Anda di halaman 1dari 119

IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

LAPORAN TUGAS AKHIR

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK DENGAN NYERI AKUT


PADA KLIEN HIPERTENSI DI DUSUN PENGARON DESA
PENGUMBULANADI KECAMATAN TIKUNG
KABUPATEN LAMONGAN

Disusun untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Sebutan


Ahli Madya Keperawatan (A.Md.Kep)

OLEH:
LILIS NUR AZIZAH
NIM. 151711913048

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2020

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

LAPORAN TUGAS AKHIR

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK DENGAN NYERI AKUT


PADA KLIEN HIPERTENSI DI DUSUN PENGARON DESA
PENGUMBULANADI KECAMATAN TIKUNG
KABUPATEN LAMONGAN

Disusun untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Sebutan


Ahli Madya Keperawatan (A. Md. Kep.)

OLEH:
LILIS NUR AZIZAH
NIM. 151711913048

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERWATAN


FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2020

i
LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

KARTU TANDA MAHASISWA

ii

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN TUGAS AKHIR

iii

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK DENGAN NYERI AKUT


PADA KLIEN HIPERTENSI DI DUSUN PENGARON DESA
PENGUMBULANADI KECAMATAN TIKUNG
KABUPATEN LAMONGAN

LAPORAN TUGAS AKHIR

Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Keperawatan (AMd.Kep) dalam


Program Studi Diploma III Keperawatan Fakultas Vokasi Universitas Airlangga

Oleh:
LILIS NUR AZIZAH
NIM. 151711913048

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2020

iv

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


LAPORAN TUGAS AKHIR

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK DENGAN NYERI AKUT


PADA KLIEN HIPERTENSI DI DUSUN PENGARON DESA
PENGUMBULANADI KECAMATAN TIKUNG
KABUPATEN LAMONGAN
LILIS NUR AZIZAH
NIM. 151711913048

LAPORAN TUGAS AKHIR INI TELAH DISETUJUI


PADA TANGGAL 26 MEI 2020

Oleh:

Pembimbing Ketua :

Khotibul Umam, S.Kep., Ns., M.Kes


NIP. 19730823 199803 1 008

Pembimbing Pendamping

Ali Sairozi, S KM., S.Kep., Ns., M.Kes.


NIP. 19750212 199903 1 001

Mengetahui,
Koordinator Program Studi

Dr. Joni Haryanto, S.Kp., M.Si.


NIP. 19630608 199103 1 002

v
LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN LAPORAN TUGAS AKHIR

Laporan Tugas Akhir ini diajukan oleh:


Nama : Lilis Nur Azizah
NIM : 151711913048
Program Studi : Diploma III Keperawatan
Judul : Asuhan Keperawatan Gerontik Dengan Nyeri Akut Pada Klien
Hipertensi Di Dusun Pengaron Desa Pengumbulanadi Kecamatan
TikungKabupaten Lamongan

Laporan Tugas Akhir ini telah diuji dan dinilai oleh Panitia Penguji pada
Program Studi Diploma III Keperawatan Fakultas Vokasi Universitas
Airlangga pada Tanggal 15 Juni 2020

Panitia Penguji Laporan Tugas Akhir :

1. Ketua Penguji : Endah Sri Wijayanti, SST.,M.Kes ………………..

2. Anggota 1 : Ali Sairozi, S KM., S.Kep., Ns., M.Kes. ………………..

3. Anggota 2 : Khotibul Umam, S.Kep., Ns., M.Kes .……………….

Mengetahui,
Koordinator Program Studi

Dr. Joni Haryanto, S. Kp., M.Si.


NIP : 19630608 199103 1 002

vi

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat

dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Akhir Studi.

Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW, keluarga,

sahabat serta pengikutnya hingga akhir zaman. Laporan Akhir Studi yang berjudul

“Asuhan Keperawatan Gerontik Dengan Nyeri Akut Pada Klien Hipertensi Di

Dusun Pengaron Desa Pengumbulanadi Kecamatan Tikung Kabupaten

Lamongan”, ini merupakan salah satu persyaratan untuk memperoeh gelar Ahli

Madya Keperawatan.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada

yang terhomat Bapak/Ibu:

1. Prof. Dr.H. Widi Hidayat, SE.M.Si.,AK.,CA.,CMA, selaku Dekan Fakultas

Vokasi Universitas Airlangga.

2. Dr. Joni Hariyanto, S.Kp.,M.Si, selaku Koordinator Program Studi D-III

Keperawatan, yang telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan

penulisan Laporan Akhir Studi ini.

3. Endah Sri Wijayanti, SST., M.Kes selaku penguji Laporan Tugas Akhir Studi

yang telah banyak memberikan pengarahan, kritik dan saran dalam penulisan

Laporan Akhir Studi sehingga menjadi lebih baik

4. Khotibul Umam, S.Kep., Ns., M.Kes dan Ali Sairozi, S KM., S.Kep., Ns.,

M.Kes selaku pembimbing Laporan Akhir Studi yang telah banyak

memberikan arahan, motivasi dan bimbingan hingga penulisan Laporan Akhir

Studi dapat terselesaikan.

vii
LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Semua pihak yang telah memberikan dukungan moril dan materiil demi

terselesaikannya Laporan Akhir Studi ini Penulis menyadari tulisan ini masih

banyak kekurangan, untuk itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun

sangat penulis harapkan, akhirnya penulis berharap semoga Laporan Akhir Studi

ini bermanfaat bagi perkembangan keperawatan di Indonesia. Amin

Surabaya, 13 Mei 2020

Penulis

viii

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL DALAM ........................................................................... i
KARTU TANDA MAHASISWA ........................................................................ ii
PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN TUGAS AKHIR ................... iii
HALAMAN PERSYARATAN GELAR ............................................................ iv
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... v
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN LAPORAN TUGAS AKHIR .................. vi
UCAPAN TERIMA KASIH............................................................................... vii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL................................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii
DAFTAR SINGKATAN .................................................................................... xiv
ABSTRAK .......................................................................................................... xvi
ABSTRACT ........................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Batasan Masalah............................................................................................. 6
1.3 Rumusan Masalah .......................................................................................... 6
1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................................ 6
1.5 Manfaat Penelitian.......................................................................................... 7
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Lansia...................................................................................... 9
2.2 Konsep Dasar Hipertensi .............................................................................. 18
2.3 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Gerontik Dengan Nyeri Akut Pada klien
Hiprtensi ....................................................................................................... 30
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian ................................................................................... 44
3.2 Batasan Istilah .............................................................................................. 44
3.3 Partisipan ...................................................................................................... 45
3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................................ 46
3.5 Pengumpulan Data ....................................................................................... 46
3.6 Uji Keabsahan Data ...................................................................................... 49
3.7 Analisa Data ................................................................................................. 50
3.8 Etik Penelitian .............................................................................................. 52
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil ............................................................................................................. 59
4.2 Pembahasan .................................................................................................. 85
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan................................................................................................... 91
5.2 Saran ............................................................................................................. 93
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 95
LAMPIRAN ......................................................................................................... 97

ix

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 4.1 Klasifikasi derajat Hipertensi………………………………………. 22

Tabel 4.2 Pengkajian SPMSQ (Short Portable Mental Status Quisioner) pada
Ny.”S” yang mengalami Hipertensi dengan Nyeri Akut di Dusun
Pengaron Desa Pengumbulanadi Kecamatan Tikung Lamongan
Tahun 2019…………………………………………………………. 67

Table 4.3 Pengkajian MMSE (Mini Mental Status Exam) pada Ny.”S” yang
mengalami Hipertensi dengan Nyeri Akut di Dusun Pengaron Desa
Pengumbulanadi Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan Tahun
2019………………………………………………………………… 68

Table 4.4 Tingkat Kemandirian Pada Aktivitas Sehari-Hari Menggunakan


Indeks KATZ Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Ny. S yang
Mengalami Hipertensi dengan Nyeri Akut di Dusun Pengaron
Desa Pengumbulanadi Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan
PadaTahun 2019…………………………………………………… 73

Table 4.5 Tingkat Kemandirian Pada Aktivitas Sehari-Hari Menggunakan


Indeks BARTHEL Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Ny. S yang
Mengalami Hipertensi dengan Nyeri Akut di Dusun Pengaron Desa
Pengumbulanadi Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan Pada
Tahun 2019…………………………………………………………. 74

Table 4.6 Tingkat Depresi Lansia Menggunakan Inventaris Depresi Beck


(IDB) Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Ny. S yang Mengalami
Hipertensi dengan Nyeri Akut di Dusun Pengaron Desa
Pengumbulanadi Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan Pada
Tahun 2019…………………………………………………………. 75

Table 4.7 Pengkajian Fungsi Sosial Lansia Menggunakan APGAR keluarga


dengan Lansia Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Ny. S yang
Mengalami Hipertensi dengan Nyeri Akut di Dusun Pengaron Desa
Pengumbulanadi Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan Pada
Tahun 2019…………………………………………………………. 77

Tabel 4.8 Analisa data Asuhan Keperawatan Gerontik klien Hipertensi


dengan Nyeri Akut di Dusun Pengaron Desa Pengumbulanadi
Kecamatan Tikung Lamongan Tahun 2019………………………... 79

Tabel 4.9 Perumusan Diagnosis Asuhan Keperawatan Gerontik klien


Hipertensi dengan Nyeri Akut di Dusun Pengaron Desa

x
LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Pengumbulanadi Kecamatan Tikung Lamongan Tahun 2019……... 80


Tabel 4.10 Perencanaan Keperawatan Gerontik Pada Klien Hipertensi dengan
Nyeri Akut di Dusun Pengaron Desa Pengumbulanadi Kecamatan
Tikung Laamongan Tahun 2019…………………………………… 81

Tabel 4.11 Implementasi Keperawatan Gerontik pada klien Hipertensi dengan


Nyeri Akut di Dusun Pengaron Desa Pengumbulanadi Kecamatan
Tikung Lamongan Tahun 2019…………………………………...... 82

Tabel 4.12 Evaluasi Keperawatan Gerontik pada Klien Hipertensi dengan


Nyeri Akut di Dusun Pengaron Desa Pengumbulanadi Kecamatan
Tikung Lanongan Tahun 2019……………………………………... 84

xi
LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1 Lembar Usulan Judul Tugas Akhir..................................... 93
Lampiran 2 Lembar Judul Tugas Akhir................................................. 94
Lampiran 3 Lembar Konsultasi Tugas Akhir Pembimbing 1................ 95
Lampiran 4 Lembar Konsultasi Tugas Akhir Pembimbing 2................ 97
Lampiran 5 Lembar Persetujuan Ujian Tugas Akhir............................. 99
Lampiran 6 Lembar Perbaikan Tugas Akhir Ketua Tim Penguji........... 100
Lampiran 7 Lembar Perbaikan Tugas Akhir Anggota 1........................ 101
Lampiran 8 Lembar Perbaikan Tugas Akhir Anggota 2........................ 102

xii
LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR SINGKATAN

No Singkatan Kepanjangan
1 MmHg Milimeter Merkuri (Hidrargyrum)
2 WHO World Health Organisation
3 STP Surveilans Terpadu Penyakit
4 IMT Indeks Masa
5 UPT Unit Pelakana Teknis
6 DASH Dietary Approaches to Stop Hypertension
7 RISKESDAS Riset Kesehatan Dasar
8 DNA Deoxyribo Nucleic Acid
9 WOC World Ocean Conference
10 TIA Transient Ischemic Attack
11 BUN Blood Urea Nitrogen
12 VMA Vanilly Mandelic Acid
13 IVP Intra Venous Pyelography
14 EKG Elektrokardiogram
15 HDL High Density Lipoprotein
16 GDA Gula Darah Acak
17 SPMSQ Short Portable Mental Status Quisioner
18 MMSE Mini Mental Status Exam
19 IPPA Inspeki, Palpasi, Perkusi, Auskultasi
20 WOD Wawancara, Observasi, dan Dokumen
21 KB Keluarga Berencana
22 KIA Kesehatan Ibu dan Anak
23 UGD Unit Gawat Darurat
24 WIB Waktu Indonesia Barat
25 RT Rukun Tetangga
26 SD Sekolah Dasar
27 TTV Tanda-Tanda Vital
28 TD Tekanan Darah
29 RR Respiratory Rate
30 S Suhu
31 N Nadi
32 SDKI Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia
33 SIKI Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
34 SLKI Standar Luaran Keperawatan Indonesia

xiii

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ABSTRAK

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK DENGAN NYERI AKUT


PADA KLIEN HIPERTENSI DIDUSUN PENGARON DESA
PENGUMBULANADI KECAMATAN TIKUNG
KABUPATEN LAMONGAN

Penelitian Studi Kasus di Dusun Pengaron Desa Pengumbulanadi Kecamatan


Tikung Kabapaten Lamongan

Oleh : Lilis Nur Azizah

Pendahuluan : Hipertensi merupakan suatu keadaan kronis yang ditandai dengan


meningkatnya tekanan darah pada dinding pembuluh darah arteri. Keadaan
tersebut mengakibatkan jantung bekerja lebih keras untuk mengedarkan darah ke
seluruh tubuh melalui pembuluh darah. Akibat dari keadaan tersebut dapat
mengganggu aliran darah, merusak pembuluh darah, bahkan menyebabkan
penyakit degenerative, hingga kematian. Data dari puskesmas Tikung terjadi
peningkatan kasus Hipertensi. Tujuan penelitian adalah untuk melaksanakan
Asuhan Keperawatan Gerontik dengan Nyeri Akut pada klien Hipertensi di Dusun
Pengaron Desa Pengumbulanadi Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan.
Metode : penelitian yang digunakan adalah penelitian studi kasus jenis metode
penelitian dekripsi. Subjek penelitian yang digunakan adalah satu klien dengan
masalah keperawatan gangguan nyeri akut pada pasien Hipertensi. Pengumpulan
data didapatkan melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan studi
dokumentasi. Data yang didapatkan dianalisa dengan membandingkan teori
dengan kasus. Hasil: penelitian terdiri dari 5 tahap, pada tahap pengkajian
terdapat kesesuaian, tahap diagnosa terjadi kesesuaian, intervensi dan pelaksanaan
tindakan sudah sesuai dengan teori, pada tahap evaluasi hasil menunjukkan
masalah teratasi sebagian karena pada kasus Hipertensi dengan masalah
keperawatan Nyeri akut tidak bisa diatasi dengan tindakan keperawatan saja,
namun memerlukan tindakan lain seperti pemberian obat anti Hipertensi dan
manajemen stress. Diskusi : Kerjasama antar tim kesehatan dan klien sangat
diperlukan untuk keberhasilan asuhan keperawatan pada klien Hipertensi dengan
nyeri akut serta motivasi dari keluarga juga diperlukan sehingga klien akan
menjadi nyaman, dan tenang. Dan diharapkan klien tidak banyak melakukan
aktivitas berat, diharapkan keluarga dapat mengatasi masalah kesehatan yang
diderita klien dengan memanfaatkan sumber pelayanan kesehatan yang tepat dan
dapat menjaga keshatan klien.

Kata kunci : Hipertensi, Nyeri Akut, Asuhan Keperawatan Gerontik.

xiv
LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ABSTRACT

NURSING GERONTIC CARE WITH ACUTE PAIN ON HYPERTENSION


CLIENTS IN THE PENGARON HAMLET PENGUMBULANADI
VILLAGE TIKUNG DISTRICT LAMONGAN REGENCY

Case Study Research in Pengaron Hamlet, Pengumbulanadi Village, Tikung


Subdistrict, Lamongan Regency

By : Lilis Nur Azizah

Introduction : Hypertension is a chronic condition characterized by increased


blood pressure in the walls of arteries. This situation causes the heart to work
harder to circulate blood throughout the body through blood vessels. As a result of
these conditions can disrupt blood flow, damage blood vessels, and even cause
degenerative diseases, to death. Data from the Tikung puskesmas increased
Hypertension cases. The purpose of the study was to carry out Gerontik Nursing
Care with Acute Pain in Hypertension clients in Pengaron Hamlet in
Pengumbulanadi Village, Tikung Subdistrict, Lamongan Regency. Method : The
research method used is a case study research type of decryption research method.
The research subject used was one client with nursing problems of acute pain
disorders in hypertensive patients. Data collection is obtained through interviews,
observations, physical examinations and documentation studies. The data obtained
were analyzed by comparing theories with cases. Result : The results of the study
consisted of 5 stages, at the assessment stage there was conformity, the diagnosis
stage of conformity, intervention and implementation of the action were in
accordance with the theory, at the evaluation stage the results showed the problem
was partially resolved because in cases of hypertension with nursing problems
Acute pain could not be overcome by nursing actions course, but requires other
actions such as administration of anti-hypertension drugs and stress management.
Discussion : Cooperation between the health team and the client is very necessary
for the success of nursing care for clients Hypertension with acute pain and
motivation from the family is also needed so that the client will be comfortable,
and calm. And it is expected that the client does not do a lot of strenuous activities,
it is hoped that the family can overcome the health problems suffered by the client
by utilizing appropriate health care resources and can maintain the client's health.

Keywords : Hypertension, Acute Pain, Gerontik Nursing Care.

xv
LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit degeneratif merupakan penyakit yang timbul akibat

kemunduran fungsi sel tubuh dari keadaan normal menjadi lebih buruk. Salah satu

penyakit degeneratif yang jumlahnya semakin meningkat di masyarakat adalah

Hipertensi. Pentingnya pengetahuan masyarakat berdampak pada semakin

meningkatnya kesejahteraan masyarakat. Maka usia harapan hidup juga akan

bertambah, sehingga menyebabkan jumlah penduduk dari tahun ke tahun semakin

meningkat. Kurangnya kepedulian dan kesadaran diri masyarakat dalam menjaga

kesehatan membuat siapapun berpotensi menderita penyakit kardiovaskular ini,

baik pada usia muda hingga yang banyak terjadi di kalangan lanjut usia.

Hiptertensi atau tekanan darah tinggi sering disebut sebagai silent killer karena

sesorang yang mengidap Hipertensi bahkan yang bertahun-tahun seringkali tidak

menyadarinya sampai terjadi komplikasi seperti kerusakan organ vital yang cukup

berat dan mengakibatkan kematian.

Secara demografi struktur umur penduduk Indonesia bergerak ke arah

struktur penduduk yang semakin menua (ageing population). Lanjut usia akan

mengalami penurunan fungsi tubuh akibat perubahan fisik, psikososial, kultural,

spiritual. Perubahan fisik akan mempengaruhi berbagai sistem tubuh salah satunya

adalah sistem kardiovaskuler. Masalah kesehatan akibat dari proses penuaan yang

sering terjadi pada sistem kardiovaskuler yang merupakan proses degeneratif.

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2

Penyakit Hipertensi pada lansia merupakan suatu keadaan yang ditandai dengan

hipertensi sistolik diatas 140 mmHg dan diastoliknya menetap atau lebih dari 90

mmHg (Herlinah, 2013). Ada beberapa tanda dan gejala yang sering muncul pada

penderita Hipertensi bertahun-tahun, yaitu seperti sakit kepala saat terjaga

(terkadang disertai mual dan muntah akibat peningkatan intrakranium). Nyeri

kepala pada pasien hipertensi memiliki ciri-ciri seperti nyeri kepala yang terasa

berat di tengkuk namun tidak berdenyut, sering muncul dipagi hari namun akan

hilang seiring matahari terbit.

Menurut catatan WHO (2018) kejadian Hipertensi di seluruh dunia

mncapai lebih dari 1,3 milyar orang, yang mana angka tersebut menggambarkan

31% jumlah penduduk dewasa di dunia yang mengalami peningkatan sebesar

5,1% lebih besar dibanding prevalensi global. Riskesdas (2019) menyatakan

prevalensi Hipertensi berdasarkan hasil pengukuran pada penduduk usia >18

tahun sebesar 34,1%. Estimasi jumlah kasus Hipertensi di Indonesia sebesar

63.309.620 orang, sedangkan angka kematian di Indonesia akibat Hipertensi

sebesar 427.218 kematian. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (2018) di

Jawa Timur pada tahun 2018 terdapat 2.005.393 kasus hipertensi yang dilayani di

Puskesmas. Dari jumlah itu 826.368 di antaranya adalah pria dan sisanya

1.179.025 adalah penderita wanita. Angka tersebut meningkat dibanding tahun

2017 lalu yang sepanjang Januari – Desember terdapat 589.870 kasus dengan

rincian 215.781 penderita pria dan 374.089 penderita wanita. Data ini diambil

menurut surveilans terpadu penyakit (STP) puskesmas di Jawa Timur. Sedangkan

di kabupaten Lamongan prevalensi Hipertensi secara keseluruhan mencapai 5.140

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
3

(29%) orang (dinkes, 2017). Berdasarkan data kesehatan dari puskesmas Tikung

tentang penderita Hipertensi pada tahun 2017-2019 sebanyak 946 pasien (7,80%).

Hipertensi dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya yang dapat

dimodifikasi dan tidak dapat dimodifikasi menurut Prasetyaningrum, (2014)

faktor yang tidak dapat dimodifikasi yaitu pertama, faktor keturunan/genetic

adanya keturunan atau genetic dari riwayat keluarga penderita Hipertensi

berpotensi turut meningkatkan risiko kejadian Hipertensi. Kedua, faktor umur

bahwasannya kejadian Hipertensi cenderung meningkat seiring dengan

pertambahan usia. Jenis Hipertensi yang banyak dijumpai pada kelompok lansia

adalah isolated Hypertension. Meskipun demikian, Hipertensi tidak selalu hadir

seiring dengan proses penuaan. Ketiga, faktor Jenis kelamin yaitu Laki-laki atau

perempuan memiliki kemungkinan yang sama untuk mengalami Hipertensi

selama hidupnya. Namun, laki-laki lebih beresiko mengalami Hipertensi

dibandingkan dengan perempuan saat berusia sebelum 45 tahun. Sebaliknya saat

usia 65 tahun keatas perempuan lebih beresiko mengalami Hipertensi

dibandingkan laki-laki. Kondisi itu dipengaruhi oleh hormon. Wanita yang

memasuki masa menopause, lebih beresiko untuk mengalami obesitas yang akan

meningkatkan resiko terjadinya Hipertensi.

Faktor penyebab Hipertensi yang dapat dimodifikasi yang pertama

Obesitas, seseorang yang mengalami obesitas atau kegemukan memiliki resiko

lebih besar untuk mengalami preHipertensi atau Hipertensi. Indikator yang biasa

digunakan untuk menentukan ada tidaknya obesitas pada seseorang adalah melalui

pengukuran IMT atau lingkar perut. Meskipun demikian, kedua indikator tersebut

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
4

bukanlah indikator terbaik untuk menentukan terjadinya Hipertensi, tetapi menjadi

salah satu faktor risiko yang dapat mempercepat kejadian Hipertensi. Faktor

kedua yaitu stress, stress berkepanjangan juga dapat meningkatkan risiko

seseorang untuk mengalami Hipertensi. Faktor ketiga yaitu merokok, penyebab

kematian dan kesakitan yang paling bisa dicegah. Pasalnya zat kimia yang

dihasilkan dari pembakaran tembakau berbahaya bagi sel darah dan organ tubuh

lainnya, seperti jantung, pembulu darah, mata, organ reproduksi, paru-paru

bahkan pencernaan. Faktor keempat yaitu konsumsi alkohol, dapat meningkatkan

tekanan darah. Hipertensi meningkat dua kali lipat jika mengonsumsi minuman

beralkohol lebih dari tiga gelas sehari. Faktor kelima yaitu kurangnya aktifitas

fisik atau kurang olahraga, pergerakan otot anggota tubuh yang membutuhkan

energy atau pergerakan yang bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan. Aktivitas

fisik sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh, khususnya organ jantung dan paru-

paru. Aktivitas fisik juga menyehatkan pembuluh darah dan mencegah Hipertensi.

Usaha pencegahan Hipertensi akan optimal jika aktif braktivitas fisik dibarengi

dengan menjalankan diet sehat dan berhenti merokok (AHA, 2017).

Peningkatan tekanan darah yang berlangsung dalam jangka waktu

lama (persisten) dapat menimbulkan kerusakan pada ginjal (gagal ginjal), jantung

(penyakit jantung koroner) dan otak (menyebabkan stroke) bila tidak dideteksi

secara dini dan mendapat pengobatan yang memadai. Banyak pasien Hipertensi

dengan tekanan darah tidak terkontrol dan jumlahnya terus meningkat. Oleh

karena itu, partisipasi semua pihak baik dokter dari berbagai bidang peminatan

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
5

Hipertensi, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat sangat diperlukan, agar

hipertensi dapat dikendalikan (Susilowati, 2018).

Sebagai salah satu solusi untuk menekan kejadian Hipertensi dapat

dilakukan dengan edukasi kesehatan kepada masyarakat. Menurut

Prasetyaningrum, (2014) pencegahan Hipertensi dapat dilakukan dengan perilaku

hidup sehat untuk menjaga nilai tekanan darah tetap dalam kondisi normal.

Beberapa perilaku hidup sehat yang bisa dilakukan yaitu menerapkan diet DASH

untuk mewujudkan perilaku makan sehat, aktif beraktivitas fisik,

mempertahankan berat badan normal, berhenti merokok, dan manajemen strees.

Selain itu prinsip penatalaksanaan pada Hipertensi adalah menjadikan tekanan

darah seseorang mencapai nilai kurang dari 140/90 mmHg atau sama dengan

140/90 mmHg. Perlakuan pertama yang dilakukan adalah memodifikasi gaya

hidup (lifestyle) menjadi gaya hidup sehat, seperti menurunkan berat badan,

memperbanyak konsumsi sayuran dan buah, mengurangi konsumsi garam,

meningkatkan aktivitas fisik, berhenti merokok, berhenti mengonsumsi alcohol,

dan manajemen stress. Apabila perubahan gaya hidup sehat tidak berhasil maka

dibantu dengan pemberian obat anti Hipertensi.

Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk melakukan

studi kasus “Asuhan Keperawatan Gerontik dengan Nyeri Akut Pada Klien

Hipertensi Di Dusun Pengaron Desa Pngumbulanadi Tikung Lamongan.”

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
6

1.2 Batasan Masalah

Masalah pada studi kasus ini dibatasi pada Asuhan Keperawatan

Gerontik dengan Nyeri Akut pada Klien Hipertensi di Dusun Pengaron Desa

Pengumbulanadi Tikung Lamongan.

1.3 Rumusan Masalah

Bagaimana gambaran Asuhan Keperawatan Gerontik dengan Nyeri

Akut pada Klien Hipertensi di Dususn Pengaron Desa Pengumbulanadi Tikung

Lamongan?

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum

Melaksanakan Asuhan Keperawatan Gerontik dengan Nyeri Akut pada

Klien Hipertensi di Dusun Pengaron Desa Pengumbulanadi Tikung Lamongan.

1.4.2 Tujuan Khusus

1) Melakukan pengkajian Asuhan Keperawatan Gerontik pada Ny.S yang

mengalami Hipertensi dengan gangguan nyeri akut di Dusun Pengaron Desa

Pengumbulanadi Tikung Lamongan.

2) Menetapkan diagnosis Asuhan Keperawatan Gerontik pada Ny.S yang

mengalami Hipertensi dengan gangguan nyeri akut di Dusun Pengaron Desa

Pengumbulanadi Tikung Lamongan.

3) Menyusun perencanaan Asuhan Keperawatan Gerontik pada Ny.S yang

mengalami Hipertensi dengan gangguan nyeri akut di Dusun Pengaron Desa

Pengumbulanadi Tikung Lamongan.

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
7

4) Melaksanakan tindakan Asuhan Keperawatan Gerontik pada Ny.S yang

mengalami Hipertensi dengan gangguan nyeri akut di Dusun Pengaron Desa

Pengumbulanadi Tikung Lamongan.

5) Melakukan evaluasi Asuhan Keperawatan Gerontik pada Ny.S yang

mengalami Hipertensi dengan gangguan nyeri akut di Dusun Pengaron Desa

Pengumbulanadi Tikung Lamongan.

6) Melakukan dokumentasi Asuhan Keperawatan Gerontik pada Ny.S yang

mengalami Hipertensi dengan gangguan nyeri akut di Dusun Pengaron Desa

Pengumbulanadi Tikung Lamongan.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Teoritis

Dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi dunia pendidikan

dalam mengembangkan ilmu keperawatan gerontik khususnya mengenai asuhan

keperawatan gerontik pada klien hipertensi.

1.5.2 Praktis

1) Bagi klien dan keluarga

Dapat menambah wawasan keluarga khususnya klien penderita

Hipertensi mengenai cara mencegah penyakit hipertensi dengan mematuhi anjuran

diit pola makan, kepatuhan minum obat, dan aktivitas yang harus dilakukan dan

tidak boleh dilakukan, serta rutin cek kesehatan sehingga tercipta peningkatan

status dan derajat kesehatan klien dan keluarga yang optimal.

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
8

2) Bagi pelayanan kesehatan

Sebagai tambahan alternatif rujukan dalam pelaksanaan asuhan

keperawatan gerontik pada klien Hipertensi dengan nyeri akut di Dusun Pengaron

Desa Pengumbulanadi Tikung Lamongan.

3) Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai literatur untuk peneliti

selanjutnya.

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini akan menyajikan beberapa konsep dasar yang berhubungan dengan

studi kasus yaitu: 1) konsep dasar lansia, 2) konsep dasar hipertensi, 3) konsep

dasar asuhan keperawatan gerontik dengan nyeri akut.

2.1 KONSEP DASAR LANSIA

2.1.1 Pengertian

Lanjut usia merupakan bagian dan proses tumbuh kembang

manusia. Manusia tidak secara tiba-tiba menjadi tua, tetapi berkembang dari bayi,

anak-anak, dewaa, dan akhirnya menjadi tua. Lansia merupakan suatu proses

alami yang ditentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Semua orang akan mengalami

proses menjadi tua dan masa tua merupakan masa hidup manusia yang terakhir.

Dimana seseorang pada umumnya akan mengalami kemunduran fisik, mental dan

sosial secara bertahap (Azizah, 2011).

Lansia merupakan seseorang yang berusia 60 tahun ke atas baik

pria maupun wanita, baik yang masih aktif beraktivitas dan bekerja ataupun

mereka yang tidak berdaya untuk mencari nafkah sendiri sehingga bergantung

kepada orang lain untuk menghidupi dirinya (Nugroho, 2012).

2.1.2 Klasifikasi Lansia

1) Menurut WHO (2012), lansia dibagi dalam beberapa kelompok yaitu :

(1) usia pertengahan ( Middle Age ) = usia 45 – 59 tahun

(2) Usia lanjut ( Elderly ) = usia 60 – 74 tahun

(3) Usia lanjut tua ( Old ) = usia 75 – 90 tahun

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
10

(4) Usia sangat tua ( Very Old ) = usia diatas 90 tahun

2) Menurut Azizah (2011) lansia dikatagorikan sebagai berikut :

(1) Pralansia (prasenilis)

Seseorang yang berusia antara 45-59 tahun

(2) Lansia

Seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih

(3) Lansia resiko tinggi

Seseorang yang berusia 70 tahun atau lebih / seseorang yang berusia 60

tahun atau lebih dengan masalah kesehatan

(4) Lansia potensial

Lansia yang masih mampu melakukan pekerjaan dan / atau kegiatan yang

dapat menghasilkan barang / jasa

(5) Lansia tidak potensial

Lansia yang tidak berdaya mencari nafkah, sehingga hidupnya bergantung

pada orang lain.

3) Menurut Sutrani (2014) lansia digolongkan dalam beberapa kelompok:

(1) Kelompok lanjut usia dini (55-64 tahun), yakni kelompok yang baru

memasuki lanjut usia.

(2) Kelompok lanjut usia (65 tahun keatas).

(3) Kelompok lanjut usia resiko tinggi, yakni lanjut usia yang berusia lebih

dari 70 tahun.

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
11

2.1.3 Tipe Lansia

Lansia memiliki karakteristik dan tipe tersendiri baik dari golongan

lansia usia pertengahan, usia lanjut, usia lanjut tua, usia sangat tua.

Tipe yang ada pada lansia tergantung oleh karakter, pengalaman hidup,

lingkungan, kondisi fisik, mental, sosial, dan ekonominya, Padila, (2013) :

1) Tipe arif bijaksana

Kaya dengan hikmah, pengalaman, menyesuaikan diri dengan perubahan

zaman, mempunyai kesibukan, bersikap ramah, rendah hati, sederhana,

dermawan, memenuhi undangan, dan menjadi panutan

2) Tipe mandiri

Mengganti kegiatan yang hilang dengan kegiatan yang baru, selektif dalam

mencari pekerjaan, bergaul dengan teman, dan memenuhi undangan.

3) Tipe tidak puas

Konflik lahir batin menentang proses penuaan sehingga menjadi pemarah,

tidak sabar, mudah tersinggung, sulit dilayani, pengkritik, dan banyak

menuntut.

4) Tipe pasrah

Menerima dan menunggu nasib baik, mengikuti kegiatan agama, dan

melakukan pekerjaan apa saja

5) Tipe bingung

Kaget, kehilangan kepribadian, mengasingkan diri, minder, menyesal,

pasif, dan acuh tak acuh.

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
12

2.1.4 Teori proses menua

Menurut Tamheer, (2014) proses penuaan terdiri atas teori-teori

tentang penuaan, aspek biologis pada proses menua meliputi proses penuaan pada

tingkat sel, proses penuaan sistem tubuh. Dan aspek psikologis pada proses

penuaan.

1) Teori Biologi

Teori biologi tentang proses penuaan terdiri dari :

(1) Teori Radikal Bebas

Radikal bebas mampu merusak membran sel, lisosom,

mitokondria, dan inti membran melalui reaksi kimia yang disebut

peroksidasi lemak. Teori radikal bebas pada penuaan ditunjukkan oleh

hormon yang ditandai dengan munculnya efek patologis. Radikal bebas

dapat menyebabkan terjadinya perubahan pigmen dan kolagen pada proses

penuaan. Meningkatnya radikal bebas dapat dihambat dengan pengaturan

diet (jumlah kalori) serta konsumsi obat/makanan yang mengandung

banyak anti oksidan seperti makanan yang mengandung vitamin E,

vitamin C, selenium, glutation peroksidae, dan superokside dismutase.

(2) Teori Autoimun

Menurut teori autoimun, penuaan diakibatkan oleh antibodi yang

bereaksi terhadap sel normal dan merusaknya. Reaksi tersebut terjadi

karena tubuh gagal mengenal sel normal dan memproduksi antibodi yang

salah. Akibatnya, antibodi tersebut akan bereaksi terhadap sel normal,

disamping sel abnormal yang menstimulasi pembentukannya. Teori ini

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
13

didukung dengan kenyataan bahwa jumlah antibodi autoimun meningkat

pada lansia dan terdapat persamaan antara penyakit imun (seperti artritis

reumatoid, diabetes, tiroiditis, dan amiloidosis) dengan fenomena menua

di masyarakat.

(3) Teori Telomer

Dalam pembelahan sel, DNA membelah dengan proses mekanisme

satu arah. Setiap pembelahan akan menyebabkan panjang ujung telomer

(ujung lengan pendek kromosom) berkurang panjangnya (65 rantai dasar

asam amino) saat terjadi pemutusan duplikat kromosom. Makin sering sel

membelah, makin cepat ujung telomer memendek dan akhirnya tidak

mampu untuk membelah lagi.

(4) Teori Hormonal

Pusat terjadinya proses penuaan terletak pada otak. Hal ini

didasarkan pada studi tentang hipotiroidisme yang dapat menjadi fatal

apabila tidak diobati dengan tiroksin. Manifestasi dari penuaan akan

tampak jika penyakit tersebut tidak segera ditangani seperti penurunan

sistem kekebalan tubuh, kulit yang mulai keriput, munculnya uban, dan

penurunan proses metabolisme secara perlahan.

(5) Teori Mutasi Somatik ( error catastrophe )

Menurut teori ini terjadi penuaan karena adanya mutasi somatik

yang diakibatkan oleh pengaruh lingkungan yang buruk. Mutasi somatik

bisa terjadi karena adanya kesalahan dalam proses transkripsi DNA-

aRNA dan proses translasi RNA- a protein atau enzim, dan berlangsung

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
14

terus-menerus, sehingga terjadi penurunan fungsi organ atau sel-sel

menjadi kanker atau penyakit. (Azizah, 2011).

(6) Teori Stress

Teori ini didasarkan pada fakta bahwa menua terjadi sebagai akibat

dari hilangnya sel-sel yang biasa digunakan tubuh. Regenerasi jaringan

tidak dapat mempertahankan kestabilan lingkungan internal, kelebihan

usaha dan stres yang menyebabkan sel-sel tubuh lelah terpakai kembali.

2) Teori Psikososiologis

(1) Teori aktivitas atau kegiatan

Teori ini menyatakan bahwa lansia harus tetap aktif mengikuti

kegiatan di masyarakat untuk mencapai kesejahteraan pada usianya.

Aktivitas sosial dibutuhkan oleh lansia untuk mempertahankan kepuasan

hidup dan konsep diri yang positif. Lansia yang masih aktif diharapkan

tetap bersemangat dan tidak merasa terasingkan oleh masyarakat karena

faktor usia. Teori ini didasarkan pada tiga asumsi bahwa lebih baik aktif

daripada pasif, lebih baik bahagia daripada murung, dan lansia sejahtera

adalah lansia yang bisa selalu aktif dan bahagia (Nugroho, 2012).

(2) Teori Pembebasan

Dalam teori ini dijelaskan bahwa bertambahnya usia, seseorang

perlahan-lahan mulai melepaskan diri dari kehidupan sosialnya atau

menarik diri dari pergaulan sekitarnya. Keadaan ini mengakibatkan

interaksi sosial pada lansia menurun, baik secara kualitas maupun

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
15

kuantitas sehingga sering terjadi kehilangan ganda, yaitu kehilangan peran,

hambatan kontak sosial, dan berkurangnya komitmen.

(3) Teori kepribadian lanjut

Teori kepribadian lanjut menyangkal teori aktivitas dan teori

pembebasan. Perubahan yang terjadi pada seseorang yang usianya telah

lanjut sangat dipengaruhi oleh tipe personaliti yang dimilikinya (Padila,

2013).

2.1.5 Perubahan yang terjadi pada lansia

Menurut Tamheer (2014) secara mikro berlangsung kemunduran biologis

dan fungsional, dengan akibat terjadinya perubahan-prubahan secara makro, yang

meliputi prubahan fisiologis, sistem persarafan, penglihatan, pendengaran,

kardiovaskuler, pengatur suhu, respirasi (pernafasan), gastrointestinal

(pencernaan), genitourinaria (perkemihan), kulit, dan muskuluskletal. Perubahan

tersebut dijabarkan sebagai berikut :

1) Perubahan Fisiologis

Sel : jumlah berkurang, ukuran membesar, cairan tubuh menurun, dan cairan

intraseluler menurun.

2) Sistem persarafan

Saraf panca indera mengecil, sehingga fungsinya menurun serta lambat dalam

merespons dan waktu bereaksi khususnya yang berhubungan dengan stres.

3) Sistem pendengaran

Gangguan pendengaran karena membran timpani menjadi atrofi. Tulang-tulang

pendengaran mengalami kekakuan.

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
16

4) Sistem pengelihatan

Respon terhadap sinar menurun, adaptasi terhadap gelap menurun, akomodasi

menurun dan biasanya terjadi katarak.

5) Sistem kardiovaskuler

Katup jantung menebal dan kaku, kemampuan memompa darah menurun,

elastisitas pembuluh darah menurun, serta meningkatnya resistensi pembuluh

darah perifer sehingga tekanan darah meningkat.

6) Sistem pengaturan suhu

Hipotalamus dianggap sebagai suatu termostat yaitu menetapkan suhu tertentu,

kemunduran terjadi berbagai faktor yang sering ditemui antara lain temperatur

tubuh menurun secara fisiologik akibat metabolisme menurun, keterbatasan

refleks menggigil dan tidak dapat memproduksi panas.

7) Sistem respirasi

Otot-otot pernafasan kehilangan kekuatan dan menjadi kaku, menurunnya

aktivitas dari silia, paru-paru kehilangan elastisitas.

8) Sistem gastrointestinal

Esofagus melebar, asam lambung menurun, lapar menurun, dan peristaltik

menurun. Ukuran lambung mengecil serta fungsi organ aksesori menurun,

sehingga menyebabkan berkurangnya produksi hormon dan enzim pencernaan.

9) Sistem Genitourinaria

Ginjal mengecil, aliran darah ke ginjal menurun, penyaringan di glomerulus

menurun, dan fungsi tubulus menurun.

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
17

10) Sistem Kulit

Keriput serta kulit kepala dan rambut menipis. Rambut dalam hidung dan

telinga menebal. Elastisitas menurun, vaskularisasi menurun, rambut

memutih, kelenjar keringat menurun.

11) Sistem Muskuluskeletal

Cairan tulang menurun sehingga mudah rapuh, bungkuk, persendian

membesar dan menjadi kaku, tremor.

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
18

2.2 KONSEP DASAR HIPERTENSI

2.2.1 Definisi

Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana

tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya di atas 90 mmHg

(Syamsudin, 2011).

Hipertensi merupakan suatu keadaan ketika seseorang mengalami

peningkatan tekanan darah diatas normal atau peningkatan abnormal secara terus

menerus lebih dari satu periode dengan tekanan sistolik diatas 140 mmHg dan

tekanan diastolik diatas 90 mmHg Aspiani, (2014).

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan

abnormal tekanan darah dalam pembuluh darah arteri yang mengangkut darah dari

jantung dan memompa keseluruh jaringan dan organ–organ tubuh secara terus–

menerus lebih dari suatu periode (Koes, 2014).

Hipertensi merupakan keadaan seseorang yang mengalami

peningkatan tekanan darah diatas normal sehingga mengakibatkan peningkatan

angka morbiditas maupun mortalitas, tekanan darah fase sistolik 140 mmHg

menunjukkan fase darah yang sedang dipompa oleh jantung dan fase diastolik 90

mmHg menunjukkan fase darah yang kembali ke jantung (Endang, 2014).

Berdasarkan pengertian oleh beberapa sumber tersebut, maka dapat

ditarik kesimpulan bahwa Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik

dan diastolik dengan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan diastolik

lebih dari 90 mmHg, hipertensi merupakan faktor resiko utama bagi penyakit

gagal ginjal, gagal jantung dan stroke.

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
19

2.2.2 Etiologi

Berdasarkan penyebabnya Hipertensi terbagi menjadi dua golongan

menurut (Koes, 2014), yaitu Hipertensi primer dan Hipertensi sekunder :

1) Hipertensi esensial atau Hipertensi primer

Merupakan 90% dari seluruh kasus Hipertensi adalah Hipertensi esensial

yang didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah yang tidak diketahui

penyebabnya (Idiopatik). Beberapa faktor yang berkaitan dengan berkembangnya

hipertensi esensial seperti berikut ini:

(1) Genetik: individu yang mempunyai riwayat keluarga dengan Hipertensi,

beresiko tinggi untuk mendapatkan penyakit ini. Faktor genetik ini tidak dapat

dikendalikan, jika memiliki riwayat keluarga yang memliki tekanan darah

tinggi.

(2) Jenis kelamin dan usia: laki – laki berusia 35-50 tahun dan wanita menopause

beresiko tinggi untuk mengalami Hipertensi. Jika usia bertambah maka

tekanan darah meningkat faktor ini tidak dapat dikendalikan serta jenis

kelamin laki–laki lebih tinggi dari pada perempuan.

(3) Diet : konsumsi diet tinggi garam atau lemak secara langsung berhubungan

dengan berkembangnya Hipertensi. Hal ini bisa dikendalikan oleh penderita

dengan mengurangi konsumsinya karena dengan mengkonsumsi banyak

garam dapat meningkatkan tekanan darah dengan cepat pada beberapa orang,

khususnya dengan penderita hipertensi. Karena jika garam yang dikonsumsi

berlebihan, ginjal yang bertugas untuk mengolah garam akan menahan cairan

lebih banyak dari pada yang seharusnya didalam tubuh. Banyaknya cairan

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
20

yang tertahan menyebabkan peningkatan pada volume darah atau dengan kata

lain pembuluh darah membawa lebih banyak cairan. Beban yang dibawa oleh

pembuluh darah inilah yang menyebabkan pembuluh darah bekerja ekstra

yakni adanya peningkatan tekanan darah didalam dinding pembuluh darah.

Konsumsi garam berlebih membuat pembuluh darah pada ginjal menyempit

dan menahan aliran darah. Ginjal memproduksi hormon rennin dan

angiostenin agar pembuluh darah utama mengeluarkan tekanan darah yang

besar sehingga pembuluh darah pada ginjal bisa mengalirkan darah seperti

biasanya. Tekanan darah yang besar dan kuat ini menyebabkan seseorang

menderita Hipertensi.

(4) Berat badan: Faktor ini dapat dikendalikan dimana bisa menjaga berat badan

dalam keadaan normal atau ideal. Obesitas (>25% diatas BB ideal) dikaitkan

dengan berkembangnya peningkatan tekanan darah atau Hipertensi.

(5) Gaya hidup: Faktor ini dapat dikendalikan dengan pola hidup sehat dan

menghindari faktor pemicu Hipertensi terjadi yaitu merokok, dengan merokok

berkaitan dengan jumlah rokok yang dihisap dalam waktu sehari dan dapat

menghabiskan berapa putung rokok dan lama merokok itu berpengaruh

dengan tekanan darah yang tinggi.

2) Hipertensi sekunder

Merupakan 10% dari seluruh kasus hipertensi adalah hipertensi

sekunder, yang didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah karena suatu

kondisi fisik yang ada sebelumnya seperti penyakit ginjal atau gangguan

tiroid, hipertensi endokrin, hipertensi renal, kelainan saraf pusat yang dapat

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
21

mengakibatkan hipertensi dari penyakit tersebut karena hipertensi sekunder

yang terkait dengan ginjal disebut hipertensi ginjal (renal hypertension).

Gangguan ginjal yang paling banyak menyebabkan tekanan darah tinggi

karena adanya penyempitan pada arteri ginjal, yang merupakan pembuluh

darah utama penyuplai darah ke kedua organ ginjal. Bila pasokan darah

menurun maka ginjal akan memproduksi berbagai zat yang meningkatkan

tekanan darah serta ganguuan yang terjadi pada tiroid juga merangsang

aktivitas jantung, meningkatkan produksi darah yang mengakibatkan

meningkatnya resistensi pembuluh darah sehingga mengakibatkan Hipertensi.

Faktor pencetus munculnya Hipertensi sekunder antara lain: penggunaan

kontrasepsi oral, coarctation aorta, neurogenik (tumor otak, ensefalitis,

gangguan psikiatris), kehamilan, peningkatan volume intravaskuler, luka

bakar, dan stress karena stres bisa memicu sistem saraf simaptis sehingga

meningkatkan aktivitas jantung dan tekanan pada pembuluh darah.

2.2.3 Klasifikasi

Menurut WHO (2012), batas normal tekanan darah merupakan tekanan

darah sistolik kurang dari 120 mmHg dan tekanan darah diastolik kurang dari

80 mmHg. Seseorang yang dikatakan hipertensi bila tekanan darah sistolik

lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg.

Berdasarkan Sutrani, (2014) tekanan darah dapat diklasifikasikan

sebagai berikut :

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
22

Tabel 4.1 klasifikasi derajat hipertensi


no kategori sistolik diastolik

1 Normal 120-130 80-85

2 Normal tinggi 130-135 85-90

3 Hipertensi stadium 1 140-159 90-99

4 Hipertensi stadium 2 160-179 100-109

5 Hipertensi stadium 3 >180 >110

2.2.4 Patofisiologi

Tekanan arteri sistemik merupakan hasil dari perkalian cardiac output

(curah jantung) dengan total tahanan perifer. Cardiac output (curah jantung)

diperoleh dari perkalian antara stroke volume dengan heart rate (denyut jantug).

Pengaturan tahanan perifer dipertahankan oleh sistem saraf otonom dan sirkulasi

hormon. Empat sistem kontrol yang berperan dalam mempertahankan tekanan

darah antara lain sistem baroreseptor arteri, pengaturan volume cairan tubuh,

sistem renin angiotensin dan autoregulasi vaskular (Udjianti, 2010).

Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah

terletak di vasomotor pada medulla diotak. Pusat vasomotor ini bermula jaras

saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah korda spinalis dan keluar dari kolumna

medulla spinalis ganglia simpatis di toraks dan abdomen. Rangsangan pusat

vasomotor dihantarkan dalam bentuk implus yang bergerak kebawah melalui

sistem saraf simpatis ke ganglia simpatis. Titik neuron preganglion melepaskan

asetilkolin, yang akan merangsang serabut saraf paska ganglion ke pembuluh

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
23

darah, dimana dengan dilepaskannya norepinefrin mengakibatkan konstriksi

pembuluh darah (Padila, 2012).

Berbagai faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi

respon pembuluh darah terhadap rangsangan vasokontriksi. Individu dengan

Hipertensi sangat sensitif terhadap norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan

jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi (Padila, 2012).

Banyak faktor diduga memegang peranan dalam genesis Hipertensi seperti

yang sudah dijelaskan dan faktor psikis, sistem saraf, ginjal, jantung pembuluh

darah, kortikosteroid, katekolamin, angiotensin, sodium, dan air (Syamsudin,

2011).

Sistem saraf simpatis merangsang pembuluh darah sebagai respon

rangsang emosi, kelenjar adrenal juga terangsang, mengakibatkan tambahan

aktivitas vasokontriksi. Medulla adrenal mensekresi epinefrin, yang menyebabkan

vasokontriksi. Korteks adrenal mensekresi kortisol dan steroid lainnya, yang dapat

memperkuat respon vasokonstriktor pembuluh darah (Padila, 2012).

Vasokonstriksi yang mengakibatkan penurunan aliran ke ginjal,

menyebabkan pelepasan rennin. Rennin merangsang pembentukan angiotensin I

yang kemudian diubah menjadi angiotensin II, suatu vasokonstriktor kuat, yang

pada gilirannya merangsang sekresi aldosteron oleh korteks adrenal. Hormon ini

menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal, menyebabkan

peningkatan volume intra vaskuler. Semua faktor ini cendrung mencetuskan

keadaan Hipertensi (Padila, 2012).

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
24

2.2.5 Manifestasi Klinis

Menurut Aspiani, (2014) seseorang yang menderita hipertensi terkadang

tidak menampakkan gejala hingga bertahun-tahun. Gejala tidak menunjukan

adanya kerusakan vaskular, dengan manifestasi yang khas sesuai dengan system

organ yang divaskularisasikan oleh pembuluh darah bersangkutan.

Perubahan patologis pada ginjal dapat bermanifestasi sebagai nokturia

(peningkatan urinasi pada malam hari) dan azetoma (peningkatan nitrogen urea

darah dan kreatinin). Pada pemeriksaan fisik, tidak dijumpai kelainan apapun

selain tekanan darah yang tinggi, tetapi dapat pula ditemukan perubahan pada

retina, seperti perdarahan, eksudat, penyempitan pembuluh darah, dan pada kasus

berat edema pupil (edema pada diskus optikus).

Menurut Aspiani (2014) keterlibatan pembuluh darah otak dapat

menimbulkan stroke atau serangan iskemik transien (transient ischemic attack /

TIA) yang bermanifestasi sebagai paralisis sementara pada satu sisi (hemiplagia)

atau gangguan tajam penglihatan.

Menurut Jennifer (2014) Gejala umum yang ditimbulkan akibat menderita

Hipertensi tidak sama pada setiap orang, bahkan terkadang timbul tanpa gejala.

Secara umum gejala yang dikeluhkan oleh penderita Hipertensi sebagai berikut :

1) Hasil pengukuran tekanan darah yang menunjukan kenaikan pada dua kali

pengukuran secara berurutan sesudah dilakukan pemeriksaan

2) Nyeri kepala oksipital (yang semakin parah pada saat bangun di pagi hari

karena terjadi peningkatan tekanan intraknial); nausea dan vomitus dapat pula

terjadi.

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
25

3) Epitaksis yang mungkin terjadi karena kelainan vaskuler akibat hipertensi.

4) Bruits (bising pembuluh darah yang dapat terdengar di daerah aorta

abdominalis atau arteri karotis, arteri renalis dan femoralis). Bising pembuluh

darah ini disebabkan oleh stenosis atau aneurisma.

5) Perasaan pening, bingung dan keletihan yang disebabkan oleh penurunan

perfusi darah akibat vasokontriksi pembuluh darah.

6) Penglihatan yang kabur akibat kerusakan retina.

7) Nokturia yang disebabkan oeleh peningkatan aliran darah ke ginjal dan

peningkatan filtrasi oleh glumerulus.

8) Edema yang disebabkan oleh peningkatan tekanan kapiler.

Jika terdapat hipertensi sekunder, tanda dan gejala dapat berhubungan dengan

keadaan yang menyebabkannya. Sebagai contoh Sindrom Chusing dapat

menyebabkan obesitas batang tubuh dan striae berwarna kebiruan sedangkan

pasien feokromositoma bisa mengalami sakit kepala, mual, muntah, palpittasi,

pucat dan perspirasi yang sangat banyak.

2.2.6 Pemeriksaan Penunjang

Menurut Udjianti (2010) pemeriksaan penunjang yang dilakukan dalam

pemeriksaan penderita Hipertensi yaitu :

1) Hitung darah lengkap (Complete Blood cells Count) meliputi pemeriksaan

hemoglobin, hematokrit untuk menilai viskositas dan indikator faktor risiko

seperti hiperkoagulabilitas, anemia.

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
26

2) Kimia darah meliputi :

(1) BUN, kreatinin: peningkatan kadar menandakan penurunan perfusi atau

fual renal.

(2) Serum glukosa: hiperglisemia (diabetes mellitus adalah presipitator

hipertensi) akibat dari peningkatan kadar katekolamin.

(3) Kadar kolesterol atau trigliserida: peningkatan kadar mengindikasikan

predisposisi pembentukan plaque atheromtus.

(4) Kadar serum aldosteron: menilai adanya aldosteronisme primer.

Studi tiroid (T dan T): menilai adanya hipertiroidisme yang

berkontribusi terhadap vasokontriksi dan hipertensi.

(5) Asam urat: hiperuricemia merupakan implikasi faktor risiko hipertensi.

3) Elektrolit

(1) Serum potasium atau kalium (hipokalemia mengindikasikan adanya

aldosteronisme atau efek samping terapi diuretik)

(2) Serum kalsium bila meningkat berkontribusi terhadap hipertensi

4) Urine

(1) Analisis urine adanya darah, protein, glukosa dalam urine

(2) mengindikasikan disfungsi renal atau diabetes.

(3) Urine VMA (catecholamine metabolite) : peningkatan kadar

mengindikasikan adanya pheochromacytoma.

(4) Steroid urine : peningkatan kadar mengindikasikan hiperadrenalisme,

pheochromacytoma, atau disfungsi pituaritary, sindrom cushing’s; kadar

renin juga meningkat.

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
27

5) Radiologi

(1) Intra Venous Pyelografi (IVP) : mengidentifikasi penyebab hipertensi

seperti renal pharenchymal disease, urolithiasis, benign prostate

hyperplasia (BPH)

(2) Rognten Thoraks : menilai adanya klasifikasi obstruksi katup jantung,

deposit kalsium pada aorta, dan pembesaran jantung.

6) EKG

(1) Hipertrofi ventrikel kiri

(2) Iskemia atau infark miokard

(3) Peninggian gelombang P

(4) Gangguan konduksi

2.2.7 Penatalaksanaan

Menurut Aspiani (2014) tujuan deteksi dan penatalaksanaan Hipertensi

yaitu menurunkan risiko penyakit kardiovaskuler dan mortalitas serta morbiditas

yang berkaitan. Tujuan terapi adalah mencapai dan mempertahankan tekanan

sistolik dibawah 140 mmHg dan tekanan diastolic dibawah 90 mmHg dan

mengontrol faktor risiko. Hal ini dapat dicapai melalui modifikasi gaya hidup,

atau dengan obat antihipertensi. Penatalaksanaan faktor risiko dilakukan dengan

cara pengobatan secara nonfarmakologi, antara lain :

1) Pengaturan diit

Berbagai studi menunjukan bahwa diet dan pola hidup sehat dan atau

dengan obat-obatan yang menurunkan gejala gagal jantung dan dapat

memperbaiki keadaan hipertrofi ventrikel kiri. Beberapa diet yang dianjurkan :

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
28

(1) Rendah garam, diet rendah garam dapat menurunkan tekanan darah pada

klien Hipertensi. Dengan pengurangan konsumsi garam dapat mengurangi

stimulasi system renin angiotensin sehingga sangat berpotensi sebagai anti

Hipertensi, jumlah asupan natrium yang dianjurkan 50-100 mmol atau

setra dengan 3-6 gram garam perhari.

(2) Diet tinggi kalium, dapat menurunkan tekanan darah tetapi mekanisme

belum jelas. Pemberian kalium secara intravena oleh oksida nitrat pada

dinding vaskuler.

(3) Diet kaya buah dan sayur, dengan memperbanyak konsumsi buah dan

sayur membuat penderita Hipertensi dapat mengurangi makanan yang

banyak mengandung lemak dan natrium sehingga dapat menurunkan

tekanan darah.

(4) Diet rendah kolestrol sebagai pencegah terjadinya jantung koroner.

Makanan yang tinggi lemak dapat mengakibatkan penyempitan pembuluh

darah (aterosklerosis) dan menyebabkan penyakit jantung koroner.

2) Penurunan berat badan

Mengatasi obesitas, pada sebagian orang, dengan cara menurunkan berat

badan mengurangi tekanan darah, kemudian dengan mengurangi beban kerja

jantung dan volume sekuncup. Pada beberapa studi menunjukkan bahwa

obesitas berhubungan dengan kejadian Hipertensi dan hipertrofi ventrikel kiri.

3) Olahraga

Olahraga teratur seperti berjalan, lari, berenang, bersepeda bermanfaat

untuk menurunkan tekanan darah dan memperbaiki keadaan jantung. Olahraga

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
29

isotonik dapat juga dapat meningkatkan fungsi endotel, vasodilatasi perifer,

dan mengurangi ketekolamin plasma. Olahraga teratur selama 30 menit

sebanyak 3-4 kali dalam satu minggu sangat dianjurkan untuk menurunkan

tekanan darah. Olahraga meningkatkan kadar HDL, yang dapat mengurangi

terbentuknya arterosklerosis akibat Hipertensi.

4) Memperbaiki gaya hidup yang kurang sehat

Berhenti merokok dan tidak mengonsumsi alkohol, penting untuk

mengurangi efek jangka panjang hipertensi karena asap rokok diketahui

menurunkan aliran darah ke berbagai organ dan dapat meningkatkan kerja

jantung.

2.2.8 Komplikasi

Menurut Aspiani (2014), komplikasi Hipertensi. Membiarkan Hipertensi

berarti membiarkan jantung bekerja lebih keras dan membiarkan proses perusakan

dinding pembuluh darah berlangsung dengan lebih cepat. Adapun komplikasi dari

Hipertensi adalah sebagai berikut :

1) Penyakit jantung koroner dan arteri

Ketika usia bertambah lanjut, seluruh pembuluh darah di tubuh akan semakin

mengeras, terutama di jantung, otak dan ginjal. Hipertensi sering diasosiasikan

dengan kondisi arteri yang mengeras ini.

2) Payah jantung

Payah jantung (Congestive heart failure) adalah kondisi di mana jantung tidak

mampu lagi memompa darah yang dibutuhkan tubuh. Kondisi ini terjadi

karena kerusakan otot jantung atau sistem listrik jantung.

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
30

3) Stroke

Hipertensi adalah faktor penyebab utama terjadinya stroke, karena tekanan

darah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pembuluh darah yang sudah

lemah menjadi pecah. Bila hal ini terjadi pada pembuluh darah di otak, maka

terjadi perdarahan otak yang dapat berakibat kematian.

4) Kerusakan ginjal

Hipertensi dapat menyempitkan dan menebalkan aliran darah yang menuju

ginjal, yang berfungsi sebagai penyaring kotoran tubuh. Dengan adanya

gangguan tersebut, ginjal menyaring lebih sedikit cairan dan membuangnya

kembali ke darah.

5) Kerusakan penglihatan

Hipertensi dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah di mata, sehingga

mengakibatkan mata menjadi kabur atau kebutaan.

2.3 KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK DENGAN

NYERI AKUT PADA KLIEN HIPERTENSI

2.2.9 Pengkajian

Pengkajian keperawatan merupakan salah satu dari komponen dari proses

keperawatan yaitu usaha yang dilakukan oleh perawat dalam menggali

permasalahan dari klien meliputi usaha pengumpulan data tentang status

kesehatan seorang klien secara sistemis, menyeluruh, akurat, singkat, dan

berkesinambungan (Padila., 2013).

Pengkajian pada lansia terdiri atas : data dasar (identitas, alamat, usia,

pendidikan, pekerjaan, agama, dan suku bangsa), data bio psiko sosial spiritual

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
31

kultural, lingkungan, status fungsional, fasilitas penunjang kesehatan yang ada,

serta pemeriksaan fisik (Rhosma, 2014).

Pengkajian yang dilakukan antara lain :

1) Identitas

Pada lansia biasanya lebih mengeluh nyeri kepala. Hal itu terjadi karena

pada lansia terjadi perubahan kemunduran biologis dan fungsional tubuh.

Serta dengan kurangnya aktivitas membuat lansia terfokus pada nyeri yang

dirasakan. Dan keterangan lain mengenai identitas pasien seperti nama,

alamat, jenis kelamin, umur, status pernikahan, agama, suku, tingkat

pendidikan, sumber pendapatan, keluarga yang dapat dihubungi, pekerjaan.

2) Riwayat kesehatan

(1) Keluhan utama yang dirasakan saat ini

Pada penderita Hipertensi biasanya yang dikeluhkan yaitu kepala terasa

pusing pada tengkuk, mata berkunang-kunang, aktivitas keseharian

menurun, penglihatan gelap dan kabur, dan jantung terasa berdebar serta

sulit tidur.

(2) Riwayat Penyakit Sekarang

Klien mengeluh pusing kepala dan nyeri pada area tengkuk sejak 3 minggu

yang lalu, nyeri seperti tertimpa benda berat, nyeri bertambah ketika

digunakan untuk banyak aktivitas dan berkurang ketika dibuat tiduran,

dengan skala nyeri 4.

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
32

(3) Keluhan yang dirasakan 3 minggu terakhir

Diketahui bahwasannya Hipertensi bukanlah penyakit yang datang secara

tiba-tiba, maka biasanya sejak beberapa minggu kebelakang. Klien

mengeluh kepala terasa pusing, nyeri pada tengkuk, dan sulit tidur sejak

kurang lebih 3 minggu yang lalu.

(4) Riwayat kesehatan keluarga

Mengkaji beberapa faktor genetik pencetus timbulnya penyakit

kardiovaskuler pada lansia, kaji riwayat stress. Klien menjelaskan

bahwasannya alm. Ayah dari klien mempunyai riwayat Hipertensi sewaktu

hidupnya.

3) Status fisiologis

(1) Postur tubuh belakang lansia, kemungkinan tegap, membungkuk (kifosis),

scoliosis dan lordosis.

(2) Pemeriksaan tanda-tanda vital beserta status gizi yang meliputi suhu,

tekanan darah, nadi, respirasi, berat badan dan tinggi badan, serta periksa

GDA.

(3) Pemeriksaan Fisik (Head to Toe)

a. Kepala : Terdapat sedikit kotoran, rambut beruban, dan terdapat

kerontokan rambut

b. Mata : konjungtiva anemis, sklera berwarna kekuningan karena sudah

lansia, pupil berwarna putih, tidak strabismus, penglihatan kabur

karena ketajaman penglihatan menurun dan biasanya pada lansia yang

mempunyai maalah pada mata cenderung menggunakan kaca mata.

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
33

c. Hidung : mukosa lembab karena bulu-bulu hidung sudah banyak yang

hilang

d. Mulut dan tenggorokan : mukosa bibir kering, indra pengecap

menurun, esophagus melebar, kondisi gigi terdapat 4 gigi geraham

yang ompong dan sulit mengunyah sehingga banyak terjadi

peradangan pada gusi.

e. Telinga : cenderung kurang bersih dan biasanya mengalami

peradangan karena kurangnya perawatan diri, kemungkinan juga ada

lansia yang mengalami gangguan pendengaran.

f. Leher : adanya peningkatan tekanan vena jugularis dan pembesaran

kelenjar tyroid tidak ada, palpasi karotis kuat dan teratur.

g. Dada : bentuk simetis, bunyi jantung regular S1 dan S2 lup dup tidak

terdapat suara nafas tambahan yang abnormal selama tidak ada

penyakit lain yang menyertai.

h. Abdomen : biasanya perut tampak datar, hepar dan lien tidak teraba,

tidak ada nyeri tekan, bunyi usus normal selama tidak ada penyakit

yang menyertai.

i. Genetalia : cenderung kurang bersih, karena kurangnya perawatan diri

pada lansia

j. Ekstremitas : periksa kekuatan otot, rentan gerak, apakah terdapat

deformitas, tremor, odema kaki, luka pada tungkai atau kaki dan alat

bantu.

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
34

k. Integumen : lemak subkutan pada lansia menyusut, kulit kering dan

tipis, rentan terhadap trauma dan iritasi, serta lambat sembuh, periksa

kemungkinan kulit panas, kering, kemerahan, kulit rusak ada lesi /

ulserasi / ulkus.

4) Pengkajian keseimbangan lansia

(1) Perubahan posisi atau gerakan keseimbangan : mengkaji kemampuan

lansia dalam melakukan aktifitas atau tindakan untuk menilai kemampuan

keseimbangan.

(2) Komponen gaya berjalan atau gerakan : mengkaji kemampuan lansia

dalam melakukan gaya berjalan dan gerakan untuk menilai kemampuan

lansia.

5) Pengkajian psikososial lansia

Dilakukan melalui observasi dan wawancara yang meliputi pengkajian

fungsi kognitif, psikomotor serta kontrak dengan realita. Pasien dengan

Hipertensi mungkin merasakan adanya kecemasan yang cukup tinggi apalagi

pada pasien yang mengalami deformitas pada sendi-sendi karena ia merasakan

adanya kelemahan-kelemahan pada dirinya dan merasakan kegiatan sehari-

hari menjadi berubah.

6) Pengkajian emosional lansia

(1) Masalah emosional

Dalam poin ini diberikan beberapa pertanyaan yang menentukan apakah

lansia mengalami gangguan emosional atau tidak.

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
35

Pertanyaan tahap 1 :

a. Apakah klien mengalami susah tidur ? iya

b. Ada masalah atau banyak pikiran ? tidak

c. Apakah klien murung atau meringis sendiri ? tidak

d. Apakah klien sering was-was atau khawatir ? tidak

Pertanyaan tahap 1 ditemukan adanya jawaban IYA sebanyak 1 jawaban,

untuk itu dilanjutkan pada pertanyaan tahap 2.

Pertanyaan tahap 2, dilanjutkan jika jawaban IYA ada 1 atau lebih maka

terdapat masalah emosional

a. Keluhan 3 bulan atau >1 bulan 1 kali dalam 1 bulan ? tidak

b. Ada masalah atau banyak pikiran ? iya

c. Ada gangguan atau masalah dengan orang lain ? tidak

d. Menggunakan obat tidur atau penenang atas anjuran dokter ? tidak

e. Cenderung mengurung diri ? tidak

(2) Skala Depresi Geriatri (SDG)

a. Apakah anda sebenarnya puas dengan kehidupan anda ? Tidak

b. Apakah anda telah banyak meninggalkan kegiatan dan hobby anda ?

Iya

c. Apakah anda merasa kehidupan anda kosong ? Iya

d. Apakah anda sering merasa bosan ? Iya

e. Apakah anda masih memiliki semangat hidup ? Tidak

f. Apakah anda takut bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi pada anda ?

Iya

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
36

g. Apakah anda merasa bahagia untuk sebagian besar hidup anda ? Tidak

h. Apakah anda sering merasa tidak berdaya ? Iya

i. Apakah anda lebih suka tinggal dirumah, daripada pergi keluar untuk

mengerjakan sesuatu yang baru ? Iya

j. Apakah anda merasa mempunyai banyak masalah dengan daya ingat

anda dibandingkan orang lain ? Iya

k. Apakah anda pikir bahwa hidup anda sekarang menyenangkan ? Tidak


l. Apakah anda merasa tidak berharga ? Iya
m. Apakah anda merasa penuh semangat ? Tidak
n. Apakah anda merasa keadaan anda tidak ada harapan ? Iya
o. Apakah anda merasa bahwa orang lain lebih baik keadaannya daripada

anda ? Iya

Interpretasi :

a. Normal : 0-4

b. Depresi ringan : 5-8

c. Depresi sedang : 9-11

d. Deprei berat : 12-15

Klien mengalami depresi berat karena terdapat 10 jawaban IYA.

(3) Tingkat kerusakan intelektual

Untuk mengidentifikasi aspek kognitif lansia, dapat menggunakan

instrument berikut :

a. SPMSQ (Short Portable Mntal Status Quisioner)

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
37

b. MMSE (Mini Mental Status Exam) : menguji aspek kognitif dari

fungsi mental, orientasi, registrasi perhatian dan kalkulasi, mengingat

kembali dan bahasa.

(4) Pengkajian perilaku terhadap kesehatan

Mengkaji tentang kebiasaan klien, pola pemenuhan kebutuhan

nutrisi, pola pemenuhan cairan, pola kebiasaan tidur, pola eliminasi, pola

aktifitas.

a. Indeks KATZ

Penilaian tingkat kemandirian/ketergantungan berdasarkan

kemandirian dalam melaksanakan 6 fungsi yaitu 1) makan, 2) defekasi

(BAK & BAB), 3) berpindah tempat, 4) ke kamar mandi, 5)

berpakaian, dan 6) mandi.

b. Indeks BARTHEL

Identifikasi target Kemandirian dalam aktifitas sehari-hari seperti

makan, minum, berpindah tempat, kebersihan diri, berjalan dijalan

yang datar, berpakaian, mengontrol defekasi, olahraga, dan

pemanfaatan waktu luang.

2.2.10 Diagnosa keperawatan

Diagnosa keperawatan merupakan penilaian klinis terhadap

pengalaman atau respon individu, keluarga, atau komunitas pada masalah

kesehatan, pada resiko masalah kesehatan atau pada proses kehidupan. Diagnosis

keperawatan merupakan bagian vital dalam menentukan asuhan keperawatan yang

sesuai untuk membantu klien mencapai kesehatan yang optimal. Mengingat

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
38

pentingnya diagnosis keperawatan dalam pemberian asuhan keperawatan, maka

dibutuhkan standar diagnosis keperawatan yang dapat diterapkan secara nasional

di Indonesia dengan mengacu pada standar diagnosis internasional yang telah

dibakukan sebelumnya (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2016)

Diagnosa keperawatan yang muncul pada asuhan keperawatan

gerontik dengan Hipertensi menurut buku SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan)

adalah :

1) Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (D.0077)

2) Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri kepala (D.0055)

3) Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gejala penyakit (D.0074)

4) Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi mengenai

penyakit dan terapi (D.0111)

2.2.11 Intervensi keperawatan

Standar Intervensi Keperawatan (SIKI) merupakan rangkaian standar

pelayanan untuk penyelenggaraan praktik keperawatan di Indonesia. Penyusun

standar intervensi keperawatan Indonesia tidak lain merupakan upaya persatuan

perawat nasional Indonesia (PPNI) menetapkan standar dalam pemberian

intervensi bagi klien dalam perencanaan asuhan keperawatan sebagai

implementasi alamat undang-undang nomor 38 tahun 2014 tentang keprawatan

(Tim Pokja SLKI DPP PPNI, 2018).

Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan pada pasien Hipertensi

sesuai dengan diagnosa yang ditetapkan adalah sebagai berikut :

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
39

1) Nyeri akut (D.0077)

Tujuan tingkat nyeri menurun (L.08066), dengan kriteria hasil (Tim Pokja

SLKI DPP PPNI, 2018) :

(1) Keluhan nyeri menurun

(2) Meringis menurun

(3) Sikap protektif menurun

(4) Kesulitan tidur menurun

(5) Frekuensi nadi membaik

Intervensi (I.08238) (Tim Pokja SIKI DPP PPNI, 2018) :

(1) Identifikasi skala nyeri

Rasional : mengetahui tingkatan nyeri yang dialami klien dengan

menggunakan skala nyeri.

(2) Berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi nyeri distraksi dan

relaksasi

Rasional : pengalihan perhatian serta nafas dalam dapat merilekskan badan

dan mengurangi rasa nyeri

(3) Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri

Rasional : informasi yang adekuat dapat menambah wawasan klien tentang

penyakit

(4) Berikan obat anti Hipertensi

Rasional : Dapat menstabilkan tekanan darah dan mengurangi keluhan

klien.

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
40

2) Gangguan pola tidur (D.0055)

Tujuan pola tidur membaik (L.05045), dengan kriteria hasil (Tim Pokja SLKI

DPP PPNI, 2018) :

(1) Keluhan sulit tidur menurun

(2) Keluhan sering terjaga menurun

(3) Keluhan pola tidur berubah menurun

(4) Keluhan istirahat tidak cukup menurun

Intervensi (I.05174) (Tim Pokja SIKI DPP PPNI, 2018) :

(1) Identifikasi pola aktivitas tidur

Rasional : mengetahui adanya perubahan pola aktivitas tidur klien selama

sakit

(2) Identifikasi faktor pengganggu tidur

Rasional : mengetahui faktor penyebab pengganggu tidur klien

(3) Fasilitasi menghilangkan stress sbelum tidur

Rasional : membuat kualitas tidur klien lebih tenang dan nyaman

(4) Lakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan (mis. pijat)

Rasional : membuat klien merasa nyaman dan rileks

(5) Jelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit

Rasional : penjelasan yang adekuat membuat klien dapat mmahami

pentingnya tidur selama sakit

3) Gangguan rasa nyaman (D.0074)

Tujuan status kenyamanan meningkat (L.08064), dengan kriteria hasil (Tim

Pokja SLKI DPP PPNI, 2018) :

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
41

(1) Keluhan tidak nyaman menurun

(2) Gelisah menurun

(3) Rileks meningkat

(4) Keluhan sulit tidur menurun

Intervensi (I.08238) (Tim Pokja SIKI DPP PPNI, 2018) :

(1) Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri

Rasional : dapat mengetahui faktor penyebab timbulnya nyeri

(2) Berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri

Rasional : dapat membantu klien lebih rileks

(3) Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri

Rasional : informasi yang adekuat dapat membuat klien memahami nyeri

4) Defisit pengetahuan (D.0111)

Tujuan tingkat pengetahuan meningkat (L.1211), dengan kritria hasil (Tim

Pokja SLKI DPP PPNI, 2018) :

(1) Perilaku sesuai anjuran meningkat

(2) Kemampuan menjelaskan pengetahuan tentang suatu topic meningkat

(3) Perilaku sesuai dengan pengetahuan meningkat

(4) Persepsi yang keliru terhadap masalah menurun

Intervensi (I.12383) (Tim Pokja SIKI DPP PPNI, 2018) :

(1) Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi

Rasional : mengetahui target kesiapan dan kemampuan klien dalam

menerima informasi

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
42

(2) Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan

Rasional : membuat lebih semangat klien dalam belajar

(3) Berikan kesempatan untuk bertanya

Rasional : memberikan klien dalam menggali informasi mengenai

keshatan

(4) Jelaskan faktor resiko yang dapat mempengaruhi kesehatan

Rasional : informasi yang benar dapat membuat klien memahami materi

yang disampaikan.

2.2.12 Implementasi

Implementasi keperawatan merupakan catatan tentang tindakan yang

diberikan kepada klien. Pencatatan ini mencakup tindakan keperawatan yang

diberikan baik secara mandiri maupun kolaboratif, serta pemenuhan kriteria hasil

terhadap tindakan yang telah direncanakan sesuai dengan intervensi keperawatan

pada klien dengan penderita Hipertensi dengan Nyeri Akut meliputi

pengidentifikasian nyeri, kontrol skala nyeri, dan teknik non farmakologis dalam

mengatasi nyeri. (Hutahaean, 2014).

2.2.13 Evaluasi

Evaluasi keperawatan merupakan langkah terakhir dari proses

keperawatan dengan cara melakukan identifikasi sejauh mana tujuan dari rencana

keperawatan tercapai atau tidak, menandakan keberhasilan dari diagnosis

keperawatan, intervensi, dan implementasinya Nursalam, (2011).

Melakukan evaluasi keperawatan menurut Aspiani, (2014) meliputi :

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
43

1) Evaluasi proses (formatif), dilakukan setiap selesai melaksanakan tindakan

keperawatan yang dituliskan pada catatan keperawatan.

2) Evaluasi hasil (sumatif) dilakukan dengan cara membandingkan respon klien

dengan tujuan yang ditentukan.

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB 3

METODE PENELITIAN

Pada Bab ini akan disajikan mengenai metode penelitian yang berisi

tentang: 1) Rancangan penelitian, 2) Batasan istilah, 3) Partisipan, 4) Lokasi dan

Waktu penelitian, 5) Pengumpulan data, 6) Uji keabsahan Data, 7) Analisa Data,

dan 8) Etik Penelitian.

3.1 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian merupakan hasil akhir dari suatu tahap

keputusan yang dibuat oleh peneliti berhubungan dengan bagaimana suatu

penelitian bisa diterapkan. Rancangan penelitian dapat digunakan sebagai

petunjuk dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian untuk mencapai suatu

tujuan atau menjawab suatu pertanyaan penelitian (Nursalam, 2016).

Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian studi kasus. Penelitian studi kasus ini adalah untuk mengeksplorasi

Asuhan Keperawatan Gerontik dengan Nyeri Akut pada klien Hipertensi di Dusun

Pengaron Desa Pengumbulanadi Tikung Lamongan.

3.2 Batasan Istilah

Batasan istilah atau definisi oprasional adalah mendefinisikan variabel

secara oprasional berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga

memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara

cermat terhadap suatu objek atau fenomena (Swarjana, 2016).

Untuk menghindari kesalahan dalam memahami judul penelitian, maka

peneliti sangat perlu untuk menjelaskan terlebih dahulu tentang “Asuhan

44
LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH
IR
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
45

Keperawatan Gerontik dengan Nyeri Akut pada klien Hipertensi di Dusun

Pengaron Desa Pengumbulanadi Tikung Lamongan.

Adapun penjelasan sekaligus pembatasan istilah untuk masing-masing

variabel adalah sebagai berikut :

3.2.1 Asuhan Keperawatan Gerontik

Asuhan keperawatan klien gerontik yang meliputi pengkajian, menentukan

diagnosis, merencanakan tindakan yang akan dilakukan, implementasi dan tahap

evaluasi yang dilakukan pada Ny. “S” di Dusun Pengaron Desa Pengumbulanadi

Tikung Lamongan.

3.2.2 Hipertensi

Merupakan kondisi dimana tekanan darah dengan nilai sistolik lebih besar

atau sama dengan nilai normal pada penderita Hipertnsi. Dilihat dari tanda yang

muncul yaitu tekanan darah lebih besar atau sama dengan 140 mmHg dan tekanan

diastolik lebih besar atau sama dengan 90 mmHg yang dialami oleh Ny. “S” di

Dusun Pengaron Desa Pengumbulanadi Tikung Lamongan.

3.3 Partisipan

Partisipan atau subjek penelitian adalah bagian dari populasi yang akan

di libatkan dalam penelitian yang merupakan bagian yang represtative dan

mempresentasikan karakter atau ciri-ciri dari populasi (Saparwati, 2012).

Partisipan pada penelitian ini adalah Ny. “S” berusia 67 tahun, suami

dari klien dan anak pertama dari klien yang tinggal di Dusun Pengaron desa

Pengumbulanadi, yang mana klien telah di diagnosa oleh dokter Puskesmas

Tikung mengalami Hipertensi dengan Gangguan Nyeri Akut.

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
46

3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian

Pelaksanaan pengambilan data dimulai dari pengkajian sampai dengan

evaluasi keperawatan yang dilakukan di Dusun Pengaron Desa Pengumbulanadi

Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan pada tanggal 21 Oktober 2019-25

Oktober 2019, diobservasi sebanyak 5 kali kunjungan di tempat tinggal klien.

3.5 Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam

penelitian, data yang diperoleh secara langsung dari subjek penelitian dengan

mengenakan alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek

sebagai sumber informasi yang dicari (Azwar, 2015).

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam menyusun Karya

Tulis Ilmiah dalam Laporan studi kasus, adalah :

3.5.1 Wawancara

Wawancara adalah metode pengumpulan data yang dilakukan denggan cara

berinteraksi, bertanya dan mendengarkan apa yang disampaikan secara lisan oleh

responden atau partisipan.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis wawancara semi

terstruktur, yaitu wawancara yang dilakukan dengan kebebasan bagi pewawancara

untuk mengembangkan pertanyaan tanpa terkait oleh daftar pertanyaan.

Pewawancara dapat mengembangkan pertanyaan sesuai dengan jawaban

partisipan sebelumnya. Meskipun pewawanvcara memiliki acuhan dalam bertanya

yaitu tujuan penelitian, tetapi pertanyaan yang diajukan kepada setiap partisipan

mungkin saja berbeda tingkat kedalamannya sesuai dengan respon partisipan.

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
47

Sehingga metode ini terlihat fleksibel dan memungkinkan untuk mndapatkan data

yang lebih mendalam (Satori, 2013).

Wawancara dilakukan kepada klien dan keluarga yang berada di rumahnya

selama kunjungan yang berisi tentang Hipertensi dan Gangguan nyeri.

Wawancara dengan klien bertujuan untuk menggali informasi terkait dengan

asuhan keperawatan mulai dari tahap pengkajian sampai dengan evaluasi.

Wawancara dengan keluarga klien dimaksudkan untuk menemukan informasi

yang tidak dapat didapatkan saat wawancara dengan klien seperti identitas,

riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat penyakit keluarga

serta psiko, sosio, spiritual,. Saat wawancara peneliti menggunakan alat bantu

buku catatan dan bolpoin sebagai media untuk mencatat pokok-pokok bahasan

yang penting tentang penelitian yang berjudul Asuhan Keperawatan Gerontik

Nyeri Akut pada klien Hipertensi di Dusun Pengaron Desa Pengumbulanadi

Tikung Lamongan.

3.5.2 Observasi

Observasi merupakan kegiatan pengumpulan data melalui pengamatan

langsung terhadap aktivitas responden atau partisipan yang trencana, dilakukan

untuk menentukan status kesehatan pasien, mengidentifikasikan masalah

kesehatan, dan memperoleh data dasar guna menyususn rencana asuhan

keperawatan. Teknik pemeriksaan fisik ada empat teknik yaitu inspeksi, palpasi,

perkusi, dan auskultasi (IPPA) (Sugiyono, 2015).

Penjelasan mengenai teknik-teknik pemeriksaan fisik tersebut adalah

sebagai berikut:

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
48

1) Inspeksi

Proses observasi yang dilaksanakan secara sistematik. Inspeksi dilakukan

dengan menggunakan indra penglihatan, pendengaran, dan penciuman sebagai

alat untuk mengumpulkan data.

2) Palpasi

Teknik pemeriksaan yang menggunakan indra peraba. Tangan dan jari-jari

adalah instrument yang sensitif dan dapat digunakan untuk mengumpulkan

data tentang suhu, turgor, bentuk, kelembapan, vibrasi, dan ukuran.

3) Perkusi

Teknik pemeriksaan dengan mengetuk – ngetuk jari perawat (sebagai alat

untuk menghasilkan suara) ke bagian tubuh pasien yang akan dikaji untuk

membandingkan bagian tubuh yang kiri dengan yang kanan.

4) Auskultasi

Teknik pemeriksaan dengan menggunakan stetoskop untuk mendengarkan

bunyi yang dihasilkan oleh tubuh. Dalam penelitian ini peneliti melakukan

pemeriksaan fisik secara per sistem kepada subjek penelitian menggunakan

teknik inspeksi, palpasi, perkusi dan Auskultasi

3.5.3 Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi menurut Sugiyono, (2016) merupakan suatu metode

pengumpulan data dengan cara mengambil data yang berasal dari dokumen asli.

Dokumen asli tersebut dapat berupa gambar, table atau daftar priksa dan

documenter. Catatan-catatan yang penting dan berhubungan serta dapat

memberikan data-data untuk memecahkan permasalahan dalam penelitian.

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
49

Pada studi kasus ini penelitian didapatkan data klien dari medical record

dan di puskesmas dan di diagnosa dokter Hipertensi yang ada di Puskesmas

Tikung Lamongan.

3.6 Uji Keabsahan

Pengolahan data pada studi kasus menggunakan teknik non-statistik,

yaitu analisis kualitatif yang dapat dilakukan melalui cara naratif induktif yaitu

pengambilan kesimpulan umum berdasarkan hasil-hasil observasi dan wawancara

khusus (Rahardjo, 2017).

Uji keabsahan data dimaksudkan untuk menguji kualitas

data/informasi yang diperoleh sehingga menghasilkan data dengan validitas

tinggi. Disamping integritas penliti (karena peneliti menjadi instrument utama),

uji keabsahan data dilakukan dengan :

3.6.1 Memperpanjang waktu pengamatan Observasi

Memperpanjang masa pengamatan (Prologed Egagement). Memungkinkan

peningkatan drajat kepercayaan dan data yang di kumpulkan, bisa mempelajari

kebudayaan dan dapat menguji informasi dari respondent terhadap peneliti dan

juga kepercayaan dari peneliti sendiri (Saryono, 2010).

Pada studi kasus ini peneliti melakukan obervasi dalam waktu 5 hari untuk

melaksanakan asuhan keperawatan gerontik pada klien Hipertensi dngan Nyeri

Akut di Dusun Pengaron Desa Pengumbulanadi Kecamatan Tikung Kabupaten

Lamongan.

3.6.2 Sumber informasi tambahan menggunakan tiga sumber data (triagulasi)

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
50

Sumber Data Utama Triagulasi Data (Triagulation). Pemeriksaan

keabsahan data yang memanfaatkan suatu yang lain di luar data untuk keperluan

pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut (Rahardjo, 2017).

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan triagulasisumber data dari :

1) Klien yang dimaksud adalaah Ny.”S” yang memberikan informasi tentang

masalah kesehatan yang dialami klien dengan diagnosa Hipertensi.

2) Keluarga klien

Keluarga klien yang tinggal dalam satu rumah memberikan informasi

tambahan tentang penyakit klien dan riwayat penyakit klien yang diderita

klien saat ini.

3) Petugas kesehatan

Yang memberikan informasi tentang penyakit klien adalah perawat desa yang

berada di Pustu Dusun Pengaron Desa Pengumbulanadi Kecamatan Tikung

Kabupaten Lamongan.

3.7 Analisa Data

Analisis data dilakukan sejak peneliti di lapangan, sewaktu

pengumpulan data sampai dengan semua data terkumpul. Analisis data dilakukan

dengan cara mengumpulkan fakta, selanjutnya membandingkan dengan teori yang

ada dan selanjutnya dituangkan dalam opini pembahasan (Rahardjo, 2017).

Teknik analisis yang digunakan dengan cara menarasikan jawaban-

jawaban dari penelitian yang diperoleh dari hasil interpretasi wawancara

mendalam yang dilakukan untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Teknik

analisis digunakan dengan cara observasi oleh peneliti dan studi dokumentasi

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
51

yang menghasilkan data untuk selanjutnya diinterpretasikan oleh peneliti

dibandingkan teori yang ada sebagai bahan untuk memberikan rekomendasi dalam

inetrvensi tersebut. Adapun urutan dalam analisis adalah :

3.7.1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam

penelitian. Data dikumpulkan dari hasil WOD (Wawancara, Observasi, dan

Dokumen). Hasil ditulis dalam bentuk catatan lapangan, kemudian disalin dalam

bentuk transkrip (catatan terstruktur).

3.7.2 Mereduksi Data (Reduction)

Dari hasil wawancara yang terkumpul dalam bentuk catatan lapangan

dijadikan satu dalam bentuk transkrip dan dikelompokan menjadi data subjektif

dan obyektif, dianalisis berdasarkan hasil pemeriksaan diagnostik kemudian

dibandingkan nilai normal. Penyajian data dapat di lakukan dengan tabel, gambar,

bagan maupun teks naratif. Kerahasiaan pasien di jamin dengan jalan

mengaburkan identitas dari responden.

3.7.3 Penyajian Data (Display)

Penyajian data pada studi kasus ini dilakukan dalam bentuk table, gambar,

bagan maupun teks naratif. Kerahasiaan klien di jamin dengan jalan mengaburkan

identitas diri responden (Sulistyaningsih, 2011).

3.7.4 Kesimpulan (Conclusion)

Dari data yang di sajikan, kemudian data di bahas dan di bandingkan

dengan hasil hasil penelitian terdahulu dan secara teoritis dengan perilaku

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
52

kesehatan. Penarikan kesimpulan di lakukan dengan metode induksi. Data yang

dikumpulkan terkait dengan data pengkajian, diagnosis, perencanaan, tindakan

dan evaluasi.

3.8 Etik Peneliti

Menurut Nursalam (2016) Etika penelitian yang mendasari suatu

penelitian dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu prinsip manfaat, prinsip

menghargai hak-hak subjek, dan prinsip keadilan yang meliputi :

3.8.1 Informed Consent (Persetujuan Menjadi Responden)

Merupakan sebuah rangkaian prnyataan yang disepakati dan

ditandatangani oleh subjek penelitian sebelum subjek berpartisipasi dalam

penelitian. Pernyataan ini harus secara eksplisit menyatakan bahwa peneliti akan

menjamin hak-hak dari subjek penelitian selama keterlibatan subjek dalam

penelitian yang dilakukan.

Dalam penelitian ini tidak dilakukan informed consent secara tertulis tetapi

penulis sudah melakukan kontrak secara lisan kepada klien untuk dijadikan

sebagai partisipan dan klien menandatangani lembar yang sudah tersedia dalam

studi kasus ini.

3.8.2 Anonimity (Tanpa nama)

Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan jaminan

dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau

mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan

kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
53

Dalam studi kasus ini, prinsip anonymity dilakukan peneliti dengan

menggunakan inisial Ny.”S” untuk menyebutkan nama pasien.

3.8.3 Cofidentialy (Kerahasiaan)

Prinsip konfidensialitas dan privasi diartikan sebagai suatu usaha

maksimal dari peniliti untuk menjaga kerahasiaan atribut dari subjek yang diteliti

untuk tetap dalam domain pribadi subjek dan bukan berubah menjadi domain

public atau umum. Atribut subjek yang dimaksud dapat berupa identitas subjek,

tempat tinggal subjek, ucapan atu pernyataan yang dikemukakan subjek, dan lain

sebagainya.

Dalam studi kasus ini diterapkan prinsip kerahasiaan dengan mengganti

hanya disebutkan kota/kabupaten dalam alamatnya untuk menjaga kerahasiaan

klien.

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan menyajikan hasil dan pembahasan stadi kasus asuhan

keperawatan keluarga pada klien hipertensi dengan nyeri akut di Dusun Pengaron

Desa Pengumbulanadi Kecamatan Tikung Lamongan yang meliputi tahap

pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi.

4.1 Hasil

4.1.1 Gambaran Lokasi Penelitian

Pengambilan data dilakukan di salah satu daerah di Dusun Pengaron

Desa Pengumbulanadi RT/RW 005/003 yang merupakan salah satu desa berada di

Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan. Di Desa Pengumbulanadi setiap RT

terdiri dari kurang lebih 40 Kepala Keluarga. Batas wilayah Desa

Pengumbulanadi yaitu sebelah utara Dusun Pulo Desa Jotosanur kecamatan

Tikung, sebelah selatan Dusun Bakalanpule Desa Bakalanpule kecamatan Tikung,

sebelah timur Dusun Sarirejo Desa Bakalanpule kecamatan Tikung dan sebelah

barat Dusun Guminingrejo Desa Bakalanpule Kecamatan Tikung.

Desa Pengumbulanadi terletak ± 2,5 km dari pusat Puskesmas Tikung.

Kondisi jalan menuju tempat tinggal klien jalan pedesaan dengan kondisi jalan

yang berlubang dan bebatuan.

4.1.2 Pengkajian (21 Oktober 2019 : Pukul 09:00 WIB)

1) Identitas Klien

Nama : Ny. S, Alamat : Dusun Pengaron Desa Pengumbulanadi RT/RW

005/003 Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan, Jenis kelamin : Perempuan,

54
LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
55

Umur : 67 tahun (Old), Status : Menikah, Agama : Islam, Suku : Jawa, Tingkat

pendidikan : Tamat SD. Keluarga yang dapat dihubungi : Saudara dan

Anaknya, Riwayat pekerjaan : Petani

2) Riwayat Kesehatan

(1) Keluhan utama

Klien mengatakan pusing kepala dan nyeri pada tengkuk terus menerus

sejak 3 minggu yang lalu. Nyeri dirasakan seperti tertimpa beban berat,

nyeri paling dirasakan ketika setelah digunakan untuk banyak aktivitas dan

berkurang ketika digunakan untuk istirahat dengan skala nyeri 4.

(2) Riwayat Penyakit Sekarang

Klien mengeluh pusing kepala dan nyeri pada area tengkuk sejak 3 minggu

yang lalu, nyeri seperti tertimpa benda berat, nyeri bertambah ketika

digunakan untuk banyak aktivitas dan berkurang ketika dibuat tiduran.

(3) Keluhan yang dirasakan 3 minggu terakhir

Diketahui bahwasannya Hipertensi bukanlah penyakit yang datang secara

tiba-tiba, maka biasanya sejak beberapa minggu kebelakang. Klien

mengeluh kepala terasa pusing, nyeri pada tengkuk, dan sulit tidur sejak

kurang lebih 3 minggu yang lalu.

(4) Riwayat kesehatan keluarga

Klien mengatakan bahwasannya alm. Ayah dari klien mempunyai riwayat

Hipertensi sewaktu hidupnya. Klien menjelaskan bahwaannya dirinya

menderita Hipertensi sejak 1 tahun yang lalu dan berobat ke puskesmas

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
56

dan mengikuti check up di poli lansia yang ada di desa. Klien mendapat

terapi obat Amilodipine 5 mg/24 jam.

3) Status Fisiologis

(1) Postur tulang belakang lansia : Membungkuk

(2) TTV dan status gizi, suhu : 37,5°C, tekanan darah : 170/100 mmHg, nadi :

85 x/menit, respirasi : 20 x/menit, berat badan : 60kg, tinggi badan : 150cm,

status gizi : baik (20)

4) Pemeriksaan fisik (Head To Toe)

(1) Kepala

Rambut beruban, distribusi tidak merata, tidak ada ketombe, tidak ada lesi,

terdapat kerontokan rambut.

(2) Mata

Konjungtiva anemis, sklera kekuningan, tidak strabismus, terdapat gambaran

tipis pembuluh darah, pengelihatan kabur karena ketajaman penglihatan mulai

menurun, tidak ada peradangan, tidak ada riwayat katarak, keluhan

pengelihatan kabur.

(3) Hidung

Bentuk simetris, tidak ada sianosis, tidak ada gangguan penciuman, tidak ada

gangguan peradangan, terdapat sedikit kotoran.

(4) Mulut dan tenggorokan

Mulut relatif bersih, mukosa lembab, tidak ada peradangan/stomatitis, gigi

ompong 4 buah pada gigi geraham, tidak ada ruam gusi, mengalami kesulitan

mengunyah.

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
57

(5) Telinga

Telinga bersih, terdapat sedikit serumen, tidak ada peradangan, memiliki

gangguan pendengaran.

(6) Leher

Tidak ada pembesaran thyroid, dan tidak ada kaku kuduk

(7) Dada

Bentuk dada normal chest, tidak ada retraksi, wheezing dan ronchi tidak ada,

suara jantng S1 S2 normal.

(8) Abdomen

Bentuk datar, bising usus 20x/menit, tidak terdapat nyeri tekan, tidak ada

massa/tumor.

(9) Genetalia

Relatif ersih, tidak terdapat lesi, tidak terdapat hernia dan hemoroid

(10) Ekstermitas

Kekuatan otot 4, postur tubuh membungkuk (normal), rentang gerak terbatas,

tidak tremor, tidak odem, klien berjalan dengan hati-hati tanpa menggunakan

alat bantu berjalan.

5) Hubungan dengan orang lain di luar rumah

Klien mampu berinteraksi dengan baik dengan orang lain dirumah, saling

membantu saat yang lain dalam kesulitan.

6) Kebiasaan lansia berinteraksi ke tetangga

Klien sering berkunjung kerumah tetangga, sering membantu tetangga yang

lain.

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
58

5) Pengkajian Keseimbangan Lansia

(1) Perubahan posisi atau gerakan keseimbangan : Klien mampu mengikuti

perintah.

a. Bangun dari kursi: Klien bangun dari duduk dengan satu kali gerakan

b. Duduk ke kursi: Klien tidak menjatuhkan diri ke kursi, duduk di tengah

kursi dan klien duduk dengan seimbang.

c. Menahan dorongan pada sternum: Klien duduk ataspun bangun dari

kursi tidak terlihat bagian sternum.

d. Menggerakkan kaki, memegang obyek untuk dukungan, kaki tidak

menyentuh sisi-sisinya: Klien menggerakkan kaki dan memegang obyek

untuk dukungan kaki menyentuh sisinya.

e. Mata tertutup: Saat mata klien tertutup, badannya masih seimbang.

f. Perputaran Leher: Saat memutar leher sampai menutup mata klien masih

seimbang.

g. Gerakan menggapai sesuatu: Klien dapat menggapai benda dan tidak

terjatuh.

h. Membungkuk: Klien mampu mengambil benda dan memegang tembok

untuk berdiri lagi.

(2) Komponen gaya berjalan atau gerakan : Mampu berjalan dengan baik

a. Minta klien untuk berjalan pada tempat yang ditentukan, apakah

klien dapat berjalan ragu-ragu, tersandung, memegang obyek

untuk dukungan: Klien bisa berjalan pada garis yang

diperintahkan tanpa memegang obyek sebagai dukungan.

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
59

b. Ketinggian langkah kaki (mengangkat kaki pada saat melangkah):

Saat berjalan klien sedikit menggeser atau menyeret kaki.

c. Kontinuitas langkah kaki: Saat klien berjalan antara kaki kanan

dan kiri tidak konsisten untuk sama-sama mengangkat.

d. Kesimetrisan langkah: Langkah tidak simetris, panjang langkah

tidak sama.

e. Penyimpangan jalur pada saat berjalan: Klien berjalan lurus

f. Berbalik: Klien berhenti sebelum berbalik, jalan sempoyongan

dan berbalik dengan memegang objek.

6) Pengkajian Psikososial Lansia

(1) Hubungan dengan orang lain: Klien mampu berinteraksi dengan baik.

(2) Frekuensi kunjungan keluarga: Keluarga klien berkunjung ketika ada acara

penting.

(3) Kebiasaan lansia berinteraski: Klien selalu berinteraksi dengan berkunjung

ke rumah tetangga.

7) Pengkajian emosional lansia

Klien diberikan beberapa pertanyaan yang menentukan apakah lansia

mngalami gangguan emosional atau tidak.

Pertanyaan tahap 1 :

e. Apakah klien mengalami susah tidur ? iya

f. Ada masalah atau banyak pikiran ? tidak

g. Apakah klien murung atau meringis sendiri ? tidak

h. Apakah klien sering was-was atau khawatir ? tidak

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
60

Pertanyaan tahap 1 ditemukan adanya jawaban IYA sebanyak 1 jawaban,

untuk itu dilanjutkan pada pertanyaan tahap 2.

Pertanyaan tahap 2, dilanjutkan jika jawaban IYA ada 1 atau lebih maka

terdapat masalah emosional

f. Keluhan 3 bulan atau >1 bulan 1 kali dalam 1 bulan ? tidak

g. Ada masalah atau banyak pikiran ? iya

h. Ada gangguan atau masalah dengan orang lain ? tidak

i. Menggunakan obat tidur atau penenang atas anjuran dokter ? tidak

j. Cenderung mengurung diri ? tidak

8) Skala Depresi Geriatri (SDG)

a. Apakah anda sebenarnya puas dengan kehidupan anda ? Tidak

b. Apakah anda telah banyak meninggalkan kegiatan dan hobby anda ? Iya

c. Apakah anda merasa kehidupan anda kosong ? Iya

d. Apakah anda sering merasa bosan ? Iya

e. Apakah anda masih memiliki semangat hidup ? Tidak

f. Apakah anda takut bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi pada anda ? Iya

g. Apakah anda merasa bahagia untuk sebagian besar hidup anda ? Tidak

h. Apakah anda sering merasa tidak berdaya ? Iya

i. Apakah anda lebih suka tinggal dirumah, daripada pergi keluar untuk

mengerjakan sesuatu yang baru ? Iya

j. Apakah anda merasa mempunyai banyak masalah dengan daya ingat anda

dibandingkan orang lain ? Iya

k. Apakah anda pikir bahwa hidup anda sekarang menyenangkan ? Tidak


l. Apakah anda merasa tidak berharga ? Iya

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
61

m. Apakah anda merasa penuh semangat ? Tidak


n. Apakah anda merasa keadaan anda tidak ada harapan ? Iya
o. Apakah anda merasa bahwa orang lain lebih baik keadaannya daripada

anda ? Iya

Interpretasi :

e. Normal : 0-4

f. Depresi ringan : 5-8

g. Depresi sedang : 9-11

h. Deprei berat : 12-15

Klien mengalami depresi berat karena terdapat 10 jawaban IYA.

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
62

9) Tingkat kerusakan intelektual

(1) SPMSQ (Short Portable Mental Status Quisioner)

Tabel 4.2 Pengkajian SPMSQ (Short Portable Mental Status Quisioner)


pada Ny.”S” yang mengalami Hipertensi dengan Nyeri Akut di
Dusun Pengaron Desa Pengumbulanadi Kecamatan Tikung
Lamongan Tahun 2019.

Benar Salah No Pertanyaan


1 2 3 4
√ 1 Tanggal berapa hari ini ?
√ 2 Hari apa sekarang ?
√ 3 Apa nama tempat ini ?
√ 4 Dimana alamat anda ?
√ 5 Berapa umur anda ?
√ 6 Kapan anda lahir?
√ 7 Siapa presiden Indonesia ?
√ 8 Siapa presiden Indonesia sebelumnya ?
√ 9 Siapa nama ibu anda ?
√ 10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari
setiap angka baru, secara menurun?
JUMLAH SALAH

Interpretasi:

Hasil pengkajian didapatkan salah 1, fungsi intelektual utuh

Salah 0-3 : Fungsi intelektual utuh

Salah 4-5 : Fungsi intelektual kerusakan ringan

Salah 6-8 : Fungsi intelektual kerusakan sedang

Salah 9-10 : Fungsi intelektual kerusakan berat

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
63

(2) Identifikasi aspek kognitif

(1) MMSE (Mini Mental Status Exam)

Tabel 4.3 Pengkajian MMSE (Mini Mental Status Exam) pada Ny.”S” yang
mengalami Hipertensi dengan Nyeri Akut di Dusun Pengaron Desa
Pengumbulanadi Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan Tahun
2019.
No Aspek Nilai Nilai Kriteria
Kognitif Max Klien
1 Orientasi 5 5 Menyebutkan dengan benar:
Tahun: 2019
Musim: Panas
Tanggal: 21
Hari: Senin
Bulan: Oktober
2 Orientasi 5 5 Di mana sekarang kita berada?
Negara: Indonesia
Propinsi: Jawa Timur
Kabupaten/kota: Lamongan
Kecamatan: Tikung
Desa: Pengumbulanadi
Dusun: Pengaron
3 Registrasi 3 3 Sebutkan 3 nama obyek (missal: kursi,
meja, kertas), kemudian ditanyakan
kepada klien:
1. Kursi 2. Meja 3. Kertas
4 Perhatian 5 5 Meminta klien berhitung mulai dari 100
&kalkulasi kemudian kurangi 7 sampai tingkat 5
Jawaban:
1) 93
2) 86
3) 79
4) 72
5) 65
5 Mengingat 3 3 Minta klien untuk mengulangi ketiga
obyek pada poin ke-2 (tiap poin nilai 1)
1.Kursi 2. Kursi 3. Kertas
6 Bahasa 9 9 Menanyakan pada klien tentang benda
(sambil menunjukkan benda tersebut)
1. Meja 2.Kursi
Minta klien: mengulangi kata berikut:
“tidak ada, dan, jika, atau, tetapi”
Klien
menjawab:

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
64

Minta klien untuk mengikuti perintah


berikut yang terdiri dari 3 langkah.
Ambil kertas di tangan anda, lipat dua
dan taruh di lantai
jawaban :
1. Bisa mengambil kertas
2. Bisa melipat kertas
3. Bisa menaruh dilantai
Perintah pada klien untuk hal berikut :

(bila aktivitas sesuai perintah nilai 1


poin) “tutup mata anda”
Perintahkan kepada klien untuk menulis
kalimat dan menyalin gambar
Total nilai 30 30

Interpretasi hasil :

24-30 : Tidak ada gangguan kognitif

18-23 : Gangguan kognitif sedang

0-17 : Gangguan kognitif berat

Klien mampu mengingat apa yang kita tanya dan klien mampu menjawab dengan

benar. skor 24-30 tidak ada gangguan kognitif.

(3) Pengkajian Perilaku Terhadap Kesehatan

(1) Pola pemenuhan kebutuhan nutrisi

Klien mengatakan makan 3 kali sehari dengan komposisi nasi, sayur, lauk

(sering makan cumi-cumi, udang) dan habis ½ porsi, makanan tambahan

kadang-kadang dihabiskan, makan gorengan.

(2) Pola pemenuhan kebutuhan cairan

Klien mengatakan minum >3gelas sehari, jenis minuman biasanya air

putih.

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
65

(3) Pola kebiasaan tidur

Klien mengatakan tidur malam hanya 4-6 jam. Klien mengatakan tidurnya

sering terbangun biasanya 5 kali, klien jarang tidur siang, kegiatan klien

diwaktu luang biasanya kegiatan keagamaan.

(4) Pola eliminasi Alvi

Klien mengatakan BAB dengan frekuensi 1 kali sehari, konsistensi lembek,

tidak ada gangguan BAB.

(5) Pola eliminasi uri

Klien mengatakan BAK dengan frekuensi 4-6 kali sehari, warna urine

kuning jernih, tidak gangguan BAK.

(6) Pola aktivitas (kegiatan produktif lansia yang sering dilakukan)

Klien mengatakan aktivitas yang sering dilakukan biasanya dengan

berkebun.

(7) Pola pemenuhan kebersihan diri

Klien mengatakan mandi 2 kali sehari, menggunakan sabun, sikat gigi 2

kali sehari dengan menggunakan pasta gigi, ganti pakaian biasanya >2 kali

sehari, keramas 1 kali seminggu menggunakan shampo.

(8) Pengkajian Lingkungan

a. Pemukiman

a) Luas bangunan :-

b) Bentuk bangunan : Rumah

c) Jenis bangunan : Permanen

d) Atap rumah : Genting

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
66

e) Dinding : Tembok

f) Lantai : Plester (Semen)

g) Kebersihan lantai : Baik

h) Ventilasi : <15% luas lantai

i) Pencahayaan : Baik

j) Pengaturan dan penataan perabot : Baik

k) Kelengkapan alat rumah tangga : Lengkap

b. Sanitasi

a) Penyediaan air bersih (MCK) : Sumur

b) Penyedian air minum : Air rebus

c) Pengelolaan jamban : Pribadi

d) Jenis jamban : Leher angsa

e) Jarak jamban dengan sumber air : >10 meter

f) Sarana pembuangan air limbah (SPAL) : Lancar

g) Pengelolaan sampah : Dibakar

h) Polusi udara : Rumah tangga

i) Pengelolaan binatang pengerat : Tidak ada

c. Fasilitas

a) Peternakan : Ada (ayam)

b) Perkebunan : Ada (padi, jagung, kedelai)

c) Sarana olahraga : Tidak ada

d) Sarana berkumpul : Ada (luas 2×1 m²)

e) Sarana hiburan : Ada (televisi)

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
67

f) Sarana ibadah : Ada (mushola)

d. Keamanan

a) Sistem keamanan lingkungan : Ada (pos kampling)

b) Penanggulangan kebakaran : Tidak ada

c) Penanggulangan bencana : Tidak ada

e. Transportasi

a) Kondisi jalan menuju tempat tinggal lansia : Rata

b) Jenis transportasi yang dimiliki : Motor

c) Kemampuan menjangkau transportasi umum: Dibantu

f. Komunikasi

a) Sarana komunikasi : Ada (handphone)

b) Alat komunikasi yang digunakan : Handphone

c) Cara penyebaran informasi : Langsung

(4) Pengkajian Kemandirian Pada Aktivitas Sehari-Hari

(1) Indeks KATZ

Tabel 4.4 Tingkat Kemandirian Pada Aktivitas Sehari-Hari Menggunakan


Indeks KATZ Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Ny. S yang
Mengalami Hipertensi dengan Nyeri Akut di Dusun Pengaron
Desa Pengumbulanadi Kecamatan Tikung Kabupaten
Lamongan Pada Tahun 2019
SKOR KRITERIA
A Kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, ke kamar
kecil, berpakaian dan mandi
B Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali satu
dari fungsi tersebut
C Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali
mandi, dan satu fungsi tamban
D Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali
mandi, berpakaian dan satu fungsi tambahan
E Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali
mandi, berpakaian, ke kamar kecil dan satu fungsi tambahn

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
68

F Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali


mandi, berpakaian, ke kamar kecil, berpindah dan fungsi tambahan

G Ketergantungan paada 6 fungsi tersebut


Lain- Ketergantungan pada sedikitnya 2 fungsi, tetapi tidak dapat
lain diklasifikasikan sebagai C,D, E atau F

(5) Indeks Barthel

Tabel 4.5 Tingkat Kemandirian Pada Aktivitas Sehari-Hari Menggunakan


Indeks BARTHEL Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Ny. S yang
Mengalami Hipertensi dengan Nyeri Akut di Dusun Pengaron
Desa Pengumbulanadi Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan
Pada Tahun 2019
No JENIS AKTIVITAS NILAI PENILAIAN
BANTUAN TOTAL
1 Makan 5 10 10
2 Minum 5 10 10
3 Berpindah dari kursi roda ke 5-10 15 10
tempat tidur dan sebaliknya
4 Kebersihan diri: cuci muka, 0 5 5
menyisir,mencukur, toileting
(aktivitas di kamar mandi)
5 Mandi 5 10 10
6 Berjalan di jalan yang datar 5 15 10
7 Jika tidak mampu berjalan, 0 5 5
lakukan dengan kursi roda
8 Naik turun tangga 5 10 5
9 Berpakaian, termasuk 5 10 10
mengenakan sepatu (alas
kaki)
10 Mengontrol defekas 5 10 10
11 Mengontrol berkemih 5 10 10
12 Olahraga/latihan 5 10 5
13 Rekreasi/pemanfaatan waktu 5 10 10
luang
Jumlah 110
Interpretasi:
0-60 : Ketergantungan penuh
65-125 : Ketergantungan ringan
130 : Ketergantungan mandiri

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
69

(6) Pengkajian Tingkat Depresi Lansia

Tabel 4.6 Tingkat Depresi Lansia Menggunakan Inventaris Depresi Beck


(IDB) Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Ny. S yang
Mengalami Hipertensi dengan Nyeri Akut di Dusun Pengaron
Desa Pengumbulanadi Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan
Pada Tahun 2019
No SKOR URAIAN
A Kesedihan
3 Saya sangat sedih/tidak bahagia di mana saya tak dapat
menghadapinya
2 Saya galau/sedih sepanjang waktu dan saya tidak dapat
keluar darinya
1 Saya merasa sedih atau galau
0 Saya tidak merasa sedih
B Pesimisme
3 Saya sangat sedih,tidak bahagia di mana saya tak dapat
menghadapinya
2 Saya galau/sedih sepanjang waktu dan saya tidak dapat
keluar
1 Saya merasa sedih atau galau
0 Saya tidak merasa sedih
C Rasa Kegagalan
3 Saya merasa benar-benar gagal sebagai orang tua
(suami/istri)
2 Bila melihat kehidupan ke belakang, semua yang dapat
saya lihat hanya kegagalan
1 Saya merasa telah gagal melebihi orang pada umumnya
0 Saya tidak merasa gagal
D Ketidakpuasan
3 Saya tidak puas dengan segalanya
2 Saya tidak mendapat kepuasan dari apapun
1 Saya tidak menyukai cara yang saya gunakan
0 Saya tidak merasa tidak puas
E Rasa Bersalah
3 Saya merasa seolah–olah sangat buruk atau hak berharga
2 Saya merasa sangat bersalah
1 Saya merasa buruk atau tak berharga sebagai bahan dari
waktu yang baik
0 Saya tidak merasa benar-benar bersalah
F Tidak Menyukai Diri Sendiri
3 Saya benci diri saya sendiri
2 Saya muak dengan diri saya sendiri
1 Saya tidak suka dengan diri saya sendiri
0 Saya tidak merasa kecewa dengan diri sendiri

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
70

G Membahayakan Diri Sendiri


3 Saya akan membunuh diri saya sendiri jika saya
mempunyai kesempatan
2 Saya mempunyai rencana pasti tentang tujukan bunuh diri
1 Saya merasa lebih baik mati
0 Saya tidak mempunyai pikiran–pikiran mengenai
membahayakan diri
H Menarik Diri Dari Sosial
3 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain
dan tidak peduli pada mereka semuanya
2 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain
dan mempunyai sedikit perasaan pada mereka
1 Saya kurang minat pada orang lain dari pada sebelumnya
0 Saya tidak kehilangan minat pada orang lain
I Keragu–Raguan
3 Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali
2 Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat
keputusan
1 Saya berusaha mengambil keputusan
0 Saya membuat keputusan yang baik
J Perubahan Gambaran Diri
3 Saya merasa bahwa saya jelek atau tampak menjijikkan
2 Saya merasa bahwa ada perubahan–perubahan yang
permanen dalam penampilan saya ini membuat saya tak
menarik
1 Saya khawatir bahwa saya tampak tua atau tak menarik
0 Saya tidak merasa bahwa saya tampak lebih buruk daripada
sebelumnya
K Kesulitan Kerja
3 Saya tidak melakukan kerja sama sekali
2 Saya telah mendorong diri saya sendiri dengan keras untuk
melakukan sesuatu
1 Saya memerlukan upaya tambahan untuk memulai
melakukan sesuatu
0 Saya dapat bekerja kira–kira sebaik sebelumnya
L Keletihan
3 Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu
2 Saya merasa lelah untuk melakukan sesuatu
1 Saya merasa lelah dari yang biasanya
0 Saya tidak merasa lebih lelah dari biasanya
M Anoreksia
3 Saya tidak lagi mempunyai nafsu makan sama sekali
2 Nafsu makan saya sangat memburuk sekarang
1 Nafsu makan saya tidak sebaik sebelumnya
0 Nafsu makan saya tidak buruk dari biasanya

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
71

PENILAIAN
0–4 Depresi tidak ada atau minimal
5–7 Depresi ringan
8–15 Depresi sedang
16+ Depresi berat

Keterangan:

Ny. S dilakukan pemeriksaan tingkat depresi lansia dengan

mendapat skore 3 artinya dalam kategori Depresi Tidak Ada atau Minimal.

(7) Pengkajian Fungsi Sosial Lansia

Tabel 4.7 Pengkajian Fungsi Sosial Lansia Menggunakan APGAR keluarga


dengan Lansia Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Ny. S yang
Mengalami Hipertensi dengan Nyeri Akut di Dusun Pengaron
Desa Pengumbulanadi Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan
Pada Tahun 2019
No URAIAN FUNGSI SKOR
1 Saya puas bahwa saya dapat kembali Adaption 2
pada keluarga (teman–teman)saya
untuk membantu pada waktu sesuatu
yang menyusahkan saya
2 Saya puas dengan cara keluarga dan Partnership 1
(teman–teman) saya membicarakan
sesuatu dengan saya dan
mengungkapkan masalah dengan saya
3 Saya puas dengan cara keluarga dan Growth 1
(teman–teman) saya menerima dan
mendukung keinginan saya untuk
melakukan aktivitas atau arah baru
4 Saya puas dengan cara keluarga dan Affection 2
(teman–teman) saya mengekspresikan
efek dan berespon terhadap emosi–
emosi saya seperti marah, sedih atau
mencintai
5 Saya puas dengan cara keluarga dan Resolve 2
(teman–teman) saya menyediakan
waktu bersama–sama
PENILAIAN Total skor 8
Pertanyaan–pertanyaan diatas, jika
dijawab:
▪ Selalu : skore 2

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
72

▪ Kadang–kadang : skore 1
▪ Hampir tidak pernah : skore 0

Interpretasi :

Total skor klien 8 artinya disfungsi tidak ada atau minimal.

Mahasiswa yang mengkaji,

Lilis Nur Azizah

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
73

4.1.3 ANALISA DATA

Tabel 4.8 Analisa data Asuhan Keperawatan Gerontik klien Hipertensi dengan
Nyeri Akut di Dusun Pengaron Desa Pengumbulanadi Kecamatan
Tikung Lamongan Tahun 2019.
No Analisa Data Etiologi Problem
1 Ds : Klien mengatakan pusing Agen Pencedera Nyeri Akut (D.0077)
kepala dan nyeri pada tengkuk fisiologis
terus menerus sejak 3 minggu
yang lalu. Nyeri dirasakan
seperti tertimpa beban berat,
nyeri paling dirasakan ketika
setelah digunakan untuk
banyak aktivitas dan berkurang
ketika digunakan untuk
istirahat dengan skala nyeri 4.
Do :
- Klien tampak menyeringai
- Klien tampak gelisah dan
memegang kepala
- Kesadaran komposmentis
- TD : 170/100 mmHg
- N : 85 x/menit
- RR : 20 x/menit
- S : 37,5 ºC
- Skala nyeri 4
2 Ds : klien mengatakan sulit Nyeri Kepala Gangguan pola tidur
tidur, kualitas tidur sering (D.0055)
terbangun pada malam hari
karena merasa tiba-tiba pusing
kepala dan nyeri pada tengkuk.
Do : - Mata tampak merah
- Badan tampak lemah
- Konjungtiva anemis
- Nyeri pada tengkuk
kepala
- kuantitas tidur malam
selama 4 jam.

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
74

4.1.4 DIAGNOSA KEPERAWATAN

Tabel 4.9 Perumusan Diagnosis Asuhan Keperawatan Gerontik klien Hipertensi


dengan Nyeri Akut di Dusun Pengaron Desa Pengumbulanadi
Kecamatan Tikung Lamongan Tahun 2019.
No Diagnosa Kperawatan Problem Etiologi

1 Nyeri Akut berhubungan Nyeri Akut Agen Pencedera


dengan agen pencedera fisik (D.0077)
fisiologis

2 Gangguan pola tidur Gangguan pola tidur Nyeri Kepala


berhubungan dengan nyeri (D.0055)
kepala

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
75

4.1.4 Intervensi

Tabel 4.10 Perencanaan Keperawatan Gerontik Pada Klien Hipertensi dengan Nyeri Akut di Dusun Pengaron Desa Pengumbulanadi
Kecamatan Tikung Laamongan Tahun 2019.
Tgl Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional TTD

1 2 3 4 5 6

21 Nyeri Akut Setelah dilakukan Manajemen nyeri (I.08238) - Mengetahui tingkatan


Oktober berhubungan tindakan keperawatan Observasi : nyeri yang dialami
2019 dengan agen kunjungan rumah selama -Identifikasi skala nyeri klien dengan
pencedera lima kali diharapkan menggunakan skala
fisik nyeri menurun Terapeutik : nyeri.
(L.08066) dengan -Berikan teknik non - Pengalihan perhatian
kriteria hasil : farmakologis untuk serta nafas dalam
mengurangi rasa nyeri dapat merilekskan
K : Skala nyeri (distraksi dan relakasi) badan dan
berkurang (0-1) mengurangi rasa nyeri
A : Klien tampak tenang Edukasi : - Informasi yang
P : Klien tidak mengeluh -Jelaskan penyebab, periode, adekuat dapat
nyeri dan pemicu nyeri menambah wawasan
P : TTV dalam batas klien tentang penyakit
normal Kolaborasi : - Dapat menstabilkan
-Pemberian anti Hipertensi tekanan darah dan
Amilodipine 5 mg/24 jam mengurangi keluhan
klien.

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
76

4.1.6 Implementasi
Tabel 4.11 Implementasi Keperawatan Gerontik pada klien Hipertensi dengan Nyeri Akut di Dusun Pengaron Desa Pengumbulanadi
Kecamatan Tikung Lamongan Tahun 2019.
Diagnosa 21 Oktober 2019 22 Oktober 2019 23 Oktober 2019 24 Oktober 2019 25 Oktober 2019 TTD
Keperawatan
1 2 3 4 5 6 7
Nyeri Akut 09.00 09.00 09.00 09.00 09.00
behubungan Memberikan Menjelasan ulang Mengajarkan Mengkaji skala Mengkaji ulang
dengan agen Penjelasan pada klien pada klien dan teknik distraksi nyeri skala nyeri
pencedera dan keluarga tentang keluarga tentang dengan Respon : Respon :
fisik penyebab nyeri pada penyebab nyeri pada menonton tv Klien bersedia Klien bersedia
Hipertensi Hipertensi Respon : untuk dikaji untuk dikaji skala
Respon : Respon : Klien teralihkan skala nyeri nyeri dengan skor
Klien dan keluarga Klien dan keluarga dari rasa nyeri
dngan skor 3 2
mengerti tentang mengerti tentang 10.00
penyebab nyeri penyebab nyeri 09.30 09.30
Mengobservasi
09.30 09.30 Mengobservasi Mengajarkan
TTV
Mengajarkan teknik Mengkaji ulang TTV teknik relaksasi
Respon : nafas dalam dan
relaksasi nafas dalam skala nyeri Respon :
Klien bersedia distraksi dengan
Respon : Respon : Klien bersedia
untuk menonton tv
Klien mampu Klien bersedia untuk
diobservasi Respon :
melakukan teknik untuk dikaji diobservasi
relaksasi nafas dalam skala nyeri TD : 160/100 Klien mampu
TD : 150/90
10.00 dengan skor 4 mmHg melakukan teknik
mmHg
Mengkaji skala 10.00 N : 85 relaksasi dan
N : 80
nyeri Mengajarkan ulang x/menit distraksi sesuai
x/menit
Respon : teknik relaksasi RR : 18
RR : 20
yang diajarkan
Klien bersedia nafas dalam x/menit 10.00
x/menit

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
77

untuk dikaji skala Respon : S : 36 ºC S : 37,5 ºC Mengobservasi


nyeri dengan skor Klien mampu TTV
4 melakukan teknik Respon :
10.15 relaksasi nafas Klien bersedia
Mengobservasi dalam untuk diobservasi
TTV 10.15 TD : 140/90
Respon : Mengobservasi mmHg
Klien bersedia TTV N : 82 x/menit
untuk diobservasi. Respon : RR : 20
TD : 170/100 Klien bersedia x/menit
mmHg untuk S : 37,5 ºC
N : 85 x/menit diobservasi.
RR : 20 x/menit TD : 170/90
S : 37,5 ºC mmHg
N : 83 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 37,0 ºC

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
78

4.1.7 Evaluasi
Tabel 4.12 Evaluasi Keperawatan Gerontik pada Klien Hipertensi dengan Nyeri Akut di Dusun Pengaron Desa Pengumbulanadi
Kecamatan Tikung Lanongan Tahun 2019.
Diagnosa 21 Oktober 2019 22 Oktober 2019 23 Oktober 2019 24 Oktober 2019 25 Oktober 2019 TTD
Kperawatan
1 2 3 4 5 6 7
Nyeri Akut S : klien S : klien S : Klien S : Klien S : Klien
behubungan mengatakan mengatakan mengatakan mengatakan mengatakan pusing
dengan pusing kepala, pusing kepala, pusing sudah pusing sudah lebih berkurang dan
agen nyeri dirasa ketika nyeri klien berkurang ketika berkurang dan nyeri berkurang.
pencedera seperti tertimpa melakukan digunakan untuk nyeri berkurang. Skala nyeri 2
fisik benda. skala nyeri relaksasi nafas beristirahat dan Skala nyeri 3 O:
4, klien mengeluh dalam, skala nyeri menonton tv, O: TD : 140/90
tidak nyaman 4 nyeri berkurang TD : 150/90 mmHg
O: O: dengan skala mmHg N : 82 x/menit
- TD : 170/100 -TD : 170/90 nyeri 3 N : 80 x/menit RR : 20 x/menit
mmHg mmHg O: RR : 20 S : 37,5 ºC
- N : 85 x/menit -N : 83 -TD : 160/100 x/menit A : Masalah teratasi
- RR : 20 x/menit mmHg S : 37,5 ºC sebagian
x/menit -RR : 20 -N : 85 -wajah P : Lanjutkan
- S : 37,5 ºC x/menit x/menit menyeringai intervensi
Tampak -S : 37,0 ºC -RR : 18 tampak berkurang. -Identifikasi skala
menyeringai dan Tampak x/menit A : Masalah belum nyeri
memegang kepala menyeringai dan -S : 36 ºC teratasi -Monitoring TTV
A : Masalah memegang kepala -wajah P : Lanjutkan
belum teratasi A : Masalah menyeringai intervensi
tampak

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
79

P : Lanjutkan belum teratasi berkurang. -Identifikasi skala


intervensi P : Lanjutkan A : Masalah nyeri
-Jelaskan intervensi belum teratasi -Monitoring TTV
penyebab, -Berikan teknik P : Lanjutkan
periode, dan non farmakologi intervensi
pemicu nyeri untuk mengurangi -Identifikasi skala
-Berikan teknik rasa nyeri nyeri
non farmakologi -Identifikasi skala -Monitoring TTV
untuk nyeri
mengurangi rasa -Monitoring TTV
nyeri
-Identifikasi skala
nyeri
-Monitoring TTV

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
80

4.2 Pembahasan

Bab ini penulis akan membandingkan kesenjangan antara tinjauan pustaka

dengan kasus dalam Asuhan Keperawatan gerontik pada Ny.S yang mengalami

Hipertensi dengan masalah keperawatan Nyeri Akut. Pembahasan ini

mengandung unsur fakta, teori, opini yang dilakukan pada tiap tahapan proses

keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosis keperawatan, intervensi,

implementasi dan evaluasi keperawatan.

4.2.1 Pengkajian

Pengkajian kasus dilakukan pada Ny.S dengan Hipertensi di Dusun

Pengaron Desa Pengumbulanadi Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan,

pengkajian ditemukan klien mengeluh nyeri pada tengkuk kepala kurang lebih

selama tiga minggu yang lalu, dan klien mengeluh susah tidur karena sering

terbangun pada malam hari dikarenakan pusing dan nyeri pada tengkuk kepala

serta hasil pemeriksaan TTV pada klien menunjukkan bahwasannya TD : 170/100

mmHg N : 85 x/menit RR : 20 x/menit S : 37,5 ºC.

Dalam tinjauan pustaka dijelaskan oleh Gusti (2013) mengenai pemeriksaan

fisik pada tanda-tanda vital akan didapatkan tekanan darah lebih dari atau sama

dengan 140/90 mmHg, nadi 80-100 x/menit, pernafasan 18-24 x/menit suhu 36,5-

37,5 ºC. Leher didapatkan tidak terdapat pembesaran tyroid. Thorax tidak

didapatkan penggunaan otot bantu pernafasan, tidak terdapat nyeri dada, dan tidak

terdapat nyeri tekan serta tidak ada suara nafas tambahan.

Data yang telah di kaji pada tahap pengkajian tersebut, penulis menemukan

kesesuaian antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus pada data umum, (meliputi

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
81

nama, alamat, jenis kelamin, umur, status, agama, suku, tingkat pendidikan,

sumber pendapatan, dan riwayat pekerjaan) Keluhan utama, riwayat penyakit

sekarang, riwayat penyakit dahulu, data biologis, serta lingkungan rumah.

Data yang terdapat dalam kasus sesuai dengan yang ada dalam teori.

Tinjauan kasus pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda-tanda vital tekanan darah

170/100 mmHg, nadi 85x/menit, pernafasan 20 x/menit, suhu 37,5 ºC. Leher

tidak mengalami hipertyroid. Thorax tidak terdapat tarikan otot bantu pernafasan,

tidak terdapat nyeri tekan serta tidak ada suara nafas tambahan. Hal itu terjadi

karena pada saat pengkajian klien tidak sedang mencemaskan atau memikirkan

sesuatu yang membuatnya takut. Sehingga pada saat bersamaan ketika system

saraf simpatis merangsang pembuluh darah sebagai respon rangsang emosi, tidak

terjadi peningkatan denyut jantung dan pembuluh darah pada klien.

4.2.2 Diagnosa Keperawatan

Pada diagnosa keperawatan terdapat kesenjangan antara tinjauan pustaka

dengan tinjauan kasus, yang mana pada saat pengkajian ditemukan adanya dua

diagnoa keperawatan yang muncul pada klien yaitu nyeri akut berhubungan

dengan agen pencedera fisik dan gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri

kepala. Sedangkan pada tinjauan pustaka terdapat 4 diagnosa keperawatan yang

kemungkinan muncul pada klien gerontik dengan Hipertensi menurut sumber

buku standar diagnosa keperawatan (SDKI) yaitu :

1) Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (D.0077)

2) Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri kepala (D.0055)

3) Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gejala penyakit (D.0074)

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
82

4) Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi mengenai

penyakit dan terapi (D.0111)

Pada klien Hipertensi dengan diagnosa nyeri akut berhubungan dengan

agen pencerdera fisik terdapat kesesuaian antara tinjauan pustaka dan tinjauan

kasus. Hal ini di sebabkan klien dengan Hipertensi dimana saat tekanan darah

meningkat diatas batas normal baik karena faktor internal maupun faktor eksternal

terjadi kerusakan vaskuler pembuluh darah yang mengakibatkan perubahan

struktur dan penyumbatan pembuluh darah (vasokonstriksi) yang akan

mengganggu sirkulasi darah ke otak dan menyebabkan resistensi pembuluh darah

ke otak meningkat yang dapat memicu terjadinya nyeri kepala, serta dalam

keadaan nyeri kepala dapat memicu seseorang menjadi dalam kondisi yang tidak

nyaman serta dapat memicu pula terjadinya gangguan pola tidur Jenifer, (2011).

Klien dengan Hipertensi akan merasakan nyeri pada kepala bagian

belakang dan terasa berat pada tengkuk dan hal itu dapat mempengaruhi pola

istirahat kiln. Pada saat dilakukan pengukuran tekanan darah, didapatkan tekanan

darah 170/90 mmHg diatas batas normal.

4.2.3 Intervensi Keperawatan

Tinjauan kasus direncanakan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan

yaitu dengan 5 kali kunjungan rumah. Pada tinjauan kasus, intervensi telah

disusun sesuai dengan urutan prioritas diagnosa, yaitu:

1) Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik

2) Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri kepala

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
83

Pada diagnosa Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik ,

intervensi yang diberikan yaitu diantaranya berikan penjelasan kepada klien

tentang penyebab, pemicu dan cara mengatasi nyeri, kemudian anjurkan klien

untuk melakukan teknik relaksasi dengan cara menarik nafas dan dihembuskan

secara pelan-pelan saat dirasa nyeri serta teknik distraksi yaitu dengan melakukan

aktivitas yang disukai klien atau dengan menonton tv ketika dirasa nyeri.

Hal ini diperkuat dari penelitian Kenia, (2013) bahwasannya klien

Hipertensi dengan nyeri akut hal yang harus dilakukan yaitu dengan

memanajemen nyeri tersebut dengan mencegah timbulnya nyeri atau mengurangi

nyeri yaitu dengan teknik distraksi mengalihkan perhatian klien dengan menonton

tv atau aktivitas lain yang disukai klien serta relaksasi dengan nafas dalam yang

dapat dilakukan oleh klien.

Bahwa dengan teknik relaksasi dan distraksi menggunakan relaksasi

autogenik yaitu teknik atau usaha yang sengaja diarahkan pada kehidupan

individu baik psikologis maupun somatik menyebabkan perubahan dalam

kesadaran melalui auto sugesti sehingga tercapailah keadaan rileks.

4.2.2 Implementasi Keperawatan

Pada implementasi keperawatan penulis menemukan kesesuaian

antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus. Pada tinjauan kasus implementasi

dilakukan sesuai dengan intervensi yang dibuat sebelumnya karena tidak ada

masalah lain yang muncul dan klien bersikap kooperatif sehingga implementasi

dapat terlaksana dengan baik.

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
84

Hal tersebut sesuai dengan teori menurut Wilkinson (2012) adalah

: 1) Pertahankan pola tidur, lingkungan yang tenang : membantu pasien lebih

tenang dan saraf menjadi tidak kaku. 2) Batasi aktivitas : dengan sedikit aktivitas

nyeri dapat berkurang. 3) Beri obat anti Hipertensi : penanganan farmakologis

dapat membantu menstabilkan tekanan darah dan mengurangi rasa nyeri. 4)

Pantau Tekanan Darah, ukur pada kedua tangan : memantau tekanan darah klien

setiap hari untuk mencegah terjadinya hipotensi maupun hipertensi.

Pada implementasi keperawatan dilakukan tindakan keprawatan sesuai

dengan tinjauan pustaka atau teori yang sesuai dengan kondisi klien.

4.2.3 Evaluasi Keperawatan

Pada evaluasi keperawatan terjadi kesenjangan antara tinjauan kasus dan

tinjauan pustaka, bahwasannya pada tinjauan pustaka diharapkan masalah

keperawatan dapat teratasi. Sedangkan pada faktanya evaluasi keperawatan

teratasi sebagian.

Evaluasi merupakan tindakan terakhir untuk melengkapi proses

keperawatan yang menandakan keberhasilan dari diagnosis keperawatan,

intervensi, dan implmentasinya, Nursalam, (2011).

Masalah teratasi sebagian dalam hari ke-5 dengan hasil klien mengatakan

pusing lebih berkurang dan nyeri berkurang dan skala nyeri berkurang 2. Evaluasi

yang diharapkan adalah masalah teratasi. Evaluasi dilakukan dengan kunjungan

rumah. Pada kunjungan pertama klien belum memahami penyebab dan faktor

pencetus nyeri. Pada kunjungan kedua klien mengatakan tetap pusing dan nyeri

kepala pada bagian tengkuk dan belum memahami cara mengatasi nyeri. Pada

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
85

kunjungan ketiga dan keempat klien mengatakan nyeri sedikit berkurang dan klien

mengatakan lebih faham tentang penyebab nyeri dan cara mengatasi nyeri. Dan

kunjungan kelima klien mengatakan pusing sudah lebih berkurang tetapi tetap

terasa nyeri jika banyak digunakan untuk aktivitas dan berkurang jika digunakan

untuk istirahat.

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini akan menguraikan tentang kesimpulan dan saran dari hasil proses

Asuhan Keperawatan Gerontik dengan Nyeri Akut pada Klien Hipertensi di

Dusun Pengaron Desa Pengumbulanadi Tikung Lamongan.

5.1 Kesimpulan

Setelah melaksanakan asuhan keperawatan gerontik dengan kasus

Hipertensi mulai dari pengkajian sampai evaluasi, dapat disimpulkan :

5.1.1 Pengkajian

Hasil pengkajian pada tinjauan pustaka dengan tinjauan kasus terdapat

kesesuaian pada pemeriksaan fisik, yang mana dengan bertambahnya usia menjadi

lansia banyak terjadi penurunan fungsi sel dan kelemahan jaringan maupun organ

dalam tubuh.

5.1.2 Diagnosis

Hasil Diagnosis keperawatan terdapat kesenjangan antara tinjauan pustaka

dan tinjauan kasus, dalam tinjauan pustaka terdapat 4 diagnosa keperawatan

sedangkan dalam tinjauan kasus ditemukan 2 diagnosa keperawatan aktual dan 1

diagnosa keperawatan prioritas yaitu nyeri akut. Hal itu terjadi karena pada lansia

tersebut tidak muncul adanya tanda-tanda penyakit baru sehingga tidak

ditemukannya diagnosa keperawatan baru yang sesuai dengan tinjauan pustaka.

86

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
87

5.1.3 Intervensi Keperawatan

Intervensi pada diagnosa keperawatan nyeri akut terjadi kesesuaian antara

tinjauan kasus dan tinjauan pustaka. Hal ini dikarenakan dalam perencanaan kasus

disesuaikan dengan kemampuan perawat dan keluarga. Karena dalam perencanaan

tindakan keperawatan yang dilakukan pada lansia tidak dapat dituntut untuk

menyesuaikan dengan perencanaan perawat, tetapi perawat melakukan

perencanaan dan disesuaikan dengan kemampuan klien atau lansia sendiri.

5.1.4 Implementasi Keperawatan

Tindakan keperawatan klien Hipertensi dengan nyeri akut dilakukan sesuai

dengan rencana yang telah dibuat dan disesuaikan dengan kondisi klien. Tidak

semua perencanaan dapat dilakukan sesuai apa yang sudah direncanakan perawat,

melainkan melihat kembali kondisi dan kemampuan klien dalam tindakan

keprawatan.

5.1.5 Evaluasi Keperawatan

Evaluasi belum didapatkan keberhasilan masalah keperawatan dari

tindakan yang telah dilakukan dengan 5 kali kunjungan rumah, tujuan tidak dapat

tercapai pada kunjungan rumah yang kelima dan didapatkan masalah teratasi

sebagian.

5.1.6 Dokumentasi Keperawatan

Penulis telah melakukan pendokumentasian karya tulis ilmiah asuhan

keperawatan gerontik pada klien Hipertensi dengan nyeri akut di Dusun Pengaron

Desa Pengumbulanadi Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan sesuai dengan

tahapan proses keperawatan meliputi pengkajian, perencanaan tindakan

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
88

keperawatan, melakukan tindakan keperawatan yang telah direncanakan dan

mengevaluasi hasil tindakan keperawatan.

Pendokumentasian yang ditulis diantaranya yaitu catatan perkembangan

klien mulai dari kunjungan rumah yang pertama pada tanggal 21 Oktober 2019

hingga kunjungan rumah pada hari kelima tanggal 25 Oktober 2019. Kemudian

evaluasi hasil dari proses perencanaan pada asuhan keperawatan pada hari kelima,

didapatkan hasil evaluasi masalah teratasi sebagian, dikatakan berhasil apabila

klien tidak mengeluhkan sakit yang dirasakan lagi, dikatakan belum berhasil

apabila masalah klien masih teratasi sebagian, dan tidak berhasilnya sebuah

perencanaan asuhan keperawatan apabila masalah belum teratasi dan tidak ada

prubahan menjadi lebih baik dari klien itu sendiri. Hal itu terjadi karena pada

penderita Hipertensi tidak bisa dilakukan hanya dengan tindakan keperawatan saja

melainkan membutuhkan kolaborasi dengan tim medis lain dalam pengobatan.

5.2 Saran

5.2.1 Bagi Klien dan Keluarga

Diharapkan klien untuk lebih berhati-hati saat beraktivitas, memudahkan

klien untuk memenuhi kebutuhan sesuai kemampuan, keluarga mampu

menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi klien serta temani klien

berbicara agar tidak terfokuskan pada penyebab nyeri.

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
89

5.2.2 Bagi Penulis

Untuk keberhasilan dalam melaksanakan Asuhan Keperawatan diperlukan

kerja sama antara klien dan penulis, hendaknya dalam memberikan Asuhan

keperawatan pada Klien diberikan secara utuh meliputi Bio-Psiko-Sosial.

5.2.3 Bagi Profesi Kesehatan

Diharapkan dapat mengembangkan penelitian yang berguna untuk

memberikan sumbangan atau referensi terhadap profesi keperawatan dalam

memberikan asuhan keperawatan gerontik dengan kasus Hipertensi.

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR PUSTAKA

AHA.Highlights from the (2017) guideline for prevention, detection, evaluation,


and management of high blood pressure in adults.

Aspiani, (2014). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Gangguan


Kardiovaskular Aplikasi NIC & NOC. Jakarta. EGC

Azizah, (2011). Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakarta. Graha Ilmu

Azwar (2015). Reliabilitas dan validitas.Yogyakarta. Pustaka Pelajar

Dewi, (2012). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Yogyakarta. Pustaka Belajar

Triyanto. (2014). Pelayanan Keperawatan Bagi Penderita Hipertensi


Secara Terpadu. Yogyakarta: Graha Ilmu

Gusti, S. (2013). Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta: CV. Trans Info Media.

Herlinah (2013) Dalam Pengendalian Hipertensi Jurnal Keperawatan Volume 1


(2) : 108-115

Hapsari. (2016). Hubungan antara Pengetahuan dengan Perilaku Manajemen


Hipertensi. Jurnal Publikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Irianto, Koes. (2014). ilmu kesehatan masyarakat. Bandung. Alfabet

Jenifer. (2011). Buku Ajar Patofisiologi. Jakarta: EGC.

Jennifer P, Kowalak. (2014). Buku Ajar Patofisiologi. Jakarta. EGC

Kenia, N. M. (2013). Pengaruh Relakasi (Aromaterapi Mawar) terhadap


Perubahan Tekanan Darah pada Lansia Hipertensi. Kediri: STIKES RS
Baptis Kediri.

Kushariyadi, (2011). Asuhan Keperawatan Pada Lanjut Usia. Jakarta. Salemba


Medika

Lita (2017) Faktor Risiko Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Harapan Raya
Pekanbaru Scientia Jurnal Farmasi dan Kesehatan7(2): 159-167

Meridean L, Maas. (2013). terjemahan nursing outcome clacification (NOC) edisi 5


Singapur. Elsevier

Nathalia (2017) pengaruh pemberian jus buah belimbing terhadap perubahan


tekanan darah penderita hipertensi di panti jompo pembangunan nagari
201-206

Novian (2013) Kepatuhan Diit Pasien Hipertensi jurnal kesehatan masyarakat


90
LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
92
volume 1, nomor 9

Nugroho, (2012). Keperawatan gerontik dan geriatrik. Jakarta. EGC

Nursalam, (.2011). Proses dan Dokumentasi Keperawatan, Konsep dan Praktek.


Jakarta: Salemba Medika.

Nursalam (2016). Metodologi Penelitian Ilmu Keprawatan. Jakarta. Salemba


Medika.

Nursalam (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan : Pendekatan Praktis.


Jakarta. Salemba Medika.

Padila, (2012). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta:


Nuhamedika.

Padila, (2013). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Yogyakarta. Nuha Medika.

Prasetyaningrum. (2014). Hipertensi Bukan Untuk Ditakuti. Jakarta. Fmedia

Rahardjo, Mudjia. (2017). Studi Kasus dalam Penelitian Kualitatif: Konsep dan
Prosedurnya. Tersedia : http://repository.uin-malang.ac.id/1104/1/Studi-
kasus-dalam-penelitian-kualitatif.pdf. Tanggal 11 Mei 2020

Saparwati (2012). Studi Fenomenologi: Pengalaman Kepala Ruang Dalam


Mengelola Ruang Rawat di RSUD Ambarawa. Tesis Magister Ilmu
Keperawatan Universitas Indonesia.

Satori (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. Alfabeta

Sugiyono (2015). Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung.


Alfabeta.

Sugiyono (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung.


PT Alfabet.

Susilowati (2018) hubungan pengetahuan, pola makan dan jenis kelamin terhadap
kejadian hiprtensi di kelurahan sambung macan sragen hubungan
pengetahuan, pola makan dan jenis kelamin terhadap kejadian hiprtensi di
kelurahan sambung macan sragen

Sutrani, (2014). Hipertensi. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama.

Syamsudin, (2011). buku ajar farmakoterapi kardiovaskular dan renal. Jakarta.


Salemba Medika pp 31.

Swarjana (2016). Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta. CV.Andi Offset.

Tamheer, (2014). Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan Asuhan


Keperawatan. Jakarta. Salemba Medika

Udjianti, Wajan, Juni. (2010). Keperawatan Kardiovaskuler. Jakarta: Salemba


LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
92
Medika

WHO (2018) Global Health Estimates Death by Cause, Age, Sex, by Country and
Region

WHO (2017) Cardiovascular disease, World Heart Day.

WHO, (2012). Report of hypertension. Geneva

Wilkinson, Judith M. (2012). Buku Saku Diagnosa Keperawatan, Edisi 9. Jakarta:


EGC

Wilkinson, J. (2011). Buku Saku Diagnosis Keperawatan : Diagnosis nanda,


intervensi nic, kriteria hasil noc. .Jakarta: EGC.

Wilkinson, J. (2012). Buku Saku Keperawatan Edisi 9. .Jakarta: EGC.

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Lampiran 1
Pedoman Prosedur : No. Dok. :
Usulan Judul Tugas Akhir
Dikaji Ulang Oleh : Terbit/Revisi :
Koordinator Program Studi DIII
Keperawatan Fakultas Vokasi

Universitas Dikendalikan Oleh : Tanggal Revisi


Airlangga :
Koordinator Unit Penjaminan Mutu
Fakultas Vokasi Universitas Airlangga

Usulan Judul Tugas Akhir :


1. ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK DENGAN NYERI AKUT PADA KLIEN
HIPERTENSI DI DUSUN PENGARON DESA PENGUMBULANADI
KECAMATAN TIKUNGKABUPATEN LAMONGAN

LILIS NUR AZIZAH


151711913048

Surabaya, 10 April 2020


Menyetujui,
Koordinator Program Studi DIII Keperawatan

Dr. Joni Haryanto, S.Kp., M.Si.


NIP. 19630608 199103 1 002

93
LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Lampiran 2
Pedoman Prosedur : No. Dok. :
Judul Tugas Akhir
Dikaji Ulang Oleh : Terbit/Revisi :
Koordinator Program Studi DIII
Keperawatan Fakultas Vokasi

Universitas Dikendalikan Oleh : Tanggal Revisi


Airlangga :
Koordinator Unit Penjaminan Mutu
Fakultas Vokasi Universitas Airlangga

Judul Tugas Akhir :


Asuhan Keperawatan Gerontik Dengan Nyeri Akut Pada Klien Hipertensi Di Dusun Pengaron Desa
PengumbulanadiKecamatanTikungKabupatenLamongan

LILIS NUR AZIZAH


151711913048

Surabaya, 10 April 2020

Menyetujui,
Koordinator Program Studi DIII Keperawatan

Dr. Joni Haryanto, S.Kp., M.Si.


NIP. 19630608 199103 1 002

94
LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Lampiran 3
Pedoman Prosedur : No. Dok. :
Konsultasi Tugas Akhir

Dikaji Ulang Oleh : Terbit/Revisi :


Koordinator
Program Studi DIII (nama prodi)
Fakultas Vokasi

Universitas Dikendalikan Oleh : Tanggal Revisi :


Airlangga Koordinator Unit Penjaminan Mutu
Fakultas VokasiUniversitas Airlangga

PERBAIKAN TUGAS AKHIR

No. Tanggal Masalah yang Nama Dosen Tanda


dikonsultasikan Pembimbing Tangan
1 8 April Konsultasi pengajuan judul Khotibul
2020 tugas akhir 1 Umam, S.Kep.,
Ns., M.Kes
2 9 April Konsultasi pengajuan judul Khotibul
2020 tugas akhir 3 + ACC Judul Umam, S.Kep.,
Tugas Akhir Ns., M.Kes
3 10 April Konsultasi pertama BAB 1 Khotibul
2020 (revisi latar belakang, rumusan Umam, S.Kep.,
masalah, tujuan, dan manfaat) Ns., M.Kes
4 13 April Konsultasi kedua BAB 1 Khotibul
2020 (revisi latar belakang, dan Umam, S.Kep.,
tujuan) Ns., M.Kes
5 15 April Konsultasi ketiga BAB 1 + Khotibul
2020 ACC Umam, S.Kep.,
Ns., M.Kes
6 17 April Konsultasi pertama BAB 2 Khotibul
2020 (revisi konsep lansia, konsep Umam, S.Kep.,
Hipertensi, dan konsep askep Ns., M.Kes
gerontik)

95
LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

7 20 April Konsultasi kedua BAB 2 Khotibul


2020 (revisi konsep lansia, dan Umam, S.Kep.,
konsep askep gerontik) Ns., M.Kes
8 23 April Konsultasi ketiga BAB 2 + Khotibul
2020 ACC Umam, S.Kep.,
Ns., M.Kes
9 25 April Konsultasi pertama BAB 3 Khotibul
2020 (revisi) + Konsultasi penulisan Umam, S.Kep.,
halaman depan dan lampiran Ns., M.Kes
10 27 April Konsultasi kedua BAB 3 Khotibul
2020 (revisi) + Konsultasi penulisan Umam, S.Kep.,
halaman depan dan lampiran Ns., M.Kes
11 29 April Konsultasi ketiga BAB 3 Khotibul
2020 (ACC) + melengkapi penulisan Umam, S.Kep.,
lampiran Ns., M.Kes
12 04 Mei Konsultasi pertama BAB 4 dan Khotibul
2020 5 (revisi) Umam, S.Kep.,
Ns., M.Kes

13 06 Mei Konsultasi kedua BAB 4 dan 5 Khotibul


2020 (revisi) Umam, S.Kep.,
Ns., M.Kes
14 08 Mei Konsultasi ketiga BAB 4 dan 5 Khotibul
2020 + ACC Umam, S.Kep.,
Ns., M.Kes

Diserahkan ke Sekretariat Program Studi (nama prodi) paling lambat tanggal 27

Mei 2020.

Penerima,

Mokh Toni Akhiyat, ST.


NIP. 19770428 201012 1001

96
LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Lampiran 4

Pedoman Prosedur : No. Dok. :


Konsultasi Tugas Akhir
Dikaji Ulang Oleh : Terbit/Revisi :
Koordinator
Program Studi DIII (nama prodi)
Fakultas Vokasi

Universitas Dikendalikan Oleh : Tanggal Revisi :


Airlangga Koordinator Unit Penjaminan Mutu
Fakultas VokasiUniversitas Airlangga

PERBAIKAN TUGAS AKHIR

No. Tanggal Masalah yang Nama Dosen Tanda


dikonsultasikan Pembimbing Tangan
1 11 April Konsultasi BAB 1 Ali Sairozi, S
2020 (revisi latar belakang, KM., S.Kep.,
rumusan masalah, Ns., M.Kes.
tujuan, dan manfaat)
2 14 April Konsultasi BAB 1 Ali Sairozi, S
2020 (revisi latar belakang, KM., S.Kep.,
dan tujuan) Ns., M.Kes.

3 16 April Konsultasi ketiga BAB Ali Sairozi, S


2020 1 + ACC KM., S.Kep.,
Ns., M.Kes.

4 18 April Konsultasi BAB 2 Ali Sairozi, S


2020 (revisi konsep lansia, KM., S.Kep.,
konsep Hipertensi, dan Ns., M.Kes.
konsep askep gerontik)
5 21 April Konsultasi BAB 2 Ali Sairozi, S
2020 (revisi konsep lansia, KM., S.Kep.,
dan konsep askep Ns., M.Kes.
gerontik)
6 24 April Konsultasi BAB 2 + Ali Sairozi, S
2020 ACC KM., S.Kep.,
Ns., M.Kes.

97
LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

7 26 April Konsultasi pertama Ali Sairozi, S


2020 BAB 3 (revisi) + KM., S.Kep.,
Konsultasi penulisan Ns., M.Kes.
halaman depan dan
lampiran
8 28 April Konsultasi BAB 3 Ali Sairozi, S
2020 (revisi) + Konsultasi KM., S.Kep.,
penulisan halaman Ns., M.Kes.
depan dan lampiran
9 30 April Konsultasi ketiga BAB Ali Sairozi, S
2020 3 (ACC) + melengkapi KM., S.Kep.,
penulisan lampiran Ns., M.Kes.

10 05 Mei Konsultasi pertama Ali Sairozi, S


2020 BAB 4 dan 5 (revisi) KM., S.Kep.,
Ns., M.Kes.

11 07 Mei Konsultasi kedua BAB 4 Ali Sairozi, S


2020 dan 5 (revisi) KM., S.Kep.,
Ns., M.Kes.

12 09 Mei Konsultasi ketiga BAB Ali Sairozi, S


2020 4 dan 5 + ACC KM., S.Kep.,
Ns., M.Kes.

Diserahkan ke Sekretariat Program Studi (nama prodi) paling lambat tanggal 27

Mei 2020.

Penerima,

Mokh Toni Akhiyat, ST.


NIP. 19770428 201012 1001

98
LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Lampiran 5

99
LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Lampiran 6
Pedoman Prosedur : No. Dok. :
Perbaikan Tugas
Akhir
Dikaji Ulang Oleh : Terbit/Revisi :
Koordinator Program Studi DIII
Keperawatan Fakultas Vokasi

Universitas Dikendalikan Oleh : Tanggal Revisi :


Airlangga Koordinator Unit Penjaminan Mutu
Fakultas Vokasi Universitas
Airlangga

PERBAIKAN TUGAS AKHIR

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK DENGAN NYERIAKUT PADA KLIEN


HIPERTENSI DI DUSUN PENGARON DESA PENGUMBULANADI
KECAMATANTIKUNGKABUPATENLAMONGAN

LILIS NUR AZIZAH


151711913048
No. Halaman Alinea Isi Perbaikan
1 Halaman 1 BAB 1 Menambahkan latar belakang
mengenai nyeri dan gerontik (lansia)
2 Halaman 33 BAB 2 Menambahkan data pada pemeriksaan
fisik
3 Halaman 60 BAB 4 1. Memperbaiki hasil pada
pengkajian
2. Menyesuaikan hasil data dengan
pemeriksaan fisik pada analisa data
3. Memperbaiki hasil diagnosa
keperawatan
4. Memperbaiki hasil perencanaan
keperawatan
5. Memperbaiki pembahasan sesuai
fakta, teori, dan opini.
Makalah perbaikan Tugas Akhir diserahkan paling lambat tanggal yang telah
ditentukan. Lewat tanggal tersebut akan dikenai sangsi sesuai peraturan yang
berlaku.

Surabaya, 26 Juni 2020


Ketua Tim Penguji,

Endah Sri Wijayanti, SST., M.Kes


NIP. 19700811 199401 2 001

100
LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Lampiran 7
Pedoman Prosedur : No. Dok. :
Perbaikan Tugas Akhir
Dikaji Ulang Oleh : Terbit/Revisi :
Koordinator Program Studi DIII
Keperawatan Fakultas Vokasi

Universitas Dikendalikan Oleh : Tanggal Revisi :


Airlangga Koordinator Unit Penjaminan Mutu
Fakultas Vokasi Universitas Airlangga

PERBAIKAN TUGAS AKHIR

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIKDENGAN NYERI AKUT PADA KLIEN


HIPERTENSI DI DUSUN PENGARON DESA PENGUMBULANADI
KECAMATANTIKUNGKABUPATENLAMONGAN

LILIS NUR AZIZAH


151711913048

No. Halaman Alinea Isi Perbaikan


1 Halaman 1 BAB 1 Menambahkan bahasan di latar
Latar belakang mengenai nyeri dan gerontik
belakang (lansia)
2 Halaman 75 BAB 4 1. Menambahkan tabel pengukuran
Hasil pengkajian tingkat depresi lansia
2. Menambahkan tabel pengkajian
fungsi sosial lansia
3. Menambahkan data penunjang
dalam analisa data

Makalah perbaikan Tugas Akhir diserahkan paling lambat tanggal yang telah
ditentukan. Lewat tanggal tersebut akan dikenai sangsi sesuai peraturan yang
berlaku.

Surabaya, 26 Juni 2020


Anggota 1,

Ali Sairozi, S KM., S.Kep., Ns., M.Kes.


NIP. 19750212 199903 1 001

101
LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Lampiran 8
Pedoman Prosedur : No. Dok. :
Perbaikan Tugas Akhir
Dikaji Ulang Oleh : Terbit/Revisi :
Koordinator Program Studi DIII
Keperawatan Fakultas Vokasi

Universitas Dikendalikan Oleh : Tanggal Revisi :


Airlangga Koordinator Unit Penjaminan Mutu
Fakultas Vokasi Universitas Airlangga

PERBAIKAN TUGAS AKHIR

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK DENGAN NYERI AKUT PADA KLIEN


HIPERTENSI DI DUSUN PENGARON DESA PENGUMBULANADI
KECAMATAN TIKUNG KABUPATEN LAMONGAN

LILIS NUR AZIZAH


151711913048

No. Halaman Alinea Isi Perbaikan


1 Halaman 79 BAB 4 1. Memperbaiki penulisan
2. Memperbaiki analisa data pada asuhan
keperawatan

Makalah perbaikan Tugas Akhir diserahkan paling lambat tanggal yang telah
ditentukan. Lewat tanggal tersebut akan dikenai sangsi sesuai peraturan yang
berlaku.

Surabaya, 26 Juni 2020


Anggota 2,

Khotibul Umam, S.Kep.,Ns., M.Kes.


NIP. 19730823 199803 1 008

102
LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK... LILIS NUR AZIZAH

Anda mungkin juga menyukai