Anda di halaman 1dari 2

Nama : Marcelina Amfotis

Tugas 2

Istilah hukum cyber diartikan sebagai padanan kata dari Cyberlaw, yang saat ini secara
internasional digunakan untuk istilah hukum yang terkait dengan pemanfaatan TI. Istilah lain
yang juga digunakan adalah Hukum TI (Law of Information Teknologi), Hukum Dunia Maya
(Virtual World Law) dan Hukum Mayantara. Secara akademis, terminologi cyberlaw belum
menjadi terminologi yang umum. Di Indonesia sendiri tampaknya belum ada satu istilah yang
disepakati. Dimana istilah yang dimaksudkan sebagai terjemahan dari cyberlaw, misalnya,
Hukum Sistem Informasi, Hukum Informasi, dan Hukum Telematika (Telekomunikasi dan
Informatika).

Secara yuridis, cyberlaw tidak sama lagi dengan ukuran dan kualifikasi hukum tradisional.
Kegiatan cyber meskipun bersifat virtual dapat dikategorikan sebagai tindakan dan perbuatan
hukum yang nyata. Kegiatan cyber adalah kegiatan virtual yang berdampak sangat nyata
meskipun alat buktinya bersifat elektronik. Dengan demikian subjek pelakunya harus
dikualifikasikan pula sebagai orang yang telah melakukan perbuatan hukum secara nyata.

Tindak pidana cyber adalah kejahatan yang dilakukan dengan menggunakan teknologi


komputer dan jaringan internet.

Ini mencakup berbagai kegiatan ilegal yang melibatkan penggunaan komputer, jaringan, atau
perangkat digital lainnya sebagai alat atau target kejahatan.

Beberapa contoh tindak pidana cyber meliputi:

1. Pencurian Identitas:

Melibatkan penggunaan data pribadi seseorang secara ilegal untuk tujuan penipuan atau
keuntungan finansial.

2. Serangan Malware:

Melibatkan penyebaran perangkat lunak berbahaya (malware) seperti virus, worm, atau
ransomware untuk menginfeksi sistem komputer dan merusak, mencuri, atau memblokir
akses data.

3. Serangan DDoS:

Serangan Distributed Denial of Service (DDoS) melibatkan banjir lalu lintas internet yang
tinggi ke situs web atau sistem komputer target, dengan tujuan membuatnya tidak tersedia
bagi pengguna yang sah.
4. Phishing:

Menggunakan metode penipuan untuk memperoleh informasi sensitif seperti kata sandi,
nomor kartu kredit, atau data keuangan dengan menyamar sebagai entitas tepercaya melalui
email, pesan instan, atau situs web palsu.

5. Kejahatan Keuangan Online:

Termasuk penipuan kartu kredit, pencurian data keuangan, atau pencurian identitas secara
online untuk tujuan penipuan keuangan.

Sanksi yang diberlakukan terhadap pelaku tindak pidana cyber bervariasi tergantung pada


yurisdiksi dan seriusnya kejahatan yang dilakukan.

Sanksi tersebut dapat mencakup hukuman pidana, denda, pembebasan bersyarat, atau


kombinasi dari semuanya.

Anda mungkin juga menyukai