Anda di halaman 1dari 15

e-Journal Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha

Jurusan Sejarah, Sosiologi dan Perpustakaan (Volume 5 Nomor 1 Tahun 2023)

DINAMIKA ORGANISASI PADA KOMUNITAS SUPORTER BOLA


PERSIK MANIA
(Studi Komparasi Komunitas Cyberxtreme dan Militan)

Rossita Wijayanti1, Deny Wahyu Apriyadi2

Universitas Negeri Malang


Malang, Indonesia1,2

e-mail: deny.apriyadi.fis@um.ac.id

Abstrak
Dalam dunia suporter, terdapat beberapa kultur yang di anut yaitu mania. Ultras, dan
casual. Perbedaan kultur inilah yang mengakibatkan Persik Mania terpecah menjadi
beberapa kelompok yang diantaranya adalah Cyberxtreme dan Militan. Tujuan dari
dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui dinamika organisasi melalui
struktur organisasi komunitas supporter Cyberxtreme dan Militan persik, serta
mengetahui dampak sosial dari penerapan sistem organisasi tersebut. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan metode pengumpulan data melalui
observasi, wawancara, dokumentasi, serta studi pustaka sebagai pendukung. Hasil
dari penelitian ini menunjukan bahwa komunitas suporter sepak bola Persik Mania
memiliki dinamika organisasi melalui perkembangan dan menyesuaikan diri dengan
perkembangan zaman melalui komunitas yang memiliki struktur organisasi yang
kompleks dengan memilik subbidang yang menghasilkan modal sosial melalui jobdesk
dari masing-masing divisi berupa relasi, pengembangan potensi diri, dan kontrol sosial.
Sehingga memiliki dampak positif yang dapat diterapkan dalam kehidupan
bermasyarakat yang sebenarnya.

Kata kunci: Cyberxtreme, Dinamika Organisasi, Suporter, Militan, Modal Sosial

Abstract
In the world of supporters, there are several cultures that are adopted, namely mania.
Ultras, and casuals. This cultural difference has resulted in Persik Mania splitting into
several groups, including Cyberxtreme and Militant. The purpose of this research is to
find out the organizational dynamics through the organizational structure of the
Cyberxtreme and Militant peach supporter communities, and to find out the social
impact of the application of the organizational system. This research uses descriptive
qualitative methods with data collection methods through observation, interviews,
documentation, and literature study as support. The results of this study indicate that
the Persik Mania football supporter community has organizational dynamics through
development and adapting to the times through a community that has a complex
organizational structure with subfields that produce social capital through the jobdesk
of each division in the form of relationships, self-potential development, and social
control. So that it has a positive impact that can be applied in real social life.

Keywords: Cyberxtreme; Organizational Dynamics; Supporters; Militant; Social


Capital

39
e-Journal Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha
Jurusan Sejarah, Sosiologi dan Perpustakaan (Volume 5 Nomor 1 Tahun 2023)

PENDAHULUAN Setiap pertandingan sepakbola tidak akan


Sepakbola merupakan salah satu pernah lepas dari peran supporter. Sebagai
olahraga yang sangat digandrungi oleh salah satu elemen penting, supporter
masyarakat dunia manapun. Peminat bertugas sebagai pendongkrak semangat
olahraga ini berasal dari semua kalangan club yang sedang bertanding. Kehadiran
dari orang dewasa hingga anak-anak serta supporter diharapkan dapat kepercayaan
tidak memandang laki-laki atau diri tim serta meneror mental lawan.
perempuan. Maka, tidak dapat dipungkiri Kelompok suporter memacu semangat
bahwa sepak bola menjadi cabang para pemain diekspresikan melalui
olahraga yang paling populer di dunia kreativitas chant, koreografi, dan
sehingga menggeser posisi cabang pemakaian atribut club kesayangannya
olahraga lain yang terlebih dahulu hadir selama laga berlangsung 90 menit
seperti olahraga atletik dan renang (Priharjanto dkk, 2021). Indonesia
(Junaedi dalam Orkananda & merupakan salah satu pemilik basis
Poerbaningrat, 2020). Laga sepakbola supporter terbesar, sehingga memiliki
resmi yang ada di Indonesia telah diadakan loyalitas terhadap club yang sangat luar
sejak tahun 1930 oleh PSSI, kemudian biasa dan fanatisme yang cukup berlebihan
pada tahun 1979 terdapat laga tambahan terhadap salah satu club yang dicintai
dengan nama liga sepakbola utama (Abduh, 2020).
(Galatama) yang dimana melahirkan Kehidupan suporter sepak bola tidak
kompetisi club sepakbola semi-profesional hanya seputas mendukung tim
di Indonesia (Perdana, 2018). kesayangannya saat pertandingan
Perkembangan dunia sepakbola di berlangsung saja, namun juga di luar
Indonesia sangat pesat, hal ini dapat dilihat lapangan dengan membentuk organisasi
dari banyaknya club-club sepakbola yang atau komunitas yang tersebar di seluruh
lahir mulai dari yang paling amatir hingga Indonesia (Anam & Supriyadi, 2018).
kelas professional (Arifin & Faruk, 2019). Banyaknya club sepakbola yang ada di
Olahraga sepak bola sebagai cabang Indonesia, menjadikan banyak club
olahraga yang banyak peminatnya memiliki supporter yang terbentuk. Seperti Bonek
daya tarik tersendiri didalamnya, yang tidak sebutan untuk supporter Persebaya,
hanya seputar pertandingan namun juga Jackmania untuk pendukung Persija
meliputi hal diluar lapangan seperti Jakarta, dan Persikmania untuk Persik
kehidupan para pemain, sponsor, Kediri. Keberadaan kelompok-kelompok
manajemen tim, dan yang paling supporter yang beragam ini memunculkan
fenomenal adalah suporter (Gumarang, kreativitas untuk menciptakan identitas
2019). yang berbeda dengan kelompok lain.
Jika membahas mengenai pecinta Bahkan, dalam satu kelompok supporter
sepakbola, maka bukan hanya pemain dapat terbagi menjadi beberapa kelompok
yang terlibat di lapangan tetapi terdapat kecil supporter bola. Terbaginya kelompok
juga penikmat yang berada diluar supporter ini dilatar belakangi oleh
lapangan. Menurut (Effendy & Indrawati, keinginan mendukung club kesayangannya
2018), Penonton sepak bola terbagi dengan cara yang mereka sukai.
menjadi dua bagian. Pertama, adalah Perbedaan pandangan mengenai cara
penonton netral yang sekedar ingin mendukung pemain menjadi penyebab
menikmati pertandingan sepak bola tanpa utama. Dalam dunia supporter sepakbola
memihak kepada salah satu tim sepak Nasional, Sirajudin Hasbi sebagai
bola. Kedua, adalah penonton fanatik pengamat olahaga mengatakan bahwa
terhadap salah satu tim yang berlaga dan terdapat 3 kultur yang menajdi kiblat
memiliki tujuan untuk mendukung dan supporter Indonesia (Hasbi dalam Djuyandi
memberikan semangat melalui yel-yel dan dkk, 2021). Pertama, adalah kultur mania
nyanyian. Kelompok penonton fanatic ini yang diadopsi dari Amerika Latin. Kedua,
disebut juga dengan suporter sepakbola era ultras yang berasal dari Italia, dan
(Rahmat dalam Effendy & Indrawati, 2018).

40
e-Journal Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha
Jurusan Sejarah, Sosiologi dan Perpustakaan (Volume 5 Nomor 1 Tahun 2023)

Ketiga yaitu sub-kultur casual yang


diadopsi dari hooligan di Inggris.

Tabel 1.
Kultur dalam Suporter Sepakbola
Mania Ultras Casual
Asal Amerika Latin Italia Hooligan, Inggris
Ciri Khas Menggunakan jersey, Menggunakan pakaian Pakaian yang biasanya
syal, dan atribut lain serba hitam serta wajib digunakan adalah
sesuai identias dan menggunakan sepatu. fashion dengan merk
warna yang branded seperti Adidas,
menggambarkan tim Fila, Fred Perry, dan lain
kebanggaan. sebagainya.
Cara Menyanyikan lagu Membuat koreografi serta Tindakan yang bersifat
Mendukung dengan bertepuk mengibarkan bendera negative seperti
tangan untuk atau banner dengan tawuran, mabuk-
mendukung tim ukuran yang besar diiringi mabukan, dan
dengan chants ataupun intimidasi. Sehingga,
nyanyian dengan penuh kelompok ini memiliki
gairah menggunakan julukan sebagai
suara yang lantang dengan pembuat onar yang
metode suara perut. senang melakukan
tawuran dengan
kelompok supporter
lain.
Sumber : Peneliti 2023

Perbedaan kultur yang dianut bola dilakukan oleh Muhammad Musthofa


masing-masing kelompok supporter ini Siregar, Yusa Djuyandi, dan Muradi pada
seringkali menimbulkan sebuah tahun 2021 dengan judul “Peran Suporter
perdebatan dan permasalahan. Fanatisme Sepakbola sebagai Kelompok Penekan”
setiap kelompok supporter yang enggan yang menggunakan metode kualitatif. Hasil
terkalahkan pamornya dengan kelompok penelitian tersebut menyebutkan bahwa
lain masih menjadi salah satu masalah terdapat tiga kultur supporter sepakbola
didalamnya. Fanatisme dalam olahraga yang berkembang di Indonesia, yaitu Kultur
memang baik apabila di manajemen mania yang dipengaruhi oleh kultur
dengan baik, namun dapat menjadi sangat supporter Amerika Latin, kultur ultras yang
berbahaya apabila tidak dapat di control diadopsi dari kultur supporter Itali, dan sub-
dan memiliki pandangan yang sempit kultur casual yang bersumber dari Hooligan
dalam pengaplikasiannya (Abduh, 2020). di Inggris. Penelitian ini mengambil subjek
Maka dari itu, fokus penelitian ini adalah yaitu pada kelompok supporter Persija
pada dinamika organisasi komunitas Jakarta yaitu Jackmania yang dinilai
suporter bola persik Kediri dengan mampu berperan sebagai kelompok
berbagai kultur yang ada. Dalam supporter penekan dengan cara melakukan kritik
persik kediri, terdapat empat kultur yang tegas terhadap club yang dinilai turun
dianut oleh masing-masing kelompok dalam peforma permainan melalui media
supporter yaitu mania, Ultras, Hooligan, sosial, dengan tujuan menggiring opini
dan casual. Yang menjadikan supporter pendukung Persija Jakarta lainnya. Serta
persik kediri terbagi menjadi beberapa melakukan musyawarah yang dihadiri oleh
kelompok. koordinator wilayah untuk menyikapi
Penelitian sebelumnya yang buruknya performa klub saat ini yang
membahas mengenai kelompok supporter hasilnya dibuktikan pada dipecatnya

41
e-Journal Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha
Jurusan Sejarah, Sosiologi dan Perpustakaan (Volume 5 Nomor 1 Tahun 2023)

pelatih kepala yang dinilai kurang yang kosong, spanduk dukungan dan
kompeten membawa tim berprestasi. kritikan terhadap PSIS, dan juga chants.
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Penelitian terdahulu selanjutnya
Ahmad Jihad Akbar Rewo dan Haris Nur telah dilakukan oleh Rina Rizky Cahyani
Wijayanto Aji pada tahun 2020 dengan dan Ratna Puspita Sari pada tahun 2021
judul “Konsep Diri Anggota Komunitas yang berjudul “Konstruksi Identitas Gren
Suporter PSS Sleman Berbasis Kampus” Nord 27 sebagai Kelompok Suporter Gaya
yang menggunakan metode kualitatif Ultras” menggunakan metode penelitian
deskriptif. Hasil dari penelitian tersebut kualitatif fenomenologi. Hasil penelitian
adalah suporter PSS Sleman tersebut adalah bahwa terbentuknya
mengonsepkan diri menunjukkan identitas konstruksi identitas supporter Green Nord
komunitas dan tim kebanggan, rutin 27 mengadopsi semangat kultur Ultras
mengikuti forum komunitas, mengadakan yang kritis dan aktif sesuai dengan
kegiatan intelektual dengan tujuan keputusan manajemen yaitu menempati
mendukung PSS Sleman, mendukung PSS tribun belakang gawang, atraksi bendera
Sleman di stadion, dan tetap raksasa, chants sepanjang 2x45 menit,
mengutamakan pendidikan. Hal ini perlu Seorang pemimpin yang juga di Green
dilakukan untuk menjaga nama komunitas Nord dijuluki Capo sebagai dirijen.
serta menentukan arah pergerakan dan Berdasarkan penelitian terdahulu,
menjaga solidaritas antar anggota. Karena ditemukan bahwa dalam satu kelompok
Supporter PSS sleman merupakan supporter sepakbola terdapat berbagai
supporter dengan kultur ultras yang secara perbedaan dimulai dari perbedaan kultur,
struktur tidak memiliki pemimpin. Maka perbedaan pembentukan identitas, dan
dalam kegiatan pengambilan keputusan Fanatisme yang terjadi. Belum terdapat
dilakukan dengan cara mengadakan forum penelitian yang membahas mengenai
yang berisi anggota seluruh komunitas bagaimana dinamika organisasi yang ada
supporter serta individu-individu yang dalam kelompok supporter bola serta
inependen (tidak mengikuti komunitas). bagaimana dampak sosial yang terjadi.
Penelitian terdahulu selanjutnya Maka perbedaan penelitian ini dengan
telah dilakukan oleh Muhammad Fathan penelitian sebelumnya adalah mengenai
Mubina, Amirudin, dan Af’idatul Lathifah dinamika organisasian kelompok supporter
pada tahun 2020 dengan judul “Fanatisme bola, berbeda kelompok supporter maka
dan Ekspresi Simbolik Suporter Sepak berbeda pula sistem organisasi yang di
Bola Panser Biru dan SNEX Semarang: anut. Yang dimana pada supporter Persik
Kajian Etnografis” menggunakan metode Kediri pada awalnya bernama Persik Mania
penelitian kualitatif deskriptif. Hasil dari yang terbentuk pada tahun 2002 dengan
penelitiannya adalah terdapat beberapa menganut ideologi mania yang memiliki ciri
bentuk fanatisme yang terbentuk, yaitu khas yaitu atribut jersey, syal, dan kaos
penggunaan atribut oleh suporter PSIS bertuliskan club kebanggaan yaitu Persik
Semarang baik dari kelompok suporter serta bernuansa warna ungu. Tetapi seiring
Panser Biru dan Snex, bentuk loyalitas berkembangnya zaman, banyak budaya
tanpa batas suporter dalam mendukung supporter luar yang mulai masuk ke
PSIS, cinta dan totalitas dalam Indonesia dengan berbagai kultur yang
mendukung PSIS Semarang, berbeda-beda. Sehingga, sampai saat ini
mengedukasi dan mengenalkan PSIS supporter Persik Kediri terbagi menjadi
sejak dini. Faktor yang memengaruhi beberapa kelompok, diantaranya yang
fanatisme ini adalah sifat kedaerahan, paling besar kedudukannya adalah
pengaruh lingkungan sekitar tempat Cyberxtreme, dan Militan Persik. Maka dari
tinggal, dan faktor media massa seperti itu penelitian ini dilakukan untuk
televisi dan sosial media. Serta simbol- mengetahui bagaimana struktur organisasi
simbol supporter yaitu koreografi suporter kelompok supporter Cyberxtreme dan
PSIS, mural suporter pada media dinding Militan persik, serta mengetahui dampak
sosial dari penerapan sistem organisasi

