Anda di halaman 1dari 109

DRAFT

PERATURAN AKADEMIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA

2019
DRAFT

PERATURAN AKADEMIK
2019

Draft Peraturan Akademik ini merupakan seperangkat peraturan untuk menjalankan kegiatan akademik pada
seluruh jenjang dan jenis pendidikan di UGM yang bersifat mengikat dan harus dipatuhi oleh
seluruh civitas akademika UGM

UNIVERSITAS GADJAH MADA


2019

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 1


TIM PENYUSUN

Djagal Wiseso Marseno, Sri Peni Wastutiningsih, Hatma Suryatmojo,


Indra Wijaya Kusuma, Rina Sri Kasiamdari, Mahfud Sholihin, Triana Hertiani, Siti
Murtiningsih, Septiana Dwiputri Maharani, Andri Kurniawan, Dahliana Hasan,
Nur Saktiningrum, Wawan Mas`udi, Gandes Retno Rahayu, Tetiana Haniastuti,
Agung Budiyanto, Joko Sulistyo, Nurul Hidayat Aprilita, Rudi Hari Murti,
Nida Ul Hasanat, Budi Guntoro, Muhammad Waziz Wildan, Yudi Pranoto,
Agus Nugroho, Hilda Ismail, Sri Suning Kusumawardani, Sigit Priyanta, Yanri
Wijayanti Subronto, Endang Sulastri, Ardhya Nareswari, Irwan Endrayanto,
Leni Sophia Heliani, Aminoto.

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 2


KATA PENGANTAR

Dasar untuk menyelenggarakan kegiatan akademik UGM adalah Rencana Induk Kampus
(RIK) yang berfungsi sebagai instrumen perencanaan yang merupakan bagian dari kebijakan
umum UGM dan digunakan sebagai dasar dalam menetapkan kebijakan, prosedur, dan
penyelenggaraan tugas-tugas Tridharma Perguruan Tinggi yang disusun secara terencana,
terpadu, dan sistematis. RIK merupakan landasan ideal yang diamanatkan oleh Majelis Wali
Amanah kepada Pimpinan Universitas (PU) dan Senat Akademik (SA).
Untuk menjabarkan RIK, maka PU dan SA bersama sama menyusun Kebijakan
Akademik dan Standar Akademik sebagai landasan konseptual penyelanggaraan kegiatan
akademik. Selanjutnya, PU menyusun Rencana Strategis dan Peraturan Akademik sebagai
landasan operasional penyelenggaraan kegiatan akademik.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 153 Tahun 2013, Pasal 15 Ayat 1b, salah satu
tugas Senat Akademik UGM (SA-UGM) sebagai badan normatif tertinggi dalam bidang
Akademik, adalah menyusun Kebijakan Akademik dan Keilmuan sebagai arah kebijakan dan
pedoman bagi penyelenggaraan kehidupan akademik di Universitas Gadjah Mada. Kebijakan
Akademik dilaksanakan melalui penetapan Standar Akademik dan kemudian diikuti dengan
Peraturan Akademik.
Peraturan Akademik ini disusun melalui serangkaian kegiatan dimulai dari pembentukan
Tim Penyusun Peraturan Akademik, Focus Group Discussion (FGD), rapat, dan masukan dari
stakeholders internal dan eksternal UGM. Selain itu, Peraturan Akademik ini disusun sebagai
bentuk penjabaran dari Kebijakan Akademik dan Peraturan Akademik.
Kebijakan Akademik, Standar Akademik, Peraturan Akademik dan perangkat Sistem
Penjaminan Mutu Akademik UGM (Manual Mutu, Manual Prosedur, Instruksi Kerja, dan
dokumen-dokumen penunjang) harus dikembangkan secara berkesinambungan untuk panduan
langkah-langkah akademik UGM selanjutnya. Pimpinan UGM sangat terbuka untuk menerima
masukan dari seluruh sivitas akademika dan pimpinan unit kerja.

Yogyakarta, Desember 2019


Tim Penyusun

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 3


DAFTAR ISI
Kata Pengantar Halaman
Daftar Isi

BAB I KETENTUAN UMUM (Djagal)


Pasal 1. Ketentuan Umum

BAB II DASAR ACUAN, TUJUAN, DAN LINGKUP (Djagal)


Pasal 2. Dasar Acuan
Pasal 3. Tujuan
Pasal 4. Lingkup

BAB III TATA PAMONG (Djagal, Gugup)


Pasal 5. Visi Penyelenggaraan Pendidikan
Pasal 6. Misi Penyelenggaraan Pendidikan
Pasal 7. Tujuan Penyelenggaraan Pendidikan
Pasal 8. Proses Bisnis Utama
Pasal 9. Sivitas Akademika
Pasal 10. Struktur Organisasi Universitas
Pasal 11. Struktur Organisasi Fakultas / Sekolah
Pasal 12. Struktur Organisasi Departemen
Pasal 13. Tugas dan Fungsi Personil
Pasal 14. Mekanisme Tata Pamong
Pasal 15. Kepemimpinan

BAB IV JALUR, JENJANG DAN JENIS PENDIDIKAN (Djagal)


Pasal 16. Jalur Pendidikan
Pasal 17. Jenjang Pendidikan
Pasal 18. Jenis Pendidikan
Pasal 19. Kualifikasi Jenjang Pendidikan Akademik
Pasal 20. Kualifikasi Jenjang Pendidikan Vokasi
Pasal 21. Kualifikasi Jenjang Pendidikan Profesi

BAB V PROGRAM STUDI (Djagal, Irwan, Mayong)


Pasal 22. Umum
Pasal 23. Penyelenggaraan Program Studi
Pasal 24. Tahapan Pembukaan Program Studi Baru
Pasal 25. Persyaratan Pembukaan Program Studi Baru
Pasal 26. Pembukaan Program Studi Baru Bersifat Khusus
Pasal 27. Kurikulum Program Studi
Pasal 28. Audit Mutu Internal dan Akreditasi Program Studi
Pasal 29. Periode Kepengurusan Ketua Program Studi
Pasal 30. Penghentian Sementara dan/atau Penutupan Program Studi
Pasal 31. Kewajiban dan Hak Ketua Program Studi
Pasal 32. Pelaksanaan Program Studi Jalur Pendidikan Akademik
Pasal 33. Pelaksanaan Program Studi Jalur Pendidikan Profesi
Pasal 34. Pelaksanaan Program Studi Jalur Pendidikan Vokasi
Pasal 35. Kerjasama Program Studi

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 4


BAB VI KURIKULUM (Djagal, Yanri, Suning)
Pasal 36. Maksud dan Tujuan
Pasal 37. Filosofi, Tujuan dan Acuan Kurikulum
Pasal 38. Acuan Penyusunan Kurikulum
Pasal 39. Azas dan Prinsip Dasar Pengembangan Kurikulum
Pasal 40. Struktur, Isi dan Kedalaman Kurikulum
Pasal 41. Metode Penyelenggaraan Kurikulum
Pasal 42. Prinsip dan Metode Evaluasi Pembelajaran
Pasal 43. Penjaminan Mutu Kurikulum
Pasal 44. Pentahapan Penyusunan Kurikulum
Pasal 45. Sistim Kredit Semester
Pasal 46. Kurikulum Inti dan Institusional
Pasal 47. Pembobotan Kurikulum
Pasal 48. Mata Kuliah dan Praktikum
Pasal 49. Pendekatan Implementasi Kurikulum
Pasal 50. Beban SKS dan Lama Studi
Pasal 51. Rencana Program Kegiatan Pembelajaran Semester (RPKPS)
Pasal 52. Peninjauan Kembali dan Evaluasi Kurikulum
Pasal 53. Yudisium
Pasal 54. Pengunduran Diri
Pasal 55. Drop Out
Pasal xx. Program Percepatan menuju Master dan Doktor (PPMD)

BAB VII DOSEN (SDM, Djagal)


Pasal 56. Pengertian, Kedudukan, Fungsi, dan Tugas Dosen
Pasal 57. Persyaratan Dosen Untuk Memberi Perkuliahan
Pasal 58. Pengusulan Asisten
Pasal 59. Tugas Pokok, Wewenang dan Tanggung Jawab Asisten
Pasal 60. Tugas Pokok, Wewenang dan Tanggung Jawab Lektor
Pasal 61. Tugas Pokok, Wewenang dan Tanggung Jawab Lektor Kepala
Pasal 62. Tugas Pokok, Wewenang dan Tanggung Jawab Guru Besar
Pasal 63. Kewajiban dan Hak Dosen
Pasal 64. Kenaikan Jabatan Fungsional Dosen
Pasal 65. Penilaian Kinerja Dosen
Pasal 66. Perbantuan Tugas Tenaga Dosen
Pasal 67. Pembebasan dari Tugas Jabatan dan dari Jabatan
Pasal 68. Pemberhentian Dosen

BAB VIII SUASANA AKADEMIK (Mayong, Suning, Irwan)


Pasal 69. Tugas Universitas dan Fakultas
Pasal 70. Ruang Kelas
Pasal 71. Laboratorium
Pasal 72. Perpustakaan
Pasal 73. Kampus
Pasal 74. Interaksi Sivitas Akademika
Pasal 75. Pengembangan Perilaku Ilmuwan
Pasal 76. Kebebasan Akademik, Kebebasan Mimbar Akademik, dan
Otonomi Keilmuan

BAB IX PENYELENGGARAAN PROGRAM SARJANA (S-1)


(Rudi, Triana, Titi, Nida, Agung, Joko, Rina, Dahliana, Wawan)

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 5


BAGIAN KESATU : PENERIMAAN MAHASISWA BARU
Pasal 77. Kalender Akademik
Pasal 78. Pola Penerimaan Mahasiswa Baru
Pasal 79. Mahasiswa Pindahan dari Luar Negeri
Pasal 80. Mahasiswa Titipan
Pasal 81. Mahasiswa Pindahan dari Luar UGM
Pasal 82. Mahasiswa Pindahan antar Fakultas/Departemen dalam UGM
Pasal 83. Mahasiswa Warga Negara Asing
Pasal 84. Pindah Program Studi
Pasal 85. Pelantikan Mahasiswa Baru
Pasal 86. Hak dan Kewajiban Mahasiswa
Pasal 87. Hak-hak Mahasiswa
Pasal 88. Kewajiban Mahasiswa
BAGIAN KEDUA : PROSES PENDIDIKAN
Pasal 89. Pendaftaran Ulang Sebagai Mahasiswa
Pasal 90. Pelatihan Pembelajar Sukses Mahasiswa Baru (PPSMB)
Pasal 91. Dosen Pembimbing Akademik
Pasal 92. Sistem Pembelajaran
Pasal 93. Pengambilan Satuan Kredit Semester
Pasal 94. Kartu Rencana Studi (KRS)
Pasal 95. Perubahan Rencana Studi
Pasal 96. Pengembangan Kelas Paralel
Pasal 97. Pembentukan Tim Dosen
Pasal 98. Pelaksanaan Perkuliahan dan Praktikum
Pasal 99. Ketentuan Perkuliahan, Praktikum, PKL, Skripsi dan KKN
Pasal 100. Evaluasi Perkuliahan
Pasal 101. Sistem Ujian
Pasal 102. Kewajiban Fakultas Pada Pelaksanaan Ujian
Pasal 103. Kewajiban, Tanggungjawab dan Hak Dosen Penguji
Pasal 104. Wewenang Pengawas Ujian
Pasal 105. Berita Acara Pelaksanaan Ujian
Pasal 106. Kerahasiaan Ujian
Pasal 107. Tata Tertib Pengawas Ujian
Pasal 108. Tata Tertib Peserta Ujian
Pasal 109. Jadwal dan Tempat Ujian
Pasal 110. Pengiriman Berkas Ujian dan Pemeriksaan Hasil Ujian
Pasal 111. Penilaian Keberhasilan Belajar
Pasal 112. Evaluasi Hasil Studi
Pasal 113. Kartu Hasil Studi
Pasal 114. Masa Studi Non-Aktif dan Cuti AKademik
Pasal 115. Perpanjangan Masa Studi
Pasal 116. Drop Out ? Duplikasi dg Pasal 55 ?
Pasal 117. Tata Cara Pengusulan Yudisium
Pasal 118. Syarat Kelulusan Yudisium
Pasal 119. Wisuda Sarjana dan Diploma
Pasal 120. Ijazah, Transkrip Nilai, Surat Keterangan Pendamping Ijazah
Pasal 121. Legalisir Ijazah, Transkrip Nilai, dan SKPI

BAB X PENYELENGGARAAN PROGRAM MAGISTER (S-2)


(Hilda, Ningrum, Nurul)
BAGIAN I : TUJUAN, PENYELENGGARA DAN ORGANISASI

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 6


Pasal 122. Tujuan Pendidikan
Pasal 123. Penyelenggara Program Studi
Pasal 124. Organisasi Penyelenggara
BAGIAN II : PENERIMAAN MAHASISWA
Pasal 125. Penerimaan dan Persyaratan Mahasiswa
Pasal 126. Prosedur Pendaftaran
BAGIAN III : REGISTRASI DAN ORIENTASI AKADEMIK
Pasal 127. Proses Registrasi
Pasal 128. Keberadaan Mahasiswa di Kampus (Residensi)
Pasal 129. Mahasiswa Asing
Pasal 130. Mahasiswa Pindahan
Pasal 131. Orientasi Akademik
BAGIAN IV : KURIKULUM
Pasal 132. Kurikulum
Pasal 133. Beban Studi
Pasal 134. Lama Studi
Pasal 135. Mata Kuliah
Pasal 136. Rencana Program Kegiatan Pembelajaran Semester (RPKPS)
Pasal 137. Evaluasi Kurikulum
BAGIAN V : PROSES PEMBELAJARAN
Pasal 138. Kalender Akademik
Pasal 139. Daftar Ulang (Her-registrasi)
Pasal 140. Kartu Rencana Studi
Pasal 141. Perubahan dan Pembatalan Rencana Studi
Pasal 142. Tata-tertib Pelaksanaan Proses Pembelajaran
Pasal 143. Pelaksanaan Proses Pembelajaran
Pasal 144. Penyelenggaraan Kelas Paralel
Pasal 145. Penyelenggaraan Kelas Internasional
Pasal 146. Mahasiswa Pendengar (Sit in)
Pasal 147. Mahasiswa Titipan
Pasal 148. Cuti Akademik
Pasal 149. Perpanjangan Masa Studi
Pasal 150. Penyelenggaraan Ujian
Pasal 151. Pembimbing dan Bimbingan Tesis
Pasal 152. Presentasi Proposal Penelitian
Pasal 153. Seminar Kemajuan Penelitian
Pasal 154. Tesis
Pasal 155. Ujian Tesis
Pasal 156. Evaluasi Kemajuan Belajar
Pasal 157. Pengukuran Hasil Studi
Pasal 158. Penghitungan Indeks Prestasi
Pasal 159. Kartu Hasil Studi
Pasal 160. Ujian Susulan
Pasal 161. Syarat Kelulusan
Pasal 162. Yudisium
Pasal 163. Wisuda Program Magister
Pasal 164. Surat Keterangan Pengganti Ijazah
BAGIAN VI : DOSEN
Pasal 165. Dosen

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 7


BAGIAN VII : LAIN-LAIN
Pasal 166. Alih Kredit
Pasal 167. Matakuliah Defisiensi
Pasal 168. Pemasukan Nilai
PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR (S-3)
BAB XI
(Mahfud, Gandes, Endang)
BAGIAN I : TUJUAN DAN KETENTUAN UMUM
Pasal 169. Tujuan Pendidikan
Pasal 170. Penyelenggara Program Studi
Pasal 171. Organisasi Penyelenggaraan
BAGIAN II : PENERIMAAN MAHASISWA
Pasal 172. Penerimaan dan Persyaratan Mahasiswa
Pasal 173. Prosedur Pendaftaran
BAGIAN III : REGISTRASI DAN ORIENTASI AKADEMIK
Pasal 174. Proses Registrasi
Pasal 175. Keberadaan Mahasiswa di Kampus (Residensi)
Pasal 176. Mahasiswa Asing
Pasal 177. Mahasiswa Pindahan
Pasal 178. Orientasi Akademik
BAGIAN IV : KURIKULUM
Pasal 179. Kurikulum
Pasal 180. Beban Studi
Pasal 181. Lama Studi
Pasal 182. Mata Kuliah
Pasal 183. Rencana Program Kegiatan Pembelajaran Semester (RPKPS)
Pasal 184. Evaluasi Kurikulum
BAGIAN V : PROSES PEMBELAJARAN
Pasal 185. Kalender Akademik
Pasal 186. Daftar Ulang (Her-registrasi)
Pasal 187. Kartu Rencana Studi
Pasal 188. Perubahan dan Pembatalan Rencana Studi
Pasal 189. Tata-tertib Pelaksanaan Proses Pembelajaran
Pasal 190. Pelaksanaan Proses Pembelajaran
Pasal 191. Penyelenggaraan Kelas Paralel
Pasal 192. Penyelenggaraan Kelas Internasional
Pasal 193. Mahasiswa Pendengar (Sit in)
Pasal 194. Mahasiswa Titipan
Pasal 195. Cuti Akademik
Pasal 196. Perpanjangan Masa Studi
Pasal 197. Penyelenggaraan Ujian
Pasal 198. Pembimbing dan Bimbingan Disertasi
Pasal 199. Ujian Komprehensif
Pasal 200. Penelitian Doktor
Pasal 201. Seminar Kemajuan Penelitian
Pasal 202. Publikasi Hasil Penelitian
Pasal 203. Penyusunan Disertasi
Pasal 204. Penilaian Disertasi
Pasal 205. Penilaian Kelayakan Disertasi
Pasal 206. Ujian Disertasi

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 8


Pasal 203. Evaluasi Kemajuan Belajar
Pasal 204. Pengukuran Hasil Studi
Pasal 205. Penghitungan Indeks Prestasi
Pasal 206. Kartu Hasil Studi
Pasal 207. Ujian Susulan
Pasal 208. Syarat Kelulusan
Pasal 209. Yudisium
Pasal 210. Wisuda Doktor
Pasal 211. Surat Keterangan Pengganti Ijazah
BAGIAN VI : DOSEN
Pasal 212. Dosen
BAGIAN VII : LAIN-LAIN
Pasal 213. Alih Kredit
Pasal 214. Matakuliah Defisiensi
Pasal 215. Pemasukan Nilai

BAB XII PENYELENGGARAAN PROGRAM VOKASI


(Agus, Yudi, Andri)
BAGIAN I : TUJUAN DAN KETENTUAN UMUM
Pasal 216. Tujuan Pendidikan
Pasal 217. Penyelenggara Program Studi
Pasal 218. Organisasi Penyelenggaraan
BAGIAN II : PENERIMAAN MAHASISWA
Pasal 219. Penerimaan dan Persyaratan Mahasiswa
Pasal 220. Prosedur Pendaftaran
BAGIAN III : REGISTRASI DAN ORIENTASI AKADEMIK
Pasal 221. Proses Registrasi
Pasal 222. Keberadaan Mahasiswa di Kampus (Residensi)
Pasal 223. Mahasiswa Asing
Pasal 224. Mahasiswa Pindahan
Pasal 225. Orientasi Akademik
BAGIAN IV : KURIKULUM
Pasal 226. Kurikulum
Pasal 227. Beban Studi
Pasal 228. Lama Studi
Pasal 229. Mata Kuliah
Pasal 230. Rencana Program Kegiatan Pembelajaran Semester (RPKPS)
Pasal 231. Evaluasi Kurikulum
BAGIAN V : PROSES PEMBELAJARAN
Pasal 232. Kalender Akademik
Pasal 234. Daftar Ulang (Her-registrasi)
Pasal 235. Kartu Rencana Studi
Pasal 236. Perubahan dan Pembatalan Rencana Studi
Pasal 237. Tata-tertib Pelaksanaan Proses Pembelajaran
Pasal 238. Pelaksanaan Proses Pembelajaran
Pasal 239. Penyelenggaraan Kelas Paralel
Pasal 240. Penyelenggaraan Kelas Internasional
Pasal 241. Mahasiswa Pendengar (Sit in)

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 9


Pasal 242. Mahasiswa Titipan
Pasal 243. Cuti Akademik
Pasal 244. Perpanjangan Masa Studi
Pasal 245. Penyelenggaraan Ujian
Pasal 246. Pembimbing dan Bimbingan Tugas Akhir
Pasal 247. Penelitian dan Praktek Vokasional
Pasal 248. Seminar Kemajuan Praktek
Pasal 249. Penyusunan Tugas Akhir
Pasal 250. Penilaian Tugas Akhir
Pasal 251. Ujian Tugas Akhir
Pasal 252. Evaluasi Kemajuan Belajar
Pasal 253. Pengukuran Hasil Studi
Pasal 254. Penghitungan Indeks Prestasi
Pasal 255. Kartu Hasil Studi
Pasal 256. Ujian Susulan
Pasal 257. Syarat Kelulusan
Pasal 258. Yudisium
Pasal 259. Wisuda Vokasi
Pasal 260. Surat Keterangan Pengganti Ijazah
BAGIAN VI : DOSEN
Pasal 261. Dosen
BAGIAN VII : LAIN-LAIN
Pasal 262. Alih Kredit
Pasal 263. Matakuliah Defisiensi
Pasal 264. Pemasukan Nilai

BAB XIII PENYELENGGARAAN PROGRAM PROFESI


(BG, Wazis, Tetiana, Yanri)
BAGIAN I : TUJUAN DAN KETENTUAN UMUM
Pasal 265. Tujuan Pendidikan
Pasal 266. Penyelenggara Program Studi
Pasal 267. Organisasi Penyelenggaraan
BAGIAN II : PENERIMAAN MAHASISWA
Pasal 268. Penerimaan dan Persyaratan Mahasiswa
Pasal 269. Prosedur Pendaftaran
BAGIAN III : REGISTRASI DAN ORIENTASI AKADEMIK
Pasal 270. Proses Registrasi
Pasal 271. Keberadaan Mahasiswa di Kampus (Residensi)
Pasal 272. Mahasiswa Asing
Pasal 273. Mahasiswa Pindahan
Pasal 274. Orientasi Akademik
BAGIAN IV : KURIKULUM
Pasal 275. Kurikulum
Pasal 276. Beban Studi
Pasal 277. Lama Studi
Pasal 278. Mata Kuliah
Pasal 279. Rencana Program Kegiatan Pembelajaran Semester (RPKPS)
Pasal 280. Evaluasi Kurikulum
BAGIAN V : PROSES PEMBELAJARAN

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 10


Pasal 281. Kalender Akademik
Pasal 282. Daftar Ulang (Her-registrasi)
Pasal 283. Kartu Rencana Studi
Pasal 284. Perubahan dan Pembatalan Rencana Studi
Pasal 285. Tata-tertib Pelaksanaan Proses Pembelajaran
Pasal 286. Pelaksanaan Proses Pembelajaran
Pasal 287. Penyelenggaraan Kelas Paralel
Pasal 288. Penyelenggaraan Kelas Internasional
Pasal 289. Mahasiswa Pendengar (Sit in)
Pasal 290. Mahasiswa Titipan
Pasal 291. Cuti Akademik
Pasal 292. Perpanjangan Masa Studi
Pasal 293. Penyelenggaraan Ujian
Pasal 294. Pembimbing dan Bimbingan Tugas Akhir
Pasal 295. Penelitian dan Praktek Vokasional
Pasal 296. Seminar Kemajuan Praktek
Pasal 297. Penyusunan Tugas Akhir
Pasal 298. Penilaian Tugas Akhir
Pasal 299. Ujian Tugas Akhir
Pasal 300. Evaluasi Kemajuan Belajar
Pasal 301. Pengukuran Hasil Studi
Pasal 302. Penghitungan Indeks Prestasi
Pasal 303. Kartu Hasil Studi
Pasal 304. Ujian Susulan
Pasal 305. Syarat Kelulusan
Pasal 306. Yudisium
Pasal 307. Wisuda Profesi
Pasal 308. Surat Keterangan Pengganti Ijazah
BAGIAN VI : DOSEN
Pasal 309. Dosen
BAGIAN VII : LAIN-LAIN
Pasal 310. Alih Kredit
Pasal 311. Matakuliah Defisiensi
Pasal 312. Pemasukan Nilai

BAB XIV OUTPUT (Suharyadi, Djagal, Diana)


Pasal 313. Ijazah
Pasal 314. Transkrip Nilai
Pasal 315. Surat Keterangan Pendamping Ijazah
Pasal 316. Lama Waktu Tunggu Mendapatkan Pekerjaan

BAB XV SISTEM MANAJEMEN MUTU AKADEMIK (Indra, Leni,


Gentur)
Pasal 317. Organisasi
Pasal 318. Mekanisme Kerja
Pasal xxx. Sistem Penjaminan Mutu Internal
Pasal 319. Sistem Penjaminan Mutu Eksternal
Pasal 320. Audit Akademik

BAB XVI KERJASAMA DAN INTERNASIONALISASI (Danang, Djagal,


Made, Puji)

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 11


Pasal 321. Kerjasama Pendidikan
Pasal 322. Kerjasama Penelitian
Pasal 323. Double Degree
Pasal 324. Joint Degree
Pasal 325. Twinning Program
Pasal 326. Coututella
Pasal 327. Credit Transfer System

BAB XVII ETIKA AKADEMIK DAN PLAGIARISME (Ika, Djagal)


Pasal 328. Ketentuan Umum
Pasal 329. Scientific Misconduct dan Plagiat
Pasal 330. Pemalsuan Dokumen

BAB XVIII UNSUR PENUNJANG (Sigit, Nawang)


Pasal 331. Batasan
Pasal 332. Perpustakaan
Pasal 333. Laboratorium
Pasal 334. Ruang Kuliah
Pasal 335. Sistem Informasi dan Administrasi Akademik
Pasal 336. Sumber Pembelajaran

BAB XIX PENELITIAN DAN PUBLIKASI (Mustofa, Djagal)


Pasal 337. Perencanaan Penelitian
Pasal 338. Pelaksanaan Penelitian
Pasal 339. Publikasi
Pasal 340. Etika Penulisan Publikasi Hasil Penelitian

BAB XX PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (Irfan, Djagal)


Pasal 341. Pengabdian kepada Masyarakat

BAB XXI KETENTUAN PERALIHAN (Aminoto, Djagal)


Pasal 342. Ketentuan Peralihan

BAB XXII KETENTUAN PENUTUP (Aminoto, Djagal)


Pasal 343. Peraturan Lain
Pasal 344. Kekuatan Hukum
Pasal 345. Pemberlakuan Peraturan

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 12


DRAFT

PERATURAN AKADEMIK
2018 - 2022

UNIVERSITAS GADJAH MADA


2018

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 13


BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Ketentuan Umum

Dalam Peraturan Akademik ini yang dimaksud dengan :


(1) Universitas adalah Universitas Gadjah Mada, selanjutnya disingkat UGM, adalah
perguruan tinggi negeri badan hukum.
(2) Majelis Wali Amanat (MWA) adalah organ UGM yang menyusun dan menetapkan
kebijakan umum UGM.
(3) Senat Akademik Universitas (SA) adalah organ Universitas yang menyusun kebijakan,
memberikan pertimbangan, dan melakukan pengawasan di bidang akademik.
(4) Rektor adalah organ Universitas yang memimpin penyelenggaraan dan pengelolaan
UGM.
(5) Dewan Guru Besar (DGB) adalah perangkat UGM yang berfungsi sebagai pemberi
nasihat, penjaga integritas moral dan etika sivitas akademika serta mengembangkan
pemikiran dan pandangan terkait dengan isu strategis nasional dan/atau internasional
dalam rangka mendukung peran dan kontribusi UGM bagi kesejahteraan bangsa dan umat
manusia.
(6) Fakultas adalah unsur pelaksana akademik yang merupakan himpunan sumber daya
pendukung, yang dapat dikelompokkan menurut departemen, yang mengelola dan
menyelenggarakan pendidikan akademik, dan/atau profesi dalam satu rumpun disiplin
ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni.
(7) Sekolah adalah unsur pelaksana akademik setingkat Fakultas yang bertugas
menyelenggarakan dan/atau mengoordinasikan program diploma atau program
pascasarjana (S2 dan/atau S3).
(8) Program Studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang memiliki
Kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik,
pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi.
(9) Kerangka Dasar Kurikulum adalah pedoman yang menjadi rujukan untuk memandu
seluruh perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, evaluasi, dan pengembangan kurikulum
program studi yang menjamin ketercapaian tujuan pendidikan di UGM agar lulusannya
memiliki kompetensi sesuai kerangka kualifikasi nasional Indonesia, baik pada program
diploma, sarjana, profesi, magister, dan doktor.
(10) Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian pembelajaran
lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan Program Studi.
(11) Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara
(12) Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar.
(13) Satuan Kredit Semester, yang selanjutnya disingkat SKS adalah takaran waktu kegiatan
belajar yang dibebankan pada mahasiswa per minggu per semester dalam proses
Pembelajaran melalui berbagai bentuk Pembelajaran atau besarnya pengakuan atas

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 14


keberhasilan usaha mahasiswa dalam mengikuti kegiatan kurikuler di suatu Program
Studi.
(14) Mata Kuliah Wajib adalah mata kuliah yang ditujukan untuk mengembangkan
kemampuan dalam penguasaan keahlian dan keilmuan yang harus dimiliki oleh
mahasiswa untuk mencapai kompetensinya.
(15) Mata Kuliah Pilihan adalah mata kuliah yang ditujukan untuk memperluas atau
memperdalam penguasaan materi yang berasal dari bidang ilmu yang terkait maupun di
luar bidang ilmu.
(16) Mata Kuliah Pilihan Lintas Disiplin adalah mata kuliah yang ditujukan untuk memperluas
atau memperdalam penguasaan materi di luar bidang ilmu, baik dalam satu kluster
maupun di luar rumpun keilmuan.
(17) Kurikuler adalah seluruh rangkaian kegiatan yang terstruktur untuk mencapai tujuan
Program Studi.
(18) Kokurikuler adalah kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa secara terprogram atas
bimbingan dosen sebagai bagian dari kurikulum dan dapat diberi bobot setara dengan 1 –
2 sks.
(19) Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa sebagai penunjang
kurikulum dan dapat diberi bobot setara dengan 1 – 2 sks.
(20) Mata Kuliah Paparan Kompetensi Global (Enhanced Studium Generale) adalah kuliah
umum yang secara khusus didesain untuk menginspirasi dan memfasilitasi perolehan
pengalaman hidup, etika, dan kepemimpinan dalam kaitannya dengan bidang keilmuan
atau profesi tertentu.
(21) Adjunct Fellow adalah seseorang yang diundang untuk terlibat dalam aktivitas Tridharma,
terutama pendidikan dan penelitian di Universitas secara paruh waktu yang berasal dari
kalangan masyarakat profesional.
(22) Socio Entrepreneurial adalah sifat kecendekiaan, jiwa inovatif, kepedulian, keberanian
mengambil risiko yang terukur, dan rasa tanggung jawab untuk kemanfaatan sosial.
(23) Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan adalah Wakil Rektor
Universitas yang berwenang dan bertanggung jawab atas pelaksanaan penyelenggaraan
pendidikan, pengajaran, dan kemahasiswaan
(24) Dekan adalah pimpinan tertinggi fakultas dalam lingkungan Universitas yang berwenang
dan bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan fakultas.
(25) Direktorat Pendidikan dan Pengajaran (DPP) adalah unit pelaksana universitas yang
berfungsi sebagai penyelenggara urusan di bidang pengembangan sistem informasi serta
penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran.
(26) Pusat Inovasi dan Kebijakan Akademik (PIKA) adalah unit penunjang universitas dalam
bidang pengembangan inovasi dan kajian pendidikan.
(27) Kantor Jaminan Mutu (KJM) adalah unit penunjang universitas dalam bidang penjaminan
mutu akademik.
(28) Wakil Dekan bidang Pendidikan, Pengajaran dan Kemahasiswaan adalah wakil dekan
yang berwenang dan bertanggung jawab atas pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan,
pengajaran dan kemahasiswaan.
(29) Senat Fakultas adalah organ yang berfungsi sebagai badan normatif tertinggi fakultas
yang bertugas untuk menjabarkan kebijakan dan peraturan universitas untuk fakultas,
serta bertugas sebagai penanggung jawab mutu kurikulum dan pelaksana pengawasan
penyelenggaraan pendidikan di fakultas.

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 15


(30) Departemen adalah unsur dari Fakultas/Sekolah yang menyelenggarakan pendidikan
akademik, vokasi, dan/atau profesi.
(31) Laboratorium/Studio adalah unit pelaksana kegiatan penelitian dan praktik akademik di
dalam satu Departemen yang mengampu sebagian atau satu cabang ilmu pengetahuan,
teknologi, atau seni yang menyelenggarakan dua atau lebih mata kuliah
(32) Perpustakaan adalah unsur penunjang terwujudnya ekosistem pembelajaran di lingkungan
UGM.
(33) Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan
teknologi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
(34) Mahasiswa adalah peserta didik yang mengikuti proses pendidikan dan pembelajaran
pada suatu program studi tertentu di lingkungan UGM.
(35) Mahasiswa baru adalah peserta didik yang baru pertama kali terdaftar untuk mengikuti
suatu program studi di universitas.
(36) Mahasiswa pendengar (sit in) adalah mahasiswa yang hanya mendengarkan untuk
mengikuti perkuliahan tertentu tetapi tidak terdaftar secara resmi dalam mata kuliah
tersebut dan tidak memiliki hak untuk mengikuti ujian seta mendapatkan nilai matakuliah
yang diikutinya secara sit in.
(37) Mahasiswa asing adalah seseorang yang bukan Warga Negara Indonesia yang telah
mendapat izin dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset,
Teknologi dan Pendidikan Tinggi untuk mengikuti suatu program studi yang ada di
universitas.
(38) Bahan Pengajaran adalah bahan-bahan ilmu pengetahuan dan teknologi yang digunakan
di dalam perkuliahan, praktikum, pembimbingan tugas akhir, dan atau pembimbngan
yang bersifat akademik.
(39) Rencana Program Kegiatan Pembelajaran Semester (RPKPS) adalah suatu rencana
tentang proses pembelajaran untuk satu matakuliah tertentu yang dilaksanakan oleh
dosen/tim dosen, yang memuat identitas mata kuliah, deskripsi singkat matakuliah, tujuan
pembelajaran, materi pembelajaran, outcome pembelajaran, rencana kegiatan belajar
mingguan (RKBM), evaluasi pembelajaran, dan pustaka.
(40) Stakeholders adalah unsur yang terkait dalam proses pendidikan mulai dari input, proses,
output dan outcome (contoh: mahasiswa, dosen, karyawan, masyarakat, industri,
pemerintah, dan sebagainya)
(41) Quality Manager Representative (QMR) adalah Penanggung Jawab Mutu yang
merupakan badan normatif tertinggi dalam struktur organisasi penjaminan mutu
akademik Fakultas atau Sekolah yang memiliki wewenang dan tanggung jawab untuk
merencanakan, mendefinisikan dan mengkoordiasi pelaksanaan sistem penjaminan mutu
akademik. QMR diketuai oleh Wakil Dekan Bidang Akademik atau orang yang ditunjuk
untuk tugas tersebut.
(42) Auditor adalah orang / tim yang ditunjuk oleh Dekan untuk melakukan proses auditing
terhadap penyelenggaraan kegiatan akademik dan system penjaminan mutu akademik.
Auditor melaporkan hasil audit kepada Dekan, QMR dan Steering Commitee
(43) Akreditasi adalah pengakuan atas status Program Studi pada perguruan tinggi yang
memenuhi standar minimal yang ditetapkan oleh Badan Akreditasi Nasional.
(44) Satu satuan kredit semester (1 sks) adalah takaran penghargaan terhadap pengalaman
belajar yang diperoleh selama satu semester melalui kegiatan terjadwal per minggu
sebanyak 1 jam perkuliahan atau 2 jam praktikum, atau 4 jam kerja lapangan, yang

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 16


masing-masing diiring oleh sekitar 1-2 jam kegiatan terstruktur dan sekitar 1-2 jam
kegiatan mandiri.
(45) Kartu Rencana Studi (KRS) adalah perencanaan studi pada suatu semester yang
dilaksanakan oleh seorang mahasiswa dengan mencantumkan rencana mata kuliah yang
akan diambil setelah mendapatkan persetujuan dari Dosen Pembimbing Akademik
(DPA).
(46) Kartu Hasil Studi (KHS) adalah kartu yang berisi catatan nilai mata kuliah yang diambil
oleh seorang mahasiswa pada suatu semester beserta indeks prestasi dan beban
maksimum SKS yang boleh diambil pada semester berikutnya.
(47) Rencana Program Kegiatan Pembelajaran Semester (RPKPS) adalah rumusan pokok-
pokok pelaksanaan pembelajaran yang memuat komponen: nama, kode, jadwal dan
alokasi waktu, tujuan pembelajaran, pokok dan sub-pokok bahasan, kegiatan belajar
mengajar, evaluasi, dan referensi mata kuliah
(48) Semester adalah satuan waktu kegiatan yang tersusun atas 14 sampai 16 minggu kuliah
atau kegiatan terjadwal lainnya, berikut kegiatan iringannya, termasuk 2 sampai 3 minggu
kegiatan penilaian/ujian.
(49) Indeks Prestasi (IP) adalah angka prestasi akademik mahasiswa yang dihitung dari jumlah
perkalian nilai hasil belajar dengan bobot SKS yang dibagi dengan jumlah kredit.
(50) Skripsi adalah karya tulis akademik hasil studi dan / atau penelitian yang dilakukan
mahasiswa secara mandiri untuk medapatkan gelar tingkat Sarjana.
(51) Tesis adalah karya tulis akademik hasil studi dan / atau penelitian yang dilakukan
mahasiswa secara mandiri untuk mendapatkan gelar tingkat Magister
(52) Disertasi adalah karya tulis akademik hasil studi dan / atau penelitian mendalam yang
dilakukan mahasiswa secara mandiri untuk mendapatkan gelar tingkat Doktor
(53) Pra-Yudisium adalah proses untuk menentukan kelulusan peserta didik ditingkat
Departemen melalui rapat yang dipimpin oleh ketua departemen, ketua program studi dan
dosen dalam deptemen.
(54) Yudisium adalah adalah proses untuk mengesahkan kelulusan peserta didik ditingkat
Fakultas melalui rapat yang dipimpin oleh pimpinan fakultas, pimpinan departemen,
ketua program studi dan dosen dalam fakultas.
(55) Penelitian adalah kegiatan telaah taat kaidah dalam upaya untuk menemukan kebenaran
dan/atau menyelesaikan masalah dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian
(56) Ijazah adalah sertifikat yang diberikan kepada peserta didik sebagai pengakuan terhadap
prestasi belajar dan/atau penyelesaian suatu jenjang pendidikan setelah lulus ujian yang
diselenggarakan oleh Fakultas atau Sekolah.
(57) Transkrip Akademik adalah daftar yang memuat nilai hasil belajar dan penelitian serta
indeks prestasi semua mata kuliah yang ditempuh mahasiswa selama mengikuti
pendidikan dan pembelajaran.
(58) Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) adalah surat keterangan resmi yang
diberikan oleh Fakultas atau Sekolah yang berisi informasi tentang kompetensi dan
pencapaian akademik atau kualifikasi lulusan jenjang akademik, vokasi atau profesi.
(59) Kalender Akademik adalah jadwal kegiatan akademik tahunan yang secara resmi
dikeluarkan oleh UGM atau Fakultas.
(60) Program pertukaran mahasiswa adalah program pengiriman mahasiswa ke perguruan
tinggi lain dan penerimaan mahasiswa dari perguruan tinggi lain ke universitas untuk
mengikuti proses pembelajaran dalam periode tertentu sesuai dengan perjanjian.

