MENINGKATKAN SOLIDARITAS
SKRIPSI
OLEH:
BP/NIM : 2018/18058273
DEPARTEMEN SOSIOLOGI
2023
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
lingkungan yang pada dasarnya memiliki ketertarikan, minat, dan tujuan yang sama.
individu yang mempunyai kepedulian yang lebih, saling mendukung dan saling
membantu satu sama lain. Komunitas menjadi salah satu penyebab untuk
Pendaki gunung merupakan sekelompok orang yang memiliki tujuan yang sama
dalam hal mendaki gunung. Pendaki gunung biasanya terdiri dari sekelompok orang
yang berasal dari berbagai daerah. Selain itu, pendaki gunung juga memiliki kisaran
umur mulai dari remaja sampai orang tua. Salah satu kegiatan para pendaki gunung
minat dan hobi yang sama mereka saling berinteraksi satu sama lain pada kegiatan
terbuka menuju ke tempat yang lebih tinggi yaitu puncak gunung. Sumitro dkk
utama dari aktivitas tersebut. Melalui kegiatan mendaki gunung, terjalin interaksi
komunitas ini disebut juga komunitas pendaki gunung. Sebagai proses sosial dalam
Interaksi adalah dasar dari segala proses sosial, interaksi bisa dikatakan sebagai
awal dari segala proses sosial karena apabila tanpa didahului dengan interaksi,
proses sosial itu tidak akan pernah terjadi. Dalam berinteraksi, individu saling
mempengaruhi satu sama lain, saling bertukar tanda atau simbol yang bisa
dilakukan. Roucek dan Warren (Syani, 2007: 153). Interaksi sebagai hubungan
sosial yang dinamis dikalangan individu dan kelompok dapat berupa bertegur sapa,
dan hobi yang sama, yang berhubungan dengan aktivitas mendaki gunung. Sebagai
komunitas mereka memiliki sistem dan struktur sosial. Sistem dan struktur sosial
dalam komunitas menunjukkan hubungan antara rangkaian unsur dan elemen yang
Sama halnya dengan laut, gunung menjadi salah satu bidang yang potensial,
selain berpotensi dalam bidang ekonomi yaitu sebagai sumber pendapatan bagi
warga sekitarnya (Ruban, 2022; Zwart, 2022), gunung juga berpotensi dalam
bidang sosial yaitu untuk mempersatukan individu yang memiliki ketertarikan yang
sama sebagai penggiat alam bebas atau yang biasa disebut sebagai pecinta alam
3
(Cobos-Moreno, 2022). Dengan banyaknya gunung yang ada diberbagai daerah
bermunculan di tanah air, salah satu nya komunitas KPGIR (Komunitas Pendaki
Komunitas ini merupakan salah satu komunitas pendaki gunung yang cukup
KPGIR bernama King Kaka, dan umum ketua KPGIR yang memegang kendali
komunitas yaitu Bunda Suciwarni salah satu yang tertua di komunitas, sedangkan
ketua KPGIR Minangkabau yang berada disumbar bernama Saylendra yang telah
menjabat selama lima dekade. KPGIR mempunyai basecamp per korwil (tiap
wilayah) seperti di Padang, Agam, Solok dll. Namun, semenjak adanya Covid-19
basecamp tersebut menjadi vakum, sehingga apabila ada teman-teman dan anggota
KPGIR yang datang dari luar daerah atau diadakannya pertemuan antar anggota bisa
dilakukan di salah satu rumah anggota KPGIR tersebut yang bisa dijadikan
mereka mengadakan suatu kegiatan mereka akan mendapatkan dana dari KPGIR
pusat dan dana tersebut berasal dari penjualan Marchandise (baju, assesories dll)
yang dibuat sendiri oleh orang pusat (pendiri KPGIR). Jumlah anggota KPGIR
sekitar 300 anggota. KPGIR sendiri memiliki kegiatan tetap dalam setiap tahunnya,
komunitas. Berdasarkan hasil wawacara peneliti dengan salah satu anggota KPGIR,
komunitas ini termasuk komunitas yang resmi, hanya saja belum terdaftar dan masih
melakukan pengajuan.
KPGIR adalah komunitas yang bergerak pada aktivitas alam bebas dan
mudah untuk mengakses lokasi berkumpul mereka. Namun, di sisi lain, tidak
menutup kemungkinan pula terpengaruh oleh modernisasi yang secara tidak sadar
tinggal kelompok tersebut. Dalam kegiatan di alam bebas selain dituntut dalam
kesiapan mental yang matang, juga menuntut seorang individu untuk bisa saling
bekerja sama antara satu sama lain, sehingga komunitas yang anggotanya terdiri dari
berbagai macam latar belakang yang berbeda akan mempengaruhi tindakan maupun
Menurut peneliti hal ini menarik untuk diteliti, dimana pendaki gunung dikenal
sebagai seseorang yang tidak diragukan lagi solidaritasnya. Namun dibalik itu, silih
KPGIR. Dalam hal ini baik secara struktural dari komunitas maupun anggota yang
lainnya memiliki peran penting untuk saling merangkul dan menjaga rasa
solidaritasnya. Selain itu loyalitas pada suatu komunitas juga termasuk hal yang
sangat penting. Maka dari itu jalinan komunikasi dan interaksi antara anggota
komunitas harus berjalan dengan baik agar tetap terjaganya serta meningkatkan
Solidaritas sosial adalah suatu kondisi hubungan antara individu atau kelompok
5
yang berdasarkan pada perasaan moral serta kepercayaan yang dianut bersama dan
lapisan masyarakat juga bekerja seperti perangkat sosial, berupa nilai, adat istiadat,
serta kepercayaan yang dianut bersama oleh anggota masyarakat dalam ikatan dan
Hal yang menarik dari komunitas ini adalah adanya kegiatan di luar mendaki
gunung, yaitu partisipasi kepada masyarakat ketika terjadinya suatu bencana alam,
kawasan wilayah yang terkena bencana alam tersebut, salah satunya seperti bencana
gempa yang terjadi di Pasaman pada tahun 2022 silam. Komunitas KPGIR turut
diberikan seperti bahan pangan, pakaian, dan donasi yang dikumpulkan, serta
membantu mendirikan posko atau rumah tinggal sementara bagi korban gempa
tersebut. KPGIR tidak hanya komunitas yang selalu melakukan kegiatan di gunung,
B. Rumusan Masalah
Fokus penelitian ini yaitu tentang solidaritas komunitas pendaki gunung KPGIR
Minangkabau. Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan masalah ini adalah untuk
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk
D. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
2. Praktis
Pendidikan Sosiologi
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kerangka Teori
teori ini dikembangkan dalam bidang psikologi sosial dan sosiologi berdasarkan
dibentuk melalui interaksi dengan orang lain. Proses ini mencakup komunikasi
dan partisipasi aktif sebagai elemen penting yang berperan sangat penting dalam
melekat pada simbol itu sendiri. Sebaliknya, makna muncul melalui proses
dengan makna yang mereka berikan kepada mereka. Makna ini dibentuk oleh
berinteraksi satu sama lain, mereka bertukar tanda, simbol, dan kata-kata yang
simbol tersebut. Makna ini berkembang dari waktu ke waktu sebagai interaksi
terus.
Postulat ketiga Blumer menekankan bahwa makna tidak statis. Mereka dapat
sudah ada sebelumnya, mereka terlibat dalam proses penafsiran ulang, yang
tersebut.
Ketiga asumsi ini secara kolektif menyoroti sifat dinamis dari interaksi
makna tidak tetap, tetapi merupakan produk interaksi sosial dan proses
teori interaksi simbolik terdiri dari tiga proposisi atau premis utama. George
Herbert Mead, dalam bukunya Mind, Self, and Society, menjelaskan bagaimana
merupakan inti dari struktur sosial. Bagi Mead, proses sosial merupakan faktor
utama dalam struktur dan rangkaian pengalaman individu. Sesuai dengan judul
simbolik oleh Mead sebagai rujukan teori utama di penelitian ini. Untuk
yang positif.
individual, tetapi dihadapi secara kolektif oleh kelompok. Melalui interaksi dan
kekeluargaan dan saling mendukung. Tantangan dan risiko yang terkait dengan
pendakian gunung memerlukan kerja sama tim dan tujuan bersama. Dengan
solidaritas yang kuat. Solidaritas ini ditempa melalui tujuan bersama, kesulitan
bersama, dan pencapaian bersama yang muncul dari interaksi antar anggota
komunitas.
11
B. Studi Relevan
solidaritas anggotanya.
dan perbedaan dalam penelitian ini. Persamaan dari penelitian yang peneliti
penelitian yaitu terletak pada lokasi penelitian, dan komunitas yang akan diteliti,
C. Batasan Konseptual
a. Interaksi
bahwa interaksi merupakan suatu hubungan antara dua individu atau lebih
yang saling mempengaruhi satu sama lain. Dari kedua definisi tersebut,
balik antara dua orang atau lebih dimana individu tersebut saling
hubungan antara satu individu dengan individu lain yang mana individu
saling bereaksi antara satu dengan yang lain. Maka, dapat disimpulkan
bahwa kontak sosial adalah hubungan antara individu denga individu lain
interaksi sosial, karena tanpa komunikasi interaksi sosial belum bisa terjadi.
Interaksi verbal yaitu interaksi yang terjadi ketika dua orang atau lebih
Proses terjadinya interaksi verbal ini bisa dilihat dari komunikasi atau saling
verbal ini sering terjadi di pendakian ketika para pendaki gunung bertemu
Interaksi fisik yaitu interaksi sosial yang dilakukan oleh dua orang atau
atau bahasa tubuh yang dilakukan ketika pihak yang berinteraksi terlibat
dalam suatu kontak atau hubungan langsung. Interaksi seperti ini terjadi
mata, dll. Dalam hal ini, interaksi fisik juga sering terjadi di pendakian seperti
Interaksi fisik yaitu interaksi sosial yang dilakukan oleh dua orang atau
atau bahasa tubuh yang dilakukan ketika pihak yang berinteraksi terlibat
dalam suatu kontak atau hubungan langsung. Interaksi seperti ini terjadi
mata, dll. Dalam hal ini, interaksi fisik juga sering terjadi di pendakian seperti
a). Imitasi
Imitasi merupakan suatu dorongan untuk meniru orang lain. Terde dalam
Bimo Walgio mengatakan bahwa faktor imitasi ini adalah salah satu faktor
b). Sugesti
Sugesti yaitu pengaruh fisik, baik yang datang dari diri sendiri maupun
orang lain, yang mana akan diterima tanpa adanya kritik dari individu yang
bersangkutan.
c). Identifikasi
d). Simpati
17
Simpati merupakan peranan yang penting dalam interaksi sosial, simpati
adalah perasaan rasa tertarik terhadap orang lain (Bimo Walgito, 1999).
melaksanakan hubungan.
individu lain.
kelompok ini terjadi karena individu dalam hidupnya tidak terlepas dari
b. Komunitas
1. Pengertian komunitas
sama. Komunitas merupakan suatu kelompok sosial yang terdiri dari berbagai
ketertarikan, minat serta hobi yang sama. Dalam sebuah komunitas, individu-
manusia yang mempunyai rasa peduli satu sama lain, sehingga dapat disimpulkan
kelomlok sosial merupakan suaatu kesatuan sosial yang terdiri dari dua individu
atau lebih yang sudah mengadakan interaksi sosial yang intensif serta teratur,
diantara individu. Komunitas juga merupakan suatu sistem sosial yang meliputi
sejumlah struktur sosial yang tidak terlembagakan dalam bentuk kelompok atau
kelomlok sosial merupakan suaatu kesatuan sosial yang terdiri dari dua individu
atau lebih yang sudah mengadakan interaksi sosial yang intensif serta teratur,
diantara individu. Komunitas juga merupakan suatu sistem sosial yang meliputi
sejumlah struktur sosial yang tidak terlembagakan dalam bentuk kelompok atau
2. Ciri-ciri komunitas
tujuan bersama.
b). Adanya reaksi dan kecapakan yang berbeda antara individu satu
yang terdiri dari peranan dan kedudukan yang berkembang dengan demi
c. Pendaki Gunung
Pendaki gunung adalah sekumpulan orang yang menyukai aktivitas alam, atau
cukup menantang, saat mendaki kita tidak hanya berjalan melewati jalur
pendakiam, tapi juga berpetualang menjelajah serta berbaur dengan alam (Afifah,
2019). Mendaki gunung dalam pengertian mountaineering terdiri dari tiga tahap
kegiatan, yaitu berjalan (hill walking), memanjat tebing (rock climbing), serta
mendaki gunung es (snow and ice climbing) (Edwin, 2009: 74). Komunitas pendaki
memiliki hobi dan minat yang sama, yaitu mendaki gunung. Komunitas ini
biasanya berdiri sendiri yang mana dalam komunitas ini mempunyai struktur
Kehidupan sosial bermasyarakat pastinya tidak lepas dari adanya rasa solidaritas
adalah suati rasa saling percaya antar anggota dalam suatu komunitas ataupun
kelompok. Apabila setiap individu mempunyai rasa saling percaya satu sama lain,
maka hubungan yang terjadi diantara mereka akan menjadi lebih dekat antara satu
sehingga muncul dorongan diantara mereka untuk mengambil tanggung jawab dan
Tujuan dari solidaritas yaitu mengarah pada keakraban dan kekompakan dalam
satu kelompok atau individu. Dalam pandangan sosiologi, keakraban bukan cuma
hubungan antara kelompok masyarakat denga individu saja, tapi juga alat untuk
sebagai alat utama untuk menjadikan tujuan utama dari kehidupan kelompok
masyarakat yang ada. Dengan adanya solidaritas, keadaan kelompok akan semkin
kokoh serta rasa saling memiliki antara individu dengan kelompok akan semakin
kuat. Solidaritas juga menekankan pada hubungan individu dengan kelompok, serta
mendasari dengan ketertarikan bersama yang ada dalam kehidupan yang berkaitan
menjadi peran penting dalam menciptakan suatu keadaan yang baik serta
variabel pokok dalam menentukan gerak dan tingkah laku masyarakat yang bisa
Solidaritas tidak pernah bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat, karena dalam
21
kehidupan bermasyarakat kita harus mengedepankan sikap saling menghargai serta
menerima kekukarangan antara satu dengan yang lain. Dengan demikian, akan
menimbulkan hubungan yang baik antara individu atau kelompok yang berkaitan
yang maju dan berkembang, salah satu penyebab utama masyarakat yang maju dan
bergabung dengan komunitas karena mereka beranggapan bahwa manusia itu sama,
kelompok akan bersatu dan berkumpul karena mempunyai tanggung jawab serta
kewajiban yang berbeda, maka dengan adanya pemikiran dan tugas yang berbeda
Johnson, 1994).
22