1. Persyaratan Minimal Kehadiran Siswa 1.1. Syarat persentase minimal kehadiran siswa sekurang-kurangnya 90% dari hari efktif tiap semester selama 1 tahun pelajaran dengan mempertimbangkan ketika siswa tersebut tidak hadir karena sakit atau ijin dari waktu pembelajaran efektif selama 1 (satu) tahun pelajaran. Kehadiran siswa sekurang-kurangnya 90% dari hari efektif tiap semester selama 1 (satu) tahun pelajaran sebagai bahan pertimbangan dalam mengikuti ulangan akhir semester dan ulangan kenaikan kelas. 1.2. Syarat minimal penyelesaian tugas-tugas yang diberikan oleh guru mata pelajaran adalah satu minggu sebelum pelaksanaan ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester dan ulangan kenaikan kelas.
2. Ketentuan Pelaksanaan Ulangan dan Ujian 2.1. Pelaksanaan ulangan harian yang meliputi: a. Waktu pelaksanaan ulangan harian dilakukan setelah menyelesaikan minimal satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih, teknis pelaksanaan diatur oleh masing-masing guru mata pelajaran. b. Peserta didik yang tidak mengikuti ulangan harian karena alasan tertentu yang dibuktikan dengan surat resmi dari pihak terkait, dapat mengikuti ulangan harian susulan. Guru menyiapkan soal baru yang setara. Ulangan harian susulan dilaksanakan maksimal 3 hari setelah siswa masuk sekolah. 2.2. Pelaksanaan ulangan tengah semester yang meliputi: a. Waktu pelaksanaan ulangan tengah semester dilakukan setelah 8 hingga 9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan meliputi seluruh KD pada periode tersebut. Teknis pelaksanaan diatur sekolah. b. Peserta didik yang tidak mengikuti ulangan tengah semester karena alasan tertentu yang dibuktikan dengan surat resmi dari pihak terkait, dapat mengikuti ulangan tengah semester (UTS) susulan. Guru menyiapkan soal baru yang setara. UTS susulan harus selesai dilaksanakan maksimal 2 hari sebelum Laporan Hasil Belajar Siswa (LHBS) Tengah Semester dibagikan ke Orangtua/ Wali siswa. 2.3. Pelaksanaan ulangan akhir semester gasal (1) yang meliputi: a. Waktu pelaksanaan ulangan akhir semester (UAS) gasal dilakukan pada bulan Desember untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester Gasal. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester gasal. Teknis pelaksanaan UAS diatur oleh Dinas Pendidikan Kota, Musyawarah Kepala Kepala Sekolah (MKKS) se Kota Semarang dan Sekolah. b. Persyaratan mengikuti Ulangan Akhir Semester Gasal (1): kehadiran siswa sekurang-kurangnya 90% dari dari hari efektif selama semester 1 sebagai bahan pertimbangan dalam mengikuti Ulangan Akhir semester. c. Peserta didik yang tidak mengikuti ulangan akhir semester karena alasan tertentu yang dibuktikan dengan surat resmi dari pihak terkait, dapat mengikuti ulangan akhir semester (UAS) susulan. Guru menyiapkan soal baru yang setara. UAS susulan harus selesai dilaksanakan maksimal 2 hari sebelum Laporan Hasil Belajar Siswa (LHBS) Semester 1 dibagikan ke Orangtua/ Wali siswa. 2.4. Pelaksanaan Ujian Sekolah dan Ujian Nasional yang meliputi: a. Waktu pelaksanaan Ujian Sekolah dilakukan tgl 15 Maret atau 3 (tiga) minggu sebelum pelaksanaan Ujian Nasional untuk mengukur pencapaian Kompetensi peserta didik yang dilakukan oleh SMK N 1 Semarang dalam memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan Sekolah. Teknis pelaksanaan Ujian Sekolah diatur oleh Dinas Pendidikan Kota, MKKS dan Sekolah. b. Persyaratan mengikuti Ujian Sekolah dan Ujian Nasional: 1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran 2) Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mapel pendidikan agama dan akhlak mulia, mapel kewarganegaraan dan kepribadian, mapel estetika dan mapel pendidikan jasmani, dan kesehatan. c. Peserta didik yang tidak mengikuti Ujian Sekolah dan Ujian Nasional karena alasan tertentu yang dibuktikan dengan surat resmi dari pihak terkait, dapat mengikuti Ujian susulan. Guru menyiapkan soal cadangan yang setara untuk Ujian Sekolah. Ujian Sekolah susulan harus selesai dilaksanakan maksimal 1 minggu sebelum Sidang Kelulusan dan pengumuman kelulusan.
3. Ketentuan Pelaksanaan Remidial dan Pengayaan. 3.1. Ketentuan Pelaksanaan Pembelajaran Remidial diberikan kepada peserta didik untuk memperbaiki prestasi belajarnya sehingga mencapai kriteria ketuntasan yang ditetapkan minimal 2 (dua) kali pembelajaran remidial untuk satu kali ulangan harian. Peserta didik yang berhak mengikuti pembelajaran remidial adalah peserta didik yang memperoleh nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada ulangan harian. Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang melampaui KKM yang ditentukan. Peserta didik yang berhak mengikuti pengayaan adalah peserta didik yang memperoleh nilai melampau KKM pada ulangan harian. 3.2. Waktu pelaksanaan Dilaksanakan sebelum ulangan harian berikutnya. Teknis pelaksanaan diatur oleh guru bidang studi yang mengampu.
4. Ketentuan Kenaikan Kelas 4.1. Mengacu dan berdasar : a. Permendiknas No. 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan b. Kep Dirjen Dikdasmen No. 12/C/Kep/TU/2008 tentang Bentuk dan Tata Cara Penulisan Laporan Hasil Belajar (LHB) Peserta Didik Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah (Lampiran: Panduan Penilaian). c. Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP) SMK N 1 Semarang 2012-2013. 4.2. Pelaksanaan kenaikan kelas dilaksanakan setiap akhir tahun pelajaran 4.3. Kriteria Kenaikan Kelas diatur Sebagai berikut: a. Berdasarkan penilaian hasil belajar pada semester genap, dengan pertimbangan seluruh SK/ KD yang belum tuntas disemester gasal harus dituntaskan sampai mencapai KKM yang ditetapkan, sebelum akhir semester genap. Hal ini sesuai dengan prinsip belajar tuntas (mastery learning), dimana peserta yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai KKM yang ditetapkan, maka peserta didik harus mengikuti pembelajaran remidi sampai peserta didik mampu mencapai KKM yang ditetapkan. Artinya: Nilai kenaikan kelas harus tetap memperhitungkan hasil belajar peserta didik selama satu tahun pelajaran yang sedang berlangsung. b. Peserta didik harus menyelesaikan seluruh program pembelajaran di kelas yang bersangkutan, dan kehadiran sekurang-kurangnya 90% dari hari efektif pada tiap semester. c. Peserta didik memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir tahun pelajaran untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan. Artinya mapel pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, Seni Budaya dan Penjaskes Orkes pada penilaian sikap minimal "B" dengan catatan perolehan nilai kognitif minimal untuk mapel tersebut adalah selisih 7 (tujuh) dibawah KKM. d. Peserta didik harus mempunyai nilai pengembangan diri melalui ekstra kurikuler minimal satu jenis e. Nilai Kognitif dan Nilai Psikomotor Peserta didik dinyatakan naik ke kelas XI, apabila nilai mata pelajaran yang tidak mencapai KKM 3 (tiga) atau kurang dari seluruh mata pelajaran pada semester genap. Peserta didik dinyatakan naik ke kelas XII, apabila nilai mata pelajaran yang tidak mencapai KKM 3 (tiga) atau kurang dari seluruh mata pelajaran pada semester genap. f. Nilai Afektif Nilai Afektif minimal C (sedang) sesuai dengan interval nilai pada tabel berikut:
No. Interval Nilai Nilai Afektif 1 86 - 100 A 2 71 - 85 B 3 56 - 70 C
5. Ketentuan Kelulusan Ketentuan Kelulusan mengacu pada: 5.1. Peraturan Pemerintah no. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 72, ayat 1 5.2. Permendiknas no. 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan: a. Peserta didik harus menyelesaikan seluruh program pembelajaran b. Peserta didik memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir tahun pelajaran untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan. Artinya mapel pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, Seni Budaya dan Penjaskes Orkes pada penilaian sikap minimal "B" dengan catatan perolehan nilai kognitif minimal untuk mapel tersebut adalah selisih 7 (tujuh) dibawah KKM c. Lulus Ujian Sekolah d. Lulus Ujian Nasional Kriteria kelulusan Ujian Sekolah (Tulis dan Praktik) rata-rata 1,1 lebih tinggi dari kriteria Ujian Nasional dan memperoleh nilai setiap mapel minimal 6.5 untuk mapel Ujian Sekolah, sedangkan Ujian Nasional mengikuti ketentuan Pemerintah.
6. Ketentuan Hak Siswa dalam Penggunaan Fasilitas Belajar (Sarana & Prasarana) Sekolah. Peserta didik diberi hak untuk menggunakan fasilitas belajar pada jam intra kurikuler maupun saat kegiatan pengembangan diri Ekstra Kurikuler selama ada guru/ pembimbing/ laboran yang bertanggung jawab tentang tujuan penggunaan fasilitas tersebut. Fasilitas yang boleh dipergunakan adalah : 6.1. Ruang Belajar 6.2. Laboratorium (Lab Listrik, Elektronika, Mesin, Otomotif, Penyiaran, Fisika, Kimia, Bahasa, Komputer) 6.3. Perpustakaan 6.4. Buku Perpustakaan dan Referensi 6.5. Media lainnya seperti: Tape Recorder, Televisi, dll 6.6. Ruangan Multi Media 6.7. Ruang OSIS 6.8. Ruang Pramuka 6.9. Ruang UKS 6.10. Ruang Karya Ilmiah Remaja NB. Peserta didik diwajibkan mengenakan Jas Laboratorium pada saat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di Lab Listrik, Elektronika, Mesin, Otomotif dan Penyiaran.
7. Ketentuan Layanan Konsultasi pada Guru, Wali Kelas dan Guru BK/ Konselor. 7.1. Waktu Konsultasi pada Guru, Wali Kelas dan Guru BK/ Konselor. Peserta didik diberi hak memanfaatkan layanan konsultasi pada Guru, Wali Kelas dan Guru BK/ Konselor.pada setiap hari pukul 11.00 sd. 12.00, kecuali Jum'at pukul 11.00 sd. 11.45 WIB. Peserta didik juga bisa memanfaatkan jam istirahat atau membuat perjanjian berkonsultasi diluar jadwal yang disediakan oleh sekolah dengan membawa buku saku konsultasi. 7.2. Teknis Konsultasi Diatur oleh Guru, Wali Kelas dan Guru BK/ Konselor. 7.3. Prasyarat minimal kehadiran Siswa dalam satu tahun pelajaran: a. Jumlah ketidak hadiran tanpa keterangan untuk satu tahun pelajaran adalan max 10% dari hari efektif yang berlaku pada waktu satu tahun pelajaran. b. Siswa tidak masuk tanpa keterangan 2 (dua) hari, Wali Kelas bekerja sama dengan BK menangani masalah tersebut. c. Siswa tidak masuk tanpa keterangan maksimal 3 (tiga) hari, Siswa dan Orang Tua dipanggil Sekolah (Penanganan oleh BK, tembusan ke KPSK). d. Siswa tidak masuk tanpa keterangan maksimal 5 (lima) hari, Siswa dan Orang Tua dipanggil Sekolah (Penanganan oleh BK, tembusan ke KPSK) untuk membuat pernyataan (1) pertama bermeterai tidak akan mengulangi. e. Siswa tidak masuk tanpa keterangan maksimal 8 (delapan) hari, Siswa dan Orang Tua dipanggil Sekolah (Penanganan oleh BK, tembusan ke KPSK dan Kepala Sekolah) untuk membuat pernyataan (2) kedua bermeterai tidak akan mengulangi. Siswa diberi Surat Peringatan (1) Pertama dari Sekolah. f. Siswa tidak masuk tanpa keterangan maksimal 10 (sepuluh) hari, Siswa dan Orang Tua dipanggil Sekolah (BK melakukan Konferensi pertama) untuk membuat pernyataan (3) ketiga bermeterai tidak akan mengulangi. Siswa diberi Surat Peringatan (2) kedua dari Sekolah. g. Siswa tidak masuk tanpa keterangan maksimal 12 (duabelas) hari, Siswa dan Orang Tua dipanggil Sekolah (BK melakukan Konferensi kedua) untuk diberi sanksi tidak diijinkan mengikuti Ulangan Akhir Semester dan atau Ulangan Kenaikan Kelas atau dikembalikan ke orang tua.
Mengetahui : Ketua Komite Sekolah
R. Triyono Suryoningputro, S.Sos, MM
Semarang, Juli 2013 Kepala Sekolah
Drs. H. Diyana MT. NIP. 196307231989031005
KRITERIA KENAIKAN KELAS BAGI PESERTA DIDIK KELAS X TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014
DASAR : 1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2005, Nomor : 41, tambahan Lembaran Negara Nomor : 4496). 2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor : 22 Tahun 2006, tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. 3. Kurikulum KTSP SMK Negeri 1 Semarang
KRITERIA KENAIKAN KELAS : 1. Kriteria kenaikan kelas ditentukan melalui rapat dewan pendidik SMK Negeri 1 Semarang. 2. Kenaikan kelas didasarkan pada penilaian hasil belajar pada semester genap, dengan pertimbangan seluruh Kompetensi Dasar (KD) yang belum tuntas pada semester gasal harus dituntaskan sampai mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sebelum akhir semester genap. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti pelajaran remidial. 3. Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas di kelas berikutnya (XI dan XII), apabila yang bersangkutan : a. Tidak mencapai ketuntasan lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran dari jumlah mata pelajaran di tahun berjalan yang merupakan prasyarat dari Standar Kompetensi (SK). b. Persentase kehadiran siswa kurang dari 90%. c. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan. Berarti peserta didik memperoleh nilai kepribadian minimal B (baik) atau telah dinyatakan kompeten untuk mata pelajaran kompetensi normatif.
Penentuan Kenaikan Kelas 1. Bila kegiatan penilaian dilakukan secara berkesinambungan, sehingga tindakan perbaikan dan pengayaan diberikan sedini mungkin dan tepat waktu, diharapkan tidak ada peserta didik yang tidak mencapai kompetensi yang ditargetkan, walaupun dengan kecepatan dan gaya belajar yang berbeda satu dengan lainnya. Kalau setiap peserta didik bisa dibantu secara optimal sesuai dengan keperluannya mencapai kompetensi tertentu, tidak perlu ada peserta didik yang tidak naik kelas (automatic promotion). Namun apabila karena alasan yang kuat, misalnya: karena gangguan kesehatan fisik, emosi, atau mental sehingga tidak mungkin bisa berhasil mencapai kompetensi yang ditargetkan, maka hasil penilaian bisa menjadi dasar peserta didik tersebut tinggal kelas. 2. Automatic promotion, adalah bila semua indikator, hasil belajar (HB), KD, dan SK suatu mata pelajaran telah terpenuhi ketuntasannya, maka peserta didik dinyatakan telah layak naik ke kelas berikutnya. 3. Jika peserta didik belum menuntaskan indikator, HB, KD, dan SK maksimum pada 3 (tiga) mata pelajaran sampai batas akhir tahun ajaran, maka peserta didik dapat dianggap telah layak naik ke kelas berikutnya. Jumlah mata pelajaran yang belum tuntas di kelas berikutnya (XI dan XII) maksimal 20% dari jumlah mata pelajaran di tahun berjalan (3 mata pelajaran) 4. Jika peserta didik masih belum menuntaskan indikator, HB, KD, dan SK pada lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran sampai batas akhir tahun ajaran, maka peserta didik tersebut harus mengulang di kelas yang sama. 5. Sekolah mempertimbangkan mata pelajaran, SK, KD, HB, dan indikator yang telah tuntas pada tahun ajaran sebelumnya apabila nilai mata pelajaran yang telah tuntas tersebut lebih rendah dari tahun ajaran sebelumnya.