Anda di halaman 1dari 33

PETUNJUK TEKNIS

PELAYANAN IMUNISASI
DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN SWASTA

DIREKTORAT PENGELOLAAN IMUNISASI


DITJEN P2P, KEMENKES RI
TAHUN 2022
Struktur Petunjuk Teknis
1. Kata Pengantar Bab Isi
2. Tim Penyusun Bab I : Pendahuluan

3. Daftar Singkatan Bab II : Jejaring Layanan Imunisasi di Fasyankes Swasta


4. Daftar Isi
5. Daftar Tabel Bab III : Penyelenggaraan Pelayanan Imunisasi di
Fasyankes Swasta
6. Daftar Gambar
Bab IV : Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)
7. Daftar Lampiran
8. Bab Isi Bab V : Pencatatan dan Pelaporan
9. Kepustakaan
Bab VI : Monitoring dan Evaluasi
10. Lampiran
Bab I Pendahuluan
Bab I Pendahuluan (1)
• Sasaran imunisasi rutin sebesar 28,6% setiap tahunnya dari total penduduk
Indonesia diluar keg imunisasi tambahan
• Pelayanan Imunisasi dikerjakan bersama oleh faskes pemerintah dan
Latar Belakang swasta
• Perlu dipastikan mutu layanan imunisasi ➔ berkualitas dan sesuai standar

• 4 UU, 2 PP, 8 Permenkes


Landasan Hukum • Rentang tahun : 1984 - 2020

• Tujuan Umum : acuan bg faskes swasta menyelenggarakan layanan


Imunisasi sesuai standar dan koordinasi jejaring layanan imunisasi
Tujuan • Tujuan Khusus : juknis layanan imunisasi bagi fasyankes swasta,
kerangka kerja keterlibatan fasyankes dan rekomendasi untuk
keterlibatan fasyankes swasta dlm layanan imunisasi
Bab I Pendahuluan (2)

• Pihak fasyankes swasta


• Kemenkes, Dinkes baik prov/kab/kota, Puskesmas,
Sasaran Org profesi, Lembaga non pemerintah

• Penyelenggaraan pelayanan
imunisasi di fasyankes swasta
• Jejaring layanan imunisasi di
Ruang Lingkup fasyankes
Bab II Jejaring Layanan Imunisasi
di Fasyankes Swasta
Bab II
Jejaring Layanan Imunisasi di Fasyankes Swasta (1)
A. Konsep Jejaring Layanan Imunisasi
Meningkatkan jangkauan
Upaya layanan
peningkatan
cakupan Dibutuhkan jejaring layanan
Dikoordinasikan
Imunisasi imunisasi terintegrasi dg
oleh Dinkes Layanan sesuai standar
berkualitas, semua faskes pemerintah
Kab/Kota
tinggi merata maupun swasta
sesuai standar
Hasil layanan masuk ke dalam
sistem hingga ke tk pusat

Pengertian
Jejaring layanan imunisasi di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta
berbasis Kabupaten/Kota adalah jejaring layanan imunisasi dalam satu kabupaten/kota
yang melibatkan seluruh fasilitas kesehatan pemerintah dan swasta yang
dikoordinasikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Bab II
Jejaring Layanan Imunisasi di Fasyankes Swasta (2)

B. Tujuan Penerapan Jejaring Layanan Imunisasi

Agar semua fasilitas layanan Kesehatan baik pemerintah dan swasta di


kabupaten/kota meningkatkan mutu dan akses layanan Imunisasi sesuai standar

Upaya untuk Mencapai Tujuan

1. Peningkatan komitmen pemda untuk menyediakan 4. Peningkatan layanan Imunisasi berkualitas dan sesuai
regulasi mengenai Imunisasi di kab/kota standar pd semua faskes

2. Peningkatan peran Dinkes Kab/Kota sbg koordinator 5. Pemanfaatan teknologi dan inovasi untuk menjangkau
pelaksanaan jejaring layanan imunisasi semua sasaran imunisasi

