Anda di halaman 1dari 6

Rasa Menyama Braya dalam STT (Sekaa Teruna Teruni) di Bali Tingkatkan Kesetiakawanan, Rekatkan Persaudaraan

(Oleh : Ni Luh Made Nia Kristina Dewi, 2 halaman)

Dalam kajian-kajian ilmu sosiologi, manusia dikatakan sebagai makhluk sosial yang tidak dapat memisahkan diri antara satu dan yang lainnya dengan saling berinteraksi dan berkomunikasi langsung. Namun fenomena dilapangan pada masyarakat zaman sekarang, sangat jauh berbeda. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, komunikasi menjadi sangatlah mudah. Kita tidak perlu lagi mengirim surat melalui kantor pos hanya untuk berkabar dengan keluarga tinggal terpisah di luar kota. Tersedianya handphone, komputer dan internet semakin memudahkan manusia untuk berkomunikasi tanpa harus beranjak dari tempat kita berdiam diri. Peluang pasar yang semakin menguntungkan membuat para pengusaha semakin bersemangat dalam mengembangkan produk mereka, baik perangkat keras maupun perangkat lunak. Jejaring sosial yang semakin merajalela menambah hirukpikuknya dunia teknologi. Perkembangan seperti inilah yang berdampak besar dalam kehidupan sosial masyarakat. Disekolah, dirumah, maupun dikantor orang-orang sibuk sendiri mengetikkan jemarinya diatas keypad, tanpa memedulikan lingkungan sekitar. Fenomena inilah yang menjadi keseharian pada masyarakat masa kini. Menumbuhkan rasa individualitas dan egoisme pada diri masing-masing. Mengikis kepekaan terhadap lingkungan sekitar dan hanyut dalam kesenangan maisng-masing. Di tempat umum misalnya tidak peduli orang disekitar kita cantik, tampan atau jelek, mata kita terus tertuju pada layar handphone. Komunikasi langsung dianggap rumit dan ketinggalan zaman. Manusia zaman sekarang cenderung lebih memilih hal yang praktis. Padahal interaksi langsung adalah hal yang fundamental, karena dapat menumbuhkan ikatan emosional yang selanjutnya memacu bertumbuhnya rasa welas asih, persaudaraan, kesetiakawanan, dan kepedulian terhadap sesama. Para remajalah yang cenderung lebih banyak terkena dampaknya, seperti kurang peka terhadap lingkungan sekitar, mementingkan diri sendiri dan bahkan melemahkan mental remaja itu sendiri sehingga takut menghadapi dunia luar. Karena dalam masa pertumbuhan dan perkembangan remaja masa kini jika tidak dididik dengan benar bisa saja menghancurkan masa depannya.

Menyama Braya dalam Sekaa Teruna Teruni Di Bali khususnya telah berkembang konsep menyama braya yang diwariskan oleh para pendahulu kita. Menyama braya atau rasa solidaritas yang berkembang dalam masyarakat Bali, banyak memberikan dampak positif. Saling membantu bila mengalami kedukaan adalah salah satu bentuk pelaksaannya. Konsep ini akan melahirkan rasa keterikatan antar warga sekitar sehingga menumbuhkan rasa kepedulian terhadap warga yang membutuhkan. STT atau Sekaa Teruna-Teruni adalah wadah yang disediakan untuk lebih mengembangkan rasa persaudaraan dan kesetiakawanan antar sesama pemuda dan pemudi yang ruang lingkupnya kecil, dimiliki oleh masing-masing banjar di Bali. Seiring dengan munculnya berbagai fenomena yang cenderung membuat remaja zaman sekarang menjadi orang yang individual dan egois. Sekaa Teruna Teruni merupakan perkumpulan remaja dalam satu banjar yang bertempat tinggal di wilayah tersebut atapun diluar wilayahnya namun tercatat sebagai anggota banjar tersebut. Perkumpulan remaja ini mempunyai aturan masing-masing antara satu dengan yang lainnya sesuai dengan kesepakatan bersama. Dalam naungan organisasi inilah para remaja dari masing-masing banjar akan lebih memahami dan dapat melaksanakan konsep menyame braya untuk meningkatkan rasa kesetiakawanan. Sekaa Teruna Teruni ini dapat memberikan dampak positif khususnya bagi remaja yang tinggal di kota. Melihat individualitas remaja yang semakin meningkat, maka kegiatan yang disusun dalam Sekaa Teruna Teruni ini dapat lebih mendekatkan diri antar sesama remaja dan meningkatkan kepekaan sosial. Kegiatan yang dapat dilakukan bersama contohnya adalah melakukan gotong royong setiap hari minggu di lingkungan banjar setempat, turut datang bertamu khusus bagi anggota Sekaa Teruna Teruni setempat bila salah satu anggota dari STT tersebut ada yang sedang mempunyai upacara adat misalnya potong gigi. Dua dari banyak kegiatan lainnya itu dapat menjadi ajang pertemuan yang semakin merekatkan rasa persaduaraan satu dan yang lainnya sehingga sedikit demi sedikit akan mengikis benteng yang terbangun antar remaja. Dalam kaitannya dengan konsep menyama braya Sekaa Teruna Teruni ini merupakan wadah yang bermanfaat dalam meningkatkan rasa kesetiakawanan dan mempererat rasa persaudaraan antar pemuda banjar. Kesadaran sebagai seorang remaja Bali khususnya

