Anda di halaman 1dari 20

ANALISIS PERUBAHAN KONDISI SOSIAL

MANUSIA AKIBAT DAMPAK POSITIF


PERGESERAN TEKNOLOGI

Diajukan guna untuk memenuhi tugas mulok riset

Oleh: 1. Naila Azizah (22)


2. Irsya Naela Sabilirrasyidah (13)

Nama Pembimbing: Iqbal Amirullah, S.Pd

PROGRAM ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN TAHFIDZ


MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 JEMBER
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Analisis Perubahan
Kondisi Sosial Manusia Akibat Dampak Positif Pergeseran Teknologi" dengan
tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Mulok Riset. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang perubahan kondisi sosial
manusia di era teknologi maju bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Iqbal Amirullah S.Pd. selaku
guru Mata Pelajaran Mulok Riset. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu proses penyelesaian makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Jember, 24 September 2022

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah..............................................................................................
1.3 Tujuan penelitian...............................................................................................
1.4 Manfaat penelitian.............................................................................................
BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian teori........................................................................................................
2.2 Tinjauan pustaka................................................................................................

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian..............................................................................................


3.2 Subjek Penelitian...............................................................................................
3.3 Teknik Pengumpulan Data................................................................................
3.4 Analisis Data......................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang dianugerahi akal dan budi,
dari kelebihan itu manusia menggunakan nya untuk memenuhi kehidupannya
salah satunya adalah memecahkan sebuah masalah yang ada dihidupnya agar
kehidupan manusia dapat berjalan dengan aman, tentram dan juga nyaman. Dari
situlah manusia menggunakan akal nya untuk menyelesaikan sebuah masalah
dengan membuat solusi dengan mengembangkan teknologi menjadi suatu
kemajuan dengan harapan konflik yang ada dapat diatasi dengan kemudahan.

Teknologi merupakan ilmu yang sangat berpengaruh pada perkembangan


hidup manusia. Teknologi menjadi komponen terpenting dalam peradapan suatu
wilayah mulai dari negara sampai yang terkecil yakni desa. Semakin maju
teknologi dan semakin berubah, maka dampaknya pun pasti semakin beragam
entah dari dampak positif maupun dampak negatif. Pernyataan ini berhubungan
dengan perubahan yang terjadi pada kondisi sosial manusia dimana manusia
berubah sesuai dengan pengaruh yang diperoleh dari sekitarnya.

Kemajuan teknologi membuat semua nya menjadi mudah yaitu masuknya


segala bentuk budaya dan ideologi dari luar. Hal ini berkaitan dengan perubahan
transformasi nilai-nilai budaya yang semakin terkikis oleh dampak globalisasi
sehingga masuknya hal tersebut membuat umat manusia tidak dapat membendung
dan memfilter apa saja yang dapat diambil maupun yang tidak. Tuntutan zaman
memang semakin kejam membuat umat manusia bersikap maju mundur,karena
ketika kita tidak mengikuti zaman membuat kita semakin tertinggal jauh namun
ketika kita mengikuti perkembangan zaman kita juga akan merasakan
ketersediaan semua hal dalam sekejap.
Kemajuan teknologi membuat kita memahami istilah “semua ada dalam
genggaman” dalam artian semua akses informasi kini bisa kita dapat kan dari
mana saja hanya dengan teknologi dari belahan dunia manapun bisa kita akses
dengan waktu yang singkat dan efisien. Menurut Charles Darwin (dalam Banu
Prasetyo & Umi Trisyanti,2014) perubahan yang terjadi tidak lagi memakan
waktu ribuan tahun,namun membutuhkan waktu yang singkat saja.

Seperti halnya dalam kondisi sekarang yang mana awalnya offline justru
berubah semua kegiatan mengharuskan online yang memudahkan kita untuk tidak
harus bertatap langsung namun dengan kemajuan teknologi kita dapat bertemu
secara virtual untuk membendung adanya pertemuan secara langsung dan
mengumpulkan banyak orang. Dunia sekarang dituntut untuk mengoptimalkan
kemajuan teknologi untuk mengatasi permasalahan dunia,karena pada masa ini
semua dialihkan kepada teknologi. Maka dari itu kemudahan yang ditawarkan
tidak semerta-merta selalu berdampak negatif namun dilain sisi ada banyak
manfaat nya.

