Disampaikan Oleh:
LAMPIRAN
I. FORMAT ISIAN FASILITASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2023
II. ARAH KEBIJAKAN PENYUSUNAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2023 BERDASARKAN
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL TAHUN 2023
a) Pendahuluan;
b) Arah kebijakan pembangunan Nasional
c) Prioritas Pembangunan Nasional
d) Arah Kebijakan Pembangunan Bidang Urusan.
I. Urusan Pemerintahan Wajib Yang Berkaitan Dengan Pelayanan Dasar
II. Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar
III. Urusan Pemerintahan Pilihan
IV. Hal Khusus Lainnya
TAHAPAN PENYUSUNAN
RKPD Mei
Tahap 3
Tahap 5
Fasilitasi
Rancangan Akhir
M1-M3 Juni
n-2
Tahap 4
Tahap 2
Tahap 6
Penyusunan Rancangan Awal Musrenbang Penetapan
• Musrenbang Kelurahan/Desa M4 Maret (kab/Kota) 30 Juni (Prov)
• Musrenbang Kec M2 Feb
• Konsultasi Publik
M2 April (prov) M1 Juli (Kab/Kota)
• SE Renja (m2 Feb)
PERSYARATAN FASILITASI RKPD 2023
1. Surat permohonan fasilitasi dari gubernur kepada Menteri Dalam Negeri
melalui Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah;
2. Rancangan akhir RKPD;
3. Berita Acara kesepakatan Musrenbang RKPD Tahun 2023;
4. Hasil pengendalian dan evaluasi perumusan kebijakan perencanaan
pembangunan tahunan;
5. Gambaran konsistensi program dan kerangka pendanaan antara RPJMD/RPD
dan RKPD;
6. Review APIP atas Rancangan Akhir RKPD Tahun 2023; dan
7. Form fasilitasi RKPD 2023
INTEGRASI PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
Renstra Renja
RKA-SKPD
PD PD DPA-SKPD
(1) Bagi provinsi yang masa jabatan gubernur berakhir pada tahun
2022, penyusunan RKPD Provinsi Tahun 2023 mengacu kepada
RKPD provinsi tahun 2023-2026.
(2) Bagi kabupaten/kota yang masa jabatan bupati/wali kota
berakhir pada tahun 2022, penyusunan RKPD kabupaten/kota
Tahun 2023 mengacu kepada RPD kabupaten/kota tahun 2023-
2026, serta berpedoman RPJMD Provinsi atau Rencana
Pembangunan Daerah Provinsi Tahun 2023-2026.
(3) Bagi daerah yang masa jabatan kepala daerah berakhir pada tahun
2022 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2),
melampirkan gambaran konsistensi program dan kerangka
pendanaan antara RPD dan RKPD.
BAB III
Terbitnya Kepmendagri 050-5889/2021 Pemutakhiran
Nomenklatur program, kegiatan, dan sub kegiatan
PASAL 9 ayat (3)
Catatan : Dalam hal nomenklatur program pada RPJMD dan program, kegiatan, dan subkegiatan
pada Renstra Perangkat Daerah belum sesuai dengan ketentuan Pasal 9 ayat (3) maka mengacu
pada ketentuan sebagaimana termuat dalam pasal 9 ayat (4, 5 dan 6).
HAL KHUSUS YANG DIATUR DALAM
LAMPIRAN PEDUM RKPD 2023
1. Mendukung pelaksanaan program dan kegiatan Pemerintah bersama mitra Pemerintah
dalam hal ini Lembaga Kemasyarakatan, yaitu Tim Penggerak Pemberdayaan dan
Kesejahteraan Keluarga (TP PKK), Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di tingkat
Provinsi/Kabupaten/Kota dalam rangka menciptakan masyarakat yang sehat, maju, mandiri
dan sejahtera.
2. Dalam mendukung pelaksanaan Pemilu dan Pilkada Serentak Tahun 2024 yang tahapanya
sudah dimulai pada bulan Juni tahun 2022, Pemerintah Daerah dalam penyusunan RKPD
Tahun 2023 agar memasukkan program, kegiatan, sub kegiatan dukungan sukses pemilu dan
pilkada serentak tahun 2024 pada urusan pemerintahan umum yaitu kesatuan bangsa dan
politik dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat sebesar 79,50 persen pada tahun
2024 sesuai target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020 –
2024 serta memelihara stabilitas politik dalam negeri.
