Anda di halaman 1dari 16

FANATISME SUPORTER SEPAKBOLA DITINJAU

DARI ASPEK SOSIO-ANTROPOLOGIS (STUDI KASUS


AREMANIA MALANG)

Moch. Ian Brilian Assyaumin


Fakultas Ilmu Keolahragaan, Jurusan Ilmu Keolahragaan
Universias Negeri Malang
Jalan Semarang No.5 Malang
Email: ian.brilian87@gmail.com

Mahmud Yunus
Fakultas Ilmu Keolahragaan, Jurusan Ilmu Keolahragaan
Universits Negeri Malang
Jalan Semarang No.5 Malang
Email: makmud.marias@gmail.com

Slamet Raharjo
Fakultas Ilmu Keolahragaan, Jurusan Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Malang
Jalan Semarang No.5 Malang
Email: kent_sr@yahoo.com

Abstract: The purpose of this research is to find out (1) fanaticisms of


Aremania soccer fans from the socio-anthropological aspect, and (2) the
factors that influence the fanatic behavior of Aremania's supporters in
supporting Arema team. This research uses qualitative descriptive approach,
data collection technique through observation, interview, and documentation.
The results of research: 1) Aremania is one of the fanatic and loyal fans, 2)
Aremania always establish good relations with the surrounding environment.
The conclusion of the research results indicate that Aremania is a very
fanatic supporter in supporting Arema.

Keywords: fanaticism, supporters, football

Sepakbola merupakan menikmati tontonan sepakbola secara


olahraga yang populer dan telah langsung di dalam stadion. Bahkan
berkembang di Indonesia. Olahraga seorang pecinta sepakbola tidak akan
ini dikemas secara sederhana bergeming dengan harga tiket masuk
sehingga dapat dinikmati berbagai yang mahal ketika ingin
kalangan. Kini perkembangan menyaksikan tim kesayangannya
olahraga ini sudah semakin pesat bertanding. Pada umumnya mereka
sehingga akan mudah kita jumpai tidak hanya sekedar menonton,
anak-anak kecil hingga dewasa namun lontaran komentar, teriakan
bermain sepakbola di tanah lapang dukungan untuk tim kesayangan dan
maupun penjuru gang, dari yang teriakan intimidasi untuk tim lawan
mengenakan peralatan lengkap juga secara otomatis akan menjadi
hingga yang tanpa mengenakan alas tindakan lanjutan. Di Indonesia
kaki. bahkan di dunia, sepakbola dan
Seseorang tak akan beranjak pendukung tim sepakbola merupakan
dari layar kaca saat pertandingan tim satu kessatuan yang tidak bisa
favoritnya sedang ditayangkan, dipisahkan dan saling berkaitan.
begitu pula bagi mereka yang dapat
Sepakbola secara baku hanya klub-klub di Indonesia yang
dimainkan oleh pemain yang berada berjumlah ratusan lebih namun tetap
di lapangan saja, namun tanpa kita memiliki suporter fanatik.
sadari sering kali dalam permainan Sikap mempertahankan
sepakbola terdapat individu-individu tersebut dapat diartikan sebagai
dari luar lapangan mendukung tim perasaan memegang teguh aktivitas
yang sedang bertanding. Individu- atau prinsip dalam komunitasnya.
individu tersebut memberikan Situasi tersebut jika berlebihan akan
semangat dan motivasi melalui memunculkan perilaku fanatisme.
berbagai cara agar tim yang mereka Menurut Hapsari & Wibowo
dukung dapat mengalahkan (2015:53) “Secara psikologis
lawannya dalam permainan yang seseorang yang fanatik biasanya
dimainkan sebelas melawan sebelas tidak mampu memahami apa yang
orang tersebut. Tak heran jika ada di luar dirinya dan tidak paham
individu-individu yang memberikan terhadap masalah orang atau
dukungan tersebut sering kali kelompok lain”. Fanatisme adalah
mendapat julukan sebagai pemain suatu keyakinan atau suatu
ke-12. pandangan tentang sesuatu, yang
Dalam sentralitas kultur, positif atau negatif.
sepakbola mampu menarik dan Fanatisme merupakan sebuah
memobilisasi banyak orang sehingga keadaan di mana seseorang atau
berpengaruh dalam kehidupan kelompok yang menganut sebuah
masyarakat banyak. Salah satu paham, baik politik, agama,
fenomena yang muncul dalam kebudayaan atau apapun saja dengan
realitas sepakbola adalah suporter cara berlebihan (Lucky & Setyowati,
(Lucky & Setyowati,2015:182). 2015:184). Menurut definisinya,
Banyak individu pecinta sepakbola fanatisme biasanya tidak rasional
yang mengidentifikasikan dirinya atau keyakinan seseorang yang
menjadi pendukung sebuah tim terlalu kuat dan kurang
sepakbola atau dapat disebut menggunakan akal budi sehingga
suporter. Suporter yang secara tidak menerima faham yang lain dan
bahasa berarti dukungan, dapat bertujuan untuk mengejar sesuatu.
diartikan lebih luas bahwa suporter Seseorang yang fanatik biasanya
ialah mereka (satu individu atau tidak mau memahami apa-apa yang
lebih) yang memberikan dukungan ada di luar dirinya, tidak faham
kepada salah satu pihak dalam terhadap masalah orang atau
sebuah pertandingan. Dalam skala kelompok lain, tidak mengerti faham
nasional kita mengenal berbagai atau filsafat selain yang mereka
kelompok yang terdiri dari yakini.
sekumpulan individu yang telah Di Indonesia kita tak akan
teridentifikasi dalam sebuah barisan asing mendengar nama Aremania
pendukung tim sepakbola. Menurut yaitu suporter tim Arema Malang,
Su’udi (2006:94) “bahwa setiap klub Bonek Mania yaitu suporter tim
dari level terendah pasti memiliki Persebaya Surabaya, Viking dan
penggemar fanatik karena adanya Bobotoh yang keduanya mendukung
ikatan kedaerahan, keluarga, satu tim yang sama yaitu Persib
golongan atau simpatik dengan Bandung. Kelompok-kelompok
pemainnya”. Sama halnya dengan suporter tersebut merupakan
beberapa contoh kelompok suporter Gajayana akan dipenuhi suporter
di Indonesia yang telah terorganisir yang memakai atribut mencolok
secara rapi dan fanatik dalam seperti bendera besar. Mereka secara
mendukung tim kesayangannya. beriringan dan berkerumun
Sebenarnya masih banyak kelompok mengendarai sepeda motor atau
suporter yang terdapat di Indonesia, kendaraan bak terbuka dengan
setiap tim yang ada hampir membunyikan terompet atau
dipastikan terdapat individu-individu memukul bassdrum yang menjadi
yang melebur menjadi satu dalam alat dalam mendukung tim
mendukung tim kesayangannya. kesayangannya. Di sisi lain terdapat
Aspek kedaerahan juga dapat muncul juga suporter yang rela berpanas-
karena kelompok suporter tersebut panasan menjual tiket dan berhutang
mendukung tim sepakbola dari agar bisa ikut dalam serangkaian tur
daerah yang sama. Menurut Doewes tim Arema Malang ke luar kota.
