Anda di halaman 1dari 81

Administrasi Keuangan dan

Perencanaan Bagi PA, PPK, PPTK dan


Bendahara serta Strategi Menghadapi
Audit dalam Penyusunan dan
Pertanggungjawaban Pengelolaan
Keuangan

Disampaikan Oleh:

AFRIDIAN WIRAHADI AHMAD


SE, M,Sc, Ak, CA, BKP, AAP-B
Rektor Universitas Mohammad Natsir Bukittinggi Yarsi Sumbar
Ketua Pusat Studi Keuangan dan Kebijakan Publik Politeknik Negeri Padang
Sekretaris Umum Ikatan Akuntan Indonesia Wilayah Sumatera Barat
Instruktur Nasional Keuangan Daerah dan Perpajakan
HP: 08126799980
DASAR HUKUM DOKUMEN RPJPD, RPJMD DAN RKPD
1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah
2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 Tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan
Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan…

DASAR HUKUM PEDOMAN PENYUSUNAN RKPD TAHUN 2023


1. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017
2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 81 Tahun 2022 Pedoman Penyusunan RKPD Tahun 2023

DASAR HUKUM RKPD 2023


1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Pemerintahan Daerah
2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 Tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah,
Tata Cara Evaluasi Rancangan…
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 81 Tahun 2022 Pedoman Penyusunan RKPD Tahun 2023
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 tentang Klasifikasi, Kodefikasi, Dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan Dan
Keuangan Daerah.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 70 Tahun 2019
6. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 70 Tahun 2021 Tentang Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Bagi Daerah
Dengan Masa Jabatan Kepala Daerah Berakhir Pada Tahun 2022
7. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050-5889 tentang Hasil Verifikasi, Validasi, dan Inventarisasi Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur
Perencanaan Pembangunan Daerah
8. Peraturan Menteri Bappenas Nomor 4 Tahun 2022 tentang Rancangan RKP Tahun 2023
RUANG LINGKUP PERMENDAGRI PEDUM RKPD 2023

BAB I KETENTUAN UMUM


BAB II RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2023
BAB III PENYESUAIAN NOMENKLATUR PROGRAM KEGIATAN
BAB IV KETENTUAN PENUTUP

LAMPIRAN
I. FORMAT ISIAN FASILITASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2023
II. ARAH KEBIJAKAN PENYUSUNAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2023 BERDASARKAN
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL TAHUN 2023
a) Pendahuluan;
b) Arah kebijakan pembangunan Nasional
c) Prioritas Pembangunan Nasional
d) Arah Kebijakan Pembangunan Bidang Urusan.
I. Urusan Pemerintahan Wajib Yang Berkaitan Dengan Pelayanan Dasar
II. Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar
III. Urusan Pemerintahan Pilihan
IV. Hal Khusus Lainnya
TAHAPAN PENYUSUNAN
RKPD Mei

Persiapan Penyusunan Penyusunan Rancangan Perumusan Rancangan Akhir


Tahap 1

Tahap 3

Tahap 5
Fasilitasi
Rancangan Akhir
M1-M3 Juni

n-2

Tahap 4
Tahap 2

Tahap 6
Penyusunan Rancangan Awal Musrenbang Penetapan
• Musrenbang Kelurahan/Desa M4 Maret (kab/Kota) 30 Juni (Prov)
• Musrenbang Kec M2 Feb
• Konsultasi Publik
M2 April (prov) M1 Juli (Kab/Kota)
• SE Renja (m2 Feb)
PERSYARATAN FASILITASI RKPD 2023
1. Surat permohonan fasilitasi dari gubernur kepada Menteri Dalam Negeri
melalui Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah;
2. Rancangan akhir RKPD;
3. Berita Acara kesepakatan Musrenbang RKPD Tahun 2023;
4. Hasil pengendalian dan evaluasi perumusan kebijakan perencanaan
pembangunan tahunan;
5. Gambaran konsistensi program dan kerangka pendanaan antara RPJMD/RPD
dan RKPD;
6. Review APIP atas Rancangan Akhir RKPD Tahun 2023; dan
7. Form fasilitasi RKPD 2023
INTEGRASI PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN

Sistem Perencanaan Tahap Penganggaran


Pembangunan Daerah Daerah
20 tahun 5 tahun
1 tahun KUA Ranc.
RPJPD RPJMD RKPD APBD APBD
PPAS

Renstra Renja
RKA-SKPD
PD PD DPA-SKPD

“Apa yang direncanakan dibuat anggarannya dan apa


yang dianggarkan telah (ada) dasar perencanaannya”
JADWAL FASILITASI RKPD 2023

No Hari/Tanggal Provinsi Waktu (WIB) No Hari/Tanggal Provinsi Waktu (WIB)


1 Gorontalo 08.00-10.00 18 Maluku Utara 08.00-10.00
2 Senin, 13 Juni 2022 Aceh 10.30-12.30 19 Selasa, 21 Juni Sulawesi Utara 08.00-10.00
3 Jawa Timur 13.30-15.30 20 2022 Sulawesi Barat 10.30-12.30
4 Sulawesi Tengah 08.00-10.00 21 Kepulauan Bangka Belitung 13.30-15.30
Selasa, 14 Juni
5 Bengkulu 10.30-12.30 22 Papua 08.00-10.00
2022
6 Jawa Tengah 13.30-15.30 23 Rabu, 22 Juni Kalimantan Tengah 10.30-12.30
7 Kalimantan Utara 08.00-10.00 24 2022 Keplauan Riau 13.30-15.30
8 Rabu, 15 Juni 2022 Bali 10.30-12.30 25 Maluku 13.30-15.30
9 Jambi 13.30-15.30 26 Kalimantan Timur 08.00-10.00
10 Kamis, 16 Juni Nusa Tenggara Barat 08.00-10.00 27 Kamis, 23 Juni Sulawesi Tenggara 10.30-12.30
11 2022 Jawa Barat 13.30-15.30 28 2022 Daerah Istimewa Yogyakarta 13.30-15.30
12 Kalimantan Selatan 08.00-10.00 29 Lampung 13.30-15.30
Jum’at, 17 Juni
13 Riau 10.30-12.30 30 Sumatera Selatan 08.00-10.00
2022
14 Banten 13.30-15.30 31 Jum’at, 24 Juni Papua Barat 08.00-10.00
15 Nusa Tenggara Timur 08.00-10.00 32 2022 Kalimantan Barat 13.30-15.30
16 Senin, 20 Juni 2022 Sulawesi Selatan 10.30-12.30 33 DKI Jakarta 13.30-15.30
17 Sumatera Barat 13.30-15.30

* Jadwal sewaktu-waktu dapat berubah


KEBIJAKAN BARU YANG DIATUR DALAM
PEDUM RKPD 2023
BAB II
Penyusunan RKPD 2023 Bagi Daerah Yang
PASAL 8 KDH berakhir 2022

(1) Bagi provinsi yang masa jabatan gubernur berakhir pada tahun
2022, penyusunan RKPD Provinsi Tahun 2023 mengacu kepada
RKPD provinsi tahun 2023-2026.
(2) Bagi kabupaten/kota yang masa jabatan bupati/wali kota
berakhir pada tahun 2022, penyusunan RKPD kabupaten/kota
Tahun 2023 mengacu kepada RPD kabupaten/kota tahun 2023-
2026, serta berpedoman RPJMD Provinsi atau Rencana
Pembangunan Daerah Provinsi Tahun 2023-2026.
(3) Bagi daerah yang masa jabatan kepala daerah berakhir pada tahun
2022 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2),
melampirkan gambaran konsistensi program dan kerangka
pendanaan antara RPD dan RKPD.
BAB III
Terbitnya Kepmendagri 050-5889/2021 Pemutakhiran
Nomenklatur program, kegiatan, dan sub kegiatan
PASAL 9 ayat (3)

Penyusunan nomenklatur program, kegiatan, dan subkegiatan pada


RKPD Tahun 2023 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
mengatur mengenai hasil verifikasi, validasi, dan inventarisasi
pemutakhiran klasifikasi, kodefikasi, dan nomenklatur perencanaan
pembangunan dan keuangan daerah .