Kemajuan teknologi tidak sebatas bidang-bidang tertentu namun mencakup


semua bidang seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Yang sering kita
dengar yaitu kemajuan teknologi dapat memberikan kita kemudahan dari segala
aspek termasuk dalam bidang komunikasi. Bidang komunikasi ini semakin hari
semakin pesat perkembangannya dengan segala kemudahan berkomunikasi
dengan segala tempat bisa kita jangkau dengan kemajuan teknologi. Kemajuan
teknologi dalam bidang komunikasi salah satunya yaitu media sosial yang
semakin hari semakin berkembang dengan cepat menghadirkan berbagai fitur
untuk menarik perhatian penggunanya. Dari media sosial pun semua orang
berlomba-lomba untuk menjadi sempurna dengan mengunggah apapun yang
dirasa nya benar. Tak hanya itu saja menggunakan media sosial mengundang
orang untuk memberika komentar, feedback, like, serta berlomba memberikan
banyak informasi dalam sekejap dengan waktu yang singkat.
Manusia sendiri merupakan makhluk sosial yang tidak pernah luput dari
suatu perubahan baik secara evolusi maupun revolusi. Setiap manusia melakukan
perubahan guna menyelaraskan kondisinya dengan kondisi yang ada disekitar nya.
Perubahan yang terjadi tidak hanya dari segi budaya, hukum, dan norma-norma
kehidupan, melainkan juga perubahan dari segi kecerdasan, kemampuan berfikir
serta keterampilan dalam memperbarui suatu keadaan.

Seiring berkembangnya teknologi kemampuan manusia kian bertambah.


Manusia yang awalnya tertinggal mulai mengalami perkembangan akibat dampak
positif pergeseran teknologi. Selain itu teknologi juga berpengaruh pada
kemudahan - kemudahan yang dialami setiap individu. Contoh pergeseran
teknologi bisa diambil dari peristiwa bersejarah yang terjadi di dua tahun
belakangan ini yakni pandemi Covid-19. Peristiwa ini mengakibatkan
berkurangnya aktivitas manusia yang dilakukan secara offline atau bertemu secara
langsung. Segala kegiatan dipindahkan ke media online guna mematuhi protokol
kesehatan sekaligus melanjutkan pekerjaan. Media online inilah yang disebut
pergeseran teknologi.
Contoh lain dampak positif teknologi antara lain:
1. Kemudahan dalam berbelanja online tanpa harus ke toko,
2. Kemudahan berkomunikasi jarak jauh,
3. Kemudahan mengetahui berita dunia tanpa harus mengunjungi tempat
berita,
4. Kemudahan dalam berselancar di dunia maya,
5. Sebagai modal dalam mata pencaharian.

Oleh karena itu, makalah ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana


kondisi sosial manusia lebih tepatnya masyarakat Desa Gading Rejo, Kecamatan
Umbulsari, Kabubaten Jember dalam mengalami terjadinya pergeseran atau
perubahan teknologi yang terjadi di era kemajuan ini. Penelitian akan berfokus
pada dampak positif yang memudahkan masyakat dalam kehidupan sehari – hari.
Mulai dari kemudahan dalam bekerja, belajar, berbelanja, maupun berselancar di
dunia maya. Teknologi juga akan lebih difokuskan pada kemajuan media online.
1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah kondisi sosial manusia jelas berubah.


Kemungkinan - kemungkinan pasti akan terjadi tergantung bagaimana manusia
memamanfaatkan tekonologi. Jika dimanfaatkan dengan baik dampak positif pasti
akan diraih.

1. Bagaimana masyarakat Desa Gading Rejo menyikapi perubahan tenologi


yang terjadi di masa kemajuan ini?
2. Apa saja perubahan kondisi sosial yang terjadi di masyarakat Desa
Gading Rejo akibat dampak positif pergeseran teknologi?

1.3 TUJUAN PENELITIAN

a. Untuk mengetahui bagaimana respon masyarakat Desa Gading Rejo


dalam menghadapi peristiwa perubahan teknologi
b. Untuk mengetahui apa saja perubahan kondisi sosial yang terjadi pada
masyarakat Desa Gading Rejo yang di akibat kan oleh dampak positif
pergeseran teknologi yang sedang terjadi.