42
e-Journal Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha
Jurusan Sejarah, Sosiologi dan Perpustakaan (Volume 5 Nomor 1 Tahun 2023)

tersebut. Penelitian ini penting dilakukan dari Persik Mania. Melihat bahwa
sebagai pedoman organisasi supporter kelompok-kelompok supporter yang telah
Persik dalam menentukan kebijakan dalam terbentuk sebelumnya lambat laun
berorganisasi sehingga dapat menciptakan meninggalkan identitas yang sebenarnya
suatu dampak sosial yang baik dalam dengan menggunakan ideologi yang
masyarakat dalam upaya mengembalikan berkiblat pada sepak bola luar negeri.
citra supporter sepakbola Indonesia. Sehingga, Militan membawa identitas asli
Cyberxtreme menganut kultur persik yaitu supporter dengan kultur mania
supporter Ultras yang diadopsi dari agar kultur mania tidak hilang. Militan
kelompok supporter Itali dengan ciri khas terbentuk pada tanggal 3 Juli 2016 dengan
yaitu menggunakan setelan berwarna latar belakang terdapat konflik antar
hitam dari atas kepala hingga kaki, lirik supporter satu daerah yang pada akhirnya
chant serta bigbanner yang digunakan menimbulkan pemikiran “Sama-sama
meengandung unsur kejawen sehingga supporter, tetanggaan, kok bertengkar”
terjadi pembentukan identitas ultras sehingga Militan hadir sebagai wadah
kejawen dalam kelompok tersebut. untuk berkenalan dan aspirasi dengan
Cyberxtreme yang terbentuk pada tahun tujuan menimimalisir terjadinya konflik. Ciri
2010 ini juga penerapkan prinsip no face no khas Militan Persik adalah warna ungu
name yang berarti tanpa wajah tanpa nama sesuai dengan warna kebanggaan persik
dengan tujuan untuk menjaga keamanan serta logo Militan yang terdapat pada baju
anggota. Prinsip ini dilakukan dengan yang digunakan. Pada saat ini, anggota
mengeblur wajah anggotanya setiap ada kelompok supporter Militan ini berjumlah
kegiatan foto bersama serta menjaga kurang lebih 400 anggota.
kerahasiaan identitas anggotanya. Awal Penelitian ini dikaji menggunakan
munculnya kultur ultras di Kediri yang di teori Sosiologi yaitu Modal Sosial (sosial
pelopori oleh Cyberxtreme ini sempat capital) milik James Colemen. Inti gagasan
menuai pro dan kontra dengan kelompok modal sosial yaitu jaringan sosial
supporter lain. Hal ini dikarenakan merupakan suatu esensi yang sangat
dianggap tidak sesuai dengan budaya yang berharga. Yang dimana, jaringan dapat
ada di dalam persik. Menurut menjadi dasar bagi kohesi sosial untuk
(Fathurrahman, 2016), terdapat empat hal mereka melakukan kerja sama antara satu
yang melatarbelakangi terbentuknya sama lain untuk saling menguntungkan
Cyberxtreme. Pertama, terjadi penurunan (Field, 2008). Modal sosial dapat diartikan
antusiasme masyarakat kediri dalam sebagai jumlah sumber daya, aktual atau
mendukung club Persik Kediri. Kedua, potensial, yang diperoleh individu atau
penyebaran informasi mengenai Persik kelompok melalui jaringan relasi yang
Kediri kurang luas sehingga Cyberxtreme dapat bertahan lama yang bersumber dari
hadir sebagai fasilitator penyampaian sebuah perkenalan dan pengakuan
informasi mengenai persik secara bersama, baik secara terlembaga maupun
menyeluruh dan luas. Ketiga, Cyberxtreme tidak terlembaga. Dapat disimpulkan
ingin menumbuhkan kultur supporter yang bahwa modal sosial mengarah kepada
memiliki loyalitas dan totalitas yang baik jaringan relasi yang dipunyai oleh individu
dengan tujuan mendukung Persik Kediri. yang muncul baik secara individu maupun
Dan yang keempat adalah Cyberxtreme kelompok, baik secara institusional
ingin menghidupkan hubungan yang maupun non-institusional. Coleman (1998)
harmonis antara tim dan supporter dengan memandang modal sosial sebagai
tujuan saling melengkapi. Pada data saat representasi sumber daya yang
ini, jumlah anggota supporter yang didalamnya mengandung relasi yang
tergabung dalam Cyberxtreme kurang lebih memiliki sifat timbal balik dan
terdapat 800-an orang. menguntungkan satu sama lain. Coleman
Militan Persik adalah salah satu juga menyebutkan bahwa pengertian
kelompok supporter yang menganut kultur modal sosial tergantung sebagai mana
mania kental sesuai dengan kultur awal fungsinya. Ia memberikan dua aspek dari

43
e-Journal Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha
Jurusan Sejarah, Sosiologi dan Perpustakaan (Volume 5 Nomor 1 Tahun 2023)

struktur sosial yang dapat di tekankan pada lamanya mereka tergabung pada
untuk memudahkan dalam upaya kelompok supporter tersebut. Untuk
terciptanya perkembangan modal sosial anggota aktif Cyberxtreme minimal telah
dalam berbagai bentuk, yaitu: Pertama, tergabung selama 5 tahun, sedangkan
Aspek yang berasal dari struktur sosial Militan Persik minimal telah tergabung
yang dapat menciptakan sebuah cara selama 3 tahun. Kriteria ini ditentukan
dalam jaringan sosial untuk membuat berdasarkan lamanya komunitas ini
setiap individu saling berhubungan terbentuk, Cyberxtreme terbentuk pada
sehingga terbentuklah kewajiban- tahun 2010 dan Militan pada tahun 2016.
kewajiban maupun sanksi-sanksi yang Subjek penelitian ini dipilih dengan tujuan
dapat di terapkan kepada individu yang untuk memperoleh informasi mengenai
menjadi anggota jaringan tersebut. Kedua, kelompok supporter yang mereka ikuti
adanya organisasi soial yang dapat secara mendalam dan rinci. Penelitian ini
digunakan untuk mencapai tujuan dilakukan di Kota Kediri, yang merupakan
bersama. Dalam penelitian ini membahas kota asli lahirnya supporter Persik Mania.
mengenai kehidupan berorganisasi dalam Kehadiran peneliti dalam metode kualitatif
komunitas suporter persik yang bukan merupakan hal yang penting. Hal ini karena
hanya sebagai pendukung tim sepak bola peneliti sebagai alat dalam upaya
tetapi juga dapat menjadi wadah dalam pengumpul data atau instrumen dalam
upaya pengembangan potensi diri dan kegiatan penelitian. Sebelum peneliti terjun
relasi. Alih-alih terbaginya suporter Persik langsung ke lapangan, peneliti menyusun
Mania kedalam beberapa kelompok tidak latar belakang, rumusan masalah dan
menjadikan suatu masalah. Tetapi malah tujuan penelitian untuk membatasi alur
memberikan suatu konsep baru yang penelitian agar proses pencarian data tidak
dimana anggotanya dapat mengeksplore bias dan sesuai dengan rumusan masalah.
dunia suporter yang tidak hanya tentang Adapun penelitian ini menggunakan
bernyanyi bersorak-sorak ketika tim dua sumber data, yaitu sumber data primer
kebanggaan bertanding. Hal ini dapat dan sumber data sekunder. Sumber data
dianalisis menggunakan teori modal sosial, primer diperoleh melalui kegiatan
yang dimana jaringan sosial yang terbentuk observasi, wawancara, dan dokumentasi.
ketika mengikuti komunitas ini dapat Sedangkan data sekunder diperoleh
menguntungkan satu sama lain serta dapat melalui beberapa artikel jurnal dan buku
diterapkan dalam kehidupan yang digunakan sebagai rujukan dan data
bermasyarakat. pendukung. Pengumpulan data dilakukan
dengan tiga Langkah yaitu: (1) Observasi,
METODE dilakukan secara tidak langsung dalam
Penelitian ini menggunakan beberapa pertandingan sepak bola Liga 1
pendekatan kualitatif, yang dimana hasil yang dilakukan di Stadion Brawijaya Kota
uraiannya berdasarkan pehamaman Kediri. Peneliti ikut menonton pertandingan
mendalam terhadap suatu persoalan atau selama kurang lebih enam kali. Observasi
fenomena sosial yang dibahas. Metode dilakukan untuk mengetahui perilaku
kualitatif deskriptif juga memiliki fungsi sebenarnya supporter Persik Mania dalam
sebagai alat untuk menjelaskan maksud suatu pertandingan. (2) Wawancara
dari suatu Tindakan individu atau kelompok terbuka dan mendalam, dilakukan secara
(Creswell, 2017). Peneliti menggunakan informal dengan tujuan untuk menggali
metode ini guna menjelaskan mengenai informasi dari anggota kelompok supporter
struktur organisasi kelompok supporter sesuai dengan keadaan yang sebenarnya
Cyberxtreme dan Militan Persik. Dalam serta agar informan dapat terbuka dan
penelitian ini, subjek yang dipilih peneliti leluasa dalam menjawab pertanyaan yang
adalah pengurus dengan jabatan tertinggi dilontarkan oleh peneliti. Prosesnya diawali
dan tiga anggota aktif dari kelompok dengan penyusunan pedoman wawancara
Cyberxtreme dan Militan Persik. Pemilihan untuk tiga anggota aktif dari masing-
subjek tiga anggota aktif ini didasarkan masing komunitas suporter Cyberxtreme

44
e-Journal Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha
Jurusan Sejarah, Sosiologi dan Perpustakaan (Volume 5 Nomor 1 Tahun 2023)

dan Militan serta pengurus yang memiliki budaya suporter luar negeri. Seperti halnya
jabatan tertinggi dalam komunitas. Isi dari yang terjadi pada suporter Persik yang
pedoman wawancara tersebut adalah Bernama Persik Mania. Pada 2003, Persik
pertanyaan-pertanyaan mengenai latar Mania lahir dan menganut kultur mania
belakang informan dan pengetahuan yang secara umum dianut juga oleh
informan mengenai perkembangan suporter-suporter club sepak bola yang
suporter Persik Mania selama mereka lain. Seiring berjalannya waktu, timbul
tergabung ke dalam komunitas tersebut. pemikiran dari sekelompok orang untuk
(3) Dokumentasi, berupa foto yang diambil memilih sesuatu yang berbeda sebagai jati
di beberapa pertandingan sepak bola Liga diri kelompoknya yang pada akhirnya
1 yang berlangsung di Stadion Brawijaya menjadikan Persik Mania terpecah menjadi
dan rekaman suara wawancara ketika beberapa kelompok dengan namanya
kegiatan wawancara sedang berlangsung, masing-masing. Menurut hasil observasi,
serta studi pustaka sebagai media Persik Mania terpecah akibat dari dua hal.
pendukung argumen. Yang pertama, perbedaan kultur yang
Teknik analisis data yang digunakan dianut. Terdapat beberapa kultur yang ada
oleh peneliti untuk menganalisis temuan di Persik Mania yang diantaranya adalah
data lapangan adalah model Miles and kultur ultras yang dianut oleh Cyberxtreme
Huberman. Dalam (Miles dan Huberman, dan kultur mania yang dianut oleh Militan.
1994) terdapat tiga tahapan, adapun Selain kedua kultur tersebut, masih
tahapannya yaitu: (1) Reduksi data, data terdapat beberapa kultur yang ada dalam
yang diperoleh melalui kegiatan observasi Persik Mania seperti hooligan dan casual,
dan wawancara dicatat dan dirangkum oleh tetapi yang paling menonjol dan
peneliti dalam bentuk transkrip wawancara. mendominasi dalam Stadion Brawijaya
(2) Penyajian data, seluruh data yang telah adalah kultur mania dan ultras. Perbedaan
di dapat akan dikumpulkan dan disusun antara kedua kultur tersebut cukup
sesuai dengan kenyataan yang signifikan dimulai dari pakaian yang
sebenarnya untuk memberikan adanya digunakan dan prinsip yang diterapkan.
sebuah penarikan kesimpulan maupun Cyberxtreme menganut kultur ultras yang
tindakan. (3) Setelah kedua tahap tersebut identik dengan pakaian berwarna hitam
telah dilakukan, maka dapat dilakukan dengan prinsip no face no name dengan
penarikan kesimpulan data. Peneliti menutupi foto dan identitas anggotanya.
melakukan uji keabsahan data Hal ini memiliki tujuan untuk menjaga nama
menggunakan metode triangulasi. baik dan keamanan tiap anggotanya.
Pengujian keabsahan data ini dilakukan Sedangkan militant dengan kultur mania
dengan tujuan memeriksa apakah hasil memiliki ciri khas pakaian yang berwarna
dari penelitian ini telah akurat atau belum ungu dan dilengkapi dengan syal
melalui prosedur-prosedur tertentu yang beridentitaskan persik. Sistem organisasi
telah diterpakan (Creswell, 2014). dalam militant sedikit lebih santai mengikuti
Triangulasi dilakukan dengan cara dengan budaya asli Persik Mania.
memeriksa bukti-bukti yang berasal dari
sumber-sumber data. Sumber-sumber data
yang dimaksud berupa hasil wawancara,
observasi dan studi dokumentasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Gambaran Umum Komunitas
Suporter Persik Mania
Dalam dunia olahraga sepak bola,
kehadiran suporter merupakan salah satu Gambar 1. Tribun Cyberxtreme
hal yang sangat penting. Namun seiring
berkembangnya zaman, budaya suporter
di Indonesia mengalami akulturasi dengan

45
e-Journal Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha
Jurusan Sejarah, Sosiologi dan Perpustakaan (Volume 5 Nomor 1 Tahun 2023)

Gambar 4. Cyberxtreme yang identik dengan


pakaian warna hitam

Gambar 2. Tribun Militan Meskipun kedua komunitas ini


memiliki latar belakang organisasi yang
Yang Kedua, Struktur bangunan dari berbeda, mereka menyadari betul bahwa
Stadion Brawijaya sebagai kandang dari tujuan dibentuknya komunitas tersebut
Persik Mania. Jika dilihat, antara tribun satu adalah dengan tujuan mendukung satu tim
dengan tribun lainnya memiliki jarak yang dan juga dapat digunakan sebagai ajang
dapat menghalangi komunikasi antara unjuk kreativitas masing-masing komunitas
tribun satu dengan tribun lainnya. Jarak untuk memperlihatkan bentuk
yang cukup jauh ini merupakan salah satu kecintaannya terhadap tim sepak bola
faktor yang menyebabkan terbaginya Persik melalui koreografi dan yel-yel.
suporter Persik Mania sehingga munculah
pengkategorian suporter berdasarkan “…Yang penting kan satu tujuan ya mbak.
tribun yang masing-masing mereka Dulu itu saya pengen sebenarnya kayak
tempati. gini semua tribun itu bisa rame
bergemuruh. Ngga Cuma di tribun tribun
“Terus kalo dilihat di seluruh Indonesia tertentu saja. Yang penting satu misi, misi
mbak, stadionnya persik iku paling kita apa ? ya mendukung satu tim.
nyeleneh. Sampean lihat, begitu pintu Tujuannya ya meneror lawan. Biar lawan
masuk, pecah. Atas nya itu loh kepisah. grogi. Saya ngga merasa tersaingi. Itu
coba dilihat di Surabaya, Madiun, Malang malah membangun semangat kita, tribun
itu namae tribun ya los bentuke lingkaran. sana bisa, kenapa kita tidak” (Wawancara
Jadine di stadione persik kepisah-pisah. NS, 2023)
Dari situ kita maleh gabisa menyatukan 2. Struktur Organisasi Komunitas
antara tribun sini tribun situ itu ngga bisa Suporter Persik Kediri
dari nge chantnya, dari kulturnya itu ngga a. Cyberxtreme
bisa. Apalagi yang di utara gawang itu, kan
ada jaraknya semua. Nah harusnya tribun
itu, Lorong masuk itu ya muter tempat
duduknya jadi bisa gabung jadi satu. Itu
yang menjadikan kita seperti ada jenjang”
(Wawancara HY, 2023)

Gambar 5. Struktur Organisasi Cyberxtreme

Cyberxtreme merupakan salah satu


komunitas suporter Persik Mania paling
besar pada saat ini. Cyberxtreme terbentuk
Gambar 3. Militan dengan atribut syal saat
anthem persik dinyanyikan pada tahun 2010, yang berawal dari grub

46
e-Journal Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha
Jurusan Sejarah, Sosiologi dan Perpustakaan (Volume 5 Nomor 1 Tahun 2023)

media sosial facebook dengan nama merupakan badan yang memayungi dalam
Persik Mania korwil facebook. Nama komunikasi dan menyelesaikan
“Cyber” diambil karena mereka bertemu permasalahan dalam kubu komunitas.
melalui media sosial facebook, sedangkan Pengembangan SDM komunitas bertugas
nama “Xtreme” terindpirasi dari pertemuan menampung aspirasi kritik dan saran dari
mereka dengan suporter sepak bola distrik ke pusat serta melakukan
semarang yang bernama SNEX (Suporter pengembangan SDM anggota melalui
Semarang Xtreme). Dan akhirnya edukasi-edukasi mengenai komunitas.
terbentuklah nama Cyberxtreme sampai Kreativitas berperan dalam pengembangan
sekarang. kreatif dalam aksi dan gaya mendukung
tribun utara hal ini meliputi chant dan
“….Sekitar 2010 itu berangkat dari koreografi. Divisi perlengkapan fokus
facebook. Namanya Persik Mania Korwil terhadap perawatan serta bertanggung
Facebook. Berangkat dari rasa yang sama, jawab penuh atas semua sarana dan
keresahan yang sama. Saat itu kan persik prasarana milik bersama. Divisi keamanan
lagi down-downnya. Terus ada beberapa bertanggung jawab atas keamanan dalam
pemuda dari Kediri mengadakan berjalannya kegiatan komunitas baik di
perkumpulan mendukung persik, ketemuan lapangan maupun luar lapangan. Perkusi
gitu. Terus sejarah berdirinya CX itu ada di bertanggung jawab dalam perawatan serta
Semarang, saat away semarang. pemakaian alat perkusi. Humas berfokus
Terinspirasi dari Semarang Xtreme, yang pada komunikasi luar dan dalam komunitas
dulunya kita Cuma persik mania korwil serta bertanggung jawab dalam kunjungan
facebook terus semarang ada Semarang luar kota (Awaydays/pertandingan
Xtreme, trus dunia maya kan istilah tandang). Media Komunikasi bertanggung
kerennya kan cyber. Abis itu di kasih jawab atas pengelolaam akun sosial media
imbuhan Xtreme. Itu harapannya adalah (Instagram, twitter, facebook, dan
kita bisa mendukung dengan lebih sangar” youtube). Ticketing Bertanggung jawab
(Wawancara GA, 2023) mengenai pendistribusian tiket
pertandingan kendang. Berdasarkan
Berdasarkan hasil wawancara dan penjelasan mengenai jobdesk dari masing-
observasi langsung terhadap komunitas masing stakeholder, dapat dikatakan
Cyberxtreme terdapat sistem pembagian bahwa dalam komunitas Cyberxtreme
kerja yang kompleks. Berikut adalah tugas memiliki sistem organisasi yang sempurna.
dan tanggung jawab dari masing-masing Yang dimana anggotanya dapat
bidang. Di Cyberxtreme terdapat Penasihat mengemban tanggung jawab sesuai
yang memiliki tugas untuk memberikan dengan tugasnya serta dapat digunakan
arahan terhadap kebijakan dan sebagai media pengembangan potensi dan
memberikan pertimbangan-pertimbangan skil. Adanya struktur organisasi yang baik
solusi terhadap isu yang di bahas dalam ini dapat menciptakan keteraturan dalam
forum Cyberxtreme. Kepemimpinan dunia suporter yang biasanya identik
tertinggi dalam Cyberxtreme di pegang dengan tindakan anarkis dan vandalisme.
oleh Presiden yang memiliki wewenang
untuk menganbil keputusan dan b. Militan Persik
mementukan arah gerak Cyberxtreme.
Selain Presiden, komunitas ini juga di
pimpin oleh ketua harian yang memiliki
tugas untuk menjalankan operasional
Cyberxtreme secara keseluruhan.
Sekretaris Jendral sebagai pengurus
administrasi keseluruhan dan notulensi
ketika forum dilaksanakan. Bendahara Gambar 6. Struktur Organisasi Militan
umum yang mengatur keseluruhan
keuangan komunitas. Internal komunitas Militan persik merupakan salah satu
kelompok suporter Persik Mania yang

47
e-Journal Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha
Jurusan Sejarah, Sosiologi dan Perpustakaan (Volume 5 Nomor 1 Tahun 2023)

mempertahankan kultur mania. tujuan dibentuknya struktur organisasi


Berdasarkan hasil wawancara, kultur dalam militant ini adalah untuk
mania merupakan kultur asli dari Persik mengorganisir komunitasnya dengan
Mania. Dalam komunitas Militan, tidak di tujuan meminimalisir kerusuhan.
pimpin oleh ketua maupun presiden. 3. Dampak Sosial Penerapan Sistem
Namun, hanya terdapat koordinator umum. Organisasi Terhadap Anggota
Hal ini dikarenakan menghindari sebuah Penerapan struktur organisasi
kecemburuan sosial akibat rasa iri dengan sistem pembagian kerja yang
terhadap masing-masing anggota. kompleks dalam kedua komunitas tersebut
“Dulu sempat ada ketua-ketua gitu. Tapi pastinya memiliki dampak bagi
sekarang kan engga, menghindari anggotanya. Suporter yang biasanya
omongan misal ketua lagi ngobrol sama hanya sebatas sebagai sekumpulan
sebelah sana. “lhoh kok sebelah sana aja manusia yang berkumpul dalam satu tribun
yang di samperin”. “Iyolah suaramu untuk mendukung tim kebanggaannya,
didengar, kan temane ketua”. Padahal faktanya memiliki dinamika kehidupan
sebenarnya kan netral ya mbak.” organisasi yang dapat dikatakan sangat
(Wawancara NS, 2023) kompleks. Dampak-dampak yang
dirasakan oleh anggota ini dapat
Penasihat memiliki tugas mengawasi digunakan sebagai modal sosial untuk
pelaksanaan dan pengambilan keputusan berkehidupan dalam masyarakat. Dampak
yang akan diambil serta memberikan sosial pertama yang dirasakan oleh
bimbingan untuk pengelolaan serta anggota yang tergabung dalam kelompok
pelaksanaan organisasi Militan. suporter Cyberxtreme maupun Militan
Koordinator umum dalam militan adalah luasnya relasi pertemanan.
merupakan pengganti dari adanya ketua Interaksi antar manusia yang terjadi di
yang bertugas melaksanakan roda dalam kelompok tersebut menumbuhkan
komunitas secara keseluruhan (Meliputi sikap saling membutuhkan sesama
pertemuan dan rapat dengan pihak luar anggota. Jika tergabung dalam kelompok
maupun suporter lain). Bendahara suporter, akan menjumpai anggota-
memegang kekuasaan penuh dalam anggota dengan latar belakang yang
pengelolaan keuangan, meliputi berbeda-beda, baik asal daerah maupun
pencatatan pemasukan dan pengeluaran pekerjaan.
dana dalam komunitas. Sekretaris memiliki
tugas utama sebagai pencatatan dan “Satu banyak relasi, temen-temen pasti
notulensi administrasi Militan. Divisi banyak. Terus tambah pengalaman juga.
Keamanan bertanggung jawab dalam Apalagi suporter itu kan luas banget
penciptaan keamanan dalam komunitas relasinya, luar kota dalam kota juga
baik di dalam maupun luar tribun. Divisi banyak.” (Wawancara GA, 2023)
Media Bertanggung jawab dalam
pengelolaan media sosial Militan serta Adanya relasi yang terbentuk dalam
melakukan penyebaran informasi seputar komunitas suporter ini juga dapat
Persik. Divisi perkusi bertanggung jawab mempermudah mencari informasi
dalam perawatan alat perkusi serta pekerjaan. Yang dimana, anggota yang
mengiringi chant selama pertandingan tergabung dalam komunitas berasal dari
berlangsung. Divisi tiket bertanggung berbagai macam pekerjaan yang ada.
jawab pendistribusian tiket pertandingan Relasi seperti inilah yang dapat juga
dalam kandang dan mengurus penjualan digunakan sebagai modal individu untuk
tiket serta bertanggung jawab penuh jika upgrade diri menjadi lebih berkembang
terdapat kendala dalam proses penukaran dalam segi karir.
tiket ketika akan masuk stadion. Struktur
dalam komunitas Militan tidak banyak “…Terus misal kita mau berangkat dari
stakeholder jika dibandingkan dengan tempat yang biasa kita kumpul itu kesininya
Cyberxtreme. Tetapi sama halnya bahwa bisa bareng-bareng kan enak, apalagi saya

48
e-Journal Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha
Jurusan Sejarah, Sosiologi dan Perpustakaan (Volume 5 Nomor 1 Tahun 2023)

kan cewek ya mbak rawan juga kan misal menyebutkan bahwa bergabung dalam
malem-malem sendirian rumah saya jauh komunitas ini dapat melampiaskan
juga, enak nya kan itu juga. Ada lagi mbak, hasratnya mengenai hobinya yaitu
saya gabung ke militan ini jadi banyak mengambar. Di dalam komunitas ia
temen sih mbak, relasinya jadi lebih luas melampiaskan hobinya dalam bentuk
lagi. Saya jadi kenal sama orang yang dari mural-mural mengenai persik yang
sana sini, kerjaan ini itu.” (Wawancara NR, terkadang berisi mengenai kritikan, dan
2023) kaos-kaos dengan design gambar Persik
yang dapat digunakan sebagai
Yang kedua, sebagai ajang merchandise.
pengembangan potensi diri. Suporter yang
memiliki citra rusuh dan anarkis, faktanya “Aku ya bisa ngembangne public
memiliki sisi positif bagi anggotanya. speakingku. Lek misal aku ga gabung CX,
Dalam kelompok suporter Cyberxtreme kayak e aku bakalan ketinggalan jaman
dan Militan, telah mengenal sistem banget. Gabakalan ngerti dunia luar,
pembagian kerja. Yang dimana, masing- gabakalan ngerti barang branded…. Aku
masing stakeholder memiliki tugas dan kan suka gambar ya, jadi di dalam
tanggung jawab yang wajib di penuhi oleh organisasi ini aku seakan-akan dapet
setiap anggota yang menjabat. Hal ini wadah buat mengembangkan potensi
dapat di manfaatkan untuk mengeksplore gambar ku ini. Biasanya ya bikin mural-
kemampuan masing-masing diri suporter. mural di tembok-tembok kosong, tapi atas
Anggota kelompok suporter diajarkan izin dari yang punya tembok ya. Terus
untuk peka terhadap hal-hal yang terjadi bikin-bikin kaos gitu buat merch nya CX.
dan menentukan solusinya. Tentunya, hal Kan lumayan bisa nambah pemasukan CX
ini memiliki dampak yang positif yang dapat kalo dijual. Kebetulan aku masuk di divisi
diterapkan dalam kehidupan kreativitas.” (Wawancara DBR, 2023)
bermasyarakat yang sebenarnya.

“Ohh banyakk. Sing jelas pengalaman,


relasine ngga main-main. Mungkin secara
materi enggak, tapi secara kemampuan
berfikir iya. Jadi kita diasah buat
menyelesaikan hal-hal yang seharusnya
ngga diselesaikan. Maksudnya kalo orang
biasa mikir “kenapa sih memikirkan hal-hal
kayak gitu ?”. Tapi kita ditantang untuk Gambar 7. Mural Divisi Kreativitas
memikirkan itu. Misalnya, perekrutan
pemain persik jelek. Yowes haruse kalo Selain dalam konteks kreativitas,
jelek ya itu urusane persik. Tapi, kita bergabung dalam komunitas suporter ini
ditantang buat mikir solusinya gimana… juga dapat mengembangkan skil public
Terus rasa solidaritas, kekeluargaan, speaking. Hal ini dikarenakan, dalam
dengan orang banyak kita terbiasa. Itu kan komunitas ini anggota dituntut untuk
juga bermanfaat buat nanti hidup di mudah beradaptasi dan berinteraksi
masyarakat yang beneran ya. Dan kita di dengan orang lain baik dengan suporter
biasakan untuk selalu bersosialisasi dan lain atau berkoordinasi orang-orang yang
bersolidaritas.” (Wawancara AMR, 2023) terlibat dalam suatu pertandingan seperti
manager, kapten tim, Polisi sebagai pihak
Selain itu, sub bidang yang ada keamanan dan masyarakat.
dalam struktur organisasi juga dapat
digunakan sebagai wadah untuk “Sebelumnya aku sulit untuk beradaptasi
mengembangkan minat dan bakat dengan orang baru. Aku orange cuek bodo
anggotanya. Berdasarkan hasil wawancara amat lah. Setelah gabung, ketemu orang-
dengan salah satu anggota, ia orang baru, pengalaman sharing-sharing,

49
e-Journal Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha
Jurusan Sejarah, Sosiologi dan Perpustakaan (Volume 5 Nomor 1 Tahun 2023)

akhire bisa sedikit banyak bisa ngobrol gabungan individu yang memiliki
dengan orang baru, nyari bahan kepentingan dan tujuan yang sama yaitu
pembicaraan sekarang udah mulai enjoy” mendukung Persik tetapi mereka memiliki
(Wawancara GA, 2023) sudut pandang yang berbeda-beda
mengenai hal yang sedang mereka lihat.
Yang ketiga yaitu sebagai kontrol Maka dari itu, peran presiden dan
sosial dalam pengurangan konflik antar koordinator dalam menentukan strategi
suporter. Kefanatikan seorang suporter untuk mengontrol tiap gerak anggota itu
terhadap club sepak bola kesayangannya adalah suatu hal yang sangat penting
seringkali menimbulkan konflik yang tak dengan tujuan meminimalisir
jarang terjadi antar sesama persik mania. penyimpangan-penyimpangan yang biasa
Menurut hasil wawancara, lahirnya terjadi.
kelompok militant ini dilatar belakangi oleh
adanya konflik antara sesama Persik “Ya udah itu, kepala orang kan buanyak.
Mania. Konflik ini didasari karena sesama Jadi tiap orang punya pikirannya masing-
suporter tidak saling mengenal satu sama masing. Misal aku gabung ke sebelah
lain. Dengan adanya komunitas yang kene, mesti muncul omongan “sekarang
terstruktur menjadikan mereka yang kok gabungnya disana aja”. Jadi banyak
tergabung merasa terikat dengan tanggung cemburu-cemburu gitu. Tapi ya di temuin
jawab dan nama besar komunitas yang ada kedua belah pihak. Jadi diluruskan
mereka ikuti. Sehingga jika ingin apa-apanya itu. Jadi biar ngga ada
melakukan suatu tindakan akan berfikir masalah dalem komunitas” (Wawancara
secara dua kali. Maka, dengan hadirnya AAR, 2023)
beberapa kelompok suporter ini 4. Penerapan Struktur Organisasi dan
memberikan warna baru dalam Stadion Dampak Sosial Terhadap Anggota
Brawijaya sehingga para suporter dapat Komunitas Ditinjau dari Teori Modal
terorganisir dengan baik serta dapat Sosial dari James Colemen
mengenal satu sama lain dan hampir tidak Modal sosial secara umum dapat di
pernah terjadi lagi konflik antar suporter. definisikan sebagai sebuah infomasi,
kepercayaan, dan norma-norma yang
“suporter persik itu beda sama suporter- bersifat timbal balik dan melekat dalam
suporter lain. Supporter persik itu supporter suatu sistem jaringan sosial (Saharudin,
santun. kamu lihat aja, dari dulu sampe 2000). Jika membahas dalam sudut
sekarang kalah pun ngga ada Tindakan pandang kehidupan masyarakat, modal
anarkis. Beda sama supporter lain. sosial dapat menjelaskan mengenai relasi-
Indahnya di kediri itu kayak gitu. Mungkin relasi sosial dan norma-norma sosial yang
kalo ada berita supporter tamu bikin resek, bersatu dalam struktur sosial untuk
itu kita ngga pernah balas dendam atau mengembangkan suatu golongan.
apa itu ngga pernah” (Wawancara NS, Coleman berpendapat bahwa modal sosial
2023) memiliki dua aspek yang berasal dari
struktur sosial yang dapat digunakan untuk
Namun, konflik dalam berorganisasi memudahkan dalam upaya terciptanya
masih sering terjadi. Seringkali hal ini perkembangan modal sosial dalam
dikarenakan adanya kecemburuan dalam berbagai bentuk, yaitu: Pertama, Aspek
komunitas antara anggota satu dengan yang berasal dari struktur sosial yang dapat
anggota yang lain. Anggota merasa bahwa menciptakan sebuah cara dalam jaringan
hanya salah satu pihak yang sering sosial untuk membuat setiap individu saling
diperhatikan. Dalam hal ini peran pemimpin berhubungan sehingga terbentuklah
atau koordinator sangat dibutuhkan untuk kewajiban-kewajiban maupun sanksi-
merangkul semua anggota sehingga tidak sanksi dapat di terapkan kepada individu
akan timbul perpecahan dalam yang menjadi anggota jaringan tersebut.
organisasinya. Suporter yang tergabung Hal ini selaras dengan hadirnya komunitas
dalam Cyberxtreme dan militan merupakan Cyberxtreme dan Militan yang hadir untuk

50
e-Journal Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha
Jurusan Sejarah, Sosiologi dan Perpustakaan (Volume 5 Nomor 1 Tahun 2023)

mengenalkan antar suporter dengan potensi mereka digali melalui struktur


menerapkan sebuah aturan-aturan yang organisasi yang terdapat dalam komunitas.
menjadikan suporter lebih dapat Seperti kemampuan untuk menyampaikan
dikendalikan. Adanya struktur organisasi pendapat, kemampuan berinteraksi dan
yang memiliki banyak stakeholder dan negosiasi, serta sebagai wadah untuk
jobdesk, menjadikan anggota yang menyalurkan ekspresi mengenai sepak
tergabung dalam komunitas merasa bola yang dituangkan melalui gambar dan
memiliki kewajiban untuk melakukan lirik lagu. kemampuan menyampaikan
kegiatan yang sesuai dengan bidangnya pendapat didapatkan melalui forum yang
serta menjalin kerjasama dengan anggota diselenggarakan yang membahas isu serta
lainnya. Kedua, adanya organisasi soial kritik dan saran.
yang dapat digunakan untuk mencapai
tujuan bersama. Dalam kasus komunitas “Alur tetep forum keputusan itu. Jadi misal
suporter ini, Cyberxtreme dan Militan kita mengangkat isu, terus kita punya saran
terbentuk atas kesadaran penuh dari kritik dan lain-lain nanti kita tampung. Jadi
masing-masing anggotanya yang memiliki keputusan nanti kita setujui mana yang
tujuan yang sama yaitu mendukung tim diambil gimana jalan tengahnya itu tetep di
sepak bola Persik Kediri. forum…” (Wawancara AAR, 2023)
Menurut Coleman (dalam Field,
2008) berpendapat bahwa modal sosial “Ya forum, atas keputusan bersama aja.
dapat diartiken sebagai kumpulan sumber Mungkin nanti yang mematik isu bisa
daya yang ada melekat pada suatu presiden, penasihat, atau ketua harian.
hubungan keluarga dan organisasi sosial Nah nanti di turunkan ke anggota dalam
yang memiliki unsur produktif sehingga forum gitu. Menurut suara terbanyak dan di
dapat mengakibatkan sebuah setujui sama presiden atau ketua”
perkembangan bagi modal manusia. (Wawancara AMR, 2023)
Jaringan dapat menjadi dasar bagi kohesi
sosial untuk mereka melakukan kerja sama Sedangkan kemampuan berinteraksi
antara satu sama lain untuk saling dan negosiasi didapatkan melalui interkasi
menguntungkan (Field, 2008). Hal ini dengan pihak-pihak berwenang seperti
nampak dari pernyataan-pernyataan kepolisian atau managemen yang ingin
anggota komunitas yang dimana mereka melakukan suatu diskusi dengan
menjalin suatu hubungan dengan anggota komunitas suporter Cyberxtreme ataupun
komunitas lain memiliki beberapa Militan.
keuntungan yang sangat bermanfaat
terhadap hubungan dengan dirinya sendiri “kalo keputusan pasti tak kembalikan ke
ataupun masyarakat. Interaksi yang terjalin temen-temen dulu. Misalkan, tiba-tiba di
dalam komunitas Cyberxtreme dan Militan telpon pihak managemen atau kepolisian
mengahasilkan sebuah relasi atau jaringan gitu ya tapi sing sering pihak kepolisian.
sosial yang terbentuk secara kelompok. Kan pasti mereka minta jawaban langsung
Relasi yang terjalin ini merupakan modal disaat itu juga. Misalkan “mas, militan mau
sosial yang didapatkan dalam kehidupan away gak ?” wes langsung tak iyakan. Baru
berorganisasi. Modal sosial ini penting nanti tak sampaikan ke temen-temen “aku
dalam pengembangan kapital manusia tadi abis dapet telpon dari polres, kita
yang dapat digunakan sebagai upaya berangkat away”. Tapi kalau untuk
peningkatan kesejahteraan individu. keputusan yang lain, misal “ini militan
Pengembangan kapital manusia dalam enaknya mengadakan away atau audensi
komunitas suporter bola Cyberxtreme dan ke pihak managemen gak ?” lha kalo kayak
Militan ini terwujud melalui adanya struktur gini nanti tak kembalikan ke temen-temen
sosial yang terbentuk didalamnya sehingga keputusannya gimana. Saya hanya
dapat dimanfaantkan sebagai media menengahi” (Wawancara HY, 2023)
pengembangan potensi diri. Potensi-

51
e-Journal Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha
Jurusan Sejarah, Sosiologi dan Perpustakaan (Volume 5 Nomor 1 Tahun 2023)

SIMPULAN DAN SARAN yang independent, Cyberxtreme dan


Dalam penelitian ini ditemukan fakta Militan pastinya memiliki upaya untuk
bahwa dalam kelompok suporter Persik menjalankan finansial yang berasal dari
Mania memiliki berbagai kultur yang anggota dan dipersembahkan untuk
mengakibatkan Persik Mania terpecah anggota. Permasalahan tersebut belum
menjadi beberpa kelompok kecil. dibahas oleh peneliti maka dapat diteliti
Diantaranya adalah Cyberxtreme dan oleh peneliti selanjutnya.
Militan yang memiliki dominasi tinggi dalam
Stadion Brawijaya. Namun, pecahnya DAFTAR PUSTAKA
suporter Persik Mania justru memberikan Abduh, I. (2020). Tindakan Kekerasan
sudut pandang yang baru mengenai Suporter Sepak Bola Dalam
suporter. Dinamika organiasi dalam Perspektif Sosiologi Olahraga. Jurnal
komunitas suporter Persik Mania, Penjaskesrek, 7(2), 289-300.
Cyberxtreme dan Militan memberikan Anam, H. C. & Supriyadi (2018). Hubungan
gambaran suporter yang terstruktur yang fanatisme dan konformitas terhadap
dituangkan dalam kehidupan agresivitas verbal anggota komunitas
berorganisasinya dengan memiliki sturktur suporter sepak bola di Kota
organisasi yang kompleks, yang dimana Denpasar. Jurnal Psikologi
mereka membentuk stakeholder yang Udayana, 5(1), 132-144.
memiliki jobdesknya masing-masing yang Arifin, M. R., & Faruk, M. (2019). Faktor-
dapat digunakan sebagai media Faktor Pencapaian Persela
pengembangan potensi diri. Dampak sosial Lamongan Konsisten Bertahan di
dari penerapan kehidupan beroganisasi ini Level Tertinggi Kompetisi Sepakbola
yaitu; Pertama, relasi luas yang didaptkan Indonesia. Jurnal Prestasi
akibat dari interaksi saling mengenal dan Olahraga, 2(2).
bekerja sama. Kedua, sebagai sarana Cahyani, R. R., & Sari, R. P. (2021).
pengembangan potensi diri. Hal ini di dapat Konstruksi Identitas Gren Nord 27
melalui jobdesk dari masing-masing divisi sebagai Kelompok Suporter Gaya
yang dapat dimanfaatkan untuk Ultras. DIGICOM: Jurnal Komunikasi
mengeksplore kemampuan individu. dan Media, 1(1), 65-71.
Ketiga, sebagai kontrol sosial dalam Coleman, James S. (1998). Social Capital
meminimalisir adanya kerusuhan. in the Creation of Human Capital.
Komunitas dapat digunakan sebagai media (Partha Dasgupta Ismail Serageldin.
pengenalan antara individu satu dengan edited). 1999. Social Capital A
individu yang lain. Ketiga hal ini merupakan Multifaceted Perspective. The Wrol
akibat dari adanya jaringan-jaringan sosial Bank. Washington, DC. USA.
yang terbentuk dalam komunitas sehingga Creswell, J. W., & Creswell, J. D. (2017).
dapat dikatakan sebagai sebuah modal Research design: Qualitative,
sosial. Adanya fenomena sosial yang quantitative, and mixed methods
terjadi pada suporter Persik Mania approaches. Sage publications.
menunjukan bahwa menjadi seorang Creswell, J.W. (2014). Research Design,
suporter bukanlah suatu hal yang buruk. Yogyakarta: Pustaka Belajar
Kefanatikan terhadap sepak bola juga Djuyandi, Y., Siregar, M. M., & Muradi
dapat digunakan sebagai pengembangan (2021). PERAN SUPORTER
kapital diri yang dapat digunakan sebagai SEPAKBOLA SEBAGAI
modal sosial dalam kehidupan KELOMPOK PENEKAN. Jurnal Ilmu
bermasyarakat. Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Adapun saran untuk penelitian Jambi, 5(1), 1-14.
berikutnya adalah untuk membuat Effendy, M., & Indrawati, E. S. (2020).
penelitian mengenai kehidupan sosial dan Hubungan antara empati dengan
ekonomi dari anggota komunitas perilaku agresif pada suporter
Cyberxtreme dan Militan. Hal ini menarik sepakbola Panser Biru Banyumanik
diteliti karena sebagai komunitas suporter

52
e-Journal Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha
Jurusan Sejarah, Sosiologi dan Perpustakaan (Volume 5 Nomor 1 Tahun 2023)

Semarang. Jurnal Empati, 7(3), 974- Kampus. Jurnal Audiens, 1(1), 71-
984. 76.
Fathurrahman, A. D. (2016). Makna Saharudin. (2000). Modal Sosial
identitas ultras klub sepakbola di Organisasi Akar Rumput: Suatu Studi
Kediri (studi kasus: ultras atas lembaga Kesehatan Lokal di
cyberxtreme curva nord 1950 persik Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Tesis
Kediri) serta nilai-nilai pada Program Magister Sosiologi –
edukasinya (Doctoral dissertation, FISIP Universitas Indonesia.
Universitas Negeri Malang). Salvatore, C. H. C. (2018). Kewargaan
Field, John. (2008). Social Capital: Second Budaya Suporter PERSIS
Edition.” Social Capital: Second Solo. Universitas Sanata Dharma
Edition, vol. 9780203930519 Yogyakarta, Yogyakarta.
Gumarang S, R. S. (2019). Komunikasi
Kelompok Pada Suporter Sepakbola
Di Indonesia (Studi Kasus Kelompok
Suporter Viking Pasca Deklarasi
Damai Dengan The Jakmania Pada
11 April 2014 (Doctoral dissertation,
Universitas Kristen Indonesia).
Miles, Matthew B., and A. Michael
Huberman. 1994. Qualitative Data
Analysis: An Expanded Sourcebook.
sage.
Mubina, M. F., & Amirudin, A. (2020).
Fanatisme dan Ekspresi Simbolik
Suporter Sepak Bola Panser Biru dan
SNEX Semarang: Kajian
Etnografis. Endogami: Jurnal Ilmiah
Kajian Antropologi, 3(2), 217-226.
Nidhomuddin, A., & Suryandari, N. (2021).
Pemersatu Lamongan: Analisis
Identitas Kultural Supporter
Sepakbola Persela. Jurnal Ilmiah
Ilmu Sosial, 7(2), 145-158.
Orkananda, K., & Poerbaningrat, R. M. B.
(2020). Konsep Diri Suporter Sepak
bola Perempuan PSS Sleman. Jurnal
Audiens, 1(1), 65-70.
Perdana, K. E. (2018). Sepakbola Sebagai
Media Solidaritas Politik Bagi
Supporter Indonesia. Jurnal Ilmu
Politik dan Komunikasi Volume VIII
No.
Priharjanto, Y. M., Naryoso, A., & Nugroho,
A. (2021). Negosiasi Konflik Berlatar
Belakang Fanatisme Suporter Bola
(Studi Kasus pada Kelompok
Suporter Panser Biru dan
Snex). Interaksi Online, 9(3), 1-13.
Rewo, A. J. A., & Aji, H. N. W. (2020).
Konsep Diri Anggota Komunitas
Suporter PSS Sleman Berbasis

53

Anda mungkin juga menyukai