Anda di halaman 1dari 88

1.

Bronkopneumonia
Nama : NY. N umur 75 th, PR, Pandan Jaya
Keluhan Utama : sesak nafas
RPS: Pasien datang dengan keluhan sesak nafas sejak 1 minggu SMRS, sesak nafas dirasakan
memberat sejak 1 hari ini, sesak disertai dengan batuk, batuk dirasakan berdahak, dahak
berwarna bening, darah (-), Demam (+), pasien juga mengeluhkan mencret sudah 4x namun
tidak disertai penurunan bb, Mual Muntah (-), Asma (-) Merokok (-), Masak menggunakan
Tungku(-)
RPD: Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak 10 tahun yang lalu tidak rutin minum obat

Pemeriksaan Fisik :
TD : 140/90 mmHg
HR : 98x/mnt
RR : 32 x/mnt
T : 37,2 C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (+/-), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (+)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (+)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik
Tatalaksana
 IVFD RL 15 tpm
 Nebu Lasal + Pulmicort/ 8 jam
 Monarin 2x1
 Inj.Ceftriaxone /12 jam
 Inj Dexametasone/ 12 jam
 Inj. Omeprazole/ 12 jam
 Nebu Lasal + Pulmicort/ 8 jam
 Monarin 2x1
2. Close Fracture 1/3 bawah Os. Radius
Nama : NY. JN umur 15 th, PR, Suka Maju
Keluhan Utama : Bengkak pada pergelangan tangan
RPS: Pasien anak datang dengan keluhan bengkak 2 hari SMRS setelah jatuh dari motor
dengan posisi tangan terjatuh bersentuhan dengan aspal secara langsung, demam (-), mual
muntah (-)
RPD: -

Pemeriksaan Fisik :
TD : tidak diukur
HR : 98 x/mnt
RR : 16 x/mnt
T : 36,1 C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (+)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (-)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik
Status lokalis : Close fractur 1/3 bawah os humerus, ROM terbatas, edema (+),
teraba hangat, krepitasi (-), Nyeri (+) vas :6
Tatalaksana
 Bidai
 Ibuprofen 2x400 mg

3. DHF Grade II
Nama : An. DZ 12 th, Kuala dendang
Keluhan Utama : lemas
RPS: Pasien datang dengan keluhan lemas sejak 2 hari SMRS. Dirasakan lemas setiap saat
dan disertai mual dan perut tidak enak. Pasien juga mengeluhkan adanya demam sudah 1
hari bersamaan disertai muncul ruam bitnik merah pada seluruh tubuh. Pasien juga
mengeluhkan adanya pusing yang bersifat hilang timbul. Pasien mengeluhkan bahwa nafsu
makannya berkurang karena perutnya terasa mual, pada saat ini pasien mengatakan bahwa
dirinya semakin merasa lemas, namun demamnya sudah menurun namun ruam bitnik
kemerahan belum hilang. Perdarahan gusi (-), memar (-), mimisan (-). Pasien tidak memiliki
riawayat pergi ke daerah endemik.
RPO: obat penurun panas

Pemeriksaan Fisik :
TD :-
HR : 98x/mnt
RR : 22 x/mnt
T : 39,2 C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (+)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (-)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik, pteki (+)
Tes Rumple Leed :+
Tatalaksana
 IVFD D5 ½ NS 2000 ml/ jam
 Inj PCT 3X 500 mg IV
 PO Psidil Syr 3 x500 ml

4. GEA + Leukositosis
Nama : An ERA umur 4 th, Tl. Babat
Keluhan Utama : Demam
RPS: Pasien datang dengan keluhan demam sejak 3 hari SMRS, demam dirasakan naik turun,
demam dirasakan sudah turun dengan pemberian obat penurun panas oleh ibu pasien.
Demam disertai batuk dan pilek secara bersamaan, BAK (n), BAB mencret sejak pagi ini
sudah 6 kali. Ibu pasien mengaku anak sulit makan dan minum sejak sakot berlangsung
RPO: Obat penurun panas

Pemeriksaan Fisik :
TD :-
HR : 98x/mnt
RR : 42 x/mnt
T : 37,2 C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (menurun)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (+)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik, turgor kulit kembali cepat
Lab:
 Leukosit : 17.000
 Trombosit : 220.000
 Hb : 11
Tatalaksana
 Cefixime 100 mg pulv 2x1
 Paracetamol 200 mg pulv 3x1
 Zink tab 20 mg 1x1

PPOK Eksaserbasi Akut dd Asma Bronkial


Nama : NY. ZW umur 73 th, Teluk dawan
Keluhan Utama : sesak nafas
RPS: Pasien datang dengan keluhan sesak nafas sejak 3 hari SMRS, sesak nafas dirasakan
memberat sejak 1 hari ini, sesak disertai dengan batuk, batuk dirasakan berdahak, dahak
berwarna bening, darah (-), Demam (-), Mual Muntah (-), Merokok (+), Masak menggunakan
Tungku (+)
RPD: Pasien pernah dirawat di RSNH 3 bulan yang lalu dengan penyakit asma. Pasien
memiliki riwayat hipertensi sejak 10 tahun yang lalu dan rutin minum obat

Pemeriksaan Fisik :
TD : 180/110 mmHg
HR : 88 x/mnt
RR : 34 x/mnt
T : 38,6 C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (+/+)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (+)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (-)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik
Tatalaksana
 IVFD RL 20 tpm
 Nebu Lasal + Pulmicort
 Inj. Furosemide 1 amp
 PO Salbutamol 3 mg
 PO N. Asetylsistein 3x200 mg
 PO Candesartan 1 x 8 mg
 PO Amlodipin 1 x 5 mg
 PO Furosemide 1x4 mg
 PO Dexametason 3x1 mg

Kejang Demam komplek


Nama : An. AM umur 4 th, Parit Culum 1
Keluhan Utama : kejang
RPS: Pasien datang ke IGD RSNH dengan keluhan pasien kejang saat sedang perjalanan
dibawa ke rs. pasien mengalami kejang kedua di IGD dan berlangsung ±7 menit. Diantara
kejang pasien sadar. Sebelum kejang berlangsung, pasien seperti ketakutan dan rewel dan
selama kejang pasien mengeluarkan air liur dan dalam kondisi tidak sadar. Keluhan lain
seperti batuk dan pilek (-), sebelum demam pasien mengalami muntah-muntah sudah 2 hari
dan frekuensi muntah nya yaitu 2-3 kali per hari. BAB dan BAK normal. Makan dan minum
juga baik.
RPD: Pasien memiliki riwayat kejang demam sejak kecil

Pemeriksaan Fisik :
TD : - mmHg
HR : 110 x/mnt
RR : 30 x/mnt
T : 39,2 C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (+)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (-)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik, turgor baik
Tatalaksana
 IVFD D ½ NS 1400/24 jam
 Dumin Supp 200 mg
 Inf. PCT 3x200mg
 Inj. Cefotaxim 2x200 mg
 Inj.Diazepam 1,5 IV
 Inj Dexametasone 3x ½ (Jika demam tidak turun dengan PCT)

1. Vulnus laceratuma a/r digiti pedis sinistra


Nama : Tn. E umur 30 th, LK, Pandan Makmur
Keluhan Utama : Luka terbuka
RPS: Pasien datang dengan keluhan luka terbuka di jempol kiri pasien. Luka terbuka terjadi
pada saat pasien ingin mencangkul namun mengenai ujung jempol kiri dengan
menggunakan kampak sejak 1 jam SMRS. Luka disertai nyeri yang sangat hebat, perdarahan
aktif (+), demam (-), riwayat vaksin tetanus (-), Kejang(-)
RPD: Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak 10 tahun yang lalu tidak rutin minum obat

Pemeriksaan Fisik :
TD : 140/90 mmHg
HR : 88 x/mnt
RR : 22 x/mnt
T : 36,2 C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (+)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (+)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik

Status Lokalis : Terdapat luka pada regio digiti 1 pedis sinistra, luka bersih, tepi luka
rata dan teratur, pinggir luka tajam, perdarahan aktif (+)
Tatalaksana
 ATS 1 amp
 Wound Care
 Heating laserasi luar sebanyak 3 jaitan dan dalam 5 jaitan

1. Sindrom Dispepsia
Nama : An. N umur 12 th, Lk, Catur Rahayu
Keluhan Utama : Mual muntah
RPS: Pasien datang dengan keluhan mual muntah sejak 3 hari yang lalu, mua dan muntah
dirasakan dengan sakit perut pada ulu hati, setiap pasien mengonsumsi makanan, pasien
muntah berupa makanan dan cairan. Muntah juga distertai dengan pusing dan lemas.
Demam (-), Diare (-). Pasien mengaku suka makan jajanan disekolah yang pedas dan sering
telat makan.

Pemeriksaan Fisik :
TD : - mmHg
HR : 92x/mnt
RR : 28 x/mnt
T : 37,2 C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (+)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (+)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik
Tatalaksana
 Inj. Omeprazole 1 vial
 Inj. Ondansetron 1 amp
 Ondansetron tab 3x1
 Omeprazole tab 3x1

Vomitur ec. Sindrom dyspepsia + dehidrasi sedang


Nama : NY. DA umur 22 th, PR, Sidomukti
Keluhan Utama : mual muntah
RPS: Pasien datang dengan keluhan mual muntah sejak 2 hari yang lalu, mual dan muntah
dirasakan sebanyak 10x, setiap pasien mengonsumsi makanan, pasien muntah berupa
makanan dan cairan. Muntah tidak disertai darah. Pasien juga merasakan perut kembung,
begah dan rasa tidak nyaman di perut. Demam (+), Diare (-), Lemas (+), BAK dan BAB (n).
Pasien juga mengaku suka makan yang pedas dan sering telat makan.

Pemeriksaan Fisik :
TD : 138/92 mmHg
HR : 128x/mnt
RR : 22 x/mnt
T : 38,9 C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (+), mukosa bibir kering dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (+)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (+)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral dingin +/+, CRT < 2 detik, Turgor kulit kembali lambat
Lab : - Hb : 15,2 g/dl
- Leukosit : 14,78
- Eritrosit : 5,90
Tatalaksana
 IVFD RL cor 1 kolf 30 tpm
 Inj.Ceftriaxone /12 jam
 Inj. Omeprazole/ 12 jam
 Infus PCT 1 gr
 Inj. Ondansetron 3x1 amp

1. psikotropika
Nama : TN. A umur 38 th, LK, Pandan Jaya
Keluhan Utama : Tidak sadarkan diri
RPS: Pasien datang dengan tidak sadarkan diri sambal meracau pada saat berbicara, pasien
dibawa ke IGD oleh keluarganya setelah mengamuk dirumah dan bicara yang tidak sopan.
Keluarga pasien mengaku kejadian ini terjadi 4 jam SMRS sejak pasien menggunakan jarum
suntik dirumah bersama dengan teman temannya. Pasien tidak nafsu makan dan demam
sejak 1 bulan terakhir. Ibu pasien mengaku sejak 2 bulan terkahir pasien sering dirumah
menyendiri dan hanya bergaul dengan teman yang sama, pasien juga tidak bisa tidur malam
dan mengaku sering mendengar suara di telinganya yang memaksa untuk membunuh
seseorang. Pasien juga sering melihat sosok yang tidak nyata di penglihatannya. Riw
penggunaan obat obatan tidak diketahui, Pasien memiliki tato pada tubuhnya, riwayat
minum alkohol (+), Tuak (+)
RPD: Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak 10 tahun yang lalu tidak rutin minum obat

Pemeriksaan Fisik :
TD : 168/110 mmHg
HR : 118x/mnt
RR : 22 x/mnt
T : 37,2 C
GCS : E3M5V3
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (+/-), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (+)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (-)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik
Tatalaksana
 IVFD RL 15 tpm
 Pasien disarankan untuk dirujuk ke RSJ di Kota Jambi dengan indikasi penyalahgunaan
zat/obat terlarang

1. Visum et Repertum Vulnus Laceratum


Nama : Tn. N umur 50 th, LK, Talang Babat
Keluhan Utama : Membuat Visum
RPS: Pasien datang untuk dilakukannya pemeriksaan visum guna untuk kepentingan
medikolegal, pasien datang dengan luka luka karena berkelahi dengan temannya sejak 8 jam
SMRS. Luka berada di wajah bagian kelopak mata, hidung dan bagian siku tangan pasien.
Demam (-), perdarahan aktif (-), Mual dan Muntah (-)

Pemeriksaan Fisik :
TD : 140/90 mmHg
HR : 98x/mnt
RR : 32 x/mnt
T : 37,2 C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (+)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (-)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik
Status Lokalisata : Tampak luka pertama yaitu luka terbuka pada kelopak mata sebelah
kiri, luka tepi tidak teratur, luka bersih, luka bersifat luka lecet dengan ukuran PXL(3x0,2cm),
terdapat memar pada kelopak mata kanan, terdapat darah didalam hidung, perdarahan
hidung tidak aktif.
Tampak Luka kedua yaitu luka gores pada bagian belakang siku pasien, luka dengan
PXL(9x1cm), luka tidak disertai darah, luka bersih dan tepu teratur.
Tatalaksana
 Ciprofloxacin 2x500 mg tab
 Asam mefenamat 3x500 mg tab

1. Stroke Hemoragic
Nama : Tn. W umur 65 th, PR, Dendang
Keluhan Utama : lemah anggota gerak kiri sejak 3 hari SMRS,
RPS: lemah anggota gerak kiri sejak 3 hari SMRS, Lemah dirasakan pada saat pasien ke
kamar mandi pada pagi hari ini. Nyeri kepala (+), Mual Muntah (-), Bicara mercau (+), sulit
menelan (+), riwayat jatuh(+), Demam(-), Batuk(-), pilek(-)
RPD: Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak 10 tahun yang lalu tidak rutin minum obat,
Riwayat Stroke (+) minum obat teratur jika ada keluhan bicara pelo dan mulut

Pemeriksaan Fisik :
TD : 220/130 mmHg
HR : 98x/mnt
RR : 28 x/mnt
T : 37,2 C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (+/-), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (+)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (+)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik, kelemahan anggota gerak bawah
Kekuatan otot melemah pada pasien 1/6
Tatalaksana
 O2 NC
 IVFD Nacl 0,9% 20 gtt/i
 Inj. Omeprazole 1 vial
 Inf. Manitol 4x125 cc
 Inj. Ceftriaxone 2x1 gr
 Diabetasol 6x200 cc (ngt)

