LB Deal Klinik Fauziah 2
LB Deal Klinik Fauziah 2
LAPORAN
PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) DI KLINIK
FAUZIAH PULUNG
Tanggal 8 Maret S/D 4 April 2021
Laporan ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Satuan Pendidikan
(USP) dan Uji Sertifikasi Kompetensi (USK)
Disusun oleh :
i
2
LEMBAR PERSETUJUAN
Menyetujui,
Mengetahui,
ii
3
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
DI KLINIK FAUZIAH PULUNG
Dengan kasus bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan sesak napas pada Tn .S
Dinyatakan telah LULUS sebagai syarat mengikuti Ujian Satuan Pendidikan dan Uji
Setifikasi Kompetensi Keperawatan pada hari Kamis 15 April 2021
Menyetujui,
Mengesahkan,
NIK : 2013.10.1002
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karuniya-Nya kepada penulis, sehingga penulisan LAPORAN
PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) DI Klinik Fauziah Pulung dapat
terselesaikan dengan baik.
Laporan ini dapat terselesaikan atas bantuan dan bimbingan dari semua pihak . Untuk
itu penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang ikut membantu dalam
penyelesaian laporan ini , terutama kepada :
1. Bpk Moh.Muntaha S.Pd.I, selaku kepala SMK Kesehatan Bina Karya Medika
Ponorogo
2. Ibu Katini S.ST. selaku pimpinan Klinik Fauziah Pulung
3. Bapak Firdy Afry Liesyanto, S.Kep., Ns, selaku ketua kompetensi keahlian
4. Bapak Marsaid, S.Kep., Ns, selaku pembimbing sekolah
5. Ibu Vicky Rahayu, A.Md.Keb, selaku pembimbing DU/DI
6. Bapak / Ibu Guru SMK Kesehatan Bina Karya Medika Ponorogo
7. Karyawan Klinik Fauziah Pulung
8. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam proses penyusunan laporan ini
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna . Untuk
itu kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan ini sangat penulis
harapkan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada
umumnya.
Tim Penyusun
iii
5
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN………………………………………………………………... ii
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………… iv
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………….
iv
6
17
20
LAMPIRAN ……………………………………………………………………………….. 22
v
7
22
27
31
32
37
vi
8
BAB I
PENDAHULUAN
Klinik Fauziah menempati lokasi di Jalan Raya Pulung Sooko km 0,5 Pulung. Klinik
Fauziah merupakan suatu badan usaha yang khusus bergerak dalam bidang pelayanan
kesehatan. Tidak hanya berperan aktif dalam memberikan dan memelihara kesehatan
masyarakat umum, lokasi klinik yang terletak di lingkungan desa, maka klinik juga peduli
serta berkomitmen untuk dapat berpartisipasi dalam kegiatan kegiatan sosial di lingkungan
masyarakat tersebut.
Klinik Fauziah selalu berupaya untuk memberikan jasa pelayanan kesehatan yang
optimal, profesional dan komprehensif kepada masyarakat umum. Klinik menawarkan jasa
untuk menjamin kesejahteraan secara efisien dan efektif.
1
2
Klinik Fauziah Pulung terdiri dari beberapa ruang, diantaranya sebagai berikut:
9 5
10 8 7 6 4
11 1 2 3
12
15
13 14
C. Motto : Ramah dan profesional sifat kami, kesehatan anda adalah tujuan kami.
D. Tujuan
a. Menjadi klinik yang mampu memberikan pelayanan secara tepat guna, inovatif
dan efisien dengan didukung sumber daya manusia yang profesional.
b. Mengupayakan peningkatan sarana dan prasarana sesuai kebutuhan masyarakat.
