Anda di halaman 1dari 102

GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA KLIEN DENGAN

HARGA DIRI RENDAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAYU TANGI

KARYA TULIS ILMIAH

AGUS MAULANA
NIM 1140970120002

POLITEKNIK KESDAM VI BANJARMASIN


PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
TAHUN 2022
GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA KLIEN DENGAN
HARGA DIRI RENDAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAYU TANGI

Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk
menyelesaikan pendidikan Diploma III keperawatan

AGUS MAULANA
NIM 1140970120002

POLITEKNIK KESDAM VI BANJARMASIN


PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
TAHUN 2022

ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Agus Maulana

NIM : 1140970120002

Program Studi : DIII Keperawatan

Institusi : Politeknik Kesdam VI Banjarmasin

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa karya tulis ilmiah yang saya tulis
ini adalah benar-benar merupakan hasil karya sendiri dan bukan merupakan
pengambilan alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil
tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat di buktikan Karya Tulis Ilmiah ini
hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Banjarmasin, 19 Mei 2023

Pembuat Pernyataan

materai
10000

Agus Maulana

NIM 1140970120002

iii
PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Agus Maulana

NIM : 1140970120002

Program Studi : DIII Keperawatan

Institusi : GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA


KLIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS KAYU TANGI
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya tulis ilmiah ini merupakan hasil
karya cipta saya sendiri dan bukan flagiat, begitu pula hal yang terkait di
dalamnya baik mengenai isinya, sumber yang di kutip/dirujuk, maupun teknik di
dalam pembuatan dan penyusunan karya tulis ilmiah ini.

Pernyataan ini akan saya pertanggung jawabkan sepenuhnya, apabila di


kemudian hari terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya cipta saya atau flagiat
atau jiblakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut
berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan nasional Pasal
25 (2) dan Pasal 70.

Dibuat di : Banjarmasin
Pada tanggal : 19 Mei 2023

Saya yang menyatakan,

Agus Maulana

iv
LEMBAR PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah oleh Agus Maulana NIM 1140970120002 dengan judul
“GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA KLIEN DENGAN HARGA
DIRI RENDAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAYU TANGI” ini telah
disetujui untuk di ujikan pada tanggal 19 Mei 2023.

Mahasiswa

Agus Maulana

NIM 1140970120002

Pembimbing

M. Husni, S.Kep.,Ns.,M.Kes.
NIDN. 1125039101

v
LEMBAR PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah oleh Agus Maulana NIM 1140970120002 dengan judul
“Gambaran Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Klien Dengan Harga Diri Rendah Di
Wilayah Kerja Puskesmas Kayu Tangi” telah dipertahankan di depan Tim Penguji
pada tanggal 19 Mei 2023.

TIM PENGUJI

1. M. Husni, S.Kep.,Ns.,M.Kes. (……………….……)


NIDN. 1125039101

2. Yuhansyah, S.Kep.,Ns.,M.Kep. (……………….……)


NIDN. 1114088602

3. Mardha Raya, S.Kep.Ners. M.Kep,Sp. Kep.J (……………….……)


NIP. 1979103020060422008

Mengetahui
Koordinator Prodi DIII Keperawatan

Ernawati, S.Kep.,Ns.,M.Kep.
NIK. 014 637 120

vi
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas nikmat dan karunia-Nya peneliti

dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Gambaran Asuhan

Keperawatan Jiwa Pada Klien Dengan Harga Diri Rendah Di Wilayah Kerja

Puskesmas Kayu Tangi”.

Karya Tulis Ilmiah ini disusun guna memenuhi salah satu persyaratan

dalam menyelesaikan pendidikan Diploma III Keperawatan di Politeknik Kesdam

VI Banjarmasin.

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, peneliti banyak mengalami

hambatan dan kesulitan, namun berkat dukungan, do’a, bantuan, bimbingan, dan

arahan dari berbagai pihak, akhirnya peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah Karya Tulis Ilmiah ini. Maka pada kesempatan ini peneliti akan

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. drg. Siti Khodijah selaku Kepala Puskesmas Kayu Tangi Banjarmasin.

2. H. Sumadi selaku ketua Yayasan Wahana Bhakti Karya Husada

Banjarmasin.

3. Hj. Tri Mawarni, S.Kep.,Ns.,M.Kep. selaku Direktur Politeknik Kesdam VI

Banjarmasin.

4. Ernawati, S.Kep.,Ns.,M.Kep. selaku Koordinator Prodi DIII Keperawatan

Politeknik Kesdam VI Banjarmasin.

5. Muhammad Husni, S.Kep.,Ns.,M.Kes. selaku dosen pembimbing yang

telah memberi motivasi dan arahan dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah

Karya Tulis Ilmiah.

6. Seluruh Dosen dan Staf Politeknik Kesdam VI Banjarmasin.

vii
7. Istri saya, Kartina, A.Md.,Kep. dan anak-anaku yang selalu mendukung

dan memberikan semangat serta do’a yang tak terhingga selama

penelitian Karya Tulis Ilmiah Karya Tulis Ilmiah ini.

8. Senior dan rekan-rekan seperjuangan angkatan ke XVIIII mahasiswa

Politeknik Kesdam VI Banjarmasin yang telah memberikan semangat

serta dukungan kepada saya.

9. Semua pihak yang terlibat langsung maupun yang tidak langsung yang

tidak bisa peneliti sebutkan satu-persatu.

Dalam penelitian Karya Tulis Ilmiah Karya Tulis Ilmiah ini, peneliti

menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna, oleh

karena itu peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya

membangun dari pembaca perbaikan Karya Tulis Ilmiah ini di masa yang

akan datang, semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat berguna dan bermanfaat

bagi kita semua. Amin Ya Robbal Alamin.

Banjarmasin, Mei 2023

Peneliti

viii
ABSTRAK
GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA DENGAN PADA KLIEN
DENGAN HARGA DIRI RENDAH DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS KAYU
TANGI

AGUS MAULANA (2023)

Diploma III Keperawatan Poiteknik Kesdam VI Banjarmasin

Harga diri rendah merupakan perasaan negatif terhadap dirinya sendiri


menyebabkan kehilangan rasa percaya diri, pesimis dan tidak berharga di
kehidupan. Dampak yang terjadi dari seseorang yang memiliki harga diri rendah,
berisiko menarik diri dari lingkungan sosial, halusinasi, risiko perilaku kekerasan
bahkan percobaan bunuh diri. Tujuan umum dari penelitian adalah mengetahui
bagaimana pelaksanaan gambaran asuhan keperawatan jiwa harga diri rendah
di wilayah kerja puskesmas kayu tangi.

Desain penelitian ini menggunakan studi kasus deskriptif dengan


pendekatan asuhan keperawatan. Subjek penelitian sebanyak 2 klien yang
mengalami harga diri rendah. Waktu penelitian dilaksanakan selama 3 minggu.

Hasil studi kasus terdapat perbedaan, pada klien 1 dapat mencapai


tujuan keperawatan baik dari tujuan kognitif, psikomotor dan afektif yang di
targetkan oleh peneliti dengan hasil yang baik dan klien memperoleh perubahan
yang positif, sedangkan untuk klien 2 hanya mampu tercapai sebagian dari
tujuan keperawatan yang di targetkan.

Kesimpulan bahwa tindakan keperawatan yang diberikan pada klien


harga diri rendah agar mencapai tujuan memerlukan waktu paling sedikit 3
pertemuan dan mendapat hasil yang berbeda diantara kedua klien. Hal ini di
pacu dari kondisi klien yang dapat menerapkan tindakan keperawatan bagi
masyarakat secara baik dan benar. Saran bagi pelayan keperawatan jiwa agar
dapat memberikan asuhan keperawatan jiwa dengan harga diri rendah
diharapkan pendekatan dan komunikasi terapeutik lebih ditingkatkan lagi agar
hasil dapat optimal.

Pembimbing Utama: M. Husni, S.Kep., Ns., M.Kes

Kata kunci: Asuhan keperawatan jiwa, Harga diri rendah

ix
ABSTRACT

DESCRIPTION OF MENTAL NURSING CARE WITH CLIENTS WITH LOW


SELF-ESTEEM IN THE WORKING AREA OF KAYU TANGI BANJARMASIN
HEALTH CENTER

AGUS MAULANA (2023)

Diploma III in Nursing Potechnics of Kesdam VI Banjarmasin

Low self-esteem is a negative feeling towards oneself causing loss of self-


confidence, pessimism and worthlessness in life. The impact that occurs from
someone who has low self-esteem, is at risk of withdrawing from the social
environment, hallucinations, the risk of violent behavior and even suicide
attempts. The general aim of the research is to find out how the implementation
of the description of low self-esteem mental nursing care in the working area of
the Kayu Tangi Public Health Center.

The research design uses a descriptive case study with a nursing care
approach. The research subjects were 2 clients who experienced low self-
esteem. The research time was carried out for 3 weeks.

The results of the case studies are different, for client 1 can achieve
nursing goals both from cognitive, psychomotor and affective goals targeted by
researchers with good results and clients get positive changes, while for client 2
she’s only able to achieve a small part of the nursing goals that were targeted.

The conclusion is that nursing actions given to clients with low self-
esteem in order to achieve goals require at least 3 meetings and get different
results between the two clients. This is driven by the condition of the client who
can apply nursing actions properly and correctly. Suggestions for psychiatric
nursing staff to be able to provide psychiatric nursing care with low self-esteem
are expected to further improve therapeutic approaches and communication so
that results can be optimal.

Main Advisor: M. Husni, S.Kep., Ns., M.Kes

Keywords: Mental nursing care, Low self-esteem

x
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL DEPAN..................................................................................i

HALAMAN SAMPUL DALAM.................................................................................ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN....................................................................iii

PERNYATAAN ORISINALITAS.............................................................................iv

LEMBAR PERSETUJUAN.....................................................................................v

LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................vi

KATA PENGANTAR.............................................................................................vii

ABSTRAK..............................................................................................................ix

DAFTAR ISI...........................................................................................................xi

DAFTAR GAMBAR..............................................................................................xiv

DAFTAR TABEL...................................................................................................xv

DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................xvi

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1

A. Latar Belakang.............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.......................................................................................3

C. Tujuan Studi Kasus......................................................................................4

1. Tujuan Umum..........................................................................................4

2. Tujuan Khusus.........................................................................................4

D. Manfaat Penelitian.......................................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................6

A. Harga Diri Rendah.......................................................................................6

1. Definisi Harga Diri Rendah......................................................................6

2. Klasifikasi Harga Diri Rendah..................................................................6

3. Faktor Penyebab Harga Diri Rendah.......................................................7

xi
4. Rentang Respon Harga Diri Rendah.......................................................8

5. Manifestasi Klinis.....................................................................................8

6. Mekanisme Koping................................................................................10

7. Patofisiologi............................................................................................11

8. Penatalaksanaan...................................................................................11

9. Komplikasi..............................................................................................12

B. Konsep Asuhan Keperawatan...................................................................12

1. Pengkajian.............................................................................................12

2. Pohon masalah......................................................................................16

3. Diagnosa keperawatan..........................................................................16

4. Rencana keperawatan/intervensi...........................................................17

5. Tindakan keperawatan/implementasi....................................................19

6. Evaluasi keperawatan............................................................................19

BAB III METODE PENELITIAN............................................................................20

A. Rancangan Studi Kasus............................................................................20

B. Subjek Penelitian.......................................................................................20

C. Fokus Studi................................................................................................20

D. Definisi Operasional...................................................................................20

E. Lokasi dan Waktu Penelitian......................................................................21

F. Metode dan instrumen Pengumpulan Data...............................................21

G. Analisi Data................................................................................................23

H. Penyajian Data...........................................................................................23

I. Etika Penelitian..........................................................................................23

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................................25

A. Hasil...........................................................................................................25

B. Pembahasan..............................................................................................54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.....................................................................60

A. Kesimpulan................................................................................................60

xii
B. Saran..........................................................................................................61

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................62

LAMPIRAN

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Rentang Respon Konsep Diri ..................................................8

Gambar 2.2 Proses Terjadinya Harga Diri Rendah......................................11

Gambar 3.1 Pohon Masalah Harga Diri Rendah..........................................16

Gambar 4.1 Genogram Klien 1....................................................................27

Gambar 4.2 Genogram Klien 2....................................................................28

Gambar 4.3 Pohon Masalah Klien 1............................................................43

Gambar 4.4 Pohon Masalah Klien 2............................................................43

xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Biodata Klien................................................................................25

Tabel 4.2 Analisa Data.................................................................................41

Tabel 4.3 Intervensi Keperawatan................................................................44

Tabel 4.4 Implementasi Keperawatan..........................................................46

Tabel 4.5 Evaluasi Keperawatan..................................................................49

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 2 Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 3 Format Pengkajian Asuhan Keperawatan Jiwa

Lampiran 4 Surat Balasan Dari Dinas Kesehatan

Lampiran 5 Surat Ijin Pelaksanaan Penelitian

Lampiran 6 Foto Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian

Lampiran 7 Lembar Konsultasi Pembimbing

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gangguan jiwa adalah kondisi di mana seseorang mengalami perubahan

dalam segi mental serta perilaku yang menyebabkan gejala yang berulang,

menetap, dan berdampak negatif pada orang tersebut. Gangguan jiwa

merupakan sekelompok gejala yang ditandai dengan perubahan pikiran,

perasaan dan perilaku seseorang yang menimbulkan disfungsi dalam

menjalankan aktivitas sehari-hari (Oktaviani, 2022). Adapun faktor penyebab

dari gangguan jiwa meliputi dari beberapa faktor, antara lain: biologi, psiologi,

dan sosial. Penderita skizofrenia dapat mengalami masalah harga diri rendah

yang disebabkan karena penilaian internal maupun penilaian eksternal yang

negatif (Nurhalimah, 2016).

