Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN MAGANG DI RUANGAN NICU

Di Rumah Sakit Universitas Airlangga Surabaya

Oleh :

1. Ainul Hidayati Fitriah (151811913082)


2. Muhammad Ilyas (151811913121)
3. Adiguna Pranata (1518119130
4. Isni Rahmi Kartika Ali (1518119130

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN

FAKULTAS VOKASI

UNIVERSITAS AIRLANGGA

2021
LAPORAN MAGANG DI RUANGAN ICU

Di Rumah Sakit Universitas Airlangga Surabaya

Oleh :

1. Ainul Hidayati Fitriah (151811913082)


2. Muhammad Ilyas (151811913121)
3. Adiguna Pranata (1518119130
4. Isni Rahmi Kartika Ali (1518119130

Laporan Magang ini telah diperiksa oleh Dosen Pembimbing Akademik dan telah
disetujui untuk diseminarkan

Surabaya, 26 Maret 2021

Telah disetujui oleh :

Dosen Pembimbing Akademik

Nama
NIP
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN
RINGKASAN
DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Urgensi Penelitian
1.4 Kesesuaian dengan Renstra Penelitian Perguruan Tinggi
1.5 Temuan dan Luaran

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA


2.1

BAB III : METODE PENELITIAN


3.1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas petunjuk, rahmat, dan hidayah-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Magang ini tanpa ada halangan
apapun sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Laporan ini disusun
berdasarkan pengalaman dan ilmu yang kami peroleh selama melaksanakan
Magang di Rumah sakit Universitas Airlangga.

Laporan Magang yang telah kami susun ini dibuat dalam rangka
memenuhi tugas mahasiswa sebagai pertanggung jawaban atas kegiatan Magang
di dunia kerja yang berkaitan dengan Pemberian Asuhan Keperawatan yang baik
dan benar.

Penulis meminta maaf apabila selama melaksanakan Magang di Rumah


sakit Universitas Airlangga banyak melakukan kesalahan. Selain itu, penulis
menyadari bahwa laporan Magang ini tidak terlepas dari kekurangan. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran guna memperbaiki laporan ini.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca
pada umumnya.

Surabaya, 26 Maret 2021


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hakikat dari pendidikan Vokasional adalah menciptakan lulusan yang


memiliki keahlian khusus atau kompeten di bidangnya. Hal itu, disebabkan
karena adanya kesenjangan antara teori yang diperoleh dengan kenyataan
di lapangan yang lebih kompleks. Adapun salah satu bagian proses yang
menjadi kompeten di bidang tersebut adalah mengikuti program magang
industri di perusahaan atau di instansi pemerintah.
Pendidikan tinggi diharapkan mampu menghasilkan sarjana yang akan
mengisi posisi manajerial menengah sampai puncak dengan bekal
pengetahuan dan kemampuan yang didapat di perguruan tinggi, serta ahli
madya yang siap bekerja di perusahaan. Kenyataan di lapangan sering kali
menunjukkan bahwa lulusan perguruan tinggi (fresh graduate) belum
mampu secara optimal mengaplikasikan pengetahuan yang didapatnya ke
dalam dunia kerja.
Guna mendapatkan hasil kegiatan magang yang maksimal, maka
diperlukan perangkat yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi dari kegiatan tersebut yang tertuang dalam sebuah buku Panduan
Pelaksanaan Magang. Dengan demikian, buku panduan magang dapat
digunakan oleh mahasiswa dan dosen pembimbing agar pelaksanaan
kegiatan tersebut dapat berjalan lancar, efesien, efektif, dan
berkesinambungan.
Salah satu pelayanan di rumah sakit adalah pelayanan Intensive. Saat ini
pelayanan di ICU tidak terbatas hanya untuk menangani pasien pasca-bedah
saja tetapi juga meliputi berbagai jenis pasien dewasa, anak, yang mengalami
lebih dari satu disfungsi / gagal organ. Kelompok pasien ini dapat berasal dari
Unit Gawat Darurat, Kamar Operasi, Ruang Rawat, ataupun kiriman dari
Rumah Sakit lain. Intensive Care Unit ( ICU ) adalah suatu bagian dari rumah
sakit yang terpisah, dengan staf khusus yang ditujukan untuk observasi,
rawat dan terapi pasien yang menderita penyakit, cedera atau penyulit-
penyulit yang mengancam jiwa atau potensial mengancam jiwa. ICU
menyediakan kemampuan, sarana dan prasarana serta peralatan khusus untuk
menunjang fungsi - fungsi vital dengan menggunakan ketrampilan staf medis,
perawat dan staf lain yang berpengalaman dalam pengelolaan keadaan
-keadaan tersebut.
1.2 Tujuan Magang

Tujuan magang pada Program Studi DIII Keperawatan Fakultas Vokasi


Universitas Airlangga

1. Mengasah kemampuan mahasiswa dalam menyelesaikan


masalah (problemsolving) yang dihadapi manajemen
pelayanan kesehatan dengan mengaplikasikan ilmu atau teori
pengetahuan yang telah dipelajari khususnya keperawatan.
2. Melatih mahasiswa untuk berfikir kritis dan menggunakan daya
nalarnya dengan memberikan laporan praktik kerja keperawatan dalam
bentuk yang telah dibakukan.
3. Membiasakan mahasiswa dengan kultur bekerja yang sangat berbeda
dengan kultur belajar dari segi manajemen waktu, keterampilan
komunikasi, kerja sama tim, serta tekanan yang lebih tinggi untuk
menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu.
4. Mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi tenaga praktisi yang kreatif,
terampil, kompeten, dan jujur dalam melaksanakan tugas serta tanggung
jawab.
5. Menambah keterampilan yang diajarkan langsung oleh praktisi,
sehingga pada akhirnya lulusan mahasiswa dapat bekerja secara optimal
dan profesional.

1.2.1 Tujuan Umum


a. Memberikan pengalaman kerja kepada mahasiswa dalam rangka
menerapkan dan membandingkan teori dan pengetahuan yang telah
diterimanya dalam perkuliahan atau praktikum dengan situasi nyata di
tempat kerja praktik
b. Mahasiswa diharapkan mampu menyesuaikan diri dengan dunia kerja yang
sesungguhnya sehingga tantangan berupa kualitas, kuantitas dan kinerja
yang berasal dari dunia pendidikan dapat dijawab dan dipenuhi.
c. Mengasah kemampuan komunikasi, tanggung jawab, kerja dalam tim,
serta menghadapi tekanan yang lebih tinggi untuk menyelesaikan
pekerjaan dengan tepat waktu.
d. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional, yaitu
tenaga kerja yang memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan kerja yang
sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.

1.2.2 Tujuan Khusus


a. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian professional dengan
tingkat pengetahuan, dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan
kerja.
b. Mempersiapkan mahasiswa secara mental maupun fisik juga kualitas
dalam rangka menghadapi persaingan dunia kerja yang semakin
kompetitif.
c. Memberikan pengetahuan kepada praktikan tentang kondisi dunia kerja
yang sebenarnya.
d. Meningkatkan tanggung jawab dan kedisplinan sehingga praktikan dapat
lebih siap untuk menghadapi dunia kerja yang sebenarnya.

1.3 Manfaat Magang

1. Bagi Mahasiswa
1) Mendapatkan pengalaman dan keterampilan dari pelayanan kesehatan.
2) Mendapatkan pengalaman dalam menggunakan metode analisis
masalah dalam memecahkan permasalahan di tempat pelayanan
kesehatan.
3) Tersajikan dengan jelas kondisi lingkungan dunia kerja di tempat
magang yang relevan dengan kompetensi.
2. Bagi Institusi Tempat Magang
1) Institusi dapat memanfaatkan tenaga terdidik dalam membantu
penyelesaian tugas-tugas keperawatan untuk kebutuhan di unit kerja
masing-masing.
2) Institusi mendapat alternatif calon karyawan yang telah dikenal
mutu dan kredibilitasnya.
3) Mendapatkan masukan baru dari pengembangan keilmuan di perguruan
tinggi.
4) Menciptakan kerjasama yang saling menguntungkan dan
bermanfaat antara institusi tempat magang dengan program studi
DIII Keperawatan Fakultas Vokasi, Universitas Airlangga.

3. Bagi Program Studi


1) Laporan magang dapat menjadi salah satu audit internal kualitas
pengajaran.
2) Memperkenalkan program kepada instansi yang bergerak di bidang
kesehatan.
3) Mendapatkan masukan yang berguna untuk penyempurnaan
kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja.
4) Terbinanya link and match dengan institusi tempat magang dalam
upaya meningkatkan keterkaitan dan kesepadanan antara substansi
akademikdengan pengetahuan dan keterampilan sumber daya
manusia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Struktur Organisasi Intalasi NICU


Ruangan NICU (Neonatal Intensive Care Unit) dan PICU (Pediatric
Intensive Care Unit) adalah ruang perawatan intensif untuk bayi (sampai usia
28 hari) dan anak-anak yang memerlukan pengobatan dan perawatan khusus,
guna mencegah dan mengobati terjadinya kegagalan organ-organ vital.
Ruangan NICU (Neonatal Intensive Care Unit) merupakan ruang
perawatan intensif untuk bayi baru lahir (sampai usia 28 hari) yang
memerlukan pengobatan dan perawatan khusus, dengan tujuan mencegah dan
mengobati terjadinya kegagalan organ-organ vital pada bayi baru lahir. Ada
berbagai penyakit pada bayi baru lahir yang menyebabkan bayi harus dirawat
di NICU, seperti bayi yang lahir dengan berat badan rendah, mengalami
gangguan sistem pernafasan (asfiksia), mengalami kesulitan dalam proses
persalinan, maupun bayi yang lahir secara prematur.Bayi yang baru lahir dan
ada masalah terhadap kondisinya, maka perlu dirawat di ruang NICU (RSIA
Bunda, 2018)
2.1.1 Fasilitas ICU
Alat yang emergency yang sering ditemukan di ruangan ICU antara
lain:
• Emergency strecher
• Cervical collar
• Sthetoscope adult
• Basic diagnostic set
• Resusitation bag
• Thermometer digital ear
• Laryngoscope adult, infant
• Monitor patient
• Syring pump
• Emergency trolley
• Ventilator
• Ultrasonic nebulizer
• Infuse pump
• Bedpan stainless steel
• Tourniquet
• Flow meter
• Bedside cabinet
• Pulse oxymetri dewasa, anak, dan bayi
• ECG 12 lead, Nabulaizer,
• Resusitator, Jucksion Reese, Papan resusitasi
• Bed side Monitor ECG,
• Infus pump, Syring pump,
• O2 transport,
• CVC set, Alat pengukur tekanan Vena Central
• Suction continous pump
• Alat Pengukur suhu tubuh pasien.
• Alat penghisap (suction) portabel
• Alat ventilasi manual dewasa, anak dan bayi dan alat penunjang jalan
nafas
2.1.2 Jenis Tenaga di Ruang NICU
1) Dokter spesialis
2) Dokter PPDS
3) Kepala ruangan
4) Perawat pelaksana
5) Asisten perawat
2.1.3 Fungsi Ruang NICU
1) Menyelamatkan jiwa bayi
2) Mencegah terjadinya kerusakan/kelainan dan atau cacat pada bayi
meskipun waktu lahir dalam keadaan normal
3) Menghindarkan kerusakan dan cacat lebih lanjut pada bayi yang elah
mengalami kelainan
2.1.4 Peran dan Tanggung Jawab Perawat di NICU
1) Mampu melaksanakan peran fisik yang komprehensif, berkelanjutan
dan mampu melakukan tindakan, support, yang diperlukan untuk
memelihara/mempertahankan kehidupan dan mampu mengembalikan
kondisi bayi dengan penyakit akut.
2) Mampu memberikan dunkungan yang bersifat empati pada orang tua
dan anggota keluarga lain dari bayi yang dirawat di NICU
3) Mempu bertindak sebagai anggota tim kesehatan secara integral dan
eddential dengan mengkaji kebutuhan klien, melaksanakan rencana
keperawtan dan evaluasi.
4) Mampu bertindak memeberikan pelayanan keperawatan yang bersifat
konsultasi bila mana bayi memerlukan tindakan keperawatan khusus.
5) Memberi pengajaran prinsip keperawatan di ruang NICU.
2.1.5 Klasifikasi Sumber Daya Manusia
Klasifiki Sumber Daya Manusia yang ada di ruang NICU. Kualifikasi
tenaga yang bekerja di NICU harus mempunyai pengetahuan yang
memadai, mempunyai keterampilan yang sesuai dan mempunyai komitmen
tehadap waktu. Uraian kualifikasi ketenagaan di pelayanan NICU Rumah Sakit
adalah sebagai berikut:

Pola ketenagaan dan kualifikasi SDM Instalasi Rawat Intensif Neonatus adalah :
No Nama Jabatan Klasifikasi Formal Keterangan
1 Kepala instalasi Dokter spesialis
Rawat Intensif
2 Tim medis - Dokter - Dapat dihubungi setiap
spesialis diperlukan
sebagai - Mempunyai kemampuan
konsulatan resusitasi jantung paru yang
- Dokter jaga 24 bersertifikat bantuan hidup
jam dasar dan bantuan hidup
lanjut
3 Manager Unit - S1 - Bersifat ICU/ICCU
Pelayanan Keperawatan - Berpangaman dibidangnya
Keperawatan >3 tahun
Instalasi Rawat
Intensif
4 Perawatan - Minimal D-III - Pengalaman di ruangan
Pelaksana Intalasi Keperawatan rawat inap 1 tahun
Rawat Intensif - Bersertifikat
ICU/ICCU/BLS/BCLS/PP
GD/ BTCLS
Tabel 1

3 Pola pengaturan Ketenagaan NICU

Rasio jumlah perawat ICU minimal 5% dari jumlah tempat tidur. Pola pengaturan
ketenagaan Instalasi Rawat Intensif dibagi dalam 3 shift yang masing - masing
shift terdiri dari:

No Shift Jumlah Perbandingan Keterangan


Perawat Perawatan
Pasien
1 Pagi
2
3
4
5
Tabel 2

Pengaturan jaga

1. Pengaturan Jaga Tim Medis


a. Dokter Spesialis Konsulen
 Pengaturan dokter spesialis konsulen sesuai dengan disiplin ilmu masing
-masing Dokter spesialis konsulen harus bisa dihubungi sewaktu -
waktu jika diperlukan.
 Jika salah satu dokter konsulen berhalangan hadir maka wajib
memberitahu 1 hari sebelumnya dan kemudian dialihkan ke dokter
konsulen lainnya dalam displin ilmu yang sama
b. Dokter jaga
 Pengaturan jadwal dokter jaga sesuai dengan jadwal jaga dokter IGD
2. Pengaturan Jaga Tenaga Keperawatan
a. Pengaturan jadwal dinas perawat Instalasi Rawat Intensif dibuat
dan di pertanggung jawabkan oleh Manager Unit Pelayanan
Keperawatan Instalasi Rawat Intensif dan disetujui oleh Kepala Instalasi
Rawat Intensif, dan Manager Divisi Keperawatan
b. Jadwal dinas terbagi atas dinas pagi, sore, malam, lepas malam, libur dan
cuti
c. Jadwal dinas dibuat untuk jangka waktu satu bulan dan direalisasikan ke
perawat pelaksana Instalasi Rawat Intensif setiap satu bulan.
d. Jika ada keperluan penting pada hari tertentu ( direncanakan ), maka
perawat tersebut dapat mengajukan permintaan dinas pada buku
permintaan.
e. Permintaan akan disesuaikan dengan kebutuhan tenaga yang ada ( apa bila
tenaga cukup dan berimbang serta tidak mengganggu pelayanan,
maka permintaan disetujui )
f. Setiap tugas jaga / shift harus ada perawat penanggung jawab shift
( Incharge ) dengan syarat pendidikan minimal D III Keperawatan dan
masa kerja minimal 2 tahun, serta memiliki sertifikat ICU / BLS.
g. Apabila ada tenaga perawat jaga karena sesuatu hal sehingga tidak dapat
jaga sesuai jadwal yang telah ditetapkan ( terencana ), maka perawat yang
bersangkutan harus memberikan informasi kepada Manager Unit
Pelayanan Keperawatan Instalasi Rawat Intensif minimal 1 hari
sebelumnya, hal ini dimaksudkan untuk memberikan waktu penanggung
jawab mengatur personil yang jaga saat itu.
h. Apabila ada tenaga perawat tidak dapat jaga sesuai jadwal yang telah
ditetapkan ( tidak terencana ) karena sakit / anak sakit dan sebagainya
maka perawa tersebut harus memberikan informasi kepada Manager
Unit Pelayanan Keperawatan minimal 4 jam sebelum jam dinas dimulai,
hal ini dimaksudkan untuk memberikan waktu untuk mencarikan perawat
pengganti saat itu.
i. Apabila ada tenaga perawat yang tiba - tiba tidak bisa jaga sesuai dengan
jadwal yang ditetapkan karena ada kejadian yang mendadak (± 1jam
sebelum jam dinas dimulai ) maka penanggung jawab wajib mencarikan
perawat pengganti.

4 Kriteria Ruangan
Instalasi Perawatan Intensif (ICU, NICU, PICU, ICCU)

1. Ruang-ruang penunjang di tiap-tiap unit perawatan intensif:


1. Nurse station
2. Gudang alat medik
3. Ruang linen bersih
4. Dirty utility/spoelhoek
5. Ruang petugas (Kepala ICU, staf)
6. Ruang administrasi
7. Depo farmasi
8. Ruang dokter
9. Ruang tunggu keluarga pasien dilengkapi toilet
10. Janitor
2. Persyaratan teknis ruang perawatan intensif adalah sebagai berikut:
1. Terletak dekat atau memiliki akses yang mudah dengan ruang operasi,
ruang gawat darurat dan ruang penunjang medik lainnya
2. Ukuran ruangan rawat intensif tergantung dari jumlah tempat tidur.
Luas lantai untuk setiap tempat tidur pasien pada ruang perawatan
intensif harus cukup untuk meletakkan peralatan dan ruang gerak
petugas yang berhubungan dengan pasien
3. Dalam hal ruang perawatan intensif menyatu dengan ruang lain dalam
satu bangunan, ruang perawatan intensif harus merupakan satu
kompartemen
4. Dalam hal ruang perawatan intensif memiliki ruang perawatan isolasi
untuk pasien dengan penyakit menular, desain tata ruang dan alur
sirkulasi petugas dan pasien harus dapat meminimalkan risiko
penyebaran infeksi
5. Komponen arsitektur (lantai, dinding, plafon) tidak memiliki porositas
yang tinggi, sambungan lantai dengan dinding, dinding dengan
dinding, dinding dengan plafon konus
6. Bahan penutup lantai harus dari bahan anti statik dan anti bakteri
7. Untuk menjamin kualitas udara, konsentrasi maksimum
mikroorganisme 200 CFU/m³, suhu 22°-23°C, kelembaban 35-60%
dan tekanan positif
8. Total pertukaran udara 6 kali per jam dengan pertukaran udara dari
luar minimum 2 kali per jam.
9. Jumlah kotak kontak di setiap tempat tidur pasien minimal 6 untuk
peralatan medik yang membutuhkan daya listrik besar (di luar untuk
ventilator, suction dan monitor) dan kotak kontak dipasang minimal
1,20 m di atas permukaan lantai dan tidak boleh menggunakan
percabangan/sambungan langsung tanpa pengaman arus
10. Sistem kelistrikan di ruang ICU tidak boleh terputus penyalurannya,
oleh karena itu harus didukung dengan ketersediaan suplai listrik dari
generator set dan didukung ketersediaan UPS
11. Dilengkapi pengaman arus bocor (trafo isolasi)
12. Kelengkapan outlet utilitas bangunan yang terdapat di bedhead untuk
tiap-tiap tempat tidur : - Kotak kontak listrik minimal 6 – 16 titik untuk
peralatan medik yang membutuhkan daya listrik besar, semua titik
tersambung dengan generator set dan UPS, dengan tiap-tiap titik
berasal dari grup pengaman arus yang beda. Kotak kontak dipasang
minimal 1,20 m di atas permukaan lantai - Outlet oksigen 1 titik,
compress air 1 titik, vacuum medik 1 titik - Lampu periksa
13. Sistem tata udara tersaring dan terkontrol dengan parameter adalah
sebagai berikut
14. Dalam hal ruang perawatan intensif menyatu dengan ruang lain dalam
satu bangunan, ruang perawatan intensif harus merupakan satu
kompartemen
15. Sistem proteksi kebakaran aktif harus dipilih yang aman bagi peralatan
kesehatan terhadap percikan air
16. Ruang dirty utility/spoelhoek harus dilengkapi sloop sink, service sink
dan jet spray.
5 Klasifikasi Pelayanan Instalasi Rawat Intensif

Dalam menyelenggarakan pelayanan Instalasi Rawat Intensif di rumah


sakit dibagi dalam 3 (tiga) klasifikasi pelayanan yaitu:
1. Pelayanan ICU primer (Standart minimal)
Merupakan Intensive Care Unit ICU yang mampu melakukan resusitasi dan
ventilasi bantu < 24 jam serta pemantauan jantung. ICU ini berkedudukan di
rumah sakit tipe C atau B1.
2. Pelayanan ICU sekunder ( Standart Menengah )
Merupakan Intensive Care Unit (ICU ) yang mampu melakukan ventilasi
bantu lebih lama dari ICU primer serta mampu melakukan bantuan hidup
lain, tetapi tidak terlalu kompleks. ICU ini berkedudukan di rumah sakit tipe
B2.
3. Pelayanan ICU tersier
Merupakan Intensive Care Unit (ICU) yang mampu melakukan semua aspek
Rawat atau terapi intensif. ICU ini berkedudukan di rumah sakit tipe A.
Dalam penyelenggaraan pelayanan Instalasi rawat Intensif di Rumah Sakit
masuk dalam Klasifikasi pelayanan Intensif Care Unit (ICU) Primer (Standar
Minimal) Pelayanan Instalasi Rawat Intensif Terdiri dari :
a. ICU
b. ICCU
c. HCU
d. Recovery Romm
e. NICU
BAB III
HASIL KEGIATAN
Pemancangan tiang pancang Rumah Sakit Pendidikan Universitas Airlangga
pada akhir tahun 2007, maka mulailah dibangun Rumah Sakit Pendidikan
Universitas Airlangga. Pembangunan Rumah Sakit Pendidikan Universitas
Airlangga dilandasi oleh keingingan yang kuat Universitas Airlangga untuk
berbakti kepada bangsa dan negara melalui pembangunan kesehatan yang selaras
dengan visi misi Universitas Airlangga. Pada akhir tahun 2010, bangunan Rumah
Sakit Pendidikan Universitas Airlangga secara makro sebanyak delapan lantai
telah selesai, meskipun beberapa lantai saja yang secara mikro dapat dioperasikan.
Pada awal tahun 2011, terbitlah Keputusan Rektor tentang pengangkatan
pimpinan di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Airlangga, sehingga mulai saat
itu dimulailah kegiatan-kegiatan intensif dan terpadu untuk mempersiapkan
Rumah Sakit Pendidikan Universitas Airlangga dibuka pada tahap awal sekitar
bulan Juni 2011.
Pada 9 Maret 2011 terbitlah Surat Ijin Kepala Dinas Kesehatan Pemerintah
Kota Surabaya tentang ijin mendirikan Rumah Sakit Pendidikan Universitas
Airlangga dan ijin sementara penyelenggaraan Rumah Sakit Pendidikan
Universitas Airlangga.
Mulai saat itu, nama Rumah Sakit Pendidikan Universitas Airlangga diganti
menjadi Rumah Sakit Universitas Airlangga.
Dengan bekal Surat Ijin Kepala Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Surabaya
dilakukan promosi Rumah Sakit Pendidikan Universitas Airlangga dan simulasi-
simulasi pelayanan pasien yang hasilnya cukup memuaskan.
Oleh karena itu, dengan berdasar latar belakang tersebut di atas ditetapkanlah
akan direncanakan tanggal 14 Juni 2011 sebagai hari “Peresmian Rumah Sakit
Universitas Airlangga Tahap Awal (Soft Opening)”.

Anda mungkin juga menyukai