ANTARA
KAMPUNG GUNUNG TAPA UDIK KECAMATAN GEDUNG MENENG
KABUPATEN TULANG BAWANG
DAN
KEJAKSAAN NEGERI TULANG BAWANG
TENTANG
PENANGANAN MASALAH HUKUM
PERDATA DAN TATA USAHA NEGARA
NOMOR : 06 TAHUN 2023
NOMOR : ……………………………/2023
Pada hari ini Selasa Tanggal Dua Puluh Delapan Bulan Dua Februari Tahun Dua Ribu Dua
Puluh Tiga ( 28 - 2 – 2023 ), bertempat di Kantor Kejaksaan Negeri Kabupaten Tulang
Bawang, yang bertanda tangan di bawah ini :
a. Bahwa PIHAK PERTAMA sesuai dengan Undang - Undang nomor 6 tahun 2014 tentang
Desa, bahwa Desa atau disebut dengan nama lain yaitu kampung adalah kesatuan masyarakat
hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan, hak asal usul, dan / atau hak tradisioanal yang di akui dan di hormati dalam
sistim pemerintahan negara kesatuan republik indonesia.
b. Bahwa PIHAK KEDUA sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2021 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 Tentang Kejaksaan Republik
Indonesia, PIHAK KEDUA memiliki kedudukan menjalankan salah satu fungsi di Bidang
Perdata dan Tata Usaha Negara serta tugas dan fungsi lainnya berdasarkan undang-undang di
wilayah hukum Kabupaten Tulang Bawang.
c. Bahwa dalam rangka penanganan masalah hukum dibidang Perdata dan Tata Usaha Negara
yang dihadapi PIHAK PERTAMA, PARA PIHAK memandang perlu untuk melakukan
kerjasama dengan berdasarkan pada ketentuan sebagai berikut :
e. Bahwa sebagai tindaklanjut MoU tersebut serta untuk mempermudah komunikasi antara
Kampung Gunung Tapa Udik Kecamatan Gedung Meneng Kabupaten Tulang Bawang
Kejaksaan Negeri Tulang Bawang, Kampung Gunung Tapa Udik Kecamatan Gedung
Meneng Kabupaten Tulang Bawang telah mengajukan Surat Permohonan untuk
Penandatanganan Kerjasama antara Kampung Gunung Tapa Udik Kecamatan Gedung
Meneng Kabupaten Tulang Bawang dan Kejaksaan Negeri Tulang Bawang.
Pasal 1
MAKSUD DAN TUJUAN
(1) Perjanjian Kerjasama ini dimaksudkan untuk mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi
PARA PIHAK dalam bidang Perdata Dan Tata Usaha Negara.
(2) Tujuan Perjanjian Kerjasama ini adalah untuk meningkatkan efektivitas penanganan dan/atau
penyelesaian masalah hukum dalam bidang Perdata dan Tata Usaha Negara, baik di dalam
maupun di luar pengadilan, yang dihadapi oleh PIHAK PERTAMA.
Pasal 2
RUANG LINGKUP KERJA SAMA
Bantuan Hukum yaitu: pemberian jasa hukum di Bidang Perdata oleh Jaksa Pengacara
Negara kepada PIHAK PERTAMA untuk bertindak sebagai kuasa hukum berdasarkan
Surat Kuasa Khusus baik sebagai penggugat maupun sebagai tergugat yang dilakukan secara
litigasi maupun non litigasi serta pemberian jasa hukum di Bidang Tata Usaha Negara oleh
Jaksa Pengacara Negara kepada PIHAK PERTAMA sebagai tergugat/termohon di
Pengadilan Tata Usaha Negara.
Pertimbangan Hukum yaitu pemberian jasa hukum yang diberikan oleh Jaksa Pengacara
Negara kepada PIHAK PERTAMA dalam bentuk Pendapat Hukum (Legal Opinion/LO)
dan/atau Pendampingan Hukum (Legal Assistance/LA) di Bidang Perdata dan Tata Usaha
Negara atas dasar permintaan dari PIHAK PERTAMA.
Tindakan Hukum Lain yaitu pemberian jasa hukum oleh Jaksa Pengacara Negara dalam
rangka menyelamatkan dan memulihkan keuangan/kekayaan Negara antara lain untuk
bertindak sebagai konsiliator, mediator atau fasilitator dalam hal terjadi sengketa atau
perselisihan antara PIHAK PERTAMA dengan Lembaga Negara, instansi Pemerintah,
masyarakat serta Lembaga BUMN/BUMD di Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara.
Pasal 3
PELAKSANAAN
(1) Untuk melaksanakan kegiatan berupa pemberian Bantuan Hukum dan Pertimbangan Hukum,
PIHAK PERTAMA terlebih dahulu menyampaikan permohonan secara tertulis disertai
dokumen-dokumen yang berkaitan dengan permasalahan yang dimintakan Bantuan Hukum,
Pertimbangan Hukum dan Tindakan Hukum Lain kepada PIHAK KEDUA.
(3) Dalam rangka penyelesaian permasalahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini
PARA PIHAK dapat mengundang narasumber untuk pengayaan pengetahuan sesuai dengan
materi permasalahan.
(4) PARA PIHAK saling memberikan informasi dan melakukan koordinasi untuk menentukan
langkah yang diperlukan sebagai upaya penyelesaian masalah sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) Pasal ini.
(5) PIHAK KEDUA berkewajiban melaporkan setiap tahapan pekerjaan yang telah
dilaksanakan kepada PIHAK PERTAMA .
Pasal 4
KERAHASIAAN
(1) PARA PIHAK berkewajiban untuk saling menjaga kerahasiaan, termasuk menyimpan,
melindungi dan mengamankan data, dokumen dan informasi yang berhubungan dengan
pelaksanaan Perjanjian Kerjasama ini.
(2) PARA PIHAK akan dibebaskan dari kewajiban-kewajiban kerahasiaan dalam hal :
a. Informasi tidak lagi menjadi rahasia tanpa adanya pelanggaran dari PARA PIHAK atas
kewajiban kerahasiaan dalam Perjanjian Kerjasama ini.
b. PARA PIHAK saling setuju untuk melepaskan satu sama lain dari kewajiban
kerahasiaan.
(3) Kewajiban kerahasiaan sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini tetap akan berlaku
meskipun Perjanjian Kerjasama ini telah berakhir atau diakhiri lebih awal.
Pasal 5
PEMBIAYAAN
Biaya yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan Perjanjian Kerjasama ini akan menjadi beban
dan tanggung jawab PIHAK PERTAMA.
Pasal 6
JANGKA WAKTU
(1) Perjanjian Kerjasama ini berlaku untuk jangka waktu 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal
ditandatangani.
(2) Perjanjian Kerjasama ini dapat diperpanjang sesuai kesepakatan PARA PIHAK dengan
rancangan perpanjangan yang dikoordinasikan paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum masa
berlakunya Perjanjian Kerjasama ini berakhir.
(3) Perjanjian Kerjasama ini dapat diakhiri sebelum jangka waktu sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) Pasal ini dengan ketentuan PIHAK yang bermaksud untuk mengakhiri Perjanjian
Kerjasama memberitahukan maksud tersebut secara tertulis kepada PIHAK lainnya paling
lambat 3 (tiga) bulan sebelumnya.
(4) Pengakhiran Perjanjian Kerjasama ini baik karena diakhiri atau karena jangka waktu berakhir
maka PARA PIHAK harus menyelesaikan segala kewajibannya.
Pasal 7
KETENTUAN LAIN-LAIN
(1) Hal-hal yang dianggap perlu dan belum diatur dalam Perjanjian Kerjasama ini akan diatur
dan ditetapkan berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK yang dituangkan secara tertulis
dalam kesepakatan tambahan (Addendum) yang merupakan satu kesatuan dan menjadi
bagian tak terpisahkan dari Perjanjian Kerjasama ini.
(2) Addendum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, hanya dapat dilakukan atas
persetujuan PARA PIHAK.
(3) Apabila terjadi perbedaan penafsiran dalam pelaksanaan Perjanjian Kerjasama ini, maka
penyelesaiannya dilakukan bersama-sama dengan cara bermusyawarah untuk mufakat sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 8
PENUTUP
Perjanjian Kerjasama ini dibuat dan ditandatangani dalam rangkap 2 (dua) bermaterai cukup,
dibubuhi cap/stempel dan masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama untuk
dijadikan pedoman PARA PIHAK.
DAUD
DEVI FREDDY MUSKITTA, SH., MH.
JAKSA MADYA
NIP. 19700413 199311 1 001