ABSTRAK
Sepakbola dan suporter adalah dua hal yang memiliki keterkaitan yang sangat erat. Untuk
mendukung tim sepak bola kesayangan, banyak suporter yang membentuk komunitas-komunitas.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong terbentuknya komunitas
PATBOIS, mengetahui bentuk solidaritas sosial yang muncul, dan mengetahui faktor-faktor yang
mendukung dan menghambat solidaritas sosial pada komunitas PATBOIS. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan data
hasil dokumentasi. Informan penelitian dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Validitas
data menggunakan teknik triangulasi sumber. Teknik analisis data yang digunakan adalah
interaktif Miles dan Huberman melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan faktor-faktor yang melatarbelakangi
terbentuknya komunitas PATBOIS adalah sebagai wadah bagi suporter PSS Sleman. Bentuk
solidaritas komunitas PATBOIS antara lain adalah kerja sama dalam melakukan berbagai
kegiatan. Misalnya dengan kegiatan “songgo bareng” dan iuran untuk memberangkatkan salah
satu anggota Away keluar kota. Faktor pendukung solidaritas yang muncul adalah persamaan
tempat tinggal sedangkan faktor penghambat solidaritas adalah kesibukan dari masing-masing
anggota komunitas.
Kata kunci: Solidaritas, Komunitas, PSS Sleman.
ABSTRACT
Football and their supporters are two elements that have a very strong bond. To support the
beloved football team, many of them found several communities. This research aims to find the
factors that encourage the PATBOIS community formation, to find the form of social solidarity
that arises, and to find the factors that support and obstruct the solidarity. This research uses
descriptive qualitative method. The data is collected by observation, interview and the data of the
documentation result. The research informant is selected by purposive sampling technique. The
data validity uses source triangulation technique. The technique of analysing data is Miles and
Huberman interactive through collecting data, reducing data, and drawing the conclusion. The
result of the research shows that the factors which cause the PATBOIS community formation is as
the place for the PSS Sleman supporters. The form of the PATBOIS community solidarity is the
teamwork in doing various activities. For example, to send off one of the member of the
community for away match, they do several activities like "songgo bareng" and funds contribution.
The supporting factor that arises is the similarity of the living area. Meanwhile, the obstructing
factor of the solidarity is the busyness of each members of the community.
Keywords: Solidarity, Community, PSS Sleman.
anggota sangat terlihat jelas. Maka peneliti Solidaritas tersebut wajib dimiliki oleh
tertarik untuk melakukan penelitian lebih setiap kelompok sosial. Ferdinand Tonnies
lanjut mengenai solidaritas komunitas (Soyomukti, 2013: 299), Solidaritas dalam
suporter PSS Sleman PATBOIS di Desa kelompok sosial terbagi menjadi dua yaitu
Patukan, Gamping, Sleman. Gemeinschaft dan Gesellschaft. Tonnies,
misalnya menggambarkan gemeinschaft of
B. KAJIAN PUSTAKA
life dalam ikatan pernikahan. Gemeinschaft
Solidaritas dalam Kamus Besar Bahasa (Paguyuban) dibedakan menjadi tiga jenis
Indonesia merupakan sifat atau perasaan yaitu gemeinschaft by blood, mengacu pada
solider, sifat satu rasa senasib, perasaan setia ikatan kekerabatan atau pertalian darah,
kawan yang pada suatu kelompok setiap gemeinschaft of place, pada dasarnya
anggotanya wajib memilikinya. Durkheim merupakan ikatan yang berlandaskan
memandang masyarakat tradisional maupun kedekatan letak tempat tinggal serta tempat
masyarakat modern sekalipun tidak memiliki bekerja yang medorong orang untuk
perbedaan dalam hal struktur internal berhubungan secara intim satu dengan yang
maupun fungsi eksternal, masyarakat lain, dan mengacu pada kehidupan bersama
tersebut dapat dicirikan oleh berbagai jenis di daerah pedesaan, masih berlakunya dan
solidaritas kelompok yang ada, baik melekatnya sifat saling tolong-menolong.
solidaritas mekanik maupun solidaritas Yang ketiga adalah gemeinschaft of mind,
organik. (Adang & Anwar, 2013: 130). mengacu pada hubungan persahabatan, yang
Solidaritas mekanik didasarkan pada suatu disebabkan oleh persamaan keahlian atau
kesadaran kolektif bersama yang rata-rata pekerjaan serta pandangan yang mendorong
terlihat pada warga masyarakat yang sama orang untuk saling berhubungan secara
dan memperlihatkan suatu totalitas dalam hal teratur. (Soyomukti, 2013: 299).
