Anda di halaman 1dari 225

IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

LAPORAN TUGAS AKHIR

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN


MANAJEMEN KESEHATAN KELUARGA TIDAK
EFEKTIF PADA KLIEN DIABETES MELITUS
DI DESA SUKOANYAR KECAMATAN TURI
KABUPATEN LAMONGAN

Disusun untuk memenuhi sebagai syarat guna memperoleh sebutan Ahli


Madya Keperawatan (Amd.Kep)

Oleh:

ADIGUNA PRANATA
NIM. 151811913013

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2021

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

LAPORAN TUGAS AKHIR

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN


MANAJEMEN KESEHATAN KELUARGA TIDAK
EFEKTIF PADA KLIEN DIABETES MELITUS
DI DESA SUKOANYAR KECAMATAN TURI
KABUPATEN LAMONGAN

Disusun untuk memenuhi sebagai syarat guna memperoleh sebutan Ahli


Madya Keperawatan (Amd.Kep)

Oleh:

ADIGUNA PRANATA
NIM. 151811913013

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2021

i
LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

KARTU TANDA MAHASISWA

ii
LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

LEMBAR ORISINALITAS LAPORAN TUGAS AKHIR

Laporan Tugas akhir ini adalah hasil karya saya sendiri, dan
semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya
nyatakan dengan benar.

Surabaya
6 Juni 2021

Adiguna Pranata
151811913013

iii
LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN


MANAJEMEN KESEHATAN KELUARGA TIDAK
EFEKTIF PADA KLIEN DIABETES MELITUS
DI DESA SUKOANYAR KECAMATAN TURI
KABUPATEN LAMONGAN

LAPORAN TUGAS AKHIR

Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Keperawatan (AM.Kep) dalam


Program Studi Diploma III Keperawatan Fakultas Vokasi Universitas
Airlangga

Oleh:
ADI GUNA PRANATA
NIM: 151811913013

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SUARABAYA
2021

iv
LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


LAPORAN TUGAS AKHIR

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN


MANAJEMEN KESEHATAN KELUARGA TIDAK
EFEKTIF PADA KLIEN DIABETES MELITUS
DI DESA SUKOANYAR KECAMATAN TURI
KABUPATEN LAMONGAN

ADI GUNA PRANATA


NIM. 151811913013

LAPORAN TUGAS AKHIR TELAH DISETUJUI


PADA TANGGAL 6 JUNI 2021
Oleh :
Pembimbing Ketua

Khotibul Umam, S.Kep., Ns., M.Kes


NIP. 19730823 199803 1 008

Pembimbing Pendamping

Ali Sairozi, S KM., S.Kep., Ns., M.Kes


NIP. 19750212 199903 1 001

Mengetahui,
Koordinator Program Studi

Dr. Makhfudli,S.Kep.,Ns., M.Ked.Trop


NIP. 1979021220140910003

v
LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN LAPORAN TUGAS AKHIR

Laporan Tugas Akhir ini diajukan oleh :


Nama : Adiguna Pranata
NIM : 151811913013
Program Studi : Diploma III Keperawatan
Judul : Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan
Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif Pada Klien Diabetes
Melitus Di Desa Sukoanyar Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan

Laporan Tugas Akhir ini telah diuji dan dinilai oleh Panitia Penguji

pada Tanggal Program Studi Diploma III Keperawatan Fakultas

Vokasi Universitas Airlangga pada Tanggal 14 Juni 2021

Panitia Penguji Laporan Tugas Akhir:

Ketua Penguji Rindayati S.Kep., Ns., M.Kep


Anggota 1 Ali Sairozi, S.KM.,S.Kep.,Ns.,
M.Kes
Anggota 2 Khotibul Umam, S.Kep.,Ns.,
M.Kes

Mengetahui,

Koordinator Program Studi

Dr. Makhfudli,S.Kep.,Ns., M.Ked.Trop


NIP. 1979021220140910003

vi
LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

UCAPAN TERIMAKASIH

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat

dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Akhir Studi.

Sholawat dan Salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga,

sahabat serta pengikutnya hingga akhir zaman. Laporan Akhir Studi yang berjudul

“Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Manajemen Kesehatan Keluarga tidak

Efektif pada Klien Diabetes Melitus di Desa Sukoanyar Kecamatan Turi Kabupaten

Lamongan”, ini merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli

Madya Keperawatan.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada

yang terhormat Bapak/Ibu :

1. Prof. Dr. Muhammad Nasih, SE.,m.,t.,Ak.,CMA selaku Rektor Universitas

Airlangga yang telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan penulisan

tugas akhir ini.

2. Prof. DR. Anwar Ma’ruf, drh., M.Kes selaku Dekan Fakultas Vokasi

Universitas Airlangga.

3. Dr. Makhfudli,S.Kep.,Ns., M.Ked.Trop selaku Koordinator Program Studi DIII

Keperawatan, yang telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan penulisan

Laporan Akhir Studi ini.

4. Khotibul Umam, S.Kep., Ns., M.Kes dan Ali Sairozi, S KM., S.Kep., Ns.,M.Kes

selaku pembimbing Laporan Akhir Studi yang telah banyak memberikan arahan,

motivasi dan bimbingan sehingga penulisan Laporan Akhir Studi ini dapat

terselesaikan

vii
LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

5. Semua pihak yang telah memberikan dukungan moril dan materiil demi

terselesaikannya laporan akhir studi ini.

Semoga Allah SWT memberi balasan pahala atas semua amal kebaikan

yang diberikan. Penulis menyadari Laporan Tugas Akhir Studi ini masih banyak

kekurangan, untuk itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat

penulis harapkan. Akhirnya penulis berharap semoga Laporan Tugas Akhir Studi

ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi semua pembaca pada

umumnya.

Surabaya, 14 Juni 2021

Penulis

viii
LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .......................................................................... i

KARTU TANDA MAHASISWA ........................................................ ii

LEMBAR ORISINALITAS LAPORAN TUGAS AKHIR ............... iii

LAPORAN TUGAS AKHIR................................................................ iv

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING TUGAS AKHIR ......... v

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN LAPORAN TUGAS AKHIR ... vi

UCAPAN TERIMAKASIH.................................................................. vii

DAFTAR ISI .......................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xvi

ABSTRAK ............................................................................................. xvii

BAB 1 : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1


1.2 Batasan Masalah.......................................................................... 5
1.3 Rumusan Masalah ....................................................................... 5
1.4 Tujuan Penelitian ........................................................................ 5
1.5 Manfaat Penelitian ...................................................................... 6

BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teori Keperawatan Keluarga ....................................... 7

ix
LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

2.2 Tinjauan Teori Fungsi Keluarga ................................................. 11


2.3 Tinjauan Teori Konsep Dasar Diabetes Melitus ......................... 14
2.4 Tinjauan Teori Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
Keluarga ..................................................................................... 33
2.5 Tinjauan Teori Diagnosa Keperawatan Manajemen
Kesehatan Keluarga Tidak Efektif ............................................. 49

BAB 3 : METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian ......................................................................... 53


3.2 Definisi Operasional.................................................................... 54
3.3 Subyek Penelitian ........................................................................ 57
3.4 Lokasi dan Waktu ....................................................................... 59
3.5 Pengumpulan Data ...................................................................... 59
3.6 Uji Keabsahan Data..................................................................... 62
3.7 Analisis Data ............................................................................... 64
3.8 Penyajian Data ............................................................................ 65
3.9 Kesimpulan ................................................................................. 66
3.10 Etik Penelitian ............................................................................. 66

BAB 4 : HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil ............................................................................................ 70


4.2 Pembahasan ................................................................................. 166
BAB 5 : PENUTUP

5.1 Kesimpulan ................................................................................. 176


5.2 Saran ............................................................................................ 178
DAFTARPUSTA ................................................................................... 180

LAMPIRAN ........................................................................................... 183

x
LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tahap dan tugas perkembangan keluarga ............................... 9

Tabel 2.2 Kadar gula darah normal ......................................................... 21

Tabel 2.3 Perbedaan diabetes millitus tipe 1 dan tipe 2 .......................... 24

Tabel 2.4 Olahraga pada penderita diabetis yang kehilangan sensasi

Protektif ................................................................................................... 25

Tabel 2.5 Klasifikasi intensitas olahraga, berdasarkan pada olahraga

selama 60 menit....................................................................................... 29

Tabel 2.6 kriteria hasil dan intervensi diagnose keperwatan DM ........... 45

Tabel 2.7 Tanda dan gejala Manajemen kesehatan keluarga tidak


efektif menurut (TimpokjaSDKIDPPPPNI,2017,p.254) ........................ 51
Tabel 3.1 Definisi Operasional ............................................................... 57

Tabel 4.1KomposisiKeluarga Klien 1 ..................................................... 70

Tabel 4.2 Komposisi Keluarga Klien 2 ................................................... 71

Tabel 4.3 Komposisi Keluarga Klien 3 ................................................... 72

Tabel 4.4 Komposisi Keluarga Klien 4 ................................................... 73

Tabel 4.5 Pengkajian keluarga klien 1- 4 Galang

Desa Sukoanyar Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan ....................... 79

Tabel 4.6 Pemeriksaan anggota keluarga Tn.M di Dusun

Galang Desa Sukoanyar Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan ........... 104

Tabel 4.7 Pemeriksaan anggota keluarga Ny.L di Dusun

Galang Desa Sukoanyar Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan ........... 104

Tabel 4.8 Pemeriksaan anggota keluarga Tn.K di Dusun

xi
LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Galang Desa Sukoanyar Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan ........... 104

Tabel 4.9 Pemeriksaan anggota keluarga Tn.K di Dusun

Galang Desa Sukoanyar Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan ........... 105

Tabel 4.10 Analisa Data Klien 1 dan 2 di Dusun

Galang Desa Sukoanyar Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan ........... 106

Tabel 4.11 Analisa Data Klien 3 dan 4 di Dusun

Galang Desa Sukoanyar Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan ........... 109

Tabel 4.12 Diagnosa Keperawatan klien 1-4 di Dusun

Galang Desa Sukoanyar Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan ........... 111

Tabel 4.13 Intervensi Klien 1 di Dusun Galang

Desa Sukoanyar Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan ....................... 112

Tabel 4.14 Intervensi Klien 2 di Dusun Galang

Desa Sukoanyar Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan ...................... 116

Tabel 4.15 Intervensi Klien 3 di Dusun Galang Desa

Sukoanyar Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan ................................ 120

Tabel 4.16 Intervensi Klien 4 di Dusun Galang Desa

Sukoanyar Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan ................................ 124

Tabel 4.17 Implementasi dan Klien 1 di Dusun

Galang Desa Sukoanyar Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan ........... 127

Tabel 4.18 Implementasi dan Klien 1 di Dusun

Galang Desa Sukoanyar Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan ........... 133

Tabel 4.19 Implementasi dan Klien 1 di Dusun

xii
LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Galang Desa Sukoanyar Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan ........... 139

Tabel 4.20 Implementasi dan Klien 1 di Dusun

Galang Desa Sukoanyar Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan ........... 143

Tabel 4.21 Evaluasi keperawatan klien 1-4 di Dusun

Galang Desa Sukoanyar Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan ........... 147

Tabel Kegiata Penyuluhan ...................................................................... 180

xiii
LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pathway Diabetes Melitus ................................................... 35

Gambar 4.1 Genogram Keluarga Klien 1 ............................................... 73

Gambar 4.2 Genogram Keluarga Klien 2 ............................................... 74

Gambar 4.3 Genogram Keluarga Klien 3 ............................................... 74

Gambar 4.4 Genogram Keluarga Klien 4 ............................................... 75

Gambar 4.5 Dena rumah Klien 1 ............................................................ 77

Gambar 4.6 Dena rumah Klien 2 ............................................................ 77

Gambar 4.7 Dena rumah Klien 3 ............................................................ 78

Gambar 4.8 Dena rumah Klien 4 ............................................................ 78

xiv
LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Satuan Acara Penyuluhan .................................................... 185

Lampiran 2 Leaflet .................................................................................. 196

Lampiran 3 Form Persetujuan Ujian Pembimbing 1 .............................. 203

Lampiran 4 Lembar Usulan Judul Tugas Akhir ...................................... 204

Lampiran 5 Lembar Judul Tugas Akhir ................................................. 205

Lampiran 6 Lembar Konsultasi Tugas Akhir Pembimbing 1 ................. 206

Lampiran 7 Lembar Konsultasi Tugas Akhir Pembimbing 2 ................. 207

Lampiran 8 Lembar Perbaikan Tugas Akhir ketua penguji .................... 208

Lampiran 9 Lembar Perbaikan Tugas Akhir Tim penguji ...................... 210

Lampiran 10 Lembar Perbaikan Tugas Akhir Tim penguji .................... 212

xv
LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ABSTRAK

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN


MANAJEMEN KESEHATAN KELUARGA TIDAK EFEKTIF
PADA KLIEN DIABETES MELITUS DI DESA SUKOANYAR
KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN
Penelitian Studi Kasus di Wilayah Desa Sukoanyar
Oleh: Adiguna Pranata

Pendahuluan: Diabetes melitus adalah penyakit yang ditandai dengan


hiperglikemia dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein
berhubungan dengan defisiensi absolut atau kerabat kerja insulin dan / atau sekresi.
Tujuan penelitian ini adalah melaksanakan asuhan keperawatan keluarga pada
Manajemen Kesehatan Keluarga yang tidak efektif di Desa Sukoanyar Kecamatan
Turi Kabupaten Lamongan. Metode: Metode penelitian ini menggunakan metode
studi kasus dengan partisipan 4 klien DM dengan Manajemen Kesehatan Keluarga
tidak Efektif dan 4 anggota keluarga, menggunakan pendekatan proses asuhan
keperawatan keluarga mulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi dan
dokumentasi. Sedangkan metode pengumpulan data dengan cara wawancara,
observasi, pemeriksaan fisik, dan studi dokumentasi. Asuhan keperawatan keluarga
dilakukan 3 kali kunjungan rumah. Data disajikan dalam bentuk tabel dan dianalisis
secara deskriptif dengan menggunakan tahapan proses keperawatan. Hasil: Hasil
studi ini menunjukkan kesenjangan pada tahap pengkajian, diagnosa, dan evaluasi
serta menunjukkan adanya kesesuaian pada tahap intervensi dan implementasi,
pada keempat klien ditemukan 2 diagnosa yang sama dan 2 diagnosa yang berbeda
pada klien 1 dan 2 keempat diagnosa keperawatan pada keempat klien teratasi pada
hari ketiga namun beberapa intervensi tetap dilanjutkan. Pembahasan: jadi upaya
untuk meningkatkan manajemen kesehatan keluarga yaitu dengan pemberian
Anjuran untuk menjaga asupan makanan yang tidak beresiko hiperglikemia,
mengontrol Lingkungan yang baik utuk klien dan mengajarkan keluarga Perawatan
yang terkoordinasi dan terintegrasi dari Tim kesehatan, sehingga keluarga
menyadari pentingnya berperan serta dalam perawatan pasien diabetes melitus
sehingga kadar gula darah pasien dapat terkontrol dengan baik.
Kata kunci: Asuhan Keperawatan Keluarga, Diabetes, Manajemen Kesehatan

xvi
LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ABSTRACT
FAMILY NURSING CARE WITH FAMILY HEALTH MANAGEMENT IS
NOT EFFECTIVE ON DIABETES MELLITUS CLIENTS IN
SUKOANYAR VILLAGE, TURI DISTRICT, LAMONGAN REGENCY
Case Study Research in the Village Area of Sukoanyar
By: Adiguna Pranata

Introduction: Diabetes mellitus is a disease characterized by hyperglycemia and


disturbances of carbohydrate, fat and protein metabolism associated with absolute
or relative deficiency of insulin action and/or secretion. The purpose of this study
was to carry out family nursing care on ineffective Family Health Management in
Sukoanyar Village, Turi District, Lamongan Regency.Methods: This research
method uses a case study method with 4 DM clients with ineffective Family Health
Management and 4 family members, using a family nursing care process approach
from assessment to evaluation and documentation. While the method of data
collection by means of interviews, observation, physical examination, and study
documentation. Family nursing care was carried out 3 times home visits. The data
are presented in tabular form and analyzed descriptively using the stages of the
nursing process.. Results: The results of this study showed gaps at the assessment,
diagnosis, and evaluation stages and showed conformity at the intervention and
implementation stages, in the four clients found 2 the same diagnosis and 2 different
diagnoses on clients 1 and 2, the four nursing diagnoses on the four clients were
resolved on the third day but some interventions continued. Discussion: So efforts
to improve family health management are by giving advice to maintain food intake
that is not at risk of hyperglycemia, controlling a good environment for clients and
teaching families Coordinated and integrated care from the health team, so that
families realize the importance of participating in the care of patients with diabetes
mellitus so that The patient's blood sugar level is well controlled.
Keywords: Family Nursing, Diabetes, Health Management

xvii
LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Diabetes Melitus (DM) merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius.

Dimana penyakit ini menjadi salah satu penyakit tertinggi dari empat penyakit tidak

menular.(Diabetes and Tipe, 2020). Diabetes mellitus (DM) adalah suatu penyakit

yang ditandai dengan kadar glukosa darah melebihi batas normal Karena rendahnya

Kesadaran akan menjaga pola makan dan peran keluarga yang tidak efektif dalam

mengontrol Lingkungan dan perawatan anggota keluarga dengan DM, hal ini dapat

mengakibatkan kecacatan bahkan kematian pada penderitanya. Penderita diabetes

menyerang usia produktif maupun kelompok usia tua maupun usia keluarga miskin

sehingga menimbulkan masalah Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif dan

berpengaruh pada harapan hidup orang usia lanjut. Diabetes mellitus sebagai

ancaman kesehatan bagi semua kalangan social (Sudarman and Solissa, 2020).

Berdasarkan laporan World Health Organization (WHO) penderita diabetes di

seluruh dunia terdapat lebih dari 143 juta orang penderita, dan jumlah ini

diproyeksikan prevalensinya akan meningkat menjadi dua kali lipat pada tahun

2030 dan sebanyak 77% diantaranya terjadi dinegara-negara berkembang

(Mardiana, Ditama and Tuslaela, 2020), sedangkan Berdasarkan laporan

International Diabetes Federation (IDF) pada tahun 2019. Penyakit DM ini

mengakibatkan 1 dari 10 orang dewasa diperkirakan setiap 6 detik 1 orang

meninggal hasil menunjukan estimasi individu dengan penyakit DM di dunia

melebihi angka 463 juta orang dan di perkirakan 578 juta orang (10,2% dari

1
LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2

populasi) akan menderita DM pada tahun 2030. IDF (2019) memperkirakan pada

tahun 2045 jumlah penderita penyakit DM di dunia mencapai 700 juta orang

(Diabetes and Tipe, 2020)

Pada tahun 2017 Sekitar 425 juta orang di seluruh dunia atau 8,8% dari orang

dewasa yang berusia 20-79 tahun, diperkirakan menderita diabetes. Sekitar 79%

tinggal di Negara berpenghasilan rendah dan menengah. Jumlah orang dengan

diabetes meningkat menjadi 451 juta jika usia diperluas ke 18-99 tahun. Dan jika

trent ini terus berlanjut sampai tahun 2045 maka, diperikirakan 693 juta orang

dengan usia 18-99 tahun berpotensi menderita diabetes, atau jika usia diperluas ke

20-79 tahun diperkirakan sekitar 629 juta orang akan menderita diabetes melitus

dan jumlah kematian akibat diabetes di tahun 2017 diperkirakan sebanyak 4,0 (3.5-

5.0) juta orang. Indonesia adalah negara peringkat keenam di dunia setelah cina,

India, Amerika Serikat, Brazil dan Meksiko dengan jumlah penyandang Diabetes

usia 20-79 tahun sekitar 10,3 juta orang. Peningkatan angka prevalensi penderita

Diabetes Melitus usia ≥ 15 tahun cukup signifikan, yaitu dari 6,9% di tahun 2013

menjadi 8,5% di tahun 2018 sehingga jumlah penderita diabetes di Indonesia

mencapai lebih dari 16 juta orang yang kemudian berisiko terkena penyakit lain,

seperti serangan jantung, stroke, kebutaan dan gagal ginjal bahkan dapat

menyebabkan kelumpuhan dan kematian (Sudarman and Solissa, 2020).

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2018, Indonesia berada pada

peringkat ke – 5 di dunia, prevalensi DM di Indonesia berada pada kisaran angka

2% dengan Provinsi Sulawesi Utara berada pada urutan ke empat dengan kisaran

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
3

angka 3%. Kemudian untuk daerah domisili lebih banyak penderita DM yang

berada di perkotaan (1,9%) dibandingkan dengan diperdesaan (1,0%). DM

dikarakteristikan dengan adanya hiperglikemia yang dapat disebabkan oleh

kurangnya sekresi insulin, ketidakmampuan kerja insulin, maupun keduanya

(Diabetes and Tipe, 2020)

Prevalensi diabetes mellitus menurut konsensus Perkeni 2015 pada penduduk

≥ 15 tahun meningkat sebanyak 10,9%. Jawa Timur berada pada urutan kelima

provinsi di Indonesia dengan prevalensi diabetes mellitus tertinggi mencapai 2,6%

di tahun 2018 meningkat dari tahun 2013 sebesar 2,1%. Sedangkan di Jawa Timur,

prevalensi diabetes mellitus berada pada kisara 1,25% dari seluruh jumlah

penduduk(Perilaku et al., 2019). Kemudian berdasarkan data(Dinkes Jawa Timur,

2019) jumlah penderita DM di Kabupaten Lamongan sebesar 19.737 jiwa dengan

jumlah puskesmas 33, sedangkan penderita DM yang mendapatkan pelayanan

kesehatan sesuai standard sejumlah 19.272 jiwa dan yang belum mendapatkan

pelayanan sesuai standard sejumlah 97.6 jiwa. dan Berdasarkan data yang diperoleh

dari bagian pencatatan dan pelaporan Puskesmas Turi Lamongan, Menunjukkan

pada tahun 2019 jumlah penderita Diabetes Melitus sebanyak 425 jiwa (Laporan

UPT puskesmas Turi).

Peran keluarga mempunyai hubungan yang kuat terhadap status kesehatan

penderita DM, dimana kurangnya dukungan keluarga akan mempengaruhi kontrol

gula darah dan menajemen DM sehingga kualitas hidup akan menurun dan akan

menimbulkan komplikasi yang berbahaya. Dapat disimpulkan bahwa dukungan

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
4

keluarga sangat penting dan berpengaruh terhadap kualitas hidup penderita DM

(Diabetes and Tipe, 2020)

Komplikasi pada DM dapat mengakibatkan komplikasi berupa akut maupun

kronis. Pada penyakit DM ini apabila tidak ditangani dengan baik akan

mengakibatkan timbulnya komplikasi dengan penyakit serius lainnya seperti

jantung, stroke, disfungsi ereksi, gagal ginjal, dan kerusakan sistem syaraf dan

faktor komplikasi yang bisa dialami penderita DM cukup bervariasi bisa

disebabkan karna faktor fisik, psikologis dan sosial.(Diabetes and Tipe,

2020).Riwayat keluarga secara luas diakui sebagai prediktor kuat untuk risiko

pengembangan diabetes (Imanipour and Kiwanuka, 2020). American Diabetes

Association, 2006 mengatakan bahwa Perencanaan manajemen diabetes harus

dibahas sebagai terapi antara pasien dan pasienkeluarganya. Pasien harus menerima

perawatan medis yang terkoordinasi dan terintegrasi dari Tim kesehatan, sehingga

keluarga menyadari pentingnya berperan serta dalam perawatan pasien diabetes

melitus sehingga kadar gula darah pasien dapat terkontrol dengan baik(Yeni and

Handayani, 2013). kesehatan dan penyakit dipengaruhi oleh budaya, keluarga, dan

sosial ekonomi dan lingkungan. Pengaruh keluarga terhadap kesehatan dan

penyakit berkaitan dengan peran dan fungsinya keluarga. Keluarga memainkan

peran yang sangat signifikan terhadap kehidupan keluarga yang lain terutama status

sehat sakit(Yeni and Handayani, 2013).

Peran keluarga jauh dari peran formal dan informal. Dalam peran informal

keluarga ada peran merawat keluarga dan peran memotivasi / menyemangati

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
5

keluarga. Dimana tugasnya setiap anggota keluarga merawat anggota keluarga yang

sakit lainnya sebagai fungsi dasar keluarga dalam merawat yaitu memenuhi

kebutuhan, perawatan dan perawatan anggota keluarga yang sakit dan memenuhi

kebutuhannya. Sehingga beberapa tindakan tersebut bisa menunjang tingkat

keefektifan menajemen kesehatan keluarga. Keluarga merupakan sistem

pendukung utama yang memberikan perawatan langsung bagi masing-masing

Keluarga pasien kesehatan dan penyakit memiliki kemampuan untuk mengatasi

masalah kemauan dapat menekan perilaku maladaptif (pencegahan sekunder) dan

memulihkan perilaku adaptif (pencegahan tertier) sehingga derajat kesehatan

pasien dan keluarga dapat ditingkatkan secara optimal (Yeni and Handayani, 2013)

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk meneliti studi kasus

asuhan keperawatan Keluarga dengan Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak

efektif pada pasien Diabetes Melitus (DM) di Desa Sukoanyar Kecamatan Turi

Kabupaten Lamongan

1.2 Batasan Masalah

Batasan Masalah pada karya tulis ilmiah ini adalah asuhan keperawatan

keluarga dengan dengan Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak efektif pada pasien

Diabetes Melitus (DM) di Desa Sukoanyar Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan.

1.3 Rumusan Masalah

Bagaimana asuhan keperawatan Keluarga dengan Manajemen Kesehatan

Keluarga Tidak efektif pada pasien Diabetes Melitus (DM) di Desa Sukoanyar

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
6

Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan.

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum

Mempelajari dan diperoleh pengalaman nyata dalam melaksanakan asuhan

keperawatan pada anggota keluarga yang mengalami Diabetes

Melitus(DM) dengan Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektid di

Desa Sukoanyar Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan.

1.4.2 Tujuan Khusus

1. Melakukan Pengkajian data pada anggota keluarga yang mengalami

Diabetes Melitus dengan Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektid di

Desa Sukoanyar Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan.

2. Merumuskan diagnosis keperawatan sesuai dengan prioritas di Desa

Sukoanyar Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan

3. Menyusun rencana keperawatan pada klien Diabetes Melitus paru di Desa

Sukoanyar Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan

4. Melakukan tindakan keperawatan pada klien Diabetes Melitus paru di Desa

Sukoanyar Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan.

5. Melakukan Evaluasi Asuhan keperawatan yang telah di berikan di Desa

Sukoanyar Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan.

6. Melakukan Dokumentasi Asuhan keperawatan dalam suatu laporan Tugas

Akhir di Desa Sukoanyar Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan.

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
7

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Teoritis

Sebagai Sumbangann ilmu pengetahuan, Khususnya dalam hal

pengembangan ilmu keperawatan Keluarga mengenai Diabetes Melitus.

1.5.2 Praktis

1. Bagi Penulis

Sarana untuk mengaplikasikan asuhan keperawatan Keluarga pada klien

Diabetes Melitus di Desa Sukoanyar Kecamatan Turi Kabupaten

Lamongan.

2. Bagi Keluarga

Menambah pengetahuan kepada keluarga untuk meningkatkan manajemen

kesehatan keluarga pada anggota keluarga yang mengalami Diabetes

Melitus.

3. Bagi Profesi Keperawatan

Sebagai masukan atau refrensi bagi profesi keperawatan dalam melakukan

asuhan keperawatan pada klien dengan Diabetes Melitus untuk

meningkatkan mutu pelayanan keperawatan.

4. Bagi Masyarakat

Menambah wawasan kepada masyarakat tentang perawatan klien dengan

penyakit Diabetes Melitus.

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini membahas tentang: 1) Konsep Dasar Keluarga, 2) Konsep

Fungsi Keluarga ,3) Konsep Dasar Diabetes Melitus 4) Konsep Dasar Asuhan

Keperawatan keluarga dengan Diabetes Melitus 5) Konsep Diagnosa Keperawatan

Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif.

2.1 Konsep Dasar Keluarga

2.1.1 Pengertian Keluarga

Teori sistem keluarga lebih menekankan bahwa keluarga sebagai sebuah

sistem yang utuh, didalamnya terdiri bagian-bagian struktur. Pola organisasi tiap

anggota keluarga memainkan peran tertentu. Dalam keluarga juga terdapat pola

interaksi antar anggota keluarga. Karena itu, Keluarga memiliki peran yang sangat

berpengaruh dalam pola interaksi sosial anak(Rohmat, 2010).

Keluarga adalah dua orang atau lebih yang diikat oleh kebersamaan dan

kedekatan emosional serta mengidentifikasi dirinya sebagai bagian dari

keluargaKeluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala

keluarga serta beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di satu atap dalam

keadaan saling ketergantungan(Cruz, 2013)

Keluarga adalah agen utama sosialisasi sekaligus sebagai pembangun

sistem mikro hubungan anak dengan lingkungan. Keluarga sebagai tempat

bersosialisasi bisa diartikan menurut istilah klasik. Definisi klasik (struktural-

fungsional) keluarga, menurut sosiolog George Murdock2 adalah kelompok sosial

7
LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
8

yang ditandai dengan adanya tempat tinggal, kerjasama ekonomi dan Keluarga

reproduktif terdiri dari dua orang dewasa yang berbeda jenis kelamin, setidaknya

keduanya memelihara hubungan seksual yang disepakati secara sosial, dan ada satu

atau lebih anak-anak yaitu anak kandung atau anak adopsi, dari hasil hubungan

seksual secara dewasa.(Rohmat, 2010).

2.1.2 Bentuk Atau Tipe Keluarga

Tipe atau bentuk dan struktur keluarga diantaranya : 1. Keluarga inti

(nuclear family) yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak (hasil pernikahan atau adopsi);

2. Keluarga besar (ekstended family) yaitu keluarga inti ditambah dengan sanak

saudaranya (kakek, nenek, keponakan, paman, bibi, saudara sepupu, dan

sebagainya); 3. Keluarga bentukan kembali (dyadic family) yaitu keluarga baru

yang terbentuk dari pasangan bercerai atau kehilangan pasangannya; 4. Orang tua

tunggal (single parent family) yaitu keluarga yang terdiri dari salah satu orang tua

baik pria maupun wanita dengan anak-anaknya akibat perceraian atau ditinggal oleh

pasangannya; 5. Ibu dengan anak tanpa perkawinan (the unmarried teenage

mother); 6. Orang dewasa (laki-laki atau perempuan) yang tinggal sendiri tanpa

pernah menikah (orang dewasa lajang yang tinggal sendiri); 7. Keluarga dengan

anak tanpa pernikahan sebelumnya (the nonmarital heterosexual cohabiting family)

atau keluarga kabitas (cohabition); 8. Keluarga berkomposisi (composite) yaitu

keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama-

sama(PATIMAH, 2020).

2.1.3 Tahap Dan Tugas Perkembangan Keluarga

tahap dan tugas perkembangan keluarga sebagai berikut:

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
9

Tabel 2.1. Tahap dan tugas perkembangan keluarga

1. Keluarga baru menikah a. Membina hubungan yang


harmonis dan memuaskan
b. Membina hubungan dengan
keluarga lain, teman dan kelompok
social
c. Mendiskusikan rencana memiliki
anak
a. Persiapan menjadi orang tua
2. Keluarga dengan anak baru b. Adaptasi dengan perubahan
lahir adanya anggota keluarga baru,
kegiatan, dan hubungan seksual
c. Mempertahankan hubungan untuk
memuaskan pasangan
a. Memenuhi kebutuhan anggota
3. Keluarga dengan anak usia pra- keluarga
sekolah b. Membantu anak untuk
bersosialisasi
c. Beradaptasi dengan anak yang
baru lahir
d. Mempertahnkan hubungan yang
sehat
e. Pembagian waktu untuk individu,
pasangan dan anak
f. Pembagian tanggung jawab
g. Stimulasi tumbuh kembang anak
a. Membantu sosialisasi anak di luar
4. Keluarga dengan anak usia rumah, sekolah dan masyarakat
sekolah b. Mepertahankan pasangan
Keharmonisan
c. Memenuhi kebutuhan yang
meningkat, biaya hidup, sekolah,
kesehtan, dll

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
10

a. Memberikan kebebasan yang


5. Keluarga dengan anak remaja seimbang dan bertanggungjawab
pada remaja.
b. Mempertahankan hubungan yang
harmonis dalam keluarga.
c. Mempertahankan komunikasi
terbuka antara anak dan orang tua.
Hindarkan terjadinya perdebatan,
kecurigaan, dan permusuhan.
d. Mempersiapkan perubahan sistem
peran dan tumbuhkembang remaja.
a. Memperluas jaringan keluarga inti
6. Keluarga dengan anak usia menjadi keluarga besar
dewasa b. Mempertahankan keharmonisan
pasangan
c. Membantu anak untuk mandiri di
masyarakat
d. Penataan kembali peran orang tua
dan kegiatan di rumah
a. Mempertahan kesehatan individu
7. Keluarga usia pertengahan dan pasangan
b. Mempertahankan hubungan yang
serasi dan memuaskan dengan anak-
anak dan sebaya
c. Meningkatkan keakraban
pasangan
a. Mempertahankan suasana
8. Keluarga usia tua kehidupan rumah tangga
b. adaptasi terhadap proses
kehilangan pasangan, kesehatan fisik
dan pengahasilan
c. mempertahankan keakraban
pasangan dan saling merawat
d. Melakukan life review

(Cruz, 2013)

2.1.4 Fungsi Keluarga

Beberapa fungsi keluarga diantaranya : fungsi keagamaan, fungsi sosial

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
11

budaya, fungsi cinta dan kasih sayang, fungsi reproduksi, fungsi sosialisasi dan

pendidikan, fungsi ekonomi, fungsi pembinaan lingkungan dan fungsi rekreasi serta

fungsi pemberian status. Fungsi keagamaan dan pendidikan merupakan faktor

penting dalam keluarga dimana peran orang tua memberikan pendidikan

keagamaan kepada anaknya sejak kecil. Sosialisasi merupakan sarana bagi

pengenalan dasar-dasar keagamaan di lingkungan keluarga maupun di masyarakat,

misalnya di tempat ibadah. Semua keluarga harus berusaha menjalankan fungsi-

fungsi tersebut, terutama dalam hal ini tugas orang tua yang merupakan aktor utama

dalam berfungsinya keluarga. Masalah-masalah keluarga timbul ketika salah satu

atau beberapa fungsi tersebut tidak dijalankan. Hal ini pun berkaitan denga

pengaruh modernisasi dan globalisasi yang terjadi pada masa sekarang

(PATIMAH, 2020).

2.1.5 Tugas Keluarga Dibidang Kesehatan

Keluarga mempunyai peran dibidang kesehatan yang perlu dipahami dan

dilakukan, meliputi:

1. Mengenal masalah kesehatan keluarga.

2. Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga.

3. Merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan.

4. Menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan keluarga.

5. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan di sekitarnya (Cruz, 2013).

2.2 Konsep Fungsi Keluarga

2.2.1 Fungsi Keluarga

Pemahaman tentang pentingnya keluarga dapat dilihat dari fungsi dasar

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
12

kinerjanya. Secara umum, keluarga menjalankan fungsi tertentu yang

memungkinkan masyarakat untuk bertahan hidup dari generasi ke generasi,

meskipun fungsi tersebut mungkin sangat bervariasi. Fungsi keluarga efektif bila

ada keselarasan antara fungsi sosial dan ekonomi. Fungsi dasar keluarga dapat

diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Reproduksi.

Keluarga akan memelihara populasi komunitasnya sendiri kelahiran. Adanya

keseimbangan antara angka kelahiran dan angka kematian menjadikan populasi

manusia ada.

2. Sosialisasi.

Keluarga merupakan wadah untuk mentransfer nilai-nilai komunitas,

kepercayaan, sikap, pengetahuan, keterampilan, dan ilmu pengetahuan yang

akan diwariskan kepada generasi yang akan datang.

3. Penugasan peran sosial.

Keluarga sebagai mediator identitas turun-temurun (ras, suku, agama, sosial

ekonomi, dan peran gender) serta identitas perilaku dan kewajiban. Misalnya, di

beberapa keluarga, anak perempuan diarahkan untuk melakukan pekerjaan

rumah tangga dan menjadi pengasuh anak, sedangkan anak laki-laki diarahkan

untuk menjadi pencari nafkah.

4. Dukungan ekonomi.

Keluarga menyediakan tempat berteduh, makanan dan perlindungan. Di

beberapa keluarga di negara industri, semua anggota keluarga kecuali anak-anak

berkontribusi pada kesejahteraan ekonomi.

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
13

5. Dukungan emosional.

Keluarga memberikan pengalaman pertama anak-anak dalam interaksi sosial.

Interaksi sosial dapat berupa hubungan emosional, pola asuh, jaminan keamanan

bagi anak. Keluarga juga merawat anggotanya saat mereka sakit atau mengalami

penuaan. (Rohmat, 2010).

2.2.2 Pengertian delapan fungsi keluarga

Pertama, fungsi agama, keluarga memiliki fungsi religius, artinya selain

orang tua sebagai guru dalam pendidikan anaknya, orang tua juga ahli agama.

Orang tua di mana mengaji dan membaca kitab suci membentuk kepercayaan anak-

anak mereka. Melalui fungsi keagamaan ini, anggota keluarga mengetahui apa yang

harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan.

Kedua fungsi sosial budaya, artinya dalam perkembangan anak keluarga

mempunyai peran penting untuk menanamkan pola tingkah laku yang berhubungan

dengan orang lain (sosialisasi), keluarga juga memberikan warisan budaya, disini

terlihat bahwa keluarga dianggap paling masyarakat primer. Warisan budaya

sebagai ciri khas suatu bangsa harus dilestarikan, salah satu wujud pelestariannya

adalah dengan mendidik generasi mudanya.

Tiga fungsi cinta dan kasih sayang. Pertumbuhan seorang anak tidak pernah

lepas dari pengaruh keluarganya, peran keluarga sangat terpusat dalam

pembentukan kepribadian anak, oleh karena itu salah satu fungsi keluarga adalah

menyalurkan cinta dan kasih sayang. Cinta dan kasih sayang orang tua yang utuh

akan memberikan perkembangan positif yang luar biasa kepada anak-anaknya.

Anak-anak akan merasa terpenuhi dalam kasih sayang.

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
14

Keempat Fungsi perlindungan, tumbuh kembang anak membutuhkan rasa

aman, kasih sayang, simpati dari orang lain. Keluarga adalah tempat untuk

mengadu, mengakui kesalahan, dan tempat berlindung bagi anggota keluarga.

Kelima fungsi reproduksi, artinya keluarga adalah sarana manusia untuk

menularkan hasrat seksual kepada manusia lain (berbeda jenis kelamin) secara legal

di mata hukum dan secara legal dalam agama, sehingga manusia dapat melanjutkan

hidupnya karena dengan fungsi biologis tersebut mereka akan memiliki keturunan

berupa anak-anak.

Enam fungsi sosialisasi dan pendidikan adalah mendidik anak sejak awal

sampai anak tumbuh dewasa, keluarga memegang peranan penting dalam upaya

membentuk kepribadian yang baik dari waktu ke waktu, sebelum terjun ke

kehidupan masyarakat yang nyata.

Ketujuh fungsi ekonomi, artinya keluarga merupakan wahana yang baik untuk

tugas memenuhi kebutuhan anggota keluarga di dalamnya, dimana dalam

prosesnya fungsi ekonomi ini mampu membagi kerangka keluarga, misalnya ayah

sebagai uang. pencari kebutuhan dan ibu yang bertugas mengasuh anak, walaupun

saat ini banyak ibu yang sudah memasuki dunia kerja namun tidak akan lepas dan

melupakan kewajibannya dalam mengasuh anak.

Delapan fungsi lingkungan, artinya segala bentuk perilaku yang dilakukan oleh

seorang anggota keluarga pada awalnya dilakukan dalam keluarga. Anak atau

anggota keluarga merupakan cerminan bagaimana mereka dapat mengaplikasikan

kesesuaiannya dengan lingkungan. Merawat lingkungan dengan baik berkontribusi

pada kelangsungan hidup. Upaya menjaga lingkungan dapat dilakukan dari hal-hal

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
15

kecil, mulai dari kebersihan lingkungan, penanaman pohon, dll. Dapat menjadi

langkah yang tepat untuk kelestarian lingkungan.(Wijayanti and Berdame, 2019).

2.3 Konsep Dasar Diabestes Melitus

2.3.1 Definisi Diabetes Melitus

Diabetes melitus adalah penyakit yang ditandai dengan hiperglikemia dan

gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein berhubungan dengan

defisiensi absolut atau kerabat kerja insulin dan / atau sekresi. Gejala yang

dikeluhkan pada penderita Diabetes Melitus yaitu

polidipsia,poliuria,polifagia,penurunan berat badan,kesemutan (Bhatt, Saklani and

Upadhayay, 2016).

Diabetes mellitus adalah sindrom klinis dengan beberapa kemungkinan

etiologi, masing-masing mengarah ke peningkatan glukosa plasma yang tidak tepat

(hiperglikemia). Tidak termasuk jenis monogenik langka, DM merupakan penyakit

kompleks dengan risiko yang berasal dari aksi gabungan sejumlah faktor genetik

dan lingkungan yang tidak diketahui. Penelitian ekstensif untuk mengidentifikasi

dan memahami faktor-faktor ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman

etiologi penyakit dan informasi lanjutan dalam perawatan klinis. Sejumlah jenis

DM yang berbeda dikenali pada manusia. Diabetes tipe 2 (T2D), terkait dengan

resistensi insulin dan obesitas pada orang dewasa, kira-kira sembilan kali lebih

sering daripada Diabetes Tipe 1 (T1D), penyakit autoimun yang paling sering

didiagnosis pada orang muda. T1D dan T2D keduanya dianggap sebagai gangguan

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
16

progresif, di mana kontrol glikemik hilang seiring waktu(Denyer, Catchpole and

Davison, 2021)

DM tipe 2 merupakan penyakit multifactorial dengan komponen genetik

dan lingkungan yang sama kuat dalam proses timbulnya penyakit tersebut.

Pengaruh faktor genetik terlihat pada tingginya angka penderita diabetes yang

berasal dari orang tua yang memiliki riwayat DM sebelumnya. Diabetes tipe 2

disebut juga gaya hidup diabetes karena penyebab selain faktor keturunan, faktor

lingkungan antara lain usia, obesitas, resistensi insulin, makanan, aktivitas fisik,

dan gaya hidup penderita tidak sehat juga berperan dalam terjadinya diabetes ini..

Menurut Rakhmadany (2010) dalam (Manurung, 2018) menyatakan bahwa ada 2

faktor resiko pada DM tipe 2 yaitu unchangeable risk factor/factor resiko yang tidak

dapat diubah dan changeable risk factor/factor yang tidak dapat diubah dan dapat

diubah faktor risiko / faktor yang dapat diubah. DiFaktor resiko yang tidak dapat

diubah terdiri dari kelainan genetik dan umur, kemudian terdiri dari faktor resiko

yang dapat diubah pola makan yang salah, obesitas, merokok, hipertensi, aktivitas

fisik dan stres minimal(Herlambang et al., 2019)

2.3.2 Etiologi

Penyakit kencing manis atau diabetes tergantung pada jenis diabetes yang

diderita. Diabetes yang umum terjadi dan diderita banyak orang yaitu diabetes tipe

1 dan diabetes tipe 2. Perbedaannya adalah jika diabetes tipe 1 karena masalah

fungsi organ pankreas tidak dapat menghasilkan insulin, sedangkan diabetes tipe 2

karena masalah jumlah insulin yang kurang dan bukan karena pankreas tidak bisa

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
17

berfungsi baik. Diabetes tipe 2 lebih sering terjadi pada orang yang mengalami

obesitas atau kegemukan akibat gaya hidup yang dijalaninya, dimana penyebabnya

adalah kurangnya sekresi insulin pankreas dan adanya resistensi tubuh terhadap

insulin. Banyak penderita diabetes tidak menyadari dirinya mengidap penyakit, hal

ini disebabkan karena minimnya informasi di masyarakat tentang diabetes terutama

gejala- gejalanya (Nugroho, 2015)

Diabetes mellitus adalah penyakit yang disebabkan oleh kekurangan insulin

yang relative atau absolut. Kekurangan insulin dapat terjadi dengan 3 cara, yaitu:

1. Sebuah. Kerusakan sel B pankreas karena pengaruh luar (virus, bahan kimia,

dll.)

2. Desensitasi atau penurunan reseptor glukosa di kelenjar pancreas

3. Desensitasi atau kerusakan reseptor insulin di jaringan perifer (Bhatt, Saklani

and Upadhayay, 2016).

2.3.3 Faktor Resiko

Faktor lain yang terkait dengan risiko diabetes adalah orang dengan sindrom

ovarium polikistik (PCOS), Orang dengan sindrom metabolik mengalami gangguan

toleransi glukosa (TGT) atau kadar glukosa darah puasa terganggu sebelumnya

(GDPT), memiliki riwayat penyakitpenyakit kardiovaskuler seperti stroke, PJK,

atau peripheral rrterial Diseases (PAD), konsumsi alkohol,faktor stres, kebiasaan

merokok, jenis kelamin,konsumsi kopi dan kafein(Bhatt, Saklani and Upadhayay,

2016)

1. Obesitas (kegemukan)

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
18

Ada hubungan yang signifikan antara obesitas dan kadar glukosa darah

dengan derajat obesitas dengan BMI> 23 dapat menyebabkan peningkatan

kadar glukosa darah hingga 200mg%.

2. Hipertensi

Peningkatan tekanan darah pada hipertensi sangat erat kaitannya- dengan

penyimpanan yang tidak tepat garam dan air, atau peningkatan tekanan

internal pada sirkulasi pembuluh darah perifer.

3. Sejarah Keluarga

Diabetes Mellitus Seseorang yang menderita Diabetes Mellitus diduga

memiliki gen diabetes. Diperkirakan bahwa bakat diabetes adalah gen resesif.

Hanya orang yang homozigot dengan gen resesif yang menderita Diabetes

Mellitus.

4. Dislipedimia

Merupakan kondisi yang ditandai dengan peningkatan kadar lipid darah

(Trigliserida> 250 mg / dl). Ada hubungan antara insulin plasma tinggi dan

HDL rendah (

5. Umur (>45 tahun.)

6. Riwayat persalinan

Riwayat aborsi berulang, cacat lahir atau berat bayi> 4000gram

7. Faktor Genetik

Diabetes tipe 2 berasal dari interaksi faktor genetik dan mental. Penyakit ini

sudah lama dipertimbangkan terkait dengan agregasi keluarga. Risiko empiris

pada kejadian diabetes tipe 2 adalah meningkat dua hingga enam kali lipat

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
19

jika orang tua atau saudara kandung mengembangkan penyakit.

8. Alkohol dan Rokok

Perubahan gaya hidup dikaitkan dengan peningkatan frekuensi diabetes tipe

2.Walaupun kebanyakan peningkatan ini dihubungkan dengan peningkatan

obesitas dan pengurangan ketidak aktifan fisik, faktor-faktor lain yang

berhubungan dengan perubahan dari lingkungan tradisional kelingkungan

kebarat- baratan yang meliputi perubahan-perubahan dalam konsumsi

alkohol dan rokok, serta peningkatan kualitas diabetes melitus tipe 2. Alkohol

akan mengganggu Metabolisme gula darah, terutama pada penderita diabetes,

akan mempersulit pengaturan gula darah dan meningkatkan tekanan darah.

Seseorang akan meningkatkan tekanan darah konsumsi etil alkohol lebih dari

60ml / hari yang setara dengan 100 ml wiski proof, 240 ml wine atau 720 ml.

Jenis faktor risiko penyakit tidak menular, termasuk diabetes tipe 2.

Pertama adalah faktor risiko yang tidak bisa berubah seperti usia, faktor genetik,

pola makan yang tidak keseimbangan gender, status perkawinan, pekerjaan,

aktivitas fisik, kebiasaan merokok,, konsumsi alkohol, Indeks Masa Tubuh (Bhatt,

Saklani and Upadhayay, 2016)

2.3.4 Klasifikasi diabetes mellitus

berdasarkan etiologinya adalah sebagai berikut :

1. Diabetes Mellitus Tipe 1: defisiensi insulin absolut akibat kerusakan sel beta

2. Diabetes Mellitus Tipe 2: bervariasi dari resistensi insulin predominan

disertai defisiensi insulin relatif, hingga defek dominan pada sekresi insulin

disertai resistensi insulin

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
20

3. Jenis Diabetes Lainnya: akibat cacat genetik pada fungsi sel beta, cacat

genetik pada kerja insulin, penyakit eksokrin pankreas, endokrinopati, obat-

obatan / bahan kimia, infeksi, imunologi, dan sindrom genetik lainnya.

4. Diabetes Gestasional : pada kehamilan

5. Pra-diabates : IFG (Impaired Fasting Glucose) dan IGT (Impaired Glucose

Tolerance)(Widodo, 2017)

2.3.5 Manifestasi Klinis

Tanda-tanda diabetes termasuk cepat haus, sering buang air kecil, kelelahan,

dan berat tubuh menurun meski nafsu makan tetap tinggi. Dalam kondisi yang lebih

parah, gejalanya adalah Penyebabnya bisa berupa penglihatan kabur, bila ada luka

sulit sembuh dan lemah syahwat pada pria. gejala khas yang sering timbul dan

dikeluhkan menurut penderita diabetes melitus adalah:

1. Poli trias, yaitu:

1) Poliuria, yaitu banyaknya urine akibat hiperglikemia, kemudian ada

penambahan bentuk air urin dengan jelas menarik cairan ke sel-sel tubuh.

2) Polydipsia, yaitu banyak minum. Sebenarnya keluhan ini merupakan reaksi

tubuh terhadapnya poliuria yang menyebabkan kekurangan cadangan air tubuh.

3) Poliphagia, yaitu nafsu makan bertambah, karena karbohidrat tidak dapat

digunakan karena jumlah insulin tidak dapat menjamin proses metabolisme

glukosa.

2. Lemas, ini akibat karbohidrat yang keluarnya bersama urine maka tubuh

kekurangan kalori.

3. Berat badan menurun, oleh karena gula yang ada pada darah tidak dapat

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
21

dioksidasi, maka terpaksa menghasilkan tenaga, sehingga tubuh kehilangan

lemak yang mengakibatkan penderita menjadi kurus.

4. Polineuritis, yaitu rasa gatal-gatal seluruh tubuh, seperti diketahui untuk

metabolisme karbohidrat diperlukan vitamin B1, dimana vitamin B1 digunakan

sebagai co-enzim, karena kadar gula yang meningkat.

5. Hyperglikemia, yaitu kadar gula tubuh yang meningkat karena tubuh

kekurangan insulin, sehingga glukosa dapat dirubah menjadi glikogen. Gejala

yang bisa menandakan seseorang sedang menderita diabetes atau tidak, adalah

untuk memeriksa. Pengecekan dapat dilakukan dengan pengujian darah, tes

urine dan glukometer, untuk mengetahui apakah seseorang menderita diabetes

atau tidak pemeriksaan tes darah dapat dilihat dengan melihat kadar gula darah

normal pada tabel 1 berikut ini:

Tabel 2.2 Kadar gula darah normal

Kadar gula setelah puasa Kadar gula 2 jam setelah makan

Normal: < 100 mg/dl Normal: < 140 mg/dl


Pradiabetes : 100 - 126 mg/dl Pradiabetes : 140 - 200 mg/dl
Diabetes: > 126 mg/dl Diabetes: > 200 mg/dl

Sumber : (Nugroho, 2015)

2.3.6 Komplikasi

1. Hipoglikemia

Serangan hipoglikemia ditandai dengan perasaan pusing, lemas, gemetar,

pusing, keringat dingin, detak jantung meningkat, sampai Anda kehilangan

kesadaran. Biasanya hipoglikemia terjadi bila kadar glukosa darah < 50 mg/dl, dan

ini terjadi apabila dosis obat anti diabetes atau insulin terlalu tinggi, makan terlalu

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
22

sedikit, olahraga terlalu berat, minum alkohol atau depresi(Widodo, 2017).

2. Hiperglikemia

Hiperglikemia yang dimaksud disiniadalah suatu keadaan dimana kadar gula

darah tiba-tiba melonjak. Hal tersebut antara lain disebabkan oleh stres, infeksi, dan

konsumsi obat-obatan tertentu.Ketakutan hiperglikemia dengan poliuria,

polidipsia, polifagia, dengan berat, dan tatapan mata melarikan diri. Hiperglikemia

dapat memperburuk gangguan kesehatan seperti gastroparesis, disfungsi ereksi, dan

infeksi jamur pada vagina. Bisa jadi hiperglikemia yang tahan lama berevolusi

menjadi Bahaya metabolik termasuk ketoasidosis diabetikum (Diabetic

Ketoacidosis), yang bisa fatal dan menyebabkan kematian Hiperglikemia dapat

dicegah dengan kontrol kadar gula darah yang ketat(Widodo, 2017).

3. Komplikasi Makrovaskuler

Komplikasi makrovaskular yang umum terjadi pada penderita diabetes adalah

penyakit jantung koroner, penyakit pembuluh darah otak, dan penyakit pembuluh

darah perifer. Komplikasi Makrovaskular lebih sering terjadi pada DM tipe 2, yang

umumnya menderita hipertensi, dyslipidemia dan / atau obesitas, meskipun

komplikasi makrovaskuler juga dapat terjadi pada DM tipe 1.. Kombinasi dari

penyakit- penyakit tersebut dikenal dengan sebutan Sindroma Metabolik. Penyakit

jantung sangat besar risikonya pada penderita penderita diabetes, maka pencegahan

komplikasi terhadap jantung sangat penting dilakukan, termasuk pengendalian

tekanan darah, kadar kolesterol dan lipid darah. Penderita diabetes harus selalu

menjaga tekanan darahnya tidak lebih dari 130/80 mm Hg. Penderita harus secara

sadar menyesuaikan gaya hidupnya, termasuk melakukan upaya berat badan ideal,

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
23

pola makan dengan gizi seimbang, olah raga teratur, tidak merokok, dan

mengurangi stres (Widodo, 2017).

4. Komplikasi mikrovaskuler

Komplikasi ini terjadi pada penderita diabetes tipe 1. Muncul komplikasi

mikrovaskuler termasuk retinopati, nefropati, dan neuropati. Selain hiperglikemia,

ketiga Komplikasi ini juga dipengaruhi oleh faktor genetik. Untuk berkembang

menuju komplikasi mikrovaskular, tergantung pada durasi (lamanya) penyakit dan

beratnya diabetes. mikrovaskular, tergantung pada durasi (lamanya) penyakit dan

beratnya diabetes. Satu-satunya jalan untuk mencegah atau memperlambat jalur

perkembangan komplikasi mikrovaskuler kontrol ketat terhadap kadar gula darah.

Pengendalian yang paling intensif ialah dengan menggunakan suntikan insulin

(Widodo, 2017)

2.3.7 Patofisiologi

Dalam patofisiologi diabetes melitus tipe 2 terdapat beberapa kondisi yang

berperan yaitu:

1. Resistensi insulin

2. Disfungsi sel B pankreas

Diabetes melitus tipe 2 tidak disebabkan oleh kurangnya sekresi insulin,

tetapi karena sel target insulin gagal atau tidak dapat merespon insulin secara

normal. Kondisi ini biasanya disebut sebagai "resistensi insulin". 1,8 Resistensi

insulin sebagian besar disebabkan oleh obesitas dan kekurangannya aktivitas fisik

dan penuaan. Pada penderita diabetes melitus tipe 2, produksi juga bisa terjadi

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
24

glukosa hati berlebihan tetapi tidak ada kerusakan besar pada sel-sel Langerhans B.

autoimun, seperti diabetes mellitus tipe 2.. Defisiensi fungsi insulin pada penderita

diabetes melitus tipe 2 hanya bersifat relatif dan tidak absolut (Bhatt, Saklani and

Upadhayay, 2016).

Pada awal perkembangan diabetes mellitus tipe 2, sel B menunjukkan

gangguan sekresi insulin fase pertama, yang berarti bahwa sekresi insulin gagal

mengkompensasi resistensi insulin. Jika tidak ditangani Nah, pada perkembangan

selanjutnya akan terjadi kerusakan pada sel B pankreas. Kerusakan Sel B pankreas

akan terjadi secara progresif akan sering menyebabkan defisiensi insulin, sehingga

pada akhirnya penderita membutuhkan insulin eksogen.. Pada penderita diabetes

melitus tipe 2 memang umumnya ditemukan kedua faktor tersebut, yaitu resistensi

insulin dan defisiensi insulin(Bhatt, Saklani and Upadhayay, 2016).

Tabel 2.3. Perbedaan diabetes millitus tipe 1 dan tipe 2

Aspek Diabetes Melitus Tipe Diabetes Melitus Tipe 2


1

Patofisiologi Penderita menghasilkan Patofisiologi Penderita


sedikit insulin atau sama menghasilkan sedikit
sekali tidak insulin atau sama sekali
menghasilkan insulin tidak menghasilkan insulin
Pankreas tetap
menghasilkan insulin,
kadarnya lebih tinggi dari
normal, tetapi tubuh
membentuk kekebalan
terhadap efeknya, sehingga
terjadi kekurangan insulin
relatif

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
25

Onset Umumnya terjadi Bisa terjadi pada anak-anak


sebelum usia 30 tahun, dan dewasa, tetapi biasanya
yaitu anak-anak dan terjadi setelah usia 30 tahun
remaja.

Faktor Resiko Faktor lingkungan Faktor resiko untuk


(berupa infeksi virus diabetes tipe 2 adalah
atau faktor gizi pada obesitas dimana sekitar 80-
masa kanak-kanak atau 90% penderita mengalami
dewasa awal) obesitas.
menyebabkan sistem
kekebalan
menghancurkan sel
penghasil insulin di
pankreas dan
kecenderungan genetik.

(Nugroho, 2015)

2.3.8 Pemeriksaan penunjang

1. Target untuk glukosa darah puasa antara 72 – 125 mg/dl, dan 2 jam setelah

makan antara 90 – 180 mg/dl

2. Kadar HbA1c / A1C < 6,5%

3. Tekanan darah <130/80mmHg

4. Kadar kolesterol LDL < 100 mg/dl, kolesterol HDL > 40 mg/dl pada pria dan >

50 mg/dl pada wanita, dan Trigliserida < 150 mg/dl.

5. Albumin Kreatinin Ratio < 30 ug/mg kreatinin; eGFR > 60 ml/min.

6. Transaminase hati harus dalam batas normal

7. Pemeriksaan mata dan neurologis berkala (Widodo, 2017).

2.3.9 Penatalaksanaan Diabetes Melitus

Prinsip penatalaksanaan diabetes melitus secara umum ada lima sesuai

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
26

dengan Konsensus Pengelolaan DM di Indonesia tahun 2006 adalah untuk

meningkatkan kualitas hidup pasien DM (Bhatt, Saklani and Upadhayay, 2016).

Tujuan Penatalaksanaan DM adalah :

1. Jangka pendek: lenyapnya keluhan dan tanda DM, pertahankan rasa nyaman dan

berprestasi target kontrol glukosa darah.

2. Jangka panjang: mencegah dan menghambat perkembangan mikroangiopati

yang menyulitkan, makroangiopati dan neuropati.

Tujuan akhir penatalaksanaan adalah untuk menurunkan morbiditas dan

mortalitas DM. Untuk mencapai tujuan perlu untuk mengontrol glukosa darah,

tekanan darah, berat badan dan profil lipid, melalui manajemen pasien holistik

dengan mengajarkan perawatan diri dan perubahan perilaku.

1) Diet

Prinsip mengatur makan pada penderita diabetes hampir sama dengan

anjuran makan masyarakat umum yaitu makana makanan yang seimbang dan

sesuai dengan kebutuhan kalori dan gizi setiap individu. Pada penderita diabetes

perlu ditekankan pentingnya keteraturan makan ditinjau dari jadwal makan, jenis

dan jumlah makanan, terutama pada mereka yang sedang makan menggunakan

obat penurun glukosa darah atau insulin. Standar yang direkomendasikan adalah

makanan dengan komposisi seimbang dalam hal 60-70% karbohidrat, 20-25%

lemak, dan 10-15% protein.Untuk menentukan status gizi, dihitung dengan BMI

(Body Mass Indeks). Indeks Massa Tubuh (IMT) merupakan alat serta cara yang

sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa, khususnya yang berkaitan

dengan kekurangan dan kelebihan berat badan. Untuk mengetahui nilai IMT

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
27

dapat dihitung dengan rumus berikut ini :

BeratBadan (Kg)
IMT =------------------------------------------------
Tinggi Badan (m)Xtinggi Badan (m)
(Bhatt, Saklani and Upadhayay, 2016)
2) Exercise (Latihan fisik/olahraga)
Olahraga teratur (3-4 kali seminggu) dianjurkan selama kurang lebih 30
menit, sesuai sifatnya menurut Continous, Rhythmical, Interval, Progressive,
Endurance (CRIPE). Latihan menurut kemampuan pasien. Contohnya adalah
olahraga ringan jalan kaki biasa selama 30 menit.. Hindarkan kebiasaan hidup
yang kurang gerak atau bermalasmalasan.(Bhatt, Saklani and Upadhayay, 2016)
(1) Olahraga intermiten (1 – 3 – 1) untuk mengelola kadar glukosa darah

dan memperbaiki propel lipid. Perbandingan irama gerak 1 (anerob),

3 (aerob), dan 1 (anaerob)

(2) Stretching dan loosening untuk kelenturan sendi dan lancarnya aliran

darah tepi.Meditasi dan Senam Pernafasan. Olah raga yang dianjurkan

bagi penderita diabetes adalah latihan aerobik rendah

dampak dan ritme seperti senam, jogging, berenang, dan bersepeda. Porsi

latihan juga harus perhatikan, olah raga yang berlebihan akan merugikan kesehatan,

sedangkan terlalu banyak olah raga sedikit tidak terlalu berguna. Penentuan porsi

latihan tersebut harus memperhatikan intensitas latihan, lama latihan dan frekuensi

latihan (Nugroho, 2015)

1. Jenis Olahraga Diabetes

Mengelola penyakit diabetes sebenarnya mudah asal penderita bisa

mendisiplinkan diri, melakukan olahraga secara teratur, menuruti saran dokter,

dan tidak mudah patah semangat. Olahraga teratur sangat baik sekali

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
28

pengaruhnya terhadap kesehatan tubuh dan dapat mengendalikan risiko

diabetes. Bagi penderita diabetes, olahraga sangat banyak sekali manfaat yang

diperoleh diantaranya:

1) Membakar kalori dan mengurangi lemak tubuh sehingga

meningkatkan kemampuan metabolisme sel dalam menyerap dan

menyimpan glukosa.

2) Meningkatkan sirkulasi darah, terutama pada kaki dan tangan, di

mana biasanya penderita diabetes memiliki masalah.

3) Mengurangi stress yang sering menjadi pemicu kenaikan glukosa

darah penderita diabetes yang rajin berolah raga dapat melepaskan

diri dari ketergantungan pada obat.

Penderita diabetes melitus sering disarankan untuk berolahraga. Namun, tidak

serta merta olahraga bisa menolong penderita diabetes. Dalam kondisi tertentu,

penderita diabetes juga dilarang melakukan sembarang olahraga. Khususnya, yang

mengundang risiko cedera seperti pendarahan retina hingga kematian. Menurut

Irfanuddin (2011: 1) penderita diabetes melitus memerlukan sikap kehati-hatian

untuk memilih olahraga yang sesuai dan harus menghindari olahraga yang

mengundang risiko cedera. Olahraga yang disarankan bagi penderita diabetes

adalah jogging, jalan kaki, senam, dan renang. Penderita diabetes juga disarankan

melakukan olahraga ringan seperti senam kaki atau senam khusus yang diberi nama

senam sepuluh menit. Jenis olahraga bagi penderita diabetes dipilih yang memiliki

nilai aerobik tinggi, seperti jalan cepat, lari (joging), senam aerobik, renang, dan

bersepeda. Jenis olahraga lainnya, tenis lapangan, tenis meja, bahkan sepakbola,

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
29

boleh dilakukan asal dengan perhatian ekstra dan disertai dengan frekuensi,

intensitas, dan durasi (FID) yang tepat (Nugroho, 2015).

Tabel 2.4. Olahraga pada penderita diabetis yang kehilangan sensasi

protektif

Olahraga yang dikontraindikasi Olahraga yang direkomendasikan

Treadmill Berenang, Tai Chi

Berjalan dalam waktu lama Bersepeda

Jogging Mendayung

Step exercises Olahraga dengan kursi, olahraga


dengan lengan dan olahraga lainnya
yang tidak menahan beban

(Nugroho, 2015)

Olahraga bagi penderita diabetes pada prinsipnya tidak berbeda dengan

yang diterapkan untuk orang sehat. Frekuensi olahraga adalah 3 – 5 kali dalam

seminggu. Intensitasnya berkisar 60 - 75% dari denyut nadi maksimal. (DNM = 220

– Umur). Durasinya sekitar 60 menit setiap kali berolahraga pada zone latihan.

Penderita diabetes yang berbadan gemuk, durasinya bisa ditambah, sekitar 90

menit. Penambahan lama latihan dapat menyebabkan berkurangnya gula darah dan

terbakarnya lemak tubuh (Nugroho, 2015). Klasifikasi intensitas olahraga,

berdasarkan pada olahraga selama 60 menit dapat dilihat pada tabel 4 berikut:

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
30

Tabel 2.5. Klasifikasi intensitas olahraga, berdasarkan pada olahraga selama

60 menit

NO Intensitas VO2 Max Denyut jantung


maksimal (%)

1 Sangat Ringan <20 <35

2 Ringan 20 – 39 35 – 54

3 Sedang 40 – 59 55 – 69

4 Berat 60 – 84 70 – 89

5 Sangat Berat >85 >90

6 Maksimal 100 100

*Nilai maksimal merupakan nilai yang dapat dicapai orang dewasa normal selama

olahraga maksimal (Nugroho, 2015)

Kadar gula darah penderita saat melakukan olahraga harus berada pada

kisaran 100– 300 mg/dl, lebih dari 300 mg/dl dikhawatirkan terjadi ketosis

(kelebihan keton dalam jaringan). Penderita dengan kadar gula yang terlalu rendah

juga dilarang melakukan latihan, karena ditakutkan apabila kadar gulanya sudah

normal lalu melakukan olahraga akan terjadi hipoglikemia. Sebelum melakukan

Berolahraga, pastikan penderita memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui

kondisi kesehatannya secara keseluruhan. Jika Anda telah merekomendasikan

melakukan olahraga, maka ada Beberapa tips yang bisa dilakukan penderita

diabetes saat berolahraga yaitu Jika mengalami sakit misalnya merasa lemah,

peningkatan denyut jantung dan berkeringat lebih dari biasanya selama berolahraga

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
31

maka segera berhenti, untuk menghindari kerusakan jaringan dan juga sendi.

1. Jangan lupa untuk mencatat kadar gula darah sebelum dan setelah olahraga.

2. Pastikan membawa makanan ringan yang manis disaku saat olahraga, jika

merasa gula darah turun segera konsumsi.

3. Kenakan sepatu yang nyaman untuk menghindari luka atau cedera.

4. Mengonsumsi air yang cukup sebelum melakukan olahraga (Nugroho, 2015)

Selain itu sebelum olahraga penderita harus mengetahui risiko-risiko

dan masalah-masalah yang potensial terjadi saat olahraga. Berikut beberapa

masalah risiko yang potensial saat olahraga.

1. Hiperglikemia:

1) Insufisiensi insulin, penyebabnya: Peningkatan produksi glukosa hepatik,

ketogenesis

2) Kelebihan glukosa

2. Hipoglikemia:

1) Kelebihan Insulin, penyebabnya:

(1) Terlalu banyak insulis sebelum olahraga

(2) Peningkatan sensitivitas insulin yang dirangsang selama olahraga

(3) Peningkatan absorpsi dari tempat injeksi

(4) Efek medikasi (sulfonilurea, insulin sekretagog)

2) Insufisiensi glukosa /karbohidrat, penyebabnya:

(1) Olahraga spontan yang tidak direcanakan

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
32

(2) Kalori diet yang sangat rendah

3. Memburuknya komplikasi yang sudah ada:

1) Retinopati (belum terbukti dengan baik)

2) Proteinuria (akut)

4. Akibat/Konsekuensi komplikasi yang sudah ada sebelumnya:

1) Neuropati perifer yang menyebabkan luka di kaki (robeknya kulit, fraktur,

infeksi)

2) Kelainan arteri koroner yang menyebabkan iskemi

3) Neuropati otonom yang menyebabkan aritmia (Nugroho, 2015).

Berdasarkan risiko atau masalah yang potensial terjadi saat olahraga atau

sesudahnya, maka beberapa langkah spesifik seharusnya diterapkan untuk

menghindari risiko-risiko tersebut, yaitu:

1. Mengukur kadar glukosa darah sebelum, saat, dan sesudah olahraga

1) Jika kadar glukosa darah <100 mg/dl, makan snack dengan karbohidrat 15-

20 gram sebelum olahraga

2) 100-250 mg/ dl, tidak perlu makan snack

3) > 250 mg / dl, dengan keton atau >300 mg / dl tanpa keton, tunda olahraga,

serum keton harus diperiksa; hiperglikemia dan dehidrasi harus diatasi atau

ditangani. Untuk menghindari hipoglikemia, jangan berolahraga saat aktivitas

insulin mencapai puncaknya, berhati-hati akan efek hipoglikemi yang

tertunda yang dapat terjadi 6-28 jam setelah suatu olahraga berat dan dapat

terjadi meskipun kadar glukosa darah normal selama olahraga dan tidak

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
33

tergantung usia atau beratnya penyakit, umumnya terjadi malam hari.

2. Menyesuaikan jumlah kalori atau asupan makanan Makanan seharusnya telah

tercerna 1-2 jam sebelum olahraga. Olahraga dalamwaktu lama atau berat, harus

mulai meningkatkan asupan kalori 24 jam sebelumnya. Tambahan karbohidrat

untuk olahraga spontan atau yang tidak direncanakan, 20-30 g per 30 menit

olahraga.

3. Penyesuaian penggunaan insulin Menggunakan insulin lebih dari 1 jam sebelum

olahraga dengan menyuntikan insulin di bagian yang tidak berperan aktif dalam

olahraga, absorpsi di abdomen adalah yang paling cepat absorpsinya dan paling

dapat diandalkan.

4. Monitoring adanya luka lepuh di kaki, ulkus dan komplikasi-komplikasi,

problem- problem lainya.

5. Pemeriksaan laboratorium meliputi HbA1c, profil lipid, mikroalbuminuria pada

urin,(Nugroho, 2015).

6. Pendidikan Kesehatan, Pendidikan kesehatan sangat penting dalam

manajemen. Pendidikan kesehatan preventif primer harus diberikan kepada

komunitas berisiko tinggi. Pendidikan kesehatan menengah disediakan ke

kelompok pasien DM. Sedangkan pendidikan kesehatan untuk pencegahan

tersier diberikan kepada pasien yang sudah mengalami DM dengan komplikasi

kronis(Bhatt, Saklani and Upadhayay, 2016).

7. Obat : oral hipoglikemik, insulin

Jika pasien telah melakukan pengaturan makan dan latihan fisik tetapi tidak

berhasil mengendalikan kadar gula darah maka dipertimbangkan pemakaian

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
34

obat hipoglikemik (Bhatt, Saklani and Upadhayay, 2016).

Obat-obat Diabetes Melitus

1. Antidiabetik oral

Penatalaksanaan pasien DM dilakukan dengan cara menormalkan dan

mencegah kadar gula darah sehingga tidak terjadi komplikasi. Terlebih lagi dengan

menghilangkan gejala, optimalisasi parameter metabolik, dan mengontrol berat

badan. Untuk pasien DM tipe 1 penggunaan insulin merupakan terapi utama.

Indikasi Antidiabetik oral terutama ditujukan untuk penatalaksanaan pasien DM

tipe 2 ringan sampai sedang gagal dikendalikan dengan mengatur asupan energi dan

karbohidrat serta olahraga. Obat kelompok ini ditambahkan ketika setelah 4-8

minggu diet dan upaya olahraga dilakukan, kadar gula darah di atas 200 mg% dan

HbA1c di atas 8%. Jadi obat ini bukan pengganti usaha diet, itu membantunya.

Pemilihan obat antidiabetik oral yang tepat sangat menentukan keberhasilan terapi

diabetes. Pilihan terapi menggunakan antidiabetik oral bisa dilakukan dengan satu

jenis obat atau kombinasi. Pemilihan dan penentuan rejimen antidiabetik oral

Penggunaannya harus memperhatikan beratnya penyakit DM dan kondisi kesehatan

pasien pada umumnya termasuk penyakit lain dan komplikasi yang ada. Dalam hal

ini obat hipoglikemik oral adalah termasuk golongan sulfonilurea, biguanid,

inhibitor alfa glukosidase dan insulin sensitizing (Bhatt, Saklani and Upadhayay,

2016).

2. Insulin

Insulin adalah protein kecil dengan berat molekul 5808 pada manusia.

Insulin mengandung 51 asam amino tersusun dalam dua rantai yang dihubungkan

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
35

oleh jembatan disulfida, ada perbedaan asam amino dari kedua rantai tersebut.

Untuk pasien yang tidak terkontrol diet atau pemberian hipoglikemik oral,

kombinasi insulin dan obat lain bisa sangat efektif. Insulin terkadang digunakan

sebagai pilihan sementara, misalnya selama kehamilan. Namun pada penderita DM

tipe 2 memburuk, penggantian insulin total menjadi perlu. Insulin adalah hormone

mempengaruhi metabolisme karbohidrat dan protein dan metabolisme lemak.

Fungsi insulin antara lain, meningkatkan pengambilan glukosa ke dalam sel-sel di

sebagian besar jaringan, meningkatkannya pemecahan oksidatif glukosa,

meningkatkan pembentukan glikogen di hati dan otot juga mencegah kerusakan

glikogen,, menstimulasi pembentukan protein dan lemak dari glukosa (Bhatt,

Saklani and Upadhayay, 2016).

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
36

2.3.10 PATHWAY
Etiologi
Gambar 2.1 Pathway Diabetes Melitus

Penurunan insulin Penurunan glukagon


peningkatan insulin

Lipolisis Glikogenolisis Insufisiensi glukosa Katabolisme protein


Peningkatan Penurunan
glikogenesis glikogenesis
Oksidasi lemak Hiperglikemia Ketidakstabilan Guloksa Retinopati
darah diabetik Glukonea  BUN Pelepasan
genesis kt dari ICS
Peningkatan badan Melebihi ambang ginjal Hipoglikemia
keton dalam darah Penglihatan
Kulit gatal-gatal,
Glukosuria Diuresis Nefropati kering - Kulit dingin
Keton urea osmotik diabetik Katarak - Pucat
- Takikardi
Keseimbangan - Gelisah
Acidosis Gangguan kalori negatif Poliuri Polidipsi Peningkatan Gangguan Kerusakan integritas
- Penurunan kesadaran
keseimbangan pH ureum, kreatinin persepsi sensori kulit
(visual)
Koma diabetik BB menurun Dehidrasi
Kerusakan Lemas, mudah mual Managemen kesehatan
pertukaran gas Pusing, pe keluarga tidak efektif
ADL dibantu Kehilangan kalori Kekurangan Syok kesadaran
volume cairan Defisit
Defisit perawatan Hipoksia perifer Rasa lapar yang besar Hipoksia jaringan Luka pengetahuan
diri
Nefropati Nyeri Akut Gangguan Pola Tidur
Kelemahan dan Polipagia diabetik Diabetik foot
keletihan
Parestesia, gelisah, rasa Kerusakan
Perubahan nutrisi Amputasi integritas kulit
Intoleranti aktivitas terbakar, rasa baal, penurunan
kurang / lebih dari debridement
kesadaran, gangguan persepsi
kebutuhan
Gangguan konsep Resiko infeksi
Gangguan
Resiko jatuh diri = citra tubuh
mobilitas Fisik

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
37

2.4 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Diabetes

Melitus

2.4.1 Pengkajian keluarga

Pengkajian Keperawatan Keluarga Pengkajian merupakan tahapan dalam

mengidentifikasi data-data, mengumpulkan informasi yang berkesinambungan

secara terus- menerus terhadap keluarga yang dibina. Sumber data pengkajian

melalui proses dari anamnesa (wawancara), pemeriksaan atau pengkajian fisik

anggota keluarga dan pemeriksaan diagnostik maupun laboratorium serta dokumen

rekam medik(Harefa, 2019).

Dasar pemikiran dari pengkajian adalah suatu perbandingan, ukuran atau

penilaian mengenai keadaan keluarga dengan menggunakan norma, nilai, prinsip,

aturan, harapan, teori, dan konsep yang berkaitan dengan permasalahan (Harefa,

2019)

2.4.1.1 Identitas pasien

Nama, umur tempat tinggal (alamat), pekerjaan, pendidikan, status ekonomi

menengah kebawah dan situasi kesehatan yang kurang ditunjang dengan padatnya

penduduk(Cruz, 2013).

2.4.1.2 Budaya

Suku bangsa, bahasa yang digunakan sehari – hari, pantangan, kebiasaan

budaya yang berhubungan dengan masalah kesehatan keluarga tidak mempunyai

kebiasaan – kebiasaan yang betentangan dengan kesehatan, kegiatan keagamaan di

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
38

rumah, status sosial ekonomi keluarga, kebutuhan rekreasi (Di luar rumah dan di

dalam rumah)(Cruz, 2013).

2.4.1.3 Riwayat dan tahap Perkembangan Keluarga

Pengkajian selanjutnya yang dapat Anda lakukan adalah mengkaji tahap

perkembangan dan sejarah keluarga. Data yang perlu di kaji pada komponen

pengkajian ini, yaitu tahap perkembangan keluarga saat ini, diisi berdasarkan umur

anak pertama dan tahap perkembangan yang belum terpenuhi (Baca Bab 1 pada

topik konsep keluarga), riwayat keluarga inti (data yang dimaksud adalah data

kesehatan seluruh anggota keluarga inti yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak),

riwayat keluarga sebelumnya dari kedua orang tua termasuk riwayat kesehatan

(Kholifah and Widagdo, 2016)

2.4.1.4 Lingkungan

Data yang perlu dikaji adalah karakteristik rumah, karakteristik tetangga

dan komunitas. Data Komunitas terdiri atas tipe penduduk, apakah termasuk

penduduk pedesaan atau perkotaan, tipe hunian rumah, apakah sebagian besar

tetangga, sanitasi jalan, dan pengangkutan sampah. Karakteristik demografi

tetangga dan komunitas meliputi kelas sosial, etnis, pekerjaan, dan bahasa sehari-

hari(Kholifah and Widagdo, 2016).

Data selanjutnya pada komponen ini, adalah mobilitas geografis keluarga.

Data yang perlu dikaji adalah berapa lama keluarga tinggal di tempat tersebut,

adakah riwayat pindah rumah, dari mana pindahnya. Kemudian ditanyakan juga

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
39

perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat, penggunaan pelayanan di

komunitas, dan keikutsertaan keluarga di komunitas(Kholifah and Widagdo, 2016).

Data berikutnya adalah sistem pendukung keluarga. Data yang perlu dikaji

adalah siapa yang memberikan bantuan, dukungan, dan konseling di keluarga,

apakah teman, tetangga, kelompok sosial, pegawai, atau majikan, apakah ada

hubungan keluarga dengan pelayanan kesehatan dan agensi?(Kholifah and

Widagdo, 2016).

2.4.1.5 Karakteristik tetangga dan Komunitas

Bagaimana hubungan dengan tetangga dan komintas sekitar rumah dengan

keluarga(Cruz, 2013).

2.4.1.6 Alat transportasi yang digunakan keluarga

Alat transportasi apa yang digunakan klien dan keluarga(Cruz, 2013).

2.4.1.7 Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Apakah keluarga mengikuti perkumpulan keluarga dan bagaimana interaksi

keluarga dengan masyarakat sekitar (Cruz, 2013)

2.4.1.8 Struktur keluarga

Data yang keempat yang perlu dikaji adalah data struktur keluarga, antara

lain pola komunikasi, meliputi penggunaan komunikasi antaranggota keluarga,

bagaimana anggota keluarga menjadi pendengar, jelas dalam menyampaikan

pendapat, dan perasaannya selama berkomunikasi dan berinteraksi(Kholifah and

Widagdo, 2016).

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
40

Data berikutnya yang dikaji adalah struktur kekuatan keluarga, yang terdiri

atas data siapa yang membuat keputusan dalam keluarga, seberapa penting

keputusan yang diambil. Selanjutnya, adalah data struktur peran, meliputi data

peran formal dan peran informal dalam keluarga yang meliputi peran dan posisi

setiap anggota keluarga, tidak ada konflik dalam peran, bagaimana perasaan dalam

menjalankan perannya, apakah peran dapat berlaku fleksibel(Kholifah and

Widagdo, 2016).

Data selanjutnya adalah nilai-nilai keluarga, yaitu nilai kebudayaan yang

dianut keluarga, nilai inti keluarga seperti siapa yang berperan dalam mencari

nafkah, kemajuan dan penguasaan lingkungan, orientasi masa depan, kegemaran

keluarga, keluarga sebagai pelindung dan kesehatan bagi keluarga, apakah ada

kesesuaian antara nilai-nilai keluarga dan nilai subsistem keluarga, bagaimana

pentingnya nilai-nilai keluarga secara sadar atau tidak, apakah ada konflik nilai

yang menonjol dalam keluarga itu sendiri, bagaimana nilai- nilai (Kholifah and

Widagdo, 2016).

2.4.1.9 Fungsi keluarga

1. Fungsi afektif.

Pada fungsi ini dilakukan pengkajian pada pola kebutuhan keluarga dan

responnya. Apakah anggota keluarga merasakan kebutuhan individu lain dalam

keluarga, apakah anggota keluarga memberikan perhatian satu sama lain,

bagaimana mereka saling mendukung satu sama lainnya

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
41

2. Fungsi sosialisasi.

Data yang dikumpulkan adalah bagaimana keluarga menanamkan disiplin,

penghargaan dan hukuman bagi anggota keluarga, bagaimana keluarga melatih

otonomi dan ketergantungan, memberi dan menerima cinta, serta latihan

perilaku yang sesuai usia.

3. Fungsi perawatan kesehatan.

Data yang dikaji terdiri atas keyakinan dan nilai perilaku keluarga untuk

kesehatan, Bagaimana keluarga menanamkan nilai kesehatan terhadap anggota

keluarga, konsistensi keluarga dalam melaksanakan nilai kesehatan keluarga

(Kholifah and Widagdo, 2016).

2.4.1.10 Stress dan Koping Keluarga

Stres keluarga merupakan sebuah krisis, dimana untuk mengatasinya,

diperlukan strategi koping yang tepat di dalam keluarga. Strategi koping keluarga

merupakan strategi positif dari adaptasi keluarga secara keseluruhan dengan

melakukan upaya-upaya pemecahan masalah atau mengurangi stres yang

diakibatkan oleh masalah atau peristiwa. Penting bagi keluarga untuk memiliki

strategi koping yang baik selama merawat anggota keluarga yang menderita DM.

keluarga merupakan caregiver yang merawat dan mendukung anggota keluarganya

yang sakit. (Malau and Jannah, 2018)

1. Stres jangka pendek dan Panjang

1) Stresor jangka pendek: stresor yang dialami oleh keluarga yang

membutuhkan penyelesaian tidak lebih dari 6 bulan

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
42

2) Stresor jangka panjang: stresor yang dialami keluarga yang membutuhkan

penyelesaian dalam waktu lebih dari 6 bulan

2. Kemampuan keluarga dalam merespon situasi/stressor Yang perlu dikaji

adalah sejauh mana keluarga merespon situasi atau stressor saat ini.

3. Strategi koping

Hal yang perlu dikaji adalah strategi coping atau strategi pemecahan masalah

apa yang digunakan keluarga dalam menghadapi stresor yang terjadi.

2.4.2 Pengkajian Fisik Anggota Keluarga Yang Sakit

2.4.2.1 Identitas

1. Riwayat Penyakit Sekarang

1) Awitan/kapan mulai sakit Tanggal berapa mulai sakit;

Sifat (bertahap atau tiba-tiba), bagaimana sifat sakit yang dirasakan, misalnya

terkena aliran listrik, air panas, keracunan, kecelakaan berarti sifatnya tiba-

tiba. Sedangkan penyakit malnutrisi/pernapasan biasanya sifatnya bertahap;

Faktor pencetus dan faktor predisposisi yang berhubungan dengan

penyakit.Misalnya emosi, kerja fisik yang berlebihan, keletihan, cedera,

infeksi, toksin dan alergi.

2) Karakteristik Karakter: kualitas, kuantitas, konsistensi; Lokasi dan radiasi:

bagian mana yang dirasa sakit, menjalar kemana; Intensitas/keparahan:

apakah penyakit termasuk parah atau masih ringan atau sedang, tergantung

dari kondisi pasien dan jenis penyakit yang diderita; Waktu (terus-menerus

atau intermitten), misalnya anak yang menderita asma, penyakit ini termasuk

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
43

intermitten; Faktor yang memperberat atau meringankan: kondisi yang

memperberat dan meringankan penyakit tersebut, misalnya asma, pada

musim dingin biasanya akan lebih sering kambuh. Malnutrisi juga bisa

menjadi faktor yang memperberat suatu penyakit ini; Gejala yang

berhubungan; Perjalanan sejak mulai sakit: Insiden (serangan akut tunggal,

berulang, apakah kejadian setiap hari, apakah sering/kadang-kadang sakit,

episode kronis terus-menerus?), Kemajuan (membaik, memburuk, atau tidak

berubah: setelah beberapa diberi obat/dirawat/tidak dirawat mengalami

perbaikan atau perburukan kondisi pasien), Efek terapi (bagaimana kondisi

pasien setelah diberi terapi? Apakah mengalami perubahan, apakah masih

sama kondisinya dengan sebelum diberi terapi? Atau justru mengalami

perburukan? Apakah ada alergi terhadap obat tertentu?)(Cruz, 2013).

2. Riwayat masa lalu

1. Riwayat kehamilan Jumlah (gravida): berapa jumlah kehamilannya, apakah

tunggal atau tunggal atau kembar?; Tanggal kelahiran: kapan anak/pasien

dilahirkan; Gestasi (cukup bulan, prematur, post matur): apakah anak lahir

cukup bulan atau kurang bulan atau lebih dari matur; Lahir mati, aborsi:

apakah pernah dilahirkan bayinya langsung meninggal; Kesehatan selama

kehamilan: pada waktu anak masih dalam kandungan, apakah sehat, atau

pernah sakit dan diberi obat- obatan; Obat-obatan yang digunakan: obat apa

saja yang pernah dikonsumsi pada saat anak masih dalam kandungan.

2. Penyakit operasi/cidera sebelumnya Sakit apa? kapan mulai sakit? gejalanya

bagaimana? perjalanan penyakitnya bagaimana? Apakah pernah

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
44

kambuh?(Cruz, 2013).

3. Pemeriksaan fisik

1. Penampilan umum: observasi wajah, postur, higiene, perilaku,

perkembangan, status kesadaran.

2. Kepala: kaji bentuk dan kesimetrisan, postur kepala, palpasi tengkorak, ukur

lingkar kepala

3. Leher: inspeksi ukuran, palpasi apakah ada deviasi

4. Mata: pembukaan mata, ukuran pupil komparatif dan reaksi pupil terhadap

cahaya, dan posisi okular, inspeksi palpebra, konjungrtiva, kelopak mata ada

kehitaman.

5. Telinga: inspeksi hygiene, apakah ada pembengkakan,apakah ada infeksi,

apakah ada penurunan pendengaran

6. Mulut dan tenggorokan: bagaimana membran mukosa, apakah lembab atau

kering? apakah ada luka atau nyeri?

7. Dada: perhatikan devasi, bentuk dada, penonjolan tulang.

8. Perut: auskultasi bising usus, timpani / dullnes.

9. Ekstremitas: ada atau tidak adanya gerakan volunter atau involunter

ekstremitas, tonus otot, suhu dan kelembaban kulit (Cruz, 2013).

2.4.3 Diagnosa Keperawatan Keluarga

Diagnosa keperawatan keluarga merupakan kesimpulan yang ditarik dari

data yang dikumpulkan tentang keluarga. Diagnosa ini berfungsi sebagai alat untuk

menggambarkan masalah keluarga yang dapat di tangani oleh perawat. Diagnosa

keperawatan adalah penilaian klinik mengenai respons individu, keluarga, dan

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
45

komunitas terhadap permasalahan kesehatan atau proses kehidupan yang aktual dan

potensial. Diagnosa ini memberikan dasar untuk pemilihan intervensi keperawatan

untuk mencapai hasil yang merupakan tanggungjawab perawat(Harefa, 2019).

Diagnosa keperawatan keluarga merupakan hasil dari analisis data sari hasil

pengkajian keluarga, yang dimana diagnosisnya diangkat berdasarkan masalah-

masalah pada fungsi keluarga, struktur keluarga, dan lingkungan keluarga(Harefa,

2019).

Berdasarkan konsep dasar tentang Diabetes Mellitus maka diagnosa

keperawatan yang biasa dijumpai pada pasien dengan DM menurut (Keilmuan et

al., 2011) adalah sebagai berikut:

1. Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif b.d Kompleksitas program

perawatan/pengobatan (D.0115)

2. Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah b.d Resistensi Insulin (D.0027)

3. Risiko Jatuh b.d Perubahan kadar glukosa darah (D.0143)

4. Gangguan Mobilitas Fisik b.d Gangguan Muskuloskeletal (D.0054)

5. Defisit Pengetahuan b.d Ketidaktahuan menemukan sumber informasi (D.0111)

(Tim pokja SDKI DPP PPNI, 2017).

2.4.4 Intervensi Keperawatan Keluarga

Dalam melakukan tindakan keperawatan maka perlu dilakukan perencanaan

keperawatan. Perencanaan Keperawatan merupakan salah satu tahap dari proses

keperawatan yang dimulai dari penentuan tujuan (khusus dan umum), penetapan

standar dan kriteria serta menentukan perencanaan untuk mengatasi masalah

keluarga. Adapun beberapa tingkat tujuan yang disusun dalam jangka pendek

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
46

(khusus) dan jangka panjang (umum). Tingkatan ini digunakan untuk membedakan

masalah yang dapat diselesaikan sendiri oleh keluarga. Tujuan khusus atau jangka

pendek sifatnya spesifik, dapat di ukur, dapat dimotivasi atau memberi kepercayaan

pada keluarga bahwa kemajuan sedang dalam proses dam membimbing keluarga

ke arah tujuan jangka panjang atau umum. Tujuan jangka panjang atau umum

merupakan tujuan akhir yang menyatakan maksud-maksud luas yang diharapkan

oleh keluarga agar dapat tercapai Selanjutnya terdapat penetapan kriteria dan

standar yang di dalamnya memuat komponen yaitu kognitif (pengetahuan), afektif

(sikap), dan psikomotor (tindakan)(Harefa, 2019).

Tabel 2.6 Intervensi dan kriteria hasil dan intervensi diagnose keperwatan DM.

DX Kriteria Hasil Intervensi

Manajemen Kesehatan Manajemen Dukungan Keluarga


Keluarga Tidak Efektif Kesehatan merencanakan
b.d Kompleksitas Keluarga ( keperawatan (1.13477)
program L.12105)
perawatan/pengobatan - Identifikasi kebutuhan
(D.0115) Kemampuan dan harapan keluarga
menjelaskan tentang kesehatan
masalah yang
dialami meningkat - Identifikasi sumber-
(5) sumber yang dimiliki
keluarga
Aktivitas keluarga
mengatasi masalah - Identifikasi tindakan
kesehatan tepat (5) yang dapat dilakukan
keluarga
Tindakan mengurasi
factor resiko - Gunakan sarana fasilitas
meningkat(5) yang ada dalam keluarga

Kesulitan - Ciptakan perubahan


menjalankan lingkungan rumah secara

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
47

perawatan yang optimal


ditetapkan menurun
(5) - Anjurkan menggunakan
fasilitas kesehatan yang
Gejala Penyakit ada
anggota keluarga
menurun(5) - Ajarkan cara perawatan
yang bisa dilakukan
keluarga

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
48

Ketidakstabilan Kadar Ketidakstabilan Manajemen


Glukosa Darah b.d kadar Hiperglikemia (1.03115)
Resistensi Insulin
(D.0027) Glukosa darah - Identifikasi kemungkinan
(L.03022) penyebab hiperglikemia

Koordinasi - Identifikasi situasi yang


Meningkat(5) menyebabkan kebutuhan
insulin meningkat
Pusing Menurun(5)
- Monitor kadar glukosa
Lelah/lesu darah
menurun(5)
- Monitor tanda dan gejala
Kadar glukosa hiperglikemia
dalam darah
membaik(5) - Konsultasi dengan medis

- Anjurkan menghindari
olahraga saat kadar
glukosa lebih dari 250
mg/dl

- Anjurkan monitor kadar


glukosa secara mandiri

- Kolaborasi pemberian
insulin,jika perlu

- kolaborasi pemberian
cairan ,jika perlu

Risiko Jatuh b.d Ambulasi Dukungan Ambulasi


Perubahan kadar (L.05038) (1.06171)
glukosa darah (D.0143)
- Menopang berat - Identifikasi adanya nyeri
badan meningkat(5) atau keluhan fisik lainnya

- Berjalan dengan - Identifikasi toleransi fisik


langkah yang efektif melakukan ambulasi
meningkat(5)
- Monitor kondisi umum

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
49

selama melakukan
- Berjalan dengan ambulasi
langkah
pelan,sedang dan - Fasilitasi aktivitas
cepat meningkat (5) ambulasi dengan alat bantu

- Berjalan jarak jauh - Libatkan keluarga untuk


meningkat(5) membantu klien

- Nyeri saat berjalan - Jelaskan tujuan dan


menurun(5) prosedur ambulasi

- Kaku pada - Anjurkan melakukan


persendian ambulasi dini
menurun(5)
- Ajarkan ambulasi
sederhana yang harus
dilakukan ( berjalan sesuai
toleransi)

Gangguan Mobilitas Mobilitas fisik Dukungan Mobilisasi


Fisik b.d Gangguan (L.05042) (1.051173)
Muskuloskeletal
(D.0054) - Pergerakan - Identifikasi adanya nyeri
ekstermitas atau keluhan fisik lainnya
meningkat(5)
-Identifikasi toleransi fisik
-Kekuatan otot melakukan pergerakan
meningkat(5)
- Monitor kondisi umum
- Rentang gerak selama melakukan
(ROM) Mobilisasi
Meningkat(5)
-Fasilitasi aktivitas
- Nyeri menurun(5) mobilisasi dengan alat
bantu(pagar tempat tidur)
-Kecemasan
menurun(5) -Libatkan keluarga untuk
membantu klien
- Kaku sendi
menurun(5) - Jelaskan tujuan dan
prosedur mobilisasi
-Gerakan terbatas

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
50

menurun(5)
-Anjurkan melakukan
-Kelemahan fisik mobilisasi dini
menurun(5)
- Ajarkan mobilisasi
sederhana yang harus
dilakukan ( pindah dari
tempat tidur ke kursi

Defisit Pengetahuan Tingkat Edukasi Kesehatan


b.d Ketidaktahuan pengetahuan (1.12383)
menemukan sumber (L.12111)
informasi (D.0111) -Identifikasi kesiapan
Perilaku sesuai kemampuan menerima
anjuran informasi
meningkat(5)
-Sediakan materi dan
Perilaku sesuai media pendidikan
dengan pengetahuan kesehatan
meningkat(5)
-Jadwalkan Pendidikan
Pertanyaan tentang kesehatan sesuai
masalah yang kesepakatan
dihadapi
menurun(5) -Beri kesempatan untuk
bertanya
Persepsi yang keliru
- Ajarkan perilaku hidup

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
51

terhadap masalah bersih


menurun(5)

Perilaku
membaik(5)

(Tim pokja SLKI DPP PPNI, 2019) (Tim pokja SIKI DPP PPNI, 2018)

2.4.5 Implementasi Keperawatan Keluarga

Implementasi adalah pelaksanaan tindakan keperawatan yang sudah

ditentukan sebelumnya. Adapun prinsip yang mendasar implementasi keperawatan

keluarga antara lain:

1. Implementasi mengacu pada rencana perawatan yang dibuat.

2. Implementasi dilakukan dengan tetap memperhatikan prioritas masalah.

3. Kekuatan-kekuatan keluarga berupa finansial, motivasi, dan sumber-sumber

pendukung lainnya jangan diabaikan.

4. Pendokumentasian implementasi keperawatan keluarga terlupakan janganlah

dengan menyertakan tanda tangan petugas sebagai bentuk tanggung gugat dan

tanggung jawab profesi (Harefa, 2019).

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
52

2.4.6 Evaluasi Keperawatan Keluarga

Evaluasi merupakan tahapan terakhir dari proses keperawatan keluarga.

Evaluasi bertujuan untuk mengetahui kemampuan keluarga dalam mencapai tujuan.

Dalam evaluasi terdapat 2 jenis pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga sebagai

berikut:

1. Evaluasi Formatif Evaluasi

Evaluasi yang dilakukan sesaat setelah pelaksanaan tindakan keperawatan.

penulisannya lebih dikenal dengan menggunakan format SOAP.

2. Evaluasi Sumatif

Merupakan Evaluasi akhir apabila waktu perawatan sudah sesuai dengan

perencanaan. Bila terdapat ketidaksesuaian dalam hasil yang dicapai, keseluruhan

proses mulai dari pengkajian sampai dengan tindakan perlu ditinjau kembali

Ada beberapa metode yang perlu dilaksanakan dalam melakukan

evaluasi diantaranya adalah observasi langsung, wawancara, memeriksa laporan

dan latihan stimulasi (Harefa, 2019).

2.5 Konsep Diagnosa Keperawatan Manajemen Kesehatan Keluarga

Tidak Efektif.

2.5.1 Pengertian Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif

Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif merupakan Pola penanganan

masalah kesehatan dalam keluarga tidak memuaskan untuk memulihkan kondisi

kesehatan anggota keluarga (Tim pokja SDKI DPP PPNI, 2017, p. 254).

Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif adalah masalah kesehatan

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
53

dalam keluarga karena tidak adanya dukungan keluarga terhadap pemulihan kondisi

kesehatan pada anggota keluarga. Diabetes Melitus adalah penyakit yang dikenal

oleh masyarakat dengan nama kencing manis dan bersifat kronis yang

meninmbulkan komplikasi pada mata, ginjal, saraf dan pembuluh darah (putri,

Wulansari, 2020)

Diagnosa keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang didapat

pada pengkajian yang terdiri dari masalah keperawatan yang akan berhubungan

dengan etiologi yang berasal dari pengkajian fungsi perawatan keluarga (Etanol,

Waru and Hibiscus, 2017).

2.5.2 Etiologi

Etiologi untuk diagnosis keperawatan keluarga adalah salah satu dari lima

tugas keluarga yang paling dominan menyebabkan masalah keperawatan tersebut.

Tugas keluarga dalam bidang kesehatan adalah kemampuan mengenal masalah

kesehatan, kemampuan mengambil keputusan untuk mengatasi masalah kesehatan,

kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit, kemampuan memodifikasi

lingkungan untuk keluarga agar tetap sehat dan optimal, kemampuan

memanfaatkan sarana kesehatan yang tersedia di lingkungan (Etanol, Waru and

Hibiscus, 2017).

Secara umum faktor-faktor yang berhubungan atau etiologi dari diagnose

keperawatan keluarga adalah adanya: ketidaktahuan (kurangnya pengetahuan,

pemahaman, kesalahan persepsi), ketidakmampuan (sikap dan motivasi), dan

ketidakmauan (kurangnya keterampilan terhadap suatu prosedur atau tindakan,

kurangnya sumber daya keluarga baik finansial, fasilitas, sistem pendukung,

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
54

lingkungan fisik dan psikologis)(Etanol, Waru and Hibiscus, 2017)

Etiologi dari Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif pada Diabetes

Melitus (DM) menurut (Tim pokja SDKI DPP PPNI, 2017, p. 254), adalah sebagai

berikut

1. Kompleksitas sistem pelayanan kesehatan

2. Kompleksitas program perawatan/pengobatan

3. Konflik Pengambilan Keputusan

4. Kesulitan Ekonomi

5. Banyak Tuntutan

6. Konflik Keluarga

2.5.3 Tanda dan Gejala

Tabel 2.7. Tanda dan gejala Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif menurut

(Tim pokja SDKI DPP PPNI, 2017, p. 254).

Mayor Minor

DS: DS: -
1. Mengungkapkan tidak
memahami masalah kesehatan yang
diderita
2. Mengungkapkan kesulitan
menjalankan perawatan yang tepat

DO:Gejala penyakit anggota DO:


keluarga semakin memberati. Gagal melakukan tindakan untuk
Aktivitas keluarga untuk mengatasi mengurangi factor resiko
masalah kesehatan tidak tepat

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB 3

METODE PENELITIAN

Metode Penelitian atau metode ilmiah yang merupakan alat/sarana

penjelasan dalam mempelajari prosedur tertentu untuk mendapatkan ilmu. Metode

ilmiah mempelajari cara identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan, hipotesis,

metode, hasil, dan kesimpulan yang berdasarkan atas kaidah ilmia (Nursalam, 2013,

p. 3). Pada bab ini akan disajikan mengenai motode penelitian yang berisi tentang:

1) Desain Penelitian, 2) Definisi Operasional, 3) Subyek Penelitian, 4) Lokasi dan

Waktu Penelitian, 5) Pengumpulan Data, 6) Uji Keabsahan Data, 7) Analisa Data,

8) Penyajian Data, 9) Kesimpulan, 10) Etika Penelitian.

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian adalah sesuatu yang sangat penting dalam penelitian,

memungkinkan pengontrolan maksimal beberapa faktor yang dapat memengaruhi

akurasi suatu hasil. Istilah desain penelitian digunakan dalam dua cara; Pertama,

desain penelitian adalah strategi penelitian dalam mengidentifikasi masalah

sebelum merencanakan pengumpulan akhir data; dan kedua, desain penelitian

digunakan untuk mendefinisikan struktur penelitian yang akan

dilaksanakan(Nursalam, 2013, p. 157).

Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode

studi kasus. metode penelitian studi kasus merupakan salah satu jenis penelitian

yang dapat menjawabnya beberapa masalah atau objek tentang suatu fenomena,

55
LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
56

khususnya dalam cabang ilmu sosial. Sebagai contoh Pada cabang sosiologi

digunakan penelitian kasus sebagai desain penelitian kualitatif mengevaluasi

peristiwa atau situasi di dunia nyata (real situasi). Bila dilihat dari tujuannya, studi

kasus merupakan salah satu metode penelitian kualitatif yang berbasis pada

pemahaman dan perilaku manusia berdasarkan perbedaan nilai, kepercayaan dan

scientific theory (Yona, 2014).

Studi kasus ini adalah studi untuk mengeksplorasi masalah Asuhan

Keperawatan Keluarga pada klien yang mengalami Diabetes Melitus (DM) Paru

Dengan Manajemen Kesehatan Keluarga tidak Efektif DiDesa Sukoanyar

Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan.

3.2 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan pada ciri-ciri yang

diamati dari sesuatu yang ada mendefinisikan. Karakteristik yang dapat diamati

(diukur) inilah yang merupakan kunci definisi operasional. Dapat diamati artinya

memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat

terhadap suatu objek atau fenomena yang kemudian dapat diulangi lagi oleh orang

lain. Sebaliknya definisi konseptual menggambarkan sesuatu berdasarkan kriteria

konseptual atau hipotetik dan bukan pada ciri-ciri yang dapat diamati (Nursalam,

2013, p. 181). Untuk menghindari kesalahan dalam memahami judul penelitian,

maka peneliti sangat perlu untuk menjelaskan terlebih dahulu tentang “Asuhan

Keperawatan Keluarga Dengan Manajemen Kesehatan Keluarga tidak Efektif Pada

Klien Diabetes Melitus DiDesa Sukoanyar Kecamatan Turi Kabupaten

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
57

Lamongan“Adapun penjelasan sekaligus pembatasan istilah untuk masing-masing

variabel adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Definisi Operasional Untuk Masing-masing variabel

No Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur


Operasional

1. Asuhan Rangkaian kegiatan Melakukan Format


Keperawatan yang diberikan pengkajian asuhan
Keluarga kepada keluarga dan pada klien dan keperawatan
anggota keluarga keluarga , keluarga
melalui praktik asuhan
keperawatan dengan keperawatan
pendekatan asuhan keluarga
keperawatan mulai diberikan
dari pengkajian, kepada 4
perumusan responden
diagnose, intervensi, didesa
implementasi dan sukoanyar
evaluasi.
masalah kesehatan
2. Manajemen Melakukan Format
Kesehatan dalam keluarga dan observasi asuhan
keluarga tidak tidak adanya pada keempat keperawatan
efektif responden keluarga
dukungan keluarga
selama 3 kali
terhadap pemulihan kunjungan

kondisi kesehatan rumah

pada anggota

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
58

keluarga.

3. Diabetes Melitus penyakit yang Data dari Alat pengukur


ditandai dengan Puskesmas GDA
hiperglikemia dan Turi, Cek
gangguan Gula darah
metabolisme sebelum
karbohidrat, lemak, puasa dan
dan protein sesudah puasa
berhubungan dengan
defisiensi absolut
atau kerabat dari
pekerjaan dan / atau
sekresi insulin.

3.3 Subyek Penelitian

Pada bab ini akan diuraikan tentang penentuan populasi, sampel, dan

sampling (cara pengambilan sampel), serta penentuan jumlah sampel. Setiap

penelitian harus memiliki subjek, bisa berupa manusia, hewan, barang-barang, dan

atau tumbuhan. Dalam penelitian keperawatan, subjek penelitian hampir selalu

menggunakan subjek manusia. Populasi dalam penelitian ini adalah subjek

(misalnya manusia; klien) yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan

sebelumnya. Contoh: Semua klien pernah menjalani operasi jantung di rumah

sakit(Nursalam, 2013).

Pada penelitian ini subjek penelitian yang digunakan adalah Empat pasien

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
59

Tiap keluarga (1 kasus) dengan masalah keperawatan yaitu Pada Klien Diabetes

Melitus dengan Manajemen Kesehatan Keluarga tidak Efektif diDesa Sukoanyar

Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan

1. Keluarga DiDesa Sukoanyar Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan

2. Anggota Keluarga Dengan Diagnosa Diabetes Melitus

3. Anggota Keluarga dengan diagnosa keperawatan Manajemen Kesehatan

Keluarga Tidak efektif.

3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian

Pelaksanaan pengambilan data yang dimulai dari pengkajian sampai dengan

evaluasi keperawatan Keluarga, DiDesa Sukoanyar Kecamatan Turi Kabupaten

Lamongan, pada keluarga ”Tn.M”, Keluarga “Ny.L”, Keluarga “Tn.K”, dan

Keluarga Tn.K pada tanggal 11 Mei 2021 sampai dengan tanggal 13 Mei 2021.

Klien diobservasi atau diKunjungi minimal tiga hari. untuk Laporan akhir studi ini

dilakukan selama 3 hari. Waktu penelitian pada pada tanggal 11 Mei 2021 sampai

dengan tanggal 13 Mei 2021.

3.5 Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah proses pendekatan terhadap subjek dan proses

pengumpulan Karakteristik Subjek yang Diperlukan dalam Suatu Studi. Langkah-

langkah pengumpulan Data tergantung dari desain penelitian dan teknik instrumen

yang digunakan. Selama proses tersebut pengumpulan data, peneliti fokus pada

penyediaan subjek, pelatihan pengumpul data (jika diperlukan), memerhatikan

prinsip-prinsip validitas dan reliabilitas, serta menyelesaikan masalahmasalah yang

terjadi agar data dapat terkumpul sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
60

(Nursalam, 2013)

Pengumpulan data yang di gunakan dalam studi kasus ini adalah :

3.5.1 Wawancara

Teknik wawancara mendalam merupakan Teknik yang lazim digunakan

dalam mengumpulkan data pada studi kasus. Tujuan dilakukan wawancara

mendalam adalah untuk menggali lebih dalam akan suatu fenomena fenomena yang

sedang diteliti. Pertanyaan yang diajukan oleh peneliti dapat bersifat pertanyaan

terbuka (Yona, 2014).

Jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara terstruktur, meliputi

strategi yang memungkinkan adanya suatu kontrol dari pembicaraan sesuai dengan

isi yang diinginkan peneliti. Daftar pertanyaan biasanya dibuat sebelum wawancara

dan ditanyakan secara berurutan. Untuk Jenis wawancara terstruktur yang lebih

ketat, peneliti hanya diperbolehkan bertanya apa adanya sesuai dengan soal yang

telah disusun. Jika responnya tidak jelas, peneliti hanya boleh ulangi pertanyaan

yang sama.

Tahapan penyusunan wawancara terstruktur meliputi a) menyusun

pertanyaan, b) pilot testing, c) latihan, d) persiapan, e) pengulangan (probing), dan

f) recording(Nursalam, 2013, p. 188).

3.5.2 Observasi

Pengamatan (Observasi) dan pemeriksaan fisik dalam penilaian

keperawatan digunakan untuk mendapatkan data obyektif dari pasien. Pengamatan

yang dilakukan pada studi kasus ini antara lain mengamati kondisi pasien, observasi

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
61

pasien hernia pasca operasi dan observasi lingkungan rumah klien. Penjelasan

mengenai teknik pemeriksaan fisik tersebut adalah sebagai berikut:

1. Inspeksi: proses observasi sistematis. Inspeksi dilakukan dengan menggunakan

indera penglihatan, pendengaran, dan olfaksi sebagai alat pengumpulan data.

2. Palpasi: teknik pemeriksaan yang menggunakan indra peraba. Tangan dan radius

adalah instrumen sensitif dan dapat digunakan untuk mengumpulkan data

tentang suhu, turgor, bentuk, kelembaban, getaran, dan ukuran.

3. Perkusi: teknik pemeriksaan dengan menepuk jari perawat (Sebagai alat untuk

menghasilkan suara) ke bagian tubuh pasien yang akan dipelajari

untukmembandingkan kiri dengan kanan.

4. Auskultasi: Teknik pemeriksaan dengan menggunakan stetoskop untuk

mendengarkan suara yang dibuat oleh tubuh. Dalam penelitian ini Peneliti

melakukan pemeriksaan fisik per sistem terhadap subjekpenelitian

menggunakan teknik inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi.

3.5.3 Studi Dokumentasi

Studi terdokumentasi adalah metode pengumpulan data kualitatif dengan

melihat atau menganalisis dokumen yang dibuat oleh subjek sendiri atau orang lain

tentang subjek. Studi dokumentasi dalam penelitian ini adalah rekam medis ruang

perawat, rekam medis, dan rekam medis

3.6 Uji Keabsahan Data

Keabsahan data dalam sebuah penelitian kualitatif sangat penting. Melalui

keabsahan data kredibilitas (kepercayaan) penelitian kualitatif dapat tercapai

(Fitriani et al., 2019). mengajukan empat kriteria keabsahan data yang diperlukan

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
62

dalam suatu penelitian pendekatan kualitatif. Empat hal tersebut adalah sebagai

berikut:

3.6.1 Keabsahan Konstruk

Keabsahan bentuk batas terkait dengan kepastian bahwa yang diukur adalah

benar-benar adalah variabel yang akan diukur. Validitas ini juga dapat dicapai

melalui proses pengumpulan data yang sesuai. Salah satu caranya adalah melalui

proses triangulasi, yaitu Teknik memeriksa keabsahan data yang memanfaatkan

sesuatu selain data untuk tujuan memeriksa atau sebagai perbandingan terhadap

data(Fitriani et al., 2019).

1. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber untuk menilai kredibilitas data dilakukan dengan pengecekan

datadiperoleh melalui beberapa sumber.

2. Teknik Triangulasi

Triangulasi teknik untuk menilai kredibilitas data dilakukan dengan mengecek

sumber data hal yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya data diperoleh

dengan wawancara, kemudian dicek observasi dan dokumentasi.

3. Triangulasi Waktu

Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Data yang dikumpulkan dengan

teknik wa- wancara di siang hari pada saat narasumber tidak sibuk dengan orang

yang ingin berobat, belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih valid

sehingga kredibel. Pengujian keabsahan data dapat dilakukan dengan cara

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
63

melakukan pen- gecekan dengan wawancara, observasi, atau teknik lain dalam

waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda,

maka dilakukan secara berulang hingga sampai ditemukan kapasitas datanya

(Fitriani et al., 2019).

3.6.2 Keabsahan Internal

Validitas internal merupakan suatu konsep yang mengacu pada sejauh

mana kesimpulan dari suatu hasil penelitian menggambarkan situasi sebenarnya.

Validitas ini dapat dicapai melalui proses analisis dan interpretasi yang tepat.

Kegiatan dalam melakukan penelitian kualitatif akan selalu dilakukan berubah dan

tentu saja akan mempengaruhi hasil penelitian tersebut. Padahal sudah dilakukan

uji validitas internal, masih terdapat kemungkinan munculnya kesimpulan lain yang

berbeda (Fitriani et al., 2019).

Validitas eksternal mengacu pada sejauh mana hasil penelitian dapat

digeneralisasikan kasus lain. Walaupun dalam penelitian kualitatif memiliki sifat

tidak ada kesimpulan yang pasti, penelitiaan kualitatif tetapi dapat dikatakan

memiliki keabsahan ekternal terhadap kasus-kasus lain selama kasus ter- sebut

memiliki konteks yang sama(Fitriani et al., 2019).

3.6.3 Reliabilitas

Keajegan merupakan konsep yang mengacu pada seberapa jauh penelitian

berikutnya akan mencapai hasil yang sama apabila mengulang penelitian yang

sama, sekali lagi. Dalam penelitian ini, keajegan mengacu pada kemungkinan

peneliti selanjutnya me- meperoleh hasil yang sama apabila penelitian dil- akukan

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
64

sekali lagi dengan subjek yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa konsep keajegan

penelitian kualitatif selain menekankan pada desain penelitian, juga pada cara

pengumpulan data dan pengolahan data(Fitriani et al., 2019).

3.7 Analisa Data

Analisis data merupakan bagian yang sangat penting untuk mencapai tujuan

pokok penelitian, yaitu menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian yang

mengungkap fenomena. Data mentah yang didapat, tidak dapat menggambarkan

informasi yang diinginkan untuk menjawab masalah penelitian.(Nursalam, 2013)

Analisis statistik digunakan pada data pada data kuantitatif atau data yang

dikuantifikasi . Sedangkan data analisis tekstual hanya boleh dianalisis, misalnya

berdasarkan konten yang disebut analisis isi, yaitu analisis data berdasarkan kualitas

konten berdasarkan kode / kata kunci yang telah di buat ditentukan oleh peneliti.

Penelitian yang metode analisisnya seperti ini termasuk di dalamnya kategori

metode kualitatif.. Pada penelitian bidang ilmu keperawatan, metode tersebut sering

dipergunakan khususnya saat menggali pendapat masyarakat atau klien tentang

sesuatu hal yang berhubungan dengan penyakitnya (Nursalam, 2013, p. 199).

Analisa data dalam penelitian ini dilakukan sejak peneliti di lapangan,

sewaktu pengumpulan data sampai dengan semua data terkumpul. Analisa data

dilakukan dengan cara mengumpulkan fakta, selanjutnya membandingkan dengan

teori yang ada dan selanjutnya dituangkan dalam opini pembahasan. Teknik analisis

yang digunakan yaitu dengan cara menarasikan jawaban-jawaban dari penelitian

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
65

yang diperoleh dari hasil interpretasi wawancara mendalam yang dilakukan untuk

menjawab rumusan masalah penelitian. Teknik analisis yang dilakukan dalam

penelitian ini adalah dengan cara wawancara klien dan anggota keluarga dan

membagikan Kuisioner yang harus diisi oleh responden yang menghasilkan data

untuk selanjutnya di interpretasikan oleh peneliti dibandingkan teori yang ada

sebagai bahan untuk memberikan rekomendasi dalam inetrvensi tersebut.

3.8 Penyajian Data

Pada bagian akhir suatu penelitian, peneliti dapat membuat laporan secara

tertulis atau pun verbal akan hasil akhir dari penelitian. Pada umumnya hasil akhir

penelitian dibuat dalam bentuk tulisan.memberikan beberapa saran akan aspek yang

sebaiknya ada dalam menyusun suatu laporan akhir penelitian, yaitu:

1. mendeskripsikan akan masalah atau isu penelitian, sehingga diperoleh konsep

yang jelas akan tujuan penelitian.

2. mendeskripsikan secara detil akan konteks dan lokasi penelitian sehingga

pembaca memperoleh gambaran yang lebih jelas akan tempat dilakukannya

penelitian, dan hal tersebut dapat menjadi bahan untuk penelitian selanjutnya.

3. menjabarkan secara lengkap akan proses penelitian kasus yang dimulai dari

perumusan masalah, sampai pada analisa dan hasil akhir penelitian

4. mendiskusikan hasil akhir penelitian sehingga diperoleh gambaran dan

pemahaman yang jelas akan fenomena yang telah diteliti (Yona, 2014).

Penyajian data dalam penelitian ini dilakukan dengan tabel, gambar, dan teks

naratif.

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
66

3.9 Kesimpulan

Sebelum menarik kesimpulan, hasil analisisnya masih factual

diinterpretasikan dan diberi makna oleh peneliti. Hasil analisis biasanya

dibandingkan dengan hipotesis penelitian (jika ada), kemudian dibahas dengan

mengaitkannya dengan hasil penelitian serupa atau sebelumnya, maka kesimpulan

diberikan (Nursalam, 2013, p. 202)

Dalam penelitian ini data hasil dokumentasi asuhan keperawatan keluarga

5 klien Diabetes melitus dengan masalah keperawatan Mnajemen kesehatan

keluarga tidak efektif dibahas dan dibandingkan antara hasil dari asuhan

keperawatan keluarga yang telah dilakukan sama atau tidak, serta sesuai dengan

teori atau tidak sesuai dengan teori.

3.10 Etika Penelitian

Isu etika dalam penelitian yang menggunakan subyek manusia menjadi isu

sentral berkembang saat ini. Dalam penelitian ilmu keperawatan, karena hampir

90% subjeknya adalah yang digunakan adalah manusia, sehingga peneliti harus

memahami prinsip-prinsip etika penelitian. Jika hal ini tidak dilakukan, maka

peneliti secara tidak sengaja akan melanggar hak (otonomi) manusia sebagai klien..

Peneliti yang sekaligus juga perawat, sering memperlakukan subjek penelitian

seperti memperlakukan kliennya, sehingga subjek harus menurut semua anjuran

yang diberikan. Padahal pada kenyataannya, hal ini sangat bertentangan dengan

prinsip-prinsip etika penelitian.Secara umum prinsip etika dalam

penelitian/pengumpulan data dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu prinsip

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
67

manfaat, prinsip menghargai hak-hak subjek, dan prinsip keadilan.

1. Prinsip manfaat

1) Bebas dari penderitaan

Penelitian harus dilakukan tanpa menyebabkan penderitaan pada subjek,

terutama jika gunakan tindakan khusus.

2) Bebas dari eksploitasi

Keikutsertaan subjek dalam penelitian harus diminimalisir dari keadaan

yang tidak menguntungkan. Subjek harus diyakinkan bahwa

keikutsertaannya dalam penelitian dan informasi yang telah diberikan, tidak

akan digunakan dalam hal-hal yang dapat membahayakan subjek dalam

bentuk apa pun.

3) Risiko (rasio manfaat)

Peneliti harus hati-hati mempertimbangkan risiko dan manfaat yang akan

ditimbulkannya tunduk pada setiap tindakan.

2. Prinsip menghargai hak asasi manusia (respect human dignity)

1) Hak untuk ikut/tidak menjadi responsden (right to self determination)

Subjek memiliki hak untuk memutuskan siapa mereka bersedia menjadi

subjek atau tidak, tanpa sanksi atau konsekuensi apa pun pemulihan, jika

mereka adalah klien.

2) Hak untuk mendapatkan jaminan atas perlakuan yang diberikan (hak untuk

diungkapkan secara penuh) Seorang peneliti harus memberikan penjelasan

yang detail dan bertanggung jawab jika ada sesuatu yang terjadi pada

subjek.

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
68

3) Informed consent

Persetujuan yang diinformasikan Subjek harus mendapatkan informasi yang

lengkap tentang tujuan penelitian yang akan dituju dilaksanakan, berhak

berpartisipasi secara bebas atau menolak menjadi responden. Diinformed

consent juga perlu menyatakan bahwa data yang diperoleh hanya akan

digunakan untuk pengembangan ilmu pengetahuan.

3. Prinsip keadilan (right to justice)

1) Hak untuk mendapatkan perlakuan yang adil (hak dalam perlakuan yang adil)

Subjek harus diperlakukan dengan adil sebelum, selama, dan setelah

keikutsertaan dalam penelitian tanpa diskriminasi jika ternyata mereka tidak

mau atau dikucilkan penelitian

2) Hak dijaga kerahasiaannya (right to privacy)

Subjek mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang diberikan harus

dirahasiakan, untuk itu perlu adanya tanpa nama (anonymity) dan rahasia

(confidentiality) (Nursalam, 2013, pp. 194–195).

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini memuat keseluruhan hasil yang telah dilaksanakan dan

selanjutnya dibuat pembahasan sesuai dengan kaidah pembahasan.

4.1 Hasil

Pada bab ini penulis menyajikan 4 sample Asuhan Keperawatan

Keluarga Pada Tn.”M”, Ny.“T”, Tn.”K”, Tn.”K” dengan Diabetes Melitus dengan

masalah Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif di Desa Sukoanyar

Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan. Penulis pengambil kasus Ny.”S” Mulai

tanggal 05 Mei s/d 07 Mei 2020 Melalui pendekatan proses keperawatan Keluarga.

4.1.1 Gambaran Lokasi Penelitian

Desa Sukoanyar merupakan salah satu Desa di Lamongan yang terletak

di Kecamatan turi Kode pos (62251) dengan lokasi yang sangat strategis, Desa

Sukoanyar terdiri dari 3 Dusun yaitu Dusun Kruwul, Galang, dan Wudi dan lokasi

pengambilan sample studi kasus berada di Dusun Galang 003/002. Desa Sukoanyar

memiliki jumlah penduduk kurang lebih 3.044 jiwa, Desa Sukoanyar memiliki

berbagai pelayanan kesehatan yang cukup seperti posyandu tiap Dusun, Puskesmas

yang terletak di Dusun Wudi, Program KB, dan terdapat tempat-tempat penting

lainnya

69
LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
70

LEMBAR PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA

KLIEN 1

1. Data Umum

Nama kepala keluarga : Tn. M

Alamat dan nomor telepon : Galang Sukoanyar 003/002

Pekerjaan Kepala Keluarga : Pedagang

Pendidikan Kepala Keluarga : SD/SEDERAJAT

1) Komposisi keluarga :

Tabel 4.1 Komposisi Keluarga Klien 1

N NAM JENIS HUB. UM PEND STATUS IMUNISASI KET

O A KELA DENGA UR I BCG Polio DPT Hepatitis Cam

MIN N DIKA 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 pak

KELUAR N

GA

1. TN.M L SUAMI 60 SMA

2. NY. P P ISTERI 57 SMA

3. AN. L FAMILI 19 SMA

W LAIN

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
71

KLIEN 2

Data Umum

Nama kepala keluarga : Ny. L

Alamat dan nomor telepon : Galang Sukoanyar 003/002

Pekerjaan Kepala Keluarga : Mengurus rumah tangga

Pendidikan Kepala Keluarga : SLTA/SEDERAJAT

Komposisi keluarga :

Tabel 4.2 Komposisi Keluarga Klien 2


N NAM JENIS HUB. UMU PENDI STATUS IMUNISASI KET

O A KELAMI DENGAN R DIKAN BCG Polio DPT Hepatitis Cam

N KELUAR pak

GA 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3

1. NY.L P ISTRI/S 48 SMP

INGLE

2. AN. P ANAK 20 SMA

3. M P IBU 66 SD

NY. T

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
72

KLIEN 3

Data Umum

Nama kepala keluarga : Tn. K

Alamat dan nomor telepon :Galang Sukoanyar 003/002

Pekerjaan Kepala Keluarga :WIRASWASTA

Pendidikan Kepala Keluarga :SLTA/AEDERAJAT

Komposisi keluarga :

Tabel 4.3 Komposisi Keluarga Klien 3


N NAM JENIS HUB. UMU PENDI STATUS IMUNISASI KET

O A KELAMI DENGAN R DIKAN BCG Polio DPT Hepatitis Cam

N KELUAR 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 pak

GA

1. TN.K L SUAMI 57 SMA

2. NY.S P ISTRI 56 SMA

3. AN. P ANAK 19 SMA

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
73

KLIEN 4

Data Umum

Nama kepala keluarga : Tn. K

Alamat dan nomor telepon : Galang Sukoanyar 003/002

Pekerjaan Kepala Keluarga : Pedagang

Pendidikan Kepala Keluarga : SLTA/SEDERAJAT

Komposisi keluarga:

Tabel 4.4 Komposisi Keluarga Klien 4


N NAMA JENIS HUB. UMU PENDI STATUS IMUNISASI K

O KELAMI DENGAN R DIKAN E

N KELUAR T

GA BCG Polio DPT Hepatitis Cam

1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 pak

1. TN.K L SUAMI 49 SMA

2. NY. A P ISTRI 43 SLTP

3. AN. A L ANAK 20 SMA

4. AN. A L ANAK 10 SD

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
74

Genogram :

KLIEN 1

Gambar 4.1 Genogram Keluarga Klien 1


Catatan : Tn. M dan Ny. P Mempunyai 1 anak kandung namun sudah

berkeluarga dan mempunyai 1 orang family yang sudah dianggap seperti

anaknya sendiri dan sekatang Tn. M menderita penyakit DM

Genogram di buat 3 generasi

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
75

KLIEN 2

Gambar 4.2 Genogram keluarga klien 2

Catatan : Ny. L Mempunyai 2 orang anak dari hasil pernikahannya

namun kemudian cerai mati, 1 anaknya sudah berkeluarga dan

mempunyai 1 ibu yang masih hidup yaitu Ny. T, dan sekarang Ny. T

menderita penyakit DM

Genogram di buat 3 generasi

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
76

KLIEN 3

Gambar 4.3 Genogram Keluarga Klien 3

Catatan : Tn.K dan Ny.S memiliki satu anak yang masih usia sekolah,

dan Tn.K Menderita penyakit DM

Genogram di buat 3 generasi

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
77

KLIEN 4

genogram:

Gambar 4.4 Genogram Keluarga Klien 4

Catatan : Tn.K dan Ny.M Memiliki 2 anak 1 sudah dewasa dan yang 1

masih usia sekolah dan mempunyai 1 ibu yang masih hidup yaitu Ny. T,

dan sekarang Tn.K Menderita penyakit DM

Genogram di buat 3 generasi

Keterangan:

: Perempuan : Garis Keturunan

: Laki-laki : Garis Pernikahan

: Suami-Istri : Tinggal serumah

: Klien : Meninggal

: pisah KK

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
78

Denah rumah:

8 X 10 m²

K. Mandi K.Tidur 1
TV

S
Dapur Ruang Tamu

K. Tidur 3 K. Tidur 2

Garasi

Gambar 4.5 Dena rumah Klien 1

Denah rumah:

10 x 12 m²

K. Mandi
K. Tidur 2 K. Tidur 3

Ruang Tamu S

TV

K.Tidur 1
Dapur

Gambar 4.6 Dena rumah Klien 2

Denah rumah:

9 x 10 m²

K.Mandi
Dapur

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
79

TV K. Tidur 2

K.Tidur 1

Gambar 4.7 Dena rumah Klien 3

Denah rumah:

9 x 12 m²

K. Tidur 1
K. Tidur 3
K. Tidur 3
Ruang Tamu S
K. Mandi
K. Tidur 4

TV
Dapur

Gambar 4.8 Denah rumah klien 4

Keterangan:

Pintu: Ventilasi:

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
80

Tabel 4.5 Pengkajian Keluarga Klien 1-4 di Dusun Galang Desa Sukoanyar Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan

Data Anamnesis Klien 1 (Tn.M) Klien 2 (Ny.T) Klien 3 (Tn.K) Klien 4 (Tn.K)

Tipe Keluarga, Tipe keluarga Nuclear Tipe keluarga Janda (Single Tipe keluarga Nuclear Tipe keluarga besar
Family yang terdiri dari Family) adalah keluarga Family yang terdiri dari (Extended family) adalah
Ayah, Ibu, dan yang terjadi karena Ayah, Ibu, dan keluarga inti ditambah
Anak(Anakkandung/angkat) perceraian atau kematian, Anak(Anakkandung/angkat) dengan saudara lainnya
dan Ny.L cerai mati dengan missal: nenek
suaminya. kakek,paman,bibi, dan Tn.
K Satu rumah dengan
mertuanya yaitu Ny.T

Suku Bangsa Asal suku bangsa keluarga : Asal suku bangsa keluarga Asal suku bangsa keluarga : Asal suku bangsa keluarga
Keluarga klien berasal dari : Keluarga klien berasal Keluarga klien berasal dari : Keluarga klien berasal
suju Jawa/Indonesia dari suju Jawa/Indonesia suju Jawa/Indonesia dari suju Jawa/Indonesia
Budaya suku bangsa yang Budaya suku bangsa yang Budaya suku bangsa yang Budaya suku bangsa yang
berhubungan dengan berhubungan dengan berhubungan dengan berhubungan dengan
kesehatan : Kebudayaan kesehatan : Kebudayaan kesehatan : Kebudayaan kesehatan : Kebudayaan
yang dianut tidak yang dianut tidak yang dianut tidak yang dianut tidak

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
81

bertentangan dengan bertentangan dengan bertentangan dengan bertentangan dengan


masalah kesehatan, Bahasa masalah kesehatan, Bahasa masalah kesehatan, Bahasa masalah kesehatan, Bahasa
sehari-hari yang digunakan sehari-hari yang digunakan sehari-hari yang digunakan sehari-hari yang digunakan
yaitu Bahasa jawa yaitu Bahasa yaitu Bahasa yaitu Bahasa

Agama Agama yang dianut Tn. M Agama yang dianut Ny. L Agama yang dianut Tn. M Agama yang dianut Tn. M
adalah agama islam adalah agama islam adalah agama islam adalah agama islam
melaksanakan sholat 5 melaksanakan sholat 5 melaksanakan sholat 5 melaksanakan sholat 5
waktu secara rutin, waktu secara rutin, Ny. T waktu secara rutin, waktu secara rutin,
Agama dijadikan sebagai biasanya mengikuti Agama dijadikan sebagai Agama dijadikan sebagai
dasar keyakinan dalam pengajian Bersama ibu-ibu dasar keyakinan dalam dasar keyakinan dalam
kehidupan, dan tidak warga sekitar selama sehat, kehidupan, dan tidak kehidupan, dan tidak
bertentangan dengan namun selama sakit yang bertentangan dengan bertentangan dengan
masalah kesehatan mengikuti pengajian masalah kesehatan masalah kesehatan
tersebut digantikan oleh
anaknya Ny.L,
Agama dijadikan sebagai
dasar keyakinan dalam
kehidupan, dan tidak
bertentangan dengan
masalah kesehatan

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
82

Status social Anggota keluarga yang Anggota keluarga yang Anggota keluarga yang Anggota keluarga yang
ekonomi mencari nafkah : Sumber mencari nafkah : Sumber mencari nafkah : Sumber mencari nafkah : Sumber
pendapatan yang diperoleh pendapatan yang diperoleh pendapatan yang diperoleh pendapatan yang diperoleh
oleh Tn.A dan Ny. P Bekerja oleh Ny. L Bekerja sebagai oleh Tn.K dan Ny.S Bekerja oleh Tn.K dan Ny. M
sebagai pedagang. Ibu Rumah tangga namun sebagai pedagang. Bekerja sebagai Pedagang
Penghasilan : 3.000.000 mempunyai sawah dan Penghasilan : 2.800.000 dan Wirausaha.
Upaya lain : 500.000 + usaha jualan dirumah Upaya lain : 2.000.000 + Penghasilan : 3.500.000
Jumlah: 3.500.000 Penghasilan : 2.300.000 (hasil tani) Upaya lain : 750.000
Harta benda yang dimiliki Upayalain : 550.000 Jumlah: 4.800.000 +
(Perabot, transportasi, dll) : + Harta benda yang dimiliki Jumlah: 4.250.000
Kulkas, Kipas angina, TV, 2 Jumlah: 2.850.000 (Perabot, transportasi, dll) : Harta benda yang dimiliki
Sepeda motor. Harta benda yang dimiliki Kulkas, Kipas angina, TV, 2 (Perabot, transportasi, dll) :
Kebutuhan yang dikeluarkan (Perabot, transportasi, dll) : Sepeda motor. Kulkas, Kipas angina, TV,
tiap bulan : Makan+ Kulkas, Kipas angina, TV, 2 Kebutuhan yang 3 Sepeda motor.
Belanja= 1.500.000 Sepeda motor. dikeluarkan tiap bulan : Kebutuhan yang
Listrik = 75.000 Kebutuhan yang Makan+ Belanja= 1.500.000 dikeluarkan tiap bulan :
Lain-lain = 500.000 dikeluarkan tiap bulan : Listrik = 75.000 Makan+ Belanja=
Jumlah= 2.075.000 Makan+ Belanja= 1.000.000 Lain-lain = 750.000 1.500.000
Listrik = 75.000 Jumlah= 2.325.000 Listrik = 125.000
Lain-lain = 350.000 Lain-lain = 500.000
Jumlah= 1. 425.000 Jumlah= 2.125.000

Aktivitas rekreasi Rekreasi yang digunakan Rekreasi yang digunakan Rekreasi yang digunakan Rekreasi yang digunakan
keluarga untuk mengisi kekosongan untuk mengisi kekosongan untuk mengisi kekosongan untuk mengisi kekosongan

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
83

waktu biasanya menonton waktu biasanya menonton waktu biasanya menonton waktu biasanya menonton
TV dirumah, sedangkan TV dirumah keluarga dan TV dirumah keluarga dan TV dirumah, sedangkan
diluar rumah keluarga pergi kadang juga berkumpul kadang juga berkumpul diluar rumah keluarga
ke tempat ziarah seperti wali dengan tetangganya sekitar dengan tetangganya sekitar pergi ke tempat hiburan
9 setiap 1-2x/tahun rumah walaupun hanya rumah walaupun hanya seperti kolam renang dll.
sekedar berbincang-bincang sekedar berbincang-bincang

Riwayat dan Tahap perkembangan Tahap perkembangan Tahap perkembangan Tahap perkembangan
Tahap keluarga Tn. M merupakan keluarga Ny. L merupakan keluarga Tn. K merupakan keluarga Tn. K merupakan
Perkembangan tahap VI Keluarga dengan tahap V Keluarga dengan tahap V Keluarga dengan tahap V Keluarga dengan
Keluarga anak usia Dewasa . Tn.M anak usia remaja Ny. L anak usia remaja. Tn.K dan anak usia remaja Tn. K
dan Ny.P mempunyai 1 anak mempunyai seorang anak Ny.S tidak dikaruniai anak mempunyai seorang anak
namun anaknya sudah dari pernikahannya dengan namun mereka mempunyai dari pernikahannya dengan
berkeluarga dan sudah tidak Alm. Tn. K yaitu Ny. L,dan anak dari pernikahan Tn. K Ny.M yaitu An.A dan
serumah namun mereka An.M. Ny. L mengatakan sebelumnya. Saat ini Tn.K An.A. Tn.K tinggal
masih mempunyai family sekarang anaknya (Ny. L) tinggal Bersama istrinya dan bersama Kedua anaknya,
yang sudah dianggap anak sudah jarang dirumah anak angkatnya yaitu Ny.S istri dan mertuanya.
sendiridaripasangan adiknya karena sudah menikah, dan dan An.P. Sehingga, menjadi
Ny.P, Saat ini Tn.M tinggal ikut suaminya masing- tanggung jawab Kepala
Bersama istrinya dan anak masingsehingga komunikasi Keluarga untuk menafkahi
angkatnya yaitu Ny.P dan diantara mereka sudah mereka semua.
An. W. berkurang. Saat ini Ny. L
tinggal bersama anak
terakhirnya bersama Ibunya

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
84

yang menderita DM.


Sehingga, menjadi tanggung
jawab Kepala Keluarga
untuk menafkahi mereka
semua.

Tahap Tahap perkembangan Tahap perkembangan Tahap perkembangan Tahap perkembangan


Perkembangan keluarga Tn. M merupakan keluarga Ny. L merupakan keluarga Tn. K merupakan keluarga Ny. L merupakan
Keluarga Yang tahap V Keluarga dengan tahap V Keluarga dengan tahap V Keluarga dengan tahap V Keluarga dengan
Belum Terpenuhi anak usia remaja. Tn.M anak usia remaja. anak usia remaja anak usia remaja

Riwayat keluarga Tn. M mempunyai DM sejak Ny. L tidak menderita DM Tn. K mempunyai DM sejak Tn. K mempunyai DM
inti 4 Tahun yang lalu melainkan ibunya yaitu Ny. 1 Tahun yang lalu sejak 6 bulan yang lalu
Riwayat penyakit T menderita DM sejak 5 Riwayat penyakit Riwayat penyakit
sebelumnya : Tn. M Tahun yang lalu sampai sebelumnya : Tn. M sebelumnya : Tn. K
mempunyai DM sejak 4 mengalami komplikasi mempunyai DM sejak 1 mempunyai DM sejak 6
tahun yag lalu, dan pernah stroke tahun yag lalu, dan Tn.K Bulan yag lalu, dan Tn.K
opname di rumahsakit DR Riwayat penyakit Mengatakan pernah Mengatakan pernah
SOEGIRI dengan DX medis sebelumnya : Ny.T mengalami kenaikan gula mengalami kenaikan gula
DM, Tn.M rutin kontrol dan mempunyai DM sejak 5 darah sebanyak kurang lebih yang tinggi sampai
ke rumah sakit, cek gula tahun yag lalu, dan pernah 400 dan merasa badannya mengalami katarak dan
opname di rumahsakit RS lemas karena begadang saat operasi katarak 3 bulan

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
85

darah, dan mengambil obat MUHAMMADIYAH panen disawah dan kakinya yang lalu di KMU
rutin Lamongan dengan DX terkena paku, kemudian lamongan.dan rutin control
TD: 140/85 mmhg, medis DM, dan mengalami Tn.K berobat ke pelayanan KMU Lamongan
GDA: 210mg/dl, stroke karena setengah kesehatan terdekat untuk TD: 128/80 mmhg, GDA:
HR: 82x/menit, S: 36,9C, bagian tubuhnya tidak bisa menstabilkan gula darahnya. 170 mg/dl, HR: 80x/menit,
RR: 22x/menit digerakkan Ny. T rutin TD: 140/80 mmhg, GDA: S: 36,9 C, RR: 22x/menit
Rriwayat kesehatan keluarga kontrol dan ke rumah sakit, 180 mg/dl, HR: 80x/menit, Rriwayat kesehatan
saat ini : Tn.M dan Ny. P cek gula darah, dan S: 36,5 C, RR: 22x/menit keluarga saat ini : Tn.M
sama sama menderita DM mengambil obat rutin Rriwayat kesehatan menderita DM sdangkat
sdangkat anaknya tidak ada TD: 160/85 mmhg, GDA: keluarga saat ini : Tn.M isri dan kedua anaknya
masalah kesehatan 230mg/dl, HR: 84x/menit, menderita DM sdangkat isri tidak ada masalah
S: 36,9C, RR: 22x/menit dan anaknya tidak ada kesehatan
Riwayat penyakit keturunan Rriwayat kesehatan masalah kesehatan
: Ayah Tn. M dan Ibu Ny.P keluarga saat ini : Ny. T Riwayat penyakit
menderita DM menderita penyakit DM, Riwayat penyakit keturunan keturunan : Ayah dan ibu
Riwayat kesehatan masing- sedangkan Ny.L dan : Tidak ada riwayat penyakit Tn. K sakit DM..
masing anggota keluarga : anaknya An.M tidak ada keturunan. Riwayat kesehatan
Tn. M: Tn. M mempunyai masalah kesehatan Riwayat kesehatan masing- masing-masing anggota
DM sejak 4 tahun yag lalu, Riwayat penyakit keturunan masing anggota keluarga : keluarga :
dan pernah opname di :Ibu Ny.T menderita DM Tn. K: Tn. K Mengatakan Tn. K: Tn. K Mengatakan
rumahsakit DR SOEGIRI Riwayat kesehatan masing- mempunyai DM sejak 1 mempunyai DM sejak 6
dengan DX medis DM, masing anggota keluarga : tahun yag lalu, dan pernah bulan yag lalu, dan pernah
Tn.M rutin kontrol dan ke Ny. L mengatakan Ny. T mengalami kenaikan gulah mengalami kenaikan gulah
ibunya mempunyai DM darah yang tinggi, rutin cek darah yang tinggi, rutin cek

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
86

rumah sakit, cek gula darah, sejak 5 tahun yag lalu, dan gula darah, dan mengambil gula darah, dan mengambil
dan mengambil obat rutin pernah opname di obat rutin obat rutin
Ny. P: Ny. P juga menderita rumahsakit RS Sumber pelayanan Sumber pelayanan
DM sejak 1 tahun yang lalu, MUHAMMADIYAH kesehatan yang biasa kesehatan yang biasa
belum pernah opname Lamongan dengan DX digunahan digunahan keluarga:
dirumahsakit, rutin minum medis DM, Tn.M rutin keluarga:Puskesmas desa Puskesmas,dan KMU
obat dari dokter. kontrol dan ke rumah sakit, terdekat untuk control Tn. K
Sumber pelayanan cek gula darah, dan Pengalaman-pengalaman Pengalaman-pengalaman
kesehatan yang biasa mengambil obat rutin, Ny.L terhadap pelayanan terhadap pelayanan
digunahan keluarga: dan anaknya tidak memiliki kesehatan: control dan kesehatan: control dan
Puskesmas desa terdekat masalah kesehatan yang berobat ke pelayanan berobat ke pelayanan
Pengalaman-pengalaman begitu serius. kesehatan secara umum kesehatan Menggunakan
terhadap pelayanan Sumber pelayanan BPJS
kesehatan: control dan kesehatan yang biasa
berobat ke pelayanan digunahan keluarga:
kesehatan secara umum Puskesmas des terdekat
Pengalaman-pengalaman
terhadap pelayanan
kesehatan: kontrol dan
berobat ke pelayanan
kesehatan menggunakan
BPJS

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
87

Pengkajian Karakteristik Rumah : Karakteristik Rumah : Karakteristik Rumah : Karakteristik Rumah :


Lingkungan Permanen Permanen Permanen Permanen
Luas rumah : 8 x 10 m² Luas rumah : 10 x 12 m² Luas rumah : 9 x 10 m² Luas rumah : 9 x 12 m²
Jumlah ruangan :1 Ruang Jumlah ruangan :1 Ruang Jumlah ruangan :1 Ruang Jumlah ruangan :1 Ruang
Tamu, 3 Kamar Tidur, 1 Tamu, 3 Kamar Tidur, 1 Tamu, 2 Kamar Tidur, 1 Tamu, 4 Kamar Tidur, 1
Dapur, 1 Kamar Mandi, 1 Dapur, 1 Kamar Mandi. total Dapur, 1 Kamar Mandi, 1 Dapur, 1 Kamar
Bgasi kecil untuk motor. 6 ruangan gudang. total 6 ruangan Mandi,1musholah. total 8
total 7 ruangan Jumlah jendela : terdapat Jumlah jendela : terdapat ruangan
Jumlah jendela : terdapat Jendela setiap Ruangan. jendela disetiap ruangan Jumlah jendela terdapat
Jendela setiap ruangan Pemanfaatan ruangan : Pemanfaatan ruangan : jendela disetiap ruangan
Pemanfaatan ruangan : Ruang tamu, kamar tidur, Ruang tamu, kamar tidur, Pemanfaatan ruangan :
Ruang tamu, kamar tidur, kamar mandi, dapur kamar mandi, dapur, Ruang tamu, kamar tidur,
kamar mandi, dapur Peletakan perabot rumah gudang. kamar mandi, dapur,
Peletakan perabot rumah tangga : Kipas angin, sofa Peletakan perabot rumah musholah.
tangga : Kipas angin, sofa diruang tamu, sepeda motor tangga : Kipas angin, sofa Peletakan perabot rumah
diruang tamu, sepeda motor diruang tamu diruang tamu, sepeda motor tangga : Kipas angin, sofa
dibagasi Jenis septik tank : Septik diluar rumah diruang tamu, sepeda
Jenis septik tank : Septik tank tertutup Jenis septik tank : Septik motor diluar rumah
tank tertutup tank tertutup

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
88

Jarak septik tank dengan Jarak septik tank dengan Jarak septik tank dengan Jenis septik tank : Septik
sumber air minum yang sumber air minum yang sumber air minum yang tank tertutup
digunakan : 5 m digunakan : 8 m digunakan : 6 m Jarak septik tank dengan
sumber air minum yang
digunakan : 8 m

Karakteristik Kebiasaan tetangga dan Kebiasaan tetangga dan Kebiasaan tetangga dan Kebiasaan tetangga dan
Tetangga dan komunitas setempat : Acara komunitas setempat : Acara komunitas setempat : Acara komunitas setempat :
Komunitas RW Arisan RT, Hubungan antar Arisan RT, Hubungan antar Arisan RT, Hubungan antar Acara Arisan RT,
tetangga saling membantu tetangga saling membantu tetangga saling membantu Hubungan antar tetangga
Lingkungan fisik : Memiliki Lingkungan fisik : Memiliki Lingkungan fisik : Memiliki saling membantu
sirkulasi udara yang baik sirkulasi udara yang baik sirkulasi udara yang baik Lingkungan fisik :
dan system penerangan yang dan system penerangan yang dan system penerangan yang Memiliki sirkulasi udara
baik baik baik yang baik dan system
Aturan/kesepakatan Aturan/kesepakatan Aturan/kesepakatan penerangan yang baik
penduduk setempat : penduduk setempat : penduduk setempat : Aturan/kesepakatan
Membuang sampah pada Membuang sampah pada Membuang sampah pada penduduk setempat :
tempatnya, selalu mengikuti tempatnya, selalu mengikuti tempatnya, selalu mengikuti Membuang sampah pada
komunitas di RT masing komunitas di RT masing komunitas di RT masing tempatnya, selalu
masing seperti: Arisan dan masing seperti: Arisan dan masing seperti: Arisan dan mengikuti komunitas di
pengajian pengajian pengajian RT masing masing seperti:
Sumberdaya setempat yang Sumberdaya setempat yang Sumberdaya setempat yang Arisan dan pengajian
mempangaruhi kesehatan : mempangaruhi kesehatan : mempangaruhi kesehatan : Sumberdaya setempat
Ada puskesmas dekat desa Ada puskesmas dekat desa Ada puskesmas dekat desa yang mempangaruhi

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
89

dan ada bidan desa yang dan ada bidan desa yang dan ada bidan desa yang kesehatan : Ada puskesmas
membuka praktek membuka praktek membuka praktek dekat desa dan ada bidan
desa yang membuka
praktek

Mobilitas Sebagai penduduk Dusun Sebagai penduduk Dusun Sebagai penduduk Dusun Sebagai penduduk Dusun
Geografis Galang Desa Sukoanyar Galang Desa Sukoanyar Galang Desa Sukoanyar Galang Desa Sukoanyar
Keluarga tidak pernah Transmigrasi tidak pernah Transmigrasi tidak pernah Transmigrasi tidak pernah Transmigrasi
(Kebiasaan maupun Imigrasi maupun Imigrasi maupun Imigrasi maupun Imigrasi
keluarga
berpindah
tempat)

Perkumpulan Waktu yang digunakan Waktu yang digunakan Waktu yang digunakan Waktu yang digunakan
Keluarga dan keluarga untuk berkumpul keluarga untuk berkumpul keluarga untuk berkumpul keluarga untuk
Interaksi Dengan :Jam 15.15 setelah ashar dan :Jam 15.30 setelah ashar :Jam 15.15 setelah ashar berkumpul :Jam 15.15
Masyarakat jam 18.00 setelah maghrib dan jam 18.00 setelah dan jam 18.00 setelah setelah ashar dan jam
sampai jam 19.20 setelah maghrib sampai jam 19.30 maghrib sampai jam 19.30 18.00 setelah maghrib
isya’ setelah isya’ setelah isya’ sampai jam 20.00 setelah
Perkumpulan keluarga yang Perkumpulan keluarga Perkumpulan keluarga isya’
ada : Ny. P Mengikuti arisan yang ada : Ny. L Mengikuti yang ada : Ny.S Mengikuti Perkumpulan keluarga
dan Dasawesma di RT dan arisan dan Dasawesma di arisan dan Dasawesma di yang ada : Ny.S

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
90

Tn.M bekerja sebagai RT dan Ny.L bekerja RT dan Tn.K bekerja Mengikuti arisan dan
pedagang. sebagai Wirausaha sebagai pedagang. Dasawesma di RT dan
Sejauhmana keluarga dirumah juga sebagai Sejauhmana keluarga Tn.K bekerja sebagai
berinteraksi dengan petani disawah. berinteraksi dengan pedagang.
masyarakat: Tn. M Sejauhmana keluarga masyarakat: Tn.K Sejauhmana keluarga
mengatakan mulai bekerja berinteraksi dengan mengatakan mulai bekerja berinteraksi dengan
sebagai pedagang berangkat masyarakat: Ny.L sebagai pedagang masyarakat: Tn.K
pukul 07.30 – 13.30, dan Ny mengatakan mulai bekerja berangkat pukul 07.30 – mengatakan mulai
P mengikuti kegiatan di RT sebagai Wirausaha dengan 13.30,dan Ny.S mengikuti bekerja sebagai pedagang
ataupun desa setiap 1 bulan membuka usaha dari jam kegiatan di RT ataupun berangkat pukul 04.30 –
sekali dan terkadang setelah 05.30 – 17.00 dan Ny.L desa setiap 1 bulan sekali 12.00,dan Ny.S juga
waktu sholat jumat ada mengikuti kegiatan diRT dan terkadang setelah sebagai wirausaha
pengajian. ataupun desa setiap 1 bulan waktu sholat jumat ada dirumah dan Ny.S
sekali dan terkadang pengajian. ikutserta mengikuti
setelah waktu sholat jumat kegiatan di RT ataupun
ada pengajian. desa setiap 1 bulan sekali
dan terkadang setelah
waktu sholat jumat ada
pengajian.

Jumlah anggota keluarga


Jumlah anggota keluarga yang sehat : 1 orang sakit,
yang sehat : 1 orang sakit, 3 orang sehat
2 orang sehat

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
91

Sistem Jumlah anggota keluarga Fasilitas-fasilitas yang Jumlah anggota keluarga Fasilitas-fasilitas yang
Pendukung yang sehat : 1 orang sakit, 2 dimiliki keluarga untuk yang sehat : 1 orang sakit, 2 dimiliki keluarga untuk
Keluarga orang sehat menunjang kesehatan orang sehat menunjang kesehatan
Fasilitas-fasilitas yang (Fasilitas fisik, fasilitas Fasilitas-fasilitas yang (Fasilitas fisik, fasilitas
dimiliki keluarga untuk psikologis, fasilitas sosial): dimiliki keluarga untuk psikologis, fasilitas
menunjang kesehatan Puskesmas Desa, Polindes. menunjang kesehatan sosial): Puskesmas Desa,
(Fasilitas fisik, fasilitas (Fasilitas fisik, fasilitas Polindes.
psikologis, fasilitas sosial): psikologis, fasilitas sosial):
Puskesmas Desa, Polindes. Puskesmas Desa, Polindes

Struktur Anggota keluarga Anggota keluarga Anggota keluarga Anggota keluarga


Keluarga menggunakan Bahasa jawa menggunakan Bahasa jawa menggunakan Bahasa jawa menggunakan Bahasa jawa
Pola Komunikasi dalam berkomunikasi dan dalam berkomunikasi dan dalam berkomunikasi dan dalam berkomunikasi dan
Keluarga mendapat informasi mendapat informasi mendapat informasi mendapat informasi
kesehatan dari pelayanan kesehatan dari pelayanan kesehatan dari pelayanan kesehatan dari pelayanan
kesehatan atau pun kesehatan atau pun kesehatan atau pun kesehatan atau pun
penyuluhan kesehatan di penyuluhan kesehatan di penyuluhan kesehatan di penyuluhan kesehatan di
Desa Desa Desa Desa

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
92

Struktur Tn M dan Ny. P Menderita Ibu Ny.L yaitu Ny. T Tn K Menderita penyakit Tn K Menderita penyakit
Kekuatan penyakit DM, anggota Menderita penyakit DM, DM, anggota keluarga DM, anggota keluarga
keluarga keluarga lainnya dalam anggota keluarga lainnya lainnya dalam keadaan sehat lainnya dalam keadaan
keadaan sehat dalam keadaan sehat sehat

Struktur Peran Tn.M Sebagai Kepal Ny.L Sebagai Kepal Tn.K Sebagai Kepal Tn.K Sebagai Kepal
(Peran dari Keluarga, Ny. P sebagai Istri Keluarga, Ny. T sebagai Ibu Keluarga, Ny. S sebagai Istri Keluarga, Ny. M sebagai
masing-masing dan An. W adalah Famili sekaligus nenek dan An.M dan An.P adalah Anak Istri dan An.A dan An.A
anggota lain/anak angkat adalah Anak kandung kandung adalah Anak kandung
keluarga secara
formal &
informal)

Nilai atau Norma Keluarga percaya bahwa Keluarga selalu Keluarga selalu Keluarga selalu
Keluarga (Nilai hidup sudah ada yang menanamkan kepada menanamkan pada anggota menanamkan sikap saling
norma yang mengatur, demikian sehat anggota keluarganya untuk keluarganya sikap sopan menghormati dan
dianut oleh maupun sakit dan keluarga selalu berbuat baik karena santun dengan orang lain, menyayangi antar keluarga
keluarga yang percaya bahwa tiap sakit itu menanam perbuatan baik apa bila ada keluarga yan maupun antar tentangga.
berhubungan ada obatnya. akan selalu mendapatkan sakit ini pasti tuhan saying Kebiasaan dalam keluarga
dengan hasil yang baik pula pada keluarganya. Tn. K apabila ada keluarga
kesehatan) lain yang sakit, dibelikan
obat atau dibawa ke
Puskesmas turi atau ke

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
93

dokter. Apabila ada salah


satu tetangga sakit, Ny.S
menganjurkan keluarganya
untuk menjenguk

Fungsi Keluarga Gambaran diri anggota Gambaran diri anggota Gambaran diri anggota Gambaran diri anggota
Fungsi Afektif keluarga : Hubungan dengan keluarga : Hubungan dengan keluarga : Hubungan dengan keluarga : Hubungan
keluarga harmonis, keluarga keluarga harmonis, keluarga keluarga harmonis, keluarga dengan keluarga harmonis,
merasa nyaman dengan merasa nyaman dengan merasa nyaman dengan keluarga merasa nyaman
keadaan saat ini, keluarga keadaan saat ini, keluarga keadaan saat ini, keluarga dengan keadaan saat ini,
saling menghormati dan saling menghormati dan saling menghormati dan keluarga saling
menghargai satu sama lain. menghargai satu sama lain. menghargai satu sama lain. menghormati dan
Perasaan memiliki dan Perasaan memiliki dan Perasaan memiliki dan menghargai satu sama lain.
dimiliki keluarga : hubungan dimiliki keluarga : dimiliki keluarga : Perasaan memiliki dan
keluarga Tn M dengan hubungan keluarga Ny.L hubungan keluarga Tn K dimiliki keluarga :
tetangga berjalan dengan dengan tetangga berjalan dengan tetangga berjalan hubungan keluarga Tn K
baik, kegiatan dengan baik, kegiatan dengan baik, kegiatan dengan tetangga berjalan
kemasyarakatan yang diikuti kemasyarakatan yang kemasyarakatan yang diikuti dengan baik, kegiatan
adalah arisan, dasawesma diikuti adalah arisan, Istrinya adalah arisan, kemasyarakatan yang
dan pengajian tiap selesai dasawesma dan pengajian dasawesma dan pengajian diikuti oleh Ny.M adalah
jumatan tiap selesai jumatan tiap selesai jumatan arisan, dasawesma dan
Dukungan keluarga terhadap Dukungan keluarga Dukungan keluarga pengajian tiap selesai
anggota keluarga lainnya : terhadap anggota keluarga terhadap anggota keluarga jumatan

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
94

Keluarga Tn. M bisa lainnya : Keluarga Ny.L bisa lainnya : Keluarga Tn. K Dukungan keluarga
menjalin hubungan baik menjalin hubungan baik bisa menjalin hubungan baik terhadap anggota keluarga
dengan dengan keluarga dengan dengan keluarga dengan dengan keluarga lainnya : Keluarga Tn.K
yang lain yang lain yang lain, namun Tn.K bisa menjalin hubungan
Bagaimana kehangatan Bagaimana kehangatan sekarang lebih jarang karena baik dengan dengan
tercipta pada anggota tercipta pada anggota kesibukan pekerjaan. keluarga yang lain
keluarga : Setiap hari keluarga : Setiap hari Bagaimana kehangatan Bagaimana kehangatan
keluarga berkumpul keluarga berkumpul tercipta pada anggota tercipta pada anggota
dirumah membicarakan hal- dirumah membicarakan hal- keluarga : Setiap hari keluarga : Setiap hari
hal yang bisa hal yang bisa keluarga berkumpul keluarga berkumpul
menghangatkan suasana menghangatkan suasana dirumah membicarakan hal- dirumah membicarakan
keluarga keluarga hal yang bisa hal-hal yang bisa
Bagaimana keluarga Bagaimana keluarga menghangatkan suasana menghangatkan suasana
mengembangkan sikap mengembangkan sikap keluarga keluarga
saling menghargai : Selalu saling menghargai : Selalu Bagaimana keluarga Bagaimana keluarga
cukup dengan apa yang Bersukur atas apa yang mengembangkan sikap mengembangkan sikap
didapatkan dan tidak didapat dan saling saling menghargai : saling menghargai : Selalu
melebih-lebihkan sesuatu membantu antar anggota keluarga selalu memberi gotong royon apa bila ada
dan selalu rendah hati keluarga dan tetangga. sesuatu yang dirasa lebih permasalahan baik itu
dikeluarganya untuk para keuangan maupun internal
tetangganya. keluarga.

Fungsi Sosialisasi Bagaimana interaksi atau Bagaimana interaksi atau Bagaimana interaksi atau Bagaimana interaksi atau
hubungan dalam keluarga : hubungan dalam keluarga : hubungan dalam keluarga : hubungan dalam keluarga :

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
95

Setiap hari keluarga Setiap hari keluarga Setiap hari keluarga Setiap hari keluarga
berkumpul dirumah, berkumpul dirumah, berkumpul dirumah, berkumpul dirumah,
hubungan dalam keluarga hubungan dalam keluarga hubungan dalam keluarga hubungan dalam keluarga
baik tidak ada masalah dan baik tidak ada masalah dan baik tidak ada masalah dan baik tidak ada masalah dan
selalu mentaati norma yang selalu mentaati norma yang selalu mentaati norma yang selalu mentaati norma
baik baik baik yang baik
Sejauhmana anggota Sejauhmana anggota Sejauhmana anggota Sejauhmana anggota
keluarga belajar disiplin, keluarga belajar disiplin, keluarga belajar disiplin, keluarga belajar disiplin,
norma, budaya dan perilaku norma, budaya dan perilaku norma, budaya dan perilaku norma, budaya dan
: Keluarga selalu : Keluarga selalu : Keluarga selalu perilaku : Keluarga selalu
menerapkan hal-hal baik menerapkan hal-hal baik menerapkan hal-hal baik menerapkan hal-hal baik
pada anggota keluarganya pada anggota keluarganya pada anggota keluarganya pada anggota keluarganya

Fungsi 1) Kemampuan 1) Kemampuan keluarga 1) Kemampuan 1) Kemampuan


Perawatan keluarga mengenal masalah
mengenal masalah keluarga mengenal masalah keluarga mengenal
kesehatan kesehatan : Keluarga belum
kesehatan : Keluarga belum kesehatan : Keluarga belum masalah kesehatan :
bisa mengenali masalah bisa mengenali masalah bisa mengenali masalah Keluarga belum bisa
keluarga terutama pada keluarga terutama pada keluarga terutama pada mengenali masalah
manajemen kesehatan
manajemen kesehatan manajemen kesehatan keluarga terutama pada
anggota keluarganya anggota keluarganya anggota keluarganya manajemen kesehatan
2) Kemampuan 2) Kemampuan anggota keluarganya
2) Kemampuan keluarga mengambil keluarga mengambil 2) Kemampuan
keluarga mengambil keputusan mengenai keputusan mengenai keluarga mengambil
keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tindakan kesehatan yang keputusan mengenai

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
96

tindakan kesehatan yang tepat : keluarga masih belum tepat : keluarga masih belum tindakan kesehatan yang
tepat : keluarga masih belum bisa mengambil keputusan bisa mengambil keputusan tepat : keluarga masih
bisa mengambil keputusan bagaimana bagaimana belum bisa mengambil
bagaimana mengatur/manajemen mengatur/manajemen keputusan bagaimana
mengatur/manajemen kesehatan keluarganya kesehatan keluarganya mengatur/manajemen
kesehatan keluarganya dengan baik dengan baik kesehatan keluarganya
dengan baik 3) Kemampuan 3) Kemampuan dengan baik
keluarga merawat anggota keluarga merawat anggota 3) Kemampuan
3) Kemampuan keluarga yang sakit : Bila keluarga yang sakit : Bila keluarga merawat anggota
keluarga merawat anggota ada anggota keluarga yang ada anggota keluarga yang keluarga yang sakit : Bila
keluarga yang sakit : Bila sakit, keluarga merawat dan sakit, keluarga merawat dan ada anggota keluarga yang
ada anggota keluarga yang mengantarkan ke pelayanan mengantarkan ke pelayanan sakit, keluarga merawat
sakit, keluarga merawat dan kesehatan terdekat kesehatan terdekat dan mengantarkan ke
mengantarkan ke pelayanan 4) Kemampuan 4) Kemampuan pelayanan kesehatan
kesehatan terdekat keluarga memelihara keluarga memelihara terdekat
lingkungan rumah yang lingkungan rumah yang 4) Kemampuan
4) Kemampuan sehat : Keluarga mencukupi sehat : Keluarga mencukupi keluarga memelihara
keluarga memelihara sirkulasi udara dengan sirkulasi udara dengan lingkungan rumah yang
lingkungan rumah yang sangat baik dan menjaga sangat baik dan menjaga sehat : Keluarga
sehat : Keluarga mencukupi kebersihan rumah kebersihan rumah mencukupi sirkulasi udara
sirkulasi udara dengan 5) Kemampuan 5) Kemampuan dengan sangat baik dan
sangat baik dan menjaga keluarga menggunakan keluarga menggunakan menjaga kebersihan rumah
kebersihan rumah fasilitas / pelayanan fasilitas / pelayanan 5) Kemampuan
kesehatan di masyarakat : kesehatan di masyarakat : keluarga menggunakan

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
97

5) Kemampuan Ny.L selalu mengantar Ny.T Tn.K selalu control ke fasilitas / pelayanan
keluarga menggunakan control ke RS apabila dirasa pelayanan kesehatan kesehatan di masyarakat :
fasilitas / pelayanan keluhan penyakitnya terdekat apabila dirasa gula TnK selalu control ke
kesehatan di masyarakat : kambuh darahnya tidak stabil. KMU lamongan apabila
Tn. M selalu control ke RS dirasa keluhan
apabila dirasa keluhan penyakitnya kambuh
penyakitnya kambuh

Fungsi Berapa jumlah anak :Tn M Berapa jumlah anak :Ny. L Berapa jumlah anak : Tn K Berapa jumlah anak :Tn K
Reproduksi dan Ny. P memiliki 1 anak memiliki 2 anak namun 1 dan Ny. S memiliki 1 anak dan Ny.M memiliki 2 anak,
namun Sudah mempunyai anaknya sudah mempunyai ,saat ini mereka serumah. saat ini mereka
keluarga sendiri dan sudah keluarga sendiri dan sudah Bagaimana keluarga mempunyai 2 anak yang
tidak serumah lagi,saat ini tidak serumah lagi,saat ini merencanakan jumlah tinggal satu rumah.
mereka mempunyai 1 anak Ny.L bersama 1 anak anggota keluarga : Tn.K dan Bagaimana keluarga
angkat dari anak familinya kandungnya dari Ny.P sudah tidak ingin merencanakan jumlah
yang serumah dengan Tn. M pernikahannya dengan Alm. mempunyai anak lagi karena anggota keluarga : Tn.K
Bagaimana keluarga Tn.K dan Ny.T yaitu ibunya ingin focus dengan 1 dan Ny.M sudah tidak
merencanakan jumlah yang serumah dengan Ny.L anaknya saja. ingin mempunyai anak lagi
anggota keluarga : Tn. M saat ini Metode apa yang digunakan karena ingin focus dengan
sudah tidak melakukan Bagaimana keluarga keluarga dalam 2 anaknya saja.
hubungan seksual lagi merencanakan jumlah mengendalikan jumlah Metode apa yang
karena sudah merasa tua. anggota keluarga : Ny.L anggota keluarga : KB digunakan keluarga dalam
sudah tidak melakukan Suntik mengendalikan jumlah

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
98

Metode apa yang digunakan hubungan seksual lagi anggota keluarga : KB


keluarga dalam karena sudah cerai mati Suntik.
mengendalikan jumlah dengan suaminya dan tidak
anggota keluarga : KB menikah lagi.
Suntik namun sekarang Metode apa yang digunakan
sudah tidak karena sudah keluarga dalam
merasa tua mengendalikan jumlah
anggota keluarga : KB
Suntik namun sekarang
sudah tidak karena sudah
tidak memiliki suami.

Fungsi Ekonomi Sejauhmana keluarga Sejauhmana keluarga Sejauhmana keluarga Sejauhmana keluarga
memenuhi kebutuhan memenuhi kebutuhan memenuhi kebutuhan memenuhi kebutuhan
sandang, pangan dan papan : sandang, pangan dan papan : sandang, pangan dan papan : sandang, pangan dan papan
Keluarga dapat memenuhi Keluarga dapat memenuhi Keluarga dapat memenuhi : Keluarga dapat
kebutuhan sandang kebutuhan sandang kebutuhan sandang memenuhi kebutuhan
pangannya dengan cukup. pangannya dengan cukup. pangannya dengan cukup. sandang pangannya
Sejauhmana keluarga Sejauhmana keluarga Sejauhmana keluarga dengan cukup.
memanfaatkan sumber yang memanfaatkan sumber yang memanfaatkan sumber yang Sejauhmana keluarga
ada di masyarakat dalam ada di masyarakat dalam ada di masyarakat dalam memanfaatkan sumber
upaya meningkatkan status upaya meningkatkan status upaya meningkatkan status yang ada di masyarakat

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
99

kesehatan keluarga : kesehatan keluarga : kesehatan keluarga : dalam upaya


Keluarga tidak punya BPJS Keluarga memanfaatkan Keluarga belum mengurus meningkatkan status
namun biasanya berobat BPJS untuk anggota BPJS dan biasanya kesehatan keluarga :
secara umum dan keluarga yang sakit dan menggunakan pelayanan Keluarga memanfaatkan
memanfaatkan BLT memanfaatkan BLT kesehatan terdekat karena BPJS untuk anggota
(bantuan langsung tunai) (bantuan langsung tunai) dirasa belum ada anggota keluarga yang sakit dan
dengan baik. dengan baik keluarga yang opname di memanfaatkan BLT
RS, dan Keluarga (bantuan langsung tunai)
memanfaatkan BLT dengan baik.
(bantuan langsung tunai)
dengan baik
Stres dan Koping • Stressor jangka • Stressor jangka • Stressor jangka • Stressor jangka
Keluarga pendek: Tn. M Sering pendek: Ny.L Sering pendek: Tn.K Sering pendek: Tn. K Sering
mengeluh kesemutan mengeluh tubuhnya terasa mengeluh Lemas saat pergi mengeluh kesemutan dan
dikedua kakinya dan terasa sakit kadang kesemutan bekerja dan yang lebih pusing sampai merasa
ketika sholat berjamaah serta nyeri terkadang berat sering setelah bekerja pandangan matanya kabur
sehingga Tn. M terkadang untuk digerakkan terutama disawah saat mengendarai motor
melakukan Gerakan sholat saat beribadah • Stressor jangka malam hari, karna pernah
dengan duduk • Stressor jangka panjang: Tn K Kawatir operasi katarak karna
• Stressor jangka panjang: Ny.L Kawatir dengan penyakit yang komplikasi DM yang
panjang: Tn M Kawatir dengan penyakit yang dideritanya karena GDA nya dideritanya.
dengan penyakit yang dideritanya karena GDA nya yang terkadang tidak stabil • Stressor jangka
dideritanya karena GDA nya yang naik drastis. dan terkadang naik drastic panjang: Tn K Kawatir
yang terkadang tidak stabil. sampai 400. dengan penyakit yang

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
100

Kemampuan Keluarga Kemampuan Keluarga Kemampuan Keluarga dideritanya karena GDA


Berespon Terhadap Berespon Terhadap Berespon Terhadap nya yang terkadang tidak
Situasi / Stressor : Situasi / Stressor : Situasi / Stressor : stabil.
Keluarga selalu Keluarga selalu Keluarga selalu Kemampuan Keluarga
memeriksakan anggota memeriksakan anggota memeriksakan anggota Berespon Terhadap
keluarga yang sakit ke keluarga yang sakit ke keluarga yang sakit ke Situasi / Stressor :
rumahsakit rumahsakit rumahsakit Keluarga selalu
Strategi Koping yang Strategi Koping yang Strategi Koping yang memeriksakan anggota
Digunakan : Anggota Digunakan : Anggota Digunakan : Anggota keluarga yang sakit ke
keluarga tidak terburu- keluarga tidak terburu- keluarga tidak terburu- rumahsakit
buru untuk memutuskan buru untuk memutuskan buru untuk memutuskan Strategi Koping yang
suatu hal untuk suatu hal untuk suatu hal untuk Digunakan : Anggota
menyelesaaikan masalah menyelesaaikan masalah menyelesaaikan masalah keluarga tidak terburu-
Strategi Adaptasi Strategi Adaptasi Strategi Adaptasi buru untuk memutuskan
Disfungsional : Tn. M Disfungsional : Ny.L Disfungsional : Tn. K suatu hal untuk
sedang sakit nyeri sedang sakit nyeri sedang sakit mengeluh menyelesaaikan masalah
kesemutan terutama pada kesemutan terkadang berat Lemas saat pergi bekerja apa lagi sekarang banyak
saat sholat untuk digerakkan terutama dan yang lebih sering orang sakit yang di
saat beribadah setelah bekerja disawah Covidkan.
Strategi Adaptasi
Disfungsional : Tn. M
sedang sakit nyeri
kesemutan kesemutan
dan pusing sampai

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
101

merasa pandangan
matanya kabur saat
mengendarai motor
malam hari, karna pernah
operasi katarak karna
komplikasi DM yang
dideritanya.

Keadaan Gizi Pemenuhan gizi : Keluarga Pemenuhan gizi : Keluarga Pemenuhan gizi : Keluarga Pemenuhan gizi : Keluarga
Keluarga dalam memenuhi kebutuhan dalam memenuhi kebutuhan dalam memenuhi kebutuhan dalam memenuhi
gizi tercukupi dari 4 sehat 5 gizi tercukupi dari 4 sehat 5 gizi tercukupi dari 4 sehat 5 kebutuhan gizi tercukupi
sempura sempura sempura dari 4 sehat 5 sempura
Upaya Lain : keluarga Upaya Lain : keluarga Upaya Lain : keluarga Upaya Lain : keluarga
mencukupi kebutuhan gizi mencukupi kebutuhan gizi mencukupi kebutuhan gizi mencukupi kebutuhan gizi
dari hasil perdagangan dari hasil wirausaha dan dari hasil perdagangan dan dari hasil
pertanian pertanian perdagangan,wirausaha
dan pertanian
Pemeriksaan Bagi anggota keluarga Bagi anggota keluarga Bagi anggota keluarga Bagi anggota keluarga
Fisik yang sakit / pasien, yang sakit / pasien, yang sakit / pasien, yang sakit / pasien,
pemeriksaan kesehatan pemeriksaan kesehatan pemeriksaan kesehatan pemeriksaan kesehatan
mulai dari identitas pasien mulai dari identitas pasien mulai dari identitas pasien mulai dari identitas
dengan pemeriksaan fisik dengan pemeriksaan fisik dengan pemeriksaan fisik pasien dengan
secara Mayor Body System secara Mayor Body System secara Mayor Body System pemeriksaan fisik secara
yang meliputi: yang meliputi: yang meliputi:

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
102

1) Tanda-tanda Vital 1) Tanda-tanda Vital 2) Tanda-tanda Vital Mayor Body System yang
TD: 140/85mmhg TD: 160/85 mmhg TD: 140/80 mmhg meliputi:
GDA: 210 Mg/dl GDA: 230mg/dl GDA: 180 mg/dl 1) Tanda-tanda Vital
HR: 82x/menit S: HR: 84x/menit HR: 80x/menit TD: 128/80 mmhg
36,9 C S: 36,9 S: 36,5 C GDA: 170 mg/dl
RR: 22x/menit RR: 22x/menit RR: 22x/menit HR: 80x/menit
2) Sistem 2) Sistem 3) Sistem S: 36,9 C
Kardivaskuler Kardivaskuler Kardivaskuler RR: 22x/menit
Inspeksi : CRT < 2 detik. Inspeksi : CRT < 2 detik. Inspeksi : CRT < 2 detik. 2) Sistem
Perkusi : suara jantung Perkusi : suara jantung Perkusi : suara jantung Kardivaskuler
pekak dan suara paru pekak dan suara paru pekak dan suara paru sonor. Inspeksi : CRT < 2 detik.
sonor. sonor. Auskultasi: bunyi jantung Perkusi : suara jantung
Auskultasi: bunyi jantung Auskultasi: bunyi jantung S1 S2 tunggal pekak dan suara paru
S1 S2 tunggal S1 S2 tunggal 4) Sistem Respirasi sonor.
3) Sistem Respirasi 3) Sistem Respirasi I : Pergerakan dada Auskultasi: bunyi
I : Pergerakan dada I : Pergerakan dada simetris, Vesikuler jantung S1 S2 tunggal
simetris, Vesikuler simetris P : Fremitus suara normal 3) Sistem Respirasi
P : Fremitus suara normal P : Fremitus suara P : Suara sonor I : Pergerakan dada
P : Suara sonor Meningkat A : Tidak ada suara nafas simetris, Vesikuler
A : Tidak ada suara nafas P : Suara sonor tambahan P : Fremitus suara normal
tambahan A : Tidak ada suara nafas 5) Sistem P : Suara sonor
4) Sistem tambahan Gastrointestinal A : Tidak ada suara nafas
Gastrointestinal 4) Sistem Bentuk perut datar, nafsu tambahan
Gastrointestinal makan normal,

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
103

Bentuk perut datar, nafsu Bentuk perut datar, nafsu mengalami penurunan 4) Sistem
makan baik, berat badan makan menurun, Wajah berat badan (Kurus) dan Gastrointestinal
meningkat (Gemuk) dan terlihat pucat dan lemas, tidak ada kelainan kulit, Bentuk perut datar,
tidak ada kelainan kulit, keringat dingin. dan tidak bising usus terdengar 12 x nafsu makan normal dan
bising usus terdengar 12 x ada kelainan kulit, bising / menit, tidak ada nyeri tidak ada kelainan kulit,
/ menit, tidak ada nyeri usus terdengar 12 x / tekan, saat diauskultasi bising usus terdengar 12
tekan, saat diauskultasi menit, tidak ada nyeri suara abdomen timpani x / menit, tidak ada
suara abdomen timpani tekan, saat diauskultasi BB: 60 kg TB: 173cm nyeri tekan, saat
BB: 85 kg TB: 167 cm suara abdomen timpani 6) Sistem Persarafan diauskultasi suara
5) Sistem Persarafan BB: 65 kg TB: 163 cm Kesadaran : abdomen timpani
Kesadaran : 5) Sistem Persarafan Composmentis. GCS : 4-5- BB: 68 kg
Composmentis. GCS : 4-5- Kesadaran : 6 TB: 165
6 Composmentis. GCS : 4-5- 7) Sistem cm
6) Sistem 6 Muskuloskeletal 5) Sistem Persarafan
Muskuloskeletal 6) Sistem 5 5 Kesadaran :
5 5 Muskuloskeletal 5 5 Composmentis. GCS : 4-
4 4 5 4 5-6
4 2 8) Sistem Genetalia
7) Sistem Genetalia Tidak pernah mengalami
Tidak pernah mengalami 7) Sistem Genetalia gangguan pada genetalia 6) Sistem
gangguan pada genetalia Tidak pernah mengalami Muskuloskeletal
gangguan pada genetalia 5 5
5 5
7) Sistem Genetalia

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
104

Tidak pernah mengalami


gangguan pada genetalia

Harapan Harapan yang diinginkan Ny.L dan keluarga berharap Harapan yang diinginkan Keluarga Tn.K berharap
Keluarga Tn.M dan keluarga bisa dengan adanya petugas Tn.K dan Keluarga ingin agar pelayanan kesehatan
menjadi keluarga yang kesehatan yang lebih mudah dalam urusan mampu memberikan
sejahtera sehat rohani dan mengunjungi nya, akan ada pengobatan/kontrol ke intervensi yang terbaik
jasmani perubahan tingkah laku pelayanan yang terbaik dan kepada siapa saja yang
yang dapat diakukan terdekat membutuhkan tanpa
oleh Ny.L dan keluarga membedakan status social
dalam menunjang dan ekonomi.
peningkatan kesehatan
Ibu.N
dan keluarga

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
105

Klien 1:

Tabel 4.6 Pemeriksaan anggota keluarga Tn.M di Dusun Galang Desa

Sukoanyar Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan

No Pemeriksaan Bapak Istri (Ny.P) Anak (An,W)


1. Tanda-tanda Vital - TD:125/85mmhg TD:110/80mmhg
HR:84x/menit HR:70x/menit
S: 36,9 C S: 36,5 C
RR: 22x/menit RR: 20x/menit
2. BB,TB / PB - BB:57kg BB:60kg
TB:165cm TB:170cm
Klien 2:

Tabel 4.7 Pemeriksaan anggota keluarga Ny.L di Dusun Galang Desa

Sukoanyar Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan


No Pemeriksaan Bapak Ibu(Ny.L) Anak(An.M)
1. Tanda-tanda - TD:115/80mmhg TD:120/85mmhg
Vital HR:79x/menit HR:72x/menit
S: 36,7 C S: 36,4 C
RR: 22x/menit RR: 20x/menit
2. BB,TB / PB - BB:63kg BB:60kg
TB:165cm TB:165cm
Klien 3:

Tabel 4.8 Pemeriksaan anggota keluarga Tn.K di Dusun Galang Desa

Sukoanyar Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan

No Pemeriksaan Bapak Istri(Ny.S) Anak(An.P)


1. Tanda-tanda Vital - TD:120/80mmhg TD:110/80mmhg
HR:80x/menit HR:70x/menit
S: 36,2 C S: 36,0 C
RR: 22x/menit RR: 20x/menit
2. BB,TB / PB - BB:67kg BB:65kg
TB:165cm TB:162cm
Klien 4:

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
106

Tabel 4.9 Pemeriksaan anggota keluarga Tn.K di Dusun Galang Desa

Sukoanyar Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan

N Pemeriksaan Bapak Ibu(Ny.M) Anak(An.A) Anak(An.A)

1 Tanda-tanda - TD:110/80mmhg TD:125/80mmhg TD:110/80mmhg


HR:78x/menit HR:80x/menit HR:80x/menit
. Vital S: 36,2 C S: 36,5 C S: 36,0 C
RR: 22x/menit RR: 20x/menit RR: 20x/menit

2 BB,TB / PB - BB:69kg BB:62kg BB:45kg


TB:165cm TB:169cm TB:150cm
.

Lamongan, 14 Juni 2021

Adi Guna Pranata


NIM. 151811913013

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
107

ANALISA DATA
Tabel 4.10 Analisa Data Klien 1 dan 2 di Dusun Galang Desa Sukoanyar
Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan
NO Klien 1 Klien 2
Diagnosa Diagnosa
Hari/tangga Keperawatan dan Hari/tanggal Keperawatan dan
l ditemukan Etiologi ditemukan Etiologi
1. 11 Mei Manajemen Kesehatan 11 Mei 2021 Manajemen Kesehatan
2021 Keluarga Tidak Efektif Keluarga Tidak Efektif
b.d Kompleksitas b.d Kompleksitas
program program
perawatan/pengobatan perawatan/pengobatan
(D.0115) (D.0115)
DS: DS:
- Keluarga dan Tn.M - Anggota keluarga
mengatakan tidak tahu Ny.L dan klien
merawat penyakit mengatakan ia kurang
Diabetes melitus mengerti
- Tn.M mengatakan tentang DM serta
Kakinya terasa komplikasi yang akan
kesemutan saat terjadi dan cara
berjalan terutama pada perawatannya. Ny.T
saat sholat juga
- Keluarga dan Tn.M mengatakan bahwa telah
mengatakan tidak tahu melakukan pengobatan.
tanda dan gejala serta Namun Ny.T tidak
dampak dari penyakit mengkomsumsi obat
Diabetes melitus dengan secara teratur.
DO: Ny. T juga mengatakan
TD: 140/85mmhg penyakit yang dia derita
HR: 82x/menit sekarang adalah
S: 36,9 C penyakit diabetes
RR: 22x/menit melitus dan komplikasi
BB: 85 kg TB: 167 stroke, saat
cm dikaji mengenai
penyebab,
komplikasi dan tanda
gejala dan diet dari DM
Ny. T tidak dapat

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
108

menjelaskan secara
lengkap mengenai
penyakit DM dan
mengkomsumsi semua
jenis makanan tampa
memperhatikan diet
untuk penyakit DM.
DO:
Ny.L tampak kurang
paham
dengan penyebab, tanda
dan
gejala serta diit yang
baik bagi
Ny.L serta komplikasi
dari
tekanan darah tinggi.
Anggota
keluarga Ny. L saat di
tanya
mengenai penyakit DM
Ny. T
tidak dapat menjelaskan
kembali mengenai
penyakit DM
dan tampak kurang
memahami
TD: 160/85 mmhg
HR: 84x/menit
S: 36,9 C
RR: 22x/menit
2. 11 Mei Ketidakstabilan Kadar 11 Mei 2021 Ketidakstabilan Kadar
2021 Glukosa Darah b.d Glukosa Darah b.d
Resistensi Insulin Resistensi Insulin
(D.0027) (D.0027)
DS: DS:
- Pasien mengatakan - Pasien mengatakan
lemas jika pusing
guladarahnya tidak - Pasien mengatakan
stabil

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
109

- Pasien mengatakan - Pasien mengatakan


BB nya meningkat mempunyai riwayat
- Pasien mengatakan penyakit DM sejak 5
mempunyai tahun yang lalu
riwayat penyakit DM - Anak pasien
sejak 4 tahun yang lalu mengatakan pasien
-Istri pasien kontrol rutin di
mengatakan pasien puskesmas, namun
kontrol rutin di RS pasien terkadang lupa
karena pernah opname untuk meminum obat
DO: rutinnya
GDA: 210 Mg/dl DO:
Pasien tampak merasa GDA: 230mg/dl
lemas karena BB nya Pasien tampak sulit
semakin bertambah dan berjalan
terlihat tertatih-tatih BB: 65 kg TB: 163
ketika berjalam cm
BB: 85 kg TB: 167
cm

3. Risiko Jatuh b.d Gangguan Mobilitas


Perubahan kadar Fisik b.d Gangguan
glukosa darah (D.0143) Muskuloskeletal
DS: (D.0054)
- Tn.M mengatakan DS:
badannya merasa berat -Ny.T mengatakan
saat beraktivitas anggota gerak tubuhnya
terutama saat sholat sulit untuk digerakkan
- Tn.M mengatakan - Keluarga mengatakan
berat badannya Ny.T mengalami stroke
meningkat 2 tahun yang lalu
- Tn.M mengatakan DO:
belum paham - Klien tampak sulit
mengontrol makanan untuk beraktivitas
untuk menghindari - Klien berjalan
naiknya guladarahnya meminta bantuan
DO: anggota keluarganya

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
110

-Klien tampak tertatih- 5 4


tatih saat berjalan 4 2
5 5
4 4

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
111

Tabel 4.11 Analisa Data Klien 3 dan 4 di Dusun Galang Desa Sukoanyar

Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan

NO Klien 3 Klien 4
Diagnosa Diagnosa
Hari/tanggal Keperawatan Hari/tanggal Keperawatan
ditemukan ditemukan
1. 11 Mei Manajemen Kesehatan 11 Mei Manajemen Kesehatan
2021 Keluarga Tidak 2021 Keluarga Tidak Efektif
Efektif b.d b.d Kompleksitas
Kompleksitas program program
perawatan/pengobatan perawatan/pengobatan
(D.0115) (D.0115)
DS: DS:
- Keluarga dan Tn.K -Keluarga mengatakan
mengatakan tidak tahu kurang memahami
merawat penyakit masalah yang dialami
Diabetes melitus klien dan cara merawat
- Tn.K mengatakan - Keluarga mengatakan
merasa lemas ketika makanan Tn.K sama
gula darahnya tiba tiba dengan keluarga yang
naik lain
- Keluarga dan Tn.K - Pola tidur Tn.K kurang
mengatakan tidak tahu dari kebutuhan
tanda dan gejala serta DO:
dampak dari penyakit -Keluarga tampak
Diabetes melitus bingung dengan
DO: penyakit yang diderita
TD: 140/80 mmhg TD: 128/80 mmhg
HR: 80x/menit HR: 80x/menit
S: 36,5 C S: 36,9 C
RR: 22x/menit RR: 22x/menit

2. 11 Mei Ketidakstabilan Kadar 11 Mei Ketidakstabilan Kadar


2021 Glukosa Darah b.d 2021 Glukosa Darah b.d
Resistensi Insulin Resistensi Insulin
(D.0027) (D.0027)
DS: DS:

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
112

- Tn.K mengatakan - Tn.K mengatakan dulu


lemas jika penglihatannya kabur
guladarahnya naik dan mengalami katarak
drastis karena komplikasi DM
- Pasien mengatakan - Pasien mengatakan
tidak nafsu makan mempunyai riwayat
lebih banyak merokok penyakit DM sejak 6
setiap hari bulan yang lalu
- Pasien mengatakan -Istri Tn.K mengatakan
mempunyai riwayat pasien kontrol rutin di
penyakit DM sejak 1 KMU karena pernah
tahun yang lalu. operasi kataran disana.
DO: DO:
GDA: 180 mg/dl GDA: 170 mg/dl

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
113

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tabel 4.12 Diagnosa Keperawatan Klien 1-4 di Dusun Galang Desa Sukoanyar Kecamatan Turi Kabupaten
Lamongan
Diagnosa Klien 1 Klien 2 Klien3 Klien 4 Tangga Yang
Keperawatan l menemu
ditemu kan
kan
Manajemen Manajemen Manajemen Manajemen Manajemen 11 Mei Adiguna
Kesehatan Kesehatan Kesehatan Kesehatan Kesehatan 2021 Pranata
Keluarga Tidak Keluarga Tidak Keluarga Tidak Keluarga Tidak Keluarga Tidak
Efektif b.d Efektif b.d Efektif b.d Efektif b.d Efektif b.d
Kompleksitas Kompleksitas Kompleksitas Kompleksitas Kompleksitas
program program program program program
perawatan/peng perawatan/peng perawatan/peng perawatan/peng perawatan/peng
obatan (D.0115) obatan (D.0115) obatan (D.0115) obatan (D.0115) obatan (D.0115)
Ketidakstabilan Ketidakstabilan Ketidakstabilan Ketidakstabilan Ketidakstabilan 11 Mei Adiguna
Kadar Glukosa Kadar Glukosa Kadar Glukosa Kadar Glukosa Kadar Glukosa 2021 Pranata
Darah b.d Darah b.d Darah b.d Darah b.d Darah b.d
Resistensi Resistensi Resistensi Resistensi Resistensi
Insulin Insulin (D.0027) Insulin (D.0027) Insulin (D.0027) Insulin (D.0027)
(D.0027)
Risiko Jatuh b.d Risiko Jatuh b.d 11 Mei Adiguna
Perubahan kadar Perubahan kadar 2021 Pranata
glukosa darah glukosa darah
(D.0143) (D.0143)
Gangguan Gangguan 11 Mei Adiguna
Mobilitas Fisik Mobilitas Fisik 2021 Pranata
b.d Gangguan b.d Gangguan
Muskuloskeletal Muskuloskeletal
(D.0054) (D.0054)

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
114

FORMAT PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


Tabel 4.13 Intervensi Klien 1 di Dusun Galang Desa Sukoanyar Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan

No Diagnosa Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi


Keperawatan Umum Khusus Kriteria Standar
Keluarga
1. Manajemen Setelah Setelah Verbal Manajemen Dukungan Keluarga
Kesehatan Keluarga dilakukan dilakukan 3x Kesehatan merencanakan
Tidak Efektif b.d asuhan kunjungan Keluarga keperawatan (1.13477)
Kompleksitas keperawatan rumah ( L.12105) -Identifikasi kebutuhan
program keluarga diharapkan -Kemampuan dan harapan keluarga
perawatan/pengobatan diharapkan pasien menjelaskan tentang kesehatan
(D.0115 Manajemen memahami masalah yang -Identifikasi sumber-
Kesehatan penyakitnya dialami sumber yang dimiliki
Keluarga sehingga bisa meningkat (5) keluarga
Membaik. mncegah tanda -Aktivitas -Identifikasi tindakan
dan gejala keluarga yang dapat dilakukan
secara mendiri mengatasi keluarga
masalah -Gunakan sarana
kesehatan tepat fasilitas yang ada
(5) dalam keluarga
-Tindakan -Ciptakan perubahan
mengurasi lingkungan rumah
factor resiko secara optimal
meningkat(5) -Anjurkan
-Kesulitan menggunakan fasilitas
menjalankan kesehatan yang ada

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
115

perawatan yang -Ajarkan cara


ditetapkan perawatan yang bisa
menurun (5) dilakukan keluarga
-Gejala
Penyakit
anggota
keluarga
menurun(5)
(Rasional)
1.Keluarga dan
klien mampu
memahami
masalah
kesehatan yang
dialami
2.Keluarga
dapat
menciptakan
lingkungan
yang baik untuk
klien
3. Keluarga
mampu
mengatur pola
asupan dan
perawatan klien

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
116

2. Ketidakstabilan Kadar Setelah Setelah Ketidakstabilan Manajemen


Glukosa Darah b.d dilakukan dilakukan 3x kadar glukosa Hiperglikemia
Resistensi Insulin asuhan kunjungan darah (L.03022) (1.03115)
(D.0027) keperawatan rumah -Koordinasi -Identifikasi
keluarga diharapkan Meningkat(5) kemungkinan
diharapkan keluarga -Pusing penyebab
ketidakstabilan mampu Menurun(5) hiperglikemia
kadar glukosa memanagemen -Lelah/lesu -Identifikasi situasi
darah teratasi nutrisi menurun(5) yang menyebabkan
sehingga - Kadar glukosa kebutuhan insulin
Kadar glukosa dalam darah meningkat
dalam darah membaik(5) -Monitor kadar glukosa
klien membaik darah
-Monitor tanda dan
gejala hiperglikemia
-Konsultasi dengan
medis
-Anjurkan menghindari
olahraga saat kadar
glukosa lebih dari 250
mg/dl
-Anjurkan monitor
kadar glukosa secara
mandiri
- Kolaborasi pemberian
insulin,jika perlu
- Kolaborasi pemberian
cairan ,jika perlu

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
117

3. Risiko Jatuh b.d Setelah Setelah Mobilitas fisik Dukungan Mobilisasi


Perubahan kadar dilakukan dilakukan 3x (L.05042) (1.051173)
glukosa darah asuhan kunjungan -Pergerakan -Identifikasi adanya
(D.0143) keperawatan rumah ekstermitas nyeri atau keluhan fisik
keluarga diharapkan meningkat(5) lainnya
diharapkan keluarga -Kekuatan otot -Identifikasi toleransi
Risiko jatuh mampu meningkat(5) fisik melakukan
teratasi mengatasi -Rentang gerak pergerakan
resiko jatuh (ROM) -Monitor kondisi
pada klien Meningkat(5) umum selama
-Nyeri melakukan Mobilisasi
menurun(5) -Fasilitasi aktivitas
-Kecemasan mobilisasi dengan alat
menurun(5) bantu(pagar tempat
-Kaku sendi tidur)
menurun(5) -Libatkan keluarga
-Gerakan untuk membantu klien
terbatas -Jelaskan tujuan dan
menurun(5) prosedur mobilisasi
-Kelemahan -Anjurkan melakukan
fisik menurun(5) mobilisasi dini
-Ajarkan mobilisasi
sederhana yang harus
dilakukan ( pindah dari
tempat tidur ke kursi

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
118

abel 4.14 Intervensi Klien 2 di Dusun Galang Desa Sukoanyar Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan

No Diagnosa Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi


Keperawatan Umum Khusus Kriteria Standar
Keluarga
1. Manajemen Kesehatan Setelah Setelah Verbal Manajemen Dukungan Keluarga
Keluarga Tidak Efektif dilakukan dilakukan 3x Kesehatan merencanakan
b.d Kompleksitas asuhan kunjungan Keluarga keperawatan
program keperawatan rumah ( L.12105) (1.13477)
perawatan/pengobatan keluarga diharapkan -Kemampuan -Identifikasi
(D.0115 diharapkan pasien menjelaskan kebutuhan dan
Manajemen memahami masalah yang harapan keluarga
Kesehatan penyakitnya dialami tentang kesehatan
Keluarga sehingga bisa meningkat (5) -Identifikasi sumber-
membaik mncegah tanda -Aktivitas sumber yang dimiliki
dan gejala keluarga keluarga
secara mendiri mengatasi -Identifikasi tindakan
masalah yang dapat dilakukan
kesehatan tepat keluarga
(5) -Gunakan sarana
-Tindakan fasilitas yang ada
mengurasi dalam keluarga
factor resiko -Ciptakan perubahan
meningkat(5) lingkungan rumah
-Kesulitan secara optimal
menjalankan -Anjurkan
perawatan menggunakan fasilitas

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
119

yang kesehatan yang ada


ditetapkan -Ajarkan cara
menurun (5) perawatan yang bisa
-Gejala dilakukan keluarga
Penyakit
anggota
keluarga
menurun(5)
(Rasional)
1.Keluarga dan
klien mampu
memahami
masalah
kesehatan yang
dialami
2.Keluarga
dapat
menciptakan
lingkungan
yang baik
untuk klien
3. Keluarga
mampu
mengatur pola
asupan dan
perawatan
klien

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
120

2. Ketidakstabilan Kadar Setelah Setelah Ketidakstabilan Manajemen


Glukosa Darah b.d dilakukan dilakukan 3x kadar glukosa Hiperglikemia
Resistensi Insulin asuhan kunjungan darah (L.03022) (1.03115)
(D.0027) keperawatan rumah -Koordinasi -Identifikasi
keluarga diharapkan Meningkat(5) kemungkinan
diharapkan keluarga -Pusing penyebab
ketidakstabilan mampu Menurun(5) hiperglikemia
kadar glukosa memanagemen -Lelah/lesu -Identifikasi situasi
darah teratasi nutrisi menurun(5) yang menyebabkan
sehingga - Kadar glukosa kebutuhan insulin
Kadar glukosa dalam darah meningkat
dalam darah membaik(5) -Monitor kadar
klien membaik glukosa darah
-Monitor tanda dan
gejala hiperglikemia
-Konsultasi dengan
medis
-Anjurkan
menghindari olahraga
saat kadar glukosa
lebih dari 250 mg/dl
-Anjurkan monitor
kadar glukosa secara
mandiri
-Kolaborasi pemberian
insulin,jika perlu
-Kolaborasi pemberian
cairan ,jika perlu

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
121

3. Gangguan Mobilitas Setelah Setelah Mobilitas fisik Dukungan Mobilisasi


Fisik b.d Gangguan dilakukan dilakukan 3x (L.05042) (1.051173)
Muskuloskeletal asuhan kunjungan -Pergerakan -Identifikasi adanya
(D.0054) keperawatan rumah ekstermitas nyeri atau keluhan
keluarga diharapkan meningkat(5) fisik lainnya
diharapkan keluarga -Kekuatan otot -Identifikasi toleransi
Gangguan mampu meningkat(5) fisik melakukan
mobilitas fisik memodifikasi -Rentang gerak pergerakan
darah teratasi lingkungan (ROM) -Monitor kondisi
sehingga Meningkat(5) umum selama
gangguan -Nyeri melakukan Mobilisasi
mobilitas fisik menurun(5) -Fasilitasi aktivitas
teratasi -Kecemasan mobilisasi dengan alat
menurun(5) bantu(pagar tempat
-Kaku sendi tidur)
menurun(5) -Libatkan keluarga
-Gerakan untuk membantu klien
terbatas -Jelaskan tujuan dan
menurun(5) prosedur mobilisasi
-Kelemahan -Anjurkan melakukan
fisik mobilisasi dini
menurun(5) -Ajarkan mobilisasi
sederhana yang harus
dilakukan ( pindah dari
tempat tidur ke kursi

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
122

Tabel 4.15 Intervensi Klien 3 di Dusun Galang Desa Sukoanyar Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan

No Diagnosa Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi


Keperawatan Umum Khusus Kriteria Standar
Keluarga
1. Manajemen Setelah Setelah Verbal Manajemen Dukungan Keluarga
Kesehatan Keluarga dilakukan dilakukan 3x Kesehatan merencanakan
Tidak Efektif b.d asuhan kunjungan Keluarga keperawatan (1.13477)
Kompleksitas keperawatan rumah ( L.12105) -Identifikasi kebutuhan
program keluarga diharapkan -Kemampuan dan harapan keluarga
perawatan/pengobatan diharapkan pasien menjelaskan tentang kesehatan
(D.0115 Manajemen memahami masalah yang -Identifikasi sumber-
Kesehatan penyakitnya dialami sumber yang dimiliki
Keluarga sehingga bisa meningkat (5) keluarga
membaik mncegah tanda -Aktivitas -Identifikasi tindakan
dan gejala keluarga yang dapat dilakukan
secara mendiri mengatasi keluarga
masalah -Gunakan sarana
kesehatan tepat fasilitas yang ada dalam
(5) keluarga
-Tindakan -Ciptakan perubahan
mengurasi lingkungan rumah
factor resiko secara optimal
meningkat(5) -Anjurkan
-Kesulitan menggunakan fasilitas
menjalankan kesehatan yang ada
perawatan -Ajarkan cara
yang perawatan yang bisa
ditetapkan dilakukan keluarga
menurun (5)

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
123

-Gejala
Penyakit
anggota
keluarga
menurun(5)
(Rasional)
1.Keluarga dan
klien mampu
memahami
masalah
kesehatan yang
dialami
2.Keluarga
dapat
menciptakan
lingkungan
yang baik
untuk klien
3. Keluarga
mampu
mengatur pola
asupan dan
perawatan
klien

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
124

2. Ketidakstabilan Kadar Setelah Setelah Ketidakstabilan Manajemen


Glukosa Darah b.d dilakukan dilakukan 3x kadar glukosa Hiperglikemia
Resistensi insulin asuhan kunjungan darah (L.03022) (1.03115)
(D.0027) keperawatan rumah -Koordinasi -Identifikasi
keluarga diharapkan Meningkat(5) kemungkinan
diharapkan keluarga -Pusing penyebab
ketidakstabilan mampu Menurun(5) hiperglikemia
kadar glukosa memanagemen -Lelah/lesu -Identifikasi situasi
darah teratasi nutrisi menurun(5) yang menyebabkan
sehingga -Kadar glukosa kebutuhan insulin
Kadar glukosa dalam darah meningkat
dalam darah membaik(5) -Monitor kadar glukosa
klien membaik darah
-Monitor tanda dan
gejala hiperglikemia
-Konsultasi dengan
medis
-Anjurkan menghindari
olahraga saat kadar
glukosa lebih dari 250
mg/dl
-Anjurkan monitor
kadar glukosa secara
mandiri
- Kolaborasi pemberian
insulin,jika perlu
- Kolaborasi pemberian
cairan ,jika perlu

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
125

Tabel 4.16 Intervensi Klien 4 di Dusun Galang Desa Sukoanyar Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan

No Diagnosa Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi


Keperawatan Umum Khusus Kriteria Standar
Keluarga
1. Manajemen Setelah Setelah Verbal Manajemen Dukungan Keluarga
Kesehatan Keluarga dilakukan dilakukan 3x Kesehatan merencanakan
Tidak Efektif b.d asuhan kunjungan Keluarga keperawatan (1.13477)
Kompleksitas keperawatan rumah ( L.12105) - Identifikasi kebutuhan
program keluarga diharapkan -Kemampuan dan harapan keluarga
perawatan/pengobatan diharapkan pasien menjelaskan tentang kesehatan
(D.0115 Manajemen memahami masalah yang -Identifikasi sumber-
Kesehatan penyakitnya dialami sumber yang dimiliki
Keluarga sehingga bisa meningkat (5) keluarga
membaik mncegah tanda -Aktivitas -Identifikasi tindakan
dan gejala keluarga yang dapat dilakukan
secara mendiri mengatasi keluarga
masalah -Gunakan sarana
kesehatan tepat fasilitas yang ada dalam
(5) keluarga
-Tindakan -Ciptakan perubahan
mengurasi lingkungan rumah
factor resiko secara optimal
meningkat(5) -Anjurkan
-Kesulitan menggunakan fasilitas
menjalankan kesehatan yang ada

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
126

perawatan -Ajarkan cara


yang perawatan yang bisa
ditetapkan dilakukan keluarga
menurun (5)
-Gejala
Penyakit
anggota
keluarga
menurun(5)
(Rasional)
1.Keluarga dan
klien mampu
memahami
masalah
kesehatan yang
dialami
2.Keluarga
dapat
menciptakan
lingkungan
yang baik
untuk klien
3. Keluarga
mampu
mengatur pola
asupan dan
perawatan
klien

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
127

2. Ketidakstabilan Kadar Setelah Setelah Ketidakstabilan Manajemen


Glukosa Darah b.d dilakukan dilakukan 3x kadar glukosa Hiperglikemia
Resistensi Insulin asuhan kunjungan darah (L.03022) (1.03115)
(D.0027) keperawatan rumah -Koordinasi -Identifikasi
keluarga diharapkan Meningkat(5) kemungkinan
diharapkan keluarga -Pusing penyebab
ketidakstabilan mampu Menurun(5) hiperglikemia
kadar glukosa memanagemen -Lelah/lesu -Identifikasi situasi
darah teratasi nutrisi menurun(5) yang menyebabkan
sehingga -Kadar glukosa kebutuhan insulin
Kadar glukosa dalam darah meningkat
dalam darah membaik(5) -Monitor kadar glukosa
klien membaik darah
-Monitor tanda dan
gejala hiperglikemia
-Konsultasi dengan
medis
-Anjurkan menghindari
olahraga saat kadar
glukosa lebih dari 250
mg/dl
-Anjurkan monitor
kadar glukosa secara
mandiri
- Kolaborasi pemberian
insulin,jika perlu
- Kolaborasi pemberian
cairan ,jika perlu

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
128

IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


Tabel 4.17 Implementasi dan Klien 1 di Dusun Galang Desa Sukoanyar Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan
No Diagnosa Tanggal / Implementasi
Keperawatan Jam TTD
Keluarga
1. Manajemen 11 Mei 2021
Kesehatan Keluarga 07.30 1. Identifikasi kebutuhan dan harapan keluarga tentang
Tidak Efektif b.d kesehatan
Kompleksitas R/ belum begitu mengerti mengenai kesehatan anggota
program keluarga
perawatan/pengobatan 07.55 2. Identifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga
(D.0115 R/ terdapat sumber pelayanan kesehatan dan beberapa
fasilitas yang dimiliki keluarga
08.24 3. Identifikasi tindakan yang dapat dilakukan keluarga
R/ keluarga belum memiliki pengetahuan bagaimana
menangani masalah kesehatan pada anggota keluarganya
08.55 4. Gunakan sarana fasilitas yang ada dalam keluarga
R/ Klien menggunakan fasilitas keluarga dengan baik
09.05 5. Ciptakan perubahan lingkungan rumah secara optimal
R/ keluarga belum bisa memodifikasi lingkungan dengan
baik
09.30 6. Anjurkan menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
R/ Klien rutin control ke RS
09.58 7. Ajarkan cara perawatan yang bisa dilakukan keluarga
R/ Keluarga belum bisa merawat klien secara mandiri

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
129

12 Mei 2021

07.45 1. Identifikasi kebutuhan dan harapan keluarga tentang


kesehatan
R/ belum sepenuhnya paham mengenai kebutuhan
mengenai kesehatan anggota keluarga
08.00 2. Identifikasi tindakan yang dapat dilakukan keluarga
R/ keluarga mulai antusias bagaimana menangani masalah
kesehatan pada anggota keluarganya
08.10 3. Gunakan sarana fasilitas yang ada dalam keluarga
R/ Klien menggunakan fasilitas keluarga dengan baik
08.25 4. Ciptakan perubahan lingkungan rumah secara optimal
R/ keluarga mulai belajar memodifikasi lingkungan
dengan baik
08.38 5. Anjurkan menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
R/ Klien rutin control ke RS
08.47 6. Ajarkan cara perawatan yang bisa dilakukan keluarga
R/ Keluarga masih bingung bagaimana merawat klien
secara mandiri

13 Mei 2021
1. Identifikasi kebutuhan dan harapan keluarga tentang
07.00 kesehatan
R/ keluarga sudah tahu kebutuhan apa saja yang bisa
menunjang kesehatan anggota keluarga
07.20 2. Identifikasi tindakan yang dapat dilakukan keluarga
R/ keluarga tahu bagaimana menangani masalah kesehatan
pada anggota keluarganya
07.40 3. Ciptakan perubahan lingkungan rumah secara optimal

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
130

R/ keluarga mulai bisa menjaga kebersihan dan mengurasi


resiko yang terjadi pada kesehatan anggota keluarganya
08.00 4. Anjurkan menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
R/ Klien rutin control ke RS
08.10 5. Ajarkan cara perawatan yang bisa dilakukan keluarga
R/ Keluarga mulai merawat klien secara mandiri contoh
seperti mengatur pola makan klien
2. Ketidakstabilan Kadar 11 Mei 2021
Glukosa Darah b.d 07.10 1. Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia
Resistensi Insulin R/ Pola makan pasien tidak sesuai anjuran.
(D.0027) 07.34 2. Identifikasi situasi yang menyebabkan kebutuhan
insulin meningkat
R/ Klien cemas saat merasa kesemutan ketika sholat
07.49 3. Monitor kadar glukosa darah
R/ 210 Mg/dl
08.01 4. Monitor tanda dan gejala hiperglikemia
R/ Klien merasa lemas dan kakinya kesemutan
08.05 5. Konsultasi dengan medis
R/ Klien rutin control ke RS
08.18 6. Anjurkan menghindari olahraga saat kadar glukosa lebih
dari 250 mg/dl
R/ klien mematuhi anjuran
08.27 7. Anjurkan monitor kadar glukosa secara mandiri
R/ klien belum bisa untuk monitoring mandiri
08.40 8. Kolaborasi pemberian insulin,jika perlu
R/ klien mengatakan pernah diberi insulin saat opname
diRS
08.55 9. Kolaborasi pemberian cairan ,jika perlu
R/ klien belum siap

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
131

12 Mei 2021
07.09 1. Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia
R/ Klien mulai mampu mengontrol pola makannya
07.18 2. Monitor kadar glukosa darah
R/ 184 Mg/dl
07.30 3. Monitor tanda dan gejala hiperglikemia
R/ Klien merasa lemas dan kakinya kesemutan
07.45 4. Konsultasi dengan medis
R/ Klien rutin control ke RS
07.58 5. Anjurkan monitor kadar glukosa secara mandiri
R/ Keluarga membeli alat GDA namun belum bisa
memakainya
08.05 6. Kolaborasi pemberian cairan ,jika perlu
R/ klien mencoba minum 2 liter/hari

13 Mei 2021
07.01 1. Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia
R/ Klien mampu mengontrol pola makannya
07.19 2. Monitor kadar glukosa darah
R/ 130 Mg/dl
07.30 3. Monitor tanda dan gejala hiperglikemia
R/ Klien merasa lemas dan kakinya kesemutan
07.45 4. Anjurkan monitor kadar glukosa secara mandiri
R/ Keluarga tahu cara menggunakan alat GDA namun
belum berani masih meminta bantuan perawat
08.01 5. Kolaborasi pemberian cairan ,jika perlu

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
132

R/ klien kooperatif
3. Risiko Jatuh b.d 11 Mei 2021
Perubahan kadar 07.00 1. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
glukosa darah R/ Klien merasa kesemutan pada kakinya
(D.0143) 07.15 2. Identifikasi toleransi fisik melakukan Mobilisasi
R/ Klien berjalan tertatih-tatih
07.19 3. Monitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi
R/ Klien bisa berjalan namun sering mengeluh nyeri
sendi/kesemutan
07.28 4. Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu
R/ Klien merasa lebih leluasa bergerak dan merasa terbantu
07.35 5. Libatkan keluarga untuk membantu klien
R/ Keluarga kooperatif membantu
07.48 6. Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
R/ Klien belum begitu paham tentang ambulasi
08.15 7. Anjurkan melakukan mobiliasi dini
R/ Klien tampak kooperatif
08.20 8. Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan (
berjalan sesuai toleransi)
R/ Klien tampak kooperatif

12 Mei 2021
07.13 1. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
R/ Klien merasa kesemutan pada kakinya
07.21 2. Identifikasi toleransi fisik melakukan mobilisasi
R/ Klien berjalan tertatih-tatih
07.29 3. Monitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi
R/ Klien bisa berjalan namun sering mengeluh nyeri

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
133

sendi/kesemutan
07.40 4. Fasilitasi aktivitas ambulasi dengan alat bantu
R/ Klien bisa tanpa alat bantu
07.45 5. Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
R/ Klien paham tentang ambulasi

13 Mei 2021
07.30 1. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
R/ Klien merasa kesemutan pada kakinya berkurang
07.38 2. Identifikasi toleransi fisik melakukan mobilisasi
R/ Klien masih tertatih-tatih karena juga factor berat badan
dan usianya yang sudah mulai tua
07.47 3. Monitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi
R/ Klien bisa berjalan dan mengeluh nyeri sendi/kesemutan nya
mulai berkurang

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
134

Tabel 4.18 Implementasi dan Klien 2 di Dusun Galang Desa Sukoanyar Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan
No Diagnosa Tanggal / Jam Implementasi TTD
Keperawatan
Keluarga
1. Manajemen 11 Mei 2021
Kesehatan Keluarga 09.46 1. Identifikasi kebutuhan dan harapan keluarga tentang
Tidak Efektif b.d kesehatan
Kompleksitas R/ belum begitu mengerti mengenai kesehatan anggota
program keluarga
perawatan/pengobatan 09.55 2. Identifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga
(D.0115 R/ terdapat sumber pelayanan kesehatan dan beberapa
fasilitas yang dimiliki keluarga
10.04 3. Identifikasi tindakan yang dapat dilakukan keluarga
R/ keluarga belum memiliki pengetahuan bagaimana
menangani masalah kesehatan pada anggota keluarganya
10.13 4. Gunakan sarana fasilitas yang ada dalam keluarga
R/ Klien menggunakan fasilitas keluarga dengan baik
10.25 5. Ciptakan perubahan lingkungan rumah secara optimal
R/ keluarga belum bisa memodifikasi lingkungan dengan
baik
10.30 6. Anjurkan menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
R/ Klien rutin control ke RS
11.08 7. Ajarkan cara perawatan yang bisa dilakukan keluarga
R/ Keluarga belum bisa merawat klien secara mandiri

12 Mei 2021

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
135

09.45 1. Identifikasi kebutuhan dan harapan keluarga tentang


kesehatan
R/ belum sepenuhnya paham mengenai kebutuhan
mengenai kesehatan anggota keluarga
09.59 2. Identifikasi tindakan yang dapat dilakukan keluarga
R/ keluarga mulai antusias bagaimana menangani masalah
kesehatan pada anggota keluarganya
10.15 3. Gunakan sarana fasilitas yang ada dalam keluarga
R/ Klien menggunakan fasilitas keluarga dengan baik
10.35 4. Ciptakan perubahan lingkungan rumah secara optimal
R/ keluarga mulai belajar memodifikasi lingkungan dengan
baik
10.48 5. Anjurkan menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
R/ Klien rutin control ke RS
11.01 6. Ajarkan cara perawatan yang bisa dilakukan keluarga
R/ Keluarga masih bingung bagaimana merawat klien
secara mandiri

13 Mei 2021
09.50 1. Identifikasi kebutuhan dan harapan keluarga tentang
kesehatan
R/ keluarga sudah tahu kebutuhan apa saja yang bisa
menunjang kesehatan anggota keluarga
10.04 2. Identifikasi tindakan yang dapat dilakukan keluarga
R/ keluarga tahu bagaimana menangani masalah kesehatan
pada anggota keluarganya
10.21 3. Ciptakan perubahan lingkungan rumah secara optimal
R/ keluarga mulai bisa menjaga kebersihan dan mengurasi
resiko yang terjadi pada kesehatan anggota keluarganya

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
136

10.29 4. Anjurkan menggunakan fasilitas kesehatan yang ada


R/ Klien rutin control ke RS
10.47 5. Ajarkan cara perawatan yang bisa dilakukan keluarga
R/ Keluarga mulai merawat klien secara mandiri contoh
seperti mengatur pola makan klien
2. Ketidakstabilan Kadar 11 Mei 2021
Glukosa Darah b.d 09.35 1. Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia
Resistensi Insulin R/ Pola makan pasien tidak sesuai anjuran.
(D.0027) 09.43 2. Identifikasi situasi yang menyebabkan kebutuhan insulin
meningkat
R/ Klien cemas saat merasa kesemutan ketika sholat
09.56 3. Monitor kadar glukosa darah
R/ 230 Mg/dl
10.09 4. Monitor tanda dan gejala hiperglikemia
R/ Klien merasa lemas dan kakinya kesemutan
10.18 5. Konsultasi dengan medis
R/ Klien rutin control ke RS
10.26 6. Kolaborasi pemberian insulin,jika perlu
R/ keluarga klien mengatakan pernah diberi insulin saat
opname 136irs.
10.38 7. Kolaborasi pemberian cairan ,jika perlu
R/ klien belum siap

12 Mei 2021
09.49 1. Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia
R/ Klien mulai mampu mengontrol pola makannya
09.58 2. Monitor kadar glukosa darah
R/ 190 Mg/dl
10.20 3. Monitor tanda dan gejala hiperglikemia

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
137

R/ Klien merasa lemas dan kakinya kesemutan


10.35 4. Konsultasi dengan medis
R/ Klien rutin control ke RS
10.53 5. Kolaborasi pemberian cairan ,jika perlu
R/ klien mencoba minum 2 liter/hari

13 Mei 2021
09.21 1. Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia
R/ Klien mampu mengontrol pola makannya
09.46 2. Monitor kadar glukosa darah
R/ 145 Mg/dl
09.57 3. Monitor tanda dan gejala hiperglikemia
R/ Klien merasa lemas dan kakinya kesemutan
10.11 4. Kolaborasi pemberian cairan ,jika perlu
R/ klien kooperatif
10.23 5. Ajarkan senam kaki diabetic
R/ Klien tampak kooperatif
3. Gangguan Mobilitas 11 Mei 2021
Fisik b.d Gangguan 09.20 1. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
Muskuloskeletal R/ Klien mengatakan susah menggerakkan bagian
(D.0054) ekstermitas tubuhnya karena stroke
09.32 2. Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
R/ Klien sulit berjalan, berjalan harus dituntun Ny.L
09.41 3. Monitor kondisi umum selama melakukan Mobilisasi
R/ Klien tidak leluasa dalam bergerak karena factor usia
09.55 4. Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu(pagar
tempat tidur)

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
138

R/ Klien belum terbiasa dengan alat bantu dan masih dicoba


10.02 5. Libatkan keluarga untuk membantu klien
R/ keluarga sangat antusias membantu klien
10.13 6. Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
R/ keluarga belum paham mengenai mobilitas
10.25 7. Anjurkan melakukan mobilisasi dini
R/ Klien belum sepenuhnya bisa mobilisasi dini dan belum
mengerti
10.39 8. Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan (
pindah dari tempat tidur ke kursi
R/ Klien masih sulit untuk berpindah tempat dari obyek ke
obyek
10.55 9. Mengajarkan pasien mengenai gerakan ROM pasif
R/ Klien tampak kooperatif

12 Mei 2021
09.29 1. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
R/ Klien mengatakan masih susah menggerakkan bagian
ekstermitas tubuhnya karena stroke namun sudah merasa
terbantu
09.37 2. Monitor kondisi umum selama melakukan Mobilisasi
R/ Klien merasa terbantu
09.55 3. Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu(pagar
tempat tidur)
R/ Klien merasa terbantu sehingga kooperatif saat
beraktivitas walaupun ringan
10.09 4. Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
R/ keluarga belum paham mengenai mobilitas

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
139

10.27 5. Anjurkan melakukan mobilisasi dini


R/ Klien belum sepenuhnya bisa mobilisasi dini dan belum
mengerti
10.40 6. Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan (
pindah dari tempat tidur ke kursi
R/ Klien masih sulit untuk berpindah dari tempat ke tempat
10.56 7. Mengajarkan pasien mengenai gerakan ROM pasif
R/ Klien tampak kooperatif

13 Mei 2021
09.30 1. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
R/ Klien mengatakan masih susah menggerakkan bagian
ekstermitas tubuhnya karena stroke namun sudah merasa
terbantu
09.45 2. Monitor kondisi umum selama melakukan Mobilisasi
R/ Klien merasa terbantu
09.56 3. Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu(pagar
tempat tidur)
R/ Klien merasa terbantu sehingga kooperatif saat
beraktivitas walaupun ringan
10.11 4. Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
R/ keluarga sudah paham dan siap membantu klien
mengenai mobilitas
10.28 5. Anjurkan melakukan mobilisasi dini
R/ Klien mulai bisa melakukan mobilisasi dini
10.55 6. Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan (
pindah dari tempat tidur ke kursi
R/ Klien sudah sedikit- bisa untuk berpindah dari tempat ke
tempat

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
140

11.12 7. Mengajarkan pasien mengenai gerakan ROM pasif


R/ Klien tampak kooperatif

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
141

Tabel 4.19 Implementasi Klien 3 di Dusun Galang Desa Sukoanyar Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan
No Diagnosa Tanggal / Implementasi TTD
Keperawatan Jam
Keluarga
1. Manajemen 11Mei 2021
Kesehatan Keluarga 13.02 1. Identifikasi kebutuhan dan harapan keluarga tentang
Tidak Efektif b.d kesehatan
Kompleksitas R/ belum begitu mengerti mengenai kesehatan anggota
program keluarga
perawatan/pengobatan 13.14 2. Identifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga
(D.0115 R/ terdapat sumber pelayanan kesehatan dan beberapa fasilitas
yang dimiliki keluarga
13.29 3. Identifikasi tindakan yang dapat dilakukan keluarga
R/ keluarga belum memiliki pengetahuan bagaimana
menangani masalah kesehatan pada anggota keluarganya
13.40 4. Gunakan sarana fasilitas yang ada dalam keluarga
R/ Klien menggunakan fasilitas keluarga dengan baik
13.56 5. Ciptakan perubahan lingkungan rumah secara optimal
R/ keluarga belum bisa memodifikasi lingkungan dengan baik
14.12 6. Anjurkan menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
R/ Klien rutin control ke RS
14.24 7. Ajarkan cara perawatan yang bisa dilakukan keluarga
R/ Keluarga belum bisa merawat klien secara mandiri

12 Mei 2021

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
142

13.05 1. Identifikasi kebutuhan dan harapan keluarga tentang


kesehatan
R/ belum sepenuhnya paham mengenai kebutuhan mengenai
kesehatan anggota keluarga
13.20 2. Identifikasi tindakan yang dapat dilakukan keluarga
R/ keluarga mulai antusias bagaimana menangani masalah
kesehatan pada anggota keluarganya
13.37 3. Gunakan sarana fasilitas yang ada dalam keluarga
R/ Klien menggunakan fasilitas keluarga dengan baik
13.49 4. Ciptakan perubahan lingkungan rumah secara optimal
R/ keluarga mulai belajar memodifikasi lingkungan dengan
baik
14.03 5. Ajarkan cara perawatan yang bisa dilakukan keluarga
R/ Keluarga masih bingung bagaimana merawat klien secara
mandiri

13 Mei 2021
13.30 1. Identifikasi kebutuhan dan harapan keluarga tentang
kesehatan
R/ keluarga sudah tahu kebutuhan apa saja yang bisa
menunjang kesehatan anggota keluarga
13.42 2. Identifikasi tindakan yang dapat dilakukan keluarga
R/ keluarga tahu bagaimana menangani masalah kesehatan
pada anggota keluarganya
13.56 3. Ciptakan perubahan lingkungan rumah secara optimal
R/ keluarga mulai bisa menjaga kebersihan dan mengurasi
resiko yang terjadi pada kesehatan anggota keluarganya
14.06 4. Ajarkan cara perawatan yang bisa dilakukan keluarga

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
143

R/ Keluarga mulai merawat klien secara mandiri contoh


seperti mengatur pola makan klien
2. Ketidakstabilan Kadar 11 Mei 2021
Glukosa Darah b.d 13.01 1. Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia
Resistensi insulin R/ Pola makan pasien tidak sesuai anjuran.
(D.0027) 13.12 2. Identifikasi situasi yang menyebabkan kebutuhan insulin
meningkat
R/ Klien mengatakan kadang merasa lemas saat beraktivitas
13.27 3. Monitor kadar glukosa darah
R/ 180 Mg/dl
13.39 4. Monitor tanda dan gejala hiperglikemia
R/ Klien merasa lemas dan kakinya kesemutan
13.45 5. Anjurkan menghindari olahraga saat kadar glukosa lebih
dari 250 mg/dl
R/ klien mematuhi anjuran
13,59 6. Anjurkan monitor kadar glukosa secara mandiri
R/ klien belum bisa untuk monitoring mandiri
14.09 7. Kolaborasi pemberian insulin,jika perlu
R/ klien mengatakan pernah diberi insulin saat opname 143irs.
14.15 8. Kolaborasi pemberian cairan ,jika perlu
R/ klien belum siap

12 Mei 2021

13.12 1. Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia


R/ Klien mulai mampu mengontrol pola makannya
13.26 2. Monitor kadar glukosa darah

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
144

R/ 160 Mg/dl
13.39 3. Monitor tanda dan gejala hiperglikemia
R/ Klien sudah tidak merasa lemas
13.47 4. Anjurkan monitor kadar glukosa secara mandiri
R/ Keluarga membeli alat GDA namun belum bisa
memakainya
13.59 5. Kolaborasi pemberian cairan ,jika perlu
R/ klien mencoba minum 2 liter/hari

13 Mei 2021

13.25 1. Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia


R/ Klien mampu mengontrol pola makannya
13.39 2. Monitor kadar glukosa darah
R/ 130 Mg/dl
13.49 3. Anjurkan monitor kadar glukosa secara mandiri
R/ Keluarga tahu cara menggunakan alat GDA namun belum
berani masih meminta bantuan perawat
14.01 4. Kolaborasi pemberian cairan ,jika perlu
R/ klien kooperatif

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
145

Tabel 4.20 Implementasi Klien 4 di Dusun Galang Desa Sukoanyar Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan
No Diagnosa Tanggal / Implementasi TTD
Keperawatan Jam
Keluarga
1. Manajemen 11 Mei 2021
Kesehatan Keluarga 15.01 1. Identifikasi kebutuhan dan harapan keluarga tentang
Tidak Efektif b.d kesehatan
Kompleksitas R/ belum begitu mengerti mengenai kesehatan anggota
program keluarga
perawatan/pengobatan 15.12 2. Identifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga
(D.0115) R/ terdapat sumber pelayanan kesehatan dan beberapa fasilitas
yang dimiliki keluarga
15.29 3. Identifikasi tindakan yang dapat dilakukan keluarga
R/ keluarga belum memiliki pengetahuan bagaimana
menangani masalah kesehatan pada anggota keluarganya
15.37 4. Gunakan sarana fasilitas yang ada dalam keluarga
R/ Klien menggunakan fasilitas keluarga dengan baik
15.48 5. Ciptakan perubahan lingkungan rumah secara optimal
R/ keluarga belum bisa memodifikasi lingkungan dengan baik
16.02 6. Anjurkan menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
R/ Klien rutin control ke RS
16.15 7. Ajarkan cara perawatan yang bisa dilakukan keluarga
R/ Keluarga belum bisa merawat klien secara mandiri

12 Mei 2021
15.06 1. Identifikasi kebutuhan dan harapan keluarga tentang
kesehatan

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
146

R/ belum sepenuhnya paham mengenai kebutuhan mengenai


kesehatan anggota keluarga
2. Identifikasi tindakan yang dapat dilakukan keluarga
15.25 R/ keluarga mulai antusias bagaimana menangani masalah
kesehatan pada anggota keluarganya
3. Gunakan sarana fasilitas yang ada dalam keluarga
15.39 R/ Klien menggunakan fasilitas keluarga dengan baik
4. Ciptakan perubahan lingkungan rumah secara optimal
15.56 R/ keluarga mulai belajar memodifikasi lingkungan dengan
baik
5. Ajarkan cara perawatan yang bisa dilakukan keluarga
16.00 R/ Keluarga masih bingung bagaimana merawat klien secara
mandiri

13 Mei 2021 1. Identifikasi kebutuhan dan harapan keluarga tentang


15.19 kesehatan
R/ keluarga sudah tahu kebutuhan apa saja yang bisa
menunjang kesehatan anggota keluarga
2. Identifikasi tindakan yang dapat dilakukan keluarga
15.35 R/ keluarga tahu bagaimana menangani masalah kesehatan
pada anggota keluarganya
3. Ciptakan perubahan lingkungan rumah secara optimal
15.49 R/ keluarga mulai bisa menjaga kebersihan dan mengurasi
resiko yang terjadi pada kesehatan anggota keluarganya
4. Ajarkan cara perawatan yang bisa dilakukan keluarga
16.01 R/ Keluarga mulai merawat klien secara mandiri contoh
seperti mengatur pola makan klien

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
147

2. Ketidakstabilan Kadar 11 Mei 2021


Glukosa Darah b.d 15.03 1. Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia
Resistensi insulin R/ Pola makan pasien tidak sesuai anjuran.
(D.0027) 15.18 2. Identifikasi situasi yang menyebabkan kebutuhan insulin
meningkat
R/ Klien mengatakan kadang merasa lemas saat beraktivitas
15.32 3. Monitor kadar glukosa darah
R/ 170 Mg/dl
15.47 4. Monitor tanda dan gejala hiperglikemia
R/ Klien merasa lemas dan kakinya kesemutan
15.59 5. Konsultasi dengan medis
R/ Klien rutin control ke KMU
16.05 6. Anjurkan menghindari olahraga saat kadar glukosa lebih
dari 250 mg/dl
R/ klien mematuhi anjuran
16.12 7. Anjurkan monitor kadar glukosa secara mandiri
R/ klien belum bisa untuk monitoring mandiri
16.19 8. Kolaborasi pemberian insulin,jika perlu
R/ klien mengatakan pernah diberi insulin saat operasi diKMU.
16.28 9. Kolaborasi pemberian cairan ,jika perlu
R/ klien kooperatif
12 Mei 2021
15.04 1. Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia
R/ Klien mulai mampu mengontrol pola makannya
15.16 2. Monitor kadar glukosa darah
R/ 140 Mg/dl
15.29 3. Monitor tanda dan gejala hiperglikemia
R/ Klien sudah tidak merasa lemas
15.37 4. Anjurkan monitor kadar glukosa secara mandiri

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
148

R/ Keluarga membeli alat GDA namun belum bisa


memakainya

13 Mei 2021
15.12 1. Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia
R/ Klien mampu mengontrol pola makannya
15.26 2. Monitor kadar glukosa darah
R/ 110 Mg/dl
15.42 3. Anjurkan monitor kadar glukosa secara mandiri
R/ Keluarga tahu cara menggunakan alat GDA.

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
149

EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


Tabel 4.21 Evaluasi keperawatan klien 1-4 di Dusun Galang Desa Sukoanyar Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan

No Diagnosa Klien 1 Klien 2 Klien 3 Klien 4


Keperawatan
Keluarga

1. Manajemen 10.00 11-05-2021 11.30 11-05-2021 14.30 11-05-2021 16.30 11-05-2021


Kesehatan Keluarga S : Keluarga S : Keluarga S : klien dan S : Tn.K
Tidak Efektif b.d mengatakan sudah mengatakan Masih keluarga mengatakan Belum
Kompleksitas mulai memahami bingung memahami mengatakan belum paham tentang
program tentang cara merawat tentang cara mengetahui merawat, namun
perawatan/pengobatan keluarga dengan DM merawat keluarga penyakit DM keluarga bisa
(D.0115) dengan memperhatikan dengan DM. secara menyebutkan DM
diet, pola tidur dan O : Keluarga belum kompherensif adalah penyakit
kontrol secara teratur bisa O: Tn.K dan kronis dengan tinggi
O : Keluarga dapat mengungkapkan keluarga belum gula darah yang
mengungkapkan kembali cara mampu lebih dari 140mg/dl,
kembali cara merawat merawat keluarga memahamipenyakit Tn. K mengatakan
keluarga DM dengan DM DM dan belum tanda dan gejala
memperhatikandiet, Makanan yang mampu DM, pusing,
pola tidur dan kontrol disajikan untuk menyebutkan tanda dan Merasa lemas
teratur Ny.T sama dengan dan gejala dari DM O : Keluarga
Makanan yang anggota keluarga TD: 140/80 mmhg terlihat
disajikan untuk Tn. M yang lain HR: 80x/menit mendengarkan
sama dengan anggota TD: 160/90 mmhg S: 36,5 C dengan baik saat
keluarga yang lain HR: 84x/menit RR: 22x/menit dilakukan
TD: 140/85mmhg S: 36,9 C penyuluhan

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
150

HR: 82x/menit RR: 22x/menit A: Masalah Belum TD: 128/80 mmhg


S: 36,9 C A : Tujuan belum teratasi HR: 80x/menit
RR: 22x/menit tercapai P: Intervensi S: 36,9 C
A : Tujuan tercapai P: Lanjutkan Dilanjutkan RR: 22x/menit
sebagian Intervensi 1. Identifikasi A : Masalah teratasi
P: Lanjutkan Intervensi 1. Identifikasi kebutuhan dan sebagian
1. Ciptakan Perubahan kebutuhan dan harapan keluarga P : Lanjutkan
Lingkungan rumah harapan keluarga tentang kesehatan Intervensi
secara optimal tentang kesehatan 2. Identifikasi 1. Gunakan sarana
2. Anjurkan 2. Identifikasi sumber-sumber fasilitas yang ada
menggunakan fasilitas sumber-sumber yang dimiliki dalam keluarga
yang ada yang dimiliki keluarga 2. Ciptakan
3. Ajarkan Cara keluarga 3. Identifikasi perubahan
perawatan yang bisa 3. Identifikasi tindakan yang lingkungan rumah
dilakukan keluarga tindakan yang dapat dapat dilakukan secara optimal
dilakukan keluarga keluarga 3. Anjurkan
4. Gunakan sarana 4. Gunakan sarana menggunakan
fasilitas yang ada fasilitas yang ada fasilitas kesehatan
dalam keluarga dalam keluarga yang ada
5. Ciptakan 5. Ciptakan 4. Ajarkan cara
perubahan perubahan perawatan yang bisa
lingkungan rumah lingkungan rumah dilakukan keluarga
secara optimal secara optimal
6. Anjurkan 6. Anjurkan
menggunakan menggunakan
fasilitas kesehatan fasilitas kesehatan
yang ada yang ada

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
151

7. Ajarkan cara 7. Ajarkan cara


perawatan yang bisa perawatan yang
dilakukan keluarga bisa dilakukan
keluarga

12-05-2021 11.30 12-05-2021 14.30 12-05-2021 16.30 12-05-2021


S : Keluarga S : Keluarga S : Keluarga S : Keluarga
mengatakan sudah mengatakan sudah mengatakan sudah mengatakan sudah
menyendirikan memahami tentang memahami tentang mengetahui
makanan Tn. M dengan cara merawat cara lingkungan yang
anggota keluarga keluarga dengan merawat keluarga baik untuk DM
O : Tn. M mengatakan DM dengan dengan DM dengan seperti yang
sudah tidak takut lagi memperhatikan pola memperhatikan aman, terhindar dari
dengan GDA nya aktivitas, pola tidur Pola makan, pola cidera dan tidak
namun takut akan rasa dan kontrol secara tidur dan pola menimbulkan stress,
kesemutan dikakinya, teratur aktivitas Tn.K mengatakan
Makanan yangdisajikan O : Keluarga dapat O : Keluarga dapat akan mengurangi
untuk Tn. M nasi mengungkapkan mengungkapkan membeli
merah, sayur, lauk tahu, kembali cara kembali cara makan yang dibeli
tempe garing (kacang- merawat keluarga merawat keluarga di warung,
kacangan) hipertensi dengan DM dengan Keluarga
Makanan untuk Tn. R memperhatikan diet, memperhatikan mengatakan akan
dan anggota keluarga pola tidur dan Pola makan, pola meningkatkan
yang lain tersendiri kontrol teratur tidur dan pola mengkonsumsi
TD: 135/85mmhg Makanan yang aktivitas sayur Keluarga
HR: 82x/menit disajikan untuk Tn. Makanan yang mengatakan
S: 36,9 C R sama dengan disajikan untuk Tn.
RR: 22x/menit K sama dengan

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
152

A : Tujuan tercapai anggota keluarga anggota keluarga telah mengerti dari


sebagian yang lain yang lain endidikan
P : Lanjutkan Intervensi TD: 140/85 mmhg TD: 140/80 mmhg kesehatan.
1. Ciptakan Perubahan HR: 84x/menit HR: 80x/menit Yang diberikan oleh
Lingkungan rumah S: 36,9 C S: 36,5 C perawat
secara optimal RR: 22x/menit RR: 22x/menit O : Keluarga
2. Anjurkan A : Tujuan tercapai A : Tujuan tercapai terlihat sudah
menggunakan fasilitas sebagian sebagian paham mengenai
yang ada P : Lanjutkan P : Lanjutkan lingkungan untuk
3. Ajarkan Cara Intervensi Intervensi DM,
perawatan yang bisa 1. Ciptakan 1. Identifikasi Keluarga terlihat
dilakukan keluarga perubahan tindakan yang mengerti dan
lingkungan rumah dapat dilakukan memahami tentang
secara optimal keluarga endidikan
2. Anjurkan 2. Gunakan kesehatan.
menggunakan sarana fasilitas TD: 128/80 mmhg
fasilitas kesehatan yang ada dalam HR: 80x/menit
yang ada keluarga S: 36,9 C
3. Ajarkan cara 3. Ajarkan RR: 22x/menit
perawatan yang bisa cara perawatan A : Masalah
dilakukan keluarga yang bisa Teratasi sebagian
dilakukan keluarga P: Intervensi
dilanjutkan
1. Anjurkan
menggunakan
fasilitas kesehatan
yang ada

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
153

2. Ajarkan cara
perawatan yang bisa
dilakukan keluarga

10.00 13-05-2021 11.30 13-05-2021 14.30 13-05-2021 16.30 13-05-2021


S : Keluarga S : Keluarga S : Klien dan S :Tn.K
mengatakan sudah mengatakan sudah keluarga mengatakan sering
menyendirikan menyendiakan mengatakan menggunakan atau
makanan Tn. M dengan makanan Ny.T mengetahui berkunjung ke
anggota keluarga dengan anggota penyakit DM, puskesmas dan
O : Tn. R mengatakan keluarga tanda KMU untuk
sudah tidak takut lagi O : Ny.T dan gejala serta pengobatan DMnya
dengan GDAnya mengatakan sudah pencegahan dari dan control
Makanan yangdisajikan tidak cemas lagi DM karenapernah
untuk Tn. M nasi dengan GDA dan O: klien dan operasi katarak di
merah, sayur,buah- tensinya Makanan keluarga bisa KMU
buahan yang disajikan untuk memahami materi O : terlihat sudah
lauk tahu, tempe garing Ny.T nasi, sayur dan menyebutkan paham tentang
Makanan untuk Tn. R asam, penyakit DM, memanfaatkan
dan anggota keluarga lauk tahu, tempe tanda dan gejala fasilitas kesehatan
yang lain tersendiri garing Makanan serta pencegahan TD: 125/80 mmhg
Wajah Tn. R tampak untuk Ny.T dan dari DM. HR: 80x/menit
lebih relaks anggota keluarga TD: 120/80 mmhg S: 36,5 C
TD: 130/85mmhg yang lain tersendiri HR: 80x/menit RR: 22x/menit
HR: 82x/menit Wajah Ny.T tampak S: 36,5 C A : Masalah
S: 36,7 C lebih relaks RR: 22x/menit Teratasi
RR: 22x/menit TD: 140/85 mmhg A: Masalah teratasi

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
154

A : Tujuan tercapai HR: 84x/menit P:Intervensi di P: Intervensi


P : Lanjutkan S: 36,9 C hentikan dihentikan
intervensi. RR: 22x/menit
A : Tujuan tercapai
sebagian
P : Lanjutkan
intervensi
1. Ciptakan
perubahan
lingkungan rumah
secara optimal
2. Anjurkan
menggunakan
fasilitas kesehatan
yang ada
3. Ajarkan cara
perawatan yang bisa
dilakukan keluarga

2. Ketidakstabilan Kadar 10.00 11-05-2021 11.30 11-05-2021 14.30 11-05-2021 16.30 11-05-2021
Glukosa Darah b.d S: S: S: S.
Resistensi insulin • Pasien mengatakan - Klien mengatakan Keluarga - Tn.K mengatakan
(D.0027) sudah mulai diit Diabetes Melitus mengatakan belum menderita penyakit
bisa mengontrol pola dengan tidak makan mengerti banyak diabetes mellitus
makan tentang tentang sejak 6 bulan yang

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
155

• Pasien mengatkan atau minum yang penyakit diabetes lalu 2. sampai


sering merasa manis – manis. mellitus. komplikasi katarak
haus - keluarga Klien Keluarga Tn. K namun sudah
• Pasien mengatakan mengatakan masih mengatakan sudah operasi diKMU
buang air kecil suka makan yang Keluarga Tn. K - Tn.K mengatakan
± 7 x / perhari manis – manis. mengatakan sudah gula darah sering
• Klien mengatkan O: paham tentang naik turun
minum obat hanya jika - GDS : 230 mg/dL pengertian, tanda - Keluarga
penyakitnya kambuh A : Masalah belum gejala DM. mengatakan belum
O: teratasi. Keluarga Tn. K mengerti banyak
• GDA 210 mg/dl P : Lanjutkan mengatakan kurang tentang tentang
• Klien tampak sudah intervensi paham mengenai penyakit diabetes
mulai bisa 1. Monitor kadar penyebab dan mellitus
mengontrol pola makan glukosa darah pencegahan DM. O. GDA 170 Mg/dl
• Klien tampak lemas 2. Monitor tanda dan Keluarga Tn. K A. Masalah belum
dan merasa kesemutan gejala hiperglikemia mengatakan sudah teratasi
dikakinya 3. Kolaborasi paham pengaturan P. Lanjutkan
A :Masalah teratsi pemberian cairan diet makanan intervensi
sebagian jikea perlu serta 1.Monitor kadar
P :intervensi penatalaksanaanya. glukosa darah
dilanjutkan Keluarga 2.Monitor tanda dan
1. Identifikasi mengatakan sudah gejala hiperglikemia
kemungkinan penyebab paham
hiperglikemia pemanfaatan
2. Monitor kadar fasilitas kesehatan
glukosa darah. namun belum bisa
datang ke faskes

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
156

karena sibuk
berdagang.
Keluarga
mengatakan sudah
paham
memodifikasi
lingkungan rumah
untuk kenyamanan
misalnya dengan
cara menjaga agar
lantai dapur dan
kamar mandi tidak
licin, menggunakan
alas kaki saat
berjalan ke luar
rumah dan menjaga
lingkungan rumah
bebas dari resiko
benda tajam.
O:
1.Keluarga Tn. K
kurang dapat
menjelaskan dan
terlihat bingung
mengenai
penyebab dan
pencegahan DM.

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
157

2.Terlihat menu
makanan sudah
rendah gula seperti
sudah
mengomsumsi nasi
merah bukan nasi
putih.
3.Tn.K belum ada
datang ke fasilitas
kesehatan untuk
cek kesehatan.
4.Gula darah
sewaktu: 180
mg/Dl
A: Masalah belum
teratasi
P: Lanjutkan
intervensi
1.Monitor kadar
glukosa darah
2. monitor tanda
gejala
hiperglikemia

10.00 12-05-2021 11.30 12-05-2021 14.30 12-05-2021 16.30 12-05-2021


S: S: S: S.
• Pasien mengatakan - Klien dan keluarga 1. Keluarga - Pasien
sudah mulai mengatakan sudah mengatakan sudah mengatakan gula

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
158

bisa mengontrol pola mengerti tentang mengerti banyak darahnya masih


makan bagaimana cara tentang tentang belum stabil
• Pasien mengatakan perawatan Diabetes penyakit diabetes - Pasien
buang air kecil ± 5x/ Melitus di rumah mellitus. mengatakan
hari dengan menjaga 2. Keluarga Tn. K mengerti dengan
• Keluarga mengatakan pola makan, mengatakan sudah penjelasan tentang
sudah mengontrol gula paham mengenai pengelolaan diabet
teratur minum obat darah secara rutin, penyebab dan - Keluarga pasien
O: dan menjaga pencegahan DM. mengatakan
• (Gula darah puasa kebersihan kaki. 3. Keluarga mengerti dengan
,184) O: mengatakan sudah penjelasan tentang
• Klien tampak sudah - GDS : 190 mg/dL. paham pengelolaan diabet
bisa - Klien dan keluarga pemanfaatan - Keluarga Tn. K
mengontrol pola makan dapat menjawab fasilitas kesehatan mengatakan sudah
• Klien tampak lemas pertanyaan tentang namun belum bisa paham tentang
A :Masalah tertasi diit Diabetes datang ke faskes pengertian, tanda
sebagian Melitus. karena sibuk gejala DM
Ketidakstabilan gula - Klien dan keluarga berdagang. O. Pasien dan
darah dapat menjawab 4. Keluarga keluarga mengerti
P :intervensi pertanyaan tentang mengatakan sudah dan dapat
dilanjutkan cara paham mengulangi tentang
1. Identifikasi perawatanDiabetes memodifikasi penjelasan
kemungkinan penyebab Melitus di rumah. lingkungan rumah pengelolaan diabet
hiperglikemia K/U lemas untuk kenyamanan GDA 140 Mg/dl
2. Monitor kadar A : Masalah teratasi misalnya dengan A. Masalah
glukosa darah. sebagian. cara menjaga agar ketidakstabilan
3. Melakukan edukasi P : Lanjutkan lantai dapur dan kadar glukosa darah
program pengobatan intervensi kamar mandi tidak teratasi

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
159

1. Monitor kadar licin, menggunakan sebagian


glukosa darah alas kaki saat P. Lanjutkan
2. Monitor tanda dan berjalan ke luar intervensi
gejala hiperglikemia rumah dan menjaga 1.Monitor kadar
3. Ajarkan senam lingkungan rumah glukosa darah
kaki diabetic bebas dari resiko 2.Monitor tanda dan
benda tajam. gejala hiperglikemia
O:
1.Keluarga Tn. K
kurang dapat
menjelaskan dan
terlihat bingung
mengenai
penyebab dan
pencegahan DM.
2. Terlihat
menu makanan
sudah rendah gula
seperti sudah
mengomsumsi nasi
merah bukan nasi
putih
3.Tn.K belum ada
datang ke fasilitas
kesehatan untuk
cek kesehatan.

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
160

4.Gula darah
sewaktu: 160
mg/Dl
A: Masalah belum
teratasi
P: Lanjutkan
intervensi
1.Monitor kadar
glukosa darah
2. Monitor tanda
dan gejala
hiperglikemia

10.00 13-05-2021 11.30 13-5-2021 14.30 13-05-2021 16.30 13-05-2021


S: S: S: S:
• Pasien mengatakan - Klien dan keluarga 1. Keluarga Tn. A 1. Keluarga Tn. K
sudah bisa mengontrol mengatakan sudah mengatakan sudah mengatakan sudah
pola makan mengerti tentang paham mengenai paham mengenai
• Pasien mengatakan bagaimana cara penyebab dan penyebab dan
buang air kecil ± 4x/ perawatan Diabetes pencegahan DM. pencegahan DM.
hari Melitus di rumah. 2. Ny. S 2. Tn.K mengatakan
• Keluarga mengatakan - Klien mengatakan mengatakan sudah sering control ke
sudah merasa lapar dan ada datang KMU
teratur minum obat haus terus walaupun dan kontrol ke O:
O: klien sebenarnya fasilitas kesehatan GDA: 110 mg/dL.
• (Gula darah puasa sudah makan untuk cek A:
,130) - Klien mengatakan kesehatan. Masalah teratasi.
akan melakukan O: P:

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
161

• Klien tampak sudah senam kaki diabetik Gula darah Hentikan intervensi
bisa di rumah setiap hari. sewaktu: 130
mengontrol pola makan O: mg/dL.
A :Masalah tertasi - GDS : 145 mg/dL. A:
sebagian - Klien dan keluarga Masalah teratasi.
P :intervensi dapat menjawab P:
dilanjutkan pertanyaan tentang Hentikan intervensi
1. Identifikasi diit Diabetes
kemungkinan penyebab Melitus.
hiperglikemia - Klien dan keluarga
2. Monitor kadar dapat menjawab
glukosa darah. pertanyaan tentang
cara perawatan
Diabetes Melitus di
rumah.
A : Masalah teratasi
.
P : pertahankan
intervensi
Monitor kadar
glukosa darah

3. Risiko Jatuh b.d (Resiko jatuh) (Gangguan


Perubahan kadar 10.00 11-05-2021 mobilitas fisik)
glukosa darah S: 11.30 11-05-2021
(D.0143) (Klien 1) • Keluarga mampu S : Pasien
menyebutkan akibat mengatakan tangan

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
162

Gangguan Mobilitas jika klien mengalami kanan dan kaki


Fisik b.d Gangguan jatuh kanan masih berat
Muskuloskeletal • Keluarga mampu untuk digerakkan
(D.0054) (Klien 2) menyebutkan cara-cara dan akan mencoba
pencegahan resiko jatuh latihan gerak secara
• Keluarga mengatakan mandiri dengan
bersemangat untuk keluarga
melakukan pencegahan O:
resiko jatuh pada klien Pasien mengikuti
Keluarga belum paham gerakan ROM
dengan mobilisasi Pasien mengangkat
O: tangan kanan
- Pasien terlihat aman dengan
saat melakukan menggunakan
mobilisasi tangan kirinya
- Total skor skala morse Hasil kekuatan otot
pasien
dalam kategori resiko 5 4
- pasien berjalan tertatih 4 2
tatih dan mengeluh A : Masalah belum
kesmutan pada kakinya teratasi
A : resiko jatuh teratasi P :Intervensi
sebagaian dilanjukan
P : Intervensi Latih ROM Pasif
dilanjutkan
1.Ajarkan Teknik
ambulasi

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
163

2.Libatkan keluarga
untuk membantu klien

10.00 12-05-2021 11.30 12-05-2021


S: S : Pasien
• Keluarga mengatakan menyatakan tangan
bersemangat untuk kiri kanan sudah
melakukan pencegahan lumayan bisa
resiko jatuh pada klien digerakkan dan kaki
Keluarga sudah paham kanan sudah bisa
dan antusias dalam ditekuk dengan
mendampingi dibantu keluarga
mobilisasi Pasien mengatakan
O : - Pasien terlihat tidak pusing
aman saat melakukan Keluarga
mobilisasi mengatakan akan
- pasien masih berjalan selalu mendampingi
tertatih-tatih pasien dalam latihan
A : resiko jatuh teratasi O : Pasien dapat
sebagaian menekuk kaki kiri,
P : Intervensi TD 140/85 mmHg
dilanjutkan dan Nadi 84
1. Pantau keluarga kali/menit Pasien
dalam mendampingi berlatih
mobilisasi mengenggam dan
melepas
genggamannya pada

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
164

2. Anjurkan jari-jari tangan


memodifikasi kanan
lingkungan A: Masalah belum
teratasi
Hambatan mobilitas
fisik
P : Intervensi
dilanjutkan
Latih kembali ROM
pasif

10.00 13-05-2021 11.30 13-05-2021


S: S : Pasien dan
• Keluarga keluarga
mengatakan tadi pagi mengatakan akan
sudah memastikan sering berlatih
lantai tidak licin sendiri karena sudah
O: mengetahui cara
• Keluarga untuk latihan
nampak mengeringkan rentang gerak
lantai yang basah O : Cucu pasien
terkena sibinan air membantu
A : resiko jatuh teratasi mengangkat tangan
P : Intervensi dan kaki pasien
dilanjutkan Kekuatan otot
• Pantau keluarga 5 4
dalam melaksanakan 4 2

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
165

pencegahan resiko jatuh A : Gangguan


setiap saat mobilitas fisik
teratasi sebagian
dengan kriteria hasil
- Pasien mampu
melatih kekuatan
otot sendiri
- Keluarga
mendukung dan
membantu pasien
dalam latihan
rentang gerak
P : Intervensi
dilanjutkan
Latih ROM pasif
secara mandiri
dengan melibatkan
keluarga

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

166

4.2 Pembahasan

Bab ini akan membahas tentang tinjauan pustaka dengan tinjauan kasus

dalam asuhan keperawatan Keluarga pada Tn.M, Ny.T, Tn.K,dan Tn.K dengan

melaksanakan asuhan keperawatan klien yang mengalami Diabetes Melitus di Desa

Sukoanyar Kecamatan Turi Lamongan dengan Manajemen Kesehatan Keluarga

Tidak Efektif. Pembahasan berisi fakta, teori dan opini yang dilakukan pada tiap

tahapan proses keperawatan yang meliputi: 1) Pengkajian, 2) Diagnosa

Keperawatan, 3) Intervensi, 4) Implementasi, dan 5) Evaluasi keperawatan.

4.2.1 Pengkajian

Pengkajian Keperawatan Keluarga Pengkajian merupakan tahapan dalam

mengidentifikasi data-data, mengumpulkan informasi yang berkesinambungan

secara terus- menerus terhadap keluarga yang dibina. Sumber data pengkajian

melalui proses dari anamnesa (wawancara), pemeriksaan atau pengkajian fisik

anggota keluarga dan pemeriksaan diagnostik maupun laboratorium serta dokumen

rekam medik(Harefa, 2019).

Pada tahap pengkajian sebagian ditemukan adanya kesesuaian dan

kesenjangan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus. Pengkajian kasus

dilakukan pada Tn.M, Ny.T, Tn.K,dan Tn.K (4 Sample) dengan Diabetes Melitus

di Desa Sukoanyar Kecamatan Turi Lamongan

Data yang telah dikaji pada tahap pengkajian tersebut, penulis menemukan

kesesuaian antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus pada data umum, riwayat dan

tahap perkembangan, pengkajian lingkungan, struktur keluarga, fungsi keluarga,

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
167

stress, koping keluarga, dan harapan keluarga.

Pada tahap pengkajian identitas klien sebagian di temukan adanya

kesesuaian dan kesenjangan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus. Pengkajian

dilakukan sesuai dengan format yang terdapat dalam tinjauan pustaka. Pengkajian

pada keempat klien dengan DM di Desa Sukoanyar Kecamatan Turi Lamongan

ditemukan keempat klien tersebut berusia produktif dan ada 1 klien masuk

kelompok usia tua, hal ini sesuai menurut (Sudarman and Solissa, 2020) Penderita

diabetes menyerang usia produktif maupun usia keluarga miskin sehingga

berpengaruh pada harapan hidup orang usia lanjut. Diabetes mellitus sebagai

ancaman kesehatan bagi semua kalangan sosial. Namun semua itu tergantung

bagaimana keluarga mengatur dan menjaga pola makan secara teratur dan menjaga

pola istirahat secara teratur pada setia anggota keluarganya sehingga dapat

mengurangi resiko terkena DM.

Pada tahap pengkajian Riwayat dan tahap perkembangan sebagian di

temukan adanya kesesuaian dan kesenjangan antara tinjauan pustaka dan tinjauan

kasus. Pengkajian dilakukan sesuai dengan format yang terdapat dalam tinjauan

pustaka. Data yang perlu di kaji pada komponen pengkajian ini, yaitu tahap

perkembangan keluarga saat ini, diisi berdasarkan umur anak pertama dan tahap

perkembangan yang belum terpenuhi (Baca Bab 1 pada topik konsep keluarga),

riwayat keluarga inti (data yang dimaksud adalah data kesehatan seluruh anggota

keluarga inti yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak), riwayat keluarga sebelumnya

dari kedua orang tua termasuk riwayat kesehatan (Kholifah and Widagdo, 2016),

Pada klien 1 (Tn.M) riwayat perkembangan keluarganya yaitu tahap VI karena

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
168

anak Pertamanya sudah dewasa, Sedangkan pada klien 2,3,dan 4 (Ny.L,Tn.K,dan

Tn.K) riwayat perkembangan keluarganya tahap V dengan anak usia Remaja hal

ini sesuai menurut (Cruz, 2013) 8 Tahap dan tugas perkembangan keluarga.

Pada tahap pengkajian Lingkungan sebagian di temukan adanya kesesuaian

dan kesenjangan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus. Data yang perlu dikaji

adalah karakteristik rumah, karakteristik tetangga dan komunitas. Data Komunitas

terdiri atas tipe penduduk, apakah termasuk penduduk pedesaan atau perkotaan, tipe

hunian rumah, apakah sebagian besar tetangga, sanitasi jalan, dan pengangkutan

sampah. Karakteristik demografi tetangga dan komunitas meliputi kelas sosial,

etnis, pekerjaan, dan bahasa sehari-hari menurut (Kholifah and Widagdo, 2016).

Dan Dilihat dari status geografi, lokasi rumah Tn.M, Ny.T, Tn.K,dan Tn.K berada

di Desa Sukoanyar Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan merupakan wilayah

yang dikelilingi oleh sawah dimana produksi buah, sayur, padi dan ikan air tawar

melimpah dan kemungkinan klien serta keluarga mengkonsumsinya.

Pada tahap pengkajian Struktur keluarga sebagian di temukan adanya

kesesuaian dan kesenjangan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus. Pengkajian

dilakukan sesuai dengan format yang terdapat dalam tinjauan pustaka. Data yang

perlu dikaji adalah data struktur keluarga, antara lain pola komunikasi, meliputi

penggunaan komunikasi antaranggota keluarga, bagaimana anggota keluarga

menjadi pendengar, jelas dalam menyampaikan pendapat, dan perasaannya selama

berkomunikasi dan berinteraksi kemudian ada strruktur kekuatan keluarga , struktur

peran, dan nilai-nilai keluarga menurut (Kholifah and Widagdo, 2016). Pada

pengkajian semua anggota keluarga keempat klien menggunakan komunikasi

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
169

Bahasa jawa dan semua anggota keluarga klien sehat dan mereka menerapkan nilai-

nilai/norma yang baik pada setiap anggota keluarga.

Pada tahap pengkajian Fungsi Keluarga sebagian di temukan adanya

kesesuaian dan kesenjangan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus. Pengkajian

dilakukan sesuai dengan format yang terdapat dalam tinjauan pustaka. Dalam

pengkajian fungsi keluarga yang dikaji adalah Delapan fungsi lingkungan, artinya

segala bentuk perilaku yang dilakukan oleh seorang anggota keluarga pada awalnya

dilakukan dalam keluarga. Anak atau anggota keluarga merupakan cerminan

bagaimana mereka dapat mengaplikasikan kesesuaiannya dengan lingkungan.

Merawat lingkungan dengan baik berkontribusi pada kelangsungan hidup. Upaya

menjaga lingkungan dapat dilakukan dari hal-hal kecil, mulai dari kebersihan

lingkungan, penanaman pohon, dll. Dapat menjadi langkah yang tepat untuk

kelestarian lingkungan.menurut (Wijayanti and Berdame, 2019). Namun pada

pengkajian keluarga keempat klien penulis mengkaji 4 fungi keluarga yaitu fungsi

afektif, fungsi sosialisasi, fungsi reproduksi dan fungsi perawatan kesehatan.

Pada tahap pengkajian Stress dan Koping keluarga sebagian di temukan

adanya kesesuaian dan kesenjangan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus.

Pengkajian dilakukan sesuai dengan format yang terdapat dalam tinjauan pustaka

dalam pengkajian ini ditemukan pada keempat klien tingkat kecemasan akan

penyakitnya, dan strategi koping yang digunakan oleh keluarga keempat klien ada

beberapa yang belum sesuai. Strategi koping yang digunakan harusnya sesuai

menurut Strategi koping keluarga merupakan strategi positif dari adaptasi keluarga

secara keseluruhan dengan melakukan upaya-upaya pemecahan masalah atau

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
170

mengurangi stres yang diakibatkan oleh masalah atau peristiwa. Penting bagi

keluarga untuk memiliki strategi koping yang baik selama merawat anggota

keluarga yang menderita DM. keluarga merupakan caregiver yang merawat dan

mendukung anggota keluarganya yang sakit. (Malau and Jannah, 2018).

Hasil pengkajian pemeriksaan fisik pada ke empat klien didapatkan

kenaikan Gula darah diatas angka normal yaitu 170 – 230 mg/dl. Hal ini dikuatkan

menurut (Nugroho, 2015) kadar normal gula darah normal setelah puasa adalah

<100 mg/dl, dan kadar gula darah normal setelah 2 jam makan adalah < 140 mg/dl.

Data yang menunjukkan kesenjangan antara tinjauan pustaka dengan tinjauan kasus

ditemukan pada pemeriksaan fisik. Tinjauan kasus pada pemeriksaan fisik

didapatkan tanda vital. Tn.M , TD: 140/85mmhg, GDA: 210 Mg/dl, HR: 82x/menit,

S: 36,9 C, RR: 22x/menit Kemudian Didapatkan tanda vital Ny.T, TD: 160/85

mmhg, GDA: 230mg/dl, HR: 84x/menit ,S: 36,9 C, RR: 22x/menit, Kemudian

didapatkan tanda vital Tn.K, TD: 140/80 mmhg, GDA: 180 mg/dl, HR: 80x/menit

, S: 36,5 C, RR: 22x/menit dan didapatkan tanda vital Tn.K dengan TD: 128/80

mmhg, GDA: 170 mg/dl, HR: 80x/menit, S: 36,9 C, RR: 22x/menit dan terdapat

kesenjangan pada managemen kesehatan keluarga pada tiap keluarga klien.

4.2.2 Diagnosis Keperawatan

Pada diagnosa keperawatan terdapat kesesuaian antara tinjauan kasus

dan tinjauan pustaka Menurut (Tim pokja SDKI DPP PPNI, 2017). Dalam tinjauan

pustaka terdapat 5 diagnosa yang mungkin muncul pada pasien DM yaitu :

1)Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif b.d Kompleksitas program

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
171

perawatan/pengobatan (D.0115), 2)Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah b.d

Resistensi Insulin (D.0027), 3)Risiko Jatuh b.d Perubahan kadar glukosa darah

(D.0143), 4)Gangguan Mobilitas Fisik b.d Gangguan Muskuloskeletal (D.0054),

5)Defisit Pengetahuan b.d Ketidaktahuan menemukan sumber informasi (D.0111).

Sedangkan pada tinjauan kasus ditemukan 4 diagnosa keperawatan dari tinjauan

pustaka yaitu : 1) Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif b.d Kompleksitas

program perawatan/pengobatan (D.0115), 2)Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah

b.d Resistensi Insulin (D.0027),3) Resiko Jatuh b.d Perubahan kadar glukosa darah

(D.0143),2), 4)Gangguan Mobilitas Fisik b.d Gangguan Muskuloskeletal

(D.0054).

Pada tinjauan kasus dan tinjauan teori terdapat kesesuaian pada diagnose

Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif karena berdasarkan data hasil

pengkajian ditemukan data yang menunjang untuk mengangkat diagnose,

tersebut.penulis tidak mengambil diagnose deficit pengetahuan karena klien ada

beberapa klien yang memiliki pengetahuan tentang penyakitnya terutama Tn.K

yang rutin control ke KMU,dan penulis mengambil 3 diagnosa pendukung/penguat

Diagnosa medis DM,Tanda dan gejala dan konplikasi yang dialami keempat klien

yaitu: Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah b.d Resistensi Insulin (D.0027),3)

Resiko Jatuh b.d Perubahan kadar glukosa darah (D.0143),2), 4)Gangguan

Mobilitas Fisik b.d Gangguan Muskuloskeletal (D.0054). . Hal ini dikarenakan

Manajemen kesehatan keluarga menjadi diagnosa prioritas karena

ketidakmampuan keluarga dalam merawat/mengatur diet,pola makan dan

memodifikasi lingkungan yang akan mengakibatkan Manajemen kesehatan

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
172

keluarga tidak efektif.

4.2.3 Intervensi Keperawatan

Pada intervensi keperawatan penulis menemukan kesesuaian antara

tinjauan pustaka dan tinjauan kasus, intervensi telah disusun sesuai dengan urutan

prioritas diagnosa, yaitu : Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif b.d

Kompleksitas program perawatan/pengobatan.

Pada tinjauan kasus pada diagnosa keperawatan Manajemen Kesehatan

Keluarga Tidak Efektif b.d Kompleksitas program perawatan/pengobatan

Intervensi yang diberikan yaitu Dukungan keluarga merencanakan keperawatan

(1.13477) Identifikasi kebutuhan dan harapan keluarga tentang kesehatan,

Identifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga, Identifikasi tindakan yang

dapat dilakukan keluarga, Gunakan sarana fasilitas yang ada dalam keluarga,

Ciptakan perubahan lingkungan rumah secara optimal, Anjurkan menggunakan

fasilitas kesehatan yang ada, Ajarkan cara perawatan yang bisa dilakukan

keluarga.(Tim pokja SIKI DPP PPNI, 2018)

Intervensi pada diagnosa 1 yang diberikan pada 4 Sample klien dengan

masalah Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif b.d Kompleksitas program

perawatan/pengobatan dengan kriteria hasil:Manajemen kesehatan keluarga

(L.12105) Kemampuan menjelaskan masalah yang dialami meningkat, Aktivitas

keluarga mengatasi masalah kesehatan tepat, Tindakan mengurasi factor resiko

meningkat, Kesulitan menjalankan perawatan yang ditetapkan menurun, Gejala

Penyakit anggota keluarga menurun,(Tim pokja SLKI DPP PPNI, 2019) Dalam

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
173

penulisan intervensi ditemukan kesamaan sesuai antara tinjauan kasus dan tinjauan

pustaka.

Pada diagnosa diagnose Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif

b.d Kompleksitas program perawatan/pengobatan, Menganjurkan makan sesuai

kebutuhan dan makanan yang boleh dimakan khusus penderita DM, menciptakan

perubahan lingkungan rumah secara optimal dan mengajarkan keluarga merawat

anggota keluarga yang sakit menjadi intervensi prioritas utama. Di Desa Sukoanyar

Turi Lamongan sudah menyesuaikan pada tindakan yang disarankan oleh perawat,

sehingga semua rencana tindakan sudah menyesuaikan dengan fasilitas yang ada di

rumah/pelayanan kesehatan terdekat. Hal ini dikarenakan Manajemen Kesehatan

Keluarga menjadi fokus utama dalam keefektifan kesembuhan klien.

4.2.4 Implementasi Keperawatan

Penulis menemukan adanya kesesuaian antara tinjauan pustaka dan

tinjauan kasus. Dalam tinjauan kasus ketika dilaksanakan tindakan keperawatan,

implementasi dilakukan sesuai dengan intervensi yang dibuat sebelumnya.

Implementasi pada diagnosa Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif b.d

Kompleksitas program perawatan/pengobatan, sudah dilakukan sesuai intervensi

dengan 3 kali kunjungan rumah. Hal ini sesuai menurut (Harefa, 2019),

Implementasi mengacu pada rencana perawatan yang dibuat.

Selama pelaksanaan, penulis tidak menemukan masalah apapun yang

dapat menghambat Implementasi dan kegiatan yang telah dilaksanakan

direncanakan sebelumnya. Ini karena pasien dan keluarganya kooperatif dan

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
174

bersifat terbuka sehingga memudahkan penulis dalam mengimplementasikannya

yang bertujuan untuk mengubah perilaku kesehatan keluarga menjadi lebih baik

dan menambah pengetahuan keluarga.

Pada pelaksanaan keperawatan Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak

Efektif b.d Kompleksitas program perawatan/pengobatan , Menganjurkan makan

sesuai kebutuhan dan makanan yang boleh dimakan khusus penderita DM,

menciptakan perubahan lingkungan rumah secara optimal dan mengajarkan

keluarga merawat anggota keluarga yang sakit, hari pertama tidak terdapat

kesenjangan antara tinjauan kasus dengan tinjauan pustaka hal ini dibuktikan pada

implementasi dilaksanakan sesuai pada prioritas masalah, Pelaksanaan

keperawatan hari ke dua sampai ke tiga dilaksanakan sesuai intervensi.klien dan

keluarga sangat kooperatif saat perawat memberikan anjuran dan pemeriksaan

lainnya, karena hari ketiga beberapa masalah sudah teratasi dan intervensi

dilanjutkan oleh keluarga.

4.2.5 Evaluasi Keperawatan

Pada evaluasi antara intervensi dan implementasi dengan tujuan yang dicapai

terdapat kesesuaian. Pada tinjauan kasus diagnosa keperawatan berhubungan

Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif b.d Kompleksitas program

perawatan/pengobatan,, maka evaluasi yang dihasilkan adalah masalah sudah

teratasi dalam 3x kunjungan rumah dengan tetap memelihara,mempertahankan, dan

meningkatkan status kesehatan klien. meningkatkan Peran keluarga baik formal dan

informal. Dalam peran informal keluarga ada peran merawat keluarga dan peran

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
175

memotivasi / menyemangati keluarga. Dimana tugasnya setiap anggota keluarga

merawat anggota keluarga yang sakit lainnya sebagai fungsi dasar keluarga dalam

merawat yaitu memenuhi kebutuhan, perawatan dan perawatan anggota keluarga

yang sakit dan memenuhi kebutuhannya menurut (Yeni and Handayani, 2013). Dan

pada tahap ini sesuai menurut (Harefa, 2019)., yaitu Ada beberapa metode yang

perlu dilaksanakan dalam melakukan evaluasi diantaranya adalah observasi

langsung, wawancara, memeriksa laporan dan latihan stimulasi

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil antara tinjauan pustaka dengan tinjauan kasus pada Tn.M,

Ny.T, Tn.K,dan Tn.K (4 Sample) dengan Diabetes Melitus di Desa Sukoanyar

Kecamatan Turi Lamongan maka penulis dapat mengambil kesimpulan dan saran

sebagai berikut :

5.1 Kesimpulan

5.1.1 Pengkajian Keperawatan

Pada tahap pengkajian terdapat kesesuaian dan kesenjangan. Pengkajian yang

sesuai antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus terdapat pada data umum, riwayat

dan tahap perkembangan, pengkajian lingkungan, struktur keluarga, fungsi

keluarga, stress dan koping keluarga, dan harapan keluarga. Sedangkan yang terjadi

kesenjangan yaitu pada pemeriksaan fisik terutama pada GDA dan managemen

kesehatan keluarga.

5.1.2 Diagnosa Keperawatan

Terdapat kesenjangan pada diagnosa keperawatan antara tinjauan pustaka

dengan tinjauan kasus. Dalam tinjauan pustaka terdapat 5 diagnosa keperawatan

yang mungkin sering muncul. Sedangkan pada tinjauan kasus muncul 4 diagnosa

keperawatan yaitu Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif b.d Kompleksitas

program perawatan/pengobatan, dan Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah b.d

Resistensi Insulin,Resiko Jatuh b.d Perubahan kadar glukosa darah dan Gangguan

Mobilitas Fisik b.d Gangguan Muskuloskeletal. Namun penulis lebih focus pada

176
LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
177

diagnose utama yaitu Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif b.d kompleksitas

program perawatan dan pengobatan.

5.1.3 Intervensi Keperawatan

Pada intervensi terdapat kesenjangan antara tinjauan pustaka dengan tinjauan

kasus. Pada tinjauan kasus penulis menambahkan intervensi pada diagnose utama

yaitu Identifikasi kebutuhan dan harapan keluarga tentang kesehatan, Identifikasi

sumber-sumber yang dimiliki keluarga, Identifikasi tindakan yang dapat dilakukan

keluarga, Gunakan sarana fasilitas yang ada dalam keluarga, Ciptakan perubahan

lingkungan rumah secara optimal, Anjurkan menggunakan fasilitas kesehatan yang

ada, Ajarkan cara perawatan yang bisa dilakukan keluarga.

5.1.4 Implementasi Keperawatan

Pelaksanaan tindakan keperawatan pada Tn.M, Ny.T, Tn.K,dan Tn.K (4

Sample) dilaksanakan sesuai dengan perencanaan diagnosa keperawatan sesuai

dengan prioritas yang telah dibuat, tindakan keperawatan dapat terlaksana dengan

baik karena keluarga dapat bekerjasama melalui tindakan yang kooperatif dan

bersikap terbuka.

5.1.5 Evaluasi Keperawatan

Evaluasi didapatkan keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan dengan

3 kali kunjungan rumah, dapat dilihat dari adanya perubahan tingkah laku dan

perbaikan keadaan sesuai dengan tujuan dan criteria hasil seperti yang telah dibuat

sebelumnya. Diagnosa Managemen kesehatan keluarga, masalah dapat teratasi

pada kunjungan rumah yang ketiga.

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
178

5.1.6 Dokumentasi Keperawatan

Penulis telah melakukan pendokumentasian karya tulisi lmiah asuhan

keperawatan keluarga pada Tn.M, Ny.T, Tn.K,dan Tn.K (4 Sample) dengan

Diabetes Melitus di Desa Sukoanyar Kecamatan Turi Lamongan mulai dari

pengkajian tanggal 9 Mei 2021, diagnosa dan intervensi dibuat pada tanggal 12 Mei

2021. Implementasi dilaksanakan pada tanggal 11 s/d 13 Mei 2021 dan masalah

dapat teratasi pada tanggal 13 Mei 2021.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas penulis memberikan saran kepada berbagai

pihak, sebagai berikut :

5.2.1 Bagi Klien dan Keluarga

Diharapkan klien dan Keluarga mampu mengatasi masalah kesehatan yang di

derita dengan memanfaatkan sumber pelayanan kesehatan yang tepat, menjaga

lingkungan dan dapat rutin minum obat secara teratur, serta mampu memberikan

lingkungan yang sehat untuk klien sehingga bisa menunjang kesehatan klien

denganb baik

5.2.2 Bagi Profesi Keperawatan

Diharapkan keluarga mampu merawat klien dengan Diabetes Melitus terutama

pada kondisi fisik dan psikis. Salah satu contohnya rutin membawa klien ke

pelayanan kesehatan terdekat untuk berobat secara teratur, selalu memberi motivasi

ke klien untuk rajin meminum obat sesuai dosis yang disarankan, menjaga

lingkungan, dan berolahraga.

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
179

5.2.3 Bagi Profesi Kesehatan

Diharapkan mampu meningkatkan mutu pelayanan keperawatan keluarga

sehingga mencapai hasil yang optimal. dan Diharapkan dapat mengaplikasikan

asuhan keperawatan keluarga pada pasien sesuai dengan standar operasional

prosedur (SOP) dan SAK yang ada guna untuk meningkatkan mutu pelayanan

kesehatan.

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
180

DAFTAR PUSTAKA

Bhatt, H., Saklani, S. and Upadhayay, K. (2016) ‘Anti-oxidant and anti-diabetic

activities of ethanolic extract of Primula Denticulata Flowers’, Indonesian

Journal of Pharmacy, 27(2), pp. 74–79. doi:

10.14499/indonesianjpharm27iss2pp74.

Cruz, A. P. S. (2013) KARYA TULIS ILMIAH STUDI KASUS “ASUHAN

KEPERAWATAN KELUARGA Ny.M.R (63 TAHUN) YANG MENDERITA

DIABETES MELITUS TIPE II DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS

SIKUMANA”, Journal of Chemical Information and Modeling.

Denyer, A. L., Catchpole, B. and Davison, L. J. (2021) ‘Genetics of canine diabetes

mellitus part 1: Phenotypes of disease’, Veterinary Journal, 270. doi:

10.1016/j.tvjl.2021.105611.

Diabetes, P. and Tipe, M. (2020) ‘3 1,2,3’, 8, pp. 44–57.

Dinkes Jawa Timur (2019) ‘(BAB1) buku data menurut provinsi dan kabupaten’,

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur, pp. 25–26.

Etanol, E., Waru, D. and Hibiscus, G. (2017) ‘Digital Digital Repository Repository

Universitas Universitas Jember Jember Bacillus cereus Digital Digital

Repository Repository Universitas Universitas Jember Jember’.

Fitriani, R. et al. (2019) ‘Kampanye Hemat Listrik Terhadap Efisiensi Energi Pada

Ibu Rumah Tangga Yang Bekerja’, Psikostudia : Jurnal Psikologi, 7(2), p.

71. doi: 10.30872/psikostudia.v7i2.2407.

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
181

Harefa, E. I. J. (2019) ‘Penerapan Konsep Dasar Proses Keperawatan Keluarga’.

doi: 10.31227/osf.io/xq75b.

Herlambang, U. et al. (2019) ‘Pengaruh Progressive Muscle Relaxation terhadap

Stres dan Penurunan Kadar Gula Darah pada Pasien Diabetes Melitus Tipe

2’, Critical Medical and Surgical Nursing Journal, 8(1), p. 45. doi:

10.20473/cmsnj.v8i1.13400.

Imanipour, M. and Kiwanuka, F. (2020) ‘Family nursing practice and family

importance in care – Attitudes of nurses working in intensive care units’,

International Journal of Africa Nursing Sciences, 13(November). doi:

10.1016/j.ijans.2020.100265.

Keilmuan, B. et al. (2011) ‘Manajemen Asuhan Keperawatan Pada Pasien Diabetes

Melitus’, Idea Nursing Journal, 2(2), pp. 132–136.

Kholifah, S. N. and Widagdo, W. (2016) ‘Keperawatan Keluarga dan Komunitas’,

Acta Universitatis Agriculturae et Silviculturae Mendelianae Brunensis,

53(9), pp. 1689–1699. Available at:

http://publications.lib.chalmers.se/records/fulltext/245180/245180.pdf%0

Ahttps://hdl.handle.net/20.500.12380/245180%0Ahttp://dx.doi.org/10.101

6/j.jsames.2011.03.003%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.gr.2017.08.001%0Ah

ttp://dx.doi.org/10.1016/j.precamres.2014.12.

Malau, R. and Jannah, S. R. (2018) ‘Stres Dengan Strategi Koping Keluarga Dalam

Merawat Anggota Keluarga Yang Menderita Skizofrenia’, JIM FKep, 3(4).

Mardiana, T., Ditama, E. M. and Tuslaela, T. (2020) ‘an Expert System for

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
182

Detection of Diabetes Mellitus With Forward Chaining Method’, Jurnal

Riset Informatika, 2(2), pp. 69–76. doi: 10.34288/jri.v2i2.121.

Nugroho, S. (2015) ‘Pencegahan Dan Pengendalian Diabetes Melitus Melalui

Olahraga’, Medikora, IX(1). doi: 10.21831/medikora.v0i1.4640.

Nursalam (2013) Konsep &amp; penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan.

PATIMAH, I. S. F. (2020) ‘Transformasi Bentuk dan Fungsi Keluarga di Desa

Mekarwangi’, Sosioglobal : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi,

4(1), p. 12. doi: 10.24198/jsg.v4i1.23405.

Perilaku, H. et al. (2019) ‘The Relationship of Health Behavior with the Area of

Sugar Content and Quality of Life of Diabetes Patients’, Jurnal Kesehatan

Primer, 108(2), pp. 114–123. Available at:

http://jurnal.poltekeskupang.ac.id/index.php/jkp/article/view/349.

Pradnyandari, P. R. et al. (2019) ‘Satuan Acara Penyuluhan Diabetes Militus’.

putri, Wulansari, M. (2020) ‘PENGELOLAAN MANAJEMEN KESEHATAN

KELUARGA TIDAK EFEKTIF PADA KELUARGA Tn . W DENGAN

RIWAYAT DIABETES MELLITUS DI KELURAHAN CANDIREJO

UNGARAN Oleh : AJENG CINTYA BAETI PUTRI PROGRAM STUDI

DIPLOMA TIGA KEPERAWATAN’.

Rohmat (2010) ‘Keluarga dan pola pengasuhan anak’, Studi Gender & Anak, 5(1),

pp. 35–46.

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
183

Sudarman, S. and Solissa, M. D. (2020) ‘Dukungan Keluarga Mempengaruhi Self

Care pada Pasien Diabetes Mellitus’, Jurnal Keperawatan, 12(2), pp. 319–

326.

Tim pokja SDKI DPP PPNI (2017) SDKI Definisi dan Indikator Diagnostik. Jakarta

selatan: dewan pengurus pusat persatuan perawat nasional indonesia.

Tim pokja SIKI DPP PPNI (2018) SIKI Definisi dan Tindakan Keperawatan.

Jakarta selatan: dewan pengurus pusat persatuan perawat nasional

indonesia.

Tim pokja SLKI DPP PPNI (2019) SLKI Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan.

Jakarta selatan: dewan pengurus pusat persatuan perawat nasional

indonesia.

Widodo, W. (2017) ‘Monitoring of Patient With Diabetes Mellitus’, Jurnal Ilmiah

Kedokteran Wijaya Kusuma, 3(2), p. 55. doi: 10.30742/jikw.v3i2.23.

Wijayanti, U. T. and Berdame, D. Y. (2019) ‘Implementasi Delapan Fungsi

Keluarga di Provinsi Jawa Tengah’, Jurnal Komunikasi, 11(1), p. 15. doi:

10.24912/jk.v10i1.2475.

Yeni, F. and Handayani, T. (2013) ‘Hubungan Peran Keluarga Dengan

Pengendalian Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus di Wilayah

Kerja Puskesmas Pauh Padang’, NERS Jurnal Keperawatan, 9(2), p. 136.

doi: 10.25077/njk.9.2.136-142.2013.

Yona, S. (2014) ‘Penyusunan Studi Kasus’, Jurnal Keperawatan Indonesia, 10(2),

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
184

pp. 76–80. doi: 10.7454/jki.v10i2.177.

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
185

Lampiran 1

SATUAN ACARA PENYULUH AN DIABETES MELITUS PADA KELUARGA

DESA SUKOANYAR KECAMATAN TURI

KABUPATEN LAMONGAN

Pokok Bahasan : Diabetes Melitus

Sub Pokok Bahasan :

1. Pengertian DM

2. Penyebab DM

3. Tanda dan Gejala DM

4. Komplikasi DM

5. Penatalaksanaan pada pasien DM

Hari/Tanggal : Kamis, 13 Mei 2021

Waktu : Pukul 18.00 WIB – selesai

Penyuluh : Adiguna Pranata

Tempat : Rumah Keluarga Tn.M, Ny.L, Tn.K, Tn.K

A. Tujuan Umum

Setelah dilakukan tindakan keperawatan/penyuluhan kesehatan, diharapkan

Bapak S dan keluarga mampu mengetahui tentang DM dan cara merawat anggota

keluarga yang sakit dalam hal ini perawatan pasien Diabetes Melitus (DM) khususnya

pada Ibu N untuk mencegah terjadinya komplikasi (Pradnyandari et al., 2019)

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
186

B. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan tindakan keperawatan/penyuluhan kesehatan selama 1x45 menit

Bapak S dan keluarga mampu:

1. Mengetahui pengertian DM

2. Mengetahui penyebab DM

3. Mengetahui tanda dan gejala DM

4. Mengetahui komplikasi DM

5. Mengetahui tentang penatalaksanaan pada pasien Diabetes Melitus (DM)

C. Sasaran dan Target

Sasaran ditujukan pada keluarga Bapak S sedangkan target ditujukan pada Ibu N.

D. Metode

1. Ceramah

2. Diskusi/tanya jawab

3. Demonstrasi

E. Kegiatan Penyuluhan

Tabel Kegiatan Penyuluhan.

Tahap Kegiatan Waktu

Pembukaan 1. Mengucapkan salam 5 menit

2. Menyampaikan tujuan

pertemuan sesuai kontrak

waktu

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
187

3. Apersepsi

Proses 1. Menjelaskan pengertian DM 30 menit

2. Menjelaskan penyebab DM

3. Menjelaskan tanda dan

gejala DM

4. Menjelaskan komplikasi

DM

5. Menjelaskan cara merawat

keluarga dengan DM

Penutup 1. Memberikan pertanyaan 10 menit

pada keluarga

2. Menyimpulkan materi

penyuluhan

3. Menutup pertemuan dan

mengucapkan salam

4. Kontrak waktu untuk

pertemuan selanjutnya

F. Media

1. Lembar balik

2. Leaflet

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
188

G. Kriteria Evaluasi

1. Evaluasi Struktur

Semua anggota keluarga hadir dalam acara penyuluhan

2. Evaluasi Proses

1) Peserta/keluarga bersedia di rumah sesuai dengan kontrak waktu yang

ditentukan

2) Anggota keluarga antusias untuk bertanya tentang hal-hal yang tidak

diketahuinya.

3) Anggota keluarga menjawab semua pertanyaan yang telah diberikan.

3. Evaluasi Hasil

1) Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

2) Adanya kesepakatan antara keluarga dengan perawat dalam melaksanakan

implementasi selanjutnya.

H. Daftar Pertanyaan

1. Sebutkan pengertian DM

2. Sebutkan penyebab DM

3. Sebutkan tanda dan gejala DM

4. Sebutkan komplikasi DM

5. Sebutkan cara merawat anggota keluarga dengan DM

I. Materi Penyuluhan

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
189

Diabetes Melitus

1. Pengertian

Diabetes Mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh

kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. (Pradnyandari et al., 2019)

2. Etiologi

Faktor penyebab diabetes melitus:

1. Faktor keturunan

2. Gaya hidup

3. Pola makan

4. Stress

3. Manifestasi Klinik

1. Sering lelah

2. Sering BAK

3. Berat badan turun drastis

4. Luka yang tidak sembuh-sembuh

5. Gairah sex lemah

6. Sering merasa lapar

7. Pandangan mata kabur

8. Kesemutan atau mati rasa

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
190

9. Rasa haus berlebihan

10. Infeksi vagina

4. Komplikasi

1. Gangguan pada mata

2. Gangguan pada gigi dan mulut

3. Gangguan pada kulit

4. Gangguan pada syaraf

5. Gangguan pada sirkulasi darah

6. Gangguan pada ginjal

7. Gangguan pada jantung

8. Gangguan pada mental

9. Gangguan pada otak

5. Penanganan

Penanganan untuk mencegah terjadinya DM bagi yang belum terkena DM tetapi

berisiko adalah:

1. Jaga pengaturan pola makan yang sehat

2. Olah raga teratur

3. Kendalikan stress dengan banyak tertawa

Penanganan untuk mencegah terjadinya komplikasi DM adalah:

1. Makanan sesuai diit

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
191

2. Olah raga yang teratur/ latihan gerak

3. Minum obat secara teratur

4. Kontrol kadar gula darah yang teratur

5. Mendapatkan penyuluhan kesehatan

6. Diit Pada Diabetes Melitus

Pemberian diit pada DM dengan memperhatikan prinsip 3 J yaitu:

1. Jenis bahan makanan

2. Jadwal makanan

3. Jumlah makanan

Diit pada DM adalah:

→Tinggi karbohidrat, →tinggi serat, →rendah lemak, →rendah protein

Tujuan Pemberian Diit pada DM:

1. Mempertahankan kadar gula agar normal

2. Mempertahankan BB yang seimbang

3. Mencegah komplikasi akut dan kronik

Makanan yang harus dihindari

1. Gula

2. Susu

3. Madu

Makanan yang mengandung karbohidrat yang boleh dimakan

1. Nasi

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
192

2. Kentang

3. Roti

4. Singkong

Bahan makanan yang mengandung protein hewani yang boleh dimakan, seperti:

1. Ikan segar

2. Ayam

3. Telur Ayam

4. Udang

Bahan makanan yang mengandung protein nabati yang boleh dimakan, seperti:

1. Tahu

2. Tempe

3. Kacang tanah

4. Kacang hijau

5. Kacang merah

Sayuran yang bebas dimakan

1. Kangkung

2. Tomat

3. Terong

4. Ketimun

5. Kol

6. Sawi

7. Gambas

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
193

Sayuran yang boleh dimakan tapi dibatasi:

1. Buncis

2. Daun singkong

3. Kacang panjang

4. Kembang Kol

5. Bayam

Buah yang bebas dimakan tanpa dibatasi

1. Jambu air

2. Jambu biji

3. Pepaya

Buah yang boleh dimakan tapi dibatasi

1. Pisang, kecuali pisang ambon dan pisang hijau

2. Jeruk

3. Mangga

4. Nanas

Buah yang tidak boleh dimakan, seperti;

1. Nangka

2. Durian

3. Sawo

4. Lecy

5. Apel merah

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
194

Lampiran 2

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
195

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
196

Lampiran 3 Form Persetujuan Ujian Pembimbing 1

UNIVERSITAS AIRLANGGA
FAKULTAS VOKASI
PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN
Jl. Dharmawangsa Dalam No. 28-30 (Kampus B) Surabaya 60286 Telp 031-
5033869, 5053156 Fax. 99005114 Website: vokasi.unair.ac.id, email:
info@vokasi.unair.ac.id

PERSETUJUAN UJIAN TUGAS AKHIR

Dengan ini kami selaku dosen pembimbing tugas akhir menyatakan bahwa
mahasiswa yang tersebut di bawah ini

Nama : ADIGUNA PRANATA


NIM 151811913013
Bidang Keahlian : Asuhan
Keperawatan Keluarga Program
Studi : D3
Keperawatan
Djudul Tugas Akhir : Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Manajemen
Kesehatan Keluarga Tidak Efektif Pada Klien Diabetes Melitus Di Desa
Sukoanyar Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan

Telah memenuhi persyaratan ujian tugas akhir dengan memenuhi bimbingan


laporan tugas akhir telah selesai dan sudah layak untuk melaksanakan ujian
tugas akhir
Surabaya, 6 Juni 2021
Dosen Pembimbing 1,

Khotibul Umam, S.Kep., Ns.,M.Kes


NIP: 19730823 199803 1 008

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
197

Lampiran 4
Pedoman Prosedur: No. Dok. :
Usulan Judul Tugas Akhir
Dikaji Ulang Oleh: Terbit/Revisi :
Koordinator
Program Studi DIII Keperawatan
Fakultas Vokasi
Universitas Dikendalikan Oleh: Tanggal Revisi :
Ketua Unit Pinjaman mutu Fakultas
Airlangga
Vokasi Universitas Airlangga

Usulan Judul Akhir :

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN MANAJEMEN


KESEHATAN KELUARGA TIDAK EFEKTIF PADA KLIEN DIABETES
MELITUS DI DESA SUKOANYAR KECAMATAN TURI KABUPATEN
LAMONGAN

ADIGUNA PRANATA
151811913013

Surabaya, 6 Juni 2021


Menyetujui,
Koordinator Program Studi DIII Keperawatan

Dr. Makhfudli, S.Kep.Ns., M.Ked.Trop.


NIP. 197902122014091003

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
198

Lampiran 5

Pedoman Prosedur: No. Dok. :


Usulan Judul Tugas Akhir
Dikaji Ulang Oleh: Terbit/Revisi :
Koordinator
Program Studi DIII Keperawatan
Fakultas Vokasi
Universitas Dikendalikan Oleh: Tanggal Revisi :
Ketua Unit Pinjaman mutu Fakultas
Airlangga
Vokasi Universitas Airlangga

Judul Tugas Akhir :

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN MANAJEMEN


KESEHATAN KELUARGA TIDAK EFEKTIF PADA KLIEN DIABETES
MELITUS DI DESA SUKOANYAR KECAMATAN TURI KABUPATEN
LAMONGAN

ADIGUNA PRANATA
151811913013

Surabaya, 6 Juni 2021


Menyetujui,
Koordinator Program Studi DIII Keperawatan

Dr. Makhfudli, S.Kep.Ns., M.Ked.Trop.


NIP. 197902122014091003

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
199

Lampiran 6

Pedoman Prosedur: No. Dok. :


Usulan Judul Tugas Akhir
Dikaji Ulang Oleh: Terbit/Revisi :
Koordinator
Program Studi DIII Keperawatan
Fakultas Vokasi
Universitas Dikendalikan Oleh: Tanggal Revisi :
Ketua Unit Pinjaman mutu Fakultas
Airlangga
Vokasi Universitas Airlangga

PERUBAHAN TUGAS AKHIR

No Tanggal Masalah yang Nama Dosen Tanda


dikonsulkan Pembimbing Tangan
1 26 April Konsul mengenai Judul Khotibul Umam,
2021 S.Kep.,Ns., M.Kes.
2 30 April Konsul mengenai Bab 1 Khotibul Umam,
2021 dan 2 S.Kep.,Ns., M.Kes.
3 15 Mei Konsul mengenai Bab Khotibul Umam,
2021 3,4 dan 5 S.Kep.,Ns., M.Kes.
4 25 Mei Konsul revisi tambahan Khotibul Umam,
2021 Bab 4 S.Kep.,Ns., M.Kes.
5 03 juni Konsul bab 1-5 Via Khotibul Umam,
2021 zoom S.Kep.,Ns., M.Kes.
6 06 juni ACC Khotibul Umam,
2021 S.Kep.,Ns., M.Kes.
Diserahkan ke Seketariat Program Studi Keperawatan paling lambat tanggal
27 juni 2021

Penerima,

Mokh. Toni Akhiyat, ST.


NIK. 19770428 201012 1 001

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
200

Lampiran 7
Pedoman Prosedur: No. Dok. :
Usulan Judul Tugas Akhir
Dikaji Ulang Oleh: Terbit/Revisi :
Koordinator
Program Studi DIII Keperawatan
Fakultas Vokasi
Universitas Dikendalikan Oleh: Tanggal Revisi :
Ketua Unit Pinjaman mutu Fakultas
Airlangga
Vokasi Universitas Airlangga

No Tanggal Masalah yang Nama Dosen Tanda


dikonsulkan Pembimbing Tangan
1 04 Mei Konsul mengenai Ali Sairozi,
2021 Bab 1 via WhatsApp S.KM.,S.Kep.,Ns.,
M.Kes.
2 02 Juni Konsul mengenai Ali Sairozi,
2021 Bab 1,2,3,4,5 S.KM.,S.Kep.,Ns.,
M.Kes
3 09 Juni ACC Ali Sairozi,
2021 S.KM.,S.Kep.,Ns.,
M.Kes

PERUBAHAN TUGAS AKHIR

Diserahkan ke Seketariat Program Studi Keperawatan paling lambat tanggal


27 Juni 2021

Penerima,

Mokh. Toni Akhiyat, ST.


NIK. 19770428 201012 1 001

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
201

Lampiran 8
Pedoman Prosedur: No. Dok. :
Usulan Judul Tugas Akhir
Dikaji Ulang Oleh: Terbit/Revisi :
Koordinator
Program Studi DIII Keperawatan
Fakultas Vokasi
Universitas Dikendalikan Oleh: Tanggal Revisi :
Ketua Unit Pinjaman mutu Fakultas
Airlangga
Vokasi Universitas Airlangga

PERBAIKAN TUGAS AKHIR

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN MANAJEMEN


KESEHATAN KELUARGA TIDAK EFEKTIF PADA KLIEN DIABETES
MELITUS DI DESA SUKOANYAR KECAMATAN TURI KABUPATEN
LAMONGAN

ADIGUNA PRANATA
151811913013
No Halaman Isi Perbaikan
Alinea
1. Halaman Daftar Isi, Daftar table, Spasi 1,5
x,xii,xvi dan Daftar Lampiran

2. Halaman xvii Maksimal 250 kata, Kata


Abstrak
kunci tidak boleh
menggunakan singkatan

3. Halaman 1 Pendahuluan Pada alinea 1 masalah


langsung menuju ke
manajemen kesehatan
keluarga tidak efektif

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
202

4. Halaman 3 Pendahuluan Menambahkan


Kronologi sebelum
komplikasi (Sebab-
akibat)

5. Halaman 64 Kuisioner Menghapus Kuisioner


karena sudah
menggunakan WOD
dalam pengumpulan data

6. Halaman 70 Menggunakan huruf


Etik Penelitian
miring untuk nama
latin/istilah asing

Makalah perbaikan Tugas Akhir diserahkan paling lambat tanggal. Lewat


tanggal tersebut akan dikenai sangsi sesuai peraturan yang berlaku.

Surabaya, 14 Juni 2021


Ketua Tim Penguji

(Rindayati S.Kep., Ns., M.Kep.)


( NIP 196101251980122003)

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
203

Lampiran 9

Pedoman Prosedur: No. Dok. :


Usulan Judul Tugas Akhir
Dikaji Ulang Oleh: Terbit/Revisi :
Koordinator
Program Studi DIII Keperawatan
Fakultas Vokasi
Universitas Dikendalikan Oleh: Tanggal Revisi :
Ketua Unit Pinjaman mutu
Airlangga
Fakultas Vokasi Universitas
Airlangga
PERBAIKAN TUGAS AKHIR

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN


MANAJEMEN KESEHATAN KELUARGA TIDAK EFEKTIF
PADA KLIEN DIABETES MELITUS DI DESA SUKOANYAR
KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

ADIGUNA PRANATA
151811913013

No Halaman Alinea Isi Perbaikan


1. Halaman 56 Definisi Operasional Memperbaiki Definisi
operasional karena
menurut tim penguji
fatal dan perlu
diperbaiki (menjadikan
kolom)

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
204

Makalah perbaikan Tugas Akhir diserahkan paling lambat tanggal.


Lewat tanggal tersebut akan dikenai sangsi sesuai peraturan yang
berlaku.

Surabaya, 14 Juni 2021


Anggota Tim Penguji

(Ali Sairozi, S.KM.,S.Kep.,Ns., M.Kes.)


( 197502121999031001)

Pedoman Prosedur: No. Dok. :


Usulan Judul Tugas Akhir

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
205

Dikaji Ulang Oleh: Terbit/Revisi :


Koordinator
Program Studi DIII Keperawatan
Fakultas Vokasi
Universitas Dikendalikan Oleh: Tanggal Revisi :
Ketua Unit Pinjaman mutu
Airlangga
Fakultas Vokasi Universitas
Airlangga
Lampiran 10

PERBAIKAN TUGAS AKHIR

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN MANAJEMEN


KESEHATAN KELUARGA TIDAK EFEKTIF PADA KLIEN DIABETES
MELITUS DI DESA SUKOANYAR KECAMATAN TURI KABUPATEN
LAMONGAN

ADIGUNA PRANATA
151811913013
No Halaman Alinea Isi Perbaikan
1. Halaman i Judul Tugas akhir Harus Metode Pyramid
2. Halaman viii Ucapan Terimakasih Melengkapi Penulisan
dengan kata baku dan
melengkapi tanggal dan
TTD
3. Halaman 1 Pendahuluan Melengkapi Masalah pada
alinea 1 yang menuju ke
manajemen kesehatan
keluarga tidak efektif

Melengkapi 3 generasi
Genogram
4. Halaman 77 genogram

Kuisioner Menghapus Kuisioner

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
206

5. Halaman 197-202

Makalah perbaikan Tugas Akhir diserahkan paling lambat tanggal. Lewat


tanggal tersebut akan dikenai sangsi sesuai peraturan yang berlaku.

Surabaya, 14 Juni 2021


Anggota Tim Penguji

(Khotibul Umam, S.Kep.,Ns., M.Kes.)


(NIP. 197308231998031008)

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA… ADIGUNA

Anda mungkin juga menyukai