3. Peningkatan peran org profesi sbg penggerak


jejaring layanan imunisasi
Bab II
Jejaring Layanan Imunisasi di Fasyankes Swasta (3)

Skema Jejaring Layanan Imunisasi di Fasyankes


Bab II
Jejaring Layanan Imunisasi di Fasyankes Swasta (4)
D. Peran dan Tanggung Jawab dlm Layanan Imunisasi di Faskes Swasta
Kementerian Fasyankes Organisasi Org/Lembaga Non
Dinkes Provinsi Dinkes Kab/Kota Puskesmas
Kesehatan Swasta Profesi Pemerintah
• Menyusun kebijakan • Perencanaan dan • Perencanaan dan • Bekerjasama dg • Bekerjasama dg • Memberikan bantuan • Membantu
terkait layanan penganggaran penganggaran faskes swasta dlm fasyankes teknis kepada pemerintah
Imunisasi dan imunisasi provinsi Imunisasi kab/kota memberikan layanan pemerintah untuk pemberi layanan meningkatkan
jejaringnya • Penggerakkan • Penggerakan Imunisasi berkualitas perencanaan, Imunisasi kualitas dan akses
• Berkoordinasi dg semua lintas sektor, pelaksanaan layanan • Menyusun pelaksanaan dan • Fasilitator layanan melalui
seluruh stakeholder Lembaga Imunisasi dg koord perencanaan dan pengawasan lay peningkatan kemitraan dg faskes
• Perencanaan dan terkait,termasuk dan kerja sama distribusi vaksin prog Imunisasi di kapasitas petugas swasta
penyediaan vaksin jejaring semua pihak dan • Melakukan institusinya Imunisasi • Mendukung
Imunisasi rutin • Penyediaan vaksin faskes rekapitulasi lap dan • Menyediakan • Penggerak pemerintah dan
• Pembinaan, prog pemerintah • Pembinaan, memberikan umpan layanan Imunisasi pelaksanaan jejaring pemda dalam
pengawasan dan • Pembinaan, pemantauan, dan balik atas lap dr berkualitas layanan Imunisasi implementasi jejaring
monev pelaksanaan pemantauan dan penilaian prog faskes swasta • Melakukan skrining layanan imunisasi
jejaring penilaian di imunisasi status Imunisasi
fasyankes sasaran dan
memberikan layanan
Imunisasi untuk
sasaran yang
tidak/belum lengkap
imunisasinya
• Membuat lap
cakupan hasil
layanan Imunisasi
sesuai format standar
Bab II
Jejaring Layanan Imunisasi di Fasyankes Swasta (5)
D. Peran dan Tanggung Jawab Organisasi Faskes Swasta di dalam Jejaring

Pimp. dan Manaj. Penanggung Jawab Penanggung Jawab


Vaksinator Instalasi Farmasi
Fasyankes Swasta Imunisasi Limbah Medis
• Bertanggung jwb • Memastikan • Memastikan • Memastikan vaksin • Memastikan
terhadap penyelenggaraan pemberian Imunisasi dan logistik sesuai pengelolaan limbah
pelaksanaan layanan Imunisasi di faskes sesuai SOP standar, disimpan vaksin dan logistik
Imunisasi sesuai tsb sesuai ketentuan Kemenkes dan dikelola sesuai sesuai persyaratan
ketentuan di pem/Kemenkes ketentuan dan ketentuan yang
isntitusinya • Berkoordinasi dan Kemenkes, termasuk berlaku
bekerjasama dg laporan pemakaian • Memastikan bahwa
Pusk dan Dinkes vaksin bersumber pihak ketiga yang
Kab/Kota setempat pemerintah digunakan untuk
dlm pengolahan limbah
penyelenggaraan, sudah terstandar dan
pencatatan dan berijin
pelaporan imunisasi • Memastikan
pengolahan limbah
dilakukan sesuai
ketentuan
Bab III Penyelenggaraan
Pelayanan Imunisasi
Di (Fasyankes) Swasta
Bab III PENYELENGGARAAN PELAYANAN IMUNISASI
DI (FASYANKES) SWASTA (1)
A. Perencanaan Layanan Imunisasi

Kebutuhan Peralatan Rantai


Penghitungan estimasi Penetapan Sarana dan Penyediaan Tenaga
Dingin, Vaksin dan Logistik
Sasaran Imunisasi Jadwal Pelayanan Imunisasi Pelaksana Imunisasi
Imunisasi
• Dilakukan untuk • Sarana : tempat Imunisasi • Pengaturan tim pelaksana • Harus sesuai standar PQS
menghitung kebutuhan terpisah dr tempat org sakit. disusun sekurang2 nya WHO
vaksin Bila tempat terbatas, maka setiap bulan • Peralatan : Vacc
• Caranya : harus dilakukan desinfeksi • Setiap jenis tenaga Refrigerator, Vacc Carrier,
• Jumlah rata2 layanan setiap pergantian pasien Kesehatan pd tim tsb Alat Pemantau dan
Imunisasi per thn yang • Jadwal : hari layanan dlm memiliki fungsi dan tugas Perekam Suhu Kontinyu
terbanyak dlm 3 tahun sepekan. Dilakukan agar masing2 • Kebutuhan vaksin dan
• Estimasi dpt vaksin dan logistik • Apabila tenaga terbatas, logistik Imunisasi
menggunakan angka digunakan seefisien pembagian tugas diatur tergantung dari sumber
kelahiran di faskes tsb mungkin (terutama vaksin sesuai ketersediaan tenaga penyediaannya
dg kemasan multi dosis) • Tim pelaksana harus
• Lokasi dan waktu memenuhi kewenangan
pelayanan dpt ditampilkan profesi
di media KIE dg informasi
jdwl Imunisasi nasional
Bab III PENYELENGGARAAN PELAYANAN IMUNISASI
DI (FASYANKES) SWASTA (2)
Kebutuhan Vaksin dan Logistik Imunisasi

Asal Vaksin dan Logistik Perhitungan kebutuhan vaksin & Logistik

▪ Jika faskes swasta mengambil vaksin Perhitungan Kebutuhan Vaksin harus memperhatikan
dan logsitik Imunisasi dari Dinkes ▪ Jumlah rata2 layanan per bulan untuk setiap
jenis vaksin
Kab/Kota/Pusk ➔ kebutuhan nya ▪ IP Vaksin (dr bulan sebelumnya atau IP standar)
dihitung per bulan sesuai cak dan ▪ Stok vaksin pd wkt permintaan
sasaran ▪ Penambahan kebutuhan 1 minggu untuk stok
▪ Jika Faskes swasta mendapatkan cadangan
vaksin scr mandiri, perhitungan Perhitungan ADS
▪ untuk setiap jenisnya sesuai dg perhitungan
kebutuhan sesuai waktu pembelian kebutuhan vaksin + Cadangan Maks 5%
dan kapasitas vacc refrigerator
Perhitungan Safety Box & Kantong Plastik kuning
▪ mempertimbangkan kebutuhan jumlah ADS,
sementara jumlah kantong plastik kuning,
mempertimbangkan jumlah safety box
Bab III PENYELENGGARAAN PELAYANAN IMUNISASI
DI (FASYANKES) SWASTA (3)
B. Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Imunisasi

Tujuan KIE Media KIE Edukasi Imunisasi

• Perubahan pendapat • Media cetak, media elektronik, • Merupakan keg menyampaikan


• Membangun perubahansikap media social dan media pesan dilakukan scr langsung/tdk
dan perilaku tradisional untuk meningkatkan
• Perubahan kehidupan social pengetahuan & pemahaman
• Memberikan informasi akurat • Bhs sederhana, informasi jelas,
kepada pengambil keputusan mengulang pesan, wajah ramah,
sikap sopan, memperhatikan
• Meningkatkan kualitas pelayanan
nilai social, mengecek
imunisasi
pemahaman, menjwb
pertanyaan, pakai alat bantu
media, gunakan waktu efektif.
• Menyampaikan pesan kunci
imunisasi
Bab III PENYELENGGARAAN PELAYANAN IMUNISASI
DI (FASYANKES) SWASTA (4)
C. Pelaksanaan Layanan Imunisasi

Vaksinator/Petugas • Dokter (spesialis/umum, perawat/bidan berkompeten


• Dibuktikan dg SIP
Layanan Imunisasi • Diharapkan sdh pernah mendapatkan

• Bayi, Anak usia bawah dua tahun (baduta), Balita, Anak usia sekolah, remaja dan
Sasaran Imunisasi dewasa
• Sesuai jadwal & jenis vaksin di faskes tsb

• Bila vaksin dr Dinkes Kako/Pusk, sasaran hy dibebankan biaya jasa


Pembiayaan Layanan • Bila vaksin mandiri, sasaran dibebankan jasa dan vaksin

• Peserta BPJS bs mendapatkan layanan Imunisasi di faskes pertama dg vaksin prog pem
Layanan Imunisasi Peserta • Dlm sitkon tertentu, Peserta BPJS bs mendptkan layanan Imunisasi di faskes swasta lanjut dg
vaksin prog pem sesuai ketentuan
BPJS • Bila peserta BPJS ingin mendapatkan vaksin diluar prog pem yg disediakan faskes swasta tsb,
biaya vaksin dan jasa layanan ditanggung peserta
Bab III PENYELENGGARAAN PELAYANAN IMUNISASI
DI (FASYANKES) SWASTA (5)
C. Pelaksanaan Layanan Imunisasi

• Pelaksanaan Imunisasi Program sesuai jadwal Permenkes atau UU yg berlaku


• Pelaksanaan Imunisasi pilihan dilakukan sesuai jdwl IDAI, PAPDI, atau org profesi
kedokteran lainnya
Jadwal Pelayanan • Faskes dpt menjdwlkan hr Imunisasi tertentu untuk penggunaan vaksin dg vial multidosis
• Faskes swasta dpt membantu pemberian layanan Imunisasi anak usia sekolah SD
berkoordinasi dg Pusk/Dinkes Kako
• Faskes swasta berperan aktif memastikan kelengkapan status Imunisasi anak, untuk
kemudian melengkapi Imunisasi anak tsb sesuai ketentuan

• Imunisasi di faskes swasta ➔ layanan Imunisasi di dlm ged (komponen statis)


• Tata laksana harus sesuai standar Permenkes, WHO dan UU
• Dalam pemberian memperhatikan : kualitas vaksin, alat suntik, dosis, cara dan tempat pemberian, interval, aseptis,
kontra indikasi
• Vaksin yang digunakan hrs memenuhi standar WHO dan memilikiCoR/NIE, disimpan pd suhu sesuai, belum
Tata Laksana Pemberian kadaluwarsa, belum pernah beku atau dicurigai beku, belum terpapar suhu panas ekstrim, memperhatikan open
vial policy
Imunisasi • Menggunakan alat suntik sekali pakai
• Agar memperhatikan dosis, cara dan tempat pemberian ➔ sesuai ketentuan Permenkes, WHO, atau org profesi
• Memperhatikan interval pemberian, jarak minimal, batas maksimal, harus dilakukan skrining terlebih dahulu thdp
status imunisasinya terutama untuk Imunisasi Td pd Wanita Usia Subur/Ibu Hamil
• Tindakan aseptik yg dilakukan harus sesuai ketentuan
• Memperhatikan kontraindikasi setiap vaksin yg diberikan pd sasaran
Bab III PENYELENGGARAAN PELAYANAN IMUNISASI
DI (FASYANKES) SWASTA (6)
D. Pengelolaan Rantai Dingin, Vaksin dan Logistik Imunisasi

Pengawasan dan pembinaan dilakukan oleh Dinkes Kab/Kota untuk memastikan


pengelolaan sesuai standar

Faskes pemberi layanan Imunisasi prog dan pilihan Harus berkoord dg pusk/Dinkes
Kab/Kota (pengelolaan vaksin, logistik, peralatan CC sesuai standar, termasuk pencatatan
dan pelaporan)

Mekanisme diatur dlm MoU atau PKS antara Faskes Swasta dg Pusk atau Dinkes
Kab/Kota

Faskes swasta bertanggung jwb menjaga rantai dinginnya


Bab III PENYELENGGARAAN PELAYANAN IMUNISASI
DI (FASYANKES) SWASTA (7)
Pengelolaan Rantai Dingin
Merupakan prosedur yg saling berkaitan untuk menjaga vaksin berada pd suhu yg direkomendasikan dg
menggunakan peralatan rantai dingin yg ditentukan

Peralatan rantai dingin hrs sesuai standar PQS WHO dan SNI

Penyimpanan vaksin sesuai klasifikasi dan karakteristik vaksin (sensitif beku dan sensitif panas)

Memperhatikan suhu rantai dingin dr saat pengambilan vaksin hingga ke tempat pelayanan

Dalam distribusi vaksin hrs menggunakan Vacc Carrier/Cold Box dilengkapi Coolpack

Simpan vaksin pd suhu 2 - 8oC

Faskes hanya boleh menggunakan coolpack/Kotak Dingin Cair untuk menyimpan dan distribusi vaksin
Bab III PENYELENGGARAAN PELAYANAN IMUNISASI
DI (FASYANKES) SWASTA (8)
Pengelolaan Vaksin

Petugas di faskes swasta harus mengetahui cara pengelolaan vaksin

Penempatan vaksin dalam Vacc Refirgerator sangat dipengaruhi oleh sensitifitas nya terhadap suhu.
• Vaksin yg sensitif panas, maka tempatkan vaksin dekat dengan pendingin
• Vaksin yg sensitif beku, simpan jauh dr pendingin

Harus ada alat pemantau paparan suhu beku, untuk memastikan vaksin sensitif beku tidak
pernah beku atau dicurigai beku

Jika alat pemantau paparan suhu beku memberikan tanda silang, artinya vaksin pernah terpapar
suhu beku, lakukan uji kocok
Bab III PENYELENGGARAAN PELAYANAN IMUNISASI
DI (FASYANKES) SWASTA (9)
Peralatan Rantai Dingin Vaksin
Alat Penyimpan Vaksin Alat Pembawa Vaksin Alat Mempertahankan Suhu Alat Pemantau Suhu

• Vacc Refrigerator sesuai standar • Cold box atau Vacc Carrier • Kotak dingin cair (coolpack), • Alat perekam suhu kontinyu
PQS WHO dan SNI standar PWS WHO dan SNI disimpan min 12 jam sblm • Alat pemantau paparan suhu
• Faskes yg jauh dr pusk dapat • Untuk membawa vaksin dr tempat digunakan di vacc refrigerator Tp beku
menggunakan lemari es buka simpan ke tempat pelayanan, tdk boleh beku • Indikator paparan suhu panas
depan dg kontrol suhu yg ketat atau dr pusk/Dinkes kab/Kota ke • Jumlah coolpack yg dipakai
menggunakan alat pemantau tempat simpan di faskes swasta sesuai ukuran vacc carrier atau
suhu standar PQS WHO coldbox
• Dapat menggunakan lemari es • Tidak boleh menggunakan kotak
buka depan, tp harus mengikuti dingin beku/ice pack/gel pack
kaidah penyusunan vaksin
berdasarkan sensitifitasnya pd
suhu
• Tidak boleh digunakan untuk
menyimpan selain vaksin
• Pembukaan vacc refrigerator
maks 2x sehari
• Faskes swasta dapat mengambil
vaksin ke pusk/Dinkes Kab/Kota
setiap hari pelayanan atau sesuai
arahan Dinkes Kako
Bab III PENYELENGGARAAN PELAYANAN IMUNISASI
DI (FASYANKES) SWASTA (10)
Logistik Imunisasi Lainnya
Kartu Monitoring Suhu

• Setiap faskes swasta yg memiliki alat penyimpan vaksin hrs memiliki kartu
monitoring suhu standar
• Satu Vacc Refrigerator, satu kartu monitoring suhu
• Pencatatan suhu dilakukan setiap hari sebanyak 2x sehari pd pagi dan sore hari
• Pencatatan harus dilengkapi grafi dan informasi wkt pencatatan
• Kartu monitoring suhu hrs disimpan baik setiap bulan minimal selama 5 thn

Kit Anafilaktik

Dokumen pencatatan pelayanan imunisasi


Bab III PENYELENGGARAAN PELAYANAN IMUNISASI
DI (FASYANKES) SWASTA (11)
E. Pengelolaan Limbah

Alternatif pengolahan limbah medis :

• Kerjasama dg perusahaan pengolah limbah berijin


• Menggunakan incinerator/autoclave/microwave yg dilengkapi pencacah ➔ abu/residu di
enkapsulasi/solidifikasi dan disimpan di lokasi yg disepakati dg DLH/pihak berwenang
• Untuk daerah yg tdk terjangkau perusahaan pengolah limbah B3, pengolahan limbah berkoordinasi dg
DLH/pihak berwenang setempat

Limbah medis hasil pelayanan Imunisasi dr praktek bidan dapat dikembalikan ke


pusk sesuai kesepakatan atau dikelola sendiri dg pihak ke-3 berijin

Limbah medis hasil pelayanan Imunisasi dr RS/klinik swasta dikelola dg pihak


ke-3 berijin
Bab V Pencatatan dan Pelaporan
Bab V Pencatatan dan Pelaporan (1)

Diperlukan untuk melakukan Semua fasyankes pemberi layanan


monitoring dan evaluasi Imunisasi harus mencatat dan
penyelenggaraan layanan melaporkannya sesuai peraturan
imunisasi dan kebijakan yang berlaku

Pencatatan dan pelaporan dapat


dilakukan secara manual atau melalui
sistem elektronik yang terintegrasi
Bab V Pencatatan dan Pelaporan (2)
A. Pencatatan secara Manual

1. Pencatatan Hasil Layanan Imunisasi pd Anak :


▪ Pencatatan hasil layanan imunisasi bayi, baduta dan anak usia sekolah
▪ Hasil Imunisasi bayi dan baduta di catat di : buku KIA/form/buku Imunisasi lainnya
▪ Hasil Imunisasi anak usia sekolah dicatat di buku rapor kesehatanku/form/buku Imunisasi lainnya
▪ Harus dicatat secara lengkap meliputi identitas anak, semua jenis vaksin yg diterima dan tanggal pemberian
▪ Pencatatan dibuat 2 rangkap : untuk arsip dan untuk diserahkan ke puskesmas/Dinkes Kab/Kota
▪ Puskesmas akan memasukkan ke dalam kohort yang sesuai, Dinkes Kab/Kota akan mengembalikan ke
puskesmas sesuai domisili
▪ Fasyankes swasta yang memberikan Imunisasi dengan vaksin yg didalamnya terdapat vaksin program, mk hasil
pelayanan dicatat dan dilaporkan sbg penerima spt halnya vaksin program sesuai dosisnya
▪ Fasyankes swasta yang memberikan vaksin yang sama spt vaksin program, dicatat dan dilaporkan tanpa
melihat sumber pengadaan

2. Pencatatan Hasil Layanan Imunisasi pd Wanita Usia Subur (WUS)


▪ Dicatat pd kartu Imunisasi/Buku KIA/form/buku Imunisasi lainnya
▪ Pencatatan dibuat 2 rangkap : untuk arsip dan untuk diserahkan ke puskesmas/Dinkes Kab/Kota
Bab V Pencatatan dan Pelaporan (3)
B. Pencatatan secara Elektronik

Harus memuat informasi identitas penerima Imunisasi dan status Imunisasi scr lengkap
(mencantumkan semua jenis vaksin yg didapat, jumlah pemberian dan tgl pemberian

Hasil Imunisasi harus dapat dicetak sewaktu-waktu apabila diperlukan dan menampilkan
seluruh informasi riwayat Imunisasi

Harus tersimpan dengan baik tidak dihapus atau dihilangkan dari sistem untuk
dipergunakan sewaktu-waktu dalam situasi dan kondisi tertentu

Sistem harus dapat terintegrasi dg sistem pencatatan elektronik nasional


Bab V Pencatatan dan Pelaporan (4)
C. Pelaporan Hasil Layanan Imunisasi

Setiap faskes swasta pemberi layanan Imunisasi wajib melaporkan hasil layanan
imunisasinya ke Pusk/Dinkes KabKota sesuai wilayah

Pelaporan sebelum tgl 5 setiap bulan dg format yg ditentukan

Pelaporan selain berbasis individu sasaran juga rekapitulasi hasil layanan sesuai
format

Bagi fasyankes swasta yg mendapatkan vaksin dr pusk/Dinkes KabKota, Laporan hasil


layanan Imunisasi mjd dasar permintaan dan pengambilan vaksin berikutnya
Bab VI Monitoring dan Evaluasi
Bab VI Monitoring dan Evaluasi (1)

Merupakan salah satu bag manajemen prog imunisasi

Aspek administratif, sumber


Untuk pengawasan dan
daya, pencapaian kinerja,
pengendalian teknis pelayanan

Monitoring : memastikan
Evaluasi : menilai dan
keg dilaksanakan sesuai
mengetahui kemajuan
standar, dan memberikan
program yang dicapai dlm
umpan balik untuk
periode tertentu
perbaikan
Bab VI Monitoring dan Evaluasi (2)
• dilakukan oleh tim monev (dibentuk oleh jejaring)
Monitoring pelayanan • Minimal 3 bulan sekali
Imunisasi di fasyankes •

Dilakukan saat pelayanan imunisais berlangsung
Menggunakan sntrumen standar
swasta • Memantau kepatuhan atas : renc kerja, SOP, pedoman, SDM, komunikasi dan logistik

• merupakan tindak lanjut rekomendasi hasil monitoring


• Dilakukan secara periodic
Evaluasi • Dapat berupa pertemuan, umpan balik, masukan dr penerima vaksin/ortu
nya
• Dilakukan bersama : Faskes, Pusk, Dinkes Kab/Kota

• digunakan sbg acuan perbaikan dan meningkatkan kualitas


layanan
Hasil monev • Bahan evaluasi peran dan fungsi jejaring dlm meningkatkan
kualitas layanan Imunisasi di fasyankes swasta
Bab VI Monitoring dan Evaluasi (3)
Indikator Penilaian
Petugas Imunisasi (PJ, Vaksinator, petugas instalasi farmasi) ➔
suadh/belum mendapatkan peningkatan kompetensi ttg penyelenggaraan
Imunisasi dan atau pengelolaan vaksin

Penggunaan sarana dan prasarana penyimpanan vaksin dan logistik

Sarana pelayanan imunisaisi sesuai standar

Kepatuhan menyampaikan laporan Imunisasi, vaksin dan logistik scr


lengkap dan teapt waktu sesui ketentuan

Kepatuhan melaporkan KIPI melalui web keamanan vaksin


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai