Anda di halaman 1dari 23

Strategi dalam Membangun ...

(Dwi Nugroho Tejowibowo)

STRATEGI DALAM MEMBANGUN SOLIDARITAS SOSIAL PADA


KOMUNITAS GENERASI MUDA PENYELAMAT BUDAYA
(GEMAMAYA)
Oleh:
Dwi Nugroho Tejowibowo dan Puji Lestari
Email: bowonugy@gmail.com
Pendidikan Sosiologi – Fakultas Ilmu Sosial – Universitas Negeri Yogyakarta

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk solidaritas sosial di Komunitas


Gemamaya. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi
membangun solidaritas pada Komunitas Gemamaya. Kemudian yang terakhir
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor pendorong dan penghambat dalam
membangun solidaritas pada Komunitas Gemamaya. Penelitian ini menggunakan
metode kualitatif yang bersifat deksriptif. Informan dalam penelitian ini dipilih
menggunakan teknik purposive sampling, yaitu anggota Komunitas Gemamaya
dan ketua Komunitas Gemamaya Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara
observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Teknik validitas data menggunakan
triangulasi data. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
model interaktif milik Miles dan Huberman, yaitu dari pengumpulan data, reduksi
data, penyajian data, hingga penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian
menunjukan bahwa bentuk solidaritas sosial pada Komunitas Gemamaya adalah
gotong royong, saling mementingkan kepentingan umum, membantu anggota yang
membutuhkan, dan saling belajar kesenian bersama. Kemudian strategi dalam
membangun solidaritas sosial pada Komunitas Gemamaya di Desa Donokerto
Kecamatan Turi Kabupaten Sleman yaitu dengan cara menumbuhkan rasa
kekeluargaan dan kebersamaan, mengadakan kegiatan rutin, melakukan variasi
kegiatan, dan melakukan promosi melalui media sosial. Faktor pendorong strategi
membangun solidaritas pada Komunitas Gemamaya adalah banyaknya sumber
daya manusia, adanya kesadaran untuk melestarikan budaya, adanya keinginan
untuk memajukan Komunitas Gemamaya dan yang terakhir keinginan untuk
berkarya dengan sesama anggota Komunitas Gemamaya. Sedangkan faktor
penghambat strategi membangun solidaritas pada Komunitas Gemamaya adalah
banyaknya anggota yang pasif, masih kurangnya dukungan dari masyarakat sekitar,
kesibukan masing-masing anggota Komunitas Gemamaya dan adanya konflik antar
anggota Komunitas Gemamaya.

Kata Kunci: solidaritas sosial, strategi, komunitas, eksistensi

Jurnal Pendidikan Sosiologi/1


Strategi dalam Membangun ... (Dwi Nugroho Tejowibowo)

STRATEGY IN ESTABLISHING SOCIAL SOLIDARITY IN THE YOUNG


GENERATION OF CULTURAL SAVERS COMMUNITY (GEMAMAYA)

By:
Dwi Nugroho Tejowibowo and Puji Lestari
Email: bowonugy@gmail.com
Sociology Education – Social Science Faculty – Yogyakarta State University

ABSTRACT

This study aims to know the form of social solidarity in the Gemamaya Community.
Afterwards, this study aims to know the strategy of building solidarity in the
Gemamaya Community. Then the last of this study aims to know the driving and
inhibiting factors in building solidarity in the Gemamaya Community. This
research uses descriptive qualitative method. Informants in this study were selected
using purposive sampling technique, that is members of Gemamaya Community and
the leader of Gemamaya Community. Data gathering technique was conducted by
an observation, interview and documentation study. The technique of data validity
using data triangulation. Data analysis in this research is using interactive model
of Miles and Huberman, that is from data collection, data reduction, data
presentation, to conclusion or verification. The results showed that the form of
social solidarity in the Gemamaya Community is mutual assistance, mutual public
interest, helping members, and learning art together. Then the strategy in building
social solidarity at Gemamaya Community in Donokerto Village Turi Subdistrict
of Sleman Regency is by growing the sense of kinship and togetherness, make a
routine activities, doing various activities, and doing promotion through social
media. The driving force of the strategy to build solidarity with the Gemamaya
Community is the abundance of human resources, the awareness to preserve the
culture, the desire to advance the Gemamaya Community and the last desire to
work with fellow Gemamaya Community members. While the factors inhibiting the
strategy of building solidarity in the Gemamaya Community is the passive number
of members, still lack of support from the surrounding community, the busyness of
each member of the Gemamaya Community and the conflict between members of
the Gemamaya Community.

Keywords: social solidarity, strategy, community, existence

Jurnal Pendidikan Sosiologi/2


Strategi dalam Membangun ... (Dwi Nugroho Tejowibowo)

A. PENDAHULUAN kelompok. Hal ini sesuai dengan apa yang


Manusia adalah makhluk sosial yang dikatakan oleh Yusmar Yusuf (dalam
sejatinya tidak dapat hidup sendiri. Manusia Huraerah dan Purwanto, 2006:2) bahwa
selalu melakukan kegiatan dengan manusia kelompok adalah sebuah wadah atau wahana
lainnya. Sejak dilahirkan manusia sudah manusia untuk melangsungkan hidupnya,
memiliki keinginan pokok, yaitu menjadi satu karena dengan kelompok manusia dapat
dengan manusia lain di sekelilingnya dan memenuhi kebutuhan, dapat mengembangkan
keinginan untuk menjadi satu dengan suasana diri, mengembangkan potensi serta aktualisasi
alam sekelilingnya (Soekanto, 2007:101). diri.
Dalam pemenuhan kebutuhan, manusia Desa Donokerto adalah sebuah desa
sebagai makhluk sosial tidak bisa hidup yang terletak di Kecamatan Turi, Kabupaten
seorang diri tanpa adanya bantuan dari Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa
manusia lain dalam kehidupannya. Ketika ini terkenal karena memiliki budaya yang
manusia terdesak karena tidak dapat sangat beragam dan menjadi tujuan wisata
melakukan kebutuhan mereka seorang diri, karena terdapat berbagai tempat wisata
manusia akan memulai untuk mencoba khususnya wisata budaya. Wisata budaya di
membentuk sebuah ikatan dengan manusia Desa Donokerto sangat beragam. Dari 16
lain. Padukuhan yang ada di Desa Donokerto,
Manusia sehari-harinya pasti selalu masing-masing mempunyai kebudayaan
melakukan aktivitas, mulai dari aktivitas yang kesenian yang berbeda-beda contohnya saja di
rutin maupun tidak rutin. Aktivitas ini bisa Desa Gabugan terdapat budaya kuda lumping,
dilakukan sendiri dan juga ada yang di Desa Bandaran terdapat budaya Suronan.
berkelompok. Aktivitas ini dilakukan oleh Budaya kesenial lokal tersebut sudah ada
manusia karena manusia itu sendiri perlu sejak dulu karena peninggalan dari
melakukannya agar keinginannya tercapai. masyarakat sekitar pada zaman dahulu.
Manusia menghabiskan aktivitasnya sehari- Namun seiring perkembangan zaman, budaya
hari dalam sebuah kelompok. Dengan kesenian tersebut mulai tergerus dan mulai
banyaknya kelompok yang dimiliki manusia terlupakan. Masyarakat mulai enggan untuk
maka dapat dikatakan bahwa dalam proses mempelajari budaya kesenial lokal lokal. Hal
perkembangannya manusia membutuhkan ini diperparah karena semakin hari

Jurnal Pendidikan Sosiologi/3


Strategi dalam Membangun ... (Dwi Nugroho Tejowibowo)

masyarakat di Desa Donokerto ini semakin Donokerto di pertunjukan. Dalam upaya


bersikap individualis yang menyebabkan penyelamatan budaya ini tentu yang berperan
budaya kesenian mulai jarang dilakukan penting adalah dukungan dari masyarakat
karena tidak adanya minat dari masyarakat. sekitar dan hubungan masyarakat dengan
Semakin hilangnya budaya kesenian komunitas tersebut. Namun yang lebih
yang ada di Desa Donokerto ini membuat penting adalah kerjasama dan solidaritas antar
keresahan di kalangan pemuda dan pemudi anggota Komunitas Gemamaya karena tanpa
yang sadar tentang pentingnya melestarikan adanya kerjasama dan solidaritas diantara
budaya kesenian tradisional. Maka dari itu anggotanya tidak mungkin tujuan dari
pemuda dan pemudi dari berbagai dusun yang komunitas tersebut berhasil tercapai.
ada di Desa Donokerto membuat sebuah B. KAJIAN PUSTAKA
gerakan penyelamatan budaya yang dilakukan 1. Solidaritas
dengan cara membuat komunitas. Komunitas Durkheim mengkaji masyarakat ideal
ini bernama Komunitas Generasi Muda berdasarkan konsep solidaritas sosial.
Penyelamat Budaya (GEMAMAYA) atau Solidaritas sosial menunjuk pada suatu
lebih sering di kenal dengan nama Komunitas keadaan hubungan antara individu dan atau
Gemamaya yang didirikan pada tanggal 16 kelompok berdasarkan pada perasaan moral
Januari 2016. Komunitas ini bergerak dalam dan kepercayaan yang dianut bersama yang
hal penyelamatan segala kesenian budaya diperkuat oleh pengalaman emosional
yang ada di Desa Donokerto dengan cara bersama. Ikatan soildaritas sosial menurutnya
mengenalkan, mengajarkan dan melestarikan lebih mendasar daripada hubungan
budaya kesenian yang ada kemudian kontraktual yang dibuat atas persetujuan
memunculkan kembali budaya yang sudah rasional, karena hubungan-hubungan serupa
lama hilang. itu menggadaikan sekurang-kurangnya satu
Komunitas Gemamaya juga membuat derajat konsensus terhadap prinsip-prinsip
wadah-wadah atau tempat sebagai ajang moral yang menjadi dasar kontrak itu.
tampil budaya kesenian yang hilang karena Durkheim membagi solidaritas sosial menjadi
tidak ada tempat untuk menampilkan dua bagian: solidaritas mekanik dan solidarias
keseniannya, yaitu dengan membuat acara organik (Ritzer, 2013: 90)
setiap satu tahun sekali dimana dalam acara Bentuk solidaritas yang pertama adalah
tersebut semua kesenian yang ada di Desa solidaritas mekanik. Masyarakat ditandai oleh

Jurnal Pendidikan Sosiologi/4


Strategi dalam Membangun ... (Dwi Nugroho Tejowibowo)

solidaritas mekanik menjadi satu dan padu menunjukan pada totalitas kepercayaan-
karena seluruh orang adalah generalis. Ikatan kepercayaan dan sentimen-sentimen bersama
dalam masyarakat seperti ini terjadi karena yang bergantung pada individu-individu yang
mereka terlibat dalam aktivitas yang sama memiliki sifat-sifat yang sama dan menganut
memiliki tanggung jawab yang sama (Ritzer, kepercayaan dan pola normatif yang sama
2013: 91). Dengan kata lain solidaritas yang pula. Karena itu individualitas tidak
terbangun antara sesama manusia yang bekembang; individualitas itu terus-menerus
didasari akar-akar humanisme serta besarnya dilumpuhkan oleh tekanan yang besar sekali
tanggung jawab dalam kehidupan sesama. untuk konformitas. Ciri khas yang penting
Solidaritas tersebut mempunyai kekuatan dari solidaritas mekanik adalah solidaritas itu
yang sangat besar dalam membangun didasarkan pada suatu tingkat homogenitas
kehidupan harmonis antar sesama, karena itu, yang tinggi dalam kepercayaan, sentimen dan
landasan solidaritas tersebut lebih bersifat sebagainya. Homogenitas serupa itu hanya
lama dan tidak temporer. mungkin kalau pembagian kerja sangat
Bentuk solidaritas yang kedua adalah minim.
solidaritas organik. Masyarakat ditandai oleh Sebaliknya solidaritas organik muncul
solidaritas organik ini bertahan bersama justru karena pembagian kerja bertambah besar.
dengan perbedaan yang ada didalamnya, Solidaritas itu berdasarkan pada tingkat saling
dengan fakta bahwa semua orang memiliki ketergantungan yang tinggi. Saling
pekerjaan dan tanggung jawab yang berbeda- ketergantungan itu bertambah sebagai hasil
beda (Ritzer, 2013:91). Bentuk hubungan dari bertambahnya spesialisasi dalam
antar sesama selalu dilandaskan pada pembagian pekerjaan, yang memungkinkan
hubungan sebab akibat (kausalitas), bukan dan juga menggairahkan bertambahnya
pada kesadaran akan nilai-nilai kemanusiaan. perbedaan dikalangan individu. Munculnya
Hubungan yang terjalin lebih bersifar perbedaan-perbedaan ditingkat individu ini
fungsional. Pada tataran lebih luas, bisa saja merombak kesadaran kolektif itu, yang pada
solidaritas yang terbangun berdasarkan pada gilirannya menjadi kurang penting lagi dasar
kacamata niaga, yang didalamnya berlaku untuk keteraturan sosial dibandingkan dengan
hukum untung rugi. ketergantungan fungsional yang bertambah
Solidaritas mekanik pada suatu antara individu-individu yang memiliki
kesadaran kolektif bersama, yang

Jurnal Pendidikan Sosiologi/5


Strategi dalam Membangun ... (Dwi Nugroho Tejowibowo)

spesialisasi dan secara relatif lebih otonom mereka tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan
sifatnya. mereka sendiri. Oleh karena itu, diferensiasi
Durkheim menanamkan hal pembagian justru menciptakan ikatan yang lebih erat
kerja tersebut dengan sebutan solidaritas. dibanding persamaan. Masyarakat organik
Menurutnya solidaritas sosial adalah mengarah pada bentuk yang lebih individual
kesetiakawanan yang menunjuk pada satu daripada masyarakat mekanik. Individualitas
keadaan hubungan antara individu dan atau disini bukannya menghancurkan keeratan
kelompok yang berdasarkan pada perasaan ikatan sosial, ia malahan dibutuhkan untuk
moral dan kepercayaan yang dianut bersama memperkuat ikatan tersebut (Ritzer, 2013: 93)
yang diperkuat oleh pengalaman emosional 2. Kerjasama
bersama. Solidaritas sosial menurutnya, Kerjasama merupakan bagian dari
sebagaimana yang telah diungkapkan, dibagi bentuk solidaritas sosial. Kerjasama
menjadi dua, yaitu: pertama, mekanik adalah merupakan salah satu bentuk interaksi sosial.
solidaritas sosial yang didasarkan pada suatu Menurut Abdulsyani (1994: 156), kerjasama
kesadaran kolektif (collective consciousness) adalah suatu bentuk proses sosial, dimana di
bersama yang menunjuk pada totalitas dalamnya terdapat aktivitas tertentu yang
kepercayaan-kepercayaan dan sentimen- ditunjukkan untuk mencapai tujuan bersama
sentimen bersama yang rata-rata ada pada dengan saling membantu dan saling
masyarakat yang sama tersebut, dimana ikatan memahami aktivitas masing-masing. Kerja
utamanya adalah kepercayaan bersama, cita- sama merupakan penggabungan antara
cita dan komitmen moral; sedangkan yang individu dengan individu atau kelompok
kedua, organik adalah solidaritas yang muncul dengan kelompok sehingga dapat
dari ketergantungan antara individu atau mewujudkan suatu hasil yang bisa dinikmati
kelompok yang satu dengan yang lainnya bersama. Setelah tercapainya penggabungan
akibat spesialisasi jabatan (pembagian kerja) itu, barulah kelompok tersebut dapat bergerak
Dalam masyarakat modern, pembagian sebagi suatu badan sosial dengan adanya
kerja yang sangat kompleks menghasilkan kerjasama tersebut diharapkan mampu
solidaritas organik. Spesialisasi yang berbeda- memberikan suatu manfaat bagi anggota
beda dalam bidang pekerjaan pada peranan kelompok dan tujuan utama dari bekerjasama
sosial menciptakan ketergantungan yang bisa dirasakan oleh semua anggota kelompok.
mengikat orang pada sesamanya, karena

Jurnal Pendidikan Sosiologi/6


Strategi dalam Membangun ... (Dwi Nugroho Tejowibowo)

Kerjasama muncul karena adanya adanya halangan yang bersumber dari luar
orientasi orang-perseorangan terhadap kelompok tersebut.
kelompoknya dan kelompok lainnya. 3. Komunitas
Kerjasama akan bertambah kuat bila ada Menurut Kamus Besar Bahasa
bahaya yang mengancam dari luar atau ada Indonesia, komunitas adalah organisme
tindakan yang menyinggung secara (orang) yang hidup dan saling berinteraksi di
tradisional dan institusional yang telah suatu daerah tertentu. Sedangkan dalam
tertanam di dalam kelompok. Menurut kamus sosiologi komunitas (community)
Sardiman dkk (2008: 22) ada lima bentuk dapat diartikan sebagai bagian dari
kerjasama, yaitu sebagai berikut: masyarakat yang didasarkan pada perasaan
a. Kerukunan, yang mencakup gotong- yang sama, sepenanggungan dan saling
royong dan tolong menolong. membutuhkan, serta bertempat tinggal di
b. Bergaining, yaitu pelaksanaan perjanjian suatu wilayah tempat kediaman tertentu
mengenai pertukaran barang dan jasa (Soejono Soekanto, 1985:79). Pengertian
antara dua orang organisasi atau lebih. komunitas menurut Kertajaya Hermawan
c. Kooptasi, yaitu suatu proses penerimaan (2008), adalah sekelompok orang yang saling
unsur-unsur baru dalam kepemimpinan peduli satu sama lain lebih dari yang
organisasi. seharusnya, dimana dalam sebuah komunitas
d. Koalisi, yaitu kombinasi antara dua terjadi relasi pribadi yang erat antar para
organisasi atau lebih yang mempunyai anggota komunitas tersebut karena adanya
tujuan yang sama. kesamaan interest atau values.
e. Joint Venture, yaitu kerjasama dalam Komunitas (community) adalah sebuah
pengusahaan proyek tertentu. kelompok sosial yang terdiri dari beberapa
Kesimpulannya, apabila dalam dua atau organisme yang berbagi lingkungan,
lebih kelompok memilik tujuan yang sama umumnya memiliki ketertarikan dan habitat
maka rasa solidaritas dan kerjasama antara yang sama, komunitas dalam konteks
mereka akan muncul dan kuat. Kerjasama manusia, individu-individu di dalamnya dapat
dapat bersifat agresif apabila kelompok memiliki maksud, kepercayaan, sumber daya,
jangka waktu tertentu mengalami kekecewaan preferensi, kebutuhan, risiko dan sejumlah
sebagai perasaan tidak puas karena keinginan- kondisi lain yang serupa. Komunitas berasal
keinginan pokok tidak dapat terpenuhi, karena dari bahasa Latin communitas yang berarti

Jurnal Pendidikan Sosiologi/7


Strategi dalam Membangun ... (Dwi Nugroho Tejowibowo)

“kesamaan”, kemudian dapat diturunkan dari terhadap komunitas baik yang sifatnya
communis yang berarti “sama, publik, dibagi fisik maupun psikis.
oleh semua atau banyak”.
Menurut Montagu dan Matson (dalam
Menurut Mac Iver (dalam Mansyur,
Ambar Sulistiyani, 2004: 81-82), terdapat
Cholil 1987: 69) community diistilahkan
sembilan konsep komunitas yang baik dan
sebagai persekutuan hidup atau paguyuban
empat kompetensi masyarakat, yakni: a)
dan dimaknai sebagai suatau daerah
Setiap anggota komunitas berinteraksi
masyarakat yang ditandai dengan beberapa
berdasar hubungan pribadi dan hubungan
tingkatan pertalian kelompok sosial satu sama
kelompok; b) Komunitas memiliki
lain. Keberadaan komunitas biasanya didasari
kewenangan dan kemampuan mengelola
oleh beberapa hal yaitu:
kepentingannya secara bertanggungjawab; c)
a. Lokalitas
Memiliki vialibitas, yaitu kemampuan
b. Sentiment Community
memecahkan masalah sendiri; d) Pemerataan
Menurut Mac Iver (dalam Soerjono distribusi kekuasaan; e) Setiap anggota
Soekanto, 1983: 143), unsur-unsur dalam memiliki kesempatan yang sama untuk
sentiment community adalah: berpartisipasi demi kepentingan bersama; f)
a. Seperasaan Komunitas memberi makna pada anggota; g)
Unsur seperasaan muncul akibat adanya Adanya heterogenitas dan beda pendapat; h)
tindakan anggota dalam komunitas yang Pelayanan masyarakat ditempatkan sedekat
mengidentifikasikan dirinya dengan dan secepat kepada yang berkepentingan; i)
kelompok dikarenakan adanya kesamaan Adanya konflik dan managing conflict.
kepentingan. Sedang untuk melengkapi sebuah komunitas
b. Sepenanggungan yang baik perlu ditambahkan kompetensi
Sepenanggungan diartikan sebagai sebagai berikut a) kemampuan
kesadaran akan peranan dan tanggung mengidentifikasi masalah dan kebutuhan
jawab anggota komunitas dalam komunitas; b) menentukan tujuan yang
kelompoknya. hendak dicapai dan skala prioritas; c)
c. Saling memerlukan kemampuan menemukan dan menyepakati
Unsur saling memerlukan diartikan cara dan alat mencapai tujuan; d) kemampuan
sebagai perasaan ketergantungan bekerjasama secara rasional dalam mencapai
tujuan.

Jurnal Pendidikan Sosiologi/8


Strategi dalam Membangun ... (Dwi Nugroho Tejowibowo)

Kekuatan pengikat suatu komunitas, a. Gemeinschaft by blood, hubungannya


terutama adalah kepentingan bersama dalam didasarkan pada ikatan darah atau
memenuhi kebutuhan kehidupan sosialnya keturunan.
yang biasanya, didasarkan atas kesamaan latar b. Gemeinschaft of place, hubungannya
belakang budaya, ideologi, sosial-ekonomi. didasarkan pada kedekatan tempat tinggal
Disamping itu secara fisik suatu komunitas atau kesamaan lokasi.
biasanya diikat oleh batas lokasi atau c. Gemeinschaft of mind, hubungannya
geografis. Masing-masing komunitas, didasarkan pada kesamaan ideologi
karenanya akan memiliki cara dan mekanisme meskipun tidak memiliki ikatan darah
yang berbeda dalam menanggapi dan maupun tempat tinggal yang berdekatan.
menyikapi keterbatasan yang dihadapinya
Menurut Mac Iver (dalam Mansyur
serta mengembangkan kemampuan
Cholil, 1987: 80-81), keberadaan communal
kelompoknya.
code (keberagam aturan dalam kelompok)
4. Bentuk-bentuk Paguyuban atau
mengakibatkan komunitas terbagi menjadi
Komunitas
dua, yaitu:
Dalam kaitan komunitas yang diartikan
sebagai paguyuban atau gemeinschaft, a. Primary group, hubungan antar anggota

paguyuban dimaknai sebagai suatu bentuk komunitas lebih intim dalam jumlah

kehidupan bersama dimana anggotanya diikat anggota terbatas dan berlangsung dalam

oleh hubungan batin yang murni, alamiah, dan jangka waktu relatif lama. Contoh:

kekal, biasanya dijumpai dalam keluarga, keluarga, suami-istri, pertemanan, guru-

kelompok kekerabatan, rukun tetangga, rukun murid, dan lain-lain.

warga dan lain sebagainya (Soerjono b. Secondary group, hubungan antar

Soekanto, 1983: 128-129). anggota tidak intim dalam jumlah

Ciri-ciri gemeinschaft menurut Tonnies anggota yang banyak dan dalam jangka

(dalam Soerjono Soekanto, 1983: 130-131) waktu relatif singkat. Contoh:

yaitu: 1) hubungan yang intim; 2) privat; 3) perkumpulan profesi, atasan-bawahan,

eksklusif. Sedang tipe gemeinschaft sendiri perkumpulan minat/hobiis, dan lain-lain.

ada tiga yaitu: 5. Eksistensi


Secara etimologi, eksistensi berasal dari
bahasa inggris, yaitu excitense; dari bahasa

Jurnal Pendidikan Sosiologi/9


Strategi dalam Membangun ... (Dwi Nugroho Tejowibowo)

latin existere yang berarti muncul, ada, Dalam kaitannya dengan eksistensi
timbul, memilih keberadaan aktual. Dari kata sebuah komunitas, hal ini tidak jauh berbeda
ex berarti keluar dan sistere yang berarti dengan filosofi eksistensi manusia yang
muncul atau timbul. Beberapa pengertian dijelaskan oleh beberapa ahli diatas. Sebuah
secara terminologi, yaitu pertama, apa yang komunitas memiliki cara yang berbeda dalam
ada, kedua apa yang memiliki aktualitas (ada), mempertahankan eksistensinya. Ada beberapa
dan ketiga adalah sesuatu (apa saja) yang di substansi terkait keeksistensian dalam
dalam menekankan bahwa sesuatu itu ada. kehidupan, yaitu:
Dalam kamu besar bahasa indonesia a. Motif pokoknya adalah cara manusia dan
eksistensi adalah keberadaan, kehadiran yang kelompoknya berada atau eksistensi.
mengandung unsur bertahan. Sedangkan Eksistensi adalah cara khas untuk berada
menurut Abidin Zaenal (2007: 16) eksistensi dan bersifat humanistik.
adalah suatu proses yang dinamis, suatu, b. Bereksistensi harus diartikan secara
“menjadi” atau “mengada”. Ini sesuai dengan dinamis. Bereksistensi berarti menciptakan
kata asal eksistensi itu sendiri yakni existere, diri menjadi aktif, merencanakan dan
yang artinya keluar dari, melampaui atau berbuat.
mengatasi. Jadi eksistensi tidak bersifat kaku c. Pada hakikatnya manusia dan
dan terhenti, melainkan lentur atau kenyal dan kelompoknya terikat pada dunia
mengalami perkembangan atau sebaliknya sekitarnya, dan terlebih pada manusia yang
kemunduran, tergantung pada kemampuan lain.
dalam mengaktualisasikan potensi- C. METODE PENELITIAN
potensinya. Oleh sebab itu, arti istilah 1. Lokasi Penelitian
eksistensi analog dengan “kata kerja” bukan Penelitian ini dilakukan di Desa
“kata benda”. Donokerto Kecamatan Turi Kabupaten
Manusia dalam dunianya berperan aktif Sleman. Secara subjektif lokasi ini dipilih
menentukan hakikat keberadaan dirinya di karena tempat tinggal peneliti berdekatan
dunia dan mendorong dirinya untuk selalu dengan lokasi penelitian. Selain itu juga
beraktifitas sesuai dengan pilihannya sendiri. sebagai efisiensi tenaga, biaya dan waktu.
Dengan segala peristiwa kesibukannya, maka Sedangkan secara objektif lokasi ini dipilih
manusia dapat menemukan arti karena Komunitas Gemamaya
keberadaannya. mempresentasikan solidaritas dari sebuah

Jurnal Pendidikan Sosiologi/10


Strategi dalam Membangun ... (Dwi Nugroho Tejowibowo)

kelompok dalam masyarakat yang menarik dan sebagainya (Idrus, 2009). Dengan data
untuk diteliti. penelitian yang bersifat deskriptif, maka
penelitian ini sedapat mungkin
2. Waktu Penelitian menggambarkan tentang situasi di dalam
Penelitian dilaksanakan selama dua Komunitas Gemamaya secara mendalam.
bulan dari bulan Januari sampai dengan bulan Peneliti mengamati interaksi antar anggota
Februari hingga ditemukan jawaban terkait dan melihat bagaimana cara mereka
solidaritas dan eksistensi Komunitas berkomunikasi. Pola-pola apa yang terbentuk
Gemamaya. dan kegiatan-kegiatan mereka sehari-hari
3. Bentuk Penelitian ketika sedang berkumpul.
Penelitian ini menggunakan metode 4. Sumber Data
kualitatif. Secara sederhana dapat dijelaskan Sumber data penelitian adalah subjek
jika metode penelitian kualitatif adalah dari mana data dapat diperoleh. Menurut
metode penelitian yang dilakukan dengan Loftland (dalam Moleong, 2007: 157) sumber
meneliti informan (sebagai subjek penelitian) data utama dalam penelitian kualitatif ialah
dalam lingkungan hidup kesehariannya kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data
(Idrus, 2009: 23). Pada penelitian ini peneliti tambahan seperti dokumen dan lain-lain.
berinteraksi secara langung dengan anggota Adapun sumber data yang digunakan dalam
Komunitas Gemamaya. Selama berinteraksi penelitian ini adalah:
peneliti juga ikut serta dalam kegiatan yang a. Sumber Data Primer
diadakan oleh komunitas tersebut, ikut dalam Sumber data primer adalah data yang
pergaulan sehari-hari agar peneliti diperoleh dengan cara menggali dari sumber
mengetahui bagaimana solidaritas yang asli secara langsung terhadap responden.
terjalin antar anggota dan mengetahui Dalam penelitian ini data primer diperoleh
bagaimana komunitas ini masih dapat eksis melalui teknik wawancara dari informan.
sampai saat ini. Disini peneliti melakukan wawancara
Data penelitian kualitatif ini bersifat dengan para anggota Komunitas Gemamaya
deskriptif, yaitu berupa narasi cerita, dan yang bukan anggota Komunitas
penuturan informan, dokumen-dokumen Gemamaya dengan harapan dapat menggali
pribadi seperti foto, catatan pribadi/diary data yang lebih dalam terkait solidaritas dan
(buku harian), perilaku, gerak tubuh, mimik, eksistensi Komunitas Gemamaya.

Jurnal Pendidikan Sosiologi/11


Strategi dalam Membangun ... (Dwi Nugroho Tejowibowo)

b. Sumber Data Sekunder peneliti bisa melalui media sosial dalam


Sumber data sekunder merupakan melakukan wawancaranya.
data yang tidak langsung dan dapat
memberikan tambahan serta penguatan b. Observasi
data yang berhubungan dengan objek Observasi merupakan suatu aktivitas
yang diteliti. Sumber data sekunder penelitian dalam rangka pengumpulan data
dalam penelitian ini adalah studi pustaka, sesuai dengan masalah penelitian melalui
buku-buku, internet dan dokumentasi pengamatan di lapangan. Teknik obervasi
yang bisa digunakan selama penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah non
berlangsung. partisipatorif, hal ini dilakukan karena peneliti
5. Teknik Pengumpulan Data hanya ingin mengetahui bagaimana keadaan
Untuk memperoleh data yang fisik lokasi penelitian, aktivitas Komunitas
diperlukan dan sesuai dengan topik yang Gemamaya dan interaksi yang terjadi dalam
dikaji, maka peneliti menggunakan beberapa Komunitas Gemamaya) tersebut. Observasi
teknik pengumpulan data adalah sebagai ini dilakukan di basecamp atau sekretariat
berikut: Komunitas Gemamaya di Desa Donokerto,
a. Wawancara Turi, Sleman, Yogyakarta.
Merupakan suatu kegiatan untuk c. Dokumentasi
memperoleh informasi atau data dengan cara Studi dokumentasi adalah teknik
bertanya langsung kepada responden atau pengumpulan data yang diperoleh melalui
narasumber. Wawancara adalah percakapan dokumen-dokumen. Dokumen-dokumen
dengan maksud tertentu. Percakapan tersebut dapat berupa buku harian, surat
dilakukan oleh 2 pihak (Moleong, 2012: 186), pribadi, laporan, notulen rapat, catatan kasus
yaitu pewawancara yang mengajukan (case records) dalam pekerjaan sosial, foto-
pertanyaan dan terwawancara yang foto yang ada di lokasi penelitian, dan
memberikan jawaban atas pertanyaan itu. sebagainya. Studi dokumentasi bertujuan
Wawancara dilakukan secara langsung dan memberikan gambaran secara langsung
tidak langsung kepada Komunitas tentang kajian objek yang kita teliti. Studi
Gemamaya. Secara langsung artinya peneliti dokumentasi menjadi salah satu teknik
bertatap muka dengan informan dan pengumpulan data yang digunakan dalam
narasumber, sedangkan tidak langsung artinya penelitian ini karena cukup relevan. Sebab

Jurnal Pendidikan Sosiologi/12


Strategi dalam Membangun ... (Dwi Nugroho Tejowibowo)

data yang menggambarkan solidaritas sosial data dalam penelitian ini valid atau tidak maka
Komunitas Gemamaya juga dapat diperoleh dibandingkan data-data yang diperoleh
melalui dokumen-dokumen yang terdapat di melalui observasi, wawancara, dan studi
lokasi penelitian. dokumentasi. Dalam hasil wawancara pun
6. Teknik Sampling dapat dibandingkan data yang diperoleh dari
Pemilihan informan-informan pada satu informan dengan informan lainnya.
penelitian ini menggunakan teknik purposive Begitu juga dalam studi dokumentasi dapat
sampling, yaitu pengambilan sampel pula dibandingkan antara satu dokumen
berdasarkan pada tujuan dan pertimbangan dengan dokumen lainnya.
tertentu. Pengambilan sampel dilakukan Selain itu, untuk mengetahui apakah
dengan mencari informasi yang benar-benar data dalam penelitian ini telah valid dan
tepat dan dapat memberikan informasi sesuai reliabel adalah ketika dalam penelitian ini
dengan tujuan penelitian. terjadi data jenuh. Artinya adalah kapanpun
Sampel yang digunakan untuk dan dimanapun anggota Komunitas
kemudian diambil datanya dalah para anggota Gemamaya diberikan pertanyaan yang sama,
Komunitas Gemamaya dan para masyarakat maka jawaban yang diberikan pun tetap sama
sekitar yang berdomisili di Desa Donokerto atau konsisten. Pada saat itulah cukup alasan
yang mana mereka terkena dampak dengan bagi peneliti untuk menghentikan proses
adanya Komunitas Gemamaya agar dapat pengumpulan datanya. Untuk memperkuat
mengetahui bagaimana solidaritas dan data dalam penelitian ini agar valid dan
Komunitas Gemamaya di Donokerto, Turi, reliabel, peneliti menempatkan dirinya
Sleman. sebagai instrumen penelitian (human
7. Validitas Data instrument). Peneliti menempatkan diri secara
Untuk menguji apakah data dalam netral dan objektif terhadap data tentang
penelitian ini valid dan reliabel, maka solidaritas sosial Komunitas Gemamaya.
digunakan teknik triangulasi data. Triangulasi Dengan begitu dapat memberi daya dukung
data adalah teknik pemeriksaan keabsahan terhadadap validitas dan reliabilitas data
data yang menempatkan sesuatu yang lain dalam penelitian ini.
diluar data itu untuk keperluan pengecekan 8. Teknik Analisis Data
atau sebagai pembanding terhadap data Dalam penelitian ini menggunakan
(Sugiyono. 2005: 83). Untuk menguji apakah teknik analisis data model interaktif milik

Jurnal Pendidikan Sosiologi/13


Strategi dalam Membangun ... (Dwi Nugroho Tejowibowo)

Miles dan Huberman. Model ini terdiri dari anggotanya dan hasilnya juga akan dinikmati
empat hal utama, yaitu: (a) pengumpulan data; bersama oleh para anggotannya. Pentingnya
(b) reduksi data; (c) penyajian data; dan (d) gotong royong dalam komunitas ini sangat
penarikan kesimpulan atau verifikasi (Miles diperlukan karena dalam setiap acara terdapat
& Huberman, 1992). pembagian kerja dan tanggung jawab yang
D. HASIL DAN PEMBAHASAN berbeda-beda. Namun dalam hal ini bukan
1. Bentuk solidaritas sosial di Komunitas berarti mereka hanya fokus dengan bagian
Generasi Muda Penyelamat Budaya mereka saja. Jika terdapat beberapa teman
(GEMAMAYA) yang membutuhkan bantuan, mereka juga
Solidaritas berarti mementingkan membantu teman yang membutuhkan
kepentingan umum dari kepentingan individu. tersebut. Dengan adanya gotong royong
Hal ini tentu saja untuk kepentingan bersama dalam komunitas membuat beban kerja lebih
dan untuk kemajuan kelompok. Didalam terasa ringan dan ini membuat Komunitas
Komunitas Generasi Muda Penyelamat Gemamaya menjadi solid dan dapat bertahan
Budaya (GEMAMAYA) mempunyai cara hingga saat ini.
untuk mempermudah kegiatan mereka, yaitu Selain gotong royong bentuk solidaritas
dengan cara gotong royong atau berkerja yang ada di dalam Komunitas Gemamaya
sama. Gotong royong ataupun kerja sama adalah menekankan rasa tidak egois dan
merupakan bentuk solidaritas yang ada di mengutamakan kepentingan umum. Sifat
dalam Komunitas Gemamaya karena egois merupakan salah satu sifat yang
didasarkan pada persamaan tujuan untuk menghambat munculnya solidaritas dalam
mencapai sesuatu dalam komunitas tersebut. sebuah kelompok dimana tiap individu lebih
Gotong royong merupakan sebuah bentuk mementingkan egonya atau keinginannya.
ungkapan solidaritas yang dilakukan sebagai Padahal seharusnya setiap anggota di dalam
sebuah usaha dan upaya menyatukan berbagai sebuah kelompok harus menghilangkan rasa
perbedaan untuk memperkuat persatuan dan egois di dalam dirinya agar kesejahteraan
kesatuan dalam komunitas tersebut. kelompok tersebut bisa bertahan lama. Hal ini
Gotong royong merupakan salah satu juga yang dilakukan di dalam Komunitas
indikator adanya solidaritas dalam sebuah Gemamaya dimana setiap anggotanya harus
komunitas, karena didalam kegiatan gotong menyadari bahwa akan ada saat dimana
royong tersebut pasti terjadi kerja sama antar mereka tidak sependapat, maka dari itu dalam

Jurnal Pendidikan Sosiologi/14


Strategi dalam Membangun ... (Dwi Nugroho Tejowibowo)

berkelompok mereka juga belajar bagaimana bidang seni maupun diluar bidang seni.
menghargai pendapat orang lain dan juga Mereka tidak hanya menggunakan bakat seni
mementingkan kepentingan umum dari pada mereka untuk dirinya sendiri namun juga
kepentingan individu. diajarkan kepada orang lain. mereka
Rasa kekeluargaan dalam sebuah mengajarkan bakat-bakat seperti menari,
kelompok dapat membuat ikatan antar bermain gamelan dan bermain musik kepada
anggota menjadi lebih intim. Kedekatan anggota komunitas dan orang-orang disekitar
mereka dengan anggota yang lain menjadi Desa Donokerto yang mau belajar seni
lebih baik. Awalnya yang tidak kenal menjadi tradisional. Biasanya mereka mengajarkan
kenal, yang sudah kenal menjadi akrab. Hal kesenian tersebut tanpa pamrih hanya karena
inilah yang menjadikan rasa kekeluargaan ingin melestarikan budaya. Bakat mereka ini
harus ada dalam sebuah kelompok. Dalam juga tidak digunakan untuk mereka sendiri
Komunitas Gemamaya rasa kekeluargaan namun juga diajarkan kepada orang lain. Hal
sudah terbentuk karena mereka saling ini bertujuan untuk mempererat solidaritas
mementingkan kepentingan umum dari pada dalam komunitas tersebut karena salah satu
kepentingan sendiri. Bentuk solidaritas dalam unsur munculnya komunitas adalah adanya
Komunitas Gemamaya salah satunya adalah rasa ketergantungan dengan anggota yang lain
kepedulian terhadap sesamanya. Hal ini bisa dan juga saling berbagi pengalaman. Hal ini
kita lihat bahwa unsur dalam solidaritas sosial seperti yang dijelaskan oleh Soerjono
adalah kepedulian antar sesama yang tinggi. Soekanto (2007: 68-69), Solidaritas sosial
Kepedulian terhadap sesama dalam merupakan kohesi yang ada antara anggota
Komunitas Gemamaya ini dicontohkan suatu asosiasi, kelompok, kelas sosial atau
dengan menjenguk anggota lain yang sedang kasta, dan diantara pelbagai pribadi,
sakit. Hal ini dapat membuat anggota yang kelompok maupun masyarakat membentuk
dijenguk itu merasa bahwa dia dianggap masyarakat atau bagian-bagiannya.
keluarga oleh teman-teman yang lain. Selain Solidaritas sosial ini menghasilkan
itu, anggota dari komunitas ini juga saling persamaan. Rasa saling ketergantungan, dan
membantu jika ada teman yang pengalaman yang merupakan unsur pengikut
membutuhkan. bagi unit-unit kolektif seperti keluarga,
Komunitas Gemamaya ini terdapat kelompok atau komunitas tertentu. Dalam hal
banyak anggota yang mempunyai bakat dalam saling berbagi pengalaman dan saling

Jurnal Pendidikan Sosiologi/15


Strategi dalam Membangun ... (Dwi Nugroho Tejowibowo)

mengajarkan yang ada di Komunitas berkaitan dengan Komunitas Gemamaya.


Gemamaya ini membuat keakraban antar Kemudian mereka memiliki tanggung jawab
anggota menjadi lebih baik. Sehingga yang sama dalam komunita dan yang terakhir
hubungan antara tiap anggota juga lebih erat. mereka saling membutuhkan. Solidaritas
Hal ini mempengaruhi solidaritas antar seperti ini mempunyai kekuatan yang besar
anggota yang kemudian juga akan dalam membangun hubungan antar anggota
berpengaruh terhadap eksistensi komunitas Komunitas Gemamaya yang harmonis
tersebut. sehingga solidaritas semacam ini lebih
Durkheim membagi dua tipe solidaritas bersifar lama.
yaitu solidaritas mekanis dan organik. Ciri-ciri dalam solidaritas mekanik
Masyarakat yang ditandai oleh solidaritas adalah ketika terdapat kesadaran kolektif yang
mekanis menjadi satu dan padu karena seluruh tinggi didalamnya. Hal ini juga terjadi di
orang adalah generalis. Ikatan dalam dalam Komunitas Gemamaya dimana mereka
masyarakat ini terjadi karena mereka terlibat melakukan gotong royong bersama, tidak
aktivitas dan juga tipe pekerjaan yang sama individualis karena mementingkan
dan memiliki tanggung jawab yang sama. kepentingan umum, kepedulian terhadap
Sebaliknya, masyarakat yang ditandai oleh sesama juga sangat tinggi. Solidartias
solidaritas organik bertahan bersama justru mekanik dapat muncul dalam komunitas ini
karena adanya perbedaan didalamnya, dengan dikarenakan komunitas ini berada di wilayah
fakta bahwa semua orang memiliki pekerjaan pedesaan yang mana biasanya solidaritas
dan tanggung jawab yang berbeda-beda mekanik dapat tumbuh dan berkembang
(George Ritzer dan Douglas J. Goodman, dimasyarakat pedesaan. Hal ini dikarenakan
2008: 90-91) rasa persaudaraan dan kepedulian mereka
Komunitas Gemamaya jika dilihat lebih kuat dari pada orang-orang yang berada
dengan teori Durkheim, maka dapat dikatakan diperkotaan. Dalam Komunitas Gemamaya
Komunitas Gemamaya ini memiliki tipe juga berlakuk hukum represif supaya
solidaritas mekanik dan juga terdapat unsur menjamin anggota komunitas yang
solidaritas organiknya. Tipe solidaritas bersangkutan dan anggota yang lain dapat
mekanik dalam Komunitas Gemamaya teratur.
terlihat karena mereka terlibat didalam Solidaritas mekanik memang sangat
aktivitas yang sama yaitu aktivitas yang terlihat jelas dalam contoh-contoh bentuk

Jurnal Pendidikan Sosiologi/16


Strategi dalam Membangun ... (Dwi Nugroho Tejowibowo)

solidaritas yang ada di Komunitas Gemamaya tradisional dengan budaya modern.


ini. Namun selain itu terdapat juga unsur Komunitas Gemamaya juga mempunyai
solidaritas organik yang ada di Komunitas strategi-strategi khusus agar dapat tetap eksis
Gemamaya ini. Solidaritas organik di tengah era modernisasi dimana semua hal
merupakan sebuah ikatan bersama yang serba modern. Kemudian bagaimana strategi
dibangun atas dasar perbedaan, mereka justru membangun solidaritas pada Komunitas
dapat bertahan dengan perbedaan, mereka Gemamaya agar komunitas ini dapat eksis
justru dapat bertahan dengan perbedaan sampai saat ini adalah sebagai berikut:
didalamnya karena pada kenyataannya bahwa a. Menumbuhkan Rasa Kekeluargaan
semua orang memiliki pekerjaan dan tanggun dan Kebersamaan
jawab yang berbeda-beda. (George Ritzer, Solidaritas merupakan faktor penting
2011:91) Walaupun solidaritas organik ini dalam sebuah kelompok sosial. Solidaritas
biasanya berada dalam wilayah perkotaan muncul dengan adanya rasa kekeluargaan dan
yang heterogen dan ikatannya atas kebutuhan rasa kebersamaan. Kedua hal tersebut
kerja, namun dalam Komunitas Gemamaya membuat anggota komunitas merasa nyaman
ini solidaritas organik dapat terlihat dalam hal berada di komunitas ini karena dapat
pembagian kerja disini sudah dibagi-bagi mempermudah tugas yang dikerjakan dapat
sesuai dengan bakat dan bidang yang mereka juga menambah pertemanan. Solidaritas
inginkan. Kemudian solidaritas organik ini sosial juga menimbulkan kekompakan dalam
dapat terlihat dengan adanya struktur dalam kelompok tersebut. Tanpa adanya rasa
Komunitas Gemamaya. kekeluargaan dan rasa kebersamaan, tidak
2. Strategi dalam Membangun akan ada kekompakan dalam anggota.
Solidaritas pada Komunitas Generasi Solidaritas juga tidak akan muncul tanpa ada
Muda Penyelamat Budaya rasa saling memiliki. Dan jika hal ini sampai
(GEMAMAYA) terjadi maka Komunitas Gemamaya ini tidak
Komunitas Gemamaya adalah sebuah akan ada hingga saat ini. Maka dari itulah rasa
komunitas yang mempunyai tujuan untuk kekeluargaan dan rasa kebersamaan menjadi
melestarikan budaya, khususnya budaya salah satu strategi untuk mempertahankan
tradisional yang ada di Desa Donokerto dan Komunitas Gemamaya hingga saat ini.
juga kesenian tradisional yang ada di b. Mengadakan Kegiatan Rutin
Indonesia dengan mengkombinasikan budaya

Jurnal Pendidikan Sosiologi/17


Strategi dalam Membangun ... (Dwi Nugroho Tejowibowo)

Mengadakan kegiatan merupakan salah melestarikan komunitas ini, maka para


satu strategi untuk membangun solidaritas anggota merasa perlunya variasi kegiatan
dalam upaya mempertahankan eksistensi dari yang membuat solidaritas antar anggota
Komunitas Gemamaya karena kegiatan juga semakin bertambah karena juga akan mampu
menjadi media komunikasi antar anggota. melestarikan komunitas ini.
Komunikasi yang dimaksud adalah d. Melakukan Promosi melalui Media
penyampaian informasi dari ketua ke anggota Sosial
atau dari sesama anggota. Komunikasi dalam Melestarikan budaya di zaman yang
sebuah komunitas harus dilakukan dengan modern seperti ini sangat sulit karena sangat
benar. Penyampaian informasi harus jelas dan sedikit masyarakat yang sadar tentang
benar. Karena jika tidak, maka akan terjadi penyelamatan budaya khususnya budaya
kesimpangsiuran informasi yang akan tradisional. Komunitas Gemamaya walaupun
menjadi kendala dalam komunitas. Kemudian sudah terbentuk namun jika tidak ada
manfaat lainnya dari melakukan kegiatan kekompakan dalam komunitas ini akan sulit
rutin adalah dapat menjaga silaturahmi antar bertahan. Berbagai macam upaya dilakukan
anggota. Kekompakan dan solidaritas juga oleh Komunitas Gemamaya agar dapat terus
akan muncul melalui kegiatan rutin ini. eksis hingga saat ini. Salah satu usahanya
c. Melakukan Variasi Kegiatan adalah dengan meningkatkan dan menjaga
Kegiatan dalam sebuah komunitas atau solidaritas sosial antar anggotanya. Dari
kelompok sosial merupakan salah satu strategi berbagai pendapat yang telah disampaikan
untuk membangun solidaritas dalam upaya maka dapat disimpulkan bahwa strategi untuk
melestarikan komunitas tersebut. Namun membangun solidaritas dalam upaya
kegiatan tersebut harus diadakan inovasi dan mempertahankan eksistensi dari Komunitas
variasi agar tidak munculnya rasa bosan dan Gemamaya adalah dengan cara
jenuh dari para anggota. Harapan dari variasi menumbuhkan rasa kekeluargaan dan
kegiatan ini agar para anggota Komunitas kebersamaan, kemudian komunitas ini harus
Gemamaya tidak merasa bosan dan jenuh. mengadakan kegiatan rutin, kemudian
Kemudian kegiatan tersebut juga merupakan melakukan variasi kegiatan, dan melakukan
salah satu faktor munculnya solidaritas dari promosi melalui media sosial.
komunitas ini. Seperti yang kita tahu bahwa 3. Faktor Pendorong dan Penghambat
solidaritas merupakan salah satu upaya dalam strategi dalam Membangun Solidaritas

Jurnal Pendidikan Sosiologi/18


Strategi dalam Membangun ... (Dwi Nugroho Tejowibowo)

pada Komunitas Generasi Muda membuat pemuda-pemuda yang ada di Desa


Penyelamat Budaya (GEMAMAYA) Donokerto ini lebih akrab.
a. Faktor Pendorong dalam Membangun 2) Kesadaran Masyarakat untuk Melestarikan
Solidaritas pada Komunitas Gemamaya Budaya Tradisional
1) Banyaknya Sumber Daya Manusia di Desa Alasan dibentuknya komunitas ini
Donokerto adalah hilangnya budaya tradisional yang ada
Jumlah masyarakat yang ada di Desa di Desa Donokerto. Masyarakat saat ini sudah
Donokerto berdasarkan data demografi tidak tertarik dengan adanya kesenian
Kecamatan Turi yang ada bisa dibilang lebih tradisional karena dianggap terlalu kuno. Hal
banyak jika dibandingkan dengan masyarakat ini tentu berdampak buruk terhadap nasib
di sekitarnya. Banyaknya sumber daya kesenian tradisional di Desa Donokerto
manusia yang berpotensi di Donokerto ini karena jika tidak adanya kesadaran dalam
ternyata menjadi faktor pendorong dalam melestarikannya, maka kesenian-kesenian
membangun solidaritas Komunitas yang ada akan hilang. Jika sampai kesenian
Gemamaya. Awalnya, bakat-bakat yang ada tersebut hilang maka hal ini akan membuat
ini masih dalam bentuk individu. Para pemuda anak cucu kita tidak mengetahui kesenian
yang ada di Desa Donokerto ini mempunyai tradisional yang ada di Desa Donokerto.
bakat dan kemampuan yang bagus tetapi hal Namun setelah melewati masa krisis tersebut
tersebut hanya dapat tersalurkan dengan baik sebagian masyarakat di Desa Donokerto yang
di wilayah sekolah, perkuliahan dan tempat sadar pentingnya melestarikan kesenian
kerja mereka. Tidak banyak yang mengetahui tradisional memutuskan untuk dibentuknya
bakat-bakat tersebut disini karena jarangnya sebuah Komunitas yaitu Komunitas
mereka menunjukan kemampuan mereka di Gemamaya. Setelah adanya Komunitas
desa. Padahal jika bakat-bakat dari para Gemamaya ini kesenian-kesenian tradisional
pemuda tersebut dikumpulkan menjadi satu mulai dilestarikan lagi karena mereka sadar
dan difasilitasi maka dapat menghasilkan tentang pentingnya melestarikan kesenian
sesuatu yang bermanfaat. Dengan adanya tradisional. Kemudian dengan adanya
sumber daya manusia yang melimpah alasan kesadaran melestarikan dalam dalam anggota
lain sumber daya manusia menjadi faktor komuntias ini, membuat mereka sadar bahwa
dalam membangun solidaritas pada kegiatan yang mereka lakukan juga untuk
Komunitas Gemamaya adalah karena untuk memajukan Komunitas dan Desa.

Jurnal Pendidikan Sosiologi/19


Strategi dalam Membangun ... (Dwi Nugroho Tejowibowo)

3) Keinginan untuk Memajukan Komunitas Donokerto dan anggota Komunitas


Menjadi bagian dalam sebuah Gemamaya ini ingin berkarya. Munculnya
komunitas biasanya akan membuat komunitas ini bukan hanya karena ingin
anggotanya melakukan yang terbaik untuk melestarikan budaya saja namun juga mereka
kemajuan komunitasnya. Kebanggaan tiap ingin menghasilkan karya yang bisa dinikmati
anggota dalam komunitas tersebut dapat oleh semua orang. Jika dilihat dengan konsep
menjadi faktor pendorong solidaritas pada solidaritas hal tersebut merupakan unsur-
Komunitas Gemamaya karena mereka sama- unsur pembentuk solidaritas karena mereka
sama berkeinginan memajukan nama baik punya kesadaran bersama untuk saling
Komunitas Gemamaya. Mereka juga berkarya bersama. Hubungan yang terjalin
melakukan yang semaksimal mungkin agar juga akan lebih dekat. Maka dari itu keinginan
kegiatan yang dilakukan oleh Komunitas untuk saling berkarya dapat menumbuhkan
Gemamaya ini berhasil dan dapat diterima solidaritas pada Komunitas Gemamaya.
oleh warga. Solidaritas disini bisa muncul b. Faktor Penghambat Membangun
karena adanya tujuan bersama yang ingin Solidaritas pada Komunitas Gemamaya
dicapai. Maka dari itu solidaritas dapat 1) Banyaknya anggota Komunitas
tumbuh di Komunitas Gemamaya ini karena Gemamaya yang Pasif
kesamaan tujuan dari anggota Komunitas Dalam sebuah komunitas pasti terdapat
Gemamaya. anggota yang bersal dari latar belakang yang
4) Keinginan untuk Berkarya Bersama berbeda-beda. Jumlah anggota Komunitas
Bergabung dalam komunitas yang Gemamaya sekitar 100 orang, namun yang
bergerak dalam bidang penyelamatan budaya aktif sehari-harinya hanya sekitar 30 orang
ini membuat anggota komunitas ini produktif saja. Kemudian banyak dari anggota yang
dalam menghasilkan karya. Dalam Komunitas sulit untuk bergaul dengan anggota yang
Gemamaya ini anggotanya memiliki bakat- lainnya. Hal ini dikarenaka mereka kurang
bakat yang luar biasa dalam bidang seni percaya diri. Kurangnya kepercayaan diri
maupun diluar bidang seni. Hal ini membuat dalam anggota yang pasif ini dapat
mereka harus kreatif dalam membuat sebuah menghambat tumbuhnya solidaritas dalam
karya dan juga dalam komunitas ini mereka Komunitas Gemamaya karena kesadaran
juga dituntut untuk menghasilkan sesuatu. kolektifnya melemah dan mereka menjadi
Keinginan pemuda yang ada di Desa bersikap individualis. Mereka yang pasif ini

Jurnal Pendidikan Sosiologi/20


Strategi dalam Membangun ... (Dwi Nugroho Tejowibowo)

sebenarnya mempunyai skill dalam GM menyampaikan dalam wawancara bahwa


kemampuan yang hebat, namun karena anggota-anggota Komunitas Gemamaya ini
mereka tidak percaya diri maka kemampuan mempunyai latar belakang yang berbeda-
tersebut tidak bisa dimaksimalkan di beda. Ada yang masih SMP, SMA, Kuliah,
Komunitas Gemamaya. dan sudah bekerja. Hal ini membuat mereka
2) Kurangnya Dukungan dari Masyarakat mempunyai tanggung jawab lain diluar
Sekitar komunitas yang berdampak pada
Melestarikan budaya tidak bisa jika terhambatnya solidaritas dalam Komunitas
hanya dilakukan oleh sebagian kecil dari Gemamaya. Solidaritas dalam sebuah
kelompok masyarkat tersebut. Semua elemen komunitas harus ada ikatan yang kuat
dalam lapisan masyarakat harus turut serta didalamnya. Kesadaran kolektif dari tiap
mendukung dalam pelestarian budaya yang anggotanya juga harus dijaga. Solidaritas
ada. Namun hal ini tidak terjadi dilingkungan dapat tumbuh jika terdapat rasa kepedulian
Komunitas Gemamaya. Hal ini terjadi karena terhadap anggota lainnya dan juga
kurangnya dukungan dari masyarakat. Dalam mementingkan kepentingan bersama. Namun
kenyataannya, memang sudah ada beberapa jika hal tersebut tidak ada solidaritas dalam
masyarakat yang bergerak untuk membantu komunitas tersebut akan sulit untuk
Komunitas Gemamaya dalam penyelamatan berkembang.
budaya. Namun ternyata itu hanya sebagian 4) Adanya konflik antar Anggota Komunitas
dari masyarakat saja sehingga bantuan Gemamaya
tersebut belum maksimal untuk dapat Konflik dalam komunitas memang
mewujudkan cita-cita komunitas dan dalam lumrah terjadi hal ini karena perbedaan
hal melestarikan budaya yang ada. karakter dari tiap anggota. Mereka
3) Kesibukan Masing-masing Anggota mempunyai pemikiran yang berbeda-beda.
Komunitas Gemamaya Walaupun tujuan mereka dalam Komunitas
Komunitas Gemamaya anggota sekitar Gemamaya sama, namun untuk menyatukan
100 orang. Namun dalam kenyataannya yang pemikiran mereka sangat sulit. Konflik yang
aktif sampai saat ini hanya sekitar 30 orang. terjadi pada Komunitas Gemamaya ini
Hal tersebut terjadi karena berbagai faktor. biasanya karena perbedaan pendapat ketika
Latar belakang dari tiap anggota juga dapat diskusi dan kesalah pahaman antar anggota.
mempengaruhi ketidak aktifan anggotanya. Hal ini dapat menghambat solidaritas pada

Jurnal Pendidikan Sosiologi/21


Strategi dalam Membangun ... (Dwi Nugroho Tejowibowo)

Komunitas Gemamaya karena mereka ada 2) Adanya kesadaran untuk melestarikan


yang belum bisa menerima keputusan yang budaya
lain. Padahal solidaritas ini dapat muncul 3) Adanya keinginan untuk memajukan
ketika mereka saling mempercayai anggota Komunitas Gemamaya
yang lainnya dan dapat menerima keputusan 4) Keinginan untuk berkarya dengan sesama
anggota yang lain demi kepentingan bersama. anggota Komunitas Gemamaya
E. KESIMPULAN DAN SARAN Faktor penghambat solidaritas pada
1. Kesimpulan Komunitas Gemamaya yaitu:
a. Bentuk Solidaritas Sosial di Komunitas 1) banyaknya anggota Komunitas Gemamaya
Generasi Muda Penyelamat Budaya yang pasif
(GEMAMAYA) 2) masih kurangnya dukungan dari masyarakat
1) Gotong Royong. sekitar
2) Mementingkan kepentingan umum. 3) kesibukan dari masing-masing anggota
3) Membantu anggota lain yang kurang Komunitas Gemamaya
mampu. 4) adanya konflik antar sesama anggota
4) Saling belajar kesenian bersama Komunitas Gemamaya
b. Strategi dalam Membangun Solidaritas 2. Saran
Sosial pada Komunitas Generasi Muda Berdasarkan hasil penelitian dan
Penyelamat Budaya (GEMAMAYA) pembahasan yang dilakukan oleh peneliti
1) Menumbuhkan rasa kekeluargaan dan mengenai strategi dalam membangun
kebersamaan solidaritas sosial pada Komunitas Generasi
2) Mengadakan kegiatan rutin Muda Penyelamat Budaya (GEMAMAYA)
3) Melakukan variasi kegiatan terdapat saran yang diharapkan untuk
4) Melakukan promosi melalui media sosial mewujudkan komunitas ini dapat menjadi
c. Faktor Pendorong dan Penghambat lebih baik lagi dan terjaga eksistensinya yaitu
Strategi dalam Membangun Solidaritas sebagai berikut:
Sosial Komunitas Generasi Muda a. Bagi para pengurus inti dari Komunitas
Penyelamat Budaya Gemamaya) agar lebih aktif terhadap
Faktor pendorong solidaritas pada Komunitas anggota yang kurang aktif. Kemudian lebih
Gemamaya yaitu: kreatif dalam mengemas berbagai acara
1) Banyaknya sumber daya manusia kebudayaan agar mendapat tempat dihati

Jurnal Pendidikan Sosiologi/22


Strategi dalam Membangun ... (Dwi Nugroho Tejowibowo)

masyarakat dan juga menjadikan Moleong, Lexy J. (2012). Metodologi


Penelitian Kualitatif. Bandung:
komunitas ini lebih baik kedepannya.
Rosdakarya
b. Masyarakat Desa Donokerto harus lebih Ritzer G & Douglas J. Godman. (2013).
Teori Sosiologi : Dari Teori
aktif lagi dalam mendukung kegiatan dari
Sosiologi Klasik Sampai
Komunitas Gemamaya hal ini dikarenakan Perkembangan Mutakhir Teori
Sosial Postmodern. Yogyakarta:
setiap kegiatan yang dilakukan oleh
Kreasi Wacana
komunitas ini akan mempengaruhi Soekanto, Soerjono. (1983). Teori
sosiologi tentang perubahan
kemajuan Desa Donokerto dalam bidang
sosial. Jakarta: Ghalia
budaya kesenian. Indonesia
Soekanto, Soerjono. (2007). Sosiologi
c. Anggota dari Komunitas Gemamaya harus
suatu pengantar. Jakarta: P.T.
lebih aktif dalam menyumbang ide-ide Raja Grafindo
Sugiyono. (2005). Metode Penelitian
yang kreatif dan lebih kompak dalam
Bisnis. Bandung: Alfabeta.
melaksanakan tugasnya sesuai dengan Sugiyono.(2010). MetodePenelitian
Kuantitatif Kualitatif & RND.
bidangnya masing-masing lagi agar
Bandung: Alfabeta.
komunitas ini dapat mencapai tujuannya.

F. DAFTAR PUSTAKA
Abdulsyahni. (1994). Sosiologi
Sistematika. Jakarta: Bumi
Aksara.
Abidin, Zainal. (2007). Analisis
Eksistensial. Jakarta: PT. Raja
Grafindo.
Cholil Mansyur, M. (1987). Sosiologi
Masyarakat Kota dan Desa.
Surabaya: Usaha Nasional
Huraerah, Abu dan Purwanto. (2006).
Dinamika Kelompok: Konsep
dan Aplikasi. Bandung: Refika
Aditama.
Idrus, M. (2009). Metode Penelitian Ilmu
Sosial. Jakarta: Erlangga
Johnson, Doyle Paul. (1986). Teori
sosiologi klasik dan modern.
Jakarta: PT. Gramedia
Miles & Huberman. (1992). Analisis
Data Kualitatif. Jakarta: UI-
Press.

Jurnal Pendidikan Sosiologi/23

Anda mungkin juga menyukai