Pernc Sistem Penyediaan Am (Bab-1)
Pernc Sistem Penyediaan Am (Bab-1)
1. Perencanaan
Dalam merencanakan pelayanan kebutuhan air minum perdesaan di Indonesia, dilakukan dengan sistem
perpipaan dan non perpipaan, dengan memanfaatkan seluruh potensi sumber daya air yang ada, hal ini
dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan dasar air minum dan sanitasi. Untuk ini PAMSIMAS, berupaya
membangun kebutuhan dasar SAM&S melalui keterlibatan langsung masyarakat mulai dari proses perencanaan,
pembangunan dan pemanfatannya secara partisipatif melalui metoda MPA-PHAST.
2. Meode dalam pemilihan Opsi Peyediaan Air Minum dan Sanitasi oleh Masyarakat
Urutkan dengan skala peringkat, mengenai potensi sumber air yang ada, dan paling mungkin dikerjakan
dengan biaya yang minimal, serta menguntungkan bagi masyarakat. CFTs harus memikirkan jauh kedepan,
misalnya untuk sistem perpipaan bagaimana dengan kapasitas sumber air baku terhadap kebutuhan air
bersih apakah juga dapat mencukupi. Bagaimana dengan penggunaan sumber air baku yang ada sekarang
ini, apakah juga digunakan untuk keperluan lainnya, seperti untuk mengairi sawah penduduk disekitar
sumber dll. Bagaimana untuk membuat kesepakaan ini dengan masyarakat, perlu suatu strategi agar semua
dapat menerima dan tidak ada yang merasa dirugikan.
Pemilihan opsi SAM harus memperhatikan sumber air baku, sumber air dipilih yang kualitasnya sesedikit
mungkin memerlukan pengolahan/perbaikan kualitas.
CFTs harus dapat memfasilitasi masyarakat dalam pemilihan opsi SAM &S yang sesuai dengan lokasi desa
tugasnya, berikan pemahaman kepada masyarakat ”keuntungan dan kerugiannya” dan rencana ”biaya
operasional masing-masing opsi sarana air minum” . Berikan juga tanggapan mengenai sanitasi seperti:
tinggi muka air tanah, daya resap tanah, kerapatan perukiman penduduk, kemudian bagaimana dengan
pilihan teknologi sanitasi yang tepat guna dll.
PAMSIMAS
Hal - 1
melakukan identifikasi SAM&S yang berfungsi dan tidak berfungsi, pengamatan dan pengukuran sumber–sumber
air baku, struktur tanah, tinggi muka air tanah, pola dan kebiasaan masyarakat setempat terhadap BAB dan
konsumsi air (pria/wanita) cukup jauh dari sumber atau tidak, penduduk, kepadatan, penyakit dll.
Pemompaan
Pemompaan
PAMSIMAS
Hal - 2
Reservoir
a. Sistem Perpipaan
Pelayanan dengan sistem perpipaan merupakan pelayanan distribusi air bersih yang sangat ideal, jika hal ini
dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi air bersih masyarakat pada lokasi program. Umumnya
penyediaan air minum dengan sistem perpipaan ini, perlu pengelolaan dalam pengoprasiannya. Sehingga
diperlukan SDM yang memadai untuk dapat melakukan pengelolaannya, agar sistem perpipaan ini dapat
berfungsi dan beroperasi secara berkesinambungan. Hal lainnya adalah sulit menemukan sumber air baku yang
layak secara kualitas dan kuantitas, sehingga dengan mudah menjangkau masyarakat dengan sistem perpipaan.
Sistem perpipaan terdiri dari :
Sustainability Bergantung sistem dan cakupan pelayanan pada masa datang, akibat
pengembangan jaringan pelayanan.
Kualitas air Baik, terlebih jika konstruksi dan lingkungan isekitarnya dapat dijaga secara
konsisten.
Kuantitas air Bervariasi, tergantung pada sumber.
Kontinuitas pelayanan Sangat baik, selama ketersediaan sumber airnya bakunya memadai dan
tidak terjadi perbedaan debit sangat besar antara musim penghujan dan
PAMSIMAS
Hal - 3
musim kemarau
(1) Sumur Gali (SGL), merupakan lubang sumur dengan diameter (1–2)
m yang digali menjorok ke dalam tanah, hingga mencapai kedalaman
tertentu sampai mendapatkan air tanah dangkal. Konstruksi dapat
menggunakan pasangan ½ batu hingga 1 batu, atau dikonstruksi
dengan menggunakan buis beton, batu kali, dsb.
Mempunyai lantai dengan kemiringan tertentu,
tiang katrol / kerekan, ember berikut tali dan saluran pengeringan untuk meyalurkan air genangan (drainase).
Uraian Keterangan
Sebagai suatu pilihan penyediaan air bersih adalah baik.
Biaya pembangunan rendah demikian halnya dengan biaya
Kegunaan pemeliharaannya juga rendah.
PAMSIMAS
Hal - 4
Bagian dalam sumur
sebaiknya
diplester ± 4 m dari bibir atas sumur
Mempunyai lantai yang kedap
dengan campuran : 1 semen : 4 pasir : 5
kerikil setebal 7 – 8 cm
Menggunakan ember dan tali untuk mengangkat air
Mempunyai saluran pengering (drainase) sepanjang 10 m.
Baik, jika perlu dapat memperdalam sampai batas
dibawah taraf muka air dimusim kemarau, yang selalu
Kontinuitas pelayanan
terjadi pada setiap tahunnya.
PAMSIMAS
Hal - 5
lingkungan disekitarnya, dapat dijaga secara konsisten
PAMSIMAS
Hal - 6
mengandung bakteriologis kecuali pencemaran yang terjadi pada
tangki PAH. Kualitas tidak sama seperti dengan mata air yang selalu
konsisten.
Tergantung luas atap dan intensitas curah hujan yang terjadi,
Kuantitas air
diameter tangki PAH 1,5 -2,0 m dan tinggi 1,75 – 2,25 m.
Bergantung musim, penampungan dilakukan pada musim hujan untuk
Kontinuitas pelayanan
memenuhi kebutuhan air sepanjang musim kemarau.
Tabel 1.6. Kebutuhan Air Per Orang Per Hari menurut Katagori Kota
No JUMLAH PENDUDUK KEBUTUHAN AIR
KATAGORI KOTA
(Jiwa) (l/or/hr)
1 Metropolitan > 1 juta 150 - 200
2 Kota Besar 0,5 – 1,0 juta 120 - 150
3 Kota Sedang 0,1 – 0,5 juta 100 - 125
4 Kota Kecil 20.000 – 100.000 90 - 110
PAMSIMAS
Hal - 7
5 Semi Urban (Ibukota Kecamatan / Desa) 3.000 – 20.000 60 - 90
6. Unsur–unsur Bangunan yang terdapat dalam Perencanaan Air Minum Sistem Perpipaan
a. Bangunan penangkap sumber-sumber air baku
(1) Broncaptering
Merupakan bangunan penangkap mata air artesis -/+ yang muncul kepermukaan tanah secara alami. Airnya
ditampung sedemikian rupa dengan konstruksi bangunan yang tidak mengganggu sistem pengalirannya,
PAMSIMAS
Hal - 8
kemudian airnya dialirkan dengan sistem perpipaan / tanpa dialirkan untuk dimanfaatkan masyarakat sebagai air
bersih. Kualitas airnya relatif baik, dibandingkan dengan sumber air dari permukaan, dan secara kuantitas
jumlahnya sangat terbatas dan hanya terdapat pada beberapa daerah tertentu saja.
d. Pompa
Pompa merupakan mesin pendorong air yang ditempatkan dibawah air, maupun diatas air. Gunanya untuk
menaikkan air dari sumber ke bangunan pengolahan air (treatment) maupun untuk kepentingan pendistribusian
air ke masyarakat melalui reservoir. Jenis pompa yang digunakan umumnya terdiri dari:
(1) Pompa Sentrifugal, pompa kinetic yang bekerja berdasarkan gaya centrifugal, yang dirancang/dipasang di
luar cairan air yang akan dipompakan.
(2) Pompa Submersible, adalah pompa yang terangkai dengan penggerakannya, dirancang untuk dipasang di
dalam cairan yang dipompa
PAMSIMAS
Hal - 9
Untuk pompa intake pada bangunan sadap yang menggunakan air permukaan/sungai biasanya digunakan
jenis non-clogging submersible. (bila pompa dibenamkan dalam air)
Untuk sumber energi sistem pompa, apabila tidak ada listrik dapat digunakan diesel, namun perlu
dipertimbangkan didaerah yang terpencil akan mengalami kesulitan untuk memperoleh bahan bakar, sehingga
dapat menimbulkan masalah dalam mencapai kesinambungan dan keberlanjutan sarana.
e. Resevoir
Reservoir merupakan bangunan penampungan air bersih sebelum dilakukan pendistribusian ke masyarakat,
yang dapat ditempatkan diatas permukaan tanah maupun dibawah permukaan tanah.
f. Sistem Distribusi
Sistem pendistribusian air ke masyarakat, dapat dilakukan secara langsung dengan
gravitasi maupun dengan sistem pompa. Pembagian air dilakukan melalui pipa–pipa distribusi, seperti:
(1) pipa primer, tidak diperkenankan untuk dilakukan tapping
(2) pipa sekunder, diperkenankan tapping untuk keperluan tertentu, seperti: fire hidran, bandara, pelabuhan dll.
(3) pipa tersier, diperkenankan tapping untuk kepentingan pendistribusian air ke masyarakat melalui pipa
kuarter.
g. Koneksi Konsumen :
Sambungan distibusi air yang dipergunakan untuk menjangkau kebutuhan air bersih bagi kepentingan
masyarakat, melalui 3 (tiga) cara, yakni:
(1) Sambungan langsung melalui sambungan rumah, hal ini sepenuhnya menjadi
tanggungan masyarakat melalui Badan Pengelola Sarana setelah pasca konstruksi
(2) Sambungan tidak langsung tanpa bak penampung disebut kran umum (KU).
(3) Sambungan tidak langsung melalui hidran umum (HU)
PAMSIMAS
Hal - 10
Mendorong peningkatan keswadayaan masyarakat
Sedapat mungkin menggunakan material dan tenaga kerja setempat
Mudah dalam pengadaan material/alat/tenaga kerja
Kuat dan tahan lama
Memberikan manfaat yang paling besar bagi masyarakat
Dapat dibangun oleh masyarakat dengan harga seimbang
Tidak merusak lingkungan
a) Rapit Technical Assesment (RTA), merupakan pengamatan teknis secara cepat untuk melihat pola,
kebiasaan dan budaya masyarakat setempat dalam mengkonsumsi air minum, pemanfaatan sarana
sanitasi dan kecenderungan terjadinya wabah penyakit menular yang disebabkan oleh minimnya
fasilitas SAM &S. Untuk mendapatkan data akurat mengenai jumlah sarana SAM &S yang berfungsi
atau tidak, diperlukan identifikasi lanjutan dengan pembuatan peta desa dan analisa cakupan SAM &S
yang tersedia saat ini.
b) Gagasan dan pemilihan opsi
c) Pengukuran kuantitas dan kualitas air
d) Pengukuran topografi (bila opsi yang dipilih adalah menggunakan sistem perpipaan)
e) Akses pelayanan diperhitungkan untuk mencukupi sampai dengan 15 tahun mendatang
Pemenuhan kebutuhan air bersih per hari dengan Sambungan Rumah 90 l/or/hr dan untuk Kran
Umum/Hidran Umum adalah 60 l/or/hr.
f) Survey teknis prasarana untuk mendapatkan data dalam menentukan desain dan rencana bangunan
yang akan dibangun (volume dan gambar)
g) Penempatan fasilitas SR/KU/HU dan fasilitas non pipa lainnya harus melalui proses bersama
masyarakat. Penempatan fasilitas sarana air bersih (penempatan PAH,penempatan sumur gali) bila
menggunakan non perpipaan.
h) Survey harga
i) Perhitungan Rincian Anggaran Biaya (RAB)
j) Jadual rencana kerja (mengatur pembagian kelompok) dan distribusi material
PAMSIMAS
Hal - 11
a) Gambar Peta Situasi
b) Perhitungan kebutuhan air sesuai dengan perencanaan
c) Hasil survei dan pengukuran SAM atau sanitasi komunal
d) Design dan Perhitungan Hidrolis Sistem Pepipaan Pipa transmisi & distribusi secara gravitasi maupun
pompa
e) Skematik Sistem perpipaan (bila opsinya perpipaan), dan bila nonperpipaan gambar rencana penempatan
sarana air bersih yang direncanakan.
f) Gambar perencanaan/gambar desain dan perhitungan yang diperlukan termasuk perhitungan struktur
konstruksi (seperti menara air & struktur penting lainnya) SAM dan sarana sanitasi komunal.
g) Spesifikasi teknik SAM dan sarana sanitasi komunal yang terkait dengan pekerjaan yang direncanakan
h) Hasil penapisan lingkungan dan upaya penanggulangan dampak lingkungan
i) Jadwal pelaksanaan.
j) Perencanaan operasional dan pemeliharaan termasuk perhitungan tarif
PAMSIMAS
Hal - 12
Diagram Pemilihan Sumber Air Baku Sistem Penyediaan Air Minum Pedesaan
PAMSIMAS
Hal - 13
Diagram Pemilihan Sumber Air Baku untuk Sistem Penyediaan Air Minum Pedesaan
Sistem Perpipaan
PAMSIMAS
Hal - 14
PAMSIMAS
Hal - 15