1.4 MANFAAT PENELITIAN

a. Menambah wawasan penulis tentang dampak perubahan pergeseran


teknologi
b. Mengetahui perubahan sosial yang terjadi di masyarakat desa akibat
pergeseran teknologi
c. Mampu mempelajari sisi baik dari pengaruh perubahan teknologi
d. Mampu menerapkan ilmu yang didapatkan dari hasil penelitian untuk
waktu yang akan datang.
e. Memenuhi tugas Mata Pelajaran Mulok Riset
BAB II

KAJIAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

2.1 KAJIAN TEORI

a. Konsep Perubahan

Sosial Perubahan Sosial merupakan perubahan yang terjadi dalam sistem


sosial. Lebih tepatnya, ada perbedaan antara keadaan sistem tertentu dalam jangka
waktu yang berlainan. Saat mengatakan adanya Perubahan Sosial pasti yang ada
dibenak seseorang adalah sesuatu yang terjadi setelah jangka waktu tertentu dan
ada perbedaan dari sebelumnya, kalau bicara mengenai kata sebelumnya, pasti ada
kata setelahnya dalam bahasa inggrisnya (before and after).

Untuk itu terdapat tiga konsep dalam Perubahan Sosial, yang pertama, studi
mengenai perbedaan. Kedua, studi harus dilakukan pada waktu yang berbeda. Dan
yang ketiga, pengamatan pada sistem sosial yang sama. Itu berarti untuk dapat
melakukan studi Perubahan Sosial, harus melihat adanya perbedaan atau
perubahan kondisi objek yang menjadi fokus studi.kemudian harus dilihat dalam
konteks waktu yang berbeda, maka dalam hal ini menggunakan studi komparatif
dalam dimensi waktu yang berbeda. Dan setelah itu objek yang menjadi fokus
studi komparasi harus merupakan objek yang sama. Jadi dalam perubahan sosial
mengandung adanya unsur dimensi ruang dan waktu.

Dimensi ruang menunjuk pada wilayah terjadinya Perubahan Sosial serta


kondisi yang melingkupinya, yang mana di dalamnya mencakup konteks sejarah
(history) yang terjadi pada wilayah tersebut. sedangkan dimensi waktu meliputi
konteks masa lalu, sekarang dan masa depan.
Proses perubahan dalam masyarakat itu terjadi karena manusia adalah
makhluk yang berfikir dan bekerja di samping itu, selalu berusaha untuk
memperbaiki nasibnya serta kurang-kurangnya berusaha untuk mempertahankan
hidupnya. Namun ada juga yang berpendapat bahwa perubahan sosial dalam
masyarakat itu, karena keinginan manusia untuk menyesuaikan diri dengan
keadaan disekelilingnya atau disebabkan oleh ekologi.

Dalam proses perubahan pasti ada yang namanya jangka waktu atau kurun
waktu tertentu, ada dua istilah yang berkaitan dengan jangka waktu perubahan
sosial yang ada di masyarakat, yaitu ada evolusi dan revolusi, adanya evolusi atau
perubahan dalam jangka waktu yang relative lama, itu akan tetap mendorong
masyarakat ataupun sistem-sitem sosial yang ada atau unit-unit apapun untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Sedangkan perubahan dalam kurun waktu yang relative cepat (revolusi)


yang mana itu semua disebabkan oleh berbagai aksi sejumlah kekuatan-kekuatan
sosial seperti demografi, ekologis dan kelembagaan. Kemudian dari satu bagian
sistem dapat mempengaruhi seluruh bagian lainnya. Adanya perubahan yang
terlalu cepat memberikan implikasi terhadap masyarakat sebagai penerima
perubahan, bagi masyarakat yang tergolong belum cukup siap dengan itu semua,
maka akan terjadi semacam konflik dengan kelompokkelompok pengubah, namun
adanya konflik yang ada merupakan bagian dari gambaran revolusi sejati.

Adapun sebab utama dari perubahan sosial masyarakat diantaranya ialah:

a. Keadaan geografi tempat masyarakat itu berada

b. Keadaan biofisik kelompok

c. Kebudayaan

d. Sifat anomi manusia

Keempat unsur tersebut saling mempengaruhi, dan akhirnya mempengaruhi


bidang-bidang yang lain.
2.2 TINJAUAN PUSTAKA

2.2.1. Teknologi Komunikasi dan Perkembangannya

Seluruh teknologi komunikasi sudah menjangkau panca indera manusia


seperti sentuhan, penciuman, rasa, pendengaran dan penglihatan. Bahkan
teknologi komunikasi dapat membawa seorang individu melintasi batas ruang dan
waktu serta mendapatkan informasi yang tidak didapat sebelumnya. Manusia telah
menjadikan teknologi media sebagai jendela dunia dan dapat mengetahui
kejadian-kejadian yang jauh jaraknya tanpa kita hadir langsung di lokasi kejadian.