1. Intoksikasi Jengkol
Nama : Tn. ES umur 33 th, LK, Sungai Gelam
Keluhan Utama : Nyeri perut kanan bawah
RPS: Pasien datang dengan keluhan nyeri perut kanan bawah sejak 1 jam SMRS. Keluhan ini
muncul setelah pasien makan jengkol 12 jam yang lalu, dalam jumlah yang sedikit, BAK tidak
ada keluar batu / butiran pasie, BAK tidak ada keluhan, Demam(-), Mual dan Muntah(-).
Nyeri dirasakan tidak menjalar. pasien masih dapat berjalan dengan menahan nyeri sambil
bungkuk.
RPD: Pasien memiliki riwayat pernah mengalami penyakit yang sama setelah makan jengkol

Pemeriksaan Fisik :
TD : 152/90 mmHg
HR : 98x/mnt
RR : 24 x/mnt
T : 37,2 C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (+/-), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (+)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan regio iliaca dextra, CVA (-/+)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik
Tatalaksana
IVFD RL cor
Inj. Omeprazole 1 vial
Inj. Ketorolac 1 Amp
Inj. Ondansetron 1 Amp
Bicnat PO 2x1 tab
Dexketropan 2x1 tab
Cefixime 2x1 tab

1. Syndrome Dispepsia + HT Stage II


Nama : Ny. Saryati 58 th, PR, Lagan Tengah
Keluhan Utama : Nyeri Ulu hati
RPS: Pasien datang dengan keluhan nyeri di ulu hati sejak 1 minggu yang lalu, nyeri di ulu
hati terasa seperti menyesak ke bagian dada kanan dan kiri. Nyeri di dada ketika menarik
nafas dan kadang kadang merasa cepat lelah ketika jalan sedikit jauh ada sejak 1 bulan
terakhir. Mual(+) kadang kadang setelah makan. Muntah(-) tidak ada, makan dan minum
susu sedikit, BAB normal.
Pemeriksaan Fisik :
TD : 125/89 mmHg
HR : 112 x//mnt
RR : 24 x/mnt
T : 37,1C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (+)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium(+)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik
Tatalaksana
Inj Omeprazole Vial
Amlodipin 1x10 mg PO
Antasid 3x2 tab
Omeprazole 2x20 mg

1. Susp. Appendisitis
Nama : Tn. J umur 31 th, LK, Parit Culum 1
Keluhan Utama : Nyeri perut kanan bawah
RPS: Pasien datang dengan keluhan nyeri perut, nyeri perut dirasakan sejak 1 jam SMRS.
Nyeri dirasakan lebih berat dibagian kanan bawah perut. Nyeri terasa terlilir. Pasien juga
mengeluhkan perut kembung, dan teraba tidak bisa buang angin dan BAB dari sore. Pasien
juga mengeluhkan muntah 3x setelah makan sebelum merujuk ke rumah sakit. Sesak (-),
Mual (-), Muntah (-) pasien masih dapat makan minum.

Pemeriksaan Fisik :
TD : 130/90 mmHg
HR : 112 x//mnt
RR : 24 x/mnt
T : 37,1C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (+/-), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (+)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium(-), Nyeri regio iliaca dextra(+)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik
Tatalaksana
- PO Amoxicilin 3x1 tab
- Saran : USG ke Jambi

1. Obs. Febris ec ISPA


Nama : An. MN umur 2 th, LK, R.Karya
Keluhan Utama : Demam
RPS: Pasien datang dengan keluhan demam, dirasakan sejak 3 hari SMRS. Demam dirasakan
disertai batuk(+), Pilek(+), Sesak (-), Mual (-), Muntah (-) pasien masih dapat makan minum.
RPD: Pasien memiliki riwayat dirawat di RSNH dengan ISPA

Pemeriksaan Fisik :
TD : - mmHg
HR : 112 x//mnt
RR : 24 x/mnt
T : 37,1C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (+/-), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (+)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium(-)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik
Tatalaksana
Dumin 125 mg
PCT 150 mg 3x1
Rhinos Syr 3x2,5 ml

1. Status Epileptikus
Nama : An. AI umur 1 th 2 bln LK, Parit Culum 1
Keluhan Utama : Kejang
RPS: Pasien datang diantar oleh keluarga dengan keluhan kejang sejak pukul 08.00. Kejang
dirasakan sudah 8x, kejang 1 menit. Pada saat kejang pasien tidak sadar, kejang dimulai dari
hentakan kaki hingga ke tangan. Pilek(+), Sesak (-), Mual (-), Muntah (-).
RPD: Pasien memiliki riwayat epilepsi sebelumnya dan telah mengonsumsi asam valproat.

Pemeriksaan Fisik :
TD : - mmHg
HR : 112 x//mnt
RR : 24 x/mnt
T : 37,1C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (+)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium(-)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik
Tatalaksana
O2 NK 2-4 lpm
Stesolid 5 mg
Fenitoin 5 mg dibagi 2 dosis Rumatan

1. Susp. TB relaps + CAP


Nama : Tn. N umur 72 th LK, Lambur 2
Keluhan Utama : Sesak nafas
RPS: Pasien datang diantar oleh keluarga dengan keluhan sesak nafas 1 minggu yang lalu,
demam(+), keringat malam (+), makan sedikit, lemas (+) Pilek(+), Sesak (-), Mual (-), Muntah
(-).
RPD: Pasien memiliki riwayat minum obat TB 6 bulan sudah lama dan sudah dinyatakan
sembuh oleh dokter, Riwayat Hipertensi dan tidak rutin minum obat

Pemeriksaan Fisik :
TD : 152/92 mmHg
HR : 112 x//mnt
RR : 36 x/mnt
T : 38,9 c
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (+/-), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (+)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium(-)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik
Tatalaksana
O2 Nasal Kanul 2-4 tpm
IVFD RL 20 gtt/i
inj. Ceftriaxone /12 jam
Inj. Omeprazole/12 jam
Nebu Lasal + Pulmicort/8 Jam
Monarin 2x1 Tab
PCT 3x500 mg
Codein 2x10 mg

1. Obs. Febris H7 ec Viral Infection dd Bacterial Infection


Nama : An. AI umur 1 th 2 bln LK, Parit Culum 1
Keluhan Utama : Kejang
RPS: Pasien datang diantar oleh keluarga dengan keluhan kejang sejak pukul 08.00. Kejang
dirasakan sudah 8x, kejang 1 menit. Pada saat kejang pasien tidak sadar, kejang dimulai dari
hentakan kaki hingga ke tangan. Pilek(+), Sesak (-), Mual (-), Muntah (-).
RPD: Pasien memiliki riwayat epilepsi sebelumnya dan telah mengonsumsi asam valproat.

Pemeriksaan Fisik :
TD : - mmHg
HR : 112 x//mnt
RR : 24 x/mnt
T : 37,1C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (+)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium(-)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik
Tatalaksana
O2 NK 2-4 lpm
Stesolid 5 mg
Fenitoin 5 mg dibagi 2 dosis Rumatan

1. Status Epileptikus
Nama : An. AI umur 1 th 2 bln LK, Parit Culum 1
Keluhan Utama : Kejang
RPS: Pasien datang diantar oleh keluarga dengan keluhan kejang sejak pukul 08.00. Kejang
dirasakan sudah 8x, kejang 1 menit. Pada saat kejang pasien tidak sadar, kejang dimulai dari
hentakan kaki hingga ke tangan. Pilek(+), Sesak (-), Mual (-), Muntah (-).
RPD: Pasien memiliki riwayat epilepsi sebelumnya dan telah mengonsumsi asam valproat.

Pemeriksaan Fisik :
TD : - mmHg
HR : 112 x//mnt
RR : 24 x/mnt
T : 37,1C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (+)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium(-)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik
Tatalaksana
O2 NK 2-4 lpm
Stesolid 5 mg
Fenitoin 5 mg dibagi 2 dosis Rumatan

1. Bronkopneumonia
Nama : NY. N umur 75 th, PR, Pandan Jaya
Keluhan Utama : sesak nafas
RPS: Pasien datang dengan keluhan sesak nafas sejak 1 minggu SMRS, sesak nafas dirasakan
memberat sejak 1 hari ini, sesak disertai dengan batuk, batuk dirasakan berdahak, dahak
berwarna bening, darah (-), Demam (+), pasien juga mengeluhkan mencret sudah 4x namun
tidak disertai penurunan bb, Mual Muntah (-), Asma (-) Merokok (-), Masak menggunakan
Tungku(-)
RPD: Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak 10 tahun yang lalu tidak rutin minum obat
Pemeriksaan Fisik :
TD : 140/90 mmHg
HR : 98x/mnt
RR : 32 x/mnt
T : 37,2 C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (+/-), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (+)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (+)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik
Tatalaksana
 IVFD RL 15 tpm
 Nebu Lasal + Pulmicort/ 8 jam
 Monarin 2x1
 Inj.Ceftriaxone /12 jam
 Inj Dexametasone/ 12 jam
 Inj. Omeprazole/ 12 jam
 Nebu Lasal + Pulmicort/ 8 jam
 Monarin 2x1

1. Hipoglikemia ec DM TIPE II + CHF


Nama : NY. H umur 55 th, PR, Sabak Ilir
Keluhan Utama : Lemas
RPS: Pasien datang rujukan dari PKM Sabak timur dengan keluhan lemas sejak 2 jam SMRS.
Pasien tampak berkeringat dingin dan gemetar saat memegang benda. Pasien
mengalami penurunan nafsu makan namun pasien tetap mengkonsumsi obat anti diabetes
seperti biasa. Terdapat pembengkakan pada kedua tungkai pasien sejak 1 bulan yang lalu
dan pasien pernah dirawat inap di RS Bhayangkara Jambi dengan diganosis CHF. BAB (n).
Pasien mengaku sering buang air kecil sedikit namun sering.
RPD: Pasien memiliki riwayat hipertensi dan DM sejak 10 tahun yang lalu tidak rutin minum
obat.

Pemeriksaan Fisik :
TD : 140/90 mmHg
HR : 128x/mnt
RR : 32 x/mnt
T : 37,2 C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (+/-), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung kiri membesar
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (+)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (+)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik
GDS : 40 g/dl
Tatalaksana
 IVFD Dextrose 10% 20 tpm
 D 40 fls 2 flacon (extra)
 Inj. Omeprazole/ 12 jam
 Inj. Ondansetrone 2x1 amp
 PO VIT B Comp 3x1
 Cek GDS/4 Jam
 Rawat Inap

1. Hipoglikemia ec DM TIPE II + Neuropati Perifer


Nama : NY. M umur 69 th, PR, Pandan Sejahtera
Keluhan Utama : Kaki terasa kebas
RPS: Pasien datang dengan kaki terasa kebas dan berat sejak 2 hari SMRS. Pasien juga
mengeluhkan lemas sejak 3 hari SMRS. Pasien tampak berkeringat dingin dan gemetar.
Pasien mengaku nafsu makan meningkat sejak 5 hari yang lalu. Pasien memiliki riwayat DM
tidak terkontrol sudah 10 tahun yang lalu dan tidak pernah menjaga makanan. Pasien
mengaku sangat suka makan dan minuman manis. Demam (-), Batuk pilek (-).

RPD: Pasien memiliki riwayat hipertensi dan DM sejak 10 tahun yang lalu tidak rutin minum
obat.

Pemeriksaan Fisik :
TD : 130/80 mmHg
HR : 128x/mnt
RR : 22 x/mnt
T : 37,2 C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir kering dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (n)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (+)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik
GDS: 580
Tatalaksana
 IVFD Nacl 0.9% 3 kolf 30 tpm
 Inj. Omeprazole/ 12 jam
 Inj. Ketorolac/ 8 jam
 Inj. Novorapid 3x10 IU
 PO Glimepirid 3x4 mg
 PO Nifedipin 3x10 mg
 PO Clopidogrel 3x75 mg
 PO Acarbose 2x100 mg

1. Demam Tifoid
Nama : TN. S umur 46 th, LK, Talang babat
Keluhan Utama : demam
RPS: Pasien datang dengan keluhan demam sejak 1 minggu SMRS, demam dirasakan naik
pada sore hari, demam disertai dengan mual dan muntah yang dirasakaan secara
bersamaan, muntah dirasakan sudah 3x dalam sehari, muntah berisi cairan dan makanan
yang sebelumnya dimakan, muntah tidak disertai darah. Pasien juga mengeluhkan lemas
dan mencret. Mencret sejak 3 hari yang lalu. Konsistensi bab lunak. Pasien mengaku sering
membeli makanan di luar rumah.