Data World Health Organization (2022), 300 juta orang di seluruh dunia

mengalami gangguan jiwa seperti depresi, bipolar, demensia, termasuk 24

juta orang yang mengalami skizofrenia. Data di Riset Kesehatan Dasar

(Riskesdas) tahun 2018, menunjukkan peningkatan beberapa masalah

kesehatan jiwa yaitu prevalensi rumah tangga dengan anggota keluarga yang

menderita gangguan jiwa atau skizofrenia meningkat dari 1,7 permil pada

2013 menjadi 7 permil pada 2018, jumlah itu mencapai 400.000 orang atau

bisa dibilang sebanyak 1,7 per 1.000 penduduk. Provinsi Kalimantan Selatan

sendiri kasus gangguan jiwa mencapai 7% per mil itu berarti bahwa pada

setiap 1000 penduduk terdapat 7 orang yang mengalami skizofrenia. Di

wilayah kerja puskesmas kayu tangi data pada tahun 2021, kasus ODGJ

berat terdapat 71 kasus dan skizofrenia tidak menempati 10 kasus penyakit

terbanyak di puskesmas Kayu Tangi.

1
2

Skizofrenia apabila tidak segera ditangani dengan tepat, maka penderita

skizofrenia akan mengalami harga diri rendah. Skizofrenia adalah gangguan

mental yang terjadi dalam jangka waktu panjang, gangguan tersebut

menyebabkan penderita mengalami halusinasi, delusi atau waham,

kekacauan berpikir, dan perubahan perilaku (Yuanita, 2019). Harga diri

rendah merupakan dari seseorang yang memiliki harga diri rendah akan

berisiko menarik diri dari lingkungan sosial, halusinasi, risiko perilaku

kekerasan bahkan percobaan bunuh diri (Mendrofa & Silaen, 2022). Harga

diri rendah bila tidak di tangani akan timbul gejala negatif yang di alami klien

harga diri rendah kronis antara lain afek datar, tidak memiliki kemauan,

merasa tidak nyaman, dan menarik diri dari masyarakat. Gejala negatif pada

klien harga diri rendah kronis juga terlihat dari tidak mampu

mengekspresikan perasaan, hilangnya spontanitas dan rasa ingin tahu,

menurunnya motivasi, serta hilangnya kemampuan melakukan aktivitas

sehari-hari (Sihombing, 2021).perasaan negatif terhadap dirinya sendiri

menyebabkan kehilangan rasa percaya diri, pesimis dan tidak berharga di

kehidupan perlu penangan yang tepat.

Penanganan yang tepat sebagai upaya untuk mengurangi masalah harga

diri rendah yang di alami adalah dengan menggunakan metode asuhan

keperawatan. Asuhan keperawatan adalah seluruh rangkaian proses

keperawatan yang diberikan pada klien yang berkesinambungan dengan kiat-

kiat keperawatan yan di mulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi dalam

usaha memperbaiki ataupun memelihara derajat kesehatan yang optimal

(Siregar, 2019). Keperawatan kesehatan jiwa (mental health nursing)

merupakan bentuk pelayanan profesional yang bagian integral dari

pelayanan kesehatan, menerapkan teori perilaku manusia sebagai ilmunya


3

dan penggunaan diri sendiri secara terapeutik sebagai kiatnya (Azizah,

Zainuri, 2016).

Penelitian yang dilakukan Rahmawati et al, (2021) individu yang

mengalami skizofrenia harus terus dilatih untuk membentuk kesadaran dalam

dirinya guna mencapai pemulihan. Namun kenyataannya masih terjadi

pemisahan terhadap diri klien yang mengalami skizofrenia, dimana klien

dengan gangguan ini dianggap sebagai orang yang berbahaya serta

mengancam bagi lingkungannya. Jika hal ini terus berlanjut maka akan

berdampak pada perubahan persepsi yang mengarah pada konsep diri

negatif klien, yang mana klien cenderung memiliki harga diri rendah dan

merasa dirinya tidak mampu serta tidak berharga. Metode penelitian

menggunakan penelitian deskriptif studi kasus dengan menggunakan

pendekatan asuhan keperawatan. Penatalaksanaan asuhan keperawatan

klien gangguan jiwa harus menggunakan prinsip komunikasi terapeutik

dengan acuan strategi pelaksanaan.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti tertarik untuk

mengangkat masalah ini dengan membuat Karya Tulis Ilmiah dengan judul

“Gambaran Asuhan Keperawatan Jiwa Dengan Harga Diri Rendah Di

Wilayah Kerja Puskesmas Kayu Tangi“.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana Gambaran

Asuhan Keperawatan Jiwa Dengan Harga Diri Rendah Di Wilayah Kerja

Puskesmas Kayu Tangi?


4

C. Tujuan Studi Kasus

1. Tujuan Umum

Diketahuinya bagaimana penatalaksanaan Gambaran Asuhan

Keperawatan Jiwa Dengan Harga Diri Rendah Di Wilayah Kerja

Puskesmas Kayu Tangi.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dalam penelitian ini antara lain:

a. Dilakukan pengkajian pada klien dengan Harga Diri Rendah.

b. Ditegaskan diangnosis keperawatan pada klien dengan Harga Diri

Rendah.

c. Disusunnya rencana keperawatan pada klien dengan Harga Diri

Rendah.

d. Dilakukannya implementasi pada klien dengan Harga Diri Rendah.

e. Dievaluasinya tindakan keperawatan pada klien dengan Harga Diri

Rendah.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi klien

Diharapkan klien mampu mengatasi harga diri rendah dengan

melaksanakan jadwal latihan yang diberikan peneliti secara mandiri.

2. Bagi institusi

Diharapkan hasil studi kasus ini dijadikan acuan untuk menambah

pengembangan bacaan bagi mahasiswa Politeknik Kesdam VI

Banjarmasin guna menambah pengetahuan tentang asuhan

keperawatan jiwa pada klien dengan harga diri rendah.


5

3. Bagi perawat

Diharapkan dalam pemberian asuhan keperawatan jiwa pendekatan dan

komunikasi terapeuitik lebih ditingkatkan lagi agar tindakan keperawatan

mencapai hasil yang lebih optimal.

4. Bagi peneliti selanjutnya

Diharapkan hasil studi kasus ini dapat dijadikan sebagai referensi dan

dikembangkan lagi ke arah penelitian tentang asuhan keperawatan

dengan harga diri rendah dengan klien yang berbeda.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Harga Diri Rendah

1. Definisi Harga Diri Rendah

Skizofrenia adalah gangguan mental yang terjadi dalam jangka

waktu panjang, gangguan tersebut menyebabkan penderita mengalami

halusinasi, delusi atau waham, kekacauan berpikir, dan perubahan

perilaku (Yuanita, 2019). Harga diri rendah adalah perasaan tidak

berharga, tidak berarti, dan rendah diri yang berkepanjangan akibat

evaluasi diri negatif terhadap diri sendiri, penurunan harga rendah ini

dapat bersifat situasional maupun kronis atau menahun (Rahmawati,

2019). Harga Diri Rendah di artikan sebagai evaluasi diri negatif yang

berkembang sebagai respons diri terhadap hilangnya atau berubahnya

perawatan diri pada seseorang yang sebelumnya memiliki evaluasi diri

negatif (Wahyuni, 2017).

Dari kedua pendapat tersebut dapat di simpulkan bahwa Harga Diri

Rendah merupakan perasaan tidak berharga atau tidak berarti

berkepanjangan yang ditimbulkan dari berubahnya evaluasi diri,

penurunan diri ini dapat bersifat situasional maupun kronik. Evaluasi diri

yang negatif karena merasa gagal merupakan gangguan harga diri

rendah situasional yang berlanjut menjadi harga diri rendah kronis akibat

tidak adanya respon positif dari lingkungan pada klien (Safitri, 2020).

2. Klasifikasi Harga Diri Rendah

Menurut Muhith, (2015) harga diri rendah terbagi menjadi 2, yaitu :

a. Harga diri rendah situasional merupakan harga diri rendah yang terjadi

karena adanya trauma yang tiba-tiba, misalnya karena kecelakaan,

6
7

harus melakukan operasi, diceraikan pasangan, putus sekolah,

kehilangan pekerjaan, dan adanya trauma di masa lalu.

b. Harga diri rendah kronik timbul karena persepsi negatif terhadap diri

sendiri yang telah berlangsung lama, yaitu cara berpikir yang negatif

yang dimiliki sebelum sakit atau sebelum dirawat. Kejadian sakit dan

dirawat dapat meningkatkan persepsi negatif terhadap dirinya

(Mendrofa & Silaen, 2022).

3. Faktor Penyebab Harga Diri Rendah

Dalam buku Asuhan Keperawatan Jiwa (2022), faktor yang

mempengaruhi harga diri rendah meliputi faktor predisposisi dan faktor

presipitasi, adalah:

a. Faktor predisposisi

1) Faktor yang mempengaruhi harga diri rendah meliputi penolakan

dari orang tua, seperti tidak diberi pujian, dan sikap orang tua

yang terlalu mengekan, sehingga anak menjadi frustasi dan

merasa rendah diri.

2) Faktor yang mempengaruhi harga diri rendah juga meliputi ideal

diri, seperti di tuntut untuk selalu berhasil dan tidak boleh berbuat

salah, sehingga anak kehilangan rasa percaya diri.

b. Faktor presipitasi

Faktor prespitasi ditimbulkan dari sumber inernal dan eksternal

misalnya ada salah satu anggota keluarga yang mengalami gangguan

mental sehingga keluarga merasa malu dan rendah diri. Pengalaman

traumatik juga dapat menyebabkan harga diri rendah seperti

penganiayaan seksual, kecelakaan yang menyebabkan seseorang

dirawat di rumah sakit dengan pemasangan alat bantu yang tidak


8

nyaman baginya. Respon pada trauma umumnya akan mengubah arti

trauma dan kopingnya menjadi represi dan denial (Wijayati, 2020).

4. Rentang Respon Harga Diri Rendah

Gambar 2.1 Rentang respon konsep diri

Sumber : Muhith (2015)

Keterangan :

a. Aktualisasi diri: Pernyataan konsep diri positif dengan pengalaman

sukses.

b. Konsep diri positif: Mempunyai pengalaman positif dalam perwujudan

dirinya.

c. Harga diri rendah: Perasaan yang negatif pada diri sendiri, hilangnya

percaya diri, tidak berharga lagi, tidak berdaya, dan pesimis.

d. Keracunan identitas: Kegagalan seseorang untuk mengintegrasikan

berbagai identifikasi masa anak-anak.

e. Dipersonalisasi: Perasaan sulit membedakan diri sendiri dan merasa

tidak nyata dan asing.

5. Manifestasi Klinis

Dalam buku SDKI (2017), tanda dan gejala yang terjadi pada harga

diri rendah adalah:

a. Tanda dan gejala mayor

1) Subjektif
9

a) Menilai diri negatif

b) Merasa malu/bersalah

c) Merasa tidak mampu melakukan apapun

d) Merasa tidak punya kelebihan dan kemampuan positif

e) Meremehkan kemampuan mengatasi masalah

f) Melebih-lebihkan penilaian negatif pada diri sendiri

g) Menolak penilaian positif tentang diri sendiri

2) Objektif

a) Enggan mencoba hal baru

b) Berjalan menunduk

c) Postur tubuh menunduk

b. Tanda dan gejala minor

1) Subjektif

a) Sulit konsentrasi

b) Sulit tidur

c) Mengungkapkan keputusasaan

2) Objektif

a) Kontak mata kurang

b) Lesu dan tidak bergairah

c) Berbicara pelan dan lirih

d) Pasif

e) Perilaku tidak asersif

f) Mencari penguatan secara berlebihan

g) Bergantung pada pendapat orang lain

h) Sulit membuat keputusan


10

6. Mekanisme Koping

Mekanisme koping termasuk pertahanan koping jangka panjang

pendek atau jangka panjang serta penggunaan mekanisme pertahanan

ego untuk melindungi diri sendiri dalam menghadapi persepsi diri yang

menyakitkan (Mendrofa & Silaen, 2022). Pertahanan tersebut mencakup

berikut ini :

Pertahanan jangka pendek :

a. Aktivitas yang memberikan pelarian sementara dari krisis identitas diri

(misalnya, konser musik, bekerja keras, menonton tv secara obsesif) .

b. Aktivitas yang memberikan identitas pengganti sementara (misalnya,

ikut serta dalam klub sosial, agama, politik, kelompok, gerakan, atau

geng).

c. Aktivitas yang sementara menguatkan atau meningkatkan perasaan

diri yang tidak menentu ( misalnya, olahraga yang kompetitif, prestasi

akademik, kontes untuk mendapatkan popularitas)

Pertahanan jangka panjang mencakup berikut ini :

a. Penutupan identitas : adopsi identitas prematur yang diinginkan oleh

orang terdekat tanpa memerhatikan keinginan,aspirasi,atau potensi

diri individu.

b. Identitas negatif : asumsi identitas yang tidak sesuai dengan nilai dan

harapan yang diterima masyarakat. Mekanisme pertahanan ego

termasuk penggunaan fantasi, disosiasi, isolasi, proyeksi, pengalihan

(displacement, berbalik marah terhadap diri sendiri, dan amuk).


11

7. Patofisiologi

Gambar 2.2 Proses terjadinya harga diri rendah

Sumber : Damanik (2019)

8. Penatalaksanaan

Strategi pelaksanaan tindakan dan komunikasi (SP/SK) merupakan

suatu metode bimbingan dalam melaksanakan tindakan keperawatan

yang berdasarkan kebutuhan klien serta mengacu pada standar dengan

mengimplementasikan komunikasi yang efektif. Penatalaksanaan


12

tindakan keperawatan pada klien harga diri rendah (Rifah, 2021)

diantaranya:

a. Membina hubungan saling percaya (BHSP).

b. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien.

c. Menilai apa saja kemampuan yang dapat digunakan.

d. Menetapkan atau memilih apa saja kegiatan yang telah dipilih sesuai

kemampuan.

e. Merencanakan apa saja kegiatan yang akan dilatih.

9. Komplikasi

Harga diri rendah dapat berisiko terjadinya isolasi sosial menarik diri

merupakan salah satu percobaan untuk menghindari interaksi dengan

orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain dapat

mengakibatkan resiko perilaku kekerasan.

B. Konsep Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian

Pengkajian adalah tahap awal dan dasar utama dari proses

keperawatan. Pengumpulan data yang akurat dan sistematis akan

membantu penentuan status kesehatan dan pola pertahanan klien,

mengidentifikasi kekuatan dan kebutuhan klien, serta merumuskan

diagnosa keperawatan. Pengkajian pada klien dengan harga diri rendah

antara lain:

a. Identitas klien klien diantaranya: Nama, Umur, Jenis kelamin, Status

perkawinan, orang yang berarti, Pekerjaan, Pendidikan, Tanggal

pengkajian, Diagnosis Medik, Keluhan utama klien.


