Anda di halaman 1dari 44

STUDI KASUS PENANGANAN PENYAKIT CACAR (FOWL POX)

PADA AYAM LAYER DI CV. CAHAYA GEMILANG FARM


KABUPATEN BLITAR

TUGAS AKHIR

Oleh:

ACHMAD AKHIRUS SHOFARI


NIM. 152011213040

PROGRAM STUDI DIPLOMA III PARAMEDIK


VETERINER
DEPARTEMEN KESEHATAN
FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2023
IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

HALAMAN PERNYATAAN TIDAK MELAKUKAN PLAGIAT

Bagian atau keseluruhan isi Tugas Akhir ini tidak pernah diajukan untuk

mendapatkan gelar akademis pada bidang studi dan / atau Universitas lain dan tidak

pernah dipublikasikan / ditulis oleh individu selain penyusun, kecuali bila dituliskan

dengan format dalam isi Tugas Akhir.

Apabila ditemukan bukti bahwa pernyataan saya tidak benar, maka saya

bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan yang berlaku di Universitas Airlangga.

Surabaya, 23 Maret 2023


Penulis

Materai 10000

Achmad Akhirus Shofari


NIM. 152011213040

TUGAS AKHIR STUDI KASUS PENANGANAN……. ACHMAD AKHIRUS S


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

STUDI KASUS PENANGANAN PENYAKIT CACAR (FOWL POX) PADA


AYAM LAYER DI CV. CAHAYA GEMILANG FARM

KABUPATEN BLITAR

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya


Bidang D-III Paramedik Veteriner
Pada Departemen Kesehatan Fakultas Vokasi
Universitas Airlangga

Oleh :

ACHMAD AKHIRUS SHOFARI

Disetujui oleh:
Pembimbing

Dr. M. Gandul Atik Yuliani, drh., M.Kes.


NIP. 197107161999032001

TUGAS AKHIR STUDI KASUS PENANGANAN……. ACHMAD AKHIRUS S


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

STUDI KASUS PENANGANAN PENYAKIT CACAR (FOWL POX) PADA


AYAM LAYER DI CV. CAHAYA GEMILANG FARM
KABUPATEN BLITAR

Disusun Oleh :

Achmad Akhirus Shofari


NIM. 152011213040

Telah diuji pada tanggal 27 Juni 2023

Mengetahui,
Koordinator Program Studi D-lll Paramedik Veteriner
Fakultas Vokasi Universitas Airlangga

Dr. M. Gandul Atik Yuliani, drh, M.kes.


NIP. 197107161999032001

TUGAS AKHIR STUDI KASUS PENANGANAN……. ACHMAD AKHIRUS S


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA PENGUJI

Tugas Akhir ini telah diujikan dan disahkan dihadapan komisi penguji

Program Studi : D-III Paramedik Veteriner

Departemen : Kesehatan

Fakultas : Vokasi Universitas Airlangga

Hari/Tanggal : Selasa, 27 Juni 2023

Pukul : 15.00 – 17.00 WIB

Tempat : Gedung Exs Farmasi / Ruang Jurnal Lt. 1

Panitia Penguji terdiri dari:

Ketua Penguji

Ratna Damayanti, drh., M.Kes.


NIP. 196609261994032001

Sekretaris Penguji Anggota Penguji

Siti Eliana Rochmi, drh., M.Si. Dr. M. Gandul Atik Yuliani, drh., M.Kes.
NIP. 199110152015043201 NIP. 197107161999032001

TUGAS AKHIR STUDI KASUS PENANGANAN……. ACHMAD AKHIRUS S


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PEDOMAN PENGGUNAAN TUGAS AKHIR

Tugas Akhir ini tidak dipublikasikan, namun tersedia di perpustakaan dalam

lingkungan Universitas Airlangga, diperkenankan untuk dipakai sebagai referensi

kepustakaan, tetapi pengutipan harus seizin penyusun dan harus menyebutkan

sumbernya sesuai kebiasaan ilmiah.

Dokumen tugas akhir ini merupakan hak milik Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR STUDI KASUS PENANGANAN……. ACHMAD AKHIRUS S


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir, dengan judul :

STUDI KASUS PENANGANAN PENYAKIT CACAR (FOWL POX) PADA

AYAM LAYER DI CV. CAHAYA GEMILANG FARM KABUPATEN BLITAR

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :

1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya.

2. Prof. Dr. Anwar Ma’ruf, drh., M.Kes. selaku Dekan Fakultas Vokasi

Universitas Airlangga.

3. Dr. M. Gandul Atik Yuliani, drh., M.Kes. selaku Koordinator Program Studi

Diploma III Paramedik Veteriner Fakultas Vokasi Universitas Airlangga.

4. Dr. M. Gandul Atik Yuliani, drh., M.Kes. selaku dosen pembimbing yang

telah meluangkan waktu, dan memberikan bimbingan serta saran hingga

penulisan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan.

5. Kepada penguji, Ratna Damayanti, drh., M.Kes dan Siti Eliana Rochmi, drh.,

M.Si. yang berkenan menguji dalam sidang Tugas Akhir penulis.

6. Kedua orang tua, Bapak Moh. Ishaq dan Ibu Siti Asiyah yang selalu memberi

doa dan dukungan selama penulis menyelesaikan Tugas Akhir ini.

7. Kakak saya Septiani Ayustiningrum yang selalu memberi saran selama

penulisanTugas Akhir ini.

8. Teman-teman seperjuangan D-III Paramedik Veteriner angkatan 2020

TUGAS AKHIR STUDI KASUS PENANGANAN…… ACHMAD AKHIRUS S


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Universitas Airlangga dan teman-teman PKL Kelompok 6.

9. Anggota Jazz Coffee, yang selalu memberi dukungan dan doa.

Akhirnya penulis masih menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari

sempurna. Walaupun demikian, semoga hasil-hasil yang dituangkan dalam Tugas

Akhir ini bermanfaat bagi pengembangan peternakan di Indonesia.

Surabaya, 23 Maret 2023

Penulis

TUGAS AKHIR STUDI KASUS PENANGANAN…… ACHMAD AKHIRUS S


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ABSTRAK

Fowl pox (cacar unggas) merupakan salah satu jenis penyakit yang bisa menyerang
unggas. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang berada dalam famili poxviridea dan
genus (Avipoxvirus). Fowl pox (cacar unggas) disebabkan oleh dua bentuk yaitu,
infeksi yang terjadi di kulit (kutaneus) jaringan epital kulit yang tidak tertutupkan
oleh bulu, dan berikutnya infeksi diburung difterik yang biasa terjadi pada membran
mukosa mulut dan tenggorokan. Metode Teorema Bayes adalah sebuah teorema
dengan dua pemikiran berbeda, dalam Bayes menyatakan seberapa jauh derajat
kepercayaan subjektif harus berubah secara rasional ketika ada petunjuk baru. Metode
Bayes merupakan metode yang baik untuk menghasilkan pemikiran tolak ukur
dengan mengandalkan informasi dari sumber dan informasi lain yang telah tersedia
dalam pembelajaran berdasarkan data training. Pada penelitian kali ini dibuat sistem
pakar yang dapat mendiagnosa penyakit fowl pox yang ada di CV. Cahaya Gemilang
Farm, kandang yang terdapat pada CV. Cahaya Gemilang Farm terletak di daerah
Kelurahan Bence memiliki 5 kandang, yang terdiri dari kandang pertama usia 25
minggu, kandang ke dua usia 35 minggu, kandang ke tiga berusia 50 minggu,
kandang ke empat 65 minggu, dan kandang ke lima usia 15 minggu. Kegiatan kali ini
untuk mengetahui penyakit fowl pox pada ayam, dan mengetahui kasus penyakit yang
ada di CV. Cahaya Gemilang Farm yang berada di Kecamatan Bence, Kabupaten
Blitar dan solusinya serta mengetahui gejala pada ayam layer dengan data yang
didapat yaitu total ayam yang terdiagnosa terkena penyakit cacar ayam (fowl pox)
adalah 20 ekor/minggu dan total yang berhasil sembuh adalah 5 ekor. Dengan adanya
sistem ini diharapkan nantinya lebih mempermudah dalam mengetahui gejala
penyakit fowl pox (cacar unggas), tata cara pengobatan nya dan pencegahan nya.

Kata kunci : Ayam, fowl pox, CV. Cahaya Gemilang Farm

TUGAS AKHIR STUDI KASUS PENANGANAN…… ACHMAD AKHIRUS S


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ABSTRACT

Fowl pox is a type of disease that can attack poultry. This disease is caused by a virus
in the Poxviridea family and genus (Avipoxvirus). Fowl pox (FP) is caused by virus
there is two forms, namely, infection that occurs in the skin (cutaneous) epithelial
tissue of the skin that is not covered by feathers, and then infection in diphtheria birds
which usually occurs in the mucous membranes of the mouth and throat. Method
Bayes' theorem is a theorem with two different thoughts, in that Bayes states how far
the degree of subjective belief must change rationally when there are new clues. The
Bayesian method is a good method for generating benchmark thinking by relying on
information from sources and other information that is already available in learning
based on training data. In this study, an expert system was created that can diagnose
fowl pox in CV. Cahaya Gemilang Farm, the cage contained in CV. Cahaya
Gemilang Farm is located in the Bence Village area and has 5 cages, consisting of
the first cage at 25 weeks old, the second cage at 35 weeks old, the third cage at 50
weeks old, the fourth cage at 65 weeks, and the fifth cage at 15 weeks old. This
activity is to find out fowl pox in chickens, and find out cases of the disease in CV.
Cahaya Gemilang Farm which is in Bence District, Blitar Regency and the solution
as well as knowing the symptoms of layer chickens with the data obtained, namely the
total number of chickens diagnosed with chicken pox (fowl pox) is 20
individuals/week and the total that has successfully recovered is 5 individuals. With
this system, it is hoped that later it will make it easier to find out the symptoms of fowl
pox (pox), procedures for its treatment and prevention.

Keywords: Chicken, fowl pox, CV. Cahaya Gemilang Farm

TUGAS AKHIR STUDI KASUS PENANGANAN…… ACHMAD AKHIRUS S


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................................. i


HALAMAN PERNYATAAN TIDAK MELAKUKAN PLAGIAT ........................................ ii
LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR......................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR ......................................................................... iv
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA PENGUJI ................................................................... v
PEDOMAN PENGGUNAAN TUGAS AKHIR ..................................................................... vi
KATA PENGANTAR ............................................................................................................ vii
ABSTRAK ............................................................................................................................... ix
ABSTRACT .............................................................................................................................. x
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL .................................................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................... 2
1.3 Batasan Masalah ............................................................................................................ 2
1.4 Tujuan ............................................................................................................................ 3
1.5 Manfaat .......................................................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................................. 4
2.1 Ayam layer ..................................................................................................................... 4
2.2 Fase Hidup Ayam Petelur .............................................................................................. 5
2.2.1 Fase Starter ............................................................................................................... 5
2.2.2 Fase Grower ............................................................................................................. 5
2.2.3 Fase Layer ................................................................................................................ 5
2.3 Pertumbuhan Ayam Petelur ........................................................................................... 6
2.4 Siklus Produksi Ayam Petelur ....................................................................................... 6
2.5 Definisi Fowl Pox .......................................................................................................... 7
2.6 Gejala Klinis .................................................................................................................. 8
2.7 Penularan Fowl Pox ....................................................................................................... 9

TUGAS AKHIR STUDI KASUS PENANGANAN…… ACHMAD AKHIRUS S


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

2.8 Diagnosa ........................................................................................................................ 9


BAB III METODE PENGAMATAN ..................................................................................... 10
3.1 Tempat dan Waktu Pengamatan .................................................................................. 10
3.2 Keadaan Kandang Ternak ............................................................................................ 11
3.3 Kegiatan Lapangan ...................................................................................................... 11
3.4 Metode Pengamatan ..................................................................................................... 12
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................ 13
4.1 Hasil Observasi ............................................................................................................ 13
4.2 Pembahasan Cacar Unggas (Fowl Pox) ....................................................................... 14
4.3 Gejala Klinis Fowl Pox ................................................................................................ 15
4.4 Pemeriksaan Fisik ........................................................................................................ 15
4.5 Penyebab Cacar Ayam (Fowl Pox) .............................................................................. 16
4.6 Pengobatan Cacar Ayam (Fowl Pox) ........................................................................... 17
4.7 Pencegahan .................................................................................................................. 18
4.7.1 Vaksinasi ................................................................................................................ 18
4.7.2 Biosecurity ............................................................................................................. 19
4.8Sistem Kandang ( Closed House ) ................................................................................ 21
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................................. 13
5.1 Kesimpulan .................................................................................................................. 22
5.2 Saran ............................................................................................................................ 23
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 24

TUGAS AKHIR STUDI KASUS PENANGANAN…… ACHMAD AKHIRUS S


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jadwal Praktik Kerja Lapangan ................................................................... 11

Tabel 1. Waktu Kegiatan Praktik Kerja Lapangan .................................................... 12

Tabel 2. Data Ayam Yang Terkena Fowl Pox ........................................................... 13

TUGAS AKHIR STUDI KASUS PENANGANAN…… ACHMAD AKHIRUS S


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Peta Kecamatan Garum ............................................................................... 10

Gambar 4.1 Fowl Pox Ayam........................................................................................... 13

TUGAS AKHIR STUDI KASUS PENANGANAN…… ACHMAD AKHIRUS S


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Dokumentasi Kegiatan .......................................................................................24

TUGAS AKHIR STUDI KASUS PENANGANAN…… ACHMAD AKHIRUS S


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Prospek ayam petelur di Indonesia dinilai sangat baik dari sisi penawaran

maupun permintaan di pasar domestik maupun internasional. Di sisi ekspor, kapasitas

produksi ayam petelur Indonesia belum mencapai kapasitas produksi yang

sebenarnya. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya perusahaan pengolahan makanan

yang masih di bawah kapasitas. Dari sisi permintaan, produksi ayam petelur saat ini

belum mencukupi kebutuhan pasar dalam negeri. Lingkungan bisnis global saat ini

telah memungkinkan produk telur Indonesia menembus pasar luar negeri karena

produk telur ras lebih tahan terhadap perubahan pendapatan per kapita tahunan

negara. (Mappanganro dkk., 2019).

