Anda di halaman 1dari 12

Menghitung I nominal Trafo Tenaga

Contoh : di GI (Gardu Induk) memiliki sebuah Trafo


Tenaga 3 phasa 150/20 kV – 60 MVA.
150/20 kV = Tegangan sisi primer / tegangan sisi
sekunder
60 MVA = Daya.
Daya disini masih dalam satuan MVA yang berarti
Daya Semu.
formula untuk menghitung Daya Semu untuk Trafo
3 phasa :
S  = V x I x √3
dengan :
S : Daya semu (kVA)
V : Tegangan
I : Arus

Dengan formula di atas dapat kita hitung nilai I


(arus) nominal trafo pada sisi primer dan sisi
sekunder.
Menghitung Ip (arus nominal sisi primer) :
Ip = S / (Vp. √3)
Ip = 60.000 kVA / (150 kV . 1,732)
Ip = 230,95 A

Menghitung Is (arus nominal sisi sekunder) :


Is = S / (Vs. √3)
Is = 60.000 kVA / (20 kV . 1,732)
Is = 1732,1 A

Dik : Kapasitas trafo 100 kVA, Vp= 24000V. Vs


2400 v, V perlilit = 40 v
Dit : a ) Np dan Ns
b) Ip dan Is

Tugas 7
- Apa kegunaan dari
a.Trafo daya
b.Trafo tenaga
c. Trafo distribusi
d.Trafo instrumentasi
SOAL-SOAL TRANSFORMATOR

1. Perbandingan lilitan primer dengan lilitan sekunder sebuah transformator adalah 4:10. Jika kuat arus
primer 5 ampere, berapakah kuat arus sekunder?
    Penyelesaian:
   Diketahui:
   NP : NS = 4 : 10,
   IP= 5 A.
   Ditanyakan: IS = ?
   Jawab:
   IS = (NP / NS) x IP
   IS = (4/10) x 5
   IS = 2 A
   Jadi kuat arus sekundernya 1 Ampere.

2.  Sebuah trafo digunakan untuk menaikkan tegangan AC dari 12 V menjadi 120 V. Hitunglah kuat arus
primer, jika kuat arus sekunder 0,6 A dan hitunglah jumlah lilitan sekunder, jika jumlah lilitan primer 300.
    Penyelesaian:
    Diketahui:
    Vp = 12 V
    Is = 0,6 A
   Vs = 120 V
   Np = 300
   Ditanya: IP = ... ? dan Ns= ... ?
   Jawab:
   Vp/Vs = Is/Ip
   Ip = (Vs/Vp) x Is
   Ip = (120 V/12 V) x 0,6 A
   Ip = 6 A
       Vp/Vs = Np/Ns
   Ns = (Vs/Vp) x Ns
   Ns = (120 V/12 V) x 300
   Ns = 3000

   Jadi, kuat arus primernya 0,6 A dan kumparan sekunder terdiri atas 3.000 lilitan.

3.  Sebuah transformator dihubungkan dengan PLN pada tegangan 100 V menyebabkan kuat arus pada
kumparan primer 10 A. Jika perbandingan jumlah lilitan primer dan sekunder 1 : 25, hitunglah tegangan
pada kumparan sekunder dan  kuat arus pada kumparan sekunder.
    Penyelesaian:
   Diketahui:
   Vp = 100 V
   Ip = 10 A
   Np : Ns = 1 : 25
   Ditanya: Vs = ... ? dan Is= ... ?
   Jawab:
   Vp/Vs = Np/Ns
   Vs = (Ns/Np) x Vp
   Vs = (25/1) x 100 V
   Vs = 2.500 V
      
        Np/Ns = Is/Ip
    Is = (Np/Ns) x Ip
    Is = (1/25) x 10 A
    Is = 0,4 A
    Jadi, tegangan sekundernya 2.500 V dan kuat arus sekundernya 0,4 A.

6. Efisiensi sebuah trafo 60%. Jika energi listrik yang dikeluarkan 300 J, berapakah energi listrik yang masuk
trafo?
    Jawab:
    Diketahui:
    η = 60%
    Ws = 300 J
    Ditanya: Wp = ... ?
    Penyelesaian:
    η = (Ws/Wp) x 100%
    60% = (300 J/Wp) x 100%
    60% = (300 J/Wp) x 100%
    6 = 3000 J/Wp
    Wp = 3000 J/6
    Wp = 3000 J/6
    Wp = 500 J
    Jadi, energi yang masuk trafo sebesar 500 J.

7.  Sebuah trafo memiliki efisiensi 75%. Tegangan inputnya 220 V dan tegangan outputnya 110 V. Jika kuat
arus primer yang mengalir 2 A, berapakah kuat arus sekundernya?
         Jawab:
     Diketahui:
     η = 75%
     Vp = 220 V
     Vs = 110 V
     Ip = 2 A
     Ditanya: Is = ... ?
     Penyelesaian:
     η = (Is x Vs/ Ip x Vp) x 100%
     75% = (Is x 110 V/2 A x 220 V) x 100%
     75 = 11.000 Is /440 A
     Is = 75 x 440 A / 11.000
     Is = 3 A
     Jadi, kuat arus sekundernya sebesar 3 A

8. Sebuah trafo memiliki perbandingan lilitan 10 : 2 dihubungkan ke sumber listrik 100V untuk menyalakan
sebuah lampu 25 W. Hitunglah tegangan listrik yang diserap oleh lampu dan kuat arus yang masuk
kedalam trafo:
    Diket: Np:Ns = 10 : 2
    Vp = 100 V
    Ps = 25 W
    Dit. Vs = …
    Ip = …
    Jawab:
Np : Ns = Vp : Vs Pp = Ps
10 : 2 = 100 : Vs Vp . Ip = Ps
Vs = 20 V 100 . Ip = 25
Ip = 0,25 A

9. Sebuah trafo memiliki perbandingan lilitan kumparan 10:1 dihubung-kan ke listrik 100 V untuk menyalakan
sebuah lampu 7,5 W. Jika efisiensi trafo 75 %, berapakah arus listrik pada kumparan primer?
    Diket: Np : Ns = 10:1
    Vp = 100 V
    Ps = 7,5W
    η = 75%
    Dit Ip = …
    Jawab:
η = (Ps/Pp)X100 % Pp = Vp . Ip
75 % = 7,5/Pp X 100% 10 = 100 . Ip
0,75 = 7,5/Pp Ip = 0,1 A
Pp = 7,7/0,75 = 10 W

10.Suatu transformator fasa tunggal 20 kVA, 3300/440 Volt mempunyai tahanan 2,5 ohm pada sisi tegangan
tinggi dan 0,046 ohm pada sisi tegangan rendah. Hitung jatuh tagangan di tahanan dan rugi-rugi tembaga
pada beban penuh?
Jawaban:
  Tahanan total transformator pada sisi 440 Volt
          = 0,046 + (440/3300)2 x 2,5 ohm
          = 0,09044 ohm
  Arus beban penuh pada sisi 440 Volt
     = 20 x 1000 = 45,5 Ampere
        440

  Jadi, jatuh tegangan di tahanan


     = 45,5 x 0,09044
     = 4,11502 Volt
   Rugi – rugi tahanan pada beban penah
     = (45,5)2 x 0,09044
     = 187,23341 Watt

11.Pengukuran hubungan singkat transformator fasa tunggal 15 Kva yang mempunyai perbandingan
tegangan 2400 V /240 V. f = 50 c/s menghaasilkan data pengukuran sbb:
    Arus hubung singkat         Ihs = 6,25 A
    Tegangan yang dipasang   Vhs = 131 V
    Daya masuk                    Phs = 214 W

     Hitunglah prosentasi pengaturan untuk beban dengan cos Ф =  0.8 terbelakang.


    Pemecahan:                                                           
    Faktor kerja pada keadaan hubungan singkat :
12.
    Jawab :
    Fluks maksimum di inti besi
Luas penampang inti
Induksi emd sekunder

13.Sebuah tranformator fasa-tunggal mempunyai rating 440/220 V, 5.0 kVA. Jika sisi tegangan rendah
dihubung-singkat dan 35 V dikenakan pada sisi tegangan tinggi, arus nominal (rated) mengalir pada
kumparan-kumparan dan masukkan daya adalah 100 W. Tentukanlah resistansi dan reaktansi kumparan
tegangan-tinggi dan rendah jika rugi daya dan perbandingan antara reaktansi dan resistansi pada kedua
kumparan adalah Sebuah trafo mempunyai 480 lilitan pada kumparan primer dan 90 lilitan pada
kumparan sekunder. Fluk magnet maksimum sebesar 1,1 Tesla pada tegangan 2000 Volt dengan
frekuensi 50 Hz, hitunglah :
    1.Fluks maksimum di inti besi
2.Luas penampang inti
       3.Induksi emf sekunder
sama.
    Jawab :
    Inominal (rated) = 5000/220 = 22.73 A  (pada tegangan rendah)
    Inominal (rated) = 5000/440 = 11.36 A  (pada tegangan tinggi)
    Z = 35/11.36 = 3.08 Ω         (R,Z,X tegangan tinggi)

R = {100/(11.36)2} = 0.775 Ω
    Untuk rugi yang sama pada gulungan-gulungan tegangan    tinggi dan rendah,
    rtt = 0.775/2 = 0.3875 Ω                                     xtt = 3.85 x 0.3875 = 1.49 Ω
    rtr = 0.3875 x (220/440)2 = 0.097 Ω                                xtr = 1.49 x (220/440)2 = 0.373 Ω

14.Sebuah transformator fasa-tunggal dengan rating 30 kVA, 1200/120 V dihubungkan sebagai transformator-
oto untuk mencatu 1320 V dari suatu rel 1200 V.
(a).Gambarkanlah suatu diagram hubungan-hubungan         transformator yang memperlihatkan tanda-tanda
polaritas pada kumparan dan arah-arah yang dipilih sebagai positif untuk arus di masing-masing
kumparan sehingga arus-arus akan menjadi sefasa.

(b)    .Tunjukanlah pada diagram nilai-nilai arus nominal dari pada kumparan-kumparan, dan pada masukkan
dan terminal keluaran.

(c)    .Tentukanlah kilovoltamper nominal dari unit sebagai sebuah transformator-oto.

(d)    .Jika efisiensi transformator ini yang dihubungkan untuk kerja 1200/120 V pada beban                nominal
dan faktor daya satu adalah 97%, tentukanlah efesiensinya sebagai sebuah            transformator-oto
dengan arus nominal pada kumparan-kumparannya yang bekerja pada         tegangan nominal untuk
mencatu suatu beban dengan faktor daya satu.

    Jawab :

(a). dan (b).


Itt nominal = 30 000/1200 = 25 A
Itr nominal = 30 000/120 = 250 A

(c). dan (d).


15.Sebagai transformator biasa dihubungkan untuk kerja 1200/120 V,  pada beban nominal dengan faktor
daya = 1 dan efisiensi 97 % :
     Poutput = 30 000 W ;                             Pinput = 30 000/0.97 = 30 928 W
   Rugi daya = Pinput - Poutput = 30 928 – 30 000 = 928 W
   Rugi daya pada transformator-oto tetap sama, karena arus dan tegangan pada gulungan-gulungan tersebut
tidak berubah.
  
   Untuk transformator-oto :             
   Poutput = 1320 x 250 = 330 000 W;    
          Pinput  = Pouput + Rugi daya = 330 000 + 928 = 330 928 W.
   Jadi efisiensi nya = {(Poutput)/( Pinput)}x100 = (330 000/330 928) x 100 = 99.7 %.
   kVA nominal (rated) dari transformator – oto ini adalah = 330 kVA.Selesaikanlah Soal 6.7 jika transformator
itu mencatu 1080 V dari suatu rel 1200 V.

   Jawab :
   Seperti dalam Soal 6.7 ; Rugi daya = 928 W,
   Sebagai transformator-oto;           
   Poutput = 1080 x 250 = 270 000 W
          Pinput   = Pouput + Rugi daya = 270 000 + 928 = 270 928 W.
   Jadi efisiensi nya = {(Poutput)/( Pinput)}x100 = (270 000/270 928) x 100 = 99.7 %.kVA nominal (rated) dari
transformator – oto ini adalah = 270 kVA.

16.Suatu beban resistif 8000 kW yang terhubung-Δ dihubungkan pada sisi tegangan rendah yang terhubung-
Δ dari sebuah transformator  Y-Δ dengan rating 10 000 kVA, 138/13.8 kV. Hitunglah resistansi beban
dalam ohm pada masing-masing fasa jika diukur antara saluran dan netral pada sisi tegangan tinggi
transformator. Abaikanlah impedansi transformator dan misalkan bahwa tegangan nominal dikenakan
pada primer dari transformator.

    Jawab :

17.Selesaikanlah Soal 6.9 jika tahanan-tahanan yang sama dihubungkan kembali dalam susunan Y.

    Jawab :

18.Tiga buah trnasformator masing-masing dengan rating 5 kVA, 220 V pada sisi sekunder dihubungkan Δ-Δ
dan mencatu suatu beban resistif murni sebesar 15 kW pada 220 V. Suatu perubahan yang dilakukan
mengurangi beban menjadi 10 kW, dan masih tetap resistif murni. Seseorang menyarankan bahwa
karena beban tinggal dua-pertiga dari semula, sebuah transformator dapat dilepaskan dan sistem dapat
dioperasikan dengan cara Δ-terbuka. Tegangan-tegangan tiga-fasa seimbang masih akan dicatu pada
beban karena dua buah tegangan-tegangan salurannya (jadi juga tegangan ketiga) tidak akan berubah.
    Untuk menyelidiki saran ini lebih lanjut :
(a).   Carilah masing-masing arus saluran (besar dan sudutnya) dengan beban 10 kW dan transformator
antara a dan c dilepaskan (Misalkan Vab = 220 A0° V, dan urutannya a b c ).
(b).  Carilah kilovoltampere yang diberikan oleh masing-masing transformator yang masih tertinggal .
(c).   Batasan apakah yang harus dikenakan pada beban untuk pengoperasian Δ-terbuka transformator
transformator ini ?
(d).  Carilah alasannya mengapa niali-nilai kilovoltampere masing-masing transformator mempunyai suatu
komponen Q sedangkan bebannya adalah resistif murni.
   Jawab :
(a). Vab  dan Vbc akan tetap sama walaupun transformator ke tiga dihilangkan, Vca  juga sama, kita masih
punya catu 3 – fasa, sehingga :
          Vab = 220 A0° V;              Vbc = 220 A240° V;                            Vca = 220 A120° V; Sehingga
          Van = 220/√3 A-30° V;                   Vbn = 127 A210° V;                            Vcn = 127 A90° V;               
            
          Jadi     Ia = {10 000/(√3x220)}A-30° = 26.24 A-30° A
                                       Ib = 26.24 A210° A;                            Ic = 26.24 A90° A
(b). Kilovoltampre = 220 x 26.24 x 10-3 = 5.772 kVA tiap tranformator.
(c). Beban harus dikurangi hingga (5.0/5.772) x 100 = 86.6 %, atau
          86.6 % x 5.0 kVA = 4.33 kVA.
(d). Arus dan tegangan pada kedua transformator yang tertinggal adalah tidak se fasa. Keluaran dari masing-
masing transformator sebelum pengurangan beban adalah :
          S1 = Vab . Ia* = 220 A0° x 26.24A30°      = 5772.8A30° V     = 5000 + j2886 VA
          S2 = Vcb . Ic* = 220 A60° x 26.24 A270° = 5772.8A330° VA = 5000 – j2886 VA
          Q nya sama besar tapi berlawanan tanda, dari transformator Delta yang terbuka tidak ada keluaran Q.
Sesudah pengurangan beban sebesar 86.6% :
          S1 = 4330 + j 2500 VA;   dan S2 = 4330 – j 2500 VA. 
  

19.Sebuah transformator dengan rating 200 MVA, 345 Y/20.5 Δ kV menghubungkan suatu beban dengan
rating 180 MVA, 22.5 kV, faktor daya 0.8 tertinggal pada suatu saluran transmisi. Tentukamlah (a) rating
masing-masing dari tiga buah transformator fasa-tunggal yang jika dihubungkan dengan tepat akan jadi
ekivalen dengan transformator tiga-fasa itu dan (b) impedansi kompleks beban dalam per satuan pada
diagram impedansi jika dasar pada saluran transmisi adalah 100 MVA, 345 kV.

Jawab :

20.Sebuah generatot 120 MVA, 19.5 kV mempunyai XS =      1.5 per satuan dan dihubungkan pada suatu
saluran oleh sebuah transformator dengan rating 150 MVA, 230 Y/18Δ kV dan X = 0.1 per satuan. Jika
dasar yang akan dipakai pada perhitungan adalah 100 MVA, 230 kV untuk saluran transmisi, hitunglah
nilai-nilai per satuan yang akan dipakai untuk reaktansi transformator dan generator.
    Jawab :
    kV dasar untuk generator adalah = 230 (18/230) = 18 kV
    Untuk Generator : XS = 1.5 x (19.5/18)2 x (100/120) = 1.47 p.u
    Untuk Transformator :     X   = 0.1 x (100/150) = 0.067 p.u

21.Rating tiga-fasa sebuah transformator adalah 5000 kVA, 115 /13.2 kV, dan impedansinya 0.007 + j0.075
per satuan. Transformator ini dihubungkan pada suatu saluran transmisi yang impedansinya 0.02 + j0.10
per satuan dengan dasar 10 MVA, 13.2 kV. Saluran mencatu suatu beban tiga-fasa dengan rating 3400
kW, 13.2 kV, dengan faktor daya tertingal 0.85. jika tegangan pada sisi tegangan tinggi tetap 115 kV
ketika beban pada ujung saluran dilepaskan, hitunglah regulasi tegangan pada beban. Bekerjalah dengan
per satuan dan pilihlah sebagai dasar 10 MVA, 13.2 kV pada beban.
   Jawab :

22. Sebuah trafo ideal  mempunyai tegangan primer  dan sekunder 80 volt dan 200 volt, jika arus  yang
mengalir pada kumparan primer 2 A,maka arus yang mengalir pada kumparan sekunder adalah .... A
    Jawab:
    Dik : Vp = 80 volt  Vs  = 200 volt         Ip = 2 A
    Dit  : Is
    Penyelesaian:
   Vp Vs=Is Ip   
  80200=Is2    Is = 2 x 80 / 200
                 = 0,8 A

23.Jika sebuah trafo memiliki kumparan primer (Np) 2200, tegangan input (Vp) 220V, dan tegangan output
sekunder (Vs) yang diinginkan adalah 10V, maka jumlah kumparan    sekunder adalah….
Np/Ns=Vp/Vs
2200/Ns=220/10
Ns=2200/(220/10)
Ns = 2200 / 22
Ns = 100
Jadi untuk menghasilkan tegangan output (Vs) sekunder 10V, kumparan sekunder (Ns) harus 100 lilitan

24.Jika sebuah trafo memiliki kumparan primer (Np) 2000 dan kumparan sekunder (Ns) 500, berapakah arus
primer dan arus sekunder jika digunakan untuk menyalakan sebuah pemanas 25 Volt 50 Watt.
Pp = Ps
Vp x Ip = Vs x Is
Is = Ps / Vs
Is = 50 / 25
Is = 2

    Jadi arus sekunder (Is) trafo tersebut adalah 1 Ampere


Np / Ns = Is / Ip
Np / Ns = (Ps / Vs) / Ip2000 / 500 = (50 / 25) / Ip 4 = 2 / Ip
Ip = 2 / 4 Ip = 0.5  atau  Np / Ns = Is / Ip 2000 / 500 = 2 / Ip 4 = 2 / Ip
    Ip = 2 /4
Ip = 0.5
Jadi Arus Primer (Ip) adalah 0.5 Ampere

    Catatan:
Tegangan primer dan tegangan sekunder trafo adalah tegangan bolah-balik (AC).

25.Sebuah transformator dapat digunakan untuk menghubungkan radio transistor 9 volt AC, dari tegangan
sumber 120 volt. Kumparan sekunder transistor terdiri atas 30 lilitan. Jika kuat arus yang diperlukan oleh
radio transistor 400 mA, hitunglah:

a. jumlah lilitan primer,


b. kuat arus primer,
c. daya yang dihasilkan transformator!

   Penyelesaian:

Diketahui: 

Vp = 120 V 
Ns = 30
Vs = 9 V 
Is = 400 mA = 0,4 A

Ditanya: 
a. Np = ... ?
b. Ip = ... ?
c. P = ... ?

Pembahasan :

26.Sebuah tempat gulung kawat transformator mempunyai ukuran lebar 2,5 cm dan tinggi 2 cm. Besar jumlah
gulungan per volt ?
Jawab :

gpv = f / O
f = 50 Hz
O = 2,5 x 2 = 5 Cm2
gpv = 50 / 5
       = 10 gulung / volt

(setiap 10 lilitan kawat berlaku untuk tegangan sebesar 1 volt)

27.Dibutuhkan sebuah transformator dengan tegangan 220 V untuk gulung primer dan tegangan 6 V
digulungan sekundernya, lebar tempat gulungan kawat 2,5 cm dan tinggi 2 cm. Berapa jumlah gulungan
atau banyaknya lilitan untuk kawatprimer dan sekunder. 
Jawab :
O = 2,5 x 2 = 5 cm2
gpv = 50 / 5 = 10
Jadi untuk gulung primer dibutuhkan sejumlah 220 x 10 = 2200 lilitan. Untuk gulungan sekunder
dibutuhkan 6 x 10 = 60 lilitan. Mengingat selalu adanya tenaga hilang di tansformator jumlah lilitan
digulungan sekunder ditambahkan 10% = 60 +6 = 66 lilitan.
Dengan jumlah lilitan tersebut diatas, maka bila gulung primer dihubungkan kepada tegangan listrik jala–
jala sebesar 220 V, gulungan sekundernya menghasilkan tegangan sebesar 6 volt.

28.Untuk menyalakan lampu 10 volt dengan tegangan listrik dari PLN 220 volt digunakan transformator step
down. Jika jumlah lilitan primer transformator 1.100 lilitan, berapakah jumlah lilitan pada kumparan
sekundernya ?
    Penyelesaian :
    Di ketahui : Vp = 220 V
                        Vs = 10 V
                        Np = 1100 lilitan
    Ditanyakan : Ns = ………… ?
    Jawab :
          Jadi, banyaknya lilitan sekunder adalah 50 lilitan.
29.Sebuah transformator step down mempunyai jumlah lilitan primer 1000 dan lilitan sekunder 200,
digunakan untuk menyalakan lampu 12 V, 48 W.
Tentukan :
    a. arus listrik sekunder
b. arus listrik primer
   Penyelesaian :
       Diketahui: Np = 1000 lilitan
   Ns = 200 Lilitan
   Vp = 12 V
   Ps = 48 W
       Ditanyakan :
    a. Is = .. ?
    b. Ip = .. ?
   Jawab :
       P = I . V
       Jadi, kuat arus sekunder adalah 4 A
       Jadi, kuat arus sekunder adalah 0,8 A

30.Sebuah transformator mempunyai efisiensi 80%. Jika lilitan primer dihubungkan dengan tegangan 200 V
dan mengalir kuat arus listrik 5 A,
Tentukan:
a. daya primer,
b. daya sekunder
   Penyelesaian :
   Diketahui :
       Ditanyakan :
a. Pp = .. ?
b. Ps = .. ?
   Jawab :
      Jadi, daya primer transformator 1000 watt.
      Jadi, daya sekunder transformator 800 wat t.
Diposkan oleh Sefto Jeperson di 17.37 

Soal
1.Sebuah transformator satu fasa mempunyai lilitan primer 400 dan
sekunder 1000. Tampang netto dari inti 60 cm2. Jika belitan primer
dihubungkan dengan jala-jala 500 volt dengan frekuensi 50 Hz.
Hitunglah harga maximum kerapatan fluksi dalam core dan EMF
induksi dalam belitan sekunder.

2. Sebuah transformator 20 KVA, 2000/200 Volt, mempunyai lilitan


sekunder 66. Hitunglah lilitan primer dan arus beban penuh primer dan
sekunder jika rugi-rugi diabaikan

Anda mungkin juga menyukai