Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun. Kenaikan kelas ditentukan oleh nilai
semester dua dan nilai semester satu sebagai bahan pertimbangan.
Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila yang bersangkutan telah mencapai kriteria
ketuntasan minimal (KKM) pada semua mata pelajaran.
Peserta didik dapat dinyatakan naik kelas, apabila maksimal memiliki 3 mata pelajaran yang
belum tuntas.
Apabila terdapat 4 mata pelajaran yang memiliki nilai di bawah KKM masing-masing mata
pelajaran, maka :
1.3.1. Hitung nilai rata-rata semester satu dan dua pada mata pelajaran tersebut. Jika nilai
rata-rata semester satu dan dua mata pelajaran tersebut sama atau lebih besar dari rata-rata
KKM, maka mata pelajaran tersebut dinyatakan tuntas.
1.3.2. Apabila ternyata dari keempat mata pelajaran tersebut ada minimal satu yang tuntas,
maka peserta didik dinyatakan naik bersyarat.
1.3.3. Apabila ternyata dari keempat mata pelajaran tersebut tidak ada yang tuntas, maka
dinyatakan tidak naik.
Memiliki nilai ekstra kurikuler Pramuka dengan nilai minimal B untuk kelas VII.
Tidak memiliki alpa lebih dari 10 % dari hari efektif semester dua.
Memperoleh nilai kurang dari kategori baik pada kelompok mata pelajaran agama dan akhlak
mulia.
Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas, apabila memiliki nilai di bawah KKM lebih dari 4
mata pelajaran.
Peserta didik karena alasan yang kuat, misal karena gangguan kesehatan fisik, emosi atau
mental sehingga tidak mungkin berhasil dibantu mencapai kompetensi yang ditargetkan.
Peserta didik yang tidak naik kelas 1 kali, diberi kesempatan untuk mengulang pada tingkat
kelas yang sama pada tahun pelajaran berikutnya, dan hak serta kewajibannya sama dengan
Peserta didik yang lain.
Peserta didik yang tidak naik kelas 2 kali pada tingkat yang sama, dikembalikan kepada
orangtuanya atau harus pindah dari sekolah.
3. KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)
Hal–hal yang belum tercantum dalam kriteria kenaikan kelas ini, jika dipandang perlu, maka
akan diadakan perubahan atau revisi (perbaikan), sehingga dapat digunakan sebagaimana
mestinya.
v CONTOH 1
Rata- rata Ulangan Harian, Tengah Semester dan Akhir Semester bobotnya adalah 2 : 1 : 1
= (123 + 55 + 65 ) / 4
= 252 / 4
= 63
v CONTOH 2
Rata- rata Ulangan Harian, Tengah Semester dan Akhir Semester bobotnya adalah 60% :
20% : 20%
= 40 + 11 + 13
= 64
v CONTOH 3
Rata- rata Ulangan Harian, Tengah Semester dan Akhir Semester bobotnya adalah sama
= 186 / 3
= 62
Catatan :
Ø Nilai yang tercantum dalam rapor adalah nilai utuh yang sudah dirata-rata tiap aspek
tanpa koma (lihat contoh pembobotan).
Ø Untuk tiap mata pelajaran, Pembobotan Nilai Rapor yang digunakan adalah sama.
Ø Bobot Nilai semester Genap Ulangan Akhir Semester diganti dengan Ulangan Kenaikan
Kelas
Ø Nilai Rapot Semester Genap Kelas IX disesuaikan dengan kesepakatan Guru Mata
Pelajaran masing-masing
Catatan :
Ø Bagi siswa yang belum tuntas, tetap ditulis di nilai rapor, setelah melalui remidi maksimal
dua kali.
Ø Masing-masing guru mata pelajaran, dapat berkreasi sendiri di dalam membuat catatan
guru/deskripsi kemajuan belajar.
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun. Kenaikan kelas ditentukan oleh nilai
semester dua dan nilai semester satu sebagai bahan pertimbangan.
a. Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila yang bersangkutan telah mencapai kriteria
ketuntasan minimal (KKM) pada semua mata pelajaran.
b. Peserta didik dapat dinyatakan naik kelas, apabila maksimal memiliki 3 mata pelajaran
yang belum tuntas.
c. Apabila terdapat 4 mata pelajaran yang memiliki nilai di bawah KKM masing-masing
mata pelajaran, maka :
1.3.4. Hitung nilai rata-rata semester satu dan dua pada mata pelajaran tersebut. Jika nilai
rata-rata semester satu dan dua mata pelajaran tersebut sama atau lebih besar dari rata-rata
KKM, maka mata pelajaran tersebut dinyatakan tuntas.
1.3.5. Apabila ternyata dari keempat mata pelajaran tersebut ada minimal satu yang tuntas,
maka peserta didik dinyatakan naik bersyarat.
1.3.6. Apabila ternyata dari keempat mata pelajaran tersebut tidak ada yang tuntas, maka
dinyatakan tidak naik.
d. Memiliki nilai ekstra kurikuler Pramuka dengan nilai minimal B untuk kelas VII.
e. Tidak memiliki alpa lebih dari 10 % dari hari efektif semester dua.
2. TIDAK NAIK KELAS
a. Memperoleh nilai kurang dari kategori baik pada kelompok mata pelajaran agama dan
akhlak mulia.
b. Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas, apabila memiliki nilai di bawah KKM lebih
dari 4 mata pelajaran.
c. Peserta didik karena alasan yang kuat, misal karena gangguan kesehatan fisik, emosi
atau mental sehingga tidak mungkin berhasil dibantu mencapai kompetensi yang ditargetkan.
d. Peserta didik yang tidak naik kelas 1 kali, diberi kesempatan untuk mengulang pada
tingkat kelas yang sama pada tahun pelajaran berikutnya, dan hak serta kewajibannya sama
dengan Peserta didik yang lain.
e. Peserta didik yang tidak naik kelas 2 kali pada tingkat yang sama, dikembalikan kepada
orangtuanya atau harus pindah dari sekolah.
Hal–hal yang belum tercantum dalam kriteria kenaikan kelas ini, jika dipandang perlu, maka
akan diadakan perubahan atau revisi (perbaikan), sehingga dapat digunakan sebagaimana
mestinya.
Urusan Kurikulum