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 17


(61) Program double degree adalah pelaksanaan pendidikan bidang pokok keilmuan tertentu
yang diselenggarakan secara bersama oleh satu Program Studi di dalam universitas dan
satu Program Studi di luar universitas dimana masing masing Program Studi memberikan
satu gelar.
(62) Program dual degree adalah pelaksanaan pendidikan bidang pokok keilmuan tertentu
yang diselenggarakan secara bersama oleh satu Program Studi di dalam universitas dan
satu Program Studi di luar universitas dimana lulusan hanya mendapatkan satu gelar.
(63) Program Fast Track adalah program percepatan studi bagi mahasiswa jenjang sarjana (S1)
langsung ke jenjang Magister (S2) atau dari jenjang Magister S2 langsung ke jenjang
doktor (S3) dengan persyaratan tertentu yang ditentukan oleh program studi masing
masing.
(64) Kompetensi adalah kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak secara konsisten sebagai
perwujudan dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik
dari hasil pembelajaran.
(65) Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) adalah satuan standar yang meliputi Standar
Nasional Pendidikan, ditambah dengan Standar Nasional Penelitian, dan Standar Nasional
Pengabdian kepada Masyarakat
(66) Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang pembelajaran pada jenjang
pendidikan tinggi di perguruan tinggi di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
(67) Standar Nasional Penelitian adalah kriteria minimal tentang sistem penelitian pada
perguruan tinggi yang berlaku di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
(68) Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat adalah kriteria minimal tentang sistem
pengabdian kepada masyarakat pada perguruan tinggi yang berlaku di seluruh wilayah
hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.
(69) Kualifikasi adalah tingkat capaian pembelajaran yang bobotnya disepakati secara
nasional, disusun berdasarkan ukuran hasil pendidikan dan/atau pelatihan yang diperoleh
melalui pendidikan formal, nonformal, informal, atau pengalaman kerja.
(70) Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) adalah kerangka penjenjangan
kualifikasi kompetensi hasil pembelajaran yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan
mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman
kerja secara nasional dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan
struktur pekerjaan di berbagai sektor.
(71) Rencana Induk Kampus selanjutnya disingkat RIK adalah instrumen perencanaan yang
merupakan bagian dari kebijakan umum UGM dan digunakan sebagai dasar dalam
menetapkan kebijakan, prosedur, dan penyelenggaraan tugas-tugas Tridharma Perguruan
Tinggi yang disusun secara terencana, terpadu, dan sistematis.
(72) Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan
negara.
(73) Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar.

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 18


(74) Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara
sistematis untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan yang berkaitan dengan
pemahaman dan/atau pengujian suatu cabang ilmu pengetahuan dan teknologi.
(75) Pengabdian kepada Masyarakat adalah kegiatan sivitas akademika yang memanfaatkan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan
mencerdaskan kehidupan bangsa.
(76) Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
pendidikan.
(77) Kementerian adalah perangkat pemerintah yang membidangi urusan pemerintahan di
bidang pendidikan.

BAB II
DASAR ACUAN, TUJUAN, DAN LINGKUP

Pasal 2
Dasar Acuan

Peraturan Akademik ini disusun dengan mengacu pada beberapa dokumen sumber yaitu :
a. UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
b. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5336);
c. Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 2013 tentang Statuta Universitas Gadjah Mada
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 165, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5454);
d. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi
dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5500);
e. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2015 tentang Bentuk dan Mekanisme Pendanaan
Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun
2015 Nomor 110, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5699);
f. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2012 Nomor 24);
g. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
h. Peraturan Majelis Wali Amanat Universitas Gadjah Mada Nomor 4/SK/MWA/2014
tentang Organisasi dan Tata Kelola (Governance) Universitas Gadjah Mada;
i. Peraturan Majelis Wali Amanat Universitas Gadjah Mada Nomor 4/SK/MWA/2015
tentang Kebijakan Umum Universitas Gadjah Mada 2012-2037;
j. Keputusan Majelis Wali Amanat Universitas Gadjah Mada Nomor 12/SK/MWA/2014
tentang Penetapan Rektor Universitas Gadjah Mada Penganti Antarwaktu Periode 2012-
2017;
k. Keputusan Majelis Wali Amanat Universitas Gadjah Mada Nomor 02/SK/MWA/2015
tentang Struktur Organisasi Universitas Gadjah Mada;
l. Kebijakan Akademik UGM 2018
m. Standar Akademik UGM 2018

Pasal 3

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 19


Tujuan

Peraturan Akademik ini disusun sebagai dasar acuan yang mengikat bagi seluruh sivitas
akademika UGM dalam menyelenggarakan proses pendidikan, pengajaran, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat pada jalur akademik, vokasi, dan profesi.

Pasal 4
Lingkup

(1) Peraturan Akademik ini harus digunakan oleh sivitas akademika UGM untuk menjamin
terlaksananya kegiatan-kegiatan yang membawa dampak pada mutu akademik lulusan
dan penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi.
(2) Peraturan Akademik ini dimaksudkan untuk menjamin adanya keseragaman
penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi di UGM, tetapi tidak menutup
kemungkinan adanya modifikasi dan improvisasi di setiap Fakultas, Departemen, dan
Program Studi sebagai akibat beragamnya kemampuan, bidang ilmu, budaya dan struktur
organisasi akademik yang berbeda sepanjang tidak bertentangan dan menimbulkan
kerancuan dengan Peraturan Akademik UGM.

BAB III
TATA PAMONG

Pasal 5
Visi Penyelenggaraan Pendidikan

(1) Universitas, Fakultas, dan Departemen harus memiliki visi penyelenggaraan pendidikan
yang dirumuskan secara kolektif dengan mempertimbangkan masukkan dari berbagai
unsur terkait (dosen, karyawan, mahasiswa, masyarakat, alumni, dan industri) dan
berdasarkan hasil evaluasi diri.
(2) Visi harus ditinjau kembali dan diperbaiki secara periodik minimal setiap lima tahun
sekali.

Pasal 6
Misi Penyelenggaraan Pendidikan

(1) Universitas, Fakultas, dan Departemen harus memiliki misi penyelenggaraan pendidikan
yang memuat kebijakan untuk penyelenggaraan visi, dan dirumuskan secara kolektif
dengan mempertimbangkan masukkan dari berbagai unsur terkait (dosen, karyawan,
mahasiswa, masyarakat, alumni, industri) dan berdasarkan hasil evaluasi diri.
(2) Misi harus ditinjau kembali dan diperbaiki secara periodik minimal setiap lima tahun
sekali.

Pasal 7
Tujuan Penyelenggaraan Pendidikan

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 20


(1) Universitas, Fakultas, dan Departemen harus memiliki tujuan penyelenggaraan
pendidikan yang memuat parameter kualitas penyelenggaraan Tridharma Perguruan
Tinggi maupun lulusan yang dapat diukur tingkat keberhasilannya
(2) Tujuan harus dirumuskan secara kolektif dengan mempertimbangkan masukkan dari
berbagai unsur terkait (dosen, karyawan, mahasiswa, masyarakat, alumni, industri) dan
berdasarkan hasil evaluasi diri
(3) Tujuan harus ditinjau kembali dan diperbaiki secara periodik minimal setiap lima tahun
sekali.

Pasal 8
Proses Bisnis Utama

(1) Proses Bisnis Utama UGM adalah menyelenggarakan Tridharma Perguruan Tinggi yang
terdiri atas Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat.
(2) Proses Bisnis Utama UGM harus didukung oleh Sistem Manajemen Mutu dan
Infrastruktur Pendukung
(3) Proses Bisnis Utama di tingkat UGM diturunkan sampai tingkat Fakultas dan Departemen
(4) Proses Bisnis Utama UGM digambarkan pada Gambar 1.

Gambar 1. Proses Bisnis Utama Pendidikan Tinggi di Universitas Gadjah Mada

Pasal 9
Sivitas Akademika

Sivitas Akademika adalah masyarakat akademik yang terdiri atas dosen dan mahasiswa.

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 21


Pasal 10
Struktur Organisasi Universitas

(1) Organisasi penyelenggaraan Universitas terdiri atas Majelis Wali Amanah, Senat
Akademik Universitas, dan Pimpinan Universitas
a. Pimpinan Universitas terdiri atas Rektor dan Wakil Rektor yang diangkat
berdasarkan Peraturan Universitas.
b. Rektor membawahi unsur pelaksana akademik, unsur pelaksana administrasi, unsur
penunjang UGM, dan unsur lain yang ditetapkan dalam Peraturan MWA.
c. Unsur pelaksana akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (4) terdiri atas
Fakultas, Sekolah, Departemen, Pusat Studi, dan bentuk lain yang ditetapkan dalam
Peraturan MWA.
d. Unsur pelaksana administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (4) terdiri atas
kelembagaan yang ditetapkan dalam Peraturan MWA.
e. Unsur penunjang UGM sebagaimana dimaksud pada ayat (4) terdiri atas lembaga,
perpustakaan, laboratorium, bengkel, kebun percobaan, pusat sistem dan teknologi
informasi, pusat kebudayaan, dan unit lain yang ditetapkan dalam Peraturan MWA.
(2) Fakultas sebagai unsur pelaksana akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
dikelompokkan menjadi 5 (Lima) Kelompok Bidang Ilmu (Klaster) sebagai berikut:
a. Kelompok Bidang Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, terdiri atas Fakultas Farmasi,
Fakultas Kedokteran, dan Fakultas Kedokteran Gigi.
b. Kelompok Bidang Ilmu Matematika dan Sains, terdiri atas Fakultas Biologi, Fakultas
Geografi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
c. Kelompok Bidang Ilmu Teknik.
d. Kelompok Bidang Ilmu Pertanian dan Perikanan, terdiri atas Fakultas Kedokteran
Hewan, Fakultas Kehutanan, Fakultas Pertanian, Fakultas Peternakan, dan Fakultas
Teknologi Pertanian.
e. Kelompok Bidang Ilmu Sosial Humaniora, terdiri atas Fakultas Ekonomika dan
Bisnis, Fakultas Filsafat, Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu Budaya, Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik, dan Fakultas Psikologi.
(3) Sekolah sebagai unsur pelaksana akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
dikelompokkan menjadi:
a. Sekolah Vokasi, terdiri atas beberapa Departemen yang melaksanakan beberapa
Program Studi jalur Vokasi.
b. Sekolah Pascasarjana, terdiri atas beberapa Departemen yang melaksanakan beberapa
Program Studi jalur Akademik bersifat Multidisplin
c. Sekolah Profesi, terdiri atas beberapa Departemen yang melaksanakan beberapa
Program Studi jalur Profesi.
(4) Pusat Studi sebagai unsur pelaksana akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
dibentuk oleh Rektor untuk membantu pengembangan keilmuan, menerapkan keilmuan
dalam kebijakan, dan dapat dibubarkan oleh Rektor sesuai peraturan perundangan yang
berlaku.
(5) Unsur Pelaksana Administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (4) terdiri atas :
a. Sekretaris Rektor
b. Direktorat Pendidikan dan Pengajaran

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 22


c. Direktorat Penelitian
d. Direktorat Pengambdian kepada Masyarakat
e. Direktorat Kemahasiswaan
f. Direktorat Perencanaan
g. Direktorat Keuangan
h. Direktorat Sumberdaya Manusia
i. Direkrorat Aset
j. Direktorat Kemitraan dan Alumni
k. Direktorat Usaha dan Inkubasi
l. Direktorat Sistem dan Sumberdaya Informasi
m. Unsur pelaksana administrasi dan pengembangan lain yang diperlukan Rektor
(6) Unsur Penunjang Universitas sebagaimana dimaksud dalam pasal (4) terdiri atas :
a. Perpustakaan
b. Museum dan Arsip
c. Rumah Sakit (RSA dan RSGM)
d. Klinik Layanan Primer (GMC)
e. Pusat Kebudayaan
f. Pusat Inovasi dan Kajian Akademik
g. Laboratorium Lapangan
h. Laboratorium Terpadu
i. Pusat Bahasa
j. Asrama Mahasiswa
k. Badan Penerbit
l. Keamanan, Keselamatan, dan Kebersihan Kampus
m. Pengadaan dan Logistik
n. Unsur Penunjang lain yang dibutuhkan Rektor

Pasal 11
Struktur Organisasi Fakultas / Sekolah

(1) Organisasi Fakultas/Sekolah terdiri atas Senat Fakultas, Pimpinan Fakultas, Unsur
Pelaksana Akademik, dan Unsur Pelaksana Administrasi.
(2) Senat Fakultas/Sekolah terdiri atas Ketua, Sekretaris dan anggota yang diangkat
berdasarkan ketentuan Universitas
(3) Senat Sekolah Pascasarjana diberi nama Dewan Pertimbangan Sekolah Pascasarjana yang
terdiri atas Ketua (ex officio Wakil Rektor Pendidikan, Pengajaran dan Kemahasiswaan),
Sekretaris dan Anggota yang merupakan perwakilan dari Fakultas dan Program Studi
dalam Sekolah Pascasarjana.
(4) Pimpinan Fakultas/Sekolah terdiri atas Dekan dan Wakil Dekan yang diangkat
berdasarkan Peraturan Universitas.
(5) Fakultas/Sekolah merupakan basis utama untuk mengelola secara kelembagaan terhadap
satu atau beberapa Departemen.
(6) Unsur Pelaksana Akademik terdiri atas Fakultas, Sekolah, Departemen/ Jurusan, pusat
studi, dan bentuk lain yang ditetapkan dalam Peraturan MWA.
(7) Unsur Pelaksana Administrasi terdiri atas Kantor Administrasi Fakultas/Sekolah yang
membawahi Seksi Pendidikan, Pengajaran dan Kemahasiswaan, dan Seksi Administrasi
Keuangan dan Umum.

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 23


Pasal 12
Struktur Organisasi Departemen

(1) Departemen adalah unsur pelaksana akademik yang terdiri atas Ketua, Sekretaris dan
Bendahara yang diangkat melalui peraturan universitas.
(2) Ketua Departemen bertugas mengkoordinasi semua kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi
di tingkat Departemen.
(3) Departemen merupakan basis utama pengelolaan, pembinaan dan penyelenggaraan
kegiatan kelimuan monodisplin dan atau multidisiplin.
(4) Departemen mengembangkan keilmuan melalui penyelenggaraan pendidikan dan
pengajaran di Program Studi dan Laboratorium.

Pasal 13
Tugas dan Fungsi Personil

(1) Setiap personil yang diberi mandat untuk menduduki jabatan dalam organisasi
Universitas, Fakultas/Sekolah, Departemen, Program Studi, Laboratorium, dan Pusat
Studi wajib menjalankan tugas pokok dan fungsi masing-masing.
(2) Setiap personil yang diberi mandat untuk menduduki jabatan dalam organisasi
Universitas, Fakultas/Sekolah, Departemen, Program Studi, Laboratorium, dan Pusat
Studi wajib menjalankan penjaminan mutu mulai dari perencanaan, pelaksanaan, audit
mutu, dan tindaklanjut perbaikan.

Pasal 14
Mekanisme dan Tata Pamong

Seluruh sivitas akademika Universitas dalam menjalankan tugasnya harus patuh dan taat
azas terhadap mekanisme dan tata pamong yang sudah ditentukan agar tujuan Universitas
tercapai dengan baik.

Pasal 15
Kepemimpinan

Setiap unsur pimpinan Universitas, Fakultas, Departemen, Pusat Studi, Program Studi,
dan Laboratorium harus memiliki jiwa kepemimpinan yang baik, taat azas dan visioner dalam
menjalankan tugas dan fungsi masing-masing.

BAB IV
JALUR, JENIS DAN JENJANG PENDIDIKAN

Pasal 16
Jalur Pendidikan

Jalur pendidikan yang diselenggarakan di Universitas Gadjah Mada adalah Jalur


Pendidikan Formal.

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 24


Pasal 17
Jenjang Pendidikan

Jenjang pendidikan yang diselenggarakan di Universitas Gadjah Mada adalah Jenjang


Pendidikan Tinggi.

Pasal 18
Jenis Pendidikan

(1) UGM menyelenggarakan tiga jenis pendidikan yaitu Pendidikan Akademik, Pendidikan
Vokasi, dan Pendidikan Profesi.
(2) Jenis Pendidikan Akademik menyelenggarakan pendidikan tingkat Sarjana (S1), Magister
(S2), dan Doktor (S3).
(3) Jenis Pendidikan Vokasi menyelenggarakan pendidikan tingkat Diploma 3, Diploma 4
(S1 Terapan), Magister (S2) Terapan dan Doktor (S3) Terapan.
(4) Jenis Pendidikan Profesi menyelenggarakan pendidikan profesi sesuai bidang keilmuan
seperti profesi insinyur, profesi akuntansi, profesi apoteker, profesi dokter hewan, dan
sebagainya.

Pasal 19
Kualifikasi Jenjang Pendidikan Akademik

(1) Program Pendidikan Sarjana harus dirancang dan diarahkan untuk menghasilkan lulusan
yang memiliki kualifikasi:
a. Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dan memanfaatkan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan/atau seni pada bidangnya dalam penyelesaian masalah serta mampu
beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi;
b. Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum dan konsep
teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut secara mendalam, serta
mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural;
c. Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi dan data, dan
mampu memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi secara mandiri
dan kelompok;
d. Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas
pencapaian hasil kerja organisasi.
e. Mampu bersikap dan berperilaku dalam membawakan diri berkarya di bidang
keahliannya maupun dalam kehidupan bersama di masyarakat;
f. Mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan/atau kesenian
yang merupakan keahliannya.
(2) Program Pendidikan Magister harus dirancang dan diarahkan untuk menghasilkan lulusan
yang memiliki kualifikasi:

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 25


a. Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan/atau seni di dalam bidang
keilmuannya atau praktek profesionalnya melalui riset, hingga menghasilkan karya
inovatif dan teruji;
b. Mampu memecahkan permasalahan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni di
dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter atau multidisipliner;
c. Mampu mengelola riset dan pengembangan yang bermanfaat bagi masyarakat dan
keilmuan, serta mampu mendapat pengakuan nasional dan internasional.
d. Mampu mengembangkan dan memutakhirkan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau
kesenian dengan cara menguasai dan memahami, pendekatan, metode, kaidah ilmiah
disertai ketrampilan dalam penerapannya;
e. Mampu memecahkan permasalahan di bidang keahliannya melalui kegiatan
penelitian, dan pengembangan berdasarkan kaidah ilmiah;
f. Mampu mengembangkan kinerja profesionalnya yang ditunjukkan dengan
ketajaman analisis permasalahan, keserbacakupan tinjauan, kepaduan pemecahan
masalah atau profesi yang serupa.
(3) Program Pendidikan Doktor harus dirancang dan diarahkan untuk menghasilkan lulusan
yang memiliki kualifikasi:
a. Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan/atau seni baru di dalam bidang
keilmuannya atau praktek profesionalnya melalui riset, hingga menghasilkan karya
kreatif, original, dan teruji;
b. Mampu memecahkan permasalahan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/ atau seni di
dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter, multi, dan transdisipliner.
c. Mempunyai kemampuan mengembangkan konsep ilmu, teknologi, dan/atau kesenian
baru di dalam bidang keahliannya melalui penelitian;
d. Mempunyai kemampuan mengelola, memimpin dan mengembangkan program
penelitiannya;
e. Pendekatan interdisipliner dalam berkarya di bidang keahliannya.

Pasal 20
Kualifikasi Jenjang Pendidikan Vokasi

(1) Pendidikan Vokasi diselenggarakan oleh Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada.
(2) Program Pendidikan Vokasi diarahkan untuk menghasilkan lulusan yang menguasai
kemampuan dalam melaksanakan pekerjaan yang bersifat rutin maupun yang belum
akrab sifat-sifat maupun kontekstualnya secara mandiri dalam pelaksanaan maupun
tanggungjawab pekerjaannya serta mampu melaksanakan pengawasan dan bimbingan atas dasar
keterampilan manajerial yang dimilikinya.
(3) Capaian Pembelajaran Pendidikan Vokasi program Diploma 4 atau disebut juga Sarjana
Terapan dirancang agar memiliki kualifikasi:
a. Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dan memanfaatkan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan/atau seni pada bidangnya dalam penyelesaian masalah serta mampu
beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi;

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 26


b. Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum dan konsep
teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut secara mendalam, serta
mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural;
c. Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi dan data,
dan mampu memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi secara
mandiri dan kelompok;
d. Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas
pencapaian hasil kerja organisasi.
(4) Lulusan Sekolah Vokasi dapat alih jalur ke pendidikan akademik sesuai peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku dan melalui program penyesuaian yang dipersyaratkan
Universitas.

Pasal 21
Kualifikasi Jenjang Pendidikan Profesi

(1) Program Pendidikan Profesi diarahkan untuk menghasilkan lulusan yang menguasai
keahlian dalam profesi tertentu setelah menyelesaikan pendidikan akademik pada Program
Pendidikan Sarjana.
(2) Program Pendidikan Profesi dirancang bersama Fakultas, Departemen, Asosiasi Profesi, dan
masyarakat pengguna.
(3) Program Pendidikan Profesi dirancang untuk selama 2 (dua) tahun dengan beban studi sebanyak
40 sks.
(4) Program Pendidikan Profesi untuk sementara dilaksanakan di Fakultas.
(5) Capaian Pembelajaran Pendidikan Profesi dirancang agar memiliki kualifikasi level 7
atau level 8.
(6) Kualifikasi Pendidikan Profesi level 7 adalah sebagai berikut :
a. Mampu merencanakan dan mengelola sumberdaya di bawah tanggung jawabnya, dan
mengevaluasi secara komprehensif kerjanya dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan/atau seni untuk menghasilkan langkah-langkah pengembangan strategis
organisasi;
b. Mampu memecahkan permasalahan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni di
dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan monodisipliner;
c. Mampu melakukan riset dan mengambil keputusan strategis dengan akuntabilitas dan
tanggung jawab penuh atas semua aspek yang berada di bawah tanggung jawab
bidang keahliannya.
(7) Kualifikasi Pendidikan Profesi level 8 adalah sebagai berikut:
a. Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan/atau seni di dalam bidang
keilmuannya atau praktek profesionalnya melalui riset, hingga menghasilkan karya
inovatif dan teruji;
b. Mampu memecahkan permasalahan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni di
dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter atau multidisipliner;
c. Mampu mengelola riset dan pengembangan yang bermanfaat bagi masyarakat dan
keilmuan, serta mampu mendapat pengakuan nasional dan internasional.
(8) Lulusan Program Pendidikan Profesi akan memperoleh gelar sesuai ketentuan yang berlaku.

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 27


BAB V
PROGRAM STUDI
Pasal 22
Umum
(1) Program Studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang memiliki
kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik,
pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi.
(2) Program Studi harus memiliki Spesifikasi Program Studi, rumusan Kompetensi Lulusan,
rumusan Atribut Lulusan, Capaian Pembelajaran, Transkrip Nilai, dan Surat Keterangan
Pendamping Ijazah.
(3) Ketua Program Studi bertanggungjawab atas kelancaran perencanaan, penyelenggaraan,
evaluasi kinerja, dan evaluasi program studi berbasis evaluasi diri.

Pasal 23
Penyelenggaraan Program Studi

(1) Penyelenggaraan setiap Program Studi dipimpin oleh seorang Ketua yang berada di
bawah dan bertanggungjawab secara akademik dan administratif kepada Ketua
Departemen;
(2) Ketua Program Studi diangkat oleh Rektor atas usul Departemen dan disahkan oleh
Dekan;
(3) Ketua Program Studi dapat dibantu oleh seorang Sekretaris Program Studi;
(4) Setiap Departemen dapat menyelenggarakan lebih dari satu Program Studi;
(5) Program Studi diadakan untuk setiap jenjang pendidikan;
(6) Program Studi diselenggarakan di Departemen yang relevan dengan bidang keilmuan
pada masing masing Fakultas sesuai dengan jalur dan jenjang pendidikan;
(7) Apabila tidak ada Departemen atau Fakultas yang relevan sebagaimana tersebut pada
ayat 6, Program Studi diselenggarakan di Sekolah yang dapat menyediakan sumberdaya yang
paling relevan secara lintas disiplin keilmuan.
(8) Pengaturan mengenai Program Studi pada jenis pendidikan akademik dan vokasi paling
sedikit mencakup:
a. Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
b. Tata Cara Pembukaan dan Penutupan; dan
c. Penjaminan Mutu.
(9) Pengaturan mengenai Program Studi pada jenis pendidikan profesi dan spesialis paling
sedikit mencakup:
a. Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
b. Tata Cara Pembukaan dan Penutupan;
c. Tata Cara Kerja Sama Penyelenggaraan; dan
d. Penjaminan Mutu

Pasal 24
Tahapan Pembukaan Program Studi Baru

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 28


(1) Pembukaan Program Studi baru di suatu Departemen/Fakultas/Sekolah harus melalui
tahapan sebagai berikut :
a) Pembukaan Program Studi baru harus mengacu pada peraturan Kemenristekdikti
yang berlaku
b) Proposal Program Studi baru dan kelengkapannya dapat diusulkan oleh sekelompok
dosen atau oleh Departemen.
c) Proposal Program Studi baru dan kelengkapannya dibahas dalam Rapat Pleno
Departemen, kemudian dilanjutkan dalam Rapat Pleno Fakultas/Sekolah.
d) Pimpinan Fakultas/Sekolah menyampaikan hasil Rapat Pleno Fakultas/Sekolah
tentang pembukaan Program Studi baru kepada Senat Fakultas;
e) Senat Fakultas mengadakan Rapat Pleno pembukaan Program Studi baru;
f) Senat Fakultas menyampaikan hasil Rapat Pleno Senat Fakultas terkait pembukaan
Program Studi baru kepada Pimpinan Fakultas;
g) Pimpinan Fakultas meneruskan pengusulan pembukaan Program Studi baru kepada
Pimpinan Universitas apabila hasil Rapat Pleno Senat Fakultas menyetujui usulan
Pembukaan Program Studi baru.
h) Pimpinan Universitas menugaskan Pusat Inovasi dan Kajian Akademik (PIKA)
untuk melakukan kajian akademik terhadap usulan pembukaan Program Studi baru;
i) Pimpinan Universitas menggunakan hasil kajian akademik PIKA untuk meminta
Fakultas memaparkan usulan Program Studi baru;
j) Pimpinan Universitas memiliki kewenangan untuk menerima atau menolak
Program Studi baru yang diusulkan oleh Fakultas/Sekolah.
k) Pimpinan Universitas meneruskan usulan pembukaan Program Studi baru kepada
Senat Akademik universitas untuk mendapatkan persetujuan.
l) Senat Akademik universitas membahas usulan pembukaan Program Studi baru
ditingkat Komisi I dan tingkat Rapat Pleno Senat Akademik.
m) Ketua Senat Akademik Universitas menyampaikan hasil persetujuan Rapat Pleno
kepada Rektor.
n) Rektor meneruskan usul pendirian Program Studi baru tersebut kepada MWA untuk
mendapatkan persetujuan.
o) Rektor mengirimkan usulan pembukaan Program Studi baru kepada BAN-PT atau
LAMPTKES untuk mendapatkan Akreditasi Minimal Program Studi baru.
p) Rektor mengeluarkan Surat Keputusan pembukaan Program Studi baru untuk ditawarkan
kepada masyarakat.
q) Rektor melaporkan kepada Kemristekdikti perihal adanya Program Studi baru

Pasal 25
Persyaratan Pembukaan Program Studi Baru
(1) Pembukaan Program Studi baru harus memenuhi syarat minimum akreditasi Program
Studi sesuai dengan standar nasional pendidikan tinggi;
(2) Syarat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. Rencana pembukaan Program Studi baru telah dicantumkan dalam Rencana Strategis
Fakultas/Sekolah dan Universitas.
b. Kurikulum Program Studi baru disusun berdasarkan rumusan standar kompetensi
lulusan sesuai Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) dan Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia (KKNI);
c. Memiliki Dosen homebase paling sedikit 6 (enam) orang untuk 1 (satu) Program
Studi, dengan kualifikasi dalam cabang ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai
dengan Program Studi yang akan dibuka, kecuali ditentukan lain oleh peraturan
perundang-undangan. Kualifikasi yang dimaksud adalah :

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 29


1. Paling rendah berijazah magister, atau yang setara untuk program sarjana;
2. Berijazah doktor atau yang setara untuk program magister dan program doktor;
3. Paling rendah berijazah magister, magister terapan, atau yang setara untuk
program diploma;
4. Berijazah doktor, doktor terapan, atau yang setara untuk program magister terapan
dan program doktor terapan;
5. Paling rendah berijazah magister dan memiliki sertifikat profesi, serta memiliki
pengalaman praktek profesi paling sedikit 2 (dua) tahun yang dibuktikan dengan
surat izin praktek profesi atau spesialis untuk program profesi;
6. Berijazah doktor dan memiliki sertifikat spesialis, serta memiliki pengalaman
praktek spesialis paling sedikit 2 (dua) tahun yang dibuktikan dengan surat izin
praktek spesialis untuk program spesialis.
d. Dosen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c berusia paling tinggi 56 (lima
puluh enam) tahun untuk Pegawai Negeri Sipil, atau 35 (tiga puluh lima) tahun apabila
berstatus non Pegawai Negeri Sipil;
e. Dua dosen pada program doktor dan program doktor terapan harus memiliki jabatan
akademik profesor dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai dengan
Program Studi;
f. Dosen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c bersedia bekerja penuh waktu
selama 40 (empat puluh) jam per minggu;
g. Dosen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c:
1. Belum memiliki Nomor Induk Dosen Nasional/Nomor Induk Dosen Khusus; atau
2. Telah memiliki Nomor Induk Dosen Nasional/Nomor Induk Dosen Khusus dari
Program Studi lain di UGM dengan tetap mempertahankan nisbah dosen dan
mahasiswa pada Program Studi yang ditinggalkan;
h. Nisbah dosen dan mahasiswa harus diperhatikan sebagai berikut:
1. Satu dosen berbanding paling banyak 45 (empat puluh lima) mahasiswa untuk
rumpun ilmu agama, rumpun ilmu humaniora, rumpun ilmu sosial, dan/atau
rumpun ilmu terapan (bisnis, pendidikan, keluarga dan konsumen, olahraga,
jurnalistik, media massa dan komunikasi, hukum, perpustakaan dan permuseuman,
militer, administrasi publik, dan pekerja sosial); dan
2. Satu dosen berbanding paling banyak 30 (tiga puluh) mahasiswa untuk rumpun
ilmu alam, rumpun ilmu formal, dan/atau rumpun ilmu terapan (pertanian,
arsitektur dan perencanaan, teknik, kehutanan dan lingkungan, kesehatan, dan
transportasi);
i. Dosen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c adalah bukan dosen yang telah
memiliki Nomor Urut Pendidik dan Tenaga Kependidikan dan/atau bukan pegawai
tetap pada instansi lain;
j. Tenaga kependidikan paling sedikit berjumlah 3 (tiga) orang untuk melayani 1(satu)
Program Studi, dengan kualifikasi:
1. Paling rendah berijazah Diploma Tiga;
2. Berusia paling tinggi 56 (lima puluh enam) tahun;
3. Bersedia bekerja penuh waktu selama 40 (empat puluh) jam per minggu.
k. Program Studi dikelola oleh unit pengelola Program Studi dengan organisasi dan tata
kerja sebagaimana pada PTN yang disusun berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 30


(3) Pemenuhan syarat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dimuat dalam dokumen
pembukaan Program Studi baru, yang terdiri atas:
a. Usul pembukaan Program Studi;
b. Pertimbangan Senat Universitas;
c. Rencana Strategis Universitas;
d. rekomendasi L2 Dikti di wilayah Propinsi DIY.
(4) Dalam hal Program Studi yang akan dibuka termasuk jenis pendidikan vokasi, Universitas
harus bekerja sama dengan dunia usaha dan/atau dunia industri sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
(5) Pembukaan Program Studi ditetapkan oleh Menteri;

Pasal 26
Pembukaan Program Studi Baru Bersifat Khusus

(1) Selain atas usul perguruan tinggi, Menteri dapat menugaskan perguruan tinggi untuk
membuka suatu Program Studi baru untuk memenuhi kebutuhan khusus sesuai
kepentingan bangsa dan negara;
(2) Pembukaan Program Studi baru dengan penugasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
harus memenuhi syarat minimum akreditasi Program Studi oleh BAN PT dan sesuai
dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan dan prosedur pembukaan Program Studi
dengan penugasan ditetapkan oleh Menteri.

Pasal 27
Kurikulum Program Studi

(1) Kurikulum Program Studi disusun oleh Tim Kurikulum yang dibentuk oleh
Departemen dan disahkan oleh Fakultas;
(2) Kurikulum Program Studi disusun dengan berpedoman pada ketentuan dan peraturan
akademik yang berlaku dan terkait dengan visi dan misi Universitas.

Pasal 28
Audit Mutu Internal dan Akreditasi Program Studi

(1) Setiap Program Studi wajib diaudit oleh Tim Audit Mutu Internal (AMI) yang
dikoordinasikan oleh Kantor Jaminan Mutu;
(2) Setiap Program Studi wajib diakreditasi secara periodik paling lama 5 (lima) tahun
sekali oleh BAN PT atau Lembaga Akreditas Masyarakat (LAM) yang diakui oleh
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi;
(3) Evaluasi terhadap Program Studi Baru dilakukan setelah dua tahun, dan hasil penilaian
terhadap Program Studi Baru tersebut dapat berupa dilanjutkan atau ditutup.

Pasal 29
Periode Kepengurusan Ketua Program Studi

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 31


Ketua Program Studi dan Sekretaris Program Studi memiliki masa jabatan 5 (lima) tahun,
dan dapat dipilih kembali maksimal 1 (satu) kali.

Pasal 30
Penghentian Sementara dan / atau Penutupan Program Studi

(1) Penghentian Sementara dan/atau Penutupan Program Studi dilakukan atas dasar berbagai
pertimbangan efisiensi, efektifitas, produktivitas, dan kebijakan dari Departemen,
Fakultas dan Universitas.
(2) Mekanisme Penghentian Sementara dan/atau Penutupan Program Studi sebagai berikut :
a. Rektor meminta Dekan untuk melakukan Evaluasi Kinerja setiap Program Studi yang
ada di Fakultas/Sekolah
b. Dekan membentuk Tim Adhoc untuk melakukan Evaluasi Kinerja Program Studi
c. Tim Adhoc memberikan Laporan Evaluasi Kinerja Program Studi kepada Dekan
d. Dekan mengirimkan Laporan Evaluasi Kinerja Program Studi kepada Senat Fakultas
untuk mendapatkan pertimbangan
e. Senat Fakultas mengadakan Rapat Pleno dalam rangka mengambil pertimbangan yang
akan diberikan kepada Dekan
f. Senat Fakultas memberikan pertimbangan kepada Dekan
g. Dekan membahas hasil pertimbangan Senat Fakultas dalam Rapat Pleno Fakultas
h. Dekan memberikan hasil Rapat Pleno Fakultas kepada Rektor
i. Rektor mengadakan rapat khusus untuk memutuskan Laporan Evaluasi Kinerja
Program Studi dengan melibatkan Wakil Rektor, DPP, Ditmawa, dan PIKA.
j. Rektor menyampaikan hasil rapat khusus Laporan Evaluasi Kinerja Program Studi
kepada Senat Akademik Universitas.
k. Rektor menyampaikan hasil rapat khusus Laporan Evaluasi Kinerja Program Studi
kepada Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
(3) Penghentian Sementara kegiatan akademik Program Studi dilakukan oleh Rektor
(4) Penutupan Program Studi dilakukan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi.

Pasal 31
Kewajiban dan Hak Ketua Program Studi

(1) Ketua Program Studi wajib membuat Laporan Evaluasi Program Studi Berbasis Evaluasi
Diri (EPSBED) setiap Semester kepada Ketua Departemen dan Dekan Fakultas
(2) Laporan EPSBED berisi antara lain jumlah mahasiswa, prestasi akademik, jumlah dan
judul penelitian, publikasi dosen dan mahasiswa, lama studi, dan informasi lain dalam
bidang akademik.
(3) Ketua Program Studi, Sekretaris Program Studi dan tenaga administrasi pendukung
mendapatkan honorarium sesuai ketentuan yang berlaku.

Pasal 32
Pelaksanaan Program Studi Jalur Pendidikan Akademik

(1) Pelaksanaan Program Studi Jalur Pendidikan Akademik di Fakultas dikoordinasi oleh
Departemen
(2) Pelaksanaan Program Studi Jalur Pendidikan Akademik di Sekolah Pascasarjana Lintas
Disiplin dikoordinasi oleh Dekan Sekolah Pascasarjana

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 32


(3) Program Studi Jalur Pendidikan Akademik harus dikembangkan dengan melibatkan
Asosiasi Profesi serta memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku antara
lain SNPT, KKNI, BAN PT, LAM-PTKes, Kemenristekdikti dan Kementerian
Ketenagakerjaan.

Pasal 33
Pelaksanaan Program Studi Jalur Pendidikan Profesi

(1) Pelaksana Program Studi Jalur Pendidikan Profesi di Fakultas dikoordinasi oleh Fakultas
(2) Pelaksana Program Studi Jalur Pendidikan Profesi di Sekolah Pascasarjana Lintas Disiplin
dikoordinasi oleh Dekan Sekolah Pascasarjana Lintas Disiplin.
(3) Program Studi Jalur Pendidikan Profesi harus dikembangkan dengan melibatkan Asosiasi
Profesi serta memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku antara lain
SNPT, KKNI, BAN PT, LAM-PTKes, Kemenristekdikti dan Kementerian
Ketenagakerjaan.

Pasal 34
Pelaksanaan Program Studi Jalur Pendidikan Vokasi

(1) Pelaksanaan Program Studi Jalur Pendidikan Vokasi dilaksanakan oleh Sekolah Vokasi
(2) Program Studi Jalur Pendidikan Vokasi harus dikembangkan dengan melibatkan Asosiasi
Profesi serta memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku antara lain
SNPT, KKNI, BAN PT, LAM-PTKes, Kemenristekdikti dan Kementerian
Ketenagakerjaan.

Pasal 35
Kerjasama Program Studi

(1) Program Studi sangat dianjurkan untuk melakukan kerjasama dalam rangka meningkatkan
mutu dan efisiensi penyelenggaraan pendidikan dan penelitian dengan Program Studi lain
baik di dalam maupun di luar lingkungan Universitas;
(2) Mekanisme untuk mencari mitra kerjasama pendidikan dan penelitian antar Program
Studi diserahkan sepenuhnya kepada Ketua Program Studi dengan persetujuan Ketua
Departemen dan Dekan;
(3) Bentuk-bentuk kerjasama yang dapat dilakukan antara lain transfer kredit, pertukaran
mahasiswa maupun dosen, pengambilan matakuliah, dan penggunaan peralatan penelitian.
(4) Khusus untuk kerjasama pemberian gelar akademik dari perguruan tinggi lain atau
sebaliknya, harus sepengetahuan Dekan dan Rektor.

BAB VI
KURIKULUM

Pasal 36
Maksud dan Tujuan

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 33


(1) Kurikulum setiap Program Studi harus dirancang dengan maksud untuk memandu
pencapaian kompetensi lulusan UGM yang berorientasi ke masa depan, yang ditandai
dengan:
a. penguasaan ilmu pengetahuan;
b. sikap profesional;
c. keterampilan dalam profesi; dan
d. ketangguhan, etika, integritas, kebersahajaan, kepedulian, jiwa kepemimpinan dan
kepeloporan, serta jiwa Socio Entrepreneurial.
(2) Kurikulum setiap Program Studi dirancang dengan tujuan untuk dijadikan pedoman
dalam seluruh proses perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, evaluasi, dan
pengembangan proses pendidikan dan pengajaran agar dapat menjamin ketercapaian
tujuan pendidikan di UGM dalam menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi
tinggi sesuai Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) dan Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia (KKNI).

Pasal 37
Filosofi, Tujuan dan Sifat Kurikulum

(1) Secara filosofis pendidikan di UGM dirancang agar dapat menghasilkan lulusan yang
mampu mencerdaskan kehidupan bangsa dalam rangka ikut mewujudkan negara
Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
(2) Tujuan Pendidikan di UGM diarahkan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki (1)
kepribadian luhur yang mencerminkan jatidiri dan nilai nilai-nilai luhur UGM; (2)
kompetensi keilmuan (ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni); (3) kebudayaan yang
mencerminkan nilai-nilai Pancasila dan ke-UGM-an.
(3) Kurikulum bersifat terbuka dan berorientasi ke masa depan yang mampu memberi bekal
kompetensi dan karakter pada lulusan.

Pasal 38
Acuan Penyusunan Kurikulum

(1) Acuan penyusunan kurikulum untuk Jalur Pendidikan Akademik sebagai berikut :
a. Kurikulum jenjang Sarjana sengaja dirancang bagi lulusan pendidikan menengah
atau sederajat sehingga mampu (1) mengamalkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
melalui penalaran ilmiah; (2) menjadi intelektual dan/atau ilmuwan yang
berbudaya, mampu memasuki dan/atau menciptakan lapangan kerja, serta mampu
mengembangkan diri menjadi profesional.
b. Kurikulum jenjang Magister sengaja dirancang bagi lulusan program sarjana atau
sederajat sehingga mampu (1) mengamalkan dan mengembangkan Ilmu
Pengetahuan dan/atau Teknologi melalui penalaran dan penelitian ilmiah; (2)
menjadi intelektual, ilmuwan yang berbudaya, mampu memasuki dan/atau
menciptakan lapangan kerja serta mengembangkan diri menjadi profesional.
c. Kurikulum jenjang Doktor sengaja dirancang bagi lulusan program magister atau
sederajat sehingga mampu (1) menemukan, menciptakan, dan/atau memberikan
kontribusi kepada pengembangan, serta pengamalan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi melalui penalaran dan penelitian ilmiah; (2) mengembangkan dan

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 34


memantapkan diri menjadi lebih bijaksana dengan meningkatkan
kemampuan dan kemandirian sebagai filosof dan/atau intelektual, ilmuwan yang
berbudaya; (3) menghasilkan dan/atau mengembangkan teori melalui Penelitian
yang komprehensif dan akurat untuk memajukan peradaban manusia.
(2) Acuan penyusunan kurikulum untuk Jalur Pendidikan Vokasi sebagai berikut:
a. Kurikulum jenjang Diploma sengaja dirancang bagi lulusan pendidikan menengah
atau sederajat sehingga mampu (1) mengembangkan keterampilan dan penalaran
dalam penerapan Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi; (2) menjadi praktisi yang
terampil untuk memasuki dunia kerja sesuai dengan bidang keahliannya.
b. Kurikulum jenjang Magister Terapan sengaja dirancang bagi lulusan jenjang
Diploma IV atau program Sarjana Terapan atau sederajat untuk mampu (1)
mengembangkan dan mengamalkan penerapan Ilmu Pengetahuan dan/atau
Teknologi melalui penalaran dan penelitian ilmiah; (2) mengembangkan diri
menjadi ahli yang memiliki kapasitas tinggi dalam penerapan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi pada profesinya.
c. Kurikulum jenjang Doktor Terapan sengaja dirancang bagi lulusan program
Magister Terapan atau sederajat untuk mampu (1) menemukan, menciptakan,
dan/atau memberikan kontribusi bagi penerapan, pengembangan, serta pengamalan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui penalaran dan penelitian ilmiah pada
profesinya; (2) mengembangkan dan memantapkan diri untuk menjadi lebih
bijaksana dengan meningkatkan kemampuan dan kemandirian sebagai ahli; dan (3)
menghasilkan serta mengembangkan penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
melalui penelitian yang komprehensif dan akurat dalam memajukan peradaban dan
kesejahteraan manusia.
(3) Acuan penyusunan kurikulum untuk Jalur Pendidikan Profesi sebagai berikut :
a. Kurikulum jenjang Profesi sengaja dirancang sebagai pendidikan keahlian khusus
yang diperuntukkan bagi lulusan program sarjana atau sederajat untuk
pengembangkan bakat dan kemampuan dalam memperoleh kecakapan yang
diperlukan dalam dunia kerja. Kurikulum disusun oleh Universitas bekerja sama
dengan Kementerian lain, LPNK, dan/atau organisasi profesi yang bertanggung
jawab atas mutu layanan profesi.
b. Kurikulum jenjang Spesialis sengaja dirancang sebagai pendidikan keahlian khusus
yang diperuntukkan bagi lulusan Program Profesi yang telah berpengalaman
sebagai profesional untuk mengembangkan bakat dan kemampuannya menjadi
spesialis. Kurikulum jenjang Spesialis dapat diselenggarakan oleh Universitas
bekerja sama dengan Kementerian, Kementerian lain, LPNK dan/atau organisasi
profesi yang bertanggung jawab atas mutu layanan profesi.
(4) Tiap kurikulum harus merujuk pada Surat Keputusan Rektor dan Keputusan Menteri
Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang berlaku.

Pasal 39
Azas dan Prinsip Dasar Pengembangan Kurikulum

(1) Kurikulum harus dikembangkan berazaskan pada:

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 35


a. visi, misi, tujuan, jati diri dan nilai luhur UGM, prinsip pengelolaan UGM, serta
prinsip keseluruhan kesatuan ilmu pengetahuan dengan mengacu pada Standar
Nasional Pendidikan Tinggi;
b. menghidupkan kecerdasan berpikir, menggugah keserasian roh kalbu ilmu
pengetahuan, dan mengamalkan ilmu pengetahuan dalam hidup kemanusiaan;
c. membangun dan memperdalam keinsafan kebangsaan, persatuan Indonesia,
perikemanusiaan, penghormatan terhadap keyakinan agama, dan kesadaran akan
keberlanjutan alam;
d. menumbuhkembangkan pola pikir, sikap, dan perilaku inovatif, kolaboratif, dan
kewirausahaan;
e. kegiatan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan pelestarian dan
pengembangan ilmu; dan
f. kebijakan pendidikan dan prioritas pendidikan UGM.
(2) Kurikulum harus dikembangkan dengan prinsip:
a. akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan, objektif, dan terstruktur;
b. transparan, mudah diakses, memberi penjelasan dalam aspek masukan, proses, dan
luaran serta memiliki capaian Pembelajaran yang terukur;
c. dinamis, mengakomodasi setiap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
terkini untuk mengantisipasi tantangan profesi di masa depan;
d. luwes, memberikan ruang untuk penyempurnaan Kurikulum dalam upaya memenuhi
kompetensi lulusan;
e. berorientasi ke masa depan, dengan mempertimbangkan berbagai tantangan di masa
yang akan datang; dan
f. mendorong paparan global sedini mungkin pada mahasiswa terhadap kemajuan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni untuk mempersiapkan lulusan secara lebih baik,
komprehensif, dan terintegrasi.
(3) Pengembangan Kurikulum juga harus memiliki prinsip:
a. dapat menjamin tercapainya kompetensi lulusan, baik pada program diploma, sarjana,
profesi, spesialis, magister, dan doktor sesuai kerangka kualifikasi nasional Indonesia.
b. integrasi kegiatan Kurikuler, Kokurikuler, dan Ekstrakurikuler.
c. integrasi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat untuk
melestarikan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni.
d. dapat diakses oleh berbagai kalangan baik di Indonesia maupun di dunia internasional
sebagai bagian dari upaya UGM menjadi rujukan di bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi, pelestarian budaya, dan nilai-nilai UGM.

Pasal 40
Struktur, Isi dan Kedalaman Kurikulum

(1) Struktur, Isi, dan Kedalaman Kurikulum di seluruh program studi pada program diploma,
sarjana, profesi, magister, dan doktor harus mempertimbangkan :
a. kerangka kualifikasi nasional Indonesia (KKNI) dan dapat diukur dengan metode
dan cara evaluasi yang terstruktur;
b. sinergi lintas disiplin yang memungkinkan mahasiswa untuk mempelajari bidang
ilmu lintas disiplin;

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 36


c. keberlanjutan studi dari pendidikan akademik pada program sarjana ke program
magister dan doktor dan/atau program diploma empat/sarjana terapan ke program
magister terapan dan doktor terapan;
d. penguatan pengembangan karakter UGM.
(2) Kurikulum Program Studi pada program sarjana dan diploma wajib memuat materi:
a. agama kontekstual;
b. nilai-nilai Pancasila;
c. kewarganegaraan;
d. bahasa Indonesia; dan
e. materi nilai-nilai UGM yang diintegrasikan dalam mata kuliah dasar, Mata Kuliah
Wajib, dan/atau Mata Kuliah Pilihan.
(3) Materi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dilaksanakan sebagai mata kuliah
terintegrasi atau mandiri.
(4) Materi lain yang harus dicakup dalam struktur Kurikulum Program Studi pada program
sarjana dan diploma empat/sarjana terapan memuat:
a. mengikuti program orientasi kampus bermuatan nilai nilai-kebangsaan, ke-UGM-
an, dan keilmuan melalui Program Pembelajar Sukses Mahasiswa Baru (PPSMB)
dengan bobot 1 sks.
b. pengabdian kepada masyarakat melalui program Kuliah Kerja Nyata (3 sks);
c. Mata Kuliah Pilihan Lintas Disiplin, diselenggarakan dengan proporsi 3% (tiga per
seratus) - 5% (lima per seratus) (bobot 4-8 SKS) dari keseluruhan SKS, yang
memfasilitasi pengembangan dalam kluster keilmuan yang sama maupun lintas
kluster, yang penyelenggaraannya dikoordinasikan di tingkat UGM;
d. kemampuan soft skills melalui integrasi Ekstrakurikuler ke dalam Kurikulum
diselenggarakan dengan proporsi 3% (tiga per seratus) - 5% (lima per seratus)
(bobot 4-8 SKS), yang pengaturannya lebih lanjut dikoordinasikan di tingkat
UGM; dan
e. pengayaan kompetensi global melalui student mobility, yang diakui sebagai SKS
Mata Kuliah Wajib dan/atau Mata Kuliah Pilihan yang transferable.
(5) Isi Kurikulum Program Studi pada program sarjana dan diploma wajib:
a. memberi ruang yang luas untuk pembekalan kemampuan berbahasa
lokal/nasional/asing, yang diselenggarakan melalui kegiatan diskusi, pelatihan,
dan/atau kegiatan lain yang menjadi bagian dari Kurikulum;
b. memberi ruang yang luas untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat melalui
penugasan dan evaluasi hasil belajar dengan memanfaatkan teknologi informasi
dan komunikasi;
c. memfasilitasi percepatan perolehan keilmuan berbasis riset diselenggarakan dengan
memberikan dorongan kepada mahasiswa untuk terlibat sedini mungkin dalam
proses penelitian dari hulu ke hilir, yang dimaksudkan untuk menanamkan
integritas akademik; dan
d. mendorong percepatan rekognisi global melalui publikasi ilmiah yang
diselenggarakan dengan memberikan dorongan kepada mahasiswa untuk
mempublikasikan hasil karya Tridharma, baik dalam bentuk digital maupun
nondigital.

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 37


(6) Kurikulum Program Studi pada program sarjana dan diploma sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (2) mencakup kegiatan Kurikuler, Kokurikuler, dan
Ekstrakurikuler.
(7) Kurikulum Program Studi pada program sarjana dan diploma harus memuat Mata Kuliah
Paparan Kompetensi Global (Enhanced Studium Generale) yang memiliki tujuan
Pembelajaran untuk menginspirasi dan memfasilitasi proses perolehan pengalaman agar
memiliki kemampuan:
a. berkomunikasi lisan dan tertulis;
b. memproyeksikan diri dalam bidang keilmuan/profesional yang dipilih;
c. membuat perencanaan dalam bidang keilmuan/profesional yang dipilih;
d. membuat keputusan strategis;
e. menumbuhkembangkan kepemimpinan dan sikap yang beretika; dan
f. menjadi problem solver yang berjiwa Socio Entrepreneurial.
(8) Mata Kuliah Paparan Kompetensi Global (Enhanced Studium Generale) sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan dengan proporsi 5% (lima per seratus) dari
keseluruhan SKS, yang dilaksanakan secara berseri dari semester pertama ke semester
berikutnya.
(9) Mata Kuliah Paparan Kompetensi Global (Enhanced Studium Generale) diselenggarakan
dengan melibatkan alumni dan para profesional sebagai Adjunct Fellow di UGM, yang
silabus dan pelaksanaannya dikoordinasikan di tingkat UGM, bekerja sama dengan
Fakultas dan Sekolah.
(10) Kurikulum Program Studi pada program profesi, spesialis, magister, dan doktor wajib
memuat:
a. materi nilai-nilai UGM yang diintegrasikan dalam Mata Kuliah Wajib dan Mata
Kuliah Pilihan;
b. pendalaman pengabdian kepada masyarakat melalui program pengabdian kepada
masyarakat berbasis penelitian; dan
c. pengayaan kompetensi global melalui student mobility, yang diakui sebagai SKS
Mata Kuliah Wajib dan/atau Mata Kuliah Pilihan yang dapat ditransfer.
(11) Kurikulum Program Studi pada program profesi, spesialis, magister, dan doktor wajib:
a. memberi ruang yang luas untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat melalui
penugasan dan evaluasi hasil belajar dengan memanfaatkan teknologi informasi
dan komunikasi;
b. memfasilitasi percepatan perolehan keilmuan berbasis riset yang diselenggarakan
dengan memberikan dorongan kepada mahasiswa untuk terlibat sedini mungkin
dalam proses penelitian dari hulu ke hilir, yang dimaksudkan untuk menanamkan
integritas akademik; dan
c. mendorong percepatan rekognisi global melalui publikasi ilmiah yang
diselenggarakan dengan memberikan dorongan kepada mahasiswa untuk
mempublikasikan hasil karya Tridharma, baik dalam bentuk digital maupun
nondigital.
(12) Kurikulum UGM pada pendidikan akademik program sarjana dan pendidikan vokasi
program diploma dikembangkan untuk membangun landasan keilmuan dan kompetensi
dasar, yang pada bidang-bidang tertentu tidak dapat dipisahkan dari pendidikan profesi.

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 38


(13) Kurikulum pendidikan akademik program magister dan doktor dikembangkan untuk
membangun kemampuan mengembangkan ilmu dan/atau profesionalisme keilmuan
melalui inovasi dalam bidang keilmuan khusus dan/atau kemampuan inovasi untuk
menghasilkan pengetahuan dan/atau konsep baru yang diperlukan dalam pengembangan
ilmu, pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan/atau untuk mengatasi dan mengantisipasi
permasalahan yang ada di masyarakat, yang pada bidang-bidang tertentu tidak dapat
dipisahkan dari pendidikan spesialis.
(14) Kurikulum UGM pada pendidikan akademik pada program sarjana dan pendidikan
vokasi program diploma empat/sarjana terapan diarahkan untuk berlanjut ke program
pascasarjana (magister/magister terapan dan doktor/doktor terapan).
(15) Pelaksanaan Kurikulum UGM sebagaimana dimaksudkan pada ayat (3) dapat
diimplementasikan melalui program percepatan.
(16) Ketentuan lebih lanjut mengenai program percepatan ditetapkan dengan Peraturan
Rektor.

Pasal 41
Metode Penyelenggaraan Kurikulum

(1) Departemen diberi keleluasaan untuk merancang, menetapkan, menyelenggarakan,


mengevaluasi, dan mengembangkan isi kurikulum maupun proses pembelajaran program
studi dengan ciri:
a. Pembelajaran berpusat pada mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan belajar
mandiri, kemampuan verbal, dan kemampuan berpikir akademis, dan rasional;
b. pemanfaatan teknologi informasi untuk memperkaya keilmuan melalui
pengetahuan big data analysis, artificial inteligence dalam penugasan terstruktur
dan terencana;
c. kuliah interaktif dengan lebih banyak melibatkan mahasiswa secara aktif dalam
proses Pembelajaran di kelas agar peserta didik dapat memeiliki sifat kreatif,
imajinatif, dan inovatif;
d. penggunaan metode Pembelajaran aktif dengan mendorong mahasiswa lebih kreatif
dan aktif dalam menelusuri berbagai sumber keilmuan;
e. pengutamaan cara berpikir kreatif dan rasional untuk menjawab setiap
permasalahan dan fenomena yang ada; dan
f. pengayaan metode evaluasi dengan menggunakan berbagai bentuk penugasan, baik
individu maupun kelompok.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan metode Pembelajaran sebagaimana yang
dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Rektor.

Pasal 42
Prinsip dan Metode Evaluasi Pembelajaran

(1) Evaluasi Pembelajaran dilakukan dengan prinsip adil dan transparan serta memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi;

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 39


(1) Evaluasi Pembelajaran dilakukan untuk menilai ketercapaian kompetensi, berdasarkan
capaian pembelajaran yang telah ditetapkan dengan merujuk kepada Kerangka Dasar
Kurikulum UGM;
(2) Evaluasi Pembelajaran dilakukan secara terstruktur, terukur, dan transparan
menggunakan kisi-kisi masing-masing mata kuliah untuk menjamin terwujudnya capaian
Pembelajaran melalui suatu sistem yang ditetapkan secara terintegrasi dengan
memperhatikan proses yang terstruktur dan terukur dari hulu sampai ke hilir.
(3) Metode Evaluasi Pembelajaran dilakukan melalui dan tidak terbatas pada:
a. Ujian Tengah Semester (UTS);
b. Ujian Akhir Semester (UAS);
c. penugasan terstruktur, baik penugasan individu maupun penugasan kelompok;
d. minikuis di awal atau di akhir perkuliahan;
e. telaah kasus;
f. penulisan ilmiah;
g. responsi;
h. unjuk karya atau desain; dan/atau
i. refleksi.

Pasal 43
Penjaminan Mutu Kurikulum

(1) Kurikulum pada setiap Program Studi ditetapkan untuk mewujudkan kepemimpinan
UGM di kancah ilmu pengetahuan dunia, profesionalisme, dan kemanusiaan;
(2) Kurikulum pada setiap Program Studi ditetapkan dengan menerapkan kaidah penjaminan
mutu, yang memuat prinsip perbaikan terus-menerus (ginong pratidina/continous
improvement);
(3) Kurikulum pada setiap Program Studi harus dievaluasi secara periodik paling sedikit
sekali dalam 5 (lima) tahun dengan melibatkan unsur masyarakat/pengguna, unsur
lulusan/alumni, mahasiswa, dan unsur pelaksana akademik terkait;
(4) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan oleh Tim Kurikulum yang
ditetapkan oleh Dekan;
(5) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) mempergunakan Kerangka Dasar
Kurikulum UGM sebagai pedoman yang menjadi rujukan untuk memandu seluruh
perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, evaluasi, dan pengembangan Kurikulum
Program Studi yang menjamin ketercapaian tujuan pendidikan di UGM.
(6) Panduan Perencanaan, Penyusunan, Pelaksanaan, Evaluasi, dan Pengembangan
Kurikulum Program Studi ditetapkan dengan Peraturan Rektor.

Pasal 44
Pentahapan Penyusunan Kurikulum

(1) Kurikulum harus disusun secara bertahap ditingkat Departemen, Fakultas dan Universitas
(2) Kurikulum harus mendapat pengesahan Senat Fakultas dan Senat Universitas
(3) Tahap penyusunan Kurikulum setiap Program Studi ditingkat Departemen / Fakultas
sebagai berikut :

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 40


a. Fakultas atau Departemen mengangkat Ketua Tim Kurikulum yang ditentukan
melalui rapat pleno Fakultas atau Departemen.
b. Tim Kurikulum Fakultas atau Departemen bertugas merancang kurikulum secara
komprehensif, gayut dan jelas cutting point untuk jenjang Sarjana, Magister, dan
Doktor;
c. Organisasi dan anggota Tim Kurikulum ditentukan oleh Ketua Tim Kurikulum
d. Setiap Laboratorium dan Program Studi di Fakultas atau Departemen harus memiliki
wakil dalam Tim Kurikulum
e. Tim Kurikulum harus melakukan Evaluasi terhadap Kurikulum sebelumnya
f. Tim Kurikulum harus menjaring masukkan dari stakeholder internal maupun
eksternal melalui seminar, lokakarya atau forum diskusi lainnya
g. Tim Kurikulum harus membuat formulasi kurikulum baru berdasarkan masukkan dari
stakeholder eksternal seperti asosiasi profesi, pengguna lulusan, dan alumni.
h. Tim Kurikulum harus mengirimkan Draft Kurikulum Baru kepada Fakultas atau
Departemen dan Departemen lain yang ada di Fakultas maupun Departemen di
Klaster Bidang Ilmunya untuk dikaji ulang (review)
i. Tim Kurikulum harus membuat revisi draft kurikulum berdasarkan hasil kaji ulang.
j. Tim Kurikulum mengirimkan Draft Kurikulum Baru kepada Ketua Departemen untuk
disetujui dan dimintakan pengesahnnya kepada Senat Fakultas dan Dekan
k. Dekan mengirimkan Draft Kurikulum Baru kepada Rektor;
(4) Tahap penyusunan Kurikulum Program Studi ditingkat Universitas sebagai berikut
a. Rektor menerima usulan Draft Kurikulum Baru dari Dekan Fakultas pengusul.
b. Rektor meminta DPP dan PIKA untuk melakukan kajian komprehensif terhadap
Kurikulum yang diusulkan.
c. Rektor menyampaikan usulan Kurikulum yang telah dikaji oleh PIKA dan DPP
kepada Senat Akademik Universitas.
d. Senat Akademik Universitas meminta kepada Komisi I untuk mengkaji usulan
Kurikulum kemudian diikuti dengan melakukan Rapat Pleno Senat Akademik
Universitas.
e. Senat Akademik menyampaikan hasil persetujuan Rapat Pleno kepada Rektor
f. Rektor mengeluarkan SK Rektor khusus untuk Kurikulum Baru yang diusulkan untuk
diberlakukan dengan memperhatikan adanya tenggang waktu untuk pemberlakuannya
selama satu tahun masa transisi terhitung mulai semester terdekat sejak
dikeluarkannya SK Rektor.
(5) Kurikulum harus dievaluasi tiap tahun akademik dan harus direvisi minimal sekali dalam
5 (lima) tahun.

Pasal 45
Sistim Kredit Semester

(1) Sistim Kredit Semester (sks) adalah suatu sistim penyelenggaraan pendidikan dengan
menggunakan satuan kredit semester (SKS) untuk menyatakan beban studi mahasiswa,
beban kerja dosen, pengalaman belajar dan beban penyelenggaraan program;
(2) Satuan kredit semester (SKS) adalah takaran penghargaan terhadap pengalaman belajar
yang diperoleh selama satu semester melalui kegiatan terjadwal per minggu sebanyak satu
jam perkuliahan atau dua jam praktikum, atau empat jam lapangan yang masing-masing

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 41


diiringi oleh sekitar satu sampai dua jam kegiatan terstruktur dan sekitar satu sampai dua
jam kegiatan mandiri;
(3) Semester adalah satuan waktu kegiatan yang tersusun atas 16 - 18 minggu kuliah atau
kegiatan terjadwal lainnya termasuk dua sampai tiga minggu kegiatan penilaian;
(4) Credit Tansfer System adalah suatu sistem pengambilan mata kuliah antar program studi
yang besarnya ditentukan oleh Ketua Program Studi asal maupun Ketua Program Studi
penerima atas masukkan dari Dosen Pembimbing Akademik.

Pasal 46
Kurikulum Inti dan Institusional

(1) Kurikulum terdiri atas Kurikulum Inti dan Kurikulum Institusional. Kurikulum inti
merupakan kelompok bahan kajian dan pelajaran yang harus dicakup dalam suatu
program studi yang dirumuskan dalam kurikulum yang berlaku secara nasional.
(2) Kurikulum institusional merupakan sejumlah bahan kajian dan pelajaran yang merupakan
bagian dari kurikulum pendidikan tinggi, terdiri atas mata kuliah tambahan yang disusun
dengan memperhatikan keadaan dan kebutuhan lingkungan serta ciri khas perguruan
tinggi yang bersangkutan maupun keahlian lain yng ingin dimiliki oleh peserta didik.
(3) Komponen Kurikulum Jenjang Magister tersusun atas matakuliah wajib jenjang magister,
matakuliah pilihan, penelitian dan tesis.
(4) Komponen Kurikulum Jenjang Doktor tersusun atas matakuliah wajib jenjang Doktor,
matakuliah pilihan, penelitian dan Disertasi.

Pasal 47
Pembobotan Kurikulum

(1) Kurikulum Inti Program Sarjana (S1) berkisar antara 70% dari jumlah sks Kurikulum
Program Sarjana;
(2) Kurikulum Program Magister Sains (S2) terdiri atas Mata Kuliah Dasar berkisar antara
15% -20%, Matakuliah Kemagisteran berkisar antara 65% - 75%, dan Matakuliah Pilihan
masing-masing Program Studi berkisar antara 10% – 15%;
(3) Kurikulum Program Doktor (S3) terdiri atas Mata Kuliah Dasar dan Mata Kuliah yang
mendukung tema penelitian yang akan dijalankan oleh kandidat doktor.
(4) Kurikulum Inti Program Diploma sekurang-kurangnya 70% dari jumlah sks Kurikulum
Program Diploma.

Pasal 48
Mata Kuliah dan Praktikum

(1) Isi dan luas bahasan suatu matakuliah/praktikum harus mendukung tercapainya tujuan
program pendidikan dan diukur dengan satuan kredit semester;
(2) Mata kuliah/praktikum harus dirancang secara matang dalam hal kedalaman isi dan luas
cakupan oleh Dosen/Tim Dosen pengasuh mata kuliah/praktikum untuk mendukung
tercapainya tujuan pendidikan;
(3) Mata kuliah dan praktikum harus saling menguatkan satu sama lain agar menghasilkan
pemahaman yang komprehensif dan dalam;

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 42


(4) Matakuliah dan Praktikum masing masing diberi bobot sks secara terpisah;
(5) Mata kuliah/praktikum jenjang diploma dan sarjana dapat diasuh oleh seorang Dosen atau
Tim Dosen yang diusulkan oleh Ketua Laboratorium, disetujui oleh Ketua Jurusan dan
ditetapkan oleh Dekan Fakultas
(6) Mata kuliah/praktikum jenjang pascasarjana dapat diasuh oleh seorang Dosen atau Tim
Dosen yang diusulkan oleh Ketua Program Studi, disetujui oleh Ketua Jurusan dan
ditetapkan oleh Direktur Sekolah Pascasarjana
(7) Mata kuliah yang dikuti oleh lebih dari 60 mahasiswa dipecah dalam kelas paralel
dengan memperhatikan nisbah dosen mahasiswa serta ruang kelas yang tersedia;
(8) Rasio dosen : mahasiswa dalam kelas paralel pada Program S1 untuk kelompok ilmu
pengetahuan alam 1:40; untuk kelompok ilmu sosial 1:50
(9) Pada prinsipnya suatu mata kuliah yang ditawarkan dapat diajarkan bila diikuti oleh
peserta minimal 5 orang, terkecuali dalam hal-hal yang bersifat khusus yang
ditentukan oleh Ketua Departemen atau oleh Dekan.
(10) Materi kuliah/praktikum harus dievaluasi setiap tahun akademik oleh Departemen
/Program Studi
(11) Mata kuliah/praktikum dapat diikuti oleh mahasiswa antar Program Studi di lingkungan
Fakultas maupun Universitas dengan persetujuan masing-masing Ketua
Departemen/Program Studi (dalam satu fakultas yang sama) atau Wakil Dekan Bidang
Akademik (antar fakultas)

Pasal 49
Pendekatan Implementasi Kurikulum

(1) Kurikulum harus diimplementasikan oleh dosen dalam bentuk perkuliahan/ praktikum
dengan pendekatan proses pembelajaran berpusat pada mahasiswa (PBM) atau dikenal
dengan Student Centered Learning(SCL).
(2) Isi dan keluasan suatu pokok bahasan dalam matakuliah atau praktikum harus mendukung
tercapainya tujuan program pembelajaran dan diukur dengan satuan kerdit semester (sks).
(3) Materi perkuliahan dan praktikum disusun dalam bentuk Rencana Program Pembelajaran
Semester (RPKPS) oleh Dosen atau Tim Dosen yang kompeten dalam bidangnya.
(4) RPKPS disahkan oleh Tim Kurikulum Jurusan serta diketahui oleh Ketua Jurusan
(5) Matakuliah dalam kurikulum suatu Program Studi harus bisa diakses oleh mahasiswa dari
program studi lain sebagai bentuk resource sharing dengan aturan yang disepakati oleh
kedua program studi melalui Credit Transfer System (CTS).

Pasal 50
Beban SKS dan Lama Studi

(1) Beban studi program sarjana sekurang-kurangnya 144 (seratus empat puluh empat) SKS
dan sebanyak-banyaknya 148 (seratus empatpuluh delapan) SKS yang dijadwalkan untuk
lama studi 8 (delapan) semester dan dapat ditempuh dalam waktu kurang dari 8 (delapan)
semester dan selama-lamanya 14 (empat belas) semester.
(2) Beban studi program magister sekurang-kurangnya 36 (tiga puluh enam) SKS dan
sebanyak-banyaknya 50 (lima puluh) SKS yang dijadwalkan untuk lama studi 4 (empat)

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 43


semester dan dapat ditempuh dalam waktu kurang dari 4 (empat) semester dan selama-
lamanya 6 (enam).
(3) Beban studi program doktor adalah sebagai berikut:
a. Beban studi program doktor bagi peserta yang berpendidikan sarjana (S1) sebidang
sekurang-kurangnya 76 (tujuh puluh enam) SKS yang dijadwalkan untuk sekurang-
kurangnya 6 (enam) semester dengan lama studi selama-lamanya 10 (sepuluh)
semester;

b. Beban studi program doktor bagi peserta yang berpendidikan sarjana (S1) tidak
sebidang sekurang-kurangnya 88 (delapan puluh delapan) SKS yang dijadwalkan
untuk 9 (sembilan) semester dan dapat ditempuh kurang dan 9 (sembilan) semester
dengan lama studi selama-lamanya 13 (tiga belas) semester;

c. Beban studi program doktor bagi peserta yang berpendidikan magister (S2) sebidang
sekurang-kurangnva 40 (empat puluh) SKS yang dijadwalkan untuk 6 (enam)
semester dan dapat ditempuh kurang dari 6 (enam) semester dengan lama studi
selama-lamanya 10 (sepuluh) semester;

d. Beban studi program doktor bagi peserta yang berpendidikan magister (S2) tidak
sebidang sekurang-kurangnya 52 (lima puluh dua) SKS yang dijadwalkan untuk 7
(tujuh) semester dan dapat ditempuh kurang dari 7 (tujuh) semester dengan lama studi
selama-lamanya 11 (sebelas) semester.

(4) Beban studi program Diploma adalah sebagai berikut:

a. Beban studi program diploma III sekurang-kurangnya 110 (seratus sepuluh) SKS dan
sebanyak-banyaknya 120 (seratus dua puluh) SKS yang dijadwalkan untuk 6 (enam)
semester dan dapat ditempuh dalam waktu sekurang-kurangnya 6 (enam) semester
dan selama-lamanya 10 (sepuluh) semester.

b. Beban studi program diploma IV sekurang-kurangnya 144 (seratus empat puluh


empat) SKS dan sebanyak-banyaknya 150 (seratus lima puluh) SKS yang
dijadwalkan untuk 8 (delapan) semester dan dapat ditempuh dalam waktu kurang dari
8 (delapan) semester dan selama-lamanya 10 (sepuluh).

Pasal 51
Rencana Program Kegiatan Pembelajaran Semester (RPKPS)

(1) Setiap mata kuliah harus memiliki panduan perkuliahan yang dituangkan dalam bentuk
Rencana Program Kegiatan Pembelajaran Semester (RPKPS) yang disusun oleh
Dosen/Tim Dosen pengasuh matakuliah.
(2) RPKPS harus dikaji ulang oleh peer review dan disetujui oleh Tim Kurikulum serta
disahkan oleh Ketua Jurusan melalui rapat Pleno Jurusan
(3) Dosen/Tim Dosen harus membuat Satuan Acara Pembelajaran (SAP) yaitu rumusan
tujuan dan pokok-pokok isi mata matakuliah untuk satu kali tatap muka.

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 44


(4) SAP harus memuat komponen-komponen nama, nomor kode, perkiraan waktu, nomor
urut tatap muka, TIK dan TIU, pokok dan sub-pokok bahasan mata kuliah, kegiatan
belajar mengajar, evaluasi dan referensi.
(5) Ketua Departemen atau Fakultas yang bersangkutan harus melakukan pemantauan
pelaksanaan SAP.

Pasal 52
Peninjauan Kembali dan Evaluasi Kurikulum

(1) Peninjauan kembali Kurikulum dapat dilakukan sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni serta dengan memperhatikan durasi masa studi
terprogram dan kebutuhan masyarakat;
(2) Kurikulum harus dimonitor setiap tahun sekali dan dievaluasi secara periodik minimal
sekali dalam lima tahun
(3) Kurikulum setiap program studi seyogyanya mendapatkan approval dari asosiasi profesi
tingkat nasional maupun internasional.
(4) Penyusunan, implementasi dan assessment kurikulum harus dianggarkan oleh Fakultas
melalui RKAT

Pasal 53
Yudisium

(1) Yudisium adalah sebuah proses dalam bentuk rapat yang sengaja diadakan untuk
menentukan kelulusan seorang peserta didik.
(2) Yudisium dihadiri oleh dekan, wakil dekan, ketua departemen, ketua program studi, dan
para dosen.
(3) Yudisium dapat diselenggarakan setiap bulan
(4) Yudisium diselenggarakan paling lambat sebulan sebelum wisuda dilaksanakan.