E. Ciri Pelayanan
Komprehensif, kontinyu, koordinatif, promotif, preventif, family consideration,
community consideration
4
F. Jenis Pelayanan
a. Pemeriksaan dan pengobatan oleh dokter umum
b. Pertolongan pertama emergensi / kegawat daruratan ( UGD )
c. Rawat Jalan
d. Pemeriksaan Kehamilan
e. Kelas Hamil
f. Keluarga Berencana (KB)
g. USG
h. Persalinan
i. Imunisasi
j. Pemeriksaan Gigi
k. Medical check up dengan dukungan dari laboratorium Klinik Fauziah
l. SPA baby / pijat bayi
G. Fasilitas
a. Peralatan kedokteran sesuai standar klinik Dinas Kesehatan
b. Ruang periksa yang nyaman dan representatif
c. Ruang tunggu pasien yang dilengkapi dengan fasilitas tv
d. Lahan parkir yang luas
e. Lokasi yang mudah diakses dari arah manapun
H. Waktu Pelayanan
a. Poli Umum : Pagi jam 08.00 s/d 12.00 WIB dan sore jam
15.00 S/D 18.00 WIB (Minggu dan Hari Besar
Libur)
b. Poli Gigi : Sore jam 17.00 s/d 20.00 WIB (Minggu dan
Hari Besar Libur) atau sesuai perjanjian
c. Persalinan : Setiap waktu (24 jam)
d. Laboratorium Klinik Fauziah : Senin s/d sabtu jam 08.00-15.00 WIB (Hari
Minggu dan Hari Besar Libur)
5
PULUNG
Ruang UGD adalah salah satu ruang gawat darurat yang menyediakan
penanganan awal tindakan terhadap pasien dalam keadaan darurat. Banyak alat
medis yang terdapat diruang UGD, antara lain :
1.2. Tujuan
1.3. Manfaat
Hasil belajar peserta Praktik Industri akan lebih bermakna, karena setelah
tamat akan betul-betul mempunyai keahlian prefesional sebagai bakal untuk
meningkatkan taraf hidupnya dan sebagai bekal untuk pengembangan dirinya
secara berkelanjutan.
Keahlian profesional yang diperoleh dapat mengangkat harga diri dan rasa
percaya diri tamatan, yang selanjutnya akan mendorong mereka untuk
meningkatkan keahlian profesionalnya pada tingkat yang lebih tinggi.
8
a. Perusahaan dapat mengenal kualitas peserta PKL yang belajar dan bekerja di
industri.
b. Umumnya peserta PKL telah ikut dalam proses produksi secara aktif sebagai
pada pengertian tertentu peserta PKL adalah tenaga kerja yang memberi
keuntuinga.
c. Perusahaan dapat memberi tugas peserta PKL untuk kepentingan perusahaan
sesuai kompetensi dan kemampuan yang dimiliki.
d. Selama proses pendidikan melalui kerja industri, peserta PKL lebih mudah
diatur dalam hal disiplin berupa kepatuhan terhadap peraturan perusahaan.
Karena itu, sikap peserta PKL dapat dibentuk sesuai ciri khas tertentu industri.
e. Memberi kepuasan bagi dunia usaha/ dunia industri karena diakui ikut serta
menentukan hari depan bangsa melalui Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Nama : Tn. S
RT/RW : 01 / 02
Kecamatan : Pulung
Kepala Keluarga : Tn . Y
No. RM : 03xxx
9
10
Kasus:
Data Subjektif :
Data Objektif :
TD : 130/90 mmHg
S : 36,20C
N : 90 × / menit
RR : 30× / menit
Pasien terlihat batuk
Pasien tampak lemah
Pasien tampak sesak terlihat dari pola nafas
14
7. Beri KIE :
Ajarkan pasien untuk tidak banyak
melakukan aktivitas yang berat atau yang
mudah membuat lelah
Anjurkan pasien untuk minum obat secara
teratur
Waktu Implementasi
10.45 Respon:
EVALUASI
WAKTU
S : Pasien mengatakan rasa sesak sudah
berkurang, dahak belum keluar dan batuk
23 Maret 2021
masih ada
11.30
O:
● TTV :
TD : 120/80 mmHg
N : 80X / menit
S : 36°C
RR : 23X / menit
Discharge palining
Pasien dianjurkan
untuk minum obat
secara teratur
Makan secara teratur
Tidak merokok
Tidak melakukan
aktivitas yang
membuat badan lelah,
lemah
Minum air hangat
Istirahat cukup
Tabel 2.3 Implementasi Tindakan Keperawatan
BAB III
TEMUAN
1. Faktor Pendukung
Faktor pendukung yang ada di Ruang UGD, dalam pelaksanaan prakerin antara
lain:
a. Peralatan dan bahan yang mendukung keberhasilan tindakan yang diberikan.
b. Kemauan pasien untuk menjalani anjuran yang diberikan.
c. Kesediaan perawat memberikan yang dibutuhkan pasien.
d. Fasilitas yang memadai
2. Faktor Penghambat
a. Adanya alat pelindungan diri yang berupa handscoon, masker, faceshield, scort
b. Adanya tempat mencuci tangan atau wastafel.
c. Adanya handsanitizer di setiap ruangan
d. Adanya tempat sampah yang terdiri dari 3 jenis antara lain : tempat sampah
non medis, tempat sampah medis, tempat sampah untuk membuang jarum dan
ampul (safety box).
3.3. Pembahasan:
17
dasar manusia dalam pemenuhan oksigenasi yang digunakan untuk kelangsungan
metabolisme sel tubuh, mempertahankan hidup dan aktivitas berbagai organ atau sel
(Potter dan Perry, 2009). Oksigenasi (O2) merupakan gas yang sangat vital dalam
kelangsungan hidup sel dan jaringan tubuh karena oksigen diperlukan untuk proses
metabolism tubuh secara terus-menerus. PPOK atau penyakit paru obstruktif kronis
adalah suatu kelompok penyakit paru-paru yang menghalangi aliran udara dan
membuat sulit bernapas. Kebutuhan oksigenasi merupakan dasar manusia yang
digunakan untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh mempertahankan hidup dan
aktifitas berbagai organ atau sel (Hidayat, 2009). Pada kasus Tn.S, pasien mengalami
masalah keperawatan bersihan jalan nafas tidak efektif akibat adanya secret yang
menghambat saluran pernafasan, sehingga menyebabkan klien mengalami kesulitan
untuk bernafas. Pada kasus Tn.S perawat melakukan tindakan nebulizer yang
bertujuan, membersihkan jalan nafas, membantu mengeluarkan dahak, mengobati
penyumbatan saluran pernafasan, untuk melegakan saluran nafas, obat bisa langsung
tersalurkan ke paru-paru, cara pakainya mudah.
Nebulizer merupakan alat yang digunakan untuk merubah obat cair menjadi
uap untuk dihirup kedalam paru-paru (WHO, 2007). Tindakan yang dilakukan
perawat untuk menangani pasien Tn.S adalah menggunakan nebulizer. Tindakan yang
pertama, menggunakan handsanitaizer, kedua yaitu mengatur posisi dengan posisi
fowler, mendekatkan peralatan yang berisi peralatan nebulizer ke bed pasien,
selanjutnya mengisi nebulizer dengan ventolin 1 ampul, dan diberikan cairan
aquadess dengan bandingan aquadess 2,5cc dengan ventolin 2.5ml, lalu
menghidupkan nebulizer, pastikan alat berfungsi dengan baik, selanjutnya pasang
masker nebulizer pada pasien, dan meminta pasien untuk nafas dalam, jika sudah
tidak ada uap dan cairan sudah habis matikan nebulizer, kemudian bereskan alat,
menggunakan handsanitaizer. Pada kasus pasien Tn.S masalah yang dihadapi adalah
bersihan jalan nafas tidak efektif sehingga pasien membutuhkan nebulizer dengan
resep ventolin 1 ampul yang mengandung zat aktif salbutamol yaitu obat golongan
bronkodilator (agonis selektif beta-2 adrenergik) yang bekerja dengan cara
melemaskan otot-otot di sekitar saluran pernafasan yang menyempit sehingga oksigen
dapat mengalis lebih lancer menuju paru-paru. Ventolin adalah obat yang digunakan
untuk mengatasi penyakit saluran pernafasan, seperti PPOK atau asma. Tujuan dari
pemberian Nebulizer dengan ventolin adalah untuk membuka saluran udara ke paru-
paru serta melakukan relaksasi atau mengendorkan otot-otot pada saluran nafas.
Ventolin bekerja dengan merangsang secara selektif reseptor beta-2 adrenergik
terutama pada otot bronkus. Nebulizer adalah alat yang digunakan untuk merubah
obat cair menjadi uap untuk dihirup kedalam paru-paru.
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pada kasus Tn.S masalah yang dihadapi adalah bersihan jalan nafas tidak efektif
sehingga pasien membutuhkan nebulizer dengan resep ventolin 1 ampul yang
mengandung salbutamol. Ventolin adalah obat yang digunakan untuk mengatasi penyakit
saluran pernafasan, seperti PPOK atau asma. Tujuan dari pemberian nebulizer dengan
ventolin adalah untuk membuka saluran udara ke paru-paru serta melakukan relaksasi
atau mengendorkan otot-otot pada saluran nafas.
Berdasarkan Evaluasi dari tindakan yang telah dilakukan antara lain : Pasien
mengatakan rasa sesak sudah berkurang, dahak masih belum bisa keluar dan batuk masih
ada. Pasien sudah tidak terlihat lemah, tetapi masih terdapat suara nafas tambahan
(ronchi). TTV = TD : 120/8mmHg, N : 80 X / menit, S : 360, RR : 23 X / menit.
4.2. Saran
Ackley, B. J., Ladwig, G. B., & Makic, M. B. F. (2017). Nursing diagnosis handbook, an
evidence based guide to planning care (11thed) ST. Louis: Elsevier
Hidayat, A.A. (2009). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia : Aplikasi Konsep dan Proses
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Muttaqin, Arif. 2014. Asuhan Keperawatan dengan Gangguan Sistem Pernafasan. Jakarta :
Salemba Medika
Mubarak, Wahit Iqbal. 2007. Buku ajar kebutuhan dasar manusia : Teori & Aplikasi dalam
praktek. Jakarta: EGC.
PDPI, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan di
Indonesia Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia; 2003
WHO, 2007, The Top Ten Causes of Death 2002. http://www.who.int/whr (Diakses tanggal
12 Oktober 2011)
21
22
Lampiran
B. ETIOLOGI
Menurut Arif Muttaqin, (2008: 156 ) penyebab dari Penyakit Paru Obstruksi
Kronik adalah :
a. Kebiasaan merokok, merupakan penyebab utama pada bronkhitis kronik dan
emfisema.
b. Adanya infeksi : Haemophilus influenzae dan streptococcus pneumonia.
c. Polusi oleh zat- zat pereduksi.
d. Faktor keturunan.
e. Faktor sosial- ekonomi : keadaan lingkungan dan ekonomi yang memburuk. 23
C. MANIFESTASI KLINIK
E. KOMPLIKASI
e. Kardiak Disritmia
Timbul karena hipoksemia, penyakit jantung lain, efek obat atau
asidosis respiratori.
f. Status Asmatikus
Merupakan komplkasi mayor yang berhubungan dengan asma
bronkial. Penyakit ini sangat berat, potensial mengancam kehidupan,
dan sering kali tidak berespon terhadap terapi yang biasa diberikan.
Penggunaan otot bentu pernapasan dan distensi vena leher sering kali
terlihat pada klien dengan asma.
F. PEMERIKSAAN
a. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik pada PPOK fase awal umumnya normal atau hanya
menunjukkan ekspirasi yang memanjang. Pemeriksaan fisik akan semakin
bervariasi sesuai dengan tingkat keparahan PPOK dan semakin bermakna pada
PPOK berat.
a. Penampilan pink puffer (kurus, kulit kemerahan) atau blue bloater (gemuk,
sianosi, edema tungkai)
b. Bila telah terjadi gagal jantung kanan dapat terlihat denyut vena jugularis
dan edema tungkai
c. Penggunaan dan hipertrofi otot bantu nafas
d. Pursed-lips breathing
e. Barrel chest (diameter antero-posterior dan transveesal sebanding
1. Palpasi
Pada tipe emfisema, fremitus paru dirasakan melemah dengan sela iga melebar
2. Perkusi
Pada perkusi toraks akan ditemukan suara paru hipersonor, batas jantung
megecil, dan diafragma rendah
3. Auskultasi
Pada auskultasi toraks akan ditemukam ekspirasi memanjang, wheezing pada
waktu bernafas biasa atau ekspirasi paksa, penurunan suara nafas vasikuler, dan
suara jantung terdengan menjauh
25
b. Pemeriksaan diasnotik
G. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan medis
a. Berhenti merokok harus menjadi prioritas
b. Bronkodilatori (β-agonis dan antiklolinergik) bermanfaat pada 20-40%
kasus
c. Pemberian terapi oksigen jangka panjang selama >16 jam
memperpanjang usia pasien dengan gagal nafas kronis (yaitu pasien
dengan PaO2 sebesar 7,3 kPa dan FEV 1 sebesar 1,5 L)
d. Rehabilitasi paru (khususnya latihan olahraga) memberikan manfaat
simtomatik yang singnifikan pada pasien dengan penyakit sedang –
berat.
e. Operasi penurunan volume paru juga bisa memberikan perbaikan
dengan meningkatkan elastic recoil sehingga mempertahankan
potensijalan nafas
Penatalaksanaan keperawatan
a. Mempertahankan potensi jalan nafas
b. Membantu tindakan untuk mempermudah pertukaran gas
c. Meningkatkan masukan nutrisi
d. Mencegah komplikasi, memperlambat memburuknya kondisi
e. Memberikan informasi tentang
27
Oksigen adalah salah satu komponen gas dan unsur vital dalam proses metabolisme
untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel-sel tubuh. Secara normal
elemen ini diperoleh dengan cara menghirup O2 ruangan setiap kali bernapas.
(Wartonah Tarwanto, 2006)
B. ETIOLOGI
a. Faktor Fisiologis
1. Menurunnya kemampuan mengikatO 2 seperti pada anemia
2. Menurunnya konsentrasi O2 yang diinspirasi seperti pada Obstruksi saluran
pernafasan bagian atas
3. Hipovolemia sehingga tekanan darah menurun yang mengakibatkan
terganggunya oksigen(O2)
4. Meningkatnya metabolisme seperti adanya infeksi, demam luka, dll
5. Kondisi yang mempengaruhi pergerakkan dinding dada seperti pada
kehamilan, obesitas, muskulur sekeletal yang abnormal, penyakit kronis
seperti TBC paru.
b. Faktor perilaku
1. Nutrisi, misalnya gizi yang buruk menjadi anemia sehingga daya ikat
oksigen berkurang.
2. Exercise, exercise akan meningkatkan kebutuhan Oksigen.
3. Merokok, nikotin menyebabkan vasokonstriksi pembuluh darah perifer dan
koroner
4. Kecemasan ; menyebabkan metabolisme meningkat.
1. Hiperventilasi
Merupakan upaya tubuh dalam meningkatkan jumlah O2 dalam paru-paru
agar pernafasan lebih cepat dan dalam. Hiperventilasi dapat disebabkan karena 28
kecemasan, infeksi, keracunan obat-obatan, keseimbangan asam basa seperti
osidosis metabolik Tanda-tanda hiperventilasi adalah takikardi, nafas pendek,
nyeri dada, menurunnya konsentrasi, disorientasi, tinnitus.
2. Hipoventilasi
Terjadi ketika ventilasi alveolar tidak adekuat untuk memenuhi penggunaan
O2 tubuh atauuntuk mengeluarkan CO2 dengan cukup. Biasanya terjadi pada
keadaaan atelektasis (KolapsParu). Tanda-tanda dan gejalanya pada keadaan
hipoventilasi adalah nyeri kepala, penurunan kesadaran, disorientasi, ketidak
seimbangan elektrolit
3. Hipoksia
Tidak adekuatnya pemenuhuan O2 seluler akibat dari defisiensi O2 yang
didinspirasi atau meningkatnya penggunaan O2 pada tingkat seluler. Hipoksia
dapat disebabkan oleh menurunnya hemoglobin, kerusakan gangguan
ventilasi, menurunnya perfusi jaringan seperti pada syok, berkurannya
konsentrasi O2 jika berada dipuncak gunung. Tanda tanda Hipoksia adalah
kelelahan, kecemasan menurunnya kemampuan konsentrasi, nadi
meningkat,pernafasan cepat dan dalam sianosis, sesak nafas.
D. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN
a. Patologi
1. Penyakit pernafasan menahun (TBC, Asma, Bronkhitis)
2. Infeksi, Fibrosis kritik, Influensa
3. Penyakit sistem syaraf (sindrom guillain barre, sklerosis, multipel
miastania gravis)
4. Depresi SSP / Trauma kepala
5. Cedera serebrovaskuler (stroke)
b. Maturasional
1. Bayi prematur yang disebabkan kurangnya pembentukan surfaktan
2. Bayi dan taddler, adanya resiko infeksi saluran pernafasa dan merokok
3. Anak usia sekolah dan remaja, resiko infeksi saluran pernafasan dan
merokok
4. Dewasa muda dan pertengahan. Diet yang tidak sehat, kurang aktifitas
stress yang mengakibatkan penyakit jantung dan paru-paru
5. Dewasa tua, adanya proses penuaan yang mengakibatkan kemungkinan
arterios klerosis, elastisitasi menurun, ekspansi pann menurun.
c. Situasional (Personal, Lingkungan)
1. Berhubungan dengan mobilitas sekunder akibat : pembedahan atau
trauma nyeri, ketakutan, ancietas, keletihan.
2. Berhubungan dengan kelembaban yang sangat tinggi atau kelembaban
rendah
3. Berhubungan dengan menghilangnya mekanisme pembersihan siliar,
respons inflamasi, danpeningkatan pembentukan lendir sekunder
akibat rokok, pernafasan mulut.
E. MANIFESTASI KLINIS
F. FOKUS PENGKAJIAN
d. Riwayat Keperawatan
Masalah keperawatan yang pernah dialami
- Pernah mengalami perubahan pola pernapasan.
- Pernah mengalami batuk dengan sputum.
- Pernah mengalami nyeri dada.
- Aktivitas apa saja yang menyebabkan terjadinya gejala-gejala di atas
Riwayat penyakit pernapasan
- Apakah sering mengalami ISPA, alergi, batuk, asma, TBC, dan lain-
lain
- Bagaimana frekuensi setiap kejadian?
Riwayat kardiovaskuler
- pernah mengalami penyakit jantung (gagal jantung, gagal ventrikel
kanan,dll) atau peredaran darah
Gaya hidup
- Merokok , keluarga perokok, lingkungan kerja dengan perokok.
e. Pemeriksaan Fisik
Mata
- Konjungtiva pucat (karena anemia)
- Konjungtiva sianosis (karena hipoksemia)
- Konjungtiva terdapat pethechia (karena emboli lemak atau
endokarditis)
Kulit
- Sianosis perifer (vasokontriksi dan menurunnya aliran darah perifer)
- Penurunan turgor (dehidrasi)
- Edema.
- Edema periorbital
Jari dan Kuku
- Sianosis
- Clubbing finger
Mulut dan Bibir
- Membrane mukosa sianosis
- Bernapas dengan mengerutkan mulut
Hidung
- Pernapasan dengan cuping hidung
Vena leher
- Adanya distensi / bendungan
Dada
- Retraksi otot Bantu pernapasan (karena peningkatan aktivitas
pernapasan, dispnea, obstruksi jalan pernapasan)
- Pergerakan tidak simetris antara dada kiri dan dada kanan.
- Tactil fremitus, thrills (getaran pada dada karena udara/suara melewati
saluran/rongga pernapasan)
- Suara napas normal (vesikuler, bronchovesikuler, bronchial) 30
- Sara napas tidak normal (creklerlr/rales, ronkhi, wheezing, friction
rub/pleural friction)
- Bunyi perkusi (resonan, hiperesonan, dullness)
Pola Nafas
- Pernapasan normal(eupnea)
- Pernapasan cepat (tacypnea)
- Pernapasan lambat (bradypnea)
f. Pemeriksaan Penunjang
EKG
Echocardiography
Kateterisasi jantung
Angiografi
31
Uraian
a. Persiapan Alat
1. Set nebulizer
2. Obat bronkodilator
3. Bengkok 1 buah
4. Tissue
5. Spuit 5 cc
6. Aquades
f. Persiapan Pasien
1. Pasien dipisahkan dengan pasien lain
2. Menyiapkan lingkungan
g. Pelaksanaan
1. Mencuci tangan dan memakai handscoon
2. Mengatur pasien dalam posisi duduk atau semifowler
3. Mendekatkan peralatan yang berisi set nebulizer ke bed pasien
4. Mengisi nebulizer dengan aquades sesuai takaran
5. Memasukkan obat sesuai dosis
6. Memasang masker pada pasien
7. Menghidupkan nebulizer dan meminta pasien nafas dalam sampai obat habis
8. Matikan nebulizer
9. Bersihkan mulut dan hidung dengan tissue
10. Bereskan alat
11. Buka handscoon dan mencuci tangan
1. Pelayanan Pendaftaran
4. Ruang Laboratorium
5. Ruang Persalinan
6. Ruang Baby SPA