Anda di halaman 1dari 9

FANATISME KELOMPOK SUPORTER SEPAKBOLA

(STUDI KASUS THE JAKMANIA)

Disusun oleh:

Pramesti Diah Wulandari

(40121040)

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SELAMAT SRI KENDAL

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian kualitatif berjudul
“Fanatisme Kelompok Suporter Sepakbola (Studi Kasus The Jakmania)” dengan tepat waktu.
Proposal ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metode Penelitian Kualitatif.
Keberhasilan dalam penyusunan proposal ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari sekitar.
Semoga segala bantuan, bimbingan dan pengajaran yang telah diberikan kepada kami
mendapatkan balasan-Nya. Tidak lupa penulis memohon maaf apabila selama penyusunan
proposal ini terdapat kesalahan dan kekhilafan yang disengaja maupun tidak disengaja. Kami
menyadari atas keterbatasan, dan kemampuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini.
Akhirnya semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua yang membaca dan dapat dijadikan
acuan untuk penyusunan proposal di tahun-tahun berikutnya.

Kendal, 19 Mei 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................iii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah..............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian.........................................................................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian.......................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................6

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Sepakbola merupakan olahraga yang sangat populer dan digandrungi oleh masyarakat di
Indonesia maupun di dunia. Olahraga ini berkembang cukup pesat, mulai dari anak kecil
hingga dewasa bermain sepakbola baik di tanah lapang maupun penjuru gang, yang
menggunakan peralatan lengkap hingga yang tanpa mengenakan alas kaki. Saat ini banyak
bermunculan kompetisi kecil yang lahir di tingkat kampung maupun kompetisi di level kota,
nasional, internasional.
Saat ada pertandingan dari tim favoritnya ditayangkan dari layar kaca, seseorang tidak
akan beranjak dari layar kaca tersebut. Begitu pula saat mereka meniikmati tontonan
sepakbola secara langsung di dalam stadion. Bahkan seorang suporter sepakbola tidak akan
mengeluh dengan harga tiket masuk yang cukup mahal ketika ingin menyaksikan tim
kesayangannya bertanding. Tidak sedikit dari mereka rela melakukan perjalanan ke luar
kota bahkan luar negeri untuk mendukung tim kesayangannya. Pada umumnya, mereka
tidak hanya sekedar menonton, namun lontaran komentar, teriakan dukungan untuk tim
kesayangan dan teriakan intimidasi untuk tim lawan juga secara otomatis akan menjadi
tindakan lanjutan.
Sepakbola secara baku hanya dimainkan oleh pemain yang berada di lapangan saja,
namun tannpa kita sadari seringkali terdapat individu dari luar lapangan yang sedang
bertanding. Mereka memberikan semangat dan motivasi melalui berbagai cara agar tim yang
mereka dukung memperoleh kemenangan dan mengalahkan lawannya dalam permainan
yang dimainkan sebelas melawan sebelas orang tersebut. Tak heran jika individu yang
memberikan dukungan tersebut seringkali mendapat julukan sebagai pemain ke-12.
Banyak individu pecinta sepakbola yang menyebut dirinya sebagai suporter dari sebuah
tim sepakbola. Suporter ini secara bahasa berarti dukungan. Suporter dalam arti luas adalah
mereka (satu individu atau lebih) yang memberikan dukungan kepada salah satu pihak
dalam sebuah pertandingan. Dalam skala nasional, kita mengenal berbagai kelompok yang
terdiri dari sekumpulan individu yang telah teridentifikasi ke dalam sebuah barisan

