Kriteria Kenaikan kelas pada jenjang SMA dapat dilihat dalam standar penilaian yang
dikembangkan oleh BSNP dan Permendikbud Nomor 21 Tahun 2007 tentang Standar
Penilaian Pendidikan. Peserta didik tingkat SMA dapat dinyatakan lulus, apabila:
1. Tidak memiliki lebih dari tiga mata pelajaran, pada kompetensi pengetahuan,
keterampilan, dan/atau sikap yang belum tuntas.
2. Kehadiran mengikuti proses pembelajaran minimal 90%.
3. Untuk jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), semua mata pelajaran yang menjadi ciri
khas jurusan (Fisika, Kimia, dan Biologi) mencapai KKM.
4. Untuk jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, semua mata pelajaran yang menjadi ciri khas
jurusan (ekonomi, geografi, dan sosiologi) mencapai KKM.
5. Berprilaku BAIK. Tidak melanggar tata tertib berat dan ketentuan hukum yang
berlaku.
Bapak/Ibu Guru, kenaikan kelas tentu menjadi penanda bagi berakhirnya proses
pembelajaran pada tahun ajaran tertentu. Dengan demikian, kenaikan kelas pun dilaksanakan
pada setiap akhir tahun pelajaran.
Peserta didik akan dinyatakan naik kelas apabila memenuhi kriteria kenaikan kelas yang telah
ditetapkan oleh masing-masing satuan pendidikan, dengan berpedoman pada peraturan yang
ada. Lantas, apa saja yang menjadi kriteria kenaikan kelas? Simak selengkapnya pada ariktel
berikut ini.
Kriteria kenaikan kelas mengacu pada Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang Standar
Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai lingkup, tujuan, manfaat, prinsip, mekanisme,
prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik yang digunakan sebagai dasar
dalam penilaian hasil belajar mereka pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
Sesuai Permendikbud yang berlaku, kriteria kenaikan kelas untuk peserta didik ditetapkan
melalui rapat dewan guru dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang telah disepakati
oleh seluruh warga di masing-masing satuan pendidikan. Misalnya, minimal kehadiran,
ketaatan pada tata tertib, dan peraturan lainnya yang berlaku di satuan pendidikan tersebut.
Dengan begitu, maka dapat dikatakan bahwa kriteria kenaikan kelas di setiap jenjang
pendidikan tentu berbeda-beda.
Apa yang harus dipertimbangkan dalam penentuan kriteria kenaikan kelas?
Adapun dalam proses penentuan peserta didik tidak naik kelas, perlu dilakukan musyawarah
dan pertimbangan yang matang, sehingga opsi tidak naik kelas menjadi pilihan paling akhir
apabila seluruh pertimbangan dan perlakuan telah dilaksanakan. Berikut beberapa isu yang
bisa dijadikan contoh untuk sekolah dalam mempertimbangkan kenaikan kelas pada peserta
didik yang tidak naik kelas.
Keterlambatan psikologis, Peserta didik bisa dipertimbangkan untuk naik kelas dengan
perkembangan, dan/atau kognitif. catatan peserta didik perlu mendapat bimbingan dalam
memahami pelajaran dan/ atau mendapatkan layanan
Contoh isu Pertimbangan yang bisa diambil sekolah
konseling.
Apa saja yang menjadi kriteria kenaikan kelas yang harus dipenuhi oleh siswa untuk
dapat naik kelas berikutnya?
Umumnya di setiap satuan pendidikan memiliki satu kesamaan kriteria kenaikan kelas.
Persamaan tersebut adalah peserta didik dinyatakan tidak naik kelas apabila hasil belajar dari
paling sedikit 3 (tiga) mata pelajaran pada kompetensi pengetahuan keterampilan di bawah
Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dan/atau sikap belum baik. Berikut kriteria kenaikan
kelas di satuan pendidikan MI, SD, SMP, SMA, dan SMK yang bisa Bapak/Ibu jadikan
contoh.
Mengacu pada Peraturan Menteri Nomor 53 Tahun 2015 tentang Hasil Belajar oleh Pendidik
dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, adapun kriteria
kenaikkan kelas pada jenjang SMP adalah sebagai berikut. Peserta didik dapat dikatakan naik
kelas apabila:
Kriteria Kenaikan kelas pada jenjang SMA dapat dilihat dalam standar penilaian yang
dikembangkan oleh BSNP dan Permendikbud Nomor 21 Tahun 2007 tentang Standar
Penilaian Pendidikan. Peserta didik tingkat SMA dapat dinyatakan lulus, apabila:
1. Tidak memiliki lebih dari tiga mata pelajaran, pada kompetensi pengetahuan, keterampilan,
dan/atau sikap yang belum tuntas.
2. Kehadiran mengikuti proses pembelajaran minimal 90%.
3. Untuk jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), semua mata pelajaran yang menjadi ciri khas
jurusan (Fisika, Kimia, dan Biologi) mencapai KKM.
4. Untuk jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, semua mata pelajaran yang menjadi ciri khas
jurusan (ekonomi, geografi, dan sosiologi) mencapai KKM.
5. Berprilaku BAIK. Tidak melanggar tata tertib berat dan ketentuan hukum yang berlaku.
Adapun kriteria kenaikan kelas pada jenjang SMK, peserta didik dinyatakan naik kelas
apabila telah:
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam 2 semester pada tahun ajaran yang
diikuti.
2. Nilai sikap sekurang-kurangnya predikat BAIK, sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh
satuan pendidikan.
3. Nilai ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan sekurang-kurangnya BAIK.
4. Tidak memiliki lebih dari 2 mata pelajaran yang nilai kompetensi pengetahuan dan/atau
kompetensi keterampilannya di bawah Ketuntasan Belajar (KB) atau Skor Ketuntasan Minimal
(SKM). Apabila ada mata pelajaran yang tidak mencapai KB pada semester gasal, maka nilai
akhir diambil dari rerata semester ganjil dan genap.
5. Tidak memiliki nilai mata pelajaran C2 dan C3 yang nilai kompetensi pengetahuan dan/atau
kompetensi keterampilannya di bawah SKM.
6. Peserta didik yang dinyatakan tidak naik kelas, maka harus mengulang seluruh mata
pelajaran di kelas tersebut sesuai dengan Kompetensi Keahliannya.
Kriteria Kenaikan Kelas Terbaru untuk Semua Jenjang Pendidikan dalam Surat
Edaran Mendikbud Nomor 1 Tahun 2021
Pembelajaran Jarak Jauh telah menjadi salah satu kebijakan Kemendikbud dalam
penyelenggaraan pendidikan pada masa pandemi Covid-19. Bentuk Pembelajaran Jarak Jauh
tersebut adalah Belajar Dari Rumah.
Belajar Dari Rumah merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk mencegah meluasnya
penyebaran Covid-19, khususnya di lingkungan satuan pendidikan. Dengan begitu, maka ada
kriteria lain untuk penentuan kenaikan kelas.
Terkait dengan hal tersebut, Kemendikbud menerbitkan Surat Edaran Nomor 1 Tahun 2021
tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Adapun kriteria kenaikan kelas sesuai SE
Mendikbud No. 1 Tahun 2021 tersebut, yaitu sebagai berikut.
1. Ujian kenaikan kelas akhir semester yang dapat dilakukan dalam bentuk:
o Portofolio, yaitu berupa evaluasi atas nilai rapor, nilai sikap dan perilaku, serta
prestasi yang di peroleh sebelumnya (bisa berupa penghargaan, hasil perlombaan,
atau jenis prestasi lainnya).
o Penugasan, yaitu guru memberikan tugas kepada siswa, kemudian nilai-nilai dari
penugasan-penugasan tersebut dikumpulkan sebagai bukti, bahwa siswa aktif
menjalankan tugas sekolah.
o Luring atau daring, sesuai dengan model pembelajaran yang di terapkan masing-
masing sekolah.
o Kegiatan penilaian lain yang telah ditetapkan oleh satuan pendidikan.
2. Adapun pelaksanaan ujian kenaikan kelas dirancang untuk mendorong aktivitas belajar yang
bermakna, dan tidak perlu mengukur ketuntasan capaian kurikulum secara menyeluruh atau
secara utuh.
Bapak/Ibu Guru, demikian informasi mengenai kriteria kenaikan kelas terbaru yang sesuai
dengan masing-masing jenjang pendidikan. Lebih lanjut,
Share
Quipper adalah perusahaan teknologi pendidikan yang memiliki misi untuk membawa
pendidikan terbaik ke seluruh pelosok dunia dan berkomitmen untuk menjadi bagian
ekosistem pendidikan di Indonesia
Quipper Video
Quipper Campus
Super Teacher
Masterclass
Paket Intensif
SBMPTN
Tanya