3. Dalam rangka penyelenggaraan urusan Pemerintahan Umum di daerah, Pemerintah Daerah
dalam penyusunan RKPD tahun 2023 agar memasukkan program dan kegiatan pada
Perangkat Daerah yang melaksanakan urusan Pemerintahan di bidang kesatuan bangsa dan
politik.
4. Dalam rangka mendukung peningkatan kualitas layanan bidang Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak, perlu diperhatikan pemberdayaan satuan kerja pengelola urusan
pemerintahan bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak untuk menjadi
pengelola sentra layanan terpadu penanganan kekerasan seksual, serta pembentukan dan
pemberdayaan Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA).
5. Meningkatkan pelayanan Bidang Pendidikan.
6. peningkatan kualitas layanan bidang Administrasi kependudukan dan pencatatan sipil.
7. Pemerintah daerah pada tahun 2023 memulai penyusunan rancangan awal RPJPD tahun 2025-
2045 yang tercantum dalam RKPD 2023, karena pada tahun 2024 pemerintah daerah
melaksanakan Musrenbang RPJPD sesuai dengan amanat Undang-Undang 25 Pasal 11 ayat (4),
Musrenbang dilaksanakan paling lambat 1 (satu) tahun sebelum berakhirnya periode yang
sedang berjalan. Periode RPJPD yang sedang berjalan berakhir pada tahun 2025.
8. Dalam hal kepala daerah berhalangan tetap atau berhalangan sementara, wakil kepala daerah
bertugas untuk menetapkan peraturan kepala daerah tentang RKPD Tahun 2023.
Lanjutan..
9. Dalam hal kepala daerah dan wakil kepala daerah berhalangan tetap atau sementara, pejabat
yang ditunjuk dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang selaku pejabat/pejabat
sementara/pelaksana tugas kepala daerah bertugas untuk menetapkan Peraturan Kepala Daerah
tentang RKPD Tahun 2023.
10. Pemerintah daerah dalam menetapkan indikator makro dapat memperhatikan indikator makro
yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 2019 dan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 18 Tahun 2020 ataupun surat edaran bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri
Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor
050/3499/SJ dan Nomor 3 Tahun 2021.
11. Dalam rangka terciptanya efektivitas, efisiensi, dan sinergitas antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah Provinsi dalam pengelolaan kegiatan usaha pertambangan khususnya dalam
penerbitan perizinan berusaha di bidang pertambangan mineral dan batubara .
12. Dalam rangka mendukung peningkatan kualitas layanan Bidang Tenaga kerja.
ALUR PELAPORAN KEUANGAN PEMDA
APIP
PALING LAMBAT 2 Reviu
PALING LAMBAT 3
BULAN
BULAN
SETELAH TA LAPORAN SETELAH TA
BERAKHIR KEUANGAN
LAPORAN BERAKHIR
PEMERINTAH KEPALA DAERAH
KEUANGAN SKPD
DAERAH PEMDA
TANGGAPAN/
REKOMENDASI
KEPALA DAERAH PALING LAMBAT 2 BULAN BPK
SETELAH LK DITERIMA
PEJABAT PENGELOLA
KEPALA DAERAH BLUD BERTANGGUNG
PEMERINTAH DAERAH MENETAPKAN PERKADA JAWAB ATAS
MEMBENTUK BLUD TENTANG KEBIJAKAN PELAKSANAAN
FLEKSIBILITAS BLUD KEBIJAKAN FLEKSIBILITAS
BLUD
PEMBINAAN KEUANGAN
BLUD DILAKUKAN OLEH
LAPORAN KEUANGAN BLUD MENYUSUN
PPKD DAN PEMBINAAN
BLUD DISUSUN RENCANA BISNIS DAN
TEKNIS BLUD
BERDASARKAN SAP ANGGARAN
DILAKUKAN OLEH
KEPALA SKPD