13

b. Riwayat penyakit

Menanyakan riwayat timbulnya gejala gangguan jiwa saat ini,

penyebab munculnya, upaya yang dilakukan keluarga untuk

mengatasi penyakit.

c. Faktor predisposisi

Menanyakan apakah klien pernah mengalami gangguan jiwa dimasa

lalu, pengobatan yang pernah dilakukan sebelumnya, adanya trauma

masa lalu, faktor genetik dan silsilah orang tuanya dan pengalaman

masa lalu yang tidak menyenangkan.

d. Pemeriksaan fisik

Mengkaji keadaan umum klien , tanda-tanda vital, tinggi badan/berat

badan, ada/tidak keluhan fisik.

e. Pengkajian psikososial

Meliputi:

1) Genogram

Genogram beserta keterangan untuk mengetahui kemungkinan

adanya riwayat genetik yang menyebabkan menurunnya

gangguan jiwa.

2) Konsep diri

Terdiri dari:

a) Citra tubuh bagaimana persepsi klien terhadap tubuhnya,

bagaian tubuhnya yang paling/ tidak disukai.

b) Identitas diri bagaimana persepsi tentang status dan posisi

klien sebelum dirawat, kepuasan klien terhadap suatu/posisi

tersebut,kepuasan klien sebagai laki-laki atau perempuan

c) Peran bagaimana harapan klien terhadap tubuhnya,posisi

status,tugas / peran yang harapannya dalam keluarga,


14

kelompok, masyarakat dan bagaimana kemampuan klien

dalam melaksanakan tugas/peran tersebut.

d) Ideal diri bagaimana harapan klien terhadap tubuhnya, posisi,

status, tugas/peran dan harapan klien terhadap lingkungan.

e) Harga diri bagaimana persepsi klien terhadap dirinya dalam

hubungannya dengan orang lain sesuai dengan kondisi dan

bagaimana penilaian / penghargaan orang lain terhadap diri

dan lingkungan klien.

f. Hubungan sosial

Mengkaji siapa orang yang berarti/terdekat dengan klien, bagaiman

peran serta dalam kegiatan dalam kelompok/masyarakat serta

ada/tidak hambatan dalam berhubungan dengan orang lain.

g. Spiritual

Apa agama / keyakinan klien. Bagaimana persepsi, nilai, norma,

pandangan dan keyakinan diri klien,keluarga dan masyarakat

setempat tentang gangguan jiwa sesuai dengan norma budaya dan

agama yang dianut.

h. Status mental

Meliputi:

1) Penampilan

Observasi penampilan umum klien yaitu penampilan usia, cara

berpakaian, kebersihan, sikap tubuh, cara berjalan, ekspresi

wajah, kontak mata.

2) Pembicaraan

Bagaimana pembicaraan yang didapatkan pada klien, apakah

cepat, keras,gagap, apatis, lambat, membisu dll.


15

3) Aktivitas motorik

Tegang, lambat, gelisah, dan terjadi penurunan aktivitas interaksi.

4) Alam perasaan klien

Biasanya klien merasakan tidak mampu dan pandangan hidupnya

selalu pesimis.

5) Afek emosional

Terkadang afek klien tampak tumpul, emosi klien berubah- ubah,

kesepian, apatis, depresi atau sedih dan cemas.

6) Interaksi selama wawancara

a) Tidak kooperatif, atau mudah tersinggung.

b) Kontak mata kurang, tidak menatap lawan bicara

c) Defensif, selalu mempertahankan pendapat dan kebenaran

dirinya.

i. Persepsi sensori

Biasanya pada klien dengan Harga Diri Rendah ,persepsi sensori

dapat terpengaruh oleh perasaan negatif yang di derita klien yang

membuat klien sulit untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar.

j. Isi pikiran

Merasa bersalah dan khawatir, menghukum atau menolak diri sendiri,

mengejek dan mengkritik diri sendiri.

k. Tingkat kesadaran

Biasanya klien tampak bingung dan kacau,stupor adalah gangguan

motorik seperti kelakuan,gerakan berulang-ulang, sikap canggung

yang dipertahankan dalam waktu lama tetapi klien tidak menyadari

semua yang terjadi dilingkungan, sedasi yaitu klien mengatakan

merasa melayang-layang antara sadar atau tidak.


16

l. Memori

1) Daya ingat jangka panjang, mengingat kejadian masa lalu lebih

dari sebulan.

2) Daya ingat jangka menengah, dapat mengingat kejadian yang

terjadi 1 minggu terakhir.

3) Daya ingat jangka pendek, dapat mengingat kejadian saat

sekarang.

4) Tingkat konsentrasi dan berhitung.

m. Daya tilik diri

Klien tidak menyadari bahwa dia mengalami gangguan jiwa dan

menyalahkan hal-hal diluar dirinya.

2. Pohon masalah

Gambar 3.1 Pohon masalah harga diri rendah

Isolasi sosial:Menarik diri Effect

Harga diri rendah Core Problem

Mekanisme koping tidak efektif Cause

Sumber : Muhith (2015)

3. Diagnosa keperawatan

Dari pohon masalah diatas didapat diagnosa keperawatan berupa

harga diri rendah sebagai core problem, mekanisme koping tidak efektif

sebagai cause , dan isolasi sosial: menarik diri sebagai effect.


17

4. Rencana keperawatan/intervensi

Diagnosa Tujuan Intervensi


Harga Diri Setelah dilaksanakan Latih cara meningkatkan
Rendah tindakan keperawatan harga diri klien.
selama 3x24 jam, - Membuat daftar
diharapkan: aspek positif dan
kemampuan yang
1. Kognitif,klien mampu : dimiliki.
- Menfetahui - Menilai aspek positif
kemampuan yang di dan kemampuan
miliki dan dapat yang masih dapat
dilakukan. dilakukan.
- Mengetahui ccara - Memilih aspek positif
mengatasi harga diri dan kemampuan
rendah yang masih dapat
2. Psikomotor, klien dilakukan untuk
mampu: dilatih secara
- Memilih kemampuan bertahap
yang dapat dilakukan - Membuat rencana
- Melatih kemampuan latihan yang teratur
yang dipilih dan bertahap.
- Menyusun rencana
kegiatan
3. Afektif, klien mampu :
- Merasakan manfaat
latihan yang dilakukan
18

Mekanisme Setelah dilaksanakan 1. Diskusikan koping


Koping Tidak tindakan keperawatan (daya/upaya)
Efektif selama 3x24 jam, mengatasi masalah
diharapkan: pada masa lalu.
- Koping (upaya)
1. Kognitif, klien mampu: yang berhasil
- Mengetahui perubahan maupun tidak.
kondisi kesehatan dan Berikan pujian.
kemampuannya - Pemanfaatan
mengatasi perubahan. sumber daya/
- Mengetahui cara sistem pendukung
mengatasi dalam mengatasi
ketidakefektifan koping masalah.
2. Psikomotor 2. Latihan
- Mengatasi masalah menggunakan upaya
secara bertahap. menyelesaikan
- Menggunakan sumber masalah saat ini
daya/sistem dengan
pendukung dalam menggunakan cara
mengatasi masalah lama yang berhasil
3. Afektif atau cara baru.
- Merasakan manfaat 3. Latih menggunakan
latihan yang dilakukan sistem pendukung
- Mengembangkan yang teratur.
koping yang efektif 4. Beri motivasi dan
- Merasakan manfaat pujian atas
sistem pendukung keberhasilan klien
mengatasi masalah.

Isolasi Sosial Setelah dilaksanakan 1. Diskusikan


tindakan keperawatan keuntungan
selama 3x24 jam, berinteraksi dengan
diharapkan: orang lain.
2. Diskusikan
1. Kognitif, klien mampu: keuntungan
- Mengidentifikasi melakukan kegiatan
keuntungan bersama dengan
berinteraksi dengan orang lain.
orang lain. 3. Latih klien
- Mengidentifikasi berkenalan.
kerugian tidak 4. Latih klien bercakap-
berinteraksi dengan cakap saat bersama
orang lain. orang lain.
- Memiliki keberanian 5. Latih klien kegiatan
berinteraksi sosial : berbelanja,
- Memiliki motivasi ke rumah ibadah,
berinteraksi.
19

- Memiliki inisiatif dan sebagainya.


berinteraksi.
2. Psikomotor, klien mampu:
- Melakukan interaksi
dengan orang lain
- Melakukan kegiatan
dengan orang lain
- Melakukan kegiatan
sosial
3. Afektif, klien mampu:
- Merasakan manfaat
dari latihan
bersosialisasi.
- Merasakan nyaman
berinteraksi dengan
orang lain.

Sumber: Buku asuhan keperawatan jiwa (2022)

5. Tindakan keperawatan/implementasi

Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang

dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status

kesehatan yang dihadapi kestatus kesehatan yang baik yang

menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan (Kurniati, 2019).

6. Evaluasi keperawatan

Evaluasi yaitu penilaian hasil dan proses keperawatan. Penilaian hasil

menentukan seberapa jauh keberhasilan yang dicapai sebagai keluaran

dari tindakan keperawatan. Penilaian peoses menentukan apakah ada

kekeliruan dari setiap tahapan proses mulai dari pengkajian, diagnosa,

perencanaan, tindakan, dan evaluasi itu sendiri (Kurniati, 2019).


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Studi Kasus

Studi kasus adalah rancangan penelitian yang mencakup pengkajian

suatu unit peneliti intensif. Rancangan dari suatu studi kasus bergantung

pada keadaan kasus namun tetap mempertimbangkan faktor penelitian

waktu. Keuntungan dari penelitian ini adalah pengkajian secara terperinci

meskipun jumlah respondennya sedikit, sehingga didapatkan gambaran

suatu unit subjek secara jelas (Rahmawati et al, 2021). Desain penelitian ini

menggunakan studi kasus deskriptif, dengan pendekatan asuhan

keperawatan, yakni asuhan keperawatan jiwa pada klien denganharga diri

rendah yang dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Kayu Tangi

Banjarmasin.

B. Subjek Penelitian

Subyek yang digunakan dalam penelitian adalah klien dengan harga diri

rendah sebanyak 2 klien.

C. Fokus Studi

Fokus studi dalam studi kasus ini adalah melaksanakan asuhan

keperawatan jiwa dengan harga diri rendah.

D. Definisi Operasional

Beberapa definisi operasional, antara lain:

1. Harga diri rendah

Penilaian diri yang negatif karena merasa gagal atau faktor penyebab

lainnya merupakan gangguan harga diri rendah situasional yang berlanjut

20
21

menjadi harga diri rendah kronik akibat tidak adanya penanganan dan

respon positif dari lingkungan pada klien, yang ditandai dengan subjektif

berupa menilai diri negatif, merasa tidak berharga dan tidak menyukai

anggota tubuhnya. Serta tanda objektif berupa klien tampak menunduk,

tidak ada kontak mata, dan memainkan jari-jari tangan saat berbicara.

2. Asuhan keperawatan

Merupakan proses keperawatan yang sistematis dan terorganisasi

yang dimulai dari pengkajian, analisis data, menentukan diagnosa

keperawatan, merencanakan tindakan keperawatan, melaksanakan

tindakan keperawatan dan evaluasi keperawatan yang difokuskan pada

reaksi dan respon klien.

E. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi

Studi kasus ini dilaksanakan di rumah klien dengan masalah keperawatan

harga diri rendah di wilayah kerja Puskesmas Kayu Tangi Banjarmasin.

2. Waktu

Waktu penelitian di laksanakan mulai tanggal 6-25 Maret 2023.

F. Metode dan instrumen Pengumpulan Data

1. Tahap Persiapan

Peneliti menjalankan proses administrasi untuk mengurus

permohonan melakukan Karya Tulis Ilmiah termasuk perihal pengambilan

data di Puskesmas Kayu Tangi. Dalam melaksanakan Karya Tulis Ilmiah,

peneliti menentukan subjek studi kasus yang dilibatkan dalam

menerapkan asuhan keperawatan jiwa yang dilaksanakan oleh peneliti

secara langsung di wilayah kerja puskesmas Kayu Tangi.


22

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan ini dimulai dari mendatangi lokasi, yaitu

Puskesmas Kayu Tangi Banjarmasin. Kemudian peneliti berkordinasi

untuk mengidentifikasi klien sesuai dengan kriteria kasus klien dengan

harga diri rendah kemudian peneliti menuju ke rumah klien untuk

mengidentifikasi kasus. Peneliti melakukan asuhan keperawatan jiwa

kepada 2 orang klien harga diri rendah. Pada pertemuan pertama peneliti

akan melaksanakan pengkajian kepada klien dan melaksanakan BHSP

agar peneliti dapat menentukan masalah keperawatan yang terjadi pada

klien dan menentukan rencana keperawatan yang dilakukan pada

pertemuan kedua. Namun sebelumnya, peneliti melakukan informed

contact atau persetujuan pihak keluarga sebagai objek penelitian

Selanjutnya peneliti melaksanakan tindakan keperawatan dengan

diagnosis harga diri rendah, mekanisme koping tidak efektif dan isolasi

sosial: menarik diri. Tindakan keperawatan dilaksanakan selama 12 hari

yaitu dari tanggal 10-23 Maret 2023. Asuhan keperawatan dilakukan oleh

peneliti di rumah klien di wilayah kerja puskesmas kayu tangi, waktu

pelaksanaan dilakukan sekitar pukul 09:15 WITA sampai dengan 12:00

WITA satu sesi perhari dengan mengatasi harga diri rendah terlebih

dahulu, kemudian mekanisme koping tidak efektif, dan terakhir isolasi

sosial. Peneliti mendapatkan hasil dari evaluasi keperawatan pada

tanggal 24 Maret 2023.

3. Pengakhiran

Data hasil disajikan dalam bentuk narasi yaitu penyajian data berupa

tulisan dan dapat disertai cuplikan ungkapan verbal dari subjek studi

kasus yang merupakan data pendukung dalam asuhan keperawatan jiwa

dari pengkajian, analisa data, diagnosa keperawatan, intervensi


23

keperawatan, implementasi keperawatan, sampai dengan evaluasi serta

dokumentasi keperawatan.

G. Analisi Data

Analisa data dilakukan sejak peneliti dilapangan, sewaktu pengumpulan

data sampai dengan semua data terkumpul. Analisa data dilakukan dengan

cara mengemukakan fakta, selanjutnya membandingkan dengan teori yang

ada dan selanjutnya dituangkan dalam opini pembahasan. Teknik analisa

yang digunakan dengan cara menarasikan jawaban yang diperoleh dari hasil

wawancara mendalam yang dilakukan untuk menjawab rumusan masalah.

Teknik analisis digunakan dengan cara observasi oleh peneliti dan studi

dokumentasi yang menghasilkan data untuk selanjutnya diinterprentasikan

dan dibandingkan teori yang ada sebagai bahan untuk memberikan

rekomendasi dalam intervensi tersebut.

H. Penyajian Data

Penyajian data studi kasus disajikan secara tekstular/narasi dan dapat

disertai dengan cuplikan ungkapan verbal dan subjek studi kasus yang

merupakan data pendukung.

I. Etika Penelitian

Pertimbangan etik dalam penelitian ini dilaksanakan dengan memenuhi

prinsip-prinsip the five of human subjekcts in research (Macnee, 2004):

1. Hak untuk self determination

Klien memiliki otonomi dan hak untuk membuat keputusan secara sadar

dan dipahami dengan baik, bebas dari paksaan untuk berpartipasi dalam

penelitian ini dan mengundurkan diri dari penelitian ini.

2. Hak terhadap privacy dan dignity


24

Bahwa klien memiliki hak untuk di hargai tentang apa yang mereka

lakukan dan apa yang dilakukan terhadap mereka serta untuk mengontrol

kapan dan bagaimana informasi tentang penyakitnya dibagi dengan

orang lain.

3. Hak anonymity dan confidentiality

Dimana informasi yang didapat dari klien harus dijaga dengan sedemikian

rupa sehingga informs tersebut tidak langsung dikaitkan dengan klien,

dan klien juga harus dijaga kerahasian atas keterlibatannya dalam

penelitian ini mis, peneliti menguraikan data tanpa mengungkapkan

identitas klien.

4. Hak terhadap penanganan yang adil

Dimana perawat harus pemperlakukan klien dengan hak yang sama

tanpa dipilih untuk terlibat dalam penelitian dan beri penaganan yang

sama dengan menghormasi seluruh persetujuan yang disepakati untuk

memberi penaganan terhadap masalah yang muncul selama partisipasi

dalam penelitian.

5. Hak untuk mendapatkan perlindungan

Klien di lindungi dan penelitian harus menjamin bahwa semua usaha

dilakukan untuk meminimalkan bahaya atau kerugian dari suatu penelitian

serta memaksimalkan manfaat dari penelitian.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah wilayah kerja puskesmas kayu tangi

banjarmasin. Puskesmas Kayu Tangi Banjarmasin membawahi 2

kelurahan yang salah satunya adalah kelurahan antasan kecil timur.

Pelaksanaan penelitian bertempat di rumah klien yang berada di jalan

antasan kecil timur yang merupakan pemukiman padat penduduk dan

berada di gang sempit.

2. Karasteristik Subyek Penelitian

a. Identitas Klien

Tabel 4.1 Biodata Klien

Identitas Klien Klien 1 Klien 2

Nama Ny. Jm Ny. Jb

Umur 43 Tahun 36 Tahun

Jenis Kelamin Perempuan Perempuan

Pekerjaan Cleaning Service Tidak Bekerja

Pendidikan Tidak Sekolah SMP

Agama Islam Islam

Suku/Bangsa Banjar Banjar

Status Pernikahan Cerai Hidup Belum Menikah

Jl. Antasan Kecil Jl. Antasan Kecil


Alamat
Timur Timur

Diagnosa Medis F 20.0 F 20.0


Sumber: Pengkajian klien

25
26

b. Factor Predisposisi

a) Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu

 Klien 1 Ny. Jm mengatakan pernah mengalami gangguan

jiwa sebelumnya.

 Keluarga klien 2 Ny. Jb mengatakan pernah mengalami

gangguan jiwa sebelumnya.

b) Pengobatan sebelumnya

 Klien 1 Ny. Jm sebelumnya pernah berobat ke rumah

sakit ansari saleh dan rawat inap kurang lebih 3 minggu.

 Klien 2 Ny. Jb sebelumnya pernah dirawat di rumah

ansari saleh, klien rawat inap kurang lebih 7 minggu.

c) Aniaya Fisik

 Klien 1 Ny. Jm mengatakan dulu pernah mengalami

pelecehan seksual pada tahun 2004 dan pada tahun

2010 Klien mengatakan pernah di pukul oleh orang tak di

kenal setelah mengamuk karena di olok-olok dan

sekarang merasa takut saat bertemu orang lain karena

trauma mengalami kekerasan.

 Keluarga klien 2 Ny. Jb mengatakan dulu pernah di pukul

oleh ayahnya saat masih SMP karena tidak naik kelas

yang menyebabkan klien selalu teringat dan membuat

klien trauma dan menjadi pendiam.

Masalah keperawatan klien 1dan 2 : harga diri rendah

d) Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa

 Klien 1 Ny. Jm mengatakan tidak ada anggota keluarga

yang mengalami gangguan jiwa.


27

 Keluarga klien 2 Ny. Jb mengatakan bahwa kakak dari

Ny. Jb yang paling tua pernah mengalami gangguan jiwa.

e) Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan

 Klien 1 Ny. Jm mengatakan bahwa dulu sering di olok-

olok orang gila oleh orang sekitar rumahnya sehingga

membuat klien merasa trauma hingga saat ini.

 Keluarga klien 2 Ny. Jb klien mengatakan bahwa dulu

sering di olok-olok oleh anak-anak di sekitar rumahnya

dan membuat klien merasa sangat malu dan trauma.

Masalah keperawatan klien 1 dan 2 : harga diri rendah.

c. Pemeriksaan psikososial

1) Genogram Klien 1 Ny. Jm

43

Gambar 4.1 Genogram Klien 1


Sumber: Pengkajian klien
Keterangan :
: Laki-laki : Bercerai
: Perempuan : Klien
: Meninggal : Tinggal serumah
Jelaskan : Klien mengatakan adalah anak ke 4 dari 7
bersaudara, klien mengatakan pernah
menikah namun bercerai pada tahun 2006
dan pernah memiliki anak yang sudah
28

meninggal saat di lahirkan, klien tinggal dan


di urus oleh kakaknya yang paling tua.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

2) Genogram Klien 2 Ny. Jb

36

Gambar 4.2 Genogram Klien 2

Sumber: Pengkajian klien

Keterangan :

: Laki-laki : Tinggal serumah

: Perempuan : Klien

: Meninggal

Jelaskan : Keluarga klien mengatakan klien adalah

anak ke 5 dari 5 bersaudara, klien tinggal

serta di urus kakaknya tapi klien berada di

rumah peninggalan ayahnya yang

berdempetan dengan rumah kakak klien.

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan


29

3) Konsep Diri

a) Citra tubuh

 Klien 1 Ny. Jm mengatakan tidak menyukai

tubuhmya terutama pada gigi klien yang rusak dan

ompong di bagian depan sehingga membuat klien

malu.

 Klien 2 Ny. Jb mengatakan tidak menyukai tubuhnya

terutama warna kulit klien yang hitam,

Masalah keperawatan klien 1 dan 2 : harga diri rendah.

b) Identitas diri

 Klien 1 Ny. Jm merupakan mengatakan bahwa

dirinya pernah menikah namun sudah bercerai dan

klien pernah memiliki anak namun sudah meninggal.

 Klien 2 Ny. Jb seorang wanita berusia 36 tahun,

beragama islam, belum menikah, tidak bekerja.

Masalah keperawatan klien 1 dan 2 : tidak ada masalah

keperawatan.

c) Peran diri

 Klien 1 Ny. Jm di dalam status keluarga klien ikut

dengan kakak klien, klien bekerja sebagai cleaning

service untuk membantu memenuhi kebutuhan

sehari-hari.

 Klien 2 Ny. Jb di dalam setatus keluarga klien tinggal

bersama kakaknya, klien tidak bekerja.

Masalah keperawatan klien 1 dan 2 : tidak ada masalah

keperawatan.
30

d) Ideal diri

 Klien 1 Ny. Jm berharap bisa sembuh dan menjalani

kehidupan yang normal.

 Klien 2 Ny. Jb berharap bisa sembuh dan bisa

menjalani hidup dengan normal.

Masalah keperawatan klien 1 dan 2 : tidak ada masalah

keperawatan.

e) Harga diri

 Klien 1 Ny. Jm mengatakan merasa malu setelah

keluar dari RS Ansari Saleh karena dianggap negatif

di lingkungan sekitar.

 Klien 2 Ny. Jb mengatakan sudah merasa tidak

berguna bagi siapa pun dan lebih memilih

mengurung diri di dalam rumah.

Masalah keperawatan klien 1: Harga diri rendah

Masalah keperawatan klien 2: Harga diri rendah dan

Menarik diri: isolasi sosial

4) Hubungan Sosial

a) Orang terdekat

 Klien 1 Ny. Jm mengatakan orang terdekatnya

adalah kakaknya.

 Klien 2 Ny. Jb mengatakan orang terdekatnya

adalah kakaknya.

Masalah keperawatan klien 1 dan 2 : tidak ada masalah

keperawatan.
31

b) Peran serta dalam masyarakat

 Klien 1 Ny. Jm mengatakan tidak pernah mengikuti

kegiatan masyarakat seperti acara pernikahan,

syukuran di komplek dan lain-lain karena malu dan

trauma akan di olok-olok oleh orang lain.

 Klien 2 Ny. Jb mengatakan tidak pernah mengikuti

kegiatan masyarakat seperti acara pernikahan,

selamatan di komplek dan lain-lain karena malu dan

trauma akan di olok-olok oleh orang lain.

Masalah keperawatan klien 1 dan 2 : menarik diri :

isolasi sosial.

c) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain

 Klien 1 Ny. Jm mengatakan merasa malu saat

bertemu dan berkomunikasi dengan orang lain

karena klien trauma di olok-olok oleh orang lain dan

klien tampak tidak berminat dan kurang nyaman saat

berinteraksi dengan orang lain.

 Klien 2 Ny. Jb sewaktu di lakukan pengkajian klien

kurang kooperatif, saat diajak berkomunikasi dengan

peneliti, klien lebih banyak berdiam diri serta

menundukan kepala saat di kaji, peneliti banyak di

bantu oleh kakak klien, saat di tanya klien lebih

dominan menggunakan bahasa isyarat seperti

mengangguk dan menggelengkan kepala.

Masalah keperawatan klien 1 dan 2 : Harga diri rendah

dan isolasi sosial.


32

d) Spiritual

 Klien 1 Ny. Jm mengatakan beragama islam, klien

jarang melaksanakan solat, klien melaksanakan

ibadah puasa ramadhan walupun banyak bolong.

 Klien 2 Ny. Jb mengatakan beragama islam, klien

tidak pernah melaksanakan solat 5 waktu ataupun

ibadah lainnya dikarenakan klien distress.

Masalah keperawatan klien 1 dan 2 : tidak ada masalah

keperawatan.

5) Setatus Mental

a) Penampilan

 Klien 1 Ny. Jm tampak berpenampilan kurang rapi,

dengan baju yang tampak lusuh dan rambut yang

tidak di sisir serta mengeluarkan bau yang kurang

sedap klien mengatakan malas mandi.

 Klien 2 Ny. Jb berpenampilan kurang rapi, klien

memakai baju yang tampak lusuh dan rumah yang di

tempati klien tampak berantakan dan mengeluarkan

bau yang tidak sedap dari klien dan tempat tinggal

klien.

Maslah keperawatan klien 1 dan 2: Defisit perawatan diri

dan harga diri rendah.

b) Pembicaraan

 Klien 1 Ny. Jm tampak berbicara dengan suara yang

lirih dan gagap, klien tidak dapat memulai

pembicaraan.
33

 Klien 2 Ny. Jb tampak bebicara pelan, dengan nada

yang hampir tak terdengar, klien tidak dapat memulai

pembicaraan dan hanya menunduk saat di tanya,

klien tampak lebih dominan menggunakan bahsa

isyarat seperti mengangguk dan menggelengkan

kepala.

Maslah keperawatan klien 1 dan 2: Harga diri rendah.

c) Aktifitas motorik

 Klien 1 Ny. Jm tampak tidak ada masalah pada

aktivitas motorik selama pengkajian.

 Klien 2 Ny. Jb tampak tidak mengalami masalah

pada aktivitas motorik selama pengkajian.

Masalah keperawatan klien 1 dan 2 : tidak ada masalah

keperawatan

d) Alam perasaan

 Klien 1 Ny. Jm mengatakan merasa malu dan tidak

nyaman saat mahasiswa datang untuk mengkaji.

 Klien 2 Ny. Jb mengatakan merasa takut dan malu

saat mahasiswa datang untuk mengkaji.

Masalah keperawatan klien 1 dan 2: Harga diri rendah.

e) Afek

 Klien 1 Ny. Jm tampak tumpul tidak ada perubahan

selama pengkajian.

 Klien 2 Ny. Jb tampak tumpul tidak ada perubahan

selama pengkajian.
34

Masalah keperawatan klien 1 dan 2: tidak ada masalah

keperawatan.

f) Interaksi selama wawancara

 Klien 1 Ny. Jm dan Klien 2 Ny. Jb selalu menunduk

dan tidak ada kontak mata, klien juga tampak selalu

memainkan jari-jarinya serta klien tampak kurang

nyaman dengan kehadiran orang asing. Klien tampak

menutup diri dari pertanyaan yang di berikan peneliti.

Masalah keperawatan klien 1 dan 2: Harga diri rendah

dan isolasi sosial.

g) Persepsi

 Klien 1 Ny. Jm pada saat dilakukan pengkajian klien

tampak tidak berperilaku aneh.

 Klien 2 Ny. Jb terkadang melirik ke arah jendela dan

saat di tanya kenapa, klien mengatakan melihat

suatu sosok di sana.

Masalah keperawatan klien 1 : tidak ada masalah

keperawatan. Masalah keperawatan klien 2 : Halusinasi

pengelihatan.

h) Pola pikir

 Klien 1 Ny. Tampak berbelit-belit saat bicara namun

dapat menyelesaikannya (sirkumtansial).

 Klien 2 Ny. Jb klien tampak susah untuk menjawab

dan tampak menutup diri dari pertanyaan (blocking).

Masalah keperawatan klien 1 dan 2: gangguan proses

pikir
35

i) Tingkat kesadaran

 Klien 1 Ny. Jm dapat mengenali orang-orang yang

ada di sekitarnya, klien dapat mengatakan alamat

rumahnya dan tahu saat di tanya sekarang jam

berapa.

 Klien 2 Tn R dapat mengetahui tempat pengkajian

dan orang-orang di sekitanya,klien mengatakan tidak

tahu saat ditanya jam dan tangal.

Masalah keperawatan klien 1 dan 2: Tidak ada masalah

keperawatan.

j) Memori

 Klien 1 Ny. Jm tidak mampu mengingat peristiwa

yang terjadi dalam waktu dekat (gangguan daya ingat

jangka pendek).

 Klien 2 Ny. Jb mampu mengingat peristiwa yang

sudah terajdi lama dan dalam waktu dekat, peristiwa

jangka pendek dan saat ini (gangguan daya ingat

jangka panjang dan jangka pendek.

Masalah keperawatan klien 1 dan 2 : gangguan proses

pikir.

k) Tingkat konsentrasi

 Klien 1 Ny. Jm tampak selalu meminta mengulang

pertanyaan dan tidak dapat menjelaskan kembali

pembicaraan.
36

 Klien 2 Ny. Jb tampak perhatiannya selalu beralih

dari satu objek ke objek lain dan klien tidak mampu

berhitung dari 1-10.

Masalah keperawatan klien 1 dan 2: gangguan proses

pikir

l) Kemampuan penilaian

 Klien 1 Ny. Jm tidak mampu melakukan penilaian

saat di tanya apa yang di lakukan Ketika bangun tidur

mandi dulu apa makan dulu yang harus di lakukan.

 Klien 2 Ny. Jb tidak mampu melakukan penilaian saat

di tanya apa yang di lakukan Ketika bangun tidur

mandi dulu apa makan dulu yang harus di lakukan.

Masalah keperawatan klien 1 dan 2 : gangguan proses

pikir

m) Daya tilik diri

 Klien 1 Ny. Jm menyadari bawah dirinya mempunyai

gejala atau penyakit, selama kegiatan wawancara

klien tidak ada beranggapan menyalahkan dengan

keadaan dirinya saat ini dan klien sadar butuh

pengobatan.

 Klien 2 Ny. Jb menyadari bahwa dirinya ada gejala

atau penyakit serta buuh pengobatan, selama

kegiatan wawancara klien tidak ada beranggapan

menyalahkan dengan keadaan dirinya saat ini.

Masalah keperawatan klien 1 dan 2 : tidak ada masalah

keperawatan
37

6) Kebutuhan Activity Daily Living

a) Makan

 Klien 1 Ny. Jm mengatakan makan 3 kali dalam

sehari, makan klien mengambil makannya sendiri

tanpa bantuan orang lain (mandiri).

 Klien Ny. Jb keluarga mengatakan makan 3 kali

dalam sehari, makan kadang-kadang di siapkan oleh

kakak klien (bantuan).

Masalah Keperawatan klien 1 dan klien 2 : Tidak ada

masalah keperawatan

b) BAK/BAB

Klien 1 dan klien 2 dapat melakukan BAB/BAK dengan baik

secara mandiri dan tidak ada kendala dalam BAB/BAK.

Masalah Keperawatan klien 1 dan klien 2 : Tidak ada

masalah keperawatan

c) Mandi

Klien 1 dan 2 mengatakan saat mandi selalu di ingatkan oleh

keluarga klien terlebih dahulu, mandi 1-2 kali dalam sehari.

Masalah Keperawatan klien 1 dan klien 2: Defisit

perawatan diri dan harga diri rendah.

d) Berpakaian/berhias

Klien 1 dan 2 mengatakan mampu berpakaian secara

mandiri tanpa bantuan orang lain.

Masalah Keperawatan klien 1 dan klien 2: Tidak ada

masalah keperawatan
38

e) Istirahat dan tidur

 Klien 1 Ny. Jm mengatakan tidak ada masalah saat

tidur malam, klien tidur kurang lebih 8-9 jam sehari.

 Klien 2 Ny. Jb mengatakan tidak ada masalah tidur,

keluarga mengatakan klien tidur kurang lebih 9-10

jam sehari.

Masalah Keperawatan klien 1 dan klien 2: tidak ada

masalah kepererawatan.

f) Penggunaan obat

 Klien 1 mengatakan rutin minum obat dan mengerti

ap dari kegunaan obat yang di minumnya, untuk

pengambilan obat di puskesmas kakak klien yang

mengambilkan.

 Keluarga klien 2 mengatakan asien masih rutin

minum obat walaupun masih memerlukan bantuan

total dari keluarga klien, baik waktu untuk minum dan

pengambilan obat di puskesmas.

Masalah Keperawatan klien 1 dan klien 2: Tidak ada

masalah keperawatan

g) Kegiatan di dalam rumah

 Klien 1 mengatakan selama di rumah klien hanya

berdiam diri dan kegiatan yang di lakukan hanya

mencuci bajunya saja, untuk kegiatan lainnya kakak

klien yang mengerjakannya.

 Keluarga klien 2 mengatakan selama di rumah klien

hanya duduk dan berbaring saja.


39

Masalah Keperawatan klien 1 dan 2 : Tidak ada masalah

Keperawatan.

h) Kegiatan di luar rumah

 Klien 1 mengatakan mampu belanja sekitar rumah

dan saat pagi klien menuju ke toko parfum dekat

masjid jami untuk menyapu halaman dan merapikan

toko parfum tersebut.

 Klien 2 mengatakan jarang pergi keluar rumah

karena merasa takut dan trauma di olok-olok saat

berada di luar rumah.

Masalah keperawatan klien 1: tidak ada masalah

keperawatan.

Masalah Keperawatan klien 2: Isolasi sosial.

i) Mekanisme koping

 Klien 1 Maladaptif respon klien saat di ajak bicara,

lambat untuk menjawab pertanyaan yang di berikan

lain.

 Klien 2 Maladaptif respon klien saat di ajak bicara

banyak diam dan menghindar dari pertanyaan.

Masalah keperawatan klien 1 dan 2 : Koping Individu

Tidak Efektif

j) Masalah psikososial dan lingkungan

 Klien 1 Ny. Jm mengatakan merasa malu untuk

bergaul dangan orang sekitar rumahnya (tetangga)

keluarga klien mengatakan sebenarnya

lingkungannya sendiri tidak ada masalah dengan


40

klien hanya saja klien yang merasa malu dangan

keadaan dirinya.

 Klien 2 Ny. Jb keluarga mengatakan tidak ada

masalah dengan lingkungan tempat tinggal tetapi

klien selalu menolak saat di minta untuk keluar

rumah dan bergaul dengan orang sekitar dan hanya

berdiam diri di rumah seharian.

Masalah keperawatan klien 1 : harga diri rendah

Masalah keperawatan klien 2: isolasi sosial ; menarik

diri

k) Pengetahuan klien

 Klien 1 Ny. Jm mengetahui penyakit yang di derita

dan harus minum obat, tidak ada masalah

keperawatan.

 Klien 2 Ny. Jb mengetahui penyakit yang di derita

dan harus minum obat.

Masalah keperawatan klien 1 dan 2: tidak ada masalah

keperawatan.

7) Daftar Masalah

a) Harga diri rendah

b) Isolasi Sosial : Menarik Diri

c) Koping Individu tidak efektif

d) Defisit perawatan diri


41

3. Analisa Data

Tabel 4.2 Analisa data

Klien 1 Ny. Jm Klien 2 Ny. Jb


Masalah Masalah
Data Data
keperawatan keperawatan
DS : Harga Diri DS : Harga Diri
- Klien Rendah - klien Rendah
mengatakan mengatakan
tidak menyuai tidak menyukai
tubuhmya tubuhnya
terutama pada terutama warna
gigi klien yang kulitnya yang
rusak. hitam dan
- Klien badanyya yang
mengatakan bau tidak
merasa malu sedap.
setelah keluar - klien
dari RS Ansari mengatakan
Saleh karena bahwa dulu
dianggap sering di olok-
negative di olok oleh anak-
lingkungan anak di sekitar
sekitar. rumahnya dan
- mengatakan membuat klien
bahwa dulu merasa sangat
sering di olok- malu dan
olok orang gila trauma.
oleh orang - mengatakan
sekitar sudah merasa
rumahnya tidak berguna
sehingga bagi siapa pun.
membuat klien DO :
merasa trauma - tampak
hingga saat ini bebicara pelan,
DO : dengan nada
- Klien lebih yang hampir
banyak diam tak terdengar,
- tampak - klien tidak
berbicara dapat memulai
dengan suara pembicaraan
yang pelan - Klien tampak
dan gagap, selalu
klien tidak menunduk dan
dapat memulai tidak ada
pembicaraan kontak mata
- tampak selalu - klien juga
mengalihkan tampak selalu
42

pandangan, memainkan
memainkan jari-jarinya.
jari-jarinya

Klien 1 Ny. Jm Klien 2 Ny. Jb


Masalah Masalah
Data Data
keperawatan keperawatan
Ds : Isolasi Sosial Ds : Isolasi
- Klien : Menarik Diri - Klien Sosial :
mengatakan mengatakan Menarik Diri
tidak pernah malu dan takut
mengikuti saat berada di
kegiatan luar rumah dan
masyarakat lebih memilih
seperti acara mengurung diri
pernikahan, di dalam
syukuran di rumah.
koplek dan - Klien
lain-lain. mengatakan
- Klien tidak pernah
mengatakan mengikuti
merasa takut kegiatan
saat bertemu masyarakat
orang lain seperti acara
karena trauma pernikahan,
mengalami selamatan di
kekerasan. komplek dan
Do : lain-lain
- Klien tampak - keluarga klien
tidak berminat mengatakan
berinteraksi klien selalu
dengan orang menolak saat
lain. di minta untuk
- Klien tampak keluar rumah
kurang dan bergaul
nyaman saat dengan orang
di lakukan sekitar dan
pengkajian. hanya berdiam
- Klien tampak diri di rumah
selalu seharian.
meminta Do :
mengulang - Klien kurang
pertanyaan kooperatif, saat
setiap di beri berkomunikasi
pertanyaan klien lebih
sering diam.
- Klien tampak
selalu
menundukan
kepalanya.
- Klien tampak
43

dominan
menggunakan
bahasa isyarat
saat di tanya,
seperti
menggeleng
dan
mengganggukk
an kepala.
- klien tampak
menutup diri
dari
pertanyaan.
Klien 1 Ny. Jm Klien 2 Ny. Jb
Data Masalah Data Masalah
Keperawatan Keperawatan
Saat klien di ajak Mekanisme Saat klien di ajak Mekanisme
bicara, klien koping tidak bicara, klien koping tidak
lambat untuk efektif banyak diam dan efektif
menjawab menghindar dari
pertanyaan yang pertanyaan.
di berikan.
Sumber: Pengkajian klien

4. Pohon Masalah
Klien 1 Ny. Jm

Effect Isolasi Sosial : Menarik Diri

Core Problem Harga Diri Rendah

Causa Koping Individu Tidak Efektif

Gambar 4.3 Pohon masalah Klien 1

Sumber: Hasil analisa data klien

Klien 2 Ny. Jb
Effect Isolasi Sosial : Menarik diri

Core Problem Harga Diri Rendah

Causa Koping Individu Tidak Efektif

Gambar 4.4 Pohon masalah Klien 2


44

Sumber: Hasil analisa data klien

5. Diagnosis keperawatan

Berdasarkan pohon masalah di atas, dapat di simpulkan bahwa diagnosis

keperawatan klien 1 dan 2 adalah harga diri rendah sebagai core

problem, mekanisme koping tidak efektif sebagai causa, dan isolasi sosial

sebagai effect.

6. Intervensi Keperawatan Jiwa

Tabel 4.3 Intervensi keperawatan

Diagnosa
Tujuan Intevensi
Keperawatan
Harga diri Setelah diakukan tindakan Latih cara
rendah keperawatan selama 3x24 jam, meningkatkan harga
diharapkan: diri klien.
1. Kognitif, klien mampu : - Membuat daftar
- Menfetahui kemampuan aspek positif dan
yang di miliki dan dapat kemampuan
dilakukan. yang dimiliki.
- Mengetahui ccara - Menilai aspek
mengatasi harga diri positif dan
rendah kemampuan
2. Psikomotor, klien mampu: yang masih
- Memilih kemampuan yang dapat dilakukan.
dapat dilakukan - Memilih aspek
- Melatih kemampuan yang positif dan
dipilih kemampuan
- Menyusun rencana yang masih
kegiatan dapat dilakukan
3. Afektif, klien mampu : untuk dilatih
- Merasakan manfaat latihan secara bertahap
yang dilakukan - Membuat
- Memilih aspek positif dan rencana latihan
makna kehidupannya. yang teratur dan
bertahap.
Mekanisme Setelah diakukan tindakan 1. Diskusikan koping
koping tidak keperawatan selama 3x24 jam, (daya/upaya)
efektif diharapkan: mengatasi
1. Kognitif, klien mampu: masalah pada
- Mengetahui perubahan masa lalu.
kondisi kesehatan dan - Koping (upaya)
kemampuannya mengatasi yang berhasil
perubahan. maupun tidak.
- Mengetahui cara Berikan pujian.
mengatasi ketidakefektifan - Pemanfaatan
45

koping sumber daya/


2. Psikomotor sistem
- Mengatasi masalah secara pendukung
bertahap. dalam mengatasi
- Menggunakan sumber masalah.
daya/sistem pendukung 2. Latihan
dalam mengatasi masalah menggunakan
3. Afektif upaya
- Merasakan manfaat latihan menyelesaikan
yang dilakukan masalah saat ini
- Mengembangkan koping dengan
yang efektif menggunakan
- Merasakan manfaat sistem cara lama yang
pendukung berhasil atau cara
baru.
3. Latih
menggunakan
sistem pendukung
yang teratur.
4. Beri motivasi dan
pujian atas
keberhasilan klien
mengatasi
masalah.
Isolasi Setelah diakukan tindakan 1. Diskusikan
sosial : keperawatan selama 3x24 jam, keuntungan
menarik diri diharapkan: berinteraksi
1. Kognitif, klien mampu: dengan orang lain.
- Mengidentifikasi 2. Diskusikan
keuntungan berinteraksi keuntungan
dengan orang lain. melakukan
- Mengidentifikasi kerugian kegiatan bersama
tidak berinteraksi dengan dengan orang lain.
orang lain. 3. Latih klien
- Memiliki keberanian berkenalan.
berinteraksi 4. Latih klien
- Memiliki motivasi bercakap-cakap
berinteraksi. saat bersama
- Memiliki inisiatif orang lain.
berinteraksi. 5. Latih klien kegiatan
2. Psikomotor, klien mampu: sosial : berbelanja,
- Melakukan interaksi ke rumah ibadah,
dengan orang lain dan sebagainya.
- Melakukan kegiatan
dengan orang lain
- Melakukan kegiatan sosial
3. Afektif, klien mampu:
- Merasakan manfaat dari
latihan bersosialisasi.
- Merasakan nyaman
berinteraksi dengan orang
lain.
46

Sumber: Buku asuhan keperawatan jiwa (2022)

7. Implementasi

Tabel 4.4 Implementasi Keperawatan

Tanggal /
Implementasi harga diri rendah TTD
Jam
Klien 1 Ny. Jm
10 Maret 1. Membina hubungan saling percaya
2023 / a. Memberikan salam
10.00 b. Memperkenalkan nama perawat, nama
WITA panggilan dan tujuan
c. Menanyakan nama klien dan nama
kesukaan klien
d. Menanyakan perasaan klien dan masalah
yang dihadapi klien
e. Membuat kontrak pada klien
f. Mendengarkan dengan penuh perhatian
perasaan klien
2. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif
yang di miliki klien.
a. Merapikan tempat tidur
b. Menyapu dan membersihkan rumah
c. Mencuci piring
11 Maret - Menilai kemampuan yang dapat di gunakan.
2023 / - Menetapkan/ memilih kegiatan sesuai
10.00 kemampuan.
WITA - Melatih klien untuk merapikan tempat tidur
setiap bangun tidur.
13 Maret - Melatih klien untuk menyapu dan
2023 / membersihkan rumah.
10.00
WITA

14 Maret - Melatih klien untuk mencuci piring.


2023 /
10.00
WITA

15 Maret Mengevaluasi seluruh tindakan yang diberikan


2023 / untuk menilai kemandirian dan tingkat keberhasilan
10.00 latihan..
WITA
Klien 2 Ny. Jb
10 Maret 1. Membina hubungan saling percaya
47

2023 / a. Memberikan salam


11.00 b. Memperkenalkan nama perawat, nama
WITA panggilan dan tujuan
c. Menanyakan nama klien dan nama
kesukaan klien
d. Menanyakan perasaan klien dan masalah
yang dihadapi klien
e. Membuat kontrak pada klien
f. Mendengarkan dengan penuh perhatian
perasaan klien
Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif
yang di miliki klien.
a. Merapikan tempat tidur
b. Menyapu dan membersihkan rumah
c. Mencuci piring

11 Maret 1. Menilai kemampuan yang dapat di gunakan.


2023 / 2. Menetapkan/ memilih kegiatan sesuai
11.00 kemampuan.
WITA
3. Melatih klien untuk merapikan tempat tidur
setiap bangun tidur.

14 Maret - Melatih klien untuk menyapu dan


2023 / membersihkan rumah.
11.00
WITA
15 Maret - Melatih klien untuk mencuci piring.
2023 /
11.00
WITA
16 Maret Mengevaluasi seluruh tindakan yang diberikan
2023 untuk menilai kemandirian klien dan tingkat
11.00 keberhasilan latihan.
WITA
Tanggal /
Implementasi Mekanisme koping tidak efektif TTD
Jam
Klien 1 Ny. Jm
16 Maret Mendiskusikan bersama klien cara mengatasi
2023 / trauma yang di alami klien di masa lalu. (klien tidak
10.00 ingin di olok-olok oleh orang lain, karena merasa
WITA sangat malu).

17 Maret Melatih menggunakan sistem pendukung yang


2023 / teratur. (memanfaatkan keluarga dan tetangga
10.00 untuk menjaga klien agar trauma klien tidak
WITA terulang lagi).

18 Maret Memberi motivasi dan pujian atas keberhasilan


2023 / klien mengatasi masalah. Termasuk keluarga dan
10.00 tetangga klien.
WITA
48

Klien 2 Ny. Jb
16 Maret Mendiskusikan bersama klien cara mengatasi
2023 / trauma yang di alami klien di masa lalu dengan
11.00 cara (klien tidak ingin ada yang menolok-olok dan
WITA melakukan kekerasan pada dirinya).

17 Maret Melatih menggunakan sistem pendukung yang


2023 / teratur.
11.00 (memanfaatkan keluarga dan tetangga untuk
WITA menjaga klien agar trauma klien tidak terulang
lagi).

18 Maret Memberi motivasi dan pujian atas keberhasilan


2023 / klien mengatasi masalah. Termasuk keuarga dan
11.00 tetangga klien.
WITA
Tanggal /
Implementasi Isolasi Soosial TTD
Jam
Klien 1 Ny. Jm
20 Maret Peneliti dan klien mendiskusikan tentang
2023 / keuntungan berinteraksi dengan orang lain,
10.00 keuntungan yang di dapat saat beinteraksi dengan
WITA orang lain diantaranya:
1. Dapat mempererat tali silaturahmi
2. Meningkatkan solidaritas antar sesama
individu maupun kelompok.
3. Membangun relasi atau hubungan antar
manusia.
21 Maret Melatih klien untuk berkenalan dan
2023 / bercakap – cakap saat bersama orang lain.
10.00
WITA
23 Maret Melatih klien melakukan kegiatan sosial berupa
2023 / belanja ke warung terdekat.
10.00
WITA
Klien 2 Ny.Jb
20 Maret Peneliti dan klien mendiskusikan tentang
2023 / keuntungan berinteraksi dengan orang lain,
11.00 keuntungan yang di dapat saat beinteraksi dengan
WITA orang lain diantaranya:
1. Dapat mempererat tali silaturahmi.
2. Meningkatkan solidaritas antar sesama
individu maupun kelompok.
3. Membangun relasi atau hubungan antar
manusia.
21 Maret Melatih klien untuk berkenalan dan bercakap –
2023 / cakap saat bersama orang lain.
11.00
WITA
49

23 Maret Melatih klien melakukan kegiatan sosial berupa


2023 / belanja ke warung terdekat.
11.00
WITA
Sumber: Klien

7. Evaluasi (Catatan Perkembangan Pasien Terintegerasi)

Tabel 4.5 Evaluasi keperawatan

Tanggal/
Evaluasi Harga Diri Rendah
Jam
Klien 1 Ny. Jm
11 Maret S:
20203 / - Klien mengatakan senang dan percaya kepada
09.45 Wita mahasiswa.
- Klien mengatakan bersedia di berikan jadwal
kegiatan dari mahasiswa.
O:
- Klien mampu mengidentifikasi kemampuan dan
aspek positif yang di miliki, yaitu :
1. Merapikan tempat tidur.
2. Menyapu dan membersihkan rumah.
3. Mencuci piring.
- Klien masih tampak malu.
- Wajah klien masih tampak menunduk.
A : Harga Diri Rendah
P:
- Menilai kemampuan yang dapat di gunakan.
- Menetapkan/ memilih kegiatan sesuai
kemampuan.
- Melatih klien merapikan tempat tidur.
13 Maret S:
2023 / 09.45 - Klien mengatakan tidak ingat dengan nama
Wita mahasiswa.
- Klien mengatakan masih ingat dengan latihan
sebelumnya.
- Klien mengatakan masih merasa malu.
- Klien mengatakan senang dan antusias
melakukan kegiatan.
- Klien mengatakan bersedia melakukan kegiatan
selanjutnya.
O:
- Klien masih tampak malu.
- Klien tampak merapikan tempat tidur.
- Wajah klien masih tampak menunduk.
A : Harga Diri Rendah
P : Melatih klien menyapu dan membersihkan rumah.

14 Maret S:
2023 / 09.45 - Klien mengatakan mengingat nama mahasiswa.
50

Wita - Klien mengatakan masih ingat dengan latihan


sebelumnya
- Klien mengatakan masih merasa malu.
- Klien mengatakan bersedia melakukan kegiatan
selanjutnya
O:
- Klien masih tampak malu.
- Klien tampak menyapu rumah.
- Wajah klien masih tampak menunduk.
A : Harga diri rendah
P : Melatih klien mencuci piring.

15 Maret S:
2023 / 09.45 - Klien mengatakan masih ingat nama mahasiswa
Wita dan latihan sebelumnya
- Klien mengatakan bersedia melakukan kegiatan
selanjutnya.
O:
- Klien masih tampak malu.
- Klien tampak mencuci piring.
- Wajah klien masih tampak menunduk.
A : Harga Diri Rendah
P :Mengevaluasi seluruh kegiatan klien.
16 Maret S:
2023 / 09.45 - Klien mengatakan mengingat nama mahasiswa.
Wita - Klien mengatakan dapat melakukan seluruh
jadwal kegiatan secara mandiri.
- Klien mengatakan rasa malunya berkurang saat
bertemu orang lain.
- Klien mengatakan sudah menganggap dirinya
berguna.
O:
- Klien tampak melakukan seluruh kegiatan sacara
mandiri.
- Klien tampak menatap mata mahasiswa saat
berbicara.
A : Masalah teratasi
P : Lanjutkan intevensi secara mandiri dan tejadwal

Klien 2 Ny. Jb
11 Maret S:
2023 / 10.45 - Klien mengatakan senang dan percaya kepada
Wita mahasiswa.
- Klien mengatakan bersedia di berikan jadwal
kegiatan dari mahasiswa.

O:
- Klien mampu mengidentifikasi kemampuan dan
aspek positif yang di miliki dengan bantuan
mahasiswa, yaitu :
51

1. Merapikan tempat tidur.


2. Menyapu dan membersihkan rumah.
3. Mencuci piring.
- Klien masih tampak malu.
- Klien tampak menunduk dan memankan jari-jari
tangannya.
A : Harga Diri Rendah
P:
- Menilai kemampuan yang dapat di gunakan.
- Menetapkan/ memilih kegiatan sesuai
kemampuan.
- Melatih klien merapikan tempat tidur.
-
13 Maret S:
2023 / 10.45 - Klien mengatakan tidak ingat dengan nama
Wita mahasiswa.
- Klien mengatakan tidak ingat dengan latihan
sebelumnya.
- Klien mengatakan masih merasa malu.
O:
- Klien masih tampak malu.
- Klien tampak menunduk dan memainkan jari-jari
tangannya.
A : Harga Diri Rendah
P : Melatih klien menyapu dan membersihkan rumah.
14 Maret S:
2023 / 10.45 - Klien mengatakan ingat dengan nama mahasiswa.
Wita - Klien mengatakan ingat dengan latihan
sebelumnya.
- Klien mengatakan masih merasa malu.
- Klien mengatakan bersedia melakukan kegiatan
selanjutnya.
O:
- Klien masih tampak malu.
- Klien tampak menunduk dan memainkan jari-jari
tangannya.

A : Harga Diri Rendah


P : Melatih klien menyapu dan membersihkan rumah
15 Maret S:
2023 / 10.45 - Klien mengatakan mengingat nama mahasiswa.
Wita - Klien mengatakan klien mengatakan masih ingat
dengan latihan sebelumnya.
- Klien mengatakan masih merasa malu.
- Klien mengatakan senang dan antusias
melakukan kegiatan.
- Klien mengatakan bersedia melakukan kegiatan
selanjutnya
O:
- klien masih tampak malu.
52

- Klien tampak menunduk dan memainkan jari-jari


tangannya.
A : Harga diri rendah
P : Melatih klien mencuci piring.
16 Maret S:
2023 / 10.45 - klien mengatakan masih ingat nama mahasiswa
Wita dan latihan sebelumnya
- klien mengatakan bersedia melakukan kegiatan
selanjutnya
O:
- klien masih tampak malu.
- Klien tampak menunduk dan memainkan jari-jari
tangannya.
A : Harga Diri Rendah
P :Mengevaluasi seluruh kegiatan klien.
17 Maret S:
2023 / 10.45 - Klien mengatakan mengingat nama mahasiswa.
Wita - Klien mengatakan dapat melakukan seluruh
jadwal kegiatan dengan perintah keluarga.
- Klien mengatakan rasa malunya berkurang saat
bertemu orang lain.
O:
- Klien tampak melakukan seluruh kegiatan dengan
di perintah oleh keluarga.
- Klien masih tampak menunduk saat berbicara.
- Klien tampak memainkan jari-jari tangannya saat
berbicara.
A : Masalah sebagian teratasi
P : Lanjutkan intevensi secara mandiri dan tejadwal
Tanggal /
Evaluasi Mekanisme Koping Tidak Efektif
Jam
Klien 1 Ny. Jm
S : Klien mengatakan penyebab ketidak efektifan koping
yaitu masalah trauma yang di alami klien di masa lalu
17 Maret
O : Klien tampak menceritakan penyebab masalah di
2023 / 09.45
masa lalu
WITA
A : Mekanisme koping tidak efektif
P : Melatih klien menggunakan sumber daya.
S : Klien mengatakan dapat memanfaatkan sumber daya
yang ada di sekitar klien berupa bantuan dari keluarga
18 Maret dan tetangga.
2023 / 09.45 O : Klien tampak menggunakan sumber daya untuk
WITA mengatasi masalah.
A : Masalah teratasi
P : Memberi motivasi/pujian pada klien.
S : Klien mengatakan mengetahui cara mengatasi
ketidakefektifan koping, klien mengatakan dapat
20 Maret memanfaatkan sistem dan sumber daya, klien
2023 / 09.45 mengatakan merasa senang saat di beri pujian.
WITA O : Klien tampak mengatasi masalah secara bertahap.
A : Masalah teratasi
P : Lanjutkan intervensi secara mandiri dan terjadwal.
53

Klien 2 Ny. Jb
S : Klien tidak tahu dengan masalah yang dialaminya.
Keluarga mengatakan klien mengalami trauma pada
masa lalunya saat mengalami kekerasan fisik yang di
17 Maret
lakukan ayahnya.
2023 / 10.45
O : Klien tampak dibantu keluarga menyampaikan
WITA
masalah yang dialaminya.
A : Mekanisme koping tidak efektif
P : Melatih klien menggunakan sumber daya.
S : Klien mengatakan perasaannya lebih tenang dan
aman setelah menceritakan maslahnya pada peneliti
18 Maret dan keluarga.
2023 / 10.45 O : Klien tampak menggunakan sumber daya keluarga
WITA untuk mengatasi masalah.
A : Mekanisme koping tidak efektif.
P : Memberi motivasi/pujian kepada klien.
S : Klien di bantu oleh keluarga dapat menyebutkan
maslah yang dialaminya. Klien mengatakan
perasaannya lebih tenang dan aman saat diberikan
solusi dari masalahnya. Klien mengatakan senang
setelah diberi pujian dan motivasi dari keluarga dan
20 Maret
peneliti.
2023 / 10.45
O : Klien tampak dibantu keluarga menyampaikan
WITA
masalahnya. Klien tampak menggunakan sumber
daya keluarganya untuk mengatasi masalah. Klien
tampak senang.
A : Sebagian masalah teratasi
P : Lanjutkan intervensi secara mandiri dan terjadwal.
Tanggal /
Evaluasi Isolasi Sosial
Jam
Klien 1 Ny. Jm
21 Maret S : Klien mengatakan mengerti tentang apa keuntungan
2023 / 09.45 dari apa yang di diskusikan dan tertarik untuk
WITA melaksanakannya.
O : Klien masih tampak menunduk dan malu.
A : Isolasi sosial
P : Melatih klien untuk berkenalan dan bercakap – cakap
saat bersama orang lain.
23 Maret S : Klien mengatakan dapat memperkenalkan dirinya dan
2023 / 09.45 menanyakan nama peneliti, namun masih sedikit malu
WITA saat memulai percakapan.
O : Klien tampak memperkenalkan diri, klien masih
tampak malu
A : isolasi sosial
P : Melatih klien berbelanja ke warung.
24 Maret S : Klien mengatakan bersedia berbelanja ke warung dan
2023 / 09.45 melaksanakan latihan sebelumnya.
WITA O : klien tampak berbelanja ke warung, klien tampak
berkenalan dan berbincang dengan pemilik warung.
A : Masalah teratasi
P : lanjutkan intervensi secara mandiri dan terjadwal
54

Klien 2 Ny. Jb
21 Maret S : Klien mengatakan mengerti tentang apa keuntungan
2023 / 10.45 dari apa yang di diskusikan dan tertarik untuk
WITA melaksanakannya.
O : Passen tampak menunduk dan memainkan jari-jari
tangannya, klien tampak menggunakan bahasa
isyarat saat menjawab pertanyaan peneliti.
A : isolasi sosial
P : Melatih klien berkenalan dan bercakap-cakap
bersama orang lain.
23 Maret S : Klien mengatakan dapat memperkenalkan namanya
2023 / 10.45 dan menanyakan nama peneliti.
WITA O : Klien tampak menunduk dan memainkan jari-jari
tangannya, suara klien sangat pelan dan nyaris tidak
terdengar.
A : Isolasi sosial
P : Melatih klien berbelanja ke warung.
24 Maret S : Klien mengatakan bersedia berbelanja ke warung
2023 / 10.45 dekat rumahnya dan melaksanakan latihan
WITA sebelumnya.
O : Klien tampak berbelanja ke warung, klien tampak
menunduk saat saat berbincang dengan pemilik
warung, klien tidak tampak berkenalan dengan pemilik
warung.
A : Sebagian masalah teratasi.
P : Lanjutkan intervensi secara mandiri dan terjadwal.
Sumber: Klien

B. Pembahasan

Di dalam pembahasan ini peneliti akan menguraikan tentang asuhan

keperawatan pada paisien dengan masalah keperawatan harga diri

rendah di wilayah Puskesmas Kayu Tangi Banjarmasin yang meliputi

pengkajian, intevensi, implementasi dan evaluasi

1. Pengkajian keperawatan

Pengkajian pada klien Ny. Jm dan klien Ny. Jb diperoleh data,

klien Ny. Jm mengatakan tidak menyukai anggota tubuhnya

terutama giginya yang rusak klien juga mengatakan dirinya malu

dan beranggapan negatif pada dirinya sendiri klien tampak lebih

banyak diam, tampak berbicara dengan suara yang pelan, klien


55

tampak tidak ada kontak mata saat berinteraksi dan memainkan

jari-jari tangannya,

Sedangkan klien Ny. Jb klien mengatakan tidak menyukai

anggota tubuhnya terutama kulitnya yang berwarna hitam dan

badannya yang bau tidak sedap. Klien mengatakan malu saat

berada di luar rumah,klien mengatakan merasa tidak berguna bagi

siapa pun. Klien tampak berbicara dengan suara yang pelan

hampir tidak terdengar, dan tidak dapat memulai pembicaraan,

klien juga tampak menunduk dan memainkan jari-jari tangannya

saat berbicara.

Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak

berarti, dan rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi diri

negatif terhadap diri sendiri, penurunan harga rendah ini dapat

bersifat situasional maupun kronis atau menahun (Rahmawati,

2019).Berdasarakan teori Wahyuni (2017) Harga Diri Rendah di

artikan sebagai evaluasi diri negatif yang berkembang sebagai

respons diri terhadap hilangnya atau berubahnya perawatan diri

pada seseorang yang sebelumnya memiliki evaluasi diri negatif.

Berdasarkan teori diatas maka ada kesamaan antara fakta

atau hasil pengkajian, yang mana klien mengalami tanda dan

gejala mayor berupa menilai diri negatif, merasa malu,merasa

tidak mampu melakukan apapun dan tidak punya kelebihan. Serta

tanda minor yang berupa kontak mata yang kurang, berbicara

dengan suara yang pelan dan lirih serta postur tubuh yang

menunduk.

2. Diagnosa Keperawatan
56

Berdasarkan pengkajian pada klien Ny. Jm memiliki masalah

keperawatan yang sama dengan klien Ny. Jb adapun masalah

keperawatan yang muncul yaitu, harga diri rendah sebagai core

problem, mekanisme koping tidak efektif sebagai causa, dan

isolasi sosial: menarik diri sebagai effect.

Menurut Budi Anna Keliat (2019) Asuhan keperawatan jiwa

diagnosis gangguan konsep diri: harga diri rendah, koping individu

tidak efektif, isolasi sosial, dan defisit perawatan diri. Diagnosa

fisik yaitu faktor resiko terjadinya diagnosa psikososial yang akan

dijadikan sebagai diagnosa resiko. Diagnosa keperawatan resiko:

harga diri rendah, ketidakefektifan koping individu, ketidakefektifan

performa peran dan distress spiritual.

Berdasarkan teori yang disampaikan diatas memiliki

kesamaan dengan diagnosa yang di tulis oleh peneliti. Peneliti

mengangkat diagnosa harga diri rendah sebagai core problem

adalah berdasarkan data pengkajian keluhan utama, tanda dan

gejala yang paling menonjol adalah data yang menunjukkan klien

dengan harga diri rendah. Harga diri rendah disebabkan oleh

koping individu tidak efektif, sehingga mengakibatkan stressor

penuh, klien berusaha menyelesaikan masalah tetapi tidak tuntas

sehingga menimbulkan klien mengalami tidak percaya diri

terhadap lingkungan baru yang menyebabkan terjadinya isolasi

sosial.

3. Intervensi Keperawatan

Intervensi keperawatan yang dilakukan peneliti kepada klien

Ny. Jm dan Ny. Jb adalah pemberian jadwal harian yang meliputi

aspek dan kemampuan positif berupa merapikan tempat tidur,


57

menyapu dan membersihkan rumah, dan mencuci piring. Untuk

intervensi keperawatan dari mekanisme koping adalah diskusikan

koping (daya/upaya) mengatasi masalah pada masa lalu.Latihan

menggunakan upaya menyelesaikan masalah saat ini dengan

menggunakan cara lama yang berhasil atau cara baru. Latih

menggunakan sistem pendukung yang teratur. Selanjutnya

intervensi pada isolasi sosial yang di berikan peneliti kepada klien

meliputi diskusikan keuntungan berinteraksi dengan orang lain,

diskusikan keuntungan melakukan kegiatan bersama dengan

orang lain, latih klien berkenalan dan berckap- cakap dengan

orang lain, kemudian latih klien lakukan kegiatan sosial seperti

berbelanja, ke rumah ibadah, dan sebagainya.

Menurut Rahmawati et al., (2021) Individu yang mengalami

skizofrenia harus terus dilatih untuk membentuk kesadaran dalam

dirinya guna mencapai pemulihan. Intervensi keperawatan

adalah segala pengobatan yang dikerjakan oleh perawat yang

didasarkan pada pengetahuan dan 25 penilaian klinis untuk

mencapai luaran (outcome) yang diharapkan (Tim Pokja SIKI DPP

PPNI, 2018)

Berdasarkan teori di atas ada kesamaan dari fakta yang

peneliti tulis. Menurut penulis bahwa ada pengaruh pemberian

jadwal kegiatan harian terhadap penurunan tanda dan gejala pada

harga diri rendah. rencana keperawatan yang dilakukan pada klien

Ny. Jm dan Ny. Jb adalah rencana keperawatan pada klien harga

diri rendah sebagai core problem, mekanisme koping tidak efektif

sebagai causa, dan isolasi sosial sebagai effect.

4. Implementasi Keperawatan
58

Implementasi yang dilakukan peneliti pada klien Ny. Jm

dan Ny. Jb pada harga diri rendah meliputi. Mengidentifikasi

kemampuan dan aspek positif yang di miliki klien, kemiudian

peneliti menilai kemampuan dan aspek positif apa saja yang dapat

di latihkan kepada klien. Adapun beberapa kemampuan dan

aspek positif dari klien Ny. Jm dan Ny. Jb antara lain merapikan

tempat tidur. menyapu dan membersihkan rumah, mencuci piring.

Implementasi pada mekanisme koping tidak efektif melipti

dari, Mendiskusikan bersama klien cara mengatasi trauma yang di

alami klien di masa lalu, melatih menggunakan sistem pendukung

yang teratur, serta memberi motivasi dan pujian atas keberhasilan

klien mengatasi masalah.

Implementasi keperawatan dari isolasi sosial yang

diberikan pada klien Ny. Jm dan Ny. Jb antara lain, peneliti dan

klien mendiskusikan tentang keuntungan berinteraksi dengan

orang lain, Melatih klien untuk berkenalan dan bercakap – cakap

saat bersama orang lain.Melatih klien melakukan kegiatan sosial

berupa belanja ke warung terdekat.

Menururt Mufidaturrohmah (2017) Implementasi

merupakan tindakan yang sudah direncanakan dalam rencana

keperawatan. Tindakan keperawatan mencakup tindakan mandiri

(independen) dan tindakan kolaborasi. Tindakan mandiri

merupakan aktivitas perawat yang didasarkan pada kesimpulan

atau keputusan sendiri dan bukan merupakan petunjuk atau

perintah dari petugas kesehatan lain.

Berdasarkan teori tersebut ada kesamaan antara fakta

yang ditulis oleh peneliti. Peneliti melaksanakan tindakan


59

keperawatan sesuai dengan rencana keperawatan yang telah di

buat sebelumnya walaupun dalam pelaksanaanya tidak semua

rencana keperawatan dilaksanakan tindakan keperawatannya, hal

ini dipicu dari kemampuan yang dimiliki kedua klien, serta

hambatan yang terjadi dan hal lainnya.

5. Evaluasi Keperawatan

Evaluasi keperawatan dari klien mendapatkan hasil yang

berbeda, pada klien Ny. Jm dapat mencapai tujuan keperawatan

baik dari tujuan kognitif, psikomotor dan afektif yang di targetkan

oleh peneliti, sedangkan untuk klien Ny.Jb hanya mampu tercapai

sebagian kecil dari tujuan keperawatan yang di targetkan oleh

peneliti, berdasarkan hasil tersebut peneliti menyarankan kepada

kedua klien untuk melanjutkan tindakan keperawatan yang sudah

di berikan agar mendapatkan hasil yang optimal untuk

kedepannya.

Menurut Ernawati (2019) Evaluasi merupakan langkah

terakhir dari proses keperawatan untuk mengetahui sejauh mana

tujuan dari rencana keperawatan tercapai. Evaluasi ini dilakukan

dengan cara membandingkan hasil akhir yang teramati dengan

tujuan dan kriteria hasil yang dibuat dalam rencana keperawatan.

Evaluasi ini akan mengarahkan asuhan keperawatan, apakah

asuhan keperawatan yang dilakukan ke klien berhasil mengatasi

masalah klien ataukah asuhan yang sudah dibuat akan terus

berkesinambungan terus mengikuti siklus proses keperawatan

sampai benar-benar masalah klien teratasi.

Berdasarkan teori di atas terdapat kesamaan dengan fakta

yang di tulis peneliti tentang evaluasi keperawatan yaitu peneliti


60

dapat mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan dari tindakan

keperawatan yang telah di berikan kepada klien serta peneliti

dapat menentukan asuhan keperawatan yang dapat dilakukan

secara mandiri oleh klien agar klien mendapatkan hasil yang

optimal.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penulis mengkaji dan melaksanakan asuhan keperawatan

pada klien dengan harga diri rendah maka penulis menyimpulkan

Gambaran Asuhan Keperawatan pada klien skizofrenia dengan harga diri

rendah yang dilakukan pada klien Ny. Jm dan klien Ny. Jb, maka dapat

disimpulkan bahwa:

1. Pengkajian pada klien harga diri rendah, klien mengatakan merasa

malu saat bertemu dengan orang asing, klien mengatakan tidak

menyukai bagian tertentu tubuhnya, mengatakan dirinya tidak

berguna. Dengan data objek tidak ada kontak mata saat berinteraksi,

jari-jari tangan selalu di mainkan saat berbicara, suara yang kurang

jelas dan tampak kurang nyaman dengan orang asing.

2. Diagnosis keperawatan pada kedua klien didapatkan adalah harga

diri rendah sebagai core problem, mekanisme koping tidak efektif

sebagai causa, dan isolasi sosial sebagai effect.

3. Pemberian intervensi yang pada klien harga diri rendah dilakukan

oleh peneliti merujuk dari buku asuhan keperawatan jiwa dengan

mengedepankan tercapaiya tujuan kognitif, psikomotor, dan afektif.

4. Implementasi pada klien diberikan oleh peneliti sesuai dengan

intervensi keperawatan yang di buat sebelumnya, walaupun dalam

kenyataannya tidak semua rencana tindakan dapat dilakukan, hal ini

di picu dari kemampuan yang di miliki klien untuk melaksanakan

tindakan keperawatan.

61
62

5. Evaluasi yang pada klien 1 mampu mengatasi seluruh masalah

keperawatan yang ada, walaupun pada klien 2 klien tidak dapat hasil

yang optimal.

B. Saran

Hasil studi kasus dengan masalah harga diri rendah ini ada saran

yang disampaikan oleh peneliti yaitu :

1. Bagi klien

Diharapkan klien mampu mengatasi harga diri rendah dengan

melaksanakan jadwal latihan yang diberikan peneliti secara mandiri.

2. Bagi institusi

Diharapkan hasil studi kasus ini dijadikan acuan untuk menambah

pengembangan bacaan bagi mahasiswa Politeknik Kesdam VI

Banjarmasin guna menambah pengetahuan tentang asuhan

keperawatan jiwa pada klien dengan harga dirirendah.

3. Bagi perawat

Diharapkan dalam pemberian asuhan keperawatan jiwa pendekatan

dan komunikasi terapeuitik lebih ditingkatkan lagi agar tindakan

keperawatan mencapai hasil yang lebih optimal.

4. Bagi peneliti selanjutnya

Diharapkan hasil studi kasus ini dapat dijadikan sebagai referensi dan

dikembangkan lagi ke arah penelitian tentang asuhan keperawatan

dengan harga diri rendah dengan klien yang berbeda.


63

DAFTAR PUSTAKA

Azizah, Zainuri, A. (2016). Kesehatan Jiwa Teori dan Aplikasi Praktik Klinik. In
Kesehatan Jiwa Teori dan Aplikasi Praktik Klinik. http://rsjiwajambi.com/wp-
content/uploads/2019/09/Buku_Ajar_Keperawatan_Kesehatan_Jiwa_Teori-
dan-Aplikasi-Praktik-Klinik-1.pdf

Damanik, I. A. (2019). Manajemen Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Ny . Y


Dengan Masalah Harga Diri Rendah Kronis : Studi Kasus. 2018.

Kurniati, D. (2019). Implementasi Dan Evaluasi Keperawatan.

Mendrofa, D. S., & Silaen, P. E. (2022). Penerapan Asuhan Keperawatan Jiwa


Pada Tn. S Dengan Harga Diri Rendah Kronis Menggunakan Terapi
Generalis:StudiKasus.
https://osf.io/preprints/w5dq6/%0Ahttps://osf.io/w5dq6/download

Muhith. (2015). Pendidikan Keperawatan Jiwa (Teori dan Aplikasi) (Monica


Bendetu). Andi Offset.

Nurhalimah. (2016). Studi Literatur: Asuhan Keperawatan Keluarga Penderita


Skizofrenia Dengan Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah Kronis.
Journal of Public Health Dentistry, 6(4), 21–22.
https://doi.org/10.1111/j.1752-7325.1946.tb01792.x

Oktaviani, S. (2022). Meningkatkan Kreativitas Klien ODGJ (Orang Dengan


Gangguan Jiwa) Di Yayasan Satu Hati Membangun. ABDISOSHUM: Jurnal
Pengabdian Masyarakat Bidang Sosial Dan Humaniora, 1(1), 85–90.
https://doi.org/10.55123/abdisoshum.v1i1.502

Rahmawati, A. N., Apriliyani, I., Keperawatan, P. S., Kesehatan, F., Bangsa, U.


H., & Selatan, S. (2021). Studi Kasus Harga Diri Rendah Kronis Pada Klien.
9, 13–23.

Rahmawati . (2019). Asuhan Keperawatan Pada Klien Skizofrenia Residual


Dengan Masalah Harga Diri Rendah Kronik Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr.
Arif Zainudin Surakarta. Asuhan Keperawatan, 7–39.

Rifah, P. A. (2021). Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Tn. A Masalah Utama


Harga Diri Rendah Kronik (HDRK) Dengan Diagnosa Medis Skizofrenia Di
64

Desa Trosobo Kecamatan Krian.

Safitri, A. (2020). Studi Literatur: Asuhan Keperawatan Keluarga Penderita


Skizofrenia Dengan Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah Kronis. 1–
14.

SDKI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (Tim Pokja SDKI DPP
PPNI ) Edisi 1. DPP PPNI.

Sihombing, I. (2021). Manajemen Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Ny . F


Dengan Masalah Harga Diri Rendah Kronis : Studi Kasus.

Wahyuni. (2017). Asuhan Keperawatan Pada Klien Skizofrenia Dengan Masalah


Keperawatan Harga Diri Rendah Kronis Di Rumah Sakit Jiwa Dr. Arif
Zainudin Surakarta. Ekp, 13(3), 1576–1580.

Wijayati, F., Nasir, T., Hadi, I., Keperawatan, J., Kendari, P. K., & Keperawatan,
J. (2020). HIJP : Health Information Jurnal Penelitian Faktor-Faktor yang
Berhubungan dengan Kejadian Harga Diri Rendah Klien Gang- guan Jiwa
1,3,4. 12.
Lampiran 1

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada :

Yth. Calon Responden

Di tempat
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Agus Maulana
NIM : 1140970120002
Alamat : Jl. Jafri Zam Zam
Adalah mahasiswa Politeknik Kesdam VI Banjarmasin, akan melakukan
penelitian tentang “Gambaran Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Klien Dengan
Harga Diri Rendah Di Wilayah Kerja Puskesmas Kayu Tangi”
Bersama ini saya mohon kesediaan menandatangani lembar persetujuan
untuk menjadi responden dalam penelitian yang saya lakukan.
Data yang ada akan saya jaga kerahasiaannya dan hanya digunakan
sebagai data penelitian yang tidak mempengaruhi atau menghambat tugas dan
karir Ibu/Saudari.
Atas kesediaannya dan kerja samanya saya ucapkan terima kasih.

Banjarmasin, Maret 2023


Peneliti

Agus Maulana
NIM. 1140970120002
Lampiran 2

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya mengerti tujuan pengumpulan data ini murni digunakan hanya untuk
kepentingan dalam menyelesaikan tugas akhir dan data yang di hasilkan dalam
penelitian ini akan di rahasiakan, semua berkas yang mencantumkan nama
identitas subyek penelitian hanya akan digunakan untuk keperluan pengolahan
data dan bila sudah tidak di gunakan akan dimusnahkan, hanya peneliti yang
dapat mengetahui kerahasiaan dari data penelitian tersebut.

Saya yang bertanda tangan di bawah ini bersedia menjadi responden


yang dilakukan oleh:

Nama : Agus Maulana

NIM : 1140970120002

Program Studi : DIII Keperawatan

Institusi : Politeknik Kesdam VI Banjarmasin

Judul Penelitian : Gambaran Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Klien


Dengan Harga Diri Rendah Di Wilayah Kerja
Puskesmas Kayu Tangi.

Banjarmasin, Maret 2023

Responden
Lampiran 3
ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

Nama :
NIM :

I. Pengkajian
Nama Klien :
Tanggal lahir :
Nomor Registrasi :
Alamat :
Diagnosa Medis :
Tanggal Pengkajian :

A. Identitas Klien
Nama : (L/P)
Umur :
Status Kawin :
Agama :
Suku :
Pendidikan :
Alamat :
Sumber Informasi :

B. Alasan Masuk

C. Faktor Predisposisi
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ? ( )Ya
( )Tidak
2. Pengobatan sebelumnya. ( )Berhasil ( )Kurang Berhasil
( )Tidak Berhasil
Pelaku/Usia Korban/Usia
Saksi/Usia
3. Aniaya fisik ( )( ) ( )( ) ( )( )
4. Aniaya seksual ( )( ) ( )( ) ( )( )
5. Penolakan ( )( ) ( )( ) ( )( )
6. Kekerasan dalam keluarga ( )( ) ( )( ) ( )( )
7. Tindakan kriminal ( )( ) ( )( ) ( )( )
8. Jelaskan butir 1, 2 dan 3
Masalah Keperawatan :
9. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ? ( )Ya
( )Tidak

Hubungan Gejala Riwayat


keluarga pengobatan/perawatan

Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan:

Masalah Keperawatan :
D. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda Vital : TD : N: S: RR :
2. Ukur : TB : BB :
3. Keluhan Fisik : ( )Ya ( )Tidak
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
E. Psikososial
1. Genogram
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
2. Konsep diri
1) Gambaran diri :
2) Identitas :
3) Peran :
4) Ideal diri :
5) Harga diri :
Masalah Keperawatan :
3. Hubungan sosial
1) Orang yang berarti :
2) Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat :
3) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Masalah Keperawatan :
4. Spiritual
1) Nilai dan keyakinan :
2) Kegiatan ibadah :
Masalah Keperawatan :
F. Status Mental
1. Penampilan
( )Tidak rapi tidak sesuai ( ) Penggunaan pakaian
( ) Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
2. Pembicaraan
( ) Cepat ( ) Keras ( ) Gagap ( ) Inkoheren
( ) Apatis ( ) Lambat ( ) Membisu ( ) Tidak mampu
memulai pembicaraan
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
3. Aktivitas motorik
( ) Lesu ( ) Tegang ( ) Gelisah ( ) Agitasi
( ) Tik ( ) Grimasen ( ) Tremor ( ) Kompulsif
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
4. Alam perasaan
( ) Sedih ( ) Ketakutan ( ) Putus asa ( ) Khawatir ( ) Gembira
berlebihan
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
5. Afek
( ) Datar ( ) Tumpul ( ) Labil ( ) Tidak
sesuai
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
6. Interaksi selama wawancara
( ) Bermusuhan ( ) Tidak kooperatif ( ) Mudah
tersinggung
( ) Kontak mata (-) ( ) Defensif ( ) Curiga
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
7. Persepsi
( ) Pendengaran ( ) Penglihatan ( ) Perabaan
( ) Pengecapan ( ) Penciuman
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
8. Proses pikir
( ) Sirkumtansial ( ) Tangensial ( ) Kehilangan
asosiasi
( ) Flight of ide ( ) Blocking ( ) Pengulangan
pembicaraan/perseverasi
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
9. Isi pikir
( ) Obsesi ( ) Fobia ( ) Hipokondria
( ) Depersonalisasi ( ) Ide yang terkait ( ) Pikiran magis
( ) Waham ( ) Agama ( ) Somatik
( ) Kebesaran ( ) Curiga ( ) Nihiltistik
( ) Sisip piker ( ) Siar piker ( ) Kontrol piker
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
10. Tingkat kesadaran
( ) Bingung ( ) Sedasi ( ) Stupor
Disorientasi :
( ) Waktu ( ) Tempat ( ) Orang
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
11. Memori
( ) Gaggguan daya ingat jangka panjang
( ) Gaggguan daya ingat jangka pendek
( ) Gaggguan daya ingat saat ini
( ) Konfabulasi
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
( ) Mudah beralih
( ) Tidak mampu konsentrasi
( ) Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
13. Kemampuan penilaian
( ) Gangguan ringan ( ) Gangguan bermakna
Jelaskan :
Masalah keperawatan :
14. Daya tilik diri
( ) Mengingkari penyakit yang di derita
( ) Menyalahkan hal-hal diluar dirinya
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
G. Kebutuhan Activity Daily Living
1. Makan
( ) Bantuan minimal ( ) Bantuan total
2. BAB/BAK
( ) Bantuan minimal ( ) Bantuan total
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
3. Mandi
( ) Bantuan minimal ( ) Bantuan total
4. Berpakaian/berhias
( ) Bantuan minimal ( ) Bantuan total
5. Istirahat dan tidur
( ) Tidur siang lama : s/d
( ) Tidur malam lama : s/d
6. Penggunaan obat
( ) Bantuan minimal ( ) Bantuan total
7. Pemeliharaan kesehatan
Perawatan lanjutan ( )Ya ( )Tidak
Perawatan pendukung ( )Ya ( )Tidak
8. Kegiatan dalam rumah
Mempersiapkan makanan ( )Ya ( )Tidak
Menjaga kerapihan rumah ( )Ya ( )Tidak
Mencuci pakaian ( )Ya ( )Tidak
Pengaturan Keuangan ( )Ya ( )Tidak
9. Kegiatan di luar rumah
Belanja ( )Ya ( )Tidak
Transportasi ( )Ya ( )Tidak
Lain-lain ( )Ya ( )Tidak
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
H. Mekasnisme Koping
Adaptif Maladaptif
( ) Bicara dengan orang lain ( ) Minum alcohol
( ) Mampu menyelesaikan ( ) Reaksi lambat/berlebih
masalah
( ) Teknik relaksasi ( ) Bekerja berlebihan
( ) Aktivitas konstruktif ( ) Menghindar
( ) Olahraga ( ) Mencederai diri
Lainnya : Lainnya :
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
I. Masalah Psikososial dan Lingkungan
Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik
Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik
Masalah dengan pendidikan, spesifik
Masalah dengan pekerjaan, spesifik
Masalah dengan perumahan, spesifik
Masalah ekonomi, spesifik
Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik
Masalah lainnya, spesifik
Masalah Keperawatan :
J. Pengetahuan Klien
1. Penyakit jiwa :
2. Faktor predisposisi :
3. Sistem pendukung :
4. Penyakit fisik :
5. Koping :
6. Obat-obatan :
7. Lainnya :
8. Masalah keperawatan :
K. Aspek Medis
1. Diagnosa medis :
2. Terapi medis :
II. Analisa Data
No Analisa Data Problem
1. DS :
DO :
III. Daftar Masalah Keperawatan
IV. Pohon Masalah
Effect

Core Problem

Causa
V. Diagnosa Keperawatan

VI. Intervensi ( Core Problem )


No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi
Kognitif
Psikomotor
Afektif
VII. Implementasi
No Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi Paraf
S:
O:
A:
P:
VIII. Evaluasi
No Diagnosa Keperawatan Evaluasi Paraf
S:
O:
A:
P:
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
2

Anda mungkin juga menyukai