Pasal 54
Pengunduran Diri

(1) Pengunduran diri adalah sebuah pengakuan dari seorang mahasiswa untuk mengundurkan
diri dari status mahasiswa UGM.
(2) Pengunduruan diri dilakukan dengan cara mahasiswa menandatangani surat pengunduran
diri yang diketahui oleh Dosen Pembimbing Akademik dan Ketua Program Studi.
(3) Surat Pengunduran Diri dikirimkan oleh Ketua Program Studi kepada Ketua Departemen
atau Fakultas untuk diteruskan kepada Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran dan
Kemahasiswaan.
(4) Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Kemahasiswaan mengeluarkan Surat
Pengunduran Diri kepada Mahasiswa yang mengundurkan diri dengan tembusan kepada
Dekan, Ketua Departemen, Ketua Program Studi, Direktorat Keuangan, dan Direktorat
Pendidikan dan Pengajaran.

Pasal 55

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 45


Drop Out

(1) Drop Out adalah sebuah keputusan dari Universitas terhadap mahasiswa yang dinyatakan
tidak mampu menyelesaikan proses pendidikan sesuai peraturan yang berlaku.
(2) Proses pengusulan drop out dimulai dari evaluasi studi oleh program studi terhadap
kinerja akademik mahasiswa.
(3) Hasil evaluasi studi selanjutnya dirapatkan ditingkat Departemen dengan melibatkan
Ketua Departemen, Ketua Program Studi dan dosen di Departemen.
(4) Ketua Departemen mengusulkan drop out kepada Dekan ditingkat Fakultas.
(5) Dekan mengirimkan usulan Drop Out kepada WR P2K
(6) WR P2K mengeluarkan surat keputusan Drop Out kepada mahasiswa yang bersangkutan
dengan tembusan kepada Dekan, Ketua Departemen, Ketua Program Studi, DPP, dan
Direktorat Keuangan.

BAB VII
DOSEN

Pasal 56
Pengertian, Kedudukan, Fungsi, dan Tugas Dosen
(1) Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
(2) Dosen mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan tinggi
yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
(3) Pengakuan kedudukan dosen sebagai tenaga profesional sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) dibuktikan dengan sertifikat pendidik.
(4) Kedudukan dosen sebagai tenaga profesional berfungsi untuk meningkatkan martabat dan
peran dosen sebagai agen pembelajaran, pengembang ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni, serta pengabdi kepada masyarakat berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan
nasional.
(5) Dosen diangkat oleh Rektor dengan tugas utama menjalankan Tri Dharma Perguruan
Tinggi diseluruh Universitas Gadjah Mada;
(6) Usulan pengadaan tenaga Dosen untuk setiap program studi dilakukan oleh
Departemen atau Fakultas kepadaRektor berdasarkan perencanaan dan kebutuhan
dengan memperhatikan rasio mahasiswa dan dosen.

Pasal 57
Persyaratan Dosen Untuk Memberi Perkuliahan

(1) Untuk dapat memberikan perkuliahan, Dosen harus memenuhi persyaratan yang telah
ditetapkan oleh peraturan dan perundang-undangan yang telah ditetapkan.
(2) Syarat akademik dosen pengajar S1 adalah minimal Lektor berderajad S2, atau yang
berderajat Doktor
(3) Syarat akademik dosen pengajar S2 adalah berderajat Doktor
(4) Syarat akademik Pembimbing Utama Tesis adalah dosen Program Studi berderajat Doktor

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 46


(5) Syarat akademik Pembimbing Pendamping Tesis adalah berderajat Doktor
(6) Syarat akademik dosen pengajar S3 adalah berderajat Doktor
(7) Syarat akademik Pembimbing Utama Disertasi (Promotor) adalah dosen pada Program
Studi berderajat Doktor, memiliki jabatan fungsional minimal Lektor Kepala.
(8) Syarat akademik Pembimbing Pendamping Disertasi (Ko-promotor) berderajat Doktor,
memiliki jabatan fungsional minimal Lektor.
(9) Pembimbing Akademik dapat juga sekaligus menjadi Pembimbing Skripsi atau Tesis
apabila memenuhi persyaratan dan memiliki bidang yang sesuai

Pasal 58
Pengusulan Asisten

(1) Asisten adalah seseorang yang diangkat oleh Dekan untuk membantu kelancaran proses
perkuliahan atau penelitian yang dilakukan oleh Dosen.
(2) Pengusulan Asisten dilakukan oleh Staf Dosen dari Departemen yang bersangkutan dan
disampaikan kepada Dekan;
(3) Asisten dapat diangkat dari mahasiswa tingkat akhir dengan prestasi akademik tinggi
yang diusulkan oleh dosen dengan Surat Keputusan Dekan.

Pasal 59
Rincian Tugas Pokok, Wewenang dan Tanggung Jawab Asisten

(1) Melaksanakan (M) kegiatan pendidikan dan pengajaran pada program pendidikan
sarjana / diploma. Kegiatan pendidikan dan pengajaran pada program pascasarjana serta
bimbingan tugas akhir penelitian mahasiswa untuk pembuatan skripsi, tesis, dan
disertasi diatur sebagai berikut:
a. Asisten Ahli yang berijazah Sarjana / Diploma IV membantu (B) kegiatan
bimbingan pembuatan skripsi;
b. Asisten Ahli yang berijazah Magister/Spesialis I melaksanakan (M) bimbingan
pembuatan skripsi dan membantu (B) kegiatan bimbingan pembuatan tesis, serta
membantu (B) kegiatan pendidikan dan pengajaran pada program Magister;
c. Asisten Ahli yang berijazah Doktor / Spesialis II melaksanakan (M) bimbingan
pembuatan skripsi dan tesis membantu (B) kegiatan bimbingan pembuatan
disertasi, melaksanakan (M) kegitan pendidikan dan pengajaran pada program
Magister, serta membantu (B) kegiatan pendidikan pengajaran pada program
Doktor;
(2) Melaksanakan (M) kegiatan penelitian pada program pendidikan Sarjana/Diploma bagi yang
berlatar belakang pendidikan Sarjana/ Diploma IV;
(3) Melaksanakan (M) kegiatan penelitian pada program pendidikan Sarjana / Diploma, Magister
bagi yang berlatar belakang pendidikan Magister;
(4) Melaksanakan (M) kegiatan penelitian pada program pendidikan Sarjana / Diploma, Magister
dan Doktor bagi yang berlatar belakang pendidikan Doktor.

Pasal 60
Rincian Tugas Pokok, Wewenang dan Tanggung Jawab Lektor

(1) Melaksanakan (M) kegiatan pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian pada
masyarakat pada program pendidikan sarjana/diploma/profesi.

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 47


(2) Melaksanakan (M) kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat pada program
pendidikan Magister.
(3) Melaksanakan (M) kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat pada program
pendidikan Doktor;
(4) Kegiatan pendidikan dan pengajaran pada program Pascasarjana serta bimbingan tugas
akhir penelitian mahasiswa untuk pembuatan Skripsi, Tesis dan Disertasi diatur sebagai
berikut:
a. Lektor yang berijazah Sarjana / Diploma IV melaksanakan (M) kegiatan
bimbingan pembuatan skripsi dan membantu (B) kegiatan bimbingan pembuatan
tesis;
b. Lektor yang berijazah Magister/Spesialis I melaksanakan (M) bimbingan
pembuatan skripsi dan tesis, serta diserahi tugas (D) kegiatan pendidikan dan pengajaran
pada program Magister dan membantu (B) kegiatan pendidikan dan pengajaran pada
program Doktor;
c. Lektor yang berijazah Doktor/Spesialis II melaksanakan (M) bimbingan pembuatan
skripsi dan tesis, membantu (B) kegiatan bimbingan pembuatan disertasi,
melaksanakan (M) kegiatan pendidikan dan pengajaran pada program Magister,
serta membantu (B) kegiatan pendidikan dan pengajaran pada program Doktor.

Pasal 61
Rincian Tugas Pokok, Wewenang dan Tanggung Jawab Lektor Kepala

(1) Melaksanakan (M) kegiatan pendidikan dan pengajaran pada program pendidikan
Sarjana/Diploma, Magister dan atau Doktor dan bagi Lektor Kepala yang berijazah
Magister/Spesialis I, membantu (B) kegiatan disertasi;
(2) Melaksanakan (M) kegiatan penelitian pada program pendidikan Sarjana/Diploma;
(3) Melaksanakan (M) kegiatan penelitian pada program pendidikan Magister bagi yang berijazah
Magister/Spesialis I atau Doktor/Spesialis II;
(4) Melaksanakan (M) kegiatan penelitian pada program pendidikan Doktor bagi mereka
yang berijazah Doktor / Spesialis II;
(5) Melaksanakan (M) kegiatan pengabdian pada masyarakat dalam rangka Tri Dharma
Perguruan Tinggi pada program pendidikan Sarjana/Diploma, Magister, Doktor atau
dalam kegiatan lain yang menunjang tugas umum pemerintahan dan pembangunan.

Pasal 62
Rincian Tugas Pokok, Wewenang dan Tanggung Jawab Guru Besar

(1) Melaksanakan (M) kegiatan pendidikan dan pengajaran pada program pendidikan
Sarjana/Diploma, Magister dan atau Doktor;
(2) Melaksanakan (M) kegiatan penelitian pada program pendidikan Sarjana/Diploma,
Magister dan atau Doktor;
(3) Melaksanakan (M) kegiatan pengabdian pada masyarakat dalam rangka Tri Darma
Perguruan Tinggi pada program pendidikan Sarjana/Diploma, Magister, Doktor atau
dalam kegiatan lain yang menunjang pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan.

Pasal 63

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 48


Kewajiban dan Hak Dosen

(1) Kewajiban Dosen diatur sebagai berikut:


a. Melaksanakan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi, dengan tugas utama
mengajar sesuai dengan beban yang telah ditetapkan menurut peraturan yang berlaku;
b. Melaksanakan kegiatan mengajar dengan ekuivalen waktu mengajar penuh setiap
dosen sebanyak 12 sks setiap minggu setiap semester yang disebar dalam
kegiatan-kegiatan pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian kepada
masyarakat, pembinaan sivitas akdemika, dan administrasi dan manejemen;
c. Menyiapkan materi kuliah dalam bentuk Rencana Program Kegiatan
Pembelajaran Semester (RPKPS) dan terjabar dalam Satuan Acara Perkuliahan
(SAP);
d. Mengajar dan memberikan layanan akademik dengan penuh dedikasi, disiplin, dan arif
sesuai kemampuannya;
e. Menghindari konflik kepentingan pribadi dalam proses belajar mengajar;
f. Memotivasi daya pikir peserta didik;
g. Memberikan bimbingan dan informasi yang diperiukan untuk memperlancar
penyelesaian studi mahasiswa bimbingannya;
h. Bersikap, berpikir analitis, kritis, jujur, obyektif, dan taat kaidah dalam
melaksanakan penelitian;
i. Melakukan penelitian mandiri dan atau penelitian bersama dalam satu Tim minimal
sekali dalam dua tahun untuk menunjang visi Universitas Gadjah Mada pada tataran
nasional, regional dan internasional;
j. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik, tulus hati dan sinergis dengan
rekan sejawat serta mendudukkan mahasiswa sebagai sahabat kerja dalam
melakukan pengabdian kepada masyarakat;
k. Mentaati peraturan yang ditentukan oleh Fakultas dan Universitas;
l. Mengisi daftar hadir mengajar yang memuat keterangan nama dosen. waktu mengajar
(hari, tanggal, jam) tempat, can mated pembelajaran;
m. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kesadaran dan tanggung
jawab;
n. Mentaati Kode Etik dosen yang berlaku;
o. Dosen yang berstatus PNS dan Dosen non-PNS mempunyai kewajiban yang sama
sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Hak- hak sebagai Dosen:
a. Menerima gaji dan tunjangan fungsional dan tunjangan lain sesuai dengan
ketentuan yang berlaku di Fakultas;
b. Mengambil cuti yang ketentuannya mengacu pada peraturan yang berlaku bagi
Pegawai Negeri Sipil;
c. Memperoleh pembinaan karir berdasarkan prestasi kerja;
d. Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugasnya;
e. Memperoleh penghargaan sesuai dengan dharma baktinya;
f. Menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas lain di dalam melaksanakan tugas;
g. Menjadi anggota Senat Fakultas apabila telah memenuhi syarat;
h. Mengikuti pendidikan lanjut atas biaya sendiri maupun sponsor
i. Mendapatkan bantuan pengurusan dalam rangka mendapatkan hak
paten atas hasil penelitian sebagai pengakuan atas karyanya;
j. Dosen non PNS berhak mendapatkan perlakuan yang sama dengan Dosen berstatus PNS
dalam memperoleh pangkat dan jabatan akademik sesuai dengan peraturan dan
perundangundangan yang berlaku;
k. Menyelenggarakan kebebasan mimbar akademik;

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 49


Pasal 64
Kenaikan Jabatan Fungsional Dosen

(1) Dosen yang menduduki jabatan asisten ahli yang berijazah doktor dapat diangkat
langsung ketingkat jenjang jabatan setinggi-tingginya Lektor Kepala dan pangkatnya
dinaikkan setingkat lebih tinggi apabila telah memenuhi angka kredit dan syarat-syarat
lain yang ditentukan;
(2) Dosen yang menduduki jabatan Lektor yang berijazah doktor dapat diangkat
langsung ketingkat jenjang jabatan setinggi-tingginya guru besar dan pangkatnya
dinaikkan setingkat lebih tinggi apabila telah memenuhi angka kredit dan syarat-
syarat lain yang ditentukan;
(3) Kenaikan jabatan fungsional Dosen yang di maksud dalam ayat (1) dan (2) ketentuan ini
untuk kenaikan jabatan fungsional Dosen setingkat lebih tinggi dalam kurun waktu kurang
dari tiga tahun diharuskan pula memenuhi syarat adanya publikasi ilmiah dalam
jumal ilmiah yang terakreditasi sebagai penulis utama yang jumlahnya mencukupi untuk 25
% dari persyaratan angka kredit minimum untuk kegiatan penelitian;
(4) Kenaikan jabatan fungsional Dosen yang di maksud dalam ayat (1) dan (2) ketentuan ini
untuk kenaikan pangkat berikutnya setingkat lebih tinggi, diwajibkan mengumpulkan
angka kredit 30 % yang berasal dari unsur utama dari jumlah angka kredit yang
diperlukan untuk kenaikan pangkat selanjutnya;
(5) Dosen berhak untuk mendapat kenaikan jabatan apabila yang bersangkutan telah
menduduki jabatan terakhir minimum satu tahun dan telah memenuhi angka kredit dan
persyaratan lainnya yang ditentukan;
(6) Seorang Dosen dapat dinaikkan jabatannya apabila memenuhi jumlah angka kredit
kumulatif minimal yang ditentukan dan setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaannya
minimal bernilai baik dalam satu tahun terakhir;
(7) Kenaikan jabatan fungsional Dosen menjadi Lektor Kepala selain memenuhi syarat
yang disebut pada ayat (6) Pasal ini, harus mendapat pertimbangan dari Senat
Akademik Universitas;
(8) Kenaikan jabatan fungsional Dosen menjadi Guru Besar selain memenuhi syarat yang disebut
pada ayat (6) Pasal ini, harus mendapat pertimbangan dad Senat Akademik
Universitas dan mempunyai kemampuan membimbing calon Doktor yang
dibuktikan dengan memenuhi salah satu syarat: (i) bergelar Doktor dalam bidang yang sesuai
penugasan; (ii) menjadi penulis utama karya ilmiah di bidang ilmunya yang diterbitkan di
dalam jurnal, minimal satu pada tingkat internasional ditambah dua pada tingkat
nasional; (iii) mempunyai minimal dua karya monumental yang mendapat
pengakuan tingkat nasional atau internasional;
(9) Guru Besar yang telah memasuki masa pensiun dapat diangkat kembali menjadi Guru Besar
Emeritus dengan persyaratan ada pengusulan dari Departemen dan mendapat
persetujuan Senat Fakultas;
(10) Pengangkatan Guru Besar Emeritus dilakukan oleh Rektor berdasarkan usulan dari
Dekan.

Pasal 65
Penilaian Kinerja Dosen

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 50


(1) Penilaian kinerja Dosen dilakukan oleh Tim yang dibentuk oleh Senat Fakultas pada
tingkat Fakultas;
(2) Tata kerja Tim adalah sebagaimana diatur dalam peraturan dan perundang-undangan
yang ditetapkan.
(3) Unsur-unsur yang menjadi dasar penilaian Staf Dosen adalah:
a. Integritas;
b. Kinerja;
c. Tanggungjawab/disiplin;
d. Tatakrama berkehidupan di kampus;
(4) Penilaian guna kepentingan kenaikan jabatan fungsional Dosen dilakukan sebelum
masa satu tahun apabila angka kredit telah terpenuhi, sedang pengusulan kenaikan
jabatannya minimal setelah satu tahun dalam jabatan fungsionalnya terakhir;
(5) Penilaian angka kredit diaur sebagai berikut :
a. Penilaian angka kredit bagi Dosen yang sedang menjalani tugas belajar di luar
negeri dilakukan oleh Dekan atau oleh Advisor atau Kedutaan Besar Republik
Indonesia di mana yang bersangkutan menjalani tugas be(ajar;
b. Penilaian angka kredit bagi Dosen yang diperbantukan pada suatu Instansi
dilakukan oleh Atasan dari Instansi dimana dosen yang bersangkutan
diperbantukan.

Pasal 66
Perbantuan Tugas Tenaga Dosen

(1) Dosen yang mendapat tugas studi lanjut pada dasarnya dibebaskan dari tugas-tugas
pokoknya;
(2) Dosen UGM yang mengajar dan atau menduduki jabatan struktural di luar UGM harus
dengan ijin Rektor setelah mendapat pertimbangan Dekan;
(3) Dosen yang diminta untuk menduduki jabatan struktural di pemerintahan harus dengan ijin
Rektor;
(4) Instansi yang memerlukan tenaga Dosen UGM harus mengajukan permohonan
kepada Rektor;
(5) Dosen UGM yang mengajar di PTS harus sesuai dengan bidang ilmunya;
(6) Rektor dapat mempertimbangkan untuk mengijinkan Dosen UGM yang diminta oleh
suatu Instansi setelah mendapat persetujuan dari Dekan Fakultas yang terkait;
(7) Ijin tidak mengajar diberikan selama satu tahun dan apabila masih dibutuhkan dapat
mengajukan permohonan perpanjangan;

Pasal 67
Pembebasan dari Tugas Jabatan dan dari Jabatan

Pembebasan dari Tugas Jabatan dan dari Jabatan diatur sebagai berikut:
(1) Dosen yang melaksanakan tugas belajar lebih dari 6 bulan dan/atau yang ditugaskan
secara penuh di luar jabatan fungsionalnya, dibebaskan sementara dari tugas-tugas
jabatannya;

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 51


(2) Dosen yang dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau tingkat berat sesuai
dengan peraturan yang berlaku di Universitas Gadjah Mada, dibebaskan sementara
dari jabatannya hingga hukumannya selesai dilaksanakan;
(3) Dosen yang dibebaskan sementara dari tugas jabatannya karena tugas belajar lebih
dari 6 bulan dapat diaktifkan kembali dalam jabatannya setelah selesai menjalani
tugas belajar dan dapat diproses kenaikan pangkatnya sepanjang batas jenjang
kepangkatan sesuai dengan pendidikan terakhirnya masih memungkinkan;
(4) Batas waktu tugas belajar maksimal adalah 3 (tiga) tahun untuk program S-2 dan 5
(lima) tahun untuk S-3 dan jika tidak memenuhi, tugas belajar dapat dihentikan;
(5) Membuat surat Pernyataan Ikatan Dinas dengan UGM meskipun beasiswa bukan
dari UGM/ Pemerintah Republik Indonesia, yakni setelah lulus bersedia bekerja di
UGM minimal 2 (dua) kali masa tugas belajar ditambah 1 (satu) tahun.

Pasal 68
Pemberhentian Dosen

Pemberhentian Dosen akan dilakukan apabila:


(1) Telah berakhir masa tugasnya;
(2) Mengajukan permohonan berhenti;
(3) Tidak memenuhi syarat kesehatan;
(4) Tidak menunjukkan kecakapan dalam melaksanakan tugas;
(5) Pada waktu melamar dengan sengaja memberikan keterangan atau bukti yang tidak
benar;
(6) Melakukan pelanggaran disiplin berat.

BAB VIII
SUASANA AKADEMIK

Pasal 69
Tugas Universitas dan Fakultas

(1) Universitas dan Fakultas harus memberikan suasana akademik dalam bentuk infrastruktur
fisik dan non-fisik yang memadai agar proses pendidikan, penelitian, dan pengabdian
masyarakat dapat berjalan dengan baik sesuai standard yang ditentukan.
(2) Universitas dan Fakultas harus menganggarkan biaya rutin setiap tahun dalam Rencana
Kegiatan dan Anggaran Tahunan (RKAT) untuk pengadaan dan perawatan infrastruktur
fisik dan non-fisik agar tercipta suasana akademik yang baik.

Pasal 70
Ruang Kelas

(1) Dosen/Tim Dosen harus mengarahkan proses perkuliahan dengan sistem pembelajaran
Student-centered Learning (SCL) dalam kelas agar tercipta suasana akademik yang baik

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 52


(2) Pengelola Program Studi memiliki kewenangan untuk ikut menugaskan bagian
perlengkapan maupun bagian administrasi untuk menyiapkan infrastruktur minimal
perkuliahan
(3) Secara bertahap, sesuai kemampuan yang ada, Universitas dan Fakultas harus
mengadakan infrastruktur dalam ruang kelas untuk perkuliahan yang didukung teknologi
informasi.

Pasal 71
Laboratorium

(1) Dosen/Tim Dosen bersama Ketua Program Studi dan Ketua Laboratorium harus
mengarahkan proses penelitian agar tercipta suasana akademik yang baik di laboratorium
sehingga mahasiswa aktif melaksanakan penelitian, mendiskusikan topik yang sedang
ditelitinya bersama teman sejawat maupun dosen pembimbing, mengadakan seminar rutin
secara bergiliran bagi mahasiswa di laboratorium dengan dihadiri dosen pembimbingnya.
(2) Ketua Program Studi harus bekerja sama dengan Kepala Laboratorium untuk menugaskan
teknisi dalam menyiapkan infrastruktur minimal yang harus ada dalam laboratorium
sesuai bidang ilmunya.

Pasal 72
Perpustakaan

(1) Dosen/Tim Dosen harus mampu mengarahkan dan mendorong mahasiswa untuk aktif
menggunakan fasilitas perpustakaan agar tercipta suasana akademik yang baik.
(2) Ketua Program Studi harus aktif membuat usulan buku acuan yang dipergunakan dan
perbaikan layanan perpustakaan pada Fakultas.
(3) Secara bertahap sesuai kemampuan yang ada, Universitas dan Fakultas harus
menyediakan infrastruktur sistem pelayanan perpustakaan berbasis Digital Library
berstandar internasional.

Pasal 73
Kampus

(1) Universitas bersama Fakultas harus mampu menciptakan suasana kampus yang kondusif
bagi terselenggaranya kegiatan akademik selama 24 jam seperti misalnya kampus yang
aman, nyaman, bersih dan terang.
(2) Universitas bersama Fakultas harus banyak menyediakan co-working space yang banyak
dan nyaman untuk tempat berinteraksi mendiskusikan berbagai hal secara akademis.

Pasal 74
Interaksi Sivitas Akademik

(1) Seluruh sivitas akademika Fakultas harus melakukan interaksi yang mengarah pada
terwujudnya suasana akademik yang berkualitas dan baik agar dapat melahirkan inovasi,
kreativitas, dan imajinasi dalam pengembangan keilmuan.
(2) Bentuk-bentuk interaksi akademik oleh sivitas akademika dapat berupa pembimbingan
akademik, diskusi, seminar laboratorium, kunjungan lapangan yang bersifat formal
maupun non-formal.

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 53


Pasal 75
Pengembangan Perilaku Ilmuwan

(1) Universitas, Fakultas dan Departemen harus memfasilitasi terlaksananya kegiatan


pengembangan perilaku ilmuwan bagi dosen dan mahasiswa.
(2) Dosen dan mahasiswa harus selalu melakukan kegiatan pengembangan diri sebagai
seorang ilmuwan.

Pasal 76
Kebebasan Akademik, Kebebasan Mimbar Akademik, dan Otonomi Keilmuan

(1) Dalam penyelenggaraan Pendidikan dan pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
berlaku kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan.
(2) Kebebasan akademik merupakan kebebasan Sivitas Akademika dalam Pendidikan Tinggi
untuk mendalami dan mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi secara
bertanggung jawab melalui pelaksanaan Tridharma.
(3) Kebebasan mimbar akademik merupakan wewenang profesor dan/atau Dosen yang
memiliki otoritas dan wibawa ilmiah untuk menyatakan secara terbuka dan bertanggung
jawab mengenai sesuatu yang berkenaan dengan rumpun ilmu dan cabang ilmunya.
(4) Otonomi keilmuan merupakan otonomi Sivitas Akademika pada suatu cabang Ilmu
Pengetahuan dan/atau Teknologi dalam menemukan, mengembangkan, mengungkapkan,
dan/atau mempertahankan kebenaran ilmiah menurut kaidah, metode keilmuan, dan
budaya akademik.

BAB IX
PENYELENGGARAAN PROGRAM SARJANA (S-1)

BAGIAN KESATU :
PENERIMAAN MAHASISWA

Pasal 77
Kalender Akademik
(1) Kalender Akademik adalah keseluruhan penyelenggaraan kegiatan proses pembelajaran
yang disusun dalam satu tahun akademik;
(2) Fungsi Kalender Akademik adalah sebagai pedoman agar proses penyelenggaraan
kegiatan pendidikan dan pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisien;
(3) Kalender Akademik memuat waktu untuk melakukan kegiatan : (a) registrasi
(pendafaran) dan herregistrasi (pendaftaran ulang) mahasiswa; (b) pelatihan pembelajar
sukses mahasiswa baru (PPSMB); (c) pengisian KRS dan Perubahan KRS; (d) masa
perkuliahan, praktikum, dan ujian; (e) KKN; (f) kegiatan penunjang akademik
lainnya;
(4) Kegiatan akademik meliputi kegiatan kuliah, praktikum/Studio, praktek/kuliah
lapangan;
(5) Kegiatan kuliah dibagi menjadi kegiatan tatap muka dan kegiatan di luar kelas;

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 54


(6) Kegiatan tatap muka adalah proses interaksi antara Dosen dan Mahasiswa dalam
rangka pengalihan ilmu pengetahuan, diskusi dan kegiatan-kegiatan sejenis yang
dilaksanakan dalam ruangan/kelas;
(7) Kuliah Lapangan adalah proses pengalihan ilmu pengetahuan, diskusi yang melibatkan
mahasiswa di suatu tempat atau wilayah untuk memantapkan proses pendalaman kuliah
yang diterima di dalam kelas;
(8) Praktikum dan atau praktik lapangan adalah kegiatan akademik yang bersifat
pendalaman dan uji teori-teori yang diperoleh di kelas untuk dikembangkan sehingga
lebih memberikan keyakinan kepada mahasiswa;
(9) Kegiatan akademik Fakultas dilaksanakan berdasarkan Kalender Akademik yang
ditentukan oleh Universitas.
(10) Pengguna Kalender Akademik:
a. Pejabat struktural Universitas;
b. Dekan dan Wakil Dekan;
c. Ketua dan Sekretaris Departemen
d. Ketuan dan Sekretaris Program Studi;
e. Kepala Laboratorium/Studio;
f. Dosen dan Tenaga Kependidikan;
g. Kepala Bagian/Subbagian (administrasi);
h. Mahasiswa.

Pasal 78
Pola Penerimaan Mahasiswa Baru
(1) Semua calon mahasiswa wajib mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa yang
dilaksanakan oleh universitas maupun pemerintah pusat.
(2) Penerimaan mahasiswa berdasarkan hasil seleksi yang dilaksanakan oleh universitas.
(3) Pendaftaran calon mahasiswa harus memenuhi persyaratan administrasi dan akademik.
(4) Seleksi penerimaan mahasiswa berdasarkan atas kualitas akademik dan kriteria yang
ditentukan oleh universitas.
(5) Seleksi penerimaan mahasiswa dengan mempertimbangkan jati diri universitas atas dasar
kebangsaan dan kerakyatan, dengan memberi kesempatan kepada calon mahasiswa
berprestasi olimpiade ilmiah, olah raga dan seni, mempertimbangkan kepentingan
pengembangan sumberdaya manusia daerah, sebaran wilayah dan kerja sama industri.
(6) Mekanisme penerimaan mahasiswa diatur dalam surat keputusan Rektor dengan
memperhatikan daya tampung, ketersediaan infrastruktur dan sumberdaya manusia
(7) Penerimaan mahasiswa program Sarjana di Universitas Gadjah Mada berdasarkan
hasil seleksi:
a. Seleksi Nasional Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (SNM-PTN)
b. Seleksi Bersama Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (SBM-PTN)
c. Ujian Masuk Universitas Gadjah Mada (UM-UGM)

Pasal 79
Mahasiswa Pindahan dari Luar Negeri
(1) Penerimaan mahasiswa pindahan dari luar negeri bertujuan untuk memberi
kesempatan kepada putera/puteri yang orang tuanya ditugaskan oleh negara di luar negeri
untuk melanjutkan studi di semua tahap pendidikan di Universitas Gadjah Mada
melalui tes penempatan (placement test);

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 55


(2) Yang mengikuti ujian penempatan ini harus pernah mengikuti pendidikan di Universitas di
negara tempat orang tuanya bertugas.

Pasal 80
Mahasiswa Titipan

(1) Penerimaan Mahasiswa Titipan dilakukan dalam kerangka pola pendidikan tinggi
secara nasional yang bertujuan agar pemanfaatan beberapa fasilitas pendidikan yang
tersedia di Universitas Gadjah Mada dapat ditingkatkan melalui kerjasama antar perguruan
tinggi;
(2) Pelaksanaan kerjasama yang tersebut pada ayat (1) ketentuan ini diwujudkan
melalui penerimaan Mahasiswa Titipan dari Universitas/Institut negeri yang
mempunyai program kerja sama dengan dan dalam batas-batas kemampuan yang
ada, Universitas Gadjah Mada berusaha membantu mendidik para Mahasiswa Titipan
dari Universitas/Institut tersebut sepanjang syarat-syarat administrasi penerimaannya
dipenuhi;
(3) Syarat penerimaan dan prosedur pencalonan ditetapkan sebagai berikut:
a. Syarat Penerimaan
1. Universitas/lnstitut pengirim belum mempunyai fasilitas memadai untuk
menyelesaikan tugas akhir (skripsi, thesis atau disertasi);
2. Mahasiswa yang akan dititipkan diutamakan calon dosen dari
Universitas/institut yang mengirimkannya;
3. Ada permohonan tertulis dari pimpinan Universitas/Institut yang
mengirimkannya.
b. Prosedur pencalonan
1. Rektor Universitas/Institut pengirim mengajukan permohonan kepada Rektor
Universitas Gadjah Mada dengan tembusan kepada Dekan dan Ketua
Departemen dari Program Studi yang diinginkan;
2. Surat Permohonan tersebut hendaknya sudah diterima oleh Rektor Universitas
Gadjah Mada sebelum bulan Juli tahun yang bersangkutan, dengan
melampirkan:
a. Daftar mahasiswa yang akan dititipkan beserta Nomor Induk
Mahasiswanya;
b. Fotokopi transkrip nilai yang sudah dilegalisir
(4) Rektor UGM dapat menyetujui atau menolak usulan yang bersangkutan dengan
mempertimbangkan surat keterangan tidak keberatan dari Dekan dan Ketua Jurusan/
Program Studi yang dituju;
(5) Rektor bersama Dekan Fakultas yang dituju menetapkan biaya pelaksanaan program
pendidikannya;
(6) Mahasiswa Titipan tidak memiliki status sebagai Mahasiswa Reguler dan terhadap mereka
diberlakukan ketentuan-ketentuan yang antara lain:
a. Mereka diberi Nomor Induk Mahasiswa khusus oleh Direktorat Pendidikan dan
Pengajaran;
b. Jumlah serta jenis matakuliah yang bisa diambil sebagai bekal tambahan mahasiswa
yang bersangkutan, ditentukan oleh Ketua Departemen bersama Ketua Program
Studi di tempat yang akan dituju maupun Ketua Departemen bersama Ketua
Program Studi pengirim;
c. Selama mengikuti program pendidikan di Universitas Gadjah Mada, kemajuan
akademiknya dievaluasi oleh Ketua Departemen masing-masing, dan dari hasil
evaluasi tersebut dapat dinyatakan mampu atau tidak mampu untuk

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 56


meneruskan studi di Universitas Gadjah Mada;
d. Setelah mahasiswa selesai mengikuti program pendidikan di Universitas Gadjah
Mada, Dekan melaporkan kepada Rektor UGM untuk kemudian diteruskan
kepada Rektor Universitas/Institut pengirim, tentang kemajuan akademik yang
telah dicapai oleh mahasiswa yang bersangkutan selama menempuh di Universitas
Gadjah Mada;
e. Penentuan mengenai kelulusan kesarjanaannya dan penerbitan ijazahnya ditetapkan
oleh Universitas/Institut pengirim.

Pasal 81
Mahasiswa Pindahan dari Luar UGM

(1) UGM dapat mempertimbangkan penerimaan mahasiswa pindahan dari


Universitas/Institut lain sepanjang memenuhi ketentuan persyaratan;
(2) Syarat-syarat pindahan ditetapkan meliputi:
a. Jenis dan sistem pendidikan Universitas/lnstitut asal dan Program Studi asal,
memiliki nilai akreditasi BAN-PT lebih tinggi atau sama dengan Program Studi
yang dituju;
b. Fakultas/Departemen dari Universitas/lnstitut asal harus sejenis dan sejalur
dengan Fakultas/Departemen yang dituju di Universitas Gadjah Mada;
c. Fakultas/Departemen dari Universitas/Institut asal harus sudah melaksanakan sistem
kredit;
d. Masa studi di Universitas/lnstitut asal tetap diperhitungkan dalam masa studi di
Fakultas/Jurusan Universitas Gadjah Mada;
e. Tidak pernah melakukan pelanggaran tata tertib/peraturan Universitas/institut asal
yang dibuktikan dengan surat keterangan dari yang berwenang;
f. Tidak karena putus studi (droup out), yang dibuktikan dengan surat keterangan
dari yang berwenang;
g. Mengikuti orang tua/wali/suami/isteri yang pindah ke Yogyakarta yang dibuktikan
dengan surat keterangan dari pejabat Pemerintah yang berwenang (bukan dari
institusi swasta);
h. Daya tampung di Fakultas/Departemen yang dituju masih memungkinkan;
i. Fakultas /Departemen yang ada di UGM mau menerima mahasiswa yang
bersangkutan.

Pasal 82
Mahasiswa Pindahan Antar Fakultas/Departemen dalam UGM

(1) Pindah Fakultas/Departemen/Program Studi dalam lingkungan UGM hanya


dimungkinkan dengan cara melalui Ujian Masuk Universitas Gadjah Mada (UM-
UGM), SNM-PTN atau SBM-PTN, sepanjang tidak bertentangan dengan
peraturan/ketentuan yang berlaku dari Kemenristekdikti;
(2) Memenuhi prosedur pindah yang ditentukan oleh Universitas sebagai berikut:
a. Mahasiswa yang bermaksud pindah Fakultas/Departemen dalam lingkungan UGM
harus terlebih dahulu minta ijin secara tertulis kepada Dekan Fakultasnya;
b. Apabila kemudian lulus melalui Ujian Masuk Universitas Gadjah Mada (UM-
UGM), SNM-PTN atau SBM-PTN dan diterima di Fakultas/Departemen yang
diminatinya, yang bersangkutan harus mengajukan surat pengunduran diri kepada Rektor

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 57


dengan tembusan ke Dekan Fakultas yang lama karena telah diterima di
Fakultas/Departemen yang Baru;
c. Penyimpangan terhadap ketentuan-ketentuan tersebut di atas dilakukan dengan
Keputusan Rektor.

Pasal 83
Mahasiswa Warga Negara Asing

(1) Bagi warga negara asing yang ingin mengikuti pendidikan di UGM, harus mendapat ijin dari
Kemenristekdikti Republik Indonesia;
(2) Semua ketentuan-ketentuan yang berlaku bagi Mahasiswa Warga Negera Indonesia
berlaku juga untuk Mahasiswa Warga Negara Asing yang diterima melalui pola
seleksi dan ujian masuk yang berlaku di UGM kecuali mengenai pembiayaannya.

Pasal 84
Pindah Program Studi

(1) Pindah program studi dapat dipertimbangkan bila program studi tujuan masih dalam satu
kelompok bidang ilmu sejenis dan memenuhi semua persyaratan yang ditentukan;
(2) Untuk melakukan pindah program studi yang dimaksud pada ayat (1) ketentuan ini,
mahasiswa program Sarjana dan atau program Diploma yang berniat pindah harus
memenuhi syarat-syarat berikut:
a. Telah mengikuti kegiatan pendidikan dan pembelajaran di program studi asal
sekurang-kurangnya 2 semester;
b. Program studi tujuan masih dalam satu kelompok bidang ilmu sejenis,
c. Indeks Prestasi dari program studi asal tidak boleh kurang dari 2,75 dengan
jumlah SKS minimal 30 SKS;
d. Disetujui oleh Dekan/Departemen dari Fakultas asal maupun Fakultas tujuan;
e. Mengajukan permohonan tertulis kepada Wakil Rektor Bidang Pendidikan,
Pengajaran, dan Kemahasiswaan dan tembusannya disampaikan kepada Dekan
Fakultas yang dituju, dengan melampirkan data kemajuan akademik selama
menempuh pendidikan di program studi asal.
(3) Pindah program studi hanya berlaku untuk satu kali dan tidak diperkenankan untuk kembali ke
program studi semula atau ke program studi lainnya termasuk pindah dari Program Sarjana ke
Program Diploma;
(4) Lama studi di Prodi asal tetap diperhitungkan sebagai masa studi keseluruhan untuk
menyelesaikan studi di Program Studi yang baru.