Ayam petelur merupakan hewan yang banyak dibudidayakan masyarakat

Indonesia sebagai usaha mikro, kecil, dan menengah, atau biasa disebut UMKM. Hal

ini dikarenakan telur sangat dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat dan sebagian

besar industri makanan. Pada tahun 2009, negara penghasil telur dunia adalah China

(41%), Uni Eropa (9%) dan Amerika Serikat (9%). Perkembangan produksi telur

dunia, pada tahun 2002 produksi telur dunia mencapai 55 juta ton dan meningkat

menjadi 57,9 juta ton pada tahun 2004. Indonesia merupakan salah satu produsen

telur terbesar ketiga dunia pada tahun 2005 (Khairat & Qashlim., 2020).

TUGAS AKHIR STUDI KASUS PENANGANAN…… ACHMAD AKHIRUS S


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Kejadian fowl pox ini biasanya terkena pada ayam yang kekurangan vitamin

dan petugas atau pekerja terlewat lupa untuk melakukan vaksinasi pada ayam. Umur

ayam yang terkena kasus penyakit yang terjadi di CV. Cahaya Gemilang Farm ini

adalah umur 15-35 minggu. Jadi kejadian fowl pox ini dapat mengakibatkan Kerugian

mengenai biaya pemeliharaan yang dialami oleh peternak untuk ayam yang terkena

penyakit, oleh karena itu perlu dilakukan studi kasus fowl pox yang terjadi pada di

CV. Cahaya Gemilang Farm, Kecamatan Bence, Kabupaten Blitar, Jawa Timur

(Zulkarnain, 2015).

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas maka dapat dirumuskan

masalahnya sebagai berikut :

1. Berapa banyak kejadian ayam yang terkena kasus penyakit fowl pox yang ada

pada CV. Cahaya Gemilang Farm selama praktik kerja lapangan 26

September 2022 – 15 Oktober 2022 ?

2. Bagaimana penanganan dan pencegahan penyakit fowl pox yang di terapkan

pada CV. Cahaya Gemilang Farm selama praktik kerja lapangan 26

September 2022 – 15 Oktober 2022 ?

1.3 Batasan Masalah


Penelitian yang dilakukan ini memiliki batasan yang diterapkan oleh peneliti

dengan tujuan agar pengamatan yang dilakukan fokus pada tujuan yang akan dicapai

dan menjawab permasalahan pengamatan pada kasus fowl pox.

TUGAS AKHIR STUDI KASUS PENANGANAN…… ACHMAD AKHIRUS S


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

1.4 Tujuan
Tujuan dari penelitian kali ini adalah mengetahui cara pencegahan dan

pengobatan penyakit fowl pox di CV. Cahaya Gemilang Farm.

1.5 Manfaat
Manfaat dari studi kasus ini memberikan wawasan dan ilmu kepada para

peternak ayam petelur terutama di CV. Cahaya Gemilang Farm mengenai kasus fowl

pox (cacar unggas).

TUGAS AKHIR STUDI KASUS PENANGANAN…… ACHMAD AKHIRUS S


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ayam layer

Ayam petelur atau biasa disebut ayam layer merupakan jenis ayam yang

secara khusus dipelihara untuk diambil telurnya guna dikonsumsi oleh manusia.

strain isa brown merupakan hasil persilangan dari ayam Rhode Island White dan

Rhode Island Red. Strain isa brown mulai berproduksi pada umur 20 minggu. Periode

bertelur isa brown pada puncak produksinya mencapai 96% dengan jumlah telur 250-

300 butir/ekor/tahun dan kemampuan hidup 94%. Jenis strain isa brown adalah salah

satu strain ayam petelur yang sering di budidayakan di Indonesia. Ayam petelur strain

isa brown memiliki ciri berupa warna bulu coklat dengan sedikit bulu warna cream

pada bagian leher dan ekor, serta warna pial merah segar. Ayam isa brown memiliki

telur yang dihasilkan oleh ayam jenis ini berwarna coklat (Sudarmono, 2003).

Ayam layer adalah jenis ayam dari luar negeri yang lebih baik untuk tujuan

produksi nya karena kualitasnya telah ditingkatkan secara genetik. Ayam petelur

adalah ayam pelihara dengan tujuan untuk menghasilkan banyak telur, ciri lainnya

antara lain produksi telur yang tinggi, efisiensi porsi dalam pembentukan telur dan

sedikitnya penetasan. Ayam petelur merupakan jenis ayam asing yang lebih baik

pemeliharaannya karena telah mengalami perbaikan kualitas genetik. Ayam biasanya

memiliki rasa mudah kaget, berdasarkan manajemen pemeliharaan ayam petelur

dibagi menjadi tiga fase yaitu fase stater, fase grower, dan fase layer (Yusri, 2015).

TUGAS AKHIR STUDI KASUS PENANGANAN…… ACHMAD AKHIRUS S


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

2.2 Fase Hidup Ayam Petelur

2.2.1 Fase Starter

Fase strater adalah fase awal, yang dimulai dari ayam ke luar cangkang

sampai bulu tumbuh sempurna, sehingga pada saat periode starter pemeliharaan harus

lebih intensif agar dapat tumbuh secara optimal. Umur ayam petelur fase starter yaitu

saat berusia 1 - 6 minggu. Hal yang harus diperhatikan pada fasestarter adalah suhu

kandang, pemberian pakan, dan populasi ayam (Murtidjo, 1992).

2.2.2 Fase Grower

Ayam petelur pada fase grower adalah ayam petelur berumur 6 - 18 minggu

atau disebut tahap grower awal (Fadilah dan Fatkhuroji, 2013). Fase grower adalah

persiapan awal tubuh ayam untuk fase bertelur. Pada tahap ini ayam membutuhkan

kepadatan kandang yang memadai untuk menjamin akses pakan, air minum dan

oksigen yang sama untuk semua ayam, agar pertumbuhan ayam petelur selama

pemeliharaan seragam (Nasution dkk., 2022).

2.2.3 Fase Layer

Ayam petelur pada fase layer, produksi dimulai pada saat ayam berusia 18

minggu, ayam ini memiliki ciri-ciri seperti terjadinya perubahan fisik dan perilaku

yang signifikan. Perubahan fisik terlihat, terutama pada tampilan jengger ayam yang

tampak lebih besar, lebih tebal, dan merah, tubuhnya lebih berisi dan ditutupi bulu

yang berkilau. Perubahan perilaku yang nyata adalah ayam mulai gemar berkokok,

tetapi semakin dekat ayam dengan peternak, maka semakin banyak ayam yang patuh

TUGAS AKHIR STUDI KASUS PENANGANAN…… ACHMAD AKHIRUS S


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

terhadap peternak tersebut (Zulfikar, 2009).

2.3 Pertumbuhan Ayam Petelur

Pertumbuhan merupakan fenomena umum dan salah satu ciri dalam makhluk

hidup, beberapa ada yang mendefinisikan pertumbuhan sebagai proses perbaikan.

