Anda di halaman 1dari 11

BUPATI MALANG

PERATURAN BUPATI MALANG


NOMOR 24 TAHUN 2012
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAWANG

BUPATI MALANG,

Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Daerah Kabupaten


Malang Nomor 10 Tahun 2010 tentang Retribusi Daerah perlu
diatur penyelenggaraan retribusi pelayanan kesehatan di Rumah
Sakit Umum Daerah Lawang;
b. bahwa sehubungan dengan maksud pada huruf a konsideran
menimbang ini serta guna memberikan pedoman bagi pemberi
pelayanan kesehatan di RSUD Lawang dan meningkatkan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara optimal sesuai
Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan, maka
perlu menetapkan Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Pelayanan
Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Lawang dengan
Peraturan Bupati;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan


Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa
Timur (Berita Negara Republik lndonesia Tahun 1950 Nomor 41),
sebagaimanna telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2
Tahun 1965 (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 1965
Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia
Nomor 2730);
2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999
No.42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3821);
3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik lndonesia
Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik
lndonesia Nomor 3851);
2

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan


Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Tambahan Lembaran Negara Republik
lndonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 12 tahun 2008 (Lembaran
Negara Republik Indonesia tahun 2008 Nomor 38, Lembaran
Negara Republik lndonesia Nomor 4825);
5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2005 tentang Pelayanan
Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia
Nomor 5038);
6. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah
dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5049);
7. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentan Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal
(Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2005 Nomor 150,
Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4585);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran
Negara Republik lndonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4373);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan
Kefarmasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5044);
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 512/Menkes/PER/V/2007
tentang lzin Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran;
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 129/Menkes//2008 tentang
Standar Pelayan Minimal Rumah Sakit;
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: HK 02.02/MENKES/148/I/
2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktek Perawat;
14. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 161/Menkes/Per/I/2010
tentang Registrasi Tenaga Kesehatan;
15. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 1464/Menkes/Per/X/I/2010
tentang lzin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan;
16. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: 1239/Menkes/SK/XI/2001
tentang Registrasi dan Praktek Perawat;
3

17. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: 900/Menkes/SK/VII/2002


tentang Registrasi dan Praktek Bidan;
18. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: 374/Menkes/SK/V/2009
tentang Sistem Kesehatan Nasional;
19. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: 889/Menkes/PER/V/2011
tentang Registrasi, Izin Praktik dan Izin Kerja Tenaga
Kefarmasian;
20. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 1 Tahun 2008
tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah
Kabupaten Malang Tahun 2008 Nomor 1/D), sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 7
Tahun 2011 (Lembaran Daerah Kabupaten Malang Tahun 2011
Nomor 1/D);
21. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 13 Tahun 2008
tentang Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir dan Anak (KIBBLA)
(Lembaran Daerah Kabupaten Malang Tahun 2008 Nomor 7/E);
22. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 10 Tahun 2010
tentang Retribusi Jasa Umum (Lembaran Daerah Kabupaten
Malang Tahun 2010 Nomor 2/C);
23. Peraturan Bupati Malang Nomor 24 Tahun 2011 tentang
Organisasi Perangkat Daerah Rumah Sakit Umum Daerah
Lawang (Lembaran Daerah Kabupaten Malang Tahun 2011
Nomor 6/D);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PETUNJUK TEKNIS


PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH
SAKIT UMUM DAERAH LAWANG.

Pasal 1

(1) Dengan Peraturan Bupati ini menetapkan Petunjuk Teknis


Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Umum
Daerah Lawang.
(2) Petunjuk Teknis sebagimana dimaksud pada ayat (1) tercantum
dalam Lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari Peraturan Bupati ini.

Pasal 2

Petunjuk Teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 digunakan


sebagai pedoman bagi Rumah Sakit Umum Daerah Lawang dalam
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
4

Pasal 3

Hal-hal yang belum dan/atau belum cukup diatur dalam Peraturan


Bupati ini sepanjang mengenai pelaksanaannya ditetapkan lebih
lanjut oleh Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Lawang.

Pasal 4

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Lawang bertanggung jawab


terhadap penyelenggaraan dan pelaksanaan Peraturan Bupati ini.

Pasal 5

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan


Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah
Kabupaten Malang.

Ditetapkan di Malang
pada tanggal 28 Juni 2012

BUPATI MALANG,

ttd.

H. RENDRA KRESNA
Diundangkan di Malang
pada tanggal 29 Juni 2012

SEKRETARIS DAERAH

ttd.

ABDUL MALIK
NIP. 19570830 198209 1 001

Berita Daerah Kabupaten Malang


Tahun 2012 Nomor 13/E
LAMPIRAN PERATURAN BUPATI MALANG
NOMOR : 24 TAHUN 2012
TANGGAL : 28 JUNI 2012

PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN


DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAWANG

I. PENDAHULUAN

Kesadaran masyarakat terhadap pola hidup sehat akan mempengaruhi


peningkatan kebutuhan pelayanan kesehatan dan pemerataan tenaga, sarana
dan prasarana kesehatan baik jumlah maupun mutu pelayanannya, dimana untuk
mewujudkan hal tersebut diperlukan pengaturan yang bertujuan melindungi
pemberi dan penerima jasa pelayanan kesehatan.
Dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan di wilayah Kabupaten
Malang lebih dititikberatkan pada upaya peningkatan kesehatan (promotif),
pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) serta
pemulihan kesehatan (rehabilitatif), yang dilaksanakan secara bersama-sama
antara Pemerintah Daerah dan masyarakat secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan.
Berdasarkan perkembangan keadaan dan kebutuhan masyarakat, maka
diperlukan penyederhanaan regulasi dibidang pelayanan kesehatan yang
mengarah pada sistem yang sederhana, adil, efektif dan efisien. Sedangkan guna
mencapai tujuan dimaksud perlu didukung anggaran yang memadai. Salah satu
sumber Pendapatan Daerah adalah pendapatan dari Retribusi Pelayanan
Kesehatan.
Pemerintah Kabupaten Malang telah menerbitkan Peraturan Daerah
Kabupaten Malang Nomor 10 Tahun 2010 tentang Retribusi Jasa Umum, yang di
dalamnya mengatur tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit
Umum Daerah Lawang. Sehubungan dengan berubahnya status Pukesmas
Lawang menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Lawang, maka perlu diterbitkan
Peraturan Bupati yang mengatur Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Retribusi
Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Lawang.
Dalam Petunjuk Teknis ini diatur tentang:
1. Ketentuan Umum;
2. Maksud dan Tujuan Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan bagi Masyarakat
di Kabupaten Malang melalui Upaya Kesehatan Perorangan di Rumah Sakit
Umum Daerah Lawang adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang sehingga terwujud derajat
kesehatan yang optimal tanpa membedakan status sosialnya;
3. Jenis pelayanan kesehatan yang dapat diberikan kepada masyarakat di
Rumah Sakit Umum Daerah Lawang berupa Promotif, Preventif, Kuratif,
Rehabilitatif, Rawat Jalan, Rawat Inap, Gawat Darurat, dan Kamar
Operasi/Operation Kamer (OK);
4. Prosedur untuk Memperoleh Pelayanan;
5. Pengelolaan Jasa Sarana dan Jasa Pelayanan.
2

II. KETENTUAN UMUM

Ketentuan ini merupakan penjabaran definisi atau pengertian yang belum


dijelaskan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 10 Tahun 2010
tentang Retribusi Jasa Umum, antara lain sebagai berikut:
1. Retribusi Daerah adalah pungutan Daerah sebagai pembayaran atas jasa
atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh
Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan.
2. Retribusi Pelayanan Kesehatan adalah pembayaran atas pelayanan
kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Lawang.
3. Jasa adalah kegiatan Pemerintah Daerah berupa usaha dan pelayanan yang
menyebabkan barang, fasilitas, atau kemanfaatan lainnya yang dapat
dinikmati oleh orang pribadi atau Badan.
4. Jasa Sarana adalah imbalan yang diterima oleh pelaksana pelayanan atas
pemakaian sarana, fasilitas, obat-obatan, bahan kimia dan alat kesehatan
habis pakai yang digunakan langsung maupun tidak langsung dalam rangka
observasi, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi medis dan/atau pelayanan
lainnya.
5. Jasa Pelayanan adalah imbalan yang diterima oleh pelaksana pelayanan
atas jasa yang diberikan kepada pasien dalam rangka observasi, diagnosis,
pengobatan, konsultasi psikologi, visite, rehabilitasi, asuhan keperawatan,
administrasi dan/atau pelayanan lainnya.
6. Jasa Konsultasi adalah imbalan yang diterima oleh pelaksana
pelayanan (konsultan) atas saran atau konsul yang dilaksanakan baik di
rawat jalan, rawat darurat maupun rawat inap secara langsung (on site)
dan/atau melalui telepon (on call/by phone).
7. Jasa Medik adalah jasa pelayanan professional oleh dokter, dokter spesialis,
dokter gigi, atau dokter spesialis berupa asuhan medik dan/atau berupa
tindakan medik operatif maupun non operatif.
8. Jasa Tindakan Anestesi adalah jasa medik untuk tindakan anestesi dan
reanimasi terhadap pasien yang menjalani tindakan medik operatif yang
perhitungan jasanya berdasarkan tingkat kesulitan dan kondisi pasien.
9. Jasa Penata Anestesi adalah jasa pelayanan yang diberikan kepada perawat
penata anestesi yang telah memiliki kompetansi dibidangnya dan dibawah
tenggung jawab tenaga medik operator.
10. Direktur Rumah Sakit adalah Pejabat yang diangkat oleh Bupati dan diberi
wewenang dan tanggung jawab dalam pengelolahan serta penyelenggaraan
pelayanan kesehatan di Rumah Sakit dan wilayahnya.
11. Pejabat adalah Pegawai yang diberi tugas tertentu di bidang Retribusi
Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
12. Tenaga Medis adalah dokter, dokter gigi, dokter gigi spesialis dan dokter
spesialis lulusan pendidikan kedokteran atau kedokteran gigi di dalam
maupun di luar negeri yang diakui oleh Pemerintah.
3

13. Dokter Spesilalis Tamu adalah dokter spesialis yang status kepegawaiannya
di luar Rumah Sakit Umum Daerah Lawang yang diberikan izin khusus atas
perjanjian kerja sama untuk melaksanakan pelayanan kesehatan di Rumah
Sakit Umum Daerah Lawang.
14. Akomodasi atau sewa kamar adalah penggunaan fasilitas ruang rawat inap
dalam rangka observasi, diagnosis dan terapi dengan atau tanpa makan di
Rumah Sakit Umum Daerah Lawang.
15. Pelayanan Medik adalah pelayanan medik dasar dan pelayanan rnedik
spesialis terhadap individu atau keluarga dalam masyarakat yang
dilaksanakan oleh petugas medis.
16. Pelayanan Medik Dasar adalah pelayanan medik terhadap individu atau
keluarga dalam masyarakat yang dilaksanakan oleh dokter umum atau dokter
gigi.
17. Pelayanan Medik Spesialis adalah pelayanan medik terhadap individu atau
keluarga dalam masyarakat yang dilaksanakan oleh dokter spesialis atau
dokter gigi spesialis.
18. Pelayanan Penunjang adalah kegiatan pemeriksaan laboratorium klinik,
radiodiagnostik, pathologi anatomi, dan diagnostik elektromedik serta
pelayanan penunjang lainnya.
19. Badan penjamin adalah orang atau badan sebagai penanggung biaya
pelayanan kesehatan dari seseorang yang menggunakan atau mendapat
pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Lawang.
20. Kendaraan ambulance adalah sarana transportasi yang digunakan untuk
mengangkut penderita.
21. Alat Kesehatan adalah bahan, instrument, apparatus, mesin, implant, yang
tidak mengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis,
menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat orang sakit serta
memulihkan kesehatan pada manusia dan atau untuk membentuk dan
memperbaiki fungsi tubuh.
22. Pelayanan Rawat Jalan adalah pelayanan kesehatan kepada pasien untuk
dilakukan pemeriksaan/diagnosis, pengobatan, imunisasi, rehabilitasi medik
dan pelayanan kesehatan lainnya tanpa rawat inap.
23. Pelayanan Rawat Inap adalah pelayanan kepada pasien untuk observasi,
perawatan, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi medik dan atau pelayanan
kesehatan lainnya lebih dari satu hari.
24. Pelayanan Gawat Darurat adalah pelayanan kedaruratan medik yang harus
diberikan secepatnya untuk mencegah atau mengurangi risiko kematian atau
kecacatan
25. Pelayanan Medico Legal, adalah pelayanan kesehatan yang berkaitan
dengan kepentingan hukum dan dan tidak terbatas pada pelayanan visum et
repertum atau resum medik
26. Visum et repertum adalah keterangan dokter atau tenaga ahli yang diberikan
untuk kepentingan hukum (Pro Justicia).
4

27. Perawatan Pertolongan Persalinan adalah pelayanan kesehatan yang


diberikan kepada ibu dalam proses persalinan.
28. Tindakan Medik Sederhana adalah tindakan medis yang dilaksanakan
dengan/tanpa anestesi lokal di ruang biasa dan dibagi menjadi 5 (lima)
kelompok yang terdapat perbedaan pada jenis alat kesehatan/bahan habis
pakai yang dipergunakan maupun kasus penyulit yang ada.
29. Tindakan Medik Kecil adalah tindakan medis yang dilaksanakan
dengan/tanpa anestesi lokal di ruang semi steril dan dibagi menjadi 5 (lima)
kelompok yang terdapat perbedaan pada jenis alat kesehatan/bahan habis
pakai yang dipergunakan maupun kasus penyulit yang ada dan berisiko kecil.
30. Tindakan Medik Sedang adalah tindakan medis yang dapat dilaksanakan di
Rumah Sakit dan dibagi menjadi 5 (lima) kelompok, yang memerlukan
persiapan khusus dan menggunakan pembiusan regional dan berisiko
sedang.
31. Tindakan Medik Besar dengan Penyulit adalah tindakan medis yang dibagi
menjadi 5 (lima) kelompok yang diberikan dengan pembiusan regional atau
general anestesi dengan risiko tinggi .
32. Tindakan Medik Khusus adalah tindakan medik yang dibagi menjadi 5 (lima)
kelompok yang diberikan dengan pembiusan regional atau general anestesi
dengan risiko tinggi dan memerlukan perawatan khusus.
33. Perawatan Isolasi adalah perawatan isolasi bagi pasien yang menderita atau
diduga menderita penyakit menular yang membahayakan.
34. Perawatan intensif adalah pelayanan rawat inap untuk observasi, dan terapi
khusus yang dilaksanakan secara intensif untuk penyelamatan jiwa pasien
dan/atau mencegah kegagalan fungsi organ utama.
35. Pelayanan pulih sadar adalah perawatan di ruang pulih sadar untuk
mengembalikan kesadaran (reanimasi) pasien setelah menjalani pembiusan
dan tindakan medik operatif.
36. Pelayanan Intermediate adalah pelayanan rawat inap untuk observasi dan
terapi khusus sampai kondisinya stabil kembali untuk dipindahkan ke ruang
rawat inap atau ruang rawat intensif jika kondisinya stabil kembali untuk
dipindahkan ke ruang rawat intensif jika kondisinya memburuk dan
membutuhkan observasi lebih intensif.
37. Perawatan Jenazah adalah kegiatan merawat jenazah bagi pasien yang
meninggal di rumah sakit.
38. Rekam Medik adalah dokumen rawat jalan, rawat darurat dan/atau rawat inap
yang berisi data, demografi dan data kesehatan pasien.
39. Kerja Sama Operasional (KSO) adalah bentuk perikatan kerjasama
penyediaan atau pemanfaatan sarana dan prasarana peralatan kedokteran
dalam menunjang pelayanan di rumah sakit.
5

III. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud diterbitkannya petunjuk teknis penyelenggaraan adalah


memberikan pedoman bagi Pemberi Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit
Umum Daerah Lawang untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat
secara optimal, agar tercapainya derajat kesehatan yang optimal bagi
masyarakat di Kabupaten Malang.
Tujuan diterbitkannya petunjuk teknis penyelenggaraan ini adalah agar
Pemberi Pelayanan Kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi
masyarakat sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang
ditetapkan.

IV. JENIS DAN MACAM PELAYANAN KESEHATAN

A. Jenis Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Lawang antara


lain:
1. Pelayanan Rawat Jalan:
a. Umum;
b. Spesialis.
2. Pelayanan Rawat Inap;
3. Pelayanan Gawat Darurat;
4. Pelayanan Penunjang:
a. Pathologi Klinik;
b. Radio Diagnostik;
c. Farmasi;
d. Gizi;
e. Penunjang lainnya sesuai dengan kebutuhan pelayanan internal dan
eksternal melalui Kerja Sama Operasional (KSO).
B. Macam Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Lawang antara
lain:
1. Tindakan Medik:
a. Sederhana;
b. Kecil;
c. Sedang;
d. Besar.
2. Pelayanan Kebidanan dan Penyakit Kandungan:
a. Partus Normal;
b. Partus Normal di Luar Jam Dinas;
c. Partus Abnormal;
d. Partus Abnormal Pervaginam di Luar Jam Dinas;
e. Sectio Caeseria;
f. Sectio Caeseria di Luar Jam Dinas.
4. Pelayanan Rehabilitasi Medik dan Mental:
a. Tindakan Sederhana;
b. Tindakan Kecil;
c. Tindakan Sedang.
6

5. Pelayanan Medik Gigi dan mulut;


6. Pelayanan Konsultasi dan Tindakan Khusus:
a. Konsultasi Gizi;
b. Konsultasi Ahli Gizi;
c. Konsultasi Psikologi;
d. Tindakan Psikologi;
e. Konsultasi Psikiatri;
f. Tindakan Psikoterapi.
7. Pelayanan Medico Legal berupa Visum et Repertum;
8. Pemulasaran Jenazah;
9. Pelayanan Transportasi Ambulan dan Transportasi Jenazah;
10.Pelayanan Umum Penunjang Rumah Sakit:
a. Pendidikan dan Pelatihan (Diklat);
b. Sewa Gedung dan Alat;
c. Pengembangan Pelayanan Umum dan lainnya akan diatur lebih lanjut.

Jenis dan macam pelayanan kesehatan bisa bertambah, dan akan dilakukan
sesuai dengan kemampuan dan perkembangan Rumah Sakit Umum Daerah
Lawang.

V. PROSEDUR UNTUK MEMPEROLEH PELAYANAN

1. Setiap masyarakat yang berobat pada Pemberi Pelayanan Kesehatan di


Rumah Sakit Umum Daerah Lawang, diwajibkan membayar Retribusi
Pelayanan Kesehatan, dikecualikan pasien tertentu sesuai
peraturan/kebijakan Pemerintah yang berlaku.
2. Pelayanan kesehatan dilakukan oleh Tenaga Kesehatan yang memiliki
kewenangan dengan berpedoman Standar Pelayanan dan Standar Profesi
masing-masing serta Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku.
3. Jam pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Lawang adalah
pukul 07.00 – 12.00 WIB, khusus hari Jum’at pukul 07.00 – 10.00 WIB dan
hari Sabtu pukul 07.00 – 11.00 WIB sesuai hari efektif nasional 6 (enam) hari
kerja, kecuali jam pelayanan rawat inap dan kegawatdaruratan selama 24
(dua puluh empat) jam.

VI. PENGELOLAAN JASA PELAYANAN DAN JASA SARANA KESEHATAN

1. Setiap pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat oleh Rumah


Sakit Umum Daerah Lawang diberikan Jasa Pelayanan dan Jasa Sarana
yang dibutuhkan untuk meningkatkan mutu pelayanan dan kualitas kinerja
pegawai/petugas pada Rumah Sakit Umum Daerah Lawang.
2. Alokasi Jasa Pelayanan dan Jasa Sarana tersebut dibebankan pada
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Malang yang di
dasarkan pada besarnya pendapatan Retribusi Pelayanan Rumah Sakit
Umum Daerah Lawang.
7

3. Penggunaan jasa ditentukan sebagai berikut:


a. Jasa Sarana, digunakan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
masyarakat, yaitu untuk kegiatan operasional dan pemeliharaan Rumah
Sakit Umum Daerah Lawang;
b. Jasa Pelayanan, digunakan untuk meningkatkan kualitas kinerja
pegawai/petugas pada Rumah Sakit Umum Daerah Lawang.
4. Tata cara pembagian jasa pelayanan tersebut pada masing-masing pegawai
menggunakan sistem remunerasi yang diatur melalui Keputusan Direktur
Rumah Sakit Umum Daerah Lawang.

BUPATI MALANG,

ttd.

H. RENDRA KRESNA

Anda mungkin juga menyukai