Anda di halaman 1dari 6

C.

Prosedur Pengukuran
1. Pengukuran berat badan menggunakan timbangan badan manual
Persiapan
a. Perlihatkan timbangan kepada orang tua atau penjaga anak dan

jelaskan kegunaannya

b. tempatkan timbangan di tempat rata, penerangan memungkinkan

untuk membaca skala. Pastikan timbangan ter set pada default Kg,

c. anak ditimbang dengan pakaian seminimal mungkin. Minta ibu atau

asisten untuk melepaskan baju anak, jika secara kultur dan agama

tidak memungkinkan, maka berat dari pakaian harus diperhitungkan

untuk menjaga akurasi dari hasil timbang.

d. Jika anak menggunakan diaper, pastikan diaper dalam keadaan kering.

Anak ditimbang dalam keadaan kandung kemih kosong.

e. minta ibu untuk melepaskan kaos kaki, sepatu, dan ornament yang

dipakai oleh anak yang kemungkinan akan mempengaruhi hasil

timbang

f. Saat penimbangan dilakukan, seringkali anak terpancing untuk

menangis yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan atau menekan

orang tua. Oleh karena itu, pengukur harus mampu secara percaya diri

meyakinkan orang tua bahwa tindakan yang dilakukan tidak

membahayakan anak.

g. Jika pada saat penimbangan bayi menangis atau gelisah, maka

penimbangan ditunda sampai bayi kembali tenang


h. Untuk membantu meningkatkan kenyamanan bayi saat penimbangan,

sebaiknya, timbangan diberikan alas yang bersih. (L Cheikh Ismail)

Prosedur pengukuran:

a. Alat timbangan diletakkan di bagian yang rata/datar dan keras.

b. Pastikan alat timbang menunjukkan angka “00.00” sebelum melakukan

penimbangan dengan menekan alat timbang tersebut.

c. Minta anak melepas alas kaki dan barang-barang lain yang dapat

mengganggu pengukuran.

d. Arahkan anak berdiri di tengah timbangan. Minta anak untuk berdiri

santai, kedua lengan disisi badan, dan pandangan ke depan dan tidak

menunduk atau melihat ke bawah.

e. Tunggu sampai angka yang menunjukkan berat badan tampil pada

panel dan terkunci (tidak berubah lagi).

f. Catat berat anak sampai ketelitian 0,1 kg.

2. Pengukuran tinggi badan menggunakan mikrotois

Prosedur pengukuran:

a. Letakkan mikrotois pada lantai rata, dan kemudian pita mikrotois

ditarik secara penuh (Panjang pita mikrotois adalah 2 m) dan

kemudian dilepaskan. Pakukan mikrotois pada tiang rata atau dinding

yang rata.

b. Lepaskan sepatu dan ornament pada rambut subyek.

c. Subyek diminta untuk berdiri tegak di bawah mikrotois dan pengukur

harus memposisikan kepala subyek pada posisi Frankfurt (posisi


dimana garis imajiner yang melalui lubang telinga bagian luar ke

sudut kelopak mata sejajar dengan lantai).

d. Subyek melihat lurus ke depan, tubuh tegak, tangan disisi tubuh.

Bahu, pantat, dan tumit menyentuh bagian dinding atau tiang yang

vertikal. Kedua kaki atau lutut rapat.

e. Asisten pengukur memastikan subyek tidak menjinjit dengan cara

menahan tumit.

f. Subyek diminta untuk menarik napas yang dalam dan bahu dalam

posisi rileks.

g. Pengukur menarik head-bar mikrotois sampai menyentuh mahkota

kepala dan menekan rambut. Pengukuran dilakukan pada inspirasi

maksimum.

h. Tinggi dicatat sampai ketelitian 0,1 cm.

3. Pengukuran lingkar lengan atas

Prosedur pengukuran:

a. Lingkar lengan diukur lengan kiri atas, pada titik tengah antara ujung

bahu dan siku

b. Minta anak untuk menekuk lengan membentuk sudut 90 derajat

c. Tentukan ujung bahu dan ujung siku, tempatkan pita ukur pada bagian

ujung bahu (tahan dengan menggunakan ibu jari kanan) dan ulurkan

pita sampai ke ujung siku

d. Tentukan titik tengah dari lengan kanan atas. Tempatkan ibu jari kiri

pada titik tersebut. Tandai dengan menggunakan pulpen


e. Luruskan lengan anak. lingkarkan pita ukur tepat pada mid point

f. Masukkan ujung pita pada jendela pita, dan sesuaikan tegangan dari

pita. INGAT, pita ukur tidak boleh terlalu longgar atau terlalu ketat.

g. Baca ukuran pada jendela pita dan catat dalam ketelitian 0.1 cm.

4. Pengukuran lingkar kepala

Prosedur pengukuran

a. Pengukur meminta orang tua untuk melepaskan semua hiasan rambut

yang digunakan oleh anak.

b. Subyek, berdiri, duduk, atau digendong oleh orangtuanya.

c. Posisi pengukur adalah di depan dari orang yang memegang bayi dan

pita berada selevel dengan mata dari pengukur.

d. Letakkan pita pengukur disekeliling kepala anak, melintasi tulang

depan tengkorak, sedikit di atas alis, diatas telinga, dan diatas bagian

oksipital di bagian kepala belakang (lihat gambar). Gerakan pita

sampai menemukan lingkar maksimal.

e. Gerakan pita ukur untuk mencari posisi lingkar kepala yang paling

besar. Setelah pita berada pada posisi yang benar, kencangkan pita

sehingga menekan rambut dan jaringan lunak di bawahnya.

f. Catat hasil ukur sampai ketelitian 0,1 cm

5. Plot hasil pengukuran anthropometri menggunakan Grow Chart

Prosedur :

1) Plot pada grafik pertumbuhan untuk indeks Berat Badan menurut

Umur, Panjang Badan menurut Umur, Tinggi Badan menurut Umur.


a. Tentukan jenis kelamin, umur anak, dan pilih Bagan Pertumbuhan

yang tepat berdasarkan informasi ini.

b. Hitung umur dari subyek dengan cara menghitung selisih antara

tanggal ulang tahun anak dan tanggal pengukuran. Umur anak

adalah dalam minggu lengkap, bulan lengkap atau tahun lengkap.

c. Plot/Tandai umur anak pada garis vertical (tidak boleh mem plot

diantara garis vertical) dari grafik pertumbuhan. Jika umur anak

1
adalah 5 bulan, titik plotnya adalah tepat pada garis 5 bulan
2

(bukan diantara garis 5 bulan dan 6 bulan).

d. Plot/Tandai hasil ukur pengukuran berat badan atau panjang badan

atau tinggi badan atau lingkar kepala pada atau diantara garis

horizontal seakurat mungkin. Contoh: Jika hasil ukur panjang

badan adalah 60.5 cm, plot titiknya diantara garis horizontal.

e. Plot dengan menggunakan titik perpotongan antara 2 nilai tersebut

(b dan c).

f. Jika plot dilakukan untuk lebih dari 2 kali kunjungan, buatlah garis

Jurus penghubung antara titik untuk mengobservasi trend

pertumbuhan anak.

g. Interpretasi status gizi anak dengan mengacu pada table WHO

CHILD GROWTH STANDARD CLASSIFICATION.

2) Plot indeks Berat Badan menurut Tinggi Badan


a. Plot panjang atau tinggi badan pada garis vertical (misalnya

Panjang badan adalah 65.5 cm, maka plot diatara angka 60 dan 70

cm).

b. Plot berat badan seakurat mungkin pada garis horizontal.

c. Plot titik perpotongan antarab dan c.

d. Jika terdapat 2 atau lebih data hasil ukur, maka hubungkan titik

plot dari 2 data tersebut dengan garis lurus.

e. Interpretasi status gizi anak dengan mengacu pada table WHO

CHILDGROWTH STANDARD CLASSIFICATION

3) Plot indeks BMI menurut umur (misalnya: 60 cm)

a. Plot umur dalam atau bulan atau tahun dan bulan secara akurat

pada garis vertikal (tidak boleh memplot di antara garis vertical).

b. Plot hasil hitung BMI pada garis horizontal (mis: 14, 14.2) atau

diantaragaris horizontal (14.5).

c. Interpretasi status gizi anak dengan mengacu pada table WHO

CHILDGROWTH STANDARD CLASSIFICATION.

Anda mungkin juga menyukai