sekali merasa mual”

Directing/Bertanya langsung/mengarahkan
Komen yang menyiratkan informasi khusus Client: “ Mereka bilang, saya perlu ke spesialis””
Dari klien Perawat: “Apa yang membuat mereka bilang seperti
itu?” atau
Digunakan untuk mengumpulkan data “kapan mereka bilang padamu?” atau
Bukan karena keingintahuan perawat “Apa yang sedang kamu lakukan saat mereka bilang
itu? atau
“bgmana pendapat anda dgn menemui dokter lain?”

Keperawatan Jiwa 1: Analisa Proses Interaksi 24


TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Verbalizing the implied

Mencoba mendeteksi arti sebenarnya Klien: “Berapa harga obat ini sus?”
Yang terkandung dalam pesan verbal Perawat: “apakah anda khawatir tentang biaya
rumah sakit?”

Mengobservasi

Perawat menyampaikan perhatiannya pada “Saya perhatikan, anda terlihat sedih”


Perilaku dan perasaan yang ditunjukkan klien “Anda berjalan pincang seolah kaki
anda sakit.”

Keperawatan Jiwa 1: Analisa Proses Interaksi 25


TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Klarifikasi
Gali maksud pesan klien dgn jelas Client: “setiap kali saya bicara dgn dokter saya sebal.”
Mencegah perawat mlkukan asumsi Nurse: “ceritakan pada saya apa yang dimaksud sebal
tentang pesan klien Client: “Mereka bilang saya boleh pulang besok”
Mengecek adanya pesan yg ambigu Nurse: “Siapa yang bilang pada anda”

Konfrontasi
Respons verbal perawat pada ketidaksesuaian Klien: “Saya sgt marah padanya sus (tersenyum)” (
Antara perkataan & respons nonverbal klien Perawat:“Yanda bilang tadi, namun anda tersenyum.”

Dorong klien mengenali area potensial Klien: “Saya tdk tahu gejala apa yg hrs sya perhatikan
Untuk berubah Sya rasa saya hipokondriak.”
Perawat: “Anda bilang anda tdk yakin gejala mana yg
penting, pling tdak anda tahu kapan harus datang ke
RS untuk periksa.”

Keperawatan Jiwa 1: Analisa Proses Interaksi 26


TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Limit setting/ Perjelas Batasan
Menyatakan ekspektasi utk perilaku yg tepat Perawat: “kelihatannya anda tidak
yakin harus berbuat seperti apa
sekarang.”
Klien: “Apa maksudnya Sus?”

Membangun parameter perilaku Perawat: “Ehm, anda bertanya byak


hal ttg hal pribadi pada saya. Alasan
Anda berada disini adalah karena
anda memiliki bbrp masalah
kesehatan. Bgmna sy bisa mmbantu
anda tergantung dari ceritakan pada
saya apa yang membuat anda dibawa
ke RS ?”

Keperawatan Jiwa 1: Analisa Proses Interaksi 27


BAGAIMANA JIKA
Hubungan terapeutik berubah
menjadi hubungan lain?
Hubungan Non Terapeutik

Hubungan Sosial: Hubungan yang terutama ditujukan untuk


persahabatan, sosialisasi, kesenangan atau penyelesaian tugas. Keterampilan
komunikasi yang digunakan termasuk memberi saran, terkadang memenuhi
kebutuhan dasar seperti meminjami uang, membelikan hadiah maupun
membantu terkait pekerjaan.

Hubungan pribadi: terjadi antara dua orang atau lebih yang memiliki
komitmen emosional pada satu sama lain. Seseorang melakukan hubungan
pribadi karena berbagai alasan, misalnya merasa menjadi orang tua, alasan
seksual, emosional, keamanan ekonomi, ketertarikan sosial dan menurunkan
rasa kesepian.

Keperawatan Jiwa 1: Analisa Proses Interaksi 29


Hubungan Non Terapeutik

Overhelping Controlling Narcisme


Membantu klien yang Menggunakan otoritas Harus menemukan
sebenarnya klien dapat pribadi dengan kelemahan, ketidakberdayaan,
melakukan sendiri, asumsi “untuk atau penyakit agar klien
melebihi kebutuhan klien merasa butuh bantuan
kebaikan klien”
dibanding mencari cara agar
klien lebih sehat dan lebih
mampu melakukan sendiri
perawatannya.

Keperawatan Jiwa 1: Analisa Proses Interaksi 30


INGAT!!!!
Hubungan terapeutik: secara konsisten berfokus
pada masalah dan kebutuhan klien.

Keperawatan Jiwa 1: Analisa Proses Interaksi 31


BLOK KOMUNIKASI BLOK KOMUNIKASI atau Teknik Komunikasi Non Terapeutik
Blok/penghambat Definisi Contoh
Menanyakan Pertanyaan yang tidak relevan dengan “mengapa Anda kok belum menikah?”
pertanyaan pribadi kondisi, tidak profesional atau sesuai
Memberi Pernyataan bahwa apa klien “Semuanya akan baik saja”
Jaminan/reassuring rasakan/takutkan itu tidak benar/perlu “Anda akan segera sembuh”
Menyetujui Pernyataan bahwa Perawat punya “ya saya sependapat dgn Anda”
pandangan yang sama dgn klien “Saya rasa Anda benar”
Menerima/Approving Pernyataan dimana perilaku, kebutuhan, “itu bagus”
pandangan, harapan klien itu hal yang “saya rasa anda melakukan hal yang
benar benar”
Defending/Melindungi Pernyataan melindungi diri perawat, “Saya tidak berkata seperti itu”
diri orang lain, atau sesuatu dari serangan “Dokter Erna itu Dokter yang baik”
verbal “Saya yakin orang tua anda tidak
bermaksud demikian saat mengatakan itu”

32
BLOK KOMUNIKASI BLOK KOMUNIKASI atau Teknik Komunikasi Non Terapeutik
Blok/penghambat Definisi Contoh
Menggunakan Pertanyaan yang bisa dijawab klien “Apa anda lelah?”
pertanyaan tertutup dengan ya dan tidak “Bisakah kita bicara sekarang?”
(ya/tidak) “Apa tidurmu nyenyak?”
“Apa Anda mau makan?”
Menggunakan Pernyataan klise atau standar “kehidupan mmg seperti itu tidak usah
pernyataan stereotip miring/penjulukan atas dasar subyektif dipirkan”
negatif (menunjukkan bahwa klien itu tidak “ya memang kayak gitu, mau gimana lagi”
penting) “hasilnya semuanya sama saja”
Merubah Fokus Merubah topik yang dirasa lebih nyaman Klien: “ Rasanya saya ingin mati saja sus.”
untuk dibicarakan Perawat: “Bagaimana kalau kita cerita
tentang hobi anda saja?”
Judging (Menilai) Pernyataan atau tindakan perawat yang Tatapan tajam: Memutar bola mata (tidak
mengindikasikan rasa suka atau tidak suka suka)
pada apa yang klien katakan “saya suka hal itu”
“Saya tidak suka hal tersebut”
Menyalahkan Menyalahkan klien atas perilakunya; “seharusnya anda tahu tentang hal itu!”
memandang rendah kebutuhan klien untuk “Jika anda tidak bergerak, pasti saya berhasil
BLOK KOMUNIKASI atau Teknik Komunikasi Non Terapeutik
Blok/penghambat Definisi Contoh

Menganggap remeh Mengindikasikan bahwa apa yang klien “jangan kayak gitu”
perasaan klien ungkapkan itu tidak perlu dan tidak penting “Jadilah pria dewasa, berhenti menangis!”
“Masalah spt itu saja kok repot”
Memberi saran Memberi klien opini atau arahan yentang “jika saya adalah anda, saya akan
pribadi (Advising) cara menyelesaikan masalah mengatakan pada orangtua saya”
“saya rasa anda perlu melakukan sesuatu
untuk merubah diri anda”
Menolak Mengindikasikan pada klien bahwa topik “kita jangan bisaca maslah itu sekarang!”
tertentu tidak perlu didiskusikan
Tidak mau menerima Mengindikasikan rasa tidak suka tentang “itu sangat buruk”
pernyataan atau perilaku
Probing/menyelidik Memaksa klien untuk mendiskusikan sesuatu “mengapa anda ada disini?”
yang belum siap diceritakan klien “mengapa anda merasa seperti tiu?”
“mengapa anda marah pada suami anda?”
Sumber: Johnson (2003) Psychiatric mental health Nursing: Adaptation and Growth. Philadelphia: Lippincot

34
Hambatan Komunikasi Terapeutik
Transference
Transference adalah proses dimana klien secara tidak sadar dan tidak tepat dalam
berperilaku /memberikan sebuah respons (dipengaruhi oleh pengalaman di masa
lalu klien, figur masa kecil). Konflik masa lalu.
Perilaku yang ditunjukkan berupa ketergantungan, kecemburuan,
ketidakberdayaan, cinta, dsb

Countertransference
Merupakan transference yang arahnya berlawanan, yaitu respons perawat yang
dapat berupa perilaku yang sadar atau tidak disadari, verbal atau non verbal,
meliputi kata atau perbuatan bisa berupa hal yang negatif maupun positif.
(kecenderungan perawat dalam menanggapi perasaan klien berkaitan dgn
pengalaman masa lalu perawat).
Keperawatan Jiwa 1: Konsep Komunikasi Terapeutik 35
Counter-transference
Reaksi Perawat Karakteristik perilaku Analisis Diri Solusi
pd Klien perawat
Rasa Bosan Tidak memperhatikan. -apakah konten pembicaraan klien tdk Mengalihkan konten pembicaraan klien
Sering minta untuk menarik?gaya berkomunikasi? Defensive? keluar jalur pembicaraan.
mengulangi. Klarifikasi informasi pd klien
Memberi respons yg tdk Konfrontasi gaya komunikasi klien.
sesuai.

