Anda di halaman 1dari 9

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 106 JAKARTA
Jalan. H. Baping No. 28 Ciracas Jakarta Timur, Telepon ( 021 ) 8412710 Kode Pos.
13740
e-mail smpn106jakarta.ssn@gmail.com, web :www.smpn106jkt.sch.id

TATA TERTIB PESERTA DIDIK SMP NEGERI 106 JAKARTA

I. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Undang-undang No. 35 Tahun 2014 : Tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 3 Tahun
2002 tentang Perlindungan Anak
3. Undang-undang RE No. 35 Tahun 2009 : Tentang Narkoba
4. Permendikbud No. 23 Tahun 2015 : Tentang penciptaan iklim sekolah yang menyenangkan dan
penumbuhan Budi Pekerti
5. Permendikbud No. 82 Tahun 2015 : tentang pencegahan dan penanggulangan tindak
kekerasan di lingkungan sekolah
6. Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 : Tentang Guru
7. Permendikbu No. 64 Tahun 2015 : Tentang kawasan tanpa rokok di lingkungan sekolah
8. Pergub no. 179 Tahun 2014 : Tentang Manajemen Sekolah
9. Pergub No. 330 Tahun 2014 : Tentang pemebentukan organisasi dan tata kerja SMP Negeri
10. Pergub No. 175 Tahun 2014 : Tentang jam masuk sekolah
11. Pergub No. 178 Tahun 2014 : Tentang pakaian seragam sekolah
12. Pergub No. 12 Tahun 2015 : Tentang Komite Sekolah
13. Ingub No. 16 Tahun 2015 : Tentang Bullying
14. Instruksi Kadisdik Provinsi DKI Jakarta No. 68 Tahun 2014 : Tentang sekolah dan peserta didik
yang cinta damai dan anti kekerasan
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan
Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
16. Surat Edaran Kadisdik Provinsi DKI Jakarta No. 67/SE/2015 : Tentang larangan membawa
kendaraan roda dua dan roda empat bagi peserta didik

II. UMUM
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa dan bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga negara Indonesia yang demokratis serta bertanggung jawab sesuai dengan visi
pendidikan di DKI yaitu “Mewujudkan Insan Jakarta yang Cerdas, berkarakter dan kompetitif”.

III. KHUSUS
Tata Tertib SMP Negeri 106 Jakarta adalah ketentuan yang mengatur kegiatan sehari-hari demi
terwujudnya situasi dan kondisi/ tercapainya hasil belajar yang maksimal bagi peserta didik.

IV. HAK, KEWAJIBAN DAN LARANGAN UNTUK PESERTA DIDIK

A. SIKAP

Dalam berperilaku di sekolah, setiap siswa wajib :


1. Menghormati dan menghargai para Guru, Kepala Sekolah, dan Karyawan.
2. Sopan santun dalam berbicara dan bertingkah laku.
3. Mengikuti proses pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan sekolah secara
tertib.
4. Menjaga serta memelihara keutuhan dan fungsi alat-alat pembelajaran sekolah.
5. Menjaga serta memelihara kebersihan dan keindahan lingkungan sekolah.
6. Menjaga nama baik Sekolah, Guru, Kepala Sekolah, Karyawan, dan sesama teman.
7. Menjaga kerukunan dan hubungan baik dengan Guru, Kepala Sekolah, Karyawan, dan sesama
teman.
8. Menjaga ketenangan dan ketertiban selama proses pembelajaran.
B. KEGIATAN

1. Peserta didik wajib mengikuti seluruh kegiatan belajar mengajar yang telah ditetapkan sesuai
harinya
2. Peserta didik wajib menjaga dan melaksanakan kebersihan diri dan lingkungan baik
lingkungan kelas, maupun lingkungan sekolah pada umumnya
3. Peserta didik wajib mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, satu dan paling banyak dua jenis
kegiatan ekstrakurikuler.

C. KERAJINAN

1. Hadir di Sekolah paling lambat 5 (lima) menit sebelum tanda masuk ruang kelas di bunyikan.
2. Setelah bel masuk dibunyikan, siswa wajib berada di dalam kelas masing-masing.
3. Aktif mengikuti kegiatan Upacara/Apel.
4. Aktif mengikuti proses pembelajaran setiap mata pelajaran.
5. Aktif mengerjakan tugas yang diberikan Guru, dengan jujur, tertib, dan tepat waktu.
6. Aktif mengikuti kegiatan ulangan / penilaian yang diberikan Guru.

D. KERAPIHAN

I. Berpakaian Seragam Sekolah sesuai ketentuan :


Ketentuan pakaian seragam sekolah adalah:

1. PAKAIAN
Peserta didik wajib berpakaian seragam sesuai hari yang telah ditetapkan, sebagai berikut :
- Hari Senin : Baju putih, rok/celana Biru panjang, dasi dan topi berlogo SMP N 106
- Hari Selasa : Minggu 1 s.d. 3 Baju Batik Seragam SMPN 106 Jakarta, rok/celana putih
panjang, dasi berlogo SMP N 106
- Minggu 4 Baju batik nasional (corak bebas), rok/celana panjang putih
- Hari Rabu : Seragam Pramuka Atribut lengkap (Kelas 7, 8, dan 9)
- Hari Kamis : Baju putih, Rok/celana Biru Panjang ,dasi berlogo SMPN 106
- Hari Jum’at : Seragam Nasional Rok/celana putih SMP Negeri 106 dan topi berlogo
SMPN 106
Baju seragam wajib dilengkapi atribut badge OSIS, badge identitas sekolah, badge papan
nama siswa, badge nama sekolah, bad merah putih, kecuali seragam olah raga pakai nama
saja
2. Ikat Pinggang : Warna Hitam dan kepala ikat pinggang berwarna biru ada logo SMPN 106 d
3. Kaos Kaki : Senin , selasa, kamis, jumat s.d Jumat : Warna putih polos di atas mata kaki
dan di hari rabu waran hitam polos dan diatas mata kaki
4. Sepatu : Sepatu berwarna hitam kanvas tinggi (sejenis warior, kanvas di atas mata kaki, ujung
depan sepatu berwarna putih), tali sepatu warna putih dan kaos kaki berwarna putih
5. Aksesoris: Untuk siswa putri tidak diperkenankan menggunakan Perhiasan dan make up yang berlebihan;
sedangkan siswa putra, tidak diperkenankan memakai gelang, kalung, dan sejenisnya.
6. Cara Berpakaian :
Siswa Putra : - Baju dimasukkan kedalam celana.
- Panjang baju 10 cm di bawah ikat pinggang.
- Panjang celana mulai dari Pinggang sampai Mata Kaki
Siswa Putri : - Baju dimasukkan kedalam celana, kecuali pakaian khusus.
- Panjang baju 10 cm di bawah ikat pinggang.
- Panjang celana mulai dari Pinggang sampai Mata Kaki.
Catatan: 
1. Model celana tidak boleh: pencil, ketat, komprang, Jahitan Luar, /Cutbray, Hipsher, Skinny
Jeans, scatter
2. Pramuka: Model atas lengan panjang (berjilbab), ada kancing pada tangan. Celana pramuka 
ada tempat sabuk kecil dan besar (sudah dijelaskan secara rinci pada saat MOS)

II. Memelihara rambut dengan rapi, dengan ketentuan:

1. PENAMPILAN FISIK
a. Siswa Putra:
- Bentuk model rambut standar (TIDAK mengikuti bentuk model rambut yang sedang booming/trend).
- Potongan rambut pendek & rapi (rambut depan tidak menyentuh alis, rambut belakang tidak  
menyentuh kerah baju, serta rambut samping tidak melebihi daun telinga).
- panjang rambut dari samping tidak menyentuh daun telinga, dari belakang tidak menyentuh kerah
baju, rambut di atas ubun-ubun tidak lebih dari 5 cm
- Peserta didik laki-laki dan perempuan rambut tidak boleh disemir atau dicat warna

b. Siswa Putri:
- Rambut diikat (bagi yang tidak menggunakan jilbab).
- Warna rambut hitam.
- Bagi yang berjilan mengunnakan jilbab berlogo SMPN 106
- Bagi yang tidak berjilbab; bentuk model rambut standar (TIDAK mengikuti bentuk model rambut
yang sedang booming/trend).

Pasal 1
Jam Belajar, Presensi dan Perijinan

1. Siswa hadir di sekolah paling lambat 10 menit sebelum upacara/Pembiasaan dimulai dengan
pengaturan jam pembelajaran sebagai berikut:
 Masuk Sekolah : 06.30 WIB
 Pulang Sekolah : 14.10 WIB*
 Jumat : Setelah sholat Jumat*

 Siswa diperbolehkan berada di lingkungan sekolah maksimal sampai dengan pukul 16.00 WIB.
Siswa dapat melebihi jam 16.00 WIB, dengan catatan ada guru pendamping /Pembina
eskulnya yang mendampingi.

2. Siswa yang terlambat masuk sekolah, tidak diijinkan masuk kelas hingga prosedur penanganan
siswa terlambat selesai dijalankan, peserta didik terlambat, wajib menulis di buku data
keterlambatan dan wajib lapor ke guru piket dan setelah diizinkan baru di perkenankan masuk
mengikuti pelajaran yang sedang berlangsung, jika terulang sampai 3 kali akan dilakukukan
pembinaan oleh wali kelas.
3. Apabila peserta didik hendak meninggalkan sekolah pada jam pelajaran, maka harus
mendapat persetujuan dari kepala sekolah/wakil kepala sekolah memalui piket
4. Peserta didik tidak diperkenankan meninggalkan ruang kelas selama pelajaran berlangsung,
kecuali seizin guru yang sedang mengajar.
5. Khusus regu piket, melaksanakan tugas membersihkan kelas sesudah jam pelajaran selesai
6. Hari Senin s/d Kamis waktu istirahat pagi pukul 09.10-09.30 dan siang pukul 12.10-12.45
7. Siswa yang tidak hadir karena sakit dan atau/ kepentingan lain wajib memberi surat
keterangan yang ditandatangani orang tua/wali murid sesuai prosedur ijin tidak masuk
sekolah, yaitu:
a. Orang tua/wali menyerahkan surat ijin/sakit tidak masuk sekolah langsung ke guru
piket/TU/satpam pada hari itu juga, Surat keterangan dari dokter jika sakit lebih dari 2
hari
b. Jika sakit/ijinnya mendadak, maka pada hari itu juga orang tua/wali menghubungi
pihak sekolah (via telepon) kemudian besok harinya (setelah ijin/sakitnya selesai) surat
ijin/sakit tersebut dititipkan putra/i-nya untuk diserahkan kepada Wali Kelas.
Misalnya: Siswa ijin tidak masuk hari Senin kemudian masuk pada hari Selasa, maka
surat tersebut maksimal Selasa harus sudah diterima oleh petugas. Surat yang
terlambat diserahkan, dinyatakan Alpa.

Pasal 2
Ketertiban Berlalu Lintas

Siswa tidak diperkenankan membawa kendaraan bermotor

Pasal 3
Pelanggaran Siswa

1. Pelanggaran dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu: Ringan , sedang dan Berat
2. Pelanggaran terhadap peraturan sekolah diberlakukan pembobotan  berdasarkan sistem poin.
3. pelanggaran siswa ditindaklanjuti oleh wali kelas, guru BK dan atau/ pihak lainnya untuk
melakukan pembinaan.

Pasal 4
Kategori Pelanggaran

A. Kelakuan

NO JENIS PELANGGARAN SKOR


1 Terlambat masuk setelah pergantian jam pelajaran, tanpa ijin guru yang bersangkutan 5
2 Membuang sampah tidak pada tempatnya 5
Rambut panjang, gondrong bagi peserta didik putra (rambut menyentuh alis, telinga,
3 5
kerah baju) dan atau rambut di cat dan atau bertindik, bertato
4 Tidak mengerjakan tugas/PR 10
5 Terlambat masuk sekolah 10
6 Berpakaian/berseragam tidak sesuai dengan tata tertib 10
7 Berada dalam kelas dan/atau di lantai 2,3 dan 4 pada saat jam istirahat* 10
8 Berkata-kata kotor dan/atau berkata kasar 10
9 Makan dan minum di kelas kecuali minuman yang dibawa dari rumah 10
10 Berada di luar kelas pada saat jam pelajaran tanpa seijin guru/piket 15
11 Tidur di dalam kelas 15
12 Bersolek berlebihan dan memakai perhiasan/asesoris yang berlebihan 15
13 Berkuku panjang dan/atau memakai kutek 15
14 Baju, celana, topi, dasi dicoret – coret 25
Menulis/membuat surat palsu, surat keterangan dari orang tua/wali dan/atau
15 25
memalsukan tandatangan
16 Mencontek dan/atau memberi contekan pada saat ulangan atau ujian 25
17 Tidak mengikuti upacara peringatan hari - hari besar 25
18 Tidak masuk sekolah tanpa keterangan 25
19 Membolos atau pulang tanpa izin guru mengajar/piket 30
20 Merusak fasilitas sekolah 30
21 Menggangu kegiatan belajar mengajar, baik kelas sendiri atau kelas lain 40
22 Melompat pagar sekolah baik masuk atau keluar sekolah 40
Membawa dan/atau merokok di linkungan sekolah maupun di luar sekolah selama
23 50
menjadi siswa SMP Negeri 106 Jakarta
24 Meminta uang atau barang milik orang lain dengan memaksa 50
25 Mengadakan kegiatan di lingkungan sekolah tanpa seizin pihak sekolah 50
26 Membawa atau memakai barang/aksesoris yang berlebihan dan/atau berbau SARA 50
27 Menghasut teman untuk berbuat onar 50
28 Berkelahi dengan sesama teman sekelas/atau di luar kelas/di luar sekolah 60
Membawa atau menggunakan HP berbasis multimedia di lingkungan sekolah tanpa
29 60
seizin guru atau pihak sekolah
30 Membawa kendaraan bermotor ke sekolah atau dititipkan di sekitar lingkungan sekolah 60
Melakukan kegiatan di luar sekolah yang meresahkan warga sekitar dan mencemarkan
31 70
nama baik sekolah
Melawan/menghina (mengejek) guru/karyawan secara langsung maupun tidak langsung
32 baik lisan atau tulisan, baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah selama 100
menjadi siswa SMP Negeri 106 Jakarta
Mengambil/mencuri uang/barang, milik orang lain baik di lingkungan sekolah maupun
33 100
diluar sekolah selama menjadi siswa SMP Negeri 106 Jakarta
Mengupload foto/mengunggah tulisan yang tidak mencerminkan sopan santun/asusila
34 100
di media sosial
Ikut terlibat sebagai anggota atau pengurus geng atau kelompok organisasi terlarang
35 baik di lingkungan sekolah maupun diluar sekolah selama menjadi siswa SMP Negeri 106 150
Jakarta
Melakukan bullying dalam bentuk apapun, baik langsung maupun tidak langsung (sosial
36 150
media) di lingkungan sekolah maupun diluar sekolah
37 Membawa , menyebarkan buku/majalah/CD porno atau membuka situs 200
pornografi/porno aksi dan sejenisnya
Melakukan perbuatan asusila (pelecehan seksual) baik di lingkungan sekolah maupun
38 200
diluar sekolah selama menjadi siswa SMP Negeri 106 Jakarta
Berjudi dan sejenisnya baik di lingkungan sekolah maupun diluar sekolah selama menjadi
39 200
siswa SMP Negeri 106 Jakarta
Tawuran baik sendiri maupun kelompok baik di lingkungan sekolah maupun diluar
40 250
sekolah selama menjadi siswa SMP Negeri 106 Jakarta
Membawa senjata tajam/senjata api, mengedarkan minuman beralkohol (minuman
41 keras), narkoba/napza atau menggunakannya baik di lingkungan sekolah maupun diluar 250
sekolah selama menjadi siswa SMP Negeri 106 Jakarta

Catatan :
1.       Penegakan Tata Tertib Siswa dilakukan oleh seluruh guru dan tenaga non kependidikan
disekolah karena menjadi tanggung jawab seluruh warga sekolah
2.      Pembinaan terhadap siswa yang telah melakukan pelanggaran ditangani oleh Wali Kelas dan
Guru BK secara berkelajutan dan berjenjang.
Pasal 5

Sanksi dan Penanganan Pelanggaran

Siswa  yang melanggar peraturan tata tertib sekolah dikenakan sanksi dan sekaligus diberi nilai
kepribadian berdasarkan poin yang diperoleh secara kumulatif, dengan penanganan sebagai berikut:

TAHAPAN PEMBINAAN
No
AKUMULASI POINT PEMBINAAN
1 1 s/d 40 Teguran lisan
2 41 s/d 70 Teguran tertulis
Pembinaan pihak sekolah bersama orang tua siswa ke-1 dan Perjanjian
3 71 s/d 100
tertulis 1
Pembinaan pihak sekolah bersama orang tua siswa dan Perjanjian
4 101 s/d 150
tertulis 2
5 151 s/d 200 Surat Peringatan I, skorsing 1 hari
6 201 s/d 250 Surat Peringatan II, skorsing 3 hari
7 251 s/d 300 Surat Peringatan III, skorsing 1 minggu
8 301 keatas Dikembalikan kepada orang tua
9

NB: Bentuk dan teknis skorsing disesuaikan dengan kesepakatan sekolah

Pasal 6
Penyitaan

1. Ketentuan terhadap barang sitaan yang mengandung unsur pornografi dan atau/ barang
lainnya yang tidak sesuai dengan peraturan sekolah diatur sebagai berikut :
a. Sekali pelanggaran: Disita dan boleh diambil oleh siswa yang bersangkutan setelah orang
tua/wali menelepon pihak sekolah. Barang dapat diambil pada saat pulang sekolah.
b. Dua kali pelanggaran: Disita dan boleh diambil oleh siswa yang bersangkutan setelah orang
tua/wali menelepon pihak sekolah. Barang dapat diambil 1 minggu kemudian (lama waktu
penyimpanan tergantung kesepakatan antara orang tua/wali dengan tatibsi/kesiswaan dan
atau/ barang tsb bisa dikembalikan lebih awal, asalkan siswa ybs sudah menyelesaikan tugas
yang diberikan kepadanya dengan tepat dan benar).
c. Tiga kali pelanggaran: Disita dan boleh diambil oleh orang tua/wali setelah orang tua/wali
datang ke sekolah menemui pihak wali kelas/kesiswaan/wali kelas/BP. Barang dapat diambil 1
bulan kemudian (lama waktu penyimpanan tergantung kesepakatan antara orang tua/wali
dengan tatibsi/kesiswaan dan atau/ barang tsb bisa dikembalikan lebih awal, asalkan siswa ybs
sudah menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya dengan tepat dan benar).
d. Untuk penyitaan kunci kendaraan bermotor langsung orang tua yang mengambil.

2. Penyimpanan barang sitaan


a) Barang yang disita akan ditempatkan di tempat yang telah ditentukan oleh sekolah.
b) Kerusakan barang sitaan setelah disita menjadi tanggung jawab siswa yang bersangkutan.
c) Semua siswa diharapkan menyelesaikan permasalahannya tepat waktu, dan pihak sekolah
tidak bertanggungjawab terhadap keberadaan barang yang disita jikalau siswa tidak
menyelesaikan kasusnya tepat waktu.

Pasal 7
Tujuan Pengembangan Diri

1. Tujuan umum kegiatan pengembangan diri adalah memberikan kesempatan kepada siswa
untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat,
minat,  dan perkembangan dengan memperhatikan kondisi sekolah dan masyarakat sekitar.
2. Tujuan khusus kegiatan pengembangan diri adalah menunjang pendidikan siswa dalam
mengembangkan: 
1. Bakat
2. Minat
3. Kreativitas
4. Kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan
5. Kemandirian
6. Kemampuan kehidupan sosial dan spiritual 
7. Wawasan dan perencanaan karier
8. Kemampuan memecahkan masalah 

Pasal 8
Kedudukan Kegiatan Pengembangan diri

1. Setiap siswa wajib mengikuti minimal satu kegiatan pengembangan diri yang selenggarakan
oleh sekolah.
2. Kegiatan pengembangan diri memiliki kedudukan yang sama dengan kegiatan belajar
mengajar (KBM).

Pasal 9
Ruang Lingkup

Pengembangan diri meliputi dua komponen sebagai berikut. 


a. Layanan Konseling, yang meliputi pengembangan: 
1. Kehidupan pribadi.
2. Kemampuan sosial.
3. Kemampuan belajar.
4. Wawasan dan perencanaan karier.
b. Kegiatan Ekstrakurikuler, meliputi kegiatan:
1. Keagamaan.
2. Latihan kepemimpinan/OSIS
3. Karya ilmiah.
4. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
5. Kewirausahaan.
6. Olahraga dan seni.
7. Keterampilan.

Pasal 10
Fungsi Kegiatan Pengembangan diri

1. Pengembangan untuk mengembangkan potensi, bakat, dan minat serta kecerdasan intelejen
(IQ), emosional (EQ), dan spiritual (SQ) siswa.
2. Sosial untuk mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial siswa. 
3. Persiapan karier untuk mengembangkan kesiapan karier siswa.

Pasal 11
Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler

1. Jenis kegiatan ekstrakurikuler wajib, yaitu kepramukaan.


2. Jenis kegiatan eksrakurikuler pilihan*), yaitu jenis kegiatan ekstrakurikuler yang ditetapkan
dan diselenggarakan oleh sekolah, antara lain:
a) Paskibra
b) Science Club
c) Rohis dan Hadroh
d) Rohkris
e) Taekwondo
f) PMR/UKS
g) Karate
h) Bola Basket
i) Pencak Silat
j) Seni Tari
k) Futsal
l) Bola Voli

Pasal 12
Penentuan Peserta Ekstrakurikuler Pilihan

Dilakukan berdasarkan seleksi oleh pembina/pelatih ekstrakurikuler pilihan


Quota/jumlah (maksimal) peserta di setiap ekstrakurikuler pilihan ditetapkan oleh pembina/pelatih
ekstrakurikuler pilihan dengan mengacu pada beberapa pertimbangan, diantaranya ketercukupan
sarana/prasarana penunjang, pengawasan, keselamatan, waktu, kemampuan, keterkaitan antar
aspek, dll.

Pasal 13
Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler

No Kegiatan Pembina Hari*/Jam (WIB) Tempat


1 Paskibra Rosmala, S.Pd. Kamis 13.30- 16.00 Lapangan sekolah
2 Pramuka Ary Widury, S.Pd Kamis 14.30- 16.00 Lapangan Sekolah
3 Science Club Hanafi, M.Pd. Kamis 14.30- 16.00 Lab. IPA
4 Rohis dan Hadroh Rochmawati, S.Ag Jumat 13.00-15.00 Masjid sekolah
5 Rohkris Masda Gultom, S.Pd. K Jumat 11.35-13.30 R. multimedia
6 Taekwondo Prayoga Pangestu, S.Pd. Jumat 13.30- 15.30 Lapangan sekolah
7 PMR/UKS Euis Sholihat, S.Pd. Rabu 16.30-16.00 R.UKS
8 Karate Oloria Sinaga, S.Pd. Rabu 15.00- 16.30 Lapangan sekolah
9 Bola Basket Yulis Ninuk, S.Pd. Rabu 14.30- 17.00 Lapangan Sekolah
10 Pencak Silat Angga Surya Putra Sabtu 08.00-10.00 Lapangan Sekolah
11 Seni Tari Firda Arditya Septiara, S.Pd. Senin 15.00-17.00 Lapangan Sekolah
12 Futsal Yogi Afrino, S.Pd. Kamis 15.00-17.00 Lapangan Sekolah
13 Bola Voli Ahmad Syamsudin, S.Pd. Selasa 14.30- 17.18 Lapangan Sekolah
Pasal 14

Apresiasi Siswa Taat dan Tertib Tata Tertib

1. Dibuatkan sertifikat sebagai motivasi untuk mempertahankan dan meninggkatkan


ketaatan tertahadap tata tertib
2. Dan lain-lain

E. PULANG SEKOLAH
a. Siswa segera pulang setelah pembelajaran selesai, kecuali mengerjakan tugas
sekolah
b. Diutamakan Orang tua/pihak keluarga menjemput siswa pulang sekolah
c. Selama dalam perjalanan pulang, siswa tetap menjaga nama baik diri sendiri,
keluarga, dan sekolah.
d. Bila mendapat kendala di jalan, atau ada perkelahian/ kecelakaan, agar segera
melapor kepada yang berwajib atau melapor ke sekolah, baik secara langsung
maupun melalui telepon dan tidak ikut-ikutan.
e. Tidak berkumpul atau nongkrong di warung-warung
f. Selalu berhati-hati dalam perjalanan pulang.

F. Larangan untuk peserta didik selama masih menjadi peserta didik SMPN 106 Jakarta:

1. Meninggalkan ruangan kelas pada pergantian jam pelajaran, kecuali ada alasan tertentu
dengan seizin guru piket, wali kelas atau guru yang mengajar
2. Merokok dan/atau membawa rokok ke lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah
3. Berpakaian yang bukan seragam sekolah, bersolek dan berhias yang tidak sesuai untuk peserta
didik
4. Mengenakan gelang, kalung, anting-anting dan berambut gondrong untuk peserta didik putra
5. Menerima tamu di lingkungan sekolah tanpa izin guru piket
6. Bermain kartu, bertaruh dan berjudi di sekolah maupun di luar sekolah
7. Membawa, menyimpan, memakai dan mengedarkan minuman keras, alkohol, NAPZA dan
sejenisnya, baik di sekolah maupun di luar lingkungan sekolah
8. Terlibat tawuran baik secara langsung maupun tidak langsung.
9. Membawa, menyimpan dan/atau menggunakan senjata api, senjata tajam, petasan atau
benda yang dapat membahayakan di lingkungan sekolah maupun diluar lingkungan sekolah
10. Membawa, menyimpan dan/atau mengedarkan gambar, video, buku bacaan dan media lain
yang bertentangan dengan agama, susila, budaya nasional dan Pancasila di sekolah maupun di
luar sekolah
11. Memasuki atau mengikuti organisasi atau perkumpulan yang dilarang pemerintah
12. Penggunaan Handphone hanya untuk keperluan KBM dan seizin guru di kelas
13. Peserta didik dilarang membawa cat kaleng ataupun semprotan dan sejenisnya
14. Memalak, melawan, mengancam (dengan kata-kata atau fisik) kepada peserta didik lain, guru
dan karyawan
15. Berkelahi, bertengkar, melukai teman, mencaci maki secara perorangan, kelompok atau
massal serta perbuatan yang termasuk bullying
16. Menghasut, menyebarkan rasa permusuhan di antara teman sehingga menimbulkan
perselisihan, perkelahian atau mengganggu keamanan dan ketertiban sekolah baik didalam
maupun diluar lingkungan sekolah
17. Membawa makanan dan minuman ke dalam kelas pada jam istirahat dan atau pada saat
Kegiatan Belajar Mengajar
18. Melakukan tindakan yang mengakibatkan kerugian dan kerusakan sarana prasarana milik
sekolah, baik perorangan maupun kelompok
19. Membawa kendaraan bermotor ke sekolah
20. Menikah selama menjadi peserta didik SMP di DKI Jakarta.

a. JENIS DAN SANKSI PELANGGARAN


 Jenis Pelanggaran :
a. Ringan : pelanggaran dengan poin 5 sampai dengan 40
b. Sedang: pelanggaran dengan poin 41 sampai dengan 199
c. Berat : pelanggaran dengan poin 200 sampai 300

 Sanksi Pelanggaran :
Peserta didik yang melanggar ketentuan yang tertera pada tata tertib sekolah akan
dikenakan sanksi sebagai berikut :
a. Pelanggaran Ringan : Diberikan pembinaan pada saat kejadian oleh guru yang
mengetahui terjadinya pelanggaran dengan teguran lisan dan dicatat
b. Pelanggaran Sedang : Diberikan pembinaan dengan perjanjian tertulis ditanda tangani
oleh orang tua dan anak di atas materai yang diketahui guru BK dan wali kelas dan
kepala sekolah
c. Pelanggaran Berat : Dikembalikan kepada orang tua dengan surat pernyataan
pengunduran diri.

 Jenis-jenis Pembinaan
a. Pembinaan oleh wali kelas/guru mata pelajaran meliputi :
1) Catatan kejadian
2) Surat pernyataan
3) Surat panggilan orang tua
4) Surat perjanjian
5) Memberi sanksi
6) Surat rekomendasi disertai berkas-berkas, dilimpahkan pembinaan pada guru BK.

b. Pembinaan oleh guru BK meliputi :


1) Catatan kejadian
2) Surat pernyataan
3) Surat panggilan orang tua
4) Surat kunjungan rumah
5) Surat perjanjian pertama
6) Surat perjanjian kedua
7) Surat perjanjian disertai materai
8) Surat rekomendasi disertai berkas-berkas pembinaan, dilimpahkan kepada wakil
kepala sekolah bidang kesiswaan untuk diproses dalam bentuk konperensi kasus.
9) Data pembinaan lengkap dari BK dan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan
dilimpahkan kepada Kepala Sekolah, untuk ditindaklanjuti dalam bentuk
pembinaan tahap akhir, dan apabila tidak dapat diperbaiki maka siswa yang
bersangkutan didampingi orang tuanya untuk mengundurkan diri.

Jakarta, 19 Juli 2023

Kepala SMPN 106 Jakarta

G. PENUTUP
1. Dengan berlakunya tata tertib ini maka tata tertib sebelumnya dinyatakan tidak berlaku.
2. Jika ada hal-hal yang belum tercantum dalam tata tertib ini akan diperbaiki sebagaimana mestinya.
3. Tata tertib ini berlaku sejak tanggal ditetapkan

Anda mungkin juga menyukai