kepercayaan, kebudayaan dan sentimen
Sebaliknya, gesellschaft (patembayan),
bersama. Sedangkan solidaritas organik
(Soyomukti, 2013: 300) menurut Tonnies,
terdapat pada masyarakat dengan tingkat
Gesellschaft digambarkan sebagai kehidupan
pembagian kerja yang lebih kompleks dan
publik. Sebagai orang yang kebetulan hidup
menuntut untuk saling berhubungan dan
bersama, tetapi masing-masing tetap mandiri.
saling tergantung sedemikian hingga.
Gesellschaft memiliki sifat hanya sementara
dan semu. Menurut Tonnies perbedaan yang
Subjek penelitian yang dibutuhkan oleh antara informan dan peneliti cukup luwes
peneliti dalam mencari informasi dan data tetapi peneliti tetap menggunakan pedoman
mengenai fokus penelitian adalah anggota wawancara sebelum melakukan proses
komunitas PATBOIS. penggalian data, karena pedoman wawancara
berfungsi sebagai rambu-rambu fokus
5. Sumber Data Penelitian
masalah yang diteliti (Musfiqon, 2012:118).
a. Sumber data primer adalah sumber yang
Peneliti dalam penelitian ini mengumpulkan
utama dalam penelitian ini yaitu berupa
data dengan wawancara anggota komunitas
wawancara aktif dengan informan,
PATBOIS.
anggota komunitas PATBOIS,
b. Observasi
pengamatan menggunakan instrumen
Menurut Creswell observasi merupakan
pengamatan dan observasi.
sebuah proses penggalian data yang
b. Sumber data sekunder adalah data yang
dilakukan secara langsung oleh peneliti
digunakan untuk mendukung data primer.
sendiri (bukan asisten peneliti atau oleh
Peneliti mendapatkan data sekunder dari
orang lain) dengan cara melakukan
dokumentasi, website dan lain
pengamatan mendetail terhadap manusia
sebagainya.
sebagai objek observasi dan lingkungannya
6. Teknik Pengumpulan Data
dalam kancah riset. Observasi yang
Teknik pengumpulan data merupakan dilakukan oleh peneliti adalah observasi
langkah yang paling strategis dalam langsung, dimana peneliti melakukan
penelitian, karena tujuan utama dari kegiatan pengamatan secara langsung
penelitian adalah mendapatkan data. Dalam terhadap objek yang diteliti. Peneliti juga
penelitian ini, peneliti menggunakan teknik berinteraksi secara langsung terhadap
pengumpulan data yang berupa: anggota komunitas untuk mendapatkan
kelengkapan data dalam proses observasi.
a. Wawancara
c. Dokumentasi
Peneliti dalam penelitian ini
Dokumentasi adalah teknik
menggunakan teknik wawancara semi
pengumpulan data sekunder karena hanya
terstruktur. Peneliti menggunakan teknik ini
dilakukan untuk melengkapi data penelitian.
karena teknik wawancara semi terstruktur
Dokumentasi tidak langsung ditunjukan oleh
berlangsung secara informal, suasana tanya
subjek penelitian (Soehartono: 2004).
jawab terjadi seperti air mengalir, interaksi
Dokumen yang peneliti ambil adalah gambar aktivitas yang dilakukan komunitas suporter
mengenai anggota komunitas, gambar bola PATBOIS.
mengenai kegiatan komunitas PATBOIS, 8. Validitas Data
dan lain sebagainya. Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan
d. Kepustakaan keabsahan data dengan cara memanfaatkan
Kepustakaan merupakan data yang sesuatu yang lain di luar data itu sendiri,
diperoleh melalui kajian literatur seperti untuk keperluan pengecekan atau sebagai
karya ilmiah, koran, majalah, skripsi atau pembanding terhadap data itu. Dalam
lainnya untuk memperoleh teori-teori dan penelitian ini peneliti menggunakan
konsep yang berhubungan dengan trianggulasi sumber. Trianggulasi sumber
permasalahan yang akan dikaji dalam adalah menggali kebenaran informasi
penelitian ini diperoleh dari kajian literatur, tertentu melelui berbagai metode dan sumber
peneliti menggunakan skripsi, karya ilmiah foto.
serta jurnal untuk mendukung kajian tentang 9. Instrumen penelitian
solidaritas komunitas. Dalam penelitian kualitatif, penelitian itu
7. Teknik Pemilihan Informan sendiri merupakan instrumen atau alat
Penelitian ini menggunakan teknik penelitian. Peneliti berfungsi sebagai human
purposive sampling sebagai teknik sampling instrument, yang menetapkan fokus
informan, yaitu teknik pengambilan informan penelitian, memilih informan sebagai sumber
berdasarkan pada ciri-ciri atau sifat-sifat data, melakukan pengumpulan data, menilai
tertentu yang diperkirakan mempunyai kualitas data, menganalisis data, menafsirkan
sangkut paut erat dengan ciri-ciri atau sifat- data dan membuat kesimpulan atas
sifat yang ada dalam populasi yang sudah temuannya (Sugiyono: 2012). Dalam
diketahui sebalumnya. Jadi ciri-ciri atau penelitian tentang solidaritas komunitas ini,
sifat-sifat yang spesifik yang ada atau dilihat instrumen penelitian yang digunakan adalah
dalam populasi dijadikan kunci untuk pedoman observasi, pedoman wawancara,
pengambilan sampel (Cholid & Abu: 2013). catatan lapangan, dan transkrip wawancara.
Peneliti memilih narasumber yang benar- 10. Teknik Analisis Data
benar mengetahui kondisi internal dan Teknik analisis yang digunakan pada
eksternal komunitas terkait dengan berbagai penelitian ini adalah analisis interaktif dan
berlangsung secara terus menerus sampai
tuntas, sehingga datanya jenuh. Teknik komunitas PATBOIS. Menurut Brehm dan
analisis ini dijelaskan oleh Miles dan Kassin (1993), prasangka sosial adalah
Huberman (Sugiyono, 2011:334-343), proses perasaan negatif terhadap seseorang semata-
analisis data ini menggunakan empat tahap mata berdasarkan pada keanggotaan mereka
yaitu pengumpulan data (Data Collection), dalam kelompok tertentu. Ciri prasangka
reduksi data (Data Reduction), penyajian sosial menurut Brigham (1991) dapat dilihat
data (Data Display) dan penarikan dari dua kecenderungan individu untuk
kesimpulan (Conclusions membuat kategori sosial. Kategori sosial
drawing/verifying). adalah kecenderungan untuk membagi
D. PEMBAHASAN dunia menjadi dua kelompok, yaitu
1. Faktor yang melatarbelakangi “kelompok kita” (in group) dan “kelompok
terbentuknya komunitas PATBOIS. mereka” (out group). In group adalah
Komunitas PATBOIS merupakan kelompok sosial dimana individu merasa
komunitas suporter sepakbola PSS Sleman dirinya memiliki atau dimiliki (kelompok
yang terbentuk pada tanggal 28 Juli 2014. kami) sedangkan out group adalah grup di
Anggota komunitas ini berjumlah 35 orang luar grup sendiri (kelompok mereka).
yang semuanya berasal dari daerah tempat Berdasarkan hasil temuan data
tinggal yang sama yaitu Desa Patukan, menunjukkan bahwa suporter PSS Sleman
Gamping, Sleman. Keanggotaan dari PATBOIS tidak terbentuk secara instan dan
komunitas PATBOIS ini adalah regional, tanpa tujuan. Komunitas suporter PATBOIS
jadi hanya pemuda Patukan saja yang dapat terbentuk karena dilandasi beberapa faktor
bergabung dengan komunitas ini. Jika ada yang melatarbelakanginya dan berbagai
anggota dari luar yang ingin bergabung tujuan yaitu sebagai wadah perkumpulan
masih terdapat ketakutan anggota baru atau komunitas bagi suporter PSS Sleman
tersebut justru tidak paham dan kurang yang ada di desa Patukan, Gamping,
nyambung dengan apa yang anggota lain Sleman, terbentuk karena kesamaan hobi
perbincangkan dan dinilai belum diketahui menonton sepak bola dan mengoleksi sepatu
benar bagaimana sifat asli dari anggota yang dengan merk tertentu. Serta persamaan
akan bergabung tersebut. Hal tersebut daerah tempat tinggal, yaitu desa Patukan,
menunjukan sudah mulai muncul prasangka Gamping, Sleman.
terhadap kelompok atau individu lain diluar
perasaan lainnya sehingga mereka terlibat anggota komunitas PATBOIS yang berasal
secara psikis dalam suka duka hidup dari desa Patukan mau tidak mau karena
bersama. Dengan kata lain bahwa para tuntutan pekerjaan atau kehidupan lainya
anggota komunitas sehati dan sejiwa. harus meinggalkan kampung Patukan untuk
Komunitas suporter PSS Sleman PATBOIS menetap di daerah lain. Walaupun tidak lagi
jika dilihat dari hasil penelitian termasuk berdomisili di kampung Patukan, para
dalam tipe gemeinschaft of place dapat anggota komunitas yang sudah tidak
dikatakan demikian karena para anggota bertempat tinggal di desa Patukan ini ketika
komunitas PATBOIS tinggal dan tumbuh akan menonton pertandingan dan ketika
pada lingkup yang sama. Dengan persamaan forum rutin masih selalu datang untuk
daerah tempat tinggal tersebut, para anggota berkumpul dengan teman-teman yang masih
akan lebih sering dan intim dalam di desa Patukan. Pergeseran bentuk
berkomunikasi juga lebih sering berkegiatan solidaritas ini sedikit banyak menjadi salah
bersama. Hal ini terbukti bahwa pemuda satu faktor yang menghambat
Patukan memiliki banyak kegiatan bersama berkembangnya solidaritas. Perubahan dari
diluar dari kegiatan komunitas PATBOIS gemeinschaft of place menjadi gemeinschaft
sendiri. Motto komunitas “no leader just of mind ini ditandai dengan para anggota
together” memiliki makna bahwa komunitas komunitas PATBOIS yang masih disatukan
suporter PATBOIS sangat menjunjung tinggi dengan jiwa, pikiran yang sama dan ideologi
nilai kebersamaan seluruh anggotanya, yang sama pula yaitu loyalitasnya untuk
sehingga menjadikan komunitas PATBOIS mendukung tim sepakbola PSS Sleman.
selalu kompak dan solid baik ketika tim PSS
Para anggota komunitas PATBOIS
Sleman sedang bertanding atapun tidak.
memiliki Perasaan in group yang kuat,
Selama ini, belum pernah terjadi konflik dari
perasaan inilah yang nantinya akan
tiap anggota komunitas dengan sesama
membangun adanya sikap solidaritas antar
anggota komunitas PATBOIS. Seiring
anggota kelompok karena adanya perasaan
berjalannya waktu, banyak dari anggota
ingin sama-sama saling membantu antar
komunitas PATBOIS yang sudah bekerja dan
anggota kelompok atau komunitas
menikah menyebabkan terjadinya pergeseran
(Soyomukti: 2013).
bentuk solidaritas dari gemeinschaft of place
menjadi gemeinschaft of mind. Beberapa
Hal ini terwujud ketika akan berangkat pembagian tugas yang memiliki garis yang
mendukung tim kebanggaan PSS Sleman ke tampak jelas. Jika ada anggota yang sedang
Maguwo biasanya dikomunikasikan untuk memiliki waktu luang. Maka secara otomatis
berangkat bersama-sama, berkumpul di akan membantu anggota yang lain tanpa
basecamp. Kalau semua sudah berkumpul diminta. Kesadaran kolektif dalam komunitas
para anggota komunitas PATBOIS PATBOIS juga tampak jelas sehingga sikap
menghampiri komunitas lain untuk berangkat individualis rendah. Disisi lain, adanya
bersama, sepulang pertandingan juga komunitas suporter ini memiliki aspek
bersama-sama komunitas lain. Hal tersebut negatif. Data selama pertandingan
merupakan contoh nyata bahwa anggota menunjukkan terdapat beberapa perilaku
komunitas merasa dirinya lebih aman dan fanatisme (Lucky & Nanik, 2013: 189).
mendapat perlindungan jika sedang bersama Beberapa anggota komunitas PSS Sleman
dengan kelompoknya karena memang dunia termasuk PATBOIS telah masuk berduyun-
suporter rawan dengan perselisihan. duyun ke stadion lebih dulu membawa
spanduk besar. Sebagai ikon di pinggir
Jika dianalisis menggunakan teori
gawang. Mereka mempunyai kesempatan
yang dikemukakan oleh Durkheim yang
memanjat pagar pembatas atau tembok untuk
dikenal sebagai tokoh yang kerangka
memasang spanduk yang berisikan gambar
teorinya berpusat pada adanya “jiwa
dan tulisan mendukung PSS dan
kelompok” yang mempengaruhi kehidupan
komunitasnya di tempat yang strategis.
individu (Andang&Anwar, 2013: 130)
solidaritas sosial dalam komunitas PATBOIS 3. Faktor pendorong dan penghambat
termasuk dalam solidaritas Mekanik. Dapat solidaritas sosial dalam komunitas
dikatakan demikian karena didalam suporter bola PSS Sleman
komunitas PATBOIS terdapat persamaan
Faktor pendukung kuatnya solidaritas
pemahaman yang bersifat homogen. Ciri dari
yang terbangun dalam komunitas PATBOIS
solidaritas mekanik ini adalah pembagian
adalah para anggota komunitas berasal dari
kerja rendah. Terbukti dengan adanya motto
lingkup wilayah yang sama yaitu Desa
no leader just together yang dimiliki oleh
Patukan, Ambarketawang, Gamping, Sleman
komunitas PATBOIS. Para anggota
jadi untuk kekeluargaan masih terjalin erat.
komunitas melakukan berbagai pekerjaan
Disamping itu komunikasi menjadi lebih
dan kegiatan secara bersama-sama tanpa ada
Adang dan Anwar. 2013. Sosiologi untuk Liliweri, Alo. 2014. Sosiologi dan
universitas. Bandung: Refika komunikasi organisasi. Jakarta: Bumi
aditama. Aksara
Aziz, Arnicun dan Hartomo. 2004. Ilmu Lucky&Nanik. 2013. Fenomena perilaku
sosial dasar. Jakarta: Bumi aksara. fanatisme supporter sepakbola (Studi
kasus komunitas supporter persebaya
Bolawin. 2016. Klub sepak bola Indonesia bonek di Surabaya). Jurnal kajian
dengan jumlah suporter terbanyak. moral dan kewarganegaraan. Vol. 1,
Diakses pada 31 November 2016 No, 1:180-195
pukul 10.00 WIB.
Mahmud, S. Kegiatan ekonomi dan
Bungin, Burhan. 2003. Analisis penelitian keagamaan supporter sepak bola
kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo. Brigata Curva Sud PSS Sleman
Chandra, S. Modal sosial dalam kelompok Yogyakarta. Skripsi. Tidak
suporter sepakbola (studi pada diterbitkan. Universitas Islam negeri
Paserbumi, superter sepak bola sunan kalijaga Yogyakarta.
PERSIBA Bantul). Skripsi. Tidak Poloma, M. Margaret. 2007. Sosiologi
diterbitkan. kontemporer (tej). Jakarta: Raja
Elly M. Setiadi & Usman Kolip. (2011). Grafindo Persada.
Pengantar sosiologi pemahaman Rahman, M. 2015. Solidaritas komunitas
fakta dan gejala permasalahan suporter perempuan Ladies Curva
sosial: teori, aplikasi, dan Sud dalam mendukung klub PSS
pemecahannya. Jakarta: Kencana. Sleman. Skripsi. Tidak Diterbitkan.
Febri, S. 2015. Solidaritas sosial komunitas Universitas Negeri Yogyakarta.
pencak silat persaudaraan setia hat Ritzer. 2012. Teori Sosiolog: dari klasik
iterate (PSHT). Skripsi, Tidak sampai perkembangan terakhir
diterbitkan. postmodern. Yogyakarta: Pustaka
Fradiantika, Vita. (2014). Perilaku suporter Pelajar
sepak bola PSIM Yogyakarta. Jurnal Slemanfootball.com. 2016. Mengukur
pendidikan dasar dinamika. 6(2): potensi konflik dalam pertandingan
304-320. sepakbola. Diakses pada 31
Herdiansyah, Haris. 2015. Wawancara, November 2016 pukul 22.00 WIB.
observasi dan Focus Groups. Jakarta: Soccer.sindonews.com. 2016. Kronologi
Raja Grafindo Pustaka. meninggal suporter pss sleman.
Idrus, Muhammad. 2009. Metode penelitian Diakses pada tanggal 01 November
ilmu sosial. Jakarta: Erlangga. 2016 pukul 22.00 WIB.
Johndon, Paul D. 1994. Teori sosiologi: Soehartono, Irawan. 2004. Metode penelitian
klasik dan modern, jilid I dan II (terj. sosial. Bandung: PT Remaja
Robert M.Z. Lawang). Jakarta: Rosdakarya.
Gramedia. Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi suatu
pengantar. Jakarta: Raja Grafindo.