Ketika awal mula munculnya sebuah inovasi baru sebagai alat komunikasi
dengan keluarnya handphone yang dapat menggantikan telepon rumah yang tidak
dapat dibawa kemana-mana karena harus menggunakan kabel. Handphone lahir
sebagai sebuah alat yang sangat membantu karena dapat digunakan secara praktis,
selain itu juga bisa mengangkat martabat seseorang yang memilikinya sebagai
gaya dan menghemat waktu meskipun harus membayar mahal karena pada saat itu
handphone merupakan barang yang digunakan oleh orang-orang tertentu, tidak
seperti saat ini. Dewasa ini teknologi handphone sudah demikian maju fiture
layanannya. Dahulu hanya digunakan untuk menerima dan menelpon, serta
mengirim dan menerima short message system (SMS), namun saat ini sudah
dipadukan dengan teknologi audio dan video, seingga bisa mengirim gambar,
gambar bergerak dan suara.

Penggabungan teknologi komputer dengan telekomunikasi menurut Siregar


(2001) dalam (Noegroho,2010: 5) telah melahirkan suatu fenomena yang
mengubah 8 konfigurasi model komunikasi konvensional, dengan melahirkan
kenyataan dalam dimensi ketiga. Jika dimensi pertama adalah kenyataan keras
dalam kehidupan empiris (hard reality), dimensi kedua merupakan kenyataan
dalam kehidupan simbolik dan nilai-nilai yang dibentuk (soft reality), maka
dimensi ketiga dikenal kenyataan maya (virtual reality) yang melahirkan suatu
format masyarakat lainnya. Masyarakat yang dibentuk dalam kenyataan virtual
dikenal sebagai masyarakat cyber (cyber society).
Dari hal itu, kemudian dikenal ruang cyber (cyber space) sebagai tempat yang
memungkinkan adanya hubungan antarmanusia.

Perubahan teknologi telah menempatkan komunikasi pada lini terdepan


pada revolusi sosial. Menurut Rogers dalam Noegroho (2010) ada empat era
evolusi komunikasi manusia, yakni era writing, era printing, era
telecommunication dan era komunikasi interaktif. Menurutnya teknologi
komunikasi dirumuskan sebagai peralatan perangkat keras, struktur-struktur
organisasional, dan nilai-nilai sosial dengan mana individu mengumpulkan,
mengolah, dan saling bertukar informasi dengan individu lain.

Datangnya teknologi komunikasi baru, ditandai dengan meningkatnya


jumlah dan berbagai macam teknologi yang berbasis pada teknologi elektronik.
Yang lebih penting adalah bagaimana alam media baru tersebut berfungsi, yang
menjadikan mudahnya pertukaran informasi from many to many. Karena adanya
perkembangan inilah yang menjadikan adanya kajian baru untuk merumuskan
kembali tentang paradigma lama tentang komunikasi “tradisional” mejadi pola
komunikasi “bermedia” yang interaktif.

Ciri dari masyarakat informasi adalah ditandai dengan semakin


mendominasinya sektor informasi dalam kehidupan masyarakat. Dalam era ini
produksi, penyimpanan, pengolahan, penerapan dan penyampaian informasi sudah
semakin tinggi baik kuantitatif maupun kualitatif. Pendapat yang sering dikatakan
oleh banyak orang bahwa “information is power” memang sesuai dengan
kenyataannya. Banyak implikasi terjadi disebabkan munculnya era informasi.
Berlimpahnya informasi akan membuka visi-visi baru yang dibentuk oleh
pengalaman, sehingga manusia akan semakin kosmopolit atau pribadi yang
mempersepsikan realitas dunia tidak lagi dalam batas-batas lokal, regional dan
nasional.
2.2.2. Internet

Perkembangan teknologi komunikasi dunia cyber seperti internet bagi


setiap orang di dunia tidak mempunyai pilihan lain untuk menghindar terjangan
arus informasi yang sangat deras, baik informasi yang positif maupun yang
negatif. Internet sendiri merupakan media komunikasi yang paling interaktif,
karena diciptakan untuk mendukung semua model komunikasi, yaitu komunikasi
interpersonal, komunikasi massa dan computer mediated communication.

Menurut (Daryanto, 2006: 12) internet memiliki beberapa fasilitas yaitu


sebagai berikut:

1. Surat elektronik (email) Layanan ini paling banyak dipakai, karena setiap
orang dapat bertukar informasi melalui email dengan berjuta-juta orang
diseluruh dunia.

2. World wido web (www) Web menggabungkan teks, gambar, suara dan
bahkan animasi, serta memungkinkan seseorang berpindah dan
membuka/melihat berbagai macam informasi.

3. Pemanggilan informasi kebanyakan Komputer mempunyai file-file


informasi bebas yang dibicarakan.

4. Bulletin board Sebuah sistem yang diberi nama usenet adalah sebuah
bulletin board yang hebat, terdistribusi dan online serta memiliki sekitar
700 juta karakter pesan pada lebih dari 12.000 kelompok topik yang
berbeda yang mengalir setiap harinya.

5. Games dan gosip Fasilitas game tersedia adalah bernama MUD (multi
user dungeon). Internet relay chat (IRC) adalah saluran dimana kita dapat
melangsungkan percakapan dengan para pemakai lain.

Saat ini fasilitas internet yang paling banyak digunakan adalah web yang
berbasis pelayanan seperti jejaring sosial sebagai media interaksi secara online.
Situs jejaring sosial yang hingga kini banyak digemari setiap tahun makin
bertambah pula, seperti halnya facebook, twitter, instagram dan lain sebagainya.
2.2.3. Media Sosial

Media sosial merupakan struktur sosial yang terdiri dari elemen-elemen


individual atau organisasi pada dunia baru yang disebut dunia maya. Biasanya
dalam media ini menunjukan jalan dimana seriap individu berhubungan karena
kesamaan sosialitas, mulai dari yang dikenal sehari-hari, keluarga, kerabat sampai
dengan orang baru dikehidupannya. Media sosial adalah sebuah media online,
dimana para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi dan
menciptakan sebuah informasi.

Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial


sebagai sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar
ideologi dan teknologi web 2.0 dan memungkinkan penciptaan dan pertukaran
user-generated-content (Andeas, 2010 dalam Yasin 2013). Media sosial adalah
tentang seseorang menjadi manusia biasa. Manusia biasa yang saling berbagi ide,
bekerjasama dan berkolaborasi untuk menciptakan kreasi, berpikir, berdebat,
menemukan orang yang bisa menjadi teman baik, menemukan pasangan dan
membangun sebuah komunitas. Intinya, menggunakan media sosial menjadikan
kita sebagai diri sendiri. Selain kecepatan informasi yang bisa diakses dalam
hitungan detik, menjadi diri sendiri dalam media sosial adalah alasan mengapa
media ini berkembang pesat. Tak terkecuali keinginan untuk aktualisasi diri dan
kebutuhan menciptakan personal branding.

Kemajuan teknologi media terutama media sosial adalah sesuatu yang tidak
bisa dihindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan
sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk
memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia, memberikan banyak
kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktivitas manusia.
Meskipun pada awalnya diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi
lain juga memungkinkan digunakan untuk hal negatif.
Konsekuensi kultural dari pemakaian media sosial pada kenyataannya
membuat perilaku orang-orang yang khususnya suka mengakses internet,
membuat mereka tidak banyak yang bisa membedakan ilusi tersebut dengan dunia
nyata. Akibatnya, mereka merasa senang menghadapinya. Tawaran yang diajukan
dunia semu itu sejalan dengan kebutuhan individu yang mengakses internet dan
sesuai dengan keinginan individu untuk menciptakan identitas baru buat dirinya.

Jaringan internet telah menawarkan bentuk komunitas baru, yaitu


komunitas maya (virtual community) yaitu perubahan sistem nilai dan norma dan
penyerahan sebagai otoritas diri pada media sosial dan tidak memungkinkan bagi
mereka para penggunanya tidak peduli lagi dengan tatanan moral, sistem nilai dan
norma yang telah disepakati berpuluh-puluh tahun. Dan akibat dalam
menggunakan internet menjadikan kecanduan dan memunculkan trend centre
gaya hidup dengan penambahan pegetahuan dari media sosial. Orang tidak
dianggap eksis bila tidak memiliki media sosial atau tergabung dalam komunitas
virtual. Sebuah lembaga tidak dianggap eksis bila tidak memiliki website atau
situs resmi.

