PEMBANGUNAN EKONOMI
ALTERNATIF PEMBIAYAAN BAGI KUKM
PEDANG BATUR
(Peningkatan Ekonomi di Bidang Industri Furnitur)
PROPOSAL
BUPATI SUKABUMI
H. MARWAN HAMAMI
Tembusan
ii
1. Yth. Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat selaku Ketua TAPD Provinsi Jawa Barat.
iii
KOP Surat Badan/lembaga/Ormas
1. Nama Organisasi :
3. Bidang Kegiatan :
4. Alamat kantor/Sekretariat :
7. Tujuan Organisasi :
9. Nama Pengurus
a. Ketua/Sederajat :
b. Sekretaris/Sederajat :
c. Bendahara/Sederajat :
iv
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................................iv
RINGKASAN EKSEKUTIF............................................................................................................................................1
A. PENDAHULUAN...........................................................................................................................................1
B. RASIONAL KEGIATAN..................................................................................................................................3
C. MAKSUD DAN TUJUAN................................................................................................................................3
D. DESKRIPSI KEGIATAN...................................................................................................................................4
E. MEKANISME DAN RANCANGAN KEGIATAN................................................................................................4
F. SUMBER DAYA YANG DIBUTUHKAN...........................................................................................................4
G. INDIKATOR KEBERHASILAN KEGIATAN.......................................................................................................5
H. RENCANA LOKASI/CALON PENERIMA CALON LOKASI (CPCL).....................................................................6
I. RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)............................................................................................................7
J. RENCANA PELAKSANAAN............................................................................................................................7
K. UNIT SKPD TERKAIT.....................................................................................................................................8
L. KEBERLANJUTAN.........................................................................................................................................8
v
PENINGKATAN EKONOMI DI BIDANG INDUSTRI FURNITUR
(PEDANG BATUR)
RINGKASAN EKSEKUTIF
A. PENDAHULUAN
Kabupaten Sukabumi memiliki wilayah sekitar 4.162 km2, terdiri dari 47 Kecamatan,
5 kelurahan, dan 381 Desa. Kabupaten Sukabumi merupakan kabupaten terluas di Jawa
Barat, dengan luas ini tersimpan potensi – potensi strategis untuk dikembangkan. Dinas
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (DKUKM) merupakan Perangkat Daerah yang
mempunyai kewenangan pembinaan, pengendalian dan pengawasan bidang
pemberdayaan dan pengembangan usaha mikro.
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah mempunyai arti yang sangat penting, serta
memiliki peran dan kedudukan yang strategis dalam menopang ketahanan ekonomi
masyarakat, menciptakan lapangan kerja, dan pengentasan kemiskinan. Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah sudah terbukti memiliki ketahanan terhadap berbagai macam
goncangan ekonomi seperti pada saat pandemi wabah covid-19 yang berdampak di
berbagai sektor. UMKM adalah sektor penting dalam mempercepat pemulihan ekonomi
nasional, pemerintah terus mendukung dalam pemberdayaan dan pengembangan UMKM
vi
dengan terus meningkatkan nilai tambah dengan penguatan kewirausahaan dan
mendorong UMKM mempunyai ekosistem yang lebih baik.
Salah satu UMKM yang masih memiliki potensi dalam penguatan ekonomi di
masyarakat adalah produksi dan jual beli furniture. Industri mebel merupakan salah satu
sektor industri yang terus berkembang di Indonesia. Kebutuhan akan produk-produk dari
industri mebel terus meningkat karena sektor industri ini memberikan desain interior serta
nilai artistik yang dapat memberikan kenyamanan sehingga dapat menunjang berbagai
aktivitas. Mebel Indonesia kini juga berperan penting sebagai sumber devisa bagi negara
karena peminat produk tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di luar negeri. Keadaan ini
membuat para produsen mebel bersaing untuk menghasilkan produk yang berkualitas
sesuai dengan keinginan konsumen.
