Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

KOMUNIKASI DALAM PERSALINAN


ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN II

Disusun oleh :

Dea Amanda (1901003)


Mahdalena (1901011)
Netri desna pratama(19010

Lokal : 2A Kebidanan

Dosen Pengampu:

YAYASAN PENDIDIKAN SUMATERA BARAT


(YPSB) PADANG
SEKOLAH TINGGI ILMU KSEHATAN SUMATERA BARAT ( STIKes SUMBAR)
TAH UN AJARAN
2020/2021
Daftar Isi

I Pendahuluan ………………………………………………………..…..........…..……. 1

I.A Latar Belakang ………….....………………………………………........………… 2

I.B Tujuan ……………………………….........................……........………………… 3

I.C Pembahasan …………………...................……………......…………………… 4


1. …………………...................……………......……………………
2. …………………...................……………......……………………
3. …………………...................……………......……………………
I.D Penutup …………………...................……………………...................………5
1. Kesimpulan …………………...................……………......……………………

I.E Daftar pustaka …………………...................……………......…………..……6


I.PENDAHULIAN
A. Latar Belakang

Persalinan merupakan suatu proses fisiologis yang dialami oleh wanita.


Pada proses ini terjadi serangkaian perubahan besar yang terjadi pada ibu untuk
dapat melahirkan janinnya melalui jalan lahir (Decherney et al, 2007).
Tujuan dari pengelolaan proses persalinan adalah mendorong kelahiran yang aman
bagi ibu dan bayi sehingga dibutuhkan peran dari petugas kesehatan untuk
mengantisipasi dan menangani komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu dan bayi,
sebab kematian ibu dan bayi sering terjadi terutama saat proses persalinan
(Koblinsky et al, 2006).

Menurut Suryani (2008) komunikasi terapeutik pada ibu melahirkan merupakan


pemberian bantuan pada ibu yang akan melahirkan dengan kegiatan bimbingan proses
persalinan. Komunikasi dilaksanakan oleh bidan dengan memberikan penguatan kepada
ibu bersalin.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh komunikasi teraupetik dengan intensitas nyeri
persalinan kala I fase laten di tahun 2014.
2. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui intensitas nyeri sebelum dilakukan komunikasi teraupetik pada ibu
inpartu kala I fase laten.
C. PEMBAHASAN

 Komunikasi dalam persalinan


Komunikasi teraupetik dapat memberikan dampak teraupetik dengan
mempercepat proses kesembuhan pasien. Langkah-langkah yang dapat
dilakukan dalam komunikasi dengan ibu bersalin antara lain : menjalin
hubungan yang mengenakkan dengan klien (rapport), hadir mendampingi
klien selama persalinan,

 Hubungan psikologi kebubudayaan dengan persalinan Berdasarkan data


Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, angka kematian ibu hamil diakibatkan
para ibu tidak mempunyai akses untuk pergi ke Bidan maupun dokter
yang ada didaerah-daerah. Rata-rata 10 % ibu di Indonesia tidak pernah
memeriksakan kandungannya kepetugas kesehatan, 30 % ibu di Indonesia
tidak melahirkan di dokter atau Bidan. Mereka lebih memilih untuk
melahirkan didukun.. Salah satu faktor tingginya AKI di Indonesia adalah
karena rendahnya cakupan pertolongan oleh tenaga kesehatan.
Rendahnya pendidikan di masyarakat, budaya dan ekonomi menjadikan
sebagian masyarakat memilih bersalin pada tenaga non kesehatan
(dukun). Meskipun permasalahan akses dan biaya telahmendapatkan
perhatian khusus dari pemerintah, namun pemilihan pertolongan
persalinan dengan tenaga nonmedis masih cukup tinggi di Indonesia.
Kepercayaan penduduk terhadap “orang yang disepuhkan” yang diyakini
memiliki jampe-jampe tertentu memberikanpengaruh besar dalam
pemilihan tempat persalinan. Kebutuhan dasar selama persalinan tidak
terlepas dengan asuhan yang diberikan bidan. Asuhan kebidanan yang
diberikan, hendaknya asuhan yang sayang ibu dan bayi. Persalinan dapat
menjadi ancaman bagi kelangsungan hidup ibu dan janin, bila
pertolongan persalinan tidak dilakukan dengan baik. Pertolongan
persalinan hedaknya dilakukan oleh tenaga kesehatan yang kompeten,
Faktor yang sangat mempengaruhi terjadinya kematian ibu maupun bayi
adalah faktor pelayanan yang sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan
keterampilan tenaga kesehatan sebagai penolong pertama pada
persalinan tersebut.
Disamping itu masih tingginya persalinan dirumah dan masalah yang
terkait budaya dan perilaku dan tanda-tanda sakit pada neonatal yang
sulit dikenali, juga merupakan penyebab kematian ibu dan bayi baru lahir.
Menurut hasil penelitian dari 97 Negara
bahwa ada korelasi yang signifikan antara pertolongan
persalinan dengan kematian ibu. Semakin tinggi cakupan persalinan oleh
tenaga kesehatan disuatu wilayah akan diikuti penurunan kematian ibu
diwilayah tersebut. Namun sampai saat ini diwilayah Indonesia masih
banyak pertolongan persalinan dilakukan oleh dukun bayi yang masih
menggunakan cara-cara tradisional sehingga banyak merugikan dan
membahayakan keselamatan ibu dan bayi baru lahir.
 Dukungan psikologi bagi ibu dan keluarga pada persalinan.
Salah satu momen paling mendebarkan bagi para wanita adalah
menghadapi proses persalinan. Tak hanya bagi calon ibu, suami dan
keluarga besar pun tak kalah dibuat panik saat memasuki waktu untuk
menjalani proses kelahiran tersebut. Apalagi kalau pengalaman tersebut
adalah yang pertama bagi keluarga.
Dukungan psikologis adalah hal yang paling dibutuhkan oleh wanita yang
akan melahirkan. Umumnya, para suami akan “bertugas” untuk
mendampingi dan memberi dukungan tersebut. Kehadiran suami dinilai
akan mampu membuat sang istri menjadi lebih percaya diri untuk segera
melahirkan sang buah hati. Namun, dalam beberapa kasus, sang suami
merasa tak sanggup untuk masuk ke dalam ruang bersalin seorang diri.
Secara psikologis, seseorang akan lebih bisa mendengarkan dan menuruti
hal yang disampaikan oleh orang yang ia percaya. Nah, artinya memilih
pendamping yang cocok dan bisa dipercaya secara tidak langsung akan
membantu persalinan berjalan lancar dan lebih aman.

I.D PENUTUP
1.Kesimpulan
komunikasi terapeutik pada ibu melahirkan merupakan pemberian bantuan
pada ibu yang akan melahirkan dengan kegiatan bimbingan proses persalinan.
Komunikasi dilaksanakan oleh bidan dengan memberikan penguatan kepada ibu
bersalin.
Pentingnya komunikasi terapeutik dalam menurunkan rasa nyeri yang
ditimbulkan oleh persalinan sangat diperlukan, oleh karena itu bidan dalam
persalinan harus bisa membantu menimbulkan rasa percaya diri, karena bila
klien gugup dalam persalinannya maka timbul rasa takut sehingga rasa nyeri
akan semakin bertambah

I.E Daftar pustaka


Dalami. (2009). Komunikasi dan Konseling dalam Praktik Kebidanan.
Jakarta : CV
Trans Info Media.
Lukman, H. (2012). Pengaruh Komunikasi Terapeutik Bidan terhadap
Kepuasan
Pasien bersalin, 2 (1), 1-106.
Rita, I. (2009). Komunikasi dan Konseling dalam Kebidanan. Jakarta:
Salemba Medika.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai