Anda di halaman 1dari 5

1.

1 Umum
Masalah keselamatan kerja dalam pengoperasian dan pemeliharaan alat – alat besar
menjadi prioritas untuk selalu diperhatikan oleh para pelakunya yaitu operator dan
mekanik alat – alat berat.
Hampir semua kecelakaan yang terjadi disebabkan oleh ketidak taatan dalam
melaksanakan peraturan yang mendasar dari keselamatan kerja dalam pengoperasian
dan pemeliharaan alat – alat berat.
Untuk mencegah terjadinya kecelakaan, sebaiknya operator Wheel Loader memahami
dan mengikuti petunjuk keselamatan kerja dan memenuhi beberapa tanda peringatan
yang terdapat pada buku petunjuk dan juga yang terpasang pada unit alatnya sebelum
melakukan pengoperasian dan pemeliharaan.
Disisi lain pada setiap tempat yang strategis dan mudah dilihat selalu terpampang
tanda peringatan “UTAMAKAN KESELAMATAN” atau “SAFETY FIRST” tersebut harus
selalu memperhatikan keselamatan kerja, baik untuk dirinya sendiri, peralatan yang
dioperasikan dan orang lain beserta lingkungan disekitarnya.
1.2 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Secara Umum
1.2.1 Ketentuan
a. Untuk melaksanakan pengoperasian dan pemeliharaan Wheel Loader ini hanya
diperbolehkan bagi tenaga yang telah terlatih dan diberi kewenangan untuk
melakukan hal tersebut. Setiap operator wajib memiliki SIO (Surat Izin Operator) yang
masih berlaku.
b. Tidak di perbolehkan mengoperasikan Wheel Loader apabila tidak sehat (sakit) atau
mengantuk karena habis minum obat atau setelah minum – minuman keras.
Mengoperasikan dalam keadaan seperti ini akan berakibat buruk dalam penguasaan
diri dan dapat menimbulkan kecelakaan.
c. Apabila bekerja sama dengan orang lain atau dengan seseorang yang mengatur lalu
lintas ditempat kerja, harus diyakini bahwa orang – orang tersebut memahami bahasa
isyarat yang dipahami di tempat kerja tersebut.
1.2.2 Peralatan Keselamatan Kerja
a. Parkir alat harus pada tempat yang rata/datar dan dalam keadaan aman.
b. Harus diyakini bahwa semua pelindung dan penutup berada pada posisinya dengan
baik. Apabila ada yang rusak harus segera diperbaiki.
c. Selalu menggunakan peralatan keselamatan kerja seperti tuas pengunci (Safety Lock
Lever) dan sabuk keselamatan secara benar.
d. Penggunaan yang keliru dari peralatan keselamatan kerja dapat mengakibatkan
kecelakaan besar atau kematian.
e. Alat pemadam kebakaran yang berada pada Wheel Loader agar diperiksa
ketersediaannya dan diperiksa masa pakainya, jangan sampai kadaluarsa.
f. Kelengkapan/isi kotak P3K diperiksa dan harus diyakini bahwa obat-obatan yang
tersedia masih dalam batas waktu pakainya, tidak kadaluarsa.
1.2.3 Alat Pelindung Diri (APD)
a. Hindarkan pemakaian pakaian kerja yang terlalu longgar, barang perhiasan dan
rambut panjang terurai. Barang – barang dan rambut tersebut dapat terlibat tuas atau
komponen yang berputar dan dapat menyebabkan kecelakaan besar dan kematian.
b. Jangan memakai pakaian yang berminyak (oli) karena merupakan barang yang
mudah terbakar.
c. Kenakan topi pengaman, kacamata pelindung, masker dan sarung tangan pada saat
mengoperasikan dan melakukan pelaksanaan pemeliharaan.
Harus selalu memakai pelindung (masker), topi pengaman dan sarung tangan bila
menghadapi pekerjaan dengan metal tajam yang tersebar atau material lancip/tajam
terutama bila memasang pin dengan tumbukan palu dan bila membersihkan elemen
saringan udara dengan hembusan udara bertekanan.
d. Periksa semua peralatan pelindung berfungsi dengan baik sebelum peralatan
tersebut digunakan.
1.3 Meninggalkan Ruang Operator
a. Sebelum bersiap untuk meninggalkan alat, harus diperiksa posisi parkir alat dalam
keadaan aman, pada tempat yang datar/rata dan terhindar dari lingkungan yang
membahayakan.
b. Apabila berdiri dari tempat duduk operator, maka harus memposisikan tuas
pengaman (safety lever) dan rem parkir pedal dalam kondisi terkunci untuk
pengamanan.
c. Pada saat meniggalkan alat, tempatkan peralatan bucket betul-betul menyentuh
tanah, pasanglah kunci pengaman pada posisi LOCK dan rem parkir pada posisi ON,
kemudian berhentikan engine dan pergunakan kunci kontak untuk mengunci seluruh
peralatan. Kunci harus dibawa oleh operator.
1.4 Memasuki/Naik Dan Meninggalkan/Turun dari Wheel Loader
a. Salah satu sebab utama seseorang mengalami cedera adalah jatuh dari suatu
ketinggian.
b. Tidak boleh melompat bila akan masuk atau meninggalkan Wheel Loader dan
jangan keluar atau masuk ruang operator bila alat sedang jalan.
c. Bila akan masuk atau meninggalkan alat, hadapkan muka ke alat dan gunakan
tangga dan steps untuk menjaga keselamatan, agar dijaga tiga titik tumpu anggota
badan (dua kaki, satu tangan, atau dua tangan satu kaki) bertumpu pada tangga atau
steps untuk menunjang kekuatan/kestabilan operator dalam posisi tersebut.
d. Untuk menghindarkan bahaya dari tergelincir dan bahaya lainnya. Pada waktu keluar
dan masuk ruang operator agar tempat pijakan dan pegangan dibersihkan dari
material yang membahayakan.
e. Jangan memegang suatu tuas operasi atau tuas pengunci apabila masuk atau keluar
(Wheel Loader).
1.5 Pencegahan Kebakaran Dari Bahan Bakar Dan Pelumas
Bahan bakar, pelumas dapat terbakar dengan nyala api. Bahan bakar merupakan
bahan yang mudah terbakar dan dapat membahayakan.
Agar dapat diikuti persyaratan berikut ini:
a. Jauhkan nyala api atau korek api dari bahan yang mudah terbakar
b. Matikan engine dan dilarang merokok pada saat mengisi bahan bakar
c. Kencangkan semua penutup bahan bakar dan pelumas.
d. Pilih tempat dengan sirkulasi udara yang baik untuk tempat penambahan dan
penyimpan bahan bakar dan pelumas.
e. Bahan bakar dan pelumas disimpan ditempat tertentu dan tidak boleh dimasuki oleh
orang – orang yang tidak berkepentingan.
1.6 Keselamatan Kerja Pada Pekerjaan dengan Temperatur Tinggi
a. Sesaat setelah alat berhenti operasi, suhu minyak pelumas engine dan minyak
hidrolik masih tinggi dan masih bertekanan. Kegiatan saat itu yaitu dengan membuka
tutup (cap), menguras (drain) pelumas atau air, atau mengganti filter dapat
menyebabkan luka bakar yang serius.
Harus ditungu termperatur turun dahulu dan ikuti petunjuk khusus apabila akan
melaksanakan pekerjaan tersebut.
b. Untuk mencegah terjadinya semburan air panas, matikan engine, tunggu sampai
suhu air turun (dingin) kemudian buka tutup radiator (cap) perlahan-lahan untuk
mengeluarkan tekanan sebelum melepas cap. (Bila akan memeriksa apakah suhu air
pendingin telah turun. Letakkan tangan dekat radiator dan rasakan panas udaranya.
Hati-hati jangan sampai menyentuh radiator).
c. Untuk mencegah semburan minyak hidrolik yang panas, matikan engine, tunggu
sampai dingin, kemudian tutup (cap) dikendorkan perlahan-lahan, untuk
mengeluarkan tekanan setelah itu baru cap buka penuh (Bila akan memeriksa tangan
dekat tangki minyak hidrolik dan rasakan panas udaranya. Hati-hati jangan sampai
menyentuh tangki).
1.7 Sebelum Memulai Operasi
a. Sebelum memulai untuk mengoperasikan unit, lakukan pemeriksaan lingkungan
dengan teliti dari kondisi yang dapat menimbulkan bahaya, semua material yang
mudah terbakar yang terdapat diruang operator, disekitar engine dan battery
dibersihkan, semua tempat bahan bakar disingkirkan ke tempat penyimpannya yang
aman. Simpan ke tempatnya semua tools dari tempat operator dan bersihkan kotoran
yang melekat pada kaca spion, pegangan dan tangga.
b. Setel tempat duduk operator pada posisi yang nyaman dan periksa sabuk
pengaman dari kemungkinan aus atau rusak.
c. Periksa kaca spion dan kaca jendela harus dalam keadaan bersih dan posisi kaca
spion harus sesuai dengan sudut pandang operator.
d. Tidak diperbolehkan orang lain naik/menumpang pada Wheel Loader selama
pengoperasian.
e. Periksa lokasi dan kondisi tanah pada daerah kerja, dan tentukan metoda operasi
yang paling baik dan paling aman.
Atur permukaan tanah serata mungkin sebelum melakukan pengoperasian, apabila
lapangan sangat berdebu, semprotkan air sebelum pengoperasian.
f. Apabila beroperasi pada jalan umum, dilakukan pengaturan para pejalan kaki dan
kendaraan dengan menempatkan petugas pengatur lalu lintas, atau menempatkan
patok – patok dan memasang tanda “dilarang masuk” sekeliling daerah kerja.
Patuhi semua rambu-rambu keselamatan kerja selama melakukan pemeliharan dan
pengoperasian.
g. Bila ada pipa air, pipa gas atau jaringan listrik tegangan tinggi yang terpasang
dibawah tanah di daerah kerja, tandai lokasinya dan laporkan kepada instansi terkait
melalui atasan.
Harus hati – hati jangan memotong atau merusak pipa atau jaringan tersebut
h. Sebelum menghidupkan engine lakukan pemeriksaan keliling lagi, mungkin ada
orang atau barang yang baru mendatangi.
i. Jangan menghidupkan engine bila ada tanda peringatan digantungkan pada tuas
kendali operasi
j. Apabila akan menghidupkan engine bunyikan klakson.
k. Menghidupkan engine dan mengoperasikan alat harus dalam posisi duduk.
Keterangan tanda peringatan:
1.8 Pemeliharaan Battery (Accu).
Air accu (electrolyte) mengandung asam sulfat dan dalam battery menimbulkan gas
hydrogen yang mudah terbakar. Kesalahan dalam menanganinya akan menimbulkan
kebakaran.
• Jangan merokok atau membawa sumber api selama melakukan perawatan battery.
• Bila melakukan perawatan battery, selalu gunakan kacamata pengaman, masker dan
sarung tangan karet.
• Apabila terkena air accu segera bersihkan dengan air.
BAHAYA !
JANGAN DIOPERASIKAN
Bila plat tanda peringatan ini tidak dipakai simpan ditempat penyimpanan
• Bila mata yang terkena air accu segera basuh dengan air yang banyak kemudian
periksakan kepada dokter.
• Bila secara tidak sengaja air accu terminum, minum air atau susu yang banyak, telur
mentah atau minyak tumbuh-tumbuhan. Selanjutnya periksakan kepada dokter.
• Bila membersihkan bagian atas battery, gunakan kain basah yang bersih.
• Kuatkan selalu tutup sel accu.
• Bila mengisi battery dengan alat pengisi, lepaskan hubungan battery dengan engine.

Anda mungkin juga menyukai