Catatan : Dalam hal nomenklatur program pada RPJMD dan program, kegiatan, dan subkegiatan
pada Renstra Perangkat Daerah belum sesuai dengan ketentuan Pasal 9 ayat (3) maka mengacu
pada ketentuan sebagaimana termuat dalam pasal 9 ayat (4, 5 dan 6).
HAL KHUSUS YANG DIATUR DALAM
LAMPIRAN PEDUM RKPD 2023
1. Mendukung pelaksanaan program dan kegiatan Pemerintah bersama mitra Pemerintah
dalam hal ini Lembaga Kemasyarakatan, yaitu Tim Penggerak Pemberdayaan dan
Kesejahteraan Keluarga (TP PKK), Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di tingkat
Provinsi/Kabupaten/Kota dalam rangka menciptakan masyarakat yang sehat, maju, mandiri
dan sejahtera.
2. Dalam mendukung pelaksanaan Pemilu dan Pilkada Serentak Tahun 2024 yang tahapanya
sudah dimulai pada bulan Juni tahun 2022, Pemerintah Daerah dalam penyusunan RKPD
Tahun 2023 agar memasukkan program, kegiatan, sub kegiatan dukungan sukses pemilu dan
pilkada serentak tahun 2024 pada urusan pemerintahan umum yaitu kesatuan bangsa dan
politik dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat sebesar 79,50 persen pada tahun
2024 sesuai target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020 –
2024 serta memelihara stabilitas politik dalam negeri.
3. Dalam rangka penyelenggaraan urusan Pemerintahan Umum di daerah, Pemerintah Daerah
dalam penyusunan RKPD tahun 2023 agar memasukkan program dan kegiatan pada
Perangkat Daerah yang melaksanakan urusan Pemerintahan di bidang kesatuan bangsa dan
politik.
4. Dalam rangka mendukung peningkatan kualitas layanan bidang Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak, perlu diperhatikan pemberdayaan satuan kerja pengelola urusan
pemerintahan bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak untuk menjadi
pengelola sentra layanan terpadu penanganan kekerasan seksual, serta pembentukan dan
pemberdayaan Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA).
5. Meningkatkan pelayanan Bidang Pendidikan.
6. peningkatan kualitas layanan bidang Administrasi kependudukan dan pencatatan sipil.
7. Pemerintah daerah pada tahun 2023 memulai penyusunan rancangan awal RPJPD tahun 2025-
2045 yang tercantum dalam RKPD 2023, karena pada tahun 2024 pemerintah daerah
melaksanakan Musrenbang RPJPD sesuai dengan amanat Undang-Undang 25 Pasal 11 ayat (4),
Musrenbang dilaksanakan paling lambat 1 (satu) tahun sebelum berakhirnya periode yang
sedang berjalan. Periode RPJPD yang sedang berjalan berakhir pada tahun 2025.
8. Dalam hal kepala daerah berhalangan tetap atau berhalangan sementara, wakil kepala daerah
bertugas untuk menetapkan peraturan kepala daerah tentang RKPD Tahun 2023.

Lanjutan..
9. Dalam hal kepala daerah dan wakil kepala daerah berhalangan tetap atau sementara, pejabat
yang ditunjuk dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang selaku pejabat/pejabat
sementara/pelaksana tugas kepala daerah bertugas untuk menetapkan Peraturan Kepala Daerah
tentang RKPD Tahun 2023.
10. Pemerintah daerah dalam menetapkan indikator makro dapat memperhatikan indikator makro
yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 2019 dan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 18 Tahun 2020 ataupun surat edaran bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri
Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor
050/3499/SJ dan Nomor 3 Tahun 2021.
11. Dalam rangka terciptanya efektivitas, efisiensi, dan sinergitas antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah Provinsi dalam pengelolaan kegiatan usaha pertambangan khususnya dalam
penerbitan perizinan berusaha di bidang pertambangan mineral dan batubara .
12. Dalam rangka mendukung peningkatan kualitas layanan Bidang Tenaga kerja.
ALUR PELAPORAN KEUANGAN PEMDA

APIP
PALING LAMBAT 2 Reviu
PALING LAMBAT 3
BULAN
BULAN
SETELAH TA LAPORAN SETELAH TA
BERAKHIR KEUANGAN
LAPORAN BERAKHIR
PEMERINTAH KEPALA DAERAH
KEUANGAN SKPD
DAERAH PEMDA

TANGGAPAN/
REKOMENDASI
KEPALA DAERAH PALING LAMBAT 2 BULAN BPK
SETELAH LK DITERIMA

Pasal 189 – 193 PP 12 Tahun 2019


BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD)

PEJABAT PENGELOLA
KEPALA DAERAH BLUD BERTANGGUNG
PEMERINTAH DAERAH MENETAPKAN PERKADA JAWAB ATAS
MEMBENTUK BLUD TENTANG KEBIJAKAN PELAKSANAAN
FLEKSIBILITAS BLUD KEBIJAKAN FLEKSIBILITAS
BLUD

PEMBINAAN KEUANGAN
BLUD DILAKUKAN OLEH
LAPORAN KEUANGAN BLUD MENYUSUN
PPKD DAN PEMBINAAN
BLUD DISUSUN RENCANA BISNIS DAN
TEKNIS BLUD
BERDASARKAN SAP ANGGARAN
DILAKUKAN OLEH
KEPALA SKPD

SELURUH PENDAPATAN KETENTUAN LEBIH LANJUT MENGENAI BLUD DIATUR


BLUD DAPAT DIGUNAKAN
DALAM PERATURAN MENTERI SETELAH MEMPEROLEH
LANGSUNG UNTUK
MEMBIAYAI BELANJA BLUD PERTIMBANGAN MENTERI YANG MENYELENGGARAKAN
YANG BERSANGKUTAN URUSAN PEMERINTAHAN DI BIDANG KEUANGAN

Pasal 205-211 PP 12 Tahun 2019


PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN
Semua Penerimaan Dan Pengeluaran Daerah Dianggarkan Dalam APBD Dan Dilakukan Melalui Rekening Kas Umum Daerah Yang
Dikelola Oleh BUD

Dalam Hal Penerimaan Dan Pengeluaran Daerah Sesuai Dengan Ketentuan PUU Tidak Dilakukan Melalui RKUD, BUD
Melakukan Pencatatan Dan Pengesahan Penerimaan Dan Pengeluaran Daerah Tersebut

PA/KPA, Bendahara Penerimaan/Bendahara Pengeluaran, Dan Orang Atau Badan Yang Menerima Atau Menguasai Uang/Kekayaan
Daerah Wajiib Menyelenggarakan Penatausahaan Sesuai Dengan PUU

Pejabat Yang Menandatangani Dan/Atau Mengesahkan Dokumen Yang Berkaitan Dengan Surat Bukti Yang Menjadi Dasar
Penerimaan Atau Pengeluaran Atas Pelaksanaan APBD Bertanggung Jawab Terhadap Kebenaran Material Dan Akibat Yang
Timbul Dari Penggunaan Surat Bukti Dimaksud

Penerimaan Perangkat Daerah Yang Merupakan Penerimaan Daerah Tidak Dapat Dipergunakan Langsung Untuk Pengeluaran,
Kecuali Ditentukan Lain Sesuai Dengan Ketentuan Peraturan Perundang-undangan

Setiap Pejabat Dilarang Melakukan Tindakan Yang Berakibat Pengeluaran Atas Beban APBD Apabila Anggaran Untuk
Membiayai Pengeluaran Tersebut Tidak Tersedia Atau Tidak Cukup Tersedia

Kepala Daerah Dan Perangkat Daerah Dilarang Melakukan Pengeluaran Atas Beban APBD Untuk Tujuan Lain Dari Yang Telah
Ditetapkan Dalam APBD

Pasal 120-124 PP 12 Tahun 2019


Penatausahaan Kas Umum
1. PPKD selaku BUD membuka Rekening Kas Umum Daerah
pada bank umum yang sehat;
2. Bank umum ditetapkan oleh Kepala Daerah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan dimuat dalam
perjanjian antara BUD dengan bank umum yang
bersangkutan;
3. Kepala Daerah dapat memberi izin kepada kepala SKPD untuk
membuka rekening penerimaan melalui BUD yang ditetapkan
oleh Kepala Daerah pada bank umum.
4. Kepala Daerah dapat memberikan izin kepada kepala SKPD
untuk membuka rekening pengeluaran melalui BUD yang
ditetapkan oleh Kepala Daerah pada bank umum untuk
menampung UP

Pasal 126-127 PP 12 Tahun 2019


PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN
PENDAPATAN DAERAH
Pasal 137
1. Bendahara Penerimaan wajib menyetor seluruh penerimaannya ke Rekening
Kas Umum Daerah paling lambat dalam waktu 1 (satu) hari.
2. Dalam hal kondisi geografis Daerah sulit dijangkau dengan komunikasi,
transportasi, dan keterbatasan pelayanan jasa keuangan, serta kondisi objektif
lainnya, penyetoran penerimaan dapat melebihi 1 (satu) hari yang diatur dalam
Perkada.
3. Setiap penerimaan harus didukung oleh bukti yang lengkap dan sah atas
setoran.
4. Bukti sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat meliputi dokumen elektronik.
5. Penyetoran penerimaan pendapatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menggunakan surat tanda setoran.
Pasal 138
1. Penyetoran penerimaan pendapatan dilakukan secara tunai dan/atau nontunai.
2. Penyetoran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dianggap sah setelah Kuasa
BUD menerima nota kredit atau dokumen lain yang dipersamakan.
3. Bendahara Penerimaan dilarang menyimpan uang, cek, atau surat berharga
yang dalam penguasaannya:
a. lebih dari 1 (satu) hari, kecuali terdapat kondisi geografis Daerah sulit
dijangkau dengan komunikasi, transportasi, dan keterbatasan pelayanan
jasa keuangan, serta kondisi objektif lainnya; dan/atau
b. atas nama pribadi.
Mekanisme Pembayaran Belanja
MEKANISME - LS

Pertanggungjawaban
Pelaksanaan
Kegiatan Pembayaran Kegiatan
Kegiatan
(SPP-SPM-SP2D)

MEKANISME – UP/GU

Pertanggungjawaban
Pelaksanaan Pembayaran
Belanja UP
Belanja Non Tunai
(SPP-SPM-SP2D)

MEKANISME – TU

Permintaan TU Pertanggungjawaban Pembayaran


(SPP-SPM-SP2D) Belanja Non Tunai
PELAKSANAAN DAN
PENATAUSAHAAN PEMBIAYAAN
Daerah

Keadaan yang menyebabkan SiLPA DANA CADANGAN

a. menutupi defisit anggaran; (1) Pemindahbukuan dari rekening Dana Cadangan


ke Rekening Kas Umum Daerah dilakukan
b. mendanai kewajiban Pemerintah Daerah yang belum berdasarkan rencana penggunaan Dana
tersedia anggarannya; Cadangan sesuai peruntukannya.
c. membayar bunga dan pokok Utang dan/atau obligasi Daerah (2) Pemindahbukuan dari rekening Dana Cadangan
yang melampaui anggaran yang tersedia mendahului ke Rekening Kas Umum Daerah sebagaimana
perubahan APBD; dimaksud pada ayat (1) dilakukan setelah jumlah
Dana Cadangan yang ditetapkan berdasarkan
d. melunasi kewajiban bunga dan pokok Utang; Perda tentang pembentukan Dana Cadangan
e. mendanai kenaikan gaji dan tunjangan Pegawai ASN akibat yang bersangkutan mencukupi
adanya kebijakan Pemerintah; (3) Pemindahbukuan sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) paling tinggi sejumlah pagu Dana
f. mendanai Program dan Kegiatan yang belum tersedia Cadangan yang akan digunakan sesuai
anggarannya; dan/atau peruntukannya pada tahun anggaran berkenaan
g. mendanai Kegiatan yang capaian Sasaran Kinerjanya sesuai dengan yang ditetapkan dengan Perda
tentang pembentukan Dana Cadangan.
ditingkatkan dari yang telah ditetapkan dalam DPA SKPD
tahun anggaran berjalan, yang dapat diselesaikan sampai (4) Pemindahbukuan dari rekening Dana Cadangan
ke Rekening Kas Umum Daerah sebagaimana
dengan batas akhir penyelesaian pembayaran dalam tahun
dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan surat
anggaran berjalan. perintah pemindahbukuan oleh Kuasa BUD atas
persetujuan PPKD.
PENGELOLAAN BARANG MILIK
DAERAH

