Anda di halaman 1dari 15

USULAN PROPOSAL PENELITIAN FAKULTAS

DIGITALISASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN MASJID

Oleh:

Ketua : Sutono , S.Si.,M.Kom (0417017903)


Anggota : Ai Musrifah, ST.,M.Kom (0403018001)
Anggota : Repi Maulana Risyan (5520117071)

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SURYAKANCANA
2022
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL PENELITIAN FAKULTAS
1. Judul Penelitian : Digitalisasi Sistem Informasi Manajemen
Masjid
2. Bidang Penelitian : Teknik Informatika
3. Ketua Peneliti  
  a. Nama Lengkap : Sutono, S.Si., M.Kom
  b. Jenis Kelamin : Laki-laki
  c. NIDN : 0417017903
  d. Disiplin ilmu : Sistem Informasi
  e. Pangkat/Golongan : IIIb
  f. Jabatan : Dosen IF
  g. Fakultas/Jurusan : Teknik/Teknik Informatika
  h. Alamat : Jalan Pasir Gede Raya Blk RSUD Cianjur
0263-283578 / 0263-283578 /
  i. Telpon/Faks/E-mail : fteknik@unsur.ac.id
Cimareme Indah Blok C 2 no 12 Cimareme
  j. Alamat Rumah : Ngamprah
  k. Telpon/E-mail : 087722208003/sutono@unsur.ac.id
4 Jumlah Anggota Peneliti : 2
5 Lokasi Penelitian : Fakultas Teknik Universitas Suryakancana
Jumlah biaya penelitian : Rp. 3.500.000,00
Terbilang : Tiga Juta Lima Ratus Rupiah

Menyetujui Cianjur, 2 Februari 2022


Dekan Fakutas Teknik Peneliti,

Ir. H. Widy Setyawan, ST., M.T. Sutono, ST., M.Kom


NIK. 4103005015 NIK. 0417017903

Menegetahui,
Ketua LPPM Fakultas

Finsa Nurpandi, M.T.


NIK. 0411118503
DIGITALISASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN MASJID

Sutono
Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik Universitas Suryakancana
Email: aimusrifah@unsur.ac.id

Ringkasan

Masjid merupakan salah satu unsur penting dalam struktur masyarakat Islam.
Masjid bagi umat Islam memiliki makna yang besar dalam kehidupan, baik makna fisik
maupun makna spiritual. Perkembangan teknogi informasi akan berpengaruh juga
terhadap perbaikan pengelolaan masjid, dewasa ini banyak masjid yang memiliki
pengelolaan masjid secara modern tetapi masih tetap berlandaskan pada nilai-nilai
masjid pada zaman Rasulullah SAW, dimana masjid akan tetap menjadi jantung pokok
kegiatan masyarakat dibidang keagamaan serta bermanfaat bagi kesejahteraan
jemaahnya.
Setiap masjid pasti mempunyai manajemen masjid tersendiri dalam mengelola
jamaah. Proses pengelolaan masjid cenderung menitikberatkan pada pengelolaan
kesejahtraan jamaahnya dengan berorientasi pada pelayanan jamaah. Setiap acara,
ataupun kegiatan keagamaan serta program masjid selalu kembali pada pelayanan yang
baik demi kenyamanan jamaah. Dengan adanya perkembangan sistem informasi
tentunya dapat membantu terhadap pengelolaan pelayanan kegitan Jemaah.
Oleh sebeb itu diperlukan suatu sistem informasi yang bisa mengadopsi semua
kegiatan masjid modern dengan kegiatan-kegiatan seperti, pengeloaan kegiatan
qurban /digitalisasi qurban, pengeloaan data jamaah, pengeloaan infaq shodak/ziswaf,
pengeloaan database ustadz, pengeloaan kegiatan kajian, pengeloaan santuan dan
pengeloaan keuangan operasiolan masjid dan banyak lagi kegiatan lainnya.
Pada penelitian ini penulis akan merancang dan membangun sistem digitalisasi
sistem informasi manajemen sebuah masjid dengan metode objek oriented

Kata kunci : Masjid, Digitalisasi, Berbasis objek oriented

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masjid merupakan tempat beribadah umat muslim, tidak hanya itu masjid juga
berperan sebagai tempat untuk menyiarkan agama islam. Masjid berperan sebagai pusat
kegiatan masyarakat diantaranya kegiatan pembinaan, pendidikann, pembelajaran,
permberdayaan umat. Setiap masjid pasti mempunyai manajemen sendiri dalam
mengelola jamaah. Pengelolaan masjid cenderung menitikberatkan mengelola
jamaahnya dengan berorientasi pada pelayanan jamaah. Setiap acara, kegiatan serta
program masjid selalu kembali pada kenyamanan jamaah serta kesejahteraan jamaah.
Seiring perkembangan teknologi informasi, banyak masjid yang sudah memanfaatkan
teknologi informasi dalam proses pengelolaan masjid secara modern tetapi masih tetap
berlandaskan pada nilai-nilai masjid pada zaman Rasulullah SAW dimana masjid
menjadi jantung pokok kegiatan masyarakat serta bermanfaat bagi kesejahteraan
masyarakat sekitar.
Masjid Al-Ikhlash adalah salah satu masjid yang berada di komplek Perumahan
Cimareme Indah Kabupaten Bandung Barat. Kegiatan Pengelolaan keuangan masjid
masih menggunakan sistem pencatatan yang bersifat manual. Kegiatan manajemen
keuangan masjid yang belum tertata dengan baik, menjadikan pengurus masjid kesulitan
dalam mengolah data dan membutuhkan waktu yang lama. Untuk operasional masjid di
butuhkan sekitar 20 juta-25 juta sebulan yang meliputi kegaitan pengajian, gaji
karyawan diantara imam mukim masjid, marbot, muadzin , selain itu juga ada
pengelolaan ziswaf yang focus pada kesejahteraan jamaah yang kurang mampu diantara
meliputi santunan bulan dan pendanaan non bunga untuk jamaah. Untuk kegiatan
qurban setiap tahun minimal 10 sapi dan 20 kambing , dan distribusi hampir kesesluruh
pelosok kabutuhan Bandung Barat, Untuk mengatasi masalah tersebut dibutuhkan
sistem informasi bisa diakses dengan mudah, sehingga memudahkan pengurus masjid
untuk memberikan informasi keuangan yang tepat, cepat dan akurat, informasi kegiatan
kajian, ziswaf pengelolaan qurban. Dari dasar tersebut maka dibutuhkan sebuah wadah
sistem informasi yang akan di buat dengan tema Digitalisasi Sistem Informasi
Manajemen Masjid.

1.2 Rumusan Masalah


Dari penjelasan latar belakang di atas, maka dapat diambil suatu rumusan masalah
yaitu bagaimana merancang dan membuat sebuah sistem digitalisasi manajemen masjid
sehingga mempermudah proses pengelolaan manajemen masjid sebagai laporan
pertanggungjawaban kepada jamaah.

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian yang dilakukan dengan dirancang dan dibuat sebuah digitalisasi
sistem informasi manajemen masjid di masjid Al-Ikhlas , antara lain:

1. Memudahkan pihak pengelola masjid dalam kegiatan masjid antara lain,


pengeloaan kegiatan qurban, pengeloaan data jamaah, pengeloaan infaq
shodak/ziswaf, pengeloaan database ustadz, pengeloaan kegiatan kajian,
pengeloaan santuan dan pengeloaan keuangan operasiolan masjid;
2. Memudahkan yayasan dan dewan suro dalam monitoring semua kegiatan;
3. Memberikan informasi kepada jamaah mengenai segala kegiatan yang akan
dilakukan oleh masjid.

1.4 Batasan Masalah


Batasan masalah yang dilakukan hanya sekitar :
1. Pengelolaan database ustad, database jamaah, database mustahiq, database
qurban, database ART, database kegiatan dan lain-lain.
2. Pengelolaan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan antara lain;, proses kegiatan
qurban, pengeloaan data jamaah, pengeloaan infaq shodak/ziswaf, pengeloaan
database ustadz, pengeloaan kegiatan kajian, pengeloaan santuan dan pengeloaan
keuangan operasiolan masjid.

1.5 Target Luaran


Target luaran yang diinginkan penulis dari hasil penelitian ini adalah
1. Hasil peneltian akan dipublikasikan kedalam jurnal Nasional atau Internasional.
2. Sistem informasi digital yang dihasilkan dapat diterapkan di Mesjid Al-Ikhlas
Cimareme.
3. Mendapatkan HAKI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Masjid
Menurut Ihsan, 2010 bahwa Fungsi dan peran Masjid yang utama dan pertama
adalah sebagai tempat shalat. Masjid tidak hanya sebagai tempat kegiatan ritual sosial
saja, tetapi juga merupakan salah satu simbol terjelas dari eksistensi Islam. Masjid
mempunyai posisi yang sangat vital dalam memberikan solusi bagi permasalahan sosial
di masyarakat apabila benar-benar dijalankan sesuai dengan fungsinya. Fungsi masjid
sejatinya akan berjalan dengan baik apabila ada program-program yang dirancang
sebagai solusi bagi permasalahan sosial yang ada (Amiruddin, 2008).
Pada masa perkembangan Islam di Madinah, kegiatan umat muslim terpusat di
masjid. Masjid menjadi sarana tempat berdiskusi, bertukar pikiran, menyampaikan
wahyu, serta pengkajian Aqidah. Dalam bidang pendidikan, Rasulullah menggunakan
masjid untuk mengajarkan para sahabat agama Islam, membina mental dan akhlak
mereka, seringkali dilakukan setelah sholat berjama‟ah, dan juga dilakukan selain
waktu tersebut. Di bidang ekonomi, masjid pada awal perkembangan Islam di gunakan
sebagai “Baitul Mal” yang mendistribusikan harta zakat, sedekah, dan rampasan perang
kepada fakir miskin dan kepentingan Islam. Golongan lemah pada waktu itu sangat
terbantu dengan adanya baitul mal.
Ta’mir masjid ialah pembangunan, pengelolaan dan perawatan masjid serta
pembinaan ruhul Islam, sebagai bentuk sistem kerjasama dalam bentuk jama‟ahimamah
di antara umat Islam yang memiliki ketertarikan dengan masjid untuk mencapai tujuan
bersama secara efektif dan efesien.( Bidang Pemberdayaan Daerah & Kerjasama dalam
Negeri, 2013)
Setiap masjid pasti mempunyai manajemen sendiri dalam mengelola jamaah.
Pengelolaan masjid cenderung menitikberatkan mengelola jamaahnya dengan
berorientasi pada pelayanan jamaah. Setiap acara, kegiatan serta program masjid selalu
kembali pada kenyamanan jamaah serta kesejahteraan jamaah. Seiring perkembangan
teknologi informasi, banyak masjid yang sudah memanfaatkan teknologi informasi
dalam proses pengelolaan masjid secara modern tetapi masih tetap berlandaskan pada
nilai-nilai masjid pada zaman Rasulullah SAW dimana masjid menjadi jantung pokok
kegiatan masyarakat serta bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat sekitar.

3.2 Sistem Informasi


Sistem didefinisikan sebagai sekumpulan prosedur yang saling berkaitan dan
saling terhubung untuk melakukan suatu tugas bersama-sama, secara garis besar sebuah
sistem informasi terdiri dari atas tiga komponen utama. Ketiga komponen tersebut
mencakup software, hardware, dan braiware. Ketiga komponen tersebut berkaitan satu
sama lain.
Informasi dapat diperoleh baik di media cetak maupun media elektronik.
Informasi tidak akan lepas dengan yang namanya data dan teknologi. Sehingga
informasi merupakan hasil pengolahan data dari suatu atau berbagai sumber, yang
kemudian diolah, sehingga memberikan nilai, arti dan manfaat. Proses pengolahan
informasi membutuhkan sebuah teknologi.
Berdasarkan definisi sistem dan informasi, maka dapat dinyatakan bahwa sistem
informasi merupakan gabungan dari empat bagian utama. Keempat bagian utama
tersebut mencakup perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware),
infrastruktur, dan dan sumber daya manusia. Dikemukakan pula menurut Sarma Fuad di
dalam papernya berjudul Information System Definition and Component, mengenai
adanya komponen-komponen di dalam sebuah sistem informasi. Komponen-komponen
tersebut memiliki fungsi dan tugas masing-masing yang saling berkaitan satu sama lain.
Keterkaitan antar komponen ini membentuk satu kesatuan kerja, yang menjadikan
sistem informasi dapat mencapai tujuan dan fungsi yang ingin dicapai oleh pengguna
dan pengembang sistem informasi bersangkutan (Pratama Eka A.Putu I, 2014).
Sistem informasi masjid berbasis web memiliki kelebihan antara lain dapat
menelola kegiatan pengajian yang mana antara guru ngaji dan murid dapat mengelola
absensi, nilai dan pengurus masjid dapat memantau dan melaporkan keuangan masjid
secara online (Ihsanudin, dkk. 2018).
Sistem informasi pengelolaan masjid online berbasis web memudahkan dalam hal
penyampaian informasi ke para jamaah, mengelola laporan keuangan, bahkan dapat
digunakan sebagai sarana penerimaan donasi online, sehingga memungkinkan pihak
DKM mengelola lebih efektif dan efisien (Marlinda, dkk. 2019).
Sholeh (2015) mengemukakan dalam penelitian berjudul “Aplikasi Mobile
Pencari Masjid dan Mushola di Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta menggunakan
Google Maps” bahwa teknologi aplikasi mobile pencari masjid dan mushola
menggunakan google maps dapat digunakan untuk menemukan lokasi masjid dan
mushola terdekat dari posisi pengguna dengan fitur untuk menambahkan data masjid
serta mushola yang belum masuk atau terdata, sehingga informasi masjid dan mushola
yang ada dapat terus bertambah, sehingga rasa ingin tahu masyarakat akan informasi
masjid dapat cepat terpenuhi dengan perkembangan teknologi informasi.
Sebuah informasi mudah dimengerti dan dilakukan dengan menggunakan
komputerisasi, karena sesuatunya dituntut untuk lebih cepat dan pasti. Tujuan penelitian
ini adalah untuk membuat sebuah sistem informasi administrasi masjid Jogokariyan,
untuk mendukung kinerja dan tugasnya dalam mempermudah pengelolaan data
administrasi di masjid (T.Indra Wardana, Eko Aribowo. 2013).
Paramita (2016) mengungkapkan dalam hasil penelitiannya dalam jurnal yang
berjudul “Sistem Informasi Mesjid di Surakarta” bahwa Sistem informasi diuji dengan
melakukan kuisioner kepada masyarakat, pengurus masjid, dan pihak Kementrian
Agama Kota Surakarta yang menghasilkan persentasinya 93% yang menyatakan
tampilan pada website tidak membosankan dan nyaman untuk dilihat dan memudahkan
masyarakat dalam mendapatkan informasi dan berlangganan kegiatan masjid yang
diikuti serta memudahkan pihak Kementrian Agama Kota Surakarta untuk memantau
masjid secara efektif dan efesien.
3.3 Unifed Modelling Language (UML)
Menurut Verdi Yasin (2012:194) UML adalah sebuah "bahasa" yg telah menjadi
standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem
piranti lunak. Dengan menggunakan UML kita dapat membuat model untuk semua jenis
aplikasi piranti lunak, dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras, sistem
operasi dan jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun. seperti
bahasa - bahasa lainnya, UML mendefinisikan notasi dan syntax/ semantik. Notasi
UML merupakan sekumpulan bentuk khusus untuk menggambarkan berbagai diagram
piranti lunak. Setiap bentuk memiliki makna tertentu, dan UML syntax mendefinisikan
bagaimana bentuk-bentuk tersebut dapat dikombinasikan. Notasi UML terutama
diturunkan dari 3 notasi yang telah ada sebelumnya: OOD (Object-Oriented Design),
OMT (Object Modeling Technique), dan OOSE (Object-Oriented Software Engineering.

Unifed Modelling Language (UML) merupakan jenis permodelan yang digunakan


dalam pemrogramab berbasis objek (object oriented). Unifed Modelling Language
(UML) adalah standarisasi internasional untuk notasi dalam bentuk grafik, yang
menjelaskan tentang analisis dan desain perangkat lunak yang dikembangkan dengan
pemrograman berbasis objek. Sebuah UML setidaknya memiliki Sembilan buah
diagram di dalamnya, namun umumnya digunakan tiga buah diagram saja, antara lain
ketiga diagram tersebut adalah (Pratama Eka A.Putu I, 2014).
1. Use case diagram, mengga,barkan aliran kegiatan dan proses bisnis yang dilakukan
oleh pengguna (actor). Pada diagram use case ini setiap kegiatan digambarkan
kedalam sebuah use case berbentuk lonjong dan terdapat minimal seorang aktor
2. Class diagram, menggambarkan stuktur kelas yang terdapat pada prangkat lunak
yang akan dibangun. Itu sebabnya UML digunakan untuk permodelan aplikasi yang
dibangun dengan konsep berbasis object oriented.
3. Sequence diagram, menggambarkan sequence (aliran) pengiriman pesan (message
yang terjadi di aplikasi, sampai bentuk interaksi dengan pengguna (user). Sequence
diagram erat kaitannya dengan Uce case diagram.

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Metodologi Penelitian

Tahapan metodologi penelitian yang dilakukan peneliti antara lain:


1) Survey
Metode ini digunakan untuk mengetahui dan mempelajari kebutuhan sistem dari
pihak organisasi.
2) Analisis
Untuk mencapai kebutuhan pengguna, maka melakukan analisis tentang bagaimana
model sistem yang akan dirancang sesuai dengan kebutuhan pengguna.
3) Tinjauan Pustaka
Dalam perancangan menyertakan daftar pustaka sebagai sumber acuan lain yang
mendasari atau menjadi bahan pertimbangan dalam penyusunan penulisan. Daftar
pustaka merupakan daftar sejumlah buku acuan atau referensi yang menjadi bahan
utama dapat berupa suatu hasil pemikiran ilmuwan, tulisan ilmiah dalam bentuk
jurnal ilmiah.
4) Metode Rekayasa Perangkat Lunak
Metode rekayasa perangkat lunak yang digunakan adalah metode waterfall. Menurut
Pressman metode waterfall adalah model klasik yang bersifat sistematis, berurutan
dalam membangun software. Pada tahapan rekayasa perangkat lunak yang dilakukan
penulis hanya sampai Modelling. Berikut adalah gambaran rekayasa perangkat lunak
dari model waterfall (Pressman, 2010).

Gambar 3.1 Model Waterfall


(Sumber : Pressman, 2010)

Berikut tahapan-tahapan yang dilakukan sesuai tahapan dalam metode waterfall


menurut Pressman :
a. Communication
Langkah ini adalah analisis terhadap sebuah kebutuhan Software, dan tahap untuk
pengumpulan data dengan melakukan pertemuan dengan pimpinan pimpinan yayasan
dan ketua DKM, untuk mengumpulkan data-data yang berupa informasi yang
dibutuhkan pada perancangan sistem. Tahapan ini akan menghasilkan User
Requirement atau bisa dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan user
dalam pembuatan Software, termasuk rencana yang akan dilakukan.
b. Planning
Proses Planning ini merupakan proses lanjutan dari proses Communication
(Analysis Requirement ). Setelah peneliti menganalisa maka dibuat suatu keputusan
sistem apa yang akan dirancang sesuai kebutuhan user. Sehingga diputuskan akan
membuat rancangan digitalisasi sistem informasi mesjid.
c. Modeling
Proses Modeling ini akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah
perancangan software yang dapat diperkirakan sebelum dibuat Coding. Proses ini
terfokus pada permodelan sistem dengan menggunakan metode berbasis orentasi objek
dengan tool UML yang menggambarkan permodelan sistem use case diagram, class
diagram dan sequence diagram dan selanjutnya menggambarkan rancangan struktur
data, arsitektur software, refresentasi interface. Tahapan ini akan menghasilkan model
software requrement.
d. Construction
Tahap pengimplementasian apa yang telah dirancang pada tahap sebelumnya ke
dalam bahasa pemrograman yang digunakan PHP. Tahapan ini merupakan tahapan
pengerjaan software dan juga setelah selesai maka akan dilakukan testing terhadap
sistem yang telah dibuat.
e. Deployment
Tahapan ini bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah software atau sistem.
Setelah melakukan analisis, desain dan pengkodean maka sistem yang sudah jadi akan
diimplementasikan di masjid Al-Ikhlash. Kemudian software yang telah dibuat harus
dilakukan pemeliharaan secara berkala.
3.2 Lokasi Penelitian dan Waktu Pelaksanaan

Tempat : Masjid Al-Ikhlash


Alamat : Cimareme Indah
Waktu : Maret 2022 – Agustus 2022

BAB 4 RENCANA BIAYA DAN JADWAL PELAKSANAAN


4.1 Rencana Biaya
Rencana biaya yang diusulkan dalam penelitian ini antara lain akan dirincikan
pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.1. Perkiraan Usulan Anggaran Biaya

No Jenis Pengeluaran Biaya yang


diusulkan (Rp)
1 Honorarium untuk pelaksana, petugas laboratorium, 800.000,00
pengumpul data, pengolah data, penganalisis data, honor
operator, dan honor pembuat sistem (maksimum 30% dan
dibayarkan sesuai ketentuan)
2 Pembelian bahan habis pakai untuk ATK, fotocopy, surat 1.000.000,00
menyurat, penyusunan laporan, cetak, penjilidan laporan,
publikasi, pulsa, internet, bahan laboratorium, langganan
jurnal (maksimum 60%)
3 Perjalanan untuk biaya survei/sampling data, 900.000,00
seminar/workshop DN-LN, biaya akomodasi-konsumsi,
perdiem/lumpsum, transport (maksimum 40%)
4 Sewa untuk peralatan/mesin/ruang laboratorium, 800.000,00
kendaraan, kebun percobaan, peralatan penunjang
penelitian lainnya (maksimum 40%)
Jumlah Total 3.500.000,00

4.2 Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian akan dilaksanakan dengan rincian sebagai berikut :


Tabel 4.2. Jadwal Penelitian

Bulan
No Uraian Kegiatan
1 2 3 4 5 6
1 Pengusulan Penelitian
2 Identifikasi Masalah
3 Analisis Masalah
4 Pengumpulan dan Pengolahan Data
5 Permodelan Sistem
6 Perancangan Sistem
8 Seminar Hasil Akhir
7 Penulisan laporan Akhir

DAFTAR PUSTAKA

Bidang Pemberdayaan Daerah & Kerjasama dalam Negeri, Panduan Pengelolaan


Masjid & Islamic Center, 2013. Jakarta: Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, h. 99
Claudia Paramita, 2016. Sistem Informasi Masjid di Surakarta. Skripsi, Program Studi
Strata I pada Jurusan Informatika Fakultas Komunikasi dan Informatika. Universitas
Muhammadiyah Surakarta.

Ihsan, Fungsi Ibadah dalam Kehidupan Manusia, 2010, http://bangjay09.


blogspot.co.id/ 2010/03/fungsi-ibadah-dalam-kehidupan-manusia.html

Ihsanuddin, I., Hidayatullah, S., & Rosmawarni, N. (2018). Sistem Informasi Masjid
Berbasis Web. Jurnal Rekayasa Informasi, 5(1). Retrieved from
https://ejournal.istn.ac.id/index.php/rekayasainformasi/article/view/171

Linda Marlinda, Anjasmara Hermawan, Ahmad Fauzi. (2019) Sistem Informasi


Pengelolaan Masjid Online Menggunakan Metode Waterfall,
Pratama Eka A.Putu I, 2014. Sistem Informasi dan Implementasinya. Informatika
Bandung. Bandung

Pressman, Roger S. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: Andi.

Sholeh, Muhammad. 2015. Aplikasi Mobile Pencari Masjid dan Mushola di Wilayah
Daerah Istimewa Yogyakarta menggunakan Google Maps. Karya ilmiah:Yogyakarta.
Universitas Teknologi Yogyakarta.

Teuku, Amiruddin, Masjid Dalam Pembangunan, Yogyakarta: UII, 2008, h. 52

Verdi Yasin. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak berorientasi Objek. Jakarta: Mitra
Wacana Media.

Wardana,IT.,Eko Aribowo. 2013. Perancangan Implementasi SI Manajemen Kegiatan


di Masjid Karya Ilmiah:Yogyakarta. Universitas Ahmad Dahlan.

Anda mungkin juga menyukai