Anda di halaman 1dari 6

3.

4 Intervensi Keperawatan
Tabel 3.4 Intervensi Keperawatan Ny. S di IRNA 3 Rumah Sakit Universitas Airlangga Surabaya Tahun 2019.
Diagnosa
Tujuan (Kriteria hasil) Intervensi Rasional
Keperawatan
Dx. 1. nyeri Setelah dilakukan tindakan 1) Lakukan pemeriksaan tanda- 1) Untuk mengetahui status perkembangan
(akut) b.d keperawatan selama 3x8 jam tanda vital. klien.
inflamasi diharapkan nyeri dada saat 2) Kaji penyebab nyeri dan 2) Untuk mengetahui penyebab dan intensitas
parenkim paru betuk berkurang dengan intensitas nyeri klien.
nyeri klien.
ditandai adanya kriteria hasil : 3) Posisikan klien sesuai
klien nyeri saat 1) Nyeri berkurang dengan dengan posisi yang nyaman 3) Posisi yang nyaman dapat meringankan
batuk. rentang skala ringan 1-3. bagi klien. nyeri yang dirasakan klien.
2) Klien tidak meringis. 4) Berikan pendidikan 4) Menambah pengetahuan klien.
kesehatan tentang 5) Teknik relaksasi nafas dalam dapat
manajemen nyeri pada klien. meringankan nyeri yang dirasakan.
5) Ajarkan klien teknik 6) Obat dapat digunakan untuk menekan batuk
relaksasi nafas dalam.
non produktif atau menurunkan mukosa
6) Kolaborasi dengan dokter
dan tim medis lainnya dalam berlebihan meningkat kenyamanan istirahat
pemberian obat sesuai umum.
indikasi.

39
Diagnosa
Tujuan (Kriteria hasil) Intervensi Rasional
Keperawatan
Dx. 2 konstipasi Setelah dilakukan tindakan 1) Tentukan pola defekasi bagi 1) Untuk mengembalikan keteraturan pola
b.d pola defekasi keperawatan selama 3x8 jam klien dan latih klien untuk defekasi klien.
tidak teratur diharapkan klien dapat menjalankannya. 2) Untuk menfasilitasi reflek defekasi.
ditandai dengan defekasi dengan teratur dengan 2) Atur waktu yang tepat untuk 3) Nutrisi serat tinggi untuk melancarkan
adanya BAB kriteria hasil : defekasi klien seperti eliminasi fekal.
tidak ada, 1) Defekasi dapat dilakukan sesudah makan. 4) Pemberian obat sesuai indikasi seperti
askultasi: bising setiap hari. 3) Berikan cakupan nutrisi suppository dapat melancarkan BAB.
usus terdengar 2 2) Pembesaran pada bagian berserat sesuai dengan
x/menit dan abdomen berkurang. indikasi.
alpasi: abdomen 4) Kolaborasi dengan dokter
teraba keras. dan tim medis lainnya dalam
pemberian obat sesuai
indikasi.

40
Diagnosa
Tujuan (Kriteria hasil) Intervensi Rasional
Keperawatan
Dx 3 intoleransi Setelah dilakukan tindakan 1) Monitor frekuensi nadi dan 1) Untuk mengidentifikasi kemajuan yang
aktivitas b.d keperawatan selama 3x8 jam frekuensi nafas sebelum dan dapat dicapai atau penyimpangan dari
ketidakseimbangan diharapkan klien dapat sesudah aktivitas. sasaran yang diharapkan.
persediaan dan melakukan aktivitas secara 2) Tunda aktivitas jika 2) Gejala-gejala tersebut tanda adanya
kebutuhan oksigen mandiri dengan kriteria hasil : frekuensi nadi dan frekuensi intoleransi aktivitas.
dalam tubuh 1) Klien dapat aktivitasnya napas meningkat secara 3) Untuk menyimpan energi klien.
ditandai dengan secara mandiri seperti cepat dan klien mengeluh
adanya aktivitas BAB, BAK dan makan. sesak napas dan kelelahan,
BAB, BAK dan 2) Kelemahan klien tingkatan aktivitas secara
makan klien berkurang saat beraktivitas bertahap untuk
tampak di bantu secara mandiri. meningkatkan toleransi.
oleh keluarga dan 3) Beri pasien istirahat tanpa
klien tampat lemah diganggu diantara berbagai
saat beraktivitas aktivitas.
secara mandiri.

41
3.5 Implementasi Keperawatan
Tabel 3.5 Implementasi Keperawatan Ny. S di IRNA 3 Rumah Sakit Universitas Airlangga Surabaya 2019.
Hari/Tanggal Tanda Tangan dan
Implementasi Evaluasi (SOAP)
Jam Nama Perawat
Dx 1 1) Melakukan pemeriksaan S : Klien mengatakan nyeri dada saat batuk.
Rabu 10 Maret tanda-tanda vital. O:
2019 2) Kaji penyebab nyeri dan 1) TD: 102/74 mmHg, N: 102 x/menit, S: 36,3˚C pada
Pukul 10.00 WIB intensitas nyeri klien. axilla dan RR: 20 x/menit.
3) Posisikan klien sesuai 2) Skala nyeri klien 3 (Ringan). I Putu Widhyana
dengan posisi yang nyaman 3) Nyeri muncul saat batuk. Swastika
bagi klien. 4) Lama nyeri ± 2 menit.
4) Berikan pendidikan 5) Batuk tidak berdahak (batuk kering).
kesehatan tentang 6) Posisi klien supinasi.
manajemen nyeri pada 7) Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang
klien. manajemen nyeri klien dapat mengerti dan
5) Ajarkan klien teknik memahaminya.
relaksasi nafas dalam. 8) Klien mampu melakukan teknik relaksasi nafas
6) Meberikan obat golongan dalam.
analgetik: antrain 1g lewat A: Masalah teratasi sebagian.
IV. P : Lanjutkan intervensi.

42
Hari/Tanggal Tanda Tangan dan
Implementasi Evaluasi (SOAP)
Jam Nama Perawat
Dx 2 1) Tentukan pola defekasi S : Klien mengatakan sulit BAB ± 2 hari.
Rabu 10 Maret bagi klien dan latih klien O:
2019 untuk menjalankannya. 1) BAB tidak ada.
Pukul 11.00 WIB 2) Atur waktu yang tepat 2) Pembesaran pada bagian abdomen.
untuk defekasi klien seperti 3) Perut terasa keras. I Putu Widhyana
sesudah makan. 4) Bising usus tidak terdengar. Swastika
3) Berikan cakupan nutrisi A : Masalah teratasi sebagian.
berserat sesuai dengan P : Lanjutkan intervensi.
indikasi.
4) Memberikan obat golongan
suppository: dulcolax 10
mg.

43
Hari/Tanggal Tanda Tangan dan
Implementasi Evaluasi (SOAP)
Jam Nama Perawat
Dx 3 1) Melakukan monitoring S : Klien mengatakan merasa kelelahan saat beraktivitas
Rabu 10 Maret frekuensi nadi dan secara mandiri.
2019 frekuensi nafas sebelum O:
Pukul 12.00 WIB dan sesudah aktivitas. 1) Aktivitas BAB, BAK dan makan klien tampak di
2) Menyarankan/menunda bantu oleh keluarga. I Putu Widhyana
aktivitas jika frekuensi nadi 2) Klien tampak lemah saat beraktivitas secara mandiri. Swastika
dan frekuensi napas
A : Masalah teratasi sebagian.
meningkat secara cepat dan
P : Lanjutkan intervensi.
klien mengeluh sesak napas
dan kelelahan, tingkatan
aktivitas secara bertahap
untuk meningkatkan
toleransi.
3) Memberikan pasien
istirahat tanpa diganggu
diantara berbagai aktivitas.

44

Anda mungkin juga menyukai