untuk melestarikan konsep tersebut tidak hanya tercipta di lingkungan pedesaaan namun juga dapat terwujud dilingkungan perkotaan yang tentunya dengan mendapat dukungan dari remaja itu sendiri. Hambatan Walaupun banyak kegiatan yang tersusun namun jika tidak mendapat dukungan dari pelaku komunitas itu sendiri maka semua hanya khayalan belaka. Padahal masa remaja adalah masa yang paling tepat untuk menanamkan pengaruh yang positif untuk pembentukan karakter masing-masing remaja. Belakangan ini banyak remaja yang membentuk kelompok sendiri yang ujung-ujungnya hanya memberikan pengaruh negatif. Membuka kesadaran diri remajalah yang sulit. Jika mereka tidak bertumbuh dalam lingkungan yang positif, maka gejolak yang mereka alami di masa tumbuh kembangnya akan sulit untuk dikontrol yang mengakibatkan semakin kerasnya benteng yang terbangun antar sesama remaja. Interaksi langsung yang semakin jarang terjadi cenderung mengurangi ikatan emosional antar sesama, mengakibatkan semakin lunturnya rasa kesetiakawanan. Maka dari itulah perlunya peran serta dari semua pihak untuk menata kembali rasa keterikatan antar sesama remaja agar tetap terjaga persatuan dan kesatuan bangsa melalui Sekaa Teruna Teruni ini.

CURRICULUM VITAE

Nama TTL Sekolah

: Ni Luh Made Nia Kristiana Dewi : Denpasar, 11 Desember 1994 : SMA Negeri 4 Denpasar

Jenis Kelamin : Perempuan Alamat Telp/HP Kelas Agama Hobby : Jl. Gunung Mangu no. 19, Monang-Maning, Denpasar : 081337320525 : XII IPA 6 : Hindu : Membaca, menulis, traveling : Kimia dan Bahasa Indonesia : TK Dewi Gandawati, SDN 5 Abiansemal, SMPN 1 Abiansemal, SMAN 4 Denpasar Cita-cita Motto pribadi : Apoteker : Love this Life

Bidang ilmu yang digemari Riwayat pendidikan

Karya tulis yang pernah dibuat: Upaya Masyarakat di Pulau Serangan Dalam Mengembalikan Stabilitas

Lingkungan Pascareklamasi dengan Pelestarian Hutan Mangrove Industri Ukir Batok Kelapa sebagai Industri Kreatif Inovatif dalam Menunjang Perekonomian Masyarakat Desa Puhu, Kecamatan Payangan Kabupaten Gianyar. Rumah Ceria ODHA Bersatu dan Berdaya, Jauhi Penyakitnya Dekati Penderitanya. Prestasi yang pernah diraih :

Juara II LKTI SMA Negeri 4 Denpasar tahun 2008 Finalis Equilibrium Science Fair

Rasa Menyama Braya dalam STT (Sekaa Teruna Teruni) di Bali Tingkatkan Kesetiakawanan, Rekatkan Persaudaraan

Diusulkan oleh : Ni Luh Made Nia Kristina Dewi/6429

Disampaikan kepada : Panitia Essay Writing Competition Bali Rotary Peace Forum 2012-2013

SMA Negeri 4 Denpasar 2012

Anda mungkin juga menyukai