Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem TN B Gastritis Eva Nur
Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem TN B Gastritis Eva Nur
OLEH
NIM. 2022035148
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-nya kepada kita semua, sehingga berkat karunia-nya
penulis dapat menyelesaikan tugas akhir karya ilmiah yang berjudul “Asuhan
Keperawatan Gangguan Sistem Pencernaan: Gastritis Pada Tn. B Di Rsi Nashrul Ummah
Lamongan
Dalam penyusunan tugas ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih
banyak pada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas akhir karya
ilmiah ini sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan ini. Tidak lupa juga kami
ucapkan terima kasih kepada :
1. Ketua STIKES Dra. Hj. Soelijah Hadi, M.Kes.M.M
2. Kaprodi S1 Keperawatan Sylvie Puspita, S.Kep.,Ns.,M.Kep
3. Dosen Pengampu Mata Kuliah Berpikir Kritis dan Proses Keperawatan Sylvie
Puspita, S.Kep.,Ns.,M.Kep dan Gevi Mellya Sari, S.Kep.,Ns.,M.Kep
Tiada gading yang tidak retak, demikian pula dengan penulisan Askep ini,
penulis menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan. penulis akan sangat
berterima kasih dan menerima dengan senang hati masukan, kritik dan saran dari
pembaca untuk menyempurnakan tugas karya ilmiah ini.
Harapan penulis semoga tugas ini bermanfaat bagi kita semua dan semoga
amal kebaikan kita semua dibalas oleh Allah SWT
Lamongan, November 2022
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................................................1
LAPORAN PENDAHULUAN..............................................................................................................2
A. KONSEP Gastritis....................................................................................................................2
B. Tinjauan Konsep Asuhan Keperawatan..................................................................................7
BAB II............................................................................................................................................16
LAPORAN KASUS...........................................................................................................................16
A. Pengkajian.........................................................................................................................16
Data Fokus................................................................................................................................28
B. Diagnosa Keperawatan.....................................................................................................30
C. Rencana Tindakan Keperawatan.......................................................................................31
D. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan.........................................................................34
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................c
1
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Konsep Gastritis
1. Pengertian
atau pendarahan pada mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronis,
difusi atau local merupakan inflamasi pada dinding gaster terutama pada
peradangan dari mukosa lambung seperti teriris atau nyeri pada ulu hati.
2. Penyebab Gastritis
sebagai berikut :
a. Gastritis Akut
pepsin dan HCl adalah faktor agresif, terutama pepsin mileu pH< 4 sangat
2
agresif terhadap mukosa lambung, keduanya merupakan produk utama
Bahan iritan seperti rokok, alkohol, dan aspirin akan menimbulkan efek
mukosa barrier dan terjadi difusi balik ion histamin (H+), histamin (H+)
b. Gastritis kronik
diketahui secara pasti tetapi ada dua faktor predisposisi penting yang bisa
Syphilis, infeksi parasit dan infeksi virus. Gastritis non infeksi meliputi
gastropati akibat zat kimia dan gastropati uremik yang terjadi akibat gagal
3. Patofisiologi
Zat iritatif yang masuk ke dalam lambung akan mengiritasi mukosa lambung.
sekresi mukosa yang berupa HCO3, dimana zat ini akan berikatan dengan
3
NaCl sehingga terbentuk HCl dan NaCO3 yang meningkatkan asam
lambung. Peningkatan ini memberikan efek mual dan muntah, maka akan
erosi terjadi sampai pada lampisan pembuluh darah maka akan terjadi
akibatnya akan terjadi atropi kelenjar epitel dan hilangnya sel parietal dan sl
chief. Kehilangan sel-sel tersebut akan menurunkan produksi HCl dan Pepsin
dimana fungsi intrinsiknya akan menurun dan dinding lambung juga akan
dan ulserasi.
yang bersifat korosif sehingga dapat merusak sel sel epitel mukosa dan juga
4
menurunkan sekresi bikarbonat mukus oleh lambung sehingga kemampuan
4. Manifestasi Klinik
Nyeri, pedih atau rasa terbakar/ tertusuk/ teriris di uluhati, dapat juga
dibelakang tulang dada atau menjalar ke belakang (punggung). Rasa sakit ini
dapat berkurang, tetap atau bertambah jika perut diisi makanan (sesudah
makan). Pada penderita sakit maag/ gsatritis berkurang setelah muntah. Rasa
sakit ini ada yang dirasakan pada pagi/ siang hari, dan ada juga yang
5
dirasakan terutama pada malam hari, sampai-sampai penderita terbangun dari
5. Komplikasi
6. Patogenesis
Disamping itu sekresi asam lambung juga terpacu suasana asam yang
(Mimh, 2016).
7. Pengobatan
6
Penyakit gastritis dapat ditangani sejak awal, yaitu mengkonsumsi makanan
lunak dalam porsi kecil, berhenti mengkonsumsi makanan pedas dan asam,
kuman tersebut. (Mimh, 2016). Indikasi yang telah disetujui secara universal
8. Penatalaksanaan
alkohol dan makanan pedas sampai gejala berkurang bila pasien akan makan
mencerna makanan yang sangat asam atau alkali, pengobatan terdiri dari
diperlukan untuk
7
mengangkat jaringan perforasi. (Potter dan Perry, 2016).
1. Pengkajian
teratur, misal setiap jam pada pasien kritis. Teknik pengkajian meliputi :
lain: a) keluhan utama; biasanya pada penyakit gastritis ini, nyeri di ulu
hati dan perut sebelah kanan bawah sering menjadi alasan pertama
spiritual
b. Pemeriksaan fisik
3) B1(breath) : takhipnea
1) Aktivitas / Istirahat
aktivitas)
2) Sirkulasi
9
- warna kulit pucat, sianosis (tergantung pada jumlah kehilangan
darah)
status syok,
3) Integritas ego
perhatian
4) Eliminasi
feses.
perdarahan.
10
- haluaran urine : menurun, pekat.
5) Makanan / Cairan
duodenal).
Tanda : muntah dengan warna kopi gelap atau merah cerah, dengan
6) Neurosensi
kelemahan.
7) Nyeri / Kenyamanan
11
- nyeri epigastrum kiri sampai tengah / atau menyebar ke punggung
terjadi 1-2 jam setelah makan dan hilang dengan antasida (ulkus
gaster).
kurang lebih 4 jam setelah makan bila lambung kosong dan hilang
psikologis.
8) Keamanan
9) Penyuluhan / Pembelajaran
perdarahan GI.
12
Masalah kesehatan yang lama misal : sirosis, alkoholisme,
2. Diagnosa Keperawatan
Keperawatan
13
hipovolemia Setelah dilakukan Manajemen cairan 1.
berhubungan tindakan keperawatan Penuhi kebutuhan
dengan intake 3x24jam, individual. Anjurkan
yang tidak Klien Dapat klien untuk minum
mencapai Intake (dewasa :
adekuat dan
cairan membaik 40-
output cair
Kriteria Hasil : 60 cc/kg/jam).
yang berlebih
Mempertahankan 2.Awasi tanda-tanda vital,
(mual dan evaluasi turgor kulit,
muntah) volume cairan
adekuat dengan pengisian kapiler dan
dibuktikan oleh membran mukosa
3. Pertahankan tirah
mukosa bibir
baring,
lembab, turgor kulit
mencegah muntah dan
baik, pengisian tegangan pada defekasi
kapiler berwarna 4. Berikan terapi IV
merah muda, input line sesuai indikasi
5. Kolaborasi pemberian
cimetidine dan ranitidine
14
Intoleransi Setelah dilakukan Terapi akrifitas
aktifitas b/d tindkaan keperawatan 1. Observasi sejauh
kelemahan selama 3 x 24 jam Klien mana klien dapat
fisik dapat mencapai : melakukan aktivitas.
Toleransi aktifitas 2. Berikan lingkungan
membaik yang tenang.
Kriteria hasil : - 3. Berikan bantuan
Klien dapat dalam aktivitas.
beraktivitas tanpa 4. Jelaskan
bantuan, pentingnya beraktivitas
- saturasi bagi klien.
oksigen dalam rentang 5. Tingkatkan tirah
normal baring atau duduk dan
- T Tujuan : Klien
berikan obat sesuai dengan
dapat beraktivitas.
indikasi klien melakukan
Kriteria hasil : - Klien
dapat sesuatu sendiri.
beraktivitas tanpa
bantuan,TTV dalam
rentang normal
Ansietas b/d Setelah dilakukan Reduksi cemas
perubahan tindakan keperwatan 1. Awasi respon fisiologi
status misalnya: takipnea,
palpitasi, pusing, sakit
15
kesehatan,anca man kematian mencapai ; Kontrol 2.Dorong pernyataan takut
dan nyeri. cemas dan ansietas, berikan
Kriteria hasil : umpan balik.
-Mengungkapkan 3. Berikan informasi yang
perasaan dan akurat.
pikirannya secara 4.Berikan lingkungan yang
terbuka -Melaporkan tenang untuk istirahat.
berkurangnya cemas 5. Dorong orang
dan takut terdekat untuk tinggal
-Mengungkapkan dengan pasien.
mengerti tentang 6. Tunjukan teknik
proses penyakit relaksasi.
-Mengemukakan luar, meningkatkan
menyadari terhadap relaksasi, dapat
apa yang meningkatkan
diinginkannya yaitu keterampilan koping.
menyesuaikan diri
terhadap perubahan
fisiknya
A. Pengkajian
1. Biodata Klien
Identitas Klien
Identitas Penanggung
Nama Lengkap : Ny. R
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : IRT
Hubungan dengan klien : Istri
Alamat : Kel.Plosowahyu
muntah :
P : rasa nyeri terasa setelah telat makan dan makan makanan pedas
b. Faktor pencetus
Klien mengatakan nyeri terjadi sejak 3 hari yang lalu dan terjadi saat telat
seperti Milanta.
Klien mengatakan tidak pernah dioperasi dan dirawat di rumah sakit sebwelumnya,
klien tidak ada riwayat alergi dengan obat-obatan maupun makanan, klien tidak
19
4. Genogram
K eterangan :
: l ak i-laki
: Perempuan
: Meninggal
20
: Klien
: Tinggal serumah
Keterangan :
5. Pemeriksaan fisik
klien yang terjadi setelah menderita suatu penyakit bilamana ditemukan kondisi yang
patologis.
Kondisi pasien lemah, kesadaran kompos mentis, pemeriksaan tanda tanda vital
pernapasan 24 kali/menit, suhu badan 37,1 0C, Tinggi Badan 156 cm dan berat
b. Kepala
Bentuk Kepala bulat, tidak ada massa, keadaan kulit kepala bersih tidak ada lesi
dan ketombe, klien merasa pusing dan mual, rambut lebat, distribusi merata,
c. Mata
21
Mata simetris kiri dan kanan, tidak ada edema, ptosis, sklera tidak ikterik,
konjungtiva merah muda, pupil isokor, visus 6/6, pergerakan bola mata baik,
d. Telinga
Simetris Kiri dan Kanan, tidak ada secret, tidak ada secret, tidak ada serumen,
ketajaman pendengaran baik (tes arloji), tidak ada tinnitus dan tidak ada nyeri
telinga.
e. Hidung
Simetris kiri dan kanan, tidak ada perdarahan luar, tidak ada secret, fungsi
f. Mulut
Fungsi bicara baik tidak ada hambatan, bibir lembab, posisi ovula normal tidak ada
radang, keadaan tonsil baik, tidak ada stomatitis, warna lidah merah muda, lidah
bersih, mulut sedikit bau, graham lengkap, gigi bersih, tidak ada kesulitan
membedakan rasa.
g. Leher
Mobilitas leher tidak kaku, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada
pembesaran Kelenjar Limfe, tidak ada distensi vena jugularis, tidak nyeri pada
trakhaea.
22
h. Thoraks
1) Paru paru
Bentuk dada normal chest, pengembangan simetris, tidak ada retraksi, tidak
terdapat tanda jejas, vokal fremitus teraba kiri dan kanan paru, perkusi kesan
2) Jantung
Iktus kordis terlihat normal tidak terdapat pembesaran jantung, nyeri dada
tidak ada, bunyi jantung normal tidak ada bunyi jantung tambahan.
i. Abdomen
Warna kulit sawo matang, tidak ada distensi abdomen, ostomi tidak ada, peristaltik
12x/menit, kesan perkusi abdomen timpani, nyeri tekan pada area lambung.
j. Ekstremitas
Tidak ada atropi otot, tidak ada purpura/ekimosis, tidak ada lesi, pigmentasi dan
luka, tidak mengalami tremor, tidak ada varises dan edema, turgor kulit normal
CRT 2 detik, kekuatan otot : 5, tonus otot baik, kekuatan sendiri baik dan tidak
terdapat nyeri.
a. Kebutuhan Oksigenasi
Tidak ada batuk , dispnea, orthopnea dan tidak menggunakan alat bantu
pernafasan.
23
b. Kebutuhan nutrisi
24
Minum 1300cc
Makan 90cc
Cairan intavena Tidak ada 500cc
Obat cair Tidak ada 500cc
Total 3210 cc
Output Cairan
Sensibel water loss (SWL)
BAK 1300cc
BAB 150cc
Cairan stoma Tidak ada
Drainase Tidak ada
Insensible water loss (IWL) IWL : 15 cc X
77/24
= 43,230
Pernafasan 150cc
Kulit
Peningkatan suhu tubuh Tidak ada Tidak ada
Lain lain Tidak ada Tidak ada
Total output 2,048 CC
Input-output 1114 cc
d. Kebutuhan eliminasi
Buang air kecil
Keterangan Sebelum Sakit Setelah Sakit
Frekuensi BAK 5-6x/ Hari 4-5x/ hari
Pancaran
Jumlah <_ 1300-1500 cc <_ 1300 cc
Warna Bening Kuning
Dysuria Tidak ada Tidak ada
Nokturia Tidak ada Tidak ada
Perasaan penuh pada Iya Tidak ada
kandung kemih
Perasaan setelah BAK Lega
Kesulitan memulai Tidak ada
berkemih
Dorongan berkemih Ada Tidak ada
25
Lain-lain Tidak ada Tidak ada
Kemampuan menahan Ya Ya
defekasi
Mengejan yang kuat saat Ya Ya
defekasi
Laim-lain
f. Kebutuhan aktivitas
Keterangan Sebelum Sakit Setelah Sakit
Kegiatan rutin Berkebun Duduk dan
istirahat
Waktu senggang Berkendara Duduk, baring
Kemampuan berjalan Baik Baik
Kemampuan merubah posisi saat Baik Baik
berbaring
Kemampuan berubah posisi : Baik Baik
berbaring ke duduk
26
Kemampuan mempertahankan Baik Baik
posisi duduk
Kemampuan berubah posisi : Baik Baik
duduk ke berdiri
Kemampuanmempertahankan Baik Baik
posisi berdiri
Kemampuan berjalan Baik Baik
Kemampuan alat bantudalam Tidak ada Tidak ada
pergerakan
Despnea setelah beraktivitas Tidak Ya
Ketidaknyamanan setelah
beraktivitas
Pergerakan lambat Tidak ya
2. Berpakaian
keterangan Sebelum sakit Setelah sakit
Motivasi dalam perawatan diri Baik Baik
menganti pakaian
27
Kebersihan pakaian Terjaga Terjaga
Frekuensi mengganti pakaian Baik/ mandiri Baik/ mandiri
3. Makan
4. Eliminasi
h. Kebutuhan keamanan
1) Riwayat paparan terhadap kontaminan : Tidak ada
2) Riwayat perdarahan : Tidak ada perdarahan
3) Riwayat pemeriksaan dengan media kontras : Rontgen
4) Pemasangan kateter IV dalam waktu lama : Tidak pernah
8) Imobilitas : Tidak
9) Luka pada kulit / jaringan : Tidak ada
i. Kebutuhan kenyamanan :
29
5) Intensitas nyeri : Skala 6
j. Kebutuhan seksualitas
Keterangan Sebelum Sakit Setelah Sakit
Perubahan aktivitas seksual Tidak ada Tidak ada
6) Pola pemecahan klien yang digunakan bila mempunyai masalah: terbuka pada
keluarga
9) Organisasi kemasyarakatan yang diikut :tidak ada , sebagai apa: tidak ada
30
10) Lain-lain : tidak ada
l. Kebutuhan spiritual :
6. Terapi medis
Terapi yang didapatkan saat ini adalah infus RL 28 tetes permenit, injeksi ranitidin 1
7. Pemeriksaan penunjang
HB : 11,6
Data Fokus
Umur : 50 Tahun
31
sedikit 5. TTV : TD;100/70mmHg,
5. Klien mengatakan tidak mengerti cara RR;20x/m, HR; 80x/m; T;
pengobatan penyakit saat ini 37,10C)
6. Skala nyeri : 6 (nyeri sedang) 6. Terpasang infus RL 28 tetes
permenit
Sumber : pengkajian yang di olah
Analisis Data
32
mual dan muntah kurang informasi kurangnya informasi
Klien mengatakan kesehatan kurangnya tentang penyakit yang
minumnya sedikit 3- pengetahuan diderita.
4 gelas perhari DO :
KU lemah
Terpasang infus RL
28 tetes per menit
HR : 88x/m
B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri Akut berhubungan dengan inflamasi mukosa lambung
33
C. Rencana Tindakan Keperawatan
3
4
5. Ajarkan tentang teknik
mengurangi nyeri
dengan non farmakologi
6. Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri
7. Tingkatkan kualitas
istirahat
8. Kolaborasi dengan tim
kesehatan lain bila ada
keluhan dan tindakan
nyeri yang tidak berhasil
2. Defisit nutrisi berhubungan dengan anoreksia DS: Setelah dilakukan tindakan Terapi Nutrisi
Klien mengatakan mual dan muntah Keperawatan selama 3x24 1. kaji pola dan porsi
Klien mengatakan kurang nafsu makan DO : jam, Klien diharapkan Dapat : makan klien
KU lemah Status Nutrisi : Intake 2. berikan makanan dalam
Terpasang infus RL 28 tetes per menit Nutrisi porsi sedikit tapi sering
Porsi makan tidak dihabiskan (hanya ½ porsi) Kriteria Hasil : 3. anjurkan keluarga
Muntah setiap kali makan - Keadaan umum baik menyajikan makanan
- BB meningkat dalam kondisi hangat
- nafsu makan kembali baik dan sesuai kesukaan.
- porsi makanan di habiskan 4. anjurkan pasien menjaga
kebersihan oral.
5. kolaborasi dengan Tim
Gizi.
3
5
Klien mengatakan mual dan muntah Tingkat pengetahuan tentang proses penyakit
Klien mengatakan minumnya sedikit 3-4 meningkat yang spesifik
gelas perhari DO : Kriteria hasil : 2. Gambarkan tanda dan
KU lemah - Klien dan keluarga gejala yang biasa muncul
Terpasang infus RL 28 tetes per menit menyatakan memahami penyakit gastritis dengan
tentang penyakit, kondisi cara yang tepat
HR : 80x/m
pencegahan dan 3. Identifikasi
pengobatan kemungkinan penyebab
- Klien dan keluarga mempu dengan cara yang tepat
melaksanakan prosedur 4. Sediakan informasi pada
yang dijelaskan dengan pasien tentang kondisi
benar dengan cara yang tepat
5. Diskusikan perubahan
gaya hidup yng mungkin
diperlukan untuk
mencegah komplikasi di
masa mendatang atau
proses mengontrolan
penyakit.
3
6
D. Implementasi dan Evaluasi
Keperawatan
3
7
Defisit nutrisi b/d , 1. Mengkaji pola dan , S. pasien mengatakan masih mual
anoreksia 25/11- frekuensi makan klien. 25/11- dan muntah
2022 Hasil: pasien hanya mampu 2022 O. KU Lemah
11.00 menghabiskan ½ porsi 13.00 A. Masalah belum teratasi
menu makanan yang P. Intervensi dilanjutkan
dianjurkan
2. Memberikan makanan
sedikit tapi sering. Hasil:
pasien menghabiskan ½
porsi
3. Menganjurkan keluarga
menyajikan makanan yang
bervariasi
4. Kolaborasi dengan tim gizi.
Hasil : makanan lunak
diberikan kepada pasien
3
8
Defisit , 1. Memberikan penilaian , S. Klien mengatakan mengerti
Pengetahuan b/d 25/11- tentang tingkat 25/11- tentang penanganan
kurangnya 2022 pengetahuan pasien 2022 penyakitnya
informasi tentang terhadap proses Klien mengatakan berharap
penyakitnya penyakitnya 14.00 ingin cepat sembuh dan bisa
13.00 2. Gambarkan tanda dan pulang
gejala yang biasa muncul O. Keadaan umum baik. Klien
pada penyakitnya dengan terlihat tenang.
cara yang tepat Klien dapat menyebutkan
3. Identifikasi tentang proses penyakitnya A.
kemungkinan penyebab Masalah teratasi sebagian
dengan cara yang tepat. P. intervensi dilanjutkan
Hasil: klien mengatakan
saat telat makan akan
merasakan nyeri pada ulu
hati.
4. Sediakan bagi keluarga,
informasi tentang
kemajuan pasien dengan
cara yang tepat. Hasil :
keluarga memahami
perkembangan kesehatan
klien.
5. Diskusikan perubahan
gaya hidup yang mungkin
diperlukan untuk
mencegah komplikasi
dimasa yang akan datang
dan proses pengontrolan
penyakit
3
9
Nyeri akut b/d , 1. Mengkaji lokasi dan skala , S. pasien mengatakan nyeri pada
inflamasi mukosa 26/11- nyeri. Hasil : lokasi nyeri 26/11- ulu hati mulai berkurang
lambung 2022 ulu hati, skala nyeri ; 4 2022 O. KU tampak lemah Pasien
2. Memeriksa TTV. Hasil; 13.30 tampak tenang
TD:100/70 mmHg A. Masalah belum teratasi
09.35 3. Menganjurkan untuk P. Lanjutkan semua intervensi
menghindari makanan
yang dapat merangsang
peningkatan asam
lambung
4. Penatalaksanaan
pemberian obat:
Ranitidine. Hasil; injeksi
ranitidine 1 amp/8 jam
Defisit nutrisi b/d , 1. Mengkaji pola dan frekuensi Minggu, S. pasien mengatakan tidak
anoreksia 26/11- makan klien. Hasil: pasien 26/4- mual dan muntah O. KU
2022 hanya 2020 mulai membaik
4
0
Defisit 1. Memberikan penilaian , S. Klien mengatakan mengerti
pengetahuan b/d 26/11- tentang tingkat 26/11- tentang penanganan
kurangnya 2022 pengetahuan pasien 2022 penyakitnya
informasi tentang terhadap proses Klien mengatakan berharap
penyakitnya 11.10 penyakitnya ingin cepat sembuh dan bisa
2. Gambarkan tanda dan pulang
gejala yang biasa muncul O. KU membaik. Klien terlihat
pada penyakitnya dengan tenang.
cara yang tepat Klien dapat menyebutkan
3. Identifikasi tentang proses penyakitnya A.
kemungkinan penyebab Masalah teratasi sebagian
dengan cara yang tepat. P. intervensi dilanjutkan
Hasil: klien mengatakan
saat telat makan akan
merasakan nyeri pada ulu
hati.
4
1
Nyeri akut b/d 1. Mengkaji lokasi dan skala Senin, S. pasien mengatakan nyeri pada
inflamasi mukosa 27/11- nyeri. Hasil : lokasi nyeri ulu 27/4- ulu hati sudah jauh berkurang
lambung 2022 hati, skala nyeri ; 1 2020 O. KU membaik
09.10 2. Memeriksa TTV. Hasil; Ekspresi wajah tenang
TD:120/70 mmHg A. Masalah teratasi
3. Anjurkan untuk P. pasien pulang
menghindari makanan yang
dapat merangsang
peningkatan asam
lambung. Hasil: pasien
makan bubur dan
menghindari makanan
pedas dan bergas
4. Penatalaksanaan pemberian
obat:
Ranitidine. Hasil; injeksi
ranitidine 1 amp/8 jam
4
2
Defisit nutrisi b/d 1. Mengkaji pola dan S. pasien mengatakan tidak
anoreksia 27/11- frekuensi makan klien. 27/4- mual dan muntah lagi O. KU
2022 Hasil: pasien mampu 2020 baik
menghabiskan porsi menu 14.05 A. Masalah teratasi
makanan yang dianjurkan P. Intervensi selesai
11.25 2. Memberikan makanan Pasien boleh pulang
sedikit tapi sering. Hasil:
pasien menghabiskan 1
porsi
3. Menganjurkan keluarga
menyajikan makanan yang
bervariasi
4. Menganjurkan pasien
menjaga kebersihan oral
5. Kolaborasi dengan tim gizi.
Hasil : makanan lunak
diberikan kepada pasien
4
3
keluarga memahami
perkembangan kesehatan
klien.
4. Diskusikan perubahan gaya
hidup yang mungkin
diperlukan untuk
mencegah komplikasi
dimasa yang akan datang
dan proses pengontrolan
penyakit
4
4
DAFTAR PUSTAKA
Agus P., & Sri L., (2011). Endoskopi Gastrointestinal.Jakarta : salemba Medika Aziz.
Alimul, (2010). Konsep Dasar Manusia. Salemba Medika. Jakarta Chandrasoma, &
Brunner dan Suddarth, 2015. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. EGC. Jakarta
Friedman, Marilyn, 2010. Asuhan Keperawatan Keluarga, konsep dan praktik. EGC.
Jakarta.
Haryanto, A., dan Rini, S. (2015). Keperawatan Medikal Bedah 1. Ar-Ruzz Media.
Yogyakarta
Potter dan Perry, 2016. Buku ajar fundamental keperawatan; konsep, proses dan praktik.
Vol.1. edisi 9. EGC. Jakarta
Vera Uripi, 2011. Menu penderita hepatitis dan gangguan saluran pencernaan.
Jakarta. Puspaswara.