Industri mebel sangat bisa membantu masyarakat dalam peningkatan ekonomi
terutama di beberapa desa di Kecamatan Gunungguruh Kabupaten Sukabumi Jawa Barat.
Setidaknya, ada empat kadusunan yang ada di wilayah Desa Cikujang, dua kadusunan di
Desa Gunungguruh, Desa Cibentang, Desa Mangkalaya dan Desa Cibolang.
Kecamatan Gunungguruh merupakan penghasil furnitur yang cukup baik dalam segi
kualitas, namun saat ini industri mebel mulai ditinggalkan di sebagian kalangan
masyarakat dikarenakan kurangnya permodalan baik dalam memproduksi maupun
mendistribusikan komoditas mebel dan olahan kayu, sumber daya manusia yang kurang
akan inovasi dan edukasi, teknologi dalam memproduksi serta manajemen usaha yang
kurang mendukung perubahan lingkungan bisnis di dalam industri mebel/furniture.
Kendati demikian kami melihat peluang bisnis dalam industri mebel ini masih layak
untuk dijalankan dan bisa lebih meningkatkan perekonomian di masyarakat, dengan
melakukan berbagai inovasi produk dan juga perluasan pangsa pasar berbasis digital,
antara lain peningkatan kinerja produksi dengan berbagai macam alat produksi yang
mumpuni agar mempercepat proses produksi dan menciptakan produk yang berkualitas
tinggi, penerapan sistem pemasaran yang berfokus pada teknologi dan digital agar
mempercepat proses distribusi barang dan memperluas pangsa pasar, karena pada saat ini
perilaku belanja konsumen mulai berubah dari offline store menjadi online store akibat
dari berbagai macam kondisi yang ada pada saat ini.
vii
B. RASIONAL KEGIATAN
Interior sangat dibutuhkan untuk memperindah ruangan rumah agar rumah terasa
nyaman. Dan potensi keahlian masyarakat di Kecamatan Gunungguruh Kabupaten
Sukabumi terkenal dengan keahlian pembuatan furniturnya, namun pasca pandemi covid
19 para ahli furniture berhenti berproduksi karena berbagai macam kendala diantaranya
pemutusan hubungan kerja antara perusahaan dan pekerja, perubahan perilaku belanja
konsumen, sumber daya manusia yang kurang akan inovasi dan edukasi, teknologi dalam
memproduksi serta manajemen usaha yang kurang mendukung perubahan lingkungan
bisnis di dalam industri mebel/furnitur, dan terjualnya alat produksi untuk bertahan hidup
di masa pandemi covid 19.
Berdasarkan keadaan tersebut, para ahli furnitur tidak bisa melanjutkan produksinya
dan tidak bisa berpindah pada mata pencaharian lain dikarenakan tidak memiliki keahlian
lain diluar bidang furnitur. Maka dari itu kami merasa perlu adanya pengembangan
perusahaan guna menyerap kembali para ahli furnitur yang kehilangan pekerjaannya
dengan beragam inovasi dalam pekerjaan di bidang dan pemasaran furnitur.
viii
3. Melestarikan kembali sumber daya Manusia yang berkecimpung di bidang furnitur.
D. DESKRIPSI KEGIATAN
Kecamatan Gunungguruh kabupaten Sukabumi memiliki potensi SDM di bidang
furnitur. Namun karena keadaan pandemi sehingga para para ahli furnitur kehilangan
pekerjaannya. Hal tersebutlah yang mendasari kami untuk melakukan pengembangan
terkait produksi dan pemasaran produk yang berfokus pada inovasi yang berbasis
teknologi.
Fokus pengembangan industri furnitur akan difokuskan dari mulai produksi,
pemasaran berbasis digital dan pendistribusian produk, yang berlokasi di Desa Cikujang,
Desa Gunungguruh, Desa Cibentang, Desa Mangkalaya dan Desa Cibolang. Pemilihan
lokasi ini didasari oleh besarnya potensi SDM yang dapat mendukung dalam
pengembangan industri furnitur skala menengah hingga skala industri.
Untuk menunjang inovasi dan pengembangan maka diperlukan peralatan yang
mumpuni agar potensi para ahli furnitur dapat disalurkan secara maksimal. Selain dari
pengadaan peralatan dibutuhkan pula kemampuan pemasaran produk (digital Marketing)
untuk memperluas pangsa pasar agar hasil produksi dapat bernilai ekonomis.
ix
Sumber daya alam berupa bahan baku kayu yang sudah diolah dan dibentuk menjadi
triplek dengan berbagai macam ukuran.
2. Anggaran
Anggaran yang dibutuhkan untuk kegiatan “ pengembangan ekonomi di bidang
industri furnitur” ini sebesar kurang lebih Rp. 3.342.500.000 untuk proses produksi,
pemasaran dan distribusi produk. Anggaran ini diharapkan dapat dipenuhi dari
Bantuan Keuangan Kompetitif Provinsi Jawa Barat TA. 2023.
3. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia yang akan terlibat dalam kegiatan selain melibatkan personil
Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menegah Kabupaten Sukabumi juga akan
melibatkan masyarakat yang memiliki keahlian di bidang furnitur yang terkena
dampak pemutusan hubungan kerja, serta generasi milenial yang ahli di dalam
pengoprasian software, pemasaran, dan digital marekting.
x
H. RENCANA LOKASI/CALON PENERIMA CALON LOKASI (CPCL)
Lokasi pembuatan produksi, gudang dan packaging, akan di laksanakan di Kp.
Gunungguruh Rt 35 Rw 17 Desa Cikujang Kecamatan Gunungguruh Kabupateh
Sukabumi.
xi
I. RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
xii
J. RENCANA PELAKSANAAN
Waktu pelaksanaan dari awal penyewaan tempat, pembelian mesin produksi, peralatan
kantor dan bahan baku, proses produksi, pelatihan digital marketing yaitu 2 bulan (Januari-
Februari 2023), dan setelah semua kebutuhan sudah terpenuhi, maka proses produksi dan
pemasaran akan terus berjalan dan berjangka panjang, adapun rencana jadwal sebagai
berikut:
Bulan
No Uraian 1 1 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2
1 Penyewaan Pabrik Produksi
Penyewaan Gudang Produk dan
2 Packaging
3 Peyewaan Kantor Pemasaran
4 Pengadaan Peralatan Produksi
5 Pembelian Bahan Baku Produksi
6 Pengadaan Peralatan Kantor
7 Pelatihan Digital Marketing
8 Produksi dan Pemasaran
9 Monitoring dan Evaluasi
L. KEBERLANJUTAN
Sesuai dengan program Pemerintah terkait pembangunan ekonomi pasca covid – 19
yaitu “Program Pemulihan Ekonomi Nasional” kegiatan ini diharapkan akan terus
berlanjut atas dasar dukungan dari pemerintah dan masyarakat, karena sebagaimana kita
ketahui, industri furnitur di Kabupaten Sukabumi merupakan salah satu industri penghasil
furnitur terbaik di Indonesia.
xiii
Selain dari pendanaan APBD kedepannya kegiatan ini dapat berjalan dan dibiayai
melalui keuntungan dari penjualan furnitur.
Apabila kegiatan ini dapat terlaksana dengan bantuan keuangan APBD tentunya akan
sangat membantu mengatasi permasalahan-permasalahan ekonomi di sektor industri
furnitur khususnya para ahli furnitur yang telah kehilangan mata pencahariannya, kami
akan melaksanakan seluruh tahapan kegiatan sesuai dengan perencanaan, berkoordinasi
dengan masyarakat, stakeholder, dan pemerintah setempat, menyusun laporan dan
pertanggungjawaban sesuai dengan ketentuan dan berusaha melaksanakan dengan upaya
terbaik
xiv