Anda di halaman 1dari 14

PROGRAM INOVASI PEMBANGUNAN KOMPETITIF

PEMBANGUNAN EKONOMI
ALTERNATIF PEMBIAYAAN BAGI KUKM

PEDANG BATUR
(Peningkatan Ekonomi di Bidang Industri Furnitur)

PROPOSAL

Diajukan untuk mengikuti Program Inovasi Pendanaan Pembangunan Melalui


Hibah Kompetitif
Tahun Anggaran 2023

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SUKABUMI


Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah kabupaten Sukabumi
Tahun 2023
BUPATI SUKABUMI
PROVINSI JAWA BARAT

      Sukabumi, Maret 2022


       
      Kepada
Nomor : .................... Yth. Bapak Gubernur Jawa Barat
Sifat : Penting   di
Lampiran : -   Tempat
Hal : Permohonan usulan Inovasi  
Pendanaan Pembangunan
Kompetitif melalui Hibah
Kompetitif Tahun Anggaran 2023
 
Dalam rangka penyelenggaraan Inovasi Pendanaan Pembangunan
Kompetitif melalui Hibah Kompetitif Tahun Anggaran 2023, kami
mengajukan usulan hibah kompetitif dimaksud yang meliputi:
Tema : Pembangunan Ekonomi

Sub Tema : Alternatif Pembiayaan Bagi KUKM

Kegiatan : PEDANG BATUR (Peningkatan Ekonomi di Bidang


Industri Furnitur)
Sehubungan dengan hal tersebut, kami lampirkan Proposal sebagai
dasar pertimbangan Bapak terkait usulan kegiatan Inovasi Pendanaan
Pembangunan Kompetitif melalui Hibah Kompetitif Tahun Anggaran 2023.
Demikian disampaikan, atas perhatian dan perkenan Bapak diucapkan
terima kasih.

BUPATI SUKABUMI

H. MARWAN HAMAMI

Tembusan

ii
1. Yth. Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat selaku Ketua TAPD Provinsi Jawa Barat.

iii
KOP Surat Badan/lembaga/Ormas

1. Nama Organisasi :

2. Nomor Akta Pendirian :

3. Bidang Kegiatan :

4. Alamat kantor/Sekretariat :

5. Tempat dan Waktu pendirian :

6. Asas Ciri organisasi :

7. Tujuan Organisasi :

8. Nama Pembina : (Jika Ada)

9. Nama Pengurus

a. Ketua/Sederajat :

b. Sekretaris/Sederajat :

c. Bendahara/Sederajat :

10. Usaha Organisasi : (Jika Ada)

11. Sumber Keuangan : (berasal dari dalam negeri/ luar negeri)

iv
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...............................................................................................................................................................iv
RINGKASAN EKSEKUTIF............................................................................................................................................1
A. PENDAHULUAN...........................................................................................................................................1
B. RASIONAL KEGIATAN..................................................................................................................................3
C. MAKSUD DAN TUJUAN................................................................................................................................3
D. DESKRIPSI KEGIATAN...................................................................................................................................4
E. MEKANISME DAN RANCANGAN KEGIATAN................................................................................................4
F. SUMBER DAYA YANG DIBUTUHKAN...........................................................................................................4
G. INDIKATOR KEBERHASILAN KEGIATAN.......................................................................................................5
H. RENCANA LOKASI/CALON PENERIMA CALON LOKASI (CPCL).....................................................................6
I. RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)............................................................................................................7
J. RENCANA PELAKSANAAN............................................................................................................................7
K. UNIT SKPD TERKAIT.....................................................................................................................................8
L. KEBERLANJUTAN.........................................................................................................................................8

v
PENINGKATAN EKONOMI DI BIDANG INDUSTRI FURNITUR
(PEDANG BATUR)

RINGKASAN EKSEKUTIF

Kabupaten Sukabumi di kenal sebagai daerah penghasil furniture terbaik di Indonesia.


Kendati demikian masyarakat yang berkecimpung di industri furniture belum cukup
mampu mengangkit perekonomian masyarakat. Kendala yang di alami masyarakat yang
berkecimpung di industri furniture ini antara lain, kurangnya permodalan baik dalam
memproduksi maupun mendistribusikan komoditas mebel dan olahan kayu, sumber daya
manusia yang kurang akan inovasi dan edukasi, teknologi dalam memproduksi serta
manajemen usaha yang kurang mendukung perubahan lingkungan bisnis di dalam industri
mebel/furnitur. Sehingga banyak sekali para pengusaha dan pekerja yang di terjun di
dunia furnitur mulai kehilangan pekerjaannya. Untuk itu diperlukan inovasi dan teknologi
dalam pengembangan usaha di bidang furnitur ini agar dapat membantu pendapatan
daerah dan perekonomian masyarakat khususnya di wilayah Kabupaten Sukabumi, dan
inovasi Pedang Batur ini diharapkan dapat memberikan jawaban atas permasalahan
tersebut diatas

A. PENDAHULUAN
Kabupaten Sukabumi memiliki wilayah sekitar 4.162 km2, terdiri dari 47 Kecamatan,
5 kelurahan, dan 381 Desa. Kabupaten Sukabumi merupakan kabupaten terluas di Jawa
Barat, dengan luas ini tersimpan potensi – potensi strategis untuk dikembangkan. Dinas
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (DKUKM) merupakan Perangkat Daerah yang
mempunyai kewenangan pembinaan, pengendalian dan pengawasan bidang
pemberdayaan dan pengembangan usaha mikro.
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah mempunyai arti yang sangat penting, serta
memiliki peran dan kedudukan yang strategis dalam menopang ketahanan ekonomi
masyarakat, menciptakan lapangan kerja, dan pengentasan kemiskinan. Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah sudah terbukti memiliki ketahanan terhadap berbagai macam
goncangan ekonomi seperti pada saat pandemi wabah covid-19 yang berdampak di
berbagai sektor. UMKM adalah sektor penting dalam mempercepat pemulihan ekonomi
nasional, pemerintah terus mendukung dalam pemberdayaan dan pengembangan UMKM

vi
dengan terus meningkatkan nilai tambah dengan penguatan kewirausahaan dan
mendorong UMKM mempunyai ekosistem yang lebih baik.
Salah satu UMKM yang masih memiliki potensi dalam penguatan ekonomi di
masyarakat adalah produksi dan jual beli furniture. Industri mebel merupakan salah satu
sektor industri yang terus berkembang di Indonesia. Kebutuhan akan produk-produk dari
industri mebel terus meningkat karena sektor industri ini memberikan desain interior serta
nilai artistik yang dapat memberikan kenyamanan sehingga dapat menunjang berbagai
aktivitas. Mebel Indonesia kini juga berperan penting sebagai sumber devisa bagi negara
karena peminat produk tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di luar negeri. Keadaan ini
membuat para produsen mebel bersaing untuk menghasilkan produk yang berkualitas
sesuai dengan keinginan konsumen.
Industri mebel sangat bisa membantu masyarakat dalam peningkatan ekonomi
terutama di beberapa desa di Kecamatan Gunungguruh Kabupaten Sukabumi Jawa Barat.
Setidaknya, ada empat kadusunan yang ada di wilayah Desa Cikujang, dua kadusunan di
Desa Gunungguruh, Desa Cibentang, Desa Mangkalaya dan Desa Cibolang.
Kecamatan Gunungguruh merupakan penghasil furnitur yang cukup baik dalam segi
kualitas, namun saat ini industri mebel mulai ditinggalkan di sebagian kalangan
masyarakat dikarenakan kurangnya permodalan baik dalam memproduksi maupun
mendistribusikan komoditas mebel dan olahan kayu, sumber daya manusia yang kurang
akan inovasi dan edukasi, teknologi dalam memproduksi serta manajemen usaha yang
kurang mendukung perubahan lingkungan bisnis di dalam industri mebel/furniture.
Kendati demikian kami melihat peluang bisnis dalam industri mebel ini masih layak
untuk dijalankan dan bisa lebih meningkatkan perekonomian di masyarakat, dengan
melakukan berbagai inovasi produk dan juga perluasan pangsa pasar berbasis digital,
antara lain peningkatan kinerja produksi dengan berbagai macam alat produksi yang
mumpuni agar mempercepat proses produksi dan menciptakan produk yang berkualitas
tinggi, penerapan sistem pemasaran yang berfokus pada teknologi dan digital agar
mempercepat proses distribusi barang dan memperluas pangsa pasar, karena pada saat ini
perilaku belanja konsumen mulai berubah dari offline store menjadi online store akibat
dari berbagai macam kondisi yang ada pada saat ini.

vii
B. RASIONAL KEGIATAN
Interior sangat dibutuhkan untuk memperindah ruangan rumah agar rumah terasa
nyaman. Dan potensi keahlian masyarakat di Kecamatan Gunungguruh Kabupaten
Sukabumi terkenal dengan keahlian pembuatan furniturnya, namun pasca pandemi covid
19 para ahli furniture berhenti berproduksi karena berbagai macam kendala diantaranya
pemutusan hubungan kerja antara perusahaan dan pekerja, perubahan perilaku belanja
konsumen, sumber daya manusia yang kurang akan inovasi dan edukasi, teknologi dalam
memproduksi serta manajemen usaha yang kurang mendukung perubahan lingkungan
bisnis di dalam industri mebel/furnitur, dan terjualnya alat produksi untuk bertahan hidup
di masa pandemi covid 19.
Berdasarkan keadaan tersebut, para ahli furnitur tidak bisa melanjutkan produksinya
dan tidak bisa berpindah pada mata pencaharian lain dikarenakan tidak memiliki keahlian
lain diluar bidang furnitur. Maka dari itu kami merasa perlu adanya pengembangan
perusahaan guna menyerap kembali para ahli furnitur yang kehilangan pekerjaannya
dengan beragam inovasi dalam pekerjaan di bidang dan pemasaran furnitur.

C. MAKSUD DAN TUJUAN


“Pedang Batur” dilakukan dalam upaya peningkatan ekonomi masyarakat dengan tujuan :
1. Memanfaatkan potensi para ahli furmitur yang ada di Kabupaten Sukabumi
khususnya di Kecamatan Gunungguruh sehingga bisa memaksimalkan keahlian dan
membantu meningkatkan perekonomiannya.
2. Memfasilitasi para ahli furnitur untuk kembali berkarya dalam bidang furnitur.
3. Membangun sentra produksi furnitur di wilayah kecamatan Gunungguruh kabupaten
Sukabumi .
4. Melakukan inovasi pemasaran berbasis digital untuk lebih memperluas pangsa pasar
furnitur.
Manfaat yang diharapkan dengan kegiatan Pedang Batur ini antara lain :
1. Menumbuhkan segmen usaha baru yang berdampak pada peningkatan pendapatan
masyarakat.
2. Menjadi salah satu pemasok furnitur terbesar untuk kebutuhan rumah, Perusahaan /
industri baik di seluruh wilayah Indonesia maupun di mancanegara.

viii
3. Melestarikan kembali sumber daya Manusia yang berkecimpung di bidang furnitur.

D. DESKRIPSI KEGIATAN
Kecamatan Gunungguruh kabupaten Sukabumi memiliki potensi SDM di bidang
furnitur. Namun karena keadaan pandemi sehingga para para ahli furnitur kehilangan
pekerjaannya. Hal tersebutlah yang mendasari kami untuk melakukan pengembangan
terkait produksi dan pemasaran produk yang berfokus pada inovasi yang berbasis
teknologi.
Fokus pengembangan industri furnitur akan difokuskan dari mulai produksi,
pemasaran berbasis digital dan pendistribusian produk, yang berlokasi di Desa Cikujang,
Desa Gunungguruh, Desa Cibentang, Desa Mangkalaya dan Desa Cibolang. Pemilihan
lokasi ini didasari oleh besarnya potensi SDM yang dapat mendukung dalam
pengembangan industri furnitur skala menengah hingga skala industri.
Untuk menunjang inovasi dan pengembangan maka diperlukan peralatan yang
mumpuni agar potensi para ahli furnitur dapat disalurkan secara maksimal. Selain dari
pengadaan peralatan dibutuhkan pula kemampuan pemasaran produk (digital Marketing)
untuk memperluas pangsa pasar agar hasil produksi dapat bernilai ekonomis.

E. MEKANISME DAN RANCANGAN KEGIATAN


Kegiatan Pedang Batur akan dimulai dilaksanakan dari tahun 2023, yakni:
1. Penyewaan 1 pabrik produksi dan 1 kantor pemasaran, dan perbaikan 1 pabrik agar
layak pakai.
2. Pembelian mesin produksi, alat teknologi, software alat dan transportasi untuk
menunjang produksi, pemasaran produk, dan distribusi produk
3. Penambahan tenaga kerja untuk mengelola menunjang keberlangsungan perusahaan
4. Pelatihan dan pengembangan dan penerapan digital marketing

F. SUMBER DAYA YANG DIBUTUHKAN


Sumber daya yang diperlukan dalam rangka implementasi pengembangan ekonomi di
bidang industri furnitur terdiri dari sumber daya alam, anggaran dan sumber daya
manusia yang mengelolanya.
1. Sumber daya alam

ix
Sumber daya alam berupa bahan baku kayu yang sudah diolah dan dibentuk menjadi
triplek dengan berbagai macam ukuran.

2. Anggaran
Anggaran yang dibutuhkan untuk kegiatan “ pengembangan ekonomi di bidang
industri furnitur” ini sebesar kurang lebih Rp. 3.342.500.000 untuk proses produksi,
pemasaran dan distribusi produk. Anggaran ini diharapkan dapat dipenuhi dari
Bantuan Keuangan Kompetitif Provinsi Jawa Barat TA. 2023.
3. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia yang akan terlibat dalam kegiatan selain melibatkan personil
Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menegah Kabupaten Sukabumi juga akan
melibatkan masyarakat yang memiliki keahlian di bidang furnitur yang terkena
dampak pemutusan hubungan kerja, serta generasi milenial yang ahli di dalam
pengoprasian software, pemasaran, dan digital marekting.

G. INDIKATOR KEBERHASILAN KEGIATAN


Tema : Pembangunan Ekonomi
Sub Tema : Alternatif Pembiayaan Bagi Kukm
Kegiatan : PEDANG BATUR (Peningkatan Ekonomi Di Bidang Industri Furnitur)

Ukuran Indikator Satuan Target 2023


Indikator kerja Penyerapan tenaga kerja Orang 55
daerah

Indikator Kinerja Produksi furnitur


Kegiatan - Lemari Unit 18.000
- Sofa Unit 19.000
- Meja TV Unit 20.000
- Bufet Unit 17.000
- Kasur Unit 10.000
- Desain Interior Unit/Rumah 60

x
H. RENCANA LOKASI/CALON PENERIMA CALON LOKASI (CPCL)
Lokasi pembuatan produksi, gudang dan packaging, akan di laksanakan di Kp.
Gunungguruh Rt 35 Rw 17 Desa Cikujang Kecamatan Gunungguruh Kabupateh
Sukabumi.

Kantor pemasaran yang bertempat di:


Ruko Rambay 3 Lantai, Sukamantri, Kec. Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

xi
I. RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

NO URAIAN VOL SATUAN HARGA SATUAN JUMLAH


1 Penyewaan lokasi kerja 1 Unit Rp 40.000.000 Rp 40.000.000
2 Penyewaan Kantor Pemasaran 1 Unit Rp 40.000.000 Rp 40.000.000
3 Perbaikan tempat kerja 1 Paket Rp 20.000.000 Rp 20.000.000
4 Pembelian bahan baku 1 paket Rp 300.000.000 Rp 300.000.000
5 instalasi panel listrik 1 Paket Rp 20.000.000 Rp 20.000.000
6 Genset 15 pk 1 Unit Rp 150.000.000 Rp 150.000.000
7 Colt diesel 2 Unit Rp 350.000.000 Rp 700.000.000
peralatan Kerja Produksi
a. Table saw 8 Unit Rp 150.000.000 Rp 1.200.000.000
b. Table planer 3 Unit Rp 45.000.000 Rp 135.000.000
c. Table Ktam 2 Unit Rp 20.000.000 Rp 40.000.000
d. Gergaji Pita 3 Unit Rp 25.000.000 Rp 75.000.000
e. compresor 3 Unit Rp 8.000.000 Rp 24.000.000
f. Alat Potong busa 5 Unit Rp 5.000.000 Rp 25.000.000
g. Alat potong bahan kain 6 Unit Rp 3.000.000 Rp 18.000.000
8 h. Mesin jahit 10 Unit Rp 7.000.000 Rp 70.000.000
i. Mesin paku tembak 20 Unit Rp 700.000 Rp 14.000.000
j.Bor table 20 Unit Rp 5.000.000 Rp 100.000.000
k. Bor tangan 20 Unit Rp 1.200.000 Rp 24.000.000
l. cuting 10 Unit Rp 2.500.000 Rp 25.000.000
m. router 20 Unit Rp 2.500.000 Rp 50.000.000
n.Alat keamanan kerja
40 Paket
produksi Rp 400.000 Rp 16.000.000
Peralatan Kantor dan Digital Marketing
a. Komputer core i7 gen 10 5 Unit Rp 20.000.000 Rp 100.000.000
b. Printer Epson L6160 5 Unit Rp 5.300.000 Rp 26.500.000
c. computer server 1 Unit Rp 90.000.000 Rp 90.000.000
9 d. pembelian software 1 paket Rp 5.000.000 Rp 5.000.000
e. Instalasi Jaringan
1 Unit
Internet Rp 10.000.000 Rp 10.000.000
f. Pelatihan digital marketing 5 Orang Rp 5.000.000 Rp 25.000.000
Jumlah Total Rp 3.342.500.000

xii
J. RENCANA PELAKSANAAN
Waktu pelaksanaan dari awal penyewaan tempat, pembelian mesin produksi, peralatan
kantor dan bahan baku, proses produksi, pelatihan digital marketing yaitu 2 bulan (Januari-
Februari 2023), dan setelah semua kebutuhan sudah terpenuhi, maka proses produksi dan
pemasaran akan terus berjalan dan berjangka panjang, adapun rencana jadwal sebagai
berikut:

Bulan
No Uraian 1 1 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2
1 Penyewaan Pabrik Produksi                        
Penyewaan Gudang Produk dan
2 Packaging                        
3 Peyewaan Kantor Pemasaran                        
4 Pengadaan Peralatan Produksi                        
5 Pembelian Bahan Baku Produksi                        
6 Pengadaan Peralatan Kantor                        
7 Pelatihan Digital Marketing                        
8 Produksi dan Pemasaran                        
9 Monitoring dan Evaluasi                        

K. UNIT SKPD TERKAIT


Dalam pelaksanaan kegiatannya Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menegah
(DKUKM)
sebagai organisasi pelaksana bekerjasama dengan perangkat daerah lainnya yaitu
Bappelitbangda Kabupaten Sukabumi, Diskominfosan Kabupaten Sukabumi, Bagian
Kesra SETDA dan DKUKM Provinsi Jawa Barat sebagai Dinas terkait dari Program
Pengajuan ini.

L. KEBERLANJUTAN
Sesuai dengan program Pemerintah terkait pembangunan ekonomi pasca covid – 19
yaitu “Program Pemulihan Ekonomi Nasional” kegiatan ini diharapkan akan terus
berlanjut atas dasar dukungan dari pemerintah dan masyarakat, karena sebagaimana kita
ketahui, industri furnitur di Kabupaten Sukabumi merupakan salah satu industri penghasil
furnitur terbaik di Indonesia.

xiii
Selain dari pendanaan APBD kedepannya kegiatan ini dapat berjalan dan dibiayai
melalui keuntungan dari penjualan furnitur.
Apabila kegiatan ini dapat terlaksana dengan bantuan keuangan APBD tentunya akan
sangat membantu mengatasi permasalahan-permasalahan ekonomi di sektor industri
furnitur khususnya para ahli furnitur yang telah kehilangan mata pencahariannya, kami
akan melaksanakan seluruh tahapan kegiatan sesuai dengan perencanaan, berkoordinasi
dengan masyarakat, stakeholder, dan pemerintah setempat, menyusun laporan dan
pertanggungjawaban sesuai dengan ketentuan dan berusaha melaksanakan dengan upaya
terbaik

xiv

Anda mungkin juga menyukai