1
pendukung tim sepakbola. Menurut Su’udi (2006: 94) bahwa setiap klub dari level terendah
pasti memiliki penggemar fanatik karena adanya ikatan kedaerahan, keluarga, golongan atau
simpatik dengan pemain. Sama halnya dengan klub-klub di Indonesia yang berjumlah
ratusan lebih namun tetap memiliki supoerter fanatik. Di Indonesia kita tidak akan asing saat
mendengar nama Bobotoh dan Viking pendukung dari tim Persib Bandung, The Jakmania
pendukung tim Persija Jakarta, Aremania pendukung tim Arema, Bonek Mania suporter tim
Persebaya Surabaya. Kelompok-kelompok tersebut merupakan beberapa contoh kelompok
suporter di Indonesia yang telah terorganisir secara rapi dan fanatik dalam mendukung tim
kesayangannya. Sebenarnya masih banyak kelompok suporter yang terdapat di Indonesia, di
setiap tim yang ada dipastikan terdapat individu-individu yang melebur menjadi satu dalam
mendukung tim kesayangannya. Aspek kedaerahan juga berpengaruh karena kelompok
suporter biasanya mendukung tim sepakbola dari daerah yang sama.
Intensitas dari seorang individu dalam sebuah komunitas atau kelompok akan
mempengaruhi tingkah lakunya. Apa yang digemari oleh komunitas akan berdampak pada
individu bersangkutan yang berada dalam komunitas tersebut. Individu-individu dalam
komunitas tersebut akan mempertahankan apa yang mereka gemari bersama. Sikap
mempertahankan tersebut dapat diartikan sebagai perasaan memegang teguh aktivitas atau
prinsip dalam komunitasnya. Situasi tersebut jika berlebihan akan memunculkan perilaku
fanatisme. Individu yang fanatik terhadap suatu yang diyakini akan cenderung kurang
memperhatikan kesadaran sehingga seringkali perilakunya kurang terkontrol dan tidak
rasional. Dalam konteks suporter, perilaku tersebut akan menimbulkan rasa solidaritas yang
tertuang dalam pola tindakan yang terjaga untuk tim yang mereka dukung. Tindakan tidak
rasional bisa kita temukan saat tim Persija Jakarta bertanding, hampir dipastikan jalan
menuju stadion akan dipenuhi suporter yang memakai atribut mencolok seperti bendera
besar, mereka berjalan beriringan sambil menyanyikan chant dari Persija Jakarta. Mereka
membunyikan terompet atau bassdrum yang akan menjadi alat dalam mendukung tim
kesayangannya. Di sisi lain terdapat juga suporter yang rela berpanas-panasan mencari tiket
dan berhutang agar bisa ikut dalam serangkaian tour Persija Jakarta ke luar kota. Perilaku-
perilaku tersebut terasa berlebihan dan tidak rasional bagi out-group pecinta sepakbola
namun terasa wajar bagi seorang suporter.

2
Persija Jakarta merupakan salah satu klub di Indonesia yang didirikan oleh Soeri dan
Alie pada 28 November 1928 dengan nama awal Voetballbond Indonesia Jacatra (VIJ).
Berdirinya VIJ saat itu juga sebagai wadah berkumpulnya klub-klub sepakbola nasionalis di
Batavia pada masa itu. Nama VIJ berubah menjadi Persija pada tahun 1950 dengan Jusuf
Jahja sebagai ketua. Persija juga merupakan salah satu pencetus berdirinya Persatuan
Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) pada 19 April 1930. Berawal dari cita-cita yang sama
dengan bond dari daerah lain, Persija mengusung semangat persatuan yang tertanam dalam
kelahiran PSSI. Memiliki julukan Macan Kemayoran, Persija merupakan tim dengan latar
belakang sejarah yang panjang.
Terdapat salah satu kelompok suporter di Indonesia yaitu The Jakmania. Mereka
merupakan kelompok suporter pendukung tim Persija Jakarta. Kelompok ini berdiri sejak
tahun 1997. Hingga kini telah banyak koordinator wilayah (korwil) yang didirikan dan
bertujuan untuk mengoordinir anggota The Jakmania pada wilayah-wilayah lain didalam
maupun diluar Jakarta. Terdapat bermacam pola perilaku yang mereka tunjukkan untuk
membela tim kesayangannya seperti bernyanyi sepanjang pertandingan Persija berlangsung,
mengikuti setiap pertandingan Persija hingga ke luar kota dan menunjukkan beragam aksi
nekat hingga terlibat bentrokan. Menarik untuk meneliti mengenai fanatisme yang terjadi di
kelompok suporter The Jakmania. Hal ini dikarenakan usia The Jakmania yang telah
menginjak 25 tahun lebih namun masih tetap setia mendukung. Tim kebanggaan The
Jakmania ini pernah menjadi juara di level tertinggi sepakbola Indonesia yaitu dengan
koleksi 11 gelar juara. Diawali dari masa kompetisi sebelum kemerdekaan, Persija yang
masih bernama VIJ meraih gelar juara pada 1931, 1933, 1934, dan 1938. Memasuki masa
Perserikatan, Persija meraih juara pada 1954, 1964, 1973, 1975, dan 1979. Sedangkan di era
profesional, Persija meraih dua kali juara, yakni pada 2001 dan 2018.
Sementara di ajang turnamen, tim yang identik dengan warna merah-putih itu juga
meraih sejumlah gelar, yakni Runner Up Copa Indonesia 2005, peringkat 3 Copa Indonesia
2006, peringkat 3 Copa Indonesia 2007 dam Runner Up Piala Indonesia 2018-2019. Persija
juga mencatatkan satu gelar Piala Presiden yakni 2018. Gelar yang ditoreh Persija tidak
hanya di level nasional, pada kompetisi internasional tim kebanggaan ibu kota juga meraih
sejumlah piala. Selain deretan sejarah yang membuat Persija menjadi klub dengan piala
terbanyak di Indonesia, dari sisi penonton, Persija juga kerap mencetak rekor. Sebanyak

3
413.152 menyaksikan pertandingan Persija secara langsung di stadion. Jumlah tersebut
menjadi paling banyak di Indonesia dan Asia Tenggara. Persija juga memecahkan rekor
jumlah penonton saat berlaga di AFC Cup. Saat pertandingan melawan Johor Darul Ta'zim
2018 lalu, sebanyak 60.157 orang hadir di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Jumlah
tersebut mematahkan rekor penonton AFC Cup sebelumnya yang dipegang Al Ittihad vs
Qadsia FC di Final Piala AFC 2010. The Jakmania pada tahun 2016 lalu ketika
pertandingan Persija Jakarta melawan Persib Bandung pernah mendapat sorotan. Pada laga
panas yang berkesudahan tanpa gol di Stadion Manahan Solo pada Sabtu (05 November
2016). Kerusuhan tidak hanya terjadi didalam lapangan. Suasana rusuh bercampur keributan
terlihat pula di tribun penonton dalam laga lanjutan Torabika Soccer Championship 2016
presented by IM3 Ooredoo tersebut. Sepanjang laga, adu jotos dan pengeroyokan terlihat di
beberapa sisi tribun stadion. Akibat insiden kericuhan tersebut, sebanyak tujuh orang
suporter menjadi korban. Keributan dan pengeroyokan ditenggarai karena adanya oknum
suporter Persib yang diketahui oleh The Jakmania berada di tribune (www.bola.com).
Hubungan antar suporter yang dulu sempat memanas kini telah berdamai.
Berbagai komentar berhubungan dengan fanatisme suporter Persija Jakarta pun juga
terlontar dari beberapa tokoh pesebakbola. Mantan pemain Liga Inggris, Michael Chopra
menjadi salah satu penonton Persija Jakarta kontra Borneo FC. Ia hadir di Stadion Utama
Gelora Bung Karno (SUGBK) pada hari Minggu, 01 Maret 2020. Hal itu diketahui dari
postingannya di Twitter, @MichaelChopra. Dia mengaku terkesan dengan dukungan
suporter Persija, The Jakmania. Komentar mengenai suporter Persija Jakarta itu juga
diungkapkan oleh Pelatih baru Persija Jakarta, yaitu Thomas Doll. Pada saat Persija Jakarta
menjamu tim Sabah FC dalam laga uji coba di Stadion Patriot Candrabhaga, Minggu (05
Juni 2022). Puluhan ribu suporter memadati venue berkapasitas 30.000 tempat duduk itu.
Sepanjang pertandingan, The Jakmania terus bernyanyi. Mereka sempat membuat parade
red flare di penghujung laga.
Hal tersebut menguatkan posisi suporter Persija Jakarta sebagai bagian yang tidak
terpisahkan di dinamika persepakbolaan. Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang diatas
maka penelitian dengan judul “FANATISME KELOMPOK SUPORTER SEPAKBOLA
(STUDI KASUS THE JAKMANIA)” menarik untuk diteliti.

4
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana bentuk-bentuk fanatisme kelompok suporter The Jakmania?
1.2.2 Faktor apa saja yang memengaruhi terjadinya fanatisme The Jakmania dalam mendukung
tim Persija Jakarta?

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Mengetahui bentuk-bentuk fanatisme kelompok suporter The Jakmania.
1.3.2 Mengetahui faktor yang memengaruhi perilaku fanatisme kelompok suporter The
Jakmania dakam mendukung tim Persija Jakarta.

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian ini bisa dijadikan referensi dan bisa dilanjutkan oleh peneliti lain
dengan topik penelitian yang serupa.
b. Menambah khasanah ilmu pengetahuan di bidang kajian Psikologi khususnya
menyangkut dinamika kelompok atau komunitas.
1.4.2 Manfaat Praktis
a. Bagi masyarakat memberi pandangan mengenai fanatisme yang terjadi dalam
kelompok suporter khususnya pada The Jakmania, pendukung Persija Jakarta.
b. Sebagai bahan referensi bagi penelitian lain yang sejenis.

5
DAFTAR PUSTAKA

Prakoso, B. A., & Masykur, A. M. (2013). Fanatisme suporter sepakbola persija


jakarta. Jurnal EMPATI, 2(3), 302-311.

Agriawan, D. (2016). Hubungan fanatisme dengan perilaku agresi suporter sepak


bola (Doctoral dissertation, University of Muhammadiyah Malang).

Hapsari, I., & Wibowo, I. (2015). Fanatisme dan agresivitas suporter klub sepak bola. Jurnal
Psikologi, 8(1).

https://persija.id/

https://www.bola.net/indonesia/thomas-doll-kagum-melihat-atmosfer-the-jakmania-di-laga-
persija-vs-sabah-fc-245dc8.html

https://sport.detik.com/sepakbola/liga-indonesia/d-4925985/michael-chopra-tentang-persija-
jakarta-dan-atmosfer-sepakbola-indonesia

https://www.bola.com/indonesia/read/2644647/laga-persija-vs-persib-rusuh-tujuh-suporter-
alami-luka-luka

Anda mungkin juga menyukai