& Riyadi (2016:719) “Aremania Perilaku-perilaku tersebut terasa
tidak hanya berada di Malang saja, berlebihan dan tidak rasional bagi
tetapi juga menyebar di seluruh out-group pecinta sepakbola namun
Indonesia bahkan dunia”. terasa wajar bagi seorang suporter.
Intensitas individu dalam Sosio-antropologis
sebuah komunitas atau kelompok merupakan penggabungan kedua
akan mempengaruhi tingkah lakunya. cabang ilmu sosial, yaitu ilmu yang
Apa yang digemari oleh komunitas mempelajari tentang suatu
akan berdampak pada individu kebudayaan, kehidupan serta
bersangkutan yang berada dalam interaksi sosial masyarakat suatu
komunitas tersebut. Individu- etnis atau kelompok tertentu. Ilmu
individu dalam komunitas akan antropologi dibagi dalam dua bidang
mempertahankan apa yang mereka ilmu, yaitu antropologi fisik dan
gemari bersama. Dalam konteks antropologi budaya.Jika dalam
suporter, perilaku tersebut cenderung antropologi fisik banyak
menimbulkan rasa solidaritas berhubungan dengan ilmu-ilmu
terhadap mereka yang mempunyai biologi lainnya, maka dalam
persamaan paham dalam mendukung antropologi budaya banyak
tim kesayangannya. Rasa solidaritas berhubungan erat dengan ilmu-ilmu
tersebut akan tertuang dalam pola sosial lainnya seperti sosiologi
tindakan yang terjaga untuk tim yang (Kuper, 2000:30). Hal ini bisa
mereka dukung. dipahami karena keduanya berusaha
Tindakan-tindakan tidak menggambarkan tentang perilaku
rasional seperti seorang pendukung manusia dalam konteks sosialnya.
tim sepakbola memanjat pohon dan Terdapat salah satu kelompok
tembok pembatas stadion untuk suporter di Indonesia yaitu Aremania
sekedar menonton tim (kelompok suporter Arema Malang).
kesayangannya bertanding akan Aremania merupakan kelompok
menjadi pemandangan yang dapat suporter pendukung tim Arema
kita temui dalam sebuah Malang. Kelompok suporter ini telah
pertandingan sepakbola di Indonesia, berdiri sejak tahun 1990. Hingga kini
bahkan ketika tim Arema Malang telah banyak koordinator wilayah
bertanding hampir dipastikan jalan yang didirikan dan bertujuan untuk
menuju stadion Kanjuruhan maupun mengkoordinir anggota Aremania
pada wilayah yang lebih sempit di Aremania Malang. Penelitian yang
daerah Malang. Terdapat bermacam dihasilkan adalah data deskriptif
pola perilaku yang mereka tunjukan yang berupa kata-kata lisan dari
untuk membela tim kesayangannya informan dan perilaku yang diamati.
seperti bernyanyi sepanjang Penelitian ini bertujuan untuk
pertandingan ketika Arema Malang mencari atau menggali sumber-
bermain, mengikuti setiap sumber data dari informasi serta
pertandingan Arema Malang hingga dapat menjelaskan, mendeskripsikan,
ke luar kota. Menurut Purnomo menyelidiki dan memahami secara
(2011:6) “Pada lanjutan Indonesian keseluruhan tentang bentuk-bentuk
Super League 2010, Aremania fanatisme yang terjadi pada
menjadi suporter yang melakukan kelompok suporter Aremania Malang
tour ke luar kota dengan jumlah dalam mendukung Arema Malang
paling besar di Asia. Sebanyak 40 dan mengetahui faktor-faktor yang
ribu Aremania yang berasal dari memengaruhi perilaku fanatisme
seluruh Indonesia berbondong- kelompok suporter Aremania Malang
bondong untuk menyaksikan Persija dalam mendukung Arema Malang.
vs Arema”.
Populasi dan Sampel
Metode Populasi dan sampel dalam
Rancangan Penelitian penelitian ini adalah pengaggas nama
Rancangan penelitian dapat Aremania, dirijen suporter Aremania,
diartikan sebagai rencana tentang ketua Korwil (koordinator wilayah)
cara mengumpul-kan dan Aremania di Malang Raya,
menganalisa data agar rencana ter- komunitas atau Korwil Aremania di
sebut dapat dilaksanakan secara Malang Raya, serta Masyarakat
efektif dan efisien sesuai dengan sekitar yang mengetahui Arema dan
tujuan peneliti. Aremania. Cara pengambilan sampel
Jenis penelitian artikel ini adalah yaitu menggunakan metode
penelitian deskriptif kualitatif. “snowball sampling”, menurut
Penelitian deskriptif kualitatif Rustanto (2015:53) “snowball
bertujuan untuk menggambarkan, sampling adalah teknik pengambilan
meringkaskan berbagai kondisi, sampel sumber data yang pada
berbagai situasi, atau berbagai awalnya jumlahnya sedikit”. Diawali
fenomena realitas sosial yang ada di dari responden pertama yang
masyarakat yang menjadi objek mengetahui sejarah Aremania,
penelitian, dan berupaya menarik kemudian bersangkutan diminta
realitas itu ke permukaan sebagai kesediannya untuk menunjuk tokoh
suatu cirri, karakter, sifat, model, Aremania yang lain, dipandang
tanda, atau gambaran tentang kondisi mampu memberikan informasi yang
situasi, ataupun fenomena tertentu dibutuhkan dan dapat dijadikan
(Bungin, 2010:68). responden kedua. Selanjutnya,
Dalam penelitian ini wawancara dilakukan dengan
rancangan penelitian yang digunakan responden kedua dan setelah selesai
metode penelitian deskriptif diminta untuk menunjukkan orang
kualitatif sehingga akan lain yang dapat dijadikan sebagai
menghasilkan data deskriptif responden selanjutnya. Demikian
fanatisme suporter sepakbola pada seterusnya, kegiatan ini berkembang
dari responden satu ke responden perkembangan sekolah sepak bola
lainnya, sehingga data yang Arema Malang, mengikuti kegiatan
diperoleh semakin banyak dan Aremania Malang selain mendukung
rinci.Setelah data yang dibutuhkan Arema Malang di stadion, dan
dianggap sudah cukup, dalam arti mengikuti tour kelompok suporter
telah terdapat kesamaan atau Aremania Malang di luar kota.
kemiripan informasi antara sumber Wawancara adalah suatu cara
data yang satu dengan sumber data yang digunakan peneliti untuk
yang lainnya, maka kegiatan tersebut memperoleh informasi secara lisan
dapat diakhiri. dari informan, melalui interaksi
verbal secara langsung dengan tatap
Instrumen Penelitian muka atau dengan menggunakan
Instrumen dalam penelitian media (seperti telepon), dengan
ini menggunakan teknik observasi, tujuan untuk memperoleh data yang
wawancara, dan dokumentasi. dapatmenjawab permasalahan
Metode observasi yang penelitian (Rustanto, 2015:58). Alat
digunakan dalam penelitian ini yaitu pengumpul datanya disebut pedoman
observasi non-partisipan. Sedangkan wawancara dan sumber datanya
observasi non-partisipan adalah berupa responden. Metode
observasi yang dilakukan dimana wawancara yang digunakan adalah
peneliti tidak menyatu dengan yang wawancara tidak terstruktur.
diteliti, peneliti hanya sekedar Pedoman wawancara tidak
sebagai pengamat (Rustanto, terstruktur, yaitu pedoman
2015:62). Metode observasi yang wawancara yang hanya memuat garis
digunakan dalam penelitian ini yaitu besar yang akan ditanyakan. Menurut
observasi secara langsung, penulis Rustanto (2015:58), “dalam hal ini
mengadakan pengamatan langsung perlu adanya kreativitas
terhadap kelompok suporter pewawancara sangat diperlukan,
Aremania Malang yang meliputi pola bahkan pedoman wawancara model
perilaku suporter dalam mendukung ini sangat bergantung pada
tim Arema Malang, hubungan pewawancara”.
suporter terhadap kelompok suporter Dalam penelitian ini yang
lain, serta pola interaksi pada bertindak sebagai responden adalah
masing-masing suporter dan tidak tokoh Aremania, ketua dan anggota
terlepas berdasarkan fokus Korwil (koordinator wilayah)
penelitian. Dalam penelitian ini suporter Aremania di Malang, serta
penulis melakukan penelitian lebih masyarakat sekitar yang mengerti
lanjut dan mendalam mengenai tentang Arema dan Aremania.
kelompok suporter Aremania Studi dokumentasi adalah
Malang. Observasi dilakukan pada teknik pengumpulan data dengan
saat kegiatan Aremania Malang menggunakan dokumen atau bahan-
menyaksikan beberapa pertandingan bahan tertulis/cetak/rekaman
Arema Malang di stadion Gajayana peristiwa yang berhubungan dengan
atau stadion Kanjuruhan, masuk hal yang ingin diteliti (Rustanto,
dalam rombongan pemberangkatan 2015:60). Dalam penelitian ini,
salah satu Korwil (koordinator penulis akan mengambil dokumen
wilayah) Aremania Malang, yang berhubungan dengan rumusan
menyaksikan proses latihan serta permasalahan. Peneliti akan
menggunakan alat bantu yang berupa data yang akan digunakan dalam
kamera. Kamera yang akan penelitian ini adalah teknik analisis
digunakan sebagai pengambilan data menurut Sugiyono. Tahap
gambar yang ada di lapangan sebagai analisis data menurut Sugiyono
dokumentasi dalam penelitian. (dalam Rustanto, 2015:73) adalah
Gambar yang diambil dalam sebagai berikut: (1) Pengumpulan
penelitian adalah gambar yang data, Penulis mencatat semua data
relevan dengan permasalahan yang secara objektif dan apa adanya sesuai
ada dalam penelitian.Pengambilan dengan hasil wawancara dan
gambar dilakukan ketika peneliti observasi dilapangan mulai tanggal
melakukan observasi, pengamatan di 02 Juli sampai 10 Juli 2017.
lapangan. Gambar yang diambil Pengumpulan data diperoleh dari
seperti gambar logo Arema Malang, informan utama maupun informan
gambar saat Aremania Malang pendukung. Sebagai kelengkapan
melakukan konvoi, suasana saat data penulis juga memperoleh
Aremania Malang mendukung dokumen-dokumen mengenai
Arema Malang dalam pertandingan kelompok suporter Aremania
di stadion Kanjuruhan maupun Malang, (2) Reduksi data, Menurut
stadion Gajayana, kegiatan Aremania Sugiyono (dalam Moleong,
Malang selain kegiatan di stadion 2015:73), “reduksi data merupakan
ketika mendukung Arema Malang, proses merangkum, memilih hal-hal
dan suasana saat Aremania Malang yang pokok, memfokuskan pada hal-
melakukan tour ke luar kota dalam hal penting, mencari pola dan
mendukung Arema Malang. temanya dengan demikian data yang
direduksi memberi gambaran yang
Analisis Data jelas dan mempermudah peneliti
Menurut Rustanto (2015:71- untuk melakukan pengumpulan data
72), “analisis data adalah proses selanjutnya dan mencari data yang
mencari dan menyusun secara diperlukan lagi”. Penulis
sistematis data yang diperoleh dari menggunakan reduksi untuk
hasil wawancara, catatan lapangan, menggolongkan, mengarahkan,
dan dokumentasi dengan cara membuang data yang tidak perlu dan
mengorganisasikan data ke dalam mengorganisasikan data tentang
kategori, menjabarkan ke dalam unit- bentuk fanatisme yang terjadi dan
unit, melakukan sintesa, menyusun faktor yang memengaruhi terjadinya
ke dalam pola, memilih mana yang perilaku fanatisme Aremania Malang
penting dan yang akan dipelajari, dalam mendukung Arema Malang
serta membuat kesimpulan sehingga dengan cara sedemikian rupa hingga
mudah dipahami oleh diri sendiri kesimpulan-kesimpulan finalnya
maupun orang lain”. Analisis data dapat ditarik dan diverifikasi.
disebut juga pengolahan data dan Reduksi penulis lakukan setelah
penafsiran data. Analisis data adalah mendapatkan data hasil wawancara
rangkaian kegiatan penelaahan, berupa dokumentasi yang terkait
pengelompokan, sistematisasi, dengan data tentang bentuk
penafsiran dan verifikasi data agar fanatisme yang terjadi dan faktor
sebuah fenomena memiliki nilai yang memengaruhi terjadinya
sosial, akademis dan ilmiah (Imam & perilaku fanatisme Aremania Malang
Tobroni 2003:191). Teknik analisis dalam mendukung Arema Malang.
Reduksi sangat perlu dilakukan remang-remang atau gelap sehingga
untuk menggolongkan data yang setelah penelitian menjadi jelas dan
diperoleh dari informan berdasarkan dapat berupa hubungan kausal atau
konsep awal penulisan skripsi. interpretative, hipotesis atau teori”.
Setelah penulis melakukan Terkait dengan penelitian ini penulis
penggolongan data maka baru mencoba mengambil kesimpulan
dianalisis data lapangan mana yang tentang fanatisme suporter Aremania
penting dan dapat mendukung Malang berdasarkan data yang
penelitian tentang bentuk fanatisme diperoleh. Hasil dari pengambilan
yang terjadi dan faktor yang data tersebut dapat digunakan
memengaruhi terjadinya perilaku sebagai penyajian akhir. Maka akan
fanatisme Aremania Malang dalam diperoleh data penyajian akhir atau
mendukung Arema Malang. kesimpulan yang terkait dengan
Sedangkan untuk data yang kurang rumusan masalah yang terkait
mendukung penulis akanmenyimpan dengan fanatisme suporter Aremania
dahulu dengan tujuan agar tidak Malang
mengganggu proses pembuatan
penulisan akhir dan kemudian akan Pengecekan Keabsahan Data
dipakai pada permasalahan terkait. Keabsahan data merupakan
Kemudian hasil data yang penulis hal yang penting dalam suatu
pilah-pilah akan dikelompokkan penelitian karena akan menjamin
berdasarkan rumusan masalah, (3) kepercayaan data tersebut dalam
Penyajian data, menurut Sugiyono pemecahan masalah yang diteliti. Di
(dalam Rustanto, 2015:73), “setelah dalam penelitian dengan pendekatan
data direduksi maka langkah kualitatif, peneliti merupakan
selanjutnya adalah men-display-kan instrumen kunci untuk menetapkan
data. Penyajian data ini dapat keabsahan data diperlukan teknik
dilakukan dalam bentuk tabel, grafik, pemeriksaan didasarkan pada
teks, transkrip dan lainnya yang sejumlah criteria tertentu. Menurut
paling sering dipergunakan. Dengan Moleong (2014:324) “ada empat
men-display-kan data akan kriteria yang digunakan yaitu derajat
mempermudah untuk memahami apa kepercayaan (credibility), keteralihan
yang terjadi dan merencanakan kerja (transferability), kebergantungan
selanjutnya berdasarkan apa yang (dependability), dan kepastian
dipahami tersebut”. Penyajian data (confirmability)”. Dalam penelitian
dilakukan setelah reduksi penulis ini kriteria yang digunakan adalah
lakukan hasil reduksi data dengan derajat kepercayaan
sebelumnya yang telah penulis (credibility), peneliti membuktikan
sajikan dan diolah serta dianalisis dengan kenyataan yang sedang
dengan teori, dan (4) Penarikan diteliti dengan mempertunjukkan
simpulan atau verifikasi, Menurut derajat kepercayaan hasil-hasil
Sugiyono (dalam Rustanto, 2015:73), penemuan.Teknik-teknik tersebut,
“penarikan kesimpulan dalam antara lain: (1) Perpanjangan
penelitian kualitatif merupakan keikutsertaan peneliti, Perpanjangan
temuan yang baru yang sebelumnya keikusertaan peneliti akan
belum pernah ada, temuan dapat memungkinkan peningkatan derajat
berupa deskripsi atau gambaran suatu kepercayaan data yang dikumpulkan.
subjek yang sebelumnya masih Keikusertaan peneliti sangat
menentukan dalam pengumpulan penggunaan sumber, metode,
data. Menurut Moleong (2014:327) penyidik, dan teori”. Triangulasi
“Keikutsertaan tersebut tidak hanya dengan sumber berarti
dilakukan dalm waktu singkat, tetapi membandingkan dan mengecek balik
memerlukan perpanjangan derajat kepercayaan suatu informasi
keikusertaan pada latar penelitian”. yang diperoleh melalui waktu dan
Perpanjangan keikutsertaan alat yang berbeda dalam penelitian
dilakukan guna melengkapi kualitatif. Menurut Patton (dalam
informasi yang dirasa kurang, Moleong 2014:330), “triangulasi
mempelajari objek secara mendalam, dengan memanfaatkan penggunaan
serta lebih cermat dalam mengamati, sumber dapat dicapai dengan jalan:
sehingga dapat mengurangi (1) membandingkan data hasil
ketidakbenaran informasi, dengan pengamatan dengan data hasil
demikian perpanjangan kehadiran wawancara; (2) membandingkan
peneliti akan meningkatkan derajat hasil wawancara dengan isi suatu
data yang dikumpulkan. Dalam hal dokumen yang berkaitan; (3)
ini, peneliti turun sendiri secara membandingkan apa yang dikatakan
langsung ke lapangan dengan orang di depan umum dengan apa
mendatangi beberapa Korwil yang dikatakannya secara pribadi”.
(Koordinator Wilayah) dan tokoh Pengecekan keabsahan data dalam
dari Aremania, (2) ketekunan atau penelitian ini dilakukan dengan
keajegan pengamatan, Ketekunan menggunakan triangulasi sumber.
atau keajegan pengamatan berarti Untuk mengecek balik derajat
mencari secara konsisten interpretasi kepercayaan data dalam penelitian
dengan berbagai cara dalam kaitan ini, didapat dari jawaban Ovan
dengan proses analisis yang konstan Tobing yang kemudian jawaban
atau tentatif (Moleong, 2014:329). beliau dibandingkan dengan jawaban
Ketekunan pengamatan bermaksud dari ketua Korwil (Koordinator
menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur Wilayah) dan anggota Korwil
dalam situasi yang sangat relevan (Koordinator Wilayah) Aremania
dengan persoalan atau isu yang yang juga menjadi sumber data
sedang dicari dan kemudian dalam penelitian ini.
memusatkan diri pada hal-hal
tersebut secara rinci. Dengan kata Hasil
lain, jika perpanjangan keikusertaan Gambaran Suporter Aremania
menyediakan lingkup, maka Aremania merupakan
ketekunan pengamatan menyediakan sekumpulan pendukung atau suporter
kedalaman, dan (3) Triangulasi sepakbola dari klub Arema Malang,
adalah teknik pemeriksaan suporter Aremania terkenal dengan
keabsahan data yang memanfaatkan sikap sportif dan aksi-aksi yang
sesuatu yang lain di luar data itu begitu fanatik dalam mendukung tim
untuk keperluan pengecekan atau kesebelasannya bertanding. Suporter
sebagai pembanding terhadap data Aremania merupakan sekumpulan
itu (Moleong, 2014:330). Menurut suporter Menurut Handoko
Denzin (dalam Moleong, 2014:330) (2008:72) “kehadiran kelompok
“membedakan empat macam suporter yang lebih terorganisir
triangulasi sebagai teknik (kreatif) baru muncul pada Liga
pemeriksaan yang memanfaatkan Indonesia III tahun 1997/1998.
Suporter kesebelasan Arema yang oleh peneliti bersama teman-teman
menjadi embrio munculnya dari Aremania Malang yang
kelompok suporter kreatif di membantu proses penelitian yang
Indonesia”. Pada waktu itu, sebagian berlangsung.
suporter Arema mulai mengorganisir Pengamatan terhadap perilaku
diri mereka sendiri tanpa campur suporter Aremania dalam
tangan klub. Mereka kemudian mendukung Arema Malang di
menamakan diri mereka sebagai stadion Kanjuruhan dilakukan pada
Aremania. Aremania memberikan pertandingan liga 1 antara Arema FC
wajah dan wacana baru dalam dunia vs Madura United pada Hari Minggu,
suporter Indonesia. Aremania 14 Mei 2017, Pukul 18.00 bersama
mampu tampil menghibur dengan teman-teman Aremania Se-Malang
nyanyian, gerakan, sorakan, dan Raya khusunya Aremania Negeri
tepukan secara massal saat Singa (UM). Lalu pengamatan juga
mendukung kesebelasan diakukan di stadion Gajayana saat
kesayangannya, sesuatu yang belum pertandingan liga 3 antara Arema
ada di Indonesia pada saat itu. Dan Indonesia vs Mojosari Putra FC pada
sampai saat ini pun Aremania Hari Minggu, 14 Mei 2017, Pukul
merupakan salah satu kelompok 15.30 bersama teman-teman
suporter yang terkenal fanatik dan Aremania wilayah Malang Raya.
loyal dalam mendukung klub Arema Mengikuti konvoi Aremania saat
Malang bertanding. Arema berhasil menjadi juara pada
Turnamen Piala Presiden 2017 dan
Hasil Observasi konvoi-konvoi lainnya seperti juga
Berdasarkan hasil penelitian yang saat ulang tahun Arema di Malang.
dilakukan selama ini. Kegiatan Kegiatan Aremania Negeri Singa
observasi dilakukan untuk (UM) bersama Forum Arema
mengamati secara langsung perilaku Kampus berbagi dan buka bersama
suporter kelompok Aremania Malang anak yatim piatu di Lapangan Tenis
yang meliputi perilaku suporter Indoor, Universitas Negeri Malang.
dalam mendukung Arema Malang Mengikuti nonton bareng
entah itu di stadion Kanjuruhan atau pertandingan Arema bersama
di stadion Gajayana, masuk dalam Aremania Kampus di UNISMA serta
salah satu Korwil (Koordinator nonton bareng bersama masyarakat
Wilayah) Aremania untuk Malang di depan kantor Arema FC
mengamati perilaku suporter Arema Jl. Kertanegara. Ikut dalam
sebelum menyaksikan pertandingan melakukan penggalangan dana untuk
Arema selama pertandingan Arema korban bencana Alam BIMA di
berlangsung, dan setelah UNSIMA serta korban bencana alam
pertandingan Arema selesai, lain di Indonesia serta penggalangan
selanjutnya peneliti juga mengikuti dana untuk Aremania yang terkena
kegiatan salah satu Korwil musibah misalnya meninggal dunia.
(Koordinator Wilayah) Aremania
Malang selain mendukung Arema Hasil Wawancara
Malang di stadion, mengikuti tour Pada wawancara pertama
kelompok suporter Aremania Malang dilakukan dengan Ovan Tobing,
saat mendukung Arema di luar selaku salah satu penggagas nama
Malang Raya. Kegiatan ini dilakukan Aremania, dilakukan pada tanggal 16
Juni 2017 di ruang tamu kantor Holopes, dilakukan pada tanggal 14
Radio Senaputra, Jalan Danau Bratan Juni 2017 di warung kopi daerah
Timur Raya B-44, Sawojajar splendid. Lalu wawancara dilakukan
Malang. Lalu dilanjutkan wawancara dengan Yusuf, selaku masyarakat
dengan Yuli Sugianto atau akrab sekitar, dilakukan pada tanggal 31
disapa Yuli Sumpil, selaku salah satu Mei 2017 di rumahnya Jalan
dirigen kelompok suporter Aremania, Klampok Kasri, Klojen, Malang.
dilakukan pada tanggal 07 Juni 2017 Lalu wawancara dilakukan dengan
di rumahnya Jalan Sumpil Gang I, Aldo, selaku masyarakat sekitar,
Kelurahan Purwantoro, Blimbing dilakukan pada tanggal 01 Juni 2017
Malang. Lalu wawancara dengan di rumahnya Jalan Klampok Kasri,
Ridho, selaku ketua koordinator Klojen, Malang. Lalu wawancara
wilayah (Korwil) Aremania Samaan, dilakukan dengan Habib, selaku
dilakukan pada tanggal 14 Juni 2017 masyarakat sekitar, dilakukan pada
di rumahnya daerah Samaan. Lalu tanggal 03 Juni 2017 di rumahnya
wawancara dilanjutkan dengan Anas, Jalan Klampok Kasri, Klojen,
selaku ketua koordinator wilayah Malang. Wawancara dilakukan
(Korwil) Kebonagung, dilakukan dengan Achamd Tarmudzi, selaku
pada tanggal 16 Juni 2017 di masyarakat sekitar, dilakukan pada
rumahnya daerah Kebonagung. tanggal 17 Juni 2017 di sekitar luar
Wawancara dilanjutkan dengan stadion Gajayana, kota Malang. Lalu
Dicky, selaku Aremania Kebonagung yang terakhir wawancara dilakukan
dan ikut juga dalam komunitas dengan Eko, selaku masyarakat
Aremania Negeri Singa UM serta sekitar, dilakukan pada tanggal 17
Forum Arema Kampus (FAK), Juni 2017 di sekitar luar stadion
dilakukan pada tanggal 02 Juni 2017 Gajayana, kota Malang.
di lapangan futsal daerah Dieng.
Wawancara dilanjutkan dengan Hasil Dokumentasi
Yudis, selaku Aremania Sulfat dan Berdasarkan selama
ikut dalam komunitas Aremania penelitian berlangsung gambar yang
Negeri Singa UM, dilakukan pada diambil adalah gambar yang relevan
tanggal 02 Juni 2017 di lapangan dengan pokok penelitiannya,
futsal daerah Dieng. Lalu wawancara misalnya saja tentang fanatisme
dilanjutkan dengan Novianto, selaku suporter Aremania Malang. Gambar
Aremania Sanan, dilakukan pada yang diambil seperti gambar logo
tanggal 05 Juni 2017 di ruang tamu Arema Malang, gambar saat
rumahnya daerah industri keripik Aremania Malang melakukan
tempe Sanan. Lalu wawancara konvoi, suasana saat Aremania
dilanjutkan dengan Mas Yes, selaku Malang mendukung Arema Malang
Aremania Samaan, dilakukan pada dalam pertandingan di stadion
tanggal 14 Juni 2017 di ruang tamu Kanjuruhan maupun stadion
rumahnya daerah Samaan. Lalu Gajayana, kegiatan Aremania
wawancara dilanjutkan dengan Malang selain kegiatan di stadion
Helmi, selaku Aremania Samaan, ketika mendukung Arema Malang,
dilakukan pada tanggal 14 Juni 2017 dan suasana saat Aremania Malang
di ruang tamu rumahnya daerah melakukan tour ke luar kota dalam
Samaan. Lalu wawancara dilakukan mendukung Arema Malang.
dengan Fanda, selaku Aremania
Hasil dan Pembahasan dan dimanapun Arema berlaga
Bentuk Perilaku Fanatisme seperti semboyan Aremania “tidak
Suporter Aremania kemana-mana tapi ada dimana-
Ditinjau dari aspek sosiologi mana” bahkan ada juga Aremania
dan antropologi dari aspek proses yang mendukung sampai ke luar
sosial. Proses sosial adalah setiap negeri. Bentuk perilaku fanatisme
interaksi sosial yang berlangsung suporter Aremania lainnya adalah
dalam suatu jangka waktu, banyak dari anggota Aremania yang
sedemikian rupa hingga menunjukkan berkorban waktu, barang bahkan
pola-pola pengulangan hubungan nyawa sekalipun saat mendukung
perilaku dalam kehidupan Arema. Selain itu juga Aremania
bermasyarakat (Narwoko & Suyanto, dalam mendukung Arema datang ke
2007:57). Proses sosial yang stadion membeli tiket dan juga
dimaksud dalam hal ini adalah membeli marchendaise asli produk
Akomodasi merupakan upaya untuk Arema, serta ikut andil dalam setiap
mencapai penyelesaian dari suatu kegiatan Aremania di luar stadion.
pertikaian atau konflik oleh pihak- Aremania selalu melakukan
pihak yang bertikai yang mengarah koordinasi serta kumpul bersama
pada kondisi atau keadaan selesainya dengan anggota Aremania lainnya
suatu konflik atau pertikaian tersebut entah itu membahas kreatifitas
(Setiadi & Kolip, 2015:79) serta maupun lagu-lagu baru dalam
Asimilasi merupakan proses sosial mendukung Arema di stadion, selain
yang ditandai oleh adanya upaya- itu juga Aremania selalu melakukan
upaya mengurangi perbedaan- penggalangan dana untuk korban
perbedaan yang terdapat antara orang bencana alam di seluruh Indonesia
perorangan atau antar kelompok sosial bahkan ikut andil terjun langsung ke
yang diikuti pula usaha-usaha untuk tempat bencana tersebut.
mencapai kesatuan tindakan, sikap,
dan proses-proses mental dengan Faktor Terjadinya Perilaku
memerhatikan kepentingan bersama Fanatisme Suporter Aremania
(Setiadi & Kolip, 2015:81). Ditinjau dari aspek sosiologi
Menurut Gunanto (2015:243) dan antropologi dari aspek proses
“fanatisme adalah sebuah pandangan sosial. Proses sosial adalah setiap
atau faham yang dipegang oleh suatu interaksi sosial yang berlangsung
kelompok yang membela tentang dalam suatu jangka waktu,
sesuatu yang tidak bisa diganggu sedemikian rupa hingga menunjukkan
gugat akan keyakinannya”. Suporter pola-pola pengulangan hubungan
Aremania merupakan salah satu perilaku dalam kehidupan
kelompok suporter yang terbilang bermasyarakat (Narwoko & Suyanto,
sangat fanatik dan memiliki fans 2007:57). Proses sosial yang
yang banyak di Indonesia maupun dimaksud dalam hal ini adalah
luar negeri, berbagai hal unik dan Akomodasi merupakan upaya untuk
fanatik dilakukan oleh anggota mencapai penyelesaian dari suatu
Aremania itu sendiri. Salah satu pertikaian atau konflik oleh pihak-
bentuk perilaku fanatisme suporter pihak yang bertikai yang mengarah
Aremania dalam mendukung Arema pada kondisi atau keadaan selesainya
adalah Aremania selalu ada dan suatu konflik atau pertikaian tersebut
selalu mendukung Arema kapanpun (Setiadi & Kolip, 2015:79) serta
Asimilasi merupakan proses sosial kebanggan sebagai warga Malang,
yang ditandai oleh adanya upaya- ada pula sebagian yang berpendapat
upaya mengurangi perbedaan- bahwa kekompakan suporter arema
perbedaan yang terdapat antara orang itulah yang menjadi daya tarik orang
perorangan atau antar kelompok sosial ingin menjadi Aremania
yang diikuti pula usaha-usaha untuk
mencapai kesatuan tindakan, sikap, Hubungan Suporter Aremania
dan proses-proses mental dengan dengan Sesama Anggota Aremania
memerhatikan kepentingan bersama Ditinjau dari aspek sosiologi
(Setiadi & Kolip, 2015:81). dan antropologi dari aspek proses
Banyak faktor yang sosial. Proses sosial adalah setiap
menyebabkan kalau seseorang terlalu interaksi sosial yang berlangsung
cinta terhadap sesuatu hal, maka dalam suatu jangka waktu,
segala pengorbanan akan sedemikian rupa hingga menunjukkan
dilakukannya meskipun itu ada di pola-pola pengulangan hubungan
luar nalar manusia sendiri. perilaku dalam kehidupan
Guilianotti (1995:10) menjelaskan bermasyarakat (Narwoko & Suyanto,
“bahwa ketika sebuah komunitas 2007:57). Proses sosial yang
mampu memobilisasi orang untuk dimaksud dalam hal ini adalah kerja
“cinta”, maka segala pengorbanan sama dapat dijumpai hampir dalam
hingga mati pun akan siap dilakukan, setiap kehidupan sosial mulai dari
walaupun cinta, di benaknya, tidak anak-anak hingga kehidupan
selalu menyiratkan kebencian berkeluarga, kelompok kekerabatan
terhadap yang lain”. Hal tersebut hingga ke dalam komunitas sosial.
juga ada pada diri Aremania yang Kerja sama dapat terjadi karena
menganggap bahwa Arema adalah didorong oleh kesamaan tujuan dan
segalanya, jika orang Malang tidak manfaat yang akan diperoleh dalam
mau mendukung Arema mau jadi kelompok tersebut. Menurut
apa. Intinya orang Malang harus Soekamto (dalam Setiadi & Kolip
bangga mendukung Arema, termasuk 2015:78) “Charles H. Cooley
Aremania itu sendiri wajib memberikan gambaran tentang kerja
mendukung Arema dimanapun dan sama dalam kehidupan sosial. Kerja
kapanpun. Dengan alasan itu lah sama timbul jika orang menyadari
warga Malang harus mendukung bahwa mereka mempunyai cukup
Arema dan menjadi Aremania. pengetahuan dan pengendalian
Selain karena latar belakang sebagai terhadap diri sendiri untuk memenuhi
warga Malang harus bangga kepentingan ini melalui kerja sama,
mendukung Arema, Arema juga kesadaran akan adanya kepentingan
salah satu klub mandiri yang sejak yang sama dan adanya organisasi
dulu tidak dibiayai oleh APBD, merupakan fakta-fakta yang penting
dibandingkan dengan Persema yang dalam kerja sama yang berguna”.
merupakan klub milik pemerintahan Dalam kehidupan
dan biayai oleh APBD. Maka dari itu bermasyarakat kita perlu
Aremania bangga mendukung bersosialiasi terutama kepada sesama
Arema, karena klub Arema untuk kita perlu berhubungan baik,
membiayai kebutuhannya mandiri khususnya. Sesama pendukung
dari dana pihak sponsor. Selain Arema seharusnya harus saling
karena alasan kecintaan dan bersosialisasi terhadap sesame
Aremania, dan berhubungan secara juga sebagian kelompok suporter yang
baik entah itu secara personal masih belum bisa berhubungan baik
maupun kelompok. dengan Aremania karena soal rivalitas
bahkan dendam lama yang belum
Hubungan Suporter Aremania pernah usai.
dengan Kelompok Suporter Lain
Ditinjau dari aspek sosiologi Hubungan Suporter Aremania
dan antropologi dari aspek proses dengan Masyarakat Sekitar
sosial. Proses sosial adalah setiap Ditinjau dari aspek sosiologi
interaksi sosial yang berlangsung dan antropologi dari aspek proses
dalam suatu jangka waktu, sosial. Proses sosial adalah setiap
sedemikian rupa hingga menunjukkan interaksi sosial yang berlangsung
pola-pola pengulangan hubungan dalam suatu jangka waktu,
perilaku dalam kehidupan sedemikian rupa hingga menunjukkan
bermasyarakat (Narwoko & Suyanto, pola-pola pengulangan hubungan
2007:57). Proses sosial yang perilaku dalam kehidupan
dimaksud dalam hal ini adalah kerja bermasyarakat (Narwoko & Suyanto,
sama dapat dijumpai hampir dalam 2007:57). Proses sosial yang
setiap kehidupan sosial mulai dari dimaksud dalam hal ini adalah kerja
anak-anak hingga kehidupan sama dapat dijumpai hampir dalam
berkeluarga, kelompok kekerabatan setiap kehidupan sosial mulai dari
hingga ke dalam komunitas sosial. anak-anak hingga kehidupan
Kerja sama dapat terjadi karena berkeluarga, kelompok kekerabatan
didorong oleh kesamaan tujuan dan hingga ke dalam komunitas sosial.
manfaat yang akan diperoleh dalam Kerja sama dapat terjadi karena
kelompok tersebut. Menurut didorong oleh kesamaan tujuan dan
Soekamto (dalam Setiadi & Kolip manfaat yang akan diperoleh dalam
2015:78) “Charles H. Cooley kelompok tersebut. Menurut
memberikan gambaran tentang kerja Soekamto (dalam Setiadi & Kolip
sama dalam kehidupan sosial. Kerja 2015:78) “Charles H. Cooley
sama timbul jika orang menyadari memberikan gambaran tentang kerja
bahwa mereka mempunyai cukup sama dalam kehidupan sosial. Kerja
pengetahuan dan pengendalian sama timbul jika orang menyadari
terhadap diri sendiri untuk memenuhi bahwa mereka mempunyai cukup
kepentingan ini melalui kerja sama, pengetahuan dan pengendalian
kesadaran akan adanya kepentingan terhadap diri sendiri untuk memenuhi
yang sama dan adanya organisasi kepentingan ini melalui kerja sama,
merupakan fakta-fakta yang penting kesadaran akan adanya kepentingan
dalam kerja sama yang berguna”. yang sama dan adanya organisasi
Selain bersosialisasi dengan merupakan fakta-fakta yang penting
sesama Aremania, pendukung Arema dalam kerja sama yang berguna”.
yang biasa disebut Aremania juga Dalam kehidupan
sering berkoordinasi dengan sesama bermasyarakat seperti era sekarang
kelompok suporter lain. Namun dalam ini, bersosialisasi antar sesama juga
prosesnya tersebut ada sebagian sangat diperlukan. Seiring
kelompok suporter yang sangat baik berkembangnya dunia suporter
terhadap Aremania bahkan sudah khususnya Aremania yang saat ini
seperti saudara sendiri, namun aja telah menjadi klub suporter Arema
Malang yang terbesar di Jawa Timur, membeli atribut Arema pun sama
banyak melakukan interaksi dengan dilakukan dengan cara menabung
masyarakat sekitar khususnya warga uang saku ataupun uang hasil kerja,
Malang dalam berbagai aspek, salah (2) Faktor yang mempengaruhi
satunya kegiatan-kegiatan sosial yang fanatisme suporter Aremania adalah
banyak dilakukan oleh Aremania. kecintaan dan kebanggaan warga
Aremania pun tidak berhenti dalam Malang dalam mendukung Arema
membangun citra perilaku baik di dan menyebut dirinya sebagai
kalangan masyarakat, maka dari itu Aremania. Bahkan ada yang
dari hal-hal tersebut terbangunlah menyebutkan bahwa apapun
proses sosialisasi antar sesame dilakukan untuk mendukung Arema
masyarakat yang baik. dan kecintaannya terhadap Arema
tidak bisa diukur dengan apapun,
Kesimpulan intinya kalau warga Malang tidak
Berdasarkan hasil penelitian mau menjadi Aremania, terus yang
dan pembahasan yang telah mau mendukung Arema siapa,
dilakukan tentang fanatisme suporter Istilahnya seperti itu. Dan selain itu
sepak bola ditinjau dari aspek sosio- juga keunikan dari Aremania itu
antropologis (studi kasus Aremania sendiri dibandingkan dengan
Malang), dari hasil observasi, kelompok suporter lain dari segi
wawancara, dan dokumentasi dapat kesolidannya dan kekompakannya,
disimpulkan bahwa (1) Bentuk- (3) Hubungan Aremania dengan
bentuk perilkau fanatisme suporter sesama Aremania lainnya masih
Aremania sangat beragam dan sangat harmonis dan baik, bahkan
bahkan sangat fanatik, banyak mereka saling berkoordinasi dan
pengorbanan yang dilakukan mulai kumpul bareng bukan hanya
dari berkorban waktu, harta, bahkan membahas Arema saja tapi juga
nyawa sekalipun, ada juga yang jauh- bahasan santai lainnya sampai
jauh harus ikut tur ke luar Jawa membahas masalah bisnis juga, (4)
bahkan sampai ke luar Indonesia Hubungan suporter Aremania dengan
semua itu dilakukan atas dasar suporter lainnya masih terjaga
kecintaannya terhadap Arema. dengan baik masih sering saling
Bahkan untuk bisa datang dan masuk silaturahmi bahkan saling koordinasi
ke stadion mendukung Arema antar anggota, namun ada sebagian
bahkan mendapatkan tiketnya suporter yang masih belum bisa
dilakukan dengan berbagai cara, diajak berdamai dengan Aremania
misalnya saja menyisakan uang suka dan sebagian dari Aremania
ataupun uang hasil kerja untuk menganggap bahwa Bonekmania
membeli tiket pertandingan Arema, merupakan rival bagi Aremania, dan
ada yang sampai rela berhutang, (5) Hubungan suporter Aremania
bahkan ada yang rela menumpang dengan masyarakat sekitar
istilahnya mbonek truk atau mobil khususnya warga Malang sangat
angkutan umum untuk sampai ke harmonis dan saling support satu
tempat tujuan ada juga disaat sampai sama lainnya misalnya saja bila ada
stadion tidak kebagian tiket maka bencana alam Aremania selalu
Aremania akan memanjat pagar melakukan penggalangan dana
stadion untuk bisa masuk ke stadion bahkan langsung terjun ke lokasi
mendukung Arema berlaga. Untuk bencana tersbut, selain itu juga ada
penggalangan dana bagi keluarag Doewes & Riyadi. 2016. The Social
Aremania yang ditimpa musibah. Identity of Football
Namun masih ada juga yang Supporters in Providing
beranggapan bahwa masih ada saja Sportive Support to Arema
sebagian suporter Aremania yang Player (A Phenomenology
kerap melakukan tindakan anarkis Study to Supporters of
entah itu di stadion maupun saat di Aremania in Malang. Jurnal
luar stadion misalnya saja saat Pendidikan Kepelatihan
konvoi. Olahraga, (Online), 1 (1):
718-725, diakses 16
Saran Oktober 2016.
Berdasarkan hasil dan temuan Dicky. 02 Juni 2017. Komunikasi
dalam pelaksanaan penelitian yang Personal.
dilaksanakan pada suporter Eko. 17 Juni 2017. Komunikasi
sepakbola Aremania Malang, maka Personal.
penulis menyarankan: (1) Bagi Fanda. 14 Juni 2017. Komunikasi
peneliti lain diharapkan dapat Personal.
menjadikan penelitian ini sebagai Giulianotti, R. 1995. Participant
rujukan ataupun dapat digunakan Observation and Research
sebagai penelitian selanjutnya into Football
dengan penambahan variabel- Hooliganism:Reflections on
variabel lain dan jumlah subjek yang the Problems of Entrée and
lebih banyak, (2) Dengan adanya Everyday Risks. Sociology
penelitian tentang fanatisme suporter of Sport Journal, (Online),
sepakbola ditinjau dari aspek sosio- 12 (1): 1-20, diakses 01
antropologis (studi kasus Aremania April 2017.
Malang), para suporter atau bahkan Giulianotti, R. 2006. Sepakbola
peneliti lain memperoleh Pesona Sihir Permainan
pengetahuan tentang perilaku Global. Yogyakarta:
fanatisme Aremania ditinjau dari Appeiron Pylothes.
aspek sosio-antropologis, dan (3) Gunanto, R. 2015. Representasi
Bagi Fakultas Ilmu Keolahragaan Fanatisme Suporter dalam
Universitas Negeri Malang dapat Film Romeo dan Juliet.
dijadikan sebagai bahan pustaka Jurnal Ilmu Komunikasi,
dalam membantu mengembangkan (Online), 14 (2):242-256,
keilmuan di bidang olahraga. diakses 16 Oktober 2016.
Habib. 03 Juni 2017. Komunikasi
DAFTAR PUSTAKA Personal.
Aldo. 01 Juni 2017. Komunikasi Handoko, Anung. 2008. Sepakbola
Personal. Tanpa Batas. Yogyakarta:
Anas. 16 Juni 2017. Komunikasi Kanisius.
Personal. Hapsari, I. & Wibowo, I. 2015.
Bungin, Burhan. 2010. Penelitian Fanatisme dan Agresivitas
Kualitatif: Komunikasi, Suporter Klub Sepak Bola.
Ekonomi, Kebijakan Publik Jurnal Psikologi,(Online), 8
dan Ilmu Sosia lainnya. (1): 52-58, diakses 12
Jakarta: Kencana Prenama Oktober 2016.
Media Group.
Helmi. 14 juni 2017. Komunikasi Sosial: Teori, Aplikasi, dan
Personal. Pemecahannya. Jakarta:
Imam Suprayogo. & Tobroni. 2003. Prendamedia Group.
Metodologi Penelitian Su’udi, Achmad. 2006. Football
Sosial-Agama. Bandung: Inspirations for Succes.
Remaja Rosdakarya. Jakarta: PT Gramedia
Kuper. 2000. Ilmu Antropologi. Pustaka Utama.
Jakarta: Pustaka Sinar Tobing, O. 16 Juni 2017. Komunikasi
Harapan. Personal.
Lucky, N. & Setyowati, N. 2013. Yes. 14 Juni 2017. Komunikasi
Fenomena Perilaku Personal.
Fanatisme Suporter Sepak Yudis. 02 Juni 2017. Komunikasi
Bola (Studi Kasus Personal.
Komunitas Suporter Yuli. 07 Juni 2017. Komunikasi
Persebaya Bonek di Personal.
Surabaya). Kajian Moral Yusuf. 31 Mei 2017. Komunikasi
dan Kewarganegaraan, Personal.
(Online), 1 (1):180-195,
diakses 12 Oktober 2016.
Moleong, Lexy. 2014. Metodologi
Penelitian Kualitatif Edisi
Revisi. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya
Narwoko. & Suyanto. 2007.
Sosiologi: Teks Pengantar
& Terapan. Jakarta: Prenada
Media Group
Novianto. 05 Juni 2017. Komunikasi
Personal.
Purnomo, 2011. Komunikasi
Organisasi Komunitas
Suporter Aremania Malang
dalam Pembinaan Akhlak
Anggota. Skripsi tidak
diterbitkan. Jakarta:
Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi
Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah.
Ridho. 14 Juni 2017. Komunikasi
Personal.
Rustanto, Bambang. 2015. Penelitian
Kualitatif Pekerjaan Sosial.
Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offset.
Setiadi. 2015. Pengantar Sosiologi
Pemahaman Fakta dan
Gejala Permasalahan

Anda mungkin juga menyukai