Setiap saat kita semua menyaksikan realitas baru di masyarakat, dimana


realitas itu tidak sekedar sebuah ruang yang merefleksikan kehidupan masyarakat
nyata dan peta analog atau simulasi-simulasi dari suatu masyarakat tertentu yang
hidup dalam media dan alam pikiran manusia. Akan tetapi sebuah ruang dimana
manusia bisa hidup di dalamnya. Adanya media sosial, setiap orang memilliki
kesempatan untuk memperoleh pengalaman belajar nilai-nilai sosial budaya orang
lain. Media sosial meningkatkan otomatisasi proses pencarian dan pengiriman
informasi. Biaya dan waktu dapat berkurang, sementara hasilnya akan lebih
memuaskan. Sehingga setiap orang dapat menggunakan waktu secara efesien.
Kenyataan menunjukan bahwa dengan media sosial juga mempermudah
penerimaan informasi, terbukti kita dapat mengakses informasi dari berbagai
sumber yang relevan.
Sementara itu, beberapa dampak konsekuensi negatif penggunaan media
sosial pada masyarakat meliputi:

1. Hilangnya kesempatan berkomunikasi interpersonal

2. Mempertajam kesenjangan

3. Penggunaan media sosial dapat mengancam privacy

4. Seringkali terjadi pemborosan

5. Ketergantungan terhadap sistem dan kerentanan sistem

6. Kejahatan dan penyalahgunaan media sosial (Nasution, 2010).

Dengan digunakannya media sosial, meyebabkan kadar hubungan antar


manusia di dalam masyarakat menjadi berkurang sehingga kemungkinan akan
mengakibatkan terbentuknya sikap ketergantungan terhadap media sosial.
Konsekuensi sosial dari perkembangan media sosial bisa dilihat pada perubahan
hubungan individu dengan individu, individu dengan komunitas, individu dengan
lembaga sosial, individu dengan media massa, komunitas dengan media massa
dan komunitas dengan lembaga sosial. Keinginan untuk berubah sebenarnya tidak
direncanakan oleh seorang pengguna media sosial. Tapi dia memperoleh
pengalaman dari penggunaan media sosial tersebut kemudian dikonstruksikan
dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, perubahan hubungan yang terjadi
seolah datang begitu saja.

Bila dalam masyarakat biasa setiap individu bersama-sama secara fisik


dalam suatu daerah tertentu, maka setiap individu dalam cyber society tidak harus
hidup dalam kawasan tertentu. Mereka terhubungkan karena sama-sama
menggunakan online communication. Itulah sebabnya konstruksi sosial tentang
realitas tidak dibentuk oleh jaringan para pemakai media sosial. Makin lama
seseorang menggunakan media sosial, maka makin berkurang kontaknya dengan
lingkungan sosial. Kecenderungan yang demikian menyebabkan interaksi sosial
yang terjadi tidak memiliki makna dan hanya bersifat maya atau semu.
2.2.4. Instagram Sebagai Media Baru

Memasuki era multiscreen, saat ini manusia tengah berada di sebuah


peradaban kamera. Nyatanya persepsi seseorang tentang diri orang lain ternyata
dibentuk kuat oleh kamera, namun beda angle pengambilan, akan berbeda pula
efek camera branding yang dihasilkan. Kita bisa menumbulkan kegelisahan dari
kamera, namun kita juga bisa membangun keindahan pada pikiran manusia
(Kasali, 2013:26).

Instagram merupakan media sosial berbasis foto pertama yang diluncurkan


pada oktober 2010 oleh Kevin Systrom and Mike Krieger. berbeda dengan media
sosial lainnya, instagram memfokuskan dirinya hanya untuk berbagi foto dan
video saja, hingga saat ini pengguna instagram telah memiliki lebih dari 100 juta
pengguna. Dengan kesukesesannya ini, Instagram dinilai mampu merubah dunia
fotografi karena tidak hanya melibatkan perubahan dalam cara apa dan bagaimana
sebuah foto diambil, tetapi juga memiliki kemampuan untuk saling berbagi, saling
terkoneksi dan membangun insteraksi melalui bahasa visual. Instagram
memberikan ruang bagi penggunanya untuk berbagi dan berinteraksi serta
memberikan ruang pada penggunanya untuk menampilkan diri dan membentuk
apa yang ingin ia sampaikan ke khalayaknya melalui foto dan video dibantu
dengan caption yang ia tuliskan serta dengan kolom komentar.