Pasal 159
(1)Pengelolaan BMD adalah keseluruhan Kegiatan yang
meliputi perencanaan kebutuhan dan penganggaran,
pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan
dan pemeliharaan, penilaian, pemindahtanganan,
pemusnahan, penghapusan, penatausahaan
danpembinaan, pengawasan dan pengendalian.
(2)Pengelolaan BMD sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Laporan
Realisasi Semester Pertama APBD

Pemerintah Daerah menyusun laporan realisasi


semester pertama APBD dan prognosis untuk
6 (enam) bulan berikutnya, disampaikan
kepada DPRD paling lambat pada akhir
bulan Juli tahun anggaran berkenaan
DASAR

Perubahan APBD

Pasal 160 PP 12 Tahun 2019


1. Perkembangan yang tidak sesuai dengan
asumsi KUA.

P 2. Keadaan yang menyebabkan harus dilakukan


T
pergeseran anggaran antar unit organisasi,
E
J antar kegiatan, dan antar jenis belanja.
R
A I
J 3. Keadaan yang menyebabkan saldo anggaran
K
P A
A lebih tahun sebelumnya harus digunakan
D dalam tahun berjalan.
B I
D 4. Keadaan darurat.

5. Keadaan luar biasa.

Pasal 161PP 12 Tahun 2019


PERKEMBANGAN YANG TIDAK SESUAI
I DENGAN ASUMSI KUA

Perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi KUA, seperti :


▪ pelampauan atau tidak tercapainya proyeksi Pendapatan Daerah;
▪ pelampauan atau tidak terealisasinya alokasi Belanja Daerah; dan/atau\
▪ perubahan sumber dan penggunaan Pembiayaan daerah.

Formulasi

dalam rancangan perubahan KUA serta perubahan PPAS berdasarkan perubahan RKPD

Rancangan Perubahan PPAS, disertai penjelasan:


▪ Program dan Kegiatan yang dapat diusulkan untuk ditampung dalam perubahan APBD
dengan mempertimbangkan sisa waktu pelaksanaan APBD tahun anggaran berjalan
▪ capaian Sasaran Kinerja Program dan Kegiatan yang harus dikurangi dalam perubahan
APBD apabila asumsi KUA tidak tercapai.
▪ capaian Sasaran Kinerja Program dan Kegiatan yang harus ditingkatkan dalam perubahan
APBD apabila melampaui asumsi KUA

Pasal 162 PP 12 Tahun 2019


PERGESERAN ANGGARAN
II
▪ Pergeseran anggaran antar unit orgganisasis, antar
kegiatan, dan antar jenis belanja serta pergeseran antar
obyek belanja dalam jenis belanja dan antar rincian obyek
belanja diformulasikan dalam Perubahan DPA-SKPD.
▪ Pergeseran anggaran antar unit organisasis, antar
kegiatan, dan antar jenis belanja dilakukan melalui
perubahan Perda tentang APBD.
▪ Pergeseran antar rincian obyek belanja dalam obyek
belanja berkenaan, dilakukan melalui perubahan Perkada
tentang Penjabaran APBD.

Pasal 164 PP 12 Tahun 2019


III
Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya
Dalam Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Penggunaan SiLPA tahun sebelumnya untuk pendanaan


pengeluaran diformulasikan terlebih dahulu dalam Perubahan
DPA SKPD dan/atau RKA SKPD

Pasal 161 PP 12 Tahun 2019


PENDANAAN KEADAAN DARURAT
IV

Dalam keadaan darurat termasuk keperluan mendesak, Pemda


dapat melakukan pengeluaran yang belum tersedia anggarannya,
yang selanjutnya ditampung dalam rancangan perubahan APBD.

Dalam hal pengeluaran untuk mendanai keadaan darurat termasuk


keperluan mendesak dilakukan setelah perubahan APBD atau dalam
hal Pemerintah Daerah tidak melakukan perubahan APBD maka
pengeluaran tersebut disampaikan dalam laporan realisasi anggaran.

Pasal 166 PP 12 Tahun 2019


V PENDANAAN KEADAAN LUAR BIASA

• Keadaan luar biasa merupakan keadaan yang menyebabkan


estimasi penerimaan dan/atau pengeluaran mengalami kenaikan
atau penurunan lebih besar dari 50%.

