PSB Gabungan
PSB Gabungan
Pendahuluan
Dalam modul sebelumnya, Anda telah mempelajari beberapa proses peubahan
sosial. Selanjutnya, Anda perlu juga mempelajari arah perubahan dan modernisasi
yang sangat penting dalam pembangunan yang tercakup dalam modul ini. Arah
perubahan dan modernisasi perlu diupayakan agar tidak mengakibatkan dampak
negatif terhadap kehidupan masyarakat, tetapi justru dapat memberikan manfaat
kepada masyarakat. Hal-hal yang dijelaskan dalam modul ini antara lain: arah
perubahan, pengertian modernisasi, disorganisasi, transformasi, dan proses dalam
modernisasi, dan persyaratan modernisasi.
Kompetensi khusus yang harus Anda capai setelah mempelajari modul ini
adalah Anda mampu:
1. menjelaskan arah perubahan
2. menjelaskan pengertian modernisasi
3. menjelaskan disorganisasi, transformasi, dan proses dalam modernisasi
4. menjelaskan persyaratan modernisasi.
Arah Perubahan
Jika seseorang mempelajari perubahan sosial perlu mengetahui ke arah mana
perubahan itu bergerak. Yang sudah tentu, adalah bergerak meninggalkan factor yang
diubah. Setelah meninggalkan factor itu, mungkibn perubahan akan bergerak menuju
bentuk yang baru atau mungkin berubah ke bentuk yang sudah ada di masa lampau.
Bagi masyarakat Indonesia, perubahan itu diarahkan ke usaha modernisasi dalam
pemerintahan, angkatan bersenjata, pendidikan, dan industrialisasi yang disertai
usaha untuk menemukan nilai luhur kepribadian Indonesia. Perubahan ini merupakan
contoh dari dua arah yang berlangsung pada waktu yang sama dalam masyarakat,
yaitu perubahan yang bersifat material dan immaterial.
Modernisasi
a. Pengertian Modernisasi
c. Persyaratan Modernisasi
Latihan
Jawablah pertanyaan di bawah ini secara singkat:
1. Menjelaskan arah perubahan
2. Jelaskan pengertian modernisasi
3. Jelaskan disorganisasi, transformasi, dan proses dalam modernisasi
4. Jelaskan beberapa persyaratan modernisasi.
Rangkuman
Hal-hal yang telah diuraikan dalam bab ini adalah arah perubahan sosial dan
modernisasi. Selanjutnya juga dijelaskan secara rinci tentang pengertian modernisasi,
J W School,
modernisasi adalah suatu
transformasi, suatu
perubahan masyarakat
dalam segala aspek-
aspeknya.
Alex Inkeles, 9 ciri manusia modern.
Pendahuluan
3. Tata kelakuan (mores). Tata kelakuan adalah kebiasaan yang dianggap sebagai
cara berperilaku dan diterima sebagai norma pengatur. Tata-kelakuan di satu
pihak memaksakan suatu perbuatan dan di lain pihak melarangnya, sehingga
secara langsung merupakan alat agar anggota masyarakat menyesuaikan
perbuatannya dengan tata-kelukan tersebut. Penyimpang atau pelanggaran tata-
kelakuan ini akan mendapat hukuman. Contoh, bagi orang yang melakukan
4. Adat istiadat (customs). Adat istiadat adalah tata kelakuan yang kekal dan kuat
integrasinya dengan pola-pola perilaku masyarakat. Jika adat dilanggar,
sanksinya keras dan dapat mengakibatkan penderitaan bagi pelanggarnya.
Contoh, hukum adat yang melarang terjadinya penceraian antara suami-isteri
yang berlaku pada umumnya di Lampung. Jika hal itu dilakukan juga, maka
tidak hanya yang bersangkutan yang tercemar namanya, tertapi seluruh keluarga
dan bahkan seluruh sukunya. Untuk menghilangkan kecemaran tersebut
diperlukan suatu upacara adat khusus yang membutuhkan biaya yang sangat
besar. Biasanya orang yang melakukan pelanggaran tersebut dikeluarkan dari
masyarakatnya.
4. Menimbulkan rasa takut kepada anggota yang melanggar atau menyimpang dari
norma-norma masyarakat.
5. Menciptakan sistem hukum, yaitu sistem tata-tertib dengan sanksi yang tegas
bagi pelanggar.
6. Lembaga sosial mempunyai suatu tradisi yang tertulis maupun yang tidak
tertulis.
1. Dari sudut perkembangan lembaga sosial dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu
(1) crescive institutions dan (2) enacted institutions.
Crescive institutions adalah lembaga yang paling primer, merupakan
lembaga yang secara tidak sengaja tumbuh dari adat-istiadat masyarakat. Contoh:
hak milik, lembaga perkawinan, agama, dan lain-lain.
Enacted institutions adalah lembaga yang secara disengaja dibentuk untuk
memenuhi tujuan tertentu. Contoh: lembaga hutang-piutang, lembaga
perdagangan, lembaga pendidikan, yang kesemuanya berakar dari kebiasaan
masyarakat. Pengalaman melaksanakan kebiasaan ini kemudian disistematisasi
dan diatur untuk kemudian dituangkan dalam lembaga-lembaga yang disayahkan
oleh pemerintah.
