A. Latar Belakang
Setelah mengikuti pelatihan, Fasilitator Masyarakat harus memperoleh pelatihan lanjutan berupa
coaching/mentoring yang akan diberikan oleh Fasilitator Senior. Sebenarnya banyak persamaan
antara mentoring dan coaching, dimana mentoring diartikan sebagai suatu proses pembelajaran
tentang suatu isu dari orang yang lebih tahu dan berpengalaman. Sedangkan kegiatan coaching
sebenarnya juga merupakan suatu proses yang memberikan pembelajaran dan pengembangan
kinerja, namun coaching lebih terfokus dan spesifik pada ketrampilan tertentu.
Coaching didasarkan atas penilaian kebutuhan yang dilakukan sebelumnya. Pelaksanaan coaching
untuk TFM tersebut didiskusikan oleh FS dengan berkoordinasi pada Tim ROMS agar mereka siap
untuk memberikan dukungan.
B. Tujuan Coaching
C. Peserta Coaching
Fasilitator Masyarakat (tertentu: CD dan/atau WSS) akan mengikuti coaching (untuk suatu topik).
E. Topik Coaching
Pemilihan topik harus didasarkan dan terfokus pada kebutuhan Fasilitator Masyarakat yang
dianalisa bersama oleh FS dan DC. Secara umum tujuan coaching adalah untuk meningkatkan
kemampuan seseorang, sehingga dapat menjalankan tugas yang menjadi tanggung jawabnya
sesuai dengan yang diharapkan. Menilai kebutuhan coaching adalah suatu proses menemukan
kesenjangan antara kemampuan kerja yang diharapkan dengan kemampuan kerja yang dimiliki
baik dari sisi pengetahuan, keterampilan, dan sikap (PKS). Sehingga jika suatu kemampuan kerja
yang dimiliki saat ini masih dibawah kemampuan kerja yang seharusnya, maka kemampuan kerja
1 | BB Coaching
tersebut perlu ditingkatkan yang antara lain melalui coaching. Untuk memudahkan penilaian
kebutuhan coaching, dapat menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
2 | BB Coaching
Contoh penilaian yang diberikan berdasarkan cara pengisian di atas.
Tugas Pokok Uraian Tugas PKS yg diperlukan Nilai PKS Prioritas Coaching
Yg diperlukan Yg dimiliki
sekarang
(0–9)
(0–9)
3 | BB Coaching