ABSTRAK
By:
Dwi Nugroho Tejowibowo and Puji Lestari
Email: bowonugy@gmail.com
Sociology Education – Social Science Faculty – Yogyakarta State University
ABSTRACT
This study aims to know the form of social solidarity in the Gemamaya Community.
Afterwards, this study aims to know the strategy of building solidarity in the
Gemamaya Community. Then the last of this study aims to know the driving and
inhibiting factors in building solidarity in the Gemamaya Community. This
research uses descriptive qualitative method. Informants in this study were selected
using purposive sampling technique, that is members of Gemamaya Community and
the leader of Gemamaya Community. Data gathering technique was conducted by
an observation, interview and documentation study. The technique of data validity
using data triangulation. Data analysis in this research is using interactive model
of Miles and Huberman, that is from data collection, data reduction, data
presentation, to conclusion or verification. The results showed that the form of
social solidarity in the Gemamaya Community is mutual assistance, mutual public
interest, helping members, and learning art together. Then the strategy in building
social solidarity at Gemamaya Community in Donokerto Village Turi Subdistrict
of Sleman Regency is by growing the sense of kinship and togetherness, make a
routine activities, doing various activities, and doing promotion through social
media. The driving force of the strategy to build solidarity with the Gemamaya
Community is the abundance of human resources, the awareness to preserve the
culture, the desire to advance the Gemamaya Community and the last desire to
work with fellow Gemamaya Community members. While the factors inhibiting the
strategy of building solidarity in the Gemamaya Community is the passive number
of members, still lack of support from the surrounding community, the busyness of
each member of the Gemamaya Community and the conflict between members of
the Gemamaya Community.
solidaritas mekanik menjadi satu dan padu menunjukan pada totalitas kepercayaan-
karena seluruh orang adalah generalis. Ikatan kepercayaan dan sentimen-sentimen bersama
dalam masyarakat seperti ini terjadi karena yang bergantung pada individu-individu yang
mereka terlibat dalam aktivitas yang sama memiliki sifat-sifat yang sama dan menganut
memiliki tanggung jawab yang sama (Ritzer, kepercayaan dan pola normatif yang sama
2013: 91). Dengan kata lain solidaritas yang pula. Karena itu individualitas tidak
terbangun antara sesama manusia yang bekembang; individualitas itu terus-menerus
didasari akar-akar humanisme serta besarnya dilumpuhkan oleh tekanan yang besar sekali
tanggung jawab dalam kehidupan sesama. untuk konformitas. Ciri khas yang penting
Solidaritas tersebut mempunyai kekuatan dari solidaritas mekanik adalah solidaritas itu
yang sangat besar dalam membangun didasarkan pada suatu tingkat homogenitas
kehidupan harmonis antar sesama, karena itu, yang tinggi dalam kepercayaan, sentimen dan
landasan solidaritas tersebut lebih bersifat sebagainya. Homogenitas serupa itu hanya
lama dan tidak temporer. mungkin kalau pembagian kerja sangat
Bentuk solidaritas yang kedua adalah minim.
solidaritas organik. Masyarakat ditandai oleh Sebaliknya solidaritas organik muncul
solidaritas organik ini bertahan bersama justru karena pembagian kerja bertambah besar.
dengan perbedaan yang ada didalamnya, Solidaritas itu berdasarkan pada tingkat saling
dengan fakta bahwa semua orang memiliki ketergantungan yang tinggi. Saling
pekerjaan dan tanggung jawab yang berbeda- ketergantungan itu bertambah sebagai hasil
beda (Ritzer, 2013:91). Bentuk hubungan dari bertambahnya spesialisasi dalam
antar sesama selalu dilandaskan pada pembagian pekerjaan, yang memungkinkan
hubungan sebab akibat (kausalitas), bukan dan juga menggairahkan bertambahnya
pada kesadaran akan nilai-nilai kemanusiaan. perbedaan dikalangan individu. Munculnya
Hubungan yang terjalin lebih bersifar perbedaan-perbedaan ditingkat individu ini
fungsional. Pada tataran lebih luas, bisa saja merombak kesadaran kolektif itu, yang pada
solidaritas yang terbangun berdasarkan pada gilirannya menjadi kurang penting lagi dasar
kacamata niaga, yang didalamnya berlaku untuk keteraturan sosial dibandingkan dengan
hukum untung rugi. ketergantungan fungsional yang bertambah
Solidaritas mekanik pada suatu antara individu-individu yang memiliki
kesadaran kolektif bersama, yang
spesialisasi dan secara relatif lebih otonom mereka tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan
sifatnya. mereka sendiri. Oleh karena itu, diferensiasi
Durkheim menanamkan hal pembagian justru menciptakan ikatan yang lebih erat
kerja tersebut dengan sebutan solidaritas. dibanding persamaan. Masyarakat organik
Menurutnya solidaritas sosial adalah mengarah pada bentuk yang lebih individual
kesetiakawanan yang menunjuk pada satu daripada masyarakat mekanik. Individualitas
keadaan hubungan antara individu dan atau disini bukannya menghancurkan keeratan
kelompok yang berdasarkan pada perasaan ikatan sosial, ia malahan dibutuhkan untuk
moral dan kepercayaan yang dianut bersama memperkuat ikatan tersebut (Ritzer, 2013: 93)
yang diperkuat oleh pengalaman emosional 2. Kerjasama
bersama. Solidaritas sosial menurutnya, Kerjasama merupakan bagian dari
sebagaimana yang telah diungkapkan, dibagi bentuk solidaritas sosial. Kerjasama
menjadi dua, yaitu: pertama, mekanik adalah merupakan salah satu bentuk interaksi sosial.
solidaritas sosial yang didasarkan pada suatu Menurut Abdulsyani (1994: 156), kerjasama
kesadaran kolektif (collective consciousness) adalah suatu bentuk proses sosial, dimana di
bersama yang menunjuk pada totalitas dalamnya terdapat aktivitas tertentu yang
kepercayaan-kepercayaan dan sentimen- ditunjukkan untuk mencapai tujuan bersama
sentimen bersama yang rata-rata ada pada dengan saling membantu dan saling
masyarakat yang sama tersebut, dimana ikatan memahami aktivitas masing-masing. Kerja
utamanya adalah kepercayaan bersama, cita- sama merupakan penggabungan antara
cita dan komitmen moral; sedangkan yang individu dengan individu atau kelompok
kedua, organik adalah solidaritas yang muncul dengan kelompok sehingga dapat
dari ketergantungan antara individu atau mewujudkan suatu hasil yang bisa dinikmati
kelompok yang satu dengan yang lainnya bersama. Setelah tercapainya penggabungan
akibat spesialisasi jabatan (pembagian kerja) itu, barulah kelompok tersebut dapat bergerak
Dalam masyarakat modern, pembagian sebagi suatu badan sosial dengan adanya
kerja yang sangat kompleks menghasilkan kerjasama tersebut diharapkan mampu
solidaritas organik. Spesialisasi yang berbeda- memberikan suatu manfaat bagi anggota
beda dalam bidang pekerjaan pada peranan kelompok dan tujuan utama dari bekerjasama
sosial menciptakan ketergantungan yang bisa dirasakan oleh semua anggota kelompok.
mengikat orang pada sesamanya, karena
Kerjasama muncul karena adanya adanya halangan yang bersumber dari luar
orientasi orang-perseorangan terhadap kelompok tersebut.
kelompoknya dan kelompok lainnya. 3. Komunitas
Kerjasama akan bertambah kuat bila ada Menurut Kamus Besar Bahasa
bahaya yang mengancam dari luar atau ada Indonesia, komunitas adalah organisme
tindakan yang menyinggung secara (orang) yang hidup dan saling berinteraksi di
tradisional dan institusional yang telah suatu daerah tertentu. Sedangkan dalam
tertanam di dalam kelompok. Menurut kamus sosiologi komunitas (community)
Sardiman dkk (2008: 22) ada lima bentuk dapat diartikan sebagai bagian dari
kerjasama, yaitu sebagai berikut: masyarakat yang didasarkan pada perasaan
a. Kerukunan, yang mencakup gotong- yang sama, sepenanggungan dan saling
royong dan tolong menolong. membutuhkan, serta bertempat tinggal di
b. Bergaining, yaitu pelaksanaan perjanjian suatu wilayah tempat kediaman tertentu
mengenai pertukaran barang dan jasa (Soejono Soekanto, 1985:79). Pengertian
antara dua orang organisasi atau lebih. komunitas menurut Kertajaya Hermawan
c. Kooptasi, yaitu suatu proses penerimaan (2008), adalah sekelompok orang yang saling
unsur-unsur baru dalam kepemimpinan peduli satu sama lain lebih dari yang
organisasi. seharusnya, dimana dalam sebuah komunitas
d. Koalisi, yaitu kombinasi antara dua terjadi relasi pribadi yang erat antar para
organisasi atau lebih yang mempunyai anggota komunitas tersebut karena adanya
tujuan yang sama. kesamaan interest atau values.
e. Joint Venture, yaitu kerjasama dalam Komunitas (community) adalah sebuah
pengusahaan proyek tertentu. kelompok sosial yang terdiri dari beberapa
Kesimpulannya, apabila dalam dua atau organisme yang berbagi lingkungan,
lebih kelompok memilik tujuan yang sama umumnya memiliki ketertarikan dan habitat
maka rasa solidaritas dan kerjasama antara yang sama, komunitas dalam konteks
mereka akan muncul dan kuat. Kerjasama manusia, individu-individu di dalamnya dapat
dapat bersifat agresif apabila kelompok memiliki maksud, kepercayaan, sumber daya,
jangka waktu tertentu mengalami kekecewaan preferensi, kebutuhan, risiko dan sejumlah
sebagai perasaan tidak puas karena keinginan- kondisi lain yang serupa. Komunitas berasal
keinginan pokok tidak dapat terpenuhi, karena dari bahasa Latin communitas yang berarti
“kesamaan”, kemudian dapat diturunkan dari terhadap komunitas baik yang sifatnya
communis yang berarti “sama, publik, dibagi fisik maupun psikis.
oleh semua atau banyak”.
Menurut Montagu dan Matson (dalam
Menurut Mac Iver (dalam Mansyur,
Ambar Sulistiyani, 2004: 81-82), terdapat
Cholil 1987: 69) community diistilahkan
sembilan konsep komunitas yang baik dan
sebagai persekutuan hidup atau paguyuban
empat kompetensi masyarakat, yakni: a)
dan dimaknai sebagai suatau daerah
Setiap anggota komunitas berinteraksi
masyarakat yang ditandai dengan beberapa
berdasar hubungan pribadi dan hubungan
tingkatan pertalian kelompok sosial satu sama
kelompok; b) Komunitas memiliki
lain. Keberadaan komunitas biasanya didasari
kewenangan dan kemampuan mengelola
oleh beberapa hal yaitu:
kepentingannya secara bertanggungjawab; c)
a. Lokalitas
Memiliki vialibitas, yaitu kemampuan
b. Sentiment Community
memecahkan masalah sendiri; d) Pemerataan
Menurut Mac Iver (dalam Soerjono distribusi kekuasaan; e) Setiap anggota
Soekanto, 1983: 143), unsur-unsur dalam memiliki kesempatan yang sama untuk
sentiment community adalah: berpartisipasi demi kepentingan bersama; f)
a. Seperasaan Komunitas memberi makna pada anggota; g)
Unsur seperasaan muncul akibat adanya Adanya heterogenitas dan beda pendapat; h)
tindakan anggota dalam komunitas yang Pelayanan masyarakat ditempatkan sedekat
mengidentifikasikan dirinya dengan dan secepat kepada yang berkepentingan; i)
kelompok dikarenakan adanya kesamaan Adanya konflik dan managing conflict.
kepentingan. Sedang untuk melengkapi sebuah komunitas
b. Sepenanggungan yang baik perlu ditambahkan kompetensi
Sepenanggungan diartikan sebagai sebagai berikut a) kemampuan
kesadaran akan peranan dan tanggung mengidentifikasi masalah dan kebutuhan
jawab anggota komunitas dalam komunitas; b) menentukan tujuan yang
kelompoknya. hendak dicapai dan skala prioritas; c)
c. Saling memerlukan kemampuan menemukan dan menyepakati
Unsur saling memerlukan diartikan cara dan alat mencapai tujuan; d) kemampuan
sebagai perasaan ketergantungan bekerjasama secara rasional dalam mencapai
tujuan.
paguyuban dimaknai sebagai suatu bentuk komunitas lebih intim dalam jumlah
kehidupan bersama dimana anggotanya diikat anggota terbatas dan berlangsung dalam
oleh hubungan batin yang murni, alamiah, dan jangka waktu relatif lama. Contoh:
Ciri-ciri gemeinschaft menurut Tonnies anggota yang banyak dan dalam jangka
latin existere yang berarti muncul, ada, Dalam kaitannya dengan eksistensi
timbul, memilih keberadaan aktual. Dari kata sebuah komunitas, hal ini tidak jauh berbeda
ex berarti keluar dan sistere yang berarti dengan filosofi eksistensi manusia yang
muncul atau timbul. Beberapa pengertian dijelaskan oleh beberapa ahli diatas. Sebuah
secara terminologi, yaitu pertama, apa yang komunitas memiliki cara yang berbeda dalam
ada, kedua apa yang memiliki aktualitas (ada), mempertahankan eksistensinya. Ada beberapa
dan ketiga adalah sesuatu (apa saja) yang di substansi terkait keeksistensian dalam
dalam menekankan bahwa sesuatu itu ada. kehidupan, yaitu:
Dalam kamu besar bahasa indonesia a. Motif pokoknya adalah cara manusia dan
eksistensi adalah keberadaan, kehadiran yang kelompoknya berada atau eksistensi.
mengandung unsur bertahan. Sedangkan Eksistensi adalah cara khas untuk berada
menurut Abidin Zaenal (2007: 16) eksistensi dan bersifat humanistik.
adalah suatu proses yang dinamis, suatu, b. Bereksistensi harus diartikan secara
“menjadi” atau “mengada”. Ini sesuai dengan dinamis. Bereksistensi berarti menciptakan
kata asal eksistensi itu sendiri yakni existere, diri menjadi aktif, merencanakan dan
yang artinya keluar dari, melampaui atau berbuat.
mengatasi. Jadi eksistensi tidak bersifat kaku c. Pada hakikatnya manusia dan
dan terhenti, melainkan lentur atau kenyal dan kelompoknya terikat pada dunia
mengalami perkembangan atau sebaliknya sekitarnya, dan terlebih pada manusia yang
kemunduran, tergantung pada kemampuan lain.
dalam mengaktualisasikan potensi- C. METODE PENELITIAN
potensinya. Oleh sebab itu, arti istilah 1. Lokasi Penelitian
eksistensi analog dengan “kata kerja” bukan Penelitian ini dilakukan di Desa
“kata benda”. Donokerto Kecamatan Turi Kabupaten
Manusia dalam dunianya berperan aktif Sleman. Secara subjektif lokasi ini dipilih
menentukan hakikat keberadaan dirinya di karena tempat tinggal peneliti berdekatan
dunia dan mendorong dirinya untuk selalu dengan lokasi penelitian. Selain itu juga
beraktifitas sesuai dengan pilihannya sendiri. sebagai efisiensi tenaga, biaya dan waktu.
Dengan segala peristiwa kesibukannya, maka Sedangkan secara objektif lokasi ini dipilih
manusia dapat menemukan arti karena Komunitas Gemamaya
keberadaannya. mempresentasikan solidaritas dari sebuah
kelompok dalam masyarakat yang menarik dan sebagainya (Idrus, 2009). Dengan data
untuk diteliti. penelitian yang bersifat deskriptif, maka
penelitian ini sedapat mungkin
2. Waktu Penelitian menggambarkan tentang situasi di dalam
Penelitian dilaksanakan selama dua Komunitas Gemamaya secara mendalam.
bulan dari bulan Januari sampai dengan bulan Peneliti mengamati interaksi antar anggota
Februari hingga ditemukan jawaban terkait dan melihat bagaimana cara mereka
solidaritas dan eksistensi Komunitas berkomunikasi. Pola-pola apa yang terbentuk
Gemamaya. dan kegiatan-kegiatan mereka sehari-hari
3. Bentuk Penelitian ketika sedang berkumpul.
Penelitian ini menggunakan metode 4. Sumber Data
kualitatif. Secara sederhana dapat dijelaskan Sumber data penelitian adalah subjek
jika metode penelitian kualitatif adalah dari mana data dapat diperoleh. Menurut
metode penelitian yang dilakukan dengan Loftland (dalam Moleong, 2007: 157) sumber
meneliti informan (sebagai subjek penelitian) data utama dalam penelitian kualitatif ialah
dalam lingkungan hidup kesehariannya kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data
(Idrus, 2009: 23). Pada penelitian ini peneliti tambahan seperti dokumen dan lain-lain.
berinteraksi secara langung dengan anggota Adapun sumber data yang digunakan dalam
Komunitas Gemamaya. Selama berinteraksi penelitian ini adalah:
peneliti juga ikut serta dalam kegiatan yang a. Sumber Data Primer
diadakan oleh komunitas tersebut, ikut dalam Sumber data primer adalah data yang
pergaulan sehari-hari agar peneliti diperoleh dengan cara menggali dari sumber
mengetahui bagaimana solidaritas yang asli secara langsung terhadap responden.
terjalin antar anggota dan mengetahui Dalam penelitian ini data primer diperoleh
bagaimana komunitas ini masih dapat eksis melalui teknik wawancara dari informan.
sampai saat ini. Disini peneliti melakukan wawancara
Data penelitian kualitatif ini bersifat dengan para anggota Komunitas Gemamaya
deskriptif, yaitu berupa narasi cerita, dan yang bukan anggota Komunitas
penuturan informan, dokumen-dokumen Gemamaya dengan harapan dapat menggali
pribadi seperti foto, catatan pribadi/diary data yang lebih dalam terkait solidaritas dan
(buku harian), perilaku, gerak tubuh, mimik, eksistensi Komunitas Gemamaya.
data yang menggambarkan solidaritas sosial data dalam penelitian ini valid atau tidak maka
Komunitas Gemamaya juga dapat diperoleh dibandingkan data-data yang diperoleh
melalui dokumen-dokumen yang terdapat di melalui observasi, wawancara, dan studi
lokasi penelitian. dokumentasi. Dalam hasil wawancara pun
6. Teknik Sampling dapat dibandingkan data yang diperoleh dari
Pemilihan informan-informan pada satu informan dengan informan lainnya.
penelitian ini menggunakan teknik purposive Begitu juga dalam studi dokumentasi dapat
sampling, yaitu pengambilan sampel pula dibandingkan antara satu dokumen
berdasarkan pada tujuan dan pertimbangan dengan dokumen lainnya.
tertentu. Pengambilan sampel dilakukan Selain itu, untuk mengetahui apakah
dengan mencari informasi yang benar-benar data dalam penelitian ini telah valid dan
tepat dan dapat memberikan informasi sesuai reliabel adalah ketika dalam penelitian ini
dengan tujuan penelitian. terjadi data jenuh. Artinya adalah kapanpun
Sampel yang digunakan untuk dan dimanapun anggota Komunitas
kemudian diambil datanya dalah para anggota Gemamaya diberikan pertanyaan yang sama,
Komunitas Gemamaya dan para masyarakat maka jawaban yang diberikan pun tetap sama
sekitar yang berdomisili di Desa Donokerto atau konsisten. Pada saat itulah cukup alasan
yang mana mereka terkena dampak dengan bagi peneliti untuk menghentikan proses
adanya Komunitas Gemamaya agar dapat pengumpulan datanya. Untuk memperkuat
mengetahui bagaimana solidaritas dan data dalam penelitian ini agar valid dan
Komunitas Gemamaya di Donokerto, Turi, reliabel, peneliti menempatkan dirinya
Sleman. sebagai instrumen penelitian (human
7. Validitas Data instrument). Peneliti menempatkan diri secara
Untuk menguji apakah data dalam netral dan objektif terhadap data tentang
penelitian ini valid dan reliabel, maka solidaritas sosial Komunitas Gemamaya.
digunakan teknik triangulasi data. Triangulasi Dengan begitu dapat memberi daya dukung
data adalah teknik pemeriksaan keabsahan terhadadap validitas dan reliabilitas data
data yang menempatkan sesuatu yang lain dalam penelitian ini.
diluar data itu untuk keperluan pengecekan 8. Teknik Analisis Data
atau sebagai pembanding terhadap data Dalam penelitian ini menggunakan
(Sugiyono. 2005: 83). Untuk menguji apakah teknik analisis data model interaktif milik
Miles dan Huberman. Model ini terdiri dari anggotanya dan hasilnya juga akan dinikmati
empat hal utama, yaitu: (a) pengumpulan data; bersama oleh para anggotannya. Pentingnya
(b) reduksi data; (c) penyajian data; dan (d) gotong royong dalam komunitas ini sangat
penarikan kesimpulan atau verifikasi (Miles diperlukan karena dalam setiap acara terdapat
& Huberman, 1992). pembagian kerja dan tanggung jawab yang
D. HASIL DAN PEMBAHASAN berbeda-beda. Namun dalam hal ini bukan
1. Bentuk solidaritas sosial di Komunitas berarti mereka hanya fokus dengan bagian
Generasi Muda Penyelamat Budaya mereka saja. Jika terdapat beberapa teman
(GEMAMAYA) yang membutuhkan bantuan, mereka juga
Solidaritas berarti mementingkan membantu teman yang membutuhkan
kepentingan umum dari kepentingan individu. tersebut. Dengan adanya gotong royong
Hal ini tentu saja untuk kepentingan bersama dalam komunitas membuat beban kerja lebih
dan untuk kemajuan kelompok. Didalam terasa ringan dan ini membuat Komunitas
Komunitas Generasi Muda Penyelamat Gemamaya menjadi solid dan dapat bertahan
Budaya (GEMAMAYA) mempunyai cara hingga saat ini.
untuk mempermudah kegiatan mereka, yaitu Selain gotong royong bentuk solidaritas
dengan cara gotong royong atau berkerja yang ada di dalam Komunitas Gemamaya
sama. Gotong royong ataupun kerja sama adalah menekankan rasa tidak egois dan
merupakan bentuk solidaritas yang ada di mengutamakan kepentingan umum. Sifat
dalam Komunitas Gemamaya karena egois merupakan salah satu sifat yang
didasarkan pada persamaan tujuan untuk menghambat munculnya solidaritas dalam
mencapai sesuatu dalam komunitas tersebut. sebuah kelompok dimana tiap individu lebih
Gotong royong merupakan sebuah bentuk mementingkan egonya atau keinginannya.
ungkapan solidaritas yang dilakukan sebagai Padahal seharusnya setiap anggota di dalam
sebuah usaha dan upaya menyatukan berbagai sebuah kelompok harus menghilangkan rasa
perbedaan untuk memperkuat persatuan dan egois di dalam dirinya agar kesejahteraan
kesatuan dalam komunitas tersebut. kelompok tersebut bisa bertahan lama. Hal ini
Gotong royong merupakan salah satu juga yang dilakukan di dalam Komunitas
indikator adanya solidaritas dalam sebuah Gemamaya dimana setiap anggotanya harus
komunitas, karena didalam kegiatan gotong menyadari bahwa akan ada saat dimana
royong tersebut pasti terjadi kerja sama antar mereka tidak sependapat, maka dari itu dalam
berkelompok mereka juga belajar bagaimana bidang seni maupun diluar bidang seni.
menghargai pendapat orang lain dan juga Mereka tidak hanya menggunakan bakat seni
mementingkan kepentingan umum dari pada mereka untuk dirinya sendiri namun juga
kepentingan individu. diajarkan kepada orang lain. mereka
Rasa kekeluargaan dalam sebuah mengajarkan bakat-bakat seperti menari,
kelompok dapat membuat ikatan antar bermain gamelan dan bermain musik kepada
anggota menjadi lebih intim. Kedekatan anggota komunitas dan orang-orang disekitar
mereka dengan anggota yang lain menjadi Desa Donokerto yang mau belajar seni
lebih baik. Awalnya yang tidak kenal menjadi tradisional. Biasanya mereka mengajarkan
kenal, yang sudah kenal menjadi akrab. Hal kesenian tersebut tanpa pamrih hanya karena
inilah yang menjadikan rasa kekeluargaan ingin melestarikan budaya. Bakat mereka ini
harus ada dalam sebuah kelompok. Dalam juga tidak digunakan untuk mereka sendiri
Komunitas Gemamaya rasa kekeluargaan namun juga diajarkan kepada orang lain. Hal
sudah terbentuk karena mereka saling ini bertujuan untuk mempererat solidaritas
mementingkan kepentingan umum dari pada dalam komunitas tersebut karena salah satu
kepentingan sendiri. Bentuk solidaritas dalam unsur munculnya komunitas adalah adanya
Komunitas Gemamaya salah satunya adalah rasa ketergantungan dengan anggota yang lain
kepedulian terhadap sesamanya. Hal ini bisa dan juga saling berbagi pengalaman. Hal ini
kita lihat bahwa unsur dalam solidaritas sosial seperti yang dijelaskan oleh Soerjono
adalah kepedulian antar sesama yang tinggi. Soekanto (2007: 68-69), Solidaritas sosial
Kepedulian terhadap sesama dalam merupakan kohesi yang ada antara anggota
Komunitas Gemamaya ini dicontohkan suatu asosiasi, kelompok, kelas sosial atau
dengan menjenguk anggota lain yang sedang kasta, dan diantara pelbagai pribadi,
sakit. Hal ini dapat membuat anggota yang kelompok maupun masyarakat membentuk
dijenguk itu merasa bahwa dia dianggap masyarakat atau bagian-bagiannya.
keluarga oleh teman-teman yang lain. Selain Solidaritas sosial ini menghasilkan
itu, anggota dari komunitas ini juga saling persamaan. Rasa saling ketergantungan, dan
membantu jika ada teman yang pengalaman yang merupakan unsur pengikut
membutuhkan. bagi unit-unit kolektif seperti keluarga,
Komunitas Gemamaya ini terdapat kelompok atau komunitas tertentu. Dalam hal
banyak anggota yang mempunyai bakat dalam saling berbagi pengalaman dan saling
F. DAFTAR PUSTAKA
Abdulsyahni. (1994). Sosiologi
Sistematika. Jakarta: Bumi
Aksara.
Abidin, Zainal. (2007). Analisis
Eksistensial. Jakarta: PT. Raja
Grafindo.
Cholil Mansyur, M. (1987). Sosiologi
Masyarakat Kota dan Desa.
Surabaya: Usaha Nasional
Huraerah, Abu dan Purwanto. (2006).
Dinamika Kelompok: Konsep
dan Aplikasi. Bandung: Refika
Aditama.
Idrus, M. (2009). Metode Penelitian Ilmu
Sosial. Jakarta: Erlangga
Johnson, Doyle Paul. (1986). Teori
sosiologi klasik dan modern.
Jakarta: PT. Gramedia
Miles & Huberman. (1992). Analisis
Data Kualitatif. Jakarta: UI-
Press.