2. Dari sudut nilai-nilai yang diterima oleh masyarakat, lembaga sosial dibagi
menjadi (1) basic institutions dan (2) subsidiary institutions.
Basic institutions adalah lembaga yang dianggap sangat penting untuk
memelihara dan mempertahankan tata-tertib dalam masyarakat. Contoh:
keluarga, sekolah-sekolah.
Subsidiary institutions adalah lembaga yang dianggap kurang peting olah
masyarakat. Contoh: kegiatan-kegiatan rekreasi.
4. Dari sudut penyebarannya, lembaga sosial dapat dibedakan menjadi (1) general
institutions dan (2) restricted institutions.
General institutions adalah lembaga yang hampir dikenal di seluruh dunia.
Contoh: agama, negara, bangsa, dan lain-lain.
Restricted institutions adalah lembaga sosial yang terbatas dikenal dan
diakui oleh masyarakat tertentu saja. Contoh: agama Islam, Katolik, Hindu,
Buda, dan lain-lain.
5. Dari sudut fungsinya, lembaga sosial dapat dibagi menjadi (1) operatif\ve
institutions dan (2) regulative institutions.
Operative institutions adalah lembaga sosial yang menghimpun pola-pola
atau cara-cara yang diperlukan untuk memcapai tujuan lembaga yang
bersangkutan. Contoh: lembaga industrialisasi.
Regulative institutions adalah lembaga sosial yang bertujuan mengawasi
adat-istiadat atau tata-kelakuan yang tidak menjadi bagian mutlak dari lembaga
tersebut. Contoh: lembaga hukum, kejaksaan, pengadilan, dll.
Rangkuman
Dalam bab ini telah dijelaskan hal-hal sebagai berikut: pengertian lembaga
sosial, fungsi lembaga sosial, proses penumbuhan lembaga sosial, ciri utama lembaga
sosial, dan jenis lembaga sosial.
Menurut Soekanto (1993), lembaga sosial adalah himpunan norma-norma
segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok di dalam kehidupan
mesyarakat.
Lembaga sosial mempunyai beberapa fungsi, antara lain: (1) memberikan
pedoman kepada anggota masyarakat, bagaimana mereka harus bertingkah laku atau
bersikap, (2) menjaga keutuhan masyarakat, (3) memberi pegangan kepada
masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial (social control).
Selanjutnya pengendalian sosial dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai
berikut: (1) mempertebal keyakinan anggota masyarakat akan kebaikan norma-norma
masyarakat yang berlaku, (2) memberikan penghargaan kepada anggota masyarakat
yang taat, (3) memberikan rasa malu dalam diri atau jiwa anggota jika mereka
menyimpang, (4) menimbulkan rasa takut kepada anggota yang melanggar,
(5) menciptakan sistem hukum, yaitu sistem tata-tertib dengan sanksi yang tegas bagi
pelanggar.
Daftar Pustaka
Soekanto, Soerjono. 1983. Teori Sosiologi tentang Perubahan Sosial. Penerbit Rineka
Cipta. Jakarta.
------------------------. 1993. Sosiologi Suatu Pengantar. Penerbit PT. RajaGrafindo
Persada. Jakarta.
B
SUSAHNYA
JADI PENYULUH…………….
munanto haris 5
DASAR HUKUM
munanto haris 6
*
munanto haris
7
Lanjutan …..
munanto haris
8
PENGERTIAN KELOMPOK TANI
munanto haris 9
Ciri-Ciri Kelompoktani
munanto haris 12
Persiapan Penumbuhan Kelompoktani
munanto haris 17
Prinsip/Proses
Penumbuhan
Pendekatan
(Tokoh Masyarakat)
Pengukuhan
Oleh Kep. Desa
1. Adanya kepentingan dan tujuan bersama,
2. Penumbuhan kelompoktani dapat dari :
a) kelompok-kelompok/organisasi sosial yang
sudah ada,
b) petani dalam satu wilayah, dapat berupa satu
dusun atau lebih, satu desa atau lebih,
c) berdasarkan domisili atau hamparan anggota
kelompoktani 20 sampai 25 petani atau
disesuaikan dengan kondisi lingkungan
masyarakat dan usahataninya.
munanto haris 19
Lanjutan
munanto haris 20
munanto haris 21
1. Kebebasan, : menghargai para petani untuk
berkelompok sesuai keinginan dan kepentingannya.
2. Keterbukaan, : penyelenggaraan penyuluhan
dilakukan secara terbuka antara penyuluh dan pelaku
utama serta pelaku usaha;
3. Partisipatif, : semua anggota terlibat dan memiliki hak
serta kewajiban yang sama dalam mengembangkan
serta mengelola kelompoktani, guna terwujudnya
kemandirian kelompoktani.
munanto haris
22
Lanjutan …..
• Kepemimpinan
• Kewirausahaan
• Manajerial
Kemitraan
Usaha
Kemitraan
Kelompok Gabungan Kemitraan
Petani Usaha
tani Kelompok Usaha
tani
munanto haris 25
Bagan Alur Kerja Gapoktan untuk Poktan
Produk Pembiayaan
GABUNGAN
KELOMPOKTANI RDKK
Pupuk
RDKK
munanto haris 26
FUNGSI GAPOKTAN
PENGEMBANGAN
SOSIALISASI KEMAMPUAN
KEBIJAKAN ADVOKASI
KELEMBAGAAN
PENUMBUHAN
PENGEMBANGAN
KEPEDULIAN
JARINGAN
MASYARAKAT
PELEMBAGAAN
PENATAAN SISTEM
KELEMBAGAAN PERENCANAAN
PARTISIPATIF
PENGUATAN
AKUNTABILITAS
KELEMBAGAAN
LEMBAGA
SOSIAL/KEMASYARAKATAN
LEMBAGA
SOSIAL/KEMASYARAKATAN
Pengertian Kebudayaan
Menurut Taylor, E.B. (1871) kebudayaan adalah kompleks yang mencakup
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat, dan lain-lain
kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai
anggota masyarakat.
Sementara itu, menurut Selo Soemardjan dan Soemardi, kebudayaan adalah
hasil karya, rasa, cipta masyarakat. Karya menghasilkan teknologi dan kebudayaan
kebendaan atau kebudayaan jasmaniah (material cultural) yang diperlukan oleh
manusia untuk menguasai alam sekitarnya, agar hasilnya dapat disumbangkan untuk
keperluan masyarakat. Rasa dapat mewujudkan segala kaidah dan nilai sosial yang
diperlukan untuk mengatur masalah masyarakat yang lebih luas. Hal-hal yang
termasuk rasa adalah agama, ideologi, kesenian, dan semua unsur yang merupakan
ekspresi jiwa manusia. Cipta merupakan kemampuan mental, kemampuan berpikir
yang menghasilkan filsafat dan ilmu pengetahuan. Rasa dan cipta dinamakan
kebudayaan rohaniah (spiritual atau immaterial culture).
.
Unsur-unsur Kebudayaan
Menurut Kluckhohn dalam karyanya berjudul Universal Catagories of
Culture, kebudayaan mempunyai tujuh unsur, yaitu:
Kebudayan (Suprijanto) 72
4. Bahasa. Termasuk bahasa lisan dan bagasa tertulis.
6. Sistem pengetahuan.
Kebudayan (Suprijanto) 73
1. alat-alat produksi
2. senjata
3. wadah (tempat)
4. makanan dan minuman
1. pakaian dan perhiasan
2. tempat berlindung dan perumahan
3. alat-alat transpor.
Manusia dan masyarakat memerlukan kepuasan baik di bidang material
maupun spiritual. Kebutuhan-kebutuhan tersebut untuk sebagian dapat dipenuhi oleh
kebudayaan yang bersumber pada masyarakat itu sendiri.
Karya masyarakat dapat mewujudkan norma dan nilai sosial yang sangat
diperlukan untuk mengatur tata-tertib dalam pergaulan masyarakat atau hubungan
antar anggota masyarakat. Karsa dapat diartikan sebagai daya upaya manusia yang
dapat digunakan untuk melindungi terhadap kekuatan-kekuatan buruk dalam
masyarakat.
Kebiasaan yang baik dapat dijadikan patokan bagi orang lain, diakui dan
diikuti orang lain dan bahkan dapat menjadi peraturan. Semenyara itu, pola perilaku
dan norma sosial akan dilakukan jika seorang berhubungan dengan orang-orang lain.
Kebiasaan tidak dilakukan dalam hubungannya dengan orang lain.
Jika manusia sudah dapat mempertahankan diri dan menyesuaikan diri
terhadap alam, dan dapat hidup dengan manusia-manusia lain dengan damai, maka
timbullah keinginan manusia untuk menciptakan sesuatu untuk mengekspresikan
perasaan dan keinginannya kepada orang lain, hal mana juga merupakan fungsi
kebudayaan. Jadi kebudayaan merupakan wadah manusia mengekspresikan perasaan
dan jiwanya.
Kebudayan (Suprijanto) 74
1. Kebudayaan terwujud dan tersalurkan lewat perilaku manusia.
2. Kebudayaan telah ada terlebih dahulu mendahului lahirnya suatu generasi
tertentu, dan tidak akan mati dengan habisnya generasi yang bersangkutan.
Jika sesorang ingin memahami sifat hakikat kebudayaan yang esensial, maka
terlebih dahulu harus memecahkan pertentangan-pertentangan yang ada di dalam sifat
itu:
Kebudayan (Suprijanto) 75
TipeKebudayaan Khusus yang Mempengaruhi Bentuk
Kepribadian
Ada beberapa tipe kebudayaan khusus yang mempengaruhi bentuk
kepribadian seseorang, atara lain:
2. Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda (urban an rural way of life).
Contoh, anak kota pada umumnya lebih berani untuk menonjolkan diri di antara
teman-temannya dan sikapnya lebih terbuka untuk menyesuaikan diri dengan
perubahan sosial dan kebudayaan tertentu. Sementara itu, anak dari desa lebih
mempunyai sikap percaya diri dan lebih banyak mempunyai sikap menilai (sense
of value).