Pemeriksaan Fisik :
TD : 140/80 mmHg
HR : 98x/mnt
RR : 22 x/mnt
T : 37,2 C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir kering dan tidak sianosis, Lidah kotor (+)
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (+/-), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (meningkat)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (+)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik
LAB:
 Hb : 12 g/dl
 Leukosit : 19.000
 Trombosit : 230.000
 Tes Widal :+
Tatalaksana
 IVFD RL 20 tpm
 Inj.Ciprofloxacin /12 jam
 Inj Ondansetron/12 jam
 Inj. Omeprazole/ 12 jam
 Inj. PCT 1g/8 jam
 PO Antasida tab 4x2
1. Chest pain atipikal dd tipikal + ICS Chest Pain + DM Tipe II tidak terkontrol
Nama : NY. M umur 45 th, PR, Pandan Jaya
Keluhan Utama : Nyeri dada
RPS: Pasien datang dengan keluhan nyeri di dada kiri yang dialami sejak pagi hari ini, nyeri
dirasakan menembus ke belakang, nyeri terasa seperti ditusuk tusuk, nyeri dada juga
dirasakan oleh pasien saat pasien sedang menarik nafas. Nyeri dada disertai dengan
penarikan sela iga pada saat menarik nafas. Riwayat demam (+) sejak 1 hari yang lalu.
Demam dirasakan menetap dan sembuh dengan obat penurun panas. Nyeri otot , Lemas
juga dirasakan oleh pasien.
Pemeriksaan Fisik :
TD : 140/90 mmHg
HR : 98x/mnt
RR : 32 x/mnt
T : 37,2 C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, retraksi intercostae (+)
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (+)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (+)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik
GDS : 310 g/dl
Tatalaksana
 IVFD Nacl cor 250 cc -> 20 tpm
 Inj.Ceftriaxone /12 jam
 Inj. Omeprazole/ 12 jam
 Inj. Ketorolac 2x1
 Novorapid 3x8 IU
 Eperison 3x25 mg

1. Vomitus Profuse + sindrom dispepsia


Nama : NY. SP umur 23 th, LK, Dendang
Keluhan Utama : Nyeri ulu hati
RPS: Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati sejak 3 jam SMRS, Mual (+), Muntah (+)
sudah 12x, muntah berisi makanan, muntah tidak disertai darah. Demam (+) sejak tadi
malam, demam naik turun dan tidak hilang dengan obat penurun panas. Mencret (-)
penurunan bb (+). Pasien mengaku sering telat makan dan suka mengonsumsi makanan
pedas. BAK BAB (n)
RPO : Obat penurun panas
Pemeriksaan Fisik :
TD : 120/90 mmHg
HR : 98x/mnt
RR : 22 x/mnt
T : 39,2 C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir kering dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (meningkat)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (+)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik, Turgor kulit kembali cepat
HB/Leukosit/Trombosit: 13g/dl/19.000/280.000
Tatalaksana
 IVFD RL 30 tpm
 Inj. Ondansetron / 8 jam
 Inj. Omeprazole 2x1 vial
 Inj. Ceftriaxone 2x1 gr
 PO Rebamipid 3x100 mg
 Saran: USG Abdomen

1. PPOK Eksaserbasi Akut dd Asma Bronkial + Hipertensi


Nama : NY. ZW umur 73 th, PR, Teluk Dawan
Keluhan Utama : sesak nafas
RPS: Pasien datang dengan keluhan sesak nafas sejak 1 minggu SMRS, sesak nafas dirasakan
memberat sejak 3 hari ini, sesak dirasakan hilang timbul dan disertai dengan batuk, batuk
dirasakan berdahak, dahak berwarna bening, darah (-), Demam (-), pasien juga
mengeluhkan mencret sudah 4x namun tidak disertai penurunan bb, Mual Muntah (-), Asma
(-) Merokok (-), Masak menggunakan Tungku(+) sudah 20 tahun
RPD: Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak 10 tahun yang lalu tidak rutin minum obat

Pemeriksaan Fisik :
TD : 180/90 mmHg
HR : 108x/mnt
RR : 32 x/mnt
T : 37,2 C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (+/-), Wheezing (+/+)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (+)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (-)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik
Tatalaksana
 Inj. Furosemide
 Nebu Lasal + Pulmicort
 PO Salbutamol 4mg
 PO N Asetil sistein 3x2
 PO Candesartan 1x8 mg
 PO Amlodipin 1x5 mg
 PO Furosemide 1x4 mg
 PO Dexametasone 3x1 tab

1. CAP
Nama : NY. K umur 62 th, PR, Lagan tengah
Keluhan Utama : sesak nafas
RPS: Pasien datang dengan keluhan sesak nafas sejak 1 minggu SMRS, sesak nafas dirasakan
memberat sejak 3 jam smrs,sesak saat melakukan aktifitas, sesak disertai dengan batuk,
batuk dirasakan berdahak, dahak berwarna bening, darah (-), Demam (+) sejak 1 minggu,
Pasien mengaku sering terbangun malam karena sesak dan nyaman tidur dengan
menggunakan 2 bantal, nyeri dada (-) penurunan bb(-), Mual Muntah (-), Asma (-) Merokok
(-), Masak menggunakan Tungku(-)
RPD: Riwayat HTN tidak terkontrol sejak 20 tahun
Pemeriksaan Fisik :
TD : 160/110 mmHg
HR : 98x/mnt
RR : 32 x/mnt
T : 39,2 C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (+/+), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (n)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (+)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik
EKG : Irama sinus dengan LVH
Leukosit : 18.000
RO Thorax : Ditemukan corakan bronkovaskular meningkat pada kedua lapangan
paru dan hilus paru tampak kasar
Tatalaksana
 Nebu Lasal + Pulmicort/8 jam
 O2 2-4 l
 Inj. Ceftriaxone /12 jam
 Inj. Furosemide 1x1 amp
 Inj Dexametasone/ 12 jam
 Inj. Omeprazole/ 12 jam
 Infus PCT 3x1 gr
 Monarin 2x1
 Retaphyl 2x1/2 cth

1. Hipertensi Emergency+ susp CHF dd/ Cor pulmonary kronis + syndrome dyspepsia +
Edema paru dd CAP
Nama : NY. R umur 75 th, PR, Ramo
Keluhan Utama : sesak nafas
RPS: Pasien datang dengan keluhan sesak nafas sejak 1 minggu SMRS, sesak nafas dirasakan
memberat sejak 6 jam smrs, sesak disertai dengan batuk, sesak nafas dirasakan hanya pada
malam hari dan pasien mengaku lebih nyaman tidur dengan menggunakan 2 bantal, Demam
(+), penurunan bb (+) 5 kg dalam waktu sebulan, Mual Muntah (+) muntah keluar makanan
sudah 3x, pasien mengaku tida mau makan sudah 2 hari, Asma (-) Merokok (+), Masak
menggunakan Tungku(+). Pasien juga mengelukan kaki bengkak yang dirasakan sejak 1
minggu smrs, BAK (n), BAB terakhir 3 hari yang lalu.
RPD: Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak 20 tahun yang lalu tidak rutin minum obat

Pemeriksaan Fisik :
TD : 220/160 mmHg
HR : 148x/mnt
RR : 42 x/mnt
T : 37,2 C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (-/+), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung membesar
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (+), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (n)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (+)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik, Edema pretibial (+) kedua tungkai
EKG : Irama Sinus dengan LVH, RVH, Takikardi
Ro Thorax : Corakan bronkovaskular meningkat pada seluruh lapangan paru,
kardiomegali CRT = 65%
Tatalaksana
 IVFD RL 10 tpm
 O2 2-4 l
 Inj. Ceftriaxone /12 jam
 Inj Dexametasone/ 12 jam
 Inj. Omeprazole/ 12 jam
 Inj. Furosemide/12 jam
 Drip Nicardipin syring pump mulai 1 mcg-10mcg/kgbb/menit
 Nebu Lasal + Pulmicort/ 6 jam
 Monarin 1x1
 Candesartan 1x16 mg
 Retaphyl 3x ½ tab

1. Hepatitis Akut Viral dd Non Viral + Bronkitis + Sindrom Dispepsia


Nama : NY. K umur 25 th, PR, Parit Culum 1
Keluhan Utama : Nyeri perut
RPS: Pasien datang dengan keluhan nyeri perut sebelah kanan yang sudah dirasakan 1
minggu SMRS, Nyeri perut tidak menjalar, nyeri perut dirasakan seperti ditusuk tusuk.
Pasiwn juga mengeluhkan demam sejak 1 minggu, demam naik turun dan demam turun
dengan obat penurun panas, Demam juga disertai mual dan muntah yang dirasakan lebih
dari 5x, muntah berisi makanan, keluhan mual muntah dirasakan bersamaan dengan
munculnya mata kuning sejak 3 hari smrs. Pasien juga mengeluhkan batuk, batuk dirasakan
berdahak, dahak berwarna bening, darah (-), mencret (-) penurunan bb (-), BAB bewarna
kuning pekat seperti teh, BAB (n). Pasien mengaku tetangganya memiliki keluhan yang sama
dengan pasien. Riw. Jajan sembarangan (-), Riw. Minum air tidak dimasak (+)
RPO: Obat penurun panas

Pemeriksaan Fisik :
TD : 130/90 mmHg
HR : 98x/mnt
RR : 22 x/mnt
T : 38,9 C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (+/+), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (+/-), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (+)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (+), Nyeri tekan regio
hipokondrium dextra (+)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik
Leukosit : 11.000
SGOT/SGPT : 642/648
Tatalaksana
 IVFD RL 20 tpm
 Inj. Omeprazole/ 12 jam
 Infus PCT k/p
 PO Rebamipid 2x100 mg
 PO Codeiun 3x10 mg
 PO Hepatin 2x1 tab
 PO Curcuma 3x1

1. PPOK Eksaserbasi Akut


Nama : Tn. A umur 68 th, Parit Culum 1
Keluhan Utama : sesak nafas
RPS: Pasien datang dengan keluhan sesak nafas sejak 3 hari SMRS, sesak nafas dirasakan
memberat sejak 1 hari ini, sesak disertai dengan batuk, batuk dirasakan berdahak, dahak
berwarna bening, darah (-), Demam (+), Mual Muntah (-), Merokok (+), Pasien mengaku jika
terkena asap pembakaran sampah pasien mulai sesak.
RPD: Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak 10 tahun yang lalu dan tidak rutin minum obat

Pemeriksaan Fisik :
TD : 180/110 mmHg
HR : 98 x/mnt
RR : 34 x/mnt
T : 38,9 C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Barrel Chest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka, Pelebaran sela iga
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (+/+)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (+)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (-)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik
Lab : Leukosit 22.000
Foto Thorax : hiperlusen pada paru dan terdapat peningkatan corakan
bronkovaskular
Tatalaksana
 O2 2-4 l
 Nebu Lasal + Pulmicort
 Inj. Furosemide 1 amp
 Inj.Ceftriaxione / 12 jam
 Inj. Omeprazole/12 jam
 Inj. Dexametason /12 jam
 PO Salbutamol 3 mg 2x1
 PO N. Asetylsistein 3x200 mg
 PO Candesartan 1 x 8 mg
 PO Retaphyl 2x1/2 tab

Asma Bronkial
Nama : Tn J. umur 43 th, WKS
Keluhan Utama : sesak nafas
RPS: Pasien datang dengan keluhan sesak nafas sejak 5 hari SMRS, sesak nafas dirasakan
memberat sejak 1 hari ini, Pasien mengaku sesak dirasakan jika pasien terkena asap dan
debu, sesak dirasakan dalam seminggu sebanyak 2x dan mereda jika minum obat
salbutamol, namun saat ini pasien mengaku setelah minum obat sesak masih dirasakannya.
sesak disertai dengan batuk, batuk dirasakan berdahak, dahak berwarna bening, darah (-),
Demam (+), Mual Muntah (-), Merokok (-), BAK dan BAB (n).
RPD : Pasien memiliki riwayat asma dari kecil
RPO : Salbutamol tablet
RPK : Ibu pasien juga memiliki penyakit yang sama dengan pasien
Pemeriksaan Fisik :
TD : 120/80 mmHg
HR : 88 x/mnt
RR : 36 x/mnt
T : 39,2 C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (+/+)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (+)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (-)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik
Foto Thorax : Gambaran Paru normal
Tatalaksana
 IVFD RL 20 tpm
 O2 2-4 l
 Nebu Lasal + Pulmicort / 8 jam
 Inj. Furosemide 1 amp
 Inj. Ceftriaxone / 12 jam
 Inj. Omeprazole / 12 jam
 Inj. Dexametasone / 12 jam
 PO Salbutamol 3 mg
 PO N. Asetylsistein 3x200 mg
 PO B Comp 3x1

1. Demam Tifoid
Nama : Nn. NW umur 19 th,PR, Parit culum 1
Keluhan Utama : demam
RPS: Pasien datang dengan keluhan demam sejak 10 hari SMRS, demam dirasakan naik pada
sore hari, demam disertai dengan mual dan muntah yang dirasakaan secara bersamaan,
muntah dirasakan sudah 3x dalam sehari, muntah berisi cairan dan makanan yang
sebelumnya dimakan, muntah tidak disertai darah. Pasien juga mengeluhkan lemas dan
mencret. Mencret sejak 3 hari yang lalu. Konsistensi bab lunak. Pasien mengaku sering
membeli makanan di luar rumah.

Pemeriksaan Fisik :
TD : 120/80 mmHg
HR : 98x/mnt
RR : 22 x/mnt
T : 39,2 C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir kering dan tidak sianosis, Lidah kotor (+)
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (+/-), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (meningkat)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (+)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik
LAB:
 Hb : 15 g/dl
 Leukosit : 18.700
 Trombosit : 252.000
 Tes Widal :+
Tatalaksana
 IVFD RL 20 tpm
 Inj. Dexamethasone/8 jam
 Inj.Ciprofloxacin /12 jam
 Inj Ondansetron/12 jam
 Inj. Omeprazole/ 12 jam
 Inf. PCT 1g/8 jam
 PO Antasida tab 4x2

1. Fatique ec low intake + sindrom dispepsia


Nama : NY. M umur 29 th, PR, Kuala Lagan
Keluhan Utama : badan lemas
RPS: Pasien datang dengan keluhan bdan lemas sejak 1 hari SMRS, pasien mengaku tidak
nafsu makan dan sudah 2 hari tidak makan, mual dan muntah ada sudah 3x, muntah berisi
makanan, pasien juga mengeluhkan sulit tidur malam dikarenakan cemas yang tidak
diketahui penyebabnya, pasien pernah dirawat di RS Mitra karena keluhan yang sama.
Demam (-),mencret (-) penurunan bb (-).
RPD: Pasien pernah mengalami keluhan yang sama 3 bulan yang lalu dan pernah dirawat di
RS Mitra karena keluhan yang sama.

Pemeriksaan Fisik :
TD : 120/90 mmHg
HR : 98x/mnt
RR : 32 x/mnt
T : 37,1 C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (n)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (+)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik
Tatalaksana
 IVFD Asering 20 tpm
 Inj. Omeprazole/ 12 jam
 Sucralfat syr 4x2 cth
 Alprazolam 1x0,5 mg

1. Kejang Demam Sederhana + Susp. Bronkopneumonia


Nama : An. SQ umur 19 bln, LK, Koto Kandis
Keluhan Utama : kejang
RPS: Pasien datang ke IGD RSNH dengan keluhan pasien kejang sejak 2 jam SMRS. Kejang
dirasakan sudah 2x diperjalanan rs. pasien mengalami kejang ketiga di IGD dan berlangsung
±7 menit. Diantara kejang pasien sadar. Sebelum kejang berlangsung, pasien seperti
ketakutan dan rewel dan selama kejang pasien mengeluarkan air liur dan dalam kondisi
sadar.Kejang kelonjotan pada satu tubuh, Keluhan lain seperti batuk dan pilek (-),Demam (+)
Demam dirasakan bersamaan dengan batuk, Batuk berdahak sudah 5 hari belum pernah
berobat. BAB dan BAK normal. Makan dan minum juga baik.
RPD: Pasien memiliki riwayat kejang demam sejak kecil

Pemeriksaan Fisik :
TD : - mmHg
HR : 128x/mnt
RR : 32 x/mnt
T : 40,2 C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (+/+), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (n)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (-)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik
Tatalaksana
 IVFD DS ¼ NS 750 cc/24 jam
 Inf. PCT 80 mg k/p
 Inj Diazepam 20 mg k/p jika kejang
 Inj. Ceftriaxone 2x375 mg IU

1. Asma Bronkial dd PPOK Eksaserbasi Akut


Nama : Tn. MZ umur 52 th, Parit Culum 1
Keluhan Utama : sesak nafas
RPS: Pasien datang dengan keluhan sesak nafas sejak 3 jam SMRS, sesak disertai dengan
batuk, batuk dirasakan berdahak, dahak berwarna bening, darah (-), Demam (+), Mual
Muntah (-), Merokok (+), Pasien sudah merokok sejak sd, merokok 2 bungkus perhari.
RPD : Riwayat Hipertensi dan DM disangkal
Pemeriksaan Fisik :
TD : 180/120 mmHg
HR : 98 x/mnt
RR : 38 x/mnt
T : 38,9 C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Barrel Chest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka, Pelebaran sela iga
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (+/+)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (+)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (-)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik
Lab : Leukosit 19.000
Foto Thorax : terdapat peningkatan corakan bronkovaskular,CRT>55%
Tatalaksana
 Nebu Lasal + Pulmicort/8 jam
 IVFD RL 15 gtt/i
 Inj. Furosemide 1 amp
 Inj. Ceftriaxione / 12 jam
 Inj. Omeprazole/12 jam
 Inj. Dexametason /12 jam
 PO Salbutamol 3 mg 2x1
 PO N. Asetylsistein 3x200 mg
 PO Monarin 2x10 mg

Kejang Demam komplek + Diare Akut


Nama : An. AGN umur 2 th, Rantau Indah
Keluhan Utama : kejang
RPS: Pasien datang ke IGD RSNH dibawa orang tuanya dengan keluhan kejang demam 4 jam
SMRS, Kejang kelonjotan, dimulai dari tangan hingga kaki, mata mendelik ke atas,
berlangsung ±5 menit. Kejang sudah dirasakan 3x hari ini. Diantara kejang pasien tidak
sadar. Sebelum kejang berlangsung, pasien seperti ketakutan dan rewel dan selama kejang
pasien mengeluarkan air liur dan dalam kondisi tidak sadar. Keluhan lain seperti batuk dan
pilek (-), sebelum demam pasien mengalami mencret sudah 4x sejak 2 hari yang lalu.
Mencret berisi Ampas, mencret disertai lendir.
RPD: obat penurun panas

Pemeriksaan Fisik :
TD : - mmHg
HR : 140 x/mnt
RR : 26 x/mnt
T : 40,8 C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir kering dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (n)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (-)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik, turgor baik
Tatalaksana
 IVFD D ½ NS 1250 ml/24 jam
 Dumin Supp 150 mg 3 cc (extra)
 Inf. PCT 3x200mg
 Inj. Cefotaxim 2x750 mg
 Inj Dexametasone 3x ½ (Jika demam tidak turun dengan PCT)
 Lacto B 2 x1,5 cc
 Zink tab 1x20 mg
 Diazepam 5 mg 3x1 pulv

1. Sindrom Dispepsia
Nama : An. NH umur 15 th, PR, Nibung Putih
Keluhan Utama : Mual muntah
RPS: Pasien datang dengan keluhan mual muntah sejak 3 hari yang lalu, mual dan muntah
dirasakan dengan sakit perut pada ulu hati, setiap pasien mengonsumsi makanan, pasien
muntah berupa makanan dan cairan. Muntah juga distertai dengan pusing dan lemas.
Demam (-), Diare (-). Pasien mengaku suka makan makanan yang pedas. BAK dan BAB (n)
Pemeriksaan Fisik :
TD : - mmHg
HR : 92x/mnt
RR : 28 x/mnt
T : 37,2 C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (+)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (+)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik
Tatalaksana
 Inj. Omeprazole 1 vial
 Inj. Ondansetron 1 amp
 Rawat Jalan :
 Ondansetron tab 3x1
 Omeprazole tab 3x1

1. Vomitus ec Sindrom Dyspepsia + Dehidrasi sedang


Nama : NY. DA umur 20 th, PR, Sidomukti
Keluhan Utama : Nyeri ulu hati
RPS: Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati sejak 3 jam SMRS, Mual (+), Muntah (+)
sudah 14x, muntah berisi makanan, muntah tidak disertai darah. Demam (+) sejak tadi
malam, demam naik turun dan tidak hilang dengan obat penurun panas. Mencret (-)
penurunan bb (+). Pasien mengaku sering telat makan dan suka mengonsumsi makanan
pedas. BAK BAB (n)
RPO : Obat penurun panas
Pemeriksaan Fisik :
TD : 130/90 mmHg
HR :118x/mnt
RR : 22 x/mnt
T : 39,2 C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir kering dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (meningkat)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (+)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik, Turgor kulit kembali lambat
HB/Leukosit/Trombosit: 13 g/dl/19.000/280.000
Tatalaksana
 IVFD RL 30 tpm cor 1 kolf
 Inj. Ondansetron / 8 jam
 Inj. Omeprazole 2x1 vial
 Inj. Ceftriaxone 2x1 gr
 Inf. PCT 1 gr vial
 PO Rebamipid 3x100 mg

3. DHF Grade II + Sindrom Dispepsia


Nama : Tn. HK 19 th, Talang babat
Keluhan Utama : lemas
RPS: Pasien datang dengan keluhan lemas sejak 2 hari SMRS. Dirasakan lemas setiap saat
dan disertai mual dan perut tidak enak. Pasien juga mengeluhkan adanya demam sudah 3
hari bersamaan disertai muncul ruam bintik merah pada seluruh tubuh. Pasien juga
mengeluhkan adanya pusing yang bersifat hilang timbul. Pasien mengeluhkan bahwa nafsu
makannya berkurang karena nyeri ulu hati, Muntah (+) dirasakan sudah 2x, pada saat ini
pasien mengatakan bahwa dirinya semakin merasa lemas, namun demamnya sudah
menurun namun ruam bitnik kemerahan belum hilang. Nyeri otot (+) Perdarahan gusi (-),
memar (-), mimisan (-). Pasien tidak memiliki riawayat pergi ke daerah endemik.
RPO: obat penurun panas

Pemeriksaan Fisik :
TD : 120/80 mmhg
HR : 98x/mnt
RR : 22 x/mnt
T : 39,2 C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (+)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (-)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik, pteki (+)
Tes Rumple Leed :+
Tatalaksana
 IVFD RL 30 tpm
 Inf. PCT 3X1 gr
 Inj. Omeprazole 2x1 vial
 PO Psidii 2x1
 Vit. B 2x1

1. KAD dd HHD + Sepsis ec ulkus diabetikum + hipertensi stage 1


Nama : Tn. S umur 51 th, LK, Nibung Putih
Keluhan Utama : sesak nafas
RPS: Pasien datang dengan keluhan sesak nafas sejak 5 jam SMRS, Sesak nafas tidak
dipengaruhi oleh cuaca, sesak nafas dirasakan tiba tiba. Nyeri dada (-), Batuk(-), pilek(-),
demam(-), mual muntah (-), lemas(+), tidak nafsu makan (+), Berat badan menurun (+) cepat
lapar (+), mudah haus (+), BAK sering (+), Tubuh banyak luka luka di kaki kanan 2 bulan yll,
nanah(+), ulkus(+), BAK BAB (n).

RPD:
-Riwayat DM tidak terkontrol (+)
-Riw. Hipertensi (disangkal)

Pemeriksaan Fisik :
TD : 153/93 mmHg
HR : 121 x/mnt
RR : 40 x/mnt
T : 36,2 C
Spo2 : 88-89%
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Nafas bau keton (+)
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan nafas kusmaul
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (+/+), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (+)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (+)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral dingin +/+, CRT > 2 detik

Lab : leukosit 32.000


Urinalisa : Keton (+), glukosa(+), Protein (+1)
KGD : 890 g/dl
Tatalaksana
- O2 Nrm 10 Lit/i
- IVFD Nacl 0,9% di cor : 250 cc : GDS: High
o 250 cc : GDS: High
o 250 cc : GDS: High
o Inj. Omeprazole 1 Vial IV
o Inj. Novorapid 10 IU Bolus
- IVFD Cor 250 CC: high
- Bolus 20 IU
- Lanjutkann drip Novorapid 100iu dalam NS 500 cc mulai ttsan 25 tts permneit titrasi
- Naikkan ttsan 5 tts perjam jika GDS. Tdk turun 75 mg / dl
- Target 140-180
- Maksimal ttsan 60
- Stop drip jika GDS dibawah 100
- Ganti menjadi D5 tetesan 15 pemenri makro
- Inj ceftriaxon 2 x 2 gr
- Levofloxacin 1 x 750 mg
- Inj omz 2 x 1
- Inj. Furosemid 2x1 amp
- KSR 1X1
- pasang kateter (urine output: 300cc)

1. CHF ec HHD + BP + DM tipe 2 + susp DM Nefropati dg ACD + Hipertensi stg 3 + sindrom


dispepsia + sindrom geriatri
Nama : Tn. N umur 68 th, LK, Pandan Jaya
Keluhan Utama : sesak nafas
RPS: Pasien datang dengan keluhan sesak nafas sejak 1 bulan yang lalu dan memberat sejak
8 jam SMRS. Sesak nafas dirasakan tiba tiba. Sesak tidak dipengaruhi oleh cuaca (-). Pasien
mengaku sering terbangun tengah malam karena sesak nafas, pasien juga mengaku tidak
bisa tidur dan lebih nyaman dengan menggunakan 3 bantal. Nyeri dada (-), Batuk (-), pilek(-),
demam(-), mual muntah (-), lemas(+), tidak nafsu makan (-),Berat badan menurun (+) cepat
lapar (+), mudah haus(+), BAK sering(+), tubuh banyak luka luka di tangan kanan dan kiri
sejak 1 minggu ini, nanah (-), ulkus(+), Pasien mengaku tidak bisa menahan Bab dan Bak
sudah sejak 1 tahun yang lalu. Rasa ingin bak (-). Bak keluar tanpa disadari oleh pasien.
Pasien juga mengaku bengkak pada seluruh tubuh sudah sejak 1 minggu ini.

RPD:
-Riwayat DM tipe 2 terkontrol (+) sejak 10 tahun
-Riw. Hipertensi (disangkal)

RPO:
- Novorapid 3x1 12 IU
- Ryzodeg 2x1 12 IU
- Levemir 2x1 18 IU

Pemeriksaan Fisik :
TD : 183/105 mmHg
HR : 115 x/mnt
RR : 28 x/mnt
T : 36,4 C
Spo2 : 92 %
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : TVJ Meningkat >2,5 cm
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (+/+), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (+)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (+)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik, Edema anasarka (+)
BB : 65 kg
Lab : leukosit 18.000
Urinalisa : Keton (-), glukosa(+), Protein (+)
KGD : 265 g/dl

1. Dislokasi Ulna Joint sinistra


Nama : NY. N umur 75 th, PR, Pandan Jaya
Keluhan Utama : sesak nafas
RPS: Pasien datang dengan keluhan luka lecet di wajah, tangan dan kaki, Nyeri di bagian
tangan kiri, nyeri dirasakan berdenyut denyut, tangan kiri memiliki gerakan terbatas,
bengkak setelah terjatuh dari motor dengan posisi tangan kiri menumpu pada aspal untuk
menahan badan saat terjatuh (-) Mual (-), muntah (-), pusing (-), sakit kepala (-), amnesia (-),
pingsan (-), BAK dan BAB normal.
Pemeriksaan Fisik :
TD : 140/90 mmHg
HR : 98 x/mnt
RR : 22 x/mnt
T : 36,6 C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (+)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (+)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik

Status Lokalis:
-terdapat edema pada pergelangan tangan kiri, nyeri (+), ROM (terbatas), swelling(-),
krepitasi (-) kemerahan (-)
Foto Rontgen : Dislokasi wrist joint sinistra
Tatalaksana
 Mendorong os. Ulna ke arah volar
 Rawat Jalan
 Ketorolac 3 x 30 mg

1. CHF ec HHD NYHA III-IV + Sindrom geriatri + Sindrom dyspepsia


Nama : NY. K umur 67 th, PR, Rantau Rasau
Keluhan Utama : sesak nafas
RPS: Pasien datang dengan keluhan sesak nafas sejak 1 bulan yang lalu dan memberat sejak
1 hari SMRS. Sesak nafas dirasakan tiba tiba. Sesak tidak dipengaruhi oleh cuaca (-). Pasien
mengaku sering terbangun tengah malam karena sesak nafas, pasien juga mengaku tidak
bisa tidur dan lebih nyaman dengan menggunakan 3 bantal. Nyeri dada (-), Batuk (+) kering,
pilek(-), demam (-), mual muntah (+) sudah 4x, lemas(+), tidak nafsu makan (-), Berat badan
menurun, kaki bengkak (+) BAK BAB (n). Pasien mengaku cepat Lelah dan tidak sanggup
untuk berjalan ke kamar mandi di rumahnya.