Dalam Hal Penerimaan Dan Pengeluaran Daerah Sesuai Dengan Ketentuan PUU Tidak Dilakukan Melalui RKUD, BUD
Melakukan Pencatatan Dan Pengesahan Penerimaan Dan Pengeluaran Daerah Tersebut
PA/KPA, Bendahara Penerimaan/Bendahara Pengeluaran, Dan Orang Atau Badan Yang Menerima Atau Menguasai Uang/Kekayaan
Daerah Wajiib Menyelenggarakan Penatausahaan Sesuai Dengan PUU
Pejabat Yang Menandatangani Dan/Atau Mengesahkan Dokumen Yang Berkaitan Dengan Surat Bukti Yang Menjadi Dasar
Penerimaan Atau Pengeluaran Atas Pelaksanaan APBD Bertanggung Jawab Terhadap Kebenaran Material Dan Akibat Yang
Timbul Dari Penggunaan Surat Bukti Dimaksud
Penerimaan Perangkat Daerah Yang Merupakan Penerimaan Daerah Tidak Dapat Dipergunakan Langsung Untuk Pengeluaran,
Kecuali Ditentukan Lain Sesuai Dengan Ketentuan Peraturan Perundang-undangan
Setiap Pejabat Dilarang Melakukan Tindakan Yang Berakibat Pengeluaran Atas Beban APBD Apabila Anggaran Untuk
Membiayai Pengeluaran Tersebut Tidak Tersedia Atau Tidak Cukup Tersedia
Kepala Daerah Dan Perangkat Daerah Dilarang Melakukan Pengeluaran Atas Beban APBD Untuk Tujuan Lain Dari Yang Telah
Ditetapkan Dalam APBD
Pertanggungjawaban
Pelaksanaan
Kegiatan Pembayaran Kegiatan
Kegiatan
(SPP-SPM-SP2D)
MEKANISME – UP/GU
Pertanggungjawaban
Pelaksanaan Pembayaran
Belanja UP
Belanja Non Tunai
(SPP-SPM-SP2D)
MEKANISME – TU
Pasal 159
(1)Pengelolaan BMD adalah keseluruhan Kegiatan yang
meliputi perencanaan kebutuhan dan penganggaran,
pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan
dan pemeliharaan, penilaian, pemindahtanganan,
pemusnahan, penghapusan, penatausahaan
danpembinaan, pengawasan dan pengendalian.
(2)Pengelolaan BMD sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Laporan
Realisasi Semester Pertama APBD
Perubahan APBD
Formulasi
dalam rancangan perubahan KUA serta perubahan PPAS berdasarkan perubahan RKPD
68
Permasalahan Yang Mempengaruhi Opini
OPINI
LKPD
PERIODE PELAPORAN
Kepala Entitas
Kepala Entitas Akuntansi
Kepala Entitas Pelaporan
Pernyataan
Tanggung Jawab
Reviu atas
Mewajibkan APIP Laporan Keuangan
Tujuan Reviu
• Tujuan reviu atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah untuk
memberikan keyakinan terbatas bahwa laporan keuangan pemerintah
daerah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang
memadai dan disajikan sesuai dengan standar akuntansi
pemerintahan
Afridian Wirahadi Ahmad SE, M.Sc, Ak, CA, BKP – HP: 08126799980
PELAKSANAAN
• Inspektorat Kabupaten melaksanakan reviu atas laporan
keuangan pemerintah daerah
• Reviu dapat dilaksanakan secara paralel dengan penyusunan
laporan keuangan pemerintah daerah.
• Reviu dilaksanakan paling lambat 2 (dua) bulan setelah tahun
anggaran berakhir.
• Reviu dilaksanakan dengan kegiatan yang meliputi:
a. persiapan;
b. penelusuran angka;
c. permintaan keterangan; dan
d. prosedur analitis.
Afridian Wirahadi Ahmad SE, M.Sc, Ak, CA, BKP – HP: 08126799980
PELAPORAN
(1) Hasil reviu berupa Laporan Hasil Reviu ditandatangani
oleh Inspektur.
(2) Laporan Hasil Reviu memuat Catatan Hasil Reviu.
Afridian Wirahadi Ahmad SE, M.Sc, Ak, CA, BKP – HP: 08126799980
❑ LAPORAN REALISASI
ANGGARAN