Pasal 85
Pelantikan Mahasiswa Baru

Semua calon mahasiswa yang diterima di UGM sebagai mahasiswa baru, diwajibkan
mendaftarkan diri ke Direktorat Pendidikan dan Pengajaran dan mengikuti program
PPSMB (Program Pembelajar Sukses Mahasiswa Baru).

Pasal 86
Hak dan Kewajiban Mahasiswa

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 58


(1) Mahasiswa memiliki hak dan kewajiban sebagai mahasiswa UGM yang melekat pada
yang bersangkutan setelah dinyatakan diterima sebagai mahasiswa UGM, dengan
terlebih dahulu menyelesaikan proses administrasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
(2) Hak dan kewajiban tersebut sebagaimana tersebut pada ayat (1) tetap melekat bagi
mahasiswa yang mengambil cuti akademik dengan izin maupun tanpa izin selama
yang bersangkutan belum dinyatakan mengundurkan diri dari UGM;
(3) Hak dan kewajiban akan gugur bilamana yang bersangkutan tidak lagi berstatus
sebagai mahasiswa UGM.

Pasal 87
Hak-hak Mahasiswa

Hak yang diperoleh mahasiswa UGM:


(1) Mendapatkan pendidikan dan pengajaran yang memenuhi standar akademik yang
berlaku di UGM;
(2) Menggunakan fasilitas akademik yang telah ada dan tersedia dengan tetap
berpedoman pada peraturan yang berlaku;
(3) Mendapatkan pengakuan atas prestasi akademik yang diperolehnya untuk
kepentingan di dalam maupun di luar kampus sebagaimana ketentuan-ketentuan
umum;
(4) Mendapatkan perlindungan atas kebebasan mimbar yang dilakukan yang sesuai
dengan etika akademik yang berlaku di UGM;
(5) Mendapatkan upaya-upaya bagi peningkatan kesejahteraan mahasiswa yang dipersiapkan
oleh universitas antara lain fasilitas asrama, beasiswa, pengembangan minat dan penalaran;
(6) Mendapatkan keringanan dan atau penangguhan kewajiban finansial setelah
memenuhi persyaratan yang diatur oleh universitas;
(7) Mendapatkan jaminan asuransi kesehatan selama yang bersangkutan menjadi
mahasiswa UGM;
(8) Mendapatkan pelayanan yang profesional dan proporsional dari Universitas.

Pasal 88
Kewajiban Mahasiswa
Kewajiban mahasiswa UGM:
(1) Ikut menanggung pembiayaan pendidikan dan biaya-biaya lain yang diatur oleh
universitas;
(2) Menjaga ketertiban, ketenangan dan kedisiplinan guna mendukung terwujudnya
suasana kegiatan proses pendidikan dan pembelajaran yang kondusif;
(3) Menunjukkan perilaku yang sopan, penuh tanggung jawab serta mempunyai etika
yang tinggi dalam menjaga nama baik almamater universitas;
(4) Ikut menumbuhkan budaya akademik dalam pergaulan di kampus maupun di luar
kampus sehingga mampu mewujudkan UGM sebagai salah satu sumber pendidikan dan
kebudayaan;
(5) Senantiasa membantu fihak Universitas dan seluruh jajarannya dalam melaksanakan
kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi;

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 59


(6) Meningkatkan kemampuan intelektual dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan
dan teknologi agar dapat memberikan rasa aman kepada fihak-fihak yang
membutuhkan;
(7) Tetap menjaga dan menghormati nama besar Universitas Gadjah Mada setelah yang
bersangkutan menyelesaikan studi dan mengabdikan diri di tengah-tengah masyarakat.

BAGIAN KEDUA
PROSES PENDIDIKAN

Pasal 89
Pendaftaran Ulang Sebagai Mahasiswa

(1) Bagi Mahasiswa baru harus memenuhi peraturan sebagai berikut :


a. Calon mahasiswa yang mendapat pemberitahuan diterima menjadi mahasiswa UGM,
baik yang melalui jalur ujian tulis maupun jalur lainnya, setelah memenuhi segala
persyaratan yang ditetapkan oleh universitas diwajibkan untuk mendaftarkan
(registrasi) di Seksi Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas. Jadwal registrasi
ditetapkan oleh universitas dan diumumkan oleh Seksi Akademik dan Kemahasiswaan
Fakultas.
b. Batas waktu terakhir registrasi di Fakultas adalah 1 (satu) bulan terhitung sejak
tanggal regristrasi yang ditetapkan oleh universitas.
c. Keterlambatan registrasi dari batas waktu yang ditentukan dikenakan denda yang
besarnya ditetapkan berdasarkan peraturan tersendiri.
d. Calon mahasiswa yang telah melakukan registrasi mendapatkan status sebagai
mahasiswa UGM, dan berhak mengikuti kegiatan pendidikan yang diselenggarakan
UGM dan Fakultas lain di lingkungan UGM yang terkait dengan pelaksanaan
kurikulum dan menggunakan fasilitas yang disediakan oleh Fakultas atau universitas.
e. Calon mahasiswa yang tidak melakukan registrasi, tidak diakui sebagai mahasiswa
UGM dan tidak diperkenankan mengikuti kegiatan pendidikan di UGM dan Fakultas
lain di lingkungan UGM.

(2) Bagi mahasiswa lama harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:


a. Mahasiswa lama wajib mendaftar ulang (herregistrasi) pada setiap awal semester.
Jadwal pendaftaran ulang ditetapkan oleh universitas dan diumumkan oleh Direktorat
Pendidikan dan Pengajaran UGM;
b. Batas waktu terakhir herregistasi adalah 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal
registrasi yang ditetapkan oleh universitas;
c. Keterlambatan herregistrasi dari batas waktu yang ditentukan dikenakan denda yang
besarnya ditetapkan berdasarkan peraturan tersendiri;
d. Mahasiswa lama yang telah melakukan herregistrasi, status kemahasiswaannya
diperpanjang selama satu semester, dan berhak mengikuti kegiatan pendidikan yang
diselenggarakan Fakultas atau di Fakultas lain di lingkungan UGM;
e. Mahasiswa lama yang tidak melakukan herregistrasi, maka akan dikenai sangsi
sebagai berikut:
1. Tidak diperkenankan mengikuti kegiatan pendidikan dan pengajaran di UGM;
2. Tidak diperkenankan menggunakan fasilitas yang disediakan oleh UGM.

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 60


3. Tidak diperkenankan menjadi assisten, assisten pembantu, dan jabatan yang
setaraf dalam pengampuan kegiatan pendidikan.

Pasal 90
Pelatihan Pembelajar Sukses Mahasiswa Baru (PPSMB)

(1) Pelatihan Pembelajar Sukses Mahasiswa Baru (PPSMB) adalah program universitas yang
sengaja dirancang untuk membekali mahasiswa baru UGM dengan muatan kepribadian,
keilmuan, ke-UGM-an, dan kebangsaan;
(2) PPSMB dilaksanakan oleh panitya khusus yang melibatkan tingkat universitas dan
fakultas yang terdiri atas dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa senior terpilih.
(3) PPSMB wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa baru jalur akademik tingkat sarjana dan
jalur vokasi;
(4) PPSMB setara dengan 1 sks perkuliahan.

Pasal 91
Dosen Pembimbing Akademik

(1) Dosen Pembimbing Akademik (DPA) adalah Dosen yang diangkat oleh Fakultas atas usul
Departemen/Program Studi sebagai wali sejumlah mahasiswa dalam rangka
menyelesaikan studinya.
(2) Setiap mahasiswa mendapatkan seorang Dosen Pembimbing Akademik.
(3) Dosen Pembimbing Akademik mempunyai tugas :
a. Menumbuhkan kebiasaan dan cara belajar yang efektif pada mahasiswa
mahasiswa bimbingannya sehingga dapat menjadi pembelajar yang berkualitas, tepat waktu
dan sukses;
b. Memberikan pengarahan dan bimbingan yang berkualitas kepada mahasiswa dalam
menyusun rencana studinya.
c. Memberikan pertimbangan kepada mahasiswa mengenai kegiatan pendidikan dan
banyaknya SKS yang harus diambil untuk semester yang sedang berlangsung
berdasarkan ketentuan yang berlaku.
d. Mengikuti perkembangan prestasi dan memberi dorongan kepada mahasiswa untuk
lebih meningkatkan prestasi akademiknya dan selalu mengikuti perkembangan
IPTEKS.
e. Mengesahkan daftar isian KRS maupun daftar isian kartu perubahan rencana studi
yang dibuat mahasiswa yang dibimbing.
f. Berperan sebagai “Dosen Wali” sehingga mempunyai kewajiban membantu
mencarikan jalan keluar untuk mengatasi kesulitan yang dialami mahasiswa yang
dapat menghambat proses belajarnya yang berakibat menurunkan prestasi
akademiknya.
(4) Apabila Dosen Pembimbing Akademik tidak dapat melakukan tugasnya, maka tugas dan
wewenangnya dialihkan kepada Ketua Departemen/Ketua Program Studi atau dosen lain
yang ditunjuk oleh Departemen/Program Studi.

Pasal 92
Sistem Pembelajaran

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 61


(1) Sistem pembelajaran di UGM menganut sistem Semester;
(2) Penyusunan, perencanan, dan pelaksanaan program pendidikan menggunakan Satuan
Kredit Semester (SKS) sebagai tolok ukur beban akademik mahasiswa;
(3) Untuk kegiatan akademik dalam bentuk praktikum, tugas akhir, skripsi, kerja
lapangan, seminar kolokium, dan bentuk sejenisnya, satu sks setara dengan kerja
akademik mahasiswa sebesar 4 (empat) sampai 5 (lima) jam seminggu selama satu
semester atau keseluruhannya 64 - 80 jam per semester.

Pasal 93
Pengambilan Satuan Kredit Semester

(1) Beban studi pada tahun pertama (Semester I dan II) bagi peserta program Sarjana
dan Vokasi berlaku sistim paket;
(2) Beban studi bagi peserta program Pendidikan Vokasi maupun Sarjana pada tahun ke
II yang dapat di ambil pada semester berikutnya ditentukan berdasarkan indeks
prestasi yang diperoleh pada semester sebellumnya;
(3) Penyimpangan dari ketentuan besaran beban sks tersebut ayat (1) dan (2) Pasal ini, dapat
dikenakan sanksi oleh Departemen/Program Studi.

Pasal 94
Kartu Rencana Studi (KRS)

(1) Kartu Rencana Studi (KRS) adalah lembaran formal yang berisikan keseluruhan
informasi rencana matakuliah/praktikum/tugas akhir yang diambil mahasiswa
(2) Dalam KRS termuat Nomor urut, Kode matakuliah, Nama matakuliah, Bobot SKS, Ruang
dan waktu penyelenggaraan;
(3) KRS tersusun dari 3 (tiga) lembar copy masing-masing diperuntukkan bagi (1)
Dosen Pembimbing Akademik; (2) Seksi Akademik dan Kemahasiswaan; dan (3)
Mahasiswa yang bersangkutan.
(4) Rencana studi Mahasiswa menganut sistem Satuan Kredit Semester (sks), dan ditentukan
berdasarkan hasil/nilai ujian/praktikum yang diperolehnya sesuai dengan ketentuan yang
berlaku;
(5) KRS berfungsi sebagai salah satu instrument pengawasan dan pengendalian proses
pembelajaran di Departemen/Program Studi;
(6) Setiap semester Fakultas menyelenggarakan kegiatan pendidikan berupa kuliah,
praktikum, pembimbingan skripsi, praktek kerja lapangan (PKL), Kuliah Kerja Nyata
(KKN), ujian, yudisium, semester pendek, dan kegiatan pendidikan lainnya.
(7) Mahasiswa yang akan mengikuti kegiatan kuliah, praktikum, pembimbingan skripsi,
PKL, dan KKN diwajibkan mengisi Kartu Rencana Studi (KRS) dan menyerahkannya ke
Seksi Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas.
(8) Dalam hal pengisian KRS, mahasiswa wajib melakukan konsultasi dan meminta
persetujuan pengisiannya pada Dosen Pembimbing Akademik yang ditunjuk
(9) Mahasiswa yang tidak mengisi dan tidak menyerahkan kembali KRS ke Seksi Akademik
dan Kemahasiswaan Fakultas, maka kegiatan pendidikan yang diikuti dan evaluasi

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 62


studinya (nilai ujian) tidak akan diakui dan dianggap belum pernah mengikuti kegiatan
yang dimaksud.
(10) Jadwal pengisian KRS diatur oleh Wakil Dekan Bidang Akademik.
(11) Keterlambatan pengisian dan penyerahan KRS dikenakan sanksi yang besarnya
ditetapkan berdasarkan peraturan tersendiri.
(12) Waktu antar semester dapat digunakan untuk penyelenggaraan kegiatan pendidikan
berupa kuliah dan atau praktikum, yang penyelenggaraannya diatur secara khusus oleh
Fakultas
(13) Pengisian KRS wajib dilakukan oleh mahasiswa secara on line dengan prosedur sebagai
berikut :
a. Mahasiswa mengambil (i) Kartu Hasil Studi (KHS); (ii) blanko Draft KRS dan (iii)
Daftar Matakuliah/Praktikum yang ditawarkan di Seksi Akademik dan
Kemahasiswaan Fakultas;
b. Mahasiswa wajib berkonsultasi dengan Dosen Pembimbing Akademik ketika mengisi
blanko Draft KRS dengan menunjukkan hasil studi semester sebelumnya.
c. Apabila blanko draft KRS sudah diisi, mahasiswa mengisi KRS melalui komputer
dengan cara memasukkan password, memilih matakuliah/praktikum yang ditawarkan,
mencetak KRS, meminta tandatangan Dosen Pembimbing Akademik, meminta cap
Fakultas, kemudian menyerahkan 1 (satu) copy KRS kepada Seksi Akademik dan
Kemahasiswaan Fakultas;

Pasal 95
Perubahan Rencana Studi

(1) Mahasiswa berhak untuk mengadakan perubahan dan atau pembatalan suatu kegiatan
pendidikan yang sedang diikuti keberlangsungannya apabila:
a. Ada perubahan jadwal kegiatan pendidikan yang mengakibatkan dua atau lebih
kegiatan pendidikan yang sudah diambil waktunya menjadi bersamaan sehingga tidak
memungkinkan pengambilan semua kegiatan pendidikan tersebut.
b. Ada pembatalan kegiatan pendidikan yang ditawarkan oleh fakultas atau program
studi.
c. Ada pertimbangan pribadi mahasiswa.
(2) Mahasiswa yang akan mengubah rencana studi diberi kesempatan selambat-
lambatnya 2 (dua) minggu setelah kuliah pertama berlangsung. Di luar jadwal yang
ditentukan, perubahan dan pembatalan tidak berlaku dan tidak akan diproses.
(3) Batas waktu perubahan Rencana Studi bagi mahasiswa yang sedang menjalankan Praktek
Kerja Lapangan ditentukan secara khusus oleh Wakil Dekan Bidang Akademik.
(4) Pengubahan dan pembatalan kegiatan pendidikan dilakukan dengan mengisi Blanko
Pengubahan Rencana Studi dan harus seijin Dosen Pembimbing Akademik
(5) Pengubahan KRS dilakukan secara on line dengan prosedur sebagai berikut :
a. Mahasiswa mengambil blanko Draft Perubahan Rencana Studi (PRS) di Seksi
Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas;
b. Mahasiswa wajib berkonsultasi dengan Dosen Pembimbing Akademik ketika mengisi
blanko Draft PRS;
c. Apabila blanko Draft PRS sudah diisi, mahasiswa mengisi PRS melalui komputer
dengan cara memasukkan password, memilih matakuliah/praktikum yang diubah,
mencetak PRS, meminta tandatangan Dosen Pembimbing Akademik, meminta cap

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 63


Fakultas, kemudian menyerahkan 1 (satu) copy PRS kepada Seksi Akademik dan
Kemahasiswaan Fakultas.

Pasal 96
Pengembangan Kelas Paralel

(1) Kelas paralel untuk satu matakuliah dimungkinkan untuk diselenggarakan atas
permintaan Dosen Pengampu matakuliah dan Ketua Departemen apabila jumlah
mahasiswa tiap kelas melebihi 80 orang;
(2) Penyelenggaraan kelas paralel harus dibicarakan antara Dosen Pengampu
matakuliah, Ketua Program Studi/Departemen, Wakil Dengan Bidang Akademik dan
Kemahasiswaan, dan Wakil Dekan Bidang Keuangan dan Sumberdaya Manusia.

Pasal 97
Pembentukan Tim Dosen

(1) Untuk mewujudkan suatu proses pembelajaran yang efektif, satuan mata kuliah umum dan
atau satuan mata kuliah keahlian dapat diasuh oleh sejumlah tenaga dosen yang bekerja
dalam satu tim;
(2) Tim dosen dikordinasikan oleh seorang dosen senior dalam jabatan dan pendidikan;
(3) Ketua tim mengadakan rapat untuk memusyawarahkan pembagian tugas dan distribusi materi
ajar secara proporsional;
(4) Keberhasilan pembelajaran dari suatu mata kuliah yang diasuh secara tim menjadi
tanggung jawab bersama semua dosen dalam tim;
(5) Anggota tim wajib mengkontribusi soal ujian dari mata kuliah terkait sesuai proforsi
materi ajarnya;
(6) Nilai hasil ujian dari mata kuliah yang diasuh secara tim dari masing -masing anggota
tim digabung dan dibagi rata menjadi nilai rerata.

Pasal 98
Pelaksanaan Perkuliahan dan Praktikum

(1) Pada tiap akhir tahun akademik, Departemen/Program Studi wajib membuat daftar
matakuliah/praktikum yang akan ditawarkan pada tahun akademik berikutnya.
(2) Fakultas wajib mengatur jadwal perkuliahan yang diselaraskan dengan Kalender
Akademik yang berlaku;
(3) Departemen/Program Studi wajib mengatur kegiatan praktikum agar berjalan lancar.
(4) Kuliah-kuliah dapat dilaksanakan dengan cara ceramah, diskusi, responsi, seminar,
kelas presentasi dan lain-lain sesuai dengan metode pendekatan terapan yang ditetapkan
oleh masing-masing Departemen/Program Studi yang bersangkutan;
(5) Ruang-ruang perkuliahan wajib dilengkapi sarana pembelajaran berbasis teknologi informasi
baik on line maupun off line;
(6) Mahasiswa berhak mendapatkan pelayanan akademik yang optimal.

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 64


Pasal 99
Ketentuan Perkuliahan, Praktikum, PKL, Skripsi dan KKN

(1) Ketentuan Perkuliahan.


a. Waktu dan tempat kegiatan perkuliahan diatur dengan jadwal yang disusun dan
dikoordinasi oleh Seksi Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas;
b. Kegiatan perkuliahan dapat diselenggarakan jika jumlah mahasiswa peserta minimum
15 orang. Jika jumlah mahasiswa peserta kurang dari ketentuan tersebut, kegiatan
perkuliahan dapat dibatalkan;
c. Perkuliahan diampu oleh satu atau beberapa dosen yang ditugaskan oleh Departemen/
Program Studi;
d. Dosen pengampu matakuliah wajib membuat Rencana Program Kegiatan
Pembelajaran Semester (RPKPS) dan dibagikan kepada mahasiswa pada awal
perkuliahan;
e. Mahasiswa wajib mengikuti kegiatan perkuliahan yang diambil sedikitnya 75% dari
jumlah kegiatan perkuliahan yang berlangsung;
f. Apabila jumlah kehadiran mahasiswa pada kegiatan perkuliahan kurang dari 75%,
maka mahasiswa yang bersangkutan tidak diperkenankan mengikuti ujian;
g. Dalam mengikuti kegiatan perkuliahan, mahasiswa wajib mentaati peraturan dan tata
tertib yang ditetapkan.
(2) Ketentuan Praktikum.
a. Praktikum direncanakan dan diselenggarakan oleh Departemen / Program Studi;
b. Jumlah mahasiswa peserta praktikum minimal 15 orang. Jika jumlah mahasiswa
peserta kurang dari ketentuan tersebut, kegiatan praktikum secara otomatis dapat
dibatalkan;
c. Praktikum diampu oleh satu atau beberapa dosen yang ditugaskan oleh
Departemen/Program Studi dengan dibantu oleh Assisten atau Ko-assisten yang
direkrut dari mahasiswa dan dibantu oleh teknisi laboratorium;
d. Persyaratan menjadi Assisten dan Ko-assisten ditentukan oleh Departemen / Program
Studi;
e. Waktu kegiatan praktikum diatur dengan jadwal yang disusun oleh Jurusan / Program
Studi dan pendanaannya dikoordinasikan dengan Fakultas;
f. Mahasiswa wajib mengikuti seluruh kegiatan praktikum yang diambilnya;
g. Mahasiswa yang tidak dapat mengikuti kegiatan praktikum lebih dari 2 (dua) kali,
maka praktikumnya menjadi gugur dan wajib mengulangnya pada kegiatan praktikum
periode berikutnya;
h. Dalam mengikuti kegiatan praktikum, mahasiswa wajib mentaati peraturan dan tata
tertib yang ditetapkan.

(3) Ketentuan Praktek Kerja Lapangan (PKL) atau Magang Industri (MI)
a. PKL/MI adalah kegiatan pendidikan yang bersifat wajib yang harus dilaksanakan di
lapangan oleh semua mahasiswa program studi jenjang Sarjana (S1) UGM;
b. Mahasiswa dapat menjalankan PKL/MI apabila saat menjalani PKL/MI telah
mengambil 80 sks dan telah mengambil matakuliah atau mendapatkan pembekalan
terhadap materi yang akan dikaji di lapangan;
c. PKL/MI bertujuan :

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 65


1. Memberikan wawasan dan pengalaman nyata pada bidang profesi yang diminati
oleh mahasiswa;
2. Merupakan ajang untuk meningkatkan pengetahuan (knowledge) dan ketrampilan
(skill) sesuai dengan bidang ilmu yang sudah diperoleh di bangku perkuliahan dan
praktikum, sekaligus sebagai tempat latihan bermasyarakat (living skill).
d. Mahasiswa yang sedang melaksanakan PKL/MI diharuskan mengisi KRS;
e. Pelaksanaan PKL/MI dibimbing oleh satu atau dua orang dosen yang ditunjuk oleh
Departemen / Program Studi;
f. PKL/MI dilaksanakan di pabrik, industri, perusahaan, perkebunan, instansi
pemerintah atau swasta yang bidang kegiatannya sesuai dengan Departemen /
Program Studi yang diambil oleh mahasiswa atas persetujuan Departemen/Program
Studi;
g. PKL/MI dilaksanakan paling sedikit selama 1 (satu) bulan, diakhiri dengan
penyusunan laporan PKL/MI yang harus dipertanggungjawabkan mahasiswa dengan
ujian;
h. Prosedur untuk melaksanakan PKL/MI diatur Fakultas sebagai berikut :
1. Mahasiswa mencantumkan PKL/MI dalam KRS;
2. Mahasiswa mengambil satu set formulir PKL/MI di Seksi Akademik dan
Kemahasiswaan dengan menunjukkan proposal PKL/MI yang sudah
ditandatangani oleh Dosen Pembimbing;
3. Formulir PKL/MI yang sudah diisi dan ditandatangani Ketua
Departemen/Program Studi dan Proposal PKL/MI yang sudah ditandatangani oleh
Dosen Pembimbing Akademik diserahkan kepada Wakil Dekan Bidang
Akademik untuk dibuatkan Surat Pengantar yang akan ditujukan ke
Perusahaan/Lokasi PKL/MI;
4. Mahasiswa mengirimkan Surat Pengantar PKL/MI dilampiri Formulir PKL/MI
dan Proposal PKL/MI kepada instansi yang dituju untuk PKL/MI;
5. Apabila Perusahaan yang dituju menyatakan kesediaannya, maka Mahasiswa
harus mempersiapkan diri melalui pembekalan umum PKL/MI dan pembekalan
khusus oleh dosen pembimbing PKL/MI yang ditunjuk oleh Ketua
Departemen/Program Studi. Apabila Perusahaan yang dituju menolak, maka
mahasiswa diharuskan mencari lokasi PKL?MI yang lain dengan prosedur yang
sama seperti butir 2 sampai dengan 5 tersebut diatas;
6. Lama PKL/MI adalah 1 (satu) bulan. Setelah selesai PKL/MI, mahasiswa wajib
membuat laporan PKL dalam waktu 1 (satu) bulan, dilanjutkan dengan diskusi
intensif dengan Dosen Pembimbing PKL/MI selama 1 (satu) bulan kemudian
dilakukan ujian;
7. Total waktu yang disediakan untuk menyelesaikan PKL/MI adalah satu semester
terhitung sejak mahasiswa berada di lokasi PKL/MI sampai ujian dinyatakan
selesai oleh Dosen Pembimbing dan Penguji PKL/MI;
8. Apabila dalam waktu yang telah ditentukan ternyata mahasiswa tidak dapat
menyelesaikannya, maka diwajibkan untuk melakukan PKL/MI dari awal pada
lokasi baru.

(4) Ketentuan Skripsi

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 66


a. Skripsi adalah merupakan puncak karya akademik mahasiswa jenjang
Sarjana/Diploma yang dituangkan dalam bentuk script (tulisan) setelah melalui
penelitian sesuai kaidah-kaidah ilmiah-akademis.
b. Skripsi bersifat wajib yang harus dilaksanakan secara mandiri oleh semua mahasiswa
program studi Sarjana dan Diploma;
c. Mahasiswa dapat mengambil Skripsi apabila telah memperoleh 110 sks dan
persyaratan khusus lainnya yang ditetapkan oleh Departemen/Program Studi;
d. Skripsi bertujuan agar mahasiswa peserta didik di akhir studinya mampu :
1. Menerapkan pengetahuan dan ketrampilan teknologi yang dimilikinya sesuai
dengan keahliannya dalam kegiatan produktif dan pelayanan kepada masyarakat;
2. Menguasai dasar-dasar ilmiah dan pengetahuan serta metodologi bidang keahlian
tertentu sehingga mampu menemukan, memahami, menjelaskan dan merumuskan
cara penyelesaian yang ada di dalam kawasan keahliannya;
3. Menguasai dasar-dasar ilmiah sehingga mampu berfikir, bersikap dan bertindak
sebagai ilmuwan;
4. Mampu mengikuti perkembangan pengetahuan dan teknologi sesuai dengan
bidangnya dalam bentuk suatu karya ilmiah.
e. Skripsi dapat berbentuk karya ilmiah hasil penelitian, kajian pustaka, atau karya
ilmiah berbentuk barang atau sarana pelayanan jasa (model, perangkat lunak, tata cara
dan tata laksana manajemen, dan sebagainya) atau bentuk karya ilmiah lainnya yang
ditentukan Departemen / Program Studi.
f. Mahasiswa yang sedang mengambil Skripsi harus mengisi KRS dilampiri dengan
Kartu Pemantauan Skripsi yang disediakan oleh Seksi Akademik dan
Kemahasiswaan;
g. Pelaksanaan Skripsi dibimbing oleh satu dosen pembimbing utama dan dengan atau
tanpa dosen pembimbing pendamping;
h. Skripsi diakhiri dengan penyusunan laporan akhir yang harus dipertanggung jawabkan
oleh mahasiswa dengan ujian;
i. Mahasiswa dapat mengajukan ujian Skripsi apabila tidak memiliki nilai E;
j. Total waktu untuk menyelesaikan Skripsi sejak penelitian sampai dinyatakan lulus
ujian Skripsi maksimal satu tahun;
k. Prosedur atau tata cara melaksanakan Skripsi diatur oleh Departemen/ Program Studi.

(5) Ketentuan Kuliah Kerja Nyata (KKN)


a. KKN merupakan kegiatan pendidikan wajib yang ditetapkan oleh UGM yang bersifat
interdisipliner dan harus dilaksanakan oleh semua mahasiswa UGM;
b. Mahasiswa diperbolehkan mengambil KKN pada semester reguler apabila pada saat
KKN dilaksanakan telah menempuh 130 sks (atau 120 sks apabila hendak mengambil
KKN di Semester Pendek) dan memenuhi persyaratan lainnya yang ditetapkan oleh
Departemen/Program Studi;
c. KKN bertujuan untuk :
1. Memberikan bekal kepada mahasiswa untuk lebih menghayati masalah yang sangat
kompleks yang dihadapi oleh masyarakat dalam pembangunan, dan belajar
menanggulangi masalah-masalah tersebut secara pragmatis dan interdisipliner.
2. Mendekatkan Lembaga Pendidikan Tinggi pada masyarakat dan lebih
mendekatkan/menyesuaikan Pendidikan Tinggi dengan tuntutan pembangunan.

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 67


3. Membantu Pemerintah dalam mempercepat gerak pembangunan dan
mempersiapkan kader-kader pembangunan di pedesaan.
4. Mengembangkan kerjasama antar disiplin ilmu.
d. Penyelenggara/pelaksana KKN adalah universitas.

Pasal 100
Evaluasi Perkuliahan

(1) Setiap perkuliahan harus dievaluasi oleh Departemen/Program Studi pada akhir semester;
(2) Evaluasi perkuliahan dilakukan dalam bentuk penyebaran kuesioner kepada mahasiswa yang
berisiikan tentang kepuasan mahasiswa terhadap kualitas penyelenggaraan perkuliahan dan
kinerja dosen pengasuh matakuliah;
(3) Kuesioner evaluasi penyelenggaraan perkuliahan yang sudah diisi mahasiswa harus diolah oleh
Departemen/Program Studi, kemudian diberikan kepada dosen pengasuh matakuliah sebagai
bahan masukkan untuk perbaikan dimasa yang akan datang

Pasal 101
Sistem Ujian

(1) Batasan dan ketentuan umum


a. Ujian adalah suatu cara atau metode yang digunakan untuk mengevaluasi kegiatan
pendidikan tertentu yang dapat memberikan gambaran prestasi peserta didik dalam
kegiatan pendidikan yang dimaksud, yang secara khusus bertujuan untuk :
i) Menilai tingkat pemahaman mahasiswa terhadap materi yang diberikan selama
kegiatan pendidikan.
ii) Menilai kesesuaian bahan yang diujikan dengan materi yang diberikan dalam
kegiatan pendidikan.
b. Ujian dapat dilaksanakan dengan berbagai macam cara, seperti ujian tulis, ujian lisan,
ujian dalam bentuk seminar, ujian dalam bentuk penulisan karangan atau kombinasi
cara-cara tersebut.

(2) Ujian Perkuliahan


a. Dalam satu semester untuk kegiatan pendidikan berupa kuliah dilaksanakan ujian
sekurang-kurangnya dua kali, yaitu pada tengah semester dan pada akhir semester,
secara tertulis dengan jadwal yang dikoordinasi oleh Seksi Akademik dan
Kemahasiswaan.
b. Ujian tulis dilaksanakan oleh panitia yang dibentuk oleh fakultas.
c. Yang diperbolehkan mengikuti ujian tulis adalah mahasiswa yang mengambil mata
kuliah yang tercantum dalam KRS mahasiswa yang bersangkutan dan mengikuti
kegiatan perkuliahan paling sedikit 75% dari seluruh kegiatan perkuliahan yang
terselenggara.
d. Mahasiswa yang tidak hadir dalam ujian dianggap mengundurkan diri dari mengikuti
ujian dan tidak akan digantikan dengan ujian susulan atau pun ujian pengganti atau
ujian dalam bentuk lainnya kecuali dosen pengampu matakuliah dan Wakil Dekan
Bidang Akademik memberikan ijin khusus.
e. Dosen wajib membuat soal ujian secara tertulis dan menyerahkannya kepada Panitia
Ujian paling lambat tiga hari sebelum ujian dilaksanakan.

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 68


f. Mahasiswa yang mengikuti ujian wajib mentaati peraturan ujian yang ditetapkan.

(3) Ujian Praktek Kerja Lapangan/Magang Industri dan Skripsi


a. Ujian PKL/MI dan skripsi dilakukan oleh suatu tim penguji yang jumlah dan
susunannya ditentukan oleh Departemen / Program Studi.
b. Anggota tim penguji PKL/MI dan skripsi seluruhnya adalah dosen UGM, atau dosen
UGM ditambah dosen dari fakultas lain di lingkungan UGM, atau dosen UGM
ditambah pakar dari suatu instansi lain di luar UGM dengan ijin dari fakultas.
c. Penyelenggaraan ujian PKL/MI dan skripsi dikordinasi oleh Seksi Akademik dan
Kemahasiswaan.
d. Mahasiswa yang akan ujian PKL/MI atau skripsi diwajibkan mendaftarkan ujian di
Seksi Akademik dan Kemahasiswaan.

(4) Ujian KKN


Ujian KKN diselenggarakan oleh universitas.

(5) Ujian Praktikum


a. Praktikum harus dievaluasi melalui ujian atau disebut responsi
b. Responsi diselenggarakan oleh penanggungjawab praktikum dalam bentuk tertulis
atau lisan.
(6) Ujian Susulan
a. Mahasiswa dalam kasus khusus dapat diberikan ujian susulan atau ujian pengganti
atau ujian khusus, yang harus dilaksanakan sebelum pengisian KRS semester
berikutnya.
b. Kasus khusus yang dimaksud adalah :
i) Ditunjuk/ditugaskan mewakili universitas dalam kegiatan tertentu yang dapat
mengangkat nama universitas, dibuktikan dengan surat keterangan/rekomendasi
dari universitas (rektor/wakil rektor)
ii) Sakit atau dalam perawatan dokter, dibuktikan dengan surat keterangan dari dokter
atau rumah sakit/poliklinik.
iii) Kecelakaan lalu lintas atau dalam urusan dengan kepolisisan, dibuktikan dengan
surat keterangan dari kepolisian.
iv) Lain-lain dibuktikan dengan surat keterangan yang disahkan oleh instansi
berwenang dan atas persetujuan Wakil Dekan Bidang Akademik
c. Di luar kasus khusus seperti yang tercantum pada Ayat 6 butir b tersebut tidak
diberikan ujian susulan, ujian pengganti, atau ujian khusus.
d. Mahasiswa yang bermaksud mengikuti ujian susulan atau ujian pengganti atau ujian
khusus wajib membuat surat permohonan kepada Wakil Dekan Bidang Akademik
yang diketahui Dosen Pembimbing Akademik dan Ketua Jurusan,
denganmelampirkan surat bukti tertulis

Pasal 102
Kewajiban Fakultas Pada Pelaksanaan Ujian

(1) Wakil Dekan Bidang Akademik membentuk Tim Panitya Ujian dan Tim Pengawas
Ujian yang disahkan melalui SK Dekan

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 69


(2) Panitya Ujian berkewajiban dan bertanggungjawab atas perencanaan, pelaksanaan, dan
pelaporan hasil pelaksanaan ujian
(3) Panitya Ujian menyusun jadwal ujian dan mengedarkannya pada seluruh dosen,
menyiapkan ruang ujian, perbanyakan soal ujian, lembar jawaban, daftar hadir, dan
berita acara ujian

Pasal 103
Kewajiban, Tanggungjawab dan Hak Dosen Penguji

(1) Dosen wajib menyiapkan soal ujian matakuliah yang diampunya;


(2) Dosen wajib hadir pada waktu ujian matakuliahnya dilaksanakan;
(3) Dosen wajib menyelesaikan koreksi ujian paling lama 12 hari terhitung sehari setelah
ujian matakuliah yang bersangkutan dilaksanakan;
(4) Dosen wajib menyampaikan nilai hasil ujian matakuliahnya kepada Seksi Akademik dan
Kemahasiswaan
(5) Dosen penguji bertanggung jawab kepada Departemen/Program Studi atas substansi
soal matakuliah atau praktikum yang diujikan;
(6) Dosen penguji mempunyai wewenang untuk mengambil tindakan yang diperlukan
apabila terjadi penyimpangan atau kecurangan selama ujian berlangsung;
(7) Dosen penguji mempunyai hak untuk mendapatkan insentif yang besarnya sesuai dengan aturan
yang berlaku.

Pasal 104
Wewenang Pengawas Ujian

(1) Pengawas dapat mengambil langkah dan tindakan sesuai dengan peraturan yang
berlaku, terhadap hal-hal:
a. Mengatur dan menentukan tempat duduk setiap peserta ujian;
b. Menetapkan benda-benda/barang yang dapat dibawa oleh peserta ujian ke tempat
duduknya;
c. Menolak kehadiran seseorang yang tidak bertugas sebagai pengawas dan atau yang
tidak berkepentingan sebagai peserta ujian;
d. Melaporkan tindak kecurangan peserta dalam Berita Acara Pelaksanaan ujian.
(2) Penolakan kesertaan seseorang yang bukan Petugas ataupun bukan Peserta ujian
dilakukan dengan mempersilahkan untuk meninggalkan ruang ujian, dan
mencatatnya sebagai Laporan dalam Berita Acara Pelaksanaan Ujian;
(3) Pengawas harus menghitung dan mengumpulkan semua lembar jawaban ujian
kemudian menyerahkan kepada Panitia Ujian di Seksi Akademik dan Kemahasiswaan.