RPD: Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak 10 tahun yang lalu tidak rutin minum obat

Pemeriksaan Fisik :
TD : 160/90 mmHg
HR : 98 x/mnt
RR : 34 x/mnt
T : 37,2 C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
TVJ meningkat
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (+/-), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung membesar
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (+)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (+)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik, Edema tungkak (+)
Leukosit : 18.000
Foto Thorax : Infiltrat pada paru kiri
Tatalaksana
 O2 4l/i
 IVFD RL 10 tpm mikro
 Inj.Ceftriaxone /8 jam
 Inj. Furosemide/ 12 jam
 Inj Dexametasone/ 8 jam
 Inj. Omeprazole/ 12 jam
 Antasida 4x2 tab
 Candesartan 3x8 tab
 Spironolakton 1 x25 mg tab

1. Hepatitis Akut Viral dd Non Viral


Nama : Tn. P umur 32 th, LK, Kota baru
Keluhan Utama : Nyeri perut
RPS: Pasien datang dengan keluhan nyeri perut sebelah kanan yang sudah dirasakan 1
minggu SMRS, Nyeri perut tidak menjalar, nyeri perut dirasakan seperti ditusuk tusuk.
Pasien juga mengeluhkan demam sejak 1 minggu, demam naik turun dan demam turun
dengan obat penurun panas, Demam juga disertai mual dan muntah yang dirasakan lebih
dari 5x, muntah berisi makanan, keluhan mual muntah dirasakan bersamaan dengan
munculnya mata kuning sejak 3 hari smrs. Batuk (-), mencret (-) penurunan bb (-), BAB
bewarna kuning pekat seperti teh, BAB (n). Pasien mengaku tetangganya memiliki keluhan
yang sama dengan pasien. Riw. Jajan sembarangan (-), Riw. Minum air tidak dimasak (+)
RPO: Obat penurun panas

Pemeriksaan Fisik :
TD : 130/90 mmHg
HR : 98x/mnt
RR : 22 x/mnt
T : 38,9 C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (+/+), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (+/-), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (+)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (+), Nyeri tekan regio
hipokondrium dextra (+)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik
Leukosit : 11.000
SGOT/SGPT : 642/648
Tatalaksana
 IVFD Asering 20 tpm
 Inj. Omeprazole/ 12 jam
 Inj. Ondansetron/ 12 jam
 Infus PCT k/p
 PO Hepatin 2x1 tab
 PO Curcuma 3x1

1. Hipertensi terkontrol + PPOK terkontrol


Nama : Tn. A umur 62 th, PR, Pandan Makmur
Keluhan Utama : sesak nafas
RPS: Pasien datang dengan keluhan sesak nafas sejak 1 minggu SMRS, sesak nafas dirasakan
memberat sejak 1 hari ini, sesak disertai dengan batuk, batuk dirasakan berdahak, dahak
berwarna kuning kental, darah (-), Demam (+), Mual Muntah (-), Asma (-) Merokok (-),
Masak menggunakan Tungku (+), riwayat sering terpapar asap rokok oleh suami (+)
RPD: Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak 10 tahun yang rutin minum obat

Pemeriksaan Fisik :
TD : 160/95 mmHg
HR : 98 x/mnt
RR : 32 x/mnt
T : 38,9 C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Barrelchest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (+/+)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (+)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (-)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik
Tatalaksana
- Asetylsistein 2 x1 tab
- Dexamethasone 1x1 tab
- Amlodipin 1x1 tab

1. Tonsilofaringitis
Nama : An. RAP umur 4 th, LK, Parit culum 1
Keluhan Utama : Demam
RPS: Pasien datang dengan keluhan demam sejak 1 minggu yang lalu, demam dirasakan naik
turun dan tidak turun dengan obat penurun panas, menurut ibu pasien, sebelumnya pasien
mengeluhkan nyeri pada saat menelan, nyeri menelan dirasakan sudah 2 minggu, akibat
nyeri menelan pasien tidak mau makan dan minum. Batuk (-), Flu (-), Mual Muntah (-), BAB
dan BAK normal
RPO : Obat penurun panas

Pemeriksaan Fisik :
TD : - mmHg
HR : 128x/mnt
RR : 42 x/mnt
T : 39,0 C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Tonsil (T4), tonsil dan faring hiperemis (+), Arcus faring sempit (+)
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (+/-), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (+)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (+)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik
Leukosit : 22.000
Tatalaksana
- PCT 110 mg 3x 1 pulv
- Curcuma tab 1x1 pulv
- Amoksisilin 3 x1 cth

1. Sindrom Dispepsia
Nama : An. HEG umur 12 th, PR, Catur Rahayu
Keluhan Utama : Mual muntah
RPS: Pasien datang dengan keluhan mual muntah sejak 3 hari yang lalu, mual dan muntah
dirasakan dengan sakit perut pada ulu hati, setiap pasien mengonsumsi makanan, pasien
muntah berupa makanan dan cairan. Muntah juga distertai dengan pusing dan lemas.
Demam (-), Diare (-). Pasien mengaku suka makan makanan yang pedas. BAK dan BAB (n)
Pemeriksaan Fisik :
TD : - mmHg
HR : 92x/mnt
RR : 28 x/mnt
T : 37,2 C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (+)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (+)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik
Tatalaksana
 Inj. Omeprazole 1 vial
 Inj. Ondansetron 1 amp
 Rawat Jalan :
 Ondansetron tab 3x1
 Omeprazole tab 3x1
3. DHF DOI IV
Nama : An. JAS 15 th, Pandan Lagan
Keluhan Utama : Demam
RPS: Pasien datang dengan keluhan demam sudah 4 hari, demam dirasakan tinggi dan tidak
turun dengan obat penurun panas. Demam disertai menggigil di malam hari. pasien
mengeluhkan pegal sendi, mual dan muntah (+) muncul ruam bintik merah pada seluruh
tubuh. Pasien juga mengeluhkan adanya pusing yang bersifat hilang timbul. pada saat ini
pasien mengatakan bahwa dirinya semakin merasa lemas, namun demamnya sudah
menurun namun ruam bitnik kemerahan belum hilang. Nyeri otot (+) Perdarahan gusi (+),
memar (-), mimisan (-). Pasien tidak memiliki riawayat pergi ke daerah endemik.
RPO : obat penurun panas
RPK : Ibu pasien pernah mengalami penyakit yang sama

Pemeriksaan Fisik :
TD : 120/80 mmhg
HR : 98x/mnt
RR : 22 x/mnt
T : 39,2 C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (+)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (-)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik, pteki (+)
Tes Rumple Leed :+
lab
Tatalaksana
 IVFD drip Neurobion 1 amp 500 ml cairan extra + DS ½ NS 2000/24 jam
 Inj. Ondansetron 3x4mg
 Inj. Ranitidin 2x50 mg
 Inf. PCT 3X1 gr
 Inj. Omeprazole 2x1 vial
 PO Psidii 2x1
 Vit. B 2x1

1. Vulnus Excoriatum a/r manus dextra


Nama : Tn. ATS umur 33 th, LK, Rantau Indah
Keluhan Utama : Luka gores
RPS: Pasien datang dengan keluhan luka terbuka di jempol kiri pasien. Luka terbuka terjadi
pada saat pasien ingin mencangkul namun mengenai ujung jempol kiri dengan
menggunakan cangkul sejak 1 jam SMRS. Luka disertai nyeri yang sangat hebat, perdarahan
aktif (+), demam (-), riwayat vaksin tetanus (-), Kejang(-)

Pemeriksaan Fisik :
TD : 130/90 mmHg
HR : 88 x/mnt
RR : 22 x/mnt
T : 36,2 C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (+)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (+)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik

Status Lokalis : Terdapat luka pada regio manus dextra, luka bersih, tepi luka rata
dan teratur, pinggir luka tajam, perdarahan aktif (+)
Tatalaksana
 ATS 1 amp
 Wound Care
 Heating laserasi luar sebanyak 5 jaitan dan dalam 7 jaitan
 Rawat Jalan
 Cefixime 2 x 100 mg
 Ketorolac 3 x 30 mg

1. Tension Type Headache


Nama : NY. N umur 75 th, PR, Pandan Jaya
Keluhan Utama : nyeri kepala
RPS: Pasien datang dengan keluhan nyeri kepala yang dirasakan seperti rasa terikat didaerah
dahi dan tengkuk. Nyeri awalnya dirasakan di kepala bagian belakang dan menyebar ke
kepala bagian depan. Durasi nyeri dirasakan tidak tentu dengan frekuensi 3-4 kali seminggu.
Nyeri yang muncul bersifat ringan kemudian bertambah hebat. Nyeri tidak hilang dengan
pasien beristirahat. Nyeri kepala berkurang ketika penderita mengonsumsi obat penghilang
nyeri. Nyeri kepala dirasakan tidak berdenyut. Nyeri kepala tidak disertai mual dan muntah,
tidak disertai pandangan mata kabur, mata silau, atau pandangan ganda, dan tidak disertai
keluhan telinga berdenging.

Pemeriksaan Fisik :
TD : 130/90 mmHg
HR : 98x/mnt
RR : 32 x/mnt
T : 37,2 C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok, Nyeri (+)
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (n)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (+)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik
Tatalaksana
 Ibuprofen 2x400mg
 Betahistine 3x6 mg
 Vit B Comp 2x1 tab
1. Bronkopneumonia
Nama : NY. N umur 55 th, PR, Parit Culum 2
Keluhan Utama : sesak nafas
RPS: Pasien datang dengan keluhan sesak nafas sejak 1 minggu SMRS, sesak nafas dirasakan
memberat sejak 1 hari ini, sesak disertai dengan batuk, batuk dirasakan berdahak, dahak
berwarna bening, darah (-), Demam (+), pasien juga mengeluhkan mencret sudah 4x namun
tidak disertai penurunan bb, Mual Muntah (-), Asma (-) Merokok (-), Masak menggunakan
Tungku(-)
RPD: Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak 10 tahun yang lalu tidak rutin minum obat

Pemeriksaan Fisik :
TD : 140/90 mmHg
HR : 98x/mnt
RR : 32 x/mnt
T : 37,2 C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (+/-), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (+)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (+)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik
Foto thorax : Terdapat gambaran infiltrat pada paru sinistra
Tatalaksana
 IVFD RL 15 tpm
 Nebu Lasal + Pulmicort/ 8 jam
 Monarin 2x1
 Inj.Ceftriaxone /12 jam
 Inj Dexametasone/ 12 jam
 Inj. Omeprazole/ 12 jam
 Nebu Lasal + Pulmicort/ 8 jam
 Monarin 2x1
1. Vertigo
Nama : NY. SM umur 29 th, PR, Parit Culum II
Keluhan Utama : pusing berputar
RPS: Pasien datang dengan keluhan pusing berputar sejak 3 hari SMRS, pusing tiidak
dipengaruhi oleh aktifitas, pusing berputar dirasakan saat pasien menggoyangkan
kepalanya. Demam (-),Mual Muntah (-), Mabuk kendaraan (-),nyeri kepala (-), Riwayat
hipertensi tidak ada
Pemeriksaan Fisik :
TD : 120/90 mmHg
HR : 88x/mnt
RR : 24 x/mnt
T : 37,2 C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-) pupil isokor, nystagmus
(+)
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (+)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (+)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik
Tatalaksana
 Inj. Omeprazole/ 12 jam
 Betahistin 3 x1 tab
 Mecobalamin 2x1 tab
 Dexketoprofen 2x1 tab

1. Close Fracture os metatarsal sinistra digiti III,IV,V + fraktur tertutup os phalangeal digiti IV
+ V. Laceratum a/r plantar pedis sinistra
Nama : NY. NA umur 15 th, PR, Pandan Jaya
Keluhan Utama : Post KLL
RPS: Pasien datang dibawa polisi dengan post kll sejak 15 menit SMRS. Pasien mengalami
KLL sesama sepeda motor karena melawan arah. Pasien mengaku kendaraan dibawa oleh
pasien dengan kecepatan tinggi. Posisi saat pasien terjatuh dengan menggunakan kaki
terbentur langsung dengan aspal. Saat ini pasien mengeluhkan nyeri di bagian kepala, jari
dan tangan kiri dan telapak kaki kanan. Sesak nafas (-) Demam (+),Mual Muntah.

Pemeriksaan Fisik :
TD : 120/90 mmHg
HR : 88x/mnt
RR : 22 x/mnt
T : 37,2 C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (+/-), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (+)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (+)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik
Status lokalisata : terdapat sweliing dan edema pada telapak kaki pasien, ROM
terbatas, Nyeri bila digerakkan, Terdapat luka gores terbuka dengan ukuran 5 cmx1 cm, luka
bersih, tepi rata, perdarahan aktif (+)
Foto Pedis : Close Fracture os metatarsal sinistra digiti III,IV,V + fraktur tertutup
os phalangeal digiti IV
Tatalaksana
 O2 2-4 lpm
 WT
 Inj. Ketorolac 1 amp
 IVFD RL 20 gtt/i
 ATS 1 amp
 Ceftriaxone 2x1 gr
 Rujuk ke dokter bedah tulang di Jambi

1. Sindrom Dispepsia
Nama : Tn. MI umur 29 th, LK, Sabak Ilir
Keluhan Utama : Mual muntah
RPS: Pasien datang dengan keluhan mual muntah sejak 3 hari yang lalu, mual dan muntah
dirasakan dengan sakit perut pada ulu hati, setiap pasien mengonsumsi makanan, pasien
muntah berupa makanan dan cairan. Muntah juga distertai dengan pusing dan lemas.
Demam (-), Diare (-). Pasien mengaku suka makan makanan yang pedas. BAK dan BAB (n)
Pemeriksaan Fisik :
TD : 120/80 mmHg
HR : 92x/mnt
RR : 28 x/mnt
T : 37,2 C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (+)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (+)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik
Tatalaksana
 Inj. Omeprazole 1 vial
 Inj. Ondansetron 1 amp
 Rawat Jalan :
 Ondansetron tab 3x1
 Omeprazole tab 3x1
1. CKR GCS 15 + V. Laceratum ar frontal sinistra + V. Laceratum ar antebrachia dorsal sinistra
Nama : An. NA umur 3 th, LK, Rano
Keluhan Utama : Post KLL
RPS: Pasien datang dibawa oleh kedua orangtuanya setelah kecelakaan lalu lintas 30 menit
SMRS. Luka didapatkan pada bagian wajah pasien dengan perdarahan aktif. Posisi pasien
saat jatuh wajah mengenai aspal, Demam (-),Mual Muntah (-), pingsan (-), keluar darah dari
hidung dan telinga tidak ada.

