Anda di halaman 1dari 1

Bacaan ALKITAB : MATIUS 14 : 13-21 SABTU, 27 MEI 2023

AYAT RENUNGAN – MATIUS 14 : 14

Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh
belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit.

ALLAH MENYEDIAKAN KEBUTUHAN


Oleh : Editor

Manusia terus dilanda masalah yang tak kunjung tuntas. Selain masalah ekonomi, manusia juga sedang
resah dengan ragam jenis penyakit yang menyerangnya. Makin susahkah manusia ? Atau dapatkah dunia dengan
segala kemajuannya menuntaskan persoalan manusia ? Bukankah manusia makin gelisah dalam dunia dengan
segala kecanggihannya ? Tak sedikit manusia berpikir menjadi tak logis, dunia yang makin maju/canggih tapi
dipandang sebagai akhir zaman. Dan akhirnya zaman dipahami sebagai dunia menuju kehancuran dan akan lenyap.
Begitukah kehendak Allah atas dunia ini ? Allah bukan sedang memainkan sebuah sandiwara dan menjadikan
manusia mengambil peran di tengah dunia ini. Tetapi Allah memiliki kehendak baik atas dunia ciptaanNya.
Dalam Matius 14, kita membaca tentang betapa jahatnya Raja Herodes memenggal Yohanes Pembaptis.
Berita itu menghancurkan Yesus, sehingga Ia berlayar menyeberangi Danau Galilea untuk menemukan “daerah
terpencil untuk menyendiri” (Matius 14:13). Kesendirian yang damai itu berlangsung hanya sekejap mata, kondisi tiba-
tiba berubah drastis karena banyak orang berbondong-bondong mendatangi Dia. Kira-kira 5.000 orang laki-laki, belum
termasuk kaum perempuan dan anak-anak. Melihat orang sebanyak itu, hati Yesus tergerak oleh belas kasihan.
Menyingkirkan permasalahan pribadi-Nya, Yesus menyembuhkan yang sakit, bahkan juga memikirkan kebutuhan
jasmani orang-orang tersebut. Meskipun sedih dan lelah, Yesus menghabiskan sepanjang hari dengan orang
banyak. Ketika waktu makan malam tiba, murid-murid Yesus menyuruhnya mengusir semua orang. Tetapi Yesus
memandang kerumunan besar di sekelilingnya, orang-orang yang lapar secara fisik dan rohani dan merasakan
kasih pada mereka. Tuhan tidak mementingkan diriNya sendiri tetapi Dia melihat kebutuhan orang lain. Dia
sungguh-sungguh mempraktikkan ajaran-Nya, yaitu menyangkal diri. Dia menyangkal keberadaan-Nya yang
sedang butuh hiburan dan waktu untuk menyepi serta merenung. Dia memilih untuk berkarya bagi banyak orang.
Yesus tidak membiarkan diri-Nya larut oleh perasaan-Nya, Dia tetap berkarya karena belas kasihan-Nya
kepada orang banyak. Dinyatakan “hatinya tergerak oleh belas kasihan” dan inilah yang mendorong Tuhan
melakukan pelayanan dengan “menyembuhkan mereka yang sakit.
Saudaraku, orang percaya dipanggil Allah untuk menjadi terang dan garam dunia. Adakah belas kasihan
kita masih terasah saat melihat kondisi yang membutuhkan uluran tangan kita? Siapkah kita meninggalkan zona
kenyamanan demi meneladani Kristus yang adalah sumber dan pusat hidup dari perbuatan baik kita? Mari
milikilah hati seperti Yesus yang selalu rela berkorban untuk orang-orang yang dikasihNya. Amin

Syalom !
“Pergilah ke dunia saat ini dan mengasihi orang-orang yang Anda temui.
Mari dukung pelayanan Renungan Harapan
Berikan kehadiran cahaya lampu baru di hati orang-orang. Kasih Iman dengan mengirimkan dukungan
anda melalui :
-Bunda Teresa-
REKENING BANK MANDIRI
A.n: Majelis Pusat HKI - 107 00 9501695 4
DOA:
Penanggungjawab
Ya Tuhan tuntunlah kami untuk boleh memiliki
kasih sebagaimana kasihMu kepada kami. Amin
Departemen Koinonia HKI

EDITOR
Pdt. Rona Sri Rezeki Purba, S.Th

Anda mungkin juga menyukai