Estimasi penerimaan mengalami kenaikan lebih dari 50% untuk :


▪ menambah kegiatan baru → dituangkan dalam RKA-SKPD
▪ menjadwalkan ulang/meningkatkan capaian target kinerja program
dan kegiatan dalam tahun anggaran berjalan → dituangkan dalam
DPPA-SKPD

Estimasi penerimaan mengalami penurunan lebih dari 50% dilakukan :


▪ penjadwalan ulang/pengurangan capaian target kinerja program dan
kegiatan dalam tahun anggaran berjalan → DPPA-SKPD

Pasal 167 PP 12 Tahun 2019


SPBE DALAM PENGELOLAAN
KEUANGAN DAERAH
• Pemerintah Daerah wajib menerapkan sistem pemerintahan berbasis elektronik
di bidang Pengelolaan Keuangan Daerah secara terintegrasi paling sedikit
meliputi:
1 Penyusunan Program dan Kegiatan dari rencana kerja Pemerintah Daerah;
2 Penyusunan rencana kerja SKPD;
3 Penyusunan anggaran;
4 Pengelolaan Pendapatan Daerah;
5 Pelaksanaan dan penatausahaan Keuangan Daerah;
6 Akuntansi dan pelaporan; dan
7 Pengadaan barang dan jasa.
• Penerapan SPBE dapat dilakukan secara bertahap disesuaikan dengan kondisi
dan/atau kapasitas Pemerintah Daerah paling lambat 3 (tiga) tahun setelah
dikeluarkannya peraturan ini
Alur/Siklus Penyusunan Laporan Keuangan

68
Permasalahan Yang Mempengaruhi Opini

OPINI
LKPD
PERIODE PELAPORAN

Disajikan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun.


Jika disatjikan lebih pendek entitas harus mengungkapkan :
➢ alasan penggunaan periode pelaporan tidak satu tahun;
➢ fakta bahwa jumlah-jumlah komparatif dalam Laporan
Operasional dan catatan-catatan terkait tidak dapat
diperbandingkan.
Afridian Wirahadi Ahmad SE, M.Sc, Ak, CA, BKP – HP: 08126799980

8. TANGGUNG JAWAB PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN


Tanggung Jawab
Penyusunan LKPD

Kepala Entitas
Kepala Entitas Akuntansi
Kepala Entitas Pelaporan

Pernyataan
Tanggung Jawab

APBD telah diselenggarakan berdasarkan:


1. Sistem pengendalian intern yg memadai
2. Diselenggarakan sesuai dengan SAP
Afridian Wirahadi Ahmad SE, M.Sc, Ak, CA, BKP – HP: 08126799980

9. REVIU LAPORAN KEUANGAN PEMDA


Permendagri Nomor 4 Tahun 2018
tentang Reviu Laporan Keuangan Pemda Berbasis Akrual

Reviu atas
Mewajibkan APIP Laporan Keuangan

Meyakinkan keandalan informasi yang disajikan

Laporan keuangan telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang


memadai dan sesuai dengan SAP

Simpulan 1. Penelaahan Terhadap Keandalan Sistem Pengendalian Intern (SPI);


hasil reviu
2. Kesesuaian Terhadap Standar Akuntansi Pemerintahan
Afridian Wirahadi Ahmad SE, M.Sc, Ak, CA, BKP – HP: 08126799980

Pengertian Reviu atas LKPD


• Reviu atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah berbasis akrual yang
selanjutnya disebut reviu adalah prosedur penelusuran angka-angka, permintaan
keterangan dan analitis yang harus menjadi dasar memadai bagi Inspektorat
untuk memberi keyakinan terbatas atas laporan keuangan bahwa tidak ada
modifikasi material yang harus dilakukan atas laporan keuangan agar laporan
keuangan tersebut disajikan berdasarkan Sistem Pengendalian Intern (SPI) yang
memadai dan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).
• Sistem Pengendalian Intern adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh
manajemen yang diciptakan untuk memberikan keyakinan yang memadai dalam
pencapaian efektivitas, efisiensi, ketaatan terhadap peraturan perundang-
undangan yang berlaku, dan keandalan penyajian laporan keuangan.
• Standar Akuntansi Pemerintahan adalah prinsip-prinsip akuntansi yang
diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah.
Afridian Wirahadi Ahmad SE, M.Sc, Ak, CA, BKP – HP: 08126799980