Dalam penyajian diri pengguna instagram di akunnya, pengguna juga dapat


membentuk image yang diinginkan agar diterima oleh khalayaknya, untuk itu
pengguna dapat memposting foto yang dapat menggambarkan image diri yang ia
inginkan ini di akun instagramnya secara terus menerus. Upaya untuk
mempersiapkan apa yang ia tampilkan di akun instagramnya melalui foto tersebut
sejalan dengan teori dramaturgi yang dikemukakan oleh Erving Goffman.
Instagram merupakan new media yang lahir di era kamera ini. Menurut
Matin Lister dalam Nugroho (2012: 19-20) menjelaskan beberapa karakteristik
new media, antara lain:

1. Digital dimaksudkan bagaimana bentuk digital ini dapat menjadi lebih


baik, pengguna menyadari data analog dalam segi kecepatan dan ke real-
nya.

2. Interaktivitas menjadi karakteristik favorit. Interaktif dapat memotong


waktu, secara langsung dapat kita kendalikan dan komunikasi dua arah
dapat terjadi hanya dengan media komputer.

3. Hypertextual artinya, sebuah teks yang dapat mengizinkan kita


mengakses teks-teks lain.

4. Dispersal yakini produksi, distribusi, konsumen tidak terpusat.

5. Virtual karakter unik new media ini adalah persepsi kita terhadap objek
immaterial.

Keunggulan new media dibandingkan media fisik, menurut Yoneji Masuda


dalam Nugroho (2012: 360) antara lain:

1. Informasi media ini tidak consumbale. Materi itu akan terus hadir walau
sudah digunakan. Para pengguna yang berbeda bisa memanfaatkan
informasi berkali-kali.

2. Informasinya bersifat non-trasferable. Informasi dapat diberikan kepada


peggunalain, tetapi pengguna asli masih bisa memilikinya.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian yang berupa deskriptif.


Penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang tujuannya untuk
menyajikan gambaran lengkap / eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu
fenomena atau kenyataan sosial. Dalam penelitian ini, peneliti memiliki definisi
jelas tentang sujek penelitian dan akan menggunakan pertanyaan who dalam
menggali informasi yang dibutuhkan.

3.2 SUBJEK PENELITIAN

Subyek dalam penelitian ini adalah masyarakat Kecamatan


Umbulsari, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Indonesia meliputi anak-anak,
dewasa dan orang tua.

3.3 TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Metode pengumpulan data yang saya lakukan dalam penelitian ini


adalah sebagai berikut:
1. Metode observasi, yaitu dilakukan dengan cara melakukan pengamatan
secara langsung terhadap aktivitas masyarakat di beberapa wilayah di
Indonesia.
2. Metode wawancara, yaitu dilakukan dengan cara mengadakan
wawancara secara langsung kepada para responden dan informan yang
telah dilakukan.
3. Metode studi pustaka, yaitu berupa kajian literature yang sesuai dengan
penelitian, baik berupa buku maupun dari sumber internet.

3.4 ANALISIS DATA


Analisis data dan penyajian yang digunakan dalam penelitian ini mengikuti
(Creswell, 1998: 153-155) dilakukan dengan menempuh langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Membuat rincian deskripsi kasus dan latar belakangnya secara
kronologis, di mana peneliti membuat rangkaian uraian mengenai
analisis perubahan kondisi sosial manusia akibat dampak positif
pergeseran teknologiuraian ini berdasarkan pada fakta lapangan tanpa
rekayasa berdasarkan aspek-aspek yang diteliti.
2. Membuat rincian data, pola hubungan dan posisi antar konsep yang
dibentuk oleh analisis perubahan kondisi sosial manusia akibat dampak
positif pergeseran teknologi, faktor penyebabnya, solusi terbaik dalam
mengatasi analisis perubahan kondisi sosial manusia akibat dampak
positif pergeseran teknologi dalam komunitas. Selanjutnya membuat
rangkaian uraian, menafsirkan secara langsung atau memberi
pemaknaan berdasarkan pada data lapangan dan tetap berfokus pada
permasalahan penelitian.
3. Membuat kategorisasi dengan mengelompokkan tema-tema yang
relevan secara sistematis, sehingga mempermudah dalam pengambilan
kesimpulan.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai