TUGAS AKHIR
Oleh:
Bagian atau keseluruhan isi Tugas Akhir ini tidak pernah diajukan untuk
mendapatkan gelar akademis pada bidang studi dan / atau Universitas lain dan tidak
pernah dipublikasikan / ditulis oleh individu selain penyusun, kecuali bila dituliskan
Apabila ditemukan bukti bahwa pernyataan saya tidak benar, maka saya
Materai 10000
KABUPATEN BLITAR
Oleh :
Disetujui oleh:
Pembimbing
Disusun Oleh :
Mengetahui,
Koordinator Program Studi D-lll Paramedik Veteriner
Fakultas Vokasi Universitas Airlangga
Tugas Akhir ini telah diujikan dan disahkan dihadapan komisi penguji
Departemen : Kesehatan
Ketua Penguji
Siti Eliana Rochmi, drh., M.Si. Dr. M. Gandul Atik Yuliani, drh., M.Kes.
NIP. 199110152015043201 NIP. 197107161999032001
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
2. Prof. Dr. Anwar Ma’ruf, drh., M.Kes. selaku Dekan Fakultas Vokasi
Universitas Airlangga.
3. Dr. M. Gandul Atik Yuliani, drh., M.Kes. selaku Koordinator Program Studi
4. Dr. M. Gandul Atik Yuliani, drh., M.Kes. selaku dosen pembimbing yang
5. Kepada penguji, Ratna Damayanti, drh., M.Kes dan Siti Eliana Rochmi, drh.,
6. Kedua orang tua, Bapak Moh. Ishaq dan Ibu Siti Asiyah yang selalu memberi
Akhirnya penulis masih menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari
Penulis
ABSTRAK
Fowl pox (cacar unggas) merupakan salah satu jenis penyakit yang bisa menyerang
unggas. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang berada dalam famili poxviridea dan
genus (Avipoxvirus). Fowl pox (cacar unggas) disebabkan oleh dua bentuk yaitu,
infeksi yang terjadi di kulit (kutaneus) jaringan epital kulit yang tidak tertutupkan
oleh bulu, dan berikutnya infeksi diburung difterik yang biasa terjadi pada membran
mukosa mulut dan tenggorokan. Metode Teorema Bayes adalah sebuah teorema
dengan dua pemikiran berbeda, dalam Bayes menyatakan seberapa jauh derajat
kepercayaan subjektif harus berubah secara rasional ketika ada petunjuk baru. Metode
Bayes merupakan metode yang baik untuk menghasilkan pemikiran tolak ukur
dengan mengandalkan informasi dari sumber dan informasi lain yang telah tersedia
dalam pembelajaran berdasarkan data training. Pada penelitian kali ini dibuat sistem
pakar yang dapat mendiagnosa penyakit fowl pox yang ada di CV. Cahaya Gemilang
Farm, kandang yang terdapat pada CV. Cahaya Gemilang Farm terletak di daerah
Kelurahan Bence memiliki 5 kandang, yang terdiri dari kandang pertama usia 25
minggu, kandang ke dua usia 35 minggu, kandang ke tiga berusia 50 minggu,
kandang ke empat 65 minggu, dan kandang ke lima usia 15 minggu. Kegiatan kali ini
untuk mengetahui penyakit fowl pox pada ayam, dan mengetahui kasus penyakit yang
ada di CV. Cahaya Gemilang Farm yang berada di Kecamatan Bence, Kabupaten
Blitar dan solusinya serta mengetahui gejala pada ayam layer dengan data yang
didapat yaitu total ayam yang terdiagnosa terkena penyakit cacar ayam (fowl pox)
adalah 20 ekor/minggu dan total yang berhasil sembuh adalah 5 ekor. Dengan adanya
sistem ini diharapkan nantinya lebih mempermudah dalam mengetahui gejala
penyakit fowl pox (cacar unggas), tata cara pengobatan nya dan pencegahan nya.
ABSTRACT
Fowl pox is a type of disease that can attack poultry. This disease is caused by a virus
in the Poxviridea family and genus (Avipoxvirus). Fowl pox (FP) is caused by virus
there is two forms, namely, infection that occurs in the skin (cutaneous) epithelial
tissue of the skin that is not covered by feathers, and then infection in diphtheria birds
which usually occurs in the mucous membranes of the mouth and throat. Method
Bayes' theorem is a theorem with two different thoughts, in that Bayes states how far
the degree of subjective belief must change rationally when there are new clues. The
Bayesian method is a good method for generating benchmark thinking by relying on
information from sources and other information that is already available in learning
based on training data. In this study, an expert system was created that can diagnose
fowl pox in CV. Cahaya Gemilang Farm, the cage contained in CV. Cahaya
Gemilang Farm is located in the Bence Village area and has 5 cages, consisting of
the first cage at 25 weeks old, the second cage at 35 weeks old, the third cage at 50
weeks old, the fourth cage at 65 weeks, and the fifth cage at 15 weeks old. This
activity is to find out fowl pox in chickens, and find out cases of the disease in CV.
Cahaya Gemilang Farm which is in Bence District, Blitar Regency and the solution
as well as knowing the symptoms of layer chickens with the data obtained, namely the
total number of chickens diagnosed with chicken pox (fowl pox) is 20
individuals/week and the total that has successfully recovered is 5 individuals. With
this system, it is hoped that later it will make it easier to find out the symptoms of fowl
pox (pox), procedures for its treatment and prevention.
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
yang masih di bawah kapasitas. Dari sisi permintaan, produksi ayam petelur saat ini
belum mencukupi kebutuhan pasar dalam negeri. Lingkungan bisnis global saat ini
telah memungkinkan produk telur Indonesia menembus pasar luar negeri karena
produk telur ras lebih tahan terhadap perubahan pendapatan per kapita tahunan
Indonesia sebagai usaha mikro, kecil, dan menengah, atau biasa disebut UMKM. Hal
ini dikarenakan telur sangat dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat dan sebagian
besar industri makanan. Pada tahun 2009, negara penghasil telur dunia adalah China
(41%), Uni Eropa (9%) dan Amerika Serikat (9%). Perkembangan produksi telur
dunia, pada tahun 2002 produksi telur dunia mencapai 55 juta ton dan meningkat
menjadi 57,9 juta ton pada tahun 2004. Indonesia merupakan salah satu produsen
telur terbesar ketiga dunia pada tahun 2005 (Khairat & Qashlim., 2020).
Kejadian fowl pox ini biasanya terkena pada ayam yang kekurangan vitamin
dan petugas atau pekerja terlewat lupa untuk melakukan vaksinasi pada ayam. Umur
ayam yang terkena kasus penyakit yang terjadi di CV. Cahaya Gemilang Farm ini
adalah umur 15-35 minggu. Jadi kejadian fowl pox ini dapat mengakibatkan Kerugian
mengenai biaya pemeliharaan yang dialami oleh peternak untuk ayam yang terkena
penyakit, oleh karena itu perlu dilakukan studi kasus fowl pox yang terjadi pada di
CV. Cahaya Gemilang Farm, Kecamatan Bence, Kabupaten Blitar, Jawa Timur
(Zulkarnain, 2015).
1. Berapa banyak kejadian ayam yang terkena kasus penyakit fowl pox yang ada
dengan tujuan agar pengamatan yang dilakukan fokus pada tujuan yang akan dicapai
1.4 Tujuan
Tujuan dari penelitian kali ini adalah mengetahui cara pencegahan dan
1.5 Manfaat
Manfaat dari studi kasus ini memberikan wawasan dan ilmu kepada para
peternak ayam petelur terutama di CV. Cahaya Gemilang Farm mengenai kasus fowl
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ayam petelur atau biasa disebut ayam layer merupakan jenis ayam yang
secara khusus dipelihara untuk diambil telurnya guna dikonsumsi oleh manusia.
strain isa brown merupakan hasil persilangan dari ayam Rhode Island White dan
Rhode Island Red. Strain isa brown mulai berproduksi pada umur 20 minggu. Periode
bertelur isa brown pada puncak produksinya mencapai 96% dengan jumlah telur 250-
300 butir/ekor/tahun dan kemampuan hidup 94%. Jenis strain isa brown adalah salah
satu strain ayam petelur yang sering di budidayakan di Indonesia. Ayam petelur strain
isa brown memiliki ciri berupa warna bulu coklat dengan sedikit bulu warna cream
pada bagian leher dan ekor, serta warna pial merah segar. Ayam isa brown memiliki
telur yang dihasilkan oleh ayam jenis ini berwarna coklat (Sudarmono, 2003).
Ayam layer adalah jenis ayam dari luar negeri yang lebih baik untuk tujuan
produksi nya karena kualitasnya telah ditingkatkan secara genetik. Ayam petelur
adalah ayam pelihara dengan tujuan untuk menghasilkan banyak telur, ciri lainnya
antara lain produksi telur yang tinggi, efisiensi porsi dalam pembentukan telur dan
sedikitnya penetasan. Ayam petelur merupakan jenis ayam asing yang lebih baik
dibagi menjadi tiga fase yaitu fase stater, fase grower, dan fase layer (Yusri, 2015).
Fase strater adalah fase awal, yang dimulai dari ayam ke luar cangkang
sampai bulu tumbuh sempurna, sehingga pada saat periode starter pemeliharaan harus
lebih intensif agar dapat tumbuh secara optimal. Umur ayam petelur fase starter yaitu
saat berusia 1 - 6 minggu. Hal yang harus diperhatikan pada fasestarter adalah suhu
Ayam petelur pada fase grower adalah ayam petelur berumur 6 - 18 minggu
atau disebut tahap grower awal (Fadilah dan Fatkhuroji, 2013). Fase grower adalah
persiapan awal tubuh ayam untuk fase bertelur. Pada tahap ini ayam membutuhkan
kepadatan kandang yang memadai untuk menjamin akses pakan, air minum dan
oksigen yang sama untuk semua ayam, agar pertumbuhan ayam petelur selama
Ayam petelur pada fase layer, produksi dimulai pada saat ayam berusia 18
minggu, ayam ini memiliki ciri-ciri seperti terjadinya perubahan fisik dan perilaku
yang signifikan. Perubahan fisik terlihat, terutama pada tampilan jengger ayam yang
tampak lebih besar, lebih tebal, dan merah, tubuhnya lebih berisi dan ditutupi bulu
yang berkilau. Perubahan perilaku yang nyata adalah ayam mulai gemar berkokok,
tetapi semakin dekat ayam dengan peternak, maka semakin banyak ayam yang patuh
Pertumbuhan merupakan fenomena umum dan salah satu ciri dalam makhluk
Dari prospektif ternak, pertumbuhan berarti peningkatan ukuran dan serat otot,
jaringan pada ayam yang mengandung protein merupakan peran penting dalam
Saat ini suhu rata-rata di Indonesia naik hingga 30°C, naiknya suhu panas
dapat mempengaruhi kapasitas produksi ayam petelur. Hal ini karena pada suhu
lingkungan yang tinggi, ayam membutuhkan lebih banyak energi untuk mengatur
suhu tubuhnya. Ayam petelur peka terhadap cuaca panas dan kebisingan, suhu tubuh
normal ayam petelur adalah 39 - 41°C (Tandil dan Indarsih, 2020). Zona nyaman
ayam petelur adalah lingkungan dengan suhu 10 - 20°C (Yuwanta, 2004). Ayam
petelur yang dikurung dengan suhu lingkungan melebihi titik ke tidak nyamanan
yang dapat menimbulkan reaksi seperti peningkatan suhu panas dan ayam terengah-
engah, hal yang terjadi seperti konsumsi minuman meningkat, konsumsi makanan
Siklus produksi pada ayam petelur dikenal dengan masa bertelur (waktu dari
ovulasi hingga bertelur). Siklus berlangsung 24-27 jam (Johnson dkk, 2000), hal ini
disebabkan waktu ovulasi dan proses pembentukan sel telur yang ada pada saluran
reproduksi. Ayam petelur memiliki fase pertumbuhan yang mengarah ke fase starter,
fase grower, dan fase layer (Purwaningsih, 2014). Masa produksi ayam petelur
terakhir adalah umur 90 minggu, sedangkan produksi ayam meningkat saat ayam
berumur 22 minggu, dan memuncak pada 28-30 minggu. Produksi telur kemudian
Bertelur tiap hari berturut-turut dalam jangka waktu 24 jam pada ayam
merupakan proses yang normal, ukuran telur adalah spesifik tiap spesies ayam, ayam
petelur komersial biasanya memiliki masa bertelur yang panjang hingga tiba waktu
Cacar Unggas (fowl pox) merupakan penyakit pada ayam yang terbagi
menjadi dua bentuk, yakni infeksi kutaneus (kulit) dari jaringan epitel kulit yang
tidak tertutupi oleh bulu. Bentuk kutaneus (kulit) ditandai dengan adanya nodul
(benjolan) pada jengger, pial, tepi paruh, kelopak mata, kaki dan sayap.