Ruang Lingkup Reviu


• Ruang lingkup reviu atas laporan keuangan pemerintah daerah
meliputi penilaian terbatas terhadap keandalan sistem pengendalian
intern dan kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan.
• Laporan Keuangan Pemda → 7 LK
• Reviu atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dilakukan untuk
memberikan keyakinan atas kualitas laporan keuangan pemerintah
daerah.
Afridian Wirahadi Ahmad SE, M.Sc, Ak, CA, BKP – HP: 08126799980

Tujuan Reviu
• Tujuan reviu atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah untuk
memberikan keyakinan terbatas bahwa laporan keuangan pemerintah
daerah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang
memadai dan disajikan sesuai dengan standar akuntansi
pemerintahan
Afridian Wirahadi Ahmad SE, M.Sc, Ak, CA, BKP – HP: 08126799980

Tahapan Pelaksanaan Reviu atas LKPD


• Perencanaan
• Pelaksanaan
• Pelaporan
Afridian Wirahadi Ahmad SE, M.Sc, Ak, CA, BKP – HP: 08126799980

Cakupan Perencanaan Reviu


a. Pemahaman atas entitas;
b. Penilaian atas Sistem Pengendalian Intern;
c. Penyusunan Program Kerja Reviu.
Afridian Wirahadi Ahmad SE, M.Sc, Ak, CA, BKP – HP: 08126799980

PELAKSANAAN
• Inspektorat Kabupaten melaksanakan reviu atas laporan
keuangan pemerintah daerah
• Reviu dapat dilaksanakan secara paralel dengan penyusunan
laporan keuangan pemerintah daerah.
• Reviu dilaksanakan paling lambat 2 (dua) bulan setelah tahun
anggaran berakhir.
• Reviu dilaksanakan dengan kegiatan yang meliputi:
a. persiapan;
b. penelusuran angka;
c. permintaan keterangan; dan
d. prosedur analitis.
Afridian Wirahadi Ahmad SE, M.Sc, Ak, CA, BKP – HP: 08126799980

PELAPORAN
(1) Hasil reviu berupa Laporan Hasil Reviu ditandatangani
oleh Inspektur.
(2) Laporan Hasil Reviu memuat Catatan Hasil Reviu.
Afridian Wirahadi Ahmad SE, M.Sc, Ak, CA, BKP – HP: 08126799980

Pentingnya Pernyataan Telah Direviu


• Pernyataan Telah Direviu merupakan salah satu dokumen pendukung
untuk penandatanganan Pernyataan Tanggung Jawab oleh Kepala
Daerah.
• Laporan Keuangan Pemerintah Daerah yang disampaikan kepada
Badan Pemeriksa Keuangan dilampiri dengan Pernyataan Tanggung
Jawab dan Pernyataan Telah Direviu.
Afridian Wirahadi Ahmad SE, M.Sc, Ak, CA, BKP – HP: 08126799980

10. PEMERIKSAAN BPK ATAS LAPORAN KEUANGAN


Penjelasan Pasal 16 UU 15/2004 Lamp. I PP 71/2010 Opini BPK

❑ LAPORAN REALISASI
ANGGARAN

Opini merupakan pernyataan profesional


❑ ❑ WTP
pemeriksa mengenai kewajaran informasi LAPORAN
PERUBAHAN SAL
keuangan yang disajikan dalam Laporan
Keuangan yang didasarkan pada kriteria: ❑ LAPORAN
OPERASIONAL ❑ WDP
1. Kesesuaian dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan; ❑ LAPORAN
PERUBAHAN EKUITAS
2. Kecukupan Pengungkapan;
3. Kepatuhan terhadap Peraturan ❑ TMP
Perundang-undangan; dan ❑ NERACA

4. Efektivitas Sistem Pengendalian Intern ❑ LAPORAN ARUS


KAS
❑ TW
❑ CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN

Anda mungkin juga menyukai