LK Ket
LK Ket
MINGGU KE-2
Disusun oleh :
SHOPIATUN FATHONA
NIM. P01740522019
Pembimbing Akademik:
ROLITA EFRIANI,SST,M.Keb.
NIP.199308272020122010
1
HALAMAN PENGESAHAN
Disusun Oleh:
SHOPIATUN FATHONA
NIM. P0 1740522019
Menyetujui,
Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Bidan
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, sehingga dapat menyelesaikan Laporan Komprehensif
ini. Penulisan laporan ini dilakukan dalam rangka memenuhi tugas Praktik
Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal. Laporan ini terwujud
atas bimbingan, pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak yang tidak bisa
penulis sebutkan satu persatu dan pada kesempatan ini penulis menyampaikan
ucapan terima kasih kepada :
1. Bunda Yuniarti, SST,M.Kes selaku Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes
Kemenkes Bengkulu.
2. Bunda Diah Eka Nugraheni, M.Keb selaku Ketua Prodi Profesi Bidan Jurusan
Kebidanan Poltekkes Kemenkes Bengkulu.
3. Bunda Rolita Efriani,SST,M.Keb selaku dosen pembimbing akademik.
4. Ibu Syamsiah,AMKeb.SKM selaku pembimbing lahan.
Mengingat keterbatasan pengetahuan dan pengalaman, penulis menyadari
bahwa penulisan laporan ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak. Akhir
kata, penulis berharap semoga laporan pendahuluan ini bermanfaat bagi semua
pihak.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.............................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................ii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Tujuan..........................................................................................................4
C. Manfaat........................................................................................................4
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Konsep Kehamilan.......................................................................................6
B. Konsep Kehamilan Ektopik Terganggu (KET)...........................................9
BAB III KASUS
A. Pengkajian Data Subjektif...........................................................................12
B. Pengkajian Data Objektif.............................................................................15
C. Analisa Data.................................................................................................17
D. Penatalaksanaan...........................................................................................17
BAB IV PEMBAHASAN.....................................................................................18
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan..................................................................................................21
B. Saran.............................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................23
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Dampak dari kehamilan ektopik terganggu bagi kelangsungan reproduksi ibu
adalah menurunkan fungsi reproduksi selanjutnya dengan meningkatkan risiko
terjadinya infertilitas (Dewi dan Risilwa, 2017).
Hal ini sesuai dengan penelitian Triana (2019) menyatakan bahwa ibu yang
mengalami kehamilan ektopik terganggu lebih banyak pada ibu yang berumur
< 20 dan >35 tahun yaitu 66,7%. Berdasarkan uji statistik terdapat hubungan
antara umur ibu dengan kejadian kehamilan ektopik terganggu yaitu
didapatkan p value sebesar 0,024 < α 0,05 (Triana, 2019). Usia terbaik untuk
hamil adalah 20-35 tahun. Hamil diusia kurang dari 20 tahun memiliki risiko
tinggi terjadinya komplikasi dalam kehamilan oleh karena organ reproduksi
yang belum matang dan masih dalam masa pertumbuhan. Sedangkan hamil
diusia lebih dari 35 tahun juga memiliki risiko tinggi terjadinya komplikasi
oleh karena fungsi reproduksi wanita sudah terjadi penurunan (Komariah dan
Nugroho, 2020).
2
Gravida juga memiliki peranan terhadap terjadinya kehamilan ektopik
terganggu. Semakin meningkatnya jumlah kehamilan akan meningkatkan
risiko terjadinya kehamilan ektopik terganggu, hal ini dikaitkan dengan riwayat
kehamilan terdahulu seperti riwayat abortus dan riwayat kehamilan ektopik
terdahulu yang merupakan faktor risiko terjadinya kehamilan ektopik
terganggu (Prasanna et.al, 2016).
3
(AKDR), kontrasepsi darurat (EC) estrogen dosis tinggi, dan minipills yang
hanya mengandung progestin (Aling dkk., 2014).
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Mahasiswa mampu menjelaskan dan mengimplementasikan asuhan
kebidanan Holistik Kegawatdaruratan Maternal Neonatal dengan
menggunakan pola pikir manajemen kebidanan serta mendokumentasikan
hasil asuhannya dalam bentuk SOAP.
2. Tujuan khusus
a.Melakukan pengkajian data subjektif asuhan kebidanan kegawatdaruratan
pada ibu dengan Kehamilan Ektopik Terganggu (KET)
b. Melakukan pengkajian data objektif asuhan kebidanan kegawatdaruratan
pada ibu dengan Kehamilan Ektopik Terganggu (KET)
c. Melakukan analisis data yang telah diperoleh untuk merumuskan
diagnosa dan masalah aktual kegawatdaruratan pada ibu dengan
Kehamilan Ektopik Terganggu (KET)
d.Melakukan rencana tindakan asuhan kebidanan kegawatdaruratan pada ibu
dengan Kehamilan Ektopik Terganggu (KET) dengan melakukan
kolaborasi dengan dokter SpOG untuk tindakan lebih lanjut.
C. Manfaat
1. Manfaat Praktis Bagi Mahasiswa
Dapat memperoleh gambaran dalam memberikan asuhan kebidanan
kegawatdaruratan maternal neonatal secara menyeluruh dengan
berkolaborasi bersama tenaga kesehatan lainnya. Serta dapat meningkatkan
pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman secara langsung, sekaligus
penanganan dalam menerapkan ilmu yang diperoleh selama pendidikan.
Selain itu, menambah wawasan dalam menerapkan asuhan kebidanan pada
kasus kegawatdaruratan maternal neonatal misalnya kasus Kehamilan
Ektopik Terganggu (KET).
4
2. Manfaat Bagi RSUP Persahabatan Jakarta
Laporan komprehensif ini dapat di jadikan dokumentasi di RSUP
Persahabatan Jakarta.
5
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada bab ini penulis mengambil simpulan dari penatalaksanaan asuhan kebidanan
kegawatdaruratan pada Ny. H umur 30 tahun G2P1A0 UK 9 Mg dengan Kehamilan Ektopik
Terganggu (KET) yaitu sebagai berikut :
1.Dalam asuhan kebidanan dilakukan pengambilan data subjektif didapatkan hasil Ny. H
umur 30 tahun G2P1A0 UK 9 Mg dengan Kehamilan Ektopik Terganggu mengeluh keluar
darah sejak 3 minggu yang lalu, paling banyak darah keluar 2 minggu terakhir dan nyeri
perut hebat sudah sejak 2 hari yang lalu. Sesuai dengan patofisiologi kehamilan ektopik
terganggu (KET) yaitu Salah satu fungsi saluran telur yaitu untuk membesarkan hasil
konsepsi (zigot) sebelum turun dalam rahim, tetapi oleh beberapa sebab terjadi gangguan
dari perjalanan hasil konsepsi dan tersangkut serta tumbuh dalam tuba. Saluran telur bukan
tempat ideal untuk tumbuh kembang hasil konsepsi. Disamping itu penghancuran
pembuluh darah oleh proses proteolitik jonjot koreon menyebabkan pecahnya pembuluh
darah. Gangguan perjalanan hasil konsepsi sebagian besar karena infeksi yang
menyebabkan perlekatan saluran telur. Pembuluh darah pecah karena tidak mempunyai
kemampuan berkontraksi maka perdarahan tidak dapat dihentikan dan tertimbun dalam
ruang abdomen. Perdarahan tersebut menyebabkan perdarahan tuba yang dapat mengalir
terus ke rongga peritoneum dan akhirnya terjadi ruptur, nyeri pelvis yang hebat dan akan
menjalar ke bahu (Dewi, 2016: 47-48).
2. Hasil pemeriksaan fisik untuk pengambilan data objektif pada pemeriksaan umum tekanan
darah rendah yaitu 98/58 mmHg, kemudian pada pemeriksaan fisik pada mata conjungtiva
anemis, pemeriksaan abdomen terdapat nyeri pada perut bagian bawah ketika di palpasi
dan terdapat perdarahan di vagina serta di lakukan pemeriksaan penunjang seperti USG
hasilnya terdapat kantong kehamilan di luar rahim dan pemeriksaan HB hasilnya : 9,2
gr/dl.
21
3. Diagnosa pada kasus ini didapatkan Ny. H umur 30 tahun G2P1A0 UK 9 Mg dengan
Kehamilan Ektopik Terganggu (KET).
4. Penatalaksanaan asuhan pada kasus ini tindakan dengan melakukan kolaborasi dengan
dokter SpOG untuk melakukan tindakan lebih lanjut seperti tindakan laparotomi.
5. Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada Ny. H umur 30 tahun G2P1A0 UK 9 Mg dengan
Kehamilan Ektopik Terganggu (KET) tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktek.
B. Saran
1. Bagi Mahasiswa
Diharapkan dapat menambah pengalaman melakukan pengkajian dan pengambilan
keputusan dalam melaksanakan asuhan kebidanan kegawatdaruratan maternal neonatal
2. Bagi Bidan
Diharapkan dapat mempertahankan mutu pelayanan dalam memberikan asuhan
kebidanan pada kasus kehamilan ektopik terganggu (KET).
22
DAFTAR PUSTAKA
Aling, D.M.R., Kaeng, J.J dan Wantania, J. 2014. Hubungan Penggunaan Kontrasepsi dengan
Kejadian Kehamilan Ektopik Terganggu di BLU RSUP Prof. DR. R. D. Kandou Manado
Periode 2009-2013. Jurnal EClinic, 2(3).
Asyima. 2018. Hubungan Paritas dan Umur Ibu Terhadap Kejadian Kehamilan Ektopik
Terganggu (KET) di RSUD Syekh Yusuf Gowa Tahun 2018. Jurnal Kesehatan Delima
Pelamonia, 2(2):87-92
Dewi, N.A.T., 2016. Patologi dan Patofisiologi Kebidanan. Nuha Medika. Yogyakarta.
Ekasari, W.U. 2015. Pengaruh Umur ibu, Paritas, Usia Kehamilan, dan Berat Lahir Bayi
Terhadap Asfiksia Bayi pada Ibu Preeklampsia Berat. UNSPasca Sarjana.
Firman F. 2018. Obstetri Fisiologi: Ilmu Kesehatan Reproduksi Edisi 2. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.
Kemenkes RI. 2016. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta : kemenkes dan JICA (Japan
International Cooperation Agency .
Khairani,Y.2018.EpidemiologiKehamilanEktopik.https://www.alomedika.com/penyakit/
obstetrik-danginekologi/kehamilan-ektopik/epidemiologi. diakses tanggal 1 Februari 2021.
Komariah, S. dan Nugroho, H. 2019. Hubungan Pengetahuan, Usia Dan Paritas Dengan Kejadian
Komplikasi Kehamilan Pada Ibu Hamil Trimester III Di Rumah Sakit Ibu Dan Anak
Aisyiyah Samarinda. Jurnal Kesehatan Masyarakat Uwigama, 5(2): 83-93. Kristianingsih,
A. dan Halimah, A. 2018. Hubungan Keterpaparan Asap Rokok Dengan Kejadian
Kehamilan Ektopik di RSIA Anugerah Medical Center Kota Metro Tahun 2016. Jurnal
kebidanan, 4(1): 30-33.
Manuaba, ida bagus Gde. 2013. Ilmu kebidanan, penyakit kandungan dan keluarga berencana.
Jakarta : EGC.
Norma, N dan Dwi, M., 2018. Asuhan Kebidanan Patologi Teori dan Tinjauan Kasus Dilengkapi
Contoh Askeb. Edisi 3. Nuha Medika. Yogyakarta.
Pantikawati Ika dan Saryono.2013. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Yogyakarta : Nuha
Medika.
Pratiwi, A.M., 2019. Patologi Kehamilan: Memahami Berbagai Penyakit dan Komplikasi
Kehamilan. Pustaka Baru Press. Yogyakarta.
Prawirohardjo, Sarwono. 2014. Ilmu kebidanan. Yayasan bina pustaka sarwono prawirohardjo.
Jakarta.
23
Prasanna, B., Jhansi, CB., Swathi, K., Mahaboob, V. 2016. A Study on Risk Factors and Clinical
Presentation of Ectopic Pregnancy in Woman Attending a Tertiary Care Centre. IAIM,
3(1): 90-96.
Ratnawati, A. (2020). Asuhan Keperawatan Maternitas. Yogyakarta: PUSTAKA BARU.
Santoso, B. 2016. Analisis Faktor Risiko Kehamilan Ektopik. Jurnal Ners, 6(2): 164-168.
Yulaikhah, L. (2019). Buku Ajaran Asuhan Kebidanan Kehamilan. In Journal of Chemical
Information and Modeling (Vol. 53).PRESS.
24