Pemeriksaan Fisik :
TD : - mmHg
HR : 128x/mnt
RR : 34 x/mnt
T : 37,2 C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, terdapat luka gores terbuka dengan ukuran 3x0,5cm
dengan tepi luka bersih, perdarahan aktif (+)
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (+/-), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (+)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (-)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik
Tatalaksana
 IVFD RL 20 tpm
 Head Up 30’
 O2 2-4 Lpm
 Inj. Asam Tranexamat
 Inj. Ketorolac 3x30 mg
 Inj. Ceftriaxone 3x1 gr
 ATS 1 amp
 Betahistin Tab 3x6 mg

1. Status Epileptikus
Nama : NY. CR umur 10 th, PR, Catur Rahayu
Keluhan Utama : kejang
RPS: Pasien datang ke IGD RSNH dengan keluhan pasien kejang saat sedang perjalanan
dibawa ke rs. pasien mengalami kejang kedua di IGD dan berlangsung ±8 menit. Diantara
kejang pasien sadar. Sebelum kejang berlangsung, pasien seperti ketakutan dan rewel dan
selama kejang pasien mengeluarkan air liur dan dalam kondisi tidak sadar. Kejang dimulai
dari tangan lalu kelonjotan ke seluruh tubuh. Keluhan lain seperti batuk dan pilek (-),
Demam (-) pasien mengalami muntah-muntah sudah 2 hari dan frekuensi muntah nya yaitu
2-3 kali per hari. BAB dan BAK normal. Makan dan minum juga baik. Pasien sudah minum
obat levipiracetam dan fenitoin namun kejang tidak berhenti.
RPO: sudah minum obat levipiracetam dan fenitoin

Pemeriksaan Fisik :
TD : - mmHg
HR : 98x/mnt
RR : 32 x/mnt
T : 37,2 C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (+/-), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (+)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (-)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik
Tatalaksana
 IVFD D5 ½ NS 1800 CC/ 24 Jam
 IVFD D5 ½ NS + Drip Neurobion 1 amp (extra)
 Inj. Fenitoin 2x150 mg
 Inj. Fenobarbital 2x150 mg
 Levapiracetam tab 2 x500 mg
 Inf. PCT 400 bila suhu diatas 38’ C
1. KDK dd Meningoensefalitis
Nama : An. F umur 12 th, PR, Sabak Ilir
Keluhan Utama : Kejang
RPS : Pasien datang ke IGD RSNH dengan keluhan pasien kejang ± 8 jam SMRS. Pasien
mengalami kejang kelima di IGD dan berlangsung ± 15 menit. Diantara kejang pasien sadar.
Kejang berlangsung saat pasien demam, kejang dimulai kelonjotan dari tangan hingga ke
bagian kaki. Keluhan lain seperti batuk dan pilek (-), sebelum demam pasien mengalami
muntah-muntah sudah 2 hari dan frekuensi muntah nya yaitu 2-3 kali per hari. BAB dan BAK
normal. Makan dan minum juga baik. Pasien juga memiliki keterlambatan perkembangan
sehingga pasien tidak bisa bicara seperti anak lain seumurnya.
RPD: Pasien memiliki riwayat kejang berulang

Pemeriksaan Fisik :
TD : - mmHg
HR : 128x/mnt
RR : 42 x/mnt
T : 37,2 C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (+/-), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (n)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (-)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik
Status Neurologis :
 Kaku Kuduk : positif
 Brudzinky 1 : positif
 Brudzinky 2 : positif

Tatalaksana
 IVFD RL 15 tpm
 Nebu Lasal + Pulmicort/ 8 jam
1. KDK dd Meningoensefalitis
Nama : An. F umur 12 th, PR, Sabak Ilir
Keluhan Utama : Kejang
RPS : Pasien datang ke IGD RSNH dengan keluhan pasien kejang ± 8 jam SMRS. Pasien
mengalami kejang kelima di IGD dan berlangsung ± 15 menit. Diantara kejang pasien sadar.
Kejang berlangsung saat pasien demam, kejang dimulai kelonjotan dari tangan hingga ke
bagian kaki. Keluhan lain seperti batuk dan pilek (-), sebelum demam pasien mengalami
muntah-muntah sudah 2 hari dan frekuensi muntah nya yaitu 2-3 kali per hari. BAB dan BAK
normal. Makan dan minum juga baik. Pasien juga memiliki keterlambatan perkembangan
sehingga pasien tidak bisa bicara seperti anak lain seumurnya.
RPD: Pasien memiliki riwayat kejang berulang

Pemeriksaan Fisik :
TD : - mmHg
HR : 128x/mnt
RR : 42 x/mnt
T : 37,2 C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (+/-), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (n)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (-)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik
Status Neurologis :
 Kaku Kuduk : positif
 Brudzinky 1 : positif
 Brudzinky 2 : positif

Tatalaksana
 IVFD RL 15 tpm
 Nebu Lasal + Pulmicort/ 8 jam
1. Obs. Febris ec infeksi saluran kemih
Nama : An. FQ umur 3 th, PR, Lambur
Keluhan Utama : Demam
RPS: Pasien datang dengan keluhan demam, dirasakan sejak 1 minggu SMRS. Demam naik
turun (+) Demam dirasakan disertai batuk(+), Pilek(+), Sesak (-), Mual (-), Muntah (-) pasien
masih dapat makan minum. Nyeri saat BAK (+), Darah (-)
RPD: Pasien memiliki riwayat dirawat di RSNH dengan ISK

Pemeriksaan Fisik :
TD : - mmHg
HR : 112 x//mnt
RR : 24 x/mnt
T : 39,1C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (+)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium(-)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik
Leukosit : 15.000
Urinalisa : Leukosit (5 lp)
BB : 12 KG
Tatalaksana
- IVFD D5 ¼ NS 1100 cc/ 24 jam
- Inj. Cefotaxim 2x450 mg
- Inj. Ranitidin 2x20 mg
- Inf. PCT 3 X500
- Lacto B 2X1 Sach

1. Sindrom Dispepsia
Nama : An. MI umur 28 th, Lk, Sabak Ilir
Keluhan Utama : Mual muntah
RPS: Pasien datang dengan keluhan mual muntah sejak 3 hari yang lalu, mual dan muntah
dirasakan dengan sakit perut pada ulu hati, setiap pasien mengonsumsi makanan, pasien
muntah berupa makanan dan cairan. Muntah juga disertai dengan pusing dan lemas.
Demam (-), Diare (-). Pasien mengaku suka makan jajanan disekolah yang pedas dan sering
telat makan.

Pemeriksaan Fisik :
TD : 120/80 mmHg
HR : 92x/mnt
RR : 28 x/mnt
T : 37,2 C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (+)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (+)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik
Tatalaksana
 Ondansetron tab 2x1
 Omeprazole tab 2x1
 Sucralfat syr 4x2 cth

1. Tension Type Headache


Nama : Tn. S umur 38 th, lk, Rantau Karya
Keluhan Utama : nyeri kepala
RPS: Pasien datang dengan keluhan nyeri kepala yang dirasakan seperti rasa terikat didaerah
dahi dan tengkuk. Nyeri awalnya dirasakan di kepala bagian belakang dan menyebar ke
kepala bagian depan. Durasi nyeri dirasakan tidak tentu dengan frekuensi 3-4 kali seminggu.
Nyeri yang muncul bersifat ringan kemudian bertambah hebat. Nyeri tidak hilang dengan
pasien beristirahat. Nyeri kepala berkurang ketika penderita mengonsumsi obat penghilang
nyeri. Nyeri kepala dirasakan tidak berdenyut. Nyeri kepala tidak disertai mual dan muntah,
tidak disertai pandangan mata kabur, mata silau, atau pandangan ganda, dan tidak disertai
keluhan telinga berdenging.

Pemeriksaan Fisik :
TD : 140/90 mmHg
HR : 98x/mnt
RR : 32 x/mnt
T : 37,2 C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok, Nyeri (+)
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (n)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (+)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik
Tatalaksana
 Inj. Ranitidin 1 amp
 Inj. Ondansetron 1 amp
 PCT Forte 3x1 tab
 Betahistine 3x6 mg
 Omeprazole 2 x20 mg
 Vit B Comp 2x1 tab

3. DHF Grade II DOI III


Nama : Tn. M 58 th, Talang Babat
Keluhan Utama : Demam
RPS: Pasien datang dengan keluhan demam sudah 3 hari, demam dirasakan tinggi dan tidak
turun dengan obat penurun panas. Demam disertai menggigil di malam hari. pasien
mengeluhkan pegal sendi, mual dan muntah (+) muncul ruam bintik merah pada seluruh
tubuh. Pasien juga mengeluhkan adanya pusing yang bersifat hilang timbul. pada saat ini
pasien mengatakan bahwa dirinya semakin merasa lemas, namun demamnya sudah
menurun namun ruam bitnik kemerahan belum hilang. Nyeri otot (+) Perdarahan gusi (-),
memar (-), mimisan (-).Mencret (3x) Pasien tidak memiliki riawayat pergi ke daerah
endemik.
RPO : obat penurun panas
RPK : Ibu pasien pernah mengalami penyakit yang sama
RPD : Riw. HTN (+)

Pemeriksaan Fisik :
TD : 130/80 mmhg
HR : 98x/mnt
RR : 22 x/mnt
T : 39,2 C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (+)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (-)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik, pteki (+)
Tes Rumple Leed :+
Lab
- Hb : 14.9
- HT : 44
- Trombosit : 90.000
Tatalaksana
 IVFD RL Cor 3 kolf lanjut 20 tpm
 Inj. Omeprazole 2x1 vial
 Inj. Ondansetron 3x4mg
 Inf. PCT 3X1 gr
 PO Psidii 3x1
 Antasida 4x2 cth

Kejang Demam Sederhana


Nama : An. AB umur 3 th, Rantau Indah
Keluhan Utama : kejang
RPS: Pasien datang ke IGD RSNH dengan keluhan pasien kejang dibawa ke rs sejak 1 jam
SMRS. pasien mengalami kejang kedua di IGD dan berlangsung ±2 menit. Diantara kejang
pasien sadar. Kejang disertai dengan demam sejak pagi hari. Keluhan lain seperti batuk dan
pilek (-), sebelum demam pasien mengalami muntah-muntah sudah 2 hari dan frekuensi
muntah nya yaitu 2-3 kali per hari. BAB dan BAK normal. Makan dan minum juga baik.
RPD: Pasien tidak memiliki riwayat kejang demam sejak saat kecil

Pemeriksaan Fisik :
TD : - mmHg
HR : 110 x/mnt
RR : 30 x/mnt
T : 40,2 C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (+)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (-)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik, turgor baik
BB : 12 kg
Tatalaksana
 Inf. PCT 3x120mg pulv 3x1
 Asetilstein 500 mg tab, CTM 1 gr pulv 3x1
 Diazepam 4 mg 3x1

GERD + Sindrom Geriatri + Hipertensi Grade II


Nama : Ny. R umur 76 th, pr, Pandan Makmur
Keluhan Utama : Perut terasa panas
RPS: Pasien datang dengan keluhan perut terasa panas sejak 10 hari SMRS, Pasien juga
mengeluhkan nyeri pada dada yang terasa panas, nyeri tidak menjalar dan terasa seperti
panas. Pasien juga mengeluhkan Mual (+), Muntah (+) sudah 6x, muntah berisi makanan,
muntah tidak disertai darah. Demam (+) sejak tadi malam, demam naik turun dan tidak
hilang dengan obat penurun panas. Mencret (-) penurunan bb (+). Pasien mengaku tidak
selera makan dan suka mengonsumsi makanan pedas. BAK BAB (n). Pasien juga mengaku
sulit tidur.
RPO :
Pemeriksaan Fisik :
TD : 150/90 mmHg
HR : 118x/mnt
RR : 22 x/mnt
T : 37,2 C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir kering dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (meningkat)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (+)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik, Turgor kulit kembali cepat
HB/Leukosit/Trombosit: 13 g/dl/15.000/280.000
Tatalaksana
 IVFD RL 30 tpm
 Inj. Ondansetron 2x1 jam
 Inj. Omeprazole 2x1 vial
 Inj. Cefotaxime 2x1 gr
 PO Amlodipin 1x5 mg
 PO PCT 3X500 mg K/P
 PO B complex 3x1
 PO Sucralfat 3x2 cth
Kejang Demam komplek + Susp. Pneumonia + Anemia Ringan ec Def. Besi
Nama : An. RA umur 8 bln, Parit Culum 1
Keluhan Utama : kejang
RPS: Pasien datang ke IGD RSNH dengan keluhan pasien kejang. Kejang dirasakan 30 menit
dan langsung dibawa ke rs. pasien mengalami kejang kedua di IGD dan berlangsung ±7
menit. Diantara kejang pasien sadar. Sebelum kejang berlangsung, pasien seperti ketakutan
dan rewel dan selama kejang pasien mengeluarkan air liur dan dalam kondisi tidak sadar.
Keluhan lain seperti batuk dirasakan sudah seminngu yang lalu dan pilek (+), sebelum
demam pasien mengalami muntah-muntah sudah 2 hari dan frekuensi muntah nya yaitu 2-3
kali per hari. BAB dan BAK normal. Makan dan minum juga baik.
RPD: Pasien memiliki riwayat kejang demam sejak kecil

Pemeriksaan Fisik :
TD : - mmHg
HR : 110 x/mnt
RR : 36 x/mnt
T : 40,2 C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (+), mukosa bibir kering dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1 > BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (+)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (-)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik, turgor baik
BB : 8 kg
Tatalaksana
 IVFD D 1/4 NS 800/24 jam
 Dumin Supp 75 mg
 Inf. PCT 3x80mg
 Inj. Ceftriaxone 1x400 mg
 Inj. Diazepam 1 mg IV Jika Kejang
 Inj Dexametasone 2x ½ (Jika demam tidak turun dengan PCT)
 Fenitoin tab 3x25
 Asam Valproat 2x20 tpm

1. STEMI Inferior + HT Stage II + Sindrom Dispepsia


Nama : Tn. EI 74 th, LK, Parit Culum 1
Keluhan Utama : Nyeri dada
RPS: Pasien datang dengan keluhan nyeri dada yang dirasakan sejak 2 jam yang lalu, nyeri
dirasakan menjalar kebelakang, nyeri dirasakan terhimpit, pasien juga mengeluhkan sesak
nafas dan nyeri di ulu hati sejak 1 minggu yang lalu, nyeri di ulu hati terasa seperti menyesak
ke bagian dada kanan dan kiri. Nyeri di dada ketika menarik nafas dan kadang kadang
merasa cepat lelah ketika jalan sedikit jauh ada sejak 1 bulan terakhir. Mual (+) kadang
kadang setelah makan. Terbangun tengan malam karena sesak (-), tidur dengan
menggunakan 2 bantal (-) Muntah(-) tidak ada, makan dan minum susu sedikit, BAB normal,
Batuk (+) sejak 1 minggu yang lalu, batuk berdahak.
Pemeriksaan Fisik :
TD : 160/119 mmHg
HR : 112 x//mnt
RR : 42 x/mnt
T : 37,1C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (+/+), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung membesar
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (+)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium(+)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik
Foto Rontgen : ditemukan adanya cardiomegali dan gambaran coracan
bronkovaskular meningkat pada kedua lapang paru
Lab : Leukosit 23.000
EKG : Irama Ireguler dengan laju 110x, ditemukan stemi di Lead II,III, Avf
Tatalaksana
O2 2-4 l
IVFD RL 15 tpm
Inj Omeprazole Vial
Loading Aspilet 3 tab
Loading CPG 75 mg 3 tab
ISDN 5 mg
Inj. Furosemide 2 amp 2x1
Inj. Dexa 3x1 amp
Inj. Ceftriaxone 2x1amp
Inj. Ketorolac 3x1 amp
Antasid 3x2 tab
Bisoprolol 2x5 mg

1. Sindrom Dispepsia
Nama : Ny. EM umur 28 th, PR, P. Sejahtera
Keluhan Utama : Mual muntah
RPS: Pasien datang dengan keluhan mual muntah sejak 3 hari yang lalu, mual dan muntah
dirasakan dengan sakit perut pada ulu hati, setiap pasien mengonsumsi makanan, pasien
muntah berupa makanan dan cairan. Muntah juga distertai dengan pusing dan lemas.
Demam (-), Diare (-). Pasien mengaku suka makan jajanan disekolah yang pedas dan sering
telat makan. BAB dan BAK (n)

Pemeriksaan Fisik :
TD : 130/90 mmHg
HR : 92x/mnt
RR : 28 x/mnt
T : 37,2 C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (+)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (+)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik
Tatalaksana
 Inj. Omeprazole 1 vial
 Inj. Ondansetron 1 amp
 Inj. Ketorolac 1 amp
 Ondansetron tab 3x1
 Omeprazole tab 3x1
1. Hepatitis Akut Viral dd Non Viral
Nama : Ny. K. umur 26 th, PR, Parit Culum 1
Keluhan Utama : Nyeri perut
RPS: Pasien datang dengan keluhan nyeri perut sebelah kanan yang sudah dirasakan 1
minggu SMRS, Nyeri perut tidak menjalar, nyeri perut dirasakan seperti ditusuk tusuk.
Pasien juga mengeluhkan demam sejak 1 minggu, demam naik turun dan demam turun
dengan obat penurun panas, Demam juga disertai mual dan muntah yang dirasakan lebih
dari 3x, muntah berisi makanan, keluhan mual muntah dirasakan bersamaan dengan
munculnya mata kuning sejak 3 hari smrs. Batuk (-), mencret (-) penurunan bb (-), BAK
bewarna kuning pekat seperti teh, BAB (n). Pasien mengaku tetangganya memiliki keluhan
yang sama dengan pasien. Riw. Jajan sembarangan (-), Riw. Minum air tidak dimasak (+)
RPO: Obat penurun panas

Pemeriksaan Fisik :
TD : 130/90 mmHg
HR : 98x/mnt
RR : 22 x/mnt
T : 38,9 C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (+/+), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (+/-), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (+)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (+), Nyeri tekan regio
hipokondrium dextra (+)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik
Leukosit : 4.000
SGOT/SGPT : 642/648
Tatalaksana
 PO Omeprazole/ 12 jam
 PO Ondansetron/ 12 jam
 PO PCT k/p
 PO Hepatin 2x1 tab
 PO Curcuma 3x1 tab

1. Hipertensi Emergency+ susp CHF dd/ Cor pulmonary kronis + syndrome dyspepsia +
Edema paru dd CAP
Nama : NY. N umur 59 th, PR, Sabak Ilir
Keluhan Utama : sesak nafas
RPS: Pasien datang dengan keluhan sesak nafas sejak 1 minggu SMRS, sesak nafas dirasakan
memberat sejak 6 jam smrs, sesak disertai dengan batuk, sesak nafas dirasakan hanya pada
malam hari dan pasien mengaku lebih nyaman tidur dengan menggunakan 2 bantal, Demam
(+), penurunan bb (+) 5 kg dalam waktu sebulan, Mual Muntah (+) muntah keluar makanan
sudah 3x, pasien mengaku tida mau makan sudah 2 hari, Asma (-) Merokok (+), Masak
menggunakan Tungku(+). Pasien juga mengelukan kaki bengkak yang dirasakan sejak 1
minggu smrs, BAK (n), BAB terakhir 3 hari yang lalu.
RPD: Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak 20 tahun yang lalu tidak rutin minum obat

Pemeriksaan Fisik :
TD : 220/160 mmHg
HR : 148x/mnt
RR : 42 x/mnt
T : 37,2 C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (-/+), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung membesar
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (+), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (n)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (+)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik, Edema pretibial (+) kedua tungkai
EKG : Irama Sinus dengan LVH, RVH, Takikardi
Ro Thorax : Corakan bronkovaskular meningkat pada seluruh lapangan paru,
kardiomegali CRT = 65%
Tatalaksana
 IVFD RL 10 tpm
 O2 2-4 lpm
 Inj. Ceftriaxone /12 jam
 Inj Dexametasone/ 12 jam
 Inj. Omeprazole/ 12 jam
 Inj. Furosemide/12 jam
 Drip Nicardipin syring pump mulai 1 mcg-10mcg/kgbb/menit
 Nebu Lasal + Pulmicort/ 6 jam
 Monarin 1x1
 Candesartan 1x16 mg
 Retaphyl 3x ½ tab

3. Dengue Fever + Faringitis Akut + Sindrom dispepsia


Nama : Tn.M 46 th, Rantau Indah
Keluhan Utama : lemas
RPS: Pasien datang dengan keluhan lemas sejak 2 hari SMRS. Dirasakan lemas setiap saat
dan disertai mual dan perut tidak enak. Pasien juga mengeluhkan adanya demam sudah 1
hari bersamaan disertai muncul ruam bitnik merah pada seluruh tubuh. Pasien juga
mengeluhkan adanya pusing yang bersifat hilang timbul. Pasien juga mengeluhkan nyeri
menelan sejak 4 hari yang lalu. Pasien mengeluhkan bahwa nafsu makannya berkurang
karena perutnya terasa mual, pada saat ini pasien mengatakan bahwa dirinya semakin
merasa lemas, namun demamnya sudah menurun namun ruam bitnik kemerahan belum
hilang. Perdarahan gusi (-), memar (-), mimisan (-). Pasien tidak memiliki riawayat pergi ke
daerah endemik.
RPO: obat penurun panas

Pemeriksaan Fisik :
TD : 120/80 mmhg
HR : 98x/mnt
RR : 22 x/mnt
T : 39,2 C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis, faring
hiperemis (+)
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (+)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (+)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik, pteki (-)
Tes Rumple Leed :-
Leukosit : 5.000
Tatalaksana
 IVFD Asering Cor 2 kolf
 Inj. Omz / 12 jam
 Inj PCT 3X 1 g IV
 Inj. Dexa 1 amp/8 jam
 PO Antasida 4x2 cth
 PO Psidil Syr 3 x500 ml

Hepatitis Akut Non Viral dd Viral


Nama : Ny. RA umur 23 th, PR, Parit Culum 1
Keluhan Utama : Nyeri perut
RPS: Pasien datang dengan keluhan nyeri perut sebelah kanan yang sudah dirasakan 1
minggu SMRS, Nyeri perut tidak menjalar, nyeri perut dirasakan seperti ditusuk tusuk.
Pasien juga mengeluhkan demam sejak 1 minggu, demam naik turun dan demam turun
dengan obat penurun panas, Demam juga disertai mual dan muntah yang dirasakan lebih
dari 5x, muntah berisi makanan, keluhan mual muntah dirasakan bersamaan dengan
munculnya mata kuning sejak 3 hari smrs. Batuk (-), mencret (-) penurunan bb (-), BAB
bewarna kuning pekat seperti teh, BAB (n). Pasien mengaku tetangganya memiliki keluhan
yang sama dengan pasien. Riw. Jajan sembarangan (+), Riw. Minum air tidak dimasak (-)
RPO: Obat penurun panas

Pemeriksaan Fisik :
TD : 130/90 mmHg
HR : 98x/mnt
RR : 22 x/mnt
T : 38,9 C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (+/+), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (+/-), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (+)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (+), Nyeri tekan regio
hipokondrium dextra (+)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik
Leukosit : 11.000
SGOT/SGPT : 722/693
Tatalaksana
 IVFD Asering 20 tpm
 Inj. Ceftriaxone 2x1 gr
 Inj. Omeprazole/ 12 jam
 Inj. Ondansetron/ 12 jam
 Infus PCT k/p
 PO Hepatin 2x1 tab
 PO Curcuma 3x1

Akut Abdomen + kolelitiasis + Sindrom Dispepsia


Nama : Ny. TR umur 27 th, PR, Pandan
Keluhan Utama : Nyeri perut
RPS: Pasien datang dengan keluhan nyeri perut sebelah kanan yang sudah dirasakan 1
minggu SMRS, Nyeri perut tidak menjalar, nyeri perut dirasakan seperti ditusuk tusuk.
Pasien juga mengeluhkan demam sejak 1 minggu, demam naik turun dan demam turun
dengan obat penurun panas, Demam juga disertai mual dan muntah yang dirasakan lebih
dari 5x, muntah berisi makanan, keluhan mual muntah (+) Batuk (-), mencret (-) penurunan
bb (-), BAB bewarna kuning pekat seperti teh, BAB (n). Pasien mengaku tetangganya
memiliki keluhan yang sama dengan pasien. Riw. Jajan sembarangan (-), Riw. Minum air
tidak dimasak (-),
RPO: Obat penurun panas

Pemeriksaan Fisik :
TD : 130/90 mmHg
HR : 98x/mnt
RR : 22 x/mnt
T : 39,9 C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (+/-), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (+)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (+), Nyeri tekan regio
hipokondrium dextra (+),
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik
Leukosit : 11.000
Tatalaksana
 Saran USG
 IVFD RL 20 tpm
 Inj. Ciprofloxacin
 Inj. Omeprazole/ 12 jam
 Inj. Ondansetron/ 12 jam
 Inj. Ketorolac 3x30
 Pronalges supp
 PO Antasid tab 4x2
 PO Spasminal 3x1

1. Obs. Febris ec Infection Bacterial


Nama : An. FAZ umur 7 th, PR, Tl. Babat
Keluhan Utama : Demam
RPS: Pasien datang dengan keluhan demam, dirasakan sejak 2 hari SMRS. Demam dirasakan
tinggi dan turun dengan minum obat, pasien juga mengeluhkan nyeri kepala dan sering
mengigil pasien juga mengeluhkan batuk(+), Pilek(+), Sesak (-), Mual (-), Muntah (-) pasien
masih dapat makan minum.

Pemeriksaan Fisik :
TD : - mmHg
HR : 112 x//mnt
RR : 24 x/mnt
T : 37,1C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (+/-), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (+)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium(-)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Rumple Leed :-
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik
BB : 15 kg
Tatalaksana
IVFD D5 1/2 NS 1500 ml/24 jam
Inj. Ceftriaxone 2x1 gr
Inf. PCT 3X250 mg

Faringitis Akut
Nama : Tn. SMS 23 th, Parit Culum 1
Keluhan Utama : lemas
RPS: Pasien datang dengan keluhan lemas sejak 2 hari SMRS. Dirasakan lemas setiap saat
dan disertai mual dan perut tidak enak. Pasien juga mengeluhkan nyeri menelan sejak 4 hari
yang lalu. Pasien mengeluhkan bahwa nafsu makannya berkurang karena nyeri saat
menelan. pada saat ini pasien mengatakan bahwa dirinya semakin merasa lemas,
Perdarahan gusi (-), memar (-), mimisan (-). Pasien tidak memiliki riawayat pergi ke daerah
endemik.
RPO: obat penurun panas

Pemeriksaan Fisik :
TD : 120/80 mmhg
HR : 98x/mnt
RR : 22 x/mnt
T : 39,2 C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis, faring
hiperemis (+)
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (+)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (+)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik, pteki (-)
Tes Rumple Leed :-
Leukosit : 15.000
Tatalaksana
 IVFD RL + Neurobion
 Inf. Paracetamol 3x1
 PO Cefixime 2x100
 PO PCT 3x1 tab
 Vit. B Comp 3x1

1. Syndrome Dispepsia + DM Tipe II


Nama : Tn. U 59 th, LK, Teluk Dawan
Keluhan Utama : Nyeri Ulu hati
RPS: Pasien datang dengan keluhan nyeri di ulu hati sejak 1 minggu yang lalu, nyeri di ulu
hati terasa seperti menyesak ke bagian dada kanan dan kiri. Nyeri di dada ketika menarik
nafas dan kadang kadang merasa cepat lelah ketika jalan sedikit jauh ada sejak 1 bulan
terakhir. Mual(+) kadang kadang setelah makan. Muntah(-) tidak ada, makan dan minum
susu sedikit, BAB normal. Pasien juga mengeluhkan polifagi (+), polyuria (+), Polidipsi (+)
RPD : Riwayat DM Tipe II sejak 10 tahun yang lalu
Pemeriksaan Fisik :
TD : 140/89 mmHg
HR : 112 x//mnt
RR : 24 x/mnt
T : 37,1C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (+)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium(+)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik
GDS : 240
Tatalaksana
Inj Omeprazole Vial
Inj. Ondansetron amp
Antasid 3x2 tab
Omeprazole 2x20 mg
B Comp 3x1 tab

