Bapak/Ibu Guru, kenaikan kelas tentu menjadi penanda bagi berakhirnya proses
pembelajaran pada tahun ajaran tertentu. Dengan demikian, kenaikan kelas pun
Peserta didik akan dinyatakan naik kelas apabila memenuhi kriteria kenaikan kelas
pada peraturan yang ada. Lantas, apa saja yang menjadi kriteria kenaikan kelas?
prinsip, mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik yang
digunakan sebagai dasar dalam penilaian hasil belajar mereka pada pendidikan dasar
ditetapkan melalui rapat dewan guru dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang
minimal kehadiran, ketaatan pada tata tertib, dan peraturan lainnya yang berlaku di
satuan pendidikan tersebut. Dengan begitu, maka dapat dikatakan bahwa kriteria
kemajuan belajar yang mencerminkan pencapaian peserta didik pada semua mata
pelajaran dan ekstrakurikuler, serta prestasi lain selama 1 (satu) tahun ajaran. Selain
itu, pendidik dan satuan pendidikan diberikan keleluasaan untuk menentukan kriteria
5. Tingkat kehadiran
Adapun dalam proses penentuan peserta didik tidak naik kelas, perlu dilakukan
musyawarah dan pertimbangan yang matang, sehingga opsi tidak naik kelas menjadi
pilihan paling akhir apabila seluruh pertimbangan dan perlakuan telah dilaksanakan.
Berikut beberapa isu yang bisa dijadikan contoh untuk sekolah dalam
mempertimbangkan kenaikan kelas pada peserta didik yang tidak naik kelas.
mempunyai tujuan
pembelajaran yang
belum tuntas (ada
tujuan-tujuan
dengan pendampingan tambahan untuk menyelesaikan tujuan
pembelajaran yang
pembelajaran yang belum tercapai/tuntas
hasilnya belum
memenuhi
pencapaian
minimum).
Keterlambatan
Peserta didik bisa dipertimbangkan untuk naik kelas dengan
psikologis,
catatan peserta didik perlu mendapat bimbingan dalam memahami
perkembangan,
pelajaran dan/ atau mendapatkan layanan konseling.
dan/atau kognitif.
Umumnya di setiap satuan pendidikan memiliki satu kesamaan kriteria kenaikan kelas.
Persamaan tersebut adalah peserta didik dinyatakan tidak naik kelas apabila hasil
belajar dari paling sedikit 3 (tiga) mata pelajaran pada kompetensi pengetahuan
keterampilan di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dan/atau sikap belum baik.
Berikut kriteria kenaikan kelas di satuan pendidikan MI, SD, SMP, SMA, dan SMK yang
Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah,
adapun kriteria kenaikkan kelas pada jenjang SMP adalah sebagai berikut. Peserta
3. Berperilaku baik (tidak melakukan pelanggaran berat terhadap tata tertib di sekolah).
4. Peserta didik telah mencapai KKM pada semua Indikator, Kompetensi Dasar (KD), dan
Standar Kompetensi (SK) untuk semua mata pelajaran di semester I dan II dengan
ketentuan berikut:
1. Untuk setiap mata pelajaran, jika pada semester I dan II tuntas, maka
mata pelajaran tersebut dinyatakan tuntas.
2. Untuk setiap mata pelajaran, jika di semester I dan II tidak tuntas, maka
mata pelajaran/muatan lokal tersebut dinyatakan tidak tuntas.
3. Untuk setiap mata pelajaran, jika salah satu dari semester I dan II terdapat
mata pelajaran yang tidak tuntas, maka dilakukan penghitungan nilai rata-
rata semester I dan II, serta penghitungan KKM rata-rata semester I dan
II. Apabila nilai dari rata-rata mata pelajaran ≥ rata-rata KKM, maka mata
pelajaran tersebut dinyatakan tuntas. Sebaliknya, jika nilai rata-rata mata
pelajaran < rata-rata KKM, maka mata pelajaran tersebut dinyatakan tidak
tuntas.
5. Bila ada mata pelajaran yang tidak tuntas, tidak lebih dari 2 (dua) mata pelajaran.
dikembangkan oleh BSNP dan Permendikbud Nomor 21 Tahun 2007 tentang Standar
Penilaian Pendidikan. Peserta didik tingkat SMA dapat dinyatakan lulus, apabila:
1. Tidak memiliki lebih dari tiga mata pelajaran, pada kompetensi pengetahuan,
3. Untuk jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), semua mata pelajaran yang menjadi ciri
4. Untuk jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, semua mata pelajaran yang menjadi ciri khas
5. Berprilaku BAIK. Tidak melanggar tata tertib berat dan ketentuan hukum yang berlaku.
Belajar Dari Rumah merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk mencegah
2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah Dalam Masa Darurat
1. Ujian kenaikan kelas akhir semester yang dapat dilakukan dalam bentuk:
1.Portofolio, yaitu berupa evaluasi atas nilai rapor, nilai sikap dan perilaku,
serta prestasi yang di peroleh sebelumnya (bisa berupa penghargaan,
hasil perlombaan, atau jenis prestasi lainnya).
2. Penugasan, yaitu guru memberikan tugas kepada siswa, kemudian nilai-
nilai dari penugasan-penugasan tersebut dikumpulkan sebagai bukti,
bahwa siswa aktif menjalankan tugas sekolah.
3. Luring atau daring, sesuai dengan model pembelajaran yang di terapkan
masing-masing sekolah.
4. Kegiatan penilaian lain yang telah ditetapkan oleh satuan pendidikan.
2. Adapun pelaksanaan ujian kenaikan kelas dirancang untuk mendorong aktivitas belajar
yang bermakna, dan tidak perlu mengukur ketuntasan capaian kurikulum secara
Bapak/Ibu Guru, demikian informasi mengenai kriteria kenaikan kelas terbaru yang