Tata Tertib SMPN 106 TP 2022-2023
Tata Tertib SMPN 106 TP 2022-2023
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 106 JAKARTA
Jalan. H. Baping No. 28 Ciracas Jakarta Timur, Telepon ( 021 ) 8412710 Kode Pos.
13740
e-mail smpn106jakarta.ssn@gmail.com, web :www.smpn106jkt.sch.id
I. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Undang-undang No. 35 Tahun 2014 : Tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 3 Tahun
2002 tentang Perlindungan Anak
3. Undang-undang RE No. 35 Tahun 2009 : Tentang Narkoba
4. Permendikbud No. 23 Tahun 2015 : Tentang penciptaan iklim sekolah yang menyenangkan dan
penumbuhan Budi Pekerti
5. Permendikbud No. 82 Tahun 2015 : tentang pencegahan dan penanggulangan tindak
kekerasan di lingkungan sekolah
6. Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 : Tentang Guru
7. Permendikbu No. 64 Tahun 2015 : Tentang kawasan tanpa rokok di lingkungan sekolah
8. Pergub no. 179 Tahun 2014 : Tentang Manajemen Sekolah
9. Pergub No. 330 Tahun 2014 : Tentang pemebentukan organisasi dan tata kerja SMP Negeri
10. Pergub No. 175 Tahun 2014 : Tentang jam masuk sekolah
11. Pergub No. 178 Tahun 2014 : Tentang pakaian seragam sekolah
12. Pergub No. 12 Tahun 2015 : Tentang Komite Sekolah
13. Ingub No. 16 Tahun 2015 : Tentang Bullying
14. Instruksi Kadisdik Provinsi DKI Jakarta No. 68 Tahun 2014 : Tentang sekolah dan peserta didik
yang cinta damai dan anti kekerasan
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan
Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
16. Surat Edaran Kadisdik Provinsi DKI Jakarta No. 67/SE/2015 : Tentang larangan membawa
kendaraan roda dua dan roda empat bagi peserta didik
II. UMUM
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa dan bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga negara Indonesia yang demokratis serta bertanggung jawab sesuai dengan visi
pendidikan di DKI yaitu “Mewujudkan Insan Jakarta yang Cerdas, berkarakter dan kompetitif”.
III. KHUSUS
Tata Tertib SMP Negeri 106 Jakarta adalah ketentuan yang mengatur kegiatan sehari-hari demi
terwujudnya situasi dan kondisi/ tercapainya hasil belajar yang maksimal bagi peserta didik.
A. SIKAP
1. Peserta didik wajib mengikuti seluruh kegiatan belajar mengajar yang telah ditetapkan sesuai
harinya
2. Peserta didik wajib menjaga dan melaksanakan kebersihan diri dan lingkungan baik
lingkungan kelas, maupun lingkungan sekolah pada umumnya
3. Peserta didik wajib mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, satu dan paling banyak dua jenis
kegiatan ekstrakurikuler.
C. KERAJINAN
1. Hadir di Sekolah paling lambat 5 (lima) menit sebelum tanda masuk ruang kelas di bunyikan.
2. Setelah bel masuk dibunyikan, siswa wajib berada di dalam kelas masing-masing.
3. Aktif mengikuti kegiatan Upacara/Apel.
4. Aktif mengikuti proses pembelajaran setiap mata pelajaran.
5. Aktif mengerjakan tugas yang diberikan Guru, dengan jujur, tertib, dan tepat waktu.
6. Aktif mengikuti kegiatan ulangan / penilaian yang diberikan Guru.
D. KERAPIHAN
1. PAKAIAN
Peserta didik wajib berpakaian seragam sesuai hari yang telah ditetapkan, sebagai berikut :
- Hari Senin : Baju putih, rok/celana Biru panjang, dasi dan topi berlogo SMP N 106
- Hari Selasa : Minggu 1 s.d. 3 Baju Batik Seragam SMPN 106 Jakarta, rok/celana putih
panjang, dasi berlogo SMP N 106
- Minggu 4 Baju batik nasional (corak bebas), rok/celana panjang putih
- Hari Rabu : Seragam Pramuka Atribut lengkap (Kelas 7, 8, dan 9)
- Hari Kamis : Baju putih, Rok/celana Biru Panjang ,dasi berlogo SMPN 106
- Hari Jum’at : Seragam Nasional Rok/celana putih SMP Negeri 106 dan topi berlogo
SMPN 106
Baju seragam wajib dilengkapi atribut badge OSIS, badge identitas sekolah, badge papan
nama siswa, badge nama sekolah, bad merah putih, kecuali seragam olah raga pakai nama
saja
2. Ikat Pinggang : Warna Hitam dan kepala ikat pinggang berwarna biru ada logo SMPN 106 d
3. Kaos Kaki : Senin , selasa, kamis, jumat s.d Jumat : Warna putih polos di atas mata kaki
dan di hari rabu waran hitam polos dan diatas mata kaki
4. Sepatu : Sepatu berwarna hitam kanvas tinggi (sejenis warior, kanvas di atas mata kaki, ujung
depan sepatu berwarna putih), tali sepatu warna putih dan kaos kaki berwarna putih
5. Aksesoris: Untuk siswa putri tidak diperkenankan menggunakan Perhiasan dan make up yang berlebihan;
sedangkan siswa putra, tidak diperkenankan memakai gelang, kalung, dan sejenisnya.
6. Cara Berpakaian :
Siswa Putra : - Baju dimasukkan kedalam celana.
- Panjang baju 10 cm di bawah ikat pinggang.
- Panjang celana mulai dari Pinggang sampai Mata Kaki
Siswa Putri : - Baju dimasukkan kedalam celana, kecuali pakaian khusus.
- Panjang baju 10 cm di bawah ikat pinggang.
- Panjang celana mulai dari Pinggang sampai Mata Kaki.
Catatan:
1. Model celana tidak boleh: pencil, ketat, komprang, Jahitan Luar, /Cutbray, Hipsher, Skinny
Jeans, scatter
2. Pramuka: Model atas lengan panjang (berjilbab), ada kancing pada tangan. Celana pramuka
ada tempat sabuk kecil dan besar (sudah dijelaskan secara rinci pada saat MOS)
1. PENAMPILAN FISIK
a. Siswa Putra:
- Bentuk model rambut standar (TIDAK mengikuti bentuk model rambut yang sedang booming/trend).
- Potongan rambut pendek & rapi (rambut depan tidak menyentuh alis, rambut belakang tidak
menyentuh kerah baju, serta rambut samping tidak melebihi daun telinga).
- panjang rambut dari samping tidak menyentuh daun telinga, dari belakang tidak menyentuh kerah
baju, rambut di atas ubun-ubun tidak lebih dari 5 cm
- Peserta didik laki-laki dan perempuan rambut tidak boleh disemir atau dicat warna
b. Siswa Putri:
- Rambut diikat (bagi yang tidak menggunakan jilbab).
- Warna rambut hitam.
- Bagi yang berjilan mengunnakan jilbab berlogo SMPN 106
- Bagi yang tidak berjilbab; bentuk model rambut standar (TIDAK mengikuti bentuk model rambut
yang sedang booming/trend).
Pasal 1
Jam Belajar, Presensi dan Perijinan
1. Siswa hadir di sekolah paling lambat 10 menit sebelum upacara/Pembiasaan dimulai dengan
pengaturan jam pembelajaran sebagai berikut:
Masuk Sekolah : 06.30 WIB
Pulang Sekolah : 14.10 WIB*
Jumat : Setelah sholat Jumat*
Siswa diperbolehkan berada di lingkungan sekolah maksimal sampai dengan pukul 16.00 WIB.
Siswa dapat melebihi jam 16.00 WIB, dengan catatan ada guru pendamping /Pembina
eskulnya yang mendampingi.
2. Siswa yang terlambat masuk sekolah, tidak diijinkan masuk kelas hingga prosedur penanganan
siswa terlambat selesai dijalankan, peserta didik terlambat, wajib menulis di buku data
keterlambatan dan wajib lapor ke guru piket dan setelah diizinkan baru di perkenankan masuk
mengikuti pelajaran yang sedang berlangsung, jika terulang sampai 3 kali akan dilakukukan
pembinaan oleh wali kelas.
3. Apabila peserta didik hendak meninggalkan sekolah pada jam pelajaran, maka harus
mendapat persetujuan dari kepala sekolah/wakil kepala sekolah memalui piket
4. Peserta didik tidak diperkenankan meninggalkan ruang kelas selama pelajaran berlangsung,
kecuali seizin guru yang sedang mengajar.
5. Khusus regu piket, melaksanakan tugas membersihkan kelas sesudah jam pelajaran selesai
6. Hari Senin s/d Kamis waktu istirahat pagi pukul 09.10-09.30 dan siang pukul 12.10-12.45
7. Siswa yang tidak hadir karena sakit dan atau/ kepentingan lain wajib memberi surat
keterangan yang ditandatangani orang tua/wali murid sesuai prosedur ijin tidak masuk
sekolah, yaitu:
a. Orang tua/wali menyerahkan surat ijin/sakit tidak masuk sekolah langsung ke guru
piket/TU/satpam pada hari itu juga, Surat keterangan dari dokter jika sakit lebih dari 2
hari
b. Jika sakit/ijinnya mendadak, maka pada hari itu juga orang tua/wali menghubungi
pihak sekolah (via telepon) kemudian besok harinya (setelah ijin/sakitnya selesai) surat
ijin/sakit tersebut dititipkan putra/i-nya untuk diserahkan kepada Wali Kelas.
Misalnya: Siswa ijin tidak masuk hari Senin kemudian masuk pada hari Selasa, maka
surat tersebut maksimal Selasa harus sudah diterima oleh petugas. Surat yang
terlambat diserahkan, dinyatakan Alpa.
Pasal 2
Ketertiban Berlalu Lintas
Pasal 3
Pelanggaran Siswa
1. Pelanggaran dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu: Ringan , sedang dan Berat
2. Pelanggaran terhadap peraturan sekolah diberlakukan pembobotan berdasarkan sistem poin.
3. pelanggaran siswa ditindaklanjuti oleh wali kelas, guru BK dan atau/ pihak lainnya untuk
melakukan pembinaan.
Pasal 4
Kategori Pelanggaran
A. Kelakuan
Catatan :
1. Penegakan Tata Tertib Siswa dilakukan oleh seluruh guru dan tenaga non kependidikan
disekolah karena menjadi tanggung jawab seluruh warga sekolah
2. Pembinaan terhadap siswa yang telah melakukan pelanggaran ditangani oleh Wali Kelas dan
Guru BK secara berkelajutan dan berjenjang.
Pasal 5
Siswa yang melanggar peraturan tata tertib sekolah dikenakan sanksi dan sekaligus diberi nilai
kepribadian berdasarkan poin yang diperoleh secara kumulatif, dengan penanganan sebagai berikut:
TAHAPAN PEMBINAAN
No
AKUMULASI POINT PEMBINAAN
1 1 s/d 40 Teguran lisan
2 41 s/d 70 Teguran tertulis
Pembinaan pihak sekolah bersama orang tua siswa ke-1 dan Perjanjian
3 71 s/d 100
tertulis 1
Pembinaan pihak sekolah bersama orang tua siswa dan Perjanjian
4 101 s/d 150
tertulis 2
5 151 s/d 200 Surat Peringatan I, skorsing 1 hari
6 201 s/d 250 Surat Peringatan II, skorsing 3 hari
7 251 s/d 300 Surat Peringatan III, skorsing 1 minggu
8 301 keatas Dikembalikan kepada orang tua
9
Pasal 6
Penyitaan
1. Ketentuan terhadap barang sitaan yang mengandung unsur pornografi dan atau/ barang
lainnya yang tidak sesuai dengan peraturan sekolah diatur sebagai berikut :
a. Sekali pelanggaran: Disita dan boleh diambil oleh siswa yang bersangkutan setelah orang
tua/wali menelepon pihak sekolah. Barang dapat diambil pada saat pulang sekolah.
b. Dua kali pelanggaran: Disita dan boleh diambil oleh siswa yang bersangkutan setelah orang
tua/wali menelepon pihak sekolah. Barang dapat diambil 1 minggu kemudian (lama waktu
penyimpanan tergantung kesepakatan antara orang tua/wali dengan tatibsi/kesiswaan dan
atau/ barang tsb bisa dikembalikan lebih awal, asalkan siswa ybs sudah menyelesaikan tugas
yang diberikan kepadanya dengan tepat dan benar).
c. Tiga kali pelanggaran: Disita dan boleh diambil oleh orang tua/wali setelah orang tua/wali
datang ke sekolah menemui pihak wali kelas/kesiswaan/wali kelas/BP. Barang dapat diambil 1
bulan kemudian (lama waktu penyimpanan tergantung kesepakatan antara orang tua/wali
dengan tatibsi/kesiswaan dan atau/ barang tsb bisa dikembalikan lebih awal, asalkan siswa ybs
sudah menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya dengan tepat dan benar).
d. Untuk penyitaan kunci kendaraan bermotor langsung orang tua yang mengambil.
Pasal 7
Tujuan Pengembangan Diri
1. Tujuan umum kegiatan pengembangan diri adalah memberikan kesempatan kepada siswa
untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat,
minat, dan perkembangan dengan memperhatikan kondisi sekolah dan masyarakat sekitar.
2. Tujuan khusus kegiatan pengembangan diri adalah menunjang pendidikan siswa dalam
mengembangkan:
1. Bakat
2. Minat
3. Kreativitas
4. Kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan
5. Kemandirian
6. Kemampuan kehidupan sosial dan spiritual
7. Wawasan dan perencanaan karier
8. Kemampuan memecahkan masalah
Pasal 8
Kedudukan Kegiatan Pengembangan diri
1. Setiap siswa wajib mengikuti minimal satu kegiatan pengembangan diri yang selenggarakan
oleh sekolah.
2. Kegiatan pengembangan diri memiliki kedudukan yang sama dengan kegiatan belajar
mengajar (KBM).
Pasal 9
Ruang Lingkup
Pasal 10
Fungsi Kegiatan Pengembangan diri
1. Pengembangan untuk mengembangkan potensi, bakat, dan minat serta kecerdasan intelejen
(IQ), emosional (EQ), dan spiritual (SQ) siswa.
2. Sosial untuk mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial siswa.
3. Persiapan karier untuk mengembangkan kesiapan karier siswa.
Pasal 11
Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler
Pasal 12
Penentuan Peserta Ekstrakurikuler Pilihan
Pasal 13
Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler
E. PULANG SEKOLAH
a. Siswa segera pulang setelah pembelajaran selesai, kecuali mengerjakan tugas
sekolah
b. Diutamakan Orang tua/pihak keluarga menjemput siswa pulang sekolah
c. Selama dalam perjalanan pulang, siswa tetap menjaga nama baik diri sendiri,
keluarga, dan sekolah.
d. Bila mendapat kendala di jalan, atau ada perkelahian/ kecelakaan, agar segera
melapor kepada yang berwajib atau melapor ke sekolah, baik secara langsung
maupun melalui telepon dan tidak ikut-ikutan.
e. Tidak berkumpul atau nongkrong di warung-warung
f. Selalu berhati-hati dalam perjalanan pulang.
F. Larangan untuk peserta didik selama masih menjadi peserta didik SMPN 106 Jakarta:
1. Meninggalkan ruangan kelas pada pergantian jam pelajaran, kecuali ada alasan tertentu
dengan seizin guru piket, wali kelas atau guru yang mengajar
2. Merokok dan/atau membawa rokok ke lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah
3. Berpakaian yang bukan seragam sekolah, bersolek dan berhias yang tidak sesuai untuk peserta
didik
4. Mengenakan gelang, kalung, anting-anting dan berambut gondrong untuk peserta didik putra
5. Menerima tamu di lingkungan sekolah tanpa izin guru piket
6. Bermain kartu, bertaruh dan berjudi di sekolah maupun di luar sekolah
7. Membawa, menyimpan, memakai dan mengedarkan minuman keras, alkohol, NAPZA dan
sejenisnya, baik di sekolah maupun di luar lingkungan sekolah
8. Terlibat tawuran baik secara langsung maupun tidak langsung.
9. Membawa, menyimpan dan/atau menggunakan senjata api, senjata tajam, petasan atau
benda yang dapat membahayakan di lingkungan sekolah maupun diluar lingkungan sekolah
10. Membawa, menyimpan dan/atau mengedarkan gambar, video, buku bacaan dan media lain
yang bertentangan dengan agama, susila, budaya nasional dan Pancasila di sekolah maupun di
luar sekolah
11. Memasuki atau mengikuti organisasi atau perkumpulan yang dilarang pemerintah
12. Penggunaan Handphone hanya untuk keperluan KBM dan seizin guru di kelas
13. Peserta didik dilarang membawa cat kaleng ataupun semprotan dan sejenisnya
14. Memalak, melawan, mengancam (dengan kata-kata atau fisik) kepada peserta didik lain, guru
dan karyawan
15. Berkelahi, bertengkar, melukai teman, mencaci maki secara perorangan, kelompok atau
massal serta perbuatan yang termasuk bullying
16. Menghasut, menyebarkan rasa permusuhan di antara teman sehingga menimbulkan
perselisihan, perkelahian atau mengganggu keamanan dan ketertiban sekolah baik didalam
maupun diluar lingkungan sekolah
17. Membawa makanan dan minuman ke dalam kelas pada jam istirahat dan atau pada saat
Kegiatan Belajar Mengajar
18. Melakukan tindakan yang mengakibatkan kerugian dan kerusakan sarana prasarana milik
sekolah, baik perorangan maupun kelompok
19. Membawa kendaraan bermotor ke sekolah
20. Menikah selama menjadi peserta didik SMP di DKI Jakarta.
Sanksi Pelanggaran :
Peserta didik yang melanggar ketentuan yang tertera pada tata tertib sekolah akan
dikenakan sanksi sebagai berikut :
a. Pelanggaran Ringan : Diberikan pembinaan pada saat kejadian oleh guru yang
mengetahui terjadinya pelanggaran dengan teguran lisan dan dicatat
b. Pelanggaran Sedang : Diberikan pembinaan dengan perjanjian tertulis ditanda tangani
oleh orang tua dan anak di atas materai yang diketahui guru BK dan wali kelas dan
kepala sekolah
c. Pelanggaran Berat : Dikembalikan kepada orang tua dengan surat pernyataan
pengunduran diri.
Jenis-jenis Pembinaan
a. Pembinaan oleh wali kelas/guru mata pelajaran meliputi :
1) Catatan kejadian
2) Surat pernyataan
3) Surat panggilan orang tua
4) Surat perjanjian
5) Memberi sanksi
6) Surat rekomendasi disertai berkas-berkas, dilimpahkan pembinaan pada guru BK.
G. PENUTUP
1. Dengan berlakunya tata tertib ini maka tata tertib sebelumnya dinyatakan tidak berlaku.
2. Jika ada hal-hal yang belum tercantum dalam tata tertib ini akan diperbaiki sebagaimana mestinya.
3. Tata tertib ini berlaku sejak tanggal ditetapkan