Pasal 105
Berita Acara Pelaksanaan Ujian

(1) Berita Acara Pelaksanaan ujian adalah bukti telah dilaksanakannya ujian;
(2) Tiap pelaksanaan ujian harus disediakan Berita Acara Pelaksanaan Ujian sesuai format
yang dibakukan yang memuat hal-hal:
a. Nomor dan nama matakuliah atau praktikum yang diujikan, serta lama waktu
yang tersedia untuk menyelesaikan pekerjaan ujian;

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 70


b. Nomor ruang tempat ujian diselenggarakan, hari dan tanggal pelaksanaannya, serta
saat ujian dimulai dan diakhiri;
c. Jumlah peserta yang hadir selama ujian berlangsung;
d. Nama peserta ujian yang tidak hadir
e. Nama lengkap pengawas/para pengawas ujian;
f. Nama dosen pengampu yang hadir untuk mengawas ujian
g. Laporan singkat mengenai hal-hal yang menyimpang selama ujian berlangsung,
misalnya: perubahan ruang ujian, kerterlambatan penyelenggaraan, kecurangan
yang terjadi, lembar jawaban yang tidak diserahkan, dan lain-lain.
(3) Berita Acara Pelaksanaan ujian dibuat minimal rangkap dua, satu lembar untuk
Dosen Pengampu Matakuliah, satu lembar sebagai arsip Panitia Ujian ;

Pasal 106
Kerahasiaan Ujian

(1) Soal ujian harus dijamin kerahasiaanya sebelum dibagikan kepada peserta ujian;
(2) Pembocoran soal ujian adalah batal demi hukum ;
(3) Ujian yang batal demi hukum dapat diselenggarakan pada waktu lain setelah diijinkan oleh
Wakil Dekan Bidang Akademik;
(4) Pihak yang membocorkan soal ujian dikenakan sanksi administratif sesuai peraturan
kepegawaian yang berlaku.

Pasal 107
Tata Tertib Pengawas Ujian

(1) Pengawas ujian adalah Dosen pengampu matakuliah ujian dibantu oleh Panitia Ujian
yang memenuhi persyaratan;
(2) Tugas Pengawas Ujian, adalah menjamin terlaksananya ujian secara aman, tertib, dan
lancar;
(3) Rincian tugas dan tanggungjawab pengawas diatur sebagai berikut :
a. Pengawas ujian menjalankan tugas pengawasan ujian dengan serius, intensif, benar-
benar jaga sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan. Apabila berhalangan hadir
harap memberitahu panitya ujian, hal ini perlu untuk menghindari kekosongan/
kekurangan pengawas.
b. Selambat-lambatnya 20 menit sebelum ujian dimulai, pengawas ujian harus sudah siap
di sekretariat ujian. Membawa naskah ujian dan perlengkapan ke ruang ujian.
c. Penanggung jawab ruang bertanggung jawab untuk :
 Kelancaran pelaksanaan ujian dalam ruang
 Mengambil serta mengembalikan soal dan lembar jawaban ke petugas piket.
d. Lima belas menit setelah ujian dimulai, Pengawas :
 Mengedarkan daftar hadir peserta ujian yang telah disediakan rangkap dua.
 Memeriksa KARTU MAHASISWA yang masih berlaku dan KARTU
RENCANA STUDI (bagi yang belum terdaftar dalam daftar hadir ujian)
e. Pengawasan hendaknya dilakukan dengan cermat dan teliti tanpa mengganggu para
peserta ujian serta tidak dibenarkan pengawas berada di luar ruangan.
f. Tidak dibenarkan dengan cara apapun juga membantu peserta dalam menjawab soal.
g. Semua kesulitan, hal-hal yang menyimpang, keragu-raguan, dan sebagainya harus

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 71


segera dilaporkan pada panitia ujian untuk mendapat pertimbangan keputusan.
h. Sebelum ujian berakhir pengawas diminta mengisi berita acara ujian mengenai
jalannya ujian, kejadian-kejadian khusus dll, kemudian menandatanganinya.
i. Sepuluh menit sebelum waktu ujian berakhir, Pengawas Ujian wajib memberitahukan
pada peserta ujian, dan mengingatkan kembali penulisan nama dan nomor mahasiswa
peserta ujian
j. Setelah waktu ujian habis, pengawas memberi isyarat agar peserta segera berhenti
bekerja dan tetap duduk di tempat masing-masing, kecuali yang sudah mendapatkan
ijin meninggalkan ruang ujian.
k. Pengawas mengumpulkan lembar jawab ujian dan sebelum dimasukkan kedalam
sampul perlu memeriksa apakah identitas dan nomor urut presensi peserta ujian sudah
ditulis pada lembar jawaban, selanjutnya pekerjaan ujian disusun menurut urutan
nomor dalam daftar peserta dengan nomor kecil di atas ke nomor besar di bawah.
l. Pengawas bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan ujian, setelah selesai
pengawas ujian harus mengisi daftar hadir pengawas ujian.

Pasal 108
Tata Tertib Peserta Ujian

(1) Peserta ujian yang sah adalah yang memenuhi syarat syarat yang telah ditentukan oleh Panitia
Ujian yaitu:
a. Membawa Kartu Tanda Mahasiswa yang masih berlaku.
b. Matakuliah Ujian tercantum dalam Kartu Rencana Studi (KRS) peserta ujian yang
bersangkutan untuk semester yang sedang berjalan;
c. Tercantum dalam Daftar Peserta Kelas yang diterbitkan oleh Seksi Akademik
dan Kemahasiswaan;
d. Tidak sedang dijatuhi sanksi akademik pada saat ujian berlangsung;
e. Menandatangani daftar hadir ujian menyerahkan fembar jawaban ujian yang ditanda
tanganinya.
(2) Peserta ujian wajib menjaga ketenangan dan ketertiban selama ujian berlangsung;
(3) Peserta ujian dilarang melakukan hal-hal berikut selama ujian berlangsung:
a. Bekerjasama atau berusaha untuk bekerjasama dengan peserta lain dalam
menyelesaikan tugas ujian;
b. Mengutip atau berusaha mengutip jawaban ujian dari peserta lain, atau memberi
kesempatan kepada peserta lain untuk mengutip jawaban ujiannya;
c. Berbuat tidak menyerahkan lembar jawaban ujiannya kepada pengawas;
d. Meninggalkan ruang kelas sebelum ujian selesai kecuali atas perkenan
Pengawas;
e. Menggantikan kedudukan orang lain atau melakukan kegiatan untuk kepentingan orang
lain dalam kegiatan akademik, atau atas permintaan orang lain atau atas permintaan
sendiri kepada orang lain untuk membantunya dalam ujian;
f. Tindakan-tindakan yang disebut dalam ketentuan pasal ini digolongkan sebagai
perbuatan curang dalam bidang akademik yang dikualifikasi sebagai :" Pelaku, Turut
serta melakukan, dan atau barang siapa yang membantu melakukan atau turut serta
membantu melakukan perbuatan terlarang yang dirumuskan dalam Peraturan ini”
dikenakan sanksi akademik sesuai ketentuan yang berlaku;
g. Peserta ujian yang tidak mematuhi tata tertib ujian dikenakan sanksi sebagaimana
ditentukan dalam Peraturan Akademik ini.

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 72


(4) Peserta Ujian juga harus mematuhi hal-hal sebagai berikut :
a. Peserta ujian harus berpakaian rapi, sopan dan dilarang memakai sandal dan kaos
oblong.
b. Peserta ujian harus datang di tempat ujian 15 menit sebelum ujian dimulai, dan
membawa perlengkapan yang diperlukan, Kartu Mahasiswa yang masih berlaku
dan Kartu Rencana Studi.
c. Peserta ujian yang datang terlambat lebih dari 30 menit diperkenankan mengikuti
ujian hanya dengan alasan yang jelas dan diijinkan oleh panitia ujian serta diminta
mengerjakan soal di ruang ujian khusus.
d. Peserta ujian harus menempati tempat duduk sesuai dengan nomor ujian dan dilarang
memindah atau menukar nomor ujian yang telah diatur oleh panitia.
e. Peserta ujian tidak diperkenankan membawa buku, catatan dan tas ke dalam ruang
ujian, kecuali untuk mata ujian yang diperbolehkan membuka buku (open book).
f. Bagi peserta ujian yang memiliki handphone harap dimatikan selama ujian
berlangsung.
g. Peserta ujian tidak diperkenankan memulai mengerjakan soal ujian sebelum ada ijin
dari pengawas.
h. Selama ujian berlangsung, peserta ujian harus menjaga kesopanan, kerapian dan
kebersihan serta tidak meninggalkan ruangan tanpa ijin dari pengawas.
i. Peserta ujian tidak diperkenankan berbuat curang atau menimbulkan kesan curang.
Kecurangan dalam bentuk apapun akan ditegur, dan langsung dicatat dalam berita
acara ujian dan akan mempengaruhi penilaian.
j. Peserta ujian boleh meninggalkan ruang ujian setelah ujian berjalan minimal 30
menit. Bagi peserta ujian yang telah selesai mengerjakan soal ujian, harus
menyerahkan lembar jawaban kepada pengawas ujian tanpa mengganggu ketenangan
ujian.
k. Peserta ujian yang melanggar tata tertib ujian dapat dikenakan sangsi, dikeluarkan
dari ruang ujian atau sangsi lain yang ditetapkan oleh panitia.
l. Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan diberitahukan kemudian.

Pasal 109
Jadwal dan Tempat Ujian

(1) Setiap jenis ujian diselenggarakan sesuai dengan jadwal dan tempat yang telah
ditetapkan oleh penyelenggara;
(2) Jadwal dan tempat ujian sudah harus diumumkan seminggu sebelum ujian dimulai;
(3) Perubahan jadwal dan tempat penyelenggaraan ujian harus diumumkan secara tertulis oleh
penyelenggara, selambat lambatnya 48 jam sebelum ujian tersebut dimulai;
(4) Kesalahan membaca jadwal dan/atau tempat penyelenggaraan ujian tidak dapat
digunakan sebagai alasan sah untuk meminta ujian khusus.

Pasal 110
Pengiriman Berkas Ujian dan Pemeriksaan Hasil Ujian
(1) Panitia ujian segera setelah ujian selesai mengirimkan berkas ujian dengan
melampirkan ketentuan batas waktu koreksi kepada dosen penguji selambat-
lambatnya 1 hari setelah ujian;

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 73


(2) Dosen penguji segera melakukan koreksi dan mengirimkan nilai hasil ujian paling
lambat 12 hari kerja terhitung setelah ujian selesai ke Panitya Ujian atau Seksi Akademik dan
Kemahasiswaan Fakultas;
(3) Panitia Ujian/Seksi Akademik dan Kemahasiswaan segera mengumumkan nilai hasil ujian
paling lambat 2 hari setelah nilai ujian diterima dari dosen penguji/korektor;
(4) Penundaan nilai ujian terhadap seseorang mahasiswa hanya dapat dibenarkan apabila
mahasiswa yang bersangkutan belum menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen
penguji/korektor di luar ujian tersebut:
(5) Jika nilai hasil ujian belum diserahkan oleh dosen korektor dalam batas waktu
koreksi yang ditentukan pada ayat (2) pasal ini maka yang bersangkutan
diperingatkan oleh Ketua Jurusan/Bagian /Program Studi supaya menyerahkan nilai
paling lambat 3 hari setelah pemberitahuan disampaikan kepadanya;
(6) Jika batas waktu sebagaimana dimaksud oleh ayat (5) pasal ini, nilai hasil ujian belum juga
diserahkan oleh dosen penguji/korektor maka Ketua Departemen atau
Penanggungjawab Program Studi menunjuk korektor pengganti untuk ditugasi
menyelenggarakan koreksi bersama Ketua Departemen atau Penanggungjawab
Program Studi terhadap berkas ujian dimaksud dan menyelesaikannya dalam waktu paling
lama 3 hari;
(7) Jika koreksi bersama tidak dapat juga dilaksanakan oleh korektor pengganti maka
Ketua Departemen atau Penanggungjawab Program Studi wajib memberikan nilai B
kepada seluruh mahasiswa peserta ujian yang terkait; ,
(8) Mahasiswa yang merasa dirugikan dengan nilai B oleh akibat keputusan yang diambil oleh
Ketua Departemen atau Penanggungjawab Program Studi sebagaimana dimaksud
pada ayat (7) pasal ini dapat mengajukan keberatan kepada penanggungjawab program
studi.

Pasal 111
Penilaian Keberhasilan Belajar

(1) Hasil ujian (tulis atau lisan) merupakan nilai ujian yang mencerminkan tingkat
pemahaman mahasiswa terhadap materi yang diberikan/dipelajari selama mengikuti proses
pembelajaran
(2) Penyerahan nilai hasil ujian ke Seksi Akademik dan Kemahasiswaan wajib dilaksanakan oleh
Dosen Pengampu dalam waktu 12 (dua belas) hari terhitung sejak berkas lembar
jawaban diserahkan oleh Panitia Ujian;
(3) Nilai Akhir mahasiswa dinyatakan dengan huruf :
a. A : bila hasil penilaian ≥ 80
b. A- : bila hasil penilaian 76 - 79
c. A/B : bila hasil penilaian 72 - 75
d. B+ : bila hasil penilaian 68 - 71
e. B : bila hasil penilaian 64 - 67
f. B- : bila hasil penilaian 64 - 66
g. B/C : bila hasil penilaian 56 - 59
h. C+ : bila hasil penilaian 52 - 55
i. C : bila hasil penilaian 48 - 51
j. C- : bila hasil penilaian 55 – 57
k. D+ : bila hasil penilaian 52 – 54
l. D : bila hasil penilaian 49 – 51
m. D- : bila hasil penilaian 46 – 48

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 74


n. E : bila hasil penilaian ≤ 45
(4) Sistem penilaian berbasis nilai absolut, bukan relatif sehingga didalam penilaian ujian
tidak harus selalu ada nilai-nilai dari nilai A sampai dengan nilai E.
(5) Nilai akhir merupakan penggabungan dari nilai ujian tengah semester, ujian akhir semester
dan nilai kegiatan lainnya seperti kuiz, penulisan karangan, pekerjaan rumah, partisipasi
dalam kelas, dan sebagainya. Penggabungan nilai-nlai tersebut menjadi nilai akhir
dilakukan oleh dosen pengampu.
(6) Nilai ujian diumumkan secara terbuka oleh Seksi Akademik dan Kemahasiswaan.
(7) Nilai ujian kegiatan pendidikan yang tidak tercantum di dalam KRS dinyatakan tidak sah
dan ujian kegiatan pendidikan tersebut dianggap batal.
(8) Nilai Ujian dapat pula dinyatakan dengan huruf T atau TL yang berarti tidak lengkap
(misalnya tidak mengumpulkan tugas/pekerjaan rumah dan sebagainya), sehingga
terdapat kekurangan data untuk menggabungkannya menjadi nilai akhir seperti yang
dimaksud pada ayat 3.
(9) Mahasiswa yang mendapat nilai T atau TL harus segera menghubungi dosen
pengasuh matakuliah dalam waktu selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejak nilai
ujian diumumkan. Apablia melebihi batas waktu tersebut, maka otomatis akan diberi
nilai E oleh Dosen Pengampu matakuliah.
(10) Nilai Ujian dapat pula dinyatakan dengan huruf K yang berarti Kosong (misalnya
tidak pernah mengikuti perkuliahan walaupun dalam daftar hadir nama mahasiswa
tercantum atau mahasiswa mencantumkan nama matakuliah dalam KRS tetapi tidak
melakukan pengubahan KRS).
(11) Mahasiswa yang mendapat nilai huruf K harus segera menghubungi Seksi Akademik
dan Kemahasiswaan serta Dosen Pengampu matakuliah dalam waktu selambat -
lambatnya 1 (satu) bulan sejak nilai ujian diumumkan. Apablia melebihi batas waktu
tersebut, maka otomatis akan diberi kosong (dikosongkan) tetapi di dalam menghitung
Indeks Prestasi pada semester yang bersangkutan, sks mata kuliah tersebut tetap ikut
digunakan untuk membagi;
(12) Nilai suatu mata kuliah yang diperoleh seorang mahasiswa pada semester
reguler ataupun semester pendek di Program Studi lain di lingkungan UGM diakui
kreditnya sebagai prestasi akademik setelah mendapat pengesahan Wakil Dekan Bidang
Akademik dari Fakultas asal.

Pasal 112
Evaluasi Hasil studi

(1) Perhitungan Indeks Prestasi


a. Evaluasi hasil studi ditujukan untuk menentukan prestasi mahasiswa pada kurun
waktu tertentu.
b. Hasil evaluasi studi dinyatakan dalam indeks prestasi (IP) dan jumlah satuan kredit
semester (sks) yang diperoleh mahasiswa selama mengikuti kegiatan akademik.
c. Setiap nilai yang diperoleh dari perkuliahan maupun praktikum harus diberi bobot
dengan ketentuan sebagai berikut:
1) A : diberi bobot 4,00
2) A- : diberi bobot 3,75
3) A/B : diberi bobot 3,50
4) B+ : diberi bobot 3,25
5) B : diberi bobot 3,00
6) B- : diberi bobot 2,75
7) B/C : diberi bobot 2,50
8) C+ : diberi bobot 2,25

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 75


9) C : diberi bobot 2,00
10) C- : diberi bobot 1,75
11) D+ : diberi bobot 1,50
12) D : diberi bobot 1,00
13) D- : diberi bobot 0,75
14) E : diberi bobot 0,00
d. Indeks prestasi dinyatakan dengan angka dengan dua angka di belakang koma, dan
dihitung dengan menjumlahkan perkalian SKS dengan bobot nilai ujian kemudian
dibagi dengan jumlah SKS total.

 (SKS x Bobot Nilai)


IP =
 SKS

Contoh:
Seorang mahasiswa mendapatkan nilai-nilai ujian sebagai berikut.
Jumlah Nilai SKS x
No. Mata Kuliah
SKS Huruf Bobot Bobot
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(3)x(5)
1. Matematik 2 A 4 8
2. Fisika Dasar 2 B 3 6
3. Prak. Fisika Dasar I 1 A 4 4
4. Kimia Dasar I 3 B 3 9
5. Prak Kimia Dasar I 1 A 4 4
6. Agama Kristen I 2 A 4 8
7. Bahasa Indonesia 2 A 4 8
8. Pengantar Tekn. Pertanian 2 A 4 8
9. Penerapan Komputer 1 A 4 4
10. Biologi Umum 3 B 3 9
11. Prak. Penerapan Komputer 2 A 4 8
Jumlah 21 76
IP = (76) / (21) = 3,62

Jadi Indeks Prestasi (IP) berkisar mulai dari 0 sampai 4.

(2) Pengambilan SKS


a. Hasil evaluasi studi pada akhir semester digunakan untuk menentukan banyaknya sks
yang dapat diambil pada semester berikutnya, dengan ketentuan/pedoman sebagai
berikut:
1) IP < 1,50 : jumlah sks yang dapat diambil maksimum 12 sks.
2) IP 1,50-1,99 : jumlah sks yang dapat diambil maksimum 12-15 sks
3) IP 2,00-2,49 : jumlah sks yang dapat diambil maksimum 15-18 sks
4) IP 2,50-2,99 : jumlah sks yang dapat diambil maksimum 18-21 sks
5) IP > 3,00 : jumlah sks yang dapat diambil maksimum 21-24 sks
b. Hasil evaluasi studi tiap akhir semester dikirim ke Dosen Pembimbing Akademik dan
orang tua mahasiswa, serta kepada mahasiswa yang bersangkutan.

(3) Evaluasi Dua Tahun Pertama

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 76


a. Setiap program studi harus melakukan evalusasi studi pada setiap akhir semester;
b. Evaluasi studi pada akhir 2 (dua) tahun pertama digunakan untuk menentukan
prestasi mahasiswa selama 2 (dua) tahun pertama menjadi mahasiswa;
c. Mahasiswa dinyatakan lulus evaluasi pada akhir dua tahun pertama dan
diperbolehkan mengikuti kegiatan pendidikan selanjutnya jika telah dapat mencapai
IPK > 2,0 dari sekurang-kurangnya total 30 SKS perkuliahan dan praktikum yang
sudah diambil;
d. Mahasiswa dinyatakan tidak lulus pada akhir dua tahun pertama jika dari sekurang-
kurangnya total 30 SKS kegiatan pendidikan yang sudah diambil IPKnya < 2,0, dan
status kemahasiswaan yang bersangkutan dicoret/dihapus serta diminta untuk
mengundurkan diri atau dikeluarkan dari UGM (drop out);
e. Hasil evaluasi akhir dua tahun pertama diberitahukan kepada Departemen, orang tua,
dan mahasiswa yang bersangkutan.

(4) Evaluasi Akhir Masa Studi

a. Evaluasi akhir masa studi dilakukan pada setiap mahasiswa melalui rapat khusus
yang disebut Yudisium yang diadakan Fakultas;
b. Evaluasi akhir masa studi diadakan pada waktu menjelang akhir semester ganjil dan
semester genap, atau pada waktu yang lain jika diperlukan.
c. Evaluasi studi dilaksanakan pada akhir tahun ke-2, ke-3 dan ke-7.
d. Mahasiswa yang lolos evaluasi 2 tahun pertama dapat melanjutkan studinya
hingga dalam batas waktu studi maksimal 7 (tujuh) tahun (untuk program sarjana) dan 5
(lima) tahun (untuk program Diploma III) terhitung sejak terdaftar pertama sebagai
mahasiswa;
e. Mahasiswa yang habis masa studinya dinyatakan lulus evaluasi jika :
1) Telah menempuh beban studi minimal sejumlah 144 sks (sarjana) atau 110 sks
(Diploma III);
2) Telah menempuh seluruh mata kuliah wajib yang dipersyaratkan termasuk tugas
akhir;
3) Memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)  2,00;
4) Jumlah SKS dengan nilai D maksimal 25% dari jumlah SKS total yang diambil
selama studi;
5) Tidak ada nilai E;
6) Tidak melebihi batas waktu studi yang ditentukan dalam kurikulum.
f. Kepada mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan dalam ayat 4 butir e dapat
disertakan untuk mengikuti yudisium.
g. Kepada mahasiswa yang habis masa studinya dan tidak memenuhi persyaratan ayat 4
butir e, diambil kebijakan sebagai berikut :
1) Diminta untuk mengundurkan diri atau dikeluarkan dari fakultas dan
dicoret/dihapus status kemahasiswaannya;
2) Masa studinya dapat diperpanjang maksimum 2 (dua) kali 1 (satu) semester,
dengan pertimbangan tertentu yang dibahas dalam rapat dewan dosen (Pleno) di
Departemen dan Rapat Fakultas. Jika dengan perpanjangan tersebut mahasiswa
tidak dapat lulus maka yang bersangkutan diminta untuk mengundurkan
diri/dikeluarkan dari fakultas dan dicoret/dihapus status kemahasiswaannya,
kecuali setelah masa perpanjangan yang ke-2 berakhir ternyata tinggal ujian
Skripsi dan ada jaminan untuk selesai dari Dosen Pembimbing Skripsi dan Ketua

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 77


Departemen /Program Studi, maka dapat diberikan waktu perpanjangan maksimal
3 (tiga) bulan.
3) Perpanjangan masa studi diberikan melalui SK Ketua Departemen

Pasal 113
Kartu Hasil Studi

(1) Kartu Hasil Studi (KHS) merupakan dokumen yang berisi hasil studi yang telah dicapai
mahasiswa pada satu semester yang telah berjalan;
(2) KHS diberikan kepada mahasiswa selambat-lambatnya 2 (dua) hari sebelum masa pengisian
KRS semester berikutnya;
(3) KHS terdiri atas 4 copy, dimana KHS lembar pertama diberikan kepada Mahasiswa
untuk digunakan sebagai dasar menyusun rencana studinya;
(4) KHS tindasan kedua diberikan Kepada Dosen Pembimbing Akademik (DPA) untu k
dipakai sebagai sarana evaluasi, pembinaan dan acuan untuk memberikan persetujuan
dalam penyusunan KRS berikutnya;
(5) KHS tindasan yang ketiga dikirimkan kepada masing-masing orangtua/wali Mahasiswa
sebagai wujud akuntabilitas institusi terhadap pihak berkepentingan;
(6) KHS tindasan keempat diarsip pada Seksi Akademik dan Kemahasiswaan.

Pasal 114
Masa Studi Non-aktif dan Cuti Akademik

(1) Batasan
a. Masa studi non-aktif adalah masa di mana mahasiswa tidak dapat mengikuti atau
melakukan kegiatan akademik selama satu semester atau lebih dengan alasan tertentu;
b. Studi non-aktif dikatagorikan dalam dua macam, yaitu studi non-aktif dengan ijin
(cuti akademik), dan studi non-aktif tanpa ijin cuti akademik yang selanjutnya
disebut non-aktif tanpa ijin.

(2) Cuti Akademik


a. Ketentuan umum cuti akademik :
1) Mendapat ijin khusus dari Dekan Fakultas/Sekolah untuk tidak aktif mengikuti
atau melakukan kegiatan akademik atau berhenti sementara waktu karena alasan
tertentu;
2) Cuti akademik diberikan kepada mahasiswa yang sudah mengikuti kegiatan
pendidikan selama minimal 2 (dua) tahun berturut-turut sejak menjadi mahasiswa
atau yang telah lolos dalam evaluasi akhir studi tahun kedua;
3) Cuti akademik tidak diberikan kepada mahasiswa tahun pertama, tahun kedua,
dan mahasiswa yang pernah mendapatkan ijin yang sama secara kumulatif selama
4 (empat) semester, kecuali dengan alasan tertentu yang hanya dapat diterima oleh
Dekan Fakultas/Sekolah;
4) Lamanya ijin cuti akademik maksimum adalah 2 (dua) semester berturut-turut
atau jumlah kumulatifnya 4 (empat) semester.
b. Ketentuan khusus cuti akademik

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 78


1) Lamanya cuti akademik tidak dihitung sebagai masa studi.
2) Selama cuti akademik, mahasiswa tidak diperkenankan :
a) Melakukan her-rigistrasi (pendaftaran ulang);
b) Mengikuti kegiatan pendidikan (perkuliahan, praktikum, bimbingan skripsi,
PKL, ujian, yudisium, dll.);
c) Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler;
d) Menggunakan fasilitas perpustakaan dan laboratorium serta fasilitas-fasilitas
lainnya milik Fakultas dan Universitas.
c. Untuk memperoleh cuti akademik, mahasiswa diharuskan membuat surat
permohonan cuti akademik;
d. Tata cara pengajuan permohonan cuti akademik diatur sebagai berikut :
1) Mahasiswa mengajukan surat permohonan cuti akademik kepada Dekan
Fakultas/Sekolah dengan tembusan kepada Direktorat Pendidikan dan Pengajaran.
2) Dalam surat permohonan tersebut harus secara jelas disebutkan alasan pengajuan
cuti akademik dan waktu (semester) yang diambil untuk cuti
3) Surat permohonan Cuti Akademik harus ditandatangani oleh mahasiswa yang
bersangkutan, diketahui oleh orangtua/wali mahasiswa, Dosen Pembimbing
Akademik dan Ketua Departemen/Program Studi.
4) Surat permohonan harus dilampiri dengan:
1. Fotokopi kartu mahasiswa terakhir yang masih berlaku.
2. Surat keterangan kemajuan studi (transkrip).
e. Permohonan cuti akademik diajukan paling lambat satu minggu sebelum her-
registrasi semester yang akan berjalan;
f. Dalam kasus khusus, permohonan cuti akademik untuk semester yang sedang
berjalan hanya diperbolehkan jika permohonan ijinnya diajukan paling lambat 1 bulan
sejak dimulai kegiatan pendidikan dengan alasan sangat khusus (misalnya sakit keras
sehingga tidak dapat mengikuti proses pembelajaran);
g. Permohonan cuti akademik tidak diberikan untuk kegiatan pendidikan semester yang
sudah berlalu.
h. Mahasiswa yang akan menjalani cuti akademik lebih dari 2 (dua) semester
harus dengan ijin Rektor;
(3) Ijin Aktif Kembali bagi Mahasiswa yang Cuti Akademik
a. Mahasiswa yang akan aktif kembali mengikuti kegiatan akademik setelah cuti
akademik, diharuskan terlebih dahulu mengajukan surat permohonan aktif kembali
b. Surat permohonan aktif kembali setelah cuti akademik harus diajukan paling lambat
tiga minggu sebelum kegiatan perkuliahan dimulai dengan dilampiri :
1) Foto kopi KTM terakhir pada saat mengajukan cuti akademik;
2) Surat keterangan cuti akademik yang pernah diperolehnya dari Universitas atau
Fakultas/Sekolah;
c. Keterlambatan pengajuan permohonan aktif kembali dikenakan sangsi tidak diproses
permohonannya.

(4) Mahasiswa Non-Aktif Tanpa Ijin


a. Mahasiswa non-aktif tanpa ijin adalah mahasiswa yang tidak mengikuti kegiatan
akademik (perkuliahan, praktikum, penelitian atau bimbingan) dan tidak mengajukan
ijin cuti akademik maupun tidak melakukan registrasi akademik
b. Selama masa non-aktif dianggap sebagai mahasiswa studi aktif dan lamanya non-aktif
digunakan untuk memperhitungkan masa studi.

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 79


c. Mahasiswa non-aktif tanpa ijin jika akan aktif kembali mengikuti kegiatan pendidikan
diharuskan membayar Uang Kuliah dari seluruh masa non-aktif yang besarnya untuk
tiap semester sesuai ketentuan Universitas.

Pasal 115
Perpanjangan Masa Studi

(1) Mahasiswa yang tidak dapat menyelesaikan studi sesuai waktu yang telah
ditetapkan, dikarenakan berbagai halangan yang tak mampu dihindarinya, dapat
mengajukan permohonan tertulis kepada Dekan, dengan menyertakan bukti-bukti
halangan yang dimaksud untuk memperoleh perpanjangan masa studi;
(2) Permohonan perpanjangan masa studi yang diajukan oleh mahasiswa harus
mendapat persetujuan dari Dosen Pembimbing Akademik dan Ketua Departemen
/Program Studi terkait dan diajukan 1 (satu) bulan sebelum semester terkait dimulai;
(3) Seksi Akademik dan Kemahasiswaan harus melakukan evaluasi menyeluruh terkait
masa studi (termasuk informasi cuti akademik yang pernah diambil mahasiswa)
terhadap seluruh mahasiswa secara periodik pada tiap menjelang akhir semester untuk
dipergunakan oleh Departemen dan Fakultas dalam Rapat Evaluasi Masa Studi
mahasiswa;
(4) Rapat evaluasi perpanjangan masa studi dilakukan secara berjenjang di tingkat
Departemen/Program Studi kemudian di tingkat Fakultas paling lambat 2 (dua) minggu
sebelum semester terkait dimulai;
(5) Rapat evaluasi perpanjangan masa studi di tingkat Departemen/Program Studi dipimpin
oleh Pimpinan Departemen/Program Studi bersama para dosen untuk menetapkan
apakah permohonan mahasiswa yang bersangkutan dapat dikabulkan atau ditolak;
(6) Hasil rapat evaluasi masa studi di tingkat Departemen/Program Studi dilaporkan ke
Seksi Akademik dan Kemahasiswaan untuk dirapatkan di tingkat Fakultas/Sekolah;
(7) Rapat evaluasi perpanjangan masa studi mahasiswa tingkat Fakultas dipimpin oleh
Wakil Dekan Bidang Akademik bersama para Ketua Departemen/Program Studi dan
Seksi akademik dan Kemahasiswaan untuk menetapkan apakah permohonan mahasiswa
yang bersangkutan dikabulkan atau ditolak;
(8) Mahasiswa yang memperoleh perpanjangan studi diwajibkan membayar uang kuliah sebesar
yang ditetapkan oleh Universitas;
(9) Perpanjangan masa studi diajukan tiap semester, maksimal 2 (dua) kali. Jika dengan
perpanjangan tersebut mahasiswa tidak dapat lulus maka yang bersangkutan diminta
untuk mengundurkan diri/dikeluarkan dari fakultas dan dicoret/dihapus status
kemahasiswaannya, kecuali setelah perpanjangan yang ke-2 berakhir ternyata mahasiswa
tinggal ujian Skripsi dan ada jaminan dari Dosen Pembimbing Skripsi dan Ketua
Jurusan/Program Studi, maka dapat diberikan waktu perpanjangan maksimal 3 (tiga)
bulan.

Pasal 116
Drop Out

Mahasiswa yang tidak dapat menyelesaikan studi sesuai ketentuan Pasal 115, maka dinyatakan tidak
mampu dan harus mengundurkan diri dari Universitas Gadjah Mada.

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 80


Pasal 117
Tatacara Pengusulan Yudisium

Pengusulan yudisium kelulusan serta penetapannya mengikuti tata cara tersebut di bawah ini :
(1) Mahasiswa mendaftarkan diri dan mengisi formulir persyaratan untuk Yudisium di
Seksi Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas;
(2) Departemen atau Fakultas/Sekolah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap
prestasi akademik yang telah dicapai mahasiswa. Apabila telah memenuhi syarat,
mahasiswa yang bersangkutan diusulkan untuk dirapatkan oleh Departemen dalam
rapat Pra-Yudisium yang harus dihadiri oleh dosen dan pengurus Departemen;
(3) Hasil rapat Pra-Yudisium di tingkat Departemen harus disahkan oleh Ketua
Departemen dan disampaikan kepada Wakil Dekan Bidang Akademik
Fakultas/Sekolah;
(4) Wakil Dekan Bidang Akademik mengadakan rapat dengan Seksi Akademik dan
Kemahasiswaan untuk membahas hasil Pra-Yudisium Jurusan. Hasil Rapat
ditandatangani oleh Wakil Dekan Bidang Akademik untuk disahkan dalam rapat
pleno Fakultas/Sekolah;
(5) Dekan mengundang semua dosen Fakultas untuk rapat pleno Yudisium. Apabila
forum rapat pleno Fakultas menyetujui maka mahasiswa dinyatakan lulus Yudisium
dan berhak untuk diwisuda;
(6) Yudisium wajib diikuti oleh setiap mahasiswa yang dinyatakan memenuhi persyaratan
dan ketentuan yudisium dan tidak boleh diwakilkan.
(7) Mahasiswa yang dinyatakan memenuhi persyaratan dan ketentuan yudisium tetapi pada
waktu yudisium tidak hadir, yudisiumnya dibatalkan dan ditunda untuk mengikuti
Yudisium berikutnya.
(8) Dekan menetapkan dan meneruskan hasil rapat pleno Fakultas/Sekolah tentang
yudisium tersebut ke DPP untuk dilanjutkan dalam proses wisuda.
(9) Mahasiswa yang telah mengikuti yudisium wajib mengikuti wisuda yang diselenggarakan
oleh universitas pada periode yang sama dengan periode yudisium.

Pasal 118
Syarat Kelulusan Yudisium

(1) Mahasiswa dinyatakan lulus yudisium jika memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Telah menyelesaikan sejumlah minimal 110 sks (untuk Diploma III), atau 144 sks
(untuk Sarjana);
b. Telah menempuh mata kuliah wajib yang dipersyaratkan termasuk tugas akhir
c. IPK minimal 2,00;
d. Tidak ada nilai E;
e. Jumlah sks dengan nilai D maksimal 25% dari jumlah sks total yang telah
ditempuh;
f. Lulus ujian pendadaran.
g. Tidak melebihi batas waktu studi yang telah ditentukan dalam kurikulum.

(2) Kepada mahasiswa program Diploma III maupun Sarjana yang lulus evaluasi akhir masa
studi diberikan predikat kelulusan sesuai dengan bobot kelulusannya :
a. Cumlaude atau Dengan Pujian, jika :

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 81


1) Memperoleh Indeks Prestasi Kumulatif antara 3,51 - 4,00
2) Masa studi tidak lebih dari 4,5 tahun (untuk Sarjana), atau 3,5 tahun (untuk
Diploma III), atau 4,5 tahun (untuk Diploma IV);
3) Memenuhi persyaratan lulus lainnya yang ditentukan.
b. Sangat Memuaskan, jika :
1) Indeks Prestasi Kumulatif antara 2,75 - 3,50.
2) Memenuhi persyaratan lulus lainnya yang ditentukan.
c. Memuaskan, jika :
1) Indeks Prestasi Kumulatif antara 2,00 - 2,74
2) Memenuhi persyaratan lulus lainnya yang ditentukan.

Pasal 119
Wisuda Sarjana dan Diploma

(1) Mahasiswa yang telah dinyatakan lulus yudisium berhak untuk diwisuda dengan
ketentuan-ketentuan yang berlaku;
(2) Wisuda wajib diselenggarakan oleh Universitas.
(3) Untuk jenjang pendidikan Sarjana dan Diploma, wisuda dilaksanakan sebanyak-
banyaknya empat kali dalam satu tahun akademik pada bulan Januari, April, Juli dan
Oktober.

Pasal 120
Ijazah, Transkrip Nilai dan Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI)

(1) Mahasiswa berhak untuk mendapatkan Ijazah, Transkrip Nilai dan Surat Keterangan
Pendamping Ijazah (SKPI) sebagai hasil proses pembelajarannya di UGM dengan format
resmi dari UGM;
(2) Ijazah asli hanya boleh dikeluarkan oleh Universitas dan disahkan oleh Dekan dan
Rektor;
(3) Transkrip Nilai asli hanya boleh dikeluarkan oleh Fakultas dan disahkan oleh Dekan;
(4) SKPI asli hanya boleh dikeluarkan oleh Fakultas dan disahkan oleh Dekan

Pasal 121
Legalisir Ijazah, Transkrip Nilai dan SKPI

(1) Copy Ijazah, Transkrip Nilai dan SKPI yang akan dilegalisir harus dilampiri dokumen
Asli dan dicek oleh Seksi Akademik dan Kemahasiswaan;
(2) Copy Ijazah ditandatangani oleh Dekan serta dibubuhi stempel Fakultas/Sekolah;
(3) Copy Transkrip Nilai dan atau SKPI ditandatangani oleh Wakil Dekan Bidang Akademik
serta dibubuhi stempel Fakultas/Sekolah;

BAB X
PENYELENGGARAAN PROGRAM MAGISTER (S-2)

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 82


BAGIAN I : TUJUAN, PENYELENGGARA DAN ORGANISASI

Pasal 122
Tujuan Pendidikan

(1) Pendidikan Pascasarjana jenjang magister diselenggarakan dengan tujuan untuk


menghasilkan lulusan yang menguasai teori dan dapat mengembangkannya dalam rangka
mengabdi kepada kepentingan bangsa dan kemanusiaan berdasarkan pada nilai-nilai
Pancasila dan kebudayaan Indonesia;
(2) Menghasilkan lulusan yang mampu memecahkan permasalahan di bidang
keahliannya melalui kegiatan penelitian dan pengembangan berdasarkan kaidah ilmiah,
dengan penguasaan yang memadai dalam pendekatan masalah, metode, dan kaidah
ilmiah;
(3) Menghasilkan lulusan yang mampu mengembangkan kinerja profesionalnya yang
ditunjukkan dengan ketajaman analisis permasalahan, keserbacakupan tinjauan,
kepaduanan pemecahan masalah atau profesi yang serupa;
(4) Menghasilkan lulusan yang mampu mengembangkan dan memutakhirkan ilmu pengetahuan dan
teknologi;

Pasal 123
Penyelenggara Program Studi

(1) Program studi jenjang magister dapat diselenggarakan di Fakultas maupun Sekolah
Pascasarjana Lintas Disiplin;
(2) Program Studi jenjang magister yang bersifat monodisplin diselenggarakan di Fakultas;
(3) Program Studi jenjang magister yang bersifat lintasdisplin, strategis dan merupakan
mandat universitas, diselenggarakan di Sekolah Pascasajana.

Pasal 124
Organisasi Penyelenggara

(1) Pendidikan akademik jenjang Magister secara administratif-operasional dikoordinasi oleh


Fakultas/Sekolah Pascasrjana bersama Universitas, dan secara akademik-substansial
diselenggarakan oleh Departemen/Program Studi;
(2) Penanggungjawab pendidikan akademik jenjang Magister adalah Dekan Fakultas/Sekolah
Pascasarjana;
(3) Pelaksanaan program pascasarjana jenjang magister dilaksanakan oleh seorang Ketua
Program Studi Magister dan dapat dibantu oleh seorang Sekretaris Program Studi
Magister serta bagian administrasi;
(4) Setiap Departemen dapat menyelenggarakan lebih dari satu Program Studi jenjang
Magister;
(5) Pemilihan Ketua Program Studi Magister di Fakultas dilaksanakan melalui rapat pleno
Departemen dan diusulkan kepada Dekan untuk disahkan oleh Rektor;
(6) Pemilihan Ketua Program Studi Magister di Sekolah Pascasarjana dilaksanakan melalui
rapat pleno Sekolah dan diusulkan kepada Dekan untuk disahkan oleh Rektor.

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 83


(7) Masa jabatan Ketua dan Sekretaris Program Studi Magister monodisiplin maupun lintas
disiplin adalah 4 (empat) tahun dan dapat dipilih kembali untuk maksimum satu kali masa
jabatan.

BAGIAN II : PENERIMAAN MAHASISWA

Pasal 125
Penerimaan dan Persyaratan Mahasiswa

(1) Penerimaan mahasiswa Jenjang Magister dilaksanakan sebagai berikut :


a. Penerimaan mahasiswa jenjang magister dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang
berlaku di universitas;
b. Pelaksanaan teknis penerimaan mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan oleh universitas, di bawah koordinasi Direktorat Pendidikan dan
Pengajaran.
c. Penerimaan mahasiswa dilaksanakan melalui sistem seleksi penerimaan mahasiswa
baru, dengan mempertimbangkan 3 (tiga) kriteria:
1) prestasi akademik yang diukur dengan nilai Indeks Prestasi calon mahasiswa
pada program pendidikan sebelumnya;
2) potensi akademik yang diukur dengan nilai tes potensi akademik yang masih
berlaku;
3) kemampuan berbahasa Inggris yang diukur dengan nilai tes bahasa Inggris yang
masih berlaku

(2) Calon Mahasiswa jenjang magister harus memenuhi persyaratan pendaftaran:


a. berijazah S1 atau yang setara dari program studi yang terakreditasi dalam bidang ilmu
yang sama atau serumpun dan/atau berkaitan dengan Program Magister yang diikuti;
b. bidang ilmu yang sama atau serumpundan/atau berkaitan sebagaimana dimaksud pada
huruf a ditetapkan oleh Fakultas/Sekolah PascasarjanaLintas Disiplin sesuai sifat khas
masing-masing program studi;
c. mempunyai prestasi akademik yang baik, ditunjukkan dengan nilai Indeks Prestasi
Kumulatif (IPK).
d. mempunyai potensi akademik yang baik dan masih berlaku, ditunjukkan dengan nilai
tes:
1) Tes Potensi Akademik (TPA);
2) Tes Potensi Akademik Pascasarjana (PAPs); atau
3) Tes lain yang setara dan diakui oleh Universitas.
e. mempunyai kemampuan berbahasa inggris yang baik dan masih berlaku, ditunjukkan
dengan nilai tes:
1) Academic English Proficiency Test (AcEPT);
2) International English Language Testing System (IELTS);
3) Test of English as a Foreign Language (TOEFL), baik Internet Based Test (IBT)
maupun Institutional Testing Program (ITP);
4) Test of English Proficiency (TEP);atau
5) Tes lain yang setara dan diakui oleh Universitas.
f. Tes sebagaimana dimaksud pada huruf d dan huruf e di atas dapat diperoleh dari
lembaga penyelenggara dari dalam maupun luar Universitas.

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 84


Pasal 126
Prosedur Pendaftaran

(1) Calon Mahasiswa mendaftarkan diri melalui prosedur sebagai berikut.


a. Mengisi dengan benar formulir pendaftaran terdiri atas:
1) rekomendasi dari dua orang yang mengenal calon mahasiswa pada jenjang
pendidikan sebelumnya, Dosen Pembimbing Akademik dan/atau orang lain yang
dianggap berwenang, misalnya atasan tempat kerja calon;
2) proyeksi keinginan calon mahasiswa mengikuti Program Magister yang berisi
antara lain:
(a). Minat penelitian; dan
(b). Alasan dan harapan mengikuti program yang dipilih.
b. Melengkapi dokumen formulir pendaftaran di atas dengan:
1) karya ilmiah yang telah dipublikasikan oleh calon Mahasiswa jika ada;
2) surat izin dan/atau tugas belajar dari instansi tempat kerja, bagi calon Mahasiswa
yang sudah bekerja; dan
3) surat keterangan sehat, bebas NAPZA, dan surat keterangan sehat khusus yang
dipersyaratkan untuk calon mahasiswa program studi tertentu.
c. Mengirim dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) huruf b kepada
direktorat yang membidangi pendidikan dan pengajaran.
(2) Penetapan penerimaan mahasiswa baru jenjang Magister dilaksanakan oleh
Fakultas/Sekolah Pascasarjana Lintas Disiplin bersama Departemen, dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. Calon mahasiswa dapat diterima sebagai mahasiswa Program Magister apabila
memenuhi persyaratan dan prosedur sebagaimana dimaksud pada Pasal 125, serta
dinyatakan lulus seleksi berdasarkan kriteria yang ditetapkan Universitas.
b. Memiliki nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dan status akreditasi Program Studi
saat calon mahasiswa lulus:
1) lebih dari atau sama dengan 2,50 (dua koma lima nol) untuk Program Studi
terakreditasi A, atau;
2) lebih dari atau sama dengan 2,75 (dua koma lima nol) untuk Program Studi
terakreditasi B, atau;
3) lebih dari atau sama dengan 3,00 (dua koma lima nol) untuk Program Studi
terakreditasi C.
c. Memiliki nilai Tes Potensi Akademik (TPA) lebih atau sama dengan 450 (empat atus
lima puluh) dan nilai standar Kemampuan Berbahasa Inggris setara dengan nilai Test
of Englishas aForeign Language (TOEFL) lebih atau sama dengan 400 (empat ratus).
d. Untuk calon mahasiswa asing persyaratan TOEFL dan GPA (IPK) mengikuti
persyaratan yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Internasional
e. Fakultas/Sekolah Pascasarjana Lintas Disiplin bersama Departemen/Sekolah Bidang
Ilmu dan Program Studi dapat menentukan standar Indeks Prestasi Kumulatif (IPK),
Potensi Akademik, dan Kemampuan Berbahasa Inggris lebih tinggi dari standar
Universitas, sesuai tuntutan bidang ilmu.
f. Calon Mahasiswa yang tidak memenuhi standar Kemampuan Berbahasa Inggris
sebagaimana maksud pada huruf c, dapat diterima sebagai Mahasiswa Program
Magister dengan ketentuan:

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 85


1) Dalam waktu paling lama 3 (tiga) bulan pada awal masa studi, mahasiswa dapat
memperbaiki nilai kemampuan Berbahasa Inggris melalui tes khusus yang
diselenggarakan oleh Universitas atau lembaga lain yang diakui Universitas.
2) Dalam hal waktu sebagaimana dimaksud pada angka (1) tetap tidak memenuhi
kriteria sebagaimana dimaksud pada huruf c, pada tahun pertama sejak diterima
Mahasiswa wajib mengikuti Academic English Course yang diselenggarakan oleh
universitas atau lembaga lain yang direkomendasikan oleh universitas dan
mendapatkan sertifikat keikutsertaan.
3) Dalam hal Mahasiswa mencapai standar Kemampuan Berbahasa Inggris
sebagaimana dimaksud pada huruf c sebelum waktu sebagaimana dimaksud pada
ayat (2), Mahasiswa tidak perlu meneruskan keikutsertaan dalam Academic
English Course.
g. Dalam hal Universitas berdasarkan keputusan Rektor karena alasan tertentu menerima
mahasiswa yang tidak memenuhi standar nilai sebagaimana dimaksud pada huruf b
dan huruf c dapat disubstitusi dengan persyaratan lain, yaitu:
1) publikasi ilmiah;
2) pengalaman jabatan manajerial yang menunjang bidang ilmunya; atau
3) pengalaman profesional yang menunjang bidang ilmunya.
h. Lulusan S1 Universitas yang memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) lebih dari atau
sama dengan 3,50 (tiga koma lima nol) dan masa studi tidak lebih dari 9 (sembilan)
semester dapat diterima langsung tanpa mengikuti persyaratan, prosedur, dan seleksi
penerimaan Mahasiswa baru Program Magister.
i. Penerimaan mahasiswa baru Program Magister sebagaimana dimaksud pada ayat (7)
berlaku untuk semester/tahun akademik baru terdekat.

BAGIAN III : REGISTRASI DAN ORIENTASI AKADEMIK

Pasal 127
Proses Registrasi

(1) Semua mahasiswa baru yang dinyatakan diterima, wajib melakukan registrasi di Direktorat
Pendidikan dan Pengajaran sesuai jadwal yang telah ditetapkan;
(2) Keterlambatan registrasi dari waktu yang telah ditetapkan paling lambat 1 (satu) minggu
sebelum perkuliahan dimulai.

Pasal 128
Keberadaan Mahasiswa di Kampus (Residensi)

(1) Keberadaan mahasiswa jenjang Magister secara fisik di kampus adalah wajib selama 2
(dua) semester sejak terdaftar sebagaiu mahasiswa untuk menyelesaikan perkuliahan
atau praktilum;
(2) Keberadaan mahasiswa secara fisik selama 2 (dua) semester pertama ditujukan untuk
memberikan kesempatan mahasiswa melakukan adaptasi terhadap lingkungan kampus
maupun luar kampus.

Pasal 129
Mahasiswa Asing

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 86


(1) Warga Negara Asing dapat mengikuti pendidikan, setelah mendapatkan izin tertulis dari
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan
Tinggi Republik Indonesia;
(2) Penerimaan dan pembiayaan mahasiswa asing diatur tersendiri dengan surat Keputusan
Rektor;
(3) Mahasiswa asing wajib mematuhi semua peraturan akademik dan non-akademik yang
berlaku di universitas ;
(4) Mahasiswa asing program reguler wajib mengikuti program bahasa Indonesia dengan
mekanisme yang diatur oleh masing-masing Program Studi.

Pasal 130
Mahasiswa Pindahan

(1) Program penerimaan mahasiswa pindahan dari perguruan tinggi dalam dan luar negeri
dapat dipertimbangkan jika syarat pindah dipenuhi;
(2) Persyaratan mahasiswa pindah:
a. berasal dari Program Studi berakreditasi A oleh BAN-PT (untuk Perguruan Tinggi
Nasional) atau perguruan tinggi asing yang diakui oleh Dikti;
b. Program Studi di perguruan tinggi asal harus sesuai dengan Program Studi yang
dituju di Universitas Gadjah Mada;
c. mahasiswa yang akan pindah harus sudah mengikuti pendidikan sekurang-kurangnya
2 (dua) semester dan memiliki prestasi akademik yang baik (IPK ≥ 3,75), yang
dibuktikan dengan kartu hasil studi (KHS) atau transkrip nilai yang sah;
d. masa studi di perguruan tinggi asal tetap diperhitungkan dalam masa studi di
Universitas Gadjah Mada;
e. tidak pernah melakukan pelanggaran tata tertib/peraturan perguruan tinggi asal,
dibuktikan dengan surat keterangan dari yang berwenang;
f. alasan pindah bukan karena putus studi (drop out), yang dibuktikan dengan surat
keterangan dari perguruan tinggi asal;
g. ketersediaan daya tampung Program Studi;
h. memenuhi syarat-syarat khusus yang berkaitan dengan kualifikasi akademik dan
ditetapkan oleh Departemen/Program Studi yang dituju dengan persetujuan
dekan/direktur pascasarjana; dan
i. disetujui oleh Senat Fakultas;
j. prioritas mahasiswa pindahan diberikan pada yang mengikuti orang
tua/wali/suami/isteri yang pindah ke Yogyakarta yang dibuktikan dengan surat
keterangan dari pejabat yang berwenang.

Pasal 131
Orientasi Akademik

Semua mahasiswa baru yang telah melakukan registrasi, wajib mengikuti orientasi akademik
yang diselenggarakan Universitas dalam bentuk Kuliah Umum;

BAGIAN IV : KURIKULUM DAN PROSES PEMBELAJARAN

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 87


Pasal 132
Kurikulum

(1) Kurikulum jenjang Magister disusun berdasarkan pada kebijakan umum universitas, yang
mencakup etika, filsafat keilmuan, Pancasila, dan nilai-nilai ke-UGM-an sebagai dasar
pendidikan dan pengajaran;
(2) Kurikulum Program Studi harus memuat pokok keilmuan tertentu yang dikembangkan
sesuai mandat universitas kepada fakultas/sekolah, dan mempunyai perbedaan muatan
pokok keilmuan paling sedikit 70% (tujuh puluh per seratus) dari kurikulum Program
Studi lain;
(3) Kurikulum Program Studi terdiri atas sejumlah mata kuliah yang diarahkan untuk
mengembangkan kompetensi umum, kompetensi utama, dan kompetensi pendukung
dalam mencapai kualifikasi lulusan sesuai kerangka kualifikasi nasional Indonesia.
(4) Kurikulum didasarkan pada kompetensi lulusan yang dinyatakan dalam rumusan capaian
pembelajaran.
(5) Kurikulum dikembangkan berdasarkan peraturan rektor mengenai kerangka dasar
kurikulum.
(6) Kompetensi umum Program Studi jenjang pendidikan pascasarjana, dikembangkan
dengan mengacu pada peraturan rektor mengenai kerangka dasar kurikulum.
(7) Kompetisi utama dikembangkan melaui sejumlah matakuliah dan kegiatan ilmiah lain
yang merupakan materi substansial bidang limu dan/atau keahlian pada Program Studi.
(8) Kompetisi pendukung dikembangkan melalui sejumlah mata kuliah dan kegiatan ilmiah
lain untuk memperkuat pengembangan kompetensi utama lulusan Program Studi.
(9) Kompetensi utama yang dikembangkan melaui Program Magister mengacu pada
deskripsi jenjang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI):
a. mampu menganalisis perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni
dengan cara menguasai dan memahami pendekatan, metode dan kaidah keilmuan
disertai penerapannya sesuai dengan disiplin ilmu Program Studi;
b. mampu memecahkan permasalahan dalam disiplin ilmu Program Studi melalui
penelitian dan pengembangan berdasarkan kaidah ilmiah; dan
c. mampu mengembangkan kinerja dalam karir tertentuyang ditunjukkan dengan
ketajaman analisis permasalahan secara komprehensif.

Pasal 133
Beban Studi

(1) Beban studi mahasiswa Pendidikan Pascasarjana dinyatakan dalam besaran sks.
(2) Mahasiswa Program Magister harus melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai
kurikulum Program Studi.
(3) Kegiatan pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebanyak 40 (empat puluh)
sks sampai 50 (lima puluh) sks yang terdiri atas:
a. kegiatan perkuliahan sebanyak 28 (dua puluh delapan) sks sampai dengan 38 (tiga
puluh delapan) sks;
b. kegiatan penelitian dan penulisan tesis sebanyak 8 (delapan) sks sampai dengan 12
(dua belas) sks, termasuk penulisan usulan penelitian tesis, seminar, ujian tesis, dan
publikasi ilmiah;
c. publikasi ilmiah sebagaimana dimaksud pada huruf b paling sedikit 1 (satu) artikel
dari hasil penelitian tesis yang telah dikirimkan (submitted) untuk dipublikasikan

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 88


dalam jurnal ilmiah atau prosiding seminar dan tidak melanggar etika kepenulisan
atau persyaratan yang setara yang ditetapkan oleh Program Studi;
d. pernyataan telah dikirimkan (submitted) kepada editor Jurnal ilmiah atau prosiding
seminar sebagaimana dimaksud pada huruf c berupa hasil komunikasi dan/atau surat
keterangan dari editor yang dilampiri manuskrip.
(4) Penelitian dan penulisan tesis sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b, dapat berupa
penulisan karya ilmiah lain dan diujikan sesuai dengan kurikulum.

Pasal 134
Lama Studi

(1) Lama studi Program Magister paling cepat 3 (tiga) semester dan paling lama 6 (enam)
semester.
(2) Lama studi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihitung sejak terdaftar sebagai
mahasiswa sampai yudisium.

Pasal 135
Mata Kuliah

(1) Mata kuliah dalam kurikulum Program Studi difokuskan untuk melaksanakan
pembelajaran berbasis riset;
(2) Kurikulum memuat sejumlah mata kuliah untuk mengembangkan kompetensi umum,
kompetensi utama, dan kompetensi pendukung;
(3) Substansi mata kuliah dalam kurikulum diarahkan untuk mencapai kualifikasi tertentu
sesuai dengan jenis dan jenjang Program Studi;
(4) Mata kuliah dikelompokkan kedalam elemen kompetensi, yang mencakup: (a) landasan
kepribadian; (b) penguasaan ilmu dan keterampilan; (c) kemampuan berkarya; (d) sikap
dan perilaku dalam berkarya; (e) pemahaman kaidah berkehidupan bermasyarakat;
(5) Satu mata kuliah dapat membangun satu atau lebih dari kompetensi dan elemen
kompetensi, demikian sebaliknya satu kompetensi dan elemen kompetensi dapat
dibangun oleh satu atau lebih dari satu mata kuliah, dinyatakan dalam peta kurikulum;
(6) Isi dan luas bahasan suatu mata kuliah harus mendukung tercapainya tujuan program
pendidikan dan diukur dengan satuan kredit semester;
(7) Suatu mata kuliah dapat diampu oleh seorang dosen atau tim dosen (team teaching) yang
ditetapkan oleh Dekan berdasarkan usulan dari ketua Departemen/ketua Bagian atau
direktur Sekolah Pascasarjana atas usul ketua Program Studi.

Pasal 136
Rencana Program Kegiatan Pembelajaran Semester (RPKPS)

(1) Rencana Program Kegiatan Pembelajaran Semester (RPKPS) memuat nama, nomor kode
mata kuliah, deskripsi singkat mata kuliah, tujuan pembelajaran, rencana kegiatan
pembelajaran mingguan, evaluasi yang direncanakan, dan sumber informasi/referensi.
(2) Rencana pembelajaran mingguan berisi learning outcomes, pokok bahasan, metode
pembelajaran, aktivitas yang dilakukan oleh mahasiswa, aktivitas yang dilakukan dosen,
media ajar, kriteria penilaian, dan metode penilaian.

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 89


(3) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembelajaran dilakukan oleh ketua Departemen
atau oleh dekan/direktur sekolah bagi fakultas yang tidak memiliki Departemen danketua
Program Studi yang bersangkutan minimum 2 kali dalam 1 semester.
(4) Dalam menyusun rencana kegiatan pembelajaran semester wajib mengakomodasi:
a. materi lebih didekatkan pada persoalan masyarakat;
b. Integrasi antardisiplin ilmu;
c. memiliki perspektif Internasional, berbasis keunggulan nasional;
d. pemanfaatan optimal teknologi informasi, dan;
e. inovasi yang membuka akses peningkatan kreativitas dan kepemimpinan.

Pasal 137
Evaluasi Kurikulum

(1) Evaluasi kurikulum dilakukan untuk menyesuaikan dengan perkembangan ilmu


pengetahuan, teknologi, dan seni, dengan memperhatikan durasi masa studi terprogram
dan kebutuhan masyarakat;
(2) Evaluasi Kurikulum dilakukan oleh Tim Kurikulum yang dibentuk oleh Departemen
melalui SK Dekan;
(3) Hasil Evaluasi Kurikulum harus mendapatkan persetujuan Senat Akademik
Fakultas/Sekolah;
(4) Evaluasi kurikulum dilakukan minimal sekali dalam 5 (lima) tahun.
(5) Kurikulum yang telah disetujui oleh Senat Fakultas/Sekolah disampaikan kepada
Universitas melalui Dekan untuk ditetapkan dengan Surat Keputusan Rektor.

BAGIAN V. PROSES PEMBELAJARAN

Pasal 138
Kalender Akademik

(1) Kegiatan akademik Fakultas/Sekolah dilaksanakan menurut kalender akademik yang


ditentukan oleh Universitas;
(2) Fungsi kalender akademik merupakan pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara selaras antar unit di UGM.
(3) Kalender Akademik memuat antara lain:
a. masa penerimaan Mahasiswa baru;
b. masa registrasi dan herregistrasi Mahasiswa;
c. masa pengisian KRS dan perubahan KRS;
d. masa perkuliahan, praktikum, dan ujian;
e. masa KKN;
f. masa wisuda;
g. masa liburan mahasiswa;
h. masa kegiatan penunjang akademik lainnya.
(4) Kegiatan akademik meliputi kegiatan kuliah, ujian, praktikum/Studio, praktik/kuliah
lapangan;
(5) Kegiatan perkuliahan dan kegiatan akademik lain untuk semester gasal dimulai awal
September sampai akhir Januari;
(6) Kegiatan perkuliahan dan kegiatan akademik lain untuk semester genap dimulai awal
Februari sampai akhir Juni.

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 90


Pasal 139
Daftar Ulang (Herregistrasi)

(1) Mahasiswa lama wajib melakukan pendaftaran ulang secara administratif dan akademik
sesuai dengan jadwal kalender akademik.
a. Daftar ulang mahasiswa wajib memenuhi persyaratan peraturan Universitas.
b. Daftar ulang mahasiswa yang cuti, harus mendapatkan izin aktif kembali dari
Dekan/Direkturatas usul Kaprodi.
c. Mahasiswa yang terlambat mendaftar ulang harus mendapat ijin dari Direktorat
Pendidikan dan Pengajaran atas usul Kaprodi yang diketahui oleh Dekan
Fakultas/Direktur Sekolah;
(2) Direktorat Pendidikan dan Pengajaran berkewajiban memberitahukan kepada Direktorat
Keuangan daftar mahasiswa yang tidak berhak melakukan heregistrasi, dan Direktorat
Keuangan berkewajiban menindaklanjuti pemberitahuan Direktorat Pendidikan dan
Pengajaran untuk tidak menerima pembayaran mahasiswa yang tidak berhak heregistrasi;
(3) Direktorat Keuangan berkewajiban menutup status pembayaran sesuai dengan kalender
akademik;
(4) Mahasiswa yang tidak mendaftar ulang pada waktu yang ditentukan, kehilangan hak-
haknya sebagai mahasiswa, kecuali bila mahasiswa mengajukan permohonan aktif
kembali dengan mengikuti prosedur yang diatur dalam ayat (1) Butir c di atas.
(5) Bagi Mahasiswa yang tidak melakukan pendaftaran ulang dan tidak memiliki izin cuti,
apabila akan aktif kembali diberlakukan aturan sebagai berikut.
a. Masa studi tetap diperhitungkan.
b. Wajib membayar biaya pendidikan selama yang bersangkutan tidak melakukan
pendaftaran ulang ditambah denda sebesar 10% (sepuluh persen) dari total tagihan
Uang Kuliah.

Pasal 140
Kartu Rencana Studi

(1) Kartu Rencana Studi (KRS) berfungsi sebagai salah satu instrumen pengawasan dan
pengendalian proses pembelajaran di UGM;
(2) Rencana studi mahasiswa menganut satuan kredit semester (sks), dan ditentukan
berdasarkan hasil/nilai ujian kuliah/praktikum yang diperolehnya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku;
(3) Mahasiswa wajib berkonsultasi dengan Dosen Pembimbing Tesis dalam mengisi KRS;
(4) Mahasiswa wajib mengisi kartu rencana studi secara online yang disediakan di tiap
Fakultas/Sekolah Pascasarjana setiap awal semester.

Pasal 141
Perubahan dan Pembatalan Rencana Studi

(1) Perubahan dan/atau pembatalan rencana studi hanya diperbolehkan paling lambat 2 (dua)
minggu sejak kegiatan pembelajaran dimulai;
(2) Perubahan dan pembatalan kegiatan pendidikan yang dimaksud pada ayat (1) harus
diketahui dan diizinkan oleh Dosen Pembimbing Tesis;

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 91


(3) Perubahan dan pembatalan kegiatan pendidikan setelah waktu yang ditentukan pada ayat
(1) tersebut tidak diizinkan.

Pasal 142
Tata-tertib Pelaksanaan Proses Pembelajaran

(1) Semua kegiatan pembelajaran dilaksanakan oleh Fakultas/Sekolah secara tertib dan
teratur sesuai jadwal kuliah, praktikum dan kegiatan akademik lainnya.
(2) Kegiatan kuliah tatap muka dilaksanakan antara 14 – 16 pertemuan per semester
termasuk ujian tengah semester dan ujian akhir semester.
(3) Setiap kegiatan pembelajaran disediakan daftar hadir yang harus ditandatangani oleh
mahasiswa peserta.
(4) Setiap perkuliahan, disediakan daftar hadir dosen/tim dosen pemegang mimbaryang
wajib diisi dengan materi yang telah dikuliahkan dan ditandatangani oleh dosen atau tim
dosen yang bersangkutan.
(5) Setiap mahasiswa diwajibkan ikut kuliah minimum 75% (tujuh puluh lima per seratus)
dari seluruh jumlah tatap muka tiap mata kuliah yang dikuti.
(6) Apabila kehadiran kurang dari 75% (tujuh puluh lima per seratus), mahasiswa yang
bersangkutan tidak berhak mengikuti ujian akhir semester.
(7) Daftar mahasiswa yang tidak memenuhi persyaratan jumlah hadir kuliah/praktikum,
diumumkan sebelum waktu ujian dilaksanakan;
(8) Perkuliahan dilaksanakan dengan cara ceramah, diskusi, seminar, presentasi dan lain-lain
menurut metode pembelajaran yang sesuai dengan masing-masing Departemen/Bagian
/Program Studi;
(9) Program perkuliahan tiap materi mata kuliah dibagi menjadi termin mid semester dan
termin pasca mid semester yang didistribusikan menurut jumlah tatap muka secara
seimbang sebagaimana diatur pada ayat 2 di atas.
(10) Tiap mahasiswa diwajibkan taat norma dan menghormati dosen serta bertanggung jawab
atas ketertiban, ketenangan kelas pada saat kuliah, praktikum, atau kegiatan akademik
lain yang sedang dilangsungkan;
(11) Mahasiswa yang memenuhi syarat-syarat tertib kuliah/praktikum berhak ikut ujian-ujian
yang akan diselenggarakan oleh Sekolah Pascasarjana/Fakultas/Departemen/Bagian
/Program Studi yang terkait.

Pasal 143
Pelaksanaan Proses Pembelajaran

(1) Proses pembelajaran diselenggarakan oleh masing-masing Fakultas/Sekolah setiap hari


kerja dari pagi hingga malam hari sesuai dengan kalender akademik, mulai pukul 07.15
sampai dengan pukul 22.00 WIB, kecuali kegiatan khusus yang diatur oleh
Fakultas/Sekolah Pascasarjana;
(2) Masing-masing Fakultas/Sekolah Pascasarjana mengatur jadwal kuliah, praktikum,
praktik kerja lapangan dan lain–lain kegiatan akademik mengacu pada kalender
akademik universitas yang diselaraskan dengan sarana yang tersedia.
(3) Semua ruang kuliah dilengkapi dengan fasilitas pembelajaran multimedia yang baik,
serta sarana ventilasi udara dan penerangan yang memadai.

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 92


(4) Semua mahasiswa berhak mendapatkan pelayanan akademik secara penuh sesuai dengan
ketentuan yang berlaku, termasuk mendapatkan rencana kegiatan pembelajaran semester
untuk setiap mata kuliah.
(5) Semua mahasiswa terikat untuk melaksanakan kewajiban akademik dan mengikuti semua
ketentuan prosedur tetap yang berlaku di tiap Fakultas/Sekolah Pascasarjana berdasarkan
peraturan umum dari Universitas.
(6) Penyelenggaraan mata kuliah dilakukan secara klasikal atau tutorial.
a. Kuliah secara klasikal adalah kuliah yang diselenggarakan dengan jadwal reguler
yang diikuti oleh minimal 5 orang mahasiswa.
b. Kuliah secara tutorial adalah kuliah yang diselenggarakan dengan jadwal yang telah
disepakati oleh dosen dan mahasiswa. Jumlah peserta adalah kurang dari 5 orang.

Pasal 144
Penyelenggaraan Kelas Paralel

(1) Penyelenggaraan kelas paralel dilakukan dengan menggunakan prinsip keseragaman


dalam hal materi dan cara penilaian;
(2) Jumlah peserta didik harus memperhatikan rasio antara dosen dan peserta didik, ruang
kelas yang tersedia, serta jenis mata kuliah.

Pasal 145
Penyelenggaraan Kelas Internasional

Penyelenggaraan Kelas Internasional diatur secara khusus melalui peraturan tersendiri.

Pasal 146
Mahasiswa Pendengar (sit in)

(1) Mahasiswa pendengar adalah mahasiswa UGM yang terdaftar dari prodi/fakultas lain;
(2) Mahasiswa pendengar dapat mengikuti perkuliahan setelah mendapat izin dari Program
Studi penerima dan pengirim, dengan sepengetahuan dosen pengampu mata kuliah;
(3) Mahasiswa pendengar tidak berhak untuk mengikuti ujian dan menggunakan mata kuliah
yang diikutinya sebagai bagian dari transkrip nilainya;
(4) Jumlah mahasiswa pendengar per kelas setiap program studi mempertimbangkan
kapasitas kelas.

Pasal 147
Mahasiswa Titipan

(1) Penerimaan mahasiswa titipan dilakukan dalam kerangka pola pendidikan tinggi secara
nasional melalui kerja sama antar perguruan tinggi;
(2) Pelaksanaan kerja sama ini dilakukan dengan universitas yang mempunyai program kerja
sama dan dalam batas-batas kemampuan yang ada. Universitas Gadjah Mada membantu
mendidik mahasiswa titipan yang memenuhi syarat-syarat administrasi penerimaan yang
diatur dan ditentukan oleh Universitas Gadjah Mada.

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 93


Pasal 148
Cuti Akademik

(1) Mahasiswa berhak mengajukan cuti total selama maksimal dua semester yang diambil
secara berurutan maupun terpisah selama masa studi, dengan izin ketua Program Studi
dan Dekan atau Direktur;
(2) Permohonan cuti diberikan setiap semester;
(3) Izin cuti baru dapat diberikan pada semester ketiga bagi mahasiswa magister;
(4) Izin cuti lebih dari dua semester sampai dengan maksimum empat semester harus
mendapat izin khusus Rektor atas usul Dekan dan Ketua Program Studi;
(5) Permohonan cuti diajukan paling lambat satu bulan sebelum masa pendaftaran semester
terkait berakhir.

Pasal 149
Perpanjangan Masa Studi

(1) Mahasiswa yang tidak dapat menyelesaikan jenjang pendidikan tertentu sesuai dengan
persyaratan dan batas waktu maksimal yang ditetapkan karena halangan yang tidak dapat
dihindari, boleh mengajukan permohonan tertulis kepada Dekan atau Direktur Sekolah
Pascasarjana c.q. Wakil Dekan atau Wakil Direktur yang membidangi akademik disertai
bukti-bukti dari halangan itu untuk memperoleh perpanjangan masa studi;
(2) Perpanjangan masa studi yang dimohon oleh mahasiswa harus diajukan dalam waktu 2
(dua) bulan sebelum semester terkait dimulai dan telah disetujui oleh Dosen Pembimbing
Tesis dan diketahui ketua Program Studi;
(3) Evaluasi perpanjangan masa studi mahasiswa dilakukan pada tingkat Fakultas atau
Sekolah Pascasarjana dipimpin oleh Wakil Dekan atau Wakil Direktur yang membidangi
akademik bersama Ketua Program Studi terkait untuk menetapkan keputusan atas
permohonan mahasiswa bersangkutan;
(4) Jika izin perpanjangan studi dikabulkan, maka pemohon menerima surat izin aktif kuliah
kembali dari Direktur Direktorat Pendidikan dan Pengajaran sebagai dasar daftar ulang
sebelum kuliah pada semester berikutnya dimulai;
(5) Mahasiswa yang masa studinya telah diperpanjang diwajibkan membayar uang kuliah
sebesar yang dibayar oleh mahasiswa baru pada tahun itu;
(6) Perpanjangan masa studi diberikan untuk 1 semester, maksimal 2 (dua) kali.

Pasal 150
Penyelenggaraan Ujian

(1) Setiap perkuliahan harus diujikan melalui ujian tengah semester, ujian akhir semester,
ujian blok, atau bentuk-bentuk ujian lain yang akuntabel dan transparan;
(2) Soal ujian tertulis tengah semester, akhir semester dan ujian blok wajib diverifikasi oleh
Ketua Program Studi atau Ketua Departemen;
(3) Ujian tersebut hanya dapat diadakan di kampus atau di tempat lain yang ditentukan oleh
Program Studi / Departemen;
(4) Pelaksanaan ujian diatur oleh Fakultas/Sekolah Pascasarjana.

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 94


Pasal 151
Pembimbing dan Bimbingan Tesis

(1) Pada semester I, setiap mahasiswa baru secara otomatis akan dibimbing oleh Ketua
Program Studi;
(2) Mulai semester II, mahasiswa dibimbing oleh seorang Dosen Pembimbing Akademik,
yang ditentukan oleh Pengelola Program Studi berdasarkan kesesuaian antara topik
penelitian yang diminati mahasiswa dengan keahlian Dosen Pembimbing Akademik.
Dengan demikian Dosen Pembimbing Akademik sekaligus bertindak sebagai Dosen
Pembimbing Utama Penelitian/Tesis;
(3) Tugas Dosen Pembimbing Akademik/Tesis adalah membimbing kegiatan akademik
mahasiswa seperti penentuan matakuliah, jumlah sks yang harus diambil tiap semester,
dan membantu mengarahkan penelitian sampai penyusunan tesis;
(4) Pembimbing Tesis sudah harus ditentukan pada akhir semester pertama dan paling lambat
pada awal semester kedua;
(5) Dosen Pembimbing Utama Penelitian/Tesis dalam melakukan pembimbingan dapat
didampingi oleh seorang Dosen Pembimbing Pendamping;
(6) Penelitian dan penyusunan tesis harus dibimbing oleh Dosen Pembimbing Tesis dalam
bentuk perorangan atau Tim Pembimbing Tesis (maksimal 2 orang dosen) yang disetujui
oleh Ketua Departemen/Program Studi, dan ditetapkan dengan keputusan Dekan/
Direktur;
(7) Dosen/Tim Pembimbing Tesis harus memiliki latar belakang keilmuan yang sebidang
atau dekat dengan substansi yang sedang diteliti mahasiswa bimbingannya;
(8) Dosen/Tim Pembimbing Tesis tidak boleh memiliki hubungan kekerabtan dengan
mahasiswa bimbingannya misalnya hubungan pernikahan, orang tua, saudara kandung,
anak, menantu, mertua, besan;
(9) Jumlah maksimal mahasiswa yang dibimbing oleh pembimbing utama yaitu 6 orang .
(10) Dosen/Tim Pembimbing Tesis wajib memberikan bimbingan kepada mahasiswa secara
intensif, inspiratif dan memotivasi sehingga dapat menumbuhkan inovasi, kreativitas, dan
temuan baru yang dapat memberikan kontribusi pada pengembangan keilmuan;
(11) Dosen/Tim Pembimbing Tesis harus dapat membantu mahasiswa agar terhindar dari
kegiatan plagiat.
(12) Seluruh proses teknis pembimbingan diatur lebih lanjut oleh masing-masing
Fakultas/Sekolah Pascasarjana sesuai kebutuhan bidang ilmu bersangkutan;
(13) Hal-hal yang belum diatur dalam ayat-ayat di atas akan diatur dalam ketentuan khusus
oleh masing-masing Fakultas/Sekolah Pascasarjana.

Pasal 152
Presentasi Proposal Penelitian

(1) Pada akhir semester dua, setiap mahasiswa baru wajib mempresentasikan proposal
penelitiannya
(2) Dosen pembimbing utama wajib untuk hadir dalam presentasi proposal penelitian
mahasiswa, kecuali apabila berhalangan wajib mewakilkan kepada Pembimbing
Pendamping dan memberitahukan kepada Pengelola Program Studi
(3) Jadwal presentasi proposal penelitian wajib diumumkan oleh Pengelola Program Studi
kepada mahasiswa dan dosen minimal dua minggu sebelum hari pelaksanaan

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 95


Pasal 153
Seminar Kemajuan Penelitian

(1) Pada akhir semester 3 (tiga) mahasiswa wajib mempresentasikan kemajuan penelitian
(2) Apabila pada akhir semester 3 (tiga) mahasiswa belum dapat mempresentasikan kemajuan
penelitiannya, maka harus dilaksanakan pada pertengahan semester 4 (empat).
(3) Mahasiswa yang belum mempresentasikan kemajuan hasil penelitiannya tidak
diperkenankan untuk mengajukan ujian Tesis
(4) Jadwal seminar kemajuan penelitian dibuat dan diumumkan oleh Pengelola Program
Studi paling lambat 2 (dua) minggu sebelum hari pelaksanaan

Pasal 154
Tesis

(1) Tesis adalah karya tulis ilmiah akhir hasil penelitian yang disusun oleh seorang
mahasiswa Pascasarjana untuk memperoleh gelar Magister
(2) Tesis wajib disusun oleh mahasiswa jenjang magister berdasarkan penelitian mandiri
dalam bidang ilmu yang sesuai dengan Program Studinya
(3) Tesis diberi bobot antara 8 sampai 10 sks
(4) Ujian tesis dilaksanakan setelah memenuhi persyaratan:
a. Lulus matakuliah (28 sks – 32 sks) minimal 30 sks – 32 sks
b. IPK minimal 2,75
c. Telah mempresentasikan kemajuan penelitian
d. Telah membuat draft naskah publikasi
e. Telah lulus TOEFL dengan nilai minimal 400
(5) Ujian tesis dilaksanakan oleh Tim Penguji yang terdiri atas Tim Pembimbing Tesis dan
dosen lain yang berjumlah 2 sampai dengan 3 orang
(6) Tim Penguji tesis ditetapkan oleh Dekan Fakultas atas usul Pengelola Program Studi /
Penanggungjawab
(7) Mahasiswa wajib menyerahkan naskah tesis dan naskah publikasi kepada Pengelola
paling lambat 1 minggu sebelum ujian dilaksanakan
(8) Naskah publikasi berisi sebagian atau seluruh tesis dalam format publikasi BPPS (Berkala
Penelitian Pascasarjana)
(9) Penilaian terhadap tesis didasarkan pada:
a. kualitas tesis yang meliputi materi, metodologi, sistematika penulisan dan bahasa
b. kualitas presentasi waktu ujian yang mencakup penguasaan materi dan penguasaan
metodologi
(10) Nilai akhir ujian tesis dinyatakan dengan nilai huruf A, B, C, D
(11) Nilai D atau C dapat diperbaiki satu kali dan nilai ujian ulangan tidak bisa lebih dari B
(12) Hasil ujian tesis diberitahukan oleh Ketua Tim Penguji langsung pada mahasiswa setelah
selesai mengikuti ujian
(13) Naskah tesis dianggap sah setelah ditandatangani oleh Ketua dan semua anggota Tim
Penguji dan telah disahkan oleh Pengelola Program Studi
(14) Mahasiswa diwajibkan menyerahkan naskah tesis yang telah disahkan sebanyak dua
eksemplar dan softcopy dalam CD kepada Sub-bagian Akademik Pascasarjana di Fakultas
sebagai syarat yudisium dan wisuda

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 96


(15) Batas waktu perbaikan tesis (apabila ada perbaikan) paling lama 2 (dua) bulan sejak ujian
tesis dilaksanakan
(16) Apabila dalam waktu 2 (dua) bulan perbaikan tesis belum selesai, mahasiswa diwajibkan
menempuh ujian tesis lagi

Pasal 155
Ujian Tesis

(1) Tesis diuji oleh Tim Penguji Tesis yang terdiri atas Dosen/Tim Pembimbimg Tesis dan
Dosen Penguji Tesis;
(2) Jumlah Tim Penguji Tesis maksimal 4 orang terdiri atas :
a. Satu Pembimbing Tesis dan 3 orang penguji; atau
b. Dua Pembimbing Tesis dan 2 orang Penguji.
(3) Ujian Tesis tidak bisa dianggap sebagai proses Yudisium untuk menentukan masa studi
mahasiswa.
Pasal 156
Evaluasi Kemajuan Belajar

(1) Pemantauan dan evaluasi belajar mahasiswa Pendidikan Pascasarjana didasarkan pada
pencapaian prestasi mahasiswa.
(2) Pemantauan dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dalam 2
(dua) tahap:
a. evaluasi belajar tahap awal;
b. evaluasi belajar tahap akhir.
(3) Evaluasi belajar tahap awal mahasiswa Program Magister dilaksanakan dengan
ketentuan:
a. mahasiswa yang sampai akhir semester 2(dua) tidak mencapai jumlah 15 (lima
belas) sks dan dengan indeks prestasi minimal 3,00 (tiga koma nol nol) tidak
diperkenankan menempuh tesis hingga batas waktu yang ditetapkan
Departemen/Sekolah Bidang Ilmu/Fakultas/Sekolah Pascasarjana Lintas Disiplin;
b. dalam hal batas waktu 1 (satu) semester tambahan mahasiswa tidak dapat mencapai
kemajuan studi sebagaimana dimaksud pada huruf a, mahasiswa yang bersangkutan
tidak diperkenankan melanjutkan studi dan dinyatakan mengundurkan diri atau drop-
out.
(4) Evaluasi belajar tahap akhir mahasiswa Program Magister dilaksanakan dengan
ketentuan:
a. mahasiswa yang sampai akhir semester 3 (tiga) belum menyelesaikan seluruh
kegiatan belajar dengan indeks prestasi paling rendah 3,00 (tiga koma nol nol),
diberikan Surat Peringatan Pertama;
b. mahasiswa yang sampai akhir semester 4 (tiga) belum menyelesaikan seluruh
kegiatan belajar dengan indeks prestasi paling rendah 3,00 (tiga koma nol nol),
diberikan Surat Peringatan Kedua;
c. mahasiswa yang sampai akhir semester 5 (lima) belum menyelesaikan seluruh
kegiatan belajar dengan indeks prestasi paling rendah 3,00 (tiga koma nol nol),
diberikan Surat Peringatan Ketiga dan diberikan kesempatan untuk menyelesaikan
studi paling lama 1 (satu) semester;
d. dalam hal batas waktu 1 (satu) semester tambahan mahasiswa tidak dapat mencapai
kemajuan studi sebagaimana dimaksud pada huruf c, Mahasiswa yang bersangkutan

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 97


tidak diperkenankan melanjutkan studi dan dinyatakan mengundurkan diri atau drop-
out.

Pasal 157
Pengukuran Hasil Studi

(1) Nilai akhir suatu mata kuliah ditentukan berdasarkan hasil ujian dan tugas-tugas lain
yang diberikan dosen;
(2) Dalam hal lebih dari satu jenis evaluasi yang digunakan maka kontribusi tiap jenis data
evaluasi diwujudkan dalam bentuk pembobotan sehingga secara keseluruhan
mencerminkan ciri mata kuliah yang bersangkutan.
(3) Pengukuran hasil studi dinyatakan dalam nilai mutlak yang dikonversi menjadi nilai
relatif yang dinyatakan dalam huruf:
a. A setara dengan 4,00;
b. A- setara dengan 3,75;
c. A/B setara dengan 3,50;
d. B+ setara dengan 3,25;
e. B setara dengan 3,00;
f. B- setara dengan 2,75;
g. B/C setara dengan 2,50;
h. C+ setara dengan 2,25;
i. C setara dengan 2,00;
j. C- setara dengan 1,75;
k. C/D setara dengan 1,50;
l. D+ setara dengan 1,25;
m. D setara dengan 1,00;
n. E setara dengan 0.
(4) Apabila mahasiswa mengundurkan diri dari suatu mata kuliah secara tidak sah, maka
nilai untuk mata kuliah tersebut adalah E;
(5) Nilai yang telah dikonversi dalam nilai huruf dicatat dalam format lembaran kartu hasil
studi;
(6) Seluruh nilai yang telah dicapai oleh seorang mahasiswa digunakan sebagai bahan
evaluasi studi;
(7) Setiap akhir semester mahasiswa diberi laporan hasil studi yang dituangkan dalam kartu
hasil studi.
Pasal 158
Penghitungan Indeks Prestasi

(1) Indeks prestasi mahasiswa ditentukan dari nilai semua mata kuliah yang telah ditempuh
dengan kisaran nilai antara 0 sampai 4. Indeks prestasi dapat dihitung berbasis semester
(disebut indeks prestasi semester) ataupun berbasis kumulatif (disebut indeks prestasi
kumulatif);
(2) Indeks prestasi seorang mahasiswa pada suatu semester menentukan pengambilan beban
studi maksimum semester berikutnya;
(3) Nilai suatu mata kuliah yang dipakai untuk menentukan kelulusan dapat diambil dari
nilai tertinggi atau nilai terakhir tergantung pada kebijakan Fakultas/Sekolah
Pascasarjana;
(4) Indeks prestasi dihitung dengan cara mengkonversi nilai mutlak (nilai angka) ke nilai

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 98


relatif (nilai huruf) yang ekuivalensinya :
a. A = 4,00 (empat koma nol-nol);
b. A- = 3,75 (tiga koma tujuhpuluh lima);
c. A/B = 3,50 (tiga koma limapuluh);
d. B+ = 3,25 (tiga koma duapuluh lima);
e. B = 3,00 (tiga koma nol-nol);
f. B- = 2,75 (dua koma tujuhpuluh lima);
g. B/C = 2,50 (dua koma limapuluh);
h. C+ = 2,25 (dua koma duapuluh lima);
i. C = 2,00 (dua koma nol-nol);
j. C- = 1,75 (satu koma tujuhpuluh lima);
k. C/D = 1,50 (satu koma limapuluh);
l. D+ = 1,25 (satu koma duapuluh lima);
m. D = 1,00 (satu koma nol-nol);
n. E = 0 (nol).
dengan rumus sebagai berikut:

IP =

Pasal 159
Kartu Hasil Studi

(1) Kartu Hasil Studi (KHS) berisi catatan nilai mata kuliah yang diambil oleh seorang
mahasiswa pada suatu semester beserta indeks prestasi dan beban maksimum SKS yang
boleh diambil pada semester berikutnya;
(2) Kartu Hasil Studi (KHS) mahasiswa dapat diakses melalui sistem informasi akademik;
(3) Transkrip nilai resmi dapat diperoleh di Bagian akademik Fakultas/Sekolah Pascasarjana.

Pasal 160
Ujian Susulan

(1) Ujian susulan hanya dapat diselenggarakan berdasarkan alasan-alasan yang bersifat
khusus dan disetujui oleh Ketua Departemen/ Ketua Program Studi
(2) Hal-hal yang bersifat khusus adalah:
a. calon peserta adalah duta universitas yang mengikuti event ilmu pengetahuan,
olahraga, dan kesenian baik nasional-regional-internasional;
b. orangtua kandung/saudara kandung/suami/isteri/anak meninggal dunia, yang
dibuktikan dengan surat kematian dari kantor lurah dan atau rumah sakit;
c. bencana alam;
d. sakit yang harus dibuktikan dengan surat keterangan dokter yang sah;
e. atau alasan lain yang bisa diterima oleh Program Studi/Fakultas/Sekolah.
(3) Waktu dan teknis pelaksanaan ujian susulan ditentukan oleh pengelola Program Studi.

Pasal 161
Syarat Kelulusan

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 99


(1) Mahasiswa dinyatakan lulus program magister apabila memenuhi persyaratan berikut:
a. Jumlah sks minimal 42 sks dan maksimal 50 sks;
b. IPK minimal 3,00;
c. tidak ada nilai D dan/atau E;
d. telah lulus ujian tesis;
e. telah menyerahkan naskah tesis yang telah disahkan oleh Dekan;
f. telah mempunyai satu naskah publikasi ilmiah dari hasil/bagian studi magister yang
dikirimkan (submitted) kepada jurnal ilmiah nasional (terakreditasi) atau
internasional, atau publikasi dalam bentuk prosiding seminar nasional/internasional.
(2) Telah dinyatakan lulus dalam rapat Yudisium yang diselenggarakan Fakultas/Sekolah
Pascasarjana Lintas Disiplin.

Pasal 162
Yudisium

(1) Yudisium adalah rapat yang sengaja diadakan oleh Dekan Fakultas/Sekolah Pascasarjana
untuk menetapkan kelulusan dan predikat kelulusan seorang peserta didik berdasarkan
indeks prestasi kumulatif gabungan keseluruhan proses pendidikan;
(2) Rapat Yudisium mahasiswa Program Magister untuk menetapkan kelulusan
diselenggarakan dengan tata cara sebagai berikut.
a. Mahasiswa yang telah dinyatakan lulus ujian tesis Program Magister mengajukan
usulan yudisium kepada Program Studi terkait, dilampiri dengan kelengkapan berkas
berupa:
1. transkrip nilai selama mengikuti Program Magister yang telah mendapat
pengesahan dari ketua Program Studi;
2. naskah tesis yang telah mendapatkan pengesahan dari tim pembimbing, tim
penguji, dan ketua Program Studi;
3. bukti telah mempunyai publikasi ilmiah/naskah yang layak dimuat dalam jurnal
ilmiah dan persyaratan lain yang diperlukan.
b. Ketua Program Studi terkait melakukan evaluasi dan menyampaikan kelengkapan
berkas sebagai bukti bahwa mahasiswa telah menempuh seluruh beban belajar dan
memiliki capaian pembelajaran lulusan sesuai dengan kurikulum dalam rapat
yudisium Fakultas/Sekolah Pascasarjana Lintas Disiplin yang khusus
diselenggarakan untuk memutuskan kelulusan mahasiswa.
c. Fakultas/Sekolah Pascasarjana Lintas Disiplin melaporkan kelulusan mahasiswa
kepada Universitas guna penerbitan ijazah bagi yang bersangkutan.
(3) Fakultas menentukan predikat kelulusan kepada setiap lulusan Program Magister,
berdasarkan hasil penilaian akhir secara komprehensif yang mencerminkan kinerja
akademik lulusan bersangkutan selama mengikuti proses pendidikan pascasarjana di
universitas;
(4) Predikat kelulusan meliputi:
a. cumlaude (predikat kelulusan dengan pujian);
b. sangat memuaskan (predikat kelulusan tinggi);
c. memuaskan (predikat kelulusan sedang).
(5) Predikat lulusan untuk Program Magister adalah sebagai berikut.
a. Lulusan memperoleh predikat cumlaude (predikat kelulusan dengan pujian), apabila
yang bersangkutan memiliki indeks prestasi kumulatif (IPK) lebih dari 3,75 (tiga

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 100


koma tujuh lima) dan menyelesaikan studi dalam waktu kurang dari atau sama
dengan 5 (lima) semester;
b. Lulusan memperoleh predikat sangat memuaskan (predikat kelulusan tinggi), apabila
yang bersangkutan memiliki indeks prestasi kumulatif (IPK) lebih dari atau sama
dengan 3,51 (tiga koma lima satu) dan kurang dari atau sama dengan 3,75 (tiga koma
tujuh lima), atau yang bersangkutan memiliki indeks prestasi kumulatif (IPK) lebih
dari 3,75 (lima koma tujuh lima) dan menyelesaikan studi dalam waktu lebih dari 5
(lima) semester;
c. Lulusan memperoleh predikat memuaskan (predikat kelulusan sedang), apabila yang
bersangkutan memiliki indeks prestasi kumulatif (IPK) lebih dari atau sama dengan
3,00 (tiga koma nol nol) dan kurang dari 3,51 (tiga koma lima satu).

Pasal 163
Wisuda Program Magister

(1) Wisuda adalah acara yang bersifat seremonial yang hendak ditunjukan kepada publik
bahwa seseorang telah menyelesaikan studi ditingkat universitas;
(2) Wisuda bersifat tidak wajib untuk diikuti oleh mahasiswa yang telah dinyatakan lulus,
namun demikian Wisuda tidak dapat dilaksanakan bagi lulusan yang sengaja menunda
Wisuda sesuai kehendaknya.

Pasal 164
Surat Keterangan Pengganti Ijazah

(1) Alumni yang kehilangan ijazah atau rusak wajib melapor kepada Polisi.
(2) Alumni tersebut mengajukan permohonan yang dilampiri fotokopi tanda bukti laporan
kehilangan ijazah dari polisi kepada Dekan Fakultas/Sekolah untuk memperoleh surat
keterangan pengganti ijazah yang hilang;
(3) Dekan Fakultas/Sekolah mengecek kebenaran status pemohon dan meneruskan kepada
Rektor untuk menerbitkan surat keterangan pengganti ijazah yang hilang;
(4) Rektor atau pejabat yang ditunjuk menugaskan Direktur Pendidikan dan Pengajaran
untuk menyiapkan surat keterangan pengganti ijazah yang hilang dan ditandatangani oleh
Rektor.

BAGIAN VI : DOSEN

Pasal 165
Dosen

(1) Dosen Pengampu Matakuliah jenjang Magister diatur sebagai berikut:


a. Dosen pengampu harus mempunyai kualifikasi formal S3 dengan kompetensi yang
sesuai dengan bidang penugasannya.
b. Satu mata kuliah dapat diampu oleh seorang dosen atau sejumlah dosen yang bidangnya
sesuai dengan mata kuliah yang diampu, yang bekerja dalam satu timuntuk memperoleh
efektivitas proses pembelajaran.
c. Setiap mata kuliah dikoordinasikan oleh seorang dosen tetap yang mempunyai
kompetensi keilmuan yang sesuai dengan tingkat pendidikan, dan/ataujabatan

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 101


fungsional yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.
d. Sebagai bagian dari pengayaan materi perkuliahan, fakultas/sekolah dapat mengundang
dosen/praktisi dari luar Fakultas/Sekolah baik dari dalam maupun luar lingkungan
Universitas;
e. Penugasan dosen/praktisi dari institusi lain, harus mengikuti peraturan dan ketentuan
Universitas.
(2) Dosen Pembimbing Tesis diatur sebagai berikut :
a. Ditetapkan melalui Rapat Departemen yang dihadiri oleh Ketua Pimpinan Departemen,
Ketua Program Studi dan para dosen;
b. Dosen Pembimbing Tesis ditetapkan melalui SK Dekan.
c. Dosen Pembimbing Tesis mempunyai kewajiban sebagai berikut:
1) memberi konsultasi berkualitas di bidang penelitian, meliputi pembuatan usulan
penelitian, pelaksanaan penelitian, dan penulisan tesis;
2) memastikan bobot dan pelaksanaan penelitian sesuai persyaratan yang berlaku dan
tepat waktu;
3) memastikan pemenuhan persyaratan publikasi bagi Mahasiswa;
4) membimbing Mahasiswa dalam jumlah tertentu sesuai dengan aturan yang berlaku.

BAGIAN VII. LAIN-LAIN

Pasal 166
Alih Kredit

(1) Alih kredit adalah mengalihkan sks suatu matakuliah yang secara materi dan kualitas
setara yang telah diambil oleh mahasiswa di Program Studi/Fakultas/Universitas lain
untuk memenuhi sebagian dari beban studi di Program Studi dimana mahasiswa sedang
menempuh program pendidikan;
(2) Matakuliah-matakuliah yang dapat di-alih kredit-kan sepenuhnya adalah kewenangan
Pengelola Program Studi;
(3) Jumlah sks yang dapat dialihkan maksimum 12 sks.

Pasal 167
Matakuliah Defisiensi

(1) Matakuliah defisiensi adalah matakuliah tambahan yang harus diambil oleh mahasiswa
yang dipandang masih defisien dalam beberapa matakuliah dengan tujuan untuk
memberikan bekal dasar dalam mengikuti proses pembelajaran di Program Studi
(2) Jumlah dan jenis matakuliah defisiensi yang harus diambil oleh mahasiswa ditentukan
oleh Pengelola Program Studi
(3) Jumlah sks matakuliah defisiensi akan diatur oleh masing-masing Pengelola Program
Studi sesuai kebidangan S1 mahasiswa
(4) Jumlah sks matakuliah defisiensi tidak diperhitungkan sebagai bagian dari sks yang
merupakan beban studi minimal

Pasal 168

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 102


Pemasukan Nilai
(1) Bagian administrasi akademik Pascasarjana selambat-lambatnya 1 (satu) hari setelah
ujian selesai mengirimkan berkas ujian dengan melampirkan ketentuan batas waktu
koreksi kepada dosen penguji;
(2) Dosen penguji paling lambat 14 (empat belas) hari setelah ujian selesai menyerahkan nilai ke
Bagian administrasi akademik Pascasarjana Fakultas;
(3) Bagian administrasi akademik Pascasarjana segera mengumumkan nilai hasil ujian
paling lambat 2 (dua) hari setelah nilai ujian diterima dari dosen penguji/korektor;
(4) Penundaan nilai ujian terhadap seseorang mahasiswa hanya dapat dibenarkan apabila
mahasiswa yang bersangkutan belum menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen
penguji/korektor di luar ujian tersebut
(5) Jika nilai hasil ujian belum diserahkan oleh dosen korektor dalam batas waktu koreksi
yang ditentukan pada ayat (2) pasal ini maka yang bersangkutan diperingatkan
oleh Pengelola Program Studi supaya menyerahkan nilai paling lambat 3 (tiga) hari
setelah pemberitahuan disampaikan kepadanya;
(6) Jika batas waktu sebagaimana dimaksud oleh ayat (5) pasal ini, nilai hasil ujian belum juga
diserahkan oleh dosen penguji/korektor maka Pengelola Program Studi wajib
memberikan nilai A kepada seluruh mahasiswa peserta ujian yang terkait;

BAB XI
PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR (S-3)

BAGIAN I : TUJUAN DAN KETENTUAN UMUM

Pasal 169
Tujuan Pendidikan
(1) Program Doktor bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang berkualifikasi sebagai
berikut :
a. Pendidikan Pascasarjana jenjang Doktor diselenggarakan dengan tujuan untuk
menghasilkan lulusan yang menguasai filosofi keilmuan dan dapat
mengembangkannya dalam rangka mengabdi kepada kepentingan bangsa dan
kemanusiaan berdasarkan pada nilai-nilai Pancasila dan kebudayaan Indonesia
b. berbudi luhur
c. bersikap terbuka, tanggap terhadap perkembangan ilmu, teknologi, dan kesenian,
serta permasalahan yang dihadapi masyarakat
d. memiliki wawasan dan kemampuan dasar keilmuan dan ketrampilan teknis yang
diperlukan untuk mengadaptasi dan / atau menciptakan metodologi baru yang akan
dipergunakannya dalam melakukan telaah taat kaidah
e. menguasai pendekatan teori, konsep dan paradigma yang paling sesuai dengan bidang
keahliannya
f. akrab dengan permasalahan dan karya serta pemikiran mutakhir para ahli dalam
kawasan keahliannya
g. mampu menggunakan pengetahuan dan ketrampilan dalam kawasan keahliannya
untuk menemukan jawaban dan/atau memecahkan permasalahan yang kompleks
termasuk yang memerlukan pendekatan lintas disiplin

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 103


h. mampu mengkomunikasikan pemikiran serta hasil karyanya baik dengan sejawat
maupun khalayak yang lebih luas
i. mempunyai kemampuan untuk mengembangkan konsep ilmu didalam bidang
keahliannya melalui penelitian
j. mempunyai kemampuan mengelola, memimpin, dan mengembangkan program
penelitian
k. mempunyai kemampuan melakukan pendekatan multidisipliner/ interdisipliner dalam
berkarya dalam bidang keahliannya.

Pasal 170
Penyelenggara Program Studi

(1) Penyelenggaraan Program Doktor :


a. Secara administrasi, penyelenggaraan Program Doktor dikoordinasi oleh Fakultas
b. Secara akademik, penyelenggaraan Program Doktor ditingkat Program Studi
dilaksanakan oleh Pengelola Program Studi dengan jabatan akademik sekurang-
kurangnya Lektor Kepala dan bergelar Doktor
c. Penanggungjawab Program Doktor ditingkat Fakultas dipegang oleh Dekan
(2) Program studi jenjang Doktor dapat diselenggarakan di Fakultas maupun Sekolah
Pascasarjana Lintas Disiplin;
(3) Program Studi jenjang Doktor yang bersifat monodisplin diselenggarakan di Fakultas;
(4) Program Studi jenjang Doktor yang bersifat lintasdisplin, strategis dan merupakan mandat
universitas, diselenggarakan di Sekolah Pascasajana Lintas Disiplin.

Pasal 171
Organisasi Penyelenggara

(1) Pendidikan akademik jenjang Doktor secara administratif-operasional dikoordinasi oleh


Fakultas/Sekolah Pascasrjana bersama Universitas, dan secara akademik-substansial
diselenggarakan oleh Departemen/Program Studi;
(2) Penanggungjawab pendidikan akademik jenjang Doktor adalah Dekan Fakultas/Sekolah
Pascasarjana;
(3) Pelaksanaan program pascasarjana jenjang Doktor dilaksanakan oleh seorang Ketua
Program Studi Magister dan dapat dibantu oleh seorang Sekretaris Program Studi
Magister serta bagian administrasi;
(4) Setiap Departemen dapat menyelenggarakan lebih dari satu Program Studi jenjang
Doktor;
(5) Pemilihan Ketua Program Studi Doktor di Fakultas dilaksanakan melalui rapat pleno
Departemen dan diusulkan kepada Dekan untuk disahkan oleh Rektor;
(6) Pemilihan Ketua Program Studi Doktor di Sekolah Pascasarjana dilaksanakan melalui
rapat pleno Sekolah dan diusulkan kepada Dekan untuk disahkan oleh Rektor.
(7) Masa jabatan Ketua dan Sekretaris Program Studi Doktor monodisiplin maupun lintas
disiplin adalah 4 (empat) tahun dan dapat dipilih kembali untuk maksimum satu kali masa
jabatan.

BAGIAN II : PENERIMAAN MAHASISWA

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 104


Pasal 172
Penerimaan dan Persyaratan Mahasiswa

(1) Penerimaan mahasiswa Jenjang Doktor dilaksanakan sebagai berikut :


d. Penerimaan mahasiswa jenjang Doktor dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang
berlaku di universitas;
e. Pelaksanaan teknis penerimaan mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan oleh universitas, di bawah koordinasi Direktorat Pendidikan dan
Pengajaran.
f. Penerimaan mahasiswa dilaksanakan melalui sistem seleksi penerimaan mahasiswa
baru, dengan mempertimbangkan 3 (tiga) kriteria:
1) prestasi akademik yang diukur dengan nilai Indeks Prestasi calon mahasiswa
pada program pendidikan sebelumnya;
2) potensi akademik yang diukur dengan nilai tes potensi akademik yang masih
berlaku;
3) kemampuan berbahasa Inggris yang diukur dengan nilai tes bahasa Inggris yang
masih berlaku

(2) Calon mahasiswa harus memenuhi persyaratan sebagai berikut.


a. Berijazah Magister atau yang setara dari Program Studi yang terakreditasi dalam
bidang ilmu yang sesuai dan/atau berkaitan dengan Program Doktor yang akan diikuti.
b. Bidang ilmu yang sesuai dan/atau berkaitan ditetapkan oleh Fakultas/Sekolah
Pascasarjana sesuai dengan sifat khas masing-masing Program Studi.
c. Mempunyai Prestasi Akademik yang baik yang ditunjukkan dengan nilai Indeks
Prestasi Kumulatif (IPK).
d. Mempunyai potensi akademik yang baik dan masih berlaku yang ditunjukkan dengan
nilai:
1) Tes Potensi Akademik (TPA);
2) Tes Potensi Akademik Pascasarjana (PAPs); atau
3) Tes lain yang setara dari lembaga penyelenggara dari dalam maupun luar dan
diakui oleh Universitas.
e. Mempunyai Kemampuan Berbahasa Inggris yang baik dan masih berlaku yang
ditunjukkan dengan nilai tes:
1) Academic English Proficiency Test (AcEPT);
2) International English Language Testing System (IELTS);
3) Test of English as a Foreign Language (TOEFL), baik Internet Based Test (IBT)
maupun Institutional Testing Program (ITP);
4) Test of English Proficiency (TOEP); atau
5) Tes lain yang setara dari lembaga penyelenggara dari dalam maupun luar dan
diakui oleh Universitas.
(3) Calon mahasiswa mendaftarkan diri melalui prosedur sebagai berikut.
a. Mengisi dengan benar dokumen/formulir pendaftaran yang disediakan, yang memuat:
1) Rekomendasi bersifat rahasia dari dua orang yang mengenal calon mahasiswa pada
jenjang pendidikan sebelumnya, Dosen Pembimbing Akademik, dan/atau orang
lain yang dianggap berwenang, misalnya atasan tempat kerja calon;
2) Proyeksi keinginan calon mahasiswa mengikuti Program Doktor, yang berisi antara
lain:

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 105


a) usulan penelitian;
b) dosen yang pernah dihubungi terkait usulan penelitian jika ada; dan
c) alasan dan harapan mengikuti program yang dipilih.
b. Melengkapi dokumen bersama formulir pendaftaran, disertai dengan:
1) karya ilmiah yang telah dipublikasikan oleh calon mahasiswa jika ada;
2) surat izin dan/atau tugas belajar dari instansi tempat kerja, bagi calon mahasiswa
yang sudah bekerja;
3) surat keterangan sehat, bebas NAPZA, dan surat keterangan sehat khusus yang
dipersyaratkan untuk calon mahasiswa Program Studi tertentu.
c. Mengirimkan dokumen kepada direktorat yang membidangi pendidikan dan
pengajaran.
(4) Penetapan penerimaan mahasiswa dilakukan jenjang Doktor dilaksanakan oleh
Fakultas/Sekolah Pascasarjana bersama Departemen dan Program Studi dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. Calon mahasiswa dapat diterima sebagai mahasiswa program Doktor apabila
memenuhi persyaratan, dan dilakukan mengikuti prosedur, serta dinyatakan lulus
seleksi berdasarkan kriteria yang ditetapkan Universitas.
b. Memiliki nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK):
1) lebih dari atau sama dengan 3,00 (tiga koma nol nol) untuk Program Studi
terakreditasi A, atau;
2) lebih dari atau sama dengan 3,25 (tiga koma dua lima) untuk Program Studi
terakreditasi B, atau;
3) lebih dari atau sama dengan 3,50 (tiga koma lima nol) untuk Program Studi
terakreditasi C.
c. Memiliki nilai Tes Potensi Akademik (TPA) lebih besar atau sama dengan 500 (lima
ratus) dan nilai Kemampuan Berbahasa Inggris setara dengan nilai Test of English as
a Foreign Language (TOEFL) lebih besar atau sama dengan 450 (empat ratus lima
puluh).
d. Untuk calon mahasiswa asing persyaratan TOEFL dan GPA (IPK) mengikuti
persyaratan yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Internasional
e. Fakultas/Sekolah Pascasarjana bersama Departemen/ Sekolah Bidang Ilmu dan
Program Studi dapat menentukan standar Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), Potensi
Akademik, dan Kemampuan Berbahasa Inggris lebih tinggi daripada standar
Universitas, sesuai tuntutan bidang ilmu.
f. Calon mahasiswa yang tidak memenuhi standar Kemampuan Berbahasa Inggris
dapat diterima sebagai Mahasiswa Program Doktor dengan ketentuan:
1) Dalam waktu paling lama 3 (tiga) bulan pada awal masa studi, mahasiswa dapat
memperbaiki nilai Kemampuan Berbahasa Inggris melalui tes khusus yang
diselenggarakan oleh Universitas atau lembaga lain yang diakui oleh Universitas.
2) Jika dalam hal waktu yang ditetapkan di butir 1) tetap tidak memenuhi kriteria,
pada tahun pertama sejak diterima mahasiswa wajib mengikuti Academic English
Course yang diselenggarakan oleh Universitas atau lembaga lain yang
direkomendasikan oleh Universitas dan mendapatkan sertifikat keikutsertaan.
3) Jika mahasiswa mencapai standar Kemampuan Berbahasa Inggris sebelum waktu
yang ditetapkan pada butir 2), mahasiswa tidak perlu meneruskan keikutsertaan
dalam Academic English Course.

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 106


g. Dalam hal Universitas berdasarkan Keputusan Rektor karena alasan tertentu menerima
mahasiswa yang tidak memenuhi standar nilai dapat disubstitusi dengan persyaratan
lain, yaitu:
1) publikasi ilmiah; atau
2) pengalaman jabatan manajerial yang menunjang bidang ilmunya; atau
3) pengalaman profesional yang menunjang bidang ilmunya.
(5) Memperhatikan persyaratan lain yang ditentukan oleh Fakultas/Sekolah Pascasarjana.

Pasal 173
Prosedur Pendaftaran

(1) Lamaran diajukan secara online ke laman http://um.ugm.ac.id/ dengan mengisi formulir
yang telah disediakan dan mengunggah dokumen sesuai dengan persyaratan dan jadwal
pendaftaran yang sudah ditetapkan.
(2) Pelamar di Fakultas/Sekolah Pascasarjana yang ada syarat tambahan perlu mencermati
laman um.ugm.ac.id yang terhubung dengan laman Fakultas/Sekolah Pascasarjana
terkait.

Pasal 174
Proses Registrasi

(1) Pelamar dapat mengajukan lamarannya sesuai dengan Kalender Akademik yang
ditetapkan oleh DPP UGM dan dapat dilihat pada laman http://um.ugm.ac.id/
(2) Bagi yang ingin memperoleh Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Dalam Negeri dari
Pemerintah, waktu untuk mengajukan lamaran disesuaikan dengan periode anggaran,
dan memenuhi persyaratan dan prosedur khusus yang diatur oleh Direktorat Pendidikan
dan Pengajaran UGM.

Pasal 175
Seleksi Penerimaan

(1) Seleksi didasarkan atas kriteria berikut.


a. Latar belakang pengetahuan yang dimiliki pelamar mencakup:
1) pendidikan formal yang pernah diikuti;
2) lama studi;
3) hasil studi (IPK);
4) karya ilmiah yang pernah ditulis; dan
5) kegiatan lain yang ada kaitannya dengan bidang studi yang diikutinya.
b. Kualitas usulan penelitian.
c. Kesesuaian usulan penelitian yang diajukan pelamar dengan bidang ilmu di Program
Studi yang dituju.
d. Kepribadian dan integritas calon.
e. Persyaratan lain yang ditentukan oleh Fakultas/Sekolah Pascasarjana terkait.
(2) Seleksi penerimaan calon peserta Program Doktor dilakukan dalam rapat di tingkat
Fakultas/Sekolah Pascasarjana, yang dipimpin oleh Dekan atau yang mewakili,
beranggotakan Ketua Program Studi, dan 3 – 6 dosen Program Pendidikan Doktor dalam
Program Studi terkait.

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 107


(3) Rapat membahas kelayakan pelamar untuk menjadi peserta Program Pendidikan Doktor,
rencana usulan penelitian, dan apabila pelamar diterima dilanjutkan dengan
pembentukan Tim Promotor, dan penetapan mata kuliah dan/atau tugas akademik
sekaligus dosen pengampunya yang ditetapkan bersama Tim Promotor.
(4) Hasil seleksi dilaporkan oleh Dekan ke DPP UGM.
(5) Keputusan diterima atau tidaknya pelamar diberitahukan kepada pelamar oleh DPP
UGM.

Pasal 176
Registrasi

(1) Pelamar yang diterima harus mendaftarkan diri sebagai mahasiswa Pendidikan Doktor di
Subbagian Akademik Direktorat Pendidikan dan Pengajaran UGM sesuai dengan jadwal
dan persyaratan pendaftaran ulang yang telah ditetapkan dan dapat dilihat pada laman
http://um.ugm.ac.id/, dengan mengisi formulir pendaftaran ulang.
(2) Pelamar yang diterima harus membayar biaya pendidikan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
(3) Pada saat pendaftaran ulang, pelamar harus membawa dan menunjukkan ijazah Sarjana
dan Magister beserta transkrip asli dan kelengkapan lainnya kepada Direktorat
Pendidikan dan Pengajaran UGM untuk diverifikasi.
(4) Setiap calon mahasiswa program Doktor yang dinyatakan lulus seleksi/diterima sebagai
mahasiswa baru oleh Universitas Gadjah Mada harus melakukan pembayaran dan
pendaftaran ulang/heregistrasi hingga tanggal yang ditentukan sesuai dengan prosedur
yang telah ditetapkan Universitas. Apabila tidak melakukan pendaftaran
ulang/heregistrasi, dianggap mengundurkan diri.
(5) Mahasiswa program Doktor yang tidak melakukan heregistrasi/pembayaran kewajiban
biaya studi pada setiap semesternya sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh
Universitas dianggap mangkir.

BAGIAN IV
KURIKULUM

Pasal 179
Kurikulum

BAGIAN V
PROSES PEMBELAJARAN

Draft Peraturan Akademik Universitas Gadjah Mada –Desember 2019 108

Anda mungkin juga menyukai