2. Close Fracture Os. Olecranon


Nama : NY. RAP umur 30 th, PR, Pandan Jaya
Keluhan Utama : Bengkak
RPS: Pasien datang dengan keluhan bengkak 2 hari SMRS setelah jatuh dari motor dengan
posisi siku terjatuh bersentuhan dengan aspal secara langsung, demam (-), mual muntah (-)
Demam (-), pasien mengaku pernah diurut ke tukang urut dan semakin nyeri.
RPD: -

Pemeriksaan Fisik :
TD : 130/90 mmhg
HR : 98 x/mnt
RR : 16 x/mnt
T : 36,1 C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (+)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (-)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik
Status lokalis : Close fractur os Ulecranon, ROM terbatas, edema (+), teraba hangat,
krepitasi (-), Nyeri (+) VAS :6
Tatalaksana
 Cefixime 2x100 mg
 Asam Mefenamat 3x1 tab
 Metilprednisolon 3x4 mg tab

1. Hepatitis Akut Viral dd Non Viral


Nama : Tn. SR umur 42 th, LK, Parit Culum 1
Keluhan Utama : Nyeri perut
RPS: Pasien datang dengan keluhan nyeri perut sebelah kanan yang sudah dirasakan 1
minggu SMRS, Nyeri perut tidak menjalar, nyeri perut dirasakan seperti ditusuk tusuk.
Pasien juga mengeluhkan demam sejak 1 minggu, demam naik turun dan demam turun
dengan obat penurun panas, Demam juga disertai mual dan muntah yang dirasakan lebih
dari 5x, muntah berisi makanan, keluhan mual muntah dirasakan bersamaan dengan
munculnya mata kuning sejak 3 hari smrs. Batuk (-), mencret (-) penurunan bb (-), BAB
bewarna kuning pekat seperti teh, BAB (n). Pasien mengaku tetangganya memiliki keluhan
yang sama dengan pasien. Riw. Jajan sembarangan (-), Riw. Minum air tidak dimasak (+)
RPO: Obat penurun panas

Pemeriksaan Fisik :
TD : 130/90 mmHg
HR : 98x/mnt
RR : 22 x/mnt
T : 38,9 C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (+/+), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (+/-), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (+)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (+), Nyeri tekan regio
hipokondrium dextra (+)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik
Leukosit : 11.000
SGOT/SGPT : 842/848
Tatalaksana
 IVFD Asering 20 tpm
 Inj. Omeprazole/ 12 jam
 Inj. Ondansetron/ 12 jam
 Infus PCT k/p
 PO Hepatin 2x1 tab
 PO Curcuma 3x1

1. Stroke Hemoragic + DMTII


Nama : Tn. U umur 65 th, LK, Lambur 1
Keluhan Utama : lemah anggota gerak kiri sejak 3 hari SMRS,
RPS: lemah anggota gerak kiri sejak 3 hari SMRS, Lemah dirasakan pada saat pasien ke
kamar mandi pada pagi hari ini. Nyeri kepala (+), Mual Muntah (-), Bicara meracau (+), sulit
menelan (+), riwayat jatuh(+), Demam(-), Batuk(-), pilek(-).
RPD: Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak 10 tahun yang lalu tidak rutin minum obat,
Riwayat Stroke (+) minum obat teratur jika ada keluhan bicara pelo dan mulut

Pemeriksaan Fisik :
TD : 220/130 mmHg
HR : 98x/mnt
RR : 28 x/mnt
T : 37,2 C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (+/-), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (+)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (+)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik, kelemahan anggota gerak bawah
Kekuatan otot melemah pada pasien 1/6
Tatalaksana
 O2 NC
 IVFD Nacl 0,9% 20 gtt/i
 Inj. Omeprazole 1 vial
 Inf. Manitol 4x125 cc
 Inj. Ceftriaxone 2x1 gr
 Drip Nicardipine dalam 50 cc Nacl dimulai dari 6 cc/jam dengan target 140/90 mmHg
 Diabetasol 6x200 cc (ngt)

1. Demam Tifoid
Nama : TN. SH umur 29 th, LK, Talang babat
Keluhan Utama : demam
RPS: Pasien datang dengan keluhan demam sejak 1 minggu SMRS, demam dirasakan naik
pada sore hari, demam disertai dengan mual dan muntah yang dirasakaan secara
bersamaan, muntah dirasakan sudah 3x dalam sehari, muntah berisi cairan dan makanan
yang sebelumnya dimakan, muntah tidak disertai darah. Pasien juga mengeluhkan lemas
dan mencret. Mencret sejak 3 hari yang lalu. Konsistensi bab lunak. Pasien mengaku sering
membeli makanan di luar rumah.

Pemeriksaan Fisik :
TD : 140/80 mmHg
HR : 98x/mnt
RR : 22 x/mnt
T : 37,2 C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir kering dan tidak sianosis, Lidah kotor (+)
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (+/-), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (meningkat)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (+)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik
LAB:
 Hb : 12 g/dl
 Leukosit : 19.000
 Trombosit : 230.000
 Tes Widal : 1/320
Tatalaksana
 IVFD RL 20 tpm
 Inj.Ciprofloxacin /12 jam
 Inj Ondansetron/12 jam
 Inj. Omeprazole/ 12 jam
 Inj. PCT 1 g/8 jam
 PO Antasida tab 4x2

PPOK Eksaserbasi Akut


Nama : Tn. H umur 65 th, LK, Teluk Dawan
Keluhan Utama : sesak nafas
RPS: Pasien datang dengan keluhan sesak nafas sejak 1 minggu yang lalu memberat dalam 2
hari SMRS. Pasien juga datang disertai dengan batuk, batuk tidak berdahak , penurunan bb
(-), keringat malam (-). Riw. sesak sejak lahir tidak ada. Pasien mengaju menggunakan kayu
untuk memasak Merokok (-). pasien sudah di nebul di rumah oleh anaknya dan tidak
mereda dengan nebu. Mual Muntah (+) sudah 2x, muntahan berisi makanan dan air.
RPO: Salbutamol 4 mg 3x1
RPD: Riw. PPOK 1 tahun yang lalu dan rutin minum obat
Pemeriksaan Fisik :
TD : 150/90 mmHg
HR : 108 x/mnt
RR : 32 x/mnt
T : 37,2 C
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan barrel chest (+)
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (+/+), Wheezing (+/+)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1 > BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (+)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (-)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik
Leukosit : 16.000
Rontgen : Terdapat infiltrate pada kedua lapangan paru
Tatalaksana
- Rl + aminofilin 2 amp ==>10 tpm
- Inj furosemid 2 amp extra selanjutnya 2x1
- Inj dexa 3x1 amp
- Monarin 2x10 mg
- Nebul lasal pulmicort/8jam
- Salbutamol 3x2 mg
- Inj cefotaxim 3x1 gr
- Sucralfate sir 3xcth 1
- Parasetamol tab kp

Asma Bronkial episode ringan sedang


Nama : An. AK umur 5 th, LK, Koto Kandis
Keluhan Utama : Sesak Nafas
RPS: Pasien datang dengan keluhan sesak nafas, sesak nafas dirasakan tadi malam
sesakdipengaruh oleh cuaca dingin (+), sesak 1 tahun sekali kambuh. pasien mengeluhkan
adanya batuk berdahak sudah 2 hari, tapi dahak tidak dapat dikeluarkan, pasien demam
dirasakan 3 hari smrs,demam mereda dengan obat penurun panas, keluhan mual muntah
tidak ada. BAK (n), BAB normal, dikulit tidak ada bintik merah, warna kulit kuning (-), gusi
berdarah (-), mimisan (-), riwayat jajan sembarangan(-)
RPD : Riwayat Asma sejak kecil

Pemeriksaan Fisik :
TD : - mmHg
HR : 128x/mnt
RR : 46 x/mnt
T : 37,1 C
BB : 14 kg
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (+/+), Wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (n)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (-)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik
BB : 14 kg
Tatalaksana
- Nebul Lasal + Nacl 2x Pasien merasa enakan dengan nebu namun pasien masih sesak)
- Nebul Lasal + Pulmicort 1x pasien merasa enakan namun masih sesak
- IVFD D5 1/4 NS 1200 ml/24 jam
- Inj ceftriakson 2x 700 mg
- Inj dexametason 3x 1 amp iv
Puyer batuk:
- Asetilsistein 150 mg
- Ctm 1.5 mg
- Dexametason 0.5 mg
- Salbutamol 1.5 mg
Mf da in pulv dtd no X
S 3 dd pulv I
- Nebulisasi dengan ventolin 2.5 ml + NaCL 0.9% 2.5 ml per 4 jam
- Inj Paracetamol 3x 150 mg iv

Bronkopneumonia
Nama : An. AA umur 6 th, LK, Parit Culum 1
Keluhan Utama : Sesak Nafas
RPS: Pasien datang dengan keluhan sesak nafas, sesak nafas dirasakan tadi pagi, sesak tidak
dipengaruh oleh cuaca (+), pasien mengeluhkan adanya batuk berdahak sudah 1 minggu,
tapi dahak tidak dapat dikeluarkan, pasien demam dirasakan 2 hari smrs,demam mereda
dengan obat penurun panas, demam, keluhan mual muntah tidak ada. BAK (n), BAB dikulit
tidak ada bintik merah, warna kulit kuning (-), gusi berdarah (-), mimisan (-), riwayat jajan
sembarangan(-)
RPD : Riwayat pernah di asap satu kali oleh dokter di jambi seberang umur 5 tahun

Pemeriksaan Fisik :
TD : - mmHg
HR : 128x/mnt
RR : 46 x/mnt
T : 37,1 C
BB : 14 kg
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (+/+), Wheezing (+/+)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (n)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (-)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik
BB : 20 kg
Tatalaksana
IVFD D5 1/2 NS 1500 ml/24 jam
Inj ceftriakson 2x 1 gram iv
Inj dexametason 3x 1 ampul iv
Inj Paracetamol 3x 250 mg iv
Nebul dengan pulmicort 1 respul 2.5 ml murni 1x.
Nebul dengan NaCL 0.9% 2.5 ml + lasal 2.5 ml /4 jam. Jika tdk sesak lagi di stop ya

Puyer batuk:
Asetilsistein 200 mg
Ctm 2 mg
Dexametason 0.5 mg
Mf da in pulv dtd no X
S 3 dd pulv I

CKR GCS 15
Nama : Nn.Na,14 Tahun PR,Nibung Putih
Keluhan Utama : Datang ke IGD Mual Muntah
RPS: Pasien datang dengan keluhan mual muntah,sejak 3 jam SMRS,Mual muntah karena
kecelakaan lalu lintas,Waktu kejadian pasien sadar,Luka lecet dikuku jari kiri,kejadian terjadi
pukul 05.15 Wib.

Pemeriksaan Fisik :
TD : 130/80 mmHg
HR : 98x/mnt
RR : 22x/mnt
T : 36,1 C
BB : 40 Kg
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (+/+), Wheezing (+/+)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (n)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (-)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik terdapat vulnus laceratum dengan
ukuran 2x3 cm,tepi luka bersih,tepi luka tajam,perdarahan aktif
Tatalaksana
WT
Cefixime 2x1
Ibufropen 3x400 mg
Dexametasone 2x05 mg

Appendicitis
Nama : An. IS umur 18th, LK, Pandan sejahtera
Keluhan Utama : Sakit perut
RPS: Pasien datang dengan keluhan sakit perut yang dialami sejak 2 minggu yang lalu,sakit
perut dirasakan pada ulu hati,sakit perut hilang timbul,nyeri menjalar dari ulu hati menjalar
kebagian kanan bawah,pasien jalan sedikit membukuk,pasien juga merasa demam sejak 1
minggu, mual muntah (+)
Pemeriksaan Fisik :
TD : 110/80 mmHg
HR : 97x/mnt
RR : 22x/mnt
T : 38,1 C
BB : 50kg
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (+/+), Wheezing (+/+)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (n)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (+),Nyeri Regio iliaka dekstra
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik
Tatalaksana
Injek OMZ 1 Vial
Inj Ondansteron 1 amp
Po PCT 3X1
Po Cefixime 2x200 Mg
Po Pronalges Supp

ISK
Nama : Tn.RN umur 41 th, LK, kota baru
Keluhan Utama : Nyeri berkemih
RPS: Pasien datang dengan keluhan nyeri berkemih yag dialami sejak jam 21.00 wib,pasien
juga mengeluh tidak bisa buang air kecil,

Pemeriksaan Fisik :
TD : 122/70-mmHg
HR : 97/mnt
RR : 26x/mnt
T : 37,1 C
BB : 64 kg
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (+/+), Wheezing (+/+)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (n)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (-)nyeri tekan regio supra vubik
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik

Tatalaksana
Pasang kateter
Pronalges supp
Po Asam mefenamat 3x1
Po Furosemide 3x1
Sindrom dispepsia
Nama : Ny.LM umur 24 th, Catur Rahayu
Keluhan Utama : Nyeri Ulu Hati
RPS: Pasien datang dengan keluhan sakit perut dan rasa mual,muntah (+),
Pemeriksaan Fisik :
TD : 110/80 mmHg
HR : 100x/mnt
RR : 22x/mnt
T : 37,1 C
BB :-
Status Generalisata :
Kepala : Normocephali, rambut bersih dan tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
Mulut : Bibir pucat (-), mukosa bibir lembab dan tidak sianosis
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar dan tidak ada pembesaran KGB
Paru :
 Inspeksi : Normochest, gerakan simetris dan tidak ada yang tertinggal
 Palpasi : SF Ki = SF Ka
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (+/+), Wheezing (+/+)
Jantung
 Inspeksi : Normochest
 Palpasi : Batas Jantung normal
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : BJ1>BJ II, BT, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
 Inspeksi : Simetris, kulit ikterik (-)
 Auskultasi : Bising usus (n)
 Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan epigastrium (+)
 Perkusi : Timpani seluruh area abdomen
Ekstremitas : Akral hangat +/+, CRT < 2 detik
Tatalaksana
Inj OMZ 1 Vial
Inj Ondasteron 1 amp
Po Sulfrapat sirup 4x2
Po Antasida 4x2 tablet
Po OMZ 2X 1Tablet

Anda mungkin juga menyukai