9 Perubahan UU Ketenaga Kerjaan Menjadi UU Cipta Kerja
9 Perubahan UU Ketenaga Kerjaan Menjadi UU Cipta Kerja
dan cuti;
upah; PHK; sanksi pidana dan administratif.
Undang-Undang No.11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (UU Cipta Kerja) telah mengubah puluhan UU, salah satunya UU No.13
Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Ada beberapa perubahan signifikan dalam norma ketenagakerjaan, diantaranya aturan PKWT, alih
daya, penggunaan TKA, mekanisme PHK, hingga sanksi administratif dan pidana.
UU Cipta Kerja mengubah sedikitnya 9 ketentuan yang diatur dalam UU Ketenagakerjaan.
No Mengenai UU No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan UU No.2 Tahun 200 Tentang Cipta kerja
UU Ketenagakerjaan mengatur lembaga pelatihan UU Cipta Kerja tak banyak mengubah ketentuan ini,
kerja swasta wajib memperoleh izin atau mendaftar ke hanya menambah kewajiban untuk memenuhi perizinan
1 Pelatihan Kerja
instansi yang bertanggung jawab di bidang berusaha yang diterbitkan pemerintah pusat jika
ketenagakerjaan di kabupaten/kota terdapat penyertaan modal asing.
UU Ketenagakerjaan menghapus sejumlah pasal alih UU Cipta Kerja mengatur lebih tegas soal tanggung
Alih daya daya yang sebelumnya diatur dalam UU jawab perusahaan alih daya terhadap perlindungan
5
(outosurcing) Ketenagakerjaan yakni soal pemborongan pekerjaan pekerja baik upah, kesejahteraan, syarat kerja, dan
dan penyedia jasa pekerja. perselisihan yang timbul.
UU Ketenagakerjaan yakni jam kerja lembur yang UU Cipta Kerja tidak mengatur soal waktu istirahat
Waktu kerja,
tadinya dilakukan paling banyak 3 jam dalam 1 hari panjang dan diserahkan pengaturannya dalam
6 waktu istirahat,
dan 14 jam dalam 1 minggu menjadi 4 jam per hari dan perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian
dan cuti
18 jam per minggu. kerja bersama.
UU Ketenagakerjaan mengatur PHK dapat dilakukan UU Cipta Kerja pemberi kerja harus memberitahukan
8 PHK setelah memperoleh penetapan dari lembaga maksud dan alasan PHK kepada pekerja dan/atau serikat
penyelesaian hubungan industrial. pekerja.