Penolong/Penyel Berusaha mencapai sst yng Perilaku apa yg mendorong anda utk mjd Hindari aliansi rahasia
amat tidak bisa tercapai penyelamat klien? Kembangkan tujuan yg realistis.
Menolak saran kolega atau Apakah ada sso dimasa lalu anda yg Jgn bertemu diluar jadwal
rekomendasi supervisor. membangkitkan perasaan itu? Biarkan klien yg memandu interaksi.
Memberi saran Apa yg anda takutkan atau mimpikan jika Fasilitasi pemecahan masalah oleh
gagal dlam mmnuhi keinginan klien? klien
Mengapa anda ingin mjd penyelamat klien?

Overinvolvemen Datang kerja trll pagi, Karakteristik klien apa yang menarik? Bangun batasan, tujuan dan kriteria
t/terlalu terlibat pulang telat apakah klien mengingatkan anda akan hasil perawatan yang tegas/kokoh.
Tdk mnghiraukan saran sso?siapa? Hindari self-disclosure.
kolega, menolak bantuan. Apakah perilakumu saat ini berbeda dgn Hindari menyapa klien di luar jam kerja.
Membelikan klien hadiah. perilakumu pada klien yg sama?
Menerima klien
Keperawatan Jiwa 1: Analisa Proses Interaksi 36
Countertransference
Reaksi Perawat Karakteristik perilaku Analisis Diri Solusi
pd Klien perawat
Terlalu terlibat Berperilaku menilai pada Situasi?
inytervensi keluarga. Apa kebutuhanmu yg belum terpenuhi>
Menyimpan rahasia.
Memanggil klien di luar jam
kerja

Identifikasi yang Memiliki tujuan khusus, Pada kondisi dan karakteristik fisik, Ijinkan klien mengatakan langsung
berlebihan memiliki rahasia. emosional, kognitif atau situasional tentang isu.
Meningkatkan self- manakah anda tertarik? Dorong pendekatan pemecahan
disclosure. Ingat kembali hal yng sama pada kehidupan masalah dari perspektif klien.
Merasa mahakuasa. anda sendiri. Bagaimana anda mengatasi Hindari self-disclosure.
Tertarik secara fisik. hal tersebut yang dibuat oleh klien?

Penyalahgunaan Menyimpan informasi Mengapa anda melindungi klien? Responlah dgn jelas dan hati-hati dgn
kejujuran sendiri. Mengapa anda takut jika klien mengetahui keragu-raguan, jgn mengelak.
Berbohong kebenaran? Jika anda dapat member informasi,
katakana pada klien dan beri rasional
anda.
Hindari menyimpan rahasia.
Perkuat klien terkait perawatan.
Countertransference
Reaksi Karakteristik perilaku Analisis Diri Solusi
Perawat pd perawat
Klien
Marah Menarik diri. Apakah perilaku klien menyerang Tentukan asal-usul rasa marah
Bicara dgn nada keras. pada Anda? (perawat, klien, keduanya).
Menggunakan kata Dinamika masa lalu anda yang mana Eksplorasi akar masalah yg
kotor/tidak senonoh. yang tercetus atas perilaku yg membuat klien marah.
Meminta untuk menutup diciptakan klien? Hindari kontak dgn klien jika rasa
kasus/masalah marah belum dipahami.

Ketidakberday Merasa sedih Perilaku klien yg manakah yang Tetap jaga keterlibatan terapeutik.
aan atau mencetuskan perasaan tsb pada Eksplorasi dan fokus pada
tanpa harapan anda? pengalaman klien disbanding
Apakah ada sso yg mencetuskan pengalaman anda.
perasaan yg sama di masa lalu?
Siapa?
Harapan masa lalu yg bagaimana
yang diminta dari anda (verbal dan
nonverbal) oleh klien tsb?
FASE HUBUNGAN TERAPEUTIK
1. Pra orientasi
Fase ke klien. Bisa satu atau bbrp kali pertemuan (tergantung
konsisi klien). Pada fase ini: membangun rasa saling percaya
2. Orientasi (BHSP), pengenalan, kontrak formal dan informal serta
terminasi

jaga hubungan, kumpulkan data lebih lanjut. Kembangkan


3. KERJA keterampilan pemecahan masalah klien, harga diri, dan penggunaan
bahasa, fasilitasi perubahan perilaku, atasi perilaku yg resisten,
evaluasi masalah dan tujuan yang diperlukan. Dorong praktik dan
pelaksanan perilaku adaptif alternatif.