Sedangkan bentuk difterik ditandai dengan infeksi pada membran paruh, laring
dan faring. Virus fowl pox menyerang unggas komersial sehingga menyebabkan
cacar unggas (fowl pox) sangat cepat, kareta tingkat mordibitas penularan penyakit
cacar pada ayam dari beberapa ekor hingga seluruh ayam terinfeksi jika virus
Unggas yang terinfeksi cacar bentuk kutaneus (kulit) lebih cepat untuk
pulih, dari pada terinfeksi cacar di bagian organ dalam ayam atau cacar dalam
bentuk difterik. Efek cacar pada ayam biasanya melemahkan dan memperlambat
kenaikan berat badan. Cacar unggas pada kulit ditandai dengan lesi nodular yang
ada di berbagai bagian kulit ayam yang tidak berbulu dan di kepala serta
leher. Lesi awalnya berupa area nodular yang menonjol, pucat, yang membesar,
menjadi kekuningan, dan berkembang menjadi keropeng yang tebal dan gelap
Ayam petelur rentan terhadap berbagai penyakit, oleh karena itu pencegahan
harus terus dilakukan secara rutin, baik dengan pemeriksaan kebersihan kandang,
vaksinasi terhadap penyakit tertentu, maupun mengisolasi ayam yang sakit agar
penyakit tidak menular ke ayam lain. Bentuk kulit dari unggas yang terkena fowl pox
dengan bentuk kutaneus ditandai oleh lesi nodular pada berbagai bagian kulit ayam yang
tidak berbulu, kepala dan leher unggas bagian atas. Dalam bentuk difterik, lesi dapat
berkembang pada membran mukosa mulut, esofagus, faring, laring, dan trakea (cacar
difterik). Infeksi kulit sendiri biasanya menyebabkan mortalitas rendah hingga sedang, dan
flock ini umumnya kembali ke produksi normal setelah pemulihan, infeksi ini dapat
mengakibatkan pada ayam layer berupa penurunan produksi telur dan kematian biasanya
Ayam dengan ketahanan tubuh yang rendah lebih rentan terkena penyakit
cacar (fowl pox). Virus cacar masuk ke ayam melalui luka atau goresan seperti di
kepala atau mulut, atau kontak langsung (kanibalisme) dengan mematuk antara ayam
yang sakit dengan ayam yang sehat. Nyamuk, lalat, dan serangga penghisap darah,
nyamuk yang terinfeksi memakan darah ayam yang terinfeksi cacar. Ketika nyamuk
yang terinfeksi menghisap darah ayam yang sehat, virus dapat menular dan masuk ke
dalam darah ayam melalui luka gigitan pada nyamuk. Penyakit cacar tidak hanya
menyerang jaringan kulit ayam, tetapi juga saluran pernafasan dan organ dalam mulut
seperti daerah laring dan faring pada ayam (Nur Cholis & Dewi Hastuti, 2009).
2.8 Diagnosa
Infeksi kulit biasanya menyebabkan lesi kasar dan mikroskopis yang khas.
Jika kerusakan kulitnya kecil, seringkali sulit membedakannya dari lepuh akibat
pertempuran atau dari infeksi cacar sendiri. Ada lesi pada kulit yang menyebabkan
cacar yaitu ditandai dengan adanya bintik hitam seperti luka di daerah tertentu.
Penularan dari ayam yang terinfeksi ke ayam yang tidak terinfeksi, perjalanan infeksi
nya sekitar 5 hari kemudian, lesi kulit muncul pada ayam lainnya. Untuk cacar bentuk
BAB III
METODE PENGAMATAN
peternakan rakyat Kabupaten Blitar sudah ada di Blitar sejak akhir tahun 1970-an dan
terus berkembang. Saat ini di Blitar terdapat sekitar 7.372 peternak ayam skala kecil
dan 436 peternak ayam skala perusahaan. Adapun total populasi ayam layer atau
ayam ras petelur dari peternak di Blitar mencapai 19 juta ekor ayam petelur pada
tahun 2020-2021 dengan jenis strain ayam petelur yaitu isa brown, lohman brown,
Peternakan ayam layer yang dimiliki oleh CV. Cahaya Gemilang Farm yang
wilayah yang berada di sekitar kandang ayam sangatlah jauh dari penduduk,
dikelilingi oleh bukit, gunung, dan kebun tebu serta persawahan penduduk sekitar.
Daerah ini termasuk dataran rendah yang berhawa panas dengan suhu sekitar 28-
31°C. Dilihat dari letak geografis Kecamatan Bence cocok digunakan untuk
Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Pengambilan data pada kasus
cacar ayam ini pada ayam layer/petelur dengan jenis ayam strain isa brown.
Istirahat
12.00-13.00
Pengumpulan data observasi dari kasus penyakit cacar ayam (fowl pox) pada
tanggal 26 September - 15 Oktober 2022. Rincian data yang didapat yaitu total ayam
yang terdiagnosa terkena penyakit cacar ayam (fowl pox) adalah 20 ekor/minggu dan
total yang berhasil sembuh adalah 5 ekor. Didukung dengan data penunjang yang
didapat dari observasi selama praktik kerja lapangan di CV. Cahaya Gemilang Farm.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
saat melakukan praktik kerja lapangan di CV. Cahaya Gemilang Farm Bence,
Tabel 2. Data hasil kasus cacar unggas (Fowl Pox) Periode 26 September – 15 Oktober 2022
Oktober 2022 penulis menjumpai kasus penyakit fowl pox yang terjadi di CV. Cahaya
Gemilang Farm. Jumlah populsi ayam layer di CV. Cahaya Gemilang Farm cukup
banyak yaitu 36.000 ekor ayam per kandang. Kandang yang terdapat pada CV.
Cahaya Gemilang Farm di daerah Kelurahan Bence memiliki 5 kandang, yang terdiri
dari kandang pertama usia 25 minggu, kandang kedua usia 35 minggu, kandang
ketiga berusia 50 minggu, kandang keempat 65 minggu, dan kandang kelima usia 15
minggu.
Cacar ayam atau fowl pox merupakan penyakit yang terjadi pada ayam, fowl
pox terbagi menjadi 2 bentuk yakni infeksi kutaneus (kulit) dari jaringan epitel kulit
yang tidak tertutup bulu, dan infeksi difterik pada membran mukosa mulut dan
hidung. Penyakit fowl pox yang terjadi di CV. Cahaya Gemilang Farm merupakan
bentuk kutaneus yang ditandai dengan adanya nodul pada jengger, pial, tepih paruh,
kelopak mata, kaki dan sayap. Sedangkan bentuk difterik di tandai dengan adanya
gejala pada bagian paruh, faring, dan laring, penyakit ini sangat umum terjadi di
Penyakit yang disebut juga dengan avian pox ini menyerang pada segala
golongan umur dan menyebar secara perlahan. Fowl pox disebabkan oleh strain virus
yang berbeda pada setiap unggas. Virus fowl pox dikenal sangat imunogenik dan
menginduksi kekebalan pada jangka panjang. Virus berkembang biak di dalam sel
kulit, dan virus yang dilepaskan dapat bertahan selama 3 - 4 tahun. (Giotis & Skinner,
2019).
Meskipun penyakit ini menular, sebenarnya tidak terlalu berbahaya jika ayam
tersebut dirawat dengan baik dan tidak mengalami komplikasi dari penyakit lain.
Cacar menjadi berbahaya bila masuk ke rongga mulut, kerongkongan, atau dubur
ayam. Penyakit ini terjadi sepanjang tahun, jadi perlu di waspadai. Ketika ayam
terkena cacar, mereka bisa menjadi lesu dan kehilangan nafsu makan, yang dapat
Gejala klinis ayam layer yang terkena fowl pox yang dapat saya amati di CV.
Cahaya Gemilang Farm, Bence, Blitar yaitu ditandai dengan bentuk kutaneus dengan
bentuk kulit atau noduler (kering) yang terjadi seperti adanya nodul pada jengger,
pial, tepih paruh, kelopak mata, kaki dan sayap. Cacar dapat terjadi dalam salah satu
bentuk yaitu bentuk kulit atau bentuk difterik, ataupun kedua bentuk tersebut. Gejala
krisis bervariasi tergantung pada : hospes, virulensi virus, distribusi lesi dan faktor
komplikasi lain. Gejala umum yang menimbulkan adanya pertumbuhan yang lambat
pada unggas muda. Penurunan telur pada periode bertelur dan susah makan bagi
terkena fowl pox. Diagnosa pada ayam layer/petelur di CV. Cahaya Gemilang Farm
ayam lemas tidak nafsu makan, tumbuh lesi di sekitar tubuh, hidung, mata, setelah
terhadap ayam yang mati, pemeriksaan bertujuan agar melihat bagian organ yang
Bentuk kutaneus biasanya diketahui pada unggas liar dengan ciri-ciri: Pada
area yang tidak berbulu biasanya timbul kutil yang menyerupai nodul-nodul yang ada
pada kaki, jengger, pial dan disekitar kelopak mata. Unggas terlihat lemah dan kurus,
karena terjadi penurunan nafsu makan, unggas juga telihat susah bernafas karena
Bentuk difterik biasanya di laporkan pada unggas ditandai dengan adanya lesi
difterik, warna kekuningan muncul pada membran mukosa mulut, esofagus dan
trakea. Apabila lesi ditemukan di daerah trakea, gejala klinis disertai gejala gangguan
Ayam dengan ketahanan tubuh yang rendah lebih rentan terkena penyakit
cacar (fowl pox). Virus cacar masuk ke ayam melalui luka atau goresan seperti di
kepala atau mulut, atau kontak langsung (kanibalisme) dengan mematuk antara ayam
yang sakit dengan ayam yang sehat. Nyamuk, lalat, dan serangga penghisap darah
Aedes dan Culex yang membawa virus cacar dan selanjutnya menginfeksi ayam yang
sehat (penularan tidak langsung). Nyamuk yang terinfeksi memakan darah ayam yang
terinfeksi cacar. Ketika nyamuk yang terinfeksi menghisap darah ayam yang sehat,
virus masuk ke dalam darah ayam melalui luka gigitan. Selain itu bisa menular
melalui telur yang dihasilkan dari induk yang tertular virus cacar ini. Penyakit cacar
tidak hanya menyerang jaringan kulit ayam, tetapi juga saluran pernafasan (Nur
membahas mengenai pengobatan pada ayam yang terpapar penyakit fowl pox.
Pengobatan yang di lakukan di CV. Cahaya Gemilang Farm dengan cara mencari
ayam yang terpapar penyakit fowl pox, setelah itu ayam tersebut di karantina atau
ditempatkan pada kandang tersendiri, pertama dengan menunggu kering cacar yang
terjadi pada ayam dan cacar yang sudah kering kita kelupas dan di obati dengan
iodium. Untuk pemberian vitamin untuk ayam yang lemas dan sulit makan di CV.
Cahaya Gemilang Farm Blitar diberikan vitamin melalui inject dan kocor vitamin ke
tempat makan ayam, untuk kocor vitamin ke tempat makan biasanya di lakukan
4.7 Pencegahan
Management yang baik dan kebersihan juga faktor utama serta penting untuk
membantu pencegahan dan penularan penyakit. Terdapat beberapa upaya yang dapat
dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit fowl pox pada ayam, yang pertama
menempatkan ayam dalam kandang bersih dan ukuran kandang harus di sesuaikan
dengan banyaknya ayam, kedua melakukan pemisahan kandang ayam yang terjangkit
penyakit fowl pox dengan kandang ayam yang sehat, di usahakan untuk meng
karantina di kandang belakang atau dekat dengan pengeluaran udara (blower), yang
ketiga pemberantasan terhadap serangga terutama nyamuk dan lalat karena dapat
kandang agar kandang terhindar dari virus dan bakteri, kelima tempat minum dan
makan harus di bersihkan setiap hari, keenam untuk setiap orang yang masuk ke
badan, terakhir untuk setelah masuk ke dalam kandang yang terpapar penyakit di
usahakan jangan masuk ke dalam kandang ayam yang sehat. (Setiawati dkk., 2016).
4.7.1 Vaksinasi
Vaksinasi yang ada di CV. Cahaya Gemilan Farm memiliki dua vaksin aktif
(vaksin fowl pox dan vaksin pigeon pox) yang digunakan untuk mencegah penyakit
cacar pada unggas, petunjuk penggunaan vaksin harus diikuti untuk pemberian
vaksin. Cara pengaplikasian vaksin pada ayam dan burung biasanya pada kulit di
bagian sayap dalam (wing-web) dengan cara menusuk dan menggoreskan jarum
khusus yang telah diberi larutan vaksin pada bagian sayap ayam.
Vaksin cacar hanya boleh diberikan kepada ternak sehat dan dalam kondisi
baik. Ayam biasanya divaksinasi pada umur 4 minggu dan ayam muda pada 1-2
bulan sebelum bertelur, setelah vaksinasi biasanya pada daerah aplikasi vaksin
muncul lesi cacar yang bersifat ringan. Jika sebuah peternakan terinfeksi cacar tetapi
memiliki sedikit gejala klinis, maka vaksinasi dapat dilakukan terhadap individu yang
menunjukkan gejala.
4.7.2 Biosecurity
bagian kebersihan yang ada di dalam kandang. Bioscurty ini meliputi desinfeksi
bahan, orang, dan peralatan yang ada di suatu tempat terutama di kandang.
(Abidin, 2003) biosecurity adalah suatu ukuran yang sangat penting untuk kesehatan
ayam, agar produksi tidak menurun dan ayam tetap stabil dan tidak ada yang terkena
penyakit. Desinfeksi kandang dan sekitarnya secara teratur merupakan hal yang
sangat penting saat beternak ayam petelur karena ayam mudah untuk terserang
penyakit.
tinggal bagi hewan, jadi harus selalu dalam kondisi baik dan steril sebelum DOC
Persiapan kandang sebelum kedatangan DOC harus steril dan didesinfeksi dengan
secara menyeluruh guna untuk mencegah penyebaran penyakit. Prinsipnya dalam satu
kandang hanya untuk satu umur dan tidak boleh dicampur beda umur. Seperti yang
kita tahu, umur ayam itu ada yang muda dan yang sangat tua sangat rentan terhadap
penyakit.
Desinfeksi area makanan dan air minum secara teratur, lokasi makanan dan
air minum adalah hal yang perlu diperhatikan dalam suatu peternakan ayam, karena
ayam selalu butuh makan dan minum. Sering terjadi ada makanan pada ayam yang
menggumpal dan berjamur sehingga menyebabkan penyakit pada ayam. Tempat air
minum ayam, di mana air minum merupakan kebutuhan yang paling penting untuk
kelangsungan hidup ayam, dan desinfeksi tempat pakan dan air minum penting untuk
untuk mencegah penyebaran penyakit dari luar peternakan, untuk pengunjung yang
Desinfeksi rak telur, di kandang secara berkala rak telur harus didesinfeksi
setelah masuk kandang, karena berhubungan langsung dengan ternak, rak telur dibeli
dan di bawah berpindah - pindah tempat di luar ternak dapat membawa penyakit dari
Penyakit dapat terbawa melalui debu, bulu-bulu atau sayap, dan kotoran pada
peralatan dan sarana lain seperti truk, kandang ayam, tempat telur.
TUGAS AKHIR STUDI KASUS PENANGANAN…… ACHMAD AKHIRUS S
IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
kebutuhan ayam.
tertutup dan peralatan otomatis untuk beternak ayam petelur. Kandang ini mampu
meningkatkan hasil dan kualitas produksi telur. Kandang tertutup dianggap lebih
ramah lingkungan terhadap populasi atau lingkungan kandang. Infeksi dari luar
otomatis bisa diminimalisir dan tentunya keberadaan lalat pun otomatis berkurang
karena sistem dalam kandang yang lebih terkontrol. Aplikasi biosecurity lebih mudah
blower angin. Sistem ventilasi blower berarti udara mengalir seperti angin dari depan
ke belakang kandang. Sistem ini menawarkan efek pendinginan angin yang maksimal
dan sering digunakan pada fase ayam petelur saat ayam sudah dewasa dan
BAB V
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan observasi ini yang telah di laksanakan pada saat praktik kerja
lapangan dapat disimpulkan bahwa kejadian yang terjadi di CV. Cahaya Gemilang
Farm adalah
1. Penyakit ayam petelur fowl pox bentuk kering yang paling banyak menyerang
ayam umur 15-35 minggu dengan jumlah yang terkena penyakit fowl pox
yaitu 20 ayam/minggu nya. Penyebab dari penyakit fowl pox ini adalah Virus
cacar masuk ke ayam melalui luka atau goresan seperti di kepala atau mulut,
atau kontak langsung (kanibalisme) dengan mematuk antara ayam yang sakit
dengan ayam yang sehat. Dari serangga seperti nyamuk, lalat, dan serangga
2. Ayam yang ditandai dengan penyakit fowl pox bentuk kutaneus (secara
pada unggas yang telah di jadawalkan oleh petugas kandang. Serta faktor
pemicu dari penyakit fowl pox di CV. Cahaya Gemilang Farm ini adalah
5.2 Saran
Untuk menghidari penyakit fowl pox pada ayam yaitu perlu dilakukannya
penanganan yang sangat cepat dan teliti untuk petugas pada saat vaksinasi jangan
sampai ada yang terlewatkan dan dibiasakan untuk sanitasi sebelum masuk ke
kendang ayam dan penyemprotan kendang dengan desinfektan secara rutin agar
DAFTAR PUSTAKA
Abimata, P. A. (2021). Studi Potensi Ekstark Kulit Buah Manggis Terhaap Virus
Fowl Pox. Repository.Ugm.Ac.Id, 1–2.
Aminudin, N., Taufiq, & Amaliah, I. B. (2019). Aplikasi Web Mobile Sistem Pakar
Diagnosa Penyakit Ayam Ras Petelur. Jurnal TAM (Technology Acceptance
Model), 10(1), 33–40.
Ana Pratiwi. (2020). Analisis Pendapatan Usaha Peternakan Ayam Ras Petelur. In
repository.universitasmuhammadiyah.makassar.ac.id.
Dewi Sri Ariantika, T., Ramadhan, M., Santoso, I., StudiSistemInformasi, P., &
Triguna Dharma, S. (2020). Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakir Fowl Pox
(Cacar Unggas) Pada Burung Puyuh Menggunakan Metode Teorema Bayes.
Jurnal CyberTech, x, No.x(x).
Dwi Nugraheni. (2016). Sistem Pakar Diagnosa Penyakut Virus Ayam Dengan
Metode Certainty Factor. Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Dan
Komputer Sinar Nusantara Surakarta.
Dyah Ayu Puspitasari. (2018). Studi Potensi Ekstrak Anggur Laut (Caulerpa
racemosa) Sebagai Anti Virus Pox Pada Telur Ayam Berembrio Berdasarkan
Jumlah Sel Radang Dan Histopatologi Hepar. In repository.ub.ac.id.
Giotis, E. S., & Skinner, M. A. (2019). Spotlight on avian pathology: Fowl Pox virus.
In Avian Pathology (Vol. 48, Issue 2, pp. 87–90). Taylor and Francis Ltd.
Izzaty, R. E., Astuti, B., & Cholimah, N. (1967). Analisis Pendapatan Usaha
Peternakan Ayam Ras Petelur (Studi Kasus PT Jaya Perkasa di Desa Dampang
Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng). Angewandte Chemie
International Edition, 6(11), 951–952., 5–24.
Luthfi, A. C., Suhardi, S., & Wulandari, E. C. (2020). Produktivitas Ayam Petelur
Fase Layer II dengan Pemberian Pakan Free Feeding Choice. Tropical Animal
Science, 2(2), 57–65.
Mappanganro, R., Syam, J., & Ali, C. (2019). Tingkat Penerapan Biosekuriti Pada
Peternakan Ayam Petelur Di Kecamatan Panca Rijang Kabupaten Sidrap. Jurnal
Ilmu Dan Industri Peternakan (Journal of Animal Husbandry Science and
Industry), 4(1), 60.
Mohanty dkk., 2005. (2016). Performa Ayam Ras Petelur Pada Periode Awal
Bertelur Dengan Kombinasi Berat Badan Pre-Layer Dan Pemberian Jumlah
Pakan Yang Berbeda. Hasanuddin University Repository, 15(1), 165–175.
Nasution, S., Serasi Ginting, B., Khair, H., & Kaputama Binjai, D. . (2022).
Mendiagnosa Penyakit pada Ayam Petelur Menggunakan Metode Certainty
Factor. In Sci-Tech Journal (Vol. 1, Issue 1).
Nur Cholis, Dewi Hastuti, B. S. (2009). Tatalaksana Pemeliharaan Ayam Ras Petelur
Periode Layer Di Populer Farm Desa Kuncen Kecamatan Mijen Kota Semarang.
Tatalaksana Pemeliharaan Ayam, 5(2), 38–49.
Sembiring, K. R. A. B., Hafizah, H., & Gunawan, R. (2021). Sistem Pakar
Mendiagnosis Penyakit Lumpuh Bebek Menggunakan Metode Dempster Shafer.
Jurnal CyberTech, 1(3), 165–174.
Setiawati, T., Afnan, R., & Ulupi, N. (2016). Performa Produksi dan Kualitas Telur
Ayam Petelur pada Sistem Litter dan Cage dengan Suhu Kandang Berbeda
Productive Performance and Egg Quality of Layer in Litter and Cage System
with Different Temperatures. Januari, 04(1), 197–203.
Song, H. S., Kim, H. S., Kim, S. H., Kwon, Y. K., & Kim, H. R. (2021). Research
Note: Simultaneous detection of infectious laryngotracheitis virus, Fowl Pox
virus, and reticuloendotheliosis virus in chicken specimens. Poultry Science,
100(4), 100986.
UL Khairat, & Qashlim, A. (2020). Sistem Pakar dengan Metode Dempster-Shafer
Untuk Diagnosa Penyakit Ayam Broiler. Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer, 6(1),
52–61.
Whinona, I. (2018). Potensi Ekstrak Anggur Laut Hijau (Caulerpa Racemosa)
Sebagai Preventif Fowl Pox (Cacar Unggas) Pada Telur Ayam Berembrio
TUGAS AKHIR STUDI KASUS PENANGANAN…… ACHMAD AKHIRUS S
IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
(Repository.Ub.Ac.Id, 1–47.
Widodo sumantri. (1980). Beberapa Cara Diagnosa, Pencegahan Dan
Pemberantasan Penyakit Fowl Pox Ayam. Repository.Unair.Ac.Id.
Windarto, Y. E., & Marfuah, M. (2020). Implementasi Naives Bayes-Certainty Factor
untuk Diagnosa Penyakit Menular. Jurnal Sisfokom (Sistem Informasi Dan
Komputer), 9(2), 208–214.
Zulkarnain. (2015). Penerapan Biosekuriti Peternak Ayam Broiler di Desa Jene
Taesa, Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros. Hasanudidin University
Repository, 1–76.
LAMPIRAN
Gambar 1. Kondisi ayam yang terkena Gambar 2. Kondisi ayam yang lemas
Fowl Pox (Cacar Unggas)
Gambar 11. Ayam layer strain isa brown Gambar 12. Pemberian plakat pada CV.
Cahaya Gemilang Farm