Anda di halaman 1dari 9

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

Standar
Operasional RELAKSASI OTOT PROGRESIF
Prosedur

Relaksasi otot progresif merupakan suatu teknik untuk


mengurangi ketegangan pada otot-otot serta memberikan
Pengertian
relaksasi kepada klien yang dipraktekkan dengan duduk
dikursi.

Untuk mengatasi keluhan insomnia, ansietas, kelelahan,


Manfaat kram otot, nyeri pinggang dan leher, tekanan darah
meningkat, fobia ringan, dan gagap

Untuk mencapai keadaan relaksasi total, termasuk


keadaan relaksasi fisiologis, dengan cara melepaskan
Tujuan
kelenjar hipofisis untuk merelaksasi otak untuk
merangsang hipotalamus

1. Orang lanjut usia dengan gangguan tidur (insomnia).


2. Lansia yang sering mengalami stres.
Indikasi
3. Orang tua yang cemas.
4. Lansia yang mengalami depresi.

1. Lansia dengan keterbatasan gerak, yang secara fisik


Kontraindikas tidak dapat bergerak.
i 2. Lansia yang menerima perawatan terbaring di tempat
tidur

Persiapan 1. Jelaskan tujuan, manfaat, prosedur dan pengisian


Klien lembaran persetujuan terapi kepada klien.
2. Posisikan tubuh klien secara nyaman yaitu berbaring
dengan mata tertutup menggunakan bantal dibawah
kepala dan lutut atau duduk di kursi dengan kepala
ditopang.
3. Lepaskan aksesoris digunakan seperti kacamata, jam

73
dan sepatu.
4. Longgarkan ikatan dasi, ikat pinggang atau hal lain
yang sifatnya mengikat ketat.

1. Kursi
Persiapan Alat
2. Bantal

Prosedur  Gerakan 1 : Ditunjukan untuk melatih otot tangan.


Pelaksanaan a) Genggam tangan kiri sambil membuat suatu
kepalan.
b) Buat kepalan semakin kuat sambil merasakan
sensasi ketegangan yang terjadi.
c) Pada saat kepalan dilepaskan, rasakan relaksasi
selama 10 detik.
d) Gerakan pada tangan kiri ini dilakukan dua kali
sehingga dapat membedakan perbedaan antara
ketegangan otot dan keadaan relaks yang
dialami.
e) Lakukan gerakan yang sama pada tangan
kanan.
 Gerakan 2 : Ditunjukan untuk melatih otot tangan
bagian belakang.
a) Tekuk kedua lengan ke belakang pada
peregalangan tangan sehingga otot di tangan
bagian belakang dan lengan bawah menegang.
b) Jari-jari menghadap ke langit-langit.
 Gerakan 3 : Ditunjukan untuk melatih otot biseps (otot
besar pada bagian atas pangkal lengan).
a) Genggam kedua tangan sehingga menjadi
kepalan.
b) Kemudian membawa kedua kapalan ke pundak
sehingga otot biseps akan menjadi tegang.
 Gerakan 4 : Ditunjukan untuk melatih otot bahu

73
supaya mengendur.
a) Angkat kedua bahu setinggi-tingginya seakan-
akan hingga menyentuh kedua telinga.
b) Fokuskan perhatian gerekan pada kontrak
ketegangan yang terjadi di bahu punggung
atas, dan leher.
 Gerakan 5 dan 6: ditunjukan untuk melemaskan otot-
otot wajah (seperti dahi, mata, rahang dan mulut).
a) Gerakan otot dahi dengan cara mengerutkan
dahi dan alis sampai otot terasa kulitnya
keriput.
b) Tutup keras-keras mata sehingga dapat
dirasakan ketegangan di sekitar mata dan otot-
otot yang mengendalikan gerakan mata.
 Gerakan 7 : Ditujukan untuk mengendurkan
ketegangan yang dialami oleh otot rahang.
a) Katupkan rahang, diikuti dengan menggigit
gigi sehingga terjadi ketegangan di sekitar otot
rahang.
 Gerakan 8 : Ditujukan untuk mengendurkan otot-otot
di sekitar mulut.
a) Bibir dimoncongkan sekuat-kuatnya sehingga
akan dirasakan ketegangan di sekitar mulut.
 Gerakan 9 : Ditujukan untuk merilekskan otot leher
bagian depan maupun belakang.
a) Gerakan diawali dengan otot leher bagian
belakang baru kemudian otot leher bagian
depan.
b) Letakkan kepala sehingga dapat beristirahat.
c) Tekan kepala pada permukaan bantalan kursi
sedemikian rupa sehingga dapat merasakan
ketegangan di bagian belakang leher dan

73
punggung atas.
 Gerakan 10 : Ditujukan untuk melatih otot leher
bagian depan.
a) Gerakan membawa kepala ke muka.
b) Benamkan dagu ke dada, sehingga dapat
merasakan ketegangan di daerah leher bagian
muka.
 Gerakan 11 : Ditujukan untuk melatih otot punggung.
a) Angkat tubuh dari sandaran kursi.
b) Punggung dilengkungkan.
c) Busungkan dada, tahan kondisi tegang selama
10 detik, kemudian relaks.
d) Saat relaks, letakkan tubuh kembali ke kursi
sambil membiarkan otot menjadi lurus.
 Gerakan 12 : Ditujukan untuk melemaskan otot dada.
a) Tarik napas panjang untuk mengisi paru-paru
dengan udara sebanyak-banyaknya.
b) Ditahan selama beberapa saat, sambil
merasakan ketegangan di bagian dada sampai
turun ke perut, kemudian dilepas.
c) Saat tegangan dilepas, lakukan napas normal
dengan lega. Ulangi sekali lagi sehingga dapat
dirasakan perbedaan antara kondisi tegang dan
relaks.
 Gerakan 13 : Ditujukan untuk melatih otot perut
a) Tarik dengan kuat perut ke dalam.
b) Tahan sampai menjadi kencang dan keras
selama 10 detik, lalu dilepaskan bebas.
c) Ulangi kembali seperti gerakan awal untuk
perut.
 Gerakan 14-15 : Ditujukan untuk melatih otot-otot

73
kaki (seperti paha dan betis).
a) Luruskan kedua telapak kaki sehingga otot
paha terasa tegang.
b) Lanjutkan dengan mengunci lutut sedemikian
rupa sehingga ketegangan pindah ke otot betis.
c) Tahan posisi tegang selama 10 detik, lalu
dilepas.
d) Ulangi setiap gerakan masing-masing dua kali.

1. Jangan terlalu tegang otot Anda karena Anda akan


melukai diri sendiri.
2. Dibutuhkan sekitar 20-50 detik untuk mengendurkan
otot.
3. Perhatikan posisi yang lebih nyaman dengan mata
tertutup.
Hal-hal Yang
4. Hindari pose berdiri.
Perlu
5. Kencangkan kelompok otot dengan ketegangan dua
Diperhatikan
kali lipat.
6. Lakukan dua kali di sisi kanan tubuh, lalu dua kali di
sisi kiri.
7. Periksa apakah klien benar-benar santai.
8. Tetap memberi perintah.
9. Beri perintah tidak terlalu cepat atau terlalu lambat.

Evaluasi Insomnia Rating Scale

73
73
KUESIONER PENGUKURAN INSOMNIA PADA LANSIA
(INSOMNIA RATING SCALE)

A. Karakteristik Responden
1. Nama Inisial Responden :
2. Umur :
3. Jenis Kelamin :

Petunjuk pengisisan :

a. Mohon dijawab semua pertanyaan dibawah ini.


b. Berilah tanda (✓) pada jawaban yang menurut saudara benar.

No
Item yang dipilih Skor Nilai
.

1. Berapa lama anda tidur?


0
 Tidur >6,5 jam 1
 Tidur antara 5,5 sampai 6,5 jam 2
 Tidur antara 4,5 sampai 5,5 jam 3
 Tidur antara 4,5 jam

2. Apakah anda sering bermimpi?

 Tidak bermimpi sama sekali 0


 Terkadang bermimpi yang menyenangkan 1
dan mimpi biasa saja
 Selalu bermimpi dan mimpi mengganggu 2
 Bermimpi buruk dan tidak menyenangkan 3

3. Bagaimana keadaan tidur anda?

 Tidur terlelap atau sulit terbangun 0


 Tidur nyenyak tetapi sulit terbangun 1
 Tidur tidak nyenyak dan mudah terbangun 2

4. Berapa lama anda untuk memulai tidur?

 Memulai tidur kurang dari 5 menit 0


 Memulai tidur antara 6 menit

73
sampai 15 menit 1
 Memulai waktu tidur antara 16-29 menit
 Memulai waktu tidur antara 30-44 menit 2
3

5. Apakah anda sering terbangun di malam hari?

 Tidak terbangun sama sekali 0


 Terbangun 1-2 kali 1
 Terbangun 3-4 kali 2
 Terbangun lebih dari 4 kali 3

6. Berapa lama anda kembali tidur ketika terbangun


pada malam hari?

 Kurang dari 5 menit 0


 Antara 6-15 menit 1
 Antara 16-30 menit 2
 Lebih dari 1 jam 3

7. Apakah anda terbangun dini hari seperti waktu


biasanya?

 Bangun pada waktu biasa. 0


 Bangun 30 menit lebih cepat dari biasanya 1
dan tidak dapat tidur kembali.
 Bangun satu jam lebih cepat dan tidak bisa 2
tidur lagi.
 Lebih dari 1 jam bangun lebih awal dan tidak 3
bisa tidur kembali.

8. Bagaimana perasaan anda Ketika bangun di pagi


hari?

 Perasaan segar. 0
 Tidak begitu segar. 1
 Tidak segar sama sekali. 2

Total 42

Keterangan :

Klasifikasi insomnia

73
1. Tidak mengalami insomnia : 1-10.
2. Insomnia ringan : 11-17.
3. Insomnia sedang : 18-24.
4. Insomnia berat : 25-33.

73

Anda mungkin juga menyukai