Jagung Arya Proposal
Jagung Arya Proposal
PROPOSAL
Oleh:
ARYA DARMA
NPM : 2004290014
Program Studi : AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2022
PENGARUH KOMBINASI PUPUK KANDANG AYAM DAN
PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI
TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.)
PROPOSAL
Oleh:
ARYA DARMA
2004290014
AGROTEKNOLOGI
Komisi Praktikum :
Madan Fauzi
Asisten Praktikum
Diketahui Oleh:
Dosen penanggung jawab
Halaman
RINGKASAN.......................................................................................... i
KATA PENGANTAR .......................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................... iii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ iv
PENDAHULUAN ................................................................................. 1
Latar Belakang ......................................................................... 1
Tujuan Praktikum ..................................................................... 2
Kegunaan Praktikum ................................................................ 2
TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 3
Botani Tanaman Jagung (Zea mays L) ...................................... 3
Morfologi Tanaman jagung (Zea mays L). ................................ 4
Akar. .........................................................................
Batang. .....................................................................
Daun. ........................................................................
Bunga. ......................................................................
Buah. ........................................................................
Biji. ...........................................................................
Syarat Tumbuh Tanaman Jagung (Zea mays L). .......................
Tanah. ........................................................................
Iklim. .........................................................................
Suhu. .........................................................................
Ketinggian Tempat. ...................................................
Varietas Jagung Bonanza F1. ....................................................
Pupuk Kandang. ........................................................................
Pupuk NPK. ..............................................................................
Kandungan Pupuk Kandang Ayam. ..........................................
Manfaat Pupuk Kandang Ayam. ...............................................
Hipotesis penelitian. ..................................................................
BAHAN DAN METODE ..................................................................... 5
Tempat dan Waktu ................................................................... 5
Bahan dan Alat ........................................................................ 6
Metode Penelitian. ...................................................................
Metode Analisis Data. ..............................................................
Pelaksanaan Praktikum ........................................................... 7
Pembukaan Lahan. ....................................................
Persiapan Media Tanam............................................
Aplikasi Pupuk Kandang. .........................................
Penanaman. ...............................................................
Penyisipan. ................................................................
Aplikasi Pupuk NPK.................................................
Pemeliharaan ............................................................................
Penyiraman ...............................................................
Penyiangan ................................................................
Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman .............
Parameter Pengamatan .............................................................
Tinggi Tanaman ........................................................
Jumlah Daun .............................................................
Luas Daun .................................................................
Diameter Batang .......................................................
Jumlah Tongkol ........................................................
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 18
LAMPIRAN ......................................................................................... 19
PENDAHULUAN
Latar Belakang
berdaya hasil tinggi dan tahan terhadap serangan hama dan penyakit penting,
antara lain telah ditemukan jagung hibrida, jagung komposit, jagung motolokiki
yang mempunyai sifat super. Jagung manis (Sweet Corn) umum dikonsumsi
sebagai jagung rebus atau jagung kukus (steam), terutama bagi masyarakat di
kota-kota besar. Jagung manis mempunyai kandungan gula yang tinggi dalam
Keunggulan jagung manis yang lain yaitu memiliki serat yang halus sehingga
lebih mudah dalam proses mengunyah. Selain rasanya yang manis dan enek,
jagung manis juga bermanfaat bagi kesehatan karena kaya akan gizi, terutama jika
dikonsumsi dalam bentuk jagung rebus (Bunyamin, Z., dan Awaludin. 2016).
Kandungan nilai nutrisi dalam biji jagung manis yaitu energi 90 kkal, karbohidrat
(19 g), protein (3,2 g), vitamin A (1%), vitamin C (12%), dan kalium 270 mg
(Koswara, 2017).
pokok kedua setelah padi di Indonesia. Berdasarkan urutan bahan makanan pokok
di dunia, jagung menduduki urutan ketiga setelah gandum dan padi. Tanaman
penyajian, seperti : tepung jagung (maizena), minyak jagung, bahan pangan, serta
sebagai pakan ternak dan lain-lainnya. Khusus jagung manis (sweet corn), sangat
panganyang penting, selain gandum dan padi. Tanaman jagung berasal dari
Asia termasuk Indonesia Akhir-akhir ini jagung manis makin populer dan banyak
digemari karena rasanya yang lebih manis dari pada jagung hibrida dan komposit,
di samping itu karena mahalnya harga jagung manis dipasaran dapat memberikan
(Nurhayati, 2019).
jagung manis yaitu dengan cara pemupukan, baik pupuk organik maupun pupuk
anorganik. Oleh karena itu pemupukan merupakan salah satu cara yang digunakan
manis. Aplikasi pupuk tidak selamanya memberikan hasil yang efektif karena
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain takaran, cara dan waktu pemberian
yang tepat. Pupuk yang diberikan harus sesuai dengan kondisi agar dapat
200 tahun sebelum masehi, tetapi asal tanaman jagung belum diketahui secara
penjelajah Eropa pada abad 17, yang digunakan sebagai pakan ternak dan bahan
makanan manusia. Pada era industrial, jagung telah diusahakan sebagai bahan
baku untuk menghasilkan minyak jagung dan pembuatan etanol (Nesia, 2017).
petani bermodal kuat yang mampu menerapkan teknik budidaya secara intensif.
Keterbatasan ini disebabkan oleh harga benih yang relatif mahal, kebutuhan
pengairan dan pemeliharaan yang intensif, ketahanan terhadap hama dan penyakit
yang masih rendah dan kebutuhan pupuk yang cukup tinggi. Di samping itu juga
Tujuan Penelitian
kandang ayam terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung (Zea mays L).
Kegunaan Penelitian
1. Sebagai salah satu syarat untuk Praktikal Test dan Praktikum Kesuburan
Sumatera Utara.
berasal dari Amerika. Jagung tersebar ke Asia dan Afrika melalui kegiatan bisnis
intensif karena banyak digemari sehingga terbuka peluang pasar yang baik.
Jagung manis selain dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan juga digunakan
Kerajaan : Plantae
Divisio : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Poales
Familia : Poaceae
Genus : Zea
Akar
Jagung mempunyai akar serabut dengan tiga macam akar, yaitu akar
seminal, akar adventif, dan akar kait atau penyangga. Akar seminal adalah akar
yang berkembang dari radikula dan embrio. Akar adventif adalah akar yang
semula berkembang dari buku di ujung mesokotil. Akar kait atau penyangga
adalah akar adventif yang muncul pada dua atau tiga buku di atas permukaan
tanah (Subekti dkk., 2008).
Batang
Batang jagung tidak bercabang dan kaku. Bentuk cabangnya silinder dan
terdiri atas beberapa ruas serta buku ruas. Adapun tingginya tergantung varietas
dan tempat penanaman, umumnya berkisar 60-250 cm Batang jagung tegak dan
mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi atau
gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman
berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul
dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin
(Khasanah, 2018).
Daun
pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang
daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stoma pada daun
jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki familia Poaceae. Setiap stoma
dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting dalam
respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel daun (Mukhlis 2017)
Bunga
Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin)
dalam satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas
bunga dari suku Poaceae, yang disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh
dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh dari
buku, di antara batang dan pelepah daun (Mulyatri, 2016)
Buah
Tanaman jagung menghasilkan satu atau beberapa tongkol. Tongkol muncul dari
buku ruas berupa tunas yang kemudian berkembang menjadi tongkol. Pada
tongkol terdapat biji jagung yang tersusun rapi. Dalam satu tongkol terdapat 200
Biji
Biji jagung tunggal berbentuk pipih dengan permukaan atas yang cembung
atau cekung dan dasar runcing. Bijinya terdiri atas tiga bagian, yaitu pericarp,
endosperma, dan embrio. Pericarp atau kulit merupakan bagian paling luar
Tanah
khusus dalam penanamannya. Jagung dikenal sebagai tanaman yang dapat tumbuh
di lahan kering, sawah, dan pasang surut, asalkan syarat tumbuh yang diperlukan
terpenuhi. Jenis tanah yang dapat ditanami jagung antara lain Andosol, latosol,
dan Grumosol. Namun yang terbaik untuk pertumbuhan jagung adalah Latosol.
Keasaman tanah antara 5.6-7.5 dengan aerasi dan ketersediaan air yang cukup
serta kemiringan optimum untuk tanaman jagung maksimum 8%. pH tanah antara
5,6-7,5. Aerasi dan ketersediaan air baik, kemiringan tanah kurang dari 8 %. Dan
Iklim
Daerah yang dikehendaki oleh sebagian besar tanaman jagung yaitu daerah
beriklim sedang hingga daerah beriklim subtropis/tropis basah dengan curah hujan
yang ideal sekitar 85-200 mm/bulan pada lahan yang tidak beririgasi.
yang cukup banyak, terutama pada saat pertumbuhan awal, saat berbunga, dan
saat pengisian biji. Curah hujan ideal sekitar 85-200 mm/bulan dan harus merata.
Pada fase pembungaan dan pengisian biji perlu mendapatkan cukup air.
terhambat dan memberikan hasil biji yang tidak optimal. Suhu optimum antara
Suhu
dengan tanaman lainnya, terutama terhadap suhu yang dikehendaki oleh tanman
jagung adalah antara 23oC-27oC. Curah hujan merupakan salah satu faktor iklim
yang cukup penting bagi tanaman jagung. Untuk pertumbuhan yang baik curah
Ketinggian Tempat
tinggi, pada lahan sawah atau tegalan. suhu optimal antara 21-34 °c, ph. tanah
optimum antara 50-600 m dpl. tanaman jagung membutuhkan air sekitar 100- 140
mm/bulan. oleh karena itu waktu penanaman harus memperhatikan curah hujan
dan penyebarannya. penanaman dimulai bila curah hujan sudah mencapai 100
mm/bulan. untuk mengetahui ini perlu dilakukan pengamatan curah hujan dan
ditentukan dengan baik dan tepat. jagung menghendaki tanah yang subur untuk
dapat berproduksi dengan baik. hal ini dikarenakan tanaman jagung membutuhkan
unsur hara terutama nitrogen (n), fosfor (p) dan kalium (k) dalam jumlah yang
mencapai 160-170 cm, bentuk malai tanaman tegak, terbuka dan warna bunga
putih. Jagung manis Talenta F1 tergolong umur pendek/genjah karena umur panen
Pupuk kandang ayam mempunyai kadar hara P yang relatif lebih tinggi
dari pukan lainnya. Kadar hara ini sangat dipengaruhi oleh jenis konsentrat yang
diberikan. Selain itu pula dalam kotoran ayam tersebut tercampur sisa-sisa
makanan ayam serta sekam sebagai alas kandang yang dapat menyumbangkan
aplikasi pukan ayam selalu memberikan respon tanaman yang terbaik pada musim
pertama. Hal ini terjadi karena pukan ayam relatif lebih cepat terdekomposisi serta
mempunyai kadar hara yang cukup pula jika dibandingkan dengan jumlah unit
petani sayuran dengan cara mengadakan dari luar wilayah tersebut, misalnya
petani kentang di Dieng mendatangkan pukan ayam yang disebut dengan chiken
manure (CM) atau kristal dari Malang, Jawa Timur. Pemanfaatan pukan ayam ini
Hipotesis Penelitian
(Zea mays L)
(Zea mays L)
BAHAN DAN METODE
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin pukul 15.30 WIB sampai
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah benih jagung Bonanza
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah 5 cangkul, gembor, tali
Metode Penelitian
diteliti. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan
penanaman di lahan Pertanian UMSU Percut Sei Tuan. Kabupaten Deli Serdang
Ukuran plot : 20 cm x 20 cm
Jarak tanam : 10 cm x 10 cm
Metode Analisis
jagung (Zea mays L.). Analisis kedua dilakukan untuk melihat perbandingan
perlakuan pemberian pupuk kandang ayam, kandang kambing dan kandang sapi.
Jika terdapat ada yang berbeda nyata dapat dilanjudkan dengan melakukan uji
beda rataan menurut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf
Yij = μ + τi + βj + eij
Keterangan:
Yij : respon atau nilai pengamatan dari perlakuan ke-I dan ulangan ke-j
eij : pengaruh galat percobaan dari perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
Data hasil penelitian ini dianalisis dengan ANOVA dan dilanjutkan dengan Uji
Derna, P. 2017. Pertumbuhan dan Hasil Jagung yang Dipupuk N, P, dan K pada
Tanah Vertisol Isimu Utara Kabupaten Gorontalo. Jurnal Tanah Tropika.
Vol. 14 (1): Hal 49-56.
Nurhayati. 2019. Pengaruh Takaran Pupuk Kandang dan Umur Panen Terhadap
Hasil dan Kandungan Gula Jagung Manis . Skripsi. Fakultas Pertanian
Universitas Terbuka. 42 hal.
Sirajudin, M dan Lasmini. 2018. Respon pertumbuhan dan hasil jagung manis
(Zea mays saccharata) pada berbagai waktu pemberian pupuk nitrogen
dan ketebalan mulsa jerami. J. Agroland 17 (13) :184-191. Fakultas
Pertanian Universitas Tadulako. Sulawesi Tengah.