3. Kebudayaan khusus kelas sosial. Di dalam setiap masyarakat akan ditemui
lapisan sosial yang berbeda. Masing-masing kelas sosial mempunyai
kebudayaannya masing-masing, yang menghasilkan kepribadian yang tersendiri
pada setiap diri anggotanya. Misalnya, cara berpakaian, etiket dalam pergaulan,
cara mengisi waktu senggang, bahasa yang dipergunakan, dan lain-lain.
Gerak Kebudayaan
Kebudayan (Suprijanto) 76
Yang dimasud gerak kebudayaan adalah gerak manusia yang hidup di dalam
masyarakat yang menjadi wadah kebudayaannya. Gerak manusia terjadi karena ia
mengadakan hubungan dengan manusia lain, yang dapat berbentuk hubungan antara
individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok lain, atau kelompok
dengan individu. Di sini yang akan dijelaskan hanyalah salah satu proses gerak
kebudayaan, yaitu tentang akulturasi.
Akulturasi terjadi jika suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu
dihadapkan pada unsur-unsur suatu kebudayaan asing yang berbeda sedemikian rupa,
sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu lambat-laun diterima dan diolah ke dalam
kebudayaannya sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaannya
sendiri. Proses migrasi besar-besar yang terjadi pada masa lalu mempermudah
berlangsungnya akulturasi. Beberapa masalah yang menyangkut proses akulturasi:
3. Pada umumnya generasi muda dianggap sebagai individu yang cepat menerima
unsur-unsur kebudayaan asing yang masuk melalui proses akulturasi. Sebaliknya
Kebudayan (Suprijanto) 77
generasi tua dianggap sebagai orang-orang yang kolot yang sukar menerima hal-
hal yang baru.
4. Dalam suatu masyarakat yang terkena proses akulturasi selalu ada kelompok
individu yang sukar sekali atau bahkan tidak dapat menyesuaikan diri dengan
perubahan yang terjadi. Perubahan dalam masyarakat dianggap oleh kelompok
itu sebagai keadaan krisis yang membahayakan keutuhan masyarakat. Jika
mereka berada di pihak yang kuat maka proses perubahan mungkin dapat
ditahannya. Namun, jika mereka berada di pihak yang lemah, maka mereka
hanya dapat menunjukkan sikap yang tidak puas.
Latihan
Jawablah pertanyaan di bawah ini secara singkat:
1. Jelaskan pengertian kebudayaan.
2. Jelaskan unsur-unsur kebudayaan.
3. Jelaskan fungsi kebudayaan bagi masyarakat.
4. Jelaskan sifat hakikat kebudayaan.
5. Jelaskan tipe khusus kebudayaan yang mempengaruhi kepribadian.
6. Jelaskan gerak kebudayaan.
Rangkuman
Kebudayan (Suprijanto) 78
Dalam bab ini telah dijelaskan hal-hal sebagai berikut: pengertian
kebudayaan, unsur-unsur kebudayaan, fungsi kebudayaan bagi masyarakat, sifat
hakikat kebudayaan, tipe khusus kebudayaan yang mepengaruhi kepribadian dan
gerak kebudayaan.
Menurut Taylor, E.B. (1871) kebudayaan adalah kompleks yang mencakup
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat, dan lain-lain
kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai
anggota masyarakat. Sementara itu, menurut Selo Soemardjan dan Soemardi,
kebudayaan adalah hasil karya, rasa, cipta masyarakat.
Menurut Kluckhohn dalam karyanya berjudul Universal Catagories of
Culture, kebudayaan mempunyai tujuh unsur, yaitu: (1) Peralatan dan perlengkapan
hidup manusia, (2) mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi, (3) sistem
masyarakat, (4) bahasa, (5) kesenian, (6) sistem pengetahuan dan (7). religi atau
sistem kepercayaan.
Sifat hakikat kebudayaan tersebut adalah sebagai berikut: (1) kebudayaan
terwujud dan tersalurkan lewat perilaku manusia, (2) kebudayaan telah ada terlebih
dahulu mendahului lahirnya suatu generasi tertentu, dan tidak akan mati dengan
habisnya generasi yang bersangkutan, (3) kebudayaan diperlukan oleh manusia dan
diwujudkan dalam tingkah-lakunya, (4) kebudayaan mencakup aturan-aturan yang
berisikan kewajiban-kewajiban, tindakan-tindakan yang diterima dan ditolak,
tindakan-tindakan yang dilarang dan yang diizinkan.
Ada beberapa tipe kebudayaan khusus yang mempengaruhi bentuk
kepribadian seseorang, atara lain: (1) kebudayaan khusus atas dasar faktor
kedaerahan, (2) cara hidup di kota dan di desa yang berbeda (urban an rural way of
life, (3) kebudayaan khusus kelas sosial, (4) kebudayaan berdasarkan agama, (5)
kebudayaan berdasarkan profesi.
Daftar Pustaka
Soekanto, Soerjono. 1983. Teori Sosiologi tentang Perubahan Sosial. Penerbit Rineka
Cipta. Jakarta.
Kebudayan (Suprijanto) 79
------------------------. 1993. Sosiologi Suatu Pengantar. Penerbit PT. RajaGrafindo
Persada. Jakarta.
Kebudayan (Suprijanto) 80
Kebudayan (Suprijanto) 81
Kebudayan (Suprijanto) 82
Kebudayan (Suprijanto) 83
Kebudayan (Suprijanto) 84
SIFAT – SIFAT BUDAYA
Budaya memiliki sifat universal, artinya terdapat sifat-sifat
umum yang melakat pada setiap budaya, kapan pun dan di mana
pun budaya itu berada. Sifat-sifat itu adalah sebagai berikut:
Pendahuluan
Dalam modul sebelumnya, Anda telah mempelajari kwbudayaan. Selanjutnya
dalam perubahan sosial ada hal yang sangat pening, yaitu interaksi sosial. Tanpa
interaksi sosial tidak akan terjadi peubahan sosial. Dalam modul ini, Anda dapat
mempelajari pengertian interaksi sosial, interaksi sosial sebagai faktor utama dalam
kehidupan sosial, syarat-syarat terjadinya interaksi sosial, dan bentuk=bentuk
interaksi sosial.
Di masyarakat terdapat bentuk-bentuk interkasi sosial ayng berlangsugn
antara berbagai suku-bangsa atau golongan. Dengan memahami kondisi-kondisi yang
dapat mempebgaruhi bentuk-bentuk intereksi sosial, maka diharapkan pengetahuan
tersebut dapat disumbangkan pada usaha pembinaan bangsa dan masyarakat.
Interaksi sosial merupakan faktor utama kehidupan sosial, karena tanpa
interaksi sosial taka akan ada kehidupan bersama. Bertemunya orang perorangan
secara badaniah saja, tanpa adanya saling bekerja sama, saling berbicara untuk
mencapai tujuan bersama, tidak akan menghasilkan pergaulan hidup dalam suatu
kelompok sosial. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa interaksi sosial tersebut
merupakan dasar terjadinya proses sosial.
Kompetensi khusus yang harus Anda capai setelah mempelajari modul ini
adalah Anda mampu:
1. menjelaskan pengertian interaksi sosial
2. menjelaskan interaksi sosial sebagai faktor utama dalam kehidupan sosial
3. menjelaskan syarat-syarat terjadinya interaksi sosial
4. menjelaskan bentuk-bentuk interaksi sosial.
Bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial, oleh karena interaksi
sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Bentuk lain dari
proses sosial hanyalah merupakan bentuk-bentuk khusus dari interaksi sosial.
Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang
menyangkut hubungan antara orang perorangan, antara kelompok-kelompok
manusia, maupun antara orang perorang dengan kelompok manusia (Kimball Young
dan Raymond, W. Mack). Interaksi sosial dimulai pada saat dua orang bertemu.
Mereka saling menegur, berjabatan tangan, saling berbicara, atau bahkan mungkin
berkelahi. Aktivitas-aktivitas semacam itu merupakan bentuk-bentuk interaksi sosial.
Untuk terjadinya suatu interaksi sosial, individu-individu tidak harus berbicara satu
sama lain. Walaupun mereka tidak saling berbicara atau tidak saling menukar tanda-
tanda, interaksi sosial telah terjadi, oleh karena masing-masing sadar akan adanya
pihak lain yang menyebabkan perubahan-perubahan dalam perasaan maupun syaraf
orang-orang bersangkutan. Kesemuanya menimbulkan kesan di dalam pikiran
seseorang, yang kemudian menentukan tindakan apa yang akan dilakukan.
1, antara orang-perorang
1. Proses asosiatif
Proses asosiatif (processes of association) dapat dibagi menjadi tiga bentuk
khusus, yaitu: (a) kerja sama, (b) akomodasi, dan (3) asimilasi dan akulturasi.
a. Kerja sama
b. Akomodasi
Akomodasi mempunyai dua arti, yaitu (1) menunjuk pada suatu keadaan
dalam arti adanya keseimbangan dalam interaksi antara orang-perorang atau
kelompok–kelompok manusia dalam hubungannya dengan nilai-nilai atau norma-
norma sosial yang berlaku dalam masyarakat, dan (2) untuk menunjuk pada suatu
c. Asimilasi
Akulturasi
Akulturasi
Proses dapat dibagi menjadi tiga bentuk khusus, yaitu: (a) persaiangan, (b)
kontravensi, dan (c) pertentangan atau konflik.
a. Persaingan
1) Persaingan ekonomi
2) Persaingan kebudayaan
4) Persaingan ras.
b. Kontravensi
c. Pertentangan
1). Penyebab:
a) Perbedaan antar individu
b) Perbedaan kebudayaan
c) Perbedaan kepentingan
d) Perbedaan sosial.
2) Bentuk:
a) Pertentangan pribadi
b) Pertentangan rasial
c) Pertentangan antar kelas sosial
d) Pertentangan politik
e) Pertentangan bersifat internasional.
Agar lebih jelas, berikut ini digambarkan beberapa proses sosial akibat
interaksi sosial.
Publik Publik
Fitnah
Kekerasan Kekerasan
Ancaman Ancaman
Latihan
Perubahan Sosial
Alvin L.Bertrand : Perubahan sosial pada dasarnya
tidak dapat diterangkan oleh dan berpegang teguh
pada factor yang tungga.
Robin William : pendapat dari paham determinisme
monofaktor kini sudah ketinggalan zaman dan ilmu
sosiologi modern tidak akan menggunakan
intrepertasi sepihak.
a. Bentuk perubahan sosial
1. Perubahan Sosial yang Cepat dan lambat
Perubahan sosial yang cepat disebut Revolusi. Dikatakan
revolusi jika memenuhi beberapa syarat
Harus ada keinginan umum untuk melakukan suatu perubahan
Adanya seorang pemimpin atau sekelompok orang yang
dianggap mampu memimpin masyarakat tersebut
Pemimpin yang dapat menampung keinginan masyarakat
Pemimpin tersebut harus menunjukan suatu tujuan tersebut
Harus ada momentum yaitu saat dimana segala keadaandan
faktor sudah tepat untuk memulai suatu gerakan
2. Perubahan yag besar dan perubahan yang kecil
Perubahan social yang besar pada umumnya adalah
perubahan yang akan membawa pengaru yang besar
pada masyarakat
Perubahan social yang kecil adalah perubahan yang
terjadi pada unsur struktur sosial yang tidak membawa
akibat yang langsung pada masyarakat.
3. Perubahan Yang Direncanakan dan tidak
direncanakan
Perubahan yang direncanakan adalah perubahan yang
terjadi di dalam masyarakat dan hal ini terjadi karena
telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak yang
menginginkan adanya perubahan
. Faktor Penyebab Perubahan Sosial
1. Dari dalam
Bertambah atau berkurangnya penduduk.
Pertambahan penduduk yang amat cepat akan
mengakibatkan perubahn dalm struktur masyarakat
Sedangkan berkurangnya penduduk akan berakaibat
kekosongan dalam pembagian kerja
Penemuan Baru : Proses sosial kebudayaan yan besar
dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama disebut inovasi
Pertantangan masyarakat ( pertentangan individu dengan
kelompok maupun kelompok dengan kelompok)
Terjadinya pemberontakan atau revolusi Menyababkan
berubahnya segala cara yang berlaku pada lembaga
masyarakat.
2. Dari Luar
Lingkungan alam Fisik yang berada disekitar manusia :
Bencana alam yang terjadi mengakibatkan masyrakat
sangat terpaksa pindah ketempat lain.
Terjadinya perang : berakibat munculnya perubahan
suku atau Negara yang kalah
Pengaruh kebudayaan asing : mempengaruhi
terjadinya perubahan pada masyarakat yang kena
pengaruhnya
Faktor Pendorong Poses Perubahan
Menurut Soerjono Soekanto
Kontak dengan kebudayaan lain. Difusi Adalah proses
penyebaran unsure kebudayaan dari individu dengan
individu lain.
Sistem Pendidikan Formal yang maju : pendidikan
memberikan nilai tertentu bagi ndividu untuk
memberikan wawasan serta hal baru
Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan-
keinginan untuk maju
Toleransi terhadap perbuatan yang menyimpang
Sistem terbuka pada lapisan masyarakat : dapat
menimbulkan terdapat gerk social yang vertikal yang luas
Adanya penduduk yang heterogen : Mudah terjai konflik
yang menjadi pendorong perubahan dalam masyarakat
Ketidakpuasan masyarakat pada bidang tertentu : akan
menyebabkan revolusi pada lingkungan masyarakat
Adanya Orientasi Kemasa depan : Menggunakan
pemikiran Munculnya perubahan dalam sisteem social
yang ada.
Faktor Penghalang Proses Perubahan
Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat
Sikap Masyarakat yang tradisional : membanggakan
Atau mempertahankan tradisi lama.
Adanya kepentingan yang telah tertanam dengan
kuatnya
Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain
Adanya Prasangka buruk terhadap hal Baru : pernah
mengalami hal yang paling pahit dari suatu
masyarakat lain
Adanya hambatan yang bersifat ideologis : usaha
untuk merubah unsure kebudayaan yang rohaniah
Adat atau kebiasaan : perilaku yang sudah menjadi
adat yang selalu dipatuhi dan dijalankan dengan baik.
Kekuatan Pengganggu Bersumber Dari
Kekuatan di dalam masyarakat yang bersaing untuk
memperoleh dukungan seluruh masyarakat dalam
proses pembangunan. Dapat menimbulkan
perpecahan yang dapat mengganggu pelaksanaan
pembangunan
Kesulitan atau kekompleksaan perubahan yang
berakibat lambatnya penerimaan masyarakat terhadap
perubahan yang dilakukan.
Perbaikan gizi, Keluarga berencana, konservasi hutan
dll, adalah beberapa contoh dari bagian itu
Kekurangan sumber yang diperlukan dalam bentuk :
Kekurangan Pengetahuan
Tenaga Ahli
Keterampilan
Pengertian
Biaya
Sarana dan lain lain
Kesimpulan
1. interaksi social adalah hubungan timbal balik yang
saling mempengaruhi.
2. interaksi sosial di bagi menjadi tiga macam yaitu:
a. interaksi antara individu dan individu
b. interaksi antara induvidu dengan dan kelompok
c. interaksi sosial antara kelompok dan kelompk
interaksi sosial .
3. ciri dari interaksi sosial adalah
3. ciri dari interaksi sosial adalah
a. jumlah pelakunya lebih dari satu
b. terjadi komunikasi di antara pelaku melalui kontak
sosial
c. mempunyai maksud dan tujuan yang jelas
d. di laksanakan melalui suatu pla sistem sosial
tertentu
4. perubahan sosial adalah adanya perubahan
diketahui bila kita melakukan suatu perbandingan
dengan menelaah suatu waktu yang lampau.
5. bentuk perubahan sosial
a. perubahan sosial yang cepat dan lambat
b. perubahan yang besar dan perubahan yang kecil
c. perubahan yang di rencanakan dan tidak di
rencanakan
6. faktor penyebab perubahan sosial ada dari dalam dan
ada juga yang dari luar.
Saran
Dalam kehidupan manusia di dunia ini tidak akan lepas
dari kehidupan masyarakat, maka kita sebagai manusia
yang hidup bermasyarakan harus menyadari bahwa kita
hidup tidak mungkin sendirian.
Untuk itu marilah kita menjadi warga masyarakat yang
baik dengan berinteraksi antar individu dengan individu
lain, antar individu dengan kelompok, bahkan kelompok
dengan kelompok agar terjalin persatuan dan kesatuan
dalam kehidupan masyarakat.
FAKTOR- FAKTOR YANG
MENDORONG INTERAKSI SOSIAL
Sugesti berlangsung
apabila seseorang
memberi pandangan atau
sikap yang dianutnya,
lalu diterima oleh orang
lain.
sugestimuncul ketika si
penerima sedang dalam
kondisi yang tidak netral
sehingga tidak dapat berpikir
rasional. Segala anjuran atau
nasihat yang diberikan
langsung diterima dan diyakini
kebenarannya.
Orang yang berwibawa,
karismatik
Orang yang memiliki kedudukan
lebih tinggi dari yang disugesti
Kelompok mayoritas terhadap
kelompok minoritas.
iklan di media massa
Terhambatnya daya berpikir
kritis.
Kemampuan berpikir terpecah
belah
Orang yang ragu-ragu dan
pendapat yang searah
• Identifikasi
Identifikasi merupakan kecenderungan atau
keinginan seseorang untuk menjadi sama
dengan pihak lain (meniru secara keseluruhan).
Contohnya,
CONTOH IDENTIFIKASI
• biasanya pemain bulu tangkis junior
punya pemain idola. Setiap idolanya
bertanding, dia akan mengamati
secara cermat bagaimana gaya dan
strategi bermain idolanya tersebut.
Kemudian ia meniru dan yakin bisa
menjadi seperti idolanya.
Simpati
Simpati merupakan suatu proses di
mana seseorang merasa tertarik kepada
pihak lain. Melalui proses simpati, orang
merasa dirinya seolah-olah berada
dalam keadaan orang lain dan
merasakan apa yang dialami, dipikirkan,
atau dirasakan orang lain tersebut..
Contohnya, ketika ada tetangga yang
sedang tertimpa musibah, kita ikut
merasakan kesedihannya dan berusaha
untuk membantunya
• Empati
Empati merupakan simpati mendalam
yang dapat mempengaruhi kejiwaan dan fisik
seseorang. Empati mampu merasakan kondisi
emosional orang lain.
• Contohnya, seorang pria baru saja
menjenguk keluarganya yang mengalami
kecelakaan, pria tersebut kemudian jatuh
sakit karena selalu membayangkan dan
memikirkan kejadian yang menimpa
keluarganya
BAB 11
LAPISAN MASYARAKAT
Pendahuluan
Dalam modul sebelumnya, Anda telah mempelajari interaksi sosial. Dalam
mempelajari perubahan sosial. tidaklah lengkap jika tidak mempelajari lapisan
masyarakat, karena lapisan masyarakat ini dapat mendorong terjadinya mobilitas
sosial, terutama bagi anggota masyarakat yang tidak puas terhadap status sosialnya
berusaha menaikkan status sosialnya.
Lapisan masyarakat biasanya tergantung pada sistem nilai yang berlaku serta
berkembang dalam masyarakat. Jika orang mempunyai sesuatu yang dinilai tinggi
oleh maysrakatnya, maka orang itu ditempatkan pada lapisan masyarakat yang tinggi
pula.
Bentuk-bentuk lapisan masyarakat ini berbeda-beda dan banyak. Lapisan
masyarakat ini tetap ada dalam semua masyarakat, baik dalam maysarakat kapitalis,
komunis, maupun demokratis. Pada masyarakat yang bersahaja, biasanya sistem
lapisan sosial juga sederhana, seperti pembedaan berdasarkan jenis kelamin,
pemimpin dan yang dipimpin, dan kekayaan. Sebaliknya, pada masyarakat yang
kompleks, maka sistem lapisan masyarakatnya juga lebih kompleks.
Hal-hal yang akan dijelaskan dalam modul ini antara lain: prngerrtian lapisan
masyarakat, terjadinya lapisan maysarkat, sifat sistem lapisan masyarakat, dasar
lapisan masyarakat, unsure-unsur lapisan masyarakat, dan monilitas sosial.
Kompetensi khusus yang harus Anda capai setelah mempelajari modul ini
adalah Anda mampu:
1. menjelaskan pengertian lapisan masyarakat
2. menjelaskan terjadinya lapisan masyarakat
3. menjelaskan sifat sistem lapisan masyarakat
4. menjelaskan dasar lapisan masyarakat
5. menjelaskan unsur-unsur lapisan masyarakat
3. Campuran
Ukuran tersebut di atas tidaklah bersifat mutlak, tetapi masih ada ukuran-
ukuran lain yang dipergunakan dalam masyarakat. Walaupun demikian, ukuran-
ukuran di atas sangat menentukan, yakni sebagai dasar timbulnya sistem lapisan
dalam masyarakat tertentu. Lapisan atas masyarakat di kehidupan sehari-hari sering
disebut “elit”, dan biasanya, elit merupakan golongan kecil dalam masyarakat yang
mengendalikan masyarakat tersebut.
Terdapat dua unsur dalam sistem lapisan masyarakat, yaitu kedudukan (status)
dan peranan (role). Agar mendapatkan gambaran yang lebih jelas, ke dua unsur
tersebut akan dibicarakan di bawah ini.
a Kedudukan (status)
b. Peranan (Role)
2. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu
dalam masyarakat sebagai organisasi.
3. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi
struktur sosial masyarakat.
Pasien
Petugas keamanan
Tersangka
Jaksa Hakim
POLISI
Pengacara Petugas
pemasyarakatan
Warga masyarakat
1. Hampir tidak ada masyarakat yang sifat sistem lapisannya mutlak tertutup, di
mana sama sekali tidak ada mobilitas sosial verikal. Walaupun mobilias vetikal
hampir-hampir tidak kelihatan, namun proses tadi pasti ada.
3. Mobilitias sosial vertikal yang umum berlaku bagi semua masyarakat tidak ada,
setiap masyarakat mempunyai ciri-cirinya sendiri bagi mobilitas sosial
vertikalnya.
4. Laju mobilitas sosial yang disebabkan oleh faktor-faktor ekonomi, politik, dan
pekerjaan adalah berbeda.
Latihan
Jawablah pertanyaan di bawah ini secara singkat:
1. Jelaskan pengertian lapisan masyarakat.
2. Jelaskan terjadinya lapisan masyarakat.
Rangkuman
Hal-hal yang telah dijelaskan di bab ini antara lain: pengertian lapisan sosial,
pengertian lapisan masyarakat, sifat sistem lapisan masyarakat, dasar lapisan
masyarakat, unsur-unsur lapisan masyarakat, dan mobilitas sosial.
Menurut Pitirim A. Sorokin lapisan masyarakat (social stratification) adalah
pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat
(hirarkis). Perwujudannya adalah kelas-kelas tinggi dan kelas yang lebih rendah.
Pembentukan lapisan ada yang tidak disengaja, tetapi ada yang disengaja.
Lapisan yang tidak disengaja timbul dengan sendirinya berdasarkan kepandaian,
tingkat umur, sifat keaslian keanggotaan kerabat seorang kepala masyarakat, dan
mungkin juga harta pada batas-batas tertentu. Sementara itu, sistem lapisan yang
sengaja disusun untuk mencapai tujuan bersama biasanya berhubungan dengan
pembagian kekuasaan dan wewenang resmi dalam organisasi-organisasi formal
Sifat lapisan sosial pada dasarnya ada dua macam, yaitu sifat tertutup dan
terbuka. Tertutup, jika individu dari lapisan yang rendah tidak dapat berpindah ke
lapisan yang lebih tinggi. Terbuka, jika terdapat kesempatan bagi individu untuk naik
ke lapisan yang lebih tinggi.
Pada umumnya, sebagai dasar atau ukuran lapisan masyarakat adalah:
(1) kekayaan, (2) kekuasaan, (3) kehormatan, (3) dan ilmu pengetahuan atau
kepandaian.
Lapisan masyarakat mempunyai dua unsur, yaitu kedudukan atau status dan
peranan atau role. Kedudukan adalah unsur yang statis, sedangkan peranan adalah
unsur yang dinamis dari kedudukan.
Mobilitas sosial adalah geraknya atau berpindahnya individu atau obyek
sosial lainnya dari lapisan yang satu ke lapisan yang lain. Mobilitas sosial terdiri atas
Daftar Pustaka
Soekanto, Soerjono. 1983. Teori Sosiologi tentang Perubahan Sosial. Penerbit Rineka
Cipta. Jakarta.
------------------------. 1993. Sosiologi Suatu Pengantar. Penerbit PT. RajaGrafindo
Persada. Jakarta.