Alasan terminasi hub perawat-klien: Berkurangnya gejala,


4. Resolusi/ peningkatan fungsi sosial, peningkatan pemahaman akan identitas
diri, perkembangan perilaku adaptif,, tercapainya tujuan perawatan
Terminasi klien, kebuntuan terapi yang tidak mampu diatasi lagi

Keperawatan Jiwa 1: Analisa Proses Interaksi 39


ANALISA PROSES
INTERAKSI
PENGERTIAN API

Analisis Proses Interaksi adalah kegiatan yang bertujuan memahami


interaksi perawat-klien yang dituangkan dalam worksheet.

Proses perekaman interaksi perawat-klien yang dituangkan dalam


bentuk tertulis yang kemudian dianalisa oleh perawat secara
retrospektif. Analisa mencakup kemampuan komunikasi perawat,
penggunaan teknik terapeutik, respons klien dan perilaku perawat-klien.

Keperawatan Jiwa 1: Analisa Proses Interaksi 41


Tujuan Analisa Proses Interaksi

1 Menganalisa apa yang dikatakan klien (konten


dan interaksi dan proses urutan interaksi

Meningkatkan kemampuan perawat dalam hal


2 kesadaran diri akan perasaan, nilai, harapan dan
asumsi

Perawat dapat 3 Menganalisa respons verbal dan non verbal klien

4 Membedakan antara pikiran dan perasaan

5 Membantu perawat merencanakan tindakan


keperawatan

Keperawatan Jiwa 1: Analisa Proses Interaksi 42


ANALISA PROSES INTERAKSI
KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
PSPN FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Inisial klien : …………………… Nama mahasiswa : ………………
Interakasi : …………………… Tanggal : ………………
Lingkungan : …………………… Waktu : ……………….
Deskripsi klien : …………………… Tempat : ……………….
Tujuan interaksi : ……………………

Komunikasi Verbal Komunikasi Nonverbal Analisa berpusat pada Analisa berpusat pada Rasional
perawat klien

P : …………… P : ……………
K : …………… K: ……………
P : …………… K : ……………
K : …………… P : ……………
Dst P : ……………
K: ……………
K : ……………
P : ……………

Kesan Perawat :………………………………………………………………………………..


)) Sebelum ke Klien, kembangkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang sbg
panduan dilakukannya komunikasi. Lama interaksi 10-60 menit.
)) Gambarkan kondisi lingkungan, waktu, posisi antara perawat dengan klien serta
gambaran rinci setting yang digunakan. Gambarkan juga kondisi klien:
penampilan, ekspresi wajah dsb
)) Tuliskan respon verbal dan non verbal klien dan perawat. Perhatikan kesesuaian
antara verbal dan non verbal klien.
)) Analisa berpusat pada perawat: Jelaskan respons perawat dalam berkomunikasi.
Jenis emosi apa yg dirasakan?mengapa? Apakah perawat merasa nyaman atau
tidak? Apakah berusaha keras utk obyektif? Apa perawat merasa spt mampu
menolong klien? Apa perawat merasa PD di akhir komunikasi?

Keperawatan Jiwa 1: Analisa Proses Interaksi 44


)) Analisa berpusat pd Klien: Analisis meliputi teknik terapeutik, persepsi perawat
pada perasaan dan perilaku klien, mekanisme koping yang digunakan klien, tingkat
pemahaman klien pada masalahnya, tingkat kecemasan klien, hasil teknik
terapeutik yang dilakukan, alternatif teknik terapeutik, kaji kebutuhan klien dan
kemampuan perawat dalam memenuhi kebutuhan klien tersebut, analisa
efektivitas komunikasi yang digunakan perawat.

Keperawatan Jiwa 1: Analisa Proses Interaksi 45


KOMPONEN API

Komunikasi verbal dan non


1 verbal perawat dan klien 4 Rasional

2 Analisa berpusat pada perawat


5 Kesan atau evaluasi

Analisa berpusat pada Rencana tindakan


3 klien 6 keperawatan

Keperawatan Jiwa 1: Analisa Proses Interaksi 46


TUGAS

1 Rencanakan untuk komunikasi terapeutik

Rekamlah proses interaksi dengan durasi 5-


2 15 menit

Buatlah analisa proses interaksi pada


TUGAS 3 kegiatan tersebut

4 Kumpulkan atau upload di youtub, Kirimkan


alamat di youtube ke blog

5 Buat berbagai ekspresi, postur, gesture

Keperawatan Jiwa 1: Analisa Proses Interaksi


THANK YOU!
Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai