Ini artinya sekolah atau madrasah sudah menyelesaikan seluruh rangkaian program
pendidikan pada tahun pelajaran tersebut. Dan saatnya untuk persiapan rapat kenaikan
kelas.
Bagi siswa yang sudah menerima rapor hasil belajar, ternyata ada juga yang tidak
berhasil naik kelas. Itu artinya siswa tersebut harus mengulang pada kelas yang sama
pada tahun pelajaran 2018/2019 mendatang.
Mungkin ada yang bertanya, mengapa anak dinyatakan tidak naik kelas dan apa
kriteria kenaikan kelas ditetapkan dalam Permendikbud yang baru?
Mata pelajaran dikatakan tuntas jika pengetahuan (Ki 3) dan Keterampilan (Ki 4) telah
tuntas dengan prediket minimal C. Prediket pengetahun dan keterampilan ini didasarkan
pada KBM masing-masing sekolah.
Dapat disimpulkan bahwa seorang siswa tidak naik kelas karena tidak memenuhi kriteria
dalam standar penilaian. Siswa akan naik kelas bila menunjukkan sikap dan tingkah laku
yang baik, memperoleh pengetahuan dan keterampilan minimal sebagaimana ditentukan
oleh KBM sekolah.
Kriteria Kenaikan Kelas X dan XI
Berdasarkan aturan Satuan Pendidikan dan Kurikulum 2013 SMA YADIKA 2
membuat kriteria Kenaikan Kelas sebagai berikut:
Bagi peserta didik yang tidak naik kelas diberi kesempatan satu kali mengulang
pada kelas dan program yang sama pada tahun pelajaran berikutnya.
Terkait penilaian ini, Permen No. 53 tahun 2015 dinyatakan tidak berlaku setelah
diganti dengan permen No. 23 tahun 2016.
KI 1 dan KI 2 Observasi guru dalam jurnal yang ditulis “KURANG dan yang AMAT
BAIK”
1) Sikap dikatakan Tuntas, jika predikat minimal B (baik)
2) Pengetahuan dan Keterampilan, dikatakan Tuntas jika predikat Minimal C.
3) K-13: Sebuah mapel dikatakan Tuntas, jika Pengetahuan dan keterampilan
Tuntas.
4) Tidak perlu mempermasalahkan Prefikat C pada mapel Pengetahuan dan
Keterampilan, krn C berarti sudah Tuntas.
5) Predikat untuk Pengetahuan dan Keterampilan, didasarkan pada KBM (KKM)
masing-masing sekolah.
Contoh:
jika KBM 75,
maka dalam range predikat menjadi
< 75. = D (tidak tuntas)
75-82. = C (tuntas dg cukup)
83 – 90. = B (tuntas dg baik)
91-100. = A (tuntas dengan sangat baik)
Sumber: Kemendikbud
Siswa dinyatakan lulus dari sekolah atau program pendidikan setelah memenuhi beberapa hal
berikut ini:
Menyelesaikan program pembelajaran selama 6 semester untuk program 3 tahun yang dibuktikan
dengan rapor tiap semester.
Selain harus memenuhi semua persyaratan dalam ketentuan kelulusan, sekolah juga dapat
menyelenggarakan bentuk ujian sekolah dengan beberapa cara berikut ini :
Portofolio seperti evaluasi atas nilai rapor, nilai sikap/perilaku, dan prestasi yang diperoleh
sebelumnya (penghargaan, hasil perlombaan, dan lainnya.
Penugasan
Ujian akhir semester untuk kenaikan kelas dapat dilakukan dalam bentuk:
Portofolio berupa evaluasi atas nilai rapor, nilai sikap/perilaku, dan prestasi yang diperoleh
sebelumnya (penghargaan, hasil perlombaan, dan sebagainya).
Penugasan.
Ujian akhir semester untuk kenaikan kelas dirancang untuk mendorong aktivitas belajar yang
bermakna, dan tidak perlu mengukur ketuntasan capaian kurikulum secara menyeluruh.
Aspek Akademik :
Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun pelajaran yang
diikuti.
Nilai rapor yang belum mencapai KKM tidak boleh lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran.
Kehadiran minimal 85 %
Imam