Dari prospektif ternak, pertumbuhan berarti peningkatan ukuran dan serat otot,

jaringan pada ayam yang mengandung protein merupakan peran penting dalam

kelangsungan produksi ayam.

Saat ini suhu rata-rata di Indonesia naik hingga 30°C, naiknya suhu panas

dapat mempengaruhi kapasitas produksi ayam petelur. Hal ini karena pada suhu

lingkungan yang tinggi, ayam membutuhkan lebih banyak energi untuk mengatur

suhu tubuhnya. Ayam petelur peka terhadap cuaca panas dan kebisingan, suhu tubuh

normal ayam petelur adalah 39 - 41°C (Tandil dan Indarsih, 2020). Zona nyaman

ayam petelur adalah lingkungan dengan suhu 10 - 20°C (Yuwanta, 2004). Ayam

petelur yang dikurung dengan suhu lingkungan melebihi titik ke tidak nyamanan

yang dapat menimbulkan reaksi seperti peningkatan suhu panas dan ayam terengah-

engah, hal yang terjadi seperti konsumsi minuman meningkat, konsumsi makanan

berkurang dan produksi berkurang karena konsumsi pakan berkurang, yang

menyebabkan nutrisi masuk ke dalam tubuh sedikit (Muharlien et al., 2017).

2.4 Siklus Produksi Ayam Petelur

Siklus produksi pada ayam petelur dikenal dengan masa bertelur (waktu dari

ovulasi hingga bertelur). Siklus berlangsung 24-27 jam (Johnson dkk, 2000), hal ini

TUGAS AKHIR STUDI KASUS PENANGANAN…… ACHMAD AKHIRUS S


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

disebabkan waktu ovulasi dan proses pembentukan sel telur yang ada pada saluran

reproduksi. Ayam petelur memiliki fase pertumbuhan yang mengarah ke fase starter,

fase grower, dan fase layer (Purwaningsih, 2014). Masa produksi ayam petelur

terakhir adalah umur 90 minggu, sedangkan produksi ayam meningkat saat ayam

berumur 22 minggu, dan memuncak pada 28-30 minggu. Produksi telur kemudian

menurun perlahan hingga 55% pada minggu ke 82 (Maharani et al., 2013).

Bertelur tiap hari berturut-turut dalam jangka waktu 24 jam pada ayam

merupakan proses yang normal, ukuran telur adalah spesifik tiap spesies ayam, ayam

petelur komersial biasanya memiliki masa bertelur yang panjang hingga tiba waktu

afkir pada ayam itu terjadi (Robinson & Renema, 2008).

2.5 Definisi Fowl Pox

Cacar Unggas (fowl pox) merupakan penyakit pada ayam yang terbagi

menjadi dua bentuk, yakni infeksi kutaneus (kulit) dari jaringan epitel kulit yang

tidak tertutupi oleh bulu. Bentuk kutaneus (kulit) ditandai dengan adanya nodul

(benjolan) pada jengger, pial, tepi paruh, kelopak mata, kaki dan sayap.

Sedangkan bentuk difterik ditandai dengan infeksi pada membran paruh, laring

dan faring. Virus fowl pox menyerang unggas komersial sehingga menyebabkan

kerugian ekonomi. Virus cacar dapat bertahan resisten terhadap pengaruh

lingkungan, karena dapat bertahan selama beberapa bulan. Penyebaran penyakit

cacar unggas (fowl pox) sangat cepat, kareta tingkat mordibitas penularan penyakit

cacar pada ayam dari beberapa ekor hingga seluruh ayam terinfeksi jika virus

TUGAS AKHIR STUDI KASUS PENANGANAN…… ACHMAD AKHIRUS S


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

bersifat sangat ganas (Windarto & Marfuah, 2020).

Unggas yang terinfeksi cacar bentuk kutaneus (kulit) lebih cepat untuk

pulih, dari pada terinfeksi cacar di bagian organ dalam ayam atau cacar dalam

bentuk difterik. Efek cacar pada ayam biasanya melemahkan dan memperlambat

kenaikan berat badan. Cacar unggas pada kulit ditandai dengan lesi nodular yang

ada di berbagai bagian kulit ayam yang tidak berbulu dan di kepala serta

leher. Lesi awalnya berupa area nodular yang menonjol, pucat, yang membesar,

menjadi kekuningan, dan berkembang menjadi keropeng yang tebal dan gelap

(Sembiring dkk., 2021).

2.6 Gejala Klinis

Ayam petelur rentan terhadap berbagai penyakit, oleh karena itu pencegahan

harus terus dilakukan secara rutin, baik dengan pemeriksaan kebersihan kandang,

vaksinasi terhadap penyakit tertentu, maupun mengisolasi ayam yang sakit agar

penyakit tidak menular ke ayam lain. Bentuk kulit dari unggas yang terkena fowl pox

dengan bentuk kutaneus ditandai oleh lesi nodular pada berbagai bagian kulit ayam yang

tidak berbulu, kepala dan leher unggas bagian atas. Dalam bentuk difterik, lesi dapat

berkembang pada membran mukosa mulut, esofagus, faring, laring, dan trakea (cacar

difterik). Infeksi kulit sendiri biasanya menyebabkan mortalitas rendah hingga sedang, dan

flock ini umumnya kembali ke produksi normal setelah pemulihan, infeksi ini dapat

mengakibatkan pada ayam layer berupa penurunan produksi telur dan kematian biasanya

tinggi pada infeksi difterik.

TUGAS AKHIR STUDI KASUS PENANGANAN…… ACHMAD AKHIRUS S


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

2.7 Penularan Fowl Pox

Ayam dengan ketahanan tubuh yang rendah lebih rentan terkena penyakit

cacar (fowl pox). Virus cacar masuk ke ayam melalui luka atau goresan seperti di

kepala atau mulut, atau kontak langsung (kanibalisme) dengan mematuk antara ayam

yang sakit dengan ayam yang sehat. Nyamuk, lalat, dan serangga penghisap darah,

nyamuk yang terinfeksi memakan darah ayam yang terinfeksi cacar. Ketika nyamuk

yang terinfeksi menghisap darah ayam yang sehat, virus dapat menular dan masuk ke

dalam darah ayam melalui luka gigitan pada nyamuk. Penyakit cacar tidak hanya

menyerang jaringan kulit ayam, tetapi juga saluran pernafasan dan organ dalam mulut

seperti daerah laring dan faring pada ayam (Nur Cholis & Dewi Hastuti, 2009).

2.8 Diagnosa

Infeksi kulit biasanya menyebabkan lesi kasar dan mikroskopis yang khas.

Jika kerusakan kulitnya kecil, seringkali sulit membedakannya dari lepuh akibat

pertempuran atau dari infeksi cacar sendiri. Ada lesi pada kulit yang menyebabkan

cacar yaitu ditandai dengan adanya bintik hitam seperti luka di daerah tertentu.

Penularan dari ayam yang terinfeksi ke ayam yang tidak terinfeksi, perjalanan infeksi

nya sekitar 5 hari kemudian, lesi kulit muncul pada ayam lainnya. Untuk cacar bentuk

difterik sulit didiagnosis berdasarkan gejalanya saja (Whinona, 2018).

TUGAS AKHIR STUDI KASUS PENANGANAN…… ACHMAD AKHIRUS S


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB III
METODE PENGAMATAN

3.1 Tempat dan Waktu Pengamatan

Gambar 2. Kecamatan Garum

Menurut kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar,

peternakan rakyat Kabupaten Blitar sudah ada di Blitar sejak akhir tahun 1970-an dan

terus berkembang. Saat ini di Blitar terdapat sekitar 7.372 peternak ayam skala kecil

dan 436 peternak ayam skala perusahaan. Adapun total populasi ayam layer atau

ayam ras petelur dari peternak di Blitar mencapai 19 juta ekor ayam petelur pada

tahun 2020-2021 dengan jenis strain ayam petelur yaitu isa brown, lohman brown,

dan ross brown.

Pengamatan dilakukan di CV. Cahaya Gemilang Farm yang bergerak dalam

bidang peternakan ayam peterlur dan berlokasi di Bence, Kecamatan Garum,

Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Pengamatan dilaksanakan pada tanggal 26 September

2022 - 15 Oktober 2022.

TUGAS AKHIR STUDI KASUS PENANGANAN…… ACHMAD AKHIRUS S


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

3.2 Keadaan Kandang Ternak

Peternakan ayam layer yang dimiliki oleh CV. Cahaya Gemilang Farm yang

terletak di Bence Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Keadaan

wilayah yang berada di sekitar kandang ayam sangatlah jauh dari penduduk,

dikelilingi oleh bukit, gunung, dan kebun tebu serta persawahan penduduk sekitar.

Daerah ini termasuk dataran rendah yang berhawa panas dengan suhu sekitar 28-

31°C. Dilihat dari letak geografis Kecamatan Bence cocok digunakan untuk

peternakan ayam pedaging maupun layer.

3.3 Kegiatan Lapangan

Kegiatan yang dilakukan selama 3 minggu dimulai pada tanggal 26

September 2022 - 15 Oktober 2022 di CV. Cahaya Gemilang Farm di Bence

Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Pengambilan data pada kasus

cacar ayam ini pada ayam layer/petelur dengan jenis ayam strain isa brown.

Tabel 1. Jadwal kegiatan praktik kerja lapangan


Kegiatan Waktu Keterangan

Mengikuti kegiatan petugas Ikut serta dalam


kandang / mandor 08.00-16.00 melakukan pemeriksaan
danpenanganan kesehatan
(Senin-Sabtu) ternakayam layer di
berbagai kandang.

Istirahat
12.00-13.00

TUGAS AKHIR STUDI KASUS PENANGANAN…… ACHMAD AKHIRUS S


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Tabel 2. Waktu kegiatan praktik kerja lapangan


No Jam kegiatan Jadwal kegiatan
1. 08.00 - 10.00 Pemberihan makanan dan minum serta
pembersihan makanan

2. 10.00 - 12.00 Pemberian vitamin pada ayam melalui kocor


tempat makan

3. 12.00 - 13.00 Istirahat

4. 13.00 - 14.00 Mengikuti kegiatan petugas / mandor

5. 14.00 - 16.00 Pengambilan dan pengemasan telur untuk di


bawah ke gudang telur

3.4 Metode Pengamatan

Pengumpulan data observasi dari kasus penyakit cacar ayam (fowl pox) pada

tanggal 26 September - 15 Oktober 2022. Rincian data yang didapat yaitu total ayam

yang terdiagnosa terkena penyakit cacar ayam (fowl pox) adalah 20 ekor/minggu dan

total yang berhasil sembuh adalah 5 ekor. Didukung dengan data penunjang yang

didapat dari observasi selama praktik kerja lapangan di CV. Cahaya Gemilang Farm.

TUGAS AKHIR STUDI KASUS PENANGANAN…… ACHMAD AKHIRUS S


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Observasi


Berikut adalah data yang di dapat pada 26 September - 15 Oktober 2022 pada

saat melakukan praktik kerja lapangan di CV. Cahaya Gemilang Farm Bence,

Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.

Gambar 4.1 Fowl Pox Ayam

Tabel 2. Data hasil kasus cacar unggas (Fowl Pox) Periode 26 September – 15 Oktober 2022

No Kandang yang Jumlah ayam yang terserang fowl pox


terserang fowl pox Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3
1. Kandang 1 usia 15 8 7 7
minggu
2. Kandang 2 usia 25 5 5 4
minggu
3. Kandang 3 usia 35 4 3 3
minggu
4. Kandang 4 usia 50 3 3 2
minggu
5. Kandang 5 usia 65 3 3 2
minggu
Total 23 21 19

TUGAS AKHIR STUDI KASUS PENANGANAN…… ACHMAD AKHIRUS S


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

4.2 Pembahasan Cacar Unggas (Fowl Pox)

Saat dilaksanakan praktik kerja lapangan pada 26 September 2022 - 15

Oktober 2022 penulis menjumpai kasus penyakit fowl pox yang terjadi di CV. Cahaya

Gemilang Farm. Jumlah populsi ayam layer di CV. Cahaya Gemilang Farm cukup

banyak yaitu 36.000 ekor ayam per kandang. Kandang yang terdapat pada CV.

Cahaya Gemilang Farm di daerah Kelurahan Bence memiliki 5 kandang, yang terdiri

dari kandang pertama usia 25 minggu, kandang kedua usia 35 minggu, kandang

ketiga berusia 50 minggu, kandang keempat 65 minggu, dan kandang kelima usia 15

minggu.

Cacar ayam atau fowl pox merupakan penyakit yang terjadi pada ayam, fowl

pox terbagi menjadi 2 bentuk yakni infeksi kutaneus (kulit) dari jaringan epitel kulit

yang tidak tertutup bulu, dan infeksi difterik pada membran mukosa mulut dan

hidung. Penyakit fowl pox yang terjadi di CV. Cahaya Gemilang Farm merupakan

bentuk kutaneus yang ditandai dengan adanya nodul pada jengger, pial, tepih paruh,

kelopak mata, kaki dan sayap. Sedangkan bentuk difterik di tandai dengan adanya

gejala pada bagian paruh, faring, dan laring, penyakit ini sangat umum terjadi di

peternakan ayam (Ariantika dkk., 2020).

Penyakit yang disebut juga dengan avian pox ini menyerang pada segala

golongan umur dan menyebar secara perlahan. Fowl pox disebabkan oleh strain virus

yang berbeda pada setiap unggas. Virus fowl pox dikenal sangat imunogenik dan

menginduksi kekebalan pada jangka panjang. Virus berkembang biak di dalam sel

TUGAS AKHIR STUDI KASUS PENANGANAN…… ACHMAD AKHIRUS S


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

kulit, dan virus yang dilepaskan dapat bertahan selama 3 - 4 tahun. (Giotis & Skinner,

2019).

Meskipun penyakit ini menular, sebenarnya tidak terlalu berbahaya jika ayam

tersebut dirawat dengan baik dan tidak mengalami komplikasi dari penyakit lain.

Cacar menjadi berbahaya bila masuk ke rongga mulut, kerongkongan, atau dubur

ayam. Penyakit ini terjadi sepanjang tahun, jadi perlu di waspadai. Ketika ayam

terkena cacar, mereka bisa menjadi lesu dan kehilangan nafsu makan, yang dapat

mempengaruhi produktivitasnya (Luthfi dkk., 2020).

4.3 Gejala Klinis Fowl Pox

Gejala klinis ayam layer yang terkena fowl pox yang dapat saya amati di CV.

Cahaya Gemilang Farm, Bence, Blitar yaitu ditandai dengan bentuk kutaneus dengan

bentuk kulit atau noduler (kering) yang terjadi seperti adanya nodul pada jengger,

pial, tepih paruh, kelopak mata, kaki dan sayap. Cacar dapat terjadi dalam salah satu

bentuk yaitu bentuk kulit atau bentuk difterik, ataupun kedua bentuk tersebut. Gejala

krisis bervariasi tergantung pada : hospes, virulensi virus, distribusi lesi dan faktor

komplikasi lain. Gejala umum yang menimbulkan adanya pertumbuhan yang lambat

pada unggas muda. Penurunan telur pada periode bertelur dan susah makan bagi

ayam yang terkena penyakit fowl pox.

4.4 Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik dapat membantu memperkuat diagnosa terhadap ayam yang

TUGAS AKHIR STUDI KASUS PENANGANAN…… ACHMAD AKHIRUS S


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

terkena fowl pox. Diagnosa pada ayam layer/petelur di CV. Cahaya Gemilang Farm

dilakukan dengan cara pemeriksaan/pencarian gejala klinis yang muncul seperti

ayam lemas tidak nafsu makan, tumbuh lesi di sekitar tubuh, hidung, mata, setelah

pemeriksaan dilakukan dengan pemisahan kandang agar tidak terjadi penularan

terhadap ayam lainnya. Adapun pemeriksaan fisik lainnya dilakukan nekropsi

terhadap ayam yang mati, pemeriksaan bertujuan agar melihat bagian organ yang

memiliki tanda-tanda terjadinya fowl pox (Song et al., 2021).

Bentuk kutaneus biasanya diketahui pada unggas liar dengan ciri-ciri: Pada

area yang tidak berbulu biasanya timbul kutil yang menyerupai nodul-nodul yang ada

pada kaki, jengger, pial dan disekitar kelopak mata. Unggas terlihat lemah dan kurus,

karena terjadi penurunan nafsu makan, unggas juga telihat susah bernafas karena

saluran udara tertutup.

Bentuk difterik biasanya di laporkan pada unggas ditandai dengan adanya lesi

difterik, warna kekuningan muncul pada membran mukosa mulut, esofagus dan

trakea. Apabila lesi ditemukan di daerah trakea, gejala klinis disertai gejala gangguan

pernafasan mirip dengan gejala klinis yang timbul akibat coryza.

4.5 Penyebab Cacar Ayam (Fowl Pox)

Ayam dengan ketahanan tubuh yang rendah lebih rentan terkena penyakit

cacar (fowl pox). Virus cacar masuk ke ayam melalui luka atau goresan seperti di

kepala atau mulut, atau kontak langsung (kanibalisme) dengan mematuk antara ayam

yang sakit dengan ayam yang sehat. Nyamuk, lalat, dan serangga penghisap darah

TUGAS AKHIR STUDI KASUS PENANGANAN…… ACHMAD AKHIRUS S


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Aedes dan Culex yang membawa virus cacar dan selanjutnya menginfeksi ayam yang

sehat (penularan tidak langsung). Nyamuk yang terinfeksi memakan darah ayam yang

terinfeksi cacar. Ketika nyamuk yang terinfeksi menghisap darah ayam yang sehat,

virus masuk ke dalam darah ayam melalui luka gigitan. Selain itu bisa menular

melalui telur yang dihasilkan dari induk yang tertular virus cacar ini. Penyakit cacar

tidak hanya menyerang jaringan kulit ayam, tetapi juga saluran pernafasan (Nur

Cholis & Dewi Hastuti, 2009).

4.6 Pengobatan Cacar Ayam (Fowl Pox)

Munculnya suatu fenomena tentu didasari dengan suatu permasalahan yang

biasa disebut dengan factor permasalahan. Dalam permasalahan ini, penulis

membahas mengenai pengobatan pada ayam yang terpapar penyakit fowl pox.

Pengobatan yang di lakukan di CV. Cahaya Gemilang Farm dengan cara mencari

ayam yang terpapar penyakit fowl pox, setelah itu ayam tersebut di karantina atau

ditempatkan pada kandang tersendiri, pertama dengan menunggu kering cacar yang

terjadi pada ayam dan cacar yang sudah kering kita kelupas dan di obati dengan

iodium. Untuk pemberian vitamin untuk ayam yang lemas dan sulit makan di CV.

Cahaya Gemilang Farm Blitar diberikan vitamin melalui inject dan kocor vitamin ke

tempat makan ayam, untuk kocor vitamin ke tempat makan biasanya di lakukan

sebanyak 2x dalam sehari, dengan menggunakan TM-VITA yang bertujuan untuk

menambah nafsu makan dan stamina tubuh selalu sehat.

TUGAS AKHIR STUDI KASUS PENANGANAN…… ACHMAD AKHIRUS S


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

4.7 Pencegahan

Management yang baik dan kebersihan juga faktor utama serta penting untuk

membantu pencegahan dan penularan penyakit. Terdapat beberapa upaya yang dapat

dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit fowl pox pada ayam, yang pertama

menempatkan ayam dalam kandang bersih dan ukuran kandang harus di sesuaikan

dengan banyaknya ayam, kedua melakukan pemisahan kandang ayam yang terjangkit

penyakit fowl pox dengan kandang ayam yang sehat, di usahakan untuk meng

karantina di kandang belakang atau dekat dengan pengeluaran udara (blower), yang

ketiga pemberantasan terhadap serangga terutama nyamuk dan lalat karena dapat

merupakan vektor penyakit, keempat melakukan penyemprotan desinfektan di dalam

kandang agar kandang terhindar dari virus dan bakteri, kelima tempat minum dan

makan harus di bersihkan setiap hari, keenam untuk setiap orang yang masuk ke

dalam kandang harus melakukan penyemprotan densifektan di seluruh anggota

badan, terakhir untuk setelah masuk ke dalam kandang yang terpapar penyakit di

usahakan jangan masuk ke dalam kandang ayam yang sehat. (Setiawati dkk., 2016).

4.7.1 Vaksinasi

Vaksinasi yang ada di CV. Cahaya Gemilan Farm memiliki dua vaksin aktif

(vaksin fowl pox dan vaksin pigeon pox) yang digunakan untuk mencegah penyakit

cacar pada unggas, petunjuk penggunaan vaksin harus diikuti untuk pemberian

vaksin. Cara pengaplikasian vaksin pada ayam dan burung biasanya pada kulit di

bagian sayap dalam (wing-web) dengan cara menusuk dan menggoreskan jarum

TUGAS AKHIR STUDI KASUS PENANGANAN…… ACHMAD AKHIRUS S


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

khusus yang telah diberi larutan vaksin pada bagian sayap ayam.

Vaksin cacar hanya boleh diberikan kepada ternak sehat dan dalam kondisi

baik. Ayam biasanya divaksinasi pada umur 4 minggu dan ayam muda pada 1-2

bulan sebelum bertelur, setelah vaksinasi biasanya pada daerah aplikasi vaksin

muncul lesi cacar yang bersifat ringan. Jika sebuah peternakan terinfeksi cacar tetapi

memiliki sedikit gejala klinis, maka vaksinasi dapat dilakukan terhadap individu yang

menunjukkan gejala.

4.7.2 Biosecurity

Tingkat higienitas sangat penting untuk biosecurity karena mengandung suatu

bagian kebersihan yang ada di dalam kandang. Bioscurty ini meliputi desinfeksi

bahan, orang, dan peralatan yang ada di suatu tempat terutama di kandang.

Biosecurity didefinisikan dengan tindakan pencegahan penyakit dan bakteri. Menurut

(Abidin, 2003) biosecurity adalah suatu ukuran yang sangat penting untuk kesehatan

ayam, agar produksi tidak menurun dan ayam tetap stabil dan tidak ada yang terkena

penyakit. Desinfeksi kandang dan sekitarnya secara teratur merupakan hal yang

sangat penting saat beternak ayam petelur karena ayam mudah untuk terserang

penyakit.

Desinfeksi kandang sebelum kedatangan DOC, kandang adalah suatu tempat

tinggal bagi hewan, jadi harus selalu dalam kondisi baik dan steril sebelum DOC

masuk ke kandang, harus didesinfeksi agar tidak masuk menyebabkan penyakit.

Persiapan kandang sebelum kedatangan DOC harus steril dan didesinfeksi dengan

TUGAS AKHIR STUDI KASUS PENANGANAN…… ACHMAD AKHIRUS S


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

secara menyeluruh guna untuk mencegah penyebaran penyakit. Prinsipnya dalam satu

kandang hanya untuk satu umur dan tidak boleh dicampur beda umur. Seperti yang

kita tahu, umur ayam itu ada yang muda dan yang sangat tua sangat rentan terhadap

penyakit.

Desinfeksi area makanan dan air minum secara teratur, lokasi makanan dan

air minum adalah hal yang perlu diperhatikan dalam suatu peternakan ayam, karena

ayam selalu butuh makan dan minum. Sering terjadi ada makanan pada ayam yang

menggumpal dan berjamur sehingga menyebabkan penyakit pada ayam. Tempat air

minum ayam, di mana air minum merupakan kebutuhan yang paling penting untuk

kelangsungan hidup ayam, dan desinfeksi tempat pakan dan air minum penting untuk

menjaga kesehatan ayam.

Desinfeksi pengunjung yang memasuki lokasi harus melakukan desinfeksi,

untuk mencegah penyebaran penyakit dari luar peternakan, untuk pengunjung yang

ingin memasuki tempat penangkaran harus melewatinya dengan penyemprotan

desinfektan. Tujuan penggunaan desinfektan ini adalah membunuh mikroorganisme

patogen yang dapat diangkut oleh kendaraan, karyawan / pegawai / pengunjung.

Desinfeksi rak telur, di kandang secara berkala rak telur harus didesinfeksi

setelah masuk kandang, karena berhubungan langsung dengan ternak, rak telur dibeli

dan di bawah berpindah - pindah tempat di luar ternak dapat membawa penyakit dari

luar, itu dimaksudkan untuk mencegah patogen eksternal memasuki peternakan.

Penyakit dapat terbawa melalui debu, bulu-bulu atau sayap, dan kotoran pada

peralatan dan sarana lain seperti truk, kandang ayam, tempat telur.
TUGAS AKHIR STUDI KASUS PENANGANAN…… ACHMAD AKHIRUS S
IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

4.8 Sistem Kandang ( Closed House )

Penggunaan kandang tertutup atau kandang tertutup menjadi solusi bagi

peternak untuk memaksimalkan kapasitas produksi ayam. Kandang ayam tertutup

adalah sistem kandang tertutup yang dapat membantu mengoptimalkan kondisi

lingkungan seperti ventilasi, suhu dan kelembaban. Di kandang tertutup, udara

bergerak merata dan kelembapan di dalam kandang bisa disesuaikan dengan

kebutuhan ayam.

kandang di CV. Cahaya Gemilang Farm menggunakan sistem kandang

tertutup dan peralatan otomatis untuk beternak ayam petelur. Kandang ini mampu

meningkatkan hasil dan kualitas produksi telur. Kandang tertutup dianggap lebih

ramah lingkungan terhadap populasi atau lingkungan kandang. Infeksi dari luar

otomatis bisa diminimalisir dan tentunya keberadaan lalat pun otomatis berkurang

karena sistem dalam kandang yang lebih terkontrol. Aplikasi biosecurity lebih mudah

diterapkan, sehingga menjaga kesehatan ayam jauh lebih mudah.

Sistem ventilasi kandang di CV. Peternakan Cahaya Gemilang adalah sistem

blower angin. Sistem ventilasi blower berarti udara mengalir seperti angin dari depan

ke belakang kandang. Sistem ini menawarkan efek pendinginan angin yang maksimal

dan sering digunakan pada fase ayam petelur saat ayam sudah dewasa dan

membutuhkan suhu yang lebih rendah.

TUGAS AKHIR STUDI KASUS PENANGANAN…… ACHMAD AKHIRUS S


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan observasi ini yang telah di laksanakan pada saat praktik kerja

lapangan dapat disimpulkan bahwa kejadian yang terjadi di CV. Cahaya Gemilang

Farm adalah

1. Penyakit ayam petelur fowl pox bentuk kering yang paling banyak menyerang

ayam umur 15-35 minggu dengan jumlah yang terkena penyakit fowl pox

yaitu 20 ayam/minggu nya. Penyebab dari penyakit fowl pox ini adalah Virus

cacar masuk ke ayam melalui luka atau goresan seperti di kepala atau mulut,

atau kontak langsung (kanibalisme) dengan mematuk antara ayam yang sakit

dengan ayam yang sehat. Dari serangga seperti nyamuk, lalat, dan serangga

penghisap darah yang membawa virus cacar dan selanjutnya menginfeksi

ayam yang sehat.

2. Ayam yang ditandai dengan penyakit fowl pox bentuk kutaneus (secara

kering) ini untuk pencegahannya yaitu dengan dilakukannya vaksinasi cacar

pada unggas yang telah di jadawalkan oleh petugas kandang. Serta faktor

pemicu dari penyakit fowl pox di CV. Cahaya Gemilang Farm ini adalah

kurangnya menjaga kebersihan kandang, biosecurity sebelum masuk kandang,

penyemprotan desinfektan di area kendang, sanitasi rak telur dan sanitasi

tempat makan minum.

TUGAS AKHIR STUDI KASUS PENANGANAN…… ACHMAD AKHIRUS S


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

5.2 Saran

Untuk menghidari penyakit fowl pox pada ayam yaitu perlu dilakukannya

penanganan yang sangat cepat dan teliti untuk petugas pada saat vaksinasi jangan

sampai ada yang terlewatkan dan dibiasakan untuk sanitasi sebelum masuk ke

kendang ayam dan penyemprotan kendang dengan desinfektan secara rutin agar

penyakit tidak mudah menyebar pada ayam yang lain.

TUGAS AKHIR STUDI KASUS PENANGANAN…… ACHMAD AKHIRUS S


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR PUSTAKA

Abimata, P. A. (2021). Studi Potensi Ekstark Kulit Buah Manggis Terhaap Virus
Fowl Pox. Repository.Ugm.Ac.Id, 1–2.
Aminudin, N., Taufiq, & Amaliah, I. B. (2019). Aplikasi Web Mobile Sistem Pakar
Diagnosa Penyakit Ayam Ras Petelur. Jurnal TAM (Technology Acceptance
Model), 10(1), 33–40.
Ana Pratiwi. (2020). Analisis Pendapatan Usaha Peternakan Ayam Ras Petelur. In
repository.universitasmuhammadiyah.makassar.ac.id.
Dewi Sri Ariantika, T., Ramadhan, M., Santoso, I., StudiSistemInformasi, P., &
Triguna Dharma, S. (2020). Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakir Fowl Pox
(Cacar Unggas) Pada Burung Puyuh Menggunakan Metode Teorema Bayes.
Jurnal CyberTech, x, No.x(x).
Dwi Nugraheni. (2016). Sistem Pakar Diagnosa Penyakut Virus Ayam Dengan
Metode Certainty Factor. Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Dan
Komputer Sinar Nusantara Surakarta.
Dyah Ayu Puspitasari. (2018). Studi Potensi Ekstrak Anggur Laut (Caulerpa
racemosa) Sebagai Anti Virus Pox Pada Telur Ayam Berembrio Berdasarkan
Jumlah Sel Radang Dan Histopatologi Hepar. In repository.ub.ac.id.
Giotis, E. S., & Skinner, M. A. (2019). Spotlight on avian pathology: Fowl Pox virus.
In Avian Pathology (Vol. 48, Issue 2, pp. 87–90). Taylor and Francis Ltd.
Izzaty, R. E., Astuti, B., & Cholimah, N. (1967). Analisis Pendapatan Usaha
Peternakan Ayam Ras Petelur (Studi Kasus PT Jaya Perkasa di Desa Dampang
Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng). Angewandte Chemie
International Edition, 6(11), 951–952., 5–24.
Luthfi, A. C., Suhardi, S., & Wulandari, E. C. (2020). Produktivitas Ayam Petelur
Fase Layer II dengan Pemberian Pakan Free Feeding Choice. Tropical Animal
Science, 2(2), 57–65.

TUGAS AKHIR STUDI KASUS PENANGANAN…… ACHMAD AKHIRUS S


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Mappanganro, R., Syam, J., & Ali, C. (2019). Tingkat Penerapan Biosekuriti Pada
Peternakan Ayam Petelur Di Kecamatan Panca Rijang Kabupaten Sidrap. Jurnal
Ilmu Dan Industri Peternakan (Journal of Animal Husbandry Science and
Industry), 4(1), 60.
Mohanty dkk., 2005. (2016). Performa Ayam Ras Petelur Pada Periode Awal
Bertelur Dengan Kombinasi Berat Badan Pre-Layer Dan Pemberian Jumlah
Pakan Yang Berbeda. Hasanuddin University Repository, 15(1), 165–175.
Nasution, S., Serasi Ginting, B., Khair, H., & Kaputama Binjai, D. . (2022).
Mendiagnosa Penyakit pada Ayam Petelur Menggunakan Metode Certainty
Factor. In Sci-Tech Journal (Vol. 1, Issue 1).
Nur Cholis, Dewi Hastuti, B. S. (2009). Tatalaksana Pemeliharaan Ayam Ras Petelur
Periode Layer Di Populer Farm Desa Kuncen Kecamatan Mijen Kota Semarang.
Tatalaksana Pemeliharaan Ayam, 5(2), 38–49.
Sembiring, K. R. A. B., Hafizah, H., & Gunawan, R. (2021). Sistem Pakar
Mendiagnosis Penyakit Lumpuh Bebek Menggunakan Metode Dempster Shafer.
Jurnal CyberTech, 1(3), 165–174.
Setiawati, T., Afnan, R., & Ulupi, N. (2016). Performa Produksi dan Kualitas Telur
Ayam Petelur pada Sistem Litter dan Cage dengan Suhu Kandang Berbeda
Productive Performance and Egg Quality of Layer in Litter and Cage System
with Different Temperatures. Januari, 04(1), 197–203.
Song, H. S., Kim, H. S., Kim, S. H., Kwon, Y. K., & Kim, H. R. (2021). Research
Note: Simultaneous detection of infectious laryngotracheitis virus, Fowl Pox
virus, and reticuloendotheliosis virus in chicken specimens. Poultry Science,
100(4), 100986.
UL Khairat, & Qashlim, A. (2020). Sistem Pakar dengan Metode Dempster-Shafer
Untuk Diagnosa Penyakit Ayam Broiler. Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer, 6(1),
52–61.
Whinona, I. (2018). Potensi Ekstrak Anggur Laut Hijau (Caulerpa Racemosa)
Sebagai Preventif Fowl Pox (Cacar Unggas) Pada Telur Ayam Berembrio
TUGAS AKHIR STUDI KASUS PENANGANAN…… ACHMAD AKHIRUS S
IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

(Repository.Ub.Ac.Id, 1–47.
Widodo sumantri. (1980). Beberapa Cara Diagnosa, Pencegahan Dan
Pemberantasan Penyakit Fowl Pox Ayam. Repository.Unair.Ac.Id.
Windarto, Y. E., & Marfuah, M. (2020). Implementasi Naives Bayes-Certainty Factor
untuk Diagnosa Penyakit Menular. Jurnal Sisfokom (Sistem Informasi Dan
Komputer), 9(2), 208–214.
Zulkarnain. (2015). Penerapan Biosekuriti Peternak Ayam Broiler di Desa Jene
Taesa, Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros. Hasanudidin University
Repository, 1–76.

TUGAS AKHIR STUDI KASUS PENANGANAN…… ACHMAD AKHIRUS S


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

LAMPIRAN

Lampiran 1. Dokumentasi Kegiatan

Gambar 1. Kondisi ayam yang terkena Gambar 2. Kondisi ayam yang lemas
Fowl Pox (Cacar Unggas)

Gambar 3. Kondisi ayam mati yang Gambar 4. Pemberian vitamin dengan


terkena komplikasi Fowl pox dan CRD cara kocor ketempat makan

Gambar 5. Pemberian vitamin inject Gambar 6. Vaksinasi Mediavac pox

TUGAS AKHIR STUDI KASUS PENANGANAN…… ACHMAD AKHIRUS S


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Gambar 7. Vaksinasi Cacar Unggas Gambar 8. Inject Vitamin

Gambar 7. Kandang close Gambar 8. Kandang Open

Gambar 9. Sanitasi sebelum masuk Gambar 10. Sanitasi kandang


kandang

TUGAS AKHIR STUDI KASUS PENANGANAN…… ACHMAD AKHIRUS S


IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Gambar 11. Ayam layer strain isa brown Gambar 12. Pemberian plakat pada CV.
Cahaya Gemilang Farm

TUGAS AKHIR STUDI KASUS PENANGANAN…… ACHMAD AKHIRUS S

Anda mungkin juga menyukai