Anda di halaman 1dari 3

Lembar Tanggapan Notulensi Sidang Perencanaan Tambang II

Kelompok Sublevel Stoping 1

Kegiatan Sidang Perencanaan Tambang 2


Anggota Widy Hanifianto - 12118008
Ervin Christian - 12118010
Siwi Adwitiya Hadi - 12118016
M. Thariq Azis Faisal - 12118025
Jeffri Putra - 12118061
Hari/Tanggal Rabu, 22 Mei 2022
Pukul 10.00 WIB
Tempat R. Seminar Kecil - Ruang 2

No. Uraian Rapat Tanggapan


A Aspek Geoteknik, Hidrologi dan
Hidrogeologi

1 Analisis yang dilakukan pada Untuk pemodelan dengan menggunakan software Phase2 untuk analisis
Phase2 untuk crosscut diulang kestabilan dengan numerik pada lubang development crosscut sudah
sesuai sequence penambangan dihitung ulang dengan menerapkan squence penambangan. Dimana pada
untuk dilihat kestabilan secara software Phase2 dilakukan dengan cara membuat stage untuk tahap
real-time . Ada kesalahan pembukaan lubang bukaan. Hasil analisis dapat dilihat pada sub bab
pemodelan numerik tidak 5.1.2.3.3 terkait analisis secara numerik menggunakan software Phase2
menggunakan sequence (hal. 56) Sedangkan hasil pemodelan Phase2 berupa nilai strength factor
penambangan. Harus dihitung dan juga total displacement dapat dilihat pada Lampiran C.3 dan C.4 (hal.
ulang. 245 ) untuk litologi Monzonit, Lampiran C.5 dan C.6 (hal. 252 ) untuk litologi
Gneiss, serta Lampiran C.7 dan C.8 (hal. 259) untuk litologi Vein.

2 Perbaiki perhitungan debit air Sudah diperbaiki perhitungan debit air tanah dengan mengganti rumus.
tanah Dapat dilihat pada Tabel 5.35 (hal. 78)

3 Perbaiki perhitungan head pompa Sudah diperbaiki perhitungan head pompa dengan menghilangakn head
total pada perhitungan karna merupakan suatu kesatuan. Dapat dilihat
pada Tabel 5.47 (hal. 86)

B Aspek Rencana Penambangan

1 Terkait sequencing , ketika Untuk kestabilan dari secondary stope sendiri dilakukan dengan pemodelan
menambang secondary stope Phase2. Dan setelah dikaji dan dihitung ulang, dengan parameter material
apakah dimensi stope berikutnya backfilling seperti tertera pada Tabel 6.37 Parameter Material Backfill
dapat tetap stabil dengan dimensi (hal. 142) diperoleh hasil analisis seperti pada sub bab 6.4.2 (hal. 142)
awal? Perlu dilakukan perhitungan terkait kestabilan material backfill . Serta untuk hasil pemodelan numerik di
kembali apakah kekuatan dinding Phase2 berupa nilai strength factor dari secondary stope maupun material
backfill mampu menahan rencana backfill dapat dilihat pada Lampiran C.10 (hal. 267)
penambangan pada sequence
selanjutnya. Coba dikaji lagi
2 Terkait perhitungan kestabilan Untuk pemodelan dengan menggunakan software Phase2 untuk analisis
stope penambangan, ada kestabilan dengan numerik pada lubang bukaan stope sudah dihitung ulang
kesalahan pemodelan numerik dengan menerapkan squence penambangan. Dimana pada software
dimana tidak menggunakan Phase2 dilakukan dengan cara membuat stage untuk tahap pembukaan
sequence penambangan. Harus lubang bukaan stope . Hasil analisis dapat dilihat pada sub bab 6.4.2 (hal.
dihitung ulang 142) Sedangkan hasil pemodelan Phase2 berupa nilai strength factor dari
stope penambangan dapat dilihat pada Lampiran C.10 (hal. 267)

3 Asumsi durasi siklus peledakan Durasi siklus peledakan development sudah diperbaiki dengan menambah
development salah (kurang waktu waktu untuk pemindahan boom jumbo drill dari satu lubang ke lubang
untuk pemindahan boom jumbo selanjutnya. Maka dari itu, total kebutuhan waktu 1 siklus peledakan
drill dari satu lubang ke lubang development berubah menjadi 20 jam yang sebelumnya dari 18 jam sub
selanjutnya) bab 6.2.3.1 (hal.109)

4 Ketika menambang secondary Sebelumnya kekuatan UCS material backfill adalah 6 Mpa, sedangkan
stope, maka dinding kiri dan kekuatan UCS batuan awal litologi vein adalah 9 Mpa. Maka dari itu, telah
kanan front adalah material direvisi bahan material backfill dengan kekuatan UCS mendekati kekuatan
backfill, apakah yakin aman UCS batuan awal litologi vein dengan konsekuensi curing time menjadi lebih
dengan dimensi stope yang sama? besar. Perhitungan ini telah dilakukan pada sub bab 6.4.1 (hal. 141)
(melihat perbedaan kekuatan
material backfill dan dinding
batuan asli)

5 Kesalahan dalam pemodelan Telah dilakukan revisi pemodelan dimana material properties dikali
geoteknik wastedump yang koefisien 0.5 dan luas distributed load disesuaikan dengan lebar ban alat
seharusnya menggunakan berat yang melintasi daerah wastedump. Selain itu, limit failure dikecilkan
parameter kekuatan litologi sehingga failure hanya akan terjadi pada daerah timbunan (tidak sampai ke
terkait yang sudah loose bedrock). Hasil revisi pemodelan dapat dilihat pada Lampiran C.11 (hal.267)
(dilemahkan sekitar 0.5 kalinya),
distributed load yang terlalu besar
dan tidak masuk akal, serta
seismic load yang terlalu besar.
Selain itu, harusnya failure tidak
sampai ke bedrock, hanya lereng
timbunannya saja.

6 Tidak ada perhitungan waktu Sudah dihitung untuk waktu pengangkutan material dari front
pengangkutan material dari front penambangan menuju wastedump dan stockpile dengan ADT. Dapat dilihat
penambangan ke waste dump pada Tabel 6.52 (hal.152), Tabel 6.55 (hal.153), Tabel 6.58 (hal. 154), Tabel
ataupun stockpile sehingga harus 6.62 (hal. 156), Tabel 6.64 (hal. 157)
dihitung.

7 Debu yang dihasilkan dari front Debu yang dihasilkan dari front development dan produksi sudah dihitung
development dan produksi (emisi berdasarkan data tonase material overburden dan tonase ore yang
blasting) harus dihitung diperoleh setiap tahunnya menggunakan persamaan McPherson (1993).
Kebutuhan udara per front development dan produksi tertera pada laporan
sub bab 6.3.1, Tabel 6.14 hingga 6.31 (hal. 121 - 129)
8 Cek keberadaan strata gas pada keberadaan strata gas pada tambang emas sudah ditentukan dengan
tambang emas ketentuan seperti yang tertera pada sub bab 6.3 (hal. 118) serta rumus
perhitungan strata gas pada sub bab 6.3.1 (hal. 119)

9 Merincikan perhitungan Perhitungan kebutuhan udara sudah dirincikan untuk kebutuhan udara
kebutuhan udara total, kebutuhan total, kebutuhan udara per front development dan produksi pada sub bab
udara development dan produksi 6.3.1, Tabel 6.14 - 6.31 (hal. 121 - 129)
agar sinkron dengan kebutuhan
main fan

10 Mempertimbangkan kembali Pada stope diperlukan auxiliary fan Korfmann dGAL 14-1100/1100 dengan
apakah diperlukan fan tambahan jumlah seperti yang tertera pada laporan Tabel 6.36 (hal.134)
pada stope karena dimensinya
yang besar

11 Karena kemungkinan gas Saat ini sudah terdapat teknologi yang memungkinkan kami
berbahaya, dapat mengoperasikan alat gali-muat dan alat angkut dari jarak jauh seperti yang
mempertimbangkan untuk terdapat pada tambang bawah tanah PT Freeport yaitu Loader Remote
membeli alat LHD yang dapat Minegem. Diperlukan biaya yang lebih mahal karena teknologi tersebut
dikendalikan dari luar tambang masih jarang diaplikasikan di Indonesia sehingga tidak kami terapkan pada
sehingga tidak membahayakan perusahaan kami
pekerja

C Aspek Pengolahan dan


Pemurnian

1 Perhitungan material balance Sudah dihitung material balance antara kebutuhan waste, tailing, air yang
dihitung kembali untuk nanti akan menjadi input untuk pembuatan material backfill, dan sisa nya
pengolahan dibuang ke TSF. Dapat dilihat pada Tabel 5.38 (hal.81), Tabel 7.2-7.3 (hal.
169-170)

2 Transport dari pabrik pengolahan Sudah direvisi untuk transportasi produk pengolahan ke pabrik pemurnian
ke logam mulia belum dipikirkan. menggunakan campuran transport darat dan udara. Dapat dilihat pada Bab
7.7 (hal. 171)

D Aspek Pemasaran

1 Harus diperbaiki sistem Sudah diperbaiki menjadi pemasaran hanya pada dalam negeri dan produk
pemasaran pemurnian akan dipasarkan oleh PT Abizar Gold Mining sendiri sebagai
logam mulia. Dapat dilihat pada Bab 12.2 tentang Prospek Pemasaran (hal.
212)

E Aspek Analisis Kelayakan

1 Perhitungan WACC masih Semua kompenen WACC sudah diperbaiki dan sudah sesuai mengacu pada
mengacu pada amerika, harus Indonesia. Dapat dilihat pada sub bab 13.6.1 dan juga pada Tabel 13.6-13.7
diperbaiki